Desa Sibulan-bulan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan. Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.
|
|
- Bambang Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Desa Sibulan-bulan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum pemekaran, desa ini merupakan bagiandari Kecamatan Pahae Jae, jarak Kecamatan Pahae Jae sekitar 5 Kilometer menuju Kecamatan Purbatua, Akan tetapi sekarang desa ini menjadi bagian dari Kecamatan Purbatua. Desa Sibulanbulan merupakan desa yang paling jauh jaraknya dari Kabupaten Tapanuli Utara. Apabila menuju Desa Sibulan-bulan dari jalan lintas Sumatera Kota Tarutung harus menempuh waktu sekitar 2 jam ke arah perbatasan Kabupaten Tapanuli Selatan dan melewati berbagai kecamatan dan desa. Salah satu desa yang dilalui untuk menuju ke Desa Sibulan-bulan ialah Kecamatan Simangumban Desa Sipetang kemudian berbelok sebelah kanan untuk memasuki area Sungai Sipetang dan menuju ke Desa Sibulan-bulan serta menjadi jalan alternatif satu-satunya menuju ke Desa Sibulan-bulan. Letak Desa Sibulan-bulan antara lain: ~ Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sipetang, ~ Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah, ~ Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sidua Bahal dan, ~ Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan. Jarak Desa Sibulan-bulan dengan Ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara Tarutung sekitar 52 kilometer dan ± 12 kilometer dari ibu kota Kecamatan Purbatua. Desa Sibulan-bulan memiliki luas keseluruhan sekitar 825 hektar. Penggunaan tanah di Desa Sibulan-bulan berdasarkan pemanfaatannya ialah 85 hektar tanah sawah, 700 hektar tanah kering, 5 hektar pemukiman dan 35 hektar 21
2 lainnya. Terletak pada ketinggian 400 sampai 1000 meter diatas permukaan laut 4. Berdasarkan ketinggian tersebut, Desa Sibulan-bulan memiliki iklim tropis serta memiliki suhu yang hangat dan lembab. Desa Sibulan-bulan memiliki dua musin yaitu musim kemarau yang berada pada bulan Januari sampai dengan Agustus dan musim hujan berada pada bulan September sampai dengan Desember. Sruktur tanah di desa ini mempunyai berbagai jenis bentuk, ada yang berbetuk landai dan sebagiannya datar kemudian ke arah sebelah Barat berbentuk perbukitan yang didalamnya terdapat sungai-sungai kecil atau masyarakat Desa Sibulan-bulan sering menyebutnya dengan istilah aek bondar dari sumber mata air pegunungan tersebut. Untuk mencapai Desa Sibulan-bulan, dapat dilakukan dengan menggunakan perahu dari Desa Sipetang sekitar 3 menit untuk melewati sungai Sipetang kemudian berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 30 menit untuk mencapai ke Desa Sibulan-bulan dengan jalan setapak yang berbatuan dan berbelok-belok, sebelah kanan keadaan jalannya sedikit terjal dan sebelah kiri terdapat perbukitan. Dari keseluruhan desa yang berada di Kecamatan Purbatua, Desa Sibulanbulan merupakan desa yang jaraknya paling jauh dari kantor Kecamatan Purbatua, letak Desa Sibulan-bulan berada pada ujung Kecamatan Purbatua sebelah Selatan. Desa ini merupakan desa terpencil karena tidak memiliki jalur akses yang memadai. Adapun sungai Sipetang sukar untuk dilewati, apalagi untuk masyarakat pendatang yang belum terbiasa dengan alat transportasi air yaitu berupa perahu 4 Kantor Camat Purbatua,
3 yang sederhana. Prasarana di desa ini pada saat itu belum memadai karena posisi Desa yang jauh dari pusat Ibu kota Tapanuli Utara Tarutung, dan desa ini berada di perbatasan antara Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Akibat letak ini jangkauan serta perhatian dari Pemerintah Daerah sangat berkurang terhadap desa ini. Pola perkampungan Desa Sibulan-bulan umumnya mengelompok, artinya rumah-rumah penduduk berdekatan satu sama lain. Adapun rumah tersebut terbuat dari bahan seperti papan, kayu dan juga batu serta berlantaikan papan karena masih berbentuk rumah panggung. Atap rumah yang masih terbuat dari ijuk dan rumbia. Di desa ini belum ditemukan rumah yang semi permanen dan kebanyakan berada mengikuti alur jalan utama desa tersebut. Disekitar pekarangan rumah penduduk ditanami jenis tanaman seperti sayur-sayuran, cabai, pinang, dan jenis buah-buahan lainnya. Sebelum masyarakat desa Sibulan-bulan bermata pencaharian petani padi, jenis tanaman yang tumbuh dilahan desa itu adalah berupa tanaman karet yang diperkirakan sudah berusia sekitar 100 tahun. Adapun tanaman-tanaman lain yang tumbuh di lahan tersebut berupa tanaman keras seperti rotan, coklat, kopi, kemenyan, durian, pinang dan tanaman liar lainya tetapi yang paling dominan adalah tanaman karet. Tanah yang berada di Desa Sibulan-bulan termasuk jenis tanah yang subur karena berbagai jenis tanaman dapat tumbuh di lahan ini dengan sendirinya. Jenis tanah yang berada di Desa Sibulan-bulan memiliki banyak kandungan unsur hara dan struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu renggang, cukup mengandung air yang 23
4 berguna untuk melarutkan unsur hara yang mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak sehingga tanah di desa ini cukup bagus. 2.2Keadaan Penduduk Sebelum tahun 1980, penduduk yang mendiami desa Sibulan-bulan tidak banyak, hanya beberapa orang saja. Perekonomian di desa ini juga sangat berkurang, sehingga tidak menarik masyarakat pendatang untuk bermigrasi ke daerah Sibulan-bulan. Akan tetapi pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, penduduk Tapanuli yang tidak ingin dijajah oleh Belanda sehingga mereka mengasingkan diri dan salah satu tempat pengasingan itu adalah Desa Sibulanbulan. Di desa inilah mereka belajar untuk bertahan hidup dan memanfaatkan apa yang ada di sekitarnya. Salah seorang tokoh masyarakatyang bernama Agussalim Sitompul Desa Sibulan-bulan mendirikan sekolah (1930-an) yang dinamakan Sekolah Dasar Madrasahsebagai tempat belajar mengajar penduduk desa Sibulanbulan. Jumlah penduduk pada tahun 1979 dapat dilihat berdasarkan tabel berikut: Tabel 2.2 Jumlah penduduk Desa Sibulan-bulan 24
5 No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-laki 155 Jiwa 2 Perempuan 161 Jiwa Jumlah 316 Jiwa Sumber: Arsip Kepala Desa Sibulan-bulan. Sebelum dibukanya lahan pertanian padi,jumlah penduduk di Desa Sibulan-bulanmasih tergolong sedikit. Akan tetapiberdasarkan hasil sensus penduduk 1979, penduduk Desa Sibulan-bulan berjumlah 316 Jiwa, yang terdiri atas 155 jiwa laki-laki dan 161 jiwa perempuandengan jumlah35 kepala keluarga, dari jumlah penduduk ini, jumlah perempuan lebih banyak. Penduduk yang tinggal di desa ini adalah sukubatak Toba. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Sibulan-bulan, suatu interaksi sosial yang dilakukan dalam berkomunikasi antara sesama masyarakat desa tersebut dengan menggunakan logat Angkola Tapanuli Selatan, karena Desa Sibulan-bulan berdekatan dengan wilayah Tapanuli Selatan yang menggunakan logat Angkola Tapanuli Selatan. Hubungan kerjasama sesama masyarakat Desa Sibulan-bulan saling menjaga dan saling menghormati satu sama lain serta mempunyai tujuan yang sama dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Mayoritas penduduk Desa Sibulan-bulan Beragama Islam, sebanyak 80%, dan yang beragama Kristen Protestan sebanyak 20%. 5 Hal ini disebabkan karena Desa Sibulan-bulan berdekatan dengan wilayah Tapanuli Selatan, wilayah yang mayoritas beragama 5 Kantor Kepala Desa/kelurahan Sibulan-bulan 25
6 Islam, sehingga kepercayaan tersebut semakin gampang menyebar luas ke berbagai pedesaan termasuk ke Desa Sibulan-bulan. Dalam suatu tradisi dan adat-istiadat yang dimiliki masyarakat Sibulanbulan sangat menghormati leluhur atau nenek moyang yang lebih dahulu meninggalkan mereka, mereka selalu mengajarkan ataupun menurunkan budaya tersebut kepada anak dan cucu mereka hingga pada saat ini, sehingga tradisi adatistiadat di desa ini masih sangat kental. Adapun adat-istiadat di desa ini berupa adat Toba, dimana adat Toba yang selalu ditanamkan dengan Dalihan Natolu artinya Tungku yang berkaki tiga, tungku yang berkaki tiga sangat membutuhkan keseimbangan yang mutlak. Jika satu dari kaki ketiga tersebut rusak, maka tungku tidak dapat digunakan, dengan adanya tiga kedudukan fungsional sebagai suatu konstruksi sosial yang terdiri dari tiga hal yang menjadi dasar bersama, diantaranya: ~ Pertama, Somba Marhula-hula (hormat kepada keluarga pihak Istri). ~ Kedua, Elek Marboru (sikap membujuk atau mengayomi wanita). ~ Ketiga, Manat Mardongan Tubu (bersikap hati-hati terhadap teman semarga). Ketiga istilah dalam Dalihan Natolu diatas melekat pada diri setiap orang Batak. Setiap orang Batak pada suatu waktu akan berposisi sebagai salah satu diantara hula-hula, atau berposisi sebagai boru dan berposisi sebagai dongan tubu. Hal itu tergantung sebagai apa posisinya dalam adat pada waktu sebuah pesta adat dilaksanakan ataupun pesta pernikahan. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sibulan-bulan, beradaditepi jalan lintas desa yang di ikuti oleh rumah-rumah penduduk sesuai dengan alur jalan desa 26
7 tersebut dan terdapat perbukitan di sekitar rumah penduduk serta dikelilingi oleh sungai Sipetang yang menjadi batas wilayah dengan desa lainnya. Adapun sebagian rumah penduduk yang dibangun didaerah desa ini tidak jauh dari lahan perkebunan mereka. Mereka bergotong-royong untuk membangun pemukiman rumah mereka dengan cara tanahnya diratakan dan didirikan rumah dalam bentuk yang sederhana. Tujuannya agarlahan yang mereka milikitidak jauh dari lahan perkebunankaret apabila hendak melakukan proses pengolahan tanaman karet. Sebelum masuknya pertanian padi di Desa ini, wilayah tersebut masih terisolasi dikarenakan akses serta transportasi ke Desa Sibulan-bulan belum memadai dan sangat jarang sekali masyarakat desa sekitarnya berkunjung ke daerah ini. Seiring dengan perkembangan tersebut, serta dibukanya lahan pertanian maka perlahan-lahan desa ini semakin maju dan semakin berkembang, akan tetapi jalur transportasi masih menggunakan sarana air berupa perahu. Dalam usaha untuk memahami perkembangan lingkungan, diharapkan masyarakat dapat mengenali unsur-unsur lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupannya, baik unsur fisik atau alam maupun unsur sosial.unsur lingkungan fisik disebut sebagai kondisi bentuk geografis, sedangkan unsur lingkungan sosial lebih mengarah kepada kondisi penduduk yang dipengaruhi kondisi pada geografisnya. Oleh karena itu keterkaitan antara kondisi geografis dengan kondisi penduduknya sangat erat. Kondisi dari geografis dan penduduk tiap wilayah berbeda-beda, hal ini tergantung kepada kuantitas dan kualitas unsur pendukung lingkungan yang ada pada suatu wilayah terkhususnya pada wilayah Desa Sibulan-bulan. 2.3 Mata Pencaharian Penduduk 27
8 Mata pencaharian merupakan pekerjaan yang rutin dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari corak kehidupan penduduk setempat berdasarkan ciri yang dimiliki pada wilayah masing-masing. Salah satu pilihan hidup masyarakat Desa Sibulan-bulan dalam mata pencahariannya adalah berkebun karet karena pada saat itu hanya inilah alternatif yang dapat mereka lakukan, mereka dapat memanfaatkan hutan karet peninggalan nenek moyang mereka yang akan di olah sebagai sumber penghasilan utama bagi masyarakat. Pada saat itu pola pikir mereka masih sederhana dan terbatas, adapun sebagian kecil pekerjaan sampingan masyarakat Desa Sibulanbulan ialah menanam sayur-sayuran, beternak ayam, berburu hewan liar serta memanfaatkan Sungai Sipetang sebagai sumber tangkapan ikan untuk dikonsumsi mereka setiap harinya, akan tetapi itu semua tidak berpengaruh besar terhadap penghasilan sehari-hari. Masyarakat memperoleh kebutuhan hidup sehari-hari seperti beras, pakaian dan kebutuhan lainnya dari hasil penjualan getah karet yang akan dijual ke toke atau pemborong tersebut dan hasilnya untuk membeli kebutuhan hidup dari pasar. Peningkatan status sosial masyarakat Desa Sibulan-bulan tidak terlihat dari segi kemajuan ataupun perkembangan. Hal ini disebabkan karena mereka hanya memikirkan ketahanan hidup dalam keberlangsungan hidup keluarga masingmasing, pekerjaan yang dilakukan mereka hanya menghantarkan untuk mendapatkan kebutuhan hidup dalam sehari dan untuk hari-hari berikutnya mereka akan bekerja kembali. Masyarakat Desa Sibulan-bulan rutin dalam melakukan pekerjaannya setiap hari sebagai penyadap getah karet. Apabila 28
9 mereka selesai dalam menyadap pohon karet, maka mereka mengambil kayu bakar yang berada didalam hutan karet tersebut yang digunakan untuk memasak. Sebelum tahun 1980, aktivitas yang rutin dilakukan oleh masyarakat Desa Sibulan-bulan ialah berkebun karet, karena dari berkebun inilah mereka bisa mempertahankan kehidupan mereka untuk mencukupi kebutuhan dalam rumah tangga. Dalam pekerjaan yang dilakukan masyarakat Sibulan-bulan dengan mengolah tanaman karet sebagai sumber penghasilan utama dalam kebutuhan sehari-hari serta menjadi salah satu yang mendasari ketahanan dalam keberlangsungan hidup tentu membutuhkan peralatan dalam memproduksi getah karet tersebut. Adapun alat-alat sederhana yang disediakan dalam proses pengolahan pohon karet antara lain: ~ Babat, fungsinya untuk membersihkan keseluruhan lahan dari rumput-rumput yang ada pada perkebunuan. Biasanya dilakukan ketika penyadapan telah selesai. ~ Parang, fungsinya untuk membersihkan alang-alang yang berada disekitar batang pohon karet tersebut. ~ Pisau sadap, fungsinya untuk menyayat atau menyadap kulit batang pohon karet dengan cara tertentu untuk menghasilkan getah karet. ~ Talang, biasanya terbuat dari seng dengan lebar 2,5 cm dan panjangnya 8 sampai 10 cm. Pemasangan talang getah karet dengan cara ditancapkan dari titik ujung terendah irisan sadapan. fungsinya untuk mengalirkan getah karet yang di sadap dari kulit batang pohon karet kedalam mangkuk atau tempurung kelapa 29
10 yang telah disediakan dan biasanya mereka membuat talang dengan menggunakan daun. ~ Mangkuk atau tempurung kelapa, fungsinya untuk menampung getah karet yang mengalir dari batang irisan melalui talang. Masyarakat Sibulan-bulan menggunakan tempurung kelapa dengan alasan mudah didapat. ~ Ember, fungsinya sebagai alat penyimpanan getah yang di kumpulkan dari mangkuk hasil dari keseluruhan getah karet yang telah di sadap tersebut. ~ Cincin mangkuk, fungsinya sebagai tempat meletakkan mangkuk sadap. Bahan yang sering digunakan adalah kawat Kendala yang sering dihadapi masyarakat Sibulan-bulan dalam pengolahan karet apabila terjadi musim hujan, maka masyarakat Desa Sibulanbulan tidak bisa bekerja untuk mengolah karet tersebut. Apabila batang pohon karet terkena air ataupun basah, maka getah karet itu sendiri tidak akan mengalir dari talang sadap ataupun pancuran yang telah dibuat, melainkan getah karet tersebut akan terbuang ke bawah batang pohon karet bersamaan dengan air hujan yang mengaliri batang pohon tersebut dan getahnya tidak akan terkumpul pada mangkok yang telah disediakan sesuai dengan yang di inginkan. Adapun penghasilan dari getah karet tersebut tidak maksimal disebabkan dari kondisi tanaman karet yang sudah tua serta tidak ada pemupukan ataupun parawatan terhadap tanaman itu sendiri sehingga produksi dari tanaman karet tidak maksimal dan mata pencaharian setiap harinya hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam keluarga. Dalam penghasilan tanaman karet sebelum tahun 1980,yang diperoleh setiap harinya dalam satu hektarmencapai 19 sampai dengan 20 kilogram getah 30
11 karet per kepala keluarga danpada umumnya rata-rata masyarakat memiliki perkebunan karet rakyat satu hektar per kepala keluarga serta dijual kepada toke (pemborong) dengan harga Rp 80 /kilogram. 6 Toke karet berperan memiliki hubungan kekerabatan dengan masyarakat Sibulan-bulan, baik sebagai kekeluargaan maupun pemberi pinjaman kepada masyarakat yang kurang mampu, sehingga keterkaitan hubungan mereka sangat erat. Masyarakat tidak pernah terlibat langsung dalam penjualan hasil kebun karetnya ke berbagai pabrik, mereka harus melalui toke karet tersebut karena sudah ada keterkaitan hubungan kerjasama mereka. Pada kehidupan masyarakat Sibulan-bulan dari tahun ke tahun semakin lama masyarakat semakin tidak bisa mempertahankan hasil dari perkebunan tersebut, karena anak-anak mereka semakin bertambah dan semakin banyak kebutuhan yang diperlukan termasuk bahan pangan, pendidikan dan lain sebagainya.kehidupan mereka menghantar kepada kemiskinan dan mengalami kesulitan. Keadaan yang rendah dan tingkat perekonomian akan mengancam kelangsungan hidup masyarakat apabila tidak menambah solusi yang tepat dan menambah mata pencaharaian lain yang mampu meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat. Akibat dari masyarakat yang hanya mampu memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari, sehingga berdampak kepada anak-anak mereka yang tidak bisa memperoleh pendidikan, bahkan untuk tingkat Sekolah Dasar saja sangat kesulitan dalam membiayai anak-anak mereka serta anak yang dibawah umur saja sudah di bawa untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan hidup mereka. 6 Wawancara, Saenuddin Simatupang, Desa Sibulan-bulan, 28 Agustus
12 Keterbatasan ekonomi dan kemajuan di Desa Sibulan-bulan ini sangat jelas dan terlihat pada tingkat pendidikan yang rendah, sebelum tahun 1980 pendidikan di Desa Sibulan-bulan ini masih sangat rendah, masyarakat Desa Sibulan-bulan menyekolahkan anak-anaknya hanya sebatas tingkat Sekolah Dasar, sedangkan untuk tingkat SMP dan SMA belum ada. Untuk tingkat kesehatan juga tidak memadai, apabila Masyarakat mengalami berbagai macam penyakit, maka mereka lebih memilih untuk pergi berobat secara tradisional karena lebih murah dan semampu mereka. 7 Penduduk Sibulan-bulan yang bermata pencaharian dalam bidang perkebunan karet rakyat dapat menjadi salah satu contoh akan pentingnya suatu perubahan dan mencari alternatif lain untuk merubah kehidupan yang lebih sejahtera. Setelah adanya pergeseran alih fungsi lahan perkebunan ke pertanian di Desa Sibulan-bulan sebagai penopang kegiatan perekonomian penduduk yang sebagian besar bergantung kepada pertanian padi tersebut, maka kehidupan mereka semakin terarah kepada masa depan desa yang lebik baik. Akan tetapi masyarakat sangat banyak melewati berbagai rintangan dan masalah selama keberlangsungan pertanian padi termasuk dalam hal permodalan, karakter masyarakat yang harus dituntut untuk bekerja keras, kerajinan dalam perawatan pertanian dan juga infrastruktur yang belum memadai. Mata pencaharian penduduk Desa Sibulan-bulan merupakan bagiandari kegiatan ekonomi yang berlangsung di Desa Sibulan-bulan sebagai akibat dari perkembangan serta pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik.dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah atau desa 7 Wawancara, Muslilin Napitupulu, Desa Sibulan-bulan, 28 agustus
13 tertentu, dimana pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran dan kematian. Pertumbuhan penduduk suatu desa adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.pertumbuhan penduduk yang minus berarti jumlah penduduk yang ada pada suatu daerah mengalami penurunan yang bisa disebabkan olehbanyak hal termasuk kematian dan perpindahan penduduk kesuatu daerah tertentu. BAB III PERALIHAN SISTEM KARET RAKYAT KE PERTANIAN DI DESA SIBULAN-BULANTAHUN Latar belakang peralihan sistem karet rakyat ke pertanian di Desa Sibulan-bulan 33
BAB I PENDAHULUAN. Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibulan-bulan merupakan suatu desa yang berada di Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum pemekaran, desa ini merupakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang tekstur wilayahnya bergunung-gunung. Tapanuli Utara berada
Lebih terperinciBAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960
BAB II DESA HUTAJULU HINGGA TAHUN 1960 Alur dalam bab ini dimulai dengan deskripsi sejarah, dan terbentuknya Desa Hutajulu, kemudian menjelaskan desa dan seluruh isi desa tersebut hingga tahun 1960 yang
Lebih terperinciBAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970
BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970 2.1 Letak Geografis Tanjung Leidong Tanjung Leidong terletak di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu yang luasnya sekitar 34,032km2
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI. pusat pemerintahan Kabupaten Tapanuli Utara yang merupakan daerah pemekaran
BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIGAOL MARBUN KECAMATAN PALIPI 2.1. Letak Geografis Desa Sigaol Marbun merupakan salah satu desa di Kecamatan Palipi yang berada di Kabupaten Samosir. Kecamatan Palipi terletak
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentukan manusia yang tidak lahir begitu saja yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Adat istiadat merupakan konsepsi pemikiran yang lahir sebagai rangkaian pemikiran manusia yang bersumber dari hakikat kemajuan akalnya. Sebelumnya disebut bahwa adat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan terlepas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konflik merupakan bagian dari kehidupan manusia yang tidak akan terlepas selama manusia itu ada dalam berbagai interaksi sosialnya, baik itu konflik perorangan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciBAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN. Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat, Desa
17 BAB 11 PROFIL DESA KOTO PERAMBAHAN A. Sejarah Perkembangan Desa Koto Perambahan Desa Koto Perambahan adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar. Menurut beberapa tokoh masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman budaya, suku dan kesenian yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu suku yang terdapat di Indonesia adalah
Lebih terperinciPola pemukiman berdasarkan kultur penduduk
Pola Pemukiman Terpusat Pola Pemukiman Linier Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk Adanya pemukiman penduduk di dataran rendah dan dataran tinggi sangat berkaitan dengan perbedaan potensi fisik dan
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Letak wilayah yang strategis dari suatu daerah dan relatif mudah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Letak wilayah yang strategis dari suatu daerah dan relatif mudah dikunjungi dari transportasi apapun sering menjadi primadona bagi pendatang yang ingin keluar dari
Lebih terperinciBAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.
18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN 2.1. Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan
18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. penduduk, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan, dan sistem kesenian
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada bab ini merupakan penjelasan tentang gambaran secara umum wilayah penelitian, yang tidak hanya mengenai lokasi penelitian melainkan juga meliputi penduduk,
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH A. Keadaan Fisik Daerah Kabupaten Bantul merupakan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Ibukotanya adalah Bantul. Motto dari Kabupaten ini adalah Projotamansari
Lebih terperinciBAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389
BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Wilayah Sukaraja Atas 1. Letak Geografis dan Luas Berdasarkan administrasi pengelolaan Kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Resort Sukaraja Atas sebagai
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi
BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili Secara administratif pemerintah, areal kerja IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili dibagi menjadi dua blok, yaitu di kelompok Hutan Sungai Serawai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah
BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian 4.1.1 Sejarah Desa Bale Desa Bale terletak diwilayah timur Indonesia tepatnya di wilayah Maluku Utara. Pada tahun 1800an kesultanan ternate berkunjung
Lebih terperinciDESA - KOTA : 1. Wilayah meliputi tanah, letak, luas, batas, bentuk, dan topografi.
GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 16 Sesi NGAN DESA - KOTA : 1 A. PENGERTIAN DESA a. Paul H. Landis Desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Penelitian ini dilakukan di Desa Kebun Durian Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar. Daerah ini mempunyai luas wilayah ± 28.500 Ha. Daerah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang
13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan letak geografis Desa Sikijang 1. Sejarah Singkat Desa sikijang adalah sebuah desa yang terletak Di Kecamatan Logas Tanah Darat, kabupaten
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU
BAB II GAMBARAN UMUM DESA ASAM JAWA KECAMATAN KOTA PINANG, KABUPATEN LABUHAN BATU 2.1 Letak Geografis Desa Asam Jawa Desa Asam Jawa berada di Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukunya Toean Keboen dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat literatur tentang perkebunan di Sumatera Utara yang umumnya hanya terdapat di daerah eks Sumatera Timur 1, seperti yang ditulis oleh Karl J. Pelzer
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geofrafis dan Demografis Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di wilayah Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau.
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Pituruh merupakan salah satu dari 16 Kecamatan di Kabupaten Purworejo yang terdiri dari 49 desa.luas wilayah Kecamatan Pituruh yaitu 7681.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai suku tertua. Dalam suku Batak terdapat beberapa sub-suku-suku yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi sumatera utara dewasa ini mencatat adanya suku Batak dan Suku Melayu sebagai suku tertua. Dalam suku Batak terdapat beberapa sub-suku-suku yang membentuk
Lebih terperinciBAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekerabatan yang baru akan membentuk satu Dalihan Natolu. Dalihan Natolu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Peristiwa penting tersebut dikaitkan dengan upacaraupacara yang bersifat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA. daerahnya sejuk dan sangat berpotensial.
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PENANGGUNGAN KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA A. Keadaan Geografi Wanayasa merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, terletak
Lebih terperinci4. KARAKTERISTIK DESA. Pertemuan 5
4. KARAKTERISTIK DESA Pertemuan 5 TUJUAN PERKULIAHAN 1. Mahasiswa memahami berbagai karakteristik desa 2. Mahasiswa mampu menganalisa berbagai karakteristik desa KARAKTERISTIK DESA Secara umum dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya alam yang terdapat pada suatu wilayah pada dasarnya merupakan modal dasar pembangunan yang perlu digali dan dimanfaatkan secara tepat dengan memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Budaya daerah adalah sebuah ciri khas dari sekelompok suatu Etnik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya daerah adalah sebuah ciri khas dari sekelompok suatu Etnik yang memiliki kebiasaan, aturan, serta norma yang harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Fisiografis a. Letak, Luas dan Batas Wilayah Letak geografis Kabupaten Landak adalah 109 40 48 BT - 110 04 BT dan 00
Lebih terperinciBAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda
31 BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR A. Sejarah Desa Sempor Pada jaman dahulu kala ada dua orang putra Eyang Kebrok, namanya belum diketahui mendapat perintah untuk membuat sungai. Putra yang tua membuat
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT.
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN RAJA AMPAT STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SALAWATI BARAT 2012 No.Publikasi : 91080.12.37
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas
29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.
36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1. Keadaan Geografis 4.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Sungai Jalau merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Kampar Utara, Kecamatan Kampar
Lebih terperinciBAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN
BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM
BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Keadaan Kecamatan Pangean Kecamatan Pangean merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Kuantan Singingi yang mempunyai jumlah penduduk.6 jiwa dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki potensi alam melimpah ruah yang mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat bermukim di pedesaan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI
V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Desa Sugau Nama desa secara administrasi disebut desa Sugau, masyarakat sering menyebut desa ini dengan nama Simpang Durin Pitu. Simpang Durin Pitu dibuat
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :
54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan antara sesama manusia berlangsung sebagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan antara sesama manusia berlangsung sebagai bentuk komunikasi dan situasi. Kehidupan semacam inilah terjadi interaksi, dari hasil interaksi ini
Lebih terperinciBAB II ONAN RUNGGU. atas permukaan laut. Wilayah Onan Runggu memiliki luas sekitar 60,89 Km 2
BAB II ONAN RUNGGU 2.1 Letak Geografis Onan Runggu adalah satu wilayah di Kabupaten Samosir yang terletak diantara 2 o 26 2 o 33 LU dan 98 o 54 99 o 01 BT dengan ketinggian 904 1.355 meter di atas permukaan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang
IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Pada Bab sebelumnya peneliti telah menjelaskan beberapa metode yang dipergunakan dalam penelitian. Pada Bab ini penulis akan menggambarkan tentang gambaran umum tempat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita
BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa
Lebih terperinciBAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO
BAB III ALASAN PENENTUAN BAGIAN WARIS ANAK PEREMPUAN YANG LEBIH BESAR DARI ANAK LAKI-LAKI DI DESA SUKAPURA KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO A. Keadaan Umum Desa Sukapura 1. Keadaan Geografis Desa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan Desa Cisarua adalah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ±
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki beragam profesi. Profesi yang umum didapati dalam wilayah agraris yaitu petani. Petani merupakan orang yang bekerja dalam hal bercocok
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan data-data hasil penelitian dan pembahasan, sebagaimana telah
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan data-data hasil penelitian dan pembahasan, sebagaimana telah diuraikan pada bagian terdahulu, maka pada bagian ini peneliti akan menarik beberapa kesimpulan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transmigrasi di Indonesia dikenal sebagai upaya untuk memindahkan penduduk dari daerah asal yang padat penduduknya ke daerah baru yang jarang penduduknya untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Kondisi Geografis Daerah Penelitian a. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Dusun Raiy terletak di Desa Raja Kecamatan Ngabang kabupaten
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 Tahun 1999, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciTabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman
IV. Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan HPT Jenis, produksi dan mutu hasil suatu tumbuhan yang dapat hidup di suatu daerah dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu: Iklim Tanah Spesies Pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa awal orde baru situasi dan keadaan ketersediaan pangan Indonesia sangat memprihatinkan, tidak ada pembangunan bidang pengairan yang berarti pada masa sebelumnya.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan
77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Balam Sempurna 1. Geografis Desa Balam Sempurna Desa Balam Sempurna merupakan salah satu Desa dari sekian banyak desa yang ada di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Bungaran A. Simanjuntak, Konflik, status dan kekuasaan orang Batak Toba, Yogyakarta, Jendela, 2002, hal 10
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1 LATAR BELAKANG MASALAH Orang Batak Toba sebagai salah satu sub suku Batak memiliki perangkat struktur dan sistem sosial yang merupakan warisan dari nenek moyang. Struktur
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan, dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sebagian besar bergantung pada sektor pertanian. Sektor pertanian yang
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sisobambowo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan. - sebelah Utara : Desa Iraono Geba
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN II.1.Lokasi dan Letak Desa Kabupaten Nias adalah salah satu daerah kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Nias berada satu pulau dengan Kabupaten Nias Selatan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan
BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN 2.1. Letak dan Lokasi Desa Bangun merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Jarak Desa Bangun ke Ibukota kecamatan sekitar 7 km,
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non
IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG A. Letak Geografis Wilayah Kecamatan Srumbung terletak di di seputaran kaki gunung Merapi tepatnya di bagian timur wilayah Kabupaten Magelang. Kecamatan Srumbung memiliki
Lebih terperinciKondisi Geografis dan Penduduk
Kondisi Geografis dan Penduduk 1) Kondisi geograis suatu wilayah terdiri dari empat faktor utama yaitu: a) Litosfer (lapisan tanah), b) Atmosfer (lapisan udara), c) Hidrosfer (lapisan air), d) dan biosfer
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa ini berbatasan dengan Desa Bantarjati
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis
IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan beberapa kota dan kabupaten seperti Kabupaten
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah ini berdataran tinggi dan rendah mudah dilanda banjir karena desa
11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Marsonja 1. Geografis Desa Marsonja Desa Marsonja merupakan salah satu desa dari sekian banyak Desa yang ada di Kecamatan Sungai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pengembangan karena terletak di Jalan Raya Lintas Sumatera dan terletak
13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis dan Demografis 1. Keadaan Geografis Pangkalan Kerinci adalah sebuah kecamatan yang juga merupakan ibu kota KabupatenPelalawan, Riau. Kecamatan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Keadaan umum Daerah penelitian 4.1.1. Keadaan Geografis Desa Munsalo merupakan salah satu desa di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau terdiri
Lebih terperinciDeskripsi KHDTK Siali-ali Sumatera Utara
Deskripsi KHDTK Siali-ali Sumatera Utara Gambar 1. Papan Nama KHDTK Siali-ali KHDTK Siali-ali dengan luasan ± 130,10 Hektar, secara geografis terletak pada koordinat 1º08 10,3-1º09 18,4 LU dan 99º49 57,9-99
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Perawang Barat maju pesat dalam pembangunan maupun perekonomian, hal ini didukung
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Sejarah Desa Perawang Barat adalah salah satu Desa hasil dari pemekaran dari Desa Induk yaitu Desa Tualang berdasarkan peraturan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN
BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu wilayah pemekaran dari wilayah
71 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Kabupaten Way Kanan Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu wilayah pemekaran dari wilayah Kabupaten Lampung Utara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak dan Luas Desa Curug Desa Curug merupakan sebuah desa dengan luas 1.265 Ha yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Tanjung 1. Keadaan Geografis Desa Tanjung termasuk desa yang tertua di Kecamatan XIII Koto Kampar dan Desa Tanjung sudah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. ± 30 km atau sekitar 2 jam jarak tempuh, sementara menuju Kabupaten Aceh
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Kondisi Geografis Desa Suka Damai merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Gereudong Pase, Kabupaten Aceh Utara. Ibu kota kecamatan ini berada
Lebih terperinci