BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hakekatnya baru berumur enam tahun, kemudian juga merupakan salah satu desa di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hakekatnya baru berumur enam tahun, kemudian juga merupakan salah satu desa di"

Transkripsi

1 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Keadaan Geografis Desa Butu adalah merupakan desa pemekaran desa Moutong yang pada hakekatnya baru berumur enam tahun, kemudian juga merupakan salah satu desa di Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, dengan memiliki luas wilayah kurang lebih 1800 Ha dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan desa Tunggulo b. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Moutong c. Sebelah barat berbatasan dengan desa Bongopini/desa Ilohelumo d. Sebelah timur berbatasan dengan desa Ulantha Sejak tahun 2007 telah memisahkan diri dari desa induk yaitu desa Moutong yang kemudian beralih nama menjadi desa Butu dan sudah memiliki Kepala Desa sebagai pimpinan di desa tersebut. Desa Butu terbagi 3 dusun dan masing-masing dusun di pimpin oleh kepala dusun, yang juga sebagai pembantu kepala desa dalam menjalankan tugas pemerintahannya sehari-hari, selain sekretaris desa dan kepalakepala urusan lainnya. Sesuai dengan kondisi geografis desa Butu Kecamatan Tilongkabila yakni: a. Ketinggian tanah dari permukaan laut yaitu 120 meter b. Banyaknya curah hujan yaitu 23 mm/hm c. Suhu udara rata-rata C 32

2 Sebagian besar wilayah desa Butu merupakan area pertanian dengan penduduk mayoritas petani jagung. Di samping itu ada juga wiraswasta, pegawai Negeri Sipil (PNS), sopir, pembantu rumah tangga. Di lihat dari kondisi fisiknya, desa Butu merupakan desa penghasil jagung, karena sepanjang desa ini terdapat aliran sungai. Dan pada tahun 2011 desa Butu mendapatkan program dari pemerintah Gorontalo yang dinaungi oleh Dinas Pertanian dalam hal percobaan varietas buah melon yang dialokasikan pada kelompok tani Suka Maju. 2. Keadaan Demografis Sesuai dengan data primer di peroleh bahwa desa Butu mempunyai jumlah penduduk 609 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 299 jiwa dan perempuan sebanyak 310 jiwa. Dilihat dari jumlah kepala keluarga sebanyak 283 KK (Kepala Keluarga). 3. Keadaan Posyandu Ditinjau dari sasaran Posyandu yang terdiri dari bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, PUS/WUS (Pasangan Usia Subur/wanita usia subur) yang mendapatkan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Yang dimaksud dengan nilai strategis untuk pengembangan Sumber Daya Manusia sejak dini yaitu dalam peningkatan manusia yang akan datang. Dengan ini saya selaku peneliti dapat mengumpulkan data tentang Balita 0-5 tahun, ibu hamil dari Puskesmas pembantu tempat pelaksanaan Posyandu desa Butu Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 1dan 2 berikut ini.

3 Tabel 1. Keadaan anak-anak dari usia 0-5 tahun di desa Butu Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. No Usia Laki-Laki Perempuan Jumlah hari < 1 Tahun Tahun Jumlah (Sumber Data: Puskesmas Pembantu, 2013) Berdasarkan data table 1 di atas, terlihat bahwa anak-anak usia 0-5 tahun ± 65 orang. Hal ini sangat membutuhkan perhatian dari Ketua Pokja IV PKK, orang tua balita dan tokoh masyarakat dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya, dan khususnya kesehatan ibu dan anak balita. Berikut di bawah ini data ibu hamil desa Butu yang berjumlah 7 orang. Tabel 2. Jumlah ibu hamil di desa Butu Kec.Tilongkabila Kab. Bone Bolango. Jumlah Ibu Hamil Jumlah Dusun I 4 Dusun II 2 Dusun III 1 Jumlah 7 (Sumber Data: Puskesmas Pembantu, 2013) Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat di ketahui jumlah ibu hamil yakni di dusun I sebanyak 4 orang di dusun II sebanyak 2 orang dan di dusun III sebanyak 1 orang Sehingga dapat di ketahui bahwa jumlah ibu hamil yang paling banyak yakni terdapat di dusun I Pelaksanaan Pengumpulan Data

4 Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa proses pengumpulan data yang di tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik wawancara. Observasi yang di maksud adalah untuk mengamati secara langsung aktivitas yang terjadi di Posyandu Lavenda desa Butu serta aspek-aspek lain yang mungkin berpengaruh dalam pelaksanaan lima program Posyandu pada umumnya dan khususnya kesehatan ibu dan anak. Wawancara digunakan untuk mengetahui secara langsung pelaksanaan program Posyandu dengan cara mewawancarai informan yaitu Ketua Pokja IV PKK yang membidangi kesehatan, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat, orang tua balita, dan masyarakat desa Butu Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Deskripsi Hasil Pengumpulan Data Dalam mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, digunakan wawancara sebagai teknik utama. Dalam hal ini wawancara dilakukan peneliti terhadap Ketua Pokja IV PKK yang membidangi kesehatan, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat, orang tua balita, dan tokoh masyarakat desa Butu Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program Posyandu di desa Butu. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini telah dilakukan wawancara dengan informan penelitian. Hasil wawancara penelitian terkait dengan deskripsi pelaksanaan program Posyandu desa Butu Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango diuraikan sebagai berikut: Adapun 5 program pokok Posyandu tersebut adalah: 1. Kesehatan Ibu dan Anak

5 Hasil Wawancara yang dilakukan dengan informan penelitian terkait indikator kesehatan diuraikan sebagai berikut: Pertanyaan ke 1 Apakah di Posyandu terdapat kegiatan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak, seperti pemberian nasehat tentang makanan bergizi serta penyuluhan kesehatan untuk mencapai tujuan program kesehatan ibu dan anak? Jawaban Ketua Pokja IV PKK, tentang pemeliharaan Kesehatan Ibu dan Anak yaitu : Saya selaku ketua Pokja IV berkeinginan sekali untuk mengadakan sistem lima meja, karena pada meja IV adalah pelayanan penyuluhan kesehatan perorangan/kelompok, baik menyangkut pemberian nasehat tentang makanan bergizi bagi ibu dan anak, karena sarana tidak memungkinkan seperti meja dan kursi tidak ada, maka penyuluhan sekali-sekali kami lakukan. Untuk pemeriksaan ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, misalnya penimbangan, pengukuran lila, pemeriksaan janin, pemberian pil tambah darah dll, rutin dilaksanakan oleh tenaga kesehatan/medis dibantu oleh kader Posyandu, namun untuk penyuluhan kesehatan ibu dan anak memang belum optimal di laksanakan (Ww. HY ). Jawaban berbeda namun tujuan sama di peroleh dari orang tua balita yaitu: Kami tidak rutin mendapatkan penyuluhan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak setiap kami berkunjung di Posyandu, kecuali bagi ibu hamil yang benarbenar kurang timbangan dan punya kelainan dalam kandungannya, tetapi ibuibu yang punya anak balita jarang sekali mendapat penyuluhan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak (Ww. SK ). Jawaban sama tapi berbeda dari tokoh masyarakat desa Butu yaitu: Menurut saya untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan anak, tiap bulan sekali di Posyandu desa Butu ada pelayanan dari tenaga profesional untuk melayani warga dalam hal kesehatan dasar, namun dalam hal penyuluhan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak belum optimal di laksanakannya. misalnya: penyuluhan tentang makanan bergizi pada ibu dan nasehat tentang tumbuh kembang anak balita dan cara menstimulasinya dll (Ww. RL ) Dari semua jawaban informan tersebut dapat disimpulkan bahwa di Posyandu Lavenda desa Butu sudah melaksanakan salah satu program Posyandu yaitu

6 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) meliputi pemeliharaan kesehatan ibu dan anak walaupun belum optimal di laksanakan misalnya dalam hal penyuluhan tentang makanan bergizi untuk mencegah gizi buruk karena kekurangan protein dan kalori, dan kurangnya nasehat tentang tumbuh kembang anak dan cata menstimulasinya. Pertanyaan ke 2 Apakah dalam kegiatan Posyandu ada pemberian nasehat tentang tumbuh kembang anak? Jawaban dari ketua Pokja IV PKK mengungkapkan: Pemberian nasehat tentang tumbuh kembang ini jarang sekali di lakukan, ini memang sangat memperhatinkan, untuk itu saya selaku Ketua Pokja IV PKK, berupaya mencari solusi agar setiap pelaksanaan Posyandu di adakan pemberian nasehat tentang tumbuh kembang anak (Ww. HY ) Jawaban berbeda tapi tujuannya sama di ungkapkan oleh orang tua balita Selama saya membawa anak saya ke Posyandu ini, saya jarang sekali mendapatkan pemberian nasehat tentang tumbuh kembang anak, yang ada kalau timbangan anak kami turun 1 kilo, baru di sarankan oleh petugas kesehatan untuk makan makanan yang bergizi, kami kurang sekali menerima nasehat bagaimana menstimulasi anak dalam hal tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan agar menjadi anak yang sehat, cerdas, dan produktif (Ww. SK ). Jawaban di peroleh dari tokoh masyarakat yaitu : Pemberian nasehat secara umum tentang tumbuh kembang anak atau menstimulasi anak dengan baik pada masa pertumbuhan dan perkembangan saya akui memang kurang sekali di lakukan oleh kader dan tenaga medis, ini dapat di lihat pada kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak rata-rata standar standar saja. (Ww. RL ) Dari jawaban dari ketiga informan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian nasehat tentang tumbuh kembang anak belum optimal dilaksanakan oleh petugas dan tenaga kesehatan 2. Keluarga Berencana Wawancara dilakukan dengan Ketua Pokja IV:

7 Pertanyaan ke 3 Bagaimana pelayanan KB bagi pasangan usia subur? Pelayanan KB (Keluarga Berencana) sudah dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari puskesmas, walaupun ada sebagian besar orang tua balita yang belum menjalankan program KB ini (Ww. HY ) Jawaban lain, di peroleh dari orang tua balita: Pelayanan KB pada pasangan usia subur, berupa KB suntik, pemberian obat/pil KB, di buka pada saat pelayanan Posyandu namun untuk pemasangan KB implan dan Spiral nanti menunggu kunjungan khusus dari petugas KB karena gratis di berikan, hal ini yang menjadi salah satu kendala dari Akseptor KB, sehingga mereka ada yang menunda pemasangan KB implan, dan untuk Spiral kurang peminatnya (Ww. SK ) Jawaban berbeda tapi tujuannya sama dari tokoh masyarakat: Menurut saya, sebahagian besar masyarakat belum memahami program KB, terbukti setiap PUS (Pasangan Usia Subur) memiliki lebih dari 2 anak terutama orang-orang awam yang berpendidikan tidak tamat SD tinggal di ujung dusun, mereka berprinsip banyak anak banyak rezeki (Ww. RL ). Dari ketiga jawaban dari informan tersebut dapat di simpulkan bahwa pelayanan Keluarga Berencana (KB) pada masyarakat desa Butu belum optimal di laksanakan, selain Pasangan Usia Subur (PUS) berprinsip banyak anak banyak rezeki. Pertanyaan ke 4 Apakah petugas kesehatan memberikan nasehat tentang bahaya melahirkan berkali-kali serta adakah petunjuk penggunaan pil, kondom, dll?. Jawaban di peroleh dari Ketua Pokja IV: Ya petugas kesehatan sekali-kali memberikan nasehat tentang bahaya melahirkan berkali-kali, untuk petunjuk penggunaan pil dan suntik memang ada, untuk kondom dan pemasangan implan belum di laksanakan karena petugas kesehatan yang ada di Puskesmas pembantu adalah petugas pemula yang baru 1 tahun bertugas di desa Butu dan masih berstatus tenaga kontrak dan masih gadis jadi masyarakat enggan bertanya hal demikian (Ww. HY ) Jawaban berbeda tapi tujuannya sama diungkapkan oleh orang tua balita:

8 Saya selama berkunjung ke Posyandu Lavenda desa Butu, jarang sekali menerima nasehat tentang bahaya melahirkan berkali-kali, kecuali bagi ibu hamil yang turun timbangannya dan punya kelainan pada kandungan karena faktor usia, sehingga akan di rujuk ke rumah sakit jika melahirkan (Ww. SK ) Jawaban lain juga di peroleh dari tokoh masyarakat: Menurut saya, petugas kesehatan dalam hal memberikan nasehat tentang bahaya melahirkan berkali-kali, memang ada tapi bagi yang punya kelainan dalam hal kehamilan, secara perindividu maupun secara umum itu jarang di lakukan oleh petugas kesehatan (Ww. RL ) Dari ketiga jawaban informan tersebut dapat disimpulkan bahwa, sebahagian besar masyarakat khususya ibu dari balita, jarang sekali menerima tentang nasehat bahaya melahirkan berkali-kali dari petugas kesehatan yang bertugas pada saat pelayanan Posyandú. 3. Imunisasi Hasil wawancara dengan Ketua Pokja IV PKK: Pertanyaan ke 5 Apakah pelayanan imunisasi pada bayi terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat dan pemerintah?. Berikut jawaban ke tiga informan: Ya, Imunisasi sudah dilaksanakan oleh petugas kesehatan, namun sebagian besar orang tua bayi terlambat membawa anaknya untuk di imunisasi dengan alasan setelah di imunisasi anaknya akan sakit (Ww. HY ) Jawaban berbeda tapi tujuannya sama diperoleh dari orang tua balita : Saya selaku orang tua bayi sering membawa anak untuk di imunisasi, namun sebagian dari orang tua yang dari dusun 3 sering terlambat membawa anaknya dengan alasan tadi, setelah di imunisasi anaknya akan sakit, anak yang tadinya sehat setelah di imunisasi akan panas badannya (ww. SK ) Jawaban berbeda tapi tujuannya sama di peroleh dari tokoh masyarakat: Pelayanan imunisasi bagi bayi 0-11 bulan, dan 1-5 tahun rutin tiap bulan pada saat pelayanan Posyandu, namun sebagian besar ibu atau masyarakat membawa anaknya balita karena termotivasi mengisi daftar hadir PKH (Program Keluarga Harapan), mereka takut, sekali tidak datang akan

9 mengurangi bantuan berbentuk uang dari PKH (Program Keluarga Harapan) (Ww. RL ) Dari hasil wawancara ketiga informan tersebut, dapat di tarik kesimpulan bahwa pelayanan imunisasi yang di laksanakan di Posyandu Lavenda desa Butu telah dilaksanakan namun belum sesuai harapan masyarakat dan pemerintah desa, sebagian besar orang tua balita terlambat membawa anaknya untuk di imunisasi dan sebagian besar orang tua juga termotivasi karena adanya program PKH (Program Keluarga Harapan). Pertanyaan ke 6 Bagaimana respon orang tua bayi dalam pelayanan imunisasi di Posyandu desa Butu. Jawaban Ketua Pokja IV PKK : Sebagian besar dari orang tua sangat merespon dengan pelayanan imunisasi bayi di Posyandu desa Butu ini hanya termotivasi adanya pengawasan petugas PKH (Program Keluarga Harapan), dan sebagian kecil masyarakat tidak merespon pelayanan imunisasi, dengan alasan bahwa anaknya setelah di imunisasi akan sakit, dan sebagian pula mereka punya kesadaran sendiri untuk membawa anaknya untuk di imunisasi (Ww. HY ). Jawaban berbeda namun mempunyai tujuan sama diungkapkan oleh orang tua balita: Ada sebagian orang tua bayi tidak mau membawa anaknya untuk di imunisasi, dengan alasan setelah di imunisasi anaknya akan jatuh sakit, tidak ada gunanya itu bayi di imunisasi (ww. SK ) Jawaban lain diungkapkan tokoh masyarakat: Sepanjang pengetahuan saya pelaksanaan imunisasi telah di respon oleh orang tua anak balita namun lebih didasari karena adanya pengawasan dari petugas PKH, berupa sanksi pemotongan uang dari PKH (Program Keluarga Harapan) dengan di keluarkan dari anggota PKH bagi yang tidak membawa anaknya untuk di imunisasi, juga karena mereka tidak mengerti manfaat dari imunisasi sejak dini (Ww. R.L ). Hasil wawancara di atas menunjukkan adanya respon dari orang tua bayi membawa anaknya ke Posyandu untuk di imunisasi, walaupun ada sebagian kecil orang tua yang tidak memahami pentingnya imunisasi dini sehingga banyak masyarakat datang pada waktunya, dan pada dasarnya sebagian besar pula orang tua

10 balita membawa anaknya ke Posyandu hanya karena adanya pengawasan berupa pengisian daftar hadir PKH (Program Keluarga Harapan), kalau tidak hadir biaya dari PKH berupa uang akan di kurangi tiap balita. 4. Peningkatan Gizi Hasil wawancara dengan Ketua Pokja IV PKK: Pertanyaan ke 7 Apakah di Posyandu ada pelayanan pendidikan gizi pada masyarakat, serta pemberian makanan tambahan atau bergizi kepada anak balita dan ibu hamil/menyusui, berikut jawaban informan: Pelayanan pendidikan gizi pada masyarakat, khususnya ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi/balita dan PUS, jarang sekali ada, secara umum ke masyarakat belum pernah. Dan pemberian makanan tambahan biasanya satu tahun satu kali, berbentuk bubur kacang hijau, dan Biskuit MP-ASI, namun untuk tahun 2013 ini pemberian makanan tambahan belum ada dari Puskesmas (Ww. HY ). Jawaban berbeda tapi tujuannya sama dari orang tua balita: Untuk pendidikan gizi bagi masyarakat khususnya para sasaran Posyandu, Kepala Puskesmas sudah menjanjikan tahun 2013 ini akan ada sosialisasi tentang kesehatan masyarakat, karena banyak kesibukan, kepala Puskesmas tidak jadi datang. Dan untuk makanan tambahan tahun 2012 kemarin ada bubur kacang hijau (Sorba) dan Biskuit MP-ASI, tahun 2013 ini belum ada makanan tambahan (Ww. SK ). Jawaban di ungkapkan oleh tokoh masyarakat : Setiap masyarakat datang berobat atau memeriksakan kesehatan, selalu di berikan penyuluhan/pendidikan gizi, walaupun tidak optimal, dan untuk pemberian makanan tambahan setahun sekali, ini sangat memperhatinkan, ini akan kami bahas di tingkat Puskesmas/desa bagaimana jalan keluarnya dari masalah ini (Ww. RL ). Hasil dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan gizi kepada masyarakat dan pemberian makanan bergizi belum jalan dengan baik. Pertanyaan ke 8 Bagaimana cara kader Posyandu dalam memberikan kapsul vitamin A kepada anak balita, berikut jawaban dari ketiga informan: Jawaban dari ketua Pokja IV sebagai berikut:

11 Menurut saya pemberian vitamin A oleh kader Posyandu pada balita sudah ada tapi selalu dibimbing oleh petugas kesehatan, mengingat selalu ada pergantian kader Posyandu, karena faktor insentif mereka minim dan diterimakan tiap triwulan (Ww. HY ). Jawaban beda tapi tujuannya sama diungkapkan oleh orang tua balita bahwa: Biasanya kader Posyandu dalam memberikan vitamin A pada balita selalu ada petunjuk dari petugas kesehatan karena pemberian vitamin A itu sesuai usia balita, warna biru bagi usia 6-11 bulan,1-5 tahun warna merah dalam setahun 2 kali di berikan yaitu bulan Februari dan bulan Agustus (Ww. SK ). Jawaban beda tapi tujuannya sama di ungkapkan tokoh masyarakat bahwa: Pemberian vitamin A kepada balita memang sudah ada karena hal itu yang praktis di berikan oleh kader namun ada petunjuk dari petugas kesehatan dan tidak semua kader ditugaskan untuk memberikan vitamin A mengingat ada kader yang masih baru bertugas (Ww. RL ). Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa kader Posyandu dalam pemberian vitamin A pada balita didampingi oleh petugas kesehatan mengingat selalu ada pergantian kader Posyandu. 5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare. Terkait dengan indikator pencegahan dan penanggulangan Diare, untuk pencegahan melalui program PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat), dan penanggulangan melalui penyediaan oralit di Puskesmas. Pertanyaan ke 9 Apakah ada kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat, dan bagaimana cara-cara kader Posyandu maupun pemerintah desa Butu dalam memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat, telah di dapat hasil wawancara ke tiga informan penelitian sebagai berikut: Jawaban di peroleh dari Ketua Pokja IV PKK : Kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan bersih (PHBS) pernah kami lakukan pada tahun 2008, sudah lama sekali, kegiatan penyuluhan tersebut tidak terorganisir dengan baik, hanya di lakukan dari door to door, untuk tahun-tahun berikutnya sudah tidak ada lagi, namun pada tahun 2012 sudah

12 ada sosialisasi dari mahasiswa KKS dari jurusan Kesehatan Masyarakat dan di mediasi oleh pemerintah desa Butu (Ww. HY ). Jawaban berbeda tapi tujuannya sama dari orang tua balita : Penyuluhan kepada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sudah ada dari mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat yang KKS tahun 2012, cuman pada saat itu kami warga desa Butu menjalankannya, namun saya melihat tetap masih banyak warga yang tidak menjalankan PHBS ini, contohnya rumah saya banyak berserakan sampah, disebabkan aliran air kolam dari tetangga, tersumbat di depan halaman rumah, saya cape untuk membersihkan sampah tiap hari, saya tidak punya tempat pembuangan sampah, mengingat saya tidak punya tanah untuk membuat lubang sampah di belakang rumah (Ww. SK ). Jawaban diungkapkan oleh tokoh masyarakat bahwa: Menurut saya pemerintah desa Butu telah berupaya memaksimalkan penyuluhan perilaku bersih dan sehat pada masyarakat, melalui berbagai program P2WKSS (Peranan Program Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera). Dan tahun kemarin ada mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat turut memprogramkan Kegiatan PHBS ini, dengan berbagai cara melalui sosialisasi tentang manfaat PHBS sekaligus penyuluhan secara door to door, namun detik ini sebagian masyarakat desa Butu belum optimal melaksanakan PHBS contohnya banyak masyarakat membuang sampah di sembarangan tempat, tidak ada SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah), dan tempat pembuangan air besar dll, khususnya yng tinggal di ujung dusun, namun kami berharap adanya program P2WKSS akan merubah pola pikir dan pola perilaku masyarakat desa Butu (Ww. RL ). Pertanyaan ke 10 Apakah dengan program Posyandu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal hidup perilaku bersih dan sehat? Hasil wawancara di peroleh jawaban dari ke tiga informan penelitian sebagai berikut: Jawaban diperoleh dari Ketua Pokja IV PKK : Menurut saya dengan adanya program Posyandu ini mulai ada kesadaran masyarakat dalam hal hidup perilaku bersih dan sehat, walaupun belum optimal karena sebagian masyarakat dalam hal penanganan sampah masih memaki sistem lama, yaitu rumputnya di kumpul di depan rumah kemudian di bakar, dan untuk SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) ini sebagian masyarakat belum ada, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, sudah ada namun pelaksanaanya belum tepat, biasanya mereka mencuci tangan tidak pakai sabun, untuk penyediaan oralit sudah ada di Puskesmas pembantu tempat pelaksanaan Posyandu, namun masyarakat lebih banyak mengkomsumsi obat warung jika sakit diare (Ww. HY ).

13 Jawaban berbeda tapi tujuannya sama diperoleh dari orang tua : Dengan adanya program PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat), mulai tahun 2013 sebagian masyarakat mulai memahami pentingnya PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, terbukti tidak banyak lagi anak yang kudisan kulit, dan Diare, tidak seperti tahun-tahun kemarin (Ww. SK ). Jawaban di peroleh dari tokoh masyarakat : Ada juga masyarakat yang tidak mau tahu tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat) ini, khususnya warga yang tinggal di ujung dusun, yang sebagian besar warga berpendidikan tidak tamat SD, dari segi kesehatan sangat memperhatinkan (Ww. RL ). Hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, sebagian masyarakat belum menjalankan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) namun dengan adanya program P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Dan Sejahtera) yang di pusatkan di desa Butu tahun 2013 pada tanggal 28 November ini kami punya harapan besar dalam perubahan pola pikir dan pola perilaku untuk masyarakat desa Butu. 4.2 Pembahasan Analisis Data Hasil Wawancara Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar kesehatan masyarakat yang tercantum pada lima program Posyandu yaitu: 1. Kesehatan ibu dan anak (a) Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di Posyandu, pemeriksaan kehamilan dan nifas, pelayanan peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu hamil. (b) Pemberian Vitamin A: Pemberian vitamin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus. Akibat dari kurangnya vitamin A adalah menurunnya

14 daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Widiastuti: 2006 dalam Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). (c) Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di Posyandu (Widiastuti: 2006 dalam Dinas Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di Posyandu untuk pemantauan pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui status pertumbuhan balita (Widiastuti : 2006 dalam Dinas Kesehatan RI. 2006: 54) apabila penyelenggaraan Posyandu baik maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula. (Widiastuti : 2006 dalam Dinas Kesehatan RI 2006). Berdasarkan hasil wawancara dari informan pada program kesehatan ibu dan anak yang di paparkan di atas, yang menyangkut pemeliharaan kesehatan ibu dan anak, seperti penimbangan bagi ibu hamil dan anak balita serta peyuluhan kesehatan dan pemberian makanan tambahan, pada hari H pelaksanaan, temuan di lapangan yang datang ke Posyandu untuk di timbang dapat dirinci sebagai berikut: dari jumlah ibu hamil ada 7 orang, yang aktif hanya 4 orang dan yang tidak aktif 3 orang sedangkan balita yang ada di desa Butu berjumlah 65 anak yang aktif ke Posyandu 40 orang atau yang tidak aktif 25 orang ini menunjukkan program kesehatan ibu dan anak belum optimal di laksanakan. 2. Keluarga Berencana Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB (Keluarga Berencana), implan, spiral dan suntik KB (Keluarga Berencana). Pada program KB (Keluarga Berencana) yang meliputi kegiatan penyuntikan KB

15 (Keluarga Berencana), pemberian Pil, pemasangan implan dan spiral. Temuan di lapangan pada program KB (Keluarga Berencana) dari 198 PUS (Pasangan Usia Subur) yang tidak ikut serta KB (Keluarga Berencana) sejumlah 122 orang dan yang aktif 76 orang, ini menunjukkan pelaksanaan program Paysandú pada kegiatan KB (Keluarga Berencana) belum berhasil. 3 Imunisasi Di Posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam imunisasi yang diberikan di Posyandu adalah : (a) BCG untuk mencegah penyakit TBC. (b) DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus. (c) Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan. (d) Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning). (Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, 2011:9). Temuan di lapangan dari balita yang di bawah <1 tahun sejumlah 13 anak, yang hadir dibawa orang tuanya untuk di imunisasi ada sejumlah 11 orang dan anak yang tidak di bawah orang tuanya untuk di imunisasi ada 2 orang, namun ini tidak satu ukuran berhasil atau tidaknya ini program karena sesuai temuan di lapangan faktornya adalah karena adanya pengawasan dari petugas PKH (Program Keluarga Harapan) sehingga mereka membawa anaknya ke posyandu. 4. Peningkatan Gizi

16 Posyandu yang sasaran utamanya ibu dan balita, sangat tepat untuk meningkatkan gizi balita. Peningkatan gizi balita di Posyandu yang dilakukan oleh kader berupa memberikan penyuluhan tentang ASI, status gizi balita, MP-ASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita (Widiastuti: 2006 dalam Dinas Kesehatan RI. 2006: 24). Temuan di lapangan menunjukkan bahwa dari kegiatan peningkatan gizi bagi ibu dan anak maupun masyarakat, ada beberapa kegiatan yang tidak optimal di laksanakan, yaitu: pendidikan gizi pada masyarakat yang berupa sosialisasi/ penyuluhan gizi, pemberian makanan tambahan atau MP-ASI (Makanan Pendamping- Air Susu Ibu). Hal ini butuh perhatian dari pemerintah desa Butu khususnya Ketua Pokja IV PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), dan instansi lainnya yang terkait dalam pelayanan kesehatan masyarakat. 5. Pencegahan Dan Penanggulangan Diare Penyediaan oralit di Posyandu (Widiastuti : 2006 dalam Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Widiastuti : 2006 dalam Dinas Kesehatan RI. 2006: 129) Memberikan penyuluhan penanggulangan diare oleh kader Posyandu. (Widiastuti : 2006 dalam Dinas Kesehatan RI. 2006: 132). Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat). Di lapangan di temukan dari hasil wawancara dengan informan bahwa, pencegahan diare dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan setelah membuang air besar, belum terlaksana dengan baik, sedangkan untuk penanggulangan diare dilakukan dengan pemberian oralit oleh petugas kesehatan,

17 namun tidak semua masyarakat datang berobat, namun lebih mengandalkan obat di warung.

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui 5 MEJA POSYANDU Langkah ke Posyandu Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama sistem 5 meja, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Rahmat Haryadi Actuating (dalam Ekhardi, 2010) Actuating adalah

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Rahmat Haryadi Actuating (dalam Ekhardi, 2010) Actuating adalah BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pelaksanaan Program Posyandu 2.1.1 Pengertian Pelaksanaan Menurut Rahmat Haryadi Actuating (dalam Ekhardi, 2010) Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Padengo tempat penelitian ini dilakukan merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Popayato Barat.

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI

PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI Sri Mukhodim Faridah Hanum Universitas Muhammadiyah Sidoarjo srimukhodimfaridahhanum@umsida.ac.id

Lebih terperinci

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan

5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan POSYANDU 1. Pengertian Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. (www.bkkbn.com) Posyandu adalah pusat pelayanan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) 396726 Kepanjen KERANGKA ACUAN POSYANDU BALITA A. PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.

Lebih terperinci

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan. Skenario Kepala Puskesmas Melati adalah sarjana Kesehatan Masyarakat, dan baru menjabat sebagai kepala Puskesmas sekitar 6 bulan. Ibu Ani, berumur 25 tahun, yang mempunyai anak perempuan balita, berumur

Lebih terperinci

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA 94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK KADER

KUESIONER UNTUK KADER KUESIONER UNTUK KADER Petunjuk Pengisian. 1. Jawablah pertanyaan yang ada pada kuesioner ini secara lengkap dan dengan sejujurnya. 2. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut pendapat anda benar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm Drajat Boediman, Sehat bersama gizi,(jakarta: CV Sagung Seto,

BAB I PENDAHULUAN. 2009), hlm Drajat Boediman, Sehat bersama gizi,(jakarta: CV Sagung Seto, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh bangsa tersebut. SDM yang baik adalah SDM yang memiliki mental

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan

Lebih terperinci

MATERI PENYEGARAN KADER

MATERI PENYEGARAN KADER MATERI PENYEGARAN KADER 1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap

Lebih terperinci

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR :

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR : CATATAN KELUARGA Lampiran III - 18 CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR : STATUS JENIS NAMA ANGGOTA TGL/BL/TH KELAMIN TEMPAT KELUARGA TIDAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian KMS Balita KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulan

Lebih terperinci

MATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK

MATA KULIAH. Asuhan Kebidanan Komunitas WAKTU DOSEN. Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan TOPIK MATA KULIAH WAKTU DOSEN TOPIK Pengembangan Wahana/Forum PSM, Berperan Dalam Kegiatan 1 SUB TOPIK 1. Posyandu 2. Polindes 3. KB KIA 4. Dasa Wisma 5. Tabulin 6. Donor darah berjalan 7. Ambulan desa OBJEKTIF

Lebih terperinci

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih Teknologi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang

Lebih terperinci

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. POSYANDU Pengertian Suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan melalui panca indra yaitu indra

Lebih terperinci

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B KUESIONER Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bayi terhadap imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Ciumbuleuit Kota Bandung. Identitas responden 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : 4.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada makhluk hidup. Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam ukuran fisik, akibat

Lebih terperinci

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT YAYASAN

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT YAYASAN LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT YAYASAN PENYULUHAN TENTANG IMUNISASI DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAYI BALITA DI POSYANDU GULAI BANCAH BUKITTINGGI TAHUN 2013 OLEH : TUTI OKTRIANI.S,ST NIDN 1020108101

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul :Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Nisam Kabupaten Aceh Utara Nama peneliti : Noerma Syahputri Nim

Lebih terperinci

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA A. DATA DASAR KELUARGA 1. Nama Kepala Keluarga :... 2. Umur :... 3. Agama :... 4. Pendidikan :... 5. Pekerjaaan :... 6. Suku :...

Lebih terperinci

MATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU

MATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU MATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan pengertian SIP dan manfaatnya Peserta dapat menyebutkan nama-nama format SIP Peserta dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara operasional.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang terhadap suatu objek. Pada manusia, sebagian besar pengetahuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang terhadap suatu objek. Pada manusia, sebagian besar pengetahuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi dan tingkatan pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, yang didapatkan setelah pengindraan seseorang terhadap suatu objek. Pada manusia, sebagian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi 2.1.1. Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (Winardi, 2007). Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di Posyandu Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang

Lebih terperinci

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala MATERI 4 MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat melakukan pengisian Data Kartu Menuju Sehat (KMS) Peserta dapat menyebutkan catatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PETUNJUK PENGISIAN DATA MANUAL POSYANDU

LAMPIRAN PETUNJUK PENGISIAN DATA MANUAL POSYANDU LAMPIRAN PETUNJUK PENGISIAN DATA MANUAL POSYANDU LAMPIRAN I : PERATURAN :... NOMOR :... TANGGAL : DAFTAR ISIAN DATA POSYANDU Nama Posyandu :... Alamat : Jalan... RT/RW :... Dusun/Lingkungan :... Desa/Kelurahan

Lebih terperinci

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu

d. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu 1. BKR (Bina Keluarga Remaja) Dalam upaya meningkatkan peran keluarga dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja baik fisik, intelektual dan kesehatan reproduksi mental emosional sosial dan moral spiritual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran 1. Pengertian Peran (role) diartikan sebagai aspek yang dinamis dari suatu kedudukan. Dimana apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia sejak janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja dewasa sampai usia lanjut, memerlukan kesehatan dan gizi

Lebih terperinci

KUESIONER Partisipasi Masyarakat terhadap Pelayanan Posyandu Di Puskesmas A.Yani

KUESIONER Partisipasi Masyarakat terhadap Pelayanan Posyandu Di Puskesmas A.Yani 55 KUESIONER Partisipasi Masyarakat terhadap Pelayanan Posyandu Di Puskesmas A.Yani I. Identitas Responden 1. No. Responden : 2. RW tempat tinggal : 3. Usia : a)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde Munin BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. POSYANDU 2.1.1. Defenisi Posyandu Posyandu merupakan strategi jangka panjang pemerintah untuk menurunkan angka kematian bayi, angka kelahiran, dan angka kematian ibu.( A.Gde

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kader Kesehatan 1. Pengertian Kader Kader kesehatan adalah tenaga yang berasal dari masyarakat yang dipilih oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA

ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA ISSN: 0854-2996 VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA Keberadaan Posyandu sangat strategis dalam pencapaian sasaran kesehatan dan gizi. Demikian disampaikan Ibu Negara, Hj. Ani Bambang Yudhoyono dalam pembukaan

Lebih terperinci

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015 BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015 1. Pelayanan kesehatan bayi muda - Transport sweeping imunisasi bayi 2. Pelayanan kesehatan balita - Posyandu - Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode:... PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI Nama responden :... Nomor contoh :... Nama

Lebih terperinci

DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT

DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT TP PKK sebagai gerakan nasional dalam pembangunan yang tumbuh dan berkembang dari bawah dengan pengelolaan dari, oleh, dan untuk masyarakat

Lebih terperinci

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 POSYANDU Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986 PENGERTIAN salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan dari dua atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan kegiatan yang dipadukan khususnya

Lebih terperinci

FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN

FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN FORMAT PENGKAJIAN DAERAH BINAAN KABUPATEN : KECAMATAN : DATA DEMOGRAFI DAERAH BINAAN Kelurahan/ Desa : Rw / Rt : Luas Wilayah : Batas Wilayah : Sebelah Utara. Sebelah Selatan... Sebelah Timur... Sebelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak azazi manusia (UUD 1945, pasal 28 ayat 1 dan UU No.36 tahun 2009) dan sekaligus sebagai investasi, sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Posyandu 2.1.1. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Posyandu dibutuhkan

Lebih terperinci

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT DESA CIGELAM GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT 6 5 4 3 2 1 59,77 4,22 Puskesmas TenKes dan RS Tradisional Berobat sendiri Dari grafik diatas terlihat sebagian besar masyarakat memilih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Visi ini dicapai dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, oleh karena itu

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009 KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009 I. KARAKTERISTIK 1 Nama : 2 Umur : 3 Alamat : 4. Pekerjaan : 1. PNS 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disebut 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disebut PKK, adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Posyandu merupakan garda depan kesehatan balita dimana pelayanan yang diberikan posyandu sangat dibutuhkan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak faktor. Salah satu penyebabnya adalah belum dimanfaatkannya sarana pelayanan kesehatan secara

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Lembaran Persetujuan Menjadi Informan. LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN (Informed Concend)

Lampiran 1 : Lembaran Persetujuan Menjadi Informan. LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN (Informed Concend) Lampiran 1 : Lembaran Persetujuan Menjadi Informan LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN (Informed Concend) Yang bertanda tangan dibawah ini No (kode) : Umur : Tanggal : Menyatakan bersedia menjadi informan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 2.1.1 Definisi Buku KIA Buku KIA adalah buku yang berisi catatan kesehatan ibu mulai dari hamil, bersalin, nifas, dan catatan kesehatan anak

Lebih terperinci

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Partisipasi Kader Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok (Widiastuti A, 2007). Kader kesehatan adalah promotor kesehatan desa (Promkes) yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan. diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan. diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Posyandu 1.1. Pengertian Posyandu Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat

Lebih terperinci

imunisasi, Gizi dan Penanggulangan diare (Zulkifli, 2003). Kegiatan posyandu penting untuk bayi dan balita, karena tidak terbatas hanya pemberian

imunisasi, Gizi dan Penanggulangan diare (Zulkifli, 2003). Kegiatan posyandu penting untuk bayi dan balita, karena tidak terbatas hanya pemberian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Balita yang masih tinggi khususnya (AKABA) Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar 10,12 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB)

Lebih terperinci

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN

UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN Untuk meningkatkan derajat masyarakat, Pemerintah Kelurahan Kedungmundu bersama lembaga masyarakat telah mengupayakan kegiatan/gerakan menuju masyarakat sehat yang diikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan akan pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat tidak bisa lepas dari berbagai dukungan dan peran aktif yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Dalam

Lebih terperinci

PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala

PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala MATERI 3 PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menyebutkan pelaksanaan 5 langkah kegiatan pada hari buka Posyandu Peserta dapat melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Pos Pelayanan Terpadu atau yang sering disebut dengan Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit TBC (Tuberculosis) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari kelompok sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSING, PENDUKUNG DAN PENDORONG IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DAN TIDAK LENGKAP PADA BALITA (12 BULAN) DI DESA SECANGGANG KECAMATAN SECANGGANG

Lebih terperinci

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Emmi Silitonga* Lufthiani** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu kejadian yang fisiologis/alamiah, namun dalam prosesnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9 bulan. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas, BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Posyandu 2.1.1 Defenisi Posyandu Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas, Tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan metode keluarga berencana merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan berhubungan dengan kesehatan

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU DALAM MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU PADA POSYANDU BANDARAN DI DESA KENDAWANGAN KIRI KECAMATAN KENDAWANGAN KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2013

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan sebutan posyandu, yaitu salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan mulut. Apabila kesehatan

Lebih terperinci

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN 2011 I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK)

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN 2011 I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KB-KESEHATAN 2011 Desa Kecamatan Kota Provinsi : Sesetan : Denpasar Selatan : Denpasar : Bali I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) A. Pembinaan Dasa

Lebih terperinci

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI) OPTIMALISASI POSYANDU DAN POSBINDU DLM UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI) 1. Mengidentifikasi masalah

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden : PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT, POLA ASUH, STATUS GIZI, DAN STATUS KESEHATAN ANAK BALITA DI WILAYAH PROGRAM WARUNG ANAK SEHAT (WAS) KABUPATEN SUKABUMI

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 125 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.3 Implementasi Program Kesehatan Ibu dan Anak Bidang Pelayanan Antenatal Care dan Nifas di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang Setiap kebijakan yang dibuat pasti

Lebih terperinci

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan pengertian / masalah kebutuhan Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah yang sering ditemukan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN PROGRAM KIA TAHUN 2017

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN PROGRAM KIA TAHUN 2017 N Upaya o Kesehatan 1 Kesehatan Ibu dan Anak RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUNAN PROGRAM TAHUN Kegiatan Tujuan Sasaran Target Sasaran A. PERENCANAAN 1. Membuat laporan tahunan 2. Perencanaan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembukaan UUD 1945, mencantumkan tujuan nasional bangsa Indonesia yakni melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi (infant mortality rate) merupakan salah satu aspek penting dalam menggambarkan tingkat pembangungan sumber daya manusia di sebuah Negara, juga merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat bersama dengan kader dalam pembangunan kesehatan dengan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat bersama dengan kader dalam pembangunan kesehatan dengan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Posyandu 2.1.1 Pengertian Posyandu Posyandu dilihat dari segi proses maka pengertiannya adalah salah satu wujud masyarakat bersama dengan kader dalam pembangunan kesehatan dengan

Lebih terperinci

Pemberantasan Flu Burung tanpa melibatkan peran serta masyarakat akan sia-sia Ari Fahrial Syam* Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

Pemberantasan Flu Burung tanpa melibatkan peran serta masyarakat akan sia-sia Ari Fahrial Syam* Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Pemberantasan Flu Burung tanpa melibatkan peran serta masyarakat akan sia-sia Ari Fahrial Syam* Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI Kasus-kasus baru Flu burung akhir-akhir ini membuat kita cemas Departemen

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 272 TAHUN 2008 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA DI KABUPATEN SERDANG

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga. Peranan

Lebih terperinci

1. Nama: Alamat tempat tinggal:.

1. Nama: Alamat tempat tinggal:. 50 PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN INTRA UTERINE DEVICES (IUD) DI KELURAHAN KOTAKULON WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN 1. Nama:... 2. Alamat tempat tinggal:. 3. Umur:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seribu hari pertama kehidupan bayi merupakan periode emas karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

Tabel 15. Penyusunan Plan of Action (POA) Kegiatan bidan desa melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk mendata bayi yang belum atau sudah diimunisasi.

Tabel 15. Penyusunan Plan of Action (POA) Kegiatan bidan desa melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk mendata bayi yang belum atau sudah diimunisasi. D. Penyusunan Plan of Action Tabel 15. Penyusunan Plan of Action (POA) Kegiatan bidan desa melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk mendata bayi yang belum atau sudah diimunisasi. No. Kegiatan Tujuan Sasaran

Lebih terperinci