BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah puisi. Dalam puisi identik dengan aspek keindahan,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah puisi. Dalam puisi identik dengan aspek keindahan,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinasti Táng ( AD) sangat terkenal dengan karya sastranya, salah satunya adalah puisi. Dalam puisi identik dengan aspek keindahan, pesan tak langsung, dan hakikat emosional yang mengarahkan bahasa sastra pada bentuk penyajian yang terselubung, terbungkus, bahkan tersembunyi. Penulisan puisi banyak menggunakan bahasa-bahasa kiasan, terlebih lagi terkesan lebih pendek yang dituangkan dalam baris-baris. Dari sekian banyaknya genre karya sastra, puisilah yang dapat memberikan kesan indah dan memiliki penggunaan bahasa yang khas untuk dinikmati oleh pembaca. Jika puisi dikaitkan dengan sebuah bangsa, maka puisi sangat berkaitan erat dengan kebudayaan bangsa. Di Tiongkok, puisi menjadi karya sastra yang disukai oleh rakyatnya, karena dari masa ke masa puisi masih diabadikan dalam bentuk seni lukisan maupun seni kaligrafi. Puisi Tiongkok yang paling terkenal adalah puisi-puisi yang diciptakan pada masa dinasti Táng, walaupun telah lebih dari sepuluh abad puisi dari 2200 penyair dapat bertahan. Awal puisi Tiongkok dimulai dengan Shī Jīng ( 诗经 ), yang merupakan koleksi berisi 305 puisi dengan panjang yang berbeda, diambil dari setiap lapisan masyarakat Tiongkok. 1

2 2 Shī Jīng telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai The Book of Songs atau kadang-kadang disebut sebagai The Odes. Shī ( 诗 ) berarti "puisi" atau "kata". Jīng ( 经 ) dapat berarti "klasik" atau "tradisional" atau dalam konteks sastra, itu berarti "tulisan" atau "kitab". Ada beberapa versi dari Shī Jīng, yaitu versi Qí ( 齐 ), Lǔ ( 鲁 ), Hán ( 韩 ), dan Máo ( 毛 ) 1. Máo menyusun puisi sesuai dengan urutan dan memberikan nomor pada masing-masing puisi, dan nomor yang digunakan Máo masih digunakan sebagai acuan setiap puisi dalam teks-teks berhuruf Mandarin asli 2. Beberapa puisi ini mungkin dibuat pada 1000 SM. Puisi tertua dalam koleksi ini yang dapat merujuk kembali tepat ke 621 SM, tanggal kematian Qín Mù Gōng ( 秦穆公 ) ( SM) dari negara Qín ( 秦 ). Berbagai puisi dikumpulkan selama beberapa-abad, sebagian besar dari puisi tersebut dikumpulkan pada masa dinasti Zhōu ( 周 ) ( SM) sekitar periode 600 SM. Perbendaharaan puisi-puisi tradisional ini adalah koleksi sastra puisi tertua di dunia, dan menjadi salah satu dari Lima Konfusius Klasik atau Wǔ Jīng ( 五经 ) yang isinya terdiri dari Shī Jīng ( 诗经 ), Shū Jīng ( 书经 ), Yì Jīng ( 易经 ), Lǐ Jì ( 礼记 ), dan Chūn Qiū( 春秋 ). Terlepas dari berabad-abad cakupan dari Shī Jīng, ada beberapa ciri-ciri umum dalam puisi yang kemudian menjadi ciri puisi Tiongkok pada umumnya. 1 Stephen Owen "Forward to the 1987 Edition." The Book of Songs: The Ancient Chinese Classic of Poetry. Trans. Arthur Waley (The Book of Songs. NY: Evergreen,1937). NY: Grove Press. 2 L. Kip Wheeler.2014.Chinese Poetry. (diakses tanggal 04 Januari 2015)

3 3 Seperti puisi Eropa, puisi Tiongkok sering bergantung pada aliterasi, pengulangan, dan onomatopoeia untuk membuat efek 3. Pada masa dinasti Hàn ( 汉朝 ) ada empat versi berbeda dari Shī Jīng yang setiap versinya berasal dari tradisi yang berbeda pula. Keempat versinya adalah versi Qí ( 齐 ), Lǔ ( 鲁 ), Hán ( 韩 ), dan Máo ( 毛 ). Puisi Lǔ ( 魯詩 Lǔ shī), Puisi Qí ( 齊詩 Qí shī) dan puisi Hán ( 韓詩 Hán shī) secara resmi telah dikenali di Akademi Kerajaan pada masa kekuasaan Kaisar Wǔ dari Hàn ( 汉武帝 ) ( SM). Sampai beberapa tahun kemudian dari masa kerajaan Hàn timur, versi yang paling dominan adalah versi Lǔ ( 鲁 ) yang di buat oleh Shěn Pèi ( 审配 ), salah seorang murid filsuf Xún Zǐ ( 荀子 ) ( SM) pada masa peperangan ( 战国 ) SM 4. Versi Máo ( 毛詩傳 Máo shī zhuàn), dikenalkan kepada dinasti Hàn oleh keturunan Zǐ Xià 子夏, salah seorang murid konfusius. Máo Hēng ( 毛亨 ) dan Máo Cháng ( 毛萇 ). Versi Lǔ telah hilang pada abad ke-4 setelah masehi. Versi Hán masih bertahan hingga akhir masa kerajaan Sòng utara 北宋 ( ). Versi Qí telah hilang pada abad ke-3 masehi. Setelah masa dinasti Hàn hanya versi Máo yang bertahan karna dianggap 3 Yīn Fǎlǔ Trans. "Shī Jīng", in 中國大百科全書, 中國歷史, vol. 2, pp. 921 f. Beijing/Shanghai: 中國大百科全書. 4 Wāng Xiàndù Trans. "Shī Jīng",in 中國大百科全書, 中國文學, vol. 2, p Beijing/Shanghai:. 中國大百科全書.

4 4 sebagai versi yang paling terpercaya karena diturunkan oleh murid konfusius generasi pertama 5. Penulis terkenal di negara Tiongkok sangat banyak, beberapa contoh penulis yang paling terkenal pada masa dinasti Táng adalah Wáng Wéi ( 王维 ) ( ), Lǐ Bái ( 李白 ) ( ), Bái Jū Yì ( 白居易 ) ( ) dan Dù Fǔ ( 杜甫 ) ( ). Keempat penyair tersebut adalah penyair yang paling sering disebutkan dan sangat dikagumi oleh masyarakat Tiongkok hingga saat ini. Wáng Wéi adalah penyair puisi yang lebih banyak menulis empat baris puisi yang melukiskan keindahan alam. Karyanya mengarah pada ketenangan dan renungan, yang banyak dipengaruhi ajaran agama Buddha. Sedangkan Lǐ Bái lebih banyak menulis karya imajinatif mengenai mimpi dan fantasi serta kecintaannya terhadap minuman anggur. Ia juga menulis puisinya dalam syair tiga bait menggunakan huruf mandarin kuno. Bái Jū Yì juga memiliki model menulis puisi dalam syair tiga bait, namun puisi miliknya lebih kepada puisi sindiran terhadap peraturan pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan kondisi rakyatnya. Dù Fǔ yang bernama lengkap Dù Zǐ Měi ( 杜子美 ) adalah penyair yang dikenal sebagai seorang penganut ajaran konfusius yang saleh dan prihatin terhadap masalah kenegaraan dan sosial. Puisi karya Dù Fǔ sangat identik dengan pemakaian bahasa kiasan yang berbeda dari bahasa sehari-hari. Dalam hal 5 Liu Wu Chi An Introduction to Chinese Literature.Greenwood: Praeger Reprint 1990.

5 5 ini puisi Dù Fǔ bersifat konotatif yang ditujukan untuk memberi kesan indah dalam membaca puisi. Salah satu puisi karya Dù Fǔ adalah Mèng Lǐ Bái 梦李白 yang artinya memimpikan Lǐ Bái. Dengan adanya puisi tersebut, kemungkinan Lǐ Bái dan Dù Fǔ memiliki hubungan yang sangat dekat. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara Lǐ Bái dan Dù Fǔ. Oleh karena itu, dengan menganalisis puisi tersebut akan dapat diketahui hubungan antara Lǐ Bái dan Dù Fǔ. 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana latar belakang kehidupan penyair Dù Fǔ ( 杜甫 )dan Lǐ Bái ( 李白 ) itu? b. Bagaimana hubungan antara Dù Fǔ ( 杜甫 ) dan Lǐ Bái ( 李白 ) sehingga Dù Fǔ ( 杜甫 ) menciptakan puisi berjudul 梦李白? c. Gaya bahasa seperti apa yang digunakan Dù Fǔ ( 杜甫 ) dalam penulisan puisi 梦李白? d. Apa makna yang tersirat dalam puisi 梦李白? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk : a. Mengetahui latar belakang penyair Dù Fǔ( 杜甫 ) dan penyair Lǐ Bái ( 李白 ).

6 6 b. Mengetahui hubungan antara penyair Dù Fǔ( 杜甫 ) dan penyair Lǐ Bái( 李白 )dan mengetahui maksud yang tersirat dalam puisi 梦 李白. c. Mengetahui gaya bahasa yang digunakan Dù Fǔ ( 杜甫 ) dalam penulisan puisi 梦李白. d. Mengetahui makna yang tersirat dalam puisi 梦李白. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah : a. Bagi Penulis Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan teori-teori yang sudah diperoleh selama kuliah. b. Bagi Mahasiswa Program Studi Bahasa Mandarin Penyusunan tugas akhir ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai puisi Tiongkok, khususnya pada masa dinasti Táng. yang berkaitan dengan terjemahan khususnya terjemahan puisi. 1.5 Metode Penelitian Untuk mendapatkan informasi yang kompeten dengan pembuatan yang akan dilakukan, maka digunakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan studi pustaka, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

7 7 melakukan penyaringan data dari dokumen penunjang yang berupa bukubuku yang berhubungan dengan penulisan laporan ini. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan mengenai analisis puisi Mèng Lǐ Bái 梦李白 oleh penyair Dù Fǔ ( 杜甫 )ini terbagi menjadi lima bab, terdiri dari: 1. Bab satu Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah yang akan dibahas, tujuan pembuatan, manfaat pembuatan, metode pembuatan, dan sistematika pembahasan laporan Tugas Akhir. 2. Bab dua Landasan Teori. Bab ini akan menguraikan tentang pengertian puisi, gaya bahasa yang ada dalam sastra, serta menguraikan jenis dan penggunaan gaya bahasa. 3. Bab tiga Sejarah Puisi Tiongkok. Pada bab ini akan menjelaskan tentang sejarah perkembangan puisi tiongkok pada masa dinasti Táng, serta menjelaskan tentang sejarah hidup penyair Lǐ Bái dan sejarah hidup penyair Dù Fǔ. 4. Bab empat Analisa dan Terjemahan Puisi. Bab ini berisi tentang terjemahan puisi Mèng Lǐ Bái 梦李白 karya Dù Fǔ ( 杜甫 ), analisis puisi 梦李白 dan gaya bahasa yang digunakan dalam puisi Mèng Lǐ Bái 梦李白.

8 8 5. Bab lima Penutup. Bab ini berisi kesimpulan dari pembuatan laporan Tugas Akhir dan saran yang diharapkan berguna bagi penulis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di negara China, puisi merupakan sesuatu yang tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di negara China, puisi merupakan sesuatu yang tidak asing lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara China, puisi merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi masyarakat China. Perkembangan puisi tidak terlepas dari kondisi kehidupan masyarakat China dan

Lebih terperinci

Gambar 26. Tampak muka klenteng Xie Dian Gong, Bandung. Jelas terlihat pola simetris pada bangunan.(foto oleh penulis)

Gambar 26. Tampak muka klenteng Xie Dian Gong, Bandung. Jelas terlihat pola simetris pada bangunan.(foto oleh penulis) Gambar 26. Tampak muka klenteng Xie Dian Gong, Bandung. Jelas terlihat pola simetris pada bangunan.(foto oleh penulis) Gambar 27. Yin-Yang dalam ikon tai -ji-tu 太极图, hasil pengelompokan bilangan jenis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dalam pembuatannya. Beberapa diantaranya tergolong dalam genre Lüshi 律诗.

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dalam pembuatannya. Beberapa diantaranya tergolong dalam genre Lüshi 律诗. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mao Zedong 毛泽东 (untuk selanjutnya nama Mao Zedong dalam skripsi ini akan disingkat dengan Mao) adalah pemimpin pertama Republik Rakyat Cina yang resmi berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Konsep 2.1.1 Agama Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005), agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta

BAB I PENDAHULUAN. manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sastra adalah suatu karya sastra yang terlahir dari perasaan dan imajinasi manusia sehingga menimbulkan kesan yang menarik. Sastra sering kali tercipta dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui

LAMPIRAN. Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui LAMPIRAN Sejarah Singkat Ilmu Feng Shui Ilmu Feng Shui yang kita kenal saat ini merupakan sebuah metamorfosis yang telah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Tampaknya ilmu ini telah mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. Mao Zedong( 毛泽东 ) lahir di Shaoshan pada 26 Desember Sejak kecil

BAB 4 PENUTUP. Mao Zedong( 毛泽东 ) lahir di Shaoshan pada 26 Desember Sejak kecil BAB 4 PENUTUP Mao Zedong( 毛泽东 ) lahir di Shaoshan pada 26 Desember 1893. Sejak kecil ia telah mempelajari kitab klasik Cina, seperti Kitab-kitab Klasik Konfusius dan memiliki ketertarikan besar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif dimana manusia beserta kehidupannya menjadi objeknya. Sebagai hasil seni kreatif sastra juga

Lebih terperinci

KONFUSIANISME DALAM KEBUDAYAAN CINA MODERN Dewi Hartati

KONFUSIANISME DALAM KEBUDAYAAN CINA MODERN Dewi Hartati 174 Paradigma, Jurnal Kajian Budaya KONFUSIANISME DALAM KEBUDAYAAN CINA MODERN Dewi Hartati Abstrak Konfusianisme bertujuan untuk mendidik dan menekankan agar manusia dapat melayani negara dan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak bisa hidup sendiri. Oleh karena itu, setiap manusia saling memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak bisa hidup sendiri. Oleh karena itu, setiap manusia saling memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sudah menjadi kenyataan umum bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Oleh karena itu, setiap manusia saling memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公

BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公 BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公 天公 Secara umum, orang Tionghoa biasa menyebut Tuhan Yang Maha Esa sebagai Thian Kong (Tian Gong) atau Thi Kong, bahkan ada yang menyebutnya sebagai Siang Te

Lebih terperinci

Seni Berperang Sun Tzu

Seni Berperang Sun Tzu Seni Berperang Sun Tzu Penerbit PT Elex Media Komputindo THE ART OF WAR SUN TZU Translated from Chinese Language to English by: James Trapp First Published in 2015 by Amber Books Ltd 2011 Amber Books Ltd

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan kontak antarbahasa dan antarbudaya. Dalam pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan kontak antarbahasa dan antarbudaya. Dalam pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan kontak antarbahasa dan antarbudaya. Dalam pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang fenomenal pada abad ke-21 terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (dalam Rokhmansyah, 2014:1) kata

Lebih terperinci

Bab 7 Kaligrafi Tionghoa, Korea dan Jepang

Bab 7 Kaligrafi Tionghoa, Korea dan Jepang Bab 7 Kaligrafi Tionghoa, Korea dan Jepang 7.1 Sejarah Kaligrafi Tionghoa Aksara yang menandai kata mempunyai sebuah ciri yang sangat erat dengan kaligrafi. Pada kaligrafi Tionghoa, menuliskan sebuah kata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kuno Dinasti Han yang disebut dengan Ma Wang Dui pada tahun Di tengah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kuno Dinasti Han yang disebut dengan Ma Wang Dui pada tahun Di tengah BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Andri Wang penulis buku Dao De Jing-Lao Zi yang merupakan buku pertama yang diterjemahkan secara utuh dan komplit dari manuskrip

Lebih terperinci

tepat ditengah daratan bumi. Penyebab siklus iklim adalah adalah daya qi, 氣 yang mengalir

tepat ditengah daratan bumi. Penyebab siklus iklim adalah adalah daya qi, 氣 yang mengalir Rasi bintang ursa-major tepat sebagai sumbu di pusat langit,dan kekaisaran Tiongkok tepat ditengah daratan bumi. Penyebab siklus iklim adalah adalah daya qi, 氣 yang mengalir berulang-alik dari langit belahan

Lebih terperinci

Gambar 38. Perkiraan denah ming-tang 明堂, dengan 4 ruang skywell, dian-jing 天井 disekeliling ruang pusat. (http://baike.baidu.com/view/

Gambar 38. Perkiraan denah ming-tang 明堂, dengan 4 ruang skywell, dian-jing 天井 disekeliling ruang pusat. (http://baike.baidu.com/view/ Gambar 35. Perkiraan bentuk mingtang yang dapat dibangun kaisar Wang Mang 王莽 (45 BCE-23 CE ) (dinasti Xin 新朝,8-23 CE), menurut detail dari artefak yang ditemukan dari penggalian. (Frank J. Swetz. 2008:43)

Lebih terperinci

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP dan LANDASAN TEORI. Tinjauan adalah pandangan atau pendapat sesudah melakukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP dan LANDASAN TEORI. Tinjauan adalah pandangan atau pendapat sesudah melakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP dan LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan adalah pandangan atau pendapat sesudah melakukan penyelidikan atau mempelajarinya (KBBI, 2003:1998). Pustaka adalah kitab-kitab;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal di Indonesia dengan nama Lao Tzu memiliki nama asli Li Er, hidup pada abad

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal di Indonesia dengan nama Lao Tzu memiliki nama asli Li Er, hidup pada abad BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lao Zi adalah salah satu filsuf yang berpengaruh di Cina. Lao Zi (dibaca Lao Zi) atau lebih dikenal di Indonesia dengan nama Lao Tzu memiliki nama asli Li Er, hidup

Lebih terperinci

MAKALAH 6 : PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU TERHADAP MASALAH PERDAMAIAN DAN KEADILAN. Oleh: Ws. Dr. Oesman Arif

MAKALAH 6 : PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU TERHADAP MASALAH PERDAMAIAN DAN KEADILAN. Oleh: Ws. Dr. Oesman Arif MAKALAH 6 : PANDANGAN AGAMA KHONGHUCU TERHADAP MASALAH PERDAMAIAN DAN KEADILAN Oleh: Ws. Dr. Oesman Arif Masalah perdamaian dan keadilan tidak dapat dipisahkan. Perdamaian dalam masyarakat dapat terwujud

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Jurnal Tsinghua University Virtue Ethics and Confucian Ethics dari

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Jurnal Tsinghua University Virtue Ethics and Confucian Ethics dari BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Dalam bab dua ini penulis akan memaparkan tiga jenis penguraian yang berisi tentang hasil penelitian terdahulu, konsep terkait variabel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar penggunaan bahasa dalam sastra bukan sekedar paham, tetapi yang penting adalah keberdayaan kata untuk meninggalkan kesan kepada pembaca atau pendengarnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Minat membaca karya sastra sama halnya dengan minat membaca, namun minat membaca karya sastra lebih diarahkan dan difokuskan dalam bidang sastra baik itu puisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide-ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konket yang membangkitkan pesona

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni meramal merupakan salah satu bentuk tradisi yang sudah lama berkembang dalam kehidupan masyarakat Tionghoa. Seni meramal ini muncul ketika manusia mulai mencari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Imlek adalah dialek Hokkian untuk yīnlì 阴历 yang berarti penanggalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Imlek adalah dialek Hokkian untuk yīnlì 阴历 yang berarti penanggalan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imlek adalah dialek Hokkian untuk yīnlì 阴历 yang berarti penanggalan bulan. 1 Menurut Qi Xing dalam bukunya yang berjudul Folk Customs at Traditional Chinese Festivities,

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN HASIL PENELITIAN TERDAHULU 2.1 Konsep Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi. Konsep yang akan dipaparkan adalah hal-hal berkaitan

Lebih terperinci

UNSUR-UNSUR STILISTIKA DALAM PUISI TIONGKOK ERA DINASTI TÁNG 唐 KARYA LI BAI 李白

UNSUR-UNSUR STILISTIKA DALAM PUISI TIONGKOK ERA DINASTI TÁNG 唐 KARYA LI BAI 李白 UNSUR-UNSUR STILISTIKA DALAM PUISI TIONGKOK ERA DINASTI TÁNG 唐 KARYA LI BAI 李白 Ong Mia Farao Karsono Program Studi Sastra Tionghoa Universitas Kristen Petra miafarao@gmail.com ABSTRAK Makalah ini bertujuan

Lebih terperinci

ANALISA KEBIJAKAN POLITIK WU ZETIAN MENURUT TEORI GEORGE C. EDWARD III

ANALISA KEBIJAKAN POLITIK WU ZETIAN MENURUT TEORI GEORGE C. EDWARD III ANALISA KEBIJAKAN POLITIK WU ZETIAN MENURUT TEORI GEORGE C. EDWARD III Liana, Nelly, Agustinus Sufianto Binus University, JL Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730 rosy_rinoa@yahoo.com,

Lebih terperinci

( 城隍爺, 文武判官, 七爺, 八爺 )

( 城隍爺, 文武判官, 七爺, 八爺 ) Dewa Pelindung Kota Dan Para Pendamping nya ( 城隍爺, 文武判官, 七爺, 八爺 ) Hal 1 Cheng Huang sebetulnya berarti parit pelindung kota benteng (cheng-benteng, huang-parit). Cheng Huang adalah Dewa pelindung kota.

Lebih terperinci

Wen Chang Di Jun, Kui Dou Xing Jun, Zhu Yi Fu Zi Dewa Pelindung Kaum Terpelajar

Wen Chang Di Jun, Kui Dou Xing Jun, Zhu Yi Fu Zi Dewa Pelindung Kaum Terpelajar 文昌帝君, 魁斗星君, 朱衣神君 Wen Chang Di Jun, Kui Dou Xing Jun, Zhu Yi Fu Zi Dewa Pelindung Kaum Terpelajar Hal 1 a). Wen Chang Di Jun adalah salah satu dari kelompok bintang utara. Keenam bintang lainnya yaitu Shang-jiang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang

Lebih terperinci

水神海神. (Shui Xian, Hai Shen) Dewa Air dan Dewa Laut

水神海神. (Shui Xian, Hai Shen) Dewa Air dan Dewa Laut 水神海神 (Shui Xian, Hai Shen) Dewa Air dan Dewa Laut Dewa pelindung pelayaran disamping Ma Zu atau Tian Shang Sheng Mu, ada lagi yang disebut Shui Xian. Pada zaman dahulu, kapal-kapal yang berlayar mempunyai

Lebih terperinci

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Pengertian dan Unsur-unsurnya Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan drama. Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang berarti membangun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya (Sudjiman,

Lebih terperinci

Dewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka

Dewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka Dewa-Dewa Taoisme Yang Terkemuka a). Yuan Shi Tian Zun Yuan Shi Tian Zun adalah Ling Bao Tian Zun dan Tai Shang Lao Jun. Dia sering disebut juga Yuan Shi Tian Wang. Menurut Taoisme, tiga maha dewa ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI. penelitian ini. Penulis mengutip beberapa konsep dan definisi yang terkait dengan objek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI. penelitian ini. Penulis mengutip beberapa konsep dan definisi yang terkait dengan objek BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN KERANGKA TEORI Bab II ini berisi tinjauan pustaka, konsep, dan kerangka teori yang digunakan pada penelitian ini. Penulis mengutip beberapa konsep dan definisi yang

Lebih terperinci

BAB 4 SIMPULAN. China angkataran 2003 Universitas Bina Nusantara serta wawancara dengan lima orang

BAB 4 SIMPULAN. China angkataran 2003 Universitas Bina Nusantara serta wawancara dengan lima orang BAB 4 SIMPULAN Setelah melakukan penelitian terhadap hasil terjemahan mahasiswa jurusan Sastra China angkataran 2003 Universitas Bina Nusantara serta wawancara dengan lima orang mahasiswa jurusan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiongkok memiliki sejarah panjang tentang kemasyuran masa lalunya dari masa kerajaan hingga komunisme. Kemasyuran peradaban masa lalu Tiongkok, dapat dilihat dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cina merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan dan ilmu filsafatnya. Cina dikenal sebagai bangsa dengan peradaban yang begitu tinggi. Cina juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang khas yang dimiliki dari negara tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh dan berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesusastraan Tiongkok sangat luar biasa. Selama periode

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesusastraan Tiongkok sangat luar biasa. Selama periode BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kesusastraan Tiongkok sangat luar biasa. Selama periode modern, kira-kira sejak awal abad ke-20, harus bersaing dengan kondisi yang paling buruk yakni:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. Dalam sejarah, seorang Kaisar merupakan salah satu unsur yang sangat penting

BAB 3 ANALISIS DATA. Dalam sejarah, seorang Kaisar merupakan salah satu unsur yang sangat penting 24 BAB 3 ANALISIS DATA Dalam sejarah, seorang Kaisar merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk dapat memahami sebuah dinasti secara utuh, meskipun unsur-unsur lainnya seperti budaya juga tidak

Lebih terperinci

E-Book Kalender Feng Shui 2012

E-Book Kalender Feng Shui 2012 E-Book Kalender Feng Shui 2012 timing is like precious of gold! - Chinese proverb Pengarang: Indonesia Feng Shui Online Center (Indonesia based Geomancer) Website:www.klikfengshui.com E-mail:consulting@klikfengshui.com

Lebih terperinci

ETOS KONFUSIANISME. Oleh: Xs. Dr. Oesman Arif

ETOS KONFUSIANISME. Oleh: Xs. Dr. Oesman Arif ETOS KONFUSIANISME Oleh: Xs. Dr. Oesman Arif LATAR BELAKANG SEJARAH Konfusius adalah nama Latin dari Nabi Kongcu, ajarannya disebut Konfusianisme. Nama ajaran yang diajarkan Nabi Khongcu sebenarnya disebut

Lebih terperinci

Sejarah Masuknya Tathagata Usnishavijaya Dharani ke

Sejarah Masuknya Tathagata Usnishavijaya Dharani ke Sejarah Masuknya Tathagata Usnishavijaya Dharani ke Tiongkok Atas welas asih Sang Buddha Gautama menyelamatkan Pangeran Sanzhu dari penderitaan, maka dibabarkannya Tathagata Usnishavijaya Dharani, oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah sastra atau karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah sastra atau karya sastra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah sastra atau karya sastra yakni prosa atau puisi. Dengan membaca karya sastra, kita akan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang berpendidikan masih sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan gambaran dari kehidupan sosial masyarakat. Karya sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bajin ( 巴金 ), bernama asli Li Yaotang ( 李尧棠 ) (25 November 1904 17 Oktober 2005), lahir di kota Chengdu, Provinsi Sichuan, China. Bajin adalah seorang sastrawan China

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: kritik sosial, bentuk, masalah, syair.

ABSTRAK. Kata Kunci: kritik sosial, bentuk, masalah, syair. ABSTRAK Lucyana. 2018. Kritik Sosial dalam Syair Nasib Melayu Karya Tenas Effendy. Skripsi, Program Studi Sastra Indonesia, FIB Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Dr. Drs. Maizar Karim, M.Hum (II) Dwi

Lebih terperinci

ANALISIS PUISI PENYAIR LI BAI BERDASARKAN GAYA BAHASA 李白诗歌修辞格分析

ANALISIS PUISI PENYAIR LI BAI BERDASARKAN GAYA BAHASA 李白诗歌修辞格分析 ANALISIS PUISI PENYAIR LI BAI BERDASARKAN GAYA BAHASA 李白诗歌修辞格分析 (libai shige xiucige fenxi) SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Medan untuk

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PADA BEBERAPA PUISI KARYA DU

GAYA BAHASA PADA BEBERAPA PUISI KARYA DU GAYA BAHASA PADA BEBERAPA PUISI KARYA DU FU 杜甫诗歌修辞格分析(Dùfǔ shīgē xiūcí gé fēnxī) SKRIPSI SARJANA OLEH: ANITA KESUMA NIM: 110710002 PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Bahasa tidak hanya berbentuk lisan, melainkan juga tulisan. Dengan adanya bahasa, manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekedar kata-kata kosong tanpa makna. Walaupun sepanjang zaman puisi selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. sekedar kata-kata kosong tanpa makna. Walaupun sepanjang zaman puisi selalu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Puisi adalah sebuah karya estetis dan karya seni sastra yang memiliki makna, bukan sekedar kata-kata kosong tanpa makna. Walaupun sepanjang zaman puisi selalu

Lebih terperinci

Kata Kunci :Tionghoa-Indonesia; Marga; Tionghoa; Etnis Tionghoa - Indoneisa

Kata Kunci :Tionghoa-Indonesia; Marga; Tionghoa; Etnis Tionghoa - Indoneisa ABSTRAKSI Tionghoa-Indonesia adalah salah satu etnis di Indonesia yang asal usul mereka dari Tiongkok.Biasanya mereka menyebut dirinya dengan istilah Tenglang (Hokkien), Tengnang (Tiochiu), atau Thongnyin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berbahasa memudahkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain, dalam bermasyarakat. Dasar yang sangat penting bagi seseorang untuk berkomunikasi adalah bahasa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol fu..., Andhara Aisya, FIB UI, 2008Universitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol fu..., Andhara Aisya, FIB UI, 2008Universitas 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan keseluruhan sistim pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial. Pengetahuan tersebut digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi

BAB I PENDAHULUAN. Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabhanti Watulea merupakan tradisi lisan masyarakat Watulea di Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara. Kabhanti Watulea adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang

BAB I PENDAHULUAN. telah dikembangkan sejak tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran Huang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Feng Shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya Tiongkok, dan telah dikembangkan sejak 4.700 tahun lalu. Feng Shui ditulis pada periode kekaisaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu yang paling populer ialah seni minum teh.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu yang paling populer ialah seni minum teh. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman. Ada berbagai jenis kesenian yang dapat dijumpai seperti seni musik, seni tari, seni lukis, dan sebaginya. Salah satu yang

Lebih terperinci

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Sastra Indonesia berorientasi pada hakikat pembelajaran sastra

Lebih terperinci

Tamadun Cina. Tamadun Islam dan Tamadun Asia

Tamadun Cina. Tamadun Islam dan Tamadun Asia Tamadun Cina Tamadun Islam dan Tamadun Asia Tamadun Cina merupakan salah sebuah tamadun tertua di dunia. Ianya diperintah secara silih berganti oleh dinasti yang berbeza yang berbentuk feudal dan kemudiannya

Lebih terperinci

E-Book Kalender Feng Shui 2009

E-Book Kalender Feng Shui 2009 E-Book Kalender Feng Shui 2009 timing is like precious of gold! - Chinese proverb Pengarang: Indonesia Feng Shui Online Center (Indonesia based Geomancer) Website:www.klikfengshui.com E-mail:consulting@klikfengshui.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami dan dirasakannya. Melalui tulisan puisi, pembaca dapat memahami

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami dan dirasakannya. Melalui tulisan puisi, pembaca dapat memahami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi adalah karya sastra yang ditulis dalam bentuk bait yang tersusun dengan kata-kata indah dan ditulis dengan bahasa yang singkat, namun memiliki makna yang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR ISI MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR ISI MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR ISI MATA PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra pada umumnya menarik perhatian karena dapat. kehidupan. Karya sastra merupakan sarana yang paling menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra pada umumnya menarik perhatian karena dapat. kehidupan. Karya sastra merupakan sarana yang paling menarik untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra pada umumnya menarik perhatian karena dapat memberikan kesadaran kita tentang kebenaran hidup ini serta dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sangat populer di kalangan masyarakat sampai saat ini. Puisi digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena kemajuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa tidak lain merupakan sarana manusia untuk mencapai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa tidak lain merupakan sarana manusia untuk mencapai berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa tidak lain merupakan sarana manusia untuk mencapai berbagai tujuan. Bahasa diartikan sebagai sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang sangat erat dengan alam.

Bab 1. Pendahuluan. Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang sangat erat dengan alam. Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang sangat erat dengan alam. Kebudayaan tersebut diaplikasikan secara langung melalui karya seni. Kebudayaan yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,

Lebih terperinci

BAB 4: ETIKA Confucianisme

BAB 4: ETIKA Confucianisme BAB 4: ETIKA Confucianisme Pengenalan Confucianisme bukanlah sejenis agama tetapi merupakan sistem kepercayaan dan falsafah budaya Cina kuno. Diperkembangkan daripada ajaran awal seorang ahli falsafah

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini, dipaparkan tentang konsep, penelitian peneliti sebelumnya, dan landasan teori yang digunakan sebagai landasan bagi penulis dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 SIMPULAN. Kitab Mazmur merupakan teks prosa keagamaan, dan merupakan bagian

BAB 3 SIMPULAN. Kitab Mazmur merupakan teks prosa keagamaan, dan merupakan bagian BAB 3 SIMPULAN Kitab Mazmur merupakan teks prosa keagamaan, dan merupakan bagian dari kitab suci umat nasrani, yaitu Alkitab. Kitab Mazmur merupakan kitab terpanjang dan kitab yang paling banyak dikutip

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI

ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI ANALISIS PENGARUH BAHASA INDONESIA TERHADAP KESALAHAN PENGGUNAAN KATA NEGASI BU DAN MEI Angely Setiawan, Reina Juwita, Fu Ruomei Binus University, Jl. Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembicaraan karya sastra tidak lepas dari penilaian-penilaian. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu seni adalah yang imajinatif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki berbagai macam potensi dan kreativitas dalam berimajinasi. Dalam menuangkan kemampuannya, manusia memiliki cara yang bervariasi dan beragam jenisnnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Mandarin memiliki sejarah yang sangat panjang. Seiring dengan berjalannya waktu, Bahasa Mandarin terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan. Contoh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Karya sastra merupakan hasil aktivitas manusia yang hidup dalammasyarakat dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Karya sastra merupakan hasil aktivitas manusia yang hidup dalammasyarakat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil aktivitas manusia yang hidup dalammasyarakat dengan segenap persoalan.karya sastra merupakan hasil karya salah satu cabang kebudayaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan kita tidak dapat melihatnya sebagai sesuatu yang statis, tetapi merupakan sesuatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih

BAB I PENDAHULUAN. Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geguritan merupakan salah satu karya sastra Bali tradisional yang masih hidup dan berkembang cukup baik. Hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan para pengarang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab satu telah disebutkan bahwa skripsi ini membahas kesesuaian bahan ajar (buku HCJ 1) dengan sasaran pembelajaran kemahiran membaca di Program Studi Cina FIB UI. Maka dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra dapat berfungsi sebagai karya seni yang bisa digunakan sebagai sarana menghibur diri bagi pembaca. Sastra dan manusia khususnya pembaca memiliki hubungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikat perhatian para peneliti, salah satunya adalah kakawin yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memikat perhatian para peneliti, salah satunya adalah kakawin yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam khazanah sastra Jawa Kuna (kawi) memang telah sejak lama memikat perhatian para peneliti, salah satunya adalah kakawin yang merupakan sastra Jawa Kuna yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra Indonesia telah bermula sejak abad 20 dan menjadi salah satu bagian dari kekayaan kebudayaan Indonesia. Sastra Indonesia telah mengalami perjalanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. (2006:1) mengatakan di artikelnya yang berjudul Schools adding Chinese

BAB 2 LANDASAN TEORI. (2006:1) mengatakan di artikelnya yang berjudul Schools adding Chinese 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penggunaan Bahasa Mandarin di Jakarta Seperti yang dimuat dalam Knight Ridder Tribune Business News, Walsh (2006:1) mengatakan di artikelnya yang berjudul Schools adding Chinese

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. selesai dikaji oleh peneliti sebelumnya. Kajian-kajian tersebut adalah kajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. selesai dikaji oleh peneliti sebelumnya. Kajian-kajian tersebut adalah kajian BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Dalam bab ini peneliti memaparkan tentang hasil penelitian terdahulu yang selesai dikaji oleh peneliti sebelumnya. Kajian-kajian tersebut adalah kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia, dengan bahasa orang bisa bertukar pesan dan makna yang digunakan untuk berkomunikasi oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang dimiliki manusia. Dengan keterampilan ini manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya. Berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam lingkup kebahasaan, pada dasarnya siswa harus menguasai empat aspek keterampilan berbahasa. Empat aspek keterampilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah banyak dilakukan salah satunya, penelitian pengajaran sastra dapat peneliti

Lebih terperinci

GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN

GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN GURU BAHASA INDONESIA, GURU SASTRA ATAU SASTRAWAN MENGAJARKAN SASTRA Tiurnalis Siregar Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Karya Sastra merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Naskah kuno merupakan salah satu warisan nenek moyang yang masih tersimpan dengan baik di beberapa perpustakaan daerah, seperti Perpustakaan Pura Pakualaman dan Museum

Lebih terperinci

FILSAFAT HUKUM MENURUT XUN ZI

FILSAFAT HUKUM MENURUT XUN ZI FILSAFAT HUKUM MENURUT XUN ZI Makalah ini sebagai tugas untuk persiapan Penulisan Desertasi dengan judul : Negara Hukum Berlandaskan Kebajikan dan Keadilan Menurut Filsafat Xun Zi Dosen Pengampu : Prof.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu hasil dari kebudayaan. Sastra merupakan kreasi manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra manusia bisa menuangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal yang

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci