BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan nasional bagi hampir semua negara Eropa, Amerika Selatan, Asia dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan nasional bagi hampir semua negara Eropa, Amerika Selatan, Asia dan"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Kajian Teori Hakikat Permainan Sepak Bola Sepak bola merupakan olahraga paling populer di dunia dan olahraga permainan nasional bagi hampir semua negara Eropa, Amerika Selatan, Asia dan Afrika. Olahraga ini seakan telah menjadi bahasa persatuan bagi berbagai bangsa di dunia dan berbagai latar belakang sejarah dan dunia, sebagai alat pemersatu dunia yang sanggup melampaui batas-batas perbedaan politik, etnik dan agama. Daya tarik sepak bola secara umum sebenarnya bukan hanya olahraga ini mudah dimainkan, tetapi karena sepak bola lebih banyak menuntut keterampilan pemain dibandingkan lahraga lain. Dengan keterampilan yang dimilikinya, seorang pemain dituntut bermain bagus, mampu menghadapi tekanan-tekanan yang terjadi di dalam pertandingan dengan waktu yang terbatas (Luxbacher, 2004). Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing beregu terdiri dari sebelas pemain utama dan salah satu penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya menggunakan tungkai. Kadangkala menggunakan kepala dan dada. Untuk penjaga gawang diperbolehkan menggunakan tangan dan lengannya di daerah tendangan hukumannya. Permainan sepak bola dapat dilakukan terbuka (out door) dan di lapangan tertutup (in door) (Mukholid, 2004). 1

2 Tujuan permainan sepak bola adalah pemain berusaha memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menjaga gawangnya sendiri agar tidak kemasukan bola. Suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut dapat memasukkan bola ke gawang lawannya dan apabila sama, contohnya 0-0 atau 1-1 dan seterusnya, maka pertandingan dinyatakan seri atau draw. Selanjutnya Muhajir (2007), menyatakan bahwa permainan sepak bola dilakukan dalam dua babak (2x45 menit) dengan waktu istirahat 10 menit di anatra dua babak tersebut. Mencetak gol ke gawang lawan adalah tujuan dari setiap kesebelasan. Satu kesebelasan dinyatakan sebagai pemenang apabila dapat memasukkan bola ke gawang lebih banyak dan kemasukkan bola lebih sedikit jika dibandingkan dengan lawannya Peraturan Permainan Patut diperhatikan dalam sepakbola, baik itu pertandingan maupun dalam kompetisi, bahwa sikap fair play dimulai dari pemahaman dan penegakan peraturan, baik peraturan tertulis maupun tidak tertulis, Fair play is therefor not only the strict observance of the written rule, but also of the unwritten one. (Comite Francais pour le Fair Play 23,rued Anjou, Paris (1974). Peraturan tertulis merupakan kumpulan aturan-aturan permainan, baik peraturan permainan sepakbola maupun aturan-aturan yang bersifat umum untuk mengatur segala kegiatan dan tindakan (atlet, official, penonton dan panitia pelaksana) yang terjadi pada situasi permainan atau pertandingan yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk pernyataan. Peraturan tidak tertulis merupakan bentuk nilai, etika, norma, 2

3 moral, adat istiadat, perilaku yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Kedua bentuk peraturan ini mempunyai peranan yang sama pentingnya untuk membentuk permainan sepakbola yang fair play. Penulis filsafat olahraga Robert L Simon (1990), menyatakan bahwa di dalam sebuah kompetisi sepak bola ada beberapa perangkat aturan-aturan yang diterapkan untuk mengatur jalannya sebuah kompetisi. Simon lebih lanjut memaparkan bahwa peraturan dibagi ke dalam dua bagian, yaitu peraturan konstitutif dan strategi. Peraturan konstitutif yaitu suatu peraturan yang tertulis yang berhubungan dengan perilaku pemain dan ofisial yang diperbolehkan dan yang tidak. Artinya, gerakan-gerakan apa saja yang boleh dilakukan dalam permainan dan pertandingan tersebut. Jika pemain tidak memahami dan tidak mentaati peraturan-peraturan tersebut, maka secara logis mereka akan mendapat hukuman karena melanggar aturan konstitutif. Aturan-aturan konstitutif harus dibedakan dengan aturan strategi seperti menggiring bola dengan cepat, menendang ke gawang, cara melempar bola ketika bola ke luar lapangan, dan cara menendang penalty. Peraturan strategi adalah petunjuk-petunjuk mengenai bagaimana memainkan permainan dengan baik sedangkan yang berhubungan dengan teknik bermain. Kompetisi yang fair sekurang-kurangnya adalah kompetisi dalam aturanaturan konstitutif dari permainan itu sendiri. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kemenangan ditentukan oleh aturan-aturan konstituf sehingga cheater (pencuri) yang berhasil belum tentu 8 benar-benar menang walupun keberhasilan melakukan cheating yang mungkin menimbulkan keyakinan bahwa mereka 3

4 menang. Karena cheater melakukan gerakan atau tindakan yang melanggar aturan-aturan konstitutif permainan, sehingga pemain bukan hanya gagal membuktikan dirinya sebagai pemain yang lebih baik dari lawannya, melainkan mereka juga gagal dalam memainkan permainan. Jadi jelas, bahwa dalam kompetisi sepak bola berusaha mencapai kemenangan dalam batasan-batasan yang ditentukan oleh aturan-aturan konstitutif. Peraturan konstitutif dalam sepak bola yang dikeluarkan oleh FIFA tahun 2005 berjumlah 17 Bab peraturan bersifat umum yang terdiri dari; (1) peraturan lapangan permainan, (2) bola, (3) Jumlah pemain, (4) Perlengkapan pemain, (5) wasit, (6) Asisten wasit, (7) Lamanya pertandingan, (8) memulai dan memulai kembali permainan, (9) bola di dalam dan diluar permainan, (10) cara mencetak gol, (11) off side, (12) pelanggaran dan kelakuan tidak sopan, (13) Tendangan bebas, (14) Tendangan hukuman, (15) Lemparan Ke dalam, (16) Tendangan gawang, (17) Tendangan sudut. Menurut Sugiarto (2009), peraturan sepak bola meliputi 17 peraturan yaitu sebagai berikut : Peraturan 1 : Lapangan Permainan Lapangan yang digunakan biasanya adalah lapangan rumput yang berbentuk segi empat. Dengan panjang 91,4 meter dan lebar 54,8 meter. Garis batas akhir lapangan disebut garis gawang (goal lines). Sementara itu, garis sampingnya disebut touchlines (sideline). Lapangan dibagi menjadi dua bagian yang sama oleh garis tengah. Bagian tengah lapangan ditandai dengan titik 4

5 tengah. Titik tengah tersebut dikelilingi lingkaran tengah dengan radius 19,15 meter (Sugiarto, 2009). Di kedua ujung bagian tengah lapangan, yaitu di tengah garis gawang terdapat gaawang. Ukurannya adalah 24x8 kaki atau 7,32 x 2,44 meter. Sebuah kota persegi panjang pada masing-masing garis gawang tersebut disebut daerah gawang. Daerah ini dibatasi dengan garis berjarak 5,49 meter (Sugiarto, 2009). Daerah penalti merupakan kotak segi empat pada garis gawang. Jaraknya 9,15 meter dari garis gawang. Di dalam daerah penalti ini terdapat daerah gawang. Selain daerah gawang, di daerah penalti terdapat titk penalti (penalty spot). Letaknya di tengah dengan jarak 11 meter dari gawang. Dari titik penalti inilah tendangan penalti dilakukan. Di luar daerah penalti, dibuat lingkaran penalti dengan jarak 9,15 meter dari titik penalti (Sugiarto, 2009). Di setiap sudut lapangan terdapat daerah sudut. Daerah sudut memiliki radius 0,915 m. Dari bagian dalam tempat inilah dilakukan tendangan sudut Peraturan 2 : Bola Sepak Bola Bola untuk sepak bola berbentuk bulat dan terbuat dari kulit. Menurut aturan FIFA, bola yang resmi itu diameternya inci. Beratnya ons. Secara internasional, ukuran bola untuk dewasa adalah #5. Sementara itu, untuk permainan tingkat remaja digunakan bola berukuran #3 atau #4 (Sugiarto, 2009) Peraturan 3 : Jumlah Pemain Setiap tim maksimal memiliki sebelas pemain. Salah satunya adalah penjaga gawang. Kadang-kadang ada peraturan kejuaraan yang mengharuskan jumlah minimum pemain dalam sebuah tim (biasanya delapan) (Sugiarto, 2009). 5

6 Peraturan 4 : Peralatan Pemain Peralatan untuk pemain lapangan adalah baju kaos, celana pendek, kaos kaki, pelindung tulang kering, dan sepatu. Sementara itu, kostum untuk kiper dibedakan. Tujuannya adalah untuk membedakannya dengan pemain lain atau wasit. Kiper menggunakan baju olahraga dan celana pendek. Namun warna lapisan pada siku dan pinggulnya lain (Sugiarto, 2009). Pemain dilarang menggunakan peralatan yang dapat membahayakan pemain lainnya. Contohnya jam tangan, kalung atau perhiasan lainnya (Sugiarto, 2009) Peraturan 5 : Wasit Pertandingan sepak bola diperintah oleh seorang wasit. Wasit mempunyai wewenang penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai peraturan permainan. Hal ini sesuai dengan isi peraturan 5. Keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkan wasit dianggap keputusan akhir (Sugiarto, 2009) Peraturan 6 : Asisten Wasit Dalam tugasnya, wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit. Asisten wasit ini dulu dikenal sebagai hakim/penjaga garis. Tugasnya adalah menunjukkan ketika bola keluar. Selain itu, penjaga garis juga menentukan tim mana yang harus melakukan lemparan ke dalam, tendangan gawang atau tendangan sudut. Dalam beberapa pertandingan, wasit juga dibantu seorang ofisial keempat. Tugasnya adalah menggantikan ofisial lain jika diperlukan (Sugiarto, 2009) Peraturan 7 : Lama Permainan Lama permainan sepak bola normal adalah 2x45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit (kadang-kadang 10 menit). Jika kedudukan sama imbang, maka 6

7 diadakan perpanjangan waktu selama 2x15 menit, hingga didapat pemenang. Namun, jika kedua tim sama kuat, diadakan adu penalti (Sugiarto, 2009) Peraturan 8 : Memulai dan Memulai Kembali Permainan Untuk menulai permainan, seorang pemain melakukan tendangan dari titik tengah. Lawan menempatkan diri di luar lingkaran tengah pada sisi lapangan mereka sendiri. Bola dapat dimainkan jika bergerak ke arah sisi lapangan lawan. Penendang bola pertama tidak boleh menendang bola untuk kedua kalinya sebelum pemain lain menyentuh bola tersebut (Sugiarto, 2009). Tendangan pertama yang sama dilakukan kembali setelah skor berhasil dicetak. Hal itu juga merupakan awal babak permainan kedua. Gol tidak dapat dicetak langsung dari tendangan pertama (Sugiarto, 2009) Peraturan 9 : Bola Ke Luar dan di Dalam Lapangan Bola dianggap ke luar jika melewati garis samping, baik di permukaan lapangan maupun di udara, atau ketika wasit menghentikan permainan. Bola dapat terus dimainkan pada kondisi berikut ini : 1. Bola memantul dari tiang dan palang gawang, atau bendera sudut ke arah lapangan permainan 2. Bola memantul dari wasit atau penjaga garis ketika mereka berada di dalam lapangan 3. Waktu interval saat menunggu keputusan terhadap pelanggaran yang terjadi. Jika wasit tidak mengetahui siapa yang terakhir menyentuh bola yang keluar dari lapangan, permainan diulangi kembali. Caranya adalah dengan melemparkan 7

8 bola ditempat terakhir bola dimainkan. Wasit melemparkan bola di antara dua tim. Kedua team tidak boleh berusaha mengasai bola hingga bola menyentuh permukaan (Sugiarto, 2009) Peraturan 10 : Cara Mendapatkan Angka Angka diperoleh jika sebuah team berhasil memasukkan gol ke gawang lawan. Gol dicetak jika bola melewati gari gawang, yaitu antara tiang gawang dan di bawah palang. Namun, bola tidak dilemparkan, dibawa atau didorong oleh tangan atau lengan penyerang dengan sengaja. Setiap gol dihitung sebagai satu skor. Tim pencetak skor terbanyaklah yang memenangkan permainan. Jika kedua tim mendapatkan skor sama dalam waktu yang ditentukan, permainan dianggap seri (Sugiarto, 2009) Peraturan 11 : Offside Pemain berada dalam posisi offside jika ia berada lebih dekat dengan garis gawang daripada bola saat bla dimainkan. Namun, ada pengecualiannya, yaitu sebagai berikut : 1. Pemain tersebut berada setengah lapangannya sendiri 2. Setidaknya dua lawan berada pada jarak yang sama ke garis gawangnya sendiri Pemain dinyatakan offside jika berada di posisi offside saat bola disentuh atau dimainkan rekan seregunya. Untuk itu, ia dikenakan sanksi. Sanksinya adalah tendangan benas oleh tim lawan dari titik di mana offside terjadi. 8

9 Seorang pemain tidak dianggap offside hanya karena berada dalam posisi offside. Selain itu, pemain yang menerima bola langsung dari tendangan gawang, tendangan sudut, atau lemparan dalam tidak dianggap offside (Sugiarto, 2009) Peraturan 12 : Pelanggaran Ada sembilan pelanggaran yang berakibat pada sanksi tendangan bebas langsung yang diberikan oleh tim lawan. Pelanggaran tersebut antara lain : 1. Menendang atau berusaha menendang lawan 2. Menjegal lawan 3. Meloncat ke arah lawan 4. Menghadang lawan dengan curang dan berbahaya 5. Menghadang lawan dari belakang, kecuali lawan menghalangi pemain memeroleh bola 6. Menabrak atau berusaha menabrak lawan 7. Memegang lawan 8. Mendorong lawan 9. Membawa, merebut, atau mendorong bola dengan tangan atau lengan (pelanggaran ini tidak berlaku bagi kiper di dalam daerah penaltinya). Sementara itu, hukuman tendangan bebas tidak langsung diberikan karana penggaran berikut : 1. bermain dengan cara yang dianggap wait membahayakan pemain lainnya 2. menghadang lawan dengan bahu, kecuali berusaha untuk mendapatkan bola 9

10 3. menghalangi lawan saat tidak bermaksud untuk mendapatkan bola 4. menghadang kiper, kecuali jika kiper telah menguasai bola atau bergerak keluar dari daerah gawang 5. saat menguasai bola, kiper mengambil lebih dari empat langkah tanpa melepaskannya ke dalam permainan (ini sering disebut dengan peraturan empat langkah) 6. pelanggaran peraturan backpass kiper 7. Pelanggaran peraturan offside Berikut ini sedikit catatan tentang peraturan backpass kiper. FIFA menetapkan perubahan peraturan utama menyangkut kiper. Dalam peraturan permainan dinyatakan bahwa kiper tidak diizinkan untuk menerima bola dengan tangannya jika bola dengan sengaja ditendang oleh rekan seregunya. Selain itu, untuk memberikan bola kepada kiper, pemain harus menggunakan kepala, dada atau lutut. Pelanggaran terhadap peraturan backpass tersebut dikenakan sanksi pemberian tendangan bebas tidak langsung (Sugiarto, 2009) Peraturan 13 : Tendangan Bebas Ada dua jenis tendangan bebas yaitu : tendangan bebas langsung dan tendangan bebas tidak langsung. Bedanya adalah pada tendangan bebas langsung pemain dapat mencetak gol. Sementara, untuk mencetak gol dari tendangan bebas tidak langsung, bola harus dimainkan oleh pemain selain penendang sebelum bola melewati garis gawang. Posisi pemain bertahanb setidaknya 9,15 meter dari bola tendangan bebas. Namun, ketika tum penyerang berkesempatan melakukan tendangan bebas tidak langsung dalam jarak 9,15 meter dari gawang regu yang 10

11 bertahan, posisi pemain bertahan lebih dekat daripada 9,15 meter. Dalam situasi seperti itu, pemain yang bertahan dapat berdiri pada garis gawang mereka untuk mencegah tendangan dari seluruh penjuru gawang (Sugiarto, 2009). Ketika pemain melakukan tendangan bebas dari dalam daerah penaltinya sendiri, pemain lawan harus tetap di luar daerah tersebut. Jaraknya paling tidak 9,15 meter dari bola. Saat tendangan dilakukan dan dapat dimainkan setelah melewati daerah penalti, bola harus dalam keadaan tidak bergerak. Kiper dapat menendang bola ke lapangan. Jika bola tidak ditendang langsung keluar daerah penalti, tendangan harus diulangi kembali. Jika penendang bola menyentuh bla untuk kedua kalinya sebelum disentuh pemain lain, tim lawan mendapat kesempatan untuk melakukan tendangan bebas tidak langsung (Sugiarto, 2009) Peraturan 14 : Tendangan Penalti Tendangan penalti terjadi jika pemain melakukan pelanggaran penyerangan langsung di dalam daerah penaltinya sendiri. Sanksi ini dapat dikenakan terlepas dari posisi bola. Tendangan dilakukan dari titik penalti, 11 meter di depan dan tengah gawang. Semua pemain harus berada di luar daerah penalti, kecuali penendang dan kiper. Kiper berdiri di garis gawang di anatara tiang gawang dan tidak boleh menendang bola. Penendang tidak bola menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum dimainkan oemain lain. Dari tendangan penalti ini gol dapat dicetak langsung. Untuk melakukan tendangan penalti, waktu harus diperpanjang (Sugiarto, 2009). 11

12 Peraturan 15 : Lemparan Dalam Ketika bola keluar dari garis samping, dilakukan lemparan dalam dari titik di mana bola meninggalkan lapangan. Lemparan dilakukan oleh pemain lawan dari pemain yang terakhir menyentuh bola. Cara melakukan lemparan dalam adalah bola dipegang dengan kedua tangan. Kemudian bola dilemparkan dari belakang melintasi garis samping ke lapangan, bola dapat segera dimainkan. Pelempar tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum bola dimainkan oleh pemain lainnya. Jika bola dilepaskan ke dalam tidak sempurna, lemparan dalam diberikan kepada tim lawan. Namun, gol tidak dapat dicetak langsung dari lemparan dalam (Sugiarto, 2009) Peraturan 16 : Tendangan Gawang Tendangan gawnag dilakukan jika bola disentuh team penyerang melewati garis gawang di luar bagian garis antara tiang gawang dan di bawah palang gawang. Tendangan dilakukan dari titik pertengahan daerah gawang di dekat bagian bola melewati garis gawang. Bola dapat dimainkan setelah bergerak melewati daerah penalti. Penendang bola tidak dapat memainkan bola untuk kedua kalinya sebelum disnetuh pemain lain. Tendangan gawang tidak boleh diarahkan langsung pada kiper di dalam daerah penalti. Ketika tendangan dilakukan, semua pemain lawan harus berada di luar daerah penalti. Gol tidak dapat dicetak langsung dari tendangan gawang (Sugiarto, 2009) Peraturan 17 : Tendangan Sudut Tendangan sudut dilakukan jika bola yang terakhir disentuh oleh anggota tim yang bertahan melewati garis gawang di luar bagian garis antara tiang gawang 12

13 dan di bawah palang gawang. Tendangan dilakukan oleh tim penyerang. Penendang melakukannya dari dalam perempatan lingkaran sudut di dekat titik di mana bola meninggalkan lapangan permainan. Sementara itu, pemain yang bertahan menempatkan diri setidaknya 9,15 meter dari bola hingga bola dimainkan. Penendang bola tidak dapat memainkan bola untuk kedua kalinya sebelum disentuh pemain lain. Berbeda dengan tendangan gawang, gol dapat dicetak langsung dari tendangan sudut (Sugiarto, 2009) Strategi Pembelajaran Telah dijelaskan pada bagian pembahasan peraturan, bahwa untuk memiliki sebuah kompetisi yang baik dan para pemain tidak banyak melanggar permainan adalah harus mematuhi peraturan permainan. Untuk itu upaya yang harus segera dilakukan oleh setiap dosen, guru, pelatih sepak bola dalam mengajar sepak bola hendaknya merubah strateginya untuk meningkatkan pemahaman anak didiknya supaya mereka lebih mendalami dan memamhami peraturan permainan yang terdiri dari 17 bab. Karena secara tidak langsung bahwa pemahaman peraturan permainan merupakan langkah pertama bagi pemain sepak bola untuk bermain fair play. Seperti yang diungkapkan oleh James Keating 1995, Keep by a rules atau menjaga atau melaksanakan peraturan merupakan komponen pertama dalam meningkatkan fair play. Hasil pengamatan penulis selama ini, bahwa para atlet, siswa, dan mahasiswa banyak sekali yang tidak memahami peraturan permainan sepakbola. Pembelajaran dilakukan secara membaca dan memperhatikan ketika guru 13

14 menjelaskan. Melalui kegiatan penelitian ini, strateginya dirubah dengan cara membaca peraturan permainan sepakbola, mendiskusikan di ruangan sambil membahas secara khusus setiap bab dari peraturan, dan simulasi atau mempraktekan di lapangan. Tidak kalah pentingnya dalam diskusi tersebut, para siswa diberikan beberepa contoh kasus pelanggaran, sehingga mereka lebih mampu memahami dari konsep atau kata kunci peraturan tersebut. Setelah pembahasan peraturan selesai, dilanjutkan dengan simulasi perwasitan untuk mempraktekkan peraturan permainan di lapangan. Sebagian siswa menjadi pemain, dan sebagian lagi menjadi hakim garis dan wasit Pengajuan Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teoritis yang telah diuraikan di atas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian ini sebagai berikut : Jika menggunakan metode diskusi dan simulasi perwasitan, maka kemampuan siswa dalam pemahaman peraturan sepak bola pada siswa kelas V SDN 8 Kabila dapat meningkat 2.3. Indikator Pencapaian Bertolak dari permasalahan yang ada, maka yang menjadi indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah : Jika prosentase siswa yang sudah mampu dalam hal penguasaan peraturan sepak bola minimal 75% siswa yang menjadi objek penelitian sudah mampu 14

15 menguasainya dengan skor rata-rata penilaian dengan kategori mampu (M), maka penelitian dinyatakan selesai. 15

16 16

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018

PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, MARET 2018 PERATURAN PERTANDINGAN MUGADETA FUTSAL COMPETITION (MFC) SABTU-AHAD, 24-25 MARET 2018 TUJUAN KEGIATAN - Menjalin hubungan yang baik antar peserta didik sekolah dasar - Memperkenalkan pertandingan sepakbola

Lebih terperinci

C. TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA

C. TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA Apa Itu Sepak Bola? Sepak Bola adalah permainan bola yang dimaikan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Olahraga ini sangat digemari dan terkenal sampai ke manca negara yang dimainkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP

PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP PERATURAN PERTANDINGAN TURNAMEN FUTSAL GPKN CUP A. PERATURAN RESMI BERMAIN 1. Permainan dilakukan dengan 5 orang dilapangan untuk tiap tim (termasuk penjaga gawang) dan sisanya berada di bench. 2. Kedua

Lebih terperinci

PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAN KETENTUAN TURNAMEN FUTSAL ANTAR MADRASAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN 1 PEMAIN Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari 5 pemain, salah satu diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepak bola adalah olahraga menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas) orang. Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah

Lebih terperinci

PERATURAN RESMI BERMAIN

PERATURAN RESMI BERMAIN 1 PERATURAN RESMI BERMAIN 1. Permainan dilakukan dengan 5 orang dilapangan untuk tiap tim (termasuk penjaga gawang) dan sisanya berada di bench. 2. Kedua tim harus bermain dengan warna kostum yang berbeda.

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012

PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 PERATURAN PERTANDINGAN PEKAN OLAHRAGA ILMU KEPERAWATAN (POKERAN) REGIONAL SEMARANG SALATIGA - KENDAL PSIK-FK UNDIP 2012 1. FUTSAL PUTRA A. Peraturan Umum a. Kuota tim dalam pertandingan futsal adalah 18

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA

FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA FORMULIR PENDAFTARAN PESERTA Kompetisi Futsal Umum BFA CUP III 2014 Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Email : Dengan ini bersedia menjadi peserta Kompetisi Futsal Umum BFA CUP III 2014 Dengan

Lebih terperinci

PERATURAN FUTSAL. Seorang pemain hanya boleh bergabung dengan 1 tim saja. Warna baju yang dipakai masing-masing tim tidak boleh sama.

PERATURAN FUTSAL. Seorang pemain hanya boleh bergabung dengan 1 tim saja. Warna baju yang dipakai masing-masing tim tidak boleh sama. PERATURAN FUTSAL Waktu Permainan Lama pertandingan 1 babak : 15 menit Lama pertandingan 2 babak : 2x15 menit Lama waktu Istirahat Total Waktu : 2 menit : 32 menit Peraturan Utama Seorang pemain hanya boleh

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG FUTSAL PUTRI IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi futsal putri IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswi program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 = PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi Mini Soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program

Lebih terperinci

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016.

4. Babak semifinal dan final akan diadakan pada Jumat, 27 Mei 2016. Persyaratan Lomba Ifuto Futsal : 1. Peserta berdomisili di Indonesia dan berasal dari kategori umur 17 23 tahun. 2. Setiap peserta diwajibkan melampirkan fotokopi Kartu Pelajar/ Kartu Mahasiswa dan Kartu

Lebih terperinci

PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA

PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA PERATURAN 1 PERATURAN PERMAINAN FUTSAL FIFA LAPANGAN UKURAN Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjang dari garis gawang: Panjang : Minimal 25 m Maksimal

Lebih terperinci

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d.

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d. Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d. FIBA e. FIFA 2. Induk organisasi atletik Indonesia adalah.

Lebih terperinci

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1

BAB 1. KISI-KISI PENJASKES Smtr 1 Kls XI SMK INFORMATIKA PUGER 1 BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Permainan Sepak Bola 1. Bermain Sepak Bola Menggunakan Berbagai Variasi Tujuan permainan sepak bola adalah memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Menendang merupakan

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS MINISOCCER LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi mini soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk

Lebih terperinci

Perkembangan Peraturan Sepakbola

Perkembangan Peraturan Sepakbola Perkembangan Peraturan Sepakbola Sejak didirikan di abad ke-19, International Footbal Association Board (IFAB) telah memainkan peran penting dalam persepakbolaan internasional. Lembaga ini yang bertindak

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION

PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION PERATURAN KHUSUS FARMASI CUP 2017 FUTSAL COMPETITION I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Tanggal : 11 19 November 2017 Waktu : Jadwal Pertandingan diberikan saat Malam Atlet Tempat : GOR Amongraga II. Peraturan

Lebih terperinci

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes)

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes) MAKALAH FUTSAL ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes) Disusun oleh : 1. FATHIAH NURRAHMAN 2. SRI AMBAR WATI 3. SITI HAMROH 4. DINA 5. SELVI YENI 6. ANA MOLLY BAB I PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

Undang-undang Permainan

Undang-undang Permainan KEPEGAWAIAN DAN KEJURULATIHAN PERATURAN DAN UNDANG-UNDANG BOLA SEPAK Anda telah didedahkan tadi dengan sejarah asal-usul bola sepak dan sejarah perkembangannya di negara kita. Sekarang mari kita kaji pula

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Permainan Sepakbola Permainan sepak bola adalah permainan beregu yang dimainkan masingmasing oleh sebelas orang pemain termasuk

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 = PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi Mini Soccer IMSSO Liga Medika 2018 dibuka untuk mahasiswa aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG MINI SOCCER IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Kompetisi mini soccer IMSSO Liga Medika 2017 dibuka untuk mahasiswa program studi pendidikan dokter dan pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Pada abad ke 2 dan ke 3 sebelum masehi di Cina, dimasa Dinasti Han, masyarakat menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM PETROKIMIA GRESIK FUTSAL CHAMPIONSHIP 2016

PERATURAN UMUM PETROKIMIA GRESIK FUTSAL CHAMPIONSHIP 2016 PERATURAN UMUM PETROKIMIA GRESIK FUTSAL CHAMPIONSHIP 2016 1. Kontingen dan peserta Petrokimia Gresik Futsal Championship 2016 wajib memperlihatkan ID Card Petrokimia Gresik Futsal Championship 2016 kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat terkenal di dunia dalam deretan olahraga beregu. Olahraga yang dimainkan oleh berjuta-juta manusia,

Lebih terperinci

PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016

PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016 PERATURAN PERMAINAN LIGA FUTSAL Sportaculer High School and College Tournament (SPECTA) 2016 PERGANTIAN PEMAIN 1. Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan berlangsung. 2. Jumlah

Lebih terperinci

STANDAR MINIMAL TEKNIS PELAKSANAAN PERTANDINGAN SEPAKBOLA USIA MUDA

STANDAR MINIMAL TEKNIS PELAKSANAAN PERTANDINGAN SEPAKBOLA USIA MUDA STANDAR MINIMAL TEKNIS PELAKSANAAN PERTANDINGAN SEPAKBOLA USIA MUDA OLEH : M. ACHWANI MANAJEMEN SPORT UTAMA 2013 1 STANDAR MINIMAL TEKNIS PELAKSANAAN PERTANDINGAN USIA MUDA (TEMPAT PERTANDINGAN BUKAN STADION)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Sepakbola termasuk olahraga permainan. Olahraga sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di dunia maupun di Indonesia, setiap orang baik laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN MAHASISWA FPOK DALAM PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI KAJIAN DISKUSI DAN SIMULASI PERWASITAN (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) Oleh: Nuryadi,

Lebih terperinci

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL)

DAFTAR PEMAIN (FUTSAL) Nama Tim : Nama Contact Person : Contact No : DAFTAR PEMAIN (FUTSAL) Daftar Pemain 1. Nama : 2. Nama : No passport : 3. Nama : 1 4. Nama : 5. Nama : 6. Nama : 7. Nama : 2 8. Nama : DAFTAR PEMAIN (BASKET)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang, lapangan sepakbola berbentuk segi empat yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Menggiring Bola Sepak bola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA

PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA PANDUAN KEGIATAN LIGA SEPAKBOLA REMAJA SINODE GMIM TAHUN 2016 DI WILAYAH TONDANO DUA I. PELAKSANAAN KEGIATAN Technical Meeting Tanggal : 21 September 2016 Pukul Tempat : 14.00 Wita s/d selesai : Rumah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesebelasan yang memasukkanbola ke gawang lawan lebih banyak. Permainan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesebelasan yang memasukkanbola ke gawang lawan lebih banyak. Permainan BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Permainan Sepak Bola Sepak bola merupakan permainan bola besar yang digemarisemua lapisan masyarakat di seluruh pelosok.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salahsatu permainan bola besar. Permainan ini dimainkan oleh dua team, banyaknya pemain dalam satu teamnya berjumlah 11 orang dan salahsatunya

Lebih terperinci

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal adalah salah satu kegiatan olahraga yang cukup popular dan banyak diminati oleh warga Indonesia bahkan di dunia saat ini. Hal ini terlihat dari antusiasme bermain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sarana yang baik untuk mencapai pola hidup sehat, demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang sangat

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM DAN TEKNIS LIGA PPIA 2013

PERATURAN UMUM DAN TEKNIS LIGA PPIA 2013 I. Tempat dan Waktu Pertandingan Tempat : UQ Softball Diamond, St Lucia Waktu Pertandingan : Sabtu dan/atau Minggu, 23 March June 2013 Jam Pertandingan : 10.30 AM II. Peraturan Teknis Liga PPIA 2013 A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat popular diseluruh dunia. Sepak bola telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara

Lebih terperinci

Buku Panduan TOKODAI CUP 2013

Buku Panduan TOKODAI CUP 2013 Buku Panduan TOKODAI CUP 2013 Buku panduan ini dibuat untuk memberikan penjelasan kepada para peserta mengenai aturan aturan yang akan diberlakukan pada Tokodai Cup 2013. Peserta dimohon membaca buku panduan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan

Lebih terperinci

PANITIA DIES NATALIS KE 52 TAHUN 2012 KEGIATAN OLAH RAGA KETENTUAN DAN TATA TERTIB PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA

PANITIA DIES NATALIS KE 52 TAHUN 2012 KEGIATAN OLAH RAGA KETENTUAN DAN TATA TERTIB PERTANDINGAN CABANG OLAHRAGA KETENTUAN DAN TATA TERTIB PERTANDINGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA SEPTEMBER 2012 1.1. Ketentuan Umum PANITIA DIES NATALIS KE 52 TAHUN 2012 SEPAK BOLA Pemain adalah dosen, karyawan,mahasiswa,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam 1 2.1 Kajian Teoritis BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.1 Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam Teknik dasar bermain sepak bola adalah semua gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014

PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014 PERATURAN PERTANDINGAN FUTSAL PSYCHO CUP PSYCHOLOGY BASKETBALL FUTSAL AND CHEERLEADING COMPETITION UGM 2014 Demi keteraturan dan keseragaman permainan futsal, maka pelaksanaan Futsal Psycho Cup 2014 berdasarkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin meningkat yang banyak ditandai dengan munculnya alat-alat modern dan makin meningkatnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ini sangat

Lebih terperinci

Deskripsi. Penghargaan. Contact Person

Deskripsi. Penghargaan. Contact Person Deskripsi Futsal FesTIval 2017 merupakan salah satu kompetisi bidang olahraga yang dibuka untuk mahasiswa dari perguruan tinggi se-jabodetabek. Tahun ini merupakan tahun pertama dibukanya lomba futsal

Lebih terperinci

JSFA PEDOMAN PERILAKU

JSFA PEDOMAN PERILAKU JSFA PEDOMAN PERILAKU Peserta liga yang terhormat, JSFL adalah liga sepak bola bagi siswa yang mewakili sekolah mereka, baik di dalam dan di luar lapangan sekolah masing-masing. Sepanjang musim kami mewajibkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer dan mengagumkan. Hal itu bisa kita lihat dengan banyaknya orang yang menggemari olahraga ini, baik dari pelosok

Lebih terperinci

Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set

Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set Bola basket a. Latihan menembak jarak jauh PRAKTIK DI LAPANGAN Pola penyerangan dalam permainan bola basket dapat dilakukan dengan cara : 1) Set offence Serangan yang direncanakan dan dibangun dari bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern ini masyarakat pada khususnya para pemuda sudah mengerti apa pentingnya olahraga. Olahraga yang dipilih bermacam macam, tapi belakangan

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta IMSSO Liga Medika 2018 adalah mahasiswa/i aktif Program Studi Pendidikan Dokter atau Program Studi

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34 UPAYA MENINGKATKAN HASIL PASSING MELALUI VARIASI LATIHAN BERBALIK DAN MENGOPER BOLA PADA ATLET SEPAK BOLA USIA 13-15 TAHUN DI SSB SINAR PAGI Amansyah 1 Ricko Tampaty Sinaga 2 Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter) Mengenal Olahraga Softball Olahraga softball yang berasal dari Amerika, adalah salah satu cabang yang termasuk baru diperkenalkan di Indonesia. Sehingga umumnya beberapa orang belum terlalu mengenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan olahraga di Indonesia pada hakikatnya adalah usaha mengenai pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan nasional yaitu

Lebih terperinci

PERATURAN PERTANDINGAN INTERSPORT PASSION GOAL 2016 BABAK REGIONAL

PERATURAN PERTANDINGAN INTERSPORT PASSION GOAL 2016 BABAK REGIONAL PERATURAN PERTANDINGAN INTERSPORT PASSION GOAL 2016 BABAK REGIONAL PASAL I TIM PESERTA Tim peserta berasal dari mahasiswa PERGURUAN TINGGI atau sederajat, dengan Usia 18 23 Tahun yang telah memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakekat Sepak Bola Ikman Suleman (2008 : 3) menjelaskan sepak bola merupakan jenis olahraga yang fenomenal. Minat masyarakat terhadap sepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola keberbagai arah untuk diperebutkan oleh para pemainnya, yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017

INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017 INFORMASI UMUM FUTSAL CHEMISTRY FESTIVAL AND COMPETITION 2017 DESKRIPSI KEGIATAN Futsal CFC 2017 adalah kompetisi futsal kedua yang diselenggarakan oleh HM-PS Kimia UIN Sunan Kalijaga. Kompetisi ini mempertandingkan

Lebih terperinci

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS

LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS BASKET PUTRI LIGA MEDIKA 2018 PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET PUTRA DAN PUTRI LIGA MEDIKA 2018 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta IMSSO Liga Medika 2018 adalah mahasiswa/i

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. Sepak bola adalah jenis permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan

KAJIAN PUSTAKA. Sepak bola adalah jenis permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Sepak Bola Sepak bola adalah jenis permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan oleh dua kelompok yang berlainan regu dengan jumlah pemain masing masing terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal adalah salah satu olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat. Olahraga ini merupakan permainan yang tergolong berat, karena melibatkan seluruh anggota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan kesehatan (Penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Penjasorkes bertujuan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

Respect For The Rules dalam Permainan Sepak Bola

Respect For The Rules dalam Permainan Sepak Bola Respect For The Rules dalam Permainan Sepak Bola Husnul Hadi, S.Pd ajohusnul@gmail.com Abstrak Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat berkembang pesat di dunia. Sepak bola melalui

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Yang bertandatangan dibawah ini, Nama :... Jabatan :... Alamat :... Telpon :...

SURAT PERNYATAAN. Yang bertandatangan dibawah ini, Nama :... Jabatan :... Alamat :... Telpon :... SURAT PERNYATAAN Yang bertandatangan dibawah ini, Nama :... Jabatan :... Alamat :...... Telpon :... Bertindak untuk dan atas nama Sekolah Sepak Bola : Nama :... Alamat :... Telpon/fax :... Dengan ini kami

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas (11) orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan. Masing-masing

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIKUM DASAR KOMPUTER MEMBUAT ARTIKEL OLAHRAGA FUTSAL

TUGAS PRAKTIKUM DASAR KOMPUTER MEMBUAT ARTIKEL OLAHRAGA FUTSAL TUGAS PRAKTIKUM DASAR KOMPUTER MEMBUAT ARTIKEL OLAHRAGA FUTSAL DISUSUN OLEH: Evan Sigit Kurniawan 15101015 LABORATORIUM KOMPUTER SEKOLAH TINGGI TELEMATIKA TELKOM JL. DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2016 Daftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia. Hampir semua negara memiliki team sepakbola. Berbagai turnamen pun selalu ramai ditonton oleh para penggemarnya.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2016 PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2016 I. CABANG TENIS MEJA 1. Nomor yang dipertandingkan dan Jumlah Peserta a. Tunggal Putra & Puteri b. Ganda Putra & Puteri

Lebih terperinci

TINGKAT PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA (LAWS OF THE GAME) WASIT C-1 DAN C-2 PENGCAB PSSI SLEMAN SKRIPSI

TINGKAT PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA (LAWS OF THE GAME) WASIT C-1 DAN C-2 PENGCAB PSSI SLEMAN SKRIPSI TINGKAT PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA (LAWS OF THE GAME) WASIT C-1 DAN C-2 PENGCAB PSSI SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola didefinisikan sebagai penguasaan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola didefinisikan sebagai penguasaan BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Dribling Bola Pada hakikatnya dribbling merupakan teknik dasar dalam bermain sepakbola, dribbling dalam permainan sepabola

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Sepakbola a. Pengertian Sepakbola Sepakbola merupakan permainan yang menggunakan bola sepak yang dimainkan oleh dua kesebelasan yang masing-masing

Lebih terperinci

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN)

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN) SEPAK BOLA Standar Kompetensi 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya Kompetensi Dasar 1. Bermain sepak bola dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak digemari masyarakat di Indonesia. Perkembangan prestasi sepakbola di Indonesia nampaknya masih

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XIV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XIV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2014 I. CABANG TENIS MEJA PETUNJUK TEKNIS BIDANG OLAHRAGA PORSENI XIV KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH TAHUN 2014 1. Nomor yang dipertandingkan dan Jumlah Peserta a. Tunggal Putra & Puteri b. Ganda Putra & Puteri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan

Lebih terperinci

CENING PUJIATI NIM. A. 53H111051

CENING PUJIATI NIM. A. 53H111051 NASKAH PUBLIKASI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN SEPAK BOLA UNTUK ANAK TK KELOMPOK B TK GIRIMARGO 1 KECAMATAN MIRI KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN

BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN 12 BAB II KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN A. Permainan Sepak Bola 1. Sejarah Permainan Sepak Bola Sejarah olahraga sepak bola dimulai sejak abad ke-2 dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak,

Lebih terperinci

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET IMSSO LIGA MEDIKA 2017

PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET IMSSO LIGA MEDIKA 2017 PERATURAN KHUSUS CABANG BASKET IMSSO LIGA MEDIKA 2017 BAB I PESERTA PERTANDINGAN 1. Peserta basket IMSSO Liga Medika 2017 adalah sebuah tim yang terdiri atas mahasiswa/i strata 1 Fakultas Kedokteran (Jurusan

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya II. KAJIAN PUSTAKA 1. Sejarah Sepak Bola a. Awal mula sepak bola Permainan sepak bola awal mulanya berasal dari negeri Tiongkok pada masa musim semi dan musim gugur, catatan tertua mengenai sepak bola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola Sepakbola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tegantung pada pemain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang terpopuler di dunia, tidak ada satu pun cabang olahraga lainnya yang mampu menyamai kepopuleran

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN PERMAINAN DAN PERTANDINGAN KHUSUS PIALA REKTOR UNY YOGYAKARTA 2015

PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN PERMAINAN DAN PERTANDINGAN KHUSUS PIALA REKTOR UNY YOGYAKARTA 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN PERMAINAN DAN PERTANDINGAN KHUSUS PIALA REKTOR UNY YOGYAKARTA 2015 Organized by SSS Realmadrid Foundation UNY, Jalan Colombo No. 1 Yogyakarta telp. 6281542326197, 6285743719816,

Lebih terperinci