BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KEHAMILAN Definisi kehamilan Kehamilan adalah terbentuknya produk kehamilan (janin, amnion, plasenta) dan hasil konsepsi di dalam uterus di mana berlangsungnya kurang lebih selama 280 hari atau 40 minggu. (Wiknjosastro, 2002). Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan sel telur (ovum) akhirnya berkembang hingga menjadi janin (fetus) yang matang (aterm). Kehamilan juga dapat didefinisikan sebagai dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma, dimana masa kehamilan dimulai dari konsepsi (bertemunya sel telur dengan sperma) sampai lahirnya janin (Aprilia, 2011). Secara medis kehamilan dimulai dari proses pembuahan sel telur wanita oleh spermatozoa dari pihak pria. Sel telur yang dibuahi akan berkembang jadi bakal embrio yang kemudian akan menjalani pembelahan sampai menjadi embrio. Bakal janin ini lalu akan menempel di selaput leher rahim, yang terletak di rongga rahim (Apriliawati, 2011) Tanda tanda kehamilan Setelah terjadi pembuahan, kehamilan berlangsung dalam waktu 280 hari (40 minggu) kehamilan wanita dibagi menjadi tiga triwulan yaitu: (Triwulan pertama: 0 12 minggu), (Triwulan kedua:

2 minggu), (Triwulan ketiga: minggu), karena pengeluaran hormon akan mengeluarkan gejala dan tanda hamil sebagai tanda dugaan hamil, tanda kemungkinan hamil dan tanda pasti kehamilan. a. Tanda dugaan hamil Menurut Manuaba (1999) tanda dugaan hamil meliputi: 1) Tidak datang bulan (amenorea) dengan konsepsi dan nidasi mulai mengeluarkan hormon maka pertumbuhan hormon dan perkembangan folikel tidak terjadi sehingga terdapat keadaan tidak datang bulan. 2) Buah dada sakit dengan terjadi perubahan peredaran darah menahan air dan garam sehingga ujung syaraf tertekan yang menimbulkan rasa sakit. 3) Perasaan ngidam, gangguan pencernaan, perkemihan serta pigmentasi kulit. b. Tanda kemungkinan kehamilan Pembesaran rahim dan perut, melalui pemeriksaan memberikan petunjuk adanya kehamilan. c. Tanda pasti kehamilan ini dapat ditegakkan melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) dapat diketahui terdapat fetal plate kantong gestasi rahim membesar.

3 2.1.3 Keluhan kehamilan Keluhan ringan kehamilan terutama terjadi pada kehamilan muda dan dengan makin tua kehamilan keluhan makin berkurang. Keluhan yang sering terjadi pada kehamilan muda misalnya: a. Morning sickness terjadi di pagi hari pada waktu bangun tidur keadaan ini disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat dan hormonal. b. Hipersalivasi pengeluaran air liur makin meningkat dapat menyebabkan gangguan gigi sehingga dapat terjadi pembengkakan gusi (epulsi). Hipersaliva dapat diatasi dengan menghisap gula. c. Kram betis pada hamil muda sering terjadi kram betis yang menunjukkan kekurangan beberapa vitamin tertentu dan mineral seperti vitamin E dan B komplek serta kalsium. d. Varises adalah pembesaran pembuluh darah sampai tampak dari luar. Varises disebabkan hormon kehamilan dan sebagian terjadi karena kaos kaki nilon panjang sampai paha. e. Sinkope (pingsan) dalam keadaan pusing (pening), kepala ringan dengan bangun mendadak aliran darah ke pusat susunan saraf otak terhambat sehingga terjadi kekurangan darah ke pusat susunan saraf otak (Manuaba, 1999).

4 2.1.4 Perubahan fisiologi pada saat kehamilan Dengan terjadinya kehamilan, maka seluruh sistem pada tubuh wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangan mengeluarkan hormon somatomamotropin, estrogen, progesteron yang menyebabkan perubahan pada: a. Rahim atau uterus Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi dan hiperplasia, sehingga pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus ini menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih kurang 2,5cm. b. Payudara Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron, dan somatomamotropin. Penampakan payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut : 1) Payudara menjadi lebih besar. 2) Areola payudara makin hiperpigmentasi (hitam). 3) Glandula Montgomery makin tampak. 4) Puting susu makin menonjol.

5 c. Sirkulasi Darah Ibu Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologi dengan adanya pengenceran darah yang disebut hemodilusi. Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25 % dengan puncak kehamilan 32 minggu diikuti dengan cardiac output (curah jantung) yang meninggi sebanyak kira-kira 30 %. Perbedaan darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: 1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. 2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter 3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat. d. Taktus Urinarius Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan semakin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali (Manuaba, 1998).

6 e. Sistem Imun Janin sebenarnya merupakan benda asing dalam tubuh karena pertemuan 2 gamet yang berlainan. Dari segi imunologi banda asing harus dilotak dan dikeluarkan dari dalam tubuh, namun ternyata janin diterima oleh tubuh kita. Meskipun diterima hal tersebut menyebabkan semakin rendahnya ketahanan tubuh ibu hamil. f. Sistem pencernaan Pada bulan-bulan pertama perasaan tidak enak mulai muncul, karena meningkatnya hormone ekstrogen. Tonus-tonus otot tractus digestivus semakin berkurang. Makanan semakin lama didalam usus, hal ini baik untuk proses absorsi tapi dapat menyebabkan konstipasi. Selain itu peningkatan asam lambung dikarenakan pengaruh HCG, ekstrogen dan progesteron mengakibatkan : 1) Hipersalivasi 2) Daerah lambung terasa panas 3) Mual 4) Emesis gravidarum sampai hiperemesis gravidarum. Perubahan kebutuhan tubuh pada saat kehamilan mengalami perubahan, yaitu:

7 a. Metabolisme basal (energi yang diperlukan untuk memelihara kegiatan tubuh) naik sebesar 15 % sampai 20% dari semula terutama triwulan ketiga. b. Keseimbangan asam basal mengalami penurunan dari 155 per liter menjadi 145 per liter, disebabkan hemodilusi (pengenceran) darah dan kebutuhan mineral yang dibutuhkan janin. c. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg berat badan atau sebutir telur sehari. d. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein. e. Meningkatnya kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil meliputi: Kalsium 1,5 gr setiap hari, gr untuk pembentukan tulang janin, Fosfor rata rata 2 gr dalam sehari, Zat besi, 800 mgr atau mgr sehari,air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air Perubahan Psikologi Pada Saat kehamilan Meningkatnya kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh membuat ibu merasa tidak sehat. Ibu mencari tanda- tanda pasti kehamilannya, banyak ibu merasa kecewa, penolakan maupun cemas. Selain itu ibu hamil senantiasa selalu memperhatikan perubahan dalam tubuhnya, ini membuat ibu merasa tidak nyaman disertai keluhan yang muncul salama kehamilan seperti mual dan muntah, pusing, cepat lelah. Sehingga keadaan psikologi ibu pun semakin labil ditandai dengan ibu yang bersikap ambivalen.

8 Perjalanan kehamilan yang lama, persiapan menghadapi persalinan dan persiapan menjadi orang tua menjadi beban tersendiri bagi ibu hamil. Hal ini membutuhkan support yang besar dari berbagai pihak sehingga ibu memperoleh ketenangan dan proses kehamilan berjalan lancar. 2.2 EMESIS GRAVIDARUM Pengertian emesis gravidarum Mual dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang sering terjadi pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula terjadi setiap saat dan malam hari. (Llewellyn- Jones, 1997; Tiran, 2007; Sabella 2010). Baverley O Brien (O Brien & Naber, 2002) menemukan bahwa 70-90% dari semua wanita hamil mengalami mual-mual, sementara 50% mengalami muntah-muntah paling tidak sekali. Mual dan muntah ini terjadi pada minggu ke-6 setelah hari pertama haid terakhir dan mencapai puncak pada minggu ke-11 dan secara khas menurun memasuki minggu ke-15 atau ke-16. Sebagian kecil ibu hamil merasakannya selama 9 bulan penuh (Prawirohardjo, 2002). Sabella (2010) mengatakan bahwa keluhan pertama saat kehamilan adalah rasa mual dan muntah-muntah yang pada beberapa wanita berawal tidak lama setelah pembuahan dan seringkali berlanjut sampai akhir bulan keempat. Beberapa wanita yang tidak mengalami

9 keluhan-keluhan semacam ini dalam satu kehamilan mungkin akan mengalaminya dengan hebat dalam kehamilan-kehamilan berikutnya Penyebab terjadinya emesis gravidarum Beberapa faktor penyebab dan predisposisi terjadinya emesis gravidarum adalah sebagai berikut: a. Faktor Internal Beberapa faktor internal diantaranya, yaitu : 1) Hormonal Kadar Human Chorionic Gonadotropin (hcg) yang meningkat dipercaya sebagai penyebab utama dari emesis, hal ini dibuktikan dengan muncul emesis pada kadar puncak hcg wanita hamil (trimester I) dan muncul juga pada kasus mola hidatidosa serta kehamilan multipel di mana kadar hcg juga jauh meningkat. Kadar hcg yang tinggi akan merangsang pusat muntah di medulla oblongata. Hormonal lainnya yang dapat mempengaruhi emesis adalah estrogen dan progesteron. Kadar estrogrn dan progesteron yang meningkat mengakibatkan terganggunya motilitas gaster. 2) Faktor psikologis: Kondisi psikologis juga memegang peranan yang tidak kalah penting dalam timbulnya mual muntah (Prawirohardjo, 2002). Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan, penolakan, kebanggaan yang ditimbulkan dari norma-norma

10 sosial kultur dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat (Saifuddin, 2000). 3) Usia Usia ibu mempengaruhi bagaimana mengambil keputusan dalam pemeliharaan kesehatannya (Notoatmodjo, 2003). Reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah tahun (Prawirohardjo, 2006). Usia 20 dan 30 adalah usia ideal untuk hamil dan melahirkan menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), sedang para ahli berpendapat usia dan fisik wanita mempengaruhi proses kehamilan, kesehatan janin dan persalinannya (Wesson, 2002), dijelaskan sebagai berikut : (a) Hamil kurang dari 20 tahun, rahim dan panggul sering kali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa, dengan kata lain kondisi fisik belum 100% siap, di usia ini secara biologis belum optimal, emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami goncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian selama kehamilan. angka kematian ibu dan janin 4-6 kali lipat lebih tinggi dibanding wanita yang hamil dan bersalin di usia 20-an. (b) Hamil di usia 20-an, kondisi fisik prima. Rahim sudah mampu memberi perlindungan atau kondisi yang maksimal untuk

11 kehamilan. Umumnya secara mental calon ibu juga sudah siap, ini berdampak pada perilaku ibu dimana ia menjaga dan merawat kehamilannya secara hati-hati. (c) Hamil di usia 30 hingga 35 tahun, mengingat kemajuan teknologi saat ini, di rentang usia ini ibu masih boleh hamil asal kondisi tubuh, kesehatan dan asupan nutrisi betul-betul terjaga. (d) Hamil di usia lebih dari 35 tahun, kesehatan ibu sudah menurun, kehamilan tergolong berisiko tinggi, itu sebabnya tidak dianjurkan menjalani kehamilan di usia ini. Menurut Wesson (2002), beberapa peneliti menemukan bahwa wanita muda lebih cenderung mengalami morning sickness. 4) Gravida Gravida adalah jumlah kehamilan yang pernah dialami oleh seorang wanita (termasuk kehamilan yang sekarang). Kehamilan pertama disebut primigravida dan kehamilan berikutnya multigravida. Wanita yang belum pernah hamil sampai stadium viabilitas adalah Nulligravida. Grande multygravida adalah wanita yang pernah hamil lebih dari empat kali (Farrer, 2001). Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida, Satu diantara seribu kehamilan, gejalagejala ini menjadi lebih berat (Prawirohardjo, 2008). wanita

12 hamil yang pertama kalinya lebih cenderung mengalami gangguan kehamilan (Wesson, 2002). Primigravida lebih sering terjadi mual dan muntah, O Brien menemukan beberapa bukti yang menyatakan bahwa produksi hormon estrogen dan metabolisme berubah pada kehamilan pertama seorang wanita dan rasa mual muntah akan lebih rendah pada kehamilankehamilan berikutnya (Wesson, 2002). 5) Pekerjaan Menurut Wesson (2002) kelelahan fisik maupun mental juga meningkatnya kemungkinan rasa mual. Wesson (2002) menambahkan ibu hamil yang bekerja pada outlet makanan siap saji paling cenderung mengalami mual muntah. Rose & Neil (2006) berpendapat keparahan mual pun berkaitan dengan gaya hidup calon ibu, kurang makan, kurang tidur atau istirahat dan stress dapat memperburuk rasa mual. 6) Pendidikan Kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil yang berpendidikan rendah (Prawirohardjo, 2002). Secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan keluarganya (Saifuddin, 2000).

13 7) Riwayat Kehamilan Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah pada mola hidatiodosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan (Prawirohardjo, 2002). 8) Riwayat Penyakit Ibu Penyebab emesis gravidarum lainnya adalah faktor endokrin seperti hipertiroid, diabetes dan lain-lain (Prawirohardjo, 2002). Hipertiroid pada kehamilan (morbus basodowi) adalah hiperfungsi kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya metabolism basal %, kadang kala disertai pembesaran ringan kelenjar tiroid. Penderita hipertiroid biasanya mengalami gangguan haid ataupun kemandulan. Kadang juga terjadi kehamilan atau timbul penyakit baru, timbul dalam masa kehamilan seperti hiperemesis gravidarum. b. Faktor Eksternal Adapun faktor eksternal dapat dibagi menjadi 3, yaitu : 1) Faktor Psikososial Leeners et al (2000) menyatakan bahwa faktor psikososial sangat terlibat dalam etiologi emesis gravidarum dan tidak hanya

14 mempengaruhi durasi dan keparahan gejala namun juga mempengaruhi resistensi dan oleh karena itu mempengaruhi keberhasilan strategi penatalaksanaan. Misalnya kesulitan dalam masalah membina hubungan. 2) Faktor Sosio-kultural Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi, konflik antara keinginan prokresi, kebanggaan, yang tumbuh dari norma-norma sosio-kultural dan persoalan dalam keadaan kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai gangguan jiwa mulai yang ringan sampai dengan yang berat. 3) Lingkungan Faktor lingkungan yang juga mempengaruhi emesis gravidarum adalah: bau, polusi pestisida dan bahan pengawet, suara berisik dan terlalu ramai (Tiran, 2008) Patofisiologi Teori mengatakan bahwa keluhan emesis gravidarum ini terjadi sebagai proses adaptasi wanita terhadap kehamilannya. Pada penderita dengan muntah terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidat dan lemak habis dipakai untuk keperluan energi, karena oksidasi lemak yang sempurna terjadi ketosis dengan tertimbunnya asam aseton asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.

15 Kurang cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstra seluler dan plasma berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang dan tertimbunnya zat metabolik dan toksida. Kekurangan kalsium sebagai akibat muntah dan bertambahnya ekskresi melewati ginjal menambah frekuensi mual dan muntah yang lebih banyak dan dapat merusak hati. Di samping itu dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolik dapat menyebabkan robekan pada selaput lendir, esophagus (kerengkongan) dan lambung yang dapat mengakibatkan perdarahan gastrointestinal (lambung usus) (Prawirohardjo, 2002) Tanda dan Gejala Tanda-tanda emesis gravidarum berupa: a. Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat. b. Nafsu makan berkurang c. Mudah lelah d. Emosi yang cenderung tidak stabil. Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat menjadi tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus menerus dan mengganggu keseimbangan gizi, cairan, dan elektrolit tubuh. Ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum yang berkelanjutan

16 dapat terkena dehidrasi sehingga akan menimbulkan gangguan pada kehamilannya (Sabella, 2010) Pengaruh emesis gravidarum terhadap kehamilan Emesis dalam keadaan normal tidak banyak menimbulkan efek negatif terhadap kehamilan dan janin, hanya saja apabila ini berkelanjutan dan berubah menjadi hiperemesis gravidarum yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada kehamilan. Wanita hamil dengan gejala yang berlebih berpotensi besar mengalami dehidrasi, kekurangan cadangan karbohidrat dan lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi robekan kecil pada selaput lender esofagus dan lambung atau sindroma Mallary Weiss akibat perdarahan gastrointestinal (Wiknjosastro, 2002). Tanda-tanda dehidrasi, adalah: berat badan menurun, denyut nadi meningkat (120x/menit dan terus naik), tekanan darah menurun (diastolic 50 mmhg dan terus turun), mata cekung, elastisitas kulit berkurang. Apabila ditemukan tanda-tanda dehidrasi pada ibu hamil maka ia harus segera mendapat pertolongan dari tenaga kesehatan. Pada kehamilan triwulan pertama, ketika sel-sel mulai membentuk sistem organ tubuh, kualitas asupan (nutrisi) sangat penting dari pada kualitas (kalori). Kekurangan nutrisi yang parah pada kehamilan awal dapat menyebabkan kerusakan janin dan janin yang tidak sempurna sering kali mengalami kematian janin atau keguguran (Tiran, 2007).

17 Pembesaran bayi di dalam rahim sangat tergantung dari asupan nutrisi ibu hamil. dapat melemahkan tubuh ibu, muntah yang berlebihan akan membuat tubuh kehilangan cairan dan hal ini akan mengganggu sirkulasi darah dan metabolisme tubuh bayi. Terganggunya sirkulasi darah dalam tubuh ibu akibat muntah akan mengganggu pula sirkulasi ke plasenta. Muntah yang berlebihan juga menyebabkan cairan tubuh makin berkurang, sehingga darah menjadi kental (hemokensentrasi) yang dapat melambat peredaran darah yang berarti konsumsi oksigen dan makanan kejaringan berkurang. Kekurangan makanan dan oksigen kejaringan akan menimbulkan kerusakan jaringan yang dapat menambah beratnya keadaan janin dan wanita hamil. Muntah yang berlebihan dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler pada lambung dan esofagus, sehingga muntah bercampur darah (Manuaba, 1998) Penatalaksanaan emesis gravidarum Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual muntah yang dirasakan oleh Ibu hamil pada masa kehamilannya, diantaranya : a. Pendekatan Nutrisional. Pendekatan tenaga kesehatan yang paling konvensional biasanya memasukkan saran untuk mengkonsumsi makan dalam jumlah sedikit tapi sering untuk mempertahankan kadar gula darah. Selain

18 itu dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung: B6, zink atau multivitamin (Tiran, 2008) b. TerapinPsikologik Terapi psikologik yang digunakan untuk relaksasi, diantaranya: 1) Relaksasi hypnobrithing 2) Aromaterapi 3) Kelas Relaksasi 4) Yoga c. Akupuntur dan Akupresur Penelitian yang dilakukan oleh Werntoft dan dykes (2001) melibatkan uji coba pada 60 orang wanita hamil yang mengalami mual muntah gestasional dan menemukan durasi perbedaan yang lebih lama secara signifikan pada kelompok akupresur dibandingkan kelompok plasebo. Carlsson (2000) melakukan uji silang acak single blind dengan kelompok kontrol plasebo, pada 33 orang wanita yang mengalami hiperemesis gravidarum, mereka membandingkan efek akupuntur perikardium 6 profunda atau penusukan jarum superfisial (plasebo). Wanita diminta untuk menilai dampak kedua terapi dengan menggunakan skala analog visual, dan hasilnya menunjukkan peningkatan yang lebih besar serta lebih cepat pada kelompok yang mendapatkan akupuntur profunda dibandingkan kelompok yang mendapatkan terapi plasebo.

19 d. Pengobatan herbal Penggunaan herbal menggunakan seluruh atau sebagian tanaman dalam bentuk berbeda dan merupakan prekursor farmasetik kontemporer. Pengobatan herbal mengandung bahan bahan farmakologis aktif yang diduga bekerja pada tingkat molekular, setiap tipenya memiliki efek kimia berbeda. Efek ini dapat terjadi akibat satu atau kombinasi bahan aktif yang diketahui digunakan untuk menstandarisasi sediaan obat. Herbal dapat diberikan dalam bentuk teh dan teh herbal atau infusi yang dibuat dari tanaman segar atau tanaman yang dikeringkan, atau dalam tablet, kapsul, dan krim yang dibuat di pabrik (Tiran, 2008) e. Terapi Obat Meskipun janin di dalam kandungan telah dilindungi dari pengaruh luar oleh plasenta dan selaput ketuban, tetapi ia sama sekali tidak terlepas dari pengaruh buruk obat yang dikonsumsi oleh sang ibu. Secara khusus, penggunaan obat-obatan pada ibu hamil tidak hanya memberikan efek samping pada sang ibu, tetapi lebih dari itu ada pengaruh buruk pada janin, yang berupa cacatcacat bawaan. Obat atau agen lain yang dapat mengakibatkan cacat bawaan yang nyata lazim disebut sebagai obat yang bersifat teratogenik atau dismorfogenik (Maulana, 2010). Sebagian besar obat yang digunakan oleh wanita hamil dapat menembus plasenta, sehingga embrio dan janin dalam masa

20 perkembangan terpapar terhadap efek farmakologis dan teratogenik agen tersebut. Faktor-faktor kritis yang mempengaruhi transfer obat menembus plasenta dan efek obat terhadap janin termasuk hal-hal sebagai berikut: (1) sifat fisikokimiawi; (2) kecepatan menembus plasenta dan jumlah yang mencapai janin; (3) durasi paparan; (4) sifat distribusi pada jaringan janin yang berbeda; (5) tahap perkembangan janin dan plasenta pada saat pemaparan; dan (6) efek obat yang digunakan secara kombinasi (Katzung, 2004). British National Formulary (2001) mengatakan mual di trimester pertama kehamilan tidak memerlukan terapi obat. Pada situasi yang jarang terjadi, jika muntah bersifat berat, suatu anti histamin (mis.prometazin) atau fenotiazin mungkin dibutuhkan. Jika gejala tidak teratasi dalam 24 sampai 48 jam, minta opini dari dokter spesialis.

21 2.3 HYPNOBRITHING Pengertian Metode hypnobirthing di Indonesia mulai disebar-luaskan pada tahun 2003 oleh Lanny Kuswandi, yang mempelajari metode hypnobirthing dari Marie Mongan di Australia. Hypnobirthing berasal dari kata Yunani, hypnos (tidur/ pikiran tenang) dan birthing (proses kehamilan sampai melahirkan), diartikan sebagai upaya alami menanamkan niat ke pikiran bawah sadar untuk menikmati proses kehamilan sampai persalinan (Kuswandi, 2008). Metode hypnobirthing merupakan suatu cara yang diciptakan dengan penggabungan antara metode hypnosis yang dilakukan sendiri (selfhypnosis) dan proses kehamilan sampai kelahiran alami, dengan kata lain hypnobirthing digunakan untuk menciptakan proses kehamilan sampai persalinan yang alamiah dimana ibu hamil akan dibantu untuk rileks, fokus, tenang dan dalam keadaan sadar sepenuhnya. Hypnobirthing mampu memicu hormon endorphin yang memberikan rangsangan kepada otak dengan sensasi kebahagaian, kenyamanan dan cinta, sehingga cara ini efektif untuk menghilangkan seluruh keluhan maupun perasaan tidak nyaman selama kehamilan (Kuswandi, 2011). Metode hypnobirthing dilakukan dalam tiga kali pertemuan, tetapi tidak tertutup kemungkinan dilakukan lebih dari tiga kali. Hal tersebut tergantung dari psikologi dan keluhan yang dihadapi ibu hamil. Jika masalah dan kondisi yang dihadapi dirasa berat, maka latihan bisa

22 dilakukan lebih dari empat kali sampai terlihat perubahan. Namun, dari pengalaman yang sudah ada, biasanya pada pertemuan ketiga kondisi ibu hamil sudah terlihat mengalami perubahan hingga mencapai 40 persen, bahkan ada yang lebih. Setelah pertemuan keempat, perubahan kondisi ibu hamil semakin besar hingga mencapai 80 persen (Kuswandi, 2008) Manfaat hypnobirthing Terapi hypnobirtihing banyak memberikan manfaat, tidak hanya untuk ibu hamil tapi juga untuk bayi, suami dan tenaga kesehatan, diantaranya: a. Manfaat yang didapat oleh ibu hamil 1) Mengatasi reaksi-reaksi perubahan dari dalam pada saat kehamilan seperti mual, muntah dan pusing. Alice et al (2001) meninjau studi empiris tentang hipnosis dalam mengatasi wanita hyperemesis gravidarum yang menekankan kebutuhan untuk mendapatkan diagnosa banding dan rujukan yang tepat. Mereka menyatakan bahwa penggunaan hipnosis medis pada wanita hamil yang mengalami mual dan muntah sedang dapat membantu mengurangi insiden hiperemesis gravidarum. 2) Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang dipengaruhi faktor stress dan depresi.

23 3) Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar hingga kadang tak terasa seperti sakit melahirkan. Pengendalian nyeri persalinan merupakan salah satu indikasi dilakukannya hynobirthing. Persiapan antenatal untuk persalinan membantu mengurangi stres, kecemasan dan nyeri yang dialami oleh ibu merupakan terapi yang lebih baik dibandingkan metode psikoprofilaksis (Oster, 2004). 4) Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar dan relatif lebih cepat. Dalam penelitian Harmon et al (2000), 60 orang wanita dibagi kedalam kelompok perlakuan yang diberikan hypnoterapi dan kelompok kntrol yang tidak diberikan hypnoterapi. Semua wanita yang mendapatkan hypnoterapi mengalami persalinan dalam waktu lebih singkat. 5) Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomy. 6) Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin. 7) Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat proses melahirkan. 8) Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaan. 9) Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan. 10) Meningkatkan produksi ASI (Air Susu Ibu).

24 b. Manfaat yang didapat oleh bayi 1) Spiritual Quotient merupakan getaran tenang dan damai yang dirasakan oleh janin dan merupakan dasar dari perkembangan jiwa. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon - hormon yang seimbang ke janin melalui plasenta. 2) Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi lebih sehat. Dalam penelitian Harmon et al (2000), juga dijelaskan Semua wanita yang masuk ke dalam kelompok perlakuan yang mendapatkan hypnoterapi, kondisi bayi pada saat lahir memiliki APGAR scor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. 3) Mencegah terjadinya bayi premature. 4) Mencegah terjadinya berat badan bayi kurang. c. Manfaat yang didapat oleh suami 1) Lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan. 2) Emosi istri akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari harinya. 3) Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh istri akan mempengaruhi aura orang - orang di sekitarnya juga. d. Manfaat yang didapat oleh dokter atau tenaga kesehatan : 1) Dapat lebih fokus dan konsentrasi bekerja karena tidak perlu menghadapi emosi labil ibu yang hendak melahirkan.

25 2) Kemungkinan timbulnya komplikasi dan masalah saat proses persalinan dan kelahiran, sangat kecil. 3) Tidak perlu untuk menggunakan obat bius untuk ibu yang hendak melahirkan. Jenkins dan Pritchard (2003) melakukan penelitian kepada 126 wanita primigravida dan 136 wanita multigravida, masing-masing dengan 300 orang kelompok kontrol yang memiliki usia yang sama, untuk menkaji efek hipnoterapi antenatal pada kala satu dan dua persalinan. Terdapat penurunan kebutuhan analgesik pada kala satu persalinan bagi wanita primigravida dan multigravida yang mendapat hypnoterapi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. 4) Lebih mudah menangani ibu hamil karena tidak panik dan tetap tenang Prinsip hypnobirthing Pikiran mempengaruhi seluruh tubuh. Segala sesuatu yang dilakukan tubuh ditentukan oleh pikiran. Oleh sebab itu ketika ditanamkan suatu pandangan bahwa proses kehamilan sampai persalinan adalah suatu proses alami dimana ibu akan merasa nyaman dengan semua gangguan maupun reaksi yang ditimbulkan, maka tubuh akan mengekspresikan semua yang dialami dengan rasa nyaman. Hal lain adalah ada endorfin yang merupakan hormon penghilang sakit

26 maupun tidak nyaman alami tubuh. Ini bisa dihasilkan ketika tubuh dalam keadaan relaksasi (Aprilia, 2011) Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan teknik Hypnobirthing Dalam Hypnobirthing akan dipelajari teknik-teknik relaksasi dan visualisasi yang akan membantu ibu selama bersalin dan dengan cepat memulihkan tingkat energi setelah persalinan. Agar dapat mengkondisi diri sendiri untuk masuk dengan cepat ke dalam relaksasi dan visualisasi. Berikut hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk melatih teknik HypnoBirthing : a. Waktu Memilih waktu untuk relaksasi di mana tidak terdapat gangguan. Menyisihkan waktu yang sama setiap hari. Bisa pagi, siang, atau malam hari. b. Tempat Memilih tempat latihan yang nyaman, tenang, bersuhu sejuk, dan dengan pencahayaan lembut temaram dan menjadikan tempat itu sebagai tempat latihan sehari-hari. c. Alat Menggunakan kaset dan CD musik atau lagu kesayangan yang memiliki nada atau irama berulang-ulang, tenang, serta lembut untuk menimbulkan respon tubuh terbaik.

27 d. Persiapan Ibu Hamil Memastikan kandung kemih kosong sehingga tidak perlu bolakbalik ke toilet dan menggunakan busana yang longgar dan mengenakan kain lembut untuk menutupi tubuh sehingga akan terasa nyaman. e. Terapis Ibu akan dilatih oleh terapis baik bidan ataupun yang lain yang telah mendalami ilmu hipnoterapi spesifik pada bidang kehamilan. f. Posisi Relaksasi Memilih posisi yang dianggap paling nyaman dengan mencoba sesantai mungkin. Bisa dalam posisi duduk atau berbaring sambil memejamkan mata dan menyamping (Payne, 2000; Morgan, 2007; Andriana, 2007). 1) Posisi berbaring terlentang Beberapa hal yang dapat membantu untuk menyamankan posisi berbaring terlentang: Gambar 2.1. Posisi Berbaring Terlentang

28 2) Posisi menyamping Posisi menyamping (lateral) terutama dipilih oleh ibu hamil saat menjalani persalinan tahap akhir dan sering kali untuk mengeluarkan bayi mereka. Ini juga merupakan posisi tidur bagi ibu yang sedang hamil. Gambar 2.2 Posisi Menyamping Empat langkah persiapan sebelum latihan hypnobirthing 1) Putar kepala dengan posisi miring ke atas bahu sebanyak 8 kali hitungan. Letakkan jari-jemari kiri dan kanan di atas bahu, lalu memutar ke belakang sebanyak 8 kali dan ke depan 8 kali. 2) Relaksasi otot, berbaring santai. Luruskan lengan kanan dan kiri sejajar tubuh. memposisikan telapak kanan menghadap ke atas. Menegangkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha, pinggul, dan dada. Menarik pundak ditarik ke atas dan kedua telapak tangan dikepal kuat-kuat. Mengerutkan dahi, tarik lidah ke arah langit-langit.

29 3) Relaksasi pernapasan. Ketika berbaring, napas akan terdorong ke arah perut. Menarik napas panjang lewat hidung sambil hitung sampai 10. Menghembuskan perlahan-lahan lewat mulut. Lakukan 10 kali. 4) Relaksasi pikiran. Pejamkan mata sejenak lalu buka perlahan -lahan sambil memandang ke satu titik yang tepat di atas mata, makin lama kelopak mata makin relaks, berkedip, dan pada hitungan ke-5, mata akan menutup. Ketika kondisi sudah nyaman, masukkan pikiran positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program positif, Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan saat persalinan akan menghadapinya dengan tenang Tahapan hypnobirthing Ada lima teknik dasar hypnobirthing, yaitu relaksasi otot, relasasi pernafasan, relaksasi pikiran, afirmasi, dan awakening. Setiap teknik memiliki beberapa alternatif di mana dapat dipilih salah satunya atau lebih yang dianggap paling efektif dan paling disukai. Belajar menggunakan kelima teknik ini, sehingga Ibu merasa lebih nyaman melewati masa kehamilan. Teknik ini dapat dipelajari di kelas Hypnobirthing, dan melalui kaset atau CD yang diberikan oleh instruktur sehingga dapat berlatih setiap hari di rumah. Pendamping persalinan juga sebaiknya mendapatkan naskah untuk digunakan saat ibu dan pendamping persalinan berlatih bersama dua atau tiga kali seminggu (Morgan, 2007). Teknik dasar Hypnobirthing merupakan kombinasi dari beberapa metode. Menurut Davis et al (Dalam Payne, 2000) tenaga kesehatan profesional dapat menggunakan metode yang dianggap baik. Dapat

30 menggunakan lebih dari satu metode yang dimunculkan pada satu periode waktu dengan mengkombinasikan beberapa teknik akan lebih efektif dibandingkan hanya menggunakan satu teknik. Adapun tahapan terapi hypnobirthing adalah sebagai berikut: a. Relaksasi Otot Menegangkan otot telapak kaki dengan menegakan telapak kaki ke arah langit-langit ruangan, kemudian rasakan ketegangan pada betis kiri dan kanan, paha kiri dan kanan, rasakan ketegangan otot seluruh perut, dada, pundak sedikit ditarik kearah telinga, kemudian rasakan di seluruh lengan sampai ditelapak tangan mengepal, kemudian rasakan ketegangan seluruh wajah dan biarkan sesaat, kita lepaskan ketegangan mulai otot wajah sampai otot telapak kaki sambil menghembuskan nafas. Sekarang rasakan betapa nikmatnya seluruh otot,dari otot wajah sampai otot kaki demikian relaksnya, seluruh pembuluh darah, seluruh sel dan seluruh organ bekerja dengan seimbang dan semakin sehat, rasakan seluruh otot wajah yang relaks selalu dalam keadaan berseri-seri tersenyum, rasakan relaks ini terus kita rasakan di daerah kepala, leher, bahu kiri dan kanan, lengan kiri dan kanan, telapak tangan kiri dan kanan dan seluruh jemari tangan. Biarkan rasa relaks ini merambat keseluruh dada bagian depan sampai belakang, seluruh organ yang ada di rongga dada bekerja dengan seimbang dan semakin sehat, rasa relaks ini terus terasa kearah perut bagian

31 depan sampai ke belakang seluruh organ pencernakan di dalam rongga perut. Rasa relaks ini akan terus dirasakan di daerah panggul bagian depan sampai belakang seluruh organ reproduksi, biarkan relaks ini terus keseluruh paha kanan dan kiri, lutut kiri dan kanan, betis kiri dan kanan, kedua telapak kaki dan seluruh jari kaki. b. Relaksasi Pernapasan Perhatikan nafas yang keluar masuk lewat hidung, hayati nafas adalah nafas kehidupan, bernafaslah dengan tenang dan dalam, perasaan menghirup nafas lewat hidung rasakan masuknya udara yang lewat ke dua lubang hidung mengalir ke seluruh paru-paru yang ada di rongga dada dan biarkan saja ke rongga perut dan rasakan udara yang bersih mengalir ke seluruh tubuh. Setelah selesai hembuskan nafas perlahan-lahan kedua lubang hidung, dan selalu diniatkan setiap menghirup nafas menjadi semakin relaks, semakin tenang hati semakin damai. c. Relaksasi pikiran Pikiran mempunyai getaran yang sangat ringan perlu dilatih agar menjadi tenang dan seimbang, silahkan membuka mata dan memandang satu titik kelangit-langit ruangan, pada saat kedua mata memandang satu titik terus menerus otak akan masuk dalam keadaan istirahat, ditandai dengan kedua mata terasa semakin

32 meredup, kedua kelopak mata semakin relaks dan mulai berkedip, dan biarkan pada hitungan ke 3 kedua kelopak mata terpejam dengan tenang, rasakan relaksnya jiwa dan raga dalam keadaan yang paling relaks, saatnya menanamkan niat positif kedalam batin kita, kita sebagai manusia niatkan mulai hari ini dan selanjutnya selalu dalam keadaan tenang dalam menghadapi setiap perubahan di dalam kehidupan, baik perubahan yang ada dalam diri sendiri ataupun perubahan-perubahan yang ada di sekeliling kita, tenang, niatkan mulai hari ini dan selanjutnya makin sehat jasmani dan rohani demikian juga bayi yang ada di dalam kandungan, selama proses kehamilan dan persalinan merasakan nyaman, tenang, semuanya berjalan lancar, pertahankan kondisi relaks yang semakin dalam dengan setiap kali kita menghirup nafas, niatkan kita masuk dalam keadaan yang paling tenang, niat di dalam batin realisasi di dalam kehidupan dengan mudahnya. d. Afirmasi Dalam keadaan pikiran yang tenang, rileks dan napas teratur itu, barulah mengafirmasi sebuah program positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar. Contoh program positif, Saya dan janin di dalam kandungan akan tumbuh sehat. Dan rasa mual dan muntah yang saya alami ini akan menghilang. Saya akan

33 merasa nyaman, tenang, dan semua akan berjalan lancar. Ulangi sebanyak 3 kali. e. Awakening Lakukan proses pengakiran hypnobirthing dengan yaitu pada hitungan ke 3 latihan selesai.1,2,3,latihan selesai, silahkan membuka mata, anda bangun dalam keadaan yang paling bugar,paling nyaman. Bantu klien merapikan diri bangun dan turun dari tempat tidur, lanjutkan dengan evaluasi dan dokumentasi hasil hypnobirthing (Hariyanto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses yang kompleks. Selama masa kehamilan kadang timbul beberapa keluhan yang mengganggu, salah satunya adalah mual dan muntah (Tiran, 2007).

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian dan analisa hasil penelitian maka dilakukan pembahasan secara mendalam mengenai hasil penelitian. Pembahasan di fokuskan untuk menjawab permasalahan penelitian

Lebih terperinci

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prevalensi 2.1.1. Pengertian Prevalensi Prevalensi adalah pengukuran jumlah orang dikalangan penduduk yang menderita satu penyakit pada satu titik di waktu tertentu. (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 - Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya. Keluhan Saat Hamil Ditulis oleh: Monik Wulandari Ini dia 15 keluhan yang paling umum dirasakan oleh para ibu hamil. Bedanya, selain di jenis keluhan juga pada kadarnya. Ada yang berat, ada juga yang ringan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui,

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis dan adaptasi seseorang wanita yang pernah mengalami kehamilan. Sebagian besar wanita menganggap bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal ialah 280

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan 38 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamualaikum Wr.Wb/Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN A. Pembahasan Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni kelompok intervensi hypnobirthing dan kelompok kontrol didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. tetapi ada yang timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gajala ini biasanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Emesis gravidarum adalah gejala yang wajar atau sering terdapat pada kehamilan trimester pertama. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi ada yang timbul setiap

Lebih terperinci

MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH. Teknologi Informasi dalam Kebidanan. yang dibina oleh

MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH. Teknologi Informasi dalam Kebidanan. yang dibina oleh MAKALAH MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nurudin Santoso.ST.,MT Oleh: Siska Dian Mandasari NIM 1302100036 POLITEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan kaum laki-laki. Sehingga tidak jarang kehamilan

Lebih terperinci

TANDA-TANDA KEHAMILAN

TANDA-TANDA KEHAMILAN Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Kode : BD 301 Dosen : Rosmainun, M.Kes Materi: 1. Menjelaskan tentang tanda tidak pasti kehamilan 2. Menjelaskan tentang tanda kemungkinan kehamilan 3. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Prawirohardjo, 2002:

Lebih terperinci

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS Perubahan yg normal karena kehamilan Uterus Peningkatan dramatis dalam ukuran dan berat Kontraksi braxton hicks, dimulai pada akhir trimester I. Kontraksi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir hingga lansia. Ketika memasuki usia dewasa awal tugas perkembangan individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tempat sel telur dari juta sperma yang dikeluarkan. Dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tempat sel telur dari juta sperma yang dikeluarkan. Dari jumlah BAB I ` PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah hasil dari pertemuan antara sperma dan sel telur. Dalam proses perjalanan sperma menemui sel telur (ovum), hanya sedikit yang berhasil mencapai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).

Lebih terperinci

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Dimana pada masa ini sesuatu anugrah seorang anak akan hadir diantara mereka. Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi (Prawirohardjo,2008 dalam Kumalasari, 2015).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. Kehamilan terjadi karena adanya proses pembuahan yaitu bertemunya sel telur wanita dengan sel spermatozoa

Lebih terperinci

Bab IV Memahami Tubuh Kita

Bab IV Memahami Tubuh Kita Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi dan memiliki peluang untuk terjadi pada semua ibu hamil. Komplikasikomplikasi ini bila dapat dideteksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir,

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang tidak sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa dimana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya (Mufdlilah, 2009, p.41). Masa kehamilan

Lebih terperinci

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima. Menjelang haid atau menstruasi biasanya beberapa wanita mengalami gejala yang tidak nyaman, menyakitkan, dan mengganggu. Gejala ini sering disebut dengan sindrom pra menstruasi atau PMS, yakni kumpulan

Lebih terperinci

telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam

telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap senam hamil.. 1. Pengertian Evaluasi. Evaluasi berarti penilaian atau penaksiran

Lebih terperinci

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati

MASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati MASA PRANATAL Siti Rohmah Nurhayati 1 Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan biologis Secara psikologis kehidupan manusia dimulai pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kehamilan Risiko Tinggi Kehamilan berisiko adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun terhadap janin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata Paham BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi

Lebih terperinci

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2 Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2 Nama : Retno Jayanti NIM : 09047 Semester 1 Angkatan 12 Saya mengerjakan no.4 dan akan mengkritisi jawaban kelompok 7 no.2 yang dikerjakan oleh Yuliani

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

Faizatul Ummah ABSTRAK

Faizatul Ummah ABSTRAK KETIDAKNYAMANAN PADA SISTEM PENCERNAAN IBU HAMIL BERDASARKAN TRIMESTER KEHAMILAN DI BPM Hj. SITI ISTRI MURTININGSIH DESA BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN Faizatul Ummah ABSTRAK Selama masa hamil,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL

SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL SATUAN ACARA PENYULUHAN MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL Topik : Morning Sickness Sub topik : Pengertian morning sickness pada ibu hamil Penyebab morning sickness pada ibu hamil Gejala morning sickness

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan, keadaan emosional yang dimiliki oleh seseorang pada saat menghadapi kenyataan atau kejadian dalam hidupnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Perubahan Fisik dan Psikologis selama Kehamilan Trimester III. selama kehamilan trimester III adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Perubahan Fisik dan Psikologis selama Kehamilan Trimester III. selama kehamilan trimester III adalah sebagai berikut: BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Perubahan Fisik dan Psikologis selama Kehamilan Trimester III a. Perubahan Fisik Menurut Dewi dan Sunarsih (2013), perubahan fisik ibu hamil selama kehamilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN Disusun Oleh : MUHAMMAD JAMAL MISHBAH 6143027 STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS S1 Keperawatan 3A Tahun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah di dunia yang sedang berkembang sudah terbukti dengan jelas, kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap mortalitas

Lebih terperinci

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS 1. Ketuban pecah Dini 2. Perdarahan pervaginam : Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta Intra Partum : Robekan Jalan Lahir Post Partum

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Kehamilan 1.1 Definisi Kehamilan Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu), dan

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo dalam Wawan dan Dewi (2010), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

Lebih terperinci

Keluhan-keluhan Selama Kehamilan

Keluhan-keluhan Selama Kehamilan Keluhan-keluhan Selama Kehamilan Keluhan-keluhan pada umumnya terjadi selama masa kehamilan. Keluhan tersebut umum didapatkan pada kondisi hamil dan merupakan kejadian yang normal. Keluhan tersebut diantaranya

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN TENTANG PERSALINAN DENGAN HYPNOBIRTHING DI AKADEMI KEBIDANAN MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Gusni Rahmarianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Hypnobirthing

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Konsep Stres 2.1.1 Pengertian Menurut Hawari (2001), stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

Lebih terperinci

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah. 1. Hipokalsemia HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dl darah. PENYEBAB Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN TEORI

BAB II TINJUAN TEORI 6 BAB II TINJUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Hiperemesis gravidarum a. Kehamilan Kehamilan adalah proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan, sehingga menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim

Lebih terperinci

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar pada Ibu Bersalin 1. Dukungan fisik dan psikologis 2. Kebutuhan makanan dan cairan 3. Kebutuhan eliminasi 4. Posisioning dan aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai calon ibu. Tidak semua wanita yang sudah menikah mengalami hal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai calon ibu. Tidak semua wanita yang sudah menikah mengalami hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu anugerah yang didambakan semua wanita sebagai calon ibu. Tidak semua wanita yang sudah menikah mengalami hal yang dinamakan hamil atau mengandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada beberapa wanita masa menstruasi merupakan masa-masa yang sangat menyiksa. Itu terjadi akibat adanya gangguan-gangguan pada siklus menstruasi. Gangguan menstruasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istirahat dan tidur suatu faktor bagi pemulihan kondisi tubuh setelah sehari penuh melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk istirahat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan hcg mempunyai peranan penting dalam perubahan tersebut, yang salah

BAB I PENDAHULUAN. dan hcg mempunyai peranan penting dalam perubahan tersebut, yang salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita dan merupakan suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi berharga karena

Lebih terperinci

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal masa sebelum menjelang persalinan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa mengalami kegemukan. Di Amerika orang meninggal. penduduk menderita kegemukan (Diana, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa mengalami kegemukan. Di Amerika orang meninggal. penduduk menderita kegemukan (Diana, 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi dan era globalisasi yang mulai memasuki sebagian besar negara-negara berkembang telah memberikan beberapa kemajuan kepada masyarakat dalam hal standar kehidupan

Lebih terperinci

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak : SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak : Saat ini, wanita yang tengah hamil tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga

Lebih terperinci

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda

Lebih terperinci

AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nausea) dan muntah (Emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM DI BANGSAL DAHLIA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan Disusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa ketika seorang wanita membawa embrio didalam tubuhnya. Awal kehamilan terjadi pada saat sel telur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hipertensi 1. Definisi Hipertensi Menurut WHO menetapkan bahwa tekanan darah seseorang adalah tinggi bila tekanan sistolik (sewaktu bilik jantung mengerut) melewati batas lebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi : 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002,

Lebih terperinci

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA DIABETES HIPOGLIKEMIA GEJALA TANDA : Pusing Lemah dan gemetar Lapar Jari dan bibir kebas Pucat Berkeringat Nadi cepat Mental bingung Tak sadar DIABETES HIPOGLIKEMIA PERTOLONGAN PERTAMA ; Bila tak sadar

Lebih terperinci

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Oleh : Agus Triyono, M.Kes Pengertian Kedaruratan medis adalah keadaan non trauma atau disebut juga kasus medis. Seseorang dengan kedarutan medis dapat juga terjadi cedera.

Lebih terperinci

PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN

PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN 1. Perubahan Fungsi Perubahan Hormonal Perubahan Mekanikal Pembesaran uterus yang menyebabkan tekanan organ, payudara menyebabkan perubahan postur dan posisi tubuh 2. Perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan,

Lebih terperinci

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi. Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit

Lebih terperinci

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut BAB XXI Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah Nyeri perut hebat yang mendadak Jenis nyeri perut Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut 460 Bab ini membahas berbagai jenis nyeri di perut bawah (di bawah

Lebih terperinci

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Pembentukan dan Persiapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hamil adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia akibat adanya pembuahan antara sel kelamin laki laki dan sel kelamin perempuan, dimulai dari adanya

Lebih terperinci

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g ASUHAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH By. Farida Linda Sari Siregar, M.Kep PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari

Lebih terperinci

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar

Tips Mengatasi Susah Buang Air Besar Susah buang air besar atau lebih dikenal dengan nama sembelit merupakan problem yang mungkin pernah dialami oleh anda sendiri. Banyak yang menganggap sembelit hanya gangguan kecil yang dapat hilang sendiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan normal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Definisi Kehamilan adalah dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu ) dihitung dari hari pertama sampai terakhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang normal dan alamiah. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan bisa saja terjadi sebuah kondisi sehingga membuat kehamilan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya tinja yang keras sehingga buang air besar menjadi jarang, sulit dan nyeri. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kehamilan Kehamilan adalah satu dari tiga periode dalam kehidupan wanita saat mengalami perubahan hormonal yang penting. Periode pertama adalah menarche yaitu masa pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

Lebih terperinci

KEDARURATAN LINGKUNGAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung

Lebih terperinci

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu) 14 (polidipsia), banyak kencing (poliuria). Atau di singkat 3P dalam fase ini biasanya penderita menujukan berat badan yang terus naik, bertambah gemuk karena pada fase ini jumlah insulin masih mencukupi.

Lebih terperinci

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK PENGARUH KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER I TERHADAP MUNCULNYA GANGGUAN MORNING SICKNESS DI WILAYAH KERJA PUSKESMA KUSUMA BANGSA KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi 1. Defenisi motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere yang berarti menggerakan (Winardi, 2007). Swanburg 2002 mendefenisikan motivasi sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada trimester pertama (Hutahaean, 2013). Hampir 45% wanita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap ibu hamil pada trimester pertama mengalami mual dan muntah. Keadaan ini merupakan hal yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan terutama pada trimester pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan satu periode dimana seorang wanita membawa embrio (fetus) didalam rahimnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu mulai waktu menstruasi terakhir

Lebih terperinci

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru

Lebih terperinci