UPAYA STABILISASI PENYEDIAAN AIR TAWAR PADA KAPAL. Oleh: Rachmat. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UPAYA STABILISASI PENYEDIAAN AIR TAWAR PADA KAPAL. Oleh: Rachmat. Abstrak"

Transkripsi

1 UPAYA STABILISASI PENYEDIAAN AIR TAWAR PADA KAPAL Oleh: Rachmat Abstrak Pesawat pembuat air tawar pada kapal yang umum digunakan adalah dengan metode evaporasi yaitu penguapan air laut dengan memanfaatkan panas dari air pendingin mesin utama. Suhu air pendingin yang keluar dari jacket-water sekitar 70 o C dimanfaatkan untuk memanaskan air laut yang ditampung dalam Fresh Water Generator. Agar terjadi penguapan, Fresh Water Generator di vakumkan sehingga untuk menguapkan air laut cukup dengan mperatur 60 o C selanjutnya uap air laut diembunkan sehingga terbentuk air tawar. Untuk menjamin agar kebutuhan air tawar pada kapal selalu terpenuhi maka perencanaan kebutuhan air tawar di kapal harus diperhitungkan dengan cermat, disamping itu antisipasi terjadinya kerusakan harus selalu diutamakan dengan cara perawatan Fresh Water Generator secara berkala sesuai dengan buku petunjuk dan penyediaan suku cadang yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas. A. PENDAHULUAN Kebutuhan air tawar di atas kapal untuk keperluan permesinan misalnya sebagai media pendingin mesin diesel, baik mesin induk maupan mesin bantu serta keperluan crew kapal dan untuk akomodasi, maka dalam penggunaan air tawar perlu di perhitungkan secara efesien dan cermat. Untuk kapal dengan rute jarak pendek cukup dengan menyimpan air tawar pada tandon air yang dibeli dari darat, namun untuk kapalkapal yang melakukan pelayaran jarak jauh yang memakan waktu lama, untuk mencukupi kebutuhan air minum, memasak, mencuci dan bahkan menjalankan mesin penting lainnya yang menggunakan air tawar sebagai media 1

2 pendingin, selama dalam pelayaran harus membuat air tawar dalam jumlah yang besar. Untuk keperluan tersebut digunakan suatu alat pembuat air tawar dengan menguapkan air laut. Proses pemanasan untuk menguapkan air laut dengan memanfaatkan temperatur air pendingin mesin itu sendiri kemudian mengembunkan kembali. Proses pembuatan air tawar di kapal tersebut disebut dengan sistim distilasi. Menurut suyanto (1983), sistem destilasi pada alat yang digunakan untuk merubah air laut menjadi air tawar dengan memanaskan air laut dan uap yang terjadi selanjutnya didinginkan sehingga mengembun dan terbentuk air suling atau kondensat. Makalah ini bertujuan untuk mengantisipasi kekurangan air tawar pada kapal terutama untuk kapal yang jarak tempuhnya cukup jauh agar tidak kekurangan air tawar. B. PESAWAT PEMBUAT AIR TAWAR DI KAPAL Untuk memenuhi kebutuhan air tawar di kapal menggunakan pesawat destilasi yaitu pesawat yang di gunakan untuk merubah air laut menjadi air tawar melalui proses pemaasan dan pengembunan, dimana air laut diuapkan dan uap yang dihasilkan selanjutnya didinginkan sehingga terbentuk embun. Pesawat ini disebut dengan Fresh Water Generator yang bekerja dengan memanfaatkan panas dari air pendingin mesin induk, dimana setelah mendinginkan mesin induk sebagian dari air pendingin tersebut akan dialirkan kepemanas untuk memaskan air laut yang ada diruang pemanas, sedangkan sebagian menuju ketempat pendingin air tawar (fresh water cooler) yang berada di bagian bawah kapal. Air laut yang di panaskan di ruang pemanas tadi akan berubah menjadi uap selanjutnya uap tersebut akan menuju keruang kondensor. Di kondensor ini uap yang dihasilkan tadi akan 2

3 didinginkan sehingga menghasilkan air tawar dan kemudian air tawar tersebut dipompakan ke tangki air tawar. Dengan menggunaan Fresh Water Generator dalam mengubah air laut menjadi air tawar, maka kebutuhan air tawar di atas kapal dapat dipenuhi meskipun kapal berlayar dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mencapai pelabuhan tujuan. Ada dua jenis Fresh Water Generator yang biasa dipakai di kapal yaitu Fresh Water Generator tekanan tinggi dan Fresh Water Generator tekanan rendah. Dalam makalah ini dibahas Fresh Water Generator tekanan rendah. 1. Prinsip Kerja Fresh Water Generator Prinsip kerja Fresh Water Generator sebenarnya meniru prinsip kerja air hujan, yaitu dengan menguapkan air laut, kemudian air laut naik ke atas, mengumpul menjadi awan lalu mengembun dan turun kembali ke darat berupa air tawar. Pada Fresh Water Generator air tawar umumnya di hasilkan menggunakan metode evaporasi, air tawar tersebut di hasilkan oleh penguapan air laut dengan menggunakan panas dari salah satu sumber panas. Umumnya sumber panas yang di manfaatkan berasal dari air pendingin mesin utama. Suhu yang di hasilkan dari jacket water sekitar 70 o Celsius. Tetapi pada suhu ini penguapan kurang maksimal, maka untuk memaksimalkan penguapan, air laut di vakumkan terlebih dahulu. Dengan kevakuman, panas yang di butuhkan untuk menguapkan air laut cukup dengan 60 o C saja. Prinsip kerja dari evaporator tekanan rendah adalah bahwa, titik didih air dapat dikurangi dengan mengurangi tekanan atmosfer di sekitarnya. Dengan mempertahankan tekanan rendah, air dapat direbus pada suhu rendah (Jabelu,2010). 3

4 Tentu saja ini akan lebih menghemat energy, karena panas dari main engine tidak sampai 100 o C. Setelah menguap air laut langsung berubah menjadi air tawar karena garamnya tidak ikut menguap, garam-garam yang tidak ikut menguap akan mengalir kembali ke laut. Uap air tadi kemudian didinginkan dengan air laut yang baru masuk ke fresh water generator dengan suhu yang lebih dingin. Secara sederhana prinsip kerja Fresh Water Generator dapat terlihat dalam bagan berikut ini : Gambar 2: bagan prinsip kerja Fresh Water Generator. Mesin Induk Panas Mesin Induk c Pendingin Mesin Induk d Fresh Water Generator e a b Tanki Air Tawar Air Laut Sumber: Pesawat Bantu Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

5 Keterangan : a. Air laut memasuki Fresh Water Generator (FWG), karena FWG dalam keadaan tertutup maka dengan aliran air laut tersebut menyebabkan FWG menjadi vakum. b. Air laut yang tidak terubah menjadi air tawar keluar dari FWG kembali ke laut. c. Air dari Jacket Main Engine keluar dari mesin induk dengan suhu relative tinggi memasuki FWG memanaskan air laut dan berubah menjadi uap. d. Air pendingin mesin induk keluar dari FWG masuk ke pendingin air jacket main engine digunakan kembali untuk mendinginkan main engine. e. Uap hasil pengembunan dari FWG yang telah menjadi air tawar keluar ditampung dalam tangki air tawar. 2. Komponen-Komponen Fesh Water Generator a.evaporator (Pemanas) Menurut Kamajaya (1995) dalam Bolang (2004), panas dapat merambat dengan cara penghantaran aliran dan pancaran. Pemanas yaitu suatu alat yang berbentuk tabung yang dibagian dalamnya dialiri air panas dari pendinginan mesin induk sedangkan diluarnya dialiri air laut. Dengan panas ini akan memanaskan air laut sehingga terjadi penguapan. Pemanas sangat mempengaruhi kerja dari sistem destilasi, karena pemanas sangat penting dalam proses destilasi maka pemanas harus selalu dijaga dari kotoran yang mempengaruhi proses perpindahan panas. b. Kondensor Kondensor adalah alat yang di gunakan untuk mengubah bentuk uap jadi air yaitu dengan cara 5

6 menurunkan suhu uap tersebut hingga mencapai suhu pengembunannya pada tekanan yang sesuai. Jumlah kalor yang dipindahkan melalui dinding pipa pendingin tergantung perbedaan temperatur, material pipa, laju aliran massa fluida kerja dsb. c.pompa-pompa Sirkulasi Zat cair tidak akan pernah berpindah d sendiri dari suatu tempat ke tempat lainnya, untuk itu pergunakan daya dorong untuk melaksanakan pemindahan ini. Daya dorong ini adalah perbandingan tekanan yang dibangkitkan dengan penggunaan pompa, (Van Bergeyk,1986) dalam (Latief, 2000). Pompa yang umumnya digunakan adalah pompa sentrifugal. Pompa sirkulasi yang digunakan sistem destilasi antara lain : Pompa air laut Pompa ini digunakan untuk menghisap air laut dan menekannya kedalam kondensor untk mengembunkan uap air dan sisanya akan ke ejektor air laut dan ejektor vakum. Pompa air laut ini selain berfungsi untuk menvakumkan serta mmengalirkan air laut. Pompa air panas Pompa air panas digunakan untuk mensirkulasikan air pendingin dari mesin induk kedalam pipa-pipa pemanas. Pompa air tawar Pompa ini digunakan untuk menghisap dan menekan air tawar ke tanki penampungan yang selanjutnya akan digunakan untuk berbagi kebutuhan. d.katup Selenoid 6

7 Katup selenoid adalah katup yang dapat terbuka dan tertutup dengan gaya elekromangnetik, pada waktu saklar dihidupkan. Apabila arus listrik mengalir melalui coil elektromagnetik, maka akan terjadi medan magnet sehingga plunyer akan tertarik kebawah, dalam keadaan tersebut katup akan membuka. Apabila aliran listrik di hentikan, plunyer akan bergerak ke kedudukan semula dengan cepat karena beratnya sendiri. Dalam keadaan tersebut katup akan menutup (Arismunandar,W 1980). e. Distillate Pump/Fresh Water Pump Berfungsi untuk menghisap air distillate atau air sulingan yang sudah jadi dari Condensor kemudian dipompakan ke tangki-tangki penampungan air tawar. f. Ejektor Menurut Imawan (1996) dalam bolang (2004) ejektor ini bekerja berdasarkan prinsip bernouli, yaitu jika kecepatan fluida tinggi maka akan tekanannya menjadi rendah dan sebaliknya jika fluida rendah maka tekanannya akan tinggi. Dilihat dari fungsi dan kegunaannya, ejektor terdapat dua macam yang masingmasing mempunyai tugasnya sendiri. Adapun ejektor tersebut adalah sebagai berikut : Ejektor vakum Agar air laut dapat menguap pada suhu yang lebih rendah,maka ketel destilasi harus dibuat vaukm dengan cara memasang ejektor yang berhubungan langsung keruang kondensor dan akan mengisap terus menerus udara dan gas-gas yang tidak mencair sehingga dapat menjadi tekanan vakum. 7

8 Ejektor Air Laut Didalam ruang pemanas sering terjadi penguapan air laut, sehingga jika dibiarkan begitu saja kadar kadar garam air laut akan semakin bertambah. Untuk mengatasi hal ini maka dipasang ejektor yang akan membuang air laut agar volumenya dapat ditahan konstan (Sujanto, 1983). Gambar:1.Fresh Water Generator Sumber: Keterangan Gambar: 1. Evaporator 7. Brine Spillover Weir 2. Kondensor 8. Air And Brine Ejector 3. Circulating Pump 9. Steam Separator 4. Solenoid Valve 10. Distillate Tray 5. Suction Valve 11. Fresh Water Pump 6. Feed Control Valve 12. Salinity Cell 13. Panel Kontrol 8

9 C. UPAYA STABILISASI PENYEDIAAN AIR TAWAR DI KAPAL Untuk menghindari kekurangan air tawar di kapal, perencana sudah memperhitungkan dengan masak-masak tentang kebutuhan air tawar di kapal sesuai dengan peruntukan kapal tersebut. Untuk keperluan kapal jarak pendek tentunya berbeda kebutuhan volume airnya dengan kapal jarak jauh, untuk kapal penumpang juga berbeda dengan kapal tanker dsb. Namun hal yang patut diperhitungkan adalah untuk keperluan palayaran jarak jauh dengan jumlah penumpang yang besar meskipun sudah diperhitungkan dalam hal penyediaan air tawar dengan menyediakan Fresh Water Generator, maka untuk menghindari kekurangan air tawar di kapal perlu diketahui gangguan-gangguan yang sering terjadi pada Fresh Water Generator dan cara mengatasi serta antisipasinya. 1. Gangguan gangguan yang sering terjadi pada Fresh Water Generator. Gangguan yang terjadi pada Fresh Water Generator akan menyebabkan menurunnya produksi air tawar bahkan akan dapat menghentikannya. Hal tersebut disebabkan oleh terganggunya beberapa sistem antara lain: a.terjadinya penyempitan aliran dalam ejector. Ejector merupakan pesawat yang dipergunakan untuk memindahkan udara atau gas-gas yang tidak dapat dikondensasikan dari tempat vacum. Dimana air yang tertekan dialirkan melalui sebuah nozzle yang ada dalam ejector dan mengakibatkan air yang keluar dari nozzle mempunyai kecepatan besar sehingga udara serta gas- 9

10 gas yang tidak dapat dikondensasikan dari tempat vacuum dalam semburan air yang berkecepatan tinggi, air yang digunakan disini adalah air laut dimana air laut itu masih mengandung kotoran-kotoran yang terhisap oleh pompa sehingga bila dibiarkan secara terus-menerus akan mempersempit aliran pada ejector, ini jelas berpengaruh terhadap kevacuman didalam ruang. Ejector akan bekerja pada saat tekanan airnya tinggi, maka dengan rendahnya tekanan air yang masuk pada ejector sangat mempengaruhi produksi air tawar. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya ejector dilepas dan direndam dalam larutan kimia untuk beberapa saat lamanya, dan bilas dengan air tawar lalu bersihkan sisasisa kotoran pada ejector tersebut. b.pengaruh Pompa Ejector Produksi air tawar yang menurun dapat juga diakibatkan oleh pompa ejector, ini disebabkan oleh tekanan pompa ejector yang turun, maka kecepatan air yang dialirkan berkurang, dalam usahanya menghisap udara ke evaporator dan kondensor akan berkurang sehingga pelaksanaan pemvakuman tidak dapat dicapai dengan baik. Beberapa hal yang sering terjadi yaitu kebocoran remis packing sehingga memerlukan penggantian dengan yang baru serta pembersihan saringan air laut. c.kebocoran / kotornya kondensor Kondensor adalah alat untuk mengubah bentuk uap menjadi bentuk cair (air) dengan proses kondensasi dalam kondensor dengan menggunakan air laut sebagai media pendingin. Pada kondensor ini sering terjadi atau timbul kotoran yang diakibatkan oleh air laut itu sendiri 10

11 yang dapat menimbulkan kerak-kerak pada saluran kondensor sehingga dapat menghambat proses kondensasi, bila dibiarkan terus-menerus dapat menimbulkan kebocoran. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya dilaksanakan pembersihan setiap 6 bulan sekali kalau perlu dilaksanakan penggantian zink. d.turunnya Suhu Air Pendingin Motor Induk Yang penting dalam proses penguapan air yaitu tekanan dan temperatur. Untuk proses penguapan air akan lebih cepat apabila tekanan diturunkan dan temperatur panas dinaikkan. Untuk mengatasi turunnya suhu air pendingin motor induk yang masuk ke evaporator dapat dilaksanakan dengan mengatur pembukaan kran masuk maupun keluar pada evaporator sampai penghasilan air tawar yang terlihat pada gelas duga sudah normal. Hal ini harus dilakukan secara hati-hati sebab dapat berpengaruh terhadap air pendingin yang masuk kedalam motor induk pada saat olah gerak distillate harus dimatikan karena air pendingin motor induk suhunya berubah-ubah sehingga uap yang terbentukpun tidak sempurna. e.terdapat kerak-kerak dibagian luar pipa evaporator sehingga penyerahan panas tidak sempurna. Pada pipapipa pemanas sering sekali terjadi pembentukan kerakkerak yang terjadi diluar pipa yaitu pada sisi air laut, air laut akan mendidih dan menguap diluar sisi air pemanas dan mengakibatkan air laut banyak yang menempel pada pipa-pipa tersebut. Lama-kelamaan akan timbul kerak dibagian luar pipa dan akan menyebabkan berkurangnya kemampuan evaporator untuk menghasilkan uap. 11

12 Untuk menghilangkan dan menghancurkan kerak-kerak pada pipa-pipa dapat dilakukan dua metode yaitu: 1). Metode biasa (physical methode) meliputi: Penyemprotan air atau angin bertekanan pada pipa. Menggunakan sikat atau menyekrap kerak. 2). Metode Kimia (chemical methode) Pada methode pembersihan ini mempergunakan bahan chemical Achid powder dari Naleet yang dicampur dengan air tawar dengan perbandingan1:10 atau 10% chemical dari jumlah larutannya. Larutan kimia ini dituang dalam evaporator melalui lubang sigh glass sampai pipa-pipanya terendam. Waktu yang ditentukan untuk pembersihan tergantung pada ketebalan kerak. f.terjadi Over Load Pada Motor Terjadinya over load pada motor sehngga motor berhenti bekerja akibat beban berlebihan sehingga kegiatan supply air laut terhenti, hal ini disebabkan oleh: 1).Bearing kelebihan panas, karena hubungan pada center motor dengan pompa tidak terpusat sehingga harus dilepas dan diganti. 2).Gland packing terlalu kencang dan poros sulit berputar, gland packing harus dilonggarkan dan diganti. 12

13 2. Pemeliharaan yang harus dilakukan pada Fresh Water Generator a. Evaporator Setiap 6 bulan sekali bagian dari pipa-pipa pemanas harus diperiksa dan dibersihkan dari kerak-kerak atau karat yang menempel melalui metode kimia. b. Kondensor Setiap 6 bulan sekali penutup kondensor dibuka dan pipa-pipa pendinginnya diperiksa dari kemungkinan pembentukan kerak-kerak sertadibersihkan. c. Ejector Setiap 6 bulan sekali nozzle dan diffuse (penyembur) dilepas dan diperiksa dari kemungkinan kerusakan, bila tersumbat dari kotoran supaya dibersihkan dan bila terjadi kerusakan segera diadakan perbaikan. d.strainer Setiap 5 bulan sekali saringan dan pipa air pendingin dilepas dan dibersihkan dengan air bertekanan. e. Distillate Pump Gland packing Setiap 3 bulan sekali diperiksa kondisi packing dari kebocoran bila pompa dijalankan kalau perlu diadakan perbaikan. Setahun sekali diadakan pemeriksaan komponen - komponen pompa dari kerusakan dan korosi yaitu pada bagian imfeller, casing ring, shaft. 13

14 Separator Shell Setiap setahun sekali harus diadakan pemeriksaan terhadap kotoran yang menempel pada bagian separator sell. D. KESIMPULAN Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1.Untuk memenuhi kebutuhan air tawar di kapal perlu perencanaan yang matang sesuai dengan peruntukan kapal tersebut. 2.Agar pesawat pembuat air tawar: Fresh Water Generator selalu dalam keadaan normal atau bekerja dengan baik, maka perlu antisipasi yaitu dengan melakukan perawatan secara berkala sesuai dengan buku petunjukknya. 3.Apabila terpaksa harus dilakukan perbaikan terhadap pesa wat Fresh Water Generator, maka agar perbaikan bisa dapat dilakukan dengan cepat, maka suku cadang harus tersedia dan yang paling utama adalah suku cadang harus orisinil agar kerusakan serupa tidak terjadi lagi dalam jangka waktu yanag relative singkat akibat dari penggunaan suku cadang yang berkualitas kurang baik. E. DAFTAR PUSTAKA Arismunandar W dan Saito,H Penyegaran Udara,PT. Pradnya Paramita, Jakarta Bolang, Upaya Menjaga Kestabilan Produktifitas Sistem Destilasi, Jakarta Permesinan Bantu 2009 BP3IP, Semarang. Latief, Peranan Sistem Destilasi Dan Pemeliharaan nya, Jakarta. Pesawat Bantu, 2009, PIP Semarang. Sujanto, Pesawat Kapal I, Jakarta. 14

15 FreshwaterGeneratorhttp://alsafeenah.com/Uploads/Guest/43 9b60ba-e61c-46ea-bf7b-62529ec7e52e.pdf, diunduh 04 Januari 2012 jam Jabelu,2010, hwater_generator_evaporator.htm. diunduh 05 Januari 2012 jam

16 1. Evaporator Alat ini terletak didalam pesawat Fresh Water Generator bagian bawah dan mempunyai bentuk pipa kecil dimana media pemanas yaitu steam dan air tawar pendingin mesin induk berada didalam pipa dan air laut sebagai media yang akan dipanaskan berada diluar pipa. 2. Deflector Alat ini terletak diatas Evaporator yang berfungsi untuk menahan percikan-percikan air laut yang mendidih sehingga percikan tersebut tidak ikut bersama uap. 3. Condensor Terletak diatas Deflector, bentuknya seperti cooler yaitu pipa-pipa kecil (spiral) yang didalamnya mengalir air laut yang berfungsi mengubah uap menjadi titik air sehingga menghasilkan air distilasi. 4. Air Ejector Mempunyai bentuk seperti kerucut yang berfungsi menghisap udara yang berada dalam ruang pemanas dan didalam ruang pengembunan untuk divacumkam sehingga terjadi hampa udara. 5. Ejector Pump Berada diluar pesawat Fresh Water Generator, alat ini berfungsi untuk memompakan air laut sebagai keperluan 16

17 dari Ejector udara digunakan untuk proses kavacuman dan mengisap air laut untuk diubah/produksi menjadi air tawar. 6. Distillate Pump Berfungsi untuk menghisap air distillate atau air sulingan yang sudah jadi dari Condensor kemudian dipompakan ke tangki-tangki penampungan air tawar. Read more: Under Creative Commons License: Attribution Share Alike Follow on Twitter wasimun.mesias on Facebook 1. Bagian-bagian Fresh Water Generator Didalam suatu pesawat Fresh Water Generator terdapat beberapa bagian yaitu. 17

18 1. Evaporator Alat ini terletak didalam pesawat Fresh Water Generator bagian bawah dan mempunyai bentuk pipa kecil dimana media pemanas yaitu steam dan air tawar pendingin mesin induk berada didalam pipa dan air laut sebagai media yang akan dipanaskan berada diluar pipa. 2. Condensor Terletak diatas Deflector, bentuknya seperti cooler yaitu pipapipa kecil (spiral) yang didalamnya mengalir air laut yang berfungsi mengubah uap menjadi titik air sehingga menghasilkan air distilasi. 3. Ejector Pump Ejector pump ini ditempatkan diluar pesawat Fresh Water Generator, alat ini digunakan untuk proses kevacuman dan mengisap air laut untuk diubah/diproduksi menjadi air tawar. 4. Solenoid Valve (Katup solenoid) adalah katup yang dapat terbuka dan tertutup dengan gaya elekromangnetik, pada waktu saklar dihidupkan. Apabila arus listrik mengalir melalui coi elektromagnetik, maka akan terjadi medan magnet sehingga plunyer akan tertarik kebawah, dalam keadaan tersebut katup akan membuka.apabila aliran listrik di hentikan, plunyer akan bergerak kedudukan semula dengan cepat karena beratnya sendiri. Dalam keadaan tersebut katup akan menutup ( Arismunandarb,W 1980) Katup Hisap 7. Katup Kontrol Penyuap 8. Pembendung Tumpahan Air Garam 8. Air Ejector Mempunyai bentuk seperti kerucut yang berfungsi menghisap 18

19 udara yang berada dalam ruang pemanas dan didalam ruang pengembunan untuk divacumkam sehingga terjadi hampa udara. Alat ini terletak diatas Evaporator yang berfungsi untuk menahan percikan-percikan air laut yang mendidih sehingga percikan tersebut tidak ikut bersama uap. 11. Distillate Pump ( Pompa Air Tawar ) Berfungsi untuk menghisap air distillate atau air sulingan yang sudah jadi dari Condensor kemudian dipompakan ke tangki-tangki penampungan air tawar. 12. Sel Salinitas Berfungsi untuk mendeteksi kadar garam pada air tawar yang duhasilkan. 13. Panel Kontrol Berfungsi untuk tempat semua pengatur operasi Fresh Water Generator 19

20 Pesawat ini sering disebut dengan Fresh Water Generator. penggunaan mesin pembuat air tawar ini sangat diperlukan guna mencukupi kebutuhan air tawar diatas kapal, seperti untuk memproses hasil tangkapan,untuk keperluan mandi, mencuci, masak, minum, pendingin motor induk dan motor bantu, dan lain sebagainya. Apabila kapal tersebut tidak menggunakan mesin pembuat air tawar maka kapal tersebut harus menyediakan tangki yang banyak untuk menyimpan air tawar yang diangkut dari darat agar kebutuhan air tawar bisa mencukupi. Akan tetapi pemanfaatan ruangan diatas kapal tidak efsien. Dengan adanya mesin pembuat air tawar tersebut maka ruangan lebih efesien sehingga tangki yang semestinya digunakan untuk menyimpan air tawar bisa digunakan untuk keperluan lain. Namun untuk kapal yang melakukan pelayaran jarak pendek, penggunaan mesin pembuat air tawar ini tidak efisien karena operasional atau bekerjanya mesin pada saat kapal sedang berlayar. Untuk mengoptimalkan kerja sistem destilasi perlu dilakukan tindakan perawatan, karena dengan sering dan lamanya operasi akan menimbulkan endapan-endapan yang terjadi pada komponen sistem destilasi, sehingga komponen menimbulkan hambatan atau kemacetan-kemacetan pada saat pengoperasian. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kapasitas muatan yang di angkut oleh kapal, untuk mengatasi kurangnya air tawar, kapal-kapal yang berlayar dalam waktu yang cukup lama maka di lengkapi dengan pesawat bantu seperti Fresh Water Generator yang berfungsi untuk memproduksi air tawar yaitu 20

21 dengan memanfaatkan panas dari mesin induk (Main Engine Jacket Fresh Water Cooling) sebagai media pemanas. Dalam pesawat ini ada beberapa jenis yang digunakan diatas kapal sebagai pembuat air tawar. Adapun yang penulis ketahui tentang Fresh Water Generator adalah terdiri dari dua jenis, yaitu : a. Fresh Water Generator tekanan tinggi Tekanan diatas 1 bar, sehingga sesuai dengan sifat-sifat air, penguapan terjadi pada suhu diatas 100 O C. Sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut maka media penguap dibutuhkan uap, karenanya,fresh Water Generator jenis ini membutuhkan keberadaan ketel uap. Konstruksi evaporator dari jenis ini umumnya menggunakan evaporator jenis boiling evaporator sementara kondensor yang digunakan dari jenis shell and tube. Kelebihan jenis ini adalah bila terjadi kebocoran, mudah dideteksi. kekurangannya. Karena memerlukan suhu tinggi, cenderung cepat menghasilkan kerak garam dan mengurangi kinerjanya. Bahaya tekanan lebih, sehingga diperlukan katub keamanan. Perawatan lebih banyak Memerlukan ketel uap dimana uap yang dipakai adalah langsung dari ketel-ketel yang diturunkan menurut kebutuhan sekitar 150 psi. Banyak kesulitan-kesulitan yang kita temui dalam instalasi tekanan tinggi ini dengan adanya pembentukan kerak-kerak di pipa-pipa. Kerak yang melekat pada pipa-pipa 21

22 merupakan penghambat hantaran panas sehingga membutuhkan kenaikan tekanan uap serta suhu uap untuk mempertahankan jumlah kapasitas penguapan. Apabila pembentukan kerak ini berkelanjutan maka perlu adanya pembersihan terhadap coil-coil. Dan hal ini tentunya memerlukan perhatian yang serius. b. Fresh Water Generator tekanan rendah. Penguapan dilakukan pada tekanan dibawah 1 bar, dengan demikian suhu yang diperlukan untuk itu tidak perlu tinggi, misalnya dengan vakum 99% hanya dibutuhkan untuk suhu penguapan sekitar 70 O C, sehingga tidak memerlukan media penguap yang bersuhu tinggi. Kebutuhan media penguap yang bersuhu sekitar 50 O C dapat dipenuhi dengan memanfaatkan air tawar pendingin yang keluar dari mesin induk yang bersuhu sekitar O C. Keuntungan dari jenis ini adalah antara lain. Karena suhu rendah maka pengerakan garam relatif lebih rendah, maka penghasilan lebih tinggi. Tidak berbahaya, karena tekanan kurang dari 1 bar. Tidak memerlukan ketel uap. Dengan memanfaatkan panas yang hilang kerugian panas ke air pendingin, maka penggunaan jenis ini menambah rendemen instalasi kapal. Kekurangannya : Memerlukan pompa vakum Kalau terjadi kebocoran sulit dicari 22

23 Sesuai dengan sifat-sifat uap, pengaruh perubahan tekanan terhadap suhu titik didih dipergunakan tipe tekanan rendah dengan menurunkan tekanan dalam evaporator menggunakan pompa vakum sehingga mengakibatkan turunya suhu titik didih, uap atau bahan yang dipergunakan sebagai bahan pemanas hanya memerlukan tekanan rendah. Pemanas yang dipakai bisa jadi bukan uap melainkan air pendingin atau kondensat yang masih mempunyai energi panas untuk keperluan tersebut. Keuntungan-keuntungan dari system tekanan rendah : a. Tidak menuntut adanya ketel dalam hal penyediaan uap apalagi yang bertekanan tinggi. b. Suhu rendah dari type ini menjamin kurangnya garam air laut membentuk kerak-kerak yang menempel ke plat-plat. c. Sambungan pada pipa-pipa agak ringan, lebih murah, lebih mudah pembuatanya serta perawatanya. d. Biaya perawatan serta pengoperasiannya lebih hemat. Kerugian dari system tekanan rendah : Oleh karena suhu didihnya yang rendah, berarti bakteri dalam cairan belum mati. Dalam pengoperasian Fresh Water Generator ini sering mengalami gangguan yang menyebabkan tidak optimalnya beberapa komponen yang mengakibatkan terjadinya penurunan produksi air tawar di atas kapal, untuk menghindari kekurangan air tawar pada kapal akibat gangguan Fresh Water Generator maka perlu di lakukan penanganan terhadap gangguan-gangguan yang timbul pada saat Fresh Water Generator beroprasi. Makalah ini akan membahas gangguan pada freshwater generator, penyebab dan cara mengatasinya. 23

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER )

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER ) BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER ) Pesawat pengubah panas adalah pesawat pesawat yang bekerja atas dasar perpindahan panas dan satu zatke zat yang lain. A. Dapat digolongkan menurut : 1. Pendinginan

Lebih terperinci

Tugas khusus Adi Kunchoro

Tugas khusus Adi Kunchoro Tugas khusus Adi Kunchoro 03111003045 EJEKTOR A. Fungsi Ejektor Ejektor merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan udara atau gas gas yang tidak dapat dikondensasikan di tempat-tempat vakum. Ejektor

Lebih terperinci

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL Pesawat bantu terdiri dari dan berbagai peralatan yang secara garis besar dapat dibagi menjadi mesin bantu di kamar mesin dan mesin bantu, di geladak (dek) atau di

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR BAB III TEORI DASAR KONDENSOR 3.1. Kondensor PT. Krakatau Daya Listrik merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Krakatau Steel yang berfungsi sebagai penyuplai aliran listrik bagi PT. Krakatau Steel

Lebih terperinci

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur BAB II MESIN PENDINGIN 2.1. Pengertian Mesin Pendingin Mesin Pendingin adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendinginkan air, atau peralatan yang berfungsi untuk memindahkan panas dari suatu tempat

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Kebutuhan Air Tawar Siklus PLTU membutuhkan air tawar sebagai bahan baku. Hal ini dikarenakan peralatan PLTU sangat rentan terhadap karat. Akan tetapi, semakin besar kapasitas

Lebih terperinci

BAB VII PENDINGINAN MOTOR

BAB VII PENDINGINAN MOTOR BAB VII PENDINGINAN MOTOR Pendinginan adalah suatu media (zat) yang berfungsi untuk menurunkan panas. Panas tersebut didapat dari hasil pembakaran bahan bakar didalam silinder. Sebagaimana diketahui bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI Motor penggerak mula adalah suatu alat yang merubah tenaga primer menjadi tenaga sekunder, yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyejuk udara atau pengkondisi udara atau penyaman udara atau erkon atau AC (air conditioner) adalah sistem atau mesin yang dirancang untuk menstabilkan suhu udara

Lebih terperinci

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013 1.2.3 AC Central AC central sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan didistribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan

Lebih terperinci

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump) Diklat Teknis Kedelai Bagi Penyuluh Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Kedelai Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU Sistem pembangkit listrik tenaga uap (Steam Power Plant) memakai siklus Rankine. PLTU Suralaya menggunakan siklus tertutup (closed cycle) dengan dasar siklus rankine dengan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses evaporasi telah dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara menguapkan air dengan bantuan energi matahari dan angin. Evaporasi adalah salah satu

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam dunia industri terdapat bermacam-macam alat ataupun proses kimiawi yang terjadi. Dan begitu pula pada hasil produk yang keluar yang berada di sela-sela kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil BAB II LANDASAN TEORI II.1 Teori Dasar Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan, dimana energi kimia diubah menjadi energi panas.

Lebih terperinci

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK A. PEMBAGIAN MOTOR DIESEL 1. Menurut cara kerja Mesin diesesl menurut cara kerja nya dapat diklarisfikasikan menjadi 2 cara kerja,untuk dapat menghasilkan usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Pirolisis Bahan yang di gunakan dalam pirolisis ini adalah kantong plastik es bening yang masuk dalam kategori LDPE (Low Density Polyethylene). Polietilena (PE)

Lebih terperinci

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF 4.1 Pengetahuan Dasar Tentang Bahan Bakar Bahan bakar adalah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media

Lebih terperinci

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi

Lebih terperinci

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada Siklus Kompresi Uap Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan dalam daur refrigerasi, pada daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), pengembunan( 2 ke 3), ekspansi (3

Lebih terperinci

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin BAB II Prinsip Kerja Mesin Pendingin A. Sistem Pendinginan Absorbsi Sejarah mesin pendingin absorbsi dimulai pada abad ke-19 mendahului jenis kompresi uap dan telah mengalami masa kejayaannya sendiri.

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN Eko Surjadi Sfaf Pengajar, Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perencanaan Alat Alat pirolisator merupakan sarana pengolah limbah plastik menjadi bahan bakar minyak sebagai pengganti minyak bumi. Pada dasarnya sebelum melakukan penelitian

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Dispenser Air Minum Hot and Cool Dispenser air minum adalah suatu alat yang dibuat sebagai alat pengkondisi temperatur air minum baik air panas maupun air dingin. Temperatur air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Umum Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat energi yang mengubah air menjadi uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di dapur ketel uap. Komponen-komponen

Lebih terperinci

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian HRSG HRSG (Heat Recovery Steam Generator) adalah ketel uap atau boiler yang memanfaatkan energi panas sisa gas buang satu unit turbin gas untuk memanaskan air dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mesin Pendingin Untuk pertama kali siklus refrigerasi dikembangkan oleh N.L.S. Carnot pada tahun 1824. Sebelumnya pada tahun 1823, Cagniard de la Tour (Perancis),

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. MAKALAH SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N. Kelas : XI. OTOMOTIF Tahun Ajaran : 2013/2014 SMK Negeri 5 Balikpapan Pendahuluan Kerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desalinasi Desalinasi merupakan suatu proses menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi binatang, tanaman dan manusia.

Lebih terperinci

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU BAB III TURBIN UAP PADA PLTU 3.1 Turbin Uap Siklus Renkine setelah diciptakan langsung diterima sebagai standar untuk pembangkit daya yang menggunakan uap (steam ). Siklus Renkine nyata yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori PLTGU atau combine cycle power plant (CCPP) adalah suatu unit pembangkit yang memanfaatkan siklus gabungan antara turbin uap dan turbin gas. Gagasan awal untuk

Lebih terperinci

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi

Lebih terperinci

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang turbin uap ini dengan baik meskipun

Lebih terperinci

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika

Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika Tugas akhir Perencanan Mesin Pendingin Sistem Absorpsi (Lithium Bromide) Dengan Tinjauan Termodinamika Oleh : Robbin Sanjaya 2106.030.060 Pembimbing : Ir. Denny M.E. Soedjono,M.T PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan saat ini terutama bagi masyarakat perkotaan. Refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah tangga, mesin

Lebih terperinci

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin. Mengenal Cara Kerja Mesin Pendingin MESIN PENDINGIN Mesin pendingin adalah suatu rangkaian rangkaian yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperature dingin. Mesin pendingin bisanya berupa kulkas,

Lebih terperinci

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin : BOILER FEED PUMP A. PENGERTIAN BOILER FEED PUMP Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan cara

Lebih terperinci

TES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya?

TES TERTULIS. 1. Terkait Undang-Undang RI No 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Pasal 2 apa kepanjangan dari K2 dan berikut tujuannya? TES TERTULIS KODE UNIT : KTL.PO.20.111.02 JUDUL UNIT : Mengoperasikan Peralatan Air Condensate (1) NAMA : JABATAN : UNIT KERJA : TANDA TANGAN : Tes tertulis ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman

Lebih terperinci

AC (AIR CONDITIONER)

AC (AIR CONDITIONER) AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin pendingin atau kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT

KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT KONVERSI ENERGI PANAS BUMI HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI, 2009 POTENSI ENERGI PANAS BUMI Indonesia dilewati 20% panjang dari sabuk api "ring of fire 50.000 MW potensi panas bumi dunia, 27.000 MW

Lebih terperinci

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR Pendahuluan Motor penggerak mula adalah suatu motor yang merubah tenaga primer yang tidak diwujudkan dalam bentuk aslinya, tetapi diwujudkan dalam bentuk tenaga mekanis. Aliran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor Diesel adalah motor pembakaran dalam yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat, sebagai bahan bakar, dengan suatu prinsip bahan bakar tersebut

Lebih terperinci

Teknologi Desalinasi Menggunakan Multi Stage Flash Distillation (MSF)

Teknologi Desalinasi Menggunakan Multi Stage Flash Distillation (MSF) Teknologi Desalinasi Menggunakan Multi Stage Flash Distillation (MSF) IFFATUL IZZA SIFTIANIDA (37895) Program Studi Teknik Nuklir FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA ABSTRAK Teknologi Desalinasi Menggunakan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Oleh Denni Alfiansyah 1031210146-3A JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG 2012 PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER Air yang digunakan pada proses pengolahan

Lebih terperinci

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan air conditioner. Kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Objek Penelitian Bengkel Bintang didirikan oleh bapak Agung Sudibjo yang beralamat di Jln.Sukodono Gesi Km 2, tepatnya di dukuh Siwalan Kelurahan Gesi. Bengkel

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN 3.1.1 Pengertian AC Air Conditioner(AC) merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan kata lain,ac berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2012

BAB II DASAR TEORI 2012 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Sistem Brine Sistem Brine adalah salah satu sistem refrigerasi kompresi uap sederhana dengan proses pendinginan tidak langsung. Dalam proses ini koil tidak langsung mengambil

Lebih terperinci

Gambar 1 Open Kettle or Pan

Gambar 1 Open Kettle or Pan JENIS-JENIS EVAPORATOR 1. Open kettle or pan Prinsip kerja: Bentuk evaporator yang paling sederhana adalah bejana/ketel terbuka dimana larutan didihkan. Sebagai pemanas biasanya steam yang mengembun dalam

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm)

ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm) ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine 600-1200 rpm) Oleh: NURHADI GINANJAR KUSUMA NRP. 6308030042 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB 5 DASAR POMPA. pompa BAB 5 DASAR POMPA Pompa merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya adalah air, oli atau minyak pelumas,

Lebih terperinci

1. Bagian Utama Boiler

1. Bagian Utama Boiler 1. Bagian Utama Boiler Boiler atau ketel uap terdiri dari berbagai komponen yang membentuk satu kesatuan sehingga dapat menjalankan operasinya, diantaranya: 1. Furnace Komponen ini merupakan tempat pembakaran

Lebih terperinci

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST. KESEIMBANGAN ENERGI KALOR PADA ALAT PENYULINGAN DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE AIR DAN UAP KAPASITAS 1 Kg Nama : Nur Arifin NPM : 25411289 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing

Lebih terperinci

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL Disusun Oleh: KELOMPOK 9 Angga Eka Wahyu Ramadan (2113100122) Citro Ariyanto (2113100158) Ahmad Obrain Ghifari (2113100183) INSTITUT

Lebih terperinci

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan ) Adalah sistim dalam engine diesel yang berfungsi: 1. Mendinginkan engine untuk mencegah Over Heating.. 2. Memelihara suhu kerja engine. 3. Mempercepat dan meratakan

Lebih terperinci

BAB VI PENATAAN PIPA BAHAN BAKAR MFO UNTUK MAIN DIESEL

BAB VI PENATAAN PIPA BAHAN BAKAR MFO UNTUK MAIN DIESEL BAB VI PENATAAN PIPA BAHAN BAKAR MFO UNTUK MAIN DIESEL 1. Pendahuluan Untuk bahan bakar diesel perkapalan kita mengenal a. Marine Gas Oil (MGO) b. Marine Diesel Oil (MDO) c. Marine Fuel Oil (MFO) d. Marine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi (Daryanto, 1999 : 1). Sepeda motor, seperti juga

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Air Conditioner Air Conditioner (AC) digunakan untuk mengatur temperatur, sirkulasi, kelembaban, dan kebersihan udara didalam ruangan. Selain itu, air conditioner juga

Lebih terperinci

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller

BAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller BAB II DASAR TEORI 2.1 Blast Chiller Blast Chiller adalah salah satu sistem refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan suatu produk dengan cepat. Cara pendinginan produk pada Blast Chiller ini dilakukan

Lebih terperinci

BUKU V SISTEM ALAT BANTU

BUKU V SISTEM ALAT BANTU BUKU V SISTEM ALAT BANTU TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti pelajaran ini peserta mampu memahami sistem alat bantu sesuai dengan kebutuhan pengoperasian sistem air pendingin serta prosedur perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul:

BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan overhaul Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul: BAB III 2.1. Prosedur sebelum dan sesudah melakukan "overhaul" Mesin Induk di kapal, ialah: Sebelum overhaul: Melapor kepada Nakhoda bahwa Mesin Induk akan diperbaiki dan kapal akan delay untuk jangka

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Pengujian dilakukan pada bulan Desember 2007 Februari 2008 bertempat di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) yang

Lebih terperinci

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger Pengertian Turbocharger Turbocharger merupakan sebuah peralatan, untuk menambah jumlah udara yang masuk kedalam slinder dengan memanfaatkan energi gas buang. Turbocharger merupakan perlatan untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN 4.1 TUJUAN PERAWATAN WATER PUMP a) Menyediakan informasi pada pembaca dan penulis untuk mengenali gejala-gejala yang terjadi pada water pump apabila akan mengalami kerusakan.

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah peralatan mekanis untuk meningkatkan energi tekanan pada cairan yang di pompa. Pompa mengubah energi mekanis dari mesin penggerak pompa menjadi energi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA EKSPERIMEN DAN SIMULASI

BAB IV ANALISA EKSPERIMEN DAN SIMULASI BAB IV ANALISA EKSPERIMEN DAN SIMULASI Selama percobaan dilakukan beberapa modifikasi atau perbaikan dalam rangka usaha mendapatkan air kondensasi. Semenjak dari memperbaiki kebocoran sampai penggantian

Lebih terperinci

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA TUGAS AKHIR PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA Disusun : JOKO BROTO WALUYO NIM : D.200.92.0069 NIRM : 04.6.106.03030.50130 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN 44 3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Industri susu adalah perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mempunyai usaha di bidang industri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan dan realisasi sistem yang dibuat. Blok alat yang dirancang ditunjukan oleh Gambar 3.1. Jahe Retort ( Ketel Uap ) Kondensor

Lebih terperinci

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC) Pertemuan ke-9 dan ke-10 Materi Perkuliahan : Kebutuhan jaringan dan perangkat yang mendukung sistem pengkondisian udara termasuk ruang pendingin (cool storage). Termasuk memperhitungkan spatial penempatan

Lebih terperinci

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012 Hasil Penelitian dan Kegiatan PTLR Tahun 202 ISSN 0852-2979 PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 202 Heri Witono, Ahmad Nurjana

Lebih terperinci

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN GLOSSARY GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN Bangunan Sipil Adalah bangunan yang dibangun dengan rekayasa sipil, seperti : bangunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Boiler. Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran tentang boiler secara umum serta fungsi komponen - komponen utama dan fungsi komponen - komponen pendukung bahan boiler.boiler

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1

ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol No. 2 Mei 214; 65-71 ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 Anggun Sukarno 1) Bono 2), Budhi Prasetyo 2) 1)

Lebih terperinci

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

SISTEM AIR CONDITIONER (AC) SISTEM AIR CONDITIONER (AC) KOMPETENSI Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan prinsip terjadinya pendinginan pada sistem AC. 2. Menjelaskan Fungsi AC pada mobil. 3. Menjelaskan

Lebih terperinci

SISTEM AC (AIR CONDITIONING)

SISTEM AC (AIR CONDITIONING) SISTEM AC (AIR CONDITIONING) Pengetesan Sistem AC Bermacam cara dapat dilaksanakan untuk pengetesan sistem AC, antara lain : 1. Tes tekanan 2. Tes temperatur Tes kebocoran A. Bagian tekanan rendah B. Bagian

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Simulator Pengertian simulator adalah program yg berfungsi untuk menyimulasikan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat dari pada keadaan yg sebenarnya. Atau alat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. akhirnya akan mengakibatkan bertambahnya persaingan khususnya BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dunia industri dewasa ini mengalami perkembangan pesat. Perkembangan itu ditandai dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang akhirnya akan mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER ) A. Pengertian Dasar Tentang AC (Air Conditioner) Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang terjadi saat ini banyak sekali inovasi baru yang tercipta khususnya di dalam dunia otomotif. Dalam perkembanganya banyak orang yang

Lebih terperinci

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar Mesin Diesel 1. Prinsip-prinsip Diesel Salah satu pengegrak mula pada generator set adala mesin diesel, ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator sehingga pada out put statornya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a. 3.1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3.2. Bahan Penelitian Pada penelitian

Lebih terperinci

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant ) LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat :

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat : TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini anda dapat : 1. Menjelaskan prinsip kerja air conditioner system. 2. Mengidentifikasi komponen air conditioner system. 3. Menjelaskan cara kerja air conditioner

Lebih terperinci

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR CARA KERJA GENERATOR AC JARINGAN LISTRIK LISTRIK SATU PHASE LISTRIK TIGA PHASE MOTOR LISTRIK Konversi energi listrik menjadi energi mekanikyang terjadi pada bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangkaan sumber air tawar dan kebutuhan akan pasokan air yang lebih besar merupakan persoalan mendesak di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Sumber air yang

Lebih terperinci

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN SERI NAMA : YUFIRMAN NPM : 20407924 PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT JURUSAN TEK NIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 LATAR BELAKANG Pompa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Sekarang dimana-mana terjadi krisis air akibat pencemaran dan siklus cuaca yang tak menentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Skema Oraganic Rankine Cycle Pada penelitian ini sistem Organic Rankine Cycle secara umum dibutuhkan sebuah alat uji sistem ORC yang terdiri dari pompa, boiler, turbin dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Refrigerasi Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke lingkungan. Sifat-sifat fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1] BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dewasa ini kelangkaan sumber energi fosil telah menjadi isu utama. Kebutuhan energi tersebut setiap hari terus meningkat. Maka dari itu, energi yang tersedia di bumi

Lebih terperinci