PEDOMAN PENGORGANISASIAN BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RISIKO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENGORGANISASIAN BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RISIKO"

Transkripsi

1 PEDOMAN PENGORGANISASIAN BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RISIKO RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO

2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSPI PROF. DR. SULIANTI SAROSO TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGORGANISASIAN BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RISIKO... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT... 3 BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT... 5 A. Visi Rumah Sakit... 5 B. Misi Rumah Sakit... 5 C. Falsafah Rumah Sakit... 5 D. Nilai- Nilai Rumah Sakit E. Tujuan Rumah Sakit... 6 BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSPI PROF. DR. SULIANTI SAROSO... 7 A. Kedudukan... 7 B. Tugas dan Fungsi... 7 C. Susunan Organisasi Direktorat Medik dan Keperawatan Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum Komite Komite BAB V STRUKTUR ORGANISASI KOMITE ETIK PENELITIAN KESEHATAN A. Kedudukan B. Tugas dan Fungsi ii

4 BAB VI URAIAN TUGAS BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RISIKO A. Uraian Tugas Kabid Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko B. Uraian Tugas Seksi Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan C. Uraian tugas Kepala Seksi Pengkajian Faktor Risiko Perilaku D. Uraian Tugas Kepala Seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL A. Kompetensi Wajib B. Kompetensi Khusus BABIX PERTEMUAN/RAPAT A. Rapat Bulanan B. Rapat Koordinasi C. Rapat Monitoring Evaluasi D. Rapat Monitoring Report BAB X PENCATATAN DAN PELAPORAN A. Laporan Bulanan B. Laporan Semester C. Laporan Tahunanr BAB X PENUTUP iii

5

6

7

8 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, maka Rumah Sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan, dan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1138/MENKES/SK/XI/2009 Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta ditetapkan sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi. Sesuai PMK Nomor 2360/Menkes/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011 tentang Perubahan Atas PMK Nomor 247/Menkes/PER/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, mempunyai tugas pokok : menyelenggarakan pelayanan medis dan keperawatan secara paripurna, sebagai kegiatan penunjang dalam upaya pengkajian infeksi dan penyakit menular, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular beserta faktor risikonya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan untuk penyusunan bahan kebijakan serta standar penanganan/pengendalian penyakit infeksi dan penyakit menular. Serta mempunyai fungsi antara lain : pelaksanaan penatalaksanaan penyakit infeksi dan penyakit menular; pelaksanaan pelayanan rujukan nasional di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular; pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular, baik di bidang klinik, epidemiologi, imunologi dan faktor risikonya; pengkajian pelaksanaan sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan wabah/kejadian Luar Biasa (KLB); 1

9 pelaksanaan pendidikan dan pelatihan profesi kedokteran dan kedokteran berkelanjutan serta profesi tenaga kesehatan lainnya di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular; dll Bidang Pengkajian Imunologi & Faktor Risiko yang berada di bawah koordinasi Direktorat Pengkajian Imunologi & FR mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pengelolaan dan pengendalian mutu pengkajian imunologi, faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku dan analisis risiko kesehatan. Untuk menjamin pengelolaan pengkajian/penelitian lingkup imunologi & faktor risiko penyakit infeksi & penyakit menular yang sesuai kebutuhan pelayanan, aspek ilmiah dan etika, perlu disusun pedoman pengorganisasian Bidang Bidang Pengkajian Imunologi & Faktor Risiko. B. TUJUAN a. Tujuan umum sebagai panduan pengorganisasian dalam penyelenggaraan kegiatan di bidang pengkajian imunologi dan faktor risiko b. Tujuan khusus: a. Adanya kebijakaan rumah sakit dan dukungan penuh dari manjemen dalam kegiatan di bidang pengkajian imunologi dan faktor risiko b. Sebagai panduan dalam sinkronisasi tahapan pengelolaan kajian/penelitian di lingkup imunologi dan faktor risiko (perencanaan, koordinasi pengelolaan, pelaksanaan, pengendalian mutu, diseminasi dan utilisasi) di bidang imunologi & faktor risiko penyakit infeksi & penyakit menular c. Sebagai panduan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya (SDM, sarana prasarana, pembiayaan, mekanisme) dalam melaksanakan kajian, penelitian dan pengembangan di bidang imunologi dan faktor risiko 2

10 BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT Sejarah Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso berawal dari Stasiun Karantina di pulau Onrust yang kemudian dipindahkan ke Tanjung Priok dengan fungsi utama menangani penderita penyakit dari kapal. Fungsi Stasiun Karantina saat itu berkembang dengan menangani penderita cacar pada tahun sebanyak orang. Setelah Indonesia bebas cacar, Stasiun Karantina berubah menjadi Rumah Sakit Karantina yang bertugas menyelenggarakan pelayanan, pengobatan, perawatan, karantina dan isolasi penyakit menular tertentu. Dengan ditujukan untuk menjadi NAMCID (National Medical Center For Infectious Diseases) di Indonesia, pembangunan Rumah Sakit Karantina menjadi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso dilaksanakan di wilayah Sunter Jakarta Utara, menempati tanah seluas kurang lebih m 2 milik Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen. P2PL) dengan bantuan dana hibah dari Pemerintah Jepang (JICA) dan diresmikan pada tanggal 21 April Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Khusus Vertikal milik Kementerian Kesehatan. Secara organisasi, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso awalnya berada di bawah pembinaan serta koordinasi Direktorat Jenderal P4M melalui Kepmenkes RI No. 148/Menkes/SK/78 tertanggal 28 April 1978 (Perubahan Station Karantina menjadi RS Karantina yang berada di bawah Direktorat Jenderal P4M, Depkes RI), kemudian melalui Kepmenkes RI Nomor 55 / Menkes /SK/I/1994, tanggal 20 Januari 1994 (RSPI-SS merupakan unit organik yang bertanggung jawab ke Ditjen PPM dan PLP, Depkes RI), selanjutnya melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 66/MENKES/SK/I/2005 (RSPI-SS menjadi RS Vertikal, Tipe B Pendidikan, Eselon II berada di bawah Direktorat Jenderal PPM-PL). Kemudian melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 247/MENKES/PER/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Laksana Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso di bawah pembinaan Direktorat Jenderal PPPL serta melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1138/MENKES/SK/X/2009 Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso ditetapkan sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi. Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 3

11 2360/MENKES/PER/XI/2011, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso merupakan Rumah Sakit rujukan nasional yang harus siap menangani kasus-kasus Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (PINERE). Penanggulangan terhadap penyakit infeksi tergantung dari berbagai hal, antara lain kemampuan optimal untuk pengelolaan tata laksana penyakit, pemahaman terhadap perkembangan agen penyakit, pengembangan metode identifikasi kasus secara cepat dan terstandar, diikuti dengan penemuan ataupun modifikasi berbagai alat kesehatan yang tepat guna. Seluruh hal tersebut harus dapat dipantau secara terus menerus sebagai bagian dari kewaspadaan dini terhadap penyakit infeksi, terutama yang berpotensi wabah. Keberadaan Rumah Sakit Rujukan Penyakit Infeksi menjadi sangat penting karena dapat berfungsi terutama untuk membangun sistem penanganan hospital outbreak dan community outbreak, dengan memberikan model berupa mekanisme pelayanan rujukan terbaik sesuai standar baku emas tatalaksana penyakit infeksi dan penyakit menular,yang memanfaatkan high tech health facilities (outstanding care) secara efektif dan efisien. Keberadaan RSPI Prof.Dr. Sulianti Saroso sebagai Pusat Kajian dan Rujukan Nasional Penyakit Infeksi di Indonesia diharapkan dapat menjawab kebutuhan atas hal ini. Penanggulangan terhadap penyakit infeksi tergantung dari berbagai hal, antara lain kemampuan optimal untuk pengelolaan tata laksana penyakit, pemahaman terhadap perkembangan agen penyakit, pengembangan metode identifikasi kasus secara cepat dan terstandar, diikuti dengan penemuan ataupun modifikasi berbagai alat kesehatan yang tepat guna. Seluruh hal tersebut harus dapat dipantau secara terus menerus sebagai bagian dari kewaspadaan dini terhadap penyakit infeksi, terutama yang berpotensi wabah. Dalam kondisi ini, keberadaan Rumah Sakit Rujukan Penyakit Infeksi menjadi sangat penting karena dapat berfungsi terutama untuk membangun sistem penanganan hospital outbreak dan community outbreak, dengan memberikan model berupa mekanisme pelayanan rujukan terbaik sesuai standar baku emas tatalaksana penyakit infeksi dan penyakit menular,yang memanfaatkan high tech health facilities (outstanding care) secara efektif dan efisien. 4

12 BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT A. Visi Rumah Sakit Menjadi RS Rujukan Nasional dan Kajian Penyakit Infeksi yang terdepan di Asia Pasifik Tahun 2019 (To Be a Leading Hospital for National Referal and Research of Infectious Diseases in Asia Pacific 2019). B. Misi Rumah Sakit 1. Menyelenggarakan pengelolaan penyakit infeksi termasuk new emerging, reemerging, dan tropical medicine secara paripurna dan profesional berbasis quality dan safety. 2. Menyelenggarakan kajian, penelitian sesuai dengan standar ilmiah, etik, berbasis bukti dan nilai untuk pengembangan, pencegahan dan penanggulangan penyakit infeksi termasuk new emerging, re-emerging, dan tropical medicine. 3. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan penyakit infeksi termasuk newemerging, re-emerging, dan tropical medicine secara profesional 4. Menyelenggarakan jejaring pelayanan, pendidikan dan penelitian di bidang penyakit infeksi termasuk new emerging, re-emerging, dan tropical medicine Nasional dan Internasional C. Falsafah Rumah Sakit Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan melaksanakan pelayanan dan kajian penyakit infeksi sesuai dengan standard. D. Nilai Nilai Rumah Sakit 1. R Responsive Sigap memberikan bantuan kepada yang membutuhkan pelayanan 2. S Satisfaction Memberikan pelayanan lebih dari yang diharapkan 3. P Profesionalism Memberikan pelayanan yang ramah dan bermutu sesuai dengan standar profesi 4. I Integrity 5

13 Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, dapat dipercaya, disiplin, konsisten serta berkualitas E. Tujuan Rumah Sakit 1. Terwujudnya tatalaksana penyakit infeksi termasuk new-emerging, re-emerging, dan tropical medicine berbasis quality dan safety 2. Terwujudnya kajian dan penelitian dibidang penyakit infeksi termasuk new emerging, re-emerging, dan tropical medicine dan penerapannya dalam bidang pelayanan (Translational Research) 3. Center of ecxellent penyelenggaraan diklat dibidang penyakit infeksi termasuk newemerging, re-emerging, dan tropical medicine 4. Terwujudnya kerjasama dengan institusi dalam dan luar negeri dalam bidang penyakit infeksi termasuk new-emerging, re-emerging, dan tropical medicine 6

14 BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO A. Kedudukan Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64/MENKES/PER/IX/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan RI, bahwa Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso adalah Unit Pelayanan Teknis di Lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Direktur Utama dan dalam melaksanakan tugas secara administratif dibina oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan melalui Subdirektorat Pengelolaan Rujukan dan Pemantauan Rumah Sakit. B. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan medis dan keperawatan secara paripurna, sebagai kegiatan penunjang dalam upaya pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular beserta faktor risikonya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan untuk penyusunan bahan kebijakan serta standar penanganan/pengendalian penyakit infeksi dan penyakit menular. Dalam melaksanakan tugas, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso menyelenggarakan fungsi : 1. Pelaksanaan penatalaksanaan penyakit infeksi dan penyakit menular; 2. Pelaksanaan pelayanan rujukan nsional di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular; 3. Pengkajian penyakit infeksi dan penyakit menular, baik di bidang klinik, epidemiologi dan faktor risikonya; 4. Pengkajian pelaksanaan system kewaspadaan dini dan penanggulangan wabah/kejadian Luar Biasa (KLB); 5. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan profesi kedokteran dan kedokteran berkelanjutan serta profesi tenaga kesehatan lainnya di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular; 6. Pengelolaan informasi dan pemasaran di bidang penyakit infeksi dan penyakit menular; 7

15 7. Pelaksanaan urusan hukum dan kemitraan; dan 8. Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan. C. Susunan Organisasi Susunan organisasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso terdiri dari : 1. Direktorat Medik dan Keperawatan; 2. Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular; 3. Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum; 4. Komite-komite, dan 5. Unit Unit Non Struktural. 1. Direktorat Medik dan Keperawatan a. Dipimpin oleh seorang Direktur Berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama b. Tugas : melaksanakan pengelolaan kegiatan pelayanan medis, keperawatan dan penunjang medis. c. Fungsi : Koordinasi pelaksanaan pelayanan medis, keperawatan dan penunjang medis; dan Pengendalian, pengawasan, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan pelayanan medis, keperawatan dan penunjang medis. d. Terdiri dari : Bidang Medik Seksi Pelayanan Medik Seksi Penunjang Medik Seksi Ketenagaan dan Pengendalian Mutu Bidang Keperawatan Seksi Keperawatan Rawat Jalan Seksi Keperawatan Rawat Inap Seksi Keperawatan Rawat Khusus 8

16 Instalasi Instalasi Rawat Jalan Instalasi Rawat Inap Instalasi Gawat Darurat Instalasi Pelayanan Intensif Instalasi Bedah Sentral Instalasi Radiologi Instalasi Laboratorium Instalasi Gizi dan Tata Boga Instalasi Rehabilitasi Medik Instalasi Farmasi Instalasi Rekam Medik Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit Staf Medis Fungsional (SMF) SMF Spesialis Obstetri Gynekologi SMF Spesialis Ilmu Kesehatan Anak SMF Spesialis Bedah Saraf SMF Spesialis Ilmu Penyakit Saraf SMF Spesialis Bedah Onkologi SMF Spesialis Bedah Ortopedi SMF Spesialis Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi SMF Spesialis Ilmu Penyakit Dalam SMF Spesialis Bedah Umum SMF Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher SMF Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi SMF Spesialis Gizi Klinik SMF Spesialis Kulit dan Kelamin SMF Gigi dan Mulut SMF Spesialis Mata SMF Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif SMF Spesialis Patologi Klinik (PK) SMF Spesialis Radiologi SMF Umum 9

17 2. Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular a. Dipimpin oleh seorang Direktur Berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama b. Tugas : melaksanakan pengelolaan kegiatan pengkajian klinik, epidemiologi, imunologi dan pengkajian faktor risiko penyakit infeksi dan penyakit menular. c. Fungsi : Koordinasi pelaksanaan pengkajian klinik, epidemiologi, imunologi dan pengkajian faktor risiko penyakit infeksi dan penyakit menular; Pengendalian, pengawasan, pemantauan dan evaluasi pengkajian klinik, pengkajian epidemiologi, pengkajian imunologi dan faktor risiko penyakit infeksi dan penyakit menular. d. Terdiri dari : Bidang Pengkajian Klinik Seksi Pengkajian Diagnostik Seksi Pengkajian Pengobatan Seksi Pengkajian Resistensi Bidang Pengkajian Epidemiologi Seksi Pengkajian Pengendalian Penyakit Menular Langsung Seksi Pengkajian Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Seksi Pengkajian Penatalaksanaan Kasus dan Imunisasi Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Seksi pengkajian faktor risiko perilaku Seksi Pengkajian Faktor Risiko Perilaku Seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan Instalasi Instalasi Penelitian Instalasi Pendidikan dan Pelatihan 10

18 3. Direktorat Keuangan dan Administrasi Umum a. Dipimpin oleh seorang Direktur a. Berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Utama b. Tugas : melakukan pengelolaan keuangan rumah sakit yang meliputi penyusunan dan evaluasi anggaran, perbendaharaan dan mobilisasi dana, akuntansi dan verifikasi, serta melakukan pengelolaan kegiatan layanan umum dan kepegawaian serta urusan hukum dan kehumasan. c. Fungsi : Koordinasi penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) ; Penyiapan dokumen pelaksanaan keuangan dan anggaran; Pengelolaan pendapatan dan belanja; Penyelenggaraan pengelolaan kas; Pengelolaan utang piutang; Penyusunan kebijakan pengelolaan barang, asset tetap dan investasi; Penyelenggaraan system informasi manajemen keuangan dan anggaran; Penyelenggaraan akuntansi,verifikasi, mobilisasi dana, dan penyusunan laporan keuangan; Penyelenggaraan pelayanan umum dan kepegawaian; dan Penyelenggaraan urusan hukum, kehumasan dan kemitraan. d. Terdiri dari : Bagian Perencanaan dan Anggaran Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Informasi dan Pemasaran Bagian Keuangan Sub Bagian Akuntansi Sub Bagian Verifikasi Sub Bagian Mobilisasi Dana Bagian Umum Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian Sub Bagian RumahTangga dan Perlengkapan Sub Bagian Hukum dan Kemitraan 11

19 Instalasi Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Instalasi Jaminan Pelayanan Kesehatan Instalasi Kesehatan Lingkungan Instalasi Sterilisasi Sentral Instalasi Laundry Instalasi Pemulasaran Jenazah Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa 4. Komite-Komite: a. Komite Medik b. Komite Mutu & Keselamatan Pasien c. Komite Etik Penelitian Kesehatan d. Komite Farmasi dan Terapi e. Komite Pencegahan & Pengendalian Infeksi f. Komite Etik dan Hukum g. Komite Keperawatan 12

20 BAB V STRUKTUR ORGANISASI BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RISIKO RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO A. KEDUDUKAN Berdasarkan Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Nomor HK.02.04/VII.3/2784/2015 tanggal 30 Juni 2015 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko, sebagai berikut: STRUKTUR ORGANISASI BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RISIKO Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular Kepala Bidang Pengkajian Klinik Kepala Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Kepala Bidang Pengkajian Epidemiologi Kepala Seksi Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan Kepala Seksi Pengkajian Faktor Risiko Perilaku Kepala Seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan Staf Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko 13

21 B. TUGAS DAN FUNGSI Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2360/Menkes/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011 tentang Perubahan Atas PMK Nomor 247/Menkes/PER/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso dan Surat Keputusan Direktur Utama RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso Nomor HK.02.04/VII.3/557/2016, tanggal 15 Januari 2016 tentang Kebijakan Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko, bahwa Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko mempunyai tugas melaksanakan kegiatan koordinasi pengelolaan dan pengendalian mutu pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan. Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan rencana kebutuhan sumber daya dalam rangka penyelenggaraan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan b. Penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan c. Pelaksanaan bimbingan pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan e. Penyusunan laporan bidang pengkajian imunologi dan faktor risiko 14

22 BAB VI URAIAN TUGAS BIDANG PENGKAJIAN IMUNOLOGI DAN FAKTOR RISIKO KESEHATAN RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI PROF. DR. SULIANTI SAROSO Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2360/Menkes/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011 tentang Perubahan Atas PMK Nomor 247/Menkes/PER/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular terdiri dari Bidang Pengkajian Klinik, Bidang Pengkajian Epidemiologi dan Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko. Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko terdiri dari Seksi Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, Seksi Pengkajian Faktor Risiko Perilaku, Seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan. A. Uraian Tugas Kepala Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko 1) Menyusun rencana kerja lima tahunan rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, Pengkajian Faktor Risiko Perilaku sera analisis imunologi dan risiko kesehatan a. Menelaah referensi terkait penyusunan rancangan rencana kerja lima tahunan pengkajian imunologi dan risiko lingkungan, pengkajian faktor risiko perilaku sera analisis imunologi dan risiko kesehatan: b. Menyusun rencana kerja lima tahunan pengkajian imunologi dan faktor resiko berupa penyusunan program dan rencana kegiatan pengkajian imunologi & faktor resiko lingkungan, pengkajian imunologi & faktor resiko perilaku, pengkajian analisis risiko, meliputi Kebutuhan tenaga, Kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan alat sesuai pedoman standar penggunaan teknologi kesehatan, Kebutuhan pendidikan dan pelatihan, dan Kebutuhan penelitian/pengkajian 2) Menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA) rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, faktor risiko perilaku, analisis imunologi dan risiko kesehatan, meliputi Evaluasi kinerja, Indikator kinerja utama, Program strategis, Analisa dan mitigasi risiko dan Proyek finansial 15

23 3) Menyusun usulan anggaran yang bersumber dari APBN dan rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, faktor risiko perilaku, analisis imunologi dan risiko kesehatan; a. Menyusun program dan rincian kegiatan berdasarkan rancangan awal rencana kerja lima tahunan kegiatan pengkajian imunologi & faktor resiko lingkungan, pengkajian imunologi & faktor resiko perilaku, pengkajian analisis risiko b. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (Term Of Reference /TOR) masing-masing kegiatan c. Menyusun Rincian Anggaran Biaya (RAB) masing-masing kegiatan d. Pengusulan kegiatan pengkajian imunologi & faktor resiko (TOR & RAB) ke Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular tahun berikut. e. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) masing-masing kegiatan yang telah disetujui dalam dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Kegiatan (DIPA) tahun berjalan. 4) Menyusun penetapan kinerja rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, faktor risiko perilaku, analisis imunologi dan risiko kesehatan, meliputi Menyusun indikator dan instrumen pencapaian kinerja dan Menghitung pencapaian kinerja 5) Menyusun Master Budget rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, faktor risiko perilaku, analisis imunologi dan risiko kesehatan; a. Menyusun draft master budget b. Mengajukan usulan master budget ke Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular 6) Menyusun rencana pelaksanaan program/kegiatan rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, faktor risiko perilaku, analisis imunologi dan risiko kesehatan a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (plan of actions/poa) pengkajian imunologi dan faktor resiko lingkungan bersumber DIPA tahun berjalan, maupun bersumber pendapatan rumah sakit b. Menyusun rencana dan pelaksanaan kajian/ penelitian 16

24 7) Menyusun pedoman pengorganisasian dan Standar Prosedur Operasional (SPO) rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, faktor risiko perilaku, analisis imunologi dan risiko kesehatan; a. Inventarisir kebutuhan SOP b. Menelaah referensi peraturan, pedoman, petunjuk teknis dan SOP terkait sebagai bahan rujukan penyusunan SOP c. Penyusunan pedoman pengorganisasian d. Penyusunan SOP, antara lain: e. Melaksanakan uji coba pelaksanaan SOP f. Mengevaluasi pelaksanaan rancangan SOP 8) Menyusun kebijakan operasional pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku, serta analisis risiko kesehatan; a. Menelaah referensi (peraturan, kebijakan, pedoman, petunjuk teknis, dll) bahan kebijakan operasional b. Menyiapkan bahan kebijakan operasional c. Menyusun draft bahan kebijakan operasional 9) Melaksanakn pendidikan dan pelatihan pegawai dilingkup pengkajianimunologi dan faktor risiko lingkungan, pengkajian faktor risiko perilaku, analisis imunologi dan risiko kesehatan 10) Melaksanakan koordinasi pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan; a. Mengidentifikasi kebutuhan koordinasi pengelolaan pengkajian imunologi & faktor resiko dengan lintas program maupun lintas sektor. b. Menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko 11) Melaksanakan koordinasi pengendalian mutu pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan,faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan dengan bersumberkan data dari unit terkait di dalam maupun dari luar institusi sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku, antara lain : a. Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, antara lain : 17

25 b. Pengkajian faktor risiko perilaku, antara lain : c. Analisis imunologi dan risiko kesehatan, antara lain : Pengkajian genetik untuk resistensi antimikroba, faktor imunitas penderita, imunologi humoral, imunologi seluler, faktor risiko yang memepengaruhi rsepon imun. risiko defisiensi imunologi 12) Melaksanakan bimbingan pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan; a. Mengidentifikasi kebutuhan koordinasi pengendalian mutu kajian b. Menyiapkan bahan referensi dan dokumen kebutuhan koordinasi pengendalian mutu kajian c. Merencanakan pelaksanaan koordinasi pengendalian mutu kajian d. Melaksanakan koordinasi pengendalian mutu kajian 13) Melaksanakan bimbingan pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan; berdasarkan instrumen. a. Menyusun instrumen bimbingan dan penilaian proposal dan pengelolaan penelitian/pengkajian b. Melaksanakan bimbingan dan pengelolaan pengkajian dengan menggunakan instrumen 14) Melaksanakan kemitraan dan jejaring lingkup pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan a. Merencanakan kemitraan dan jejaring kerja b. Melaksanakan kemitraan dan jejaring kerja internal maupun eksternal c. Menyusun laporan pengemabnagan kemitraan dan jejaring 15) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan; 18

26 a. Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang pengkajian imunologi & faktor risiko serta Instalasi sebagai front line pelayanan penyakit infeksi & penyakit menular yang mendukung kajian, sebagai tools untuk memantau Proses input (SDM, Sarana, data, dana, regulasi), Proses (mekanisme, SOP), Output (Produktivitas,efisiensi mutu), serta hal-hal yang mempengaruhi pencapaian output dari input dan proses. b. Menganalisa hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pengkajian c. Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pengkajian d. Menyusun laporan kegiatan e. Menyusun bahan advokasi pengkajian imunologi & faktor resiko 16) Menyusun dan melaksanakan diseminasi informasi pengkajian imunologi & faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan, meliputi Menyiapkan bahan jurnal ilmiah dan Menyiapkan bahan newsletter 17) Menyusun laporan akuntabilitas kinerja rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan, meliouti Menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja dan Menyusun laporan akuntabilitas kinerja 18) Menyusun laporan semester & tahunan pelaksanaan kegiatan Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko lingkungan, faktor risiko perilaku serta analisis risiko kesehatan; a. Mengumpulkan hasil kegiatan pengkajian imunologi dan faktor resiko b. Membuat telaahan hasil kegiatan pengkajian imunologi dan faktor resiko c. Menyiapkan bahan laporan semester & tahunan pengkajian imunologi dan faktor risiko 19) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas dan prestasi kerja pegawai ke dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); a. Mencatat hasil kinerja dan perilaku staf pengkajian imunologi dan faktor risiko b. Menelaah hasil kinerja dan perilaku staf pengkajian imunologi dan faktor risiko 19

27 c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kinerja dan perilaku staf pengkajian imunologi dan faktor risiko d. Menyusun bahan penilaian Sasaran Kinerja Pegawai staf pengkajian imunologi dan faktor risiko sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku 20) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. a. Mencatat hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya b. Menelaah hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya dengan tupoksi pengkajian imunologi dan faktor risiko c. Menyusun pelaporan dan rekomendasi hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan tupoksi pengkajian imunologi dan faktor risiko B. Uraian Tugas Kepala Seksi Pengkajian Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan 1) Menyusun draft rencana kerja lima tahunan rumah sakit di lingkup Seksi Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan a. Menelaah referensi terkait penyusunan rancangan rencana kerja lima tahunan pengkajian imunologi dan factor risiko lingkungan b. Menyusun draft rencana kerja lima tahunan pengkajian imunologi dan faktor risiko berupa penyusunan program dan rencana kegiatan pengkajian imunologi & faktor risiko lingkungan i. Kebutuhan tenaga; ii. Kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan alat sesuai pedoman standar penggunaan teknologi kesehatan berupa : iii. Kebutuhan pendidikan dan pelatihan; iv. Kebutuhan penelitian/pengkajian; Menyusun pohon penelitian Mengambil data olahan dari unit terkait (Bidang dan instalasi internal institusi dan di luar institusi) sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku 20

28 Menganalisa korelasi dan verifikasi hasil pengolahan data berupa data epidemiologis, data klinis, data faktor resiko kesehatan, sebagai bahan kebutuhan penelitian/ pengkajian, dengan mekanisme: Identifikasi kasus (masalah kesehatan), Perekaman, pengolahan data, Analisa/ interpretasi data, Studi epidemiologi, Diseminasi info kepada unit terkait, Membuat Rencana Tindak Lanjut kebutuhan pengkajian/penelitian, Memberikan umpan balik kebutuhan pengkajian/penelitian ke bidang dan unit terkait Menelaah dan mengevaluasi hasil pelaksanaan pedoman tatalaksana penyakit infeksi di RSPI SS, sebagai bahan kebutuhan penelitian/ pengkajian. Menyusun kebutuhan penelitian/ pengkajian berdasarkan hasil analisa data, pohon penelitian dan evaluasi pelaksanaan pedoman tatalaksana penyakit infeksi di RSPI SS 2) Menyusun draft Rencana Bisnis Anggaran (RBA) rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, meliputi Evaluasi kinerja, Indikator kinerja utama, Program strategis, Analisa dan mitigasi risiko dan Proyek finansial 3) Menyusun draft usulan anggaran yang bersumber dari APBN dan rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan,; a. Menyusun program dan rincian kegiatan berdasarkan rancangan awal rencana kerja lima tahunan kegiatan pengkajian imunologi & faktor resiko lingkungan, b. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (Term Of Reference /TOR) masing-masing kegiatan c. Menyusun Rincian Anggaran Biaya (RAB) masing-masing kegiatan d. Pengusulan kegiatan pengkajian imunologi & faktor resiko (TOR & RAB) ke Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular tahun berikut. e. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) masing-masing kegiatan yang telah disetujui dalam dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Kegiatan (DIPA) tahun berjalan. 21

29 4) Menyusun draft penetapan kinerja rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan a. Menyusun indikator dan instrumen pencapaian kinerja pengkajian imunologi & faktor risiko lingkungan b. Menghitung pencapaian kinerja pengkajian imunologi & faktor risiko lingkungan 5) Menyusun draft rencana pelaksanaan program/kegiatan rumah sakit dilingkup seksi pengkajian imunologi & faktor resiko lingkungan a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (plan of actions/poa) pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan bersumber DIPA tahun berjalan, maupun bersumber pendapatan rumah sakit b. Menyusun rencana dan pelaksanaan kajian/penelitian di lingkup Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan 6) Menyusun draft Standar Prosedur Operasional (SPO) rumah sakit di lingkup Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, a. Inventarisir kebutuhan SOP b. Menelaah referensi peraturan, pedoman, petunjuk teknis dan SOP terkait sebagai bahan rujukan penyusunan SOP c. Penyusunan pedoman pengorganisasian d. Penyusunan SOP di lingkup di lingkup Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan e. Melaksanakan uji coba pelaksanaan SPO Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan f. Mengevaluasi pelaksanaan rancangan SPO Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan untuk dilakukan perbaikan 7) Menyusun draft kebijakan operasional pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan; a. Menelaah referensi (peraturan, kebijakan, pedoman, petunjuk teknis, dll) bahan kebijakan operasional Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan 22

30 b. Menyiapkan bahan kebijakan operasional Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan c. Menyusun draft bahan kebijakan operasional Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan 8) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai dilingkup pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan 9) Melaksanakan koordinasi pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan a. Mengidentifikasi kebutuhan koordinasi pengelolaan pengkajian imunologi & faktor risiko lingkungan dengan lintas program maupun lintas sektor. b. Menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan c. Menyiapkan pelaksanaan koordinasi pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan 10) Melaksanakan kajian dan penelitian lingkup pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan dengan bersumberkan data dari unit terkait di dalam maupun dari luar institusi sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku, antara lain : a. Kajian pengelolaan limbah terhadap water borne/air borne/ food borne infectious diseases b. Kajian pengelolaan air bersih terhadap water borne infectious disesases c. Kajian survei udara terhadap air borne infectious disesases d. Kajian data kebisingan e. Kajian index vektor terhadap vector borne infectious diseases f. Kajian HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) 11) Melaksanakan koordinasi pengendalian mutu Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan a. Mengidentifikasi kebutuhan koordinasi pengendalian mutu pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan 23

31 b. Menyiapkan bahan referensi dan dokumen kebutuhan koordinasi pengendalian mutu pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan c. Merencanakan pelaksanaan koordinasi pengendalian mutu pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan 12) Melaksanakan bimbingan pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan; a. Menyusun instrumen bimbingan dan penilaian proposal dan pengelolaan penelitian/pengkajian b. Melaksanakan bimbingan dan pengelolaan pengkajian dengan menggunakan instrumen 13) Melaksanakan kemitraan dan jejaring lingkup pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan a. Merencanakan kemitraan dan jejaring kerja b. Melaksanakan kemitraan dan jejaring kerja internal maupun eksternal c. Menyusun laporan pengemabnagan kemitraan dan jejaring 14) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan; a. Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang pengkajian imunologi & faktor risiko serta Instalasi sebagai front line pelayanan penyakit infeksi & penyakit menular yang mendukung kajian, sebagai tools untuk memantau: Proses input (SDM, Sarana, data, dana, regulasi), Proses (mekanisme, SOP), Output (Produktivitas,efisiensi mutu), serta hal-hal yang mempengaruhi pencapaian output dari input dan proses. b. Menganalisa hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pengkajian c. Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pengkajian d. Menyusun laporan kegiatan e. Menyusun bahan advokasi 24

32 15) Menyusun dan melaksanakan diseminasi informasi pengkajian imunologi & faktor risiko lingkungan yaitu Menyiapkan bahan jurnal ilmiah dan Menyiapkan bahan newsletter 16) Menyusun laporan akuntabilitas kinerja rumah sakit di seksi Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, meliputi Menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja seksi Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan dan Menyusun laporan akuntabilitas kinerja seksi Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan 17) Menyusun laporan semester & tahunan pelaksanaan kegiatan seksi Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan; a. Mengumpulkan hasil kegiatan b. Membuat telaahan hasil kegiatan c. Menyiapkan bahan laporan berkala dan rutin d. Membuat Laporan semester dan kegiatan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, meliputi : Laporan kegiatan semester, Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan bersumber DIPA tahun berjalan dan Laporan tahunan 18) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas dan prestasi kerja pegawai ke dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); a. Mencatat hasil kinerja dan perilaku pegawai b. Menelaah hasil kinerja dan perilaku pegawai c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kinerja dan perilaku pegawai d. Menyusun bahan penilaian Sasaran Kinerja Pegawai sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku 19) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. a. Mencatat hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya b. Menelaah hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya dengan tupoksi pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan 25

33 c. Menyusun pelaporan dan rekomendasi hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan tupoksi pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan C. Uraian tugas Kepala Seksi Pengkajian Faktor Risiko Perilaku 1) Menyusun draft rencana kerja lima tahunan rumah sakit di lingkup Seksi pengkajian faktor risiko perilaku a. Menelaah referensi terkait penyusunan rancangan rencana kerja lima tahunan pengkajian imunologi dan risiko lingkungan b. Menyusun draft rencana kerja lima tahunan pengkajian imunologi dan faktor resiko berupa penyusunan program dan rencana kegiatan pengkajian imunologi & faktor resiko lingkungan, pengkajian imunologi & faktor resiko perilaku, pengkajian analisis risiko i. Kebutuhan tenaga; ii. Kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan alat sesuai pedoman standar penggunaan teknologi kesehatan berupa : iii. Kebutuhan pendidikan dan pelatihan; iv. Kebutuhan penelitian/pengkajian; Menyusun pohon penelitian Mengambil data olahan dari unit terkait (Bidang dan instalasi internal institusi dan di luar institusi) sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku Menganalisa korelasi dan verifikasi hasil pengolahan data berupa data epidemiologis, data klinis, data faktor resiko kesehatan, sebagai bahan kebutuhan penelitian/ pengkajian, dengan mekanisme ;Identifikasi kasus (masalah kesehatan), Perekaman, pengolahan data, Analisa/ interpretasi data, Studi epidemiologi, Diseminasi info kepada unit terkait, Membuat Rencana Tindak Lanjut kebutuhan pengkajian/penelitian dan Memberikan umpan balik kebutuhan pengkajian/penelitian ke bidang dan unit terkait Menelaah dan mengevaluasi hasil pelaksanaan pedoman tatalaksana penyakit infeksi di RSPI SS, sebagai bahan kebutuhan penelitian/ pengkajian. 26

34 Menyusun kebutuhan penelitian/ pengkajian berdasarkan hasil analisa data, pohon penelitian dan evaluasi pelaksanaan pedoman tatalaksana penyakit infeksi di RSPI SS 2) Menyusun draft Rencana Bisnis Anggaran (RBA) rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, faktor risiko perilaku, analisis imunologi dan risiko kesehatan, meliputi Evaluasi kinerja, Indikator kinerja utama, Program strategis, Analisa dan mitigasi risiko, dan Proyek finansial 3) Menyusun draft usulan anggaran yang bersumber dari APBN dan rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan,; a. Menyusun program dan rincian kegiatan berdasarkan rancangan awal rencana kerja lima tahunan kegiatan pengkajian imunologi & faktor resiko lingkungan, b. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (Term Of Reference /TOR) masing-masing kegiatan c. Menyusun Rincian Anggaran Biaya (RAB) masing-masing kegiatan d. Pengusulan kegiatan pengkajian imunologi & faktor resiko (TOR & RAB) ke Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular tahun berikut. e. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) masing-masing kegiatan yang telah disetujui dalam dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Kegiatan (DIPA) tahun berjalan. 4) Menyusun draft penetapan kinerja rumah sakit di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, faktor risiko perilaku, analisis imunologi dan risiko kesehatan, meliputi Menyusun indikator dan instrumen pencapaian kinerja pengkajian imunologi & faktor resiko lingkungan dan Menghitung pencapaian kinerja pengkajian imunologi & faktor resiko lingkungan 5) Menyusun draft rencana pelaksanaan program/kegiatan rumah sakit dilingkup seksi pengkajian imunologi & faktor resiko lingkungan a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (plan of actions/poa) pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan bersumber DIPA tahun berjalan, maupun bersumber pendapatan rumah sakit b. Menyusun rencana dan pelaksanaan kajian/penelitian di lingkup Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan 27

35 6) Menyusun draft Standar Prosedur Operasional (SPO) rumah sakit di lingkup Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan, 7) Menyusun draft kebijakan operasional pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, faktor risiko perilaku, serta analisis risiko kesehatan; a. Menelaah referensi (peraturan, kebijakan, pedoman, petunjuk teknis, dll) bahan kebijakan operasional Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan b. Menyiapkan bahan kebijakan operasional Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan c. Menyusun draft bahan kebijakan operasional Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan 8) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai dilingkup pengkajianimunologi dan faktor risiko lingkungan 9) Melaksanakan koordinasi pengelolaan pengkajian faktor risiko perilaku a. Mengidentifikasi kebutuhan koordinasi pengelolaan pengkajian faktor risiko perilaku dengan lintas program maupun lintas sektor. b. Menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan pengkajian faktor risiko perilaku c. Menyiapkan pelaksanaan koordinasi pengelolaan pengkajian faktor risiko perilaku 10) Melaksanakan kajian dan penelitian lingkup pengkajian faktor risiko perilaku dengan bersumberkan data dari unit terkait di dalam maupun dari luar institusi sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku, antara lain : i. Kajian faktor risiko perilaku terhadap keberhasilan pengobatan penyakit infeksi dan penyakit menular ii. iii. iv. Kajian faktor risiko terhadap infeksi nosokomial Kajian adherence pada ODHA Kajian kepatuhan petugas kesehatan terhadap prosedur kebersihan tangan v. dll 28

36 11) Melaksanakan koordinasi pengendalian mutu pengkajian faktor risiko perilaku a. Mengidentifikasi kebutuhan koordinasi pengendalian mutu pengkajian faktor risiko perilaku b. Menyiapkan bahan referensi dan dokumen kebutuhan koordinasi pengendalian mutu pengkajian faktor risiko perilaku c. Merencanakan pelaksanaan koordinasi pengendalian mutu pengkajian faktor risiko perilaku 12) Melaksanakan bimbingan pengelolaan pengkajian faktor risiko perilaku, meliputi Menyusun instrumen bimbingan dan penilaian proposal dan pengelolaan penelitian/pengkajian dan Melaksanakan bimbingan dan pengelolaan pengkajian dengan menggunakan instrumen 13) Melaksanakan kemitraan dan jejaring lingkup pengkajian faktor risiko perilaku a. Merencanakan kemitraan dan jejaring kerja b. Melaksanakan kemitraan dan jejaring kerja internal maupun eksternal c. Menyusun laporan pengemabnagan kemitraan dan jejaring 14) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan pengkajian faktor risiko perilaku ; a. Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang pengkajian imunologi & faktor risiko serta Instalasi sebagai front line pelayanan penyakit infeksi & penyakit menular yang mendukung kajian, sebagai tools untuk memantau: Proses input (SDM, Sarana, data, dana, regulasi), Proses (mekanisme, SOP), Output (Produktivitas,efisiensi mutu), serta hal-hal yang mempengaruhi pencapaian output dari input dan proses. b. Menganalisa hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pengkajian c. Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pengkajian d. Menyusun laporan kegiatan e. Menyusun bahan advokasi 15) Menyusun dan melaksanakan diseminasi informasi pengkajian faktor risiko perilaku, meliputi Menyiapkan bahan jurnal ilmiah dan Menyiapkan bahan newsletter 29

37 16) Menyusun laporan akuntabilitas kinerja rumah sakit di seksi pengkajian faktor risiko perilaku, meliputi Menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja seksi pengkajian faktor risiko perilaku dan Menyusun laporan akuntabilitas kinerja seksi pengkajian faktor risiko perilaku 17) Menyusun laporan semester & tahunan pelaksanaan kegiatan seksi pengkajian faktor risiko perilaku; a. Mengumpulkan hasil kegiatan b. Membuat telaahan hasil kegiatan c. Menyiapkan bahan laporan berkala dan rutin d. Membuat Laporan semester dan kegiatan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, meliputi Laporan kegiatan semester, Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan bersumber DIPA tahun berjalan dan Laporan tahunan 18) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas dan prestasi kerja pegawai ke dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); a. Mencatat hasil kinerja dan perilaku pegawai b. Menelaah hasil kinerja dan perilaku pegawai c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kinerja dan perilaku pegawai d. Menyusun bahan penilaian Sasaran Kinerja Pegawai sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku 19) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas. a. Mencatat hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya b. Menelaah hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya dengan tupoksi pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan c. Menyusun pelaporan dan rekomendasi hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan tupoksi pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan 30

38 D. Uraian Tugas Kepala Seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan 1) Menyusun draft rencana kerja lima tahunan rumah sakit di lingkup Seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan a. Menelaah referensi terkait penyusunan rancangan rencana kerja lima tahunan seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan b. Menyusun draft rencana kerja lima tahunan pengkajian imunologi dan faktor resiko berupa penyusunan program dan rencana kegiatan Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan i. Kebutuhan tenaga; ii. Kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan alat sesuai pedoman standar penggunaan teknologi kesehatan berupa : iii. Kebutuhan pendidikan dan pelatihan; iv. Kebutuhan penelitian/pengkajian; Menyusun pohon penelitian Mengambil data olahan dari unit terkait (Bidang dan instalasi internal institusi dan di luar institusi) sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku Menganalisa korelasi dan verifikasi hasil pengolahan data berupa data epidemiologis, data klinis, data faktor resiko kesehatan, sebagai bahan kebutuhan penelitian/ pengkajian, dengan mekanisme ; Identifikasi kasus (masalah kesehatan), Perekaman, pengolahan data, Analisa/ interpretasi data, Studi epidemiologi, Diseminasi info kepada unit terkait, Membuat Rencana Tindak Lanjut kebutuhan pengkajian/penelitian dan Memberikan umpan balik kebutuhan pengkajian/penelitian ke bidang dan unit terkait Menelaah dan mengevaluasi hasil pelaksanaan pedoman tatalaksana penyakit infeksi di RSPI SS, sebagai bahan kebutuhan penelitian/ pengkajian. Menyusun kebutuhan penelitian/ pengkajian berdasarkan hasil analisa data, pohon penelitian dan evaluasi pelaksanaan pedoman tatalaksana penyakit infeksi di RSPI SS 31

39 2) Menyusun draft Rencana Bisnis Anggaran (RBA) rumah sakit di lingkup analisis imunologi dan risiko kesehatan, meliputi : Evaluasi kinerja, Indikator kinerja utam, Program strategis, Analisa dan mitigasi risiko dan Proyek finansial 3) Menyusun draft usulan anggaran yang bersumber dari APBN dan rumah sakit di lingkup Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan; a. Menyusun program dan rincian kegiatan berdasarkan rancangan awal rencana kerja lima tahunan kegiatan Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan, b. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan (Term Of Reference /TOR) masing-masing kegiatan c. Menyusun Rincian Anggaran Biaya (RAB) masing-masing kegiatan d. Pengusulan kegiatan pengkajian imunologi & faktor risiko (TOR & RAB) ke Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi & Penyakit Menular tahun berikut. e. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) masing-masing kegiatan yang telah disetujui dalam dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Kegiatan (DIPA) tahun berjalan. 4) Menyusun draft penetapan kinerja rumah sakit di lingkup analisis imunologi dan risiko kesehatan a. Menyusun indikator dan instrumen pencapaian kinerja Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan b. Menghitung pencapaian kinerja Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan 5) Menyusun draft rencana pelaksanaan program/kegiatan rumah sakit dilingkup Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (plan of actions/poa) pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan bersumber DIPA tahun berjalan, maupun bersumber pendapatan rumah sakit b. Menyusun rencana dan pelaksanaan kajian/penelitian di lingkup Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan 6) Menyusun draft Standar Prosedur Operasional (SPO) rumah sakit di lingkup Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan, 32

40 a. Inventarisir kebutuhan SPO b. Menelaah referensi peraturan, pedoman, petunjuk teknis dan SPO terkait sebagai bahan rujukan penyusunan SPO c. Penyusunan pedoman pengorganisasian d. Penyusunan SOP di lingkup di lingkup Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan e. Melaksanakan uji coba pelaksanaan SPO Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan f. Mengevaluasi pelaksanaan rancangan SPO Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan untuk dilakukan perbaikan 7) Menyusun draft kebijakan operasional Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan; a. Menelaah referensi (peraturan, kebijakan, pedoman, petunjuk teknis, dll) bahan kebijakan operasional Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan b. Menyiapkan bahan kebijakan operasional Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan c. Menyusun draft bahan kebijakan operasional Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan 8) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan pegawai dilingkup Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan 9) Melaksanakan koordinasi pengelolaan Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan a. Mengidentifikasi kebutuhan koordinasi pengelolaan Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan dengan lintas program maupun lintas sektor. b. Menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan c. Menyiapkan pelaksanaan koordinasi pengelolaan Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan 10) Melaksanakan kajian dan penelitian lingkup Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan dengan bersumberkan data dari unit terkait di dalam maupun dari luar institusi sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku, antara lain : 33

41 i. Pengkajian resistensi OAT, faktor imun penderita, keterlambatan diagnostik sebagai faktor pemutus rantai penularan TB, selain program DOTS ii. iii. iv. Pengakjian analsisi risiko TB pada HIV Pengkajian imunologi humoral Pengkajian imunologi seluler v. Pengkajian mutasi genetik mikroorganisme dan faktor risiko penyebabnya vi. vii. viii. ix. Pengkajian faktor risiko yang memepengaruhi rsepon imun Pengakajian penyakit infeksi dengan penurunan kekebalan tubuh Pengkajian upaya peningkatan daya tahan tubuh secara imunologi Pengkajian teknologi kesehatan penyakit infeksi dan aspek imunologi x. Pengkajian genetik untuk resistensi antimikroba xi. xii. Pengkajian risiko defisiensi imunologi Pengembangan seed vaccine 11) Melaksanakan koordinasi pengendalian mutu Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan a. Mengidentifikasi kebutuhan koordinasi pengendalian mutu Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan b. Menyiapkan bahan referensi dan dokumen kebutuhan koordinasi pengendalian mutu Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan c. Merencanakan pelaksanaan koordinasi pengendalian mutu Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan 12) Melaksanakan bimbingan pengelolaan Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan; a. Menyusun instrumen bimbingan dan penilaian proposal dan pengelolaan penelitian/pengkajian b. Melaksanakan bimbingan dan pengelolaan pengkajian dengan menggunakan instrumen 34

42 13) Melaksanakan kemitraan dan jejaring lingkup Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan a. Merencanakan kemitraan dan jejaring kerja b. Melaksanakan kemitraan dan jejaring kerja internal maupun eksternal c. Menyusun laporan pengemabnagan kemitraan dan jejaring 14) Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan; a. Menyusun instrumen pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang pengkajian imunologi & faktor risiko serta Instalasi sebagai front line pelayanan penyakit infeksi & penyakit menular yang mendukung kajian, sebagai tools untuk memantau: Proses input (SDM, Sarana, data, dana, regulasi), Proses (mekanisme, SOP), Output (Produktivitas,efisiensi mutu), dan serta hal-hal yang mempengaruhi pencapaian output dari input dan proses. b. Menganalisa hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pengkajian c. Menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pengkajian d. Menyusun laporan kegiatan e. Menyusun bahan advokasi 15) Menyusun dan melaksanakan diseminasi informasi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan, meliputi Menyiapkan bahan jurnal ilmiah dan Menyiapkan bahan newsletter 16) Menyusun laporan akuntabilitas kinerja rumah sakit di seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan, meliputi Menyiapkan bahan laporan akuntabilitas kinerja seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan dan Menyusun laporan akuntabilitas kinerja seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan 17) Menyusun laporan semester & tahunan pelaksanaan kegiatan Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan, meliputi Mengumpulkan hasil kegiatan, Membuat telaahan hasil kegiatan, Menyiapkan bahan laporan berkala dan rutin dan Membuat Laporan semester dan kegiatan Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan, yaitu Laporan 35

43 kegiatan semester, Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan bersumber DIPA tahun berjalan dan Laporan tahunan 18) Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas dan prestasi kerja pegawai ke dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); a. Mencatat hasil kinerja dan perilaku pegawai b. Menelaah hasil kinerja dan perilaku pegawai c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kinerja dan perilaku pegawai d. Menyusun bahan penilaian Sasaran Kinerja Pegawai sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku 19) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas, meliputi Mencatat hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya, Menelaah hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya dengan tupoksi pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan dan Menyusun pelaporan dan rekomendasi hasil pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan tupoksi pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan 36

44 BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA Struktur organisasi Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2360/Menkes/PER/XI/2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 247/Menkes/PER/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Direktur Utama Direktur Keuangan dan Administrasi Umum Direktur Pengkajian Penyakit infeksi dan Penyakit Menular Direktur Medik dan Keperawatan Kepala Bidang Pengkajian Klinik Kepala Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Kepala Bidang Pengkajian Epidemiologi Seksi Pengkajian Imunologi dan FR Lingkungan Seksi Pengkajian Faktor Risiko Perilaku Seksi Analisis Imunologi dan Risiko Kesehatan STAF Bidang/Bagian Instalasi Penelitian Komite Etik Penelitian Kesehatan SMF Kepala Instalasi : Garis Komando : Garis Koordinasi Komite-komite 37

45 Keterangan : 1. Direktur Pengkajian Penyakjit Infeksi & Penyakit Menular Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2360/Menkes/PER/XI/2011 tanggal 22 November 2011 tentang Perubahan Atas PMK Nomor 247/Menkes/PER/III/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kegiatan pengkajian klinik, pengkajian epidemiologi, dan pengkajian faktor risiko penyakit infeksi dan penyakit menular. Dalam menjalankan tugas, Direktorat Pengkajian Penyakjit Infeksi & Penyakit Menular menyelenggarakan fungsi: a. Koordinasi pelaksanaan pengkajian klinik, epidemiologi, imunologi dan faktor risiko penyakit infeksi dan penyakit menular b. Pengendalian, pengawasan, pemantauan dan evaluasi, serta penyusunan laporan pelaksanaan klinik,, epidemiologi, imunologi dan faktor risiko penyakit infeksi dan penyakit menular 2. Kepala Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan di lingkup Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko (sesuai PMK Nomor 247/Menkes/PER/III/2008 pasal 29 dan 30 dan Surat Keputusan Direktur Utama RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso Nomor HK.02.04/VII.3/557/2016, tanggal 15 Januari 2016) 3. Kepala Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko berkoordinasi dengan Kepala Bidang Pengkajian Klinik, Kepala Bidang Pengkajian Epidemiologi, Komite Etik Penelitian Kesehatan, Kepala Instalasi Penelitian, Ketua SMF, Kepala Bagian/Bidang dan Kepala Unit/Instalasi terkait perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan jejaring pengkajian/penelitian lingkup imunologi dan factor risiko 4. Kepala seksi dilingkup bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko saling berkoordinasi terkait perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, peningkatan kapasitas SDM dan pengembangan jejaring pengkajian/penelitian lingkup imunologi dan factor risiko 5. Staf melakukan prosedur administrasi kegiatan di lingkup bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko 38

46 BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL Kompetensi staf di Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko yang harus dimiliki meliputi kompetensi wajib dan kompetensi khusus sebagai berikut : A. Kompetensi wajib Kompetensi wajib yang harus dimiliki oleh staf Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko, yaitu : a) Penyusunan Proposal kajian dan penelitian b) Disain Riset c) Metodologi Penelitian d) Penulisan dan Publikasi Ilmiah e) Analisis statistik untuk penelitian 1) Statitistik Dasar 2) Statistik Lanjut 3) Aplikasi SPSS 4) Aplikasi STATA f) Etik Dasar Penelitian Kesehatan B. Kompetensi khusus Kompetensi khusus yang harus dimiliki oleh staf Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko, antara lain : a) Pengetahuan Imunologi Dasar dan Klinis b) Teknik Imunologi c) Perkembangan sistem imunologi humoral & seluler d) Ilmu Penyakit Infeksi dan Faktor Risikonya e) Good Clinical Practice (Cara Uji Klinik yang Benar) 39

47 Daftar Pegawai Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Tahun 2016 Kompetensi Jumlah Keterangan S2 Magister Kesehatan 1 Orang Kepala Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Rsiko S2 Epidemiologi 1 Orang Kepala Seksi Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Lingkungan S2 Administrasi RS 1 Orang Kepala Seksi Analisis Imunologi Risiko Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat 1 Orang Kepala Seksi Pengkajian Faktor Risiko Perilaku 40

48 BAB IX PERTEMUAN / RAPAT A. Rapat Bulanan 1. Rapat Bulanan Direktorat Pengkajian PI dan PM untuk Kepala Bidang Adalah pertemuan rutin bulanan pada waktu yang ditentukan yang dilakukan Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular beserta seluruh kepala bidang untuk membahas berbagai persoalan yang berhubungan kegiatan di lingkup Direktorat Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular 2. Rapat Bulanan Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko Adalah pertemuan rutin bulanan pada waktu yang ditentukan yang dilakukan kepala bidang beserta seluruh kepala seksi untuk membahas berbagai persoalan yang berhubungan kegiatan di lingkup Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko B. Rapat Koordinasi 1. Rapat Koordinasi Direktorat Pengkajian PI dan PM Adalah pertemuan rutin koordinasi yang diselenggarakan Direktur Pengkajian PI dan PM untuk membahas berbagai persoalan yang berkenaan dengan kinerja unit-unit struktural, fungsional dan komite-komite termasuk Komite Etik Penelitian Kesehatan 2. Rapat Koordinasi Dirut Adalah pertemuan rutin koordinasi yang diselenggarakan Direktur RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso untuk membahas berbagai persoalan yang berkenaan dengan kinerja unit-unit struktural, fungsional dan komite-komite termasuk Komite Etik Penelitian Kesehatan C. Rapat Monitoring Evaluasi Adalah pertemuan rutin koordinasi yang diselenggarakan Bagian Program & Anggaran Direktiorat Keuangan dan Administrasi RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso untuk membahas capaian kinerja unit-unit struktural, fungsional dan komite-komite termasuk Komite Etik Penelitian Kesehatan. D. Rapat Morning Report Adalah pertemuan rutin koordinasi yang diselenggarakan bidang Medik RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso untuk membahas persoalan yang berhubungan dengan pelayanan di RSPI Prof Dr. Sulianti Saroso setiap hari Senin dan Kamis 41

49 BAB X PENCATATAN & PELAPORAN A. Laporan Bulanan Adalah laporan pelaksanaan kegiatan Kepala Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko, seksi pengkajian imunologi dan faktor risiko lingkungan, seksi pengkajian factor risiko perilaku, seksi analisis imunologi dan risiko kesehatan, terkait pelaksanaan kajian, tugas pokok dan tugas tambahan. Laporan bulanan merupakan penilaian Indeks Kinerja Individu (IKI) pegawai yang digunakan sebagai acuan pemberian remunerasi. B. Laporan Semester Adalah rekapitulasi per semester laporan kinerja Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko selama satu semester, meliputi kegiatan kajian, pencapaian indikator mutu dan indikator BLU, yang dikoordinasikan dengan bagian perencanaan dan komite mutu. C. Laporan Tahunan Adalah rekapitulasi laporan kinerja Bidang Pengkajian Imunologi dan Faktor Risiko selama satu tahun meliputi pelaksanaan kegiatan kegiatan kajian, pencapaian indikator mutu dan indikator BLU yang disampaikan kepada Direktur Pengkajian Penyakit Infeksi dan Penyakit Menular, yang dikoordinasikan dengan bagian perencanaan. 42

50

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 103 TAHUN 2013 103 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.886, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Perubahan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

Lebih terperinci

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG -1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RSUD DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30. p TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARDI WALUYO KOTA BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008 BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Memahami Organisasi Pelayanan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1226, 2012 KEMENTERIAN KESEHATAN. Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 045 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 16 SERI D PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2007 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, No.315, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. ORTA RS Kelas B dr. Suyoto. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT KELAS

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT PARU RESPIRA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 30 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. SOEKANDAR KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH 1 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT A. SEJARAH DAN KEDUDUKAN RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat Kecamatan Rengat (sekarang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALINAU NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MALINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALINAU,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

g.pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan keteknisan medik

g.pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan keteknisan medik Contoh Organisasi Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo Struktur Organisasi ( lampiran 1) Rumah sakit umum pusat nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUP Nasional Cipto Mangunkusumo/RSCM) merupakan Unit

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA No.959, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERKAH

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERKAH Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERKAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11 LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 14 TAHUN 1999 SERI D NO. 11 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG Menimbang NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru Secara singkat perkembangan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 2010

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.401, 2012 KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. RS. Kusta Dr. Tadjuddin Chalid. Makasar. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 009 TAHUN 2012

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAKUHAJI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR: 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 A TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT DAERAH

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4. PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 6 TAHUN 1996 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016 - 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

Lebih terperinci

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992;

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992; PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO Menimbang : Mengingat : 1.

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG -1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ABDUL AZIZ SYAH

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna BAB I. PENDAHULUAN Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan A. SEJARAH Rumah Sakit Daerah Soreang adalah salah satu Rumah Sakit Pemerintah yang berada di wilayah Kabupaten Bandung yang berdiri pada tahun 1996

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PRATAMA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.

SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A. SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH A.W.SYAHRANI SAMARINDA, KANUDJOSO BALIKPAPAN, TARAKAN DAN RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. DORIS SYLVANUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1045/MENKES/PER/XI/2006 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KESEHATAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Rumah sakit adalah

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan; 2. Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 3. Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan; dan 4. Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan STAF AHLI STRUKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI), BAB I PENDAHULUAN Keberadaan profesi medis di rumah sakit sangat penting dan strategis dalam menentukan arah pengembangan dan kemajuan suatu rumah sakit. Maka pengorganisasian dan pemberdayaan profesi

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik adalah Rumah

Lebih terperinci

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut : BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN A. Sejarah Ringkas Rumah Sakit Martha Friska berdiri sejak tanggal 2 Maret 1981 beralamat di jalan Komodor Laut Yos Sudarso No. 91 Medan, Sumatera Utara.Dengan status

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 54 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN RUMAH

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 1575/Menkes/SK/XI/2005 TANGGAL : 16 November 2005 MENTERI KESEHATAN STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI KESEHATAN INSPEKTORAT JENDERAL SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Definisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah Institusi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI PADA

Lebih terperinci

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311 1 BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) 21022 Kode Pos 92311 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2000 TAHUN : 2000 NOMOR : 15 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 10 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, LEMBAGA TEKNIS DAERAH,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 54 2001 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA RUMAH SAKIT UMUM dr. SLAMET KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT GUSTI HASAN AMAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B MAJALAYA KABUPATEN

Lebih terperinci

MAKALAH MANAJEMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

MAKALAH MANAJEMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT MAKALAH MANAJEMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH MARIA YOSEFINA SARINA BIMA 10.001.068 Semester/Kelas : III/C AKADEMI PEREKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN YAYASAN BINA ADMINISTRASI BANDUNG

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Staf Ahli Bid. Teknologi Kesehatan dan Globalisasi; 2. Staf Ahli Bid. Pembiayaan & Pemberdayaan Masyarakat; 3. Staf Ahli Bid. Perlindungan Faktor Resiko Kesehatan; 4. Staf Ahli Bid Peningkatan Kapasitas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAMBALAH BATUNG KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

Lebih terperinci

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan atau sering disingkat RSUPM beralamat di Jl. Prof. HM Yamin SH No. 47 Medan

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG PENGATURAN INTERNAL (HOSPITAL BY LAWS) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOLOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA

Lebih terperinci

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA LHOKSEUMAWE

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1484,2014 KEMENHAN. Rumah Sakit. Dr. Sutoyo. Organisasi. Tata Kerja. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. Bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 1994 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 1994 TENTANG GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 22 TAHUN 1994 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOEDONO PROPINSI DAERAH

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG GUBERNUR KEPULAUAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. Bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : Mengingat PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, a. Bahwa uraian tugas

Lebih terperinci