BAB I PENDAHULUAN. Benawati Suardihan, Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Benawati Suardihan, Persepsi Mahasiswa tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prasarana pembelajaran adalah salah satu faktor penunjang kegiatan akademik. Prasarana pembelajaran merupakan bagian dari fasilitas pendidikan. Ketersedianaan prasarana pembelajaran tersebut wajib dalam setiap penyelenggaraan suatu pendidikan. Sebagaimana mengacu salah satunya pada Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada Bab VII Pasal 42 poin kedua dijelaskan bahwa: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Dilihat dari penjelasan diatas, prasarana pembelajaran adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya. Keberadaan prasarana pembelajaran sendiri dibedakan kembali menjadi dua yaitu yang secara langsung menunjang proses pembelajaran contohnya perpustakaan, ruang belajar dan ruang praktek keterampilan, dan ruang laboratorium. Sedangkan prasarana yang menunjang secara tidak langsung contohnya ruang kantor dan ruang administrasi. 1

2 2 Dalam penggunaan prasarana pembelajaran ada hal hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Seperti dijelaskan oleh Ibrahim Bafadal (2004:42), yaitu: Ada tiga kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh personel pendidikan yang akan memakai perlengkapan pendidikan yaitu: (1) Memahami petunjuk penggunaan perlengkapan pendidikan; (2) Menata perlengkapan pendidikan; (3) Memelihara baik secara kontinu maupun berkala semua perlengkapan pendidikan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu resapan dan juga sebagai proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Begitu pula Hamdun (2011:15) berpendapat bahwa persepsi adalah proses memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan stimulus yang melibatkan organ pengindraan dan otak. Sensasi dan persepsi merupakan proses yang berkesinambungan. Persepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran didapat dari bagaimana mahasiswa tersebut menginterpretasikan stimulus berupa pengertian dan pengetahuan yang didapat tentang penggunaan prasarana pembelajaran pada mata kuliah Pengelolaan Pendidikan. Dari hasil belajar, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia tentunya mengetahui bahwa penggunaan prasarana pembelajaran harus mengikuti kaidah kaidah penggunaan yang ada. Namun, jika diperhatikan secara langsung, mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil termasuk penulis sendiri terkadang mengabaikan faktor kaidah penggunaan tersebut. Contohnya prasarana pendidikan seperti laboratorium terkadang dipakai atau di alihfungsikan sebagai tempat berkumpul, mengobrol, bahkan rapat. Diluar fungsinya sebagai tempat praktek mata kuliah tertentu. Jika diperhatikan, hal tersebut terjadi setelah pembelajaran mata kuliah selesai. Ruangan tersebut tidak langsung dibereskan dan ditutup namun dilanjutkan untuk kegiatan lain yang

3 3 kurang bahkan tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Sehingga para pengguna prasarana pembelajaran berikutnya, mendapati prasarana pembelajaran kurang nyaman untuk digunakan atau keterlambatan penggunaan prasarana pembelajaran. Hal tersebut diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pemahaman dan persepsi mereka akan tujuan penggunaan masing masing prasarana pembelajaran adalah sebagai faktor utama. Berdasarkan pada latar belakang dan realita diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, peneliti mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Kurangnya pemahaman mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran, sehingga muncul persepsi yang beragam. 2. Rendahnya kesadaran mahasiswa dalam penerapan penggunaan prasarana pembelajaran di lapangan. 3. Banyaknya mahasiswa yang mengalihfungsikan prasarana pembelajaran untuk kegiatan yang lain yang kurang bahkan tidak berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. 4. Munculnya keterlambatan penggunaan prasarana pembelajaran, dikarenakan alih fungsi prasarana pembelajaran tersebut Pembatasan Masalah. Agar penelitian lebih terfokus, maka tidak semua aspek masalah diteliti, Untuk itu peneliti memberi batasan masalah dalam penelitian. Bertolak dari identifikasi masalah tersebut, batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

4 4 1. Penelitian tentang persepsi mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil mengenai penggunaan prasarana pembelajaran yaitu difokuskan pada prasarana yang secara langsung menunjang proses pembelajaran seperti ruang belajar, ruang praktek keterampilan, dan ruang laboratorium. 2. Pengguna prasarana pembelajaran ini difokuskan pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil yang masih mengontrak mata kuliah sehingga masih menjadi pengguna rutin prasarana pembelajaran. Yaitu angkatan 2010, 2011, dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Sipil tentang penggunaan prasarana pembelajaran? 2. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa laki laki dan perempuan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil tentang penggunaan prasarana pembelajaran? 3. Bagaimana gambaran persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011 dan 2012 di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil tentang penggunaan prasarna pembelajaran? Penjelasan Istilah dan Judul. Tinjauan pustaka atau penjelasan istilah dimaksudkan agar tidak ada salah penafsiran terhadap judul penelitian ini. Judul penelitian ini adalah Persepsi Mahasiswa Tentang Penggunaan Prasarana Pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI. a. Persepsi Proses memilih, menginterpretasi, menganalisa dan mengintegrasikan stimulus yang melibatkan organ pengindraan dan otak.sensasi dan persepsi merupakan proses yang berkesinambungan. (Hamdun. 2011:1)

5 5 b. Prasarana Prasarana adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. (Bafadal. 2004:2) c. Penggunaan Prasarana Pembelajaran Imam Pribadi dalam ( yang dipublikasikan pada April 2013 mengemukakan bahwa: Penggunaan prasarana pembelajaran adalah pemanfaatan segala jenis barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien. 1.3 Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian agar penelitian menjadi lebih terarah. Adapun tujuan yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran. 2. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa laki laki dan perempuan di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran. 3. Untuk memperoleh gambaran persepsi mahasiswa angkatan 2010, 2011, dan 2012 di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Indonesia pada penggunaan prasarana pembelajaran. 1.4 Manfaat Penelitian. Manfaat penelitian merupakan dampak dari ketertercapaian tujuan penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:

6 6 1. Sebagai pengetahuan mahasiswa akan pentingnya penggunaan prasarana pembelajaran sesuai dengan fungsi. 2. Sebagai pengetahuan dan juga wawasan bagi peneliti akan pentingnya menggunakan prasarana pembelajaran sesuai dengan fungsi. 3. Sebagai masukan bagi dosen pada saat perkuliahan agar mengingatkan mahasiswanya untuk menggunakan prasarana pembelajaran sesuai dengan fungsi. 4. Sebagai masukan bagi Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Universitas Pendidikan Indonesia mengenai bagaimana pesepsi mahasiswa tentang penggunaan prasarana pembelajaran. 5. Sebagai masukan untuk pihak pihak terkait sebagai pengguna prasarana pembelajaran agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang fungsi suatu prasarana dan bagaimana memeliharanya. 6. Sebagai masukan bagi para stakeholder pendidikan dalam menyiapkan dan melaksanakan pengadaan prasarana pembelajaran Perguruan Tinggi dengan agar tercapainya kesesuaian penggunaan prasarana pembelajaran dengan memperhatikan berbagai aspek diantaranya persepsi pengguna prasarana pembelajaran salah satunya mahasiswa. 7. Penelitian ini dapat menjadi perbandingan terhadap penelitian-penelitian serupa sebelum untuk pengembangan ilmu pendidikan. Serta sebagai sarana uji kemampuan terhadap bekal teori yang penulis peroleh dari bangku kuliah, serta sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan, menambah wawasan, pengalaman dalam tahapan proses pembinaan diri penulis. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dipahami oleh berbagai pihak yang berkepentingan, maka skripsi ini disajikan dalam lima bab yang disusun berdasarkan struktur organisasi penulisan sebagai berikut :

7 7 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini penulis mengungkapkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini dibahas tentang landasan teoretis yang mendasari variabel dalam penelitian sebagai tolak ukur berpikir dalam penelitian yang akan dilaksanakan. BAB III METODE PENELITIAN Berisikan metode penelitian yang meliputi metode penelitian, variabel, paradigma penelitian, lokasi penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji coba instrumen dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisikan deskripsi data penelitian, distribusi frekuensi angket, deskripsi kecenderungan data, uji beda, jawaban penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berisikan kesimpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi dari hasil penelitian tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Trisno Yuwono dan Pius Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Praktis, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat bagi anak-anak untuk mengenyam pendidikan, dari mulai tingkat dasar (SD/MI), menengah pertama (SMP/MTs), sampai menengah atas (SMA/MA/SMK/MAK).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut sumber daya manusia yang harus mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh untuk menciptakan

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 05 UNGARAN Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas

Lebih terperinci

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan alat yang efektif untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimanakah belajar di perguruan tinggi itu? Jika pertanyaan ini diajukan

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimanakah belajar di perguruan tinggi itu? Jika pertanyaan ini diajukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagaimanakah belajar di perguruan tinggi itu? Jika pertanyaan ini diajukan kepada mereka yang sedang menjalaninya, jawaban yang diperoleh tentu beragam. Sebagian akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalankan fungsinya sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia baik intelektual,

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 10 SEMARANG 2O16 Standar Sarana dan Prasarana Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berinteraksi di dalamnya, salah satu komponen tersebut adalah sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berinteraksi di dalamnya, salah satu komponen tersebut adalah sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen lain yang saling berinteraksi di dalamnya, salah satu komponen tersebut adalah sumber belajar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan dirasakan semakin penting, baik yang bersifat formal maupun nonformal. Hal ini tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumah peribadatan dan jaringan layanan air bersih, Kesemuanya itu

BAB I PENDAHULUAN. rumah peribadatan dan jaringan layanan air bersih, Kesemuanya itu 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Sarana atau prasarana fisik atau sering disebut dengan infrastruktur, merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pelayanan. berbagai pelayanan fisik

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/11 1 Judul STANDAR SARANA DAN PRASARANA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 05 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/11 2 Lembar Pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sarana belajar memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung tercapainya keberhasilan belajar. Dengan adanya pemanfaatan sarana belajar yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (TIK) ialah mampu mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi (TIK) ialah mampu mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ialah mampu mengatasi berbagai persoalan yang berkaitan dengan jarak, waktu, tempat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B el akang Pen eli tian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B el akang Pen eli tian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang pada saat ini sedang dikembangkan secara menyeluruh oleh pemerintah, hal tersebut dibuktikan dengan

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya anggapan bahwa tidak semua mahasiswa keguruan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Adanya anggapan bahwa tidak semua mahasiswa keguruan memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya anggapan bahwa tidak semua mahasiswa keguruan memiliki apresiasi yang tinggi untuk menjalani profesi pada bidang keguruan, sebagaimana saat memilih jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan angkatan tahun 2007-2008, mayoritas berada dalam usia remaja akhir. Usia ini memasuki masa dewasa dini yang masih

Lebih terperinci

DATTA SAGALA WIDYA PRASONGKO, 2016 PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM SIRKULASI GEDUNG FPTK UPI

DATTA SAGALA WIDYA PRASONGKO, 2016 PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM SIRKULASI GEDUNG FPTK UPI 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Arsitektur adalah ilmu dan seni dalam perencanaan dan perancangan lingkungan binaan, mulai dari lingkup makro hingga lingkup mikro. Dalam arti yang lebih sempit, arsitektur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

ABSTRAK R MOHAMAD LUKMAN HAKIM (033144)

ABSTRAK R MOHAMAD LUKMAN HAKIM (033144) ABSTRAK FAKTOR FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN MATA KULIAH PSBT PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA R MOHAMAD LUKMAN HAKIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Baik buruknya suatu peradaban kelak, sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan saat ini. Pendidikan yang berkualitas

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum URAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum URAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Resume ke-9 Tgl 1 Desember 2015 Oleh: Lilik Lestari NIM:15105241037 Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum http://pengetahuanku.blogs.uny.ac.id URAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Standar nasional pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. globalisasi adalah kondisi sumber daya manusia ( SDM ) masih relatif rendah

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. globalisasi adalah kondisi sumber daya manusia ( SDM ) masih relatif rendah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan di Indonesia banyak mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan bangsa. Sebagaimana dinyatakan para ahli, bahwa keberhasilan pembangunan negara-negara berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa melalui pendidikan dapat melestarikan dan mengembangkan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kampus sebagai lingkungan pendidikan (Learning Society) menjadi tempat untuk mahasiswa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang aktif dan kreatif. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yayasan adalah kumpulan dari sejumlah orang yang terorganisasi dan dilihat dari segi kegiatannya, lebih tampak sebagai lembaga sosial. Sejak awal sebuah yayasan didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus membayar mahal untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus membayar mahal untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi ini pendidikan sangat dibutuhkan oleh seluruh kalangan masyarakat. Oleh sebab itu mereka bersedia mengeluarkan banyak uang untuk meraih

Lebih terperinci

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang berbagai aspek yang relevan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hariadi Dwi Rachmawanto, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap kemampuan atau mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu organisasi pendidikan (dalam sistem sosial) atau institusi (dalam konsep antropologi sosial). Organisasi adalah sistem kegiatan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini semakin pesat, terutama dengan munculnya sarana informasi dan teknologi yang dapat mendukung proses

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Fungsi: Drs., M.Pd. KURTEK FIP - UPI Fungsi & Tujuan SNP Dasar perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu Tujuan:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang tidak perlu merumuskan hipotesis. Data yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang tidak perlu merumuskan hipotesis. Data yang telah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang tidak perlu merumuskan hipotesis. Data yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia merupakan suatu bagian yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia merupakan suatu bagian yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan dan pengembangan bangsa secara menyeluruh. Hal ini terlihat jelas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia adalah universitas pendidikan negeri

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia adalah universitas pendidikan negeri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Pendidikan Indonesia adalah universitas pendidikan negeri yang sejak tahun 2004 berstatus sebagai Perguruan Tinggi Negeri BHMN dan merupakan satu-satunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengembangan Cabang Kampus M Bina Sarana Informatika ( BSI ) Cengkareng 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bina Sarana Informatika (BSI) adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang berbentuk akademi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat dibutuhkan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya, sebagai pembimbing dalam memecahkan setiap persoalan yang ada. Sehingga dengan pendidikan akan

Lebih terperinci

MENGKAJI DAN MENANTI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERMENDIKNAS RI NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/ MADRASAH

MENGKAJI DAN MENANTI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERMENDIKNAS RI NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/ MADRASAH ISSN : 2089-6549 MENGKAJI DAN MENANTI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERMENDIKNAS RI NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/ MADRASAH Oleh: Rudi Susilana Abstrak Kebijakan pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode analitik deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode analitik deskriptif. 53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode analitik deskriptif. Arikunto (2006 : 239) dan Sudjana (2002 : 104) berpendapat bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat pada masa yang akan datang dituntut menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat pada masa yang akan datang dituntut menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecenderungan masyarakat pada masa yang akan datang dituntut menjadi masyarakat teknologi, informasi dan globalisasi, yang berakar pada kualitas sumber daya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Sarana dan Prasarana Belajar

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Sarana dan Prasarana Belajar BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Sarana dan Prasarana belajar 2.1.1.1 Pengertian Sarana dan Prasarana Belajar Pendidikan adalah salah satu kegiatan utama yang menjadi perhatian penting bagi setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saddam Juhendi, 2015 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI

BAB 1 PENDAHULUAN. Saddam Juhendi, 2015 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Praktikum menjadi bagian integral dalam kurikulum pendidikan teknik sipil. Hal ini menjadi petunjuk pentingnya peranan praktikum dalam pencapaian tujuantujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Buku referensi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung makna buku acuan atau sumber acuan. Definisi buku referensi (Trimo, 1997) adalah suatu buku atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, sekolah menjadi rumah kedua bagi tiap-tiap siswa. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar waktu seorang siswa dalam satu hari dihabiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan BAB VII Pasal 42 ayat 2 dinyatakan bahwa dalam setiap satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang melengkapi dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia kerja, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan masih terbuka namun sangat kompetitif. Hal ini tidak terkecuali dalam dunia kerja pada industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tsanawiyah disingkat MTs adalah Salah satu bentuk satuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tsanawiyah disingkat MTs adalah Salah satu bentuk satuan pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010, Madrasah Tsanawiyah disingkat MTs adalah Salah satu bentuk satuan pendidikan formal dalam binaan Mentri Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. kepala sekolah yang selanjutnya diterapkan dalam menjalankan tugas pokoknya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan arus globalisasi telah membawa perubahan di semua aspek kehidupan manusia. Dalam rangka menghadapi berbagai permasalahan

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.06 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-8 STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN undiknas,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses belajar sepanjang hidup manusia, sejak lahir hingga ketika meninggal dunia. Ini disebut dengan long-life education. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber Daya Manusia yang memiliki standar mutu profesional tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konsep pendidikan di Indonesia merupakan operasionalisasi dari nilai dasar yaitu Pancasila dan nilai instrumental yaitu Pembukaan UUD 1945. Dalam Pembukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan bagi seorang guru merupakan syarat penting di disamping

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan bagi seorang guru merupakan syarat penting di disamping BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan bagi seorang guru merupakan syarat penting di disamping dia harus menguasai substansi bidang studi, juga memiliki keterampilan dasar mengajar yang merupakan

Lebih terperinci

PANDUAN P2M STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGANTAR

PANDUAN P2M STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGANTAR PENGANTAR Buku panduan standar sarana dan prasarana ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan sarana fisik pembelajaran di STTR Cepu. Sehingga kebutuhan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan agar memiliki Sumber Daya Manusia yang dapat berdaya saing, dan beradaptasi tinggi. Berdasarkan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI FASILITAS ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI SISWA SMK

OPTIMALISASI FASILITAS ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI SISWA SMK 263 OPTIMALISASI FASILITAS ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI SISWA SMK Siti R. Tazkiah 1, Amay Suherman 2, Yayat 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekolah Menengah Atas (SMA) Tri Dharma Palembang yang di pimpin oleh Kepala Sekolah Dra. Hj. Nur Aisyah beralamat di Jl Jaksa Agung R. Suprapto No.18 Palembang adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian    Mohamad Abdul Rasyid Ridho, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap lulusan perguruan tinggi mempunyai harapan dapat mengamalkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat selama studi sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam suatu peradaban, manusia merupakan unsur terpenting didalamnya. Maka wajar jika suatu bangsa ingin maju maka hal utama yang harus diperhatikan adalah mengenai

Lebih terperinci

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Prasarana dan Sarana merupakan salah satu fasilitas pendukung dalam proses pembelajaran sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan pertumbuhan manusia terus terjadi selama hidupnya, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dan pertumbuhan manusia terus terjadi selama hidupnya, dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan pertumbuhan manusia terus terjadi selama hidupnya, dan sebagai makhluk yang berakal, manusia belajar dari keluarga di rumah bahkan masyarakat di sekitarnya.

Lebih terperinci

2015 ANALISIS KEBUTUHAN MATERI INTI MATEMATIKA PADA MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI

2015 ANALISIS KEBUTUHAN MATERI INTI MATEMATIKA PADA MATA KULIAH RENCANA ANGGARAN BIAYA DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik antara lain mempelajari tata cara merancang, membangun, dan merenovasi bangunan dan infrastruktur masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pendidikan saat ini sedang menghadapi tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bersaing di era global. Salah satu permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program

BAB I PENDAHULUAN. itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Karena itu, kegiatan pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk program pengajaran. Segala

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.08 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 14 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.08 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 14 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 disebutkan pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi menusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 30.

BAB I PENDAHULUAN. Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 30. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan yang bermutu memerlukan sarana dan prasarana atau fasilitas yang memadai, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya. Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya, mutlak diperlukan untuk

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG KEBIJAKAN SPMI

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG KEBIJAKAN SPMI SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG KEBIJAKAN SPMI Kode/No: KEB/SPMI/001 Tanggal : 7 Juli 2011 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 6 KEBIJAKAN SPMI SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. segala sesuatu tentang peta, mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan,

I. PENDAHULUAN. segala sesuatu tentang peta, mulai dari sejarah, perkembangan, pembuatan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Kartografi merupakan ilmu yang khusus mempelajari segala sesuatu tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar suatu proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilainilai,

Lebih terperinci

2014 PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG METODA PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SKRIPSI

2014 PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG METODA PENELITIAN PENDIDIKAN TATA BOGA SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN SKRIPSI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Skripsi adalah karya tulis akhir yang dibuat oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program (S1). Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan Teknik Bangunan merupakan Program Studi yang ada di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil (JPTS), Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sejarah peradaban manusia, pendidikan diciptakan sebagai alat untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri seseorang. Pendidikan adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib jurusan

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib jurusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kerja Praktik Industri merupakan salah satu mata kuliah wajib jurusan Pendidikan Teknik Sipil UPI yang berbobot 3 SKS. Dalam kerja praktik industri ini, mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang dalam posisinya dikatakan sebagai negara berkembang yang sedang mencari bentuk tentang bagaimana cara dan upaya agar menjadi

Lebih terperinci

2015 PERSEPSI ALUMNI TERHADAP PELATIHAN MANAJEMEN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI BBPPKS BANDUNG

2015 PERSEPSI ALUMNI TERHADAP PELATIHAN MANAJEMEN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI BBPPKS BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi ini, kebutuhan serta tantangan untuk bertahan hidup menjadi semakin berat. Kebutuhan yang semakin bertambah banyak berbanding terbalik

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 728 TAHUN 2012 TENTANG PENDIRIAN DAN PERUBAHAN SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Motivasi Belajar Siswa Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jurusan Pendidikan Teknik Mesin (JPTM) merupakan salah satu jurusan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI dipersiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa dilepaskan begitu saja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. bisa dilepaskan begitu saja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peranan sekolah dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dilepaskan begitu saja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH 1. Oleh: Setya Raharja 2

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH 1. Oleh: Setya Raharja 2 PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH 1 Oleh: Setya Raharja 2 Pendahuluan Sekolah pada dasarnya sebagai wahana pengembangan minat baca siswa. Minat baca siswa akan tumbuh dan berkembang jika telah menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KTSP PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH DAN PROBLEMATIKANYA SERTA SOLUSINYA

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KTSP PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH DAN PROBLEMATIKANYA SERTA SOLUSINYA 52 BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KTSP PADA MATA PELAJARAN FIKIH KELAS VII DI MTS MIFTAHUL FALAH DAN PROBLEMATIKANYA SERTA SOLUSINYA A. Analisis Implementasi KTSP Mata pelajaran Fikih 1. Analisis Kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, menuntut manusia untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil FPTK UPI, banyak yang menyelesaikan program studi tidak tepat waktu. Mahasiswa tidak dapat menyelesaikan studi S1 dalam waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sulit terbendung lagi pengaruhnya terhadap pemanfaatan di ranah pendidikan. Kemajuan yang begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran integrasi dari sejarah, ekonomi, geografi, dan masalah-masalah sosial. Kebanyakan pendidik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini penulis ingin menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang cara menggambar konstruksi-konstruksi bangunan sederhana satu

BAB I PENDAHULUAN. tentang cara menggambar konstruksi-konstruksi bangunan sederhana satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata Kuliah Struktur Konstruksi I merupakan mata kuliah yang berisi tentang cara menggambar konstruksi-konstruksi bangunan sederhana satu lantai pada sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak individu serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini penyiapan dan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian utama, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang bermutu mampu membekali peserta didik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang bermutu mampu membekali peserta didik dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang bermutu mampu membekali peserta didik dalam menghadapi tantangan globalisasi. Salah satu indikator pembelajaran bermutu adalah dapat membelajarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan suatu bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Informasi

Lebih terperinci

PENGARUH PRASARANA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIK ACUAN PERANCAH DI POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

PENGARUH PRASARANA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIK ACUAN PERANCAH DI POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK PENGARUH PRASARANA TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PRAKTIK ACUAN PERANCAH DI POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK Azza Arena dan Syafarudin Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak Abstrak:

Lebih terperinci