BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis peranan orangtua dalam mengembangkan kreativitas anak di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Dari hasil pengolahan angket yang diisi oleh orangtua anak dan dikembangkan melalui indikator variabel penelitian diperoleh data sebagai berikut: Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak Tabel 1 : Sepulang dari Sekolah Orangtua Bertanya Kepada Anak jika ada Tugas Rumah dari Guru 1. Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat 9 orangtua atau 36% menyatakan selalu bertanya kepada anak sepulang sekolah tentang pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru, 5 orang atau 20% menyatakan sering. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang berjumlah 8 orang atau 32%, sedangkan yang menyatakan tidak pernah berjumlah 3 orang atau 12%. Tabel 2 : Orangtua Bertanya kepada Anak tentang Pembelajaran di Sekolah 25

2 1. Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 2 menjelaskan bahwa 7 orangtua atau 28% yang selalu bertanya kepada anak tentang pembelajaran di sekolah, sedangkan 21 orang atau 28% menyatakan sering. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 9 orang atau 36%, sedangkan yang menyatakan tidak pernah terdapat 2 orangtua atau 8%. Tabel 3 : Sebelum Tidur Malam Orangtua Mengajak Anak Bercerita tentang Teman-temannya di Sekolah 1. Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat 4 orangtua atau 16% menyatakan selalu mengajak anak bercerita tentang teman-temannya di sekolah sebelum tidur sedangkan 8 orang atau 32% menyatakan sering. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 3 orang atau 12%,

3 sedangkan yang menyatakan tidak pernah mengajak anaknya bercerita sebelum tidur terdapat 10 orang atau 40%. Tabel 4: Rekapitulasi Indikator Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi Sepulang anak dari sekolah saya akan 1 bertanya kepada anak jika ada tugas rumah dari guru 70 60,0 Sering 2 Saya bertanya kepada anak bagaimana Sering 69 58,7 dengan pembelajaran di sekolah 3 Sebelum tidur malam saya mengajar anak bercerita tentang temantemannya 56 41,3 Kadangkadang di sekolah Rata-rata 53.3 Sering Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa orangtua menjalin komunikasi yang baik dengan anak berada pada kategori sering atau berjumlah 53.3%. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini :

4 Indikator 1. Menjalin Komunikasi yang Baik Bersama Anak Deskriptor 1 Sering = 60% Deskriptor 2 Sering = 58,7 % Deskriptor 3 Kadang-kadang = 41 % Diagram 1. Rekapitulasi Indikator Menjalin Komunikasi yang Baik Bersama Anak Memberikan Bantuan Diisaat yang Tepat Kepada Anak Tabel 5 : Orangtua Meluangkan Waktu untuk Menemani Anak Belajar Di Sekolah dan Di Rumah 1. Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 5 menunjukkan bahwa 8 orang atau 32% menyatakan selalu meluangkan waktu untuk menemani anak belajar di sekolah dan di rumah, sedangkan 3 orang atau 12% menyatakan

5 sering. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 48% dan yang menyatakan tidak pernah dapat meluangkan waktu memenami anak untuk belajar di rumah dan di sekolah sebanyak 3 orang atau 8%. Tabel 6 : Orangtua Membantu Anak dalam Mengerjakan Tugasnya di Rumah 1. Selalu Sering Kadang-kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 6 menunjukkan bahwa 4 orang atau 16% menyatakan bahwa orangtua membantu anak dalam mengerjakan tugasnya di rumah, sedangkan 7 orang atau 28% menyatakan sering. Dan yang menyatakan kadang-kadang membantu anak mengerjakan tugasnya di rumah terdapat 8 orang atau 32%, sedangkan yang menyatakan tidak pernah membantu anak berjumlah 6 orang atau 24%. Tabel 7: Membimbing Anak jika merasa Kesulitan dalam Mengerjakan Tugasnya

6 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 7 menunjukkan bahwa 5 orang atau 20% menyatakan selalu membimbing anak jika merasa kesulitan dalam mengerjakan tugasnya, yang menyatakan sering terdapat 8 orang atau 32%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 7 orang atau 28%, sedangkan yang menyatakan tidak pernah membimbing anak jika merasa kesulitan dalam mengerjakan tugasnya terdapat 5 orang atau 20%. Tabel 8: Mengawasi Anak dalam Kegiatan Belajar di Rumah maupun di Sekolah 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 8 menunjukkan bahwa 11 orang atau 44% menyatakan selalu mengawasi anak dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di rumah, yang menyatakan sering terdapat 7 orang atau 28%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 5 orang atau 20%, sedangkan

7 yang menyatakan tidak pernah mengawasi kegiatan belajar anak di sekolah dan di rumah terdapat 2 orang atau 8%. Tabel 9: Rekapitulasi Indikator Memberikan Bantuan diisaat yang Tepat Kepada Anak No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi Saya meluangkan waktu untuk 1 menemani anak belajar di sekolah dan di rumah 67 56,0 Sering 2 Saya membantu anak dalam 59 45,3 mengerjakan tugasnya di rumah Kadang-kadang 3 Saya membimbing anak jika merasa Sering 63 50,7 kesulitan dalam mengerjakan tugasnya 4 Saya mengawasi anak dalam kegiatan Sering 77 69,3 belajar di rumah maupun di sekolah Rata-rata 55,3 Sering Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa persentase indikator memberikan bantuan disaat yang tepat kepada anak memperoleh persentase sebanyak 55.3% atau berada pada kategori sering. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini : Indikator 2. Memberikan Bantuan disaat yang Tepat Kepada Anak Deskriptor 1 Sering = 56 % Deskriptor 2 Kadang - kadang = 45,3 % Deskriptor 3 Sering = 50,7 % Deskriptor 4 Sering = 69,3 % Diagram 2. Rekapitulasi Indikator Memberikan Bantuan Disaat yang Tepat Kepada Anak

8 4.1.3 Memberikan Dukungan dan Pengarahan terhadap Anak Tabel 10: Memberikan Pengarahan kepada Anak setelah Menyelesaikan Tugas dari Guru 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 10 menunjukkan bahwa 2 orang atau 8% menyatakan selalu memberikan pengarahan kepada anak setelah menyelesaikan tugas dari guru, yang menyatakan sering terdapat 4 orang atau 16%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 9 orang atau 36%, sedangkan yang menyatakan tidak pernah memberikan pengarahan kepada anak setelah menyelesaikan tugas dari guru terdapat 10 orang atau 40%. Tabel 11: Meluangkan Waktu dalam Membimbing Anak dalam Belajar di Rumah maupun di Sekolah 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah

9 Jumlah Tabel 11 menunjukkan bahwa 6 orang atau 24% menyatakan selalu meluangkan waktu dalam membimbing anak dalam belajar di rumah maupun di sekolah, yang menyatakan sering terdapat 9 orang atau 36%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 7 orang atau 28%, dan yang menyatakan tidak pernah meluangkan waktu dalam membimbing anak dalam belajar di rumah maupun di sekolah terdapat 3 orang atau 12%. Tabel 12 : Memberikan Dukungan/arahan Kepada Anak untuk Belajar lebih Giat 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 12 menunjukkan bahwa 13 orang atau 52% menyatakan selalu memberikan dukungan/arahan kepada anak untuk belajar lebih giat lagi, yang menyatakan sering terdapat 8 orang atau 32%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 3 orang atau 12%, dan yang menyatakan tidak pernah memberikan dukungan/arahan kepada anak untuk belajar lebih giat lagi terdapat 1 orang atau 4%. Tabel 13: Rekapitulasi Indikator Memberikan Dukungan dan Pengarahan terhadap

10 Anak No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi Saya memberikan pengarahan kepada 1 anak setelah menyelesaikan tugas dari 48 30,7 Kadang-kadang guru 2 Saya meluangkan waktu dalam membimbing anak dalam belajar di 68 57,3 Sering rumah maupun di sekolah 3 Saya memberikan dukungan/arahan kepada anak untuk belajar lebih giat 83 77,3 Selalu lagi Rata-rata 55,1 Sering Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa orangtua yang memberikan dukungan dan pengarahan terhadap anak berada pada kategori sering atau berjumlah 55,1%. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini : Indikator 3. Memberikan Dukungan dan Pengarahan terhadap Anak Deskriptor 1 Kadang -kadang = 30,7 % Deskriptor 2 Sering = 57,3 % Deskriptor 3 Selalu = 77,3 % Diagram 3. Rekapitulasi Indikator Memberikan Dukungan dan Pengarahan terhhadap Anak Memberikan Kebebasan kepada Anak Tabel 14. Mendorong Pengembangan Bakat dan Minat Sepenuhnya terhadap Anak

11 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 14 menunjukkan bahwa 3 orang atau 12% menyatakan selalu mendorong pengembangan bakat dan minat sepenuhnya terhadap anak, yang menyatakan sering terdapat 2 orang atau 8%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 8 orang atau 32%, dan yang menyatakan tidak pernah mendorong pengembangan bakat dan minat sepenuhnya terhadap anak terdapat 12 orang atau 48%. Tabel 15. Membiarkan Anak Bermain dengan Siapa yang Dia Sukai 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 15 menunjukkan bahwa 6 orang atau 24% menyatakan selalu membiarkan anak bermain dengan siapa saja yang dia sukai, yang menyatakan sering terdapat 11 orang atau 44%.

12 Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 3 orang atau 12%, dan yang menyatakan tidak pernah membiarkan anak bermain dengan siapa yang dia sukai terdapat 5 orang atau 20%. Tabel 16. Menuruti semua Keinginan Anak dalam Memenuhi Kebutuhannya dalam Belajar di Rumah 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 16 menunjukkan bahwa 4 orang atau 16% menyatakan selalu menuruti semua keinginan anak dalam memenuhi kebutuhannya dalam belajar di rumah, yang menyatakan sering terdapat 14 orang atau 56%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 3 orang atau 12%, dan yang menyatakan tidak pernah memenuhi terdapat 4 orang atau 16%. Tabel 17 : Rekapitulasi Indikator Memberikan Kebebasan kepada Anak No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi 1 2 Saya mendorong pengembangan bakat dan minat sepenuhnya terhadap anak Saya membiarkan anak bermain dengan siapa yang dia sukai 46 28, ,3 Kadang-kadang Sering

13 3 Saya menuruti semua keinginan anak dalam memenuhi kebutuhannya dalam 68 57,3 Sering belajar di rumah Rata-rata 47,6 Kadang-kadang Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa indikator memberikan kebebasan kepada anak berada pada kategori kadang-kadang dengan persentase 47,6%. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini : Indikator 4. Memberikan Kebebasan kepada Anak Deskriptor 1 Kadang - kadang = 28,0 % Deskriptor 2 Sering = 57,3 % Deskriptor 3 Sering 57,3 % Diagram 4. Rekapitulasi Indikator Memberikan Kebebasan Kepada Anak Memberikan Motivasi kepada Anak untuk Beraktivitas Tabel 18. Memotivasi Anak dalam Belajar di Rumah maupun di Sekolah 1. Selalu Sering

14 3. Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 18 menunjukkan bahwa 6 orang atau 24% menyatakan selalu memotivasi belajar anak di sekolah maupun di rumah, yang menyatakan sering terdapat 4 orang atau 16%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 13 orang atau 52%, dan yang menyatakan tidak pernah memotivasi anak dalam kegiatan belajar di rumah dan di sekolah terdapat 2 orang atau 8%. Tabel 19: Mengajak Anak Berekreasi setiap Selesai Semester 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 19 menunjukkan bahwa 17 orang atau 68% menyatakan selalu mengajak anak berekreasi setiap akhir semester, yang menyatakan sering terdapat 5 orang atau 20%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 2 orang atau 8%, dan yang menyatakan tidak pernah mengajak anak untuk berekreasi setiap akhir semester terdapat 1 orang atau 4%.

15 Tabel 20: Memberikan Hadiah kepada Anak yang Mendapat Prestasi di Sekolah 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 20 menunjukkan bahwa 13 orang atau 52% menyatakan selalu memberikan hadiah kepada anak yang mendapat prestasi di sekolah, yang menyatakan sering terdapat 4 orang atau 16%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 6 orang atau 24%, dan yang menyatakan tidak pernah memberikan hadiah kepada anak yang mendapatkan prestasi terdapat 2 orang atau 8%. Tabel 21: Memberikan Semangat kepada Anak setiap Belajar di Rumah 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah

16 Jumlah Tabel 21 menunjukkan bahwa 7 orang atau 28% menyatakan selalu memberikan semangat kepada anak setiap belajar di rumah, yang menyatakan sering terdapat 5 orang atau 20%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 9 orang atau 36%, dan yang menyatakan tidak pernah memberikan semangat kepada anak setiap belajar di rumah terdapat 4 orang atau 16%. Tabel 22 : Rekapitulasi Indikator Memberikan Motivasi kepada Anak untuk Beraktivitas No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi 1 Saya terus memotivasi anak dalam 64 52,0 belajar di rumah maupun di sekolah Sering 2 Saya mengajak anak berekreasi setiap 88 84,0 selesai semester Selalu 3 Saya memberikan hadiah kepada anak 78 70,7 yang mendapat prestasi di sekolah Sering 4 Saya memberikan semangat kepada 65 53,3 anak setiap belajar di rumah Sering Rata-rata 65,0 Sering Dari tabel 22 dapat dilihat bahwa indikator memberikan motivasi kepada anak untuk berkreativitas berada pada kategori sering dengan persentase 65%. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini :

17 Indikator 5. Memberikan Motivasi Kepada Anak Untuk Terus Beraktivitas Deskriptor 1 Sering = 52,0 % Deskriptor 2 Selalu = 84,0 % Deskriptor 3 Sering = 70,7 % Deskriptor 4 Sering = 53,3 % Diagram 5. Rekapitulasi Indikator Memberikan Motivasi kepada Anak untuk terus Berkreativitas Memberikan Fasilitas Kepada Anak Tabel 23: Buku Penunjang dalam Belajar di Rumah maupun di Sekolah Anak sudah Orangtua 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 23 menunjukkan bahwa 8 orang atau 32% menyatakan selalu selalu menyiapkan buku penunjang anak untuk belajar, yang menyatakan sering terdapat 9 orang atau 36%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 5 orang atau 20%, dan yang menyatakan tidak pernah terdapat 3 orang atau 12%.

18 Tabel 24: Memberikan Fasilitas Bermain di Luar maupun di dalam Rumah 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 24 menunjukkan bahwa 6 orang atau 24% menyatakan selalu memberikan fasilitas bermain di luar maupun di dalam rumah, yang menyatakan sering terdapat 7 orang atau 28%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 10 orang atau 40%, dan yang menyatakan tidak pernah memberikan fasilitas bermain di dalam dan di luar kelas terdapat 2 orang atau 8%. Tabel 25: Menyediakan Bekal Makanan bagi Anak Pergi ke Sekolah 1. Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah Tabel 25 menunjukkan bahwa 7 orang atau 28% menyatakan selalu memberikan bekal kepada anak untuk pergi ke sekolah, yang menyatakan sering terdapat 13 orang atau 52%.

19 Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 4 orang atau 16%, dan yang menyatakan tidak pernah terdapat 1 orang atau 4%. Tabel 26 : Rekapitulasi Indikator Memberikan Fasilitas kepada Anak No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi Buku penunjang dalam belajar di 1 rumah maupun di sekolah anak sudah saya siapkan 72 62,7 Sering 2 Saya memberikan fasilitas bermain di Sering 67 56,0 luar maupun di dalam rumah 3 Saya menyediakan bekal makanan Sering 76 68,0 bagi anak pergi ke sekolah Rata-rata 62,2 Sering Dari tabel 26 dapat dilihat bahwa indikator memberikan fasilitas kepada anak berada pada kategori sering dengan persentase 62,2%. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini : Diagram 6. Rekapitulasi Indikator Memberikan Fasilitas Kepada Anak Deskriptor 1 Sering = 62,7 % Deskriptor 2 Sering = 56,0 % Deskriptor 3 Sering = 68,0 % Rekapitulasi Indikator Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan Indikator 6. Memberikan Fasilitas Kepada Anak Kreativitas Anak Di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo

20 Tabel 27 : Perana Orang Tua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo No. Indikator % Klasifikasi Menjalin Komunikasi yang Baik Bersama Anak Memberikan Bantuan disaat yang Tepat Kepada Anak Memberikan Dukungan dan Pengarahan terhadap Anak 53,3 53,3 55,1 Sering Sering Sering Memberikan Kebebasan kepada Anak 47,6 Kadang kadang Memberikan Motivasi kepada Anak Untuk Beraktivitas 65,0 Sering 6 Memberikan Fasilitas kepada Anak 62,2 Sering Rata-rata 56,1 Sering Dari tabel 27 dapat dilihat bahwa, indikator menjalin komunikasi yang baik dengan anak berada pada kategori sering dengan persentase 53,3%, indikator memberikan bantuan disaat yang tepat kepada anak berada pada kategori sering dengan persentase 53,3%, indikator memberikan dukungan dan pengarahan terhadap anak berada pada kategori sering dengan persentase 55,1%, indikator memberi kebebasan kepada anak berada pada kategori kadang kadang dengan persentase 47,6 %, indikator memberikan motivasi kepada anak untuk beraktivitas berada pada kategori sering dengan persentase 65,0%, indikator memberikan fasilitas kepada anak berada pada kategori sering dengan persentase 62,2 %. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini :

21 Peranan Orang Tua Dalam Mengembangkan Kreatifitas Anak Di Tk Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo Indikator 1 Sering = 53,3 % Indikator 2 Sering = 53,3% Indikator 3 Sering = 55,1% Indikator 4 kadang-kadang = 47,6% Indikator 5 Sering = 65,0% Diagram Rekapitulasi Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. 4.2 Pembahasan Dari hasil pengolahan data tentang peranan orangtua dalam mengembangkan kreativitas anak di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo ditemukan : a. Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak

22 Berdasarkan hasil pengolahan data bahwa orangtua menjalin komunikasi yang baik dengan anak berada pada kategori sering atau berjumlah 53.3%. Tujuan pokok dalam berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain, dan menjadikan diri kita sebagai suatu agen yang dapat mempengaruhi, agen yang dapat menentukan atas lingkungan kita menjadi suatu yang kita mau (Sugiyono, 2005: 9). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa tujuan komunikasi antarpribadi adalah: a) Untuk memahami dan menemukan diri sendiri, b) Menemukan dunia luar sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, c) Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain, d) Melalui komunikasi antarpribadi, individu dapat mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain, e) Komunikasi merupakan proses belajar, f) Mempengaruhi orang lain, g) Mengubah pendapat orang lain, h) Membantu orang lain. Hubungan yang harmonis antara orang tua di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo, dan anak akan terjalin dengan baik,apabila orang tua mampu meluangkan waktu bermain dan mendampingi anak dalam belajar di rumah maupun di sekolah.hubungan ini akan tetap terjaga kualitasnya,ketika orang tua mampu menempatkan diri antara pembelajaran dan bermain. Dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi adalah untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain, membantu orang lain. Melalui komunikasi ini kita dapat menjadikan diri sebagai suatu agen yang dapat mengubah diri dan lingkungan sesuai dengan yang kita kehendaki, selain itu komunikasi ini juga bertujuan sebagai suatu proses belajar menuju perubahan yang lebih baik. Tentunya komunikasi yang terjadi antara orangtua dan anak sangat penting dengan tujuan untuk mengontrol perkembangan belajar anak di sekolah dan di rumah. b. Memberikan Bantuan Diisaat yang tepat Kepada Anak

23 Persentase indikator memberikan bantuan disaat yang tepat kepada anak memperoleh persentase sebanyak 55.3% atau berada pada kategori sering. Pentingnya bantuan orang tua dalam mendukung anak merupakan salah satu yang perlu diperhatikan dalam menunjang kegiatan belajar anak di sekolah. Dukungan tersebut dapat ditunjukkan dengan cara perhatian orang tua terhadap anak, bimbingan orang tua terhadap anak dalam menyelesaikan tugas sekolah, kasih sayang orang tua yang tidak berlebihan serta dukungan orang tua terhadap anak dalam bersekolah. Bantuan yang diberikan tepat pada anak dengan tidak memanjakan anak akan mampu membiasakan anak untuk bekerja keras dan berkreativitas. c. Memberikan Dukungan dan Pengarahan terhadap Anak Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa orangtua yang memberikan dukungan dan pengarahan terhadap anak berada pada kategori sering atau berjumlah 55,1%. Artinya bahwa dukungan dan pengarah terhadap anak yang dilakukan oleh orangtua sering dilakukan dalam upaya mengembangkan kreativitas anak.menurut (Djamarah 2000:201), Kesulitan belajar adalah kondisi di mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan atupun gangguan dalam belajar. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dukungan dan pengarahan terhadap anak yang berasal dari orangtua sangatlah dibutuhkan dan dinanti oleh anak. d. Memberikan Kebebasan Kepada Anak Berdasarkan hasil pengolahan angket diperoleh data bahwa indikator memberikan kebebasan kepada anak berada pada kategori kadang-kadang dengan persentase 47,6% bahwa kebebasan kepada anak untuk menyalurkan kreativitas anak kadang-kadang dilakukan oleh orangtua, orangtua lebih protektif kepada anak untuk bermain dan memilih teman berdasarkan kesukaan anak.. Memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain dan belajar merupakan

24 tindakan yang tepat yang dilakukan oleh orangtua, hal ini mengingat bahwa usia anak taman kanak-kanak adalah masa bermain bagi anak. Orang orang kreatif berhasil mencapai ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, hal atau produk baru, biasanya sesudah melewati Beberapa tahap dengan urutan sebagai berikut: (1) Persiapan (Preparation): Meletakan dasar. Mempelajari latar belakang perkara,seluk-beluk dan problematiknya.(2) konsentrasi (concentration) :sepenuhnya memikirkan,masuk,luluh,terserap dalam perkara yang dihadapi. (3) Inkubasi ( incubation): Mengambil waktu untuk meninggalkan perkara,istrahat,waktu santai.mencari kegiatankegiatan yang melepaskan dari kesibukan pikiranmengenai perkara yang sedang dihadapi,(4) Iluminasi (iluimination): tahap AHA,mendapatkan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru. (5) Verivikasi/produksi (verification/production): menghadapi dan memecahkan masalah-masalah praktis sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru.seperti menghubungi, meyakinkan dan mengajak orang, menyusun rencana kerja, dan melaksanakanya e. Memberikan motivasi kepada anak untuk beraktivitas Dari pengolahan data dapat dilihat bahwa pada indikator memberikan motivasi kepada anak untuk berkreativitas berada pada kategori sering dengan persentase 65%. Salah satu faktor yang menunjang anak mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik adalah motivasi yang mereka miliki. Motivasi dapat muncul melalui kemauan atau inisiatif anak itu sendiri atau biasa disebut dengan motivasi intrinsik, sedangkan motivasi anak yang muncul karena doktrin yang diberikan para guru/orangtua dan ditunjang fasilitas- fasilitas pembelajaran yang memadai disebut dengan motivasi ektrinsik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi

25 merupakan penggerak, pendorong, penguat, pembangkit semangat siswa yang menentukan tingkat keberhasilan dari suatu kegiatan serta tingkah laku seseorang yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Orangtua yang terus memberikan motivasi kepada anaknya akan mampu membangkitkan motivasi belajar anak dalam setiap aktivitas termasuk didalamnya berkreativitas. f. Memberikan Fasilitas kepada Anak Berdasarkan hasil pengolahan data pada indikator memberikan fasilitas kepada anak berada pada kategori sering dengan persentase 62,2%. Permaian merupakan kesibukan yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaaan, tanpa di desak oleh rasa tanggung jawab permainan tidak mempunyai tujuan permainan terletak dalam permainan itu sendiri dan dapat di capai pada waktu bermain. Jadi secara umum permainan adalah sesuatu yang menyenagkan dan menghibur, yang tidak memiliki tujuan ekstrinsik dan tujuan praktis. Permainan tersebut bersifat sukarela tanpa adanya paksaan. Namun melihat pentingnya permainan bagi anak, maka orangtua dituntut untuk memenuhi kebutuhan anak dalam bermain namun tidak meninggalkan pengawasan bagi keselamatan anak.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang perilaku tanggung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang perilaku tanggung 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang perilaku tanggung jawab siswa di Madrasah Aliysah Muhamadiyah Molowahu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. begitu saja terjadi sendiri secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa anak merupakan masa yang menyenangkan, karena sebagian besar waktunya untuk bermain. Anak dapat berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan dan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan dan merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan dan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa di sadari, kita telah melakukan sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang memiliki kemampuan berbahasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa itu penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan keinginan, pendapat, dan perasaan kita. Dengan bahasa pula, kita dapat memahami dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I 99 KISI KISI ANGKET Judul Skripsi Devenisi Operasional : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia Dini dalam Belajar di TK Al- Falah 1 Kota Jambi. : Pola Asuh adalah gambaran yang dipakai

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pertama, terdapat kecenderungan semakin tinggi motivasi belajar, aktivitas belajar V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab terdahulu maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional di bidang pendidikan menitikberatkan pada perluasan kesempatan belajar dan peningkatan mutu setiap jenis dan jenjang pendidikan, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kebutuhan setiap orang yang kegiatannya dapat terjadi di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar eksistensi suatu masyarakat yang dapat menentukan struktur suatu masyarakat dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk. mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini merupakan usia yang sangat baik bagi anak-anak untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Prof. Dr. Mulyono Abdurrahman, ketua pendidikan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 44 BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas 1. Sejarah TK Pertiwi Pagumenganmas TK Pertiwi Pagumenganmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu menghasilkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia merupakan pendidikan yang berlandaskan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional yang salah satunya adalah Peraturan Menteri

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR Guru TK ABA 010 Cabang Kuok Kabupaten Kampar email: herlinaher@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI. ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Ani SATUN FADILAH 1), GARDJITO 1), Jodion SIBURIAN 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dengan Subyek Penelitian Siswa Kelas III sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses

BAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan yang fundamental dalam pendidikan, dimana dalam belajar terjadi tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peningkatan Aktivitas Siswa Keberhasilan siswa dalam belajar bergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama proses pembelajaran, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap individu. Sejak lahir, setiap individu sudah membutuhkan layanan pendidikan. Secara formal, layanan pendidikan

Lebih terperinci

Fitriah Hayati dan Lindawati, Peran Orangtua Dalam...

Fitriah Hayati dan Lindawati, Peran Orangtua Dalam... PERAN ORANG TUA DALAM PENYEDIAAN MAINAN UNTUK ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PUTRO IJO ACEH BESAR Fitriah Hayati 1 dan Lindawati 2 Abstrak Peran orangtua dalam penyediaan mainan bagi anak menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Angket Pola Asuh Orangtua. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Kelas : 5. Pendidikan Orangtua :

LAMPIRAN 1. Angket Pola Asuh Orangtua. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Kelas : 5. Pendidikan Orangtua : LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Angket Pola Asuh Orangtua I. IDENTITAS Bagian ini berisi data terkait identitas diri Anda Petunjung Pengisisan: Isilah data dibawah ini dengan tepat dan benar. Berilah tanda

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Angket ini berisi daftar pernyataan yang berhubungan dengan penelitian yang

KATA PENGANTAR. Angket ini berisi daftar pernyataan yang berhubungan dengan penelitian yang LAMPIRAN KATA PENGANTAR Angket ini berisi daftar pernyataan yang berhubungan dengan penelitian yang kami lakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai resiliency pada remaja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, oleh karena itu setiap warga Negara harus wajib mengikuti jenjang pendidikan baik jenjang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami perubahan dari fase kehidupan sebelumnya. Masa anak prasekolah sering disebut dengan golden age atau

Lebih terperinci

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) Kehidupan Menjalankan nilai-nilai dan 1,2,3 4 4 beragama dalam ajaran agama Saling menghargai 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan. Peran dan kesadaran yang dimiliki orang tua untuk menempatkan anak-anak mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan hidup manusia, masa ini disebut masa keemasan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan hidup manusia, masa ini disebut masa keemasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak dengan rentang usia 0-6 tahun, merupakan masa yang sangat penting bagi perkembangan hidup manusia, masa ini disebut masa keemasan atau The Golden Age. Dalam

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang

Lebih terperinci

MINAT BELAJAR SISWA SD NEGERI 003 BANGSAL ACEH KOTA DUMAI DITINJAU DARI LATAR BELAKANG SUKU BANGSA (ETNIS) YANG BERBEDA

MINAT BELAJAR SISWA SD NEGERI 003 BANGSAL ACEH KOTA DUMAI DITINJAU DARI LATAR BELAKANG SUKU BANGSA (ETNIS) YANG BERBEDA MINAT BELAJAR SISWA SD NEGERI 003 BANGSAL ACEH KOTA DUMAI DITINJAU DARI LATAR BELAKANG SUKU BANGSA (ETNIS) YANG BERBEDA Kepala Sekolah SD Negeri 003 Bangsal Aceh Dumai email: yellilafiani.dumai@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Belajar membawa suatu perubahan pada individu yang melakukannya. Perubahan tidak hanya mengenai

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa teknik pengumpulan data

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa teknik pengumpulan data BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa teknik pengumpulan data yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 69 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah peneliti mengumpulkan, memperoleh dan menganalisa data, dapat disimpulkan bahwa: 1) Dari hasil data tes yang diperoleh, peneliti menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 28 Mei 2014 di SDIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 28 Mei 2014 di SDIT 61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Mei sampai 8 Mei 014 di SDIT IQRA 1 Kota Bengkulu pada siswa kelas IV dan V yang berjumlah 58 siswa.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR A. DEFINISI KARIR DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR Menurut Sugihartono dkk (2007: 50), diagnosis kesulitan belajar dapat diartikan sebagai proses menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan perkembangan suatu bangsa, selain itu pendidikan juga memegang peranan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Motivasi Belajar Siswa SMA Kelas XI pada Setiap Indikator Motivasi Belajar Motivasi belajar siswa dijaring dengan hasil observasi siswa selama pembelajaran

Lebih terperinci

Selamat Mengerjakan. Usia : Jenis Kelamin : Masa Kerja :... Tahun

Selamat Mengerjakan. Usia : Jenis Kelamin : Masa Kerja :... Tahun 63 Usia : Jenis Kelamin : Masa Kerja :... Tahun PETUNJUK PENGISIAN Dalam bundel ini terdapat 2 angket. Bapak atau Ibu sebelumnya diminta untuk mengisi semua pernyataan yang ada. Bacalah setiap pernyataan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD IQRA MUARA BULIAN. Oleh A N R I C O NIM. A1D109031

ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD IQRA MUARA BULIAN. Oleh A N R I C O NIM. A1D109031 ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD IQRA MUARA BULIAN Oleh A N R I C O NIM. A1D109031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR Isnanizar Tanjung Guru TK Al-Kausar Surel : tanjung.isnanizar@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Merujuk pada rumusan masalah dan didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Efektifitas

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT SOSIALISASI PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR ANAK BAGI BHAYANGKARI RANTING LOANO Oleh : 1. Erni Puji Astuti, M. Pd 2. Drs. Lilik Wahyu Utomo, M. Pd 3. Puji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah Perkembangan kreativitas mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Supriadi (1994) mengemukakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak-anak usia dini

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak-anak usia dini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak-anak usia dini (usia empat tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu usia 0-6 tahun yang mempunyai karakterikstik yang unik. Pada usia tersebut anak sedang menjalani pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 170 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada bab terakhir ini peneliti kemukakan beberapa kesimpulan yang telah didapat selama melaksanakan penelitian. Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka meletakkan dasar ke arah perkembangan kecerdasan anak didik di Taman kanak-kanak perlu kreativitas guru dalam mengajar, membimbing dan melatih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki karakteristik dan potensi termasuk kemandirian dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki karakteristik dan potensi termasuk kemandirian dalam belajar. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki karakteristik dan potensi termasuk kemandirian dalam belajar. Kemandirian dan kebebasan dalam belajar adalah sesuatu yang penting terkait

Lebih terperinci

HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER EMOTIONAL AUTONOMY

HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER EMOTIONAL AUTONOMY LAMPIRAN I HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER EMOTIONAL AUTONOMY No Item Nilai Validitas Keterangan 1 0,584 Item diterima 2 0,466 Item diterima 3 0,144 Item ditolak 4 0,439 Item diterima 5 0,114 Item ditolak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

A. RUBRIK PENILAIAN JURNAL

A. RUBRIK PENILAIAN JURNAL Ayah dan Bunda yth Kami telah menerima jurnal yang Ayah Bunda tulis selama 20 hari. Pastinya jurnal itu akan berharga bagi keluarga Ayah Bunda. Tujuan dari program penulisan jurnal itu adalah agar kami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang masih

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang masih 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan SDN 1 Biluhu Tengah Kabupaten Gorontalo. Atas dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Aktivitas Belajar Aktivitas dalam hal ini berarti siswa aktif dalam mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan dengan rasa senang dan

Lebih terperinci

SKALA I. 3. Sebaiknya jawaban bersifat spontan dan tidak didasarkan atas apa yang dianggap benar.

SKALA I. 3. Sebaiknya jawaban bersifat spontan dan tidak didasarkan atas apa yang dianggap benar. SKALA I No. Angket : Usia : Petunjuk Pengisian Skala : 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut. Kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan pikiran, keyakinan dan keadaan anda sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang tua sejak anak lahir hingga dewasa. Terutama pada masa

BAB I PENDAHULUAN. orang tua sejak anak lahir hingga dewasa. Terutama pada masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mendidik anak dengan penuh kasih sayang adalah menjadi tanggung jawab orang tua sejak anak lahir hingga dewasa. Terutama pada masa globalisasi sa at ini, anak akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permendiknas 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi satuan pendidikan dasar dan menengah dinyatakan bahwa mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian tentang kondisi aktual dan pengaruh bimbingan orangtua

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian tentang kondisi aktual dan pengaruh bimbingan orangtua BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Hasil penelitian tentang kondisi aktual dan pengaruh bimbingan orangtua dan bimbingan guru terhadap perilaku kemandirian anak Taman Kanak-kanak di Kecamatan Jatinangor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu perkembangan manusia menuju kedewasaan (KH. Dewantara dalam Djumali dkk, 2011: 2). Perkembangan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII G SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rentha Naibaho Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siswa adalah peserta didik yang duduk di jenjang pendidikan dasar dan menengah. Seorang siswa mempunyai tugas utama yaitu belajar. Belajar merupakan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum SD Negeri Sunggingsari SD Negeri Sunggingsari terletak di Desa Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu Andi Mamas, Amran Rede, dan Fatmah Dhafir Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemandirian anak usia prasekolah 1. Pengertian Subrata (1997), berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kemandirian anak pasekolah yaitu kemampuan anak untuk melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian tindakan kelas menulis Q.S. Al-Mu minun ayat 1 s/d 11 dengan metode Drill dan teknik Modeling pada pelajaran Bahasa Arab, pada kelas VIIIC

Lebih terperinci

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah pendidikan berbagai bangsa mengajarkan pada kita bahwa pendidikan selalu mengalami perubahan dan pembaharuan. Pendidikan dewasa ini merupakan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu siswa dalam perkembangannya sesuai dengan bakat dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. membantu siswa dalam perkembangannya sesuai dengan bakat dan kemampuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan suatu usaha untuk membantu siswa dalam perkembangannya sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa tersebut. Tingkat

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK Di KELOMPOK B3 PAUD-TK NEGERI PEMBINA PALU. Rahayu 1

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK Di KELOMPOK B3 PAUD-TK NEGERI PEMBINA PALU. Rahayu 1 PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK Di KELOMPOK B3 PAUD-TK NEGERI PEMBINA PALU Rahayu 1 ABSTRAK Permasalah pokok dalam penelitian ini adalah Rendahnya motivasi belajar pada anak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa tidak hanya sekedar merupakan media komunikasi dalam

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH :

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH : ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA DENGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 MUARO JAMBI OLEH : FUJI WULANDARI NIM : ERA1D009156 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung merupakan unsur pelaksana. bertanggung jawab kepada Walikota Bandar Lampung melalui Sekretaris

I. PENDAHULUAN. Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung merupakan unsur pelaksana. bertanggung jawab kepada Walikota Bandar Lampung melalui Sekretaris I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksankan urusan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari keluarga serta perhatian orang tua yang akan dibutuhkan anak ketika di dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari keluarga serta perhatian orang tua yang akan dibutuhkan anak ketika di dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang anak pertama kali mendapatkan pendidikan di dalam lingkungan keluarga. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Dukuh 03 Salatiga. Subjek penelitian siswa kelas 1 SD dengan jumlah 29 siswa yang terdiri dari 15 siswa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara Indonesia diajarkan pada jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menenengah atas. Bahasa Indonesia diajarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan berperan penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng BAB IV ANALISIS DATA A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng Klingsingan Surabaya Faktor penyebab klien terkena epilepsi terjadi karena faktor eksternal. Yaitu faktor yang terjadi bukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Subjek penelitian adalah siswa di SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan baik berdasarkan hasil observasi maupun wawancara secara langsung kepada narasumber, maka dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dengan individu lain. Salah satu kemampuan yang dimilikinya adalah kemampuan kreativitas. Kreativitas perlu dipupuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI Asep Ardiyanto PGSD FIP Universitas PGRI Semarang ardiyanto.hernanda@gmail.com Abstrak Bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA JIMBUNG III KALIKOTES KLATEN 2012 / 2013

PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA JIMBUNG III KALIKOTES KLATEN 2012 / 2013 PENINGKATAN KREATIFITAS ANAK MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA JIMBUNG III KALIKOTES KLATEN 2012 / 2013 DI SUSUN OLEH SRI MARYANI A53B090046 Tahun 2012 PENINGKATAN KREATIVTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan perwujudan diri individu. Tidak seorang pun manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan perwujudan diri individu. Tidak seorang pun manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu. Tidak seorang pun manusia yang dapat hidup secara sempurna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan mengenai hasil penelitian merupakan jawaban dari fokus masalah dalam mengetahui gambaran penyesuaian diri anak cerebral palsy di SDN Tunas Harapan

Lebih terperinci

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Lampiran 3 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang keuntungan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini PENINGKATAN KREATIVITAS BERBAHASA LISAN MELALUI PERMAINAN PERMATA TERSEMBUNYI PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK WALISONGO KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Taman kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Taman kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia dini (usia empat tahun sampai memasuki

Lebih terperinci