BAB 2 LANDASAN TEORI. Manfaat yang didapat dari jaringan komputer ialah : jaringan untuk saling berbagi sumber daya. informasi yang penting lainnya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. Manfaat yang didapat dari jaringan komputer ialah : jaringan untuk saling berbagi sumber daya. informasi yang penting lainnya."

Transkripsi

1 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer yang saling berhubungan dengan menggunakan suatu protokol komunikasi sehingga antara satu komputer dengan komputer yang lain dapat berbagi data atau berbagi sumber daya (sharing resources). Manfaat yang didapat dari jaringan komputer ialah : 1. Berbagi sumber daya Jaringan komputer memungkinkan komputer-komputer dalam satu jaringan untuk saling berbagi sumber daya. 2. Media Komunikasi Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya. 3. Integrasi Data Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

2 4. Keamanan Data Sistem jaringan komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data karena dapat mengatur pemberian hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap sumber data sehingga data mendapatkan perlindungan Konsep Network Models Pada saat pertama kali munculnya jaringan komputer, kebanyakan komputer hanya dapat berkomunikasi dengan komputer yang dibuat oleh perusahaan yang sama. Pada akhir tahun 1970, International Organization for Standarization (IOS) membuat model referensi Open System Interconnection (OSI) sebagai solusi untuk mengatasi masalah kompabilitas tersebut Konsep Layer dan Protokol Jaringan Konsep layer digunakan untuk menjelaskan bagaimana komputer berkomunikasi satu sama lain. Konsep layer menjelaskan bagaimana jaringan komputer mendistribusikan informasi dari sumber ke tujuan. Ketika komputer mengirimkan informasi melalui jaringan, semua komunikasi diatur di sumber dan kemudian dikirim ke tempat tujuan. 7

3 tujuan : Berikut ini menggambarkan aliran data dikirim dari sumber ke Gambar 2.1 Gambar Aliran Data Dikirim dari Sumber ke Tujuan Informasi yang ada dalam jaringan secara umum disebut sebagai data atau paket. Sebuah paket secara logika merupakan sekumpulan unit informasi yang bergerak di antara sistem komputer. Setiap kali data melewati layer, informasi ditambahkan dari setiap layer pengirim sampai layer penerima pada komputer tujuan. Protokol jaringan adalah suatu standar yang harus saling dimengerti oleh komputer agar dapat saling berkomunikasi. Model yang umum di gunakan dalam protokol jaringan adalah Open System Interconnection (OSI) layer dan Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Model Open System Interconnection (OSI) Layer Pada awal tahun 1980an terjadi peningkatan pesat jumlah dan ukuran jaringan komputer. Setelah terjadi peningkatan dan perkembangan jaringan tersebut, disadari akan sulit sekali berkomunikasi dalam jaringan dengan bahasa yang berbeda karena alat-alat jaringan 8

4 komputer yang dikembangkan tidak memiliki standarisasi yang sama, sehingga alat-alat jaringan mengalami masalah dalam berkomunikasi antar alat jaringan karena memiliki standar yang berbeda. Untuk mengatasi masalah komunikasi ini, maka International Organization for Standardization (ISO) mengembangkan model jaringan seperti Digital Equipment Corporation net (DECnet), System Network Architecture(SNA), dan TCP/IP untuk menetapkan standarisasi yang dapat diimplementasikan ke semua jaringan. Dengan model yang dikembangkan oleh ISO, perusahaan dapat membuat jaringan yang sesuai dengan standarisasi sehingga mampu berkomunikasi dengan alat jaringan yang berbeda. Open System Interconnection (OSI) yang dikeluarkan tahun 1984 merupakan model jaringan yang dibuat oleh ISO. OSI menyediakan standarisasi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjamin kesamaan kinerja dengan teknologi jaringan lainnya. Keuntungan dari model OSI layer adalah : 1. Mengurangi kerumitan. 2. Standarisasi interface. 3. Mempermudah perancangan secara modular. 4. Menjamin interoperabilitas teknologi yang berbeda. 5. Perkembangan yang sangat cepat. 6. Mempermudah pembelajaran dan pengajaran. 9

5 OSI merupakan sebuah framework yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana informasi berjalan dalam jaringan. Model OSI menjelaskan bagaimana paket berjalan melalui berbagai macam layer mulai dari hardware dalam sebuah jaringan, bahkan bila pengirim dan penerima memiliki tipe media jaringan yang berbeda. Model referensi OSI memiliki tujuh layer dengan fungsinya masing-masing. Sebuah data yang melewati layer OSI akan melalui tujuh layer secara berurutan tergantung dari arah data tersebut. Ketujuh layer OSI tersebut ialah : 1. Application Layer ini menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna dan bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program , dan service lain yang berjalan di jaringan, seperti server, printer atau aplikasi komputer lainnya. 2. Presentation Layer ini bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen,.gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode, translasi data, enkripsi dan konversi. 3. Session Layer ini menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi serta bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. 10

6 4. Transport Layer ini bertanggung jawab untuk membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika end-to-end antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling). 5. Network Layer ini bertanggung jawab untuk menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. 6. Data Link Layer ini menyediakan link untuk data dan memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan hardware, kemudian diangkut melalui media komunikasi dengan kartu jaringan serta mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error. 7. Physical Layer ini bertanggung jawab atas proses konversi data menjadi bit kemudian mentransfernya melalui media seperti kabel dan menjaga koneksi fisik antar sistem. 11

7 Gambar 2.2 Gambaran Model OSI Layer Model Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Layer Model TCP/IP dikembangkan oleh ARPANET. ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) adalah jaringan komputer yang dibuat oleh ARPA (Advanced Research Project Agency) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun ARPANET difungsikan sebagai sarana percobaan teknologi jaringan komputer 12

8 terbaru pada zamannya, seperti teknologi packet switching dan menjadi permulaan berdirinya Internet yang ada sekarang. Saat ini TCP/IP digunakan sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independent terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang memungkinkan beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lain di internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX ) untuk membentuk jaringan yang heterogen. Sebagai sebuah protocol, TCP/IP juga memiliki model referensi sendiri yang terdiri dari empat layer, yaitu: 1. Application Layer Layer ini berfungsi untuk menangani high-level protocol, masalah representasi data, proses encoding dan dialog control yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan. Layer ini berisi spesifikasi protokol-protokol khusus yang menangani aplikasi umum seperti Telnet, File Transfer Protocol (FTP), Domain Name System (DNS), dan lain-lain. 13

9 2. Transport Layer Layer ini menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan dengan cara membuat logical connection antara keduanya. Layer ini bertugas untuk memecah data dan membangun kembali data yang diterima dari application layer ke dalam aliran data yang sama antara sumber dan pengirim data. Transport layer juga menangani masalah reliability, flow control dan error correction. Layer ini terdiri dari dua protokol yaitu TCP dan UDP. Transmission Control Protocol (TCP) TCP adalah suatu protokol yang berada di lapisan transport (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). User Datagram Protocol (UDP) UDP adalah protokol yang bersifat connectionless, dan bersifat kebalikan dari TCP yang berorientasi connection. UDP merujuk kepada paket data yang tidak menyediakan keterangan mengenai alamat asalnya saat paket data tersebut diterima. Protokol UDP ini cukup simpel sehingga untuk tujuan tertentu, bisa membantu penyelesain tumpukan protokol TCP/IP. 14

10 3. Internet Layer Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih jalur terbaik yang akan dilewati oleh paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga bertugas untuk melakukan packet switching untuk mendukung tugas utama tersebut. Layer ini terdiri dari Internet Protocol (IP), Internet Control Message Protocol (ICMP), Address Resolution Protocol (ARP), dan Reverse Address Resolution Protocol (RARP). 4. Network Access Layer Layer ini bertugas untuk mengatur semua hal yang diperlukan sebuah paket IP agar dapat dikirimkan melalui sebuah medium fisik jaringan. Termasuk di dalamnya adalah teknologi LAN dan WAN. Gambar 2.3 Gambaran Model TCP/IP Layer 15

11 2.2 Internet Protocol (IP) Internet Protocol adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) Pengalamatan IP Alamat IP terdiri dari 32 bit dimana dalam penulisannya IP dibagi menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit dan dibatasi dengan titik. Contoh: Pengalamatan IPv4 terdiri dari 2 bagian yaitu bagian network number dan host number. Bit-bit network ditandai dengan angka binary 1 dan bit-bit host ditandai dengan angka binary 0. Pembagian bit-bit network dan host ini ditentukan dengan Subnet Mask. Contoh: / , menyatakan bahwa 24 bit pertama adalah network dari Alamat IP dan sisanya 8 bit merupakan bit-bit host bagi IP. Pengalamatan IPv4 terdiri dari 5 kelas : 1. Kelas A Kelas A merupakan kelas yang memiliki jumlah host number yang terbanyak, karena hanya 8 bit pertama digunakan sebagai 16

12 bit-bit network dan sisanya 24 bit digunakan sebagai bit-bit host. Kelas ini biasa digunakan oleh perusahaan yang memiliki jaringan dalam skala yang besar. Alamat IP pada kelas A dimulai dari sampai dengan Kelas B Kelas B memiliki 16 bit pertama sebagai bit-bit network dan 16 bit sisanya digunakan sebagai bit-bit host. Alamat IP kelas B digunakan untuk jaringan dengan skala menengah. Alamat IP pada kelas B berkisar antara sampai dengan Kelas C Kelas C memiliki 24 bit pertama sebagai bit-bit network dan 8 bit sisanya digunakan sebagai bit-bit host. Kelas ini memiliki jumlah host address yang paling sedikit dan digunakan untuk jaringan dengan skala kecil. Alamat pada kelas C berkisar antara sampai dengan Kelas D Kelas D merupakan kelas khusus yang tidak dapat dipakai oleh publik karena satu blok kelas ini khusus dipakai untuk keperluan multicast. Multicast adalah jenis transmisi layaknya broadcast, namun dalam skala yang lebih kecil. 17

13 5. Kelas E Kelas E adalah kelas IP yang tidak digunakan dan khusus disimpan dengan tujuan sebagai kelas cadangan untuk keperluan di masa mendatang Routing pada IP Routing pada IP adalah suatu proses penentuan jalur untuk melewatkan datagram IP dari alamat pengirim ke alamat tujuan. Alat yang berfungsi melakukan routing IP disebut router. Proses routing dilakukan pada setiap hop. Hop adalah perjalanan paket data dari satu router atau host ke router atau host lainnya. Proses routing ini menjadi sangat penting dalam jaringan Internet yang menghubungkan berbagai jenis jaringan seperti LAN, MAN atau WAN. Pada TCP/IP terdapat pula protokol routing yang bertugas melakukan proses pemilihan jalur data dari pengirim ke tujuannya. Protokol routing tersebut diantaranya: Routing Information Protocol (RIP), Open Shortest Path Protocol (OSPF), Border Gateway Protocol (BGP) dan lain-lain. Protokol-protokol routing tersebut dimasukkan dalam dua kategori yang berbeda. RIP dan OSPF masuk dalam ketegori Interior Gateway Protocol (IGP), sedang BGP berada dalam kategori Exterior Gateway Protocol (EGP). IGP adalah protokol routing yang menangani routing jaringan Internet pada sebuah autonomous system sementara EGP menangani routing antar autonomous system. Autonomous system (AS) secara umum didefinisikan sebagai jaringan 18

14 internet yang berada dalam satu kendali administrasi dan teknis. Internet merupakan kumpulan dari ribuan autonomous system. 2.3 Arsitektur MPLS Jaringan MPLS Multi Protocol Label Switching (MPLS) adalah arsitektur jaringan yang didefinisikan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk memadukan mekanisme label swapping di layer dua dengan routing di layer tiga untuk mempercepat pengiriman paket. Arsitektur MPLS dirancang guna memenuhi karakteristik-karakteristik wajib dari sebuah jaringan kelas carrier (pembawa) berskala besar. Jaringan MPLS menggunakan protokol routing layer tiga serta protokol dan mekanisme transport layer dua yang bisa diperoleh secara luas. IETF membentuk kelompok kerja MPLS pada tahun 1997 guna mengembangkan metode umum yang telah distandarisasi. Tujuan dari kelompok kerja MPLS ini adalah untuk menstandarisasikan protokolprotokol yang menggunakan teknik pengiriman label swapping (pertukaran label). Penggunaan label swapping ini memiliki banyak keuntungan antara lain dapat mengurangi banyaknya proses yang terjadi dalam pengolahan paket data yang terjadi di IP router. Router switch mengambil keputusannya sendiri tentang jalur mana yang akan 19

15 diambil. MPLS juga memiliki kelebihan yang mampu memperkenalkan kembali connection stack ke dalam dataflow IP. Gambar 2.4 Arsitektur MPLS Keunggulan teknologi MPLS ialah : MPLS memiliki efisiensi yang lebih baik, karena dalam MPLS, routing jaringan akan ditangani dengan baik dan sederhana, sehingga proses-proses pengiriman sebuah paket menjadi baik dan efisien. MPLS mengurangi banyaknya proses pengolahan yang terjadi di IP router. MPLS menyediakan Quality of Service (QoS) dalam jaringan backbone dan menghitung parameter QoS menggunakan teknik Differentiated Services (DiffServ), sehingga setiap layanan paket yang dikirimkan akan mendapat perlakuan yang berbeda sesuai dengan skala prioritasnya. 20

16 Komponen-komponen MPLS terdiri dari: Label Switched Path (LSP) Merupakan jalur yang melalui satu atau serangkaian LSR dimana paket diteruskan oleh label swapping dari satu MPLS node ke MPLS node yang lain. Label Switching Router (LSR) Merupakan router dalam MPLS yang berperan dalam menetapkan LSP dengan menggunakan teknik label swapping dengan kecepatan yang telah ditetapkan. MPLS Edge Node atau Label Edge Router (LER) Merupakan router MPLS yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan node yang berada di luar MPLS domain. MPLS Ingress Node MPLS node yang mengatur trafik saat akan memasuki MPLS domain. MPLS Egress Node MPLS node yang mengatur trafik saat akan meninggalkan MPLS domain. MPLS Label Merupakan deretan bit informasi yang ditambahkan pada header suatu paket data dalam MPLS. Label MPLS atau yang disebut juga MPLS header ini terletak di antara header layer 2 dan header layer 3. 21

17 MPLS Node Node yang menjalankan MPLS. MPLS node ini sebagai control protocol yang akan meneruskan paket berdasarkan label. Dalam hal ini MPLS node merupakan sebuah router. Forward Equivalance Class (FEC) Merupakan representasi dari beberapa paket data yang diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan resource yang sama di dalam proses pertukaran data. Label Distribution Path (LDP) Merupakan protokol yang berfungsi untuk mendistribusikan informasi yang ada pada label ke setiap LSR pada MPLS. Protokol ini digunakan untuk memetakan FEC ke dalam label untuk selanjutnya akan dipakai untuk menentukan LSP. Jaringan MPLS terdiri atas sirkuit yang disebut label-switched path (LSP), yang menghubungkan titik-titik yang disebut labelswitched router (LSR). LSR pertama dan terakhir disebut ingress dan egress. Setiap LSR dikaitkan dengan sebuah forwarding equivalence class (FEC), yang merupakan kumpulan paket yang menerima perlakukan forwarding yang sama di sebuah LSR. FEC diidentifikasikan dengan pemasangan label. Untuk membentuk LSP, diperlukan suatu protokol untuk menentukan forwarding berdasarkan 22

18 label pada paket. Label yang pendek dan berukuran tetap mempercepat proses forwarding dan mempertinggi fleksibilitas pemilihan path. Hasilnya adalah jaringan yang bersifat lebih connection oriented Sistem Kerja MPLS Jaringan MPLS terdiri dari rangkaian node-node yang bisa melakukan switching dan routing berdasarkan label yang dipasang pada setiap paket. Domain MPLS terdiri dari serangkaian node MPLS yang saling berhubungan. Node-node ini disebut Label Switched Router (LSR). Label-labelnya menentukan aliran paket diantara kedua end point (titik akhir). Jalur khusus melalui jaringan LSR untuk setiap alirannya yang disebut Forwarding Equivalence Class (FEC) telah ditentukan. MPLS adalah teknologi yang connection oriented. Setiap FEC memiliki karakterisasi lalu lintasnya yang menentukan persyaratan QoS untuk aliran tersebut. Karena LSR mengirim paket yang berdasarkan pada nilai labelnya, maka proses pengirimannya lebih sederhana dari pada dengan router IP. 23

19 Gambaran Cara kerja MPLS: Gambar 2.5 Cara kerja MPLS Sebelum paket dikirim, untuk paket-paket dalam FEC tertentu harus ditentukan terlebih dahulu jalurnya melalui jaringan yang disebut Label Switched Path (LSP). Selain itu yang harus ditentukan pula adalah parameter QoS-nya. Parameter QoS menentukan seberapa banyak sumber daya yang diberikan kepada jalur tersebut dan apa kebijakan queuing (mengantri) dan discard (membuang) pada setiap LSR untuk FEC-nya tadi. Untuk melakukan hal di atas itu dibutuhkan protokol gateway interior seperti OSPF untuk informasi routing dan reachability. Setiap paket dalam FEC diberikan label yang hanya berlaku untuk lokal saja. Protokol seperti Label Distribution Protocol (LDP) atau RSVP dengan versi yang telah ditingkatkan dan digunakan untuk 24

20 menentukan route dan nilai (angka) label. Protokol tersebut bisa juga ditentukan secara manual oleh operator. Paket masuk ke dalam domain MPLS melalui Label Edge Router (LER) untuk diberikan label. Disinilah paket itu diolah untuk menentukan kebutuhannya akan layanan layer jaringan, yang mendefinisikan QoS-nya. LSR memberikannya kepada FEC tertentu dan LSP, lalu setelah itu paketnya dikirimkan. Setiap LSR yang menerima paket berlabel mengambil label yang masuk dan memasangkan label yang keluar pada paket tersebut, dan kemudian mengirimkan paket itu ke LSR berikutnya dalam LSP. Jalan keluar (egress edge) LSR mengambil label tersebut, membaca header paket IP-nya, dan mengirimkan paket itu ke tujuan akhirnya. Salah satu fitur MPLS yang paling penting adalah label stacking (penumpukan label). Paket yang telah diberi label bisa membawa banyak label yang disusun berdasarkan urutan last-in-firstout (yang terakhir masuk yang pertama keluar). Pengolahannya menurut label yang paling atas. Dalam setiap LSR-nya, label bisa ditambahkan pada tumpukannya (stack) atau diambil dari tumpukannya. Jadi dengan cara ini, kumpulan LSP bisa dibuat ke dalam satu LSP untuk bagian rute yang membentuk tunnel. FEC untuk sebuah paket bisa ditentukan oleh satu atau lebih parameter, seperti sumbernya atau alamat tujuan IP, sumber atau point tujuan, IP protokol ID, code point layanan yang berbeda-beda atau 25

21 label aliran IPv6. per-hop behavior (PHB) bisa ditentukan pada LSR untuk FEC. PHB menentukan prioritas queuing (antri atau urutan) paket untuk FEC ini serta kebijakan discard-nya. Paket yang dikirim ke end-point yang sama masuk kedalam FEC yang lain dan akan diberi label yang berbeda dengan PHB yang berbeda pula pada setiap LSR-nya dan bergerak di dalam jalur yang lain melalui jaringannya. Esensi dari fungsionalitas MPLS ini adalah bahwa lalu lintas itu dikelompokkan ke dalam FEC-FEC. Lalu lintas dalam sebuah FEC membawa domain MPLS sepanjang LSP. Setiap paket didalam FEC secara sendiri-sendiri merupakan bagian dari FEC tertentu dengan memiliki label lokalnya masing-masing. Pemilihan rute mengacu kepada pemilihan LSP untuk FEC tertentu. MPLS mendukung routing hop-by-hop serta routing eksplisit. Dengan routing hop-by-hop ini, masing-masing LSP bebas memilih hop berikutnya untuk setiap FEC-nya. Pilihan ini menggunakan protokol routing biasa seperti OSPF. Ini memiliki beberapa kelebihan, tapi karena penggunaan metrik kinerjanya yang terbatas, routing hop-byhop tidak bisa langsung mendukung traffic engineering atau kebijakan yang berkaitan dengan QoS dan keamanan. Pada routing eksplisit satu LSR bisa menentukan beberapa atau seluruh LSR di dalam LSP untuk sebuah FEC. Routing eksplisit memberikan semua keuntungan MPLS, termasuk kemampuan melakukan traffic engineering dan routing. Routing eksplisit yang dinamis memberikan skop terbaik untuk traffic engineering. Didalam mode ini LSR yang menentukan 26

22 LSP membutuhkan informasi tentang topologi-nya serta informasi yang berkaitan dengan QoS untuk domain MPLS. Versi OSPF yang telah ditingkatkan untuk MPLS memiliki sejumlah metrik yang lebih baru yang bisa digunakan dalam routing dengan hambatan termasuk link data rates maksimum, reservasi kapasitas saat itu, packet loss rate serta link propagation delay (keterlambatan penyebaran hubungan). Dalam memilih rute ditentukan LSP-nya untuk FEC. Ada sebuah fungsi yang terpisah, yakni menentukan LSP yang sesungguhnya dan untuk ini masing- masing. LSR pada LSP harus : Memberikan label pada LSP yang akan digunakan untuk mengenali paket-paket yang masuk termasuk kedalam FEC-nya yang sesuai. Memberitahukan node-node upstream (aliran hulu) yang potensial dari label yang diberikan oleh LSR ini kepada FEC-nya. Mempelajari hop berikut untuk LSP ini serta label yang telah diberikan node down stream (aliran hilir) kepada FEC tersebut. 2.4 Quality of Service (QoS) QoS merupakan kemampuan untuk menyediakan jaminan performansi dan diferensiasi layanan dalam jaringan. Performansi merupakan tingkat kecepatan dan keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam suatu sistem komunikasi. Beberapa parameter yang dijadikan acuan dalam pengukuran QoS ialah : 27

23 Utilization Utilization adalah kemampuan jaringan dalam menangani trafik dalam jaringan sesuai dengan besarnya kapasitas bandwidth yang tersedia. Idealnya, utilization diatas 70%. Penghitungan utilization dalam jaringan dinyatakan dalam rumus berikut : Packet Loss Packet loss didefinisikan sebagai kegagalan transmisi paket IP mencapai tujuannya. Kegagalan paket tersebut mencapai tujuan, dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinkan, diantaranya yaitu: Terjadinya overload trafik didalam jaringan. Tabrakan (congestion) dalam jaringan. Error yang terjadi pada media fisik. Kegagalan yang terjadi pada sisi penerima antara lain bisa disebabkankarena overflow yang terjadi pada buffer. Di dalam implementasi jaringan IP, nilai packet loss ini diharapkan mempunyai nilai yang minimum.secara umum terdapat empat kategori penurunan performansi jaringan berdasarkan nilai packet loss yaitu seperti tampak pada tabel berikut : 28

24 Kategori Degradasi Packet Loss Sangat Bagus 0 % Bagus 3 % Sedang 15 % Jelek 25 % Tabel 2.1 Tabel Performansi berdasarkan Packet Loss Delay Delay adalah waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay di dalam jaringan dapat digolongkan sebagai berikut: Packetization delay Delay yang disebabkan oleh waktu yang diperlukan untuk proses pembentukan paket IP dari informasi user. Delay ini hanya terjadi sekali saja, yaitu di sumber informasi. Queuing delay Delay ini disebabkan oleh waktu proses yang diperlukan oleh router dalam menangani transmisi paket di jaringan. Umumnya delay ini sangat kecil, kurang lebih sekitar 100 micro second. Delay propagasi Proses perjalanan informasi selama di dalam media transmisi, misalnya kabel SDH, coax atau tembaga, menyebabkan delay yang disebut dengan delay propagasi. 29

25 Jitter Jitter merupakan variasi delay antar paket yang terjadi pada jaringan IP. Besarnya nilai jitter akan sangat dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan besarnya tumbukan antar paket (congestion) yang ada dalam jaringan IP. Semakin besar beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilai jitter-nya akan semakin besar. Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai QoS akan semakin turun. Untuk mendapatkan nilai QoS jaringan yang baik, nilai jitter harus dijaga seminimum mungkin. Kategori Degradasi Sangat Bagus Bagus Sedang Jelek Peak Jitter 0 ms 75 ms 125 ms 225 ms Tabel 2.2 Tabel Performansi berdasarkan Packet Loss 30

26 Diferensiasi Jaringan merupakan tingkat kepekaan performansi yang berbeda untuk jenis layanan jaringan yang berlainan. Tabel 2.3 Tabel diferensiasi dalam jaringan QoS dalam IP IP tidak memiliki mekanisme pemeliharaan QoS. Protokol seperti TCP memang memungkinkan data yang dikirim dan diterima sampai, sehingga suite TCP/IP selama ini dianggap cukup ideal bagi transfer data. Tetapi verifikasi data mengakibatkan delay paket. Lagipula mekanisme ini tidak dapat digunakan untuk paket dengan protokol UDP, seperti suara dan gambar. 3 teknik/metode QoS yang umum dipakai, yaitu: best-effort service, integrated service, dan differentiated service. Ketiga level tersebut akan diuraikan lebih detail dibawah ini : Best-Effort Service Best-effort service digunakan untuk melakukan semua usaha agar dapat mengirimkan sebuah paket ke suatu tujuan. Penggunaan best-effort service tidak akan memberikan jaminan agar paket dapat sampai ke tujuan yang 31

27 dikehendaki. Untuk aplikasi yang sensitif terhadap network delay, fluktuasi bandwidth, dan perubahan kondisi jaringan, penerapan best-effort service tidak dapat dilakukan. Sebagai contohnya aplikasi telepon pada jaringan yang membutuhkan bandwidth yang tetap, agar dapat berfungsi dengan baik dalam hal ini penerapan best-effort akan mengakibatkan panggilan telepon gagal atau terputus. IntServ (Integrated Service) IntServ adalah implementasi QoS pada Internet Protocol, yang ditujukan untuk aplikasi yang sensitif terhadap delay dan keterbatasan bandwidth, seperti video conference dan VoIP. Arsitekturnya berdasar sistem pencadangan sumber daya aliran trafik. Setiap aplikasi harus mengajukan permintaan bandwidth, baru kemudian melakukan transmisi data. Sistem pemesanan sumber daya memerlukan protokol tersendiri. Salah satu protokol yang sering digunakan adalah RSVP. RSVP merupakan protokol pemesanan resource yang dipakai untuk integrated service. Tiga model layanan IntServ adalah: Guaranteed-service, layanan dengan batas bandwidth dan delay yang jelas. Controlled-load service, yaitu layanan dengan persentase delay statistik yang terjaga. Best-effort, yaitu layanan yang memberikan routing terbaik, tetapi tanpa jaminan sama sekali. 32

28 DiffServ (Differentiated Services) DiffServ adalah skema implementasi QoS untuk IP yang menyediakan layanan yang berbeda dengan membagi trafik dan memperlakukan setiap kelas secara berbeda. Identifikasi kelas dilakukan dengan memasang semacam kode DiffServ, disebut DiffServ code point (DSCP), ke dalam paket IP. Ini dilakukan tidak dengan header baru, tetapi dengan menggantikan field TOS (type of service) di header IP dengan DS field. Dengan cara ini, klasifikasi paket melekat pada paket, dan bisa diakses tanpa perlu protokol tambahan. Jumlah kelas tergantung pada perusahaan dan bukan merupakan standarisasi. Pada trafik lintas batas perusahaan, diperlukan kontrak trafik yang menyebutkan pembagian kelas dan perlakuan yang diterima untuk setiap kelas. Jika suatu perusahaan tidak mampu menangani DiffServ, maka paket akan dikirim apa adanya sebagai paket IP biasa, namun di perusahaan berikutnya, DiffServ field kembali diakui oleh perusahaan. Jadi secara keseluruhan, paket-paket DiffServ tetap akan menerima perlakuan lebih baik. DiffServ tidak memiliki masalah skalabilitas. Informasi DiffServ hanya sebatas jumlah kelas, tidak tergantung besarnya trafik (dibandingkan IntServ). Skema ini juga dapat diterapkan bertahap, tidak perlu sekaligus ke seluruh jaringan. 33

29 Keuntungan Diffserv adalah sebagai berikut : Scalability Scalability sebagai sebuah jaringan inti dapat mempunyai jumlah flow yang besar dan beberapa protokol yang memerlukannya untuk mengurus per flow state atau perhitungan kompleksitas yang tidak diskalakan dengan baik. Diffserv mengumpulkan banyak flow, oleh karena itu dapat menangani jumlah flow yang besar. Bahkan sejak PHB secara esensial menjadi sederhana. Diffserv meminjamkannya dengan baik untuk digunakan pada kecepatan yang tinggi sehingga membuatnya scalable dalam kecepatan. Ease of administering Dalam DiffServ framework, domain yang berbeda dapat menerapkan PHB, sejauh terdapat persetujuan terlebih dahulu dengan domain lainnya yang ditemui. Hal ini memberi layanan kepada perusahaan sebuah kebebasan untuk memilih penerapannya sebagai konsekuensi mereka menyediakan Diffserv dengan perubahan yang minimal pada infrastruktur tersebut. Simplicity Penerapan Diffserv tidak menyimpang/berbeda banyak dari dasar IP. Maka Diffserv membentuk kesederhanaan dan kemudahan penerapan di dalamnya. 34

30 Measurable Semenjak masing-masing hop berada dalam sebuah domain diffserv, traffic conditioner dan shapers secara konstan mengukur kecepatan, kedatangan dan link schedulers untuk melakukan monitoring paket yang dikirim, tidak banyak usaha yang diperlukan untuk mendapatkan informasi penting dari tingkah laku jaringan. Layanan perusahaan dapat menggunakan informasi untuk alokasi bandwidth yang terbaik dan membuat SLA dengan pengguna. Arsitektur Diffserv Arsitektur Diffserv memiliki tiga komponen, yaitu: 1. Policy dan resource manager Policy dan resource manager bertugas membuat berbagai kebijakan-kebijakan dan mendistribusikannya kepada Diffserv router. Sebuah kebijakan menentukan tingkatan layanan yang akan diberikan untuk suatu paket dalam jaringan. Proses ini akan bergantung pada kelakuan dari flow sumber tersebut. 2. Edge routers Edge Router bertanggung jawab untuk memberi tanda pada paket dengan sebuah code point sesuai dengan kebijakan yang telah dispesifikasikan sebelumnya oleh administrator jaringan yang merefleksikan tingkat layanan yang diinginkan. 35

31 Dalam prosesnya edge router mengukur parameter input trafik dari setiap flow. 3. Core routers Core routers bertugas memeriksa paket datang yang sebelumnya telah diberi tanda dengan code point oleh edge router. Core router melakukan proses forwarding terhadap paket yang datang sesuai dengan tanda yang telah diberikan (menyediakan reaksi atas tanda yang diberikan edge router pada paket) Teknik Queue QoS Tanpa penggunaan QoS, antrian pada jaringan dilakukan menggunakan disiplin antraian FIFO (First in First Out), yaitu tiap paket yang datang lebih dulu pada suatu interface jaringan akan ditransmisikan lebih dulu. Dalam hal ini memungkinkan trafik suara untuk menunggu sederetan paket data yang panjang dan membuat delay antrian yang sangat besar. Untuk menyediakan QoS di jaringan ada beberapa disiplin antrian yang dapat digunakan. Priority Queuing (PQ) PQ memungkinkan administrator jaringan untuk menentukan empat prioritas trafik - high, normal, medium, dan low. Trafik yang datang di-set ke salah satu dari empat antrian keluaran tersebut sesuai dengan prioritas yang ditentukan. Trafik pada prioritas high (tinggi) 36

32 dilayani sampai antriannya kosong, kemudian paket dalam antrian prioritas berikutnya dilayanan. Costum Queuing (CQ) CQ didesain untuk memungkinkan berbagai aplikasi untuk membagi jaringan diantara aplikasi-aplikasi yang ada dengan kebutuhan bandwidth minimum atau latency yang ditentukan. Pada antrian ini bandwidth harus dibagi secara proporsional antar aplikasi dan pengguna. CQ bekerja dengan memberikan sejumlah ruang antrian yang telah ditentukan kepada tiap kelas paket dan melayani antrian dengan disiplin round robin. Weighted fair Queuing (WFQ) WFQ bekerja dengan cara mengklasifikasikan trafik yang datang berdasarkan flow-nya, membuat antrian yang terpisah untuk masingmasing flow, dan memberikan sejumlah bandwidth yang sama untuk masing-msing flow. Pengklasifikasian flow dilakukan dengan menggunakan alamat sumber dan tujuan, tipe protokol, soket atau nomor port. Fair queue memungkinkan aplikasi dengan bandwidth rendah (low-bandwidth application), yang mendominasi trafik, untuk memperoleh servis yang lebih baik, dengan cara mentransmisikan jumlah bit yang sama dengan trafik bandwidth yang tinggi. Weighting pada WFQ umunya menggunakan enam mekanisme, yaitu: 37

33 IP presedence, Frame Relay FECN dan BECN, RSVP, IP RTP Priority, dan IP RTP Reserve. Low Latency Queue (LLQ) LLQ bekerja dengan cara mengklasifikasikan trafik-trafik yang datang menjadi kelas-kelas untuk memberikan prioritas kepada kelas tertentu dan menyediakan bandwidth minimum yang terjamin untuk kelas lainnya. Selama periode kongesti antrian prioritas (kelas prioritas) dijaga agar trafik tersebut tidak melebihi bandwidth yang telah ditentukan, sehingga trafik prioritas ini tidak memonopoli bandwidth keseluruhan. Pada LLQ, scheduler bertugas untuk memberikan layanan kepada antrian sehingga trafik pada antrian prioritas (priority queue) dikeluarkan terlebih dahulu kecuali jika trafik ini melebihi bandwidth yang telah ditetapkan dan bandwidth tersebut juga dibutuhkan oleh reserved queue (yaitu, pada periode kongseti). Reserved queue di layani sesuai dengan bandwidth yang telah disediakan, yang digunakan scheduler untuk menghitung weight. Weight digunakan untuk menentukan seberapa sering reserved queue dilayani dan berapa banyak byte yang dilayani pada suatu waktu. Fragmentasi Fragmentasi adalah pemecahan paket-paket besar menjadi paket yang lebih kecil. Ini dilakukan untuk meminimalkan delay yang berlebih. Pada kondisi terburuk antrian serialisasi paket ke link WAN, 38

34 paket voice harus menunggu di belakang paket data, semakin panjang paket data maka waktu tunggu paket VoIP semakin besar. Kondisi ini disebut dengan blocking. Untuk mencegah terjadinya kondisi ini dilakukan pemotongan paket-paket data yang panjang (fragmentation) dan paket VoIP diselipkan diantara potonganpotongan/fragmen paket data tersebut (interleaving). 39

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multi Protocol Label Switching (MPLS) Multi Protocol Label Switching (MPLS) menurut Internet Engineering Task Force (IETF), didefinisikan sebagai arsitektur jaringan yang berfungsi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika

Lebih terperinci

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST - 2013 Jaringan & Komputer? Jaringan : Hubungan antara satu atau lebih

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA JARINGAN

TEKNOLOGI MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA JARINGAN TEKNOLOGI MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA JARINGAN Iwan Rijayana Jurusan Teknik Informatika, Universitas Widyatama Jalan Cikutra 204 A Bandung E-mail: rijayana@widyatama.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Layer pada OSI dapat digolongkan menjadi 2 jenis layanan (Type of Service) yaitu Connection-Oriented dan Connection-Less (Tanenbaum, Computer Network Fifth Editon, 2011). Layanan

Lebih terperinci

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING)

MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING) PRAKTIKUM NEXT GENERATION NETWORK POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA MODUL 9 MPLS (MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING) TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang MPLS 2. Mengenalkan pada

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

pula aplikasi dan manfaat MPLS Traffic engineering pada jaringan IP. Pada bagian penutup disimpulkan bahwa optimasi kinerja jaringan internet

pula aplikasi dan manfaat MPLS Traffic engineering pada jaringan IP. Pada bagian penutup disimpulkan bahwa optimasi kinerja jaringan internet BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka Untuk mengatasi permasalahan stabilitas dan kecepatan transfer datapada jaringan komputer,mpls adalah salah satu teknologi yang dapat digunakan selain ATM

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

KOMUNIKASI DATA. DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT KOMUNIKASI DATA DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT PENGERTIAN KOMUNIKASI DATA Penggabungan antara dunia komunikasi dan komputer, Komunikasi umum antar manusia (baik dengan bantuan alat

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

Simulasi Pengukuran Quality Of Service Pada Integrasi Internet Protocol Dan Asynchronous Transfer Mode Dengan Multiprotocol Label Switching (MPLS)

Simulasi Pengukuran Quality Of Service Pada Integrasi Internet Protocol Dan Asynchronous Transfer Mode Dengan Multiprotocol Label Switching (MPLS) Simulasi Pengukuran Quality Of Service Pada Integrasi Internet Protocol Dan Asynchronous Transfer Mode Dengan Multiprotocol Label Switching (MPLS) Sigit Haryadi *, Hardi Nusantara Dan Ahsanul Hadi Priyo

Lebih terperinci

MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER

MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

5. QoS (Quality of Service)

5. QoS (Quality of Service) PENGENDALIAN MUTU TELEKOMUNIKASI 5. QoS (Quality of Service) Latar Belakang QoS Karakteristik Jaringan IP Alokasi Sumber Daya Definisi QoS QoS adalah suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet.

DAFTAR ISTILAH. : perkumpulan dari ethernet service switch yang. Ethernet. interface yang berupa ethernet. DAFTAR ISTILAH Aggregator : perkumpulan dari ethernet service switch yang terhubung dengan service router pada jaringan Metro Ethernet. Carrier Ethernet : media pembawa informasi pada jaringan dengan interface

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendahuluan Penelitian tentang analisa penerapan traffic engineering pada jaringan non MPLS dan MPLS terutama pada operator Internet Service Provider (ISP), yang dilakukan

Lebih terperinci

MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER

MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER MODEL JARINGAN 7 OSI LAYER Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER DEFINISI

TRANSPORT LAYER DEFINISI TRANSPORT LAYER DEFINISI Transport layer merupakan lapisan keempat pada lapisan OSI layer. Lapisan ini bertanggung jawab menyediakan layanan pengiriman dari sumber data menuju ke tujuan data dengan cara

Lebih terperinci

Dasar Dasar Jaringan

Dasar Dasar Jaringan Dasar Dasar Jaringan Ardian Ulvan (Applied Computer Research Group ACRG) ulvan@unila.ac.id 1 Pendahuluan Keuntungan Menggunakan Jaringan Resource Sharing (kebanyakan device berstatus idle) Biaya pembelian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan teori-teori khusus. Pada teori umum mengenai pengertian dan klasifikasi masingmasing

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan teori-teori khusus. Pada teori umum mengenai pengertian dan klasifikasi masingmasing BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bagian landasan teori ini akan dijelaskan mengenai teori umum jaringan dan teori-teori khusus. Pada teori umum mengenai pengertian dan klasifikasi masingmasing dari OSI layer

Lebih terperinci

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture

Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng. TCP/IP Architecture Komunikasi Data STMIK AMIKOM Yogyakarta Khusnawi, S.Kom, M.Eng TCP/IP Architecture TCP/IP Protocol Architecture Dikembangkan oleh the US Defense Advanced Research Project Agency (DARPA) for its packet

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data

KOMUNIKASI. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia. 2.1 Komunikasi Data KOMUNIKASI Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia 2.1 Komunikasi Data Komunikasi data merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi

Lebih terperinci

Model Referensi OSI 7 Layer. Pengantar Model Jaringan. Pengantar Model Jaringan. Analogi Model Jaringan

Model Referensi OSI 7 Layer. Pengantar Model Jaringan. Pengantar Model Jaringan. Analogi Model Jaringan Model Referensi OSI 7 Layer Pengantar Model Jaringan Pengantar Model Jaringan Supaya komputer dapat mengirimkan informasi ke komputer lain, dan dapat menerima dan mengerti informasi, harus ada aturan atau

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP 1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang

Lebih terperinci

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki Model TCP/IP original telah dikembangkan pada awal 70 an oleh Vinton Cerf, asisten profesor di Computer Science and Electrical Engineering, Standford dan Robert Kahn dari ARPA. Mereka mencoba untuk membuat

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

Dian Satria Jaya Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

Dian Satria Jaya Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak QUALITY OF SERVICES TERHADAP KINERJA PAKET USER DATAGRAM PROTOCOL PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT PALEMBANG Dian Satria Jaya Jurusan Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.1 Tujuan : Memahami konsep dasar routing Mengaplikasikan routing dalam jaringan lokal Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport 4.2 Teori Dasar Routing Internet adalah inter-network dari banyak

Lebih terperinci

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Introduction to TCP/IP DoD (Departement of Defense) dibanding dengan OSI OSI Model Application Presentation Session

Lebih terperinci

Sejarah TCP/IP TCP/IP

Sejarah TCP/IP TCP/IP Sejarah TCP/IP Sejarah TCP/IP bermula di Amerika Serikat pada tahun 1969 di Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) melakukan menguji rangkaian sistem pada paket (packet-switching). 1 Sejarah

Lebih terperinci

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP 1. Umum... 2 2. Transport Control Protocol (TCP)... 6 3. User Datagram Protocol (UDP)... 8 4. Internet Protocol (IP)... 10 5. Internet Control Message Protocol (ICMP)... 13 6.

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications KOMIKASI DATA Dosen: Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1. Model Komunikasi 2. Komunikasi Data 3. Jaringan Komunikasi Data 4. Protokol

Lebih terperinci

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6

LAYERED MODEL 9/1/2010. Gambaran Umum Referensi OSI. Pertemuan 6 Gambaran Umum Referensi OSI LAYERED MODEL Pertemuan 6 Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar

BAB 2 LANDASAN TEORI. berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 TEORI UMUM Jaringan (network) adalah kumpulan dua atau lebih komputer yang masingmasing berdiri sendiri dan terhubung melalui sebuah teknologi. Hubungan antar komputer tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Berikut penelitian-penelitian yang mendasari penelitian

Lebih terperinci

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP

TRANSPORT LAYER. Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP TRANSPORT LAYER Aplikasi dan Operasi pada TCP dan UDP Transport Layer melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi menjadi suatu arus data. Layanan-layanan yang terdapat di transport

Lebih terperinci

Arsitektur Jaringan Komputer Standar dan Arsitektur Model Referensi OSI TCP/IP

Arsitektur Jaringan Komputer Standar dan Arsitektur Model Referensi OSI TCP/IP Arsitektur Jaringan Komputer Standar dan Arsitektur Model Referensi OSI Standar dan Arsitektur Model Referensi TCP/IP Pembangunan suatu jaringan komputer yang baik, harus memiliki kemampuan untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian VRRP VRRP (Virtual Routing Redundancy Protocol) merupakan salah satu protokol open source redundancy yang artinya dapat digunakan di berbagai merek perangkat dan dirancang

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA OSI LAYER

KOMUNIKASI DATA OSI LAYER KOMUNIKASI DATA OSI LAYER Arsitektur komunikasi data Pendahuluan Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang mengatur pertukaran informasi antar komputer melalui suatu medium jaringan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

MPLS. Sukamto Slamet Hidayat

MPLS. Sukamto Slamet Hidayat MPLS Sukamto Slamet Hidayat MPLS Pengenalan MPLS Arsitektur MPLS Enkapsulasi MPLS Rekayasa Trafik pada MPLS Operasi MPLS Kesimpulan Done 1. PENGENALAN MPLS MPLS = Multi Protocol Label Switching Penggabungan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. penggunaan perangkat keras secara bersama seperti printer, harddisk, Jaringan komputer dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

BAB II DASAR TEORI. penggunaan perangkat keras secara bersama seperti printer, harddisk, Jaringan komputer dibagi menjadi dua jenis, yaitu: BAB II DASAR TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi

Lebih terperinci

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Fungsi lapisan network adalah mengirimkan paket dari sumber ke tujuan. Ketika paket dikirimkan maka lapisan network akan memanfaatkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom

PENDAHULUAN. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom PENDAHULUAN Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom Materi : I.1 Konsep Dasar Jaringan Komunikasi I.2 Definisi Jaringan Komunikasi I.3 Jaringan Telekomunikasi I.4 Jaringan Komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,

Lebih terperinci

Model OSI. Diambil dari /tutorial/linux/osi.html

Model OSI. Diambil dari  /tutorial/linux/osi.html Model OSI Diambil dari http://www.geocities.com/indoprog /tutorial/linux/osi.html 1 Apa yang dimaksud dengan model- OSI? Komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda sangat sulit dilakukan, karena

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira KOMUNIKASI DATA Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah 15101022 2. Muhammad Ismail 15101023 3. Nida Nurvira 15101024 HOME Sub Bahasan Komunikasi Data OSI Layer Circuit Switching Packet Switching KOMUNIKASI DATA

Lebih terperinci

BAB II WIDE AREA NETWORK

BAB II WIDE AREA NETWORK BAB II WIDE AREA NETWORK Wide Area Network adalah sebuah jaringan komunikasi data yang mencakup daerah geographi yang cukup besar dan menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi.

Lebih terperinci

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP

26/09/2013. Pertemuan III. Elisabeth, S.Kom - FTI UAJM. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP 1 TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN Jaringan Komputer I Materi 9 Protokol WAN Wide Area Network Jaringan data penghubung jaringan-jaringan akses/lokal Karakteristik Menuju berbasis paket Dari connectionless menuju connection oriented (virtual

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections).

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Pertemuan 7 MODEL OSI DAN DOD Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Berikut ini diperlihatkan lapisan model OSI beserta fungsi dan protokolnya yang melayani masing-masing lapisan tersebut.

Lebih terperinci

Muhamad Husni Lafif. TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer.

Muhamad Husni Lafif.  TCP/IP. Lisensi Dokumen: Copyright IlmuKomputer. Muhamad Husni Lafif muhamadhusnilafif@yahoo.com http://royalclaas.blogspot.com TCP/IP Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 02 Referensi Model OSI & TCP/IP Komunikasi dan Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Industri Komunikasi Data Pada industri komunikasi data memiliki banyak stakeholder dengan ketersalinghubungan

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak BAB II DASAR TEORI 2.1 Pentingnya Efisiensi Energi pada Perangkat Komunikasi Bergerak Penggunaan perangkat komunikasi bergerak yang bertumbuh dengan cepat mengisyaratkan permintaan penggunaan energi yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam QoS terdapat salah satu mekanisme yang dapat menjamin kualitas layanan dalam jaringan yang disebut dengan Differentiated Service. DiffServ tidak memperhatikan

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP

MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Modul 03 MODEL OSI DAN PROTOCOL TCP/IP Model lapisan/layer yang mendominasi literatur komunikasi data dan jaringan sebelum 1990 adalah Model Open System Interconnection (OSI). Setiap orang yakin bahwa

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

Dedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf :

Dedicated Router. Mata Pelajaran : Diagnosa WAN Senin, 3 September 2012 Nilai/Paraf : Kelompok 4 Iin Windarti (9) Janarto Dwi P (12) Tio Adistiyawan (29) Tomi Kurniawan (30) Kelas : XII TKJ A Dedicated Router Pembimbing : Rudi Haryadi, ST Antoni Budiman, S.Pd Mata Pelajaran : Diagnosa WAN

Lebih terperinci

12. Internet dan Jaringan Konvergensi

12. Internet dan Jaringan Konvergensi TEE 843 Sistem Telekomunikasi 12. Internet dan Jaringan Konvergensi Muhammad Daud Nurdin syechdaud@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016 Internet dan Jaringan Konvergensi OSI Reference

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH :

TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH : TUGAS KELAS 1 Praktek Jaringan Komputer 2 Tentang Ringkasan Model DOD D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA (011140020) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER 4 2016 1. Jelaskan tentang DOD secara

Lebih terperinci

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI

AMALIA ZAKIYAH 1 D4LJ-TI Nama : Amalia Zakiyah NRP : 2110165021 Kelas : 1 D4 LJ TI 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan komputer : OSI model dan TCP/IP model! Perbedaan anatara model OSI dan model TCP/IP model adalah

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote

KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI. Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote KOMUNIKASI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Komunikasi Data 2. Protocol 3. Remote Procedure Call 4. Object Remote Komunikasi Data Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang

Lebih terperinci

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5

STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER. Pertemuan 5 STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER Pertemuan 5 STANDARISASI JARINGAN KOMPUTER 1960 DOD - Jaringan Komputer -Metode Hub. Telepone - Alat pertahanan negara ARPA DARPA ARPA-Net Penunjang TCP/IP 1980 STANDARISASI

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera OVERVIEW MODEL OSI 2 Networks are complex! Banyak komponen/elemen Hosts Routers Link dg berbagai

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

3.2 Differentiated Service (DiffServ)... 23

3.2 Differentiated Service (DiffServ)... 23 ABSTRAK Resource reservation Protocol (RSVP) adalah signaling protocol yang memungkinkan aplikasi internet mendapatkan qualities of service (QoS) yang berbeda-beda dengan cara pemesanan sumber daya (resource

Lebih terperinci

MODEL OSI LAYER DAN DOD

MODEL OSI LAYER DAN DOD MODEL OSI LAYER DAN DOD AINI ZAKIYAH zakiaaini@gmail.com Abstrak DOD berdasarkan konsep TCP/IP adalah jenis protokol yang pertama digunakan dalam hubungan Internet. Dalam perkembangan, protocol TCP/IP

Lebih terperinci

MODUL 11 QoS pada MPLS Network

MODUL 11 QoS pada MPLS Network MODUL 11 QoS pada MPLS Network A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep QoS 2. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara jaringan IP dengan jaringan MPLS. B. DASAR TEORI Multi Protocol

Lebih terperinci

OSI Layer Kelas X Smt 1

OSI Layer Kelas X Smt 1 OSI Layer Kelas X Smt 1 SellaNP 1 OSI Layer Pengertian OSI7 Layer Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh InternationalOrganization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka

Lebih terperinci

ANALISIS TRAFFIC PADA JARINGAN CIRCUIT EMULATION SERVICE DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WITEL SUMSEL

ANALISIS TRAFFIC PADA JARINGAN CIRCUIT EMULATION SERVICE DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WITEL SUMSEL ANALISIS TRAFFIC PADA JARINGAN CIRCUIT EMULATION SERVICE DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA WITEL SUMSEL Anggia Nur Apriliza 1*, Suroso 2, Emilia Hesti 3 123 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Politeknik

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 8 Router Protocol Routing TCP/IP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching (MPLS).

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching (MPLS). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi membuat teknologi begitu pesat berkembang. Dengan berkembangannya teknologi mempengaruhi kepada meningkatnya

Lebih terperinci