BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
|
|
- Lanny Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Proses belajar mengajar di sekolah merupakan proses interaktif antara pendidik dan peserta didik, di mana pendidik sebagai pemeran utama di dalam menciptakan situasi dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar dan peserta didik sebagai pemeran pembantu di dalam mencapai tujuan belajar tersebut. Sehingga secara langsung proses tersebut membentuk sebuah komunikasi antara pendidik dan peserta didik. dengan demikian kegiatan belajar mengajar di dalam kelas merupakan komunikasi intruksional. Guru sebagai sumber pesan, menyampaikan pesan atau bahan pengajaran yang disertai dengan metode, media, dan teknik yang digunakan dalam pembelajaran tersebut, dan siswa sebagai penyerap pesan dari pembelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain guru, siswa, kurikulum, lingkungan belajar dan lainnya. Namun guru dan siswa merupakan dua faktor terpenting dalam proses pembelajaran. Pentingnya faktor guru dan siswa dapat dilihat melalui pemahaman hakekat pembelajaran. Yakni sebagai usaha sadar guru untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhannya dan minatnya untuk meningkatkan keefektifan proses pembelajaran, guru perlu memahami faktor faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa baik yang menghambat maupun yang mendukung selain itu guru harus memahami tentang metode atau strategi pembelajaran yang efektif sehingga dapat membantu siswa agar dapat belajar secara optimal dan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar. Jadi di dalam proses belajar dibutuhkan suatu keefektifan belajar karena dapat menyebabkan terjadinya kegiatan yang membawa perubahan kearah yang lebih baik bagi diri siswa
2 Pada dasarnya proses belajar mengajar terdiri dari 3 unsur penting, yaitu pengajar, siswa, dan bahan ajar yang diberikan dalam mengontrol efekitifitas dan efisiensi belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar di sekolah sering terjadi hambatan hambatan dan kekurangan kekurangan baik dari guru, siswa maupun metodenya. Hal tersebut mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi tidak efektif dan tidak efisien dalam membangkitkan daya nalar siswa. Upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan sekarang ditekankan ke arah proses belajar mengajar dan program pengembangan serta pembinaan pendidikan yang diarahkan untuk memecahkan masalah masalah yang timbul. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan mengadakan penelitian tindakan kelas, dengan penelitian tindakan kelas diharapkan guru dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat mengajar didalam kelas. Seperti halnya siswa SMP Negeri 1 Karangpandan kelas VIII B semester II memiliki kemampuan belajar yang bervariasi baik dari aspek sosial, ekonomi, maupun prestasinya. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap kemampuan dan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang rendah dan hasil belajar yang kurang maksimal terjadi pada siswa kelas VIII B SMP N 1 Karangpandan pada pembelajaran keterampilan membatik Hasil pengamatan dari identifikasi terhadap kemampuan siswa kelas VIII B pada keterampilan membatik menyatakan bahwa dalam membatik belum memperoleh hasil yang sesuai dengan batas minimal ketuntasan belajar hal tersebut dapat dilihat pada daftar nilai perolehan siswa dalam materi keterampilan membatik yang belum memenuhi standar nilai ketuntasan belajar.
3 Hasil pengamatan selama Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) pada saat pembelajaran berlangsung siswa tidak fokus dengan materi yang disampaikan oleh guru, siswa masih seenaknya sendiri ngobrol dengan teman sekelasnya, 2) siswa kurang berkompeten atau menguasai keterampilan membatik, 3) guru hanya menerangkan dan menjelaskan saja kepada siswa dan tidak memberikan bimbingan individual yang sesuai dengan kemampuan tiap-tiap siswa. Dampak dari berbagai faktor tersebut adalah hasil karya siswa yang cenderung monoton dan kurang maksimal, seperti dalam penguasaan keterampilan membatik Sedangkan hasil identifikasi terhadap hasil karya siswa dapat dikemukakan sebagai berikut: siswa yang mendapat nilai kurang dari 76 sebanyak 15 siswa (50%), yang mendapat nilai sebanyak 10 siswa (33,33%), dan siswa yang mendapat nilai hanya 5 siswa (16,66%) saja bahkan tidak ada satupun siswa yang mendapat nilai Berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan tentang Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) pada SMP Negeri 1 Karangpandan bahwa KKM untuk mata pelajaran Seni Budaya adalah 76, maka dengan melihat hasil yang diperoleh siswa kelas VIII B tersebut dalam materi keterampilan membatik dapat disimpulkan masih rendah Permasalahan tersebut harus segera diatasi mengingat bahwa pembelajaran keterampilan membatik merupakan salah satu materi seni budaya dimana hasilnya dapat mempengaruhi nilai pada kenaikan kelas, oleh sebab itu dimungkinkan dalam proses pembelajaran keterampilan membatik menggunakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah tersebut yaitu dengan metode drill. Penerapan metode drill diharapkan agar dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam membatik. Karena metode drill memiliki kelebihan yang mampu mengatasi masalah tersebut, kelebihan metode drill
4 menurut Nana Sudjana. (1995: 20) adalah sebagai berikut : (1) Dalam waktu yang relatif singkat dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan. (2) Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin Berdasarkan uraian di atas, maka penting kiranya dilakukan penelitian tentang peningkatan proses pembelajaran untuk meningkatkan ketrampilan membatik siswa melalui penerapan metode drill dengan judul: Upaya Meningkatkan Keterampilan Membatik Dengan Menggunakan Metode Drill Pada Siswa Kelas VIII B Semester II SMP Negeri I Karangpandan Tahun Pelajaran 2014/2015 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah dengan metode drill dapat meningkatkan keterampilan membatik siswa kelas VIII B SMP Negeri I Karangpandan? 2. Bagaimanakah penerapan metode drill untuk meningkatkan keterampilan membatik siswa kelas VIII B SMP Negeri I Karangpandan? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan penelitian tindakan kelas yang diharapkan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Untuk meningkatkan hasil pembelajaran seni budaya dalam materi keterampilan membatik 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran seni budaya dalam keterampilan membatik menggunakan metode
5 drill pada kelas VIII B semester II SMP Negeri 1 Karangpandan tahun pelajaran 2014/2015 b. Untuk mengetahui bagaimanakah peningkatan keterampilan membatik siswa dengan metode drill pada siswa kelas VIII B semester II SMP Negeri 1 Karangpandan tahun pelajaran 2014/2015 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah manfaat praktis dan juga manfaat teoritis, dijabarkan sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis a. Mendapatkan teori baru tentang meningkatkan keterampilan siswa dalam membatik dengan menggunakan metode drill b. Hasil dari penelitian ini disusun dalam bentuk laporan penelitian tindakan kelas. Oleh karena itu, diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan bagi penelitian atau karya ilmiah selanjutnya 2. Manfaat praktis a. Manfaat bagi siswa, keberhasilan dari penelitian tindakan kelas ini secara otomatis dapat meningkatkan keterampilan membatik siswa kelas VIII B semester II SMP Negeri 1 Karangpandan tahun pelajaran b. Manfaat bagi guru penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai sarana atau sebuah kesempatan untuk meningkatkan wawasan guru dalam membuat karya ilmiah. c. Manfaat bagi sekolah, secara praktis memberikan sumbangan berupa peningkatan prestasi sekolah dalam bidang seni budaya.
6
BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan kualitasnya. Lahirnya Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai kriteria minimal sistem pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Dalam zaman yang semakin modern ini, pendidikan merupakan modal yang harus
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain guru, siswa, kurikulum, lingkungan belajar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, pengaruh informasi dan kebudayaan serta situasi dan kondisi lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mata pelajaran matematika. Bagi siswa matematika masih dianggap suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam proses tumbuh dan berkembangnya pendidikan, membawa suatu kenyataan bahwa hampir di semua negara baik yang telah maju maupun yang sedang berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Tanpa pendidikan dunia ini tidak ada apa-apanya, karena semua berasal dari pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan hasil belajar peserta didik tidak terlepas dari peran dari faktor minat, kedisiplinan, ketekunan belajar, dan motivasi berprestasi siswa terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbenah di segala bidang. Salah satunya adalah melalui dunia pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia telah memasuki Era Globalisasi yang menuntut untuk berbenah di segala bidang. Salah satunya adalah melalui dunia pendidikan. Salah satu bukti usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matematika juga dapat diketahui dengan diberikannya mata pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai peran penting dalam bidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jam pelajaran matematika di sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sumber norma bagi kehidupan manusia yang memiliki peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam dunia pendidikan. Sebagai bukti adalah pelajaran matematika diberikan kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini tidak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tujuan tertentu yang hendak dicapai. Proses itu merupakan tindakan konkrit
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat tercipta kondisi atau suatu proses yang mengarahkan siswa untuk melakukan aktifitas belajar. Peran guru sangat penting dalam
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya
1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan peranan penting dalam membangun sebuah negara, hal ini dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan yang dihasilkan generasi-generasi penerus bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sejarah memberikan makna dan pengalaman tentang peristiwa masa lampau. Sejarah mengajarkan kita untuk dapat bertindak lebih bijaksana. Melalui pembelajaran
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh :
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KETERAMPILAN SISWA DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS (PTK SMP Negeri 2 Karanganom Kelas VII Tahun Ajaran 2007/2008 ) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam
1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam kehidupan. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin pesat. Hal ini ditunjukkan karena adanya peningkatan kualitas pendidikan yang semakin meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa depannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. IPS merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang tidak hanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IPS merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) yang tidak hanya menekankan pada sejumlah konsep yang bersifat hafalan saja, namun juga menekankan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu bangsa. Manusia dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah bukan lagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi sudah bukan lagi suatu mata pelajaran muatan lokal akan tetapi sudah menjadi muatan kurikulum, dari Madrasah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar interaksi timbal balik yang berlangsung dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 No.1, yang berbunyi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Undang - Undang Dasar tahun 1945 pasal 31 ayat 1 berbunyi: tiap tiap warga negara berhak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Undang - Undang Dasar tahun 1945 pasal 31 ayat 1 berbunyi: tiap tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dalam TAP MPR RI No.IV/MPR/1999 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengajaran atau proses belajar mengajar adalah interaksi siswa dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran atau proses belajar mengajar adalah interaksi siswa dengan lingkungan belajar yang direncanakan sedemikian rupa untuk tujuan pengajaran. Sedangkan
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan guru mata pelajaran IPS pada kurun waktu tahun pelajaran 2011/2012 dan 2012/2013, terungkap bahwa daya serap siswa khususnya kelas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang
1 I. PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat didukung oleh arus globalisasi yang hebat memunculkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi belajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Karena komunikasi dapat mempermudah interaksi antara guru dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang di dalamnya berisikan tentang peristiwa alam sekitar. Dalam pembelajaran biologi siswa dituntut untuk memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prasarana, guru, siswa serta model dan metode pengajarannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena dengan adanya pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Pendidikan juga merupakan kebutuhan sepanjang hayat yang harus dipenuhi dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hambatan sehingga belum mencapai tujuan yang diinginkan. Hambatan utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran selama ini dirasakan masih mengalami berbagai hambatan sehingga belum mencapai tujuan yang diinginkan. Hambatan utama adalah rendahnya motivasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, akan dipaparkan lima subbab, yaitu: (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5) manfaat penelitian. Untuk lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keaktifan merupakan salah hal yang penting dalam proses belajar mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka siswa akan memiliki rasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting upaya peningkatan mutu pendidikan matematika secara keseluruhan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas hasil belajar matematika merupakan salah satu pilar penting upaya peningkatan mutu pendidikan matematika secara keseluruhan. Upaya peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. mengingat dan membuat lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemahaman konsep matematika merupakan salah satu hal yang terpenting dalam pembelajaran. Pemahaman konsep membuat siswa lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan merupakan suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi pada dirinya. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains pada sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fenomena-fenomena alam dan yang terjadi di alam. Secara umum istilah sains memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan IPA di sekolah dasar merupakan salah satu program pembelejaran yang diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anita Novianti, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi atau berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan pengetahuan dan pendidikan agar dapat memberi kemudahan bagi anak didik dalam mengikuti kemajuan ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orientasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran adalah siswa memiliki hasil belajar yang baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh setiap sekolah.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan
I. PENDAHULUAN Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kaling berpenghasilan dari hasil membuat batu bata dan karyawan. anak jadi rendah sehingga prestasi juga rendah pula.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Dasar Negeri 02 Kaling merupakan salah satu sekolah Dasar di Kecamatan Tasikmadu yang terletak paling barat bagian utara. Kebanyakan masyarakat yang ada di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sistem yang penting untuk meningkatkan sumber daya manusia. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu ditingkatkan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna mengembangkan dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa memahami materi yang diajarkannya, sangat sesuai dengan kurikulum 2013.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan meningkat dan bervariasinya kebutuhan manusia. Hal tersebut mendorong tumbuhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pengajar dan peserta didik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan khusus. Dalam proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat indonesia. Pembangunan yang dimaksud disini adalah pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada didalamnya (Wahyudi, 2011). Pada hakekatnya belajar matematika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus menerus dicari solusinya. Hal ini disebabkan karena hasil belajar siswa merupakan indikator tinggi
Lebih terperinciSANTI BBERLIANA SIMATUPANG,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pengamatan guru mata pelajaran IPS pada kurun waktu tahun pelajaran 2008/2009 dan 2009/2010, terungkap bahwa daya serap siswa khususnya kelas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu memiliki dan memecahkan. kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan selalu mengalami pembaharuan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pembelajaran yang efektif dan efisien. Upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara karena pendidikan merupakan sarana yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menuju ke konsep yang lebih kompleks. Hal ini membawa konsekuensi bahwa kesiapan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika biasanya bersifat hirarki, yaitu dimulai dari konsep yang sederhana menuju ke konsep yang lebih kompleks. Hal ini membawa konsekuensi bahwa
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA (Eksperimen pada Siswa SMP Negeri 2 Gemolong Kelas VII Semester Genap) SKRIPSI
Lebih terperincisendiri dari hasil pengalaman belajarnya.
1 BAB I PENDAHAULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SD sampai dengan SMP. SD merupakan awal proses peningkatan mutu pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) adalah jenjang pendidikan yang wajib ditempuh siswa karena program wajib belajar 9 tahun yang ditetapkan oleh pemerintah mencakup SD sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bloom dalam Sudjana (2008: 46) mengemukakan bahwa siswa dikatakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa. Kemajuan dalam pendidikan juga ditentukan dari kecerdasan masyarakatnya. Bloom dalam Sudjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Pendidikan dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan tentu banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi
Lebih terperinciB b a I P n e d n a d h a u h l u u l a u n 1 1 L t a a t r a Be B l e a l k a a k n a g n Pe P r e m r a m s a a s l a a l h a a h n
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Undang - Undang Dasar tahun 1945 pasal 31 ayat 1 berbunyi: tiap tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dalam TAP MPR RI No.IV/MPR/1999 tentang
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :
1 PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA BANGUN DATAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SEMESTER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Untuk itu guru seyogyanya menguasai kemampuan mengajarkan pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, matematika menjadi salah satu ilmu dasar yang harus dikuasai siswa. Hal ini sangatlah beralasan karena matematika tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia, yaitu berupa standar nilai kelulusan siswa SMP (Sekolah Menengah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah telah menetapkan sebuah aturan dalam dunia pendidikan di Indonesia, yaitu berupa standar nilai kelulusan siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih harus diperbaiki agar ketertinggalan dengan bangsa-bangsa lain tidak semakin jauh. Perbaikan mutu pendidikan melibatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran IPA. Selain itu mata pelajaran IPA sebagai objek penelitian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini. Pendidikan merupakan modal suatu bangsa untuk dapat berkembang secara optimal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas pendidikan masyarakat di negara tersebut, karena dengan pendidikan dapat mencapai kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memahami apa saja yang menjadi dasar-dasar dalam menciptakan sebuah desain.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia busana, menciptakan sebuah desain merupakan hal pokok sebagai dasar menghasilkan suatu karya busana. Untuk lebih mendapatkan suatu desain yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kewarganegaraan (PKn), adalah memfokuskan pada pembentukan. kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arah dan tujuan dari pendidikan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), adalah memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan merupakan sarana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan merupakan sarana untuk melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Sekolah bukan hanya dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi. Untuk itu diperlukan upaya pengajaran. dimensi kehidupan terutama dibidang pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan matematika dikenal mulai dari siswa taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, karena matematika digunakan secara luas dalam segala bidang kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan. keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dasar dan wajib belajar 9 tahun, merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia. Dalam Undang- Undang Nomor 2 Tahun 1989
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapaikah tujuan pembelajaran matematika. Hasil belajar diperoleh dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil belajar matematika suatu cara untuk mengukur sudah tercapaikah tujuan pembelajaran matematika. Hasil belajar diperoleh dari proses belajar mengajar yang pada dasarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan bangsa Indonesia. Di samping itu, pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Inti dari kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Peran pendidikan adalah menciptakan kehidupan yang cerdas, terbuka, dan demokratis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang kehidupan dan perkembangan manusia. Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri (Hamalik, 2001:82).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya yang dimiliki, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Kemajuan akan cepat dicapai
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru terhadap
Lebih terperinci