BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. Propinsi Jawa Barat sebagai daerah penyangga Ibukota Negara dengan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. Propinsi Jawa Barat sebagai daerah penyangga Ibukota Negara dengan"

Lanny Jayadi
6 tahun lalu
Tontonan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Propinsi Jawa Barat sebagai daerah penyangga Ibukota Negara dengan luas daratan sekitar 3.707.317,11 Ha memiliki sumber daya hutan seluas 816.

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Propinsi Jawa Barat sebagai daerah penyangga Ibukota Negara dengan luas daratan sekitar ,11 Ha memiliki sumber daya hutan seluas Ha yang berfungsi sebagai hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, bahwa hutan sebagai modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial budaya, maupun ekonomi secara seimbang dan dinamis. Untuk itu hutan harus dikelola, dilindungi dan dimanfaatkan secara berkesinambungan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia baik bagi generasi sekarang maupun yang akan datang. Maka dari itu dibentuklah Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Keputusan tersebut berdasarkan PP No. 15 Tahun 2001 tentang otonomi daerah. Pembangunan kehutanan merupakan bagian dari pembangunan nasional, dengan demikian pembangunan kehutanan di Jawa Barat harus searah dan setujuan dengan pembangunan nasional. Pembangunan kehutanan di Jawa Barat telah memberikan sumbangan bagi pembangunan nasional maupun daerah baik dilihat dari pendapatan devisa negara, penyerapan tenaga kerja, pelestarian lingkungan hidup, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

2 Propinsi Jawa Barat dengan penduduk yang hampir mencapai 40 juta jiwa menjadikan Propinsi terbesar di Indonesia. Jumlah penduduk tersebut sudah barang tentu memerlukan dukungan ruang hidup yang memadai dengan berbagai kebutuhan kehidupan yang amat kompleks. Dalam kondisi tersebut peranan hutan dan kehutanan sangat mutlak diperlukan, terutama dalam menyediakan kondisi lingkungan hidup yang nyaman, sejuk, asri, serta pasokan air bersih yang berkecukupan. Selain itu hutan juga harus mampu memberikan hasil-hasilnya secara langsung dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan akan kayu untuk berbagai keperluan. Dalam usahanya mencapai tujuan tersebut, diperlukan adanya perencanaan dan pengendalian yang efektif. Penganggaran sebagai bagian dari aktivitas perencanaan merupakan suatu rencana tindakan manajemen secara kuantitatif, dan berfungsi untuk membantu koordinasi dan pelaksanaannya. Anggaran sebagai alat pengendalian manajemen merupakan serangkaian tahapan yang dimaksudkan untuk dapat memastikan bahwa pengelolaan seluruh aspek kegiatan yang dilaksanakan oleh pusat-pusat pertanggungjawaban berorientasi pada operasi dan pengelolaan yang efektif dan efisien. Yang pada akhirnya akan menggambarkan tercapai atau tidaknya tujuan yang diharapkan. Penyusunan anggaran merupakan salah satu elemen penting dalam pengelolaan sumber daya pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dalam mencapai hasil yang maksimal. Penyusunan anggaran yang baik sebagai sistem perencanaan, koordinasi dan pengendalian dalam setiap kegiatan pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.

3 Anggaran terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah anggaran belanja administrasi. Anggaran belanja administrasi merupakan bagian penting dalam kegiatan operasional suatu instansi karena berkaitan dengan pembiayaan instansi tersebut secara keseluruhan, selain itu biaya ini dikeluarkan dalam rangka pengawasan dan pemberian jasa kepada setiap fungsi yang berada pada suatu instansi. Suatu anggaran harus saling mendukung rencana kerja yang mencakup seluruh kegiatan dalam suatu instansi. Oleh karena itu, diperlukan prosedur penyusunan anggaran administrasi yang sesuai dengan kebijakan yang telah di tetapkan. Selain penyusunan anggaran, masalah yang paling sering muncul yaitu pada saat realisasi anggaran. Banyak terdapat kendala-kendala pada saat penyelenggaraan administrasi pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, sehingga menyebabkan pengeluaran melenceng dari yang dianggarkan atau kegiatan-kegiatan yang tidak terlaksana akibat keterlambatan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya. Maka dari itu, pengeluaran kas untuk biaya administrasi pun perlu diperhatikan. Dimana suatu instansi harus menyusun prosedur pengeluaran kas untuk menertibkan administrasi dan juga sebagai pengendalian untuk mengurangi penyelewengan. Sebagaimana instansi pemerintah lainnya, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat melakukan pencatatan akuntansi untuk setiap transaksi yang terjadi khususnya transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas.

4 Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan pengamatan terhadap anggaran belanja administrasi serta realisasinya pada Dinas kehutanan Provinsi Jawa Barat yang berjudul TINJAUAN ATAS ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA ADMINISTRASI PADA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA BARAT 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis menyadari bahwa akan banyak masalah yang timbul pada saat melaksanakan pembahasan masalah yang akan diteliti. Untuk itu penulis membatasi pembahasan pada ruang lingkup masalah yang ada sangkut pautnya dengan anggaran belanja administrasi dan realisasinya. Agar masalah yang dibahas memperoleh kejelasan dan pembahasannya lebih terarah, maka penulis berusaha untuk mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur penyusunan anggaran belanja administrasi yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa barat. 2. Bagaimana prosedur pengeluaran kas untuk belanja administrasi pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 3. Bagaimana catatan akuntansi yang digunakan untuk kegiatan administrasi pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 4. Bagaimana Laporan Realisai Anggaran administrasi yang terdapat pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.

5 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud melakukan kerja praktik ini adalah untuk mendapatkan bukti empirik mengenai anggaran dan realisasi belanja administrasi pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan tujuan dari kerja praktik ini yang didasarkan pada masalah yang diidentifikasikan adalah : 1. Untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran belanja administrasi yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa barat. 2. Untuk mengetahui prosedur pengeluaran kas untuk biaya administrasi pada Dinas Kehutanan Provcinsi Jawa Barat. 3. Untuk mengetahui catatan akuntansi yang digunakan untuk kegiatan administrasi pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 4. Untuk mengetahui Laporan Realisasi Anggaran administrasi yang terdapat pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil pengamatan dalam kerja praktik yang diharapkan dapat berguna bagi instansi, akademis dan bagi penulis sendiri yaitu sebagai berikut : 1. Instansi : Hasil yang diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi kegiatan instansi khususnya dalam pengolahan data anggaran dan pelaksanaan anggaran sehingga dapat menghasilkan anggaran belanja administrasi yang lebih akurat. Selain itu, dapat dijadikan sebagai gambaran untuk pengambilan keputusan dan mempertahankan kebijakan yang telah tepat.

6 2. Akademis : Dapat dijadikan sumbangan pemikiran dan bahan referensi awal bagi mahasiswa yang menyusun tugas akhir. 3. Penulis : Memperluas wawasan penulis mengenai penyusunan anggaran yang dilaksanakan oleh instansi dengan membandingkan antara teori yang didapat dari perkuliahan dengan kondisi nyata di instansi pemerintah. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan objek penelitian berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data serta fakta yang relevan pada saat di lapangan, kemudian disusun secara sistematis berdasarkan teori yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan. 1. Studi Lapangan Yaitu dilakukan secara langsung pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa barat yang langsung berhubungan dengan masalah yang dibahas untuk memperoleh data primer yang dilakukan dengan cara : a. Observasi, yaitu cara mengamati objek dan hasil pengamatan yang relevan dengan masalah yang dihadapi dan melakukan pencatatan. b. Interview, yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan pihak yang terkait untuk memperoleh data dan informasi yang akurat dan relevan seputar masalah yang diteliti.

7 2. Kepustakaan Yaitu dengan memperoleh data yang sekunder dengan mempelajari bukubuku guna memperoleh pengertian dasar atau landasan teori yang dibutuhkan dalam permasalahan ini Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat yang bertempat di Jl. Sukarno Hatta No. 751 Bandung, sedangkan waktu penelitian di mulai pada tanggal 1 Maret 2010 sampai dengan tanggal 26 Maret 2010.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi seperti perusahaan swasta, unit pemerintah, organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi seperti perusahaan swasta, unit pemerintah, organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi seperti perusahaan swasta, unit pemerintah, organisasi amal, lembaga pendidikan dan lain-lain memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui kondisi