MEMBUAT DESAIN KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMBUAT DESAIN KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER"

Transkripsi

1 MEMBUAT DESAIN KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER SMK MINHAJUT THULLAB MUNCAR Jalan KH Abdul Mannan Km 02 Sumberberas Muncar Banyuwangi 2014

2 BAB II KEAMANAN SISTEM OPERASI 2.1 Dasar Teori Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna komputer dengan perangkat keras komputer. Sebelum ada sistem operasi, orang hanya menggunakan komputer dengan menggunakan signal analog dan signal digital. Seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi, pada saat ini terdapat berbagai sistem operasi dengan keunggulan masing-masing. Berikut adalah level level keamanan pada system operasi yang paling banyak digunakan saat ini yaitu Windows dan Linux Keamanan Sistem Operasi Linux a. Account Pemakai (User Account) Keuntungan : Kekuasaan dalam satu account yaitu root, sehingga mudah dalam administrasi system. Kecerobohan salah satu user tidak berpengaruh kepada system secara keseluruhan. Masing masing user memiliki privacy yang ketat Macam User : Root : kontrol system file, user, sumber daya (devices) dan akses jaringan User : account dengan kekuasaan yang diatur oleh root dalam melakukan aktifitas dalam system. Group : kumpulan user yang memiliki hak sharing yang sejenis terhadap suatu devices tertentu. b. Kontrol Akses secara Diskresi (Discretionary Access control) Discretionary Access control (DAC) adalah metode pembatasan yang ketat, yang meliputi Setiap account memiliki username dan password sendiri. Setiap file/device memiliki atribut(read/write/execution) kepemilikan, group, dan user umum. c. Kontrol Akses Jaringan Program pengontrolan akses antar jaringan yang membuat linux dapat memilih host yang berhak / tidak berhak mengaksesnya. Program ini biasa disebut dengan firewall. Fungsi Firewall linux : Analisa dan filtering paket Memeriksa paket TCP, lalu diperlakukan dengan kondisi yang sudah ditentukan, contoh paket A lakukan tindakan B. Blocking content dan protocol smkminhajutthullab.sch.id 1

3 Bloking isi paket seperti applet java, activex, Vbscript, Cookies Autentikasi koneksi dan enkripsi Menjalankan enkripsi dalam identitas user, integritas satu session dan data dengan algoritma enkripsi seperti : DES, triple DES, Blowfish, IPSec, SHA, MD5, IDEA, dsb Keamanan Sistem Operasi Windows a. Administrasi User dan Group Jenis Account User : Administrator Pengguna tertinggi yang bisa melakukan pengubahan terhadap sistem Guest : Pengguna yang diberi hak sementara untuk mengoperasikan komputer User Pengguna yang hanya bisa melakukan operasi operasi yang tidak mempengaruhi system secara keseluruhan Jenis Account Gorup : Workgroup : Dalam sebuah workgroup komputer akan bersifat sebagai peer, tidak ada komputer yang mengontrol komputer lainnya. Homegroup Homegroup adalah bagian dari Workgroup, denngan Homegroup komputer akan mudah dalam berbagi pakai seperti share gambar, musik, video, dan printer dengan komputer lain yang ada di homegroup. Domain Ada satu atau lebih komputer yang bertindak sebagai server. Dimana dari server tersebut semua aspek security, policy dan permisi semua komputer di domain diatur oleh network admin. Hal ini akan memudahkan pengaturan semua komputer dalam domain. b. Model Keamanan Windows NT Dibuat dari beberapa komponen yang bekerja secara bersama sama untuk memberikan keamanan logon dan access control list (ACL) dalam NT : LSA (Local security Authority) : menjamin user memiliki hak untuk mengakses system. Inti keamanan yang menciptakan akses token, mengadministrasi kebijakan keamanan local dan memberikan layanan otentikasi user. smkminhajutthullab.sch.id 2

4 Proses logon : menerima permintaan logon dari user (logon interaktif dan logon remote), menanti masukan username dan password yang benar. Dibantu oleh Netlogon service. Security Account Manager (SAM) : dikenal juga sebagai directory service database, yang memelihara database untuk account user dan memberikan layanan validasi untuk proses LSA. Security Reference Monitor (SRM) : memeriksa status izin user dalam mengakses, dan hak user untuk memanipulasi obyek serta membuat pesan pesan audit. 2.2 Langkah Praktikum Pada praktikum ini kita akan mencoba memahami perbedaan antara Account Type Administrator dan Standart User pada windows. Masing masing account itu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing masing. 1. Buat 2 buah account dengan type standart user dan administrator user 2. Login sebagai administrator user 3. Lakukan proses copy, delete, dan cut data 4. Lakukan proses instalasi software 5. Login sebagai standart user 6. Lakukan langkah nomer 2, 3, 4 lagi, amati hasilnya 7. Login Sebagai Guest 8. Lakukan Langkah nomer 2,3,4 amati hasilnya 2.3 Tugas Praktikum Buat kesimpulan apa kelebihan dan kekurangan user standart, user administrator dan guest, kemudian menurut anda akun mana yang lebih baik digunakan dari segi keamanannya??? smkminhajutthullab.sch.id 3

5 BAB III FIREWALL 3.1 Dasar Teori Firewall adalah salah satu aplikasi pada sistem operasi yang dibutuhkan oleh jaringan komputer untuk melindungi intergritas data/sistem jaringan dari serangan-serangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Caranya dengan melakukan filterisasi terhadap paket-paket yang melewatinya. Firewall bisa terbuat dari apa saja, entah dari software atau hardware. Firewall dari software seperti Windows Firewall, sedangkan untuk Firewall dari hardware seperti pada router. Cara kerja Firewall dari software maupun hardware tetap sama, yaitu menyaring jaringan yang keluar dan masuk Keuntungan Firewall : Firewall merupakan fokus dari segala keputusan sekuritas. Hal ini disebabkan karena Firewall merupakan satu titik tempat keluar masuknya trafik internet pada suatu jaringan. Firewall dapat menerapkan suatu kebijaksanaan sekuritas. Banyak sekali serviceservice yang digunakan di Internet. Tidak semua service tersebut aman digunakan, oleh karenanya Firewall dapat berfungsi sebagai penjaga untuk mengawasi serviceservice mana yang dapat digunakan untuk menuju dan meninggalkan suatu network. Firewall dapat mencatat segala aktivitas yang berkaitan dengan alur data secara efisien. Semua trafik yang melalui Firewall dapat diamati dan dicatat segala aktivitas yang berkenaan dengan alur data tersebut. Dengan demikian Network Administrator dapat segera mengetahui jika terdapat aktivitas-aktivitas yang berusaha untuk menyerang internal network mereka. Firewall dapat digunakan untuk membatasi pengunaan sumberdaya informasi. Mesin yang menggunakan Firewall merupakan mesin yang terhubung pada beberapa network yang berbeda, sehingga kita dapat membatasi network mana saja yang dapat mengakses suatu service yang terdapat pada network lainnya Kelemahan Firewall : Firewall tidak dapat melindungi network dari serangan koneksi yang tidak Melewatinya (terdapat pintu lain menuju network tersebut). smkminhajutthullab.sch.id 4

6 Firewall tidak dapat melindungi dari serangan dengan metoda baru yang belum dikenal oleh Firewall. Firewall tidak dapat melindungi dari serangan virus. 3.2 Jenis Jenis Firewall Packet Filtering Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card, kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router. Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang lebih sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering router tidak dapat digunakan untuk memberikan akses (atau menolaknya) dengan menggunakan basis hak-hak yang dimiliki oleh pengguna. Informasi yang digunakan untuk menyeleksi paket-paket tersebut adalah: IP address asal IP address tujuan Protocol (TCP, UDP, atau ICMP) Port TCP atau UDP asal Port TCP atau UDP tujuan Selain memiliki keuntungan tertentu di antaranya packet filtering firewall ini dapat bersifat transparan dan implementasinya relatif lebih murah dibandingkan metode firewall yang lain, sistem paket filtering ini memiliki beberapa kekurangan yakni : tingkat securitynya masih rendah, masih memungkinkan adanya IP Spoofing, tidak ada screening pada layerlayer di atas network layer. smkminhajutthullab.sch.id 5

7 3.2.2 Application Level Gateway (Proxy Services) Proxy service merupakan aplikasi spesifik atau program server yang dijalankan pada mesin Firewall, program ini mengambil user request untuk Internet service (seperti FTP, telnet, HTTP) dan meneruskannya (bergantung pada security policy) ke host yang dituju. Dengan kata lain adalah proxy merupakan perantara antara internal network dengan eksternal network (Internet). Pada sisi ekternal hanya dikenal mesin proxy tersebut, sedangkan mesin-mesin yang berada di balik mesin proxy tersebut tidak terlihat. Akibatnya sistem proxy ini kurang transparan terhadap user yang ada di dalam Sistem Proxy ini efektif hanya jika pada konjungsi antara internal dan eksternal network terdapat mekanisme yang tidak memperbolehkan kedua network tersebut terlibat dalam komunikasi langsung. Keuntungan yang dimiliki oleh sistem proxy ini adalah tingkat sekuritasnya lebih baik daripada packet filtering, deteksi paket yang dilakukan sampai pada layer aplikasi. Sedangkan kekurangan dari sistem ini adalah perfomansinya lebih rendah daripada packet filtering karena terjadi penambahan header pada paket yang dikirim, aplikasi yang disupport oleh proxy ini terbatas, serta sistem ini kurang transparan Circuit Level Gateway Model firewall ini bekerja pada bagian Lapisan transport dari model referensi TCP/IP. Firewall ini akan melakukan pengawasan terhadap awal hubungan TCP yang biasa disebut sebagai TCP Handshaking, yaitu proses untuk menentukan apakah sesi hubungan tersebut diperbolehkan atau tidak. Bentuknya hampir sama dengan Application Layer Gateway, hanya saja bagian yang difilter terdapat ada lapisan yang berbeda, yaitu berada pada layer Transport. Firewall ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan Packet-Filtering Firewall, karena smkminhajutthullab.sch.id 6

8 pengguna eksternal tidak dapat melihat alamat IP jaringan internal dalam paket-paket yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall Statefull Multilayer Inspection Firewall Model firewall ini merupakan penggabungan dari ketiga firewall sebelumnya. Firewall jenis ini akan bekerja pada lapisan Aplikasi, Transport dan Internet. Dengan penggabungan ketiga model firewall yaitu Packet Filtering Gateway, Application Layer Gateway dan Circuit Level Gateway, mungkin dapat dikatakan firewall jenis ini merupakan firewall yang,memberikan fitur terbanyak dan memeberikan tingkat keamanan yang paling tinggi. 3.3 Program sebagai Firewall Didalam window dan linux terdapat sejumlah program firewall yang popular digunakan dan tersedia secara gratis ataupun berbayar. Program tersebut antara lain : a. Firewall di Linux Ipchains,iptables, ipfw b. Firewall di Window Window Firewall,Zone Alarm,Kaspersky,Norton 3.4 Tugas Carilah artikel tentang penggunaan firewall di Windows kemudian presentasikan dikelas smkminhajutthullab.sch.id 7

9 BAB IV FIREWALL DENGAN IPTABLES 4.1 Dasar Teori IP Tables adalah sebuah program dalam linux yang berfungsi mengatur lalu lintas data yang melewati router. Dalam materi ini kita hanya membahas sekilas tentang program ini,penjelasan lebih lanjut akan dipelajari di kelas 3 dalam pelajaran Desain Sistem Keamanan Jaringan. Penggunaan IP Tables secara umum adalah sebagai berikut iptables [spasi] t [spasi] nama tabel [spasi] perintah [spasi] pencocokan paket [spasi] j [spasi] jump/target contoh iptables t nat A POSTROUTING o eth0 j MASQUERADE 4.2 Struktur IPTABLES Tabel dalam IP Tables IPTables memiliki beberapa buah tabel yaitu NAT, MANGLE, dan FILTER. Penjelasannya adalah: Table Mangle Tabel yang bertanggung jawab untuk melakukan penghalusan (mangle) paket seperti merubah quality of service (QOS), TTL, dan MARK di header TCP. Biasanya tabel ini jarang digunakan di lingkungan SOHO. Table Filter Tabel yang bertanggung jawab untuk pemfilteran paket. Tabel ini mempunyai 3 rantai (chain) yaitu: 1. Rantai Forward yaitu rantai yang memfilter paket-paket yang akan ke server yang dilindungi oleh firewall. Rantai ini digunakan ketika paket-paket datang dari IP Publik dan bukan dari IP lokal. 2. Rantai Input: yaitu rantai yang memfilter paket-paket yang ditujukan ke firewall. 3. Rantai Output: yaitu rantai yang memfilter paket-paket yang berasal dari firewall. Tabel NAT Tabel yang bertanggung jawab untuk melakukan Network Address Translation (NAT). NAT yaitu mengganti field asal atau alamat tujuan dari sebuah paket. Pada tabel ini terdapat 2 rantai, yaitu: 1. Rantai Pre-Routing berfungsi merubah paket-paket NAT dimana alamat tujuan dari paket-paket tersebut terjadi perubahan.pre-routing dilakukan ketika paket pertama kali masuk. Biasanya dikenal dengan destination NAT atau DNAT. smkminhajutthullab.sch.id 8

10 2. Rantai Post-Routing berfungsi merubah paket-paket NAT dimana alamat sumber dari paket-paket tersebut terjadi perubahan. Post-Routing dilakukan ketika paket akan keluar meninggalkan router. Biasanya dikenal dengan source NAT atau SNAT. Berarti dalam perintah iptables t nat A POSTROUTING o eth0 j MASQUERADE, yang kita gunakan adalah tabel nat dan menggunakan rantai POSTROUTING,berarti perintah ini berlaku untuk paket yang akan keluar Perintah dalam IP Tables Command -A append -D delete -R replace -I insert -L list -F flush -N new-chain -X delete-chain -P policy -E Keterangan Perintah ini menambahkan aturan pada akhir chain. Aturan akan ditambahkan di akhir baris pada chain yang bersangkutan, sehingga akan dieksekusi terakhir Perintah ini menghapus suatu aturan pada chain. Dilakukan dengan cara menyebutkan secara lengkap perintah yang ingin dihapus atau dengan menyebutkan nomor baris dimana perintah akan dihapus. Penggunaannya sama seperti delete, tetapi command ini menggantinya dengan entry yang baru. Memasukkan aturan pada suatu baris di chain. Aturan akan dimasukkan pada baris yang disebutkan, dan aturan awal yang menempati baris tersebut akan digeser ke bawah. Demikian pula baris-baris selanjutnya. Perintah ini menampilkan semua aturan pada sebuah tabel. Apabila tabel tidak disebutkan, maka seluruh aturan pada semua tabel akan ditampilkan, walaupun tidak ada aturan sama sekali pada sebuah tabel. Command ini bisa dikombinasikan dengan option v (verbose), -n (numeric) dan x (exact). Perintah ini mengosongkan aturan pada sebuah chain. Apabila chain tidak disebutkan, maka semua chain akan di-flush. Perintah tersebut akan membuat chain baru. Perintah ini akan menghapus chain yang disebutkan. Agar perintah di atas berhasil, tidak boleh ada aturan lain yang mengacu kepada chain tersebut. Perintah ini membuat kebijakan default pada sebuah chain. Sehingga jika ada sebuah paket yang tidak memenuhi aturan pada baris-baris yang telah didefinisikan, maka paket akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan default ini. Perintah ini akan merubah nama suatu chain. rename-chain smkminhajutthullab.sch.id 9

11 4.2.3 Generic Matches Generic Matches artinya pendefinisian kriteria yang berlaku secara umum. Dengan kata lain, sintaks generic matches akan sama untuk semua protokol. Setelah protokol didefinisikan, maka baru didefinisikan aturan yang lebih spesifik yang dimiliki oleh protokol tersebut. Hal ini dilakukan karena tiap-tiap protokol memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga memerlukan perlakuan khusus. Match -p protocol -s src source -d dst destination -I in-interface -o out-interface Keterangan Digunakan untuk mengecek tipe protokol tertentu. Contoh protokol yang umum adalah TCP, UDP, ICMP dan ALL. Daftar protokol bisa dilihat pada /etc/protocols. Tanda inversi juga bisa diberlakukan di sini, misal kita menghendaki semua protokol kecuali icmp, maka kita bisa menuliskan protokol! icmp yang berarti semua kecuali icmp. Kriteria ini digunakan untuk mencocokkan paket berdasarkan alamat IP asal. Alamat di sini bisa berberntuk alamat tunggal seperti , atau suatu alamat network menggunakan netmask misal / , atau bisa juga ditulis /24 yang artinya semua alamat x. Kita juga bisa menggunakan inversi. Digunakan untuk mecocokkan paket berdasarkan alamat tujuan. Penggunaannya sama dengan match src Match ini berguna untuk mencocokkan paket berdasarkan interface di mana paket datang. Match ini hanya berlaku pada chain INPUT, FORWARD dan PREROUTING Berfungsi untuk mencocokkan paket berdasarkan interface di mana paket keluar. Penggunannya sama dengan in-interface. Berlaku untuk chain OUTPUT, FORWARD dan POSTROUTING Implicit Matches Implicit Matches adalah match yang spesifik untuk tipe protokol tertentu. Implicit Match merupakan sekumpulan rule yang akan diload setelah tipe protokol disebutkan. Ada 3 Implicit Match berlaku untuk tiga jenis protokol, yaitu TCP matches, UDP matches dan ICMP matches. a. TCP matches Match sport source-port Keterangan Match ini berguna untuk mecocokkan paket berdasarkan port asal. Dalam hal ini kia bisa mendefinisikan nomor port atau nama service-nya. Daftar nama service dan nomor port yang bersesuaian dapat dilihat di /etc/services. sport juga bisa dituliskan untuk range port tertentu. Misalkan kita ingin mendefinisikan range antara port 22 sampai dengan 80, maka kita bisa menuliskan sport 22:80. Jika bagian salah satu bagian pada range tersebut kita hilangkan maka hal itu bisa kita artikan dari port 0, jika bagian kiri yang kita hilangkan, atau jika bagian kanan yang kita hilangkan. Contohnya sport :80 artinya paket dengan port asal smkminhajutthullab.sch.id 10

12 dport destination-port tcp-flags syn nol sampai dengan 80, atau sport 1024: artinya paket dengan port asal 1024 sampai dengan Match ini juga mengenal inversi. Penggunaan match ini sama dengan match source-port. Digunakan untuk mencocokkan paket berdasarkan TCP flags yang ada pada paket tersebut. Pertama, pengecekan akan mengambil daftar flag yang akan diperbandingkan, dan kedua, akan memeriksa paket yang di-set 1, atau on. Pada kedua list, masing-masing entry-nya harus dipisahkan oleh koma dan tidak boleh ada spasi antar entry, kecuali spasi antar kedua list. Match ini mengenali SYN,ACK,FIN,RST,URG, PSH. Selain itu kita juga menuliskan ALL dan NONE. Match ini juga bisa menggunakan inversi. Match ini akan memeriksa apakah flag SYN di-set dan ACK dan FIN tidak di-set. Perintah ini sama artinya jika kita menggunakan match tcp-flags SYN,ACK,FIN SYN Paket dengan match di atas digunakan untuk melakukan request koneksi TCP yang baru terhadap server b. UDP Matches Karena bahwa protokol UDP bersifat connectionless, maka tidak ada flags yang mendeskripsikan status paket untuk untuk membuka atau menutup koneksi. Paket UDP juga tidak memerlukan acknowledgement. Sehingga Implicit Match untuk protokol UDP lebih sedikit daripada TCP. Ada dua macam match untuk UDP: sport atau source-port dport atau destination-port c. ICMP Matches Paket ICMP digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi-kondisi jaringan yang lain. Hanya ada satu implicit match untuk tipe protokol ICMP, yaitu : icmp-type Explicit Matches a. MAC Address Match jenis ini berguna untuk melakukan pencocokan paket berdasarkan MAC source address. Perlu diingat bahwa MAC hanya berfungsi untuk jaringan yang menggunakan teknologi ethernet. iptables A INPUT m mac mac-source 00:00:00:00:00:01 b. Multiport Matches Ekstensi Multiport Matches digunakan untuk mendefinisikan port atau port range lebih dari satu, yang berfungsi jika ingin didefinisikan aturan yang sama untuk beberapa port. Tapi hal yang perlu diingat bahwa kita tidak bisa menggunakan port matching standard dan smkminhajutthullab.sch.id 11

13 multiport matching dalam waktu yang bersamaan. iptables A INPUT p tcp m multiport source-port 22,53,80,110 c. Owner Matches Penggunaan match ini untuk mencocokkan paket berdasarkan pembuat atau pemilik/owner paket tersebut. Match ini bekerja dalam chain OUTPUT, akan tetapi penggunaan match ini tidak terlalu luas, sebab ada beberapa proses tidak memiliki owner (??). iptables A OUTPUT m owner uid-owner 500 Kita juga bisa memfilter berdasarkan group ID dengan sintaks gid-owner. Salah satu penggunannya adalah bisa mencegah user selain yang dikehendaki untuk mengakses internet misalnya. d. State Matches Match ini mendefinisikan state apa saja yang cocok. Ada 4 state yang berlaku, yaitu NEW, ESTABLISHED, RELATED dan INVALID. NEW digunakan untuk paket yang akan memulai koneksi baru. ESTABLISHED digunakan jika koneksi telah tersambung dan paketpaketnya merupakan bagian dari koneki tersebut. RELATED digunakan untuk paket-paket yang bukan bagian dari koneksi tetapi masih berhubungan dengan koneksi tersebut, contohnya adalah FTP data transfer yang menyertai sebuah koneksi TCP atau UDP. INVALID adalah paket yang tidak bisa diidentifikasi, bukan merupakan bagian dari koneksi yang ada. iptables A INPUT m state state RELATED,ESTABLISHED Target/Jump Target atau jump adalah perlakuan yang diberikan terhadap paket-paket yang memenuhi kriteria atau match. Target -j ACCEPT jump ACCEPT -j DROP jump DROP -j RETURN jump RETURN Keterangan Ketika paket cocok dengan daftar match dan target ini diberlakukan, maka paket tidak akan melalui baris-baris aturan yang lain dalam chain tersebut atau chain yang lain yang mereferensi chain tersebut. Akan tetapi paket masih akan memasuki chain-chain pada tabel yang lain seperti biasa. Target ini men-drop paket dan menolak untuk memproses lebih jauh. Dalam beberapa kasus mungkin hal ini kurang baik, karena akan meninggalkan dead socket antara client dan server. Paket yang menerima target DROP benar-benar mati dan target tidak akan mengirim informasi tambahan dalam bentuk apapun kepada client atau server. Target ini akan membuat paket berhenti melintasi aturan-aturan pada chain dimana paket tersebut menemui target RETURN. Jika chain merupakan subchain dari chain yang lain, maka paket akan kembali ke superset chain di atasnya dan masuk ke baris aturan berikutnya. Apabila chain adalah chain utama misalnya INPUT, maka paket akan dikembalikan kepada kebijakan default dari chain tersebut. smkminhajutthullab.sch.id 12

14 -j MIRROR Apabila kompuuter A menjalankan target seperti contoh di atas, kemudian komputer B melakukan koneksi http ke komputer A, maka yang akan muncul pada browser adalah website komputer B itu sendiri. Karena fungsi utama target ini adalah membalik source address dan destination address. Target ini bekerja pada chain INPUT, FORWARD dan PREROUTING atau chain buatan yang dipanggil melalui chain tersebut. Beberapa target yang lain biasanya memerlukan parameter tambahan: a. LOG Target Ada beberapa option yang bisa digunakan bersamaan dengan target ini. Yang pertama adalah yang digunakan untuk menentukan tingkat log. Tingkatan log yang bisa digunakan adalah debug, info, notice, warning, err, crit, alert dan emerg.yang kedua adalah -j LOG logprefix yang digunakan untuk memberikan string yang tertulis pada awalan log, sehingga memudahkan pembacaan log tersebut. iptables A FORWARD p tcp j LOG log-level debug iptables A INPUT p tcp j LOG log-prefix INPUT Packets b. REJECT Target Secara umum, REJECT bekerja seperti DROP, yaitu memblok paket dan menolak untuk memproses lebih lanjut paket tersebut. Tetapi, REJECT akan mengirimkan error message ke host pengirim paket tersebut. REJECT bekerja pada chain INPUT, OUTPUT dan FORWARD atau pada chain tambahan yang dipanggil dari ketiga chain tersebut. iptables A FORWARD p tcp dport 22 j REJECT reject-with icmp-host-unreachable Ada beberapa tipe pesan yang bisa dikirimkan yaitu icmp-net-unreachable, icmp-hostunreachable, icmp-port-unreachable, icmp-proto-unrachable, icmp-net-prohibited dan icmphost-prohibited. c. SNAT Target Target ini berguna untuk melakukan perubahan alamat asal dari paket (Source Network Address Translation). Target ini berlaku untuk tabel nat pada chain POSTROUTING, dan hanya di sinilah SNAT bisa dilakukan. Jika paket pertama dari sebuah koneksi mengalami SNAT, maka paket-paket berikutnya dalam koneksi tersebut juga akan mengalami hal yang sama. iptables t nat A POSTROUTING o eth0 j SNAT to-source : d. DNAT Target Berkebalikan dengan SNAT, DNAT digunakan untuk melakukan translasi field alamat tujuan (Destination Network Address Translation) pada header dari paket-paket yang memenuhi kriteria match. DNAT hanya bekerja untuk tabel nat pada chain PREROUTING dan OUTPUT atau chain buatan yang dipanggil oleh kedua chain tersebut. smkminhajutthullab.sch.id 13

15 iptables t nat A PREROUTING p tcp d dport 80 j DNAT todestination e. MASQUERADE Target Secara umum, target MASQUERADE bekerja dengan cara yang hampir sama seperti target SNAT, tetapi target ini tidak memerlukan option to-source. MASQUERADE memang didesain untuk bekerja pada komputer dengan koneksi yang tidak tetap seperti dial-up atau DHCP yang akan memberi pada kita nomor IP yang berubah-ubah. Seperti halnya pada SNAT, target ini hanya bekerja untuk tabel nat pada chain POSTROUTING. iptables t nat A POSTROUTING o ppp0 j MASQUERADE f. REDIRECT Target Target REDIRECT digunakan untuk mengalihkan jurusan (redirect) paket ke mesin itu sendiri. Target ini umumnya digunakan untuk mengarahkan paket yang menuju suatu port tertentu untuk memasuki suatu aplikasi proxy, lebih jauh lagi hal ini sangat berguna untuk membangun sebuah sistem jaringan yang menggunakan transparent proxy. Contohnya kita ingin mengalihkan semua koneksi yang menuju port http untuk memasuki aplikasi http proxy misalnya squid. Target ini hanya bekerja untuk tabel nat pada chain PREROUTING dan OUTPUT atau pada chain buatan yang dipanggil dari kedua chain tersebut. iptables t nat A PREROUTING i eth1 p tcp dport 80 j REDIRECT to-port Contoh Contoh Penggunaan Iptables 1. Memblok paket yang datang dari sebuah IP # iptables -I INPUT -s j REJECT Peritah di atas digunakan untuk memblok paket dari IP Ada 2 opsi yang digunakan sebenarnya yaitu DROP dan REJECT. Perbedaan dari keduanya adalah kalau REJECT, perintah ini akan memblok paket namun akan memberitahukan bahwa paket tersebut ditolak. Sedangkan kalau DROP, perintah ini akan memblok paket namun tidak diberitahu apakah paket tersebut ditolak atau tidak. 2. Menghapus iptables # iptables -D INPUT 3 Menghapus iptables pada tabel input di baris ke 3 # iptables F Menghapus seluruh iptables # iptables -F FORWARD smkminhajutthullab.sch.id 14

16 Menghapus seluruh iptables yang hanya berada di tabel forward 3. Menutup Port # iptables -A INPUT -p tcp --dport 22 -j REJECT Perintah di atas memblok port 22 yang biasa digunakan untuk ssh # iptables -A INPUT -p tcp -i eth0 --dport 23 -j REJECT Perintah di atas memblok port 22 yang biasa digunakan untuk telnet # iptables -I INPUT -s p tcp --dport 23 -j REJECT Perintah di atas untuk memblok service telnet dari IP Melihat tabel iptables # iptables -L Perintah di atas digunakan untuk melihat daftar (list) iptables 5. Lain-Lain # iptables -A INPUT -m mac -mac-source E5 Memblok komputer yang mempunyai mac address E5 # iptables -A INPUT -p tcp -m multiport --source-port 22,53,80 Memblok port-port 22,53, dan 80 iptables -A INPUT -s 0/0 -d m limit --limit 20/s --limit-burst 3 -j ACCEPT Membatasi kecepatan download untuk IP sebesar 20 KBps Membackup dan merestore iptables Jika kita sudah mengatur konfigurasi iptables, maka sebaiknya kita langsung menyimpan iptables tersebut. Karena jika tidak, konfigurasi iptables kita akan hilang jika server kita restart atau kita menggunakan perintah restart iptables dan kita harus menyusunnya kembali. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyimpan iptables: # service iptables save Jika misalnya kita sudah menyimpan iptables yang sudah kita konfigurasi sebelumnya, maka jika server kita restart atau iptables kita restart maka iptables kita bisa terestore secara otomatis. Untuk merestore iptables yang sudah kita simpan sebelumnya, maka ketikkan perintah: # service iptables restart smkminhajutthullab.sch.id 15

17 4.2.9 Langkah Praktikum 1. Buatlah topologi seperti diatas 2. Buatlah PC Server menjadi internet gateway, aturlah hingga PC1 dan PC2 bisa mengakses internet 3. Buatlah perintah iptables agar PC-1 tidak dapat mengakses jaringan 4. Buatlah perintah iptables untuk membatasi bandwidth PC-2 sebesar 20 KBps 5. Tutuplah port 80 ( HTTP ) dengan sebuah perintah iptables, dari pengamatan anda apa efek yang terjadi bila port 80 ditutup Studi Kasus Di SMK Minhajut Thullab terdapat suatu permasalahan jaringan yang rumit. Meski telah memiliki koneksi internet yang baik, namun tidak efisien dalam pemakaiannya. Sebagian besar penggunaan internet hanya digunakan untuk download. Bila salah seorang sedang mendownload, maka kecepatan jaringan akan menurun drastis. Akibatnya proses belajar mengajar sering terganggu. Masalah lain yang muncul adalah ketika di Lab Komputer sebagian besar siswa mengakses Facebok dan Twitter sehingga tidak konsentrasi dengan materi pelajaran. Tapi ternyata para staf karyawan maupun guru sering membutuhkan facebook untuk berkomunikasi dengan staf Dinas Pendidikan, jadi bila Facebook di blokir total kegiatan kerja di SMK itu juga terganggu. Jadi yang harus kita kerjakan adalah : 1. Bagaimanakah agar Facebook tidak bisa diakses dari Lab namun masih bisa diakses dari Ruang Kantor SMK? 2. Bagaimana agar kecepatan akses bisa diatur missal di LAB 20 KBps dan di Kantor 100 KBps?? Sekedar informasi, Facebook menggunakan https sehingga alamat webnya tidak dapat terbaca, sehingga kita harus memblokir IP dari Facebook, namun ternyata Facebook memiliki kemampuan untuk mengubah IP nya, biasanya yang berubah hanya 2 bagian IP yang belakang, sehingga IP Facebook adalah xxx.xxx smkminhajutthullab.sch.id 16

18 BAB V NETWORK SCANNING 5.1 Dasar Teori Server tugasnya adalah melayani client dengan menyediakan service yang dibutuhkan. Server menyediakan service dengan bermacam-macam kemampuan, baik untuk lokal maupun remote. Server listening pada suatu port dan menunggu incomming connection ke port. Koneksi bisa berupa lokal maupuan remote. Port sebenarnya suatu alamat pada stack jaringan kernel, sebagai cara dimana transport layer mengelola koneksi dan melakukan pertukaran data antar komputer. Port yang terbuka mempunyai resiko terkait dengan exploit. Perlu dikelola port mana yang perlu dibuka dan yang ditutup untuk mengurangi resiko terhadap exploit. Ada beberapa utility yang bisa dipakai untuk melakukan diagnosa terhadap sistem service dan port kita. Utility ini melakukan scanning terhadap sistem untuk mencari port mana saja yang terbuka, ada juga sekaligus memberikan laporan kelemahan sistem jika port ini terbuka. Port Scanner merupakan program yang didesain untuk menemukan layanan (service) apa saja yang dijalankan pada host jaringan. Untuk mendapatkan akses ke host, cracker harus mengetahui titik-titik kelemahan yang ada. Sebagai contoh, apabila cracker sudah mengetahui bahwa host menjalankan proses ftp server, ia dapat menggunakan kelemahan-kelemahan yang ada pada ftp server untuk mendapatkan akses. Dari bagian ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa layanan yang tidak benar-benar diperlukan sebaiknya dihilangkan untuk memperkecil resiko keamanan yang mungkin terjadi. 5.2 Tool Network Scanning Berikut tool yang sering digunakan untuk scanning system : a. Netstat Netstat merupakan utility yang powerfull untuk menngamati current state pada server, service apa yang listening untuk incomming connection, interface mana yang listening, siapa saja yang terhubung. b. Nmap Merupakan software scanner yang paling tua yang masih dipakai sampai sekarang dan mempunyai kemampuan yang bagus. c. Nessus Nessus merupakan suatu tools yang powerfull untuk melihat kelemahan port yang ada pada komputer kita dan komputer lain. Nessus akan memberikan report secara lengkap apa kelemahan komputer kita dan bagaimana cara mengatasinya. 5.3 Cara Scanning System dengan nmap smkminhajutthullab.sch.id 17

19 a. Type Scanning connect scan (-st) Jenis scan ini konek ke port sasaran dan menyelesaikan three-way handshake (SYN, SYN/ACK, dan ACK). Scan jenis ini mudah terdeteksi oleh sistem sasaran. -ss (TCP SYN scan) Paling populer dan merupakan scan default nmap. SYN scan juga sukar terdeteksi, karena tidak menggunakan 3 way handshake secara lengkap, yang disebut sebagai teknik half open scanning. SYN scan juga efektif karena dapat membedakan 3 state port, yaitu open, filterd ataupun close. Teknik ini dikenal sebagai half-opening scanning karena suatu koneksi penuh TCP tidak sampai terbentuk. Sebaliknya, suatu paket SYN dikirimkan ke port sasaran. Bila SYN/ACK diterima dari port sasaran, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa port itu berada dalam status LISTENING. Suatu RST/ACT akan dikirim oleh mesin yang melakukan scanning sehingga koneksi penuh tidak akan terbentuk. Teknik ini bersifat siluman dibandingkan TCP connect penuh, dan tidak akan tercatat pada log sistem sasaran. TCP Null scan (-sn) Teknik ini membuat off semua flag. Berdasarkan RFC 793, sistem sasaran akan mengirim balik suatu RST untuk semua port yang tertutup. TCP ACK scan (-sa) Teknik ini digunakan untuk memetakan set aturan firewall. Dapat membantu menentukan apakah firewall itu merupakan suatu simple packet filter yang membolehkan hanya koneksi-koneksi tertentu (koneksi dengan bit set ACK) atau suatu firewall yang menjalankan advance packet filtering. TCP ACK scan (-sa) Teknik ini digunakan untuk memetakan set aturan firewall. Dapat membantu menentukan apakah firewall itu merupakan suatu simple packet filter yang membolehkan hanya koneksi-koneksi tertentu (koneksi dengan bit set ACK) atau suatu firewall yang menjalankan advance packet filtering. TCP Windows scan Teknik ini dapat mendeteksi port-port terbuka maupun terfilter/tidak terfilter pada sistem-sistem tertentu (sebagai contoh, AIX dan FreeBSD) sehubungan dengan anomali dari ukuran windows TCP yang dilaporkan. TCP RPC scan Teknik ini spesifik hanya pada system UNIX dan digunakan untuk mendeteksi dan smkminhajutthullab.sch.id 18

20 mengidentifikasi port RPC (Remote Procedure Call) dan program serta normor versi yang berhubungan dengannya. b. Contoh scanning menggunakan nmap Contoh 1 # nmap -st -v Starting nmap 3.81 ( ) at :30 EDT Initiating Connect() Scan against [1663 ports] at 12:30 Discovered open port 3389/tcp on Discovered open port 80/tcp on Discovered open port 3306/tcp on Discovered open port 445/tcp on Discovered open port 139/tcp on Discovered open port 135/tcp on The Connect() Scan took 1.45s to scan 1663 total ports. Host appears to be up... good. Interesting ports on : (The 1656 ports scanned but not shown below are in state: closed) PORT STATE SERVICE 80/tcp open http 135/tcp filtered msrpc 139/tcp filtered netbios-ssn 445/tcp open microsoft-ds 3306/tcp open mysql 3389/tcp open ms-term-serv MAC Address: 00:30:48:11:AB:5A (Supermicro Computer) Nmap finished: 1 IP address (1 host up) scanned in seconds Contoh 2 # nmap -sp /24 Option sp merupakan salah satu type scanning dari Nmap berbasis ICMP, dimana umumnya dipergunakan untuk melakukan ping terhadap sejumlah IP sekaligus. Contoh 3 : Mendeteksi OS dengan Nmap # nmap -O smkminhajutthullab.sch.id 19

21 Starting Nmap 4.62 ( ) at :25 WIT Interesting ports on aa.aa.com ( ): Not shown: 1712 closed ports PORT STATE SERVICE 135/tcp open msrpc 139/tcp open netbios-ssn 445/tcp open microsoft-ds MAC Address: 08:00:27:00:D0:B3 (Cadmus Computer Systems) Device type: general purpose Running: Microsoft Windows XP OS details: Microsoft Windows 2000 SP4, or Windows XP SP2 or SP3 Network Distance: 1 hop OS detection performed. Please report any incorrect results at Nmap done: 1 IP address (1 host up) scanned in seconds 5.4 Langkah Praktikum Skenerio yang akan dikerjakan : a. Buat topologi jaringan seperti ditunjukkan pada gambar. b. Setting ip address sesuai dengan kondisi jaringan tempat praktikum. c. Lakukan scanning dari kompter scanning ke target. NB : - komputer Scanning sistem operasinya LINUX - komputer Target sistem operasinya Windows PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Install nmap terlebih dahulu ubuntu:~#apt-get install nmap 2. Lakukan Scanning untuk mendeteksi host apa saja yang aktif didalam jaringan 3. Scanning untuk mengetahui service apa saja yang berjalan dikomputer target. 4. Scanning untuk mengetahui Sustem operasi yang digunakan oleh computer Target. 5. Lakukan beberapa percobaan scanning dengan mengkombinasikan option-option yang ada pada nmap dan amati hasilnya. Seperti : ubuntu:~# nmap -A -O smkminhajutthullab.sch.id 20

22 BAB VI NETWORK SNIFFING 6.1 Dasar Teori Sniffing adalah adalah kegiatan menyadap dan/atau menginspeksi paket data menggunakan sniffer software atau hardware di jaringan local atau internet. Kegiatan ini sering disebut sebagai serangan sekuriti pasif dengan cara membaca data yang berkeliaran di internet, dan memfilter khusus untuk host tujuan tertentu. Jadi kegiatan ini tidak melakukan apa-apa terhadap data, tidak merubah dan tidak memanipulasi. Cukup menyadap. Ia digunakan untuk mendapatkan informasi seperti password, data-data rahasia dan lainnya. Sering digunakan para analyst networking, baik dari kalangan developer maupun network administrator, untuk melakukan troubleshooting. Gambar : Kegiatan Sniffing Yang perlu diingat dalam melakukan Sniffing, adalah perbedaan antara Sniffing yang professional dan Sniffing asal-asalan. Sniffing memang Sniffing, tapi Sniffing yang professional adalah jika anda bisa menganalisa hasil Sniffing anda sendiri, merangakai informasi yang anda dapatkan dari hasil Sniffing menjadi suatu kesimpulan. Kira-kira sama seperti detektif yang membuat hipotesa dari bukti-bukti yang ada, alibi, serta keterangan saksi-saksi. Bukan hanya sekedar mencari password yang berkeliaran. 6.2 Program Sniffing Sekarang ini banyak terdapat program sniffing yang tersedia secara gratis, berikut controhnya : a. Cain & Abel Cain & Abel adalah sebuah program Recovery Password sekaligus Pengendus Jaringan dari Massimiliano Montoro yang bisa didownload pada b. Wireshark Program sniffer yang cukup bagus, program ini secara default terdapat pada distro ubuntu smkminhajutthullab.sch.id 21

23 dan juga terdapat installer untuk system operasi window. c. TCPDump TCPDump adalah program sniffing berbasis command, tcpdump mampu meng capture data yang lewat di mesin yang telah terpasang tcpdump. 6.3 Topologi Penempatan Program Sniffing Dalam melakukan sniffing terhadap suatu jaringan terdapat beberapa topologi penempatan program sniffing. Pemilihan topologi disesuaikan dengan kondisi jaringan yang dihadapi. a. Shared Ethernet Jaringan dengan tipe shared Ethernet biasanya menggunakan hub untuk menghubungkan beberapa jaringan(jaringan). Sehingga penempatan program sniffing seperti berikut: Gambar : Sniffing pada shared ethernet b. Switched Ethernet Jaringan ini biasanya menggunakan switch untuk menghubungkan computer menjadi sebuah jaringan. Seperti diketahui bahwa switch membuat jalur sendiri pada setiap koneksi data sesuai dengan port, yang membuat capture data menjadi lebih sulit. Gambar : Switched Ethernet Untuk memecahkan masalah tersebut, program sniffing dapat ditempatkan seperti pada topologi berikut ini: smkminhajutthullab.sch.id 22

24 Gambar : Capture pada mesin yang diinginkan Gambar : Capture dengan external hub Gambar : Capture dengan machine-in-the-middle Gambar : Capture dengan man-in-the-middle smkminhajutthullab.sch.id 23

25 6.4 Sniffing dengan Wireshark Wireshark merupakan software untuk sniffing popular dan tersedia secara gratis. Wireshark terdapat pada system operasi Windows ataupun Linux. Gambar : Wireshark 6.5 Langkah Praktikum Pada praktikum kali ini, topologi sniffing yang dilakukan seperti beikut ini : Gambar : topologi sniffing Penjelasan skenario : a. Host B adalah host tujuan yang akan di sniff packet datanya ketika terjadi pertukaran data dengan Host A. b. Software Wireshark di install pada Host B. PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Install terlebih dahulu wireshark pada Host B ubuntu:~#apt-get install wireshark 2. Jalankan wireshark dengan user root. 3. Kemudian pilih menu Capture Interfaces sehingga muncul kotak dialog seperti berikut : smkminhajutthullab.sch.id 24

26 4. Pilih Start untuk memulai sniffing packet data 5. Apabila terjadi pertukaran data antara host A dan host B maka jendela wireshark akan seperti berikut ini : smkminhajutthullab.sch.id 25

27 6. Untuk melihat packet data secara detail, klik pada salah satu hasil sniffing seperti berikut : 7. Hasilnya akan seperti berikut ini : 8. Lakukan percobaan dengan membuka sebuah ftp, perhatikan packet data yang muncul dan analisa packet data tersebut. smkminhajutthullab.sch.id 26

28 BAB VII NETWORK SPOOFING 7.1 Dasar Teori Spoofing adalah aksi pemalsuan identitas. IP Spoofing merupakan tehnik yang digunakan bagi penyelundup untuk mengakses sebuah network dengan mengirimkan paket/pesan dari sebuah komputer yang mengindikasikan bahwa paket/pesan tersebut berasal dari host yang terpercaya. Untuk melakukan aksi ini para penyelundup menggunakan tehnik yang bermacammacam, dan spoofing sendiri merupakan salah satu bagian dari proses penyerangan. Spoofing adalah masalah tanpa solusi yang mudah, karena itu melekat pada desain TCP / IP suite. Memahami bagaimana dan mengapa serangan spoofing digunakan, dikombinasikan dengan beberapa metode pencegahan yang sederhana, dapat membantu melindungi jaringan Anda dari jahat ini teknik cloaking dan cracking. Gambar : Koneksi sebelum spoofing Gambar : Koneksi setelah spoofing 7.2 Macam-macam serangan spoofing Kali ini teknik spoofing yang di bahas hanya dua teknik spoofinh, yaitu : a. ARP Spoofing ARP sppofing yang bekerja dalam satu jaringan dan berusaha menggantikanmac address yang sebenarnya dengan MAC address penyerang sehingga ketika si target berkomunikasi dengan orang lain, maka harus melewati penyerang, selanjutnya data bisa disadap. ARP Spoofing merupakan awal serangan, selanjutnya biasanya serangan ini diteruskan dengan melakukan pengambilalihan session atau yang biasa disebut session hijacking merupakan serangan yang mengambil alih sebuah session pada satu koneksi smkminhajutthullab.sch.id 27

29 jaringan.secara garis besar dibagi menjadi dua tipe, yaitu active session hijacking dan passive session hijacking. Contoh : penggunaan netcut pada jaringan wireless. b. IP Spoofing IP spoofing adalah membuat paket IP menggunakan source IP address orang lain. Orang yang melakukan serangan DoS (Deniel Of Service) biasanya mengelabuhi target dengan menyamar/ip Headernya diganti dengan IP Header orang lain. Beberapa serangan yang biasa digunakan Ping Of Death, Syn Flood, Land Attack,Teardrop. 7.3 Program Spoofing Berikut aplikasi-aplikasi yang digunakan sebagai program spoofing : a. dsniff Program ini terdapat di system operasi linux. b. netcut Netcut terdapat pada system operasi window dan sering digunakan pada jaringan wireless. c. tuxcut Tuxcut hampir sama dengan netcut tetapi berada system operasi Linux. 7.4 Langkah Praktikum Gambar 1: sebelum spoofing 1. Install terlebih dahulu software spoofing pada linux. ubuntu:~#apt-get install dsniff 2. Konfigurasi ip_forward dan nat pada komputer attacker ubuntu:~# echo "1" >> /proc/sys/net/ipv4/ip_forward ubuntu:~# iptables -t nat -A POSTROUTING -j MASQUERADE 3. Kemudian lakukan spoofing diantara computer tersebut sesuai dengan scenario yang telah ditentukan. ubuntu:~#arpspoof -i eth1 t smkminhajutthullab.sch.id 28

30 Keterangan : -i : interface yang digunakan untuk spoofing -t : komputer target spoofing : adalah komputer tujuan, biasanya gateway Gambar 2 : setelah spoofing 4. Setelah perintah tersebut dijalankan maka jaringan komputer akan menjadi seperti pada Gambar Untuk mengetahui apakah spoofing telah dilakukan, cek dengan menggunakan program sniffing seperti wireshark dan lihat apa yang terjadi dengan program tersebut. smkminhajutthullab.sch.id 29

1. Persiapan. 2. Pendahuluan

1. Persiapan. 2. Pendahuluan 1. Persiapan Sebelum mulai, diharapkan pembaca sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai TCP/IP karena hal ini merupakan dasar dari penggunaan IPTables. Ada (sangat) banyak resource yang mendokumentasikan

Lebih terperinci

1. Persiapan. 2. Pendahuluan

1. Persiapan. 2. Pendahuluan Tulisan ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai pemfilteran paket menggunakan IPTables pada Linux. Tulisan ini bersifat general yang menjelaskan secara umum bagaimana sintaks IPTables

Lebih terperinci

Modul 1 Network Scanner & Probing

Modul 1 Network Scanner & Probing Modul 1 Network Scanner & Probing A. Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa melakukan instalasi nmap. 2. Mahasiswa mengenal tentang penggunaan aplikasi nmap untuk melakukan scanning dan probing pada host. 3.

Lebih terperinci

KONFIGURASI FIREWALL MENGGUNAKAN METODE IPTABLES PADA LINUX UBUNTU 12.04

KONFIGURASI FIREWALL MENGGUNAKAN METODE IPTABLES PADA LINUX UBUNTU 12.04 KONFIGURASI FIREWALL MENGGUNAKAN METODE IPTABLES PADA LINUX UBUNTU 12.04 Disusun Oleh : Nama : Abdiansyah Rizki Amanda NIM : 1204V001 Kelas : TKJ A POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL 2014 1. PENGERTIAN IPTABLES

Lebih terperinci

NETWORK SCANNING DAN PROBING

NETWORK SCANNING DAN PROBING NETWORK SCANNING DAN PROBING TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep Scanner dan Probing 2. Mahasiswa memahami konsep layanan jaringan dan port numbering 3. Mahasiswa mampu menganalisa

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KEAMANAN DATA Network Scanner dan Network Probing

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KEAMANAN DATA Network Scanner dan Network Probing LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM KEAMANAN DATA Network Scanner dan Network Probing Mata Kuliah : Keamanan Data Dosen Pengampu : Ferry Astika Saputra, S.T, M.Sc. Departemen : Departemen Teknik Informatika

Lebih terperinci

MODUL 1 NETWORK SCANNING DAN PROBING

MODUL 1 NETWORK SCANNING DAN PROBING MODUL 1 NETWORK SCANNING DAN PROBING TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep Scanner dan Probing 2. Mahasiswa memahami konsep layanan jaringan dan port numbering 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

FIREWALL dengan Iptables

FIREWALL dengan Iptables FIREWALL dengan Iptables Pendahuluan Firewall merupakan bagian perangkat keamanan jaringan dan merupakan suatu cara atau mekanisme yang diterapkan baik terhadap perangkat keras (hardware), perangkat lunak

Lebih terperinci

Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data. Labba Awwabi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data. Labba Awwabi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data Labba Awwabi - 2110141047 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya A. DASAR TEORI Firewall adalah sistem atau sekelompok sistem yang menetapkan kebijakan kendali akses

Lebih terperinci

ANALISA DAN IMPLEMENTASI IPTABLES DENGAN DEBIAN SERVER SEBAGAI FILTERING FIREWALL WEB SERVER

ANALISA DAN IMPLEMENTASI IPTABLES DENGAN DEBIAN SERVER SEBAGAI FILTERING FIREWALL WEB SERVER ANALISA DAN IMPLEMENTASI IPTABLES DENGAN DEBIAN SERVER SEBAGAI FILTERING FIREWALL WEB SERVER Sularno 1, Erdisna 1 Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Indonesia erdisna@upiyptk.ac.id ABSTRAK Keamanan

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

Tujuan : Pembahasan ini bertujuan : 1. Mahasiswa memahami jenis-jenis firewall 2. Mahasiswa memahami cara menerapkan firewal di jaringan

Tujuan : Pembahasan ini bertujuan : 1. Mahasiswa memahami jenis-jenis firewall 2. Mahasiswa memahami cara menerapkan firewal di jaringan DEPAN Tujuan : Pembahasan ini bertujuan : 1. Mahasiswa memahami jenis-jenis firewall 2. Mahasiswa memahami cara menerapkan firewal di jaringan Pokok Bahasan : Dalam pembahasan ini meliputi : 1. Jenis jenis

Lebih terperinci

Packet Filtering TUJUAN PENDAHULUAN

Packet Filtering TUJUAN PENDAHULUAN Program Studi : TKJ Nama : Faris Arifiansyah Packet Filtering Exp : Diagnosa LAN Kelas : XI TKJ B No. Exp : 15 Instruktur : 1. Rudi Haryadi 2. Adi Setiadi TUJUAN Siswa mengerti dan paham tentang materi

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES]

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] Nama Anggota Kelompok : LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA 1. Mursidayanti Aprilia R. 2110121037 2. Nanda Pratyaksa 2110121038 3. Adam Shidqul Aziz 2110121039 Kelas : 3 D4 IT B LAPORAN RESMI KONFIGURASI

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 Konfigurasi Firewall [iptables]

PRAKTIKUM 3 Konfigurasi Firewall [iptables] PRAKTIKUM 3 Konfigurasi Firewall [iptables] A.TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables B.DASAR

Lebih terperinci

Network Scanning. Network Scanning Network scanner adalah metode bagaimana caranya mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari IP/Network korban.

Network Scanning. Network Scanning Network scanner adalah metode bagaimana caranya mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari IP/Network korban. Network Scanning Dasar Teori Server memiliki tugas untuk melayani client dengan menyediakan service yang dibutuhkan. Server menyediakan service dengan bermacam-macam kemampuan, baik untuk lokal maupun

Lebih terperinci

BAB III Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer

BAB III Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer BAB III Firewall Sebagai Pelindung dalam Jaringan Komputer Pendahuluan Firewall merupakan sebuah tembok yang membatasi suatu sistem jaringan yang ada di baliknya dari berbagai macam ancaman dan gangguan

Lebih terperinci

Posisi Firewall. Switch LAN Firewall

Posisi Firewall. Switch LAN Firewall FIREWALL Firewall atau yang lebih dikenal pelindung jaringan private dapat berupa aplikasi yang dikhususkan untuk melindungi jaringan lokal kita atau hardware (contohnya : router + firewall) yang diposisikan

Lebih terperinci

Koneksi TCP sebelum Spoofing

Koneksi TCP sebelum Spoofing MODUL 4 SNIFFING, SPOOFING DAN SESSION HIJACKING SERTA COUNTERMEASURENYA TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep sniffing dan session hijacking 2. Mahasiswa mampu menangani masalah

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : Pensettingan Services Services Firewall dan Iptables/Ipchains

Pokok Bahasan : Pensettingan Services Services Firewall dan Iptables/Ipchains Pokok Bahasan : Pensettingan Services Services Firewall dan Iptables/Ipchains Firewall Perlindungan PC terhadap host host yang nakal pada suatu jaringan computer. Iptables Aplikasi yang digunakan untuk

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN JARINGAN (Firewall)

SISTEM KEAMANAN JARINGAN (Firewall) SISTEM KEAMANAN JARINGAN (Firewall) Menentukan jenis jenis keamanan jaringan Memasang firewall Mengidentifikasi pengendalian jaringan yang diperlukan Mendesain sistem keamanan jaringan DEPAN PETA KEDUDUKAN

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN JARINGAN PRAKTIKUM 3 NETWORK SCANNING AND NETWORK PROBING

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN JARINGAN PRAKTIKUM 3 NETWORK SCANNING AND NETWORK PROBING LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN JARINGAN PRAKTIKUM 3 NETWORK SCANNING AND NETWORK PROBING Oleh : Izzatul Millah NRP. 2110141043 Dosen : Ferry Astika Saputra, S.T, M.Sc NIP. 197708232001121002 TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

mengetahui informasi dari hosts target yang akan diserang? 3. Beri kesimpulan dari percobaan-percobaan yang telah anda lakukan diatas!

mengetahui informasi dari hosts target yang akan diserang? 3. Beri kesimpulan dari percobaan-percobaan yang telah anda lakukan diatas! 1. Jalankan nmap dengan menggunakan option :-sl. a. Ada berapa host yang sedang dalam keadaan beroperasi? 2. Jalankan nmap dengna menggunakan option :-sp a. Ada berapa host yang sedang dalam keadaan beroperasi?

Lebih terperinci

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6 Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6 Firewall Firewall Sebuah layanan keamanan jaringan yang melindungi jaringan Internal dari jaringan Eksternal. Contoh : Internet Berposisi ditengah tengah antara

Lebih terperinci

Mastering Iptables Seri 1 dan Seri 2

Mastering Iptables Seri 1 dan Seri 2 Tutorial Mastering Iptables Seri 1 dan Seri 2 PT. Ardelindo 1991 menuliskan tutorial-tutorial singkat dan praktis yang dapat digunakan sebagai bahan referensi guna implementasi linux di perusahaan maupun

Lebih terperinci

Menggunakan Firewall Linux:

Menggunakan Firewall Linux: Menggunakan Firewall Linux: A. Lankah-lankah tahap proses instalasi iptables sebenarnya sudah terinstal pada setiap distribusi Linux. Untuk melakukan update/instal, gunakan perintah ini: sudo apt-get install

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dijelaskan pengujian dari sistem keamanan yang telah dirancang.dalam melakukan pengujian pada sistem keamanannya digunakan beberapa keadaan pengujian yang

Lebih terperinci

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0 SMK N 1 Kota Solok Bidang Studi : Produktif Bid. Keahlian : Teknik Komputer Jaringan Kelas / Sem : XII / lima Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

Linux Firewall. Mengal Firewall dan Iptables

Linux Firewall. Mengal Firewall dan Iptables Linux Firewall Mengal Firewall dan Iptables Firewall dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang digunakan untuk membatasi ataupun mengatur hak akses dari suatu segmen jaringan ke segmen jaringan yang

Lebih terperinci

FIREWALL NUR FISABILILLAH, S.KOM, MMSI

FIREWALL NUR FISABILILLAH, S.KOM, MMSI FIREWALL NUR FISABILILLAH, S.KOM, MMSI PENGENDALIAN II: MELINDUNGI ASET ORGANISASI Ada dua cara dalam melindungi aset organisasi dalam jaringan komputer, yaitu: SECARA ADMINISTRATIF / FISIK, dengan membuat

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 3 BRIDGE FIREWALL dengan Netfilter

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 3 BRIDGE FIREWALL dengan Netfilter Praktikum Jaringan Komputer 2 Modul 3 BRIDGE FIREWALL dengan Netfilter TUJUAN: 1. Mahasiswa memahami fungsi dari firewall 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi netfilter sebagai firewall 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN Modul 3 Network Scanner & Network Probing A. TUJUAN PEMBELAJARAN Melakukan instalasi nmap Mengenalkan tentang penggunaan aplikasi nmap untuk melakukan scanning dan probing pada host Mengenalkan tentang

Lebih terperinci

Membuat Port Forwarding Dalam IPTables. Ditulis oleh Tutor TKJ CLUB Sabtu, 24 Desember :36 -

Membuat Port Forwarding Dalam IPTables. Ditulis oleh Tutor TKJ CLUB Sabtu, 24 Desember :36 - Port forwarding merupakan sebuah konsep untuk meneruskan paket yang datang dari ip dan port tertentu ke ip dan port tertentu. Konsep ini mengijinkan seorang user untuk mengakses sebuah layanan seperti

Lebih terperinci

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall 3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya

Lebih terperinci

2.2 Dasar Teori. Layer # Nama Unit. Dimana setiap layer memiliki fungsi dan contoh masing-masing.

2.2 Dasar Teori. Layer # Nama Unit. Dimana setiap layer memiliki fungsi dan contoh masing-masing. BAB 2. TCP/IP Model 2.1 Tujuan - Mahasiswa mampu melakukan identifikasi transmisi data menggunakan model TCP/IP - Mahasiswa mampu melakukan identifikasi layer dari model TCP/IP - Mahasiswa mampu menggunakan

Lebih terperinci

BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL

BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menjelaskan mengenai firewall Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menjelaskan secara umum apa itu firewall Siswa mampu

Lebih terperinci

PenTest::DNS Spoofing. Beginner Tutorial v.1

PenTest::DNS Spoofing. Beginner Tutorial v.1 PenTest::DNS Spoofing Beginner Tutorial v.1 DNS Spoffing Tools 1. Ettercap 2. DNS Spoof Plugin Ettercap 3. Kali Linux Sumber:csoonline DNS Spoofing DNS Spoofing adalah salah satu metode hacking Man In

Lebih terperinci

Jenis-jenis Firewall. Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut

Jenis-jenis Firewall. Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut Firewall adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah firewall

Lebih terperinci

Gambar 13.1 Sniffing pada jaringan antara router 1 dan 2

Gambar 13.1 Sniffing pada jaringan antara router 1 dan 2 A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa mampu melakukan sniffing dengan wireshark dan tcpdump dan tahu keuntungan dan kelemahan kedua software tersebut 2. Siswa mampu melakukan analisa paket layer transport OSI

Lebih terperinci

Praktikum Network Troubleshooting

Praktikum Network Troubleshooting Praktikum Network Troubleshooting I. Tujuan Praktikan mampu menganalisis dan menyelesaikan troubleshooting pada jaringan Komputer atau internet II. Keperluan a. Komputer dengan OS Linux Fedora Core 5 dan

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1)

Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012. : Membangun PC Router dan Internet Gateway (edisi.1) Satuan Pendidikan : SMK Al-Muhtadin Depok Mata Pelajaran : Materi Kompetensi Tahun Pelajaran 2011/2012 Judul Kompetensi Sistem Operasi Program Keahlian Disusun Oleh E-Mail : Membangun PC Router dan Internet

Lebih terperinci

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM.

Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP and SLIP), wireless LAN, dan koneksi ATM. MODUL 1 WIRESHARK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep wireshark 2. Mahasiswa memahami konsep pengiriman dengan traceroute 3. Mahasiswa memahami proses fragmentasi DASAR TEORI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada bab 5 ini akan dibahas mengenai implementasi dan pengujian terhadap firewall yang telah dibuat pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

Lebih terperinci

Reza Muhammad

Reza Muhammad Analisa Network dengan TCPdump Reza Muhammad withoutfx@telkom.net Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI KEAMANAN DATA Network Scanner & Network Probing

LAPORAN RESMI KEAMANAN DATA Network Scanner & Network Probing LAPORAN RESMI KEAMANAN DATA Network Scanner & Network Probing Oleh : Labba Awwabi (2110141047) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA SURABAYA 2017 A. LANGKAH PERCOBAAN Percobaan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi

Lebih terperinci

Koneksi TCP sebelum Spoofing

Koneksi TCP sebelum Spoofing SNIFFING, SPOOFING DAN SESSION HIJACKING SERTA PENANGGULANGANNYA TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep sniffing dan session hijacking 2. Mahasiswa mampu menangani masalah sniffing

Lebih terperinci

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER TASK 5 JARINGAN KOMPUTER Disusun oleh : Nama : Ilham Kholfihim M NIM : 09011281419043 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 ANALISIS PERBANDINGAN CAPTURING NETWORK TRAFFIC

Lebih terperinci

Ditulis oleh Tutor TKJ CLUB Jumat, 13 Januari :59 - Pemutakhiran Terakhir Jumat, 13 Januari :02

Ditulis oleh Tutor TKJ CLUB Jumat, 13 Januari :59 - Pemutakhiran Terakhir Jumat, 13 Januari :02 Satu lagi artikel untuk para admin jaringan nih, kali ini saya akan mencoba menjelaskan langkah demi langkah untuk melakukan filter MAC address dengan menggunakan iptables. Pertanyaannya buat apa sih kita

Lebih terperinci

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan

Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan Load Balancing Sambungan ke Internet dan Monitoring Jaringan Onno W. Purbo Dalam operasi jaringan, ada banyak hal yang sering kali membuat pusing kepala kita sebagai administrator jaringan. Hal yang paling

Lebih terperinci

MODUL 7 NAT dan PROXY

MODUL 7 NAT dan PROXY MODUL 7 NAT dan PROXY TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami cara kerja dan fungsi dari NAT 2. Mampu membangun aplikasi Proxy 3. Mampu

Lebih terperinci

Mengatur bandwidth download dengan squid delay pool

Mengatur bandwidth download dengan squid delay pool Mengatur bandwidth download dengan squid delay pool By Henry Saptono (boypyt@gmail.com) Aug 2008 Mau memberikan jaminan download file dari internet yang fair? coba gunakan fitur delay pool yang disediakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

1. Instalasi Linux Server (Ubuntu LTS) Masukkan CD Ubuntu Server LTS

1. Instalasi Linux Server (Ubuntu LTS) Masukkan CD Ubuntu Server LTS 1. Instalasi Linux Server (Ubuntu 12.04 LTS) Masukkan CD Ubuntu Server 120.04 LTS 1 2 3 4 5 Selesai Instasli, kini siap Login ke Server Linux 6 2. Administrasi Firewall + Internet Gateway Ubuntu Server

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahapan implementasi sistem merupakan tahap penerjemahan perancangan berdasarkan hasil analisis serta penerapan kebutuhan pada keadaan yang sebenarnya.

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI INTRUSION DETECTION SYSTEM SNORT

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA LAPORAN RESMI INTRUSION DETECTION SYSTEM SNORT Nama Anggota Kelompok : LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KEAMANAN DATA 1. Mursidayanti Aprilia R. 2110121037 2. Nanda Pratyaksa 2110121038 3. Adam Shidqul Aziz 2110121039 Kelas : 3 D4 IT B LAPORAN RESMI INTRUSION

Lebih terperinci

Modul 2. Network Analysis Tool, Application Layer Protocol, dan Transport Layer Protocol

Modul 2. Network Analysis Tool, Application Layer Protocol, dan Transport Layer Protocol Modul 2 Network Analysis Tool, Application Layer Protocol, dan Transport Layer Protocol 1. Network Analysis Tool a. Tujuan - Mendeskripsikan fungsi dari Wireshark sebagai salah satu network analysis tool.

Lebih terperinci

Network Security. Firewall. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc.

Network Security. Firewall. Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Network Security Firewall 1 Muhammad Zen S. Hadi, ST. MSc. Pengertian Firewall 2 Firewall adalah sebuah software atau hardware atau kombinasi keduanya maupun sistem itu sendiri i untuk mencegah akses yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karen

PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karen MENJAGA KETERSEDIAAN KONEKSI INTERNET DENGAN METODE FAILOVER ABSTRAK Perkembangan teknologi saat ini khususnya dunia internet semakin berkembang pesat disertai kebutuhan manusia akan kebutuhan teknologi

Lebih terperinci

2.1. Firewall BAB II. LANDASAN TEORI Riadi (2011:73) berpendapat bahwa Firewall adalah sebuah sistem atau kelompok sistem yang menerapkan sebuah aturan akses kontrol terhadap lalu lintas jaringan yang

Lebih terperinci

BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN

BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN BANDWIDTH CONTROLLER MENGATUR TRAFIK DATA DIDALAM JARINGAN Feature Mengatur download dan upload computer lain untuk data trafik. Prioritas bagi computer atau beberapa computer untuk mengaccess data pada

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN

MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN MODUL PRAKTIKUM 09 NETWORK ADDRESS TRANSLATION DAN WIRELESS LAN TUJUAN Setelah praktikum dilaksanakan, peserta praktikum diharapkan memiliki kemampuan 1. Melakukan konfigurasi NAT pada Linux Ubuntu 8.10

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya jaringan yang bebas dari penyusupan merupakan salah satu syarat sebuah jaringan dikatakan aman dan layak digunakan sebagai media pengiriman data. Seiring

Lebih terperinci

Yama Fresdian Dwi Saputro from-engineer.blogspot.com. Pendahuluan. Lisensi Dokumen:

Yama Fresdian Dwi Saputro  from-engineer.blogspot.com. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Remote PC menggunakan SSH Server dan Telnet Server serta Monitoring Jaringan menggunakan Wireshark Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http:// from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Pada subbab ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat jaringan yang meliputi spesifikasi sistem perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

Lebih terperinci

ATTACK TOOLS. Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1

ATTACK TOOLS. Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1 ATTACK TOOLS Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1 Abstract Due to developments in networking technology, users can access network resources located anywhere in the world. However, this has made information prone

Lebih terperinci

Firewall. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Firewall. Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Firewall Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs. Firewall Sebuah sistem atau grup sistem yang menjalankan kontrol akses keamanan diantara jaringan internal yang aman dan jaringan yang tidak dipercaya

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

TUGAS V JARINGAN KOMPUTER

TUGAS V JARINGAN KOMPUTER TUGAS V JARINGAN KOMPUTER OLEH : NAMA : WULANDARI SAPUTRI NIM : 09011181419015 KELAS : SK 5 A DOSEN : DERIS STIAWAN, M.T, Phd FAKULTAS ILMU KOMPUTER SISTEM KOMPUTER 2016 UNIVERSITAS SRIWIJAYA MENGANALISA

Lebih terperinci

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika Irawan Afrianto, MT

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER. Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika Irawan Afrianto, MT SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika Irawan Afrianto, MT Materi : Strategi Merancang Sistem Keamanan Peningkatan Keamanan Jaringan Variasi Arsitektur

Lebih terperinci

MODUL 5 ACCESS CONTROL LIST

MODUL 5 ACCESS CONTROL LIST MODUL 5 ACCESS CONTROL LIST TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami aplikasi access-list. 2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi access-list dengan Cisco Router 3. Mahasiswa mampu menerapkan access-list

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D.

JARINGAN KOMPUTER. Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. JARINGAN KOMPUTER Disusun Oleh : Nama : Febrina Setianingsih NIM : 09011181419021 Dosen Pembimbing : Dr. Deris Stiawan, M.T., Ph.D. SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA Analisa

Lebih terperinci

Mencuri Password dengan teknik sniffing password menggunakan wireshark. Dan Pencegahan dari tindakan Sniffing

Mencuri Password dengan teknik sniffing password menggunakan wireshark. Dan Pencegahan dari tindakan Sniffing Mencuri Password dengan teknik sniffing password menggunakan wireshark Dan Pencegahan dari tindakan Sniffing Pengertian Sniffing Sniffer Paket (arti tekstual: pengendus paket -dapat pula diartikan penyadap

Lebih terperinci

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Network Layer JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Objectives Fungsi Network Layer Protokol Komunikasi Data Konsep Pengalamatan Logis (IP) Konsep Pemanfaatan IP Konsep routing Algoritma routing

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Program Program yang dibuat penulis bertujuan untuk menangkap paket-paket data yang penulis inginkan pada komputer di jaringan berbeda. Agar tujuan dari pembuatan

Lebih terperinci

DENGAN UFW (UNCOMPLICATED

DENGAN UFW (UNCOMPLICATED BAB 2 KONFIGURASI FIREWALL DENGAN UFW (UNCOMPLICATED FIREWALL) UFW (U Disusun oleh : Irma Julianita F. 2210121038 Choirul Umam 2210121046 Rejanuis S. 7611040050 A. Tujuan 1. Mengenalkan pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1. Analisis Masalah Sniffing adalah adalah kegiatan menyadap dan atau menginspeksi paket data menggunakan sniffer software atau hardware di internet. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Uji Coba Skenario 1: Analisis Penggunaan NAT, Firewall, dan Nmap Pada skenario pertama yang terdapat di dalam bab perancangan, penulis akan melakukan uji coba dan

Lebih terperinci

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas :

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP & UDP Lapisan Transport Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas : TCP (Transmission Control Protocol) UDP (User Datagram Protocol) Keluarga Protocol TCP/IP

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

Intrusion Detection System

Intrusion Detection System Intrusion Detection System Intrusion Detection System (IDS) adalah suatu tindakan untuk mendeteksi adanya trafik paket yang tidak diinginkan dalam sebuah jaringan atau device. Sebuah IDS dapat diimplementasikan

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. xiii. Halaman

DAFTAR GAMBAR. xiii. Halaman DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Topologi Bus... 12 Gambar 2.2 Topologi Ring... 13 Gambar 2.3 Topologi Star... 13 Gambar 2.4 Topologi Token Ring... 23 Gambar 2.5 Kartu Jaringan Ethernet.... 24 Gambar 2.6

Lebih terperinci

DEBIAN, UBUNTU, CENTOS, SLACKWARE : Penggunaan IP TABLES sebagai FIREWALL

DEBIAN, UBUNTU, CENTOS, SLACKWARE : Penggunaan IP TABLES sebagai FIREWALL IPTABLES adalah firewall, yang default di install di hampir semua distribusi Linux, seperti, Ubuntu, Kubuntu, Xubutu, Fedora Core, dll. Pada saat kita menginstalasi Ubuntu, iptables memang sudah terinstall,

Lebih terperinci

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS) A. TUJUAN 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep MPLS 2. Mahasiswa memahami cara kerja jaringan MPLS 3. Mahasiswa mampu menganalisa performansi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software

BAB III METODE PENELITIAN. Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam pengembangan Monitoring Trafik Jaringan dan Pengaturan PC Router Berbasis Web, Penulis menerapkan konsep pengembangan Software Development Life Cycle

Lebih terperinci

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T PENDAHULUAN Fungsi lapisan network adalah mengirimkan paket dari sumber ke tujuan. Ketika paket dikirimkan maka lapisan network akan memanfaatkan

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE MODUL PELATIHAN NETWORK MATERI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE OLEH TUNGGUL ARDHI PROGRAM PHK K1 INHERENT UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2007 Pendahuluan Routing memegang peranan penting dalam suatu network

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN UJI COBA. Rancangan sistem keamanan yang telah dibuat akan disimulasikan untuk di

BAB 4 SIMULASI DAN UJI COBA. Rancangan sistem keamanan yang telah dibuat akan disimulasikan untuk di BAB 4 SIMULASI DAN UJI COBA 4.1. Simulasi Rancangan sistem keamanan yang telah dibuat akan disimulasikan untuk di uji coba sebelum dikatakan berhasil dengan baik. Untuk simulasi, digunakan beberapa software

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

INSTALASI PC SERVER INSTALASI & KONFIGURASI SSH. Ardi Maharta / Heri Widayat /

INSTALASI PC SERVER INSTALASI & KONFIGURASI SSH. Ardi Maharta / Heri Widayat / INSTALASI PC SERVER INSTALASI & KONFIGURASI SSH Ardi Maharta / 11520244013 Heri Widayat / 11520244040 13 A. Kompetensi a. Mampu menginstall Telnet melalui repository online. b. Mampu memahami penggunaan

Lebih terperinci

masukan link repository tanpa tanda # kemudian update dengan perintah

masukan link repository tanpa tanda # kemudian update dengan perintah Kali ini kita mencoba membangun sebuah PC/Komputer yang dapat digunakan sebagai Proxy sederhana yang berbasis Linux Debian 6 yang diinstall secara minimal. Ok, untuk device atau alat-alat yang diperlukan

Lebih terperinci