BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kekuatan dan Kelemahan Kekuatan yang dimiliki oleh BINUS CENTER Corporate Training adalah: 1. Brand BINUS yang kuat Sejak berdiri tahun 1981, BINUS semakin terkenal di dunia pendidikan di Indonesia. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh marketing intelligence BINUS pada tahun 2011, BINUS merupakan top of mind dalam pemilihan kuliah di jurusan IT. Hal ini merupakan modal yang cukup kuat bagi BINUS CENTER corporate training dalam memasarkan jasanya kepada institusi institusi di Indonesia. 2. Sumber daya pengajar yang banyak BINUS CENTER memiliki lebih dari 100 orang instruktur yang terdiri dari tidak hanya akademisi, namun juga para praktisi yang sudah berkecimpung di industri (tampilkan jumlah pengajar di BINUS CENTER dan komposisi antara akademisi dan praktisi). Terlebih lagi jika digabungkan dengan sumber daya pengajar yang terdapat di BINUS. Sebagai salah satu institusi pendidikan terkemukan, BINUS memiliki sumber daya pengajar yang lebih banyak dibandingkan dengan BINUS CENTER. Tidak hanya para dosen yang mengajar di 60

2 universitas, namun para professional yang terdapat di berbagai divisi di BINUS pun dapat membantu untuk mengajar jika diperlukan. 3. Materi pembelajaran yang luas BINUS CENTER memiliki lebih dari 60 produk yang siap untuk ditawarkan kepada pelanggan. Bekerjasama dengan beberapa institusi terkemuka seperti CISCO, VMware dan lain lain, BINUS CENTER mejadai salah satu lembaga nonformal yang up to date dalam ilmu baru di dunia IT. Tidak hanya terbatas pada materi materi yang dimiliki oleh BINUS CENTER, BINUS CENTER corporate training juga dapat menawarkan berbagai ilmu yang tercakup dalam mata kuliah di Universitas, seperti Manajemen, Perbankan Syariah, Psikologi dan lainnya. 4. Kondisi financial yang kuat Dalam wawancara yang dilakukan kepada direktur BINUS CENTER, beliau mengatakan bahwa pada project dengan tingkat profit tertentu BINUS CENTER dapat menjalankan project sebesar Rp 2 milliar dengan term of payment sampai dengan 6 bulan. Hal ini membuat BINUS CENTER dapat menerima project project besar CSR dari berbagai perusahaan yang biasanya memiliki jangka waktu pembayaran cukup lama. 5. Memiliki lebih dari 35 sekolah binaan BINUS CENTER memiliki lebih dari 35 sekolah binaan dibawah naungan BINUS CENTER Education Partner. sekolah sekolah ini 61

3 terdiri dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Umum (SMU), bahkan beberapa diantaranya adalah SMK. Sekolah yang tergabung dalam BINUS CENTER Education Partner ini bekerja sama dengan BINUS CENTER dalam bidang kurikulum computer di sekolah bagi para siswanya. adalah: Kelemahan yang dimiliki oleh BINUS CENTER Corporate Training 1. Sistem legal yang agak sulit Seringkali perusahaan perusahaan besar memiliki hambatan dari internalnya sendiri. Hal ini yang membuat kita sering mendengar bahwa perusahaan yang besar sulit untuk bergerak lincah. Begitu juga yang terjadi dengan BINUS. Divisi legal yang dimiliki oleh BINUS sangat kaku sekali sehingga membuat pengambilan keputusan dan tindakan oleh BINUS CENTER Corporate Training menjadi lambat. Dalam kasus beberapa project yang diterima, project tersebut harus ditunda pelaksanaannya diakarenakan proses legal yang berbelit belit. Padahal BINUS CENTER Corporate Training dan client sudah sepakat dari segi harga dan cakupan pekerjaan. Hal ini sempat mendapatkan reaksi negative dari client dan sempat terucap bahwa mereka akan berpikir ulang ketiak akan bekerja sama dengan BINUS CENTER Corporate Training jika proses legalnya demikian. 2. Proses bisnis yang belum mature 62

4 Sebagai unit bisnis yang baru didirikan, BINUS CENTER Corporate Training masih mencoba untuk mereka reka proses bisnis yang sesuai dengan kondisi internal yang dimiliki. Berbagai macam institiusi yang dihadapi menimbulkan beberapa hal yang perlu ditindak lanuti dengan cara yang berbeda. 3. Kurangnya sumber daya manusia dalam tim Saat ini BINUS CENTER Corporate Training hanya memiliki 3 (tiga) orang yang menjalankan bisnisnya. Ketiga orang ini melaksanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan training mulai dari persiapan training, pelaksanaan sampai dengan setelah training. Terkadang bahkan untuk perumusan materi dan pencarian instruktur juga dilakukan sendiri tanpa bantuan dari divisi akademik BINUS CENTER Head Office yang bertanggung jawab terhadap instruktur dan materi pelatihan. Untuk pencetakan sertifikat, BINUS CENTER Corporate Training dibantu oleh divisi operasional BINUS CENTER Head Office. 4. Kurangnya aktifitas marketing Dikarenakan terbatasnya Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh BINUS CENTER Corporate Training, maka aktifitas marketing yang digunakan masih sedikit. Saat inin yang dilakukan oleh BINUS CENTER Corporate Training lebih ke arah menjemput bola saja. Maksudnya adalah lebih kepada merespon permintaan training yang masuk. Aktifitas marketing yang dilakukan baru sebatas melalui 63

5 website BINUS CENTER dan mengirimkan fax setiap bulan dan melakukan telesales secara random ke sekitar 5 sampai 10 perusahaan setiap bulannya. 5. Sedikit materi yang dikembangkan oelh internal BINUS CENTER Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, BINUS CENTER merupakan lembaga training yang bergerak di bidang IT dan bahasa. Oleh sebab itu, jika ada materi materi lain seperti soft skill, manajemen dan lainnya, BINUS CENTER akan meminta bantuan dari unit bisnis lain yang ada di BINUS. Bahkan untuk beberapa materi IT yang tingkatannya cukup tinggi, BINUS CENTER juga perlu bekerjasama dengan pihak lain untuk pengadaan materi dan pebgajarnya. Hal ini membuat BINUS CENTER berada dalam posisi dimana daya tawar supplier menjadi tinggi Peluang dan Ancaman Kondisi eksternal yang menjadi peluang bagi BINUS CENTER Corporate Training adalah: 1. Teknologi informasi yang berkembang dengan cepat Saaat ini tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi sangat berkembang dengan pesat. Hal ini memberikan sebuah peluang bagi BINUS CENTER untuk menciptakan citra sebagai institusi pertama yang menerapkan atau memiliki materi pelatihan atas teknologi yang terbaru. 64

6 2. Bertambahnya cabang BINUS CENTER di luar kota Pada tahun 2012, bekerja sama dengan partner lokal, BINUS CENTER membuka cabang baru di Pontianak dan Balikpapan. Terutama di Balikpapan, banyak perusahaan-perusahaan tambang yang memiliki kantor pusat di sana. Hal ini membuat Balikpapan menjadi salah satu kota potensial untuk digarap oleh BINUS CENTER Corporate Training. dikarenakan masih kurangnya pengalaman BINUS CENTER Balikpapan dalam menangani inhouse training, beberapa kali permintaan ini dilimpahkan ke BINUS CENTER Corporate Training di Jakarta. 3. Diberlakukannnya kurikulum 2013 Salah satu produk yang dimiliki oleh BINUS CENTER adalah BINUS CENTER Education Partner (BCEP) dimana customernya adalah sekolah sekolah yang tersebar di berbagai kota. Ketika pemerintah mengumumkan akan diberlakukannya kurikulum 2013, para kepala sekolah dan kepala yayasan menginginkan peningkatan atas kualitas guru guru yang mereka miliki terutama dari segi kemampuan computer. Saat ini masih banyak guru guru di sekolah yang tidak memiliki kemampuan yang cukup mengenai Microsoft Office padahal kemampuan ini sangat mereka butuhkan baik untuk mempersiapkan maupun menyampaikan bahan ajar kepada para siswa. Mengetahui hal ini BINUS CENTER Corporate Training menawarkan pelatihan pelatihan kepada sekolah yang ingin meningkatkan kualitas gurunya 65

7 agar dapat mempersiapkan maupun menyampaikan bahan ajar dengan lebih baik dan interaktif. 4. Adanya perusahaan yang melakukan CSR di bidang pendidikan Dalam satu tahun terakhir ini BINUS CENTER Corporate Training sudah mengikuti pertemuan untuk membahas program CSR yang bergerak di bidang pendidikan. Jika program program tersebut digabungkan total nilainya dapat mencapai kurang lebih Rp 4 milliar. Meskipun sampai saat ini BINUS CENTER mendapatkan sebagian kecil dari beberapa program tersebut, namun kedepannya BINUS CENTER akan terus berusaha untuk memenuhi persyaratan persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan pemberi CSR tersebut. Kondisi eksternal yang menjadi ancaman bagi BINUS CENTER Corporate Training adalah: 1. Rencana penerapan professional services oleh BINUS University Seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya bahwa BINUS University memiliki banyak dosen yang sangat berpengalaman di bidangnya masing masing. Hal ini memunculkan wacana untuk membuat sebuah program berupa professional services dimana para dosen akan diberdayakan untuk menerima project project baik berupa pembuatan sistem, aplikasi dan yang akan bersinggungan dengan BINUS CENTER Corporate Training yaitu professional services yang berupa training. Oleh sebab itu perlu dipikirkan 66

8 bagaimana mekanismenya agar tidak terjadi kompetisi dengan sesama bisnis unit yang ada di dalam BINUS Group. 2. Online tutorial yang semakin marak di internet Dengan semakin canggihnya teknologi informasi saat ini, orang bisa dengan mudah mencari dan belajar sesuatu melalui internet. Banyak sekali website website yang menyediakan tutorial tutorial mengenai materi Microsoft Office baik dari tingkat dasar sampai menengah maupun tingkat mahir. Padahal jika ditinjau, hampir 60% produk yang dijual oleh BINUS CENTER Corporate Training merupakan materi pelatihan Microsoft Office tingkat menengah dan mahir. Meskipun saat ini pealtihan Microsoft Office masih cukup tinggi namun hal ini harus diwaspadai karena semakin hari orang akan semakin terbiasa untuk mencari tutorial tutorial di internet. 3. Mulai tumbuhnya learning center di perusahaan Saat ini semakin banyak perusahana yang memiliki training center sendiri sehingga sebagian besar pelatihan akan dilaksanakan secara mandir. Hal ini bertujuan terutama untuk mengurangi pengeluaran perusahaan. 4. Adanya training provider lain yang lebih flexible Beberapa kali dalam menjalankan bisnisnya BINUS CENTER Corporate Training dimana untuk memberikan pelican agar projectnya dapat terealisasi. Namun diakrenakan hal ini bertentangan 67

9 dengan kebijakan perusahaan makan project tersebut ditolak oleh BINUS CENTER Corporate Training Alternatif Strategi Sebelumnya berdasarkan matriks TOWS telah dihasilkan beberapa alternative strategi yang mungkin diterapkan oleh BINUS CENTER Corporate Training. Adapun beberapa alternative strategi berupa strategi SO, WO, ST, dan WT. Untuk memenentukan alternative strategi yang mana yang akan dipilih, maka dilakukanlah penelitian dengan menggunakan matriks SPACE. Setelah dilakukan penelitian, matriks SPACE menunjukkan hasil (+0,8, +1,5) dimana hasilnya berada di kuadran agresif sehingga strategi yang cocok untuk dilakukan adalah strategi SO. Strategi SO ini merupakan strategi Dimana artinya perusahaan memiliki posisi yang bagus untuk memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada, menanggulangi kelemahan dan menghindari ancaman dari luar. Alternative strategi yang dimiliki oleh BINUS CENTER Corporate Training yang termasuk dalam strategi SO adalah: 1. Mencoba masuk ke pasar sekolah (S1, S5, O3) Seiring dengan diberlakukannya kurikulum 2013, para guru dituntut untuk lebih melek terhadap teknologi informasi. Para guru dituntut untuk mempersiapkan dan menyampaikan materi pengajaran dengan menggunakan teknologi. Mau tidak mau guru guru harus meningkatkan kemampuan mereka atas teknologi informasi, paling tidak dalam hal mengoperasikan Microsoft Office seperti Microsoft 68

10 Word, Microsoft Excel dan juga Microsoft Power Point. Tidak hanya itu, para guru juga harus memiliki kemampuan untuk mencari bahan ajar tambahan di internet untuk disertakan dalam meteri ajar yang mereka buat. Oleh sebab itu, para gurupun diharapkan memiliki kemampuan untuk melakukan pencarian di internet. Saat ini BINUS CENTER memiliki lebih dari 50 sister school yang tergabung dalam BINUS CENTER Education Partner (BCEP). Sekolah sekolah ini dapat dijadikan target untuk menawarkan pelatihan pelatihan computer yang dapat membantu para guru dalam menyiapkan dan menyampaikan materi pembelajaran kepada para siswa. Sebagai bagian dari BINUS Group yang memiliki reputasi yang baik di dunia pendidikan terutama di bidang teknologi informasi, maka seharusnya para sekolah memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi bahwa BINUS CENTER dapat membantu pihak sekolah untuk meningkatkan kemampuan para gurunya. 2. Mencoba untuk lebih gencar mencari informasi mengenai CSR yang dilakukan oleh perusahaan (S1, S2, S3, O4) Dalam satu tahun terakhir ini BINUS CENTER Corporate Training sudah berpartisipasi dalam tiga pengadaan CSR yang bergerak di bidang pendidikan dengan total nilai project kurang lebih 4 milliar rupiah. Diakrenakan masih hijaunya BINUS CENTER Corporate Training dalam pengadaan ini, akhirnya dari total tiga project yang diikuti, BINUS CENTER CENTER Corporate Training hanya 69

11 mendapatkan salah satunya saja dengan nilai project sebesar 250 juta rupiah. Project tersebut berupa pelakasanaan pelatihan komputer dasar selama 1 hari bagi 1000 orang guru di Indonesia. Pelatihan ini dengan sukses dilaksanakan oleh BINUS CENTER dan menjadi salah satu portofolio yang dapat ditunjukkan ketika melukan presentasi pada pengadaan pengadaan project CSR lainnya. Dengan adanya dukungan dari BINUS Group dibelakang BINUS CENTER Corporate Training, maka BINUS CENTER Corporate Training dapat menjalankan project project CSR baik pelatihan yang dimiliki oleh BINUS CENTER seperti pelatihan komputer dan bahasa, maupun pelatihan soft skill dan manjemen yang dapat dibantu oleh BINUS University. Terlebih lagi BINUS CENTER memiliki perpanjangan tangan di Sumatra, Jawa Barat, dan Kalimantan sehingga BINUS CENTER Corporate Training dapat melaksanakan project CSR yang pelakasanaannya dilakukan diluar pulau Jawa dengan menggunakan sumber daya lokal sehingga mendapatkan keunggulan dari segi harga. 3. Bekerja sama dengan vendor vendor terkemuka dalam rangka pengembangan materi pembelajaran (S1, O3, O5) 4. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, terkadang akan lebih baik jika kita bekerja sama dengan vondor ternama dibandingkan dengan mencoba untuk meriset dan mengembangkan materi sendiri. Terlebih lagi apabila nama vendor 70

12 tersebut sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai institusi yang ahli di bidang tersebut. Sebagai contoh CISCO, dimana vendor tersebut sudah dikenal sangat baik di dunia jaringan. Salah satu contoh lainnya adalah Vmware yang sangat dikenal dalam hal cloud technology. Dibandingkan dengan melakukan riset sendiri yang membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang cukup mahal, maka ada baiknya jika BINUS CENTER bekerja sama dengan Vmware untuk melakukan pelatihan mengenai cloud technology. Salah satu yang menjadi pertimbangan ketika para vendor ini mau bekerja sama adalah nama besar BINUS Group. Dengan total mahasiswa aktif sekitar siswa, bekerja sama dengan BINUS merupakan hal suatu hal yang menarik bagi para vendor ini untuk melakukan edukasi pasar dan pemasaran. Hal ini dapat menjadi daya tawar yang baik dalam menentukan harga jual vendor kepada BINUS CENTER sehingga BINUS CENTER Corporate Training dapat menjualnya kembali dngan harga yang kompetitif. 5. Mengusung kampanye sebagai pusat pelatihan yang paling up to date terhadap perkembangan teknologi (S1, 01) Dengan terwujudnya kerjasama dengan vendor ternama, BINUS CENTER sempat menjadi institusi pertama yang menerapkan teknologi tersebut. Salah satu contohnya adalah cloud technology, dimana BINUS CENTER merupakan institusi pendidikan pertama yang memililki pelatihan tentang cloud technology. Hal seperti ini 71

13 merupakan hal positif yang perlu dikampanyekan agar nama BINUS CENTER semakin dikenal sebagai pusat pelatihan yang paling up to date terhadap perkembangan teknologi. Diharapkan dengan semakin terbentuknya image tersebut, maka permintaan terhadap BINUS CENTER Corporate Training dapat meningkat Keterbatasan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberapak keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti, yaitu: 1. Data mengenai competitor sulit sekali untuk diperoleh sehingga analisis eksternal perusahaan diperoleh melalui media internet. Dalam melakukan analisis eksternal peneliti mendapatkan masukkan dan pemahaman dari direktur dan para menajemen senior. 2. Tidak melakukan analisis yang mendalam terhadap produk pelatihan yang dibutuhkan oleh perusahaan saat ini. Penelitian saat ini dilakukan untuk menentukan strategi yang dapat dilakukan oleh BINUS CENTER Corporate Training dalam menjalankan bisnisnya. 5.2 Saran Bagi BINUS CENTER Corporate Training BINUS CENTER Corporate Training saat ini memiliki keunggulan kompetitif karena berdiri dibawah naungan nama BINUS Group yang sangat dikenal di dunia pendidikan terutama di bidang teknologi dan informasi. Hal itu juga yang membuat BINUS CENTER memiliki lebih dari 72

14 35 sekolah binaan dibawah naungan BINUS CENTER Education Partner. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan meningkatnya kebutuhan pelatihan teknologi informasi oelh pihak sekolah, maka peneliti menyarankan untuk melakukan penetrasi pasar dan perluasan pasar. Namun ketika penetrasi dan perluasan pasar telah berhasil dilakukan, kualitas dalam pelaksanaan tidak boleh tidak sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan. Oleh sebab itu dalam rangka mengejar target yang dicanangkan, kualitas materi pelatihan dan kualitas fasilitator tidak boleh dilupakan karena dua hal tersebut yang merupakan penentu kepuasan dari peserta pelatihan Bagi Penelitian Selanjutnya 1. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengunakan matriks QSPM dimana peneliti dapat membandingkan strategi strategi yang sudah dihasilkan dari matriks SPACE pada penelitian ini. 2. Peneliti dapat melakukan penelitian untuk menentukan jenis perusahaan atau institusi yang seperti apa yang menjadi target dari BINUS CENTER Corporate Training. 3. Peneliti juga dapat melakukan penelitian untuk menentukan produk apa saja yang paling dibutuhkan oleh perusahaan perusahaan yang menjadi target BINUS CENTER Corporate Training. Hal ini dapat membantu BINUS CENTER Corporate Training dalam menentukan produk produk mana saja yang memerlukan pengembangan ataupun repackaging. 73

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA NAMA : GITA RACHMAWATI NPM : 13210024 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : Ir. TITIEK IREWATI, MM BAB I PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Umum Perusahaan 2.1. Data Perusahaan Identitas Perusahaan

BAB II Tinjauan Umum Perusahaan 2.1. Data Perusahaan Identitas Perusahaan BAB II Tinjauan Umum Perusahaan 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan BINUS CENTER EDUCATION PARTNER Gambar 2. Logo Binus Center Education Partner ( Sumber www.binuscenter.com, 2014 ) BINUS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang sepertinya tidak peduli

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang sepertinya tidak peduli 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang sepertinya tidak peduli dengan hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah promosi, kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah promosi, kegiatan promosi merupakan salah satu bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan banyak aktivitas yang dilakukan tidak hanya menghasilkan produk atau jasa, menetapkan harga, dan menjual produk atau jasa, tetapi banyak aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, manusia lebih mudah

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, manusia lebih mudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi (information technology) berlangsung dengan sangat cepat. Seiring berkembangnya teknologi informasi tersebut, manusia lebih

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sangat kuat. Deregulasi yang dikeluarkan pemerintah dapat membuat sebagian lembaga BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Evaluasi Faktor Eksternal 4.1.1. Evaluasi Ancaman (Threats) Faktor Eksternal Kebijakan dan keputusan pemerintah Kebijakan dan keputusan yang dibuat pemerintah merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Sebagai salah satu penyelenggara jasa layanan internet di Indonesia, PT RadNet menghadapi permasalahan yang menghambat laju pertumbuhan perusahaan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi PT. Kairos Utama Indonesia adalah perusahaan konsultan IT yang didirikan pada tahun 2005. Kairos fokus pada solusi IT melalui teknologi Microsoft,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. : Dapatkah Bapak jelaskan bagaimana sejarah Binus Center? Branch Manager : Secara garis besar Binus Center dibangun sejak tahun 1991

Hasil Wawancara. : Dapatkah Bapak jelaskan bagaimana sejarah Binus Center? Branch Manager : Secara garis besar Binus Center dibangun sejak tahun 1991 L1 Hasil Wawancara Wawancara dilakukan terhadap : Dapatkah Bapak jelaskan bagaimana sejarah Binus Center? : Secara garis besar Binus Center dibangun sejak tahun 1991 yang bergerak dibidang lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya PT. Jakarta Pallet Service merupakan eksportir pallet kayu bagi perusahaan rental pallet di jepang bernama Japan Pallet Rental.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri IT di Indonesia mulai tumbuh cukup pesat dan berkembang. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Industri IT di Indonesia mulai tumbuh cukup pesat dan berkembang. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri IT di Indonesia mulai tumbuh cukup pesat dan berkembang. Banyak perusahaan-perusahaan baik dari pemerintahan maupun swasta beramai-ramai mengadopsi Teknologi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bank berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang menyalurkan dana masyarakat dan menginvestasikan kembali dana tersebut untuk mendukung perkembangan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI A. Zainul Fanani LKMM Tingkat Menengah UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 1 PENGERTIAN KINERJA Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program

Lebih terperinci

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta)

Laporan Hasil Wawancara. Narasumber : Bapak Imam M.R. (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) L1 LAMPIRAN 1 Laporan Hasil Wawancara Narasumber : Bapak Imam M.R (Wireless Broadband Access Manager ICT Centre Jakarta) 1. Apakah sistem informasi yang menjadi kebutuhan perusahaan saat ini, mengingat

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee

BAB 1 PENDAHULUAN. menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sejarahnya istilah Public Relations (PR) sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kualitas layanan, kepercayaan, kepuasan konsumen, citra perusahaan dan harga

BAB V PENUTUP. kualitas layanan, kepercayaan, kepuasan konsumen, citra perusahaan dan harga BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Hasil pengujian hipotesis secara simultan variabel bebas yang terdiri dari kualitas layanan, kepercayaan, kepuasan konsumen, citra perusahaan dan harga berpengaruh terhadap variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang langsung berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam seluruh jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dalam dunia bisnis. Dahulu, pekerjaan harus dilakukan oleh manusia. Namun, seiring berjalannya waktu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. atas kesimpulan atas permasalahan yang terjadi pada PT. AXIS Telekom 5.1 KESIMPULAN LATAR BELAKANG PERMASALAH PERUSAHAAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab kelima ini, penulis akan merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian yang sebelumnya telah dijabarkan di bab empat. Bab ini akan terdiri atas kesimpulan atas permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Perkembangan teknologi komputer dalam hal ini internet, sangat. membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Perkembangan teknologi komputer dalam hal ini internet, sangat. membantu dalam memenuhi kebutuhan informasi tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perkembangan dunia usaha sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja, merupakan hal yang sangat penting.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat akhir-akhir ini. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan ini, manusia dituntut untuk tetap mengupdate dirinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Profil Perusahaan.1.1 Sejarah PT. Surya Banyu Wetan PT. Surya Banyu Wetan adalah perusahaan yang menyediakan sebuah alat filter yang untuk membantu menangani pengolahan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan.

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan dan rahmat-nya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Setelah memperoleh bekal pendidikan selama masa perkuliahan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS BAB VI ANALISA STRATEGI BERSAING AXIS Telekom Indonesia 6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS AXIS saat ini merupakan perusahaan telekomunikasi selular no 4 di Indonesia, di atasnya adalah Telkomsel,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi, dan tidak ada sikap koheren yang memandang aset tersebut harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di sektor jasa pendidikan di kalangan perguruan tinggi swasta (PTS) dalam memperebutkan pasar mahasiswa dewasa ini sangat ketat. Saat ini jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, dimana abad 21 merupakan era komputerisasi, sekitar 70% dari kegiatan dan aktivitas manusia dapat disubtitusikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan bersaing ketat, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan bersaing ketat, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, banyak perusahaan bersaing ketat, baik dalam perusahaan jasa ataupun perusahaan produksi. Tujuan dari persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat, tidak hanya sekedar menjual produk denagan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia Architect telah mengalami masa revolusi yang luar biasa dan telah masuk tahap dimana pasar menghendaki lebih dari sekedar bangunan yang kokoh dan sekedar

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal

BAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal BAB I LATAR BELAKANG Laporan penelitian ini membahas tentang perencanaan bisnis pemasaran produk alat kecantikan berupa rambut palsu merek INDOWIG. Perencanaan bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat telah memberikan banyak kemudahan dalam berbagai bidang, hampir seluruh aspek kehidupan saat ini membutuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Setiap manusia dalam aktifitas sehari-hari pasti membutuhkan alat tulis. Manusia

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Setiap manusia dalam aktifitas sehari-hari pasti membutuhkan alat tulis. Manusia 1 BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Setiap manusia dalam aktifitas sehari-hari pasti membutuhkan alat tulis. Manusia membutuhkan alat tulis dengan tujuan membuat atau melakukan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan Globalisasi yang kita hadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan Globalisasi yang kita hadapi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan Globalisasi yang kita hadapi membuat kita semua harus siap dan memiliki bekal untuk dapat menghadapinya. Diperlukan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan strategi bisnis pada PT. Midtou Aryacom Futures, antara lain:

Lebih terperinci

Pengembangan Software House. Sebagai Peluang Usaha

Pengembangan Software House. Sebagai Peluang Usaha Karya Ilmiah Peluang Bisnis Pengembangan Software House Sebagai Peluang Usaha Nama NIM : 10.11.3672 : Muhammad AL Mufti SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER DAN MANAJEMEN INFORMATIKA STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS STRATEGI BISNIS PT. RANIA IRAMA. Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka dengan mengajukan

LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS STRATEGI BISNIS PT. RANIA IRAMA. Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka dengan mengajukan L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS STRATEGI BISNIS PT. RANIA IRAMA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka dengan mengajukan pertanyaan-pertanyan dan akan dijawab seluruhnya secara tertulis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kreatif dapat dibilang merupakan salah satu industri paling menjanjikan dan diminati para pebisnis di era global saat ini terutama di negeri kita tercinta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem e-crm yang telah dilakukan oleh penulis terhadap PT. Herona Express, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan membahas hasil penerapan metode dalam pembuatan perencanaan strategy management for IT services pada PPTI Stikom Surabaya menggunakan standar ITIL versi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Alasan penelitian pertama, berdasarkan penelitian sebelumnya (Anwar, 2009) bahwa viral marketing terhadap image Perbankan Syariah di Indonesia berpengaruh

Lebih terperinci

VI. PERANCANGAN PROGRAM

VI. PERANCANGAN PROGRAM VI. PERANCANGAN PROGRAM Dalam merancang program kebijakan yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan pendidikan guru di Kota dan Kabupaten Bogor, harus diperhitungkan keadaan yang mendukung agar dapat

Lebih terperinci

Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA

Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA Mata Kuliah Manajemen Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Semester III TA 2009-2010 Liberalisasi di sektor perbankan telah mendorong munculnya bank-bank baru dan masuknya cabang-cabang bank asing

Lebih terperinci

Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords. Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT.

Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords. Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT. L 1 Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT. Threechords Systemindo dalam persaingan bisnis ini?

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan bisnis baik lokal maupun global menuntut adanya perubahan dari paradigma lama menjadi paradigma baru di segala sektor. Pertumbuhan bisnis di dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seiring perkembangan zaman, pelanggan yang selalu bertambah dan teknologi,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seiring perkembangan zaman, pelanggan yang selalu bertambah dan teknologi, BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT. Bravo Satria Perkasa Pada awalnya PT. Bravo Satria Perkasa hanyalah sebuah Yayasan yang didirikan pada tahun 1999. Yayasan tersebut dinamakan Yayasan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT

BAB V ANALISA DATA. Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT BAB V ANALISA DATA 5.1 Analisis SWOT 5.1.1 Kuadran Analisa SWOT Gambar 5. 1 Kuadran Analisa SWOT Kuadran 1 menggambarkan bahwa situasi yang sangat baik karena ada kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Organisasi Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) adalah perusahaan yang menyediakan end-to-end ICT Solutions. Memperkerjakan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MATRIKS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) DAN MATRIKS TOWS-K (Studi Pada PT Bank Muamalat Tbk.

PERUMUSAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MATRIKS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) DAN MATRIKS TOWS-K (Studi Pada PT Bank Muamalat Tbk. PERUMUSAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MATRIKS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) DAN MATRIKS TOWS-K (Studi Pada PT Bank Muamalat Tbk.) Yogi Wahyu Prasetyo Edy Yulianto Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CRM BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH SKRIPSI

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CRM BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH SKRIPSI ANALISIS DAN PERANCANGAN E-CRM BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH Oleh Muh. Adiyat Qital M. R. 1200996676 Chandra Dwi Putra 1200996820 SKRIPSI PROGRAM SARJANA EKONOMI MANAGEMENT DEPARTMENT SCHOOL

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN 2012-2016 A. VISI Visi Program Studi S1 Manajemen STIE KBP adalah Menjadi Program Studi yang Berkualitas dalam Pengajaran dan Pengetahuan Bidang

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: 05 Distinctive Strategic Management Strategic Business Formulation Industry Life Cycle Stage Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA I

LAMPIRAN WAWANCARA I LAMPIRAN WAWANCARA I PT. TOGOLAIS Jakarta ( kantor pusat) Alamat: Jl. KS Tubun Raya No.53A Jakarta Pusat. Tanggal : 18 Februari 2012 Dengan Bpk. Denny Marketing 1. Bagaimana proses pemasaran saat ini yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, dinamis, dan maju di berbagai bidang, menuntut seseorang harus selalu up to date mengikuti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan repositioning yang dilakukan Bank Mandiri sejak berdiri sampai dengan saat ini Bank Mandiri selalu berupaya menjadi Bank nomor 1 di Indonesia yang unggul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, dunia usaha dituntut untuk bersaingan di era globalisasi ini. Perusahaan diharapkan mengikuti perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari tiap individu. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan bangsa dan faktor pendukung yang memegang peranan penting di seluruh sektor kehidupan, sebab kualitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Desember

I. PENDAHULUAN. Desember 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menganalisa Trafik Bandwitdh Menggunakan Aplikasi Wireshark pada Satuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menganalisa Trafik Bandwitdh Menggunakan Aplikasi Wireshark pada Satuan BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab satu penulis menjelaskan latar belakang mengapa penulis Menganalisa Trafik Bandwitdh Menggunakan Aplikasi Wireshark pada Satuan Brimob Polda Jatim divisi Tekkom menjelaskan perumusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, waktu merupakan sesuatu yang sangat signifikan. Penggunaan waktu yang tidak optimal atau tidak efisien akan merugikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga hubungan baik dengan konsumen telah menyita perhatian semua

BAB I PENDAHULUAN. menjaga hubungan baik dengan konsumen telah menyita perhatian semua BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif ini, menarik perhatian dan menjaga hubungan baik dengan konsumen telah menyita perhatian semua perusahaan di dunia. Konsep

Lebih terperinci

BAB IV FORMULASI STRATEGI BISNIS SECURENET

BAB IV FORMULASI STRATEGI BISNIS SECURENET BAB IV FORMULASI STRATEGI BISNIS SECURENET Strategi bisnis layanan keamanan akses internet diperoleh dari hasil analisa tingkat persaingan layanan tersebut di pasar dan analisa internal maupun eksternal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya digunakan untuk membantu aktifitas manusia. Misalnya, membuat berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya digunakan untuk membantu aktifitas manusia. Misalnya, membuat berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, manfaat komputer sudah dirasakan oleh banyak orang. Komputer pada umumnya digunakan untuk membantu aktifitas manusia. Misalnya, membuat berbagai laporan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

consultant Your Change Partner Company Profile

consultant Your Change Partner Company Profile consultant W Company Profile Akta Pendirian No. 8 Tahun 2015 SK Kemenkumham No. AHU-0009740. AHA.01.01 Tahun 2015 www.kmicenter.co.id Business Consultant Corporate Training Gathering Event Direktur Utama

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi sangatlah pesat. Berbagai macam gadget bermunculan dengan beragam fitur terbaru. Fungsi ponsel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terhadap suatu barang, salah satunya adalah kosmetik. Kosmetika

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terhadap suatu barang, salah satunya adalah kosmetik. Kosmetika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamisnya perubahan jaman, menuntut tingginya permintaan dan kebutuhan terhadap suatu barang, salah satunya adalah kosmetik. Kosmetika merupakan bahan atau

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. IFPI Edukasi Indonesia adalah pelopor di bidang pendidikan financial planning di Indonesia. Kantor PT. IFPI Edukasi Indonesia berada di

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 1 PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA (STUDI KASUS PADA NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG BOGOR) OLEH: MARISA SERAVINA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini seperti yang diketahui telah membawa pengaruh besar dalam perjalanan bisnis. Media internet dapat dijadikan sebagai salah satu Strategi

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi perusahaan serta melakukan analisis strategi perusahaan berdasarkan metode SWOT Matrix

Lebih terperinci

MAKALAH. Pemanfaatan Google Adsense dalam Lingkungan Bisnis. Disusun oleh : : DYAS YUDI PRIYANGGODO

MAKALAH. Pemanfaatan Google Adsense dalam Lingkungan Bisnis. Disusun oleh : : DYAS YUDI PRIYANGGODO MAKALAH Pemanfaatan Google Adsense dalam Lingkungan Bisnis \ Disusun oleh : NAMA : DYAS YUDI PRIYANGGODO N I M : 10.11.4549 KELAS : S1TI-2N SEKOLAH TINGGI MENAJEMEN, INFORMASI, DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam menganalisa, kami menggunakan data dengan pengumpulan menggunakan teknik sebagai berikut : a. Wawancara Dengan cara ini, penulis melakukan tanya jawab dengan bagian

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI DIMAZ RANGGA DWI PUTRA 12210054 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2013 Dosen Pembimbing CH Dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. ini, semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada perubahan penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat

Lebih terperinci

1/5 KUISIONER. Kode S / G / K

1/5 KUISIONER. Kode S / G / K 1/5 KUISIONER Kode S / G / K Kuisioner ini dibuat sebagai sarana pengumpulan data untuk mendukung Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Bina Nusantara mengenai Pengaruh Faktor Produk, Promosi, Harga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia saat ini menciptakan persaingan yang semakin ketat. Hal ini yang menuntut produsen untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan semakin meningkatnya kebutuhan nasabah akan kualitas pelayanan dan produk keuangan perbankan yang semakin hari semakin kompleks maka pihak perbankan

Lebih terperinci