BAB I PENDAHULUAN. sangat cocok dijadikan camilan. Kacang dapat diolah menjadi kacang
|
|
- Sudirman Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang tanah merupakan tanaman polong-polongan yang memiliki kandungan protein dan lemak yang cukup tinggi serta telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Saat ini telah banyak industri makanan dan minuman yang terus berkembang dan selalu melakukan inovasi dengan cara diferensiasi produk salah satunya adalah kacang. Kacang sebagai salah satu makanan favorit masyarakat di Indonesia yang mempunyai cita rasa khas dan sangat cocok dijadikan camilan. Kacang dapat diolah menjadi kacang shanghai dengan mengunggulkan citarasanya. Kacang shanghai merupakan hasil olahan kacang tanah yang dibalut dengan tepung tapioka dan berbentuk bulat serta memiliki rasa gurih dan renyah. UD. Gangsar Snack and Food merupakan salah satu produsen kacang shanghai yang didirikan oleh Haji Sutrimo pada tahun 1966 di Desa Ngunut, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Perusahaan ini meluncurkan produk shanghai dengan merk Gangsar yang terdiri dari jenis kacang Shanghai High Class, kacang Shanghai Super, kacang Shanghai 84, dan kacang Shanghai Kancil yang saat ini sudah banyak dijumpai di pasaran. Perusahaan-perusahaan yang telah berdiri di Indonesia pasti memiliki strategi dan cara masing-masing untuk tetap bertahan dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Perusahaan tersebut melakukan proses operasi 1
2 seoptimal mungkin. Proses operasi dilakukan dengan cara mempertimbangkan produktivitas perusahaan. Produktivitas sendiri berkaitan dengan rasio antara output yang dihasilkan dengan input yang digunakan. Produktivitas sebagai rasio output dan input merupakan ukuran efisiensi pemakaian sumber daya atau input. Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan atau input yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana. Efisiensi ini berorientasi pada masukan atau input. Produktivitas mempunyai peranan penting dalam kegiatan usaha. Perusahaan yang produktif memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Pentingnya produktivitas yang tinggi mampu menghasilkan keluaran yang baik atau banyak sehingga mampu memenuhi permintaan. Peningkatan produktivitas dapat terlaksana jika salah satu dari situasi seperti jika output yang dihasilkan meningkat dan input yang digunakan berkurang, kemudian jika output dan input meningkat tetapi jumlah kenaikan output lebih besar daripada kenaikan input, jika output meningkat dan input tetap, jika output tetap dan input berkurang, jika output menurun dan input berkurang tetapi jumlah penurunan input lebih besar daripada turunnya output. Begitupun sebaliknya produkitivitas akan menurun jika output yang dihasilkan menurun tetapi input yang digunakan bertambah. Kondisi yang paling baik adalah ketika perusahaan mampu meningkatkan output yang dihasilkan dan menurunkan atau mengurangi input yang digunakan. 2
3 Produktivitas ini sangat penting dalam meningkatkan dan mempertahankan perusahaan dalam hal menghasilkan barang atau jasa yang pada saatnya tidak lepas dari peningkatan dan pengefektifan mutu tenaga kerja sebagai sumber daya manusia yang sangat menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga pengukuran produktivitas ini sangat penting dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Pengukuran produktivitas merupakan suatu alat manajemen yang penting di semua tingkatan ekonomi. Pada perusahaan pengukuran produktivitas terutama digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi produksi. Pengukuran produktivitas juga digunakan untuk mengukur tingkat kinerja yang dicapai oleh perusahaan. Tingkat produktivitas suatu perusahaan dapat dilihat dengan cara melakukan pengukuran produktivitas untuk memperoleh gambaran yang relatif paling dominan dari setiap periodenya. Perusahaan seringkali menggunakan tolok ukur pembanding atau kriteria dalam menentukan produktivitas. Tolok ukur atau kriteria yang sering digunakan adalah ukuran produktivitas perusahaan di masa lalu atau di tahun sebelumnya yang digunakan sebagai dasar. Terdapat berbagai macam metode yang dapat digunakan untuk mengukur produktivitas salah satunya adalah metode pendekatan rasio output-input. Pengukuran produktivitas ini melibatkan pengukuran produktivitas parsial, pengukuran produktivitas faktor total, dan pengukuran produktivitas total. 3
4 Produktivitas parsial (partial productivity) sebagai penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas dengan tujuan untuk menilai efisiensi produktif telah meningkat atau menurun dan untuk mengetahui performansi suatu kegiatan produksi untuk menghasilkan output dari suatu sumber daya tertentu. Pengukuran produktivitas parsial adalah produktivitas dari satu input tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio output terhadap input. Pengukuran produktivitas faktor total (Total Factor Productivity) untuk mengetahui dampak penggunaan sumber daya tertentu yang digunakan bersama-sama terhadap peningkatan output. Pengukuran produktivitas faktor total adalah perbandingan antara jumlah output bersih dengan jumlah dari total input tenaga kerja dan input modal. Pengukuran produktivitas total (Total Productivity) sebagai pengukuran dari total ouput dengan keseluruhan total input untuk mengetahui performansi dari suatu kegiatan produksi. Perusahaan dikatakan produktif jika output yang dihasilkan lebih besar daripada input yang digunakan. Peningkatan produktivitas akan menguntungkan suatu perusahaan. Pengukuran produktivitas dengan metode pendekatan rasio ouput-input salah satunya akan dilakukan pada UD. Gangsar Snack and Food. Input yang digunakan dalam pengukuran produktivitas antara lain input tenaga kerja, input bahan baku, input modal, dan input energi pada tahun 2013 dan 2014 dengan output berupa kacang shanghai Gangsar. Pembuatan laporan Tugas Akhir yang berjudul Pengukuran Produktivitas pada UD. Gangsar Snack and Food dengan Metode Pendekatan Rasio Output-Input ini produktivitas 4
5 perusahaan dapat ditetapkan. bertujuan untuk mengetahui indeks produktivitas parsial, indeks produktivitas faktor total, dan indeks produktivitas total tahun 2013 dan Selain itu untuk mengetahui tingkat produktivitas dan adanya peningkatan atau penurunan produktivitas pada UD. Gangsar Snack and Food sehingga jika terjadi peningkatan atau penurunan maka dapat dicari faktorfaktor penyebabnya. Selain itu, pengukuran produktivitas pada UD. Gangsar Snack and Food ini untuk menilai efisiensi sumber daya (input) yang digunakan pada UD. Gangsar Snack and Food sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya, perencanaan sumber daya akan menjadi lebih efektif, strategi peningkatan Manfaat peningkatan produktivitas pada UD. Gangsar Snack and Food ini adalah dapat memperkuat daya saing karena memproduksi dengan biaya rendah dan mutu yang baik, menunjang kelestarian dan perkembangan perusahaan karena peningkatan produktivitas memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan yang dapat dimanfaatkan untuk investasi baru, dan menunjang terwujudnya hubungan industri yang lebih baik. Selain itu membantu UD. Gangsar Snack and Food untuk meningkatkan output yang dihasilkan dan meminimalkan input yang digunakan serta mampu memperbaiki kondisi sebelumnya agar lebih efektif dan efisien. Pencapaian produktivitas yang tinggi akan memudahkan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan untuk mempertahankan pelanggan serta menjaga kepercayaan pelanggan dengan menunjukkan kualitas baik yang dimiliki oleh UD. Gangsar Snack and Food. 5
6 1.2 Rumusan Masalah 1. Berapakah indeks produktivitas parsial, indeks produktivitas faktor total, dan indeks produktivitas total yang telah dicapai oleh UD. Gangsar Snack and Food pada tahun 2013 dan 2014? 2. Seberapa besar tingkat produktivitas yang telah dicapai oleh UD. Gangsar Snack and Food pada tahun 2013 dan 2014? Apakah terjadi peningkatan atau penurunan produktivitas pada UD. Gangsar Snack and Food dari tahun 2013 ke tahun 2014? 3. Faktor apa sajakah yang menyebabkan peningkatan atau penurunan produktivitas pada UD. Gangsar Snack and Food? 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah dilakukan untuk memfokuskan masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah sebagai berikut: 1. Pengukuran produktivitas berdasarkan metode pendekatan rasio output-input. 2. Output yang dihasilkan pada tahun 2013 dan tahun Input yang digunakan untuk menghasilkan output pada tahun 2013 dan tahun Pengukuran produktivitas yang dilakukan diantaranya adalah pengukuran produktivitas parsial, produktivitas faktor total, dan produktivitas total pada tahun 2013 dan tahun
7 1.4 Tujuan 1. Mengetahui indeks produktivitas parsial, indeks produktivitas faktor total, dan indeks produktivitas total yang telah dicapai oleh UD. Gangsar Snack and Food pada tahun 2013 dan Mengetahui tingkat produktivitas yang telah dicapai dan mengetahui adanya peningkatan atau penurunan produktivitas pada UD. Gangsar Snack and Food dari tahun 2013 ke tahun Menentukan faktor yang menyebabkan peningkatan atau penurunan produktivitas pada UD. Gangsar Snack and Food. 1.5 Manfaat 1. Bagi Mahasiswa a. Sebagai sarana mahasiswa untuk menerapkan secara nyata ilmu yang telah diperoleh di perguruan tinggi. b. Dapat memperluas ilmu pengetahuan dan menambah wawasan bagi mahasiswa. c. Membantu mahasiswa untuk memperdalam mengenai materi yang diambil yang berhubungan dengan tema tersebut. d. Mendapatkan pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat membandingkan antara teori yang diperoleh dengan aplikasinya di lapangan. e. Menambah semangat mahasiswa untuk terjun dan memecahkan permasalahan secara langsung dalam dunia kerja yang nyata. 7
8 2. Bagi Perusahaan a. Untuk mengetahui tingkat produktivitas yang telah dicapai perusahaan. b. Membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitasnya sehingga mampu memperbaiki kondisi sebelumnya agar lebih efektif dan efisien. c. Membantu perusahaan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan dan peningkatan produktivitas kacang shanghai gangsar. d. Dapat membantu menilai efisiensi sumber daya (input) yang digunakan pada perusahaan sehingga perencanaan sumber daya akan menjadi lebih efektif dan strategi peningkatan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan dengan tepat. e. Dapat memperkuat daya saing karena memproduksi dengan biaya rendah dan mutu yang baik. f. Menunjang kelestarian dan perkembangan perusahaan karena peningkatan produktivitas memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan yang dapat dimanfaatkan untuk investasi baru. g. Menunjang terwujudnya hubungan industri yang lebih baik dengan pelanggan. 8
BAB I PENDAHULUAN. di karenakan selain untuk mengurangi penganguran, tenaga kerja manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan salah faktor terpenting dalam kelancaran proses produksi. Sebagian besar industri yang ada di Indonesia masih banyak yang menggunakan tenaga kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umbi umbian yang cukup penting di Indonesia baik sebagai sumber pangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ubi kayu atau ketela pohon adalah salah satu komoditas pertanian jenis umbi umbian yang cukup penting di Indonesia baik sebagai sumber pangan maupun sumber pakan. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu meningkatkan kualitas dari produk hasil dari pertanian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agroindustri merupakan suatu bidang ilmu yang memanfaatkan hasil pertanian yang kemudian diolah menjadi suatu produk dengan tujuan meningkatkan nilai tambah pada bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan merupakan hal yang biasa dalam dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketatnya persaingan antar perusahaan, terutama untuk perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dinamika perkembangan usaha di tanah air semakin jelas terlihat dari semakin ketatnya persaingan antar perusahaan, terutama untuk perusahaan atau industri yang sejenis.
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. perlu adanya peningkatan performansi produksi agar mampu. efisien sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang optimal.
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam meningkatkan kemampuan daya saingnya perlu adanya peningkatan performansi produksi agar mampu mempertahankan dan meningkatkan posisinya
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN
ANALISIS PRODUKTIVITAS PARSIAL TERHADAP LABA DI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT JAKARANA TAMA FOOD INDUSTRY) The Partial Productivity Analysis Of The Firm s Earnings (Case Study On PT Jakarana Tama Food
Lebih terperinciatau keluaran yang dihasilkan dari proses.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan hal yang mendasar yang harus ada pada setiap perusahaan. Setiap industri tentunya akan selalu meningkatkan produktivitas untuk meningkatkan
Lebih terperinciMODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT
MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT Haryadi Sarjono 1 ABSTRACT Objective of this research is to find model which measure productivity. That measuring uses a ratio
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mengkonsumsi makanan sebagai kebutuhan pokok untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia mengkonsumsi makanan sebagai kebutuhan pokok untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mendukung berjalannya aktivitas sehari-hari. Pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang optimal. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Bandung merupakan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang memproses masukan untuk menghasilkan keluaran (Mulyadi, 2009:10). Perusahaan yang bertujuan mencari laba
Lebih terperinciAnalisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya
Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Sutiyono FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran produktivitas itu penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil adalah realitas bahwa produktivitasnya rendah. Sudah menjadi pengertian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu motor penggerak krusial bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi lokal. UKM memiliki kontribusi yang besar terhadap
Lebih terperinciKERIPIK LEVEL 03, 05 DAN 10
KERIPIK LEVEL 03, 05 DAN 10 Keripik Maicih merupakan makanan ringan berupa keripik singkong yang terbuat dari singkong pilihan, sehingga menghasilkan keripik yang tipis dengan tekstur yang renyah. Keripik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya agar para karyawan yang terlibat dalam kegiatan guna memajukan perusahaan dapat memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di dunia Industri dari tahun ketahun berkembang sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu memiliki kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang tepat dapat menyebabkan lamanya waktu untuk pemindahan bahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tata letak dan penanganan bahan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas dan kinerja dari suatu industri. Tata letak yang kurang tepat
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIS
BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Definisi Produktivitas Definisi secara umum pengertian produktivitas adalah perbandingan masukan dan keluaran. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang di segala bidang, baik industri barang maupun jasa, sehingga
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian produktivitas Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (Output) dan masukan (Input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio antara jumlah output yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap. perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan efisiensi dan kemampuan pengelolaan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Blocher/Chen/Lin (2007:306) mengemukakan bahwa produktivitas adalah rasio output
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan. Tujuan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan melakukan operasinya. Proses
Lebih terperinciperusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator
Persaingan bisnis yang sangat kompetitif saat ini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Produktivitas dapat menjadi suatu indikator
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Snack merupakan makanan ringan yang dikonsumsi saat santai atau sebelum jam makan. Snack yang telah beredar dan lebih sering dijumpai di Indonesia saat ini ialah snack
Lebih terperinciADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)
Dosen: Christian Ramos K PRODUCTIVITY COSTS (Biaya Produktivitas) ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK) 1 Produktivitas: Pengukuran
Lebih terperinciPENDAHULUAN. kemiskinan. Padahal potensi umbi-umbian cukup tinggi untuk digunakan sebagai
PENDAHULUAN Latar Belakang Umbi-umbian di Indonesia masih kurang mendapat perhatian, karena komoditi ini dianggap sebagai makanan kelas rendahan yang dihubungkan dengan kemiskinan. Padahal potensi umbi-umbian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang. jumlah, mutu, pelayanan maupun perbandingan antara hasil yang didapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa pada dasarnya akan menghasilkan suatu keluaran dan keluaran tersebut belum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Suatu perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah atau perusahaan besar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah atau perusahaan besar untuk dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan yang memiliki usaha sejenis, perlu menghasilkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya untuk menghasilakan bahan pangan, bahan baku untuk industri, obat ataupun menghasilkan sumber energi. Secara sempit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat mempengaruhi seseorang di saat mereka dewasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini peredaran rumah makan berbasis ayam goreng kian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini peredaran rumah makan berbasis ayam goreng kian menjamur. Berbagai variasi bumbu dan metode penyajian pun dapat dijumpai. Seiring dengan perkembangan jaman,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis Performance Important Matrix, berikut ini indikator
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis Performance Important Matrix, berikut ini indikator yang harus di perbaiki berdasarkan harapan pelanggan terhadap kualitas produk Kacang Kulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketersediaan sumber daya alam atau bahan baku dari produk pangan sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri khususnya pangan makin gencar di negeri ini. Melemahnya perekonomian secara global tidak serta merta menghambat perkembangan industri pangan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan manfaat atau keuntungan apabila dijalankan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah usaha yang dijalankan tentunya memerlukan suatu perencanaan dan perhitungan yang tepat. Perencanaan dan perhitungan yang tepat diperlukan agar risiko kegagalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktivitas pada PT. Bukit Emas Dharma Utama guna mengetahui kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pentingnya peran produktivitas ini membuat perlu dilakukan pengukuran produktivitas pada PT. Bukit Emas Dharma Utama guna mengetahui kinerja perusahaan
Lebih terperinciManajemen Operasional
Manajemen Operasional Modul ke: Ruang Lingkup Manajemen Operasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Manajemen Operasi Manajemen Operasi Serangkaian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Produktivitas Produktivitas mengandung pengertian perbandingan hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumberdaya yang digunakan (input). Menurut Dewan Produktivitas Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini, perekonomian Indonesia semakin membaik.hal ini didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia. Perkembangan bisnis ini dipengaruhi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Tingkat Break Even Point tahun 2011 dicapai home industry UD Wahyu. Rp atau unit dan untuk rambak sapi sebesar Rp
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat Break Even Point tahun 2011 dicapai home industry UD Wahyu Abadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT. IGS yang bertempat di Jl. Gili Sampeng, kemanggisan - Jakarta Barat dan pada bagian ini juga dijelaskan langkah-langkah untuk memecahkan
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS INDUSTRI BAN INDONESIA PERIODE (Melalui Pendekatan Total Factor Productivity) OLEH STUTI ANINDITA H
ANALISIS PRODUKTIVITAS INDUSTRI BAN INDONESIA PERIODE 1984-2003 (Melalui Pendekatan Total Factor Productivity) OLEH STUTI ANINDITA H14102061 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produktivitas Produktivitas tinggi apabila kegiatan untuk menghasilkan produk pun tinggi. Produktivitas berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga dari laporan ini menguraikan langkahlangkah penelitian secara lebih jelas dan dapat dilihat pada gambar 3.1. 3.1. Identifikasi Awal Pada tahap ini ada beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Propinsi ini kerap dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa lempengan tipis yang terbuat dari adonan dengan bahan utamanya pati
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerupuk adalah salah satu makanan camilan yang dikonsumsi bersama makanan utama. Menurut Lavlinesia (1995) kerupuk adalah bahan kering berupa lempengan tipis yang terbuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Hal itu menjadi prioritas perusahaan dalam mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Seiring berkembangnya era globalisasi, keberhasilan suatu perusahaan atau industri tercermin dari tingginya pencapaian produktivitas perusahaan tersebut. Hal itu menjadi
Lebih terperinciPRAKTEK PENCAPAIAN EKO-EFISIENSI DI KLASTER INDUSTRI TAPIOKA DESA SIDOMUKTI KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR. Oleh: SAIFILLAILI NUR ROCHMAH L2D
PRAKTEK PENCAPAIAN EKO-EFISIENSI DI KLASTER INDUSTRI TAPIOKA DESA SIDOMUKTI KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR Oleh: SAIFILLAILI NUR ROCHMAH L2D 004 349 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan perusahaan baru dan teknologi yang berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya perusahaan perusahaan baru dan teknologi yang berkembang membuat kompetisi di antara perusahaan semakin ketat. Hal ini membuat perusahaan mencari
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sering disebut sebagai salah satu pilar kekuatan perekonomian suatu daerah. Hal ini disebabkan karena UMKM mempunyai fleksibilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. surat jalan dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki tujuan menjadi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses monitoring saat ini sudah hampir dilakukan oleh semua perusahaan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. Setiap proses bisnis dijaga agar sesuai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertanian sampai saat ini masih diyakini sebagai salah satu akar perekonomian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian sampai saat ini masih diyakini sebagai salah satu akar perekonomian bangsa Indonesia. Hampir di semua faktor perekonomian tidak bisa dilepaskan dari peran sektor
Lebih terperinciApa Yg dimaksud dengan Manajemen Operasi?
MATERI 1 Apa Yg dimaksud dengan Manajemen Operasi? Produksi Manajemen Operasi Untuk membuat barang dan jasa, seluruh organisasi melakukan tiga fungsi : 1. Pemasaran, 2. Produksi/Operasi, 3. Keuangan/akuntansi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komoditi teh merupakan salah satu andalan dari hasil alam yang diekspor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komoditi teh merupakan salah satu andalan dari hasil alam yang diekspor ke luar negeri, hal ini tentu menjadikan komoditi ini menjadi salah satu perhatian bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era perdagangan saat ini, setiap perusahaan berusaha untuk merencanakan dan mengembangkan strategi guna memperbaiki kinerjanya dan mempertahankan eksistensi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan teh (Camellia sinensis) familia dari Theaceae, diperkirakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan teh (Camellia sinensis) familia dari Theaceae, diperkirakan berasal dari pegunungan Himalaya dan daerah daerah pegunungan yang berbatasan dengan Republik Rakyat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Strategi pembangunan pertanian yang berwawasan agribisnis dan agroindustri pada dasarnya menunjukkan arah bahwa pengembangan agribisnis merupakan suatu upaya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output
Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 14 Nomor 2-2015 ISSN 123.456.7890 PENGUKURAN DAN PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI WOODEN CARPET DI CV NATURAL PALEMBANG Iunike
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan agroindustri memiliki tujuan memberi nilai tambah pada produk hasil pertanian. Dalam proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang semua bekerja secara
Lebih terperinciProduktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja I.
1 Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja Productivity Measurement of Bioethanol Using American Productivity Center (APC) Methods:
Lebih terperinciRuang Lingkup Manajemen Operasional
Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Manajemen S-1 Ruang Lingkup Manajemen Operasional Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa selalu melaksanakan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan setiap orang akan makanan tidak sama, karena kebutuhan akan berbagai zat gizi juga berbeda. Umur, Jenis kelamin, macam pekerjaan dan faktorfaktor lain menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekurangan protein merupakan salah satu masalah gizi utama di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekurangan protein merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Oleh karena itu peningkatan konsumsi protein perlu digalakkan, salah satunya melalui penganekaragaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. misalnya sebagai lauk pauk, hal ini karena rasanya yang enak dan memiliki nilai. pangan juga tidak jauh berbeda (Hadiwiyoto, 1993).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan telah banyak dikenal, karena boleh dikatakan semua orang pernah menggunakan ikan sebagai bahan pangan dengan dimasak terlebih dahulu, misalnya sebagai lauk pauk,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Sumber daya hutan menjadi pilihan Indonesia sebagai andalan sumber keuangan negara disamping minyak dan gas bumi. Hal ini didasari atas ketersediaan kayu hasil
Lebih terperinciKAJIAN PELUANG PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNIS EKOEFISIENSI PADA KLASTER INDUSTRI KNALPOT DI KABUPATEN PURBALINGGA TUGAS AKHIR
KAJIAN PELUANG PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNIS EKOEFISIENSI PADA KLASTER INDUSTRI KNALPOT DI KABUPATEN PURBALINGGA TUGAS AKHIR Oleh: NUR MILADAN L2D 306 019 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam era globalisasi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan pesatnya kondisi pasar industri menuntut perusahaan harus mampu untuk memberikan kepuasan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian, yang menyatakan bahwa kemitraan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemitraan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 940/Kpts/OT.210/10/97 tentang Pedoman Kemitraan Usaha Pertanian, yang menyatakan bahwa kemitraan usaha pertanian adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Singkong (Manihot Esculenta) merupakan salah satu sumber bahan pangan yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Singkong (Manihot Esculenta) merupakan salah satu sumber bahan pangan yang cukup potensial. Sebagai bahan pangan di Indonesia singkong menempati urutan ketiga setelah
Lebih terperinciBAB II TINJAUN PUSTAKA. dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.
BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah serangkain kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Barry Render dan Jay Heizer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pangan telah menjadi kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi pada saat ini. Di Indonesia, industri makanan telah berkembang dengan pesat. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada jaman globalisasi saat ini persaingan antar produsen sangat tinggi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman globalisasi saat ini persaingan antar produsen sangat tinggi. Produsen-produsen kecil di daerah sulit untuk dapat melakukan penetrasi pasar karena bermunculan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu hal yang menarik untuk diamati dari Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola konsumsi pangan masyarakatnya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil hutan non kayu sudah sejak lama masuk dalam bagian penting strategi penghidupan penduduk sekitar hutan. Adapun upaya mempromosikan pemanfaatan hutan yang ramah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bab I : Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Walaupun Indonesia tengah mengalami krisis ekonomi yang berlangsung sejak pertengahan tahun 1997 lalu, namun dunia usaha di Indonesia masih terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju dari pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara untuk memperkuat proses perekonomian menuju perubahan yang diupayakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan tahapan tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan analisis
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA
ANALISIS PRODUKTIVITAS DENGAN METODE MARVIN E. MUNDEL PADA PT. KARYA MURNI PERKASA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh DANIEL SINAGA 0
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta)
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE THE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER (APC) (Studi Kasus di PT. Iskandar Tex, Surakarta) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri olahan makanan maupun minuman yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri olahan makanan maupun minuman yang sangat pesat di Indonesia baik itu industri skala kecil maupun skala besar menjadi sebuah gambaran betapa banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan berbasis agroindustri semakin ketat. Selain itu, ketatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan semakin banyaknya produk pertanian yang dapat ditingkatkan nilai tambahnya membuat persaingan diantara perusahaan berbasis agroindustri semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, penyelenggaraan fasilitas kelistrikan untuk umum dikelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia, penyelenggaraan fasilitas kelistrikan untuk umum dikelola oleh PT. PLN (Persero). Listrik merupakan bentuk energi siap pakai yang dikonversi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan ini. Para pemegang saham mengharapkan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama setiap perusahaan komersil adalah mendapatkan keuntungan atau laba. Perusahaan menjalankan aktivitas produksi, jual beli, atau penyediaan jasa untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggerak perekonomian daerah yang mampu memproduksi barang dan jasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha skala rumah tangga pada dasarnya merupakan salah satu penggerak perekonomian daerah yang mampu memproduksi barang dan jasa yang menggunakan bahan baku utama yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 kelompok variable, yaitu variable terikat (dependen) dan variable
Lebih terperinciPENGUKURAN PRODUKTIVITAS RELATIF DAN ANALISIS TINGKAT UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA BARAT
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS RELATIF DAN ANALISIS TINGKAT UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA BARAT Dewi Shofi Mulyati, Iyan Bachtiar, dan Yanti Sri Rezeki * Abstrak Pentingnya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMAKASIH...v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH...v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...xv
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik
19 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh perkembangan zaman yang semakin pesat membuat setiap pemilik atau pelaku usaha seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Produksi dan Operasi Pada dewasa ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan semakin maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Pada bab ini berisi tentang tinjauan pustaka dan dasar teori yaitu bagaimana penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dengan permasalahan yang akan dibahas dalam
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,
Bab 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Pangan tradisional adalah makanan yang dikonsumsi masyarakat golongan etnik dan wilayah spesifik, diolah dari resep yang dikenal masyarakat, bahanbahannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan keseharian manusia tidak bisa lepas dari pangan. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk bakery dengan kombinasi bahan pangan lokal Indonesia. diversifikasi pangan dengan memanfaatkan sumber daya pangan lokal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri bakery di tanah air terus berkembang, mulai dari industri roti rumahan hingga outlet modern yang berstatus waralaba dari luar negeri ketat bersaing
Lebih terperinci@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Secara umum setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mendapatkan laba yang maksimum. Dengan mendapatkan laba yang tinggi dan terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membawa dampak yang positif bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat membawa dampak yang positif bagi perkembangan setiap perusahaan dalam berbagai jenis industri yang berbeda-beda.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sektor industri di Indonesia, industri dapat dikelompokkan menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sektor industri di Indonesia, industri dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu industri besar dan industri kecil. Kategori tersebut didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan industri pengolahan pangan di Indonesia yang didukung oleh sumberdaya alam mampu menghasilkan berbagai produk olahan yang dapat dibuat dan dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan UMKM di Kabupaten Cirebon Berdasarkan. Kelompok Usaha Industri Jasa Perdagangan
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Cirebon merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa Barat yang terletak di bagian timur dan merupakan batas, sekaligus pintu gerbang yang berbatasan dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA & DASAR TEORI Bab 2 ini menjelaskan mengenai tinjauan pustaka yang membandingkan penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian yang sekarang dilakukan, dan membahas tentang
Lebih terperinci