BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap kualitas hidup anak, termasuk pada anak dengan Leukemia Limfoblastik
|
|
- Leony Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kronis beserta pengobatannya mempunyai dampak besar terhadap kualitas hidup anak, termasuk pada anak dengan Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). LLA merupakan penyakit keganasan yang paling sering terjadi dari semua kasus kanker anak (Duchoslav, 2010). Seiring dengan peningkatan kejadian leukemia pada anak selama 20 tahun terakhir, kualitas hidup anak LLA menjadi hal penting untuk diperhatikan (Hick, et al., 2003; Eiser, 2005). Kualitas hidup merupakan sesuatu yang bersifat subyektif dan multidimensional (Paramita, 2006). Kualitas hidup pada anak dengan kanker menggambarkan dampak potensial dari penyakit atau pengobatan yang mempengaruhi fungsi atau aspek kehidupan dilihat dari persepsi pasien (Umiati et al., 2010). Penialian kualitas hidup memberikan manfaat bagi tenaga medis untuk menginformasikan efek penyakit kanker yang diderita, membantu penderita, keluarga, dan tenaga medis untuk membuat keputusan klinis, sebagai faktor prognosis, pengembangan program pelatihan untuk para professional kesehatan dan menciptakan intervensi psikososial di bidang onkologi (Hanafi, 2010). Penelitian mengenai kualitas hidup anak leukemia telah banyak dilakukan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Umiati et al., (2010) melaporkan tingkat kualitas hidup yang tinggi pada anak yang 1
2 2 menjalani kemoterapi, namun masih ditemukan kualitas hidup yang rendah pada dimensi psikologis dan fisik pada anak usia tahun. Kualitas hidup rendah juga ditemukan pada dimensi fisik dan kognitif pada anak usia 6-12 tahun. Puspita (2011) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa kualitas hidup pada pasien leukemia cenderung masih rendah dan terus mengalami penurunan dikarenakan upaya-upaya pengobatan yang dilakukan penderita belum maksimal. Di India, Bansal et al., (2013) membandingkan kualitas hidup anak LLA dengan saudara kandung dan anak sehat lainya. Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas hidup anak-anak LLA selama terapi maintenance lebih buruk dibandingkan dengan kualitas hidup saudara kandung maupun dengan anak sehat lainnya. Penelitian Sung et al., (2009) di Kanada menyebutkan bahwa kualitas hidup anak LLA cenderung lebih baik selama menjalani kemoterapi dan anak LLA dengan saudara kandung yang juga penderita penyakit kronis memiliki kualitas hidup yang rendah. Dalam penelitian ini juga disebutkan bahwa kualitas hidup anak LLA dipengaruhi oleh faktor anak (demografi, diagnostik dan pengobatan), faktor orang tua (pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan kondisi kesehatan pengasuh utamanya) serta karakteristik keluarganya (kondisi saudara dan sosial ekonomi keluarga). Menurut Klassen et al., (2011) kualitas hidup anak kanker dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, tingkat keparahan penyakit, faktor anak (usia saat penilaian, jenis kelamin, usia saat diagnosis, ras, koping) dan faktor keluarga (kesehatan dan kesejahteraan orang tua, status sosial ekonomi, koping orang tua,
3 3 fungsi keluarga, stress orang tua, gaya pengasuhan). Sedangkan pada anak leukemia berdasarkan penelitian Hicks et al., (2003) kualitas hidup dipengaruhi oleh fakor fisik dan gejala yang menyertai (nyeri, kelelahan, gangguan kemapuan fungsional, nafsu makan), faktor psikologi (kecemasan, depresi, ketakutan), faktor sosial (keuangan keluarga, status anak dalam keluarga, pendidikan orang tua) dan faktor spiritual (pemahaman makna dari sakitnya, tingkat keimanan, harapan, ketidakpastian). Landolt et al., (2006) menyebutkan bahwa penyesuaian psikologis orang tua juga berpengaruh terhadap kualitas hidup anak leukemia, terutama pada fungsi kognitif anak. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Laslo (1998) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa koping orang tua berpengaruh terhadap penyesuaian diri anak LLA yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kualitas hidupnya. Kehidupan seorang anak masih bergantung pada keluarganya baik dari fisik, psikologis dan sosial, sehingga peran orang tua sangatlah penting dalam mendukung dan mengurangi stressor pada anak akibat penyakit yang dialaminya (Suryati, 2010). Agar tetap dapat memberikan pengasuhan yang baik bagi anaknya, orang tua harus dapat beradaptasi dengan stressor yang dihadapinya. Semakin baik kualitas pengasuhan yang diterima anak, semakin baik pula status kesehatan mereka, begitupula sebaliknya (Weitzner et al., 1999). Koping yang digunakan orang tua dalam menghadapi stressor akan mempengaruhi koping anak (Suryati, 2010). Koping adalah keputusan memilih sebuah perilaku yang dilakukan untuk menghadapi sebuah stressor (Hukum,
4 4 2012). Dalam penelitian ini koping merupakan perilaku yang digunakan orang tua dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan penyakit LLA yang diderita anaknya. Penelitian tentang koping yang pada orang tua anak dengan kanker yang masih menjalani perawatan kemoterapi menunjukkan bahwa koping yang sering digunakan orang tua adalah perilaku aktif mengatasi masalah, menunjukkan perilaku berduka, prilaku pasif seperti mengisolasi diri, perilaku menghindar dari masalah, mencari dukungan sosial, mengekspresikan emosi negatif, dan restrukturisasi kognitif (Norberg et al, 2005). Penelitian lain oleh Eiser et al., (2005) menyatakan bahwa ada hubungan antara kekhawatrian dan rendahnya kualitas hidup ibu dengan kualitas hidup anak penderita kanker. Koping orang tua juga mempengaruhi kualitas hidup anak penderita penyakit kronis. Penelitian Sales (2008) membuktikan bahwa ibu yang menggunakan approach-oriented coping (perilaku aktif, restrukturisasi kognitif, mencari dukungan sosial) menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik pada anak penderita asma. Sebaliknya ibu yang menggunakan koping menghindar menunjukkan kualitas hidup yang lebih rendah. Dalam penelitian Landolt et al., (2006) menunjukkan adanya hubungan antara penyesuaian psikologis orang tua dengan kualitas hidup pasien kanker anak. Penyesuaian psikologis yang baik akan berpengaruh baik pada kualitas hidup anak, khususnya dalam domain emosional. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkanbahwa penyesuaian psikologis orang tua tidak berpengaruh terhadap kualitas hidup anak dengan penyakit kronis,
5 5 seperti fenilketonuria atau sindrom nefrotik (Landolt et al., 2002; Ruth et al., 2004). Data yang menjelaskan tentang hubungan koping orang tua dengan kualitas hidup anak masih terbatas, oleh karena itu masih perlu dilakukan penelitian terkait hal tersebut. Anak penderita LLA memiliki permasalahan yang cukup komplek. Oleh karena itu, optimalisasi peran perawat pada keluarga dengan anak LLA sangat penting. Optimalisasi peran perawat pada keluarga dapat dilakukan dengan memberikan masukan pada orang tua tentang perilaku yang sebaiknya dilakukan orang tua untuk membantu meningkatkan kualitas hidup anak LLA. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubunganantara koping orang tua dengankualitas hidup anak penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan suatu masalah yaitu Apakah ada hubungan antara koping orang tua dengan kualitas hidup anak penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan antara koping orang tua dengan kualitas hidup anak penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
6 6 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui gambaran kualitas hidup anak penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. b. Untuk mengetahui gambaran koping yang digunakan orang tua anak penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan masukan dalam khasanah ilmu pengetahuan tentang hubungan antara koping orang tua dengan kualitas hidup anak penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. 2. Manfaat Praktis a. Bagi instansi rumah sakit Memberi gambaran informasi tentang kualitas hidup anak penderita Leukemia Limfoblastik Akut sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan pelayanan kesehatan pasien. b. Bagi perawat Memberi masukan dan informasi sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga penderita Leukemia Limfoblastik Akut.
7 7 c. Bagi keluarga Menambah pengetahuan dan memberikan masukan tentang pentingnya keluarga memiliki koping yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup anak penderita Leukemia Limfoblastik Akut. d. Bagi peneliti Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai landasan bagi peneliti selanjutnya. E. Keaslian Penelitian Penelitian dengan judul Hubungan Antara Koping Orang Tua dengan Kualitas Hidup Anak Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta berdasarkan sepengetahuan peneliti belum pernah dilakukan. Penelitian lain yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sitaresmi et al., (2008) dengan judul Health-related quality of life assessment in Indonesian childhood acute lymphoblastic leukemia. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Pengumpulan data menggunakan PedsQL TM 4.0 Generic Core Scale dan PedsQL TM 3.0 Cancer Module. Analisis data menggunakan Independent- Sample T test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas hidup anak LLA yang berusia 2-5 tahun memiliki lebih banyak masalah dalam subskala kecemasan prosedural, kecemasan pengobatan dan komunikasi dibandingkan anak yang usianya lebih tua.
8 8 Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal berupa kualitas hidup anak, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat berupa koping orang tua dan kualitas hidup anak. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada subyek yang akan diteliti, yaitu anak penderita LLA. 2. Novrianda (2013) dengan judul Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Anak Leukemia Limfositik Akut yang Menjalani Kemoterapi di Ruang Rawat Kronis Instalasi Rawat Inap Anak RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Pengumpulan data menggunakan PedsQL TM 4.0 Generic Core Scale, PedsQL TM 3.0 Cancer Module, dan kuesioner peran perawat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin responden dan sosial ekonomi keluarga dengan rata-rata skor total dan subskala PedsQL TM 4.0 Generic Core Scale. Sedangkan ada hubungan yang signifikan antara usia responden dengan rata-rata skor subskala kecemasan prosedural dan kecemasan pengobatan PedsQL TM 3.0 Cancer Module. Peran perawat merupakan faktor prediktor kualitas hidup anak pada PedsQL TM 4.0 Generic Core Scale dan PedsQL TM 3.0 Cancer Module. Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak variabel bebas. Variabel bebas pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, fase kemoterapi, sosial ekonomi keluarga, dan peran perawat, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah koping orang tua. Persamaan dengan penelitian ini
9 9 terletak pada variabel terikat yang akan diteliti, yaitu kualitas hidup anak LLA. 3. Sales et al., (2008) dengan judul The Role of Parental Coping in Children with Asthma s Psychological Well-being and Asthma-related Quality of Life. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan rancangan cohort. Pengumpulan data anak mengggunakan Paediatric Asthma Quality of Life Questionnaire, Children s Coping Strategy Checklist dan How- I-Feel Questionnaire (STAIC-T). Data orang tua diperoleh dengan menggunakan kuesioner State-Trait Anxiety Measure (STAI-Y2), COPE Scale, Paediatric Asthma Caregiver s Quality of Life Questionnaire, dan Family Inventory of Life Events and Changes (FILE). Analisis data menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara koping ibu dengan kualitas hidup anak penderita asma. Ibu yang menggunakan approach coping menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik pada anak penderita asma, sebaliknya ibu yang menggunakan avoidance coping menunjukkan kualitas hidup yang lebih rendah. Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada subyek. Subyek penelitian ini adalah yaitu anak penderita asma, sedangkan penelitian yang akan dilakukan subyek yang diteliti adalah anak penderita LLA. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada variabel bebas dan variabel terikat yang akan diteliti, yaitu koping orang tua dan kualitas hidup anak. 4. Suryati (2010) dengan judul Hubungan Koping Orang Tua dan Karekteristik Anak dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Batita dan
10 10 Prasekolah Penderita Leukemia Limfositik Akut di RSAB Harapan Kita Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan rancangan cross sectional. Data dikumpulkan mengguankan kuesioner koping orang tua dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Analisis data menggunakan uji korelasi phi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping orang tua dengan pertumbuhan dan perkembangan anak LLA. Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada variabel terikat penelitian.variabel terikat pada penelitian ini adalah pertumbuhan dan perkembangan anak, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah kualitas hidup anak. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada variabel bebas yang akan diteliti, yaitu koping pada orang tua pasien anak penderita LLA. 5. Radiastanti (2005) dengan judul Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Koping Orang Tua Anak Leukemia Limfoblastik Akut Di RS Dr. Sardjito Jogjakarta. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan rancangan cross sectional. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Inventory Of Socially Supportive Behaviors (ISSB) dan data koping menggunakan Ways of Coping. Analisis data menggunakan korelasi Product Moment Pearson, Uji T Independen dan Anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan koping orang tua.
11 11 Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak variabel penelitian. Variabel bebas pada penelitian ini adalah dukungan sosial, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah koping orang tua. Variabel terikat pada penelitian ini adalah koping orang tua, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan adalah kualitas hidup. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada subyek yang akan diteliti, yaitu anak penderita LLA.
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengalami peningkatan, terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker pada anak menjadi masalah bagi dunia karena kejadiannya terus mengalami peningkatan, terutama di negara-negara sedang berkembang. Di Pakistan tercatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit dengan angka kematian tinggi. Data Global Action Againts Cancer (2006) dari WHO menyatakan bahwa angka kematian akibat kanker dapat
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh : EKAN FAOZI J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
HUBUNGAN HOSPITALISASI BERULANG DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK PRASEKOLAH YANG MENDERITA LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT DI RUANG MELATI 2 RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data statistik organisasi WHO tahun 2011 menyebutkan Indonesia menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak setelah Amerika Serikat, China, India.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat beresiko terkena kanker. Kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Tim Cancer Helps, 2010). Data di Eropa pada tahun 1988 dan 1997 telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan suatu penyakit keganasan yang terjadi pada sel darah putih, yang ditandai dengan proliferasi dini yang berlebihan (Handayani, 2008). Di negara Barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak dengan masalah perkembangan dan memiliki karakteristik dan. kebutuhan yang berbeda dengan anak perkembangan normal lainnya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Parenting adalah adalah sebuah proses aksi dan interaksi antara orang tua dan anak, dimana dalam proses tersebut, keduanya dapat saling mempengaruhi (Bro ok, 2008).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan menurun pada usia 10 tahun (Hoffbrand, 2005). Berdasarkan data tahun 2010 dari American Cancer Society, jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit kronis merupakan kondisi yang mempengaruhi fungsi seharihari selama lebih dari 3 bulan dalam setahun, yang menyebabkan hospitalisasi dari 1 bulan dalam
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. awam menyebutnya dengan tumor ganas. Menurut World Health Organization /
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini terjadi perkembangan prevalensi penyakit kanker atau orang awam menyebutnya dengan tumor ganas. Menurut World Health Organization / WHO (2008) insiden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA
HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki
I. PENDAHULUAN Epilepsi adalah terganggunya aktivitas listrik di otak yang disebabkan oleh beberapa etiologi diantaranya cedera otak, keracunan, stroke, infeksi, dan tumor otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Transisi epidemiologis di bidang kesehatan mengakibatkan beban ganda
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transisi epidemiologis di bidang kesehatan mengakibatkan beban ganda (double burden) di bidang kesehatan, yaitu penyakit infeksi yang merajalela dan peningkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur tahun (Bland,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering terjadi pada wanita dan penyebab kematian tertinggi pada wanita umur 40-44 tahun (Bland, Vezeridis dan Copeland,
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyebabkan kematian. Angka tersebut menunjukan peningkatan sebesar 70%
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Terdapat 14.067.894 kasus baru penyakit kanker dan 8.201.575 diantaranya menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasien dengan penyakit kronis pada stadium lanjut tidak hanya mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit kronik merupakan suatu kondisi dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan fisik, psiologis dan kognitif dalam melakukan fungsi harian, atau kondisi yang memerlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), kematian akibat kanker di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), kematian akibat kanker di dunia diprediksikan akan terus meningkat jika tidak ditangani dengan baik. Diperkirakan terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciPENILAIAN KUALITAS HIDUP ANAK PENDERITA KANKER (Assessment of Quality of Life in Cancer Children)
PENILAIAN KUALITAS HIDUP ANAK PENDERITA KANKER (Assessment of Quality of Life in Cancer Children) Mira Irmawati,* Irwanto,* Andy Cahyadi* *Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo Universitas Airlangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Leukemia adalah kanker yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan penyakit kanker sistemik yang menyerang sel darah putih yang dapat menimbulkan berbagai masalah pada semua aspek kehidupan yaitu fisik, psikologis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat dari hasil gangguan jantung fungsional atau struktural yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal jantung kongestif (GJK) dalam bahasa Inggris disebut dengan Congestive Heart Failure (CHF) merupakan sindrom klinis kompleks yang di dapat dari hasil gangguan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang menderita asma hingga saat ini. Prevalensi asma di Indonesia tahun 2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 2013, WHO, (2013) memperkirakan terdapat 235 juta orang yang menderita asma hingga saat ini. Prevalensi asma di Indonesia tahun 2003 berdasarkan hasil survei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang ringan sampai efek yang berat (Dickinson et al., 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cerebral palsy atau CP adalah penyebab umum dari cacat fisik pada anak. Gangguan ini dapat menyebabkan kecacatan pada fungsi kognitif dan gerak dari yang ringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008; American Cancer. sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia adalah sekumpulan penyakit yang ditandai oleh adanya akumulasi leukosit ganas dalam sumsum tulang dan darah (Hoffbrand, Pettit & Moss, 2005). Leukemia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi faktor stressor bagi anak baik terhadap anak maupun orang tua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak, saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena anak berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health Organization [WHO], 2011). DM termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu bentuk kanker pada perempuan yang paling mematikan di dunia tetapi paling mudah untuk dicegah ( World Health Organization,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia dan menyumbang 7,6 juta kematian (sekitar 13% dari semua kematian) pada tahun 2008. Diantaranya terdapat kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian kanker pada anak terus mengalami peningkatan dan menjadi salah satu penyebab kematian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa
BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa dewasa. Menurut Hurlock (1999), masa dewasa awal dimulai pada umur 18 40 tahun, saat perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit dari sel-sel tubuh yang berkembang secara abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid). Penyakit ini juga dinamakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keluarga berfungsi tinggi untuk membantu dalam menjaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan salah satu unit dasar yang bertanggung jawab dalam melestarikan integritas individu anggota keluarga yang akan membentuk struktur keluarga yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Penyakit kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertembuhan sel tidak normal/ terus menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling banyak menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun 2002 menunjukkan bahwa kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia limfositik akut atau biasa disebut LLA merupakan bentuk umum kanker pada anak-anak dibawah usia 15 tahun dengan mayoritas tertinggi pada anak usia 2-5 tahun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa kedokteran merupakan golongan dewasa muda yang unik, yang memiliki komitmen akademik dan gaya hidup yang dapat berimbas pada kebiasaan tidurnya dan mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang mengancam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013), kanker menempati urutan ke-3 sebagai penyakit tidak menular terbanyak di Indonesia. Prevalensi kanker nasional yaitu 1,4 per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa dari komponen kelenjarnya (epitel saluran maupun lobulusnya) maupun komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sakit dan dirawat di rumah sakit khususnya bagi anak-anak dapat menimbulkan dampak, baik terhadap fisik maupun psikologis diantaranya kecemasan, merasa asing akan lingkungan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang. utama dari penyakit degeneratif, kanker dan kecelakaan (Ruswati, 2010). Salah
BAB I Pendahuluan PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu masalah kesehatan utama dari penyakit degeneratif, kanker dan kecelakaan (Ruswati, 2010). Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat mengalami penurunan fungsi, yang disebut dengan gagal ginjal. Prevalensi gagal ginjal di dunia cukup tinggi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat adanya pertumbuhan sel- sel jaringan tubuh yang tidak normal. Penyebabnya adalah neoplasia, displasia, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. standar dan ekspektasi individu tersebut (WHO, 1993). Pengukuran kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas hidup merupakan persepsi individu terhadap kedudukannya dalam sistem nilai dan budaya dimana dia tinggal yang berhubungan dengan tujuan, standar dan ekspektasi
Lebih terperinciStudy Deskriptif Children Well Being Anak Penderita Leukimia All di Rumah Cinta Bandung
Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Study Deskriptif Children Well Being Anak Penderita Leukimia All di Rumah Cinta Bandung 1 Nunik Mariska Cahyani, 2 Fanni Putri Diantina 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Populasi orang berusia lanjut di dunia saat ini mengalami pertumbuhan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Populasi orang berusia lanjut di dunia saat ini mengalami pertumbuhan yang cepat dan diprediksikan akan terus meningkat di masa yang akan datang. Pada tahun 2020, populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di RS Islam Surakarta, pada tahun 2013 pasien kanker
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker paru merupakan penyakit yang memiliki tingkat morbiditas yang tinggi hampir di seluruh dunia. Kasus kanker paru pada tahun 2010 menurut National Cancer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berbasis kompetensi. Penilaian diperlukan sebagai bentuk dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Ners yang diterapkan PSIK FK UGM merupakan proses pendidikan yang berbasis kompetensi. Penilaian diperlukan sebagai bentuk dari evaluasi hasil belajar yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Keperawatan secara holistik akan memandang masalah yang dihadapi pasien melalui berbagai aspek hidup yaitu biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Masalah yang dihadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sangat serius (Setyopranoto, 2010). Stroke merupakan penyebab kematian ketiga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyebab utama kecacatan fisik dan mental pada usia produktif dan usia lanjut. Stroke juga merupakan penyebab kematian dalam waktu yang singkat, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah keganasan yang menyerang kelenjar air susu, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara (Arkhan, 2008).Saat ini kanker
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sistem pelayanan kesehatan saat ini, patient-centered care menjadi konsep pelayanan dari hampir seluruh pemberi layanan kesehatan. Pelayanan dengan model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut data statistik WHO (World Health Organization) penyakit kardiovaskular mengalami pertumbuhan, diprediksi pada tahun 2020 penyakit kronis akan mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kondisi sehat baik secara fisik, mental, sosial maupun spiritual yang mengharuskan setiap orang hidup secara produktif baik secara sosial maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal ginjal kronis (Chronic Renal Failure) adalah kerusakan ginjal progresif yang berakibat fatal bagi tubuh, sehingga tubuh tidak mampu untuk mempertahankan keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kadar gula darah, dislipidemia, usia, dan pekerjaan (Dinata, dkk., 2015). Angka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan penyakit akibat gangguan peredaran darah otak yang dipengaruhi oleh banyak faktor resiko yang terdiri dari hipertensi, peningkatan kadar gula darah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proporsi usia lanjut (WHO, 2005, pp. 8-9). Di Indonesia, data survei kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia sebagai penyebab utama kedua kematian di negara maju dan di antara tiga penyebab utama kematian di negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA penjamu. imun, hal ini terjadi karena virus HIV menggunakan DNA dari CD4 + dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Virus HIV (Human Immunodefeciency Virus) adalah retrovirus yang mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA penjamu untuk membentuk virus DNA dan menginfeksi tubuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Depkes. RI, 2008). Virus tersebut
Lebih terperinciPENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012
PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031
Lebih terperinciDUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Christine Handayani Siburian*, Sri Eka Wahyuni** * Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan adanya perubahan gaya hidup berdampak pada penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik atau penyakit renal tahap akhir merupakan gangguan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA STATUS INTERAKSI SOSIAL DAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA DARMA BHAKTI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia, kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita kanker mencapai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Leukemia Mieloid Akut (LMA) adalah salah satu kanker darah yang ditandai dengan transformasi ganas dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri mieloid. Bila
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.
HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr. MOEWARDI Lilis Murtutik, Wahyuni ABSTRAK Latar belakang : Leukemia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka kesakitan anak di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 tahun sebesar 25,8%, usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung kronis dan berdampak bagi penderita, keluarga dan. populasi dewasa, dengan angka kejadian terbesar pada tahun kelompok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Skizofrenia merupakan bentuk gangguan jiwa berat yang berlangsung kronis dan berdampak bagi penderita, keluarga dan masyarakat. Pravelensi skizofrenia di dunia
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI Dewi Utami, Annisa Andriyani, Siti Fatmawati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta
Lebih terperinciPENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI. Semarang
PENILAIAN TERHADAP STRESOR & SUMBER KOPING PENDERITA KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Desi Ariyana Rahayu 1), Tri Nurhidayati 2) 1) Departemen keperawatan jiwa, FIKKES, Unimus, Jln. Kedungmundu Raya no
Lebih terperinciKata kunci: kualitas hidup, faktor yang terkait, orang dewasa, epilepsi, Nigeria
KUALITAS HIDUP DAN FAKTOR HUBUNGAN ANTARA Orang Dewasa PADA EPILEPSI DI NIGERIA ABSTRAK Tujuan: Epilepsi adalah kondisi umum di seluruh dunia dan telah diamati mempengaruhi kualitas hidup (QOL). Padahal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kolonoskopi saat ini merupakan salah satu alat diagnostik dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kolonoskopi saat ini merupakan salah satu alat diagnostik dan teraupetik yang sangat penting untuk menangani pasien-pasien dengan penyakit saluran pencernaan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator kesejahteraan rakyat pada suatu negara. Angka harapan hidup penduduk Indonesia naik dari 70,45
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan prima dalam bidang kesehatan kepada masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, keberadaan institusi rumah sakit semakin dituntut untuk memberikan pelayanan prima dalam bidang kesehatan kepada masyarakat. Kebutuhan ini sejalan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio. ANALISIS JURNAL: The Effect of Performing Preoperative. pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd fghjklzxcvbnwertyuiopasdfghjklzxcv bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa
ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Kanker adalah suatu
1 BAB I Pendahuluan A. Latar belakang Dewasa ini masalah penyakit kanker semakin sering terjadi di berbagai daerah, hal ini dilihat dari banyaknya laporan bahwa penyakit kanker cenderung menjadi salah
Lebih terperinciBAB V. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii INTISARI... xiii ABSTRACT... xiv
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
109 5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran harapan dan konsep Tuhan pada anak yang mengalami kanker, serta bagaimana mereka mengaplikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kronis adalah kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan medis dan keperawatan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin meningkatnya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi meningkatnya masalah kesehatan anak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan menjadi penyakit yang terus meningkat kejadiannya. Studi Framingham memberikan gambaran yang jelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan istilah yang menggambarkan keadaan khawatir dalam kehidupan sehari-hari (Dalami, 2005). Kecemasan dapat ditimbulkan dari peristiwa sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organisation (WHO) tahun 2003 mendefinisikan sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta bebas dari penyakit atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang tumbuh secara terus-menerus dan tidak terkendali. Kasus kanker pada anak menjadi penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial, dan ekonomi individu, yang dapat menyerang berbagai usia dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang mempengaruhi dimensi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi individu, yang dapat menyerang berbagai usia dan kebanyakan terjadi pada usia
Lebih terperinciSTRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )
STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta ) Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Psikologi
Lebih terperinciKUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI RENDAH
KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER DENGAN STATUS SOSIAL EKONOMI RENDAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Kementrian Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selain itu, ginjal juga berfungsi mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan salah satu organ tubuh yang berfungsi membersihkan darah dari zat toksin dan berbagai zat sisa metabolisme tubuh yang tidak diperlukan. Selain itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Leukemia merupakan keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi penambahan sel-sel abnormal
Lebih terperinci