BAB II TRANSFORMATOR TENAGA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TRANSFORMATOR TENAGA"

Transkripsi

1 BAB II TRANSFORMATOR TENAGA 2.1 Pengertian Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromanetik. Pada penyaluran tenaga listrik terjadi kerugian energi sebesar I 2 R watt. Kerugian ini banyak berkurang apabila tegangan dinaikkan. Dengan demikian maka saluran-saluran transmisi tenaga senantiasa mempergunakan tegangan tinggi. Tegangan transmisi yang tertinggi di Indonesia pada saat ini adalah 500kV. Hal ini dilakukan terutama untuk mengurangi kerugian energi yang terjadi pada saluran. Dengan menaikkan tegangan output generator di pusat listrik, kemudian diturunkan diujung akhir saluran ke tegangan yang lebih rendah, dilakukan dengan transformator. Transformator dapat dibagi menurut fungsi/pemakaian, sebagai berikut: Transformator Tenaga (pembangkit) Transformator gardu induk Transformator distribusi 5

2 Penggunaan transformator pada sistem penyaluran tenaga listrik dapat dibagi: a. Transformator penaik tegangan (Step up) atau disebut tranasformator daya atau tenaga, untuk menaikkan tegangan pembangkit menjadi tegangan transmisi. b. Transformator penurun tegangan (Step down), dapat disebut transformator distribusi, untuk menurunkan tegangan transmisi menjadi tegangan distribusi. c. Transformator instrument, untuk pengukuran yang terdiri dari transformator tegangan (PT) dan transformator arus (CT), berfungsi menurunkan tegangan dan arus agar dapat masuk ke meter-meter pengukuran. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.1 yang menunjukan kontruksi sederhana sebuah transformator: Gambar 2.1 Konstruksi dari transformator a. Bagian utama Inti besi Kumparan transformator Sedangkan rangkaian dasar transformator ditunjukkan pada Gambar 2.2 I 1 I 2 N p AC U 1 U 2 N s B e b a n Gambar 2.2 Bagan rangkaian transformator 6

3 Keterangan: U1= tegangan sumber U2= tegangan beban Np= jumlah lilitan kumparan primer Ns= jumlah lilitan kumparan sekunder I1= arus primer I2= arus sekunder ep= GGL induksi pada kumparan primer es= GGL induksi pada kumparan sekunder. b. Peralatan Bantu Pendingin Tap changer Alat pernapasan (dehydrating breather) Indikator-indikator : Thermometer, permukaan minyak c. Peralatan Proteksi Rele Bucholz Pengaman tekanan lebih (explosive membrane) Rele tekanan lebih (sudden pressure relay) Rele pengaman tangki Rele differensial (differential relay) Rele arus lebih (over current relay) Rele hubung tanah (ground fault relay) Rele thermis (thermal relay) Arrester 7

4 2.2 Tranformator Tenaga Tranformator tenaga atau daya adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari generator bertegangan menengah ke transmisi bertegangan tinggi dan untuk menyalurkan daya dari transmisi bertegangan tinggi ke jaringan distribusi bertegangan rendah. Konstruksi umum dari transformator daya ditunjukkan pada Gambar 2.3 Keterangan : Gambar 2.3 Konstruksi Transformator Tenaga (a) Transformator Kumparan Piring (b) Transformator Kumparan Silinder 1) Kumparan tegangan tinggi 2) Kumparan tegangan rendah 3) Inti besi 4) Minyak isolasi 5) Tanki baja 6) Bushing tegangan tinggi 7) Bushing tegangan rendah ( a ) ( b ) 8

5 Pada Gambar 2.3 bagian utama dari transformator adalah inti, dua set kumparan atau lebih dan isolasi. Inti transformator yang terbuat dari lembaranlembaran baja silikon yang satu dengan lainnya diisolasi dengan pernis. Kumparan terbuat dari bahan tembaga yang dihubungkan dengan sumber energi disebut kumparan primer, sedang yang dihubungkan dengan beban disebut kumparan sekunder. 2.3 Bagian Utama Transformator Tenaga Transformator tenaga terdiri atas beberapa bagian utama yang memliki fungsi penting. Berikut merupakan bagian utama dari transformator tenaga beserta fungsinya masing-masing: 1. Inti Besi Berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current. Gambar 2.4 Inti Besi Transformator Tenaga 9

6 Inti transformator dibentuk dari lapisan lembaran pelat besi silikon yang memiliki lapisan isolasi sangat tipis pada salah satu sisinya, yang tahan terhadap panas tinggi serta mempunyai koefisien penyebaran panas yang rendah, dengan ketebalan yang sangat tipis untuk dapat menekan rugi-rugi inti yang semakin kecil. Disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu luasan inti magnetis yang kokoh serta efisien. Inti besi pada transformator tenaga dapat dilihat pada Gambar Kumparan Transformator Adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi padat seperti karton, pertinak dan lain-lain. Kumparan tersebut sebagai alat transformasi tegangan dan arus. Kumparan transformator dapat dilihat pada Gambar 2.5 Gambar 2.5 Kumparan Transformator Tenaga 3. Minyak Transformator Sebagian besar kumparan-kumparan dan inti transformator tenaga direndam dalam minyak transformator, terutama transformator tenaga yang berkapasitas 10

7 besar, karena minyak transformator mempunyai sifat sebagai isolasi dan media pemindah panas, sehingga minyak transformator tersebut berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi. Di dalam sebuah transformator terdapat dua komponen yang secara aktif menghasilkan energi panas, yaitu besi (inti) dan tembaga (kumparan). Bila energi panas tidak disalurkan melalui suatu sistem pendinginan akan mengakibatkan besi maupun tembaga akan mencapai suhu yang tinggi, yang akan merusak nilai isolasinya. Sebagai maksud untuk pendinginan, kumparan dan inti dimasukkan ke dalam suatu jenis minyak, yang dinamakan minyak transformator. Minyak tersebut mempunyai fungsi ganda, yaitu pendinginan dan isolasi. Perlu dikemukakan bahwa minyak transformator harus memiliki mutu yang tinggi dan senantiasa berada dalam keadaan bersih. Disebabkan energi panas yang dibangkitkan dari inti maupun kumparan, maka suhu minyak akan naik. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya perubahanperubahan pada minyak transformator. Dalam jangka waktu yang lama akan terbentuk berbagai pengotoran yang akan menurunkan mutu minyak transformator. Hal-hal ini dapat mengakibatkan kemampuan pendinginan maupun isolasi minyak akan menurun. Selanjutnya dapat pula terjadi bahwa suhu yang lembab sebagaimana halnya terjadi di daerah tropis, mengakibatkan masuknya air didalam minyak transformator. Bila suhu minyak transformator yang sedang dioperasikan diukur, akan tampak bahwa suhu minyak itu akan tergantung pada tinggi pengukuran pada bak. Suhu tertinggi akan ditemukan pada sekitar 70-80% tinggi bejana. 11

8 Minyak transformator sebagai bahan isolasi sekaligus sebagai media penghantar panas memiliki karakteristik sebagai berikut: Berat jenis (specific grafitty) 0,85 sampai 0,90 pada suhu 13,5º C Kekentalan (viscocity) cukup rendah untuk memperlancar sirkulasi dari bagian yang panas ke bagian yang dingin, yaitu 100 sampai 110 Saybolts second pada 40º C Titik didih tidak kurang dari 135º C Titik beku tidak lebih dari -45º C Tegangan tembus tidak kurang dari 30 kv per 2,5 mm atau 120 kv/1 cm. Koefisien muai 0,00065 per 1º C Titik api (flash point) 180º C sampai 190º C Titik nyala (burning point) 205º C Kelembaban terhadap uap air (moisture) nihil 4. Bushing Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Gambar 2.6 merupakan bentuk bushing transformator tenaga Gambar 2.6 Bushing Transformator Tenaga 12

9 Bushing berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki transformator. 5. Tangki Konservator Pada umumnya bagian-bagian dari transformator yang terendam minyak transformator berada dalam tangki. Untuk menampung pemuaian minyak transformator, tangki dilengkapi dengan konservator. Konstruksi dari tangki konservator dapat dilihat pada Gambar 2.7 Gambar 2.7 Tangki Konservator dan Level Indikator 2.4 Peralatan Bantu Transformator Tenaga Peralatan bantu pada transformator tenaga berfungsi untuk mendukung kerja dari peralatan utama sehingga dalam beroperasi transformator dapat maksimal, berikut perlatan bantu yang digunakan di transformator tenaga: 1. Pendingin Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan temperatur yang berlebihan, akan merusak isolasi di dalam transformator. Maka untuk mengurangi kenaikan temperatur transformator yang berlebihan 13

10 perlu dilengkapi dengan alat/sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator. a. Media yang dipakai pada sistem pendingin dapat berupa: b. Udara/gas c. Minyak d. Air e. Dan lain sebagainya Sedangkan pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara: a. Alamiah (natural) b. Tekanan/paksaan Pada proses alamiah (natural), pengaliran media sebagai akibat adanya perbedaan suhu media dan untuk mempercepat perpindahan panas dari media tersebut ke udara luar diperlukan bidang perpindahan panas yang lebih luas antara media (minyak, udara dan gas), dengan cara melengkapi transformator dengan sirip-sirip (radiator). Tabel 2.1 Jenis Sistem Pendingin Transformator 14

11 Jika diinginkan penyaluran panas yang lebih cepat, cara natural/alamiah tersebut dapat dilengkapi dengan peralatan untuk mempercepat sirkulasi media pendingin dengan pompa-pompa sirkulasi minyak, udara dan air, cara ini disebut pendingin paksa (forced). Sistem pendingin transformator berdasarkan media dan cara pengalirannya dapat diklasifikasikan seperti pada Tabel Perubah Tap (Tap Changer) Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer yang hanya bisa beroperasi untuk memindahkan tap transformator dalam keadaan transformator tidak berbeban disebut off load tap changer dan hanya dapat dioperasikan manual. Tap changer yang dapat beroperasi untuk memindahkan tap transformator, dalam keadaan transformator berbeban disebut on load tap changer dan dapat dioperasikan secara manual atau otomatis. Untuk memenuhi kualitas tegangan pelayanan sesuai kebutuhan konsumen, tegangan keluaran (sekunder) transformator harus dapat dirubah sesuai keinginan. Untuk memenuhi hal tersebut, maka pada salah satu atau pada kedua sisi belitan transformator dibuat tap (penyadap) untuk merubah perbandingan transformasi (rasio) transformator. 15

12 Ada dua cara kerja tap changer: 1. Mengubah tap dalam keadaan transformator tanpa beban 2. Mengubah tap dalam keadaan transformator berbeban (On Load Tap Changer / OLTC) Transformator yang terpasang di gardu induk pada umumnya menggunakan tap changer yang dapat dioperasikan dalam keadaan transformator berbeban dan dipasang di sisi primer. Sedangkan transformator penaik tegangan di pembangkit atau pada transformator dengan kapasitas kecil, umumnya menggunakan tap changer yang dioperasikan hanya pada saat transformator tenaga tanpa beban. On Load Tap Changer/OLTC terdiri dari : 1. Selector switch, 2. Diverter switch, dan 3. Transisi resistor. Untuk mengisolasi dari bodi transformator (tanah) dan meredam panas pada saat proses perpindahan tap, maka OLTC direndam di dalam minyak isolasi yang biasanya terpisah dengan minyak isolasi utama transformator (ada beberapa transformator yang ruangannya menjadi satu dengan main tank). Karena pada proses perpindahan hubungan tap di dalam minyak terjadi fenomena elektris, mekanis, kimia dan panas, maka minyak isolasi OLTC kualitasnya akan cepat menurun. tergantung dari jumlah kerjanya dan adanya kelainan di dalam OLTC. 16

13 3. Alat Pernapasan (Silicagel) Karena pengaruh naik turunnya beban transformator maupun temperatur udara luar, maka temperatur minyak pun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Jika suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari tangki, sebaliknya apabila temperatur minyak turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses tersebut dinamakan pernapasan transformator. Gambar 2.8 Alat Pernapasan (Silicagel) Transformator Akibat pernapasan transformator tersebut maka permukaan minyak akan selalu bersinggungan dengan udara luar. Udara luar yang lembab akan menurunkan nilai tegangan tembus minyak transformator, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi dengan alat pernapasan, berupa tabung berisi kristal zat hygroskopis. Gambar 2.8 merupakan alat pernapasan (silicagel) pada transformator tenaga. 17

14 4. Indikator Untuk mengamati kondisi transformator selama beroperasi, maka diperlukan indikator kerja pada transformator, sebagai berikut: Indikator suhu minyak Indikator permukaan minyak Indikator suhu belitan Indikator kedudukan tap, dan sebagainya 2.5 Peralatan Proteksi Peralatan proteksi atau pengaman pada transformator tenaga berperan penting untuk melindungi transformator dari gangguan yang timbul dari dalam sistem transformator atau gangguan yang timbul dari luar transformator. Berikut peralatan proteksi yang digunakan pada transformator tenaga: 1. Rele Buchloz Rele Bucholz adalah alat/rele untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator yang menimbulkan gas. Gas yang timbul diakibatkan oleh: Hubung singkat antar lilitan (dalam fasa) Hubung singkat antar fasa Hubung singkat antar fasa ke tanah Busur api listrik antar laminasi Busur api listrik karena kontak yang kurang baik 18

15 2. Pengaman Tekanan Lebih (Explosive Membrane) Alat ini berupa membrane yang dibuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, berfungsi sebagai pengaman tangki transformator terhadap kenaikan tekanan gas yang timbul di dalam tangki (yang akan pecah pada tekanan tertentu) dan kekuatannya lebih rendah dari kekuatan tangki transformator. 3. Rele Tekanan Lebih (Sudden Pressure Relay) Rele ini berfungsi hampir sama seperti rele Bucholz, yakni pengaman terhadap gangguan di dalam transformator. Bedanya rele ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung menjatuhkan PMT. 4. Rele Pengaman Tangki Berfungsi untuk mengamankan transformator bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada transformator. 5. Rele Differensial (Differential Relay) Berfungsi mengamankan transformator dari gangguan di dalam transformator antara lain, flash over antara kumparan dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di dalam kumparan ataupun beda kumparan. 6. Rele Arus Lebih (Over Current Relay) Berfungsi mengamankan transformator dari arus yang melebihi dari arus yang telah diperkenankan lewat dari transformator tersebut dan arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung singkat. 19

16 7. Rele Hubung Tanah (Ground Fault Relay) Berfungsi untuk mengamankan transformator bila terjadi gangguan satu fasa ke tanah. 8. Rele Thermis (Thermal Relay) Berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator dari kerusakan isolasi kumparan, akibat ada panas lebih yang ditimbulkan akibat arus lebih. Besarnya yang diukur di dalam rele ini adalah kenaikan temperatur. 9. Arrester Fungsi arrester sebagai pengaman surja petir yaitu dengan mengalirkan surja petir ketanah. Dalam keadaan normal arrester bersifat sebagai isolator dan padasaat timbul tegangan lebih yang melebihi nominl arrester maka akan berubah menjadi konduktor dalam waktu singkat sehingga arus kilat mengalir ke tanah. 2.6 Pengertian Daya Daya dalam tegangan AC pada setiap saat sama dengan perkalian dari harga arus dan tegangan pada saat itu. Jika arus dan tegangan bolak-balik satu fasa, maka daya dalam satu periode sama dengan perkalian dari arus dan tegangan efektif. Tapi jika ada reaktansi dalam rangkaian arus dan tegangan tidak satu fasa sehingga selama siklusnya bisa terjadi arus negatif dan tegangan positif. Secara teoritis daya terdiri dari tiga yaitu daya efektif, daya reaktif dan daya semu yang pengertiannya adalah sebagai berikut : 1. Daya efektif (P) adalah daya yang diubah menjadi energi, persatuan waktu atau dengan kata lain daya aktif adalah daya yang benar-benar 20

17 dipakai yang dihasilkan oleh komponen resistif, satuannya adalah Watt (W). 2. Daya reaktif (Q) adalah daya yang ditimbulkan oleh komponen daya reaktif yang ditentukan dari reaktansi yang menimbulkannya daya berupa reaktansi induktif (XL) atau reaktansi kapasitif (XC), satuannya adalah Volt Ampere Reaktif (VAR). 3. Daya semu (S) adalah jumlah secara vektoris daya aktif dan daya reaktif yang memiliki satuan Volt Ampere (VA). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar sistem segitiga daya berikut ini: Gambar 2.9 Sistem Segitiga Daya Untuk daya 3 phasa didapat : P = 3.V.I cos μ... (2.1) S = 3.V.I... (2.2) Q = 3.V.I sin μ... (2.3) Dimana : P = Daya nyata (Watt) S = Daya semu (VA) Q = Daya reaktif (VAR) 21

18 2.7 Prinsip Kerja Transformator Transformator terdiri dari duah buah kumparan (primer dan sekunder) yang bersifat induktif, yang terpisah secara elektris namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi (reluctance) rendah. Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik, maka fluks bolak balik akan muncul di dalam inti (core) yang di laminasi, karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup, maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di kumparan primer, maka di kumparan primer terjadi induksi (self induction) dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari kumparan primer (mutual induction) yang menyebabkan timbulnya fluks magnet di kumparan sekunder, serta arus sekunder jika rangkaian sekunder dibebani, sehingga energi listrik dapat ditransfer secara keseluruhan. Gambar 2.10 skema prinsip transformator dengan kumparan-kumparan primer dan sekunder serta rangkaian magnetic 22

19 2.7.1 Keadaan Transformator Tanpa Beban Bila kumparan primer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V 1 yang sinusoid, akan mengalirkan arus primer Io yang juga sinusoid dan dengan menganggap belitan N 1 reaktif murni, Io akan tinggal 90 o dari V 1 (gambar 2.11b). Arus Primer Io menimbulkan fluks yang sephasa dan juga berbentuk sinusoid. Φ = Φmaks sin ωt... (2.4) Fluks yang sinusoid ini akan menghasilkan tegangan induksi e 1 (Hukum Farraday) (a) (b) Gambar 2.11 (a) Keadaan transformator tanpa beban (b) Arah fluks transformator tanpa beban e 1 = -N 1 d dt... (2.5) e 1 = -N 1 d ( maks sin wt) dt = -N 1 w maks cos wt 23

20 Harga efektifnya E1 = N12πf maks 2 = 4.44 N1f Φmaks... (2.6) Pada rangkaian sekunder, fluks (Φ) bersama tadi menimbulkan : e 2 = -N 2 d dt e 2 = -N 2 w maks cos wt E 2 = 4.44N 2 fφmaks... (2.7) Sehingga E1 = N1 E2 N2... (2.8) Dengan mengabaikan rugi tahanan dan adanya fluks bocor, E1 = V1 = N1 = a... (2.9) E2 V2 N2 a = perbandingan transformasi Dalam hal ini tegangan induksi E1 mempunyai kebesaran yang sama tetapi berlawanan arah dengan tegangan sumber V1. 24

21 2.7.2 Keadaan Transformator berbeban Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban Z L, I2 mengalir pada kumparan sekunder, dimana I 2 = V2/ZL dengan θ 2 = Faktor kerja beban. Gambar 2.12 Keadaan transformator berbeban Arus beban I 2 ini menimbulkan gaya gerak magnet (ggm) N 2 I 2 yang cenderung menentang fluks (Φ) bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan I M. Agar fluks bersama itu tidak berubah nilainya, pada kumparan primer harus mengalir arus I 2, yang menentang fluks yang dibangkitkan oleh arus beban I 2, sehingga keseluruhan arus yang mengalir pada kumparan primer menjadi: I 1 = Io + I 2... (2.10) Bila rugi diabaikan (Ic diabaikan) maka Io=IM I 1 = I M + I 2... (2.11) Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan oleh arus pemagnetan IM saja, berlaku hubungan : N 1 I M = N 1 I 1 - N 2 I 2... (2.12) N 1 I M = N 1 (I M +I 2 ) N 2 I 2 25

22 Hingga N 1 I 2 = N 2 I 2... (2.13) Karena nilai I M dianggap kecil maka I 2 = I 1 Jadi, N 1 I 1 = N 2 I 2 atau I1/I2 = N2/N1... (2.14) 2.8 Rangkaian Ekivalen Transformator Untuk memudahkan perhitungan dari suatu transformator salah satu bagian disesuaikan dengan bagian lainnya. Bagian primer disesuaikan dengan bagian sekunder atau sebaliknya bagian sekunder disesuaikan dengan bagian primer, dengan demikian rangkaian primer dan rangkaian sekunder dapat digambarkan menjadi suatu rangkaian yang dinamakan ekivalen (pengganti). Tidak seluruh fluks ( ) yang dihasilkan oleh arus pemagnetan I M merupakan fluks bersamaan ( M ), sebagian daripadanya hanya mencakup kumparan primer ( 1 ) atau kumparan sekunder saja ( 2 ). Dalam model rangkaian (rangkaian ekivalen ) yang dipakai untuk menganalisa kerja suatu transformator, adanya fluks bocor 1 dan 2 ditunjukkan sebagai reaktansi X 1 dan X 2. Sedangkan rugi tahanan ditunjukkan dengan R 1 dan R 2. dengan demikian model rangkaian dapat gambar seperti berikut: 26

23 Gambar 2.13 rangkaian ekivalen transformator Dari rangkaian di atas dapat dibuat vektor diagramnya sebagai berikut: Gambar 2.14 diagram vektor rangkaian ekivalen transformator Dari model rangkaian diatas dapat juga diketahui hubungan penjumlahan Vektor: V 1 = E 1 + I 1 R 1 + I 1 X 1... (2.15) E 2 = V 2 + I 1 R 1 + I 2 X 2... (2.16) E 1 /E 2 = N 1 /N 2 = a atau E 1 = ae 2 Hingga : E 1 = a ( I 2 Z L + I 2 R 2 + I 2 X 2 ) Karena I'2/I2 = N2/N1 = 1/a atau I2 = ai'2 27

24 Maka : E 1 = a 2 I 2 Z L + a 2 I 2 R 2 + a 2 I 2 X 2 Dan, V 1 = a 2 I 2 Z L + a 2 I 2 R 2 + a 2 I 2 X 2 + I 1 R 1 + I 1 X 1...(2.17) Persamaan terakhir mengandung pengertian, apabila parameter rangkaian sekunder dinyatakan dalam harga rangkaian primer harganya perlu dikalikan dengan factor a 2. Sekarang model rangkaian menjadi sebagai terlihat pada gambar 2.8 Gambar 2.15 rangkaian ekivalen transformator Untuk memudahkan analisis (perhitungan), model rangkaian tersebut dapat diubah menjadi rangkaian seperti berikut : Gambar 2.16 Rangkaian ekivalen transformator 28

25 Gambar 2.17 Diagram vektor rangkaian ekivalen transformator 2.9 Rugi Rugi Transformator Rugi-rugi daya transformator berupa rugi inti atau rugi besi dan rugi tembaga yang terdapat pada kumparan primer maupun kumparan sekunder. Untuk mengurangi rugi-rugi besi haruslah diambil inti besi yang penampangnya cukup besar agar fluks magnit mudah mengalir didalamnya. Untuk memperkecil rugi-rugi tembaga, harus diambil kawat tembaga yang penampangnya cukup besar untuk mengalirkan arus listrik yang diperlukan. Rugi inti terdiri dari rugi arus eddy dan rugi histerisis. Rugi arus eddy timbul akibat adanya arus pusar pada inti yang dapat menghasilkan panas. Adapun arus pusar inti ditentukan oleh tegangan induksi pada inti yang menghasilkan perubahan-perubahan fluks magnit. 29

26 2.9.1 Rugi Rugi Tanpa Beban Rugi Rugi tanpa beban mengangkut baik rugi-rugi histerisis dan rugirugi arus pusar. Karena fluks di dalam inti praktis dan konstan untuk keadaan semua beban. Rugi rugi ini dapat dikurangi dengan mempergunakan besi magnetic dengan kadar silicon yang tinggi dan memakai laminasilaminasi yang tipis Rugi Histeris Rugi histerisis terjadi apabila inti besi mendapat fluksi bolak-balik, Rugi histerisis per sycle berbanding dengan luas histerisis loop. Rugi histerisis dinyatakan dalam Ph = Kh.f.bmaks... (2.18) Dimana : Bmaks = rapat fluksi maksimum (tesla) Kh = konstanta histerisis Rugi arus pusar ( eddy current ) Rugi arus pusar disebabkan adanya arus yang terinduksi di inti. Pada dasarya induksi tegangan di inti besi ini sama seperti transformator (dapat dianggap bahwa setiap lempengan inti besi adalah sekunder yang terhubung singkat) Impedansi yang dialiri arus listrik dapat dianggap konstan untuk laminasi yang tipis dan tak tergantung dari frekuensi, untuk frekuensi rendah atau power frekuensi, jadi rugi arus pusar dapat dirumuskan sebagai berikut: Pe = K 2 e.f 2.Bmaks... (2.19) 30

27 dimana : Ke = konstanta eddy current Dari persamaan rugi-rugi transformator tanpa beban dapat diketahui besarnya total rugi inti (besi). Pinti total = Ph+Pe = ( Kh.f.Bm2)+ Ke.f2.Bm2... (2.20) Rugi Rugi dalam keadaan berbeban Rugi-rugi yang terjadi pada transformator berbeban dasarnya selalu berubah-ubah, hal ini tergantung pada arus beban yang mengalir pada tahanan transformator. Sehingga rugi transformator dalam keadaan berbeban merupakan perkalian kwadrat arus dengan tahanan transformator, Yang dikenal sebagai rugi tembaga (Pcu), Rugi tembaga kumparan primer dan kumparan sekunder berturut- turut adalah : Pcu = I 12 R 1... (2.21) Pcu = I 22 R 2... (2.22) Dengan demikian rugi tembaga total : Pcu = Pcu 1 + Pcu 2 = I 12 R1 + I 22 R 2... (2.23) Karena I2 = a I1, maka persamaan dapat juga ditulis dengan Pcu = I 12 R 1 +(ai 1 ) 2 R 2 = I 12 (R 1 + a 2 R 2 ) = I 12 Rek 1 31

28 atau dapat ditulis Pcu = I 22 Rek 2... (2.24) Jumlah total rugi-rugi pada transformator adalah : Prugi total = Rugi-rugi Cu + Rugi inti... (2.25) Karena arus berubah ubah, maka rugi tembaga tidak konstan tergantung pada beban. Besarnya rugi-rugi tembaga pada setiap perubahan beban dapat ditentukan dengan persamaan : Pt2 = ( S2 S1 )2 x Pt1... (2.26) Keterangan : Pt2 = Rugi-rugi tembaga pada saat pembebanan tertentu. Pt1 = Rugi-rugi tembaga beban penuh. S2 = Beban yang dioperasikan S1 = Nilai pengenal transformator 2.10 Effisiensi Transformator Efisiensi transformator adalah perbandingan antara daya output dengan daya input. Secara sistematis dapat ditulis: ɳ = Pout Pin x 100 %... (2.27) Pin = Pout + rugi-rugi...(2.28) ɳ = Pout aktif Pout aktif+ rugi rugi x 100 %...(2.29) 32

29 Perubahan Efisiensi terhadap Beban Perubahan efisiensi terhadap beban dinyatakan sebagai : ɳ = V2 cas V2 cos + I2 R2ek+ Pi I2 agar ɳ maksimum, maka d di2 (I2R2ek + Pi I2 ) = 0 jadi, R2ek = Pi/I 2 2R2ek = Pcu Artinya untuk beban tertentu, efisiensi maksimum terjadi ketika rugi tembaga = rugi inti. Untuk menentukan besarnya beban yang di operasikan pada saat efisiensi maksimum, berlaku rumus : Wefmaks = rugi rugi besi rugi rugi tembaga beban penuh x Beban Penuh...(2.30) Gambar 2.18 Karakteristik Efisiensi Pembebanan Trafo Dari karakteristik diatas terlihat bahwa transformator akan mempunyai efisiensi tertinggi pada saat terjadi pembebanan 80% dari pembebanan nominalnya. 33

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR

APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR 2012 APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR APLIKASI LISTRIK MAGNET PADA TRANSFORMATOR OLEH : KOMANG SUARDIKA (0913021034) JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA TAHUN AJARAN 2012 BAB

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat BAB II TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkain listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui suatu

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya. BAB II TRANSFORMATOR II.. Umum Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

BAB 2 DASAR TEORI. lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi BAB DASAR TEORI. Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet

Lebih terperinci

BAB III. Tinjauan Pustaka

BAB III. Tinjauan Pustaka BAB III Tinjauan Pustaka 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi Merupakan Bagian dari sistem tenaga listrik.sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolakbalik dari satu level ke level

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator

TRANSFORMATOR. 1. Pengertian Transformator TRANSFORMATOR 1. Pengertian Transformator Transformator atau transformer atau trafo adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Selain itu tranformator

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR 7 BAB II TRANSFORMATOR 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari suatu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA

TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA TRANSFORMATOR DAYA & PENGUJIANNYA Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Distribusi Tenaga Listrik Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan

BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan BAB II TRANSFORMATOR II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transformator Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya,

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah

BAB II TRANSFORMATOR. Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah BAB II TRANSFORMATOR II. UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih

BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih BAB II TRASFORMATOR II. UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti 6 BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN 2.1 Sistem Tenaga Listrik Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti PLTA, PLTU, PLTD, PLTP dan PLTGU kemudian disalurkan

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA PADA PLTGU TAMBAK LOROK UNIT 2 PT. INDONESIA POWER UBP SEMARANG Yunius Fadli Firdaus. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen

Lebih terperinci

Transformator. Dasar Konversi Energi

Transformator. Dasar Konversi Energi Transformator Dasar Konversi Energi Transformator Transformator adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke

BAB II TRANSFORMATOR. dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke BAB II TRANSFORMATOR II.1. Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah tegangan dan arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR BAB II TRANSFORMATOR II.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR BAB II TRANSFORMATOR II.1 UMUM Transformator merupakan suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik tugas akhir yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan-batasan

Lebih terperinci

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu TRANSFORMATOR 1.PengertianTransformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR

BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR BAB II PRINSIP DASAR TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator (trafo ) merupakan piranti yang mengubah energi listrik dari suatu level tegangan AC lain melalui gandengan magnet berdasarkan prinsip induksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transformator Transformator merupakan peralatan mesin listrik statis yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yang dapat mentransformasikan energi listrik dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem tenaga listrik DC Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (Direct Current). Sesuai dengan namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan topik tugas akhir yang diambil, terdapat beberapa referensi dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG 1.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG) Purnama Sigid L2F

ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG 1.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG) Purnama Sigid L2F ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG) Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PengertianTransformator 1 Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik bolak-balik dari satu level ke level tegangan yang lain,

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH

STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH STUDI PENGGUNAAN SISTEM PENDINGIN UDARA TEKAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI TRANSFORMATOR PADA BEBAN LEBIH (Aplikasi pada PLTU Labuhan Angin, Sibolga) Yohannes Anugrah, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR BAB II TRANSFORMATOR II.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR BAB II TRANSFORMATOR 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mengubah suatu nilai arus maupun tegangan (energi listrik AC) pada satu rangkaian listrik atau lebih ke rangkaian listrik

Lebih terperinci

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan

Lebih terperinci

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder

TRANSFORMATOR. Bagian-bagian Tranformator adalah : 1. Lilitan Primer 2. Inti besi berlaminasi 3. Lilitan Sekunder TRANSFORMATOR PENGERTIAN TRANSFORMATOR : Suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya secara induksi elektromagnetik (lewat mutual induktansi) Bagian-bagian

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 2.1. Umum Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1]. BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui gandengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Transformator distribusi Transformator distribusi yang sering digunakan adalah jenis transformator step up down 20/0,4 kv dengan tegangan fasa sistem JTR adalah 380 Volt karena

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK

PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN ABSTRAK PEMELIHARAAN PENTANAHAN PADA PENTANAHAN Soehardi, Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Pentanahan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI Agung Aprianto. 1, Ir. Agung Warsito, DHET. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR TENAGA PLTGU TAMBAK LOROK

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR TENAGA PLTGU TAMBAK LOROK Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM PROTEKSI TRANSFORMATOR TENAGA PLTGU TAMBAK LOROK Muhammad Arief N (21060111130114) 1, Mochammad Facta, ST. MT. PhD (197106161999031003) 2. 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA 2.1 Umum Transformator merupakan suatu perangkat listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Tenaga Listrik Suatu sistem tenaga listrik pada dasarnya dapat dikelompokan atas tiga bagian utama, yaitu: sistem pembangkitan, sistem transmisi dan sistem distribusi

Lebih terperinci

BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR

BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Distribusi Pada dasarnya, definisi dari sebuah sistem tenaga listrik mencakup tiga bagian penting, yaitu pembangkitan, transmisi, dan distribusi, seperti dapat terlihat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke level tegangan yang lain,

Lebih terperinci

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI UNTUK IDENTIFIKASI BEBAN LEBIH DAN ESTIMASI RUGI-RUGI PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH Yoakim Simamora, Panusur

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHUUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHUUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. Kebutuhan akan energi listrik saat ini semakin lama semakin meningkat, sedangkan sumber

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek ON LOAD TAP-CHANGING PADA FURNACE TRANSFORMATOR

Makalah Seminar Kerja Praktek ON LOAD TAP-CHANGING PADA FURNACE TRANSFORMATOR Makalah Seminar Kerja Praktek ON LOAD TAP-CHANGING PADA FURNACE TRANSFORMATOR Oleh: Radiktyo Nindyo S (L2F 005 572) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak Salah satu peralatan

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR BAB II TRANSFORMATOR II.1. Umum Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Transformator Tenaga Transformator tenaga adalah merupakan suatu peralatan listrik statis yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga / daya listrik arus bolak-balik dari tegangan

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga Sudaryatno Sudirham Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga ii BAB Transformator.. Transformator Satu Fasa Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR BAGIAN RAT PLTU UNIT 3 PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR BAGIAN RAT PLTU UNIT 3 PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG Makalah Seminar Kerja Praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR BAGIAN RAT PLTU UNIT 3 PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG Akbar Rama Dhanara. 1, Ir. Tejo Sumakdi, MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

TRAFO. Induksi Timbal Balik

TRAFO. Induksi Timbal Balik DASAR TENAGA LISTRIK 23 TRAFO Induksi Timbal Balik Trafo adalah alat elektromagnetik yang memindahkan tenaga listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya dengan induksi timbal balik. Trafo satu fasa mempunyai

Lebih terperinci

I. Tujuan. 1. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator 2. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C

I. Tujuan. 1. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator 2. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C I. Tujuan. Agar mahasiswa mengetahui karakteristik transformator. Agar mahasiswa dapat membandingkan rangkaian transformator berbeban R, L, dan C II. Dasar Teori TRANSFORMATOR Transformator atau trafo

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI Oleh: OFRIADI MAKANGIRAS 13-021-014 KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MANADO 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain,

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK

Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISA JENIS KEGAGALAN TRANSFORMER BERDASARKAN HASIL UJI DGA DENGAN METODE ROGER S RATIO PLTU TAMBAK LOROK Muhammad Faishal A. R. (L2F 007 051) Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG 1.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG)

ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG 1.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG) ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP SUSUT UMUR TRANSFORMATOR TENAGA (STUDI KASUS TRAFO GTG 1.3 PLTGU TAMBAK LOROK SEMARANG) oleh: Nama : Purnama Sigid NIM : LF306046 Abstrak - Transformator Tenaga didesain

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DAYA. secara terus menerus tanpa terputus. Sistem tenaga listrik dimulai dari sistem

BAB II TRANSFORMATOR DAYA. secara terus menerus tanpa terputus. Sistem tenaga listrik dimulai dari sistem BAB II TRANSFORMATOR DAYA 2.1 UMUM Pada umumnya tujuan perusahaan listrik adalah menjaga kontuinitas pelayanan listrik, agar daya yang tersalurkan dapat sampai kepada pelanggan secara terus menerus tanpa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar-Dasar Sistem Proteksi 1 Sistem proteksi adalah pengaman listrik pada sistem tenaga listrik yang terpasang pada : sistem distribusi tenaga listrik, trafo tenaga, transmisi

Lebih terperinci

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 39 BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN 3.1 Sistem Distribusi Awalnya tenaga listrik dihasilkan di pusat-pusat pembangkit seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTP dan yang lainnya, dengan tegangan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan atau mentransfer power listrik dari satu sirkuit ke sirkuit-irkuit lainnya, secara induksi electromagnet

Lebih terperinci

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya

Transformator Daya dan Cara Pengujiannya Transformator Daya dan Cara Pengujiannya Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator, BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK II.1. Sistem Tenaga Listrik Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik

Lebih terperinci

BAB III PENGAMAN TRANSFORMATOR TENAGA

BAB III PENGAMAN TRANSFORMATOR TENAGA BAB III PENGAMAN TRANSFORMATOR TENAGA 3.1. JENIS PENGAMAN Trafo tenaga diamankan dari berbagai macam gangguan, diantaranya dengan peralatan proteksi (sesuai SPLN 52-1:1983) Bagian Satu, C) : Relai Buchollz

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Transformator Transformator atau transformer atau trafo adalah suatu peralatan listrik elektromagnetik statis yang berfungsi untuk memindah dan mengubah energi listrik

Lebih terperinci

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang BAB 2II DASAR TEORI Motor Sinkron Tiga Fasa Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang putaran rotornya sinkron/serempak dengan kecepatan medan putar statornya. Motor ini beroperasi

Lebih terperinci

Oleh: Sudaryatno Sudirham

Oleh: Sudaryatno Sudirham 1. Transformator Satu Fasa Transformator Oleh: Sudaryatno Sudirham Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator digunakan pada rentang frekuensi audio sampai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...iv

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...iv DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...iv MOTTO...v KATA PENGANTAR...vi PERSEMBAHAN...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

EVALUASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR III 60 MVA 150/20 KV GARDU INDUK BOGOR BARU

EVALUASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR III 60 MVA 150/20 KV GARDU INDUK BOGOR BARU EVALUASI PEMBEBANAN TRANSFORMATOR III 60 MVA 150/20 KV GARDU INDUK BOGOR BARU Try Lestari 1, Prof. DR Ir. H. Didik Notosudjono, MSC 2, Ir. Dede Suhendi, MT 3. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi perubahan medan magnetik dapat menimbulkan perubahan arus listrik (Michael Faraday) Fluks magnetik adalah banyaknya garis-garis medan magnetik yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus GGL induksi

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. dan mengubah energi listrik bolak-balik (arus dan tegangan) dari satu atau lebih

BAB II TRANSFORMATOR. dan mengubah energi listrik bolak-balik (arus dan tegangan) dari satu atau lebih BAB TRANSFORMATOR. UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik (arus dan tegangan) dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. biasanya adalah tipe tiga phasa. Motor induksi tiga phasa banyak digunakan di BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA 2.1 Umum Motor listrik yang paling umum dipergunakan dalam perindustrian industri adalah motor induksi. Berdasarkan phasa sumber daya yang digunakan, motor induksi dapat

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Transformator, Susut Umur

ABSTRAK. Kata Kunci : Transformator, Susut Umur ABSTRAK Susut umur pada transformator dipengaruhi oleh isolasi belitan transformator dan minyak transformator. Salah satu kerusakan atau kegagalan isolasi dari minyak transformator diakibatkan dari perubahan

Lebih terperinci

Kerja Praktek PT.Petrokimia Gresik 1

Kerja Praktek PT.Petrokimia Gresik 1 Makalah seminar kerja praktek PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR DAYA GARDU INDUK 150 KV PT.PETROKIMIA GRESIK Joko Susilo, Abdul Syakur Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN

ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN ANALISA PEMILIHAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN BIAYA RUGI-RUGI DAYA DENGAN METODE NILAI TAHUNAN Rizky Ferdinan Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA

BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA BAB II TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DAN SISTEM PENGAMANNYA 2.1 Umum Transformator merupakan suatu perangkat listrik yang berfungsi untuk mentransformasikan tegangan dan arus dari sisi primer ke sisi sekunder

Lebih terperinci

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT)

PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) PEMAKAIAN DAN PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR ARUS (CURRENT TRANSFORMER / CT) Oleh : Agus Sugiharto Abstrak Seiring dengan berkembangnya dunia industri di Indonesia serta bertambah padatnya aktivitas masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi yang merupakan motor arus bolak-balik yang paling luas penggunaannya. Penamaan ini berasal dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI

BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI BAB II GARDU TRAFO DISTRIBUSI II.1 Umum Gardu trafo distribusiberlokasi dekat dengan konsumen. Transformator dipasang pada tiang listrik dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk mengamankan transformator

Lebih terperinci

BAB III. Transformator

BAB III. Transformator BAB III Transformator Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsipprinsip

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Tenaga listrik dibangkitkan dari pusat-pusat pembangkit seperti PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Pendahuluan Generator arus bolak balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak balik. Generator arus bolak balik sering disebut juga sebagai alternator,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian ke rangkaian listrik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian ke rangkaian listrik BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transformator Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian ke rangkaian listrik yang lain, melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. Pembangkit

Lebih terperinci

Transformator (trafo)

Transformator (trafo) Transformator (trafo) ф 0 t Transformator adalah : Suatu peralatan elektromagnetik statis yang dapat memindahkan tenaga listrik dari rangkaian a.b.b (arus bolak-balik) primer ke rangkaian sekunder tanpa

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA

PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA PEMELIHARAAN TRAFO 1 PHASA 50 KVA Soehardi ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus trafo-trafo yang bermasalah, baik dari awal perencanaan, prosedur pemeliharaan bahkan pemeliharaan yang kurang baik sehingga

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 15 BAB III LANDASAN TEORI Tenaga listrik dibangkitkan dalam Pusat-pusat Listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP dan PLTD kemudian disalurkan melalui saluran transmisi yang sebelumnya terlebih dahulu dinaikkan

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL

PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL PEMELIHARAAN ALMARI KONTROL Yudi Yantoro,Sabari D3 Teknik Elektro Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Dilapangan dijumpai juga kasus Almari Kontrol Transformator-Almari

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang

BAB II DASAR TEORI. gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Viskositas Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara moekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu cairan yang mudah

Lebih terperinci