PERBEDAAN KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL ANTARA MEDIA MODEL DAN MEDIA VIDEO. Ansik Khoiriyah* dan Ninis Nur Hidayah** ABSTRAK
|
|
- Farida Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBEDAAN KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL ANTARA MEDIA MODEL DAN MEDIA VIDEO Ansik Khoiriyah* dan Ninis Nur Hidayah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Kenyataan di lapangan menunjukkan sebagian besar pembelajaran praktikum hanya menggunakan media model yang dilakukan satu kali demonstrasi dan minimnya penggunaan media video dalam pembelajaran pratikum ketrampilan pertolongan persalinan. Penelitian analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi 100 mahasiswa dengan sampel sebanyak 80 mahasiswa yang dilpilih secara simple random sampling. Hasil penelitian lebih dari sebagian responden yang menggunakan media model mampu melakukan ketrampilan pertolongan persalinan normal yaitu 29 responden (72,5%), sedangkan responden yang menggunakan media video lebih dari sebagian mahir melakukan ketrampilan pertolongan persalinan yaitu 24 responden (60%). Uji statistik Mann-Whitney menggunakan α = 0,05 dan nilai p = 0,000 sehingga p < α dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media video. Maka perlu penggunaan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa. Kata Kunci: media, model, video, persalinan normal PENDAHULUAN Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak pernah berhenti. Beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi pendidikan. Reformasi pendidikan tidak cukup hanya dengan perubahan dalam sector kurikulum. Pembaharuan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Indikator pembaruan kurikulum ditunjukkan dengan adanya perubahan pola kegiatan pembelajaran, pemilihan media pendidikan, penentuan pola penilaian yang menentukan hasil pendidikan. (Majid, 2008). Berdasarkan hasil investigasi kualitas secara tepat (Quick Investigation of Quality) yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, terungkap bahwa hampir sebagian besar (80%) penolong persalinan yang bekerja di fasilitas kesehatan tidak mampu melaksanakan asuhan persalinan sesuai dengan standar yang diinginkan. Tidak tersedianya standar asuhan, terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan, dan kurangnya kepatuhan petugas terhadap standar menyebabkan rendahnya kinerja dan kualitas pelayanan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan dalam 77
2 menolong persalinan. (JNPK-KR, 2008) Praktikum pertolongan persalinan normal merupakan salah satu praktikum wajib yang harus dilakukan oleh mahasiswa kebidanan. Praktikum tersebut masuk dalam salah satu mata uji dalam ujian tahap. Bahkan mereka lupa dengan praktikum persalinan normal setelah dilakukan ujian. Selain metode pembelajaran, faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah media pembelajaran. Media pembelajaran harus dimanfaatkan oleh dosen dalam pembelajaran. Namun pada kenyataanya media pembelajaran terabaikan dengan berbagai alasan seperti terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit untuk mencari media yang tepat, biaya tidak tersedia, atau alasan lainnya. Alasan tersebut sebenarnya tidak perlu muncul karena terdapat banyak jenis media yang dapat digunakan, disesuaikan dengan kondisi waktu, keuangan, maupun materi yang akan disampaikan. (Slameto, 2003). TUJUAN PENELITIAN Menganalisis perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media video pada mahasiswa semester tiga Prodi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan tahun TINJAUAN PUSTAKA Konsep Media Pembelajaran Media pembelajaran didefinisikan sebagai teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Menurut Briggs dalam Suciati (2001), media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran. Manfaat Media dalam Pembelajaran Menurut Suciati (2001), manfaat pembelajaran antara lain: 1. Penyampaian materi perkuliahan dapat diseragamkan 2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik 3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif 4. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi 5. Kualitas belajar mahasiswa dapat ditingkatkan 6. Proses pembelajaran dapat terjadi di mana saja dan kapan saja 7. Sikap positif mahasiswa terhadap bahan belajar maupun terhadap proses belajar dapat ditingkatkan. 8. Peran dosen dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif Macam Macam Media Pembelajaran Media audio misalnya radio, piringan hitam, pita audio, tape recorder, dan telepon; Media visual, terdiri dari visual diam misalnya foto, buku, OHP/ OHT, peta, diagram, bagan, globe, visual gerak misalnya film bisu; Media audio visual, terdiri dari Audio visual diam misalnya televisi diam, slide dan suara, buku dan suara, Audio visual gerak misalnya video, CD; Media serba aneka, terdiri dari papan dan display misalnya papan tulis, white board ; media tiga dimensi misalnya realia, sampel, model. Media berbasis computer misalnya LCD projector. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran Dasar berbagai pertimbangan sebagai berikut : 78
3 1. Biaya yang lebih murah baik pada saat pembelian maupun pemeliharaan Pengembangan instruksional memilih media atas dasar biaya yang tersedia. 2. Kesesuaian dengan metode instruksional 3. Kesesuaian dengan karakteristik mahasiswa 4. Pertimbangan praktis. (Suparman, Atwi, 2005). Konsep Asuhan Persalinan Normal Tujuan Asuhan Persalinan Normal Ketrampilan Asuhan Persalinan Normal dirancang untuk membuat petugas kesehatan di lini depan (bidan di desa) maupun semua pelaksana asuhan persalinan mampu melaksanakan persalinan bersih dan aman sehingga ibu bersalin dan bayi baru lahir mendapat asuhan yang efektif dan berkualitas tinggi, meningkatkan sikap positif untuk mengamalkan Asuhan sayang Ibu- Bayi dan jaminan pelaksanaan persalinan bersih dan aman Asuhan Persalinan Normal termasuk deteksi dini dan penanganan awal penyulit atau komplikasi dan rujukan optimal tepat waktu, memperbaiki kinerja pengetahuan-ketrampilan yang diperlukan dalam melaksanakan Asuhan Persalinan Normal.(JNPK- KR, 2008) Fokus Kinerja Asuhan Persalinan Normal Fokus kinerja mengacu pada tingkat kompetensi ketrampilan yang terintegrasi dengan pengetahuan esensial dan perilaku terpuji. Evaluasi Asuhan Persalinan Normal 1. Pengetahuan Minimal peserta menguasai 85% dari materi persalinan normal. 2. Ketrampilan Dosen akan melakukan penilaian secara obyektif terhadap unjuk kinerja peserta. Penilaian dilakukan melalui pengamatan langsung peragaaan ketrampilan klinik pada model anatomi atau klien. 3. Praktik Pelatih dan atau instruktur klinik bertanggung jawab untuk mengamati dan mengembangkan kinerja klinik dari setiap peserta selama melaksanakan praktik dan pencapaian kompetensi di fasilitas kesehatan. Pengamatan dan penilaian juga mencakup aspek perilaku peserta selama memberikan pelayanan karena hal ini merupakan komponen strategis pelayanan berkualitas (JNPK-KR, 2008). Bahan-bahan Proses Pembelajaran Bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran Asuhan persalinan Normal adalah : 1. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal 2. Penuntun belajar berupa checklist yang dirancang untuk menolong peserta mempelajari ketrampilanketrampilan yang diperlukan. Penilaian kinerja setiap langkah pertolongan persalinan normal menggunakan skala sebagai berikut : (1) perlu berbaikan, artinya langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai; (2) mampu, artinya langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya, pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal; (3) mahir, artinya langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya 79
4 dan waktu kerja yang sangat efisien. Selanjutnya akan dihitung criteria Awal nilai 0 58, Mampu nilai , mahir nilai Model anatomi, instrumen untuk asuhan ibu bersalin dan bayi baru lahir, video prosedur atau tindakan yang diberikan dalam asuhan persalinan normal (JNPK- KR, 2008). Konsep Penilaian Ketrampilan Belajar Penilaian hasil belajar adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil-hasil belajar yang diperlihatkan setelah mereka menempuh pengalaman belajarnya. Sedangkan hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Nana Sudjana, 2008 : 2, 22) Tujuan Penilaian Hasil Belajar Menurut Nana Sudjana (2008) tujuan penilaian hasil belajar antara lain : 1. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa 2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. 3. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian 4. Memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada pihak yang berkepentingan. Konsep Perbedaan Penggunaan Media Model Dan Media Video Dalam Ketrampilan Pertolongan Persalinan Normal Penggunaan media model dan video dalam ketrampilan pertolongan persalinan normal dimungkinkan memiliki perbedaan yang signifikan. Penggunaan media video lebih mempermudah mahasiswa dalam proses belajar terutama dalam hal ketrampilan melakukan tindakan. Menurut Wahid iqbal, 2007) penggunaan media video membantu mahasiswa dalam menangkap pengertian yang diberikan pengajar. Selain itu media video lebih menarik dan mudah dibawa. Pemilihan media pembelajaran didasarkan pada tujuan instruksional yang ingin dicapai. Dalam pertolongan persalinan normal termasuk aspek yang dinilai adalah ketrampilan psikomotorik. Penilaian dilakukan secara obyektif melalui pengamatan langsung terhadap unjuk kinerja peserta latih/ mahasiswa. (JNPK, 2008). Dengan menggunakan media video, ketrampilan pertolongan persalinan normal akan lebih mudah dipahami. Media video lebih mudah dibawa sehingga memungkinkan dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa. Selain itu media video dapat diputar secara berulang sehingga mempermudah dalam mengamati ketrampilan yang ingin dicapai. Media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran beraneka ragam. Tinggi dan rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan belajar dapat dilihat pada tabel berikut : Pada praktikum pertolongan persalinan normal aspek yang dinilai adalah kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan prosedur tindakan. Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa penggunaan media model/ obyek tiga dimensi memiliki kemampuan yang rendah bila dibandingkan dengan programmed 80
5 instruction / video (Atwi Suparman, 2005). HIPOTESIS Ada perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media video pada mahasiswa semester tiga di Prodi DIII Kebidanan. METODE PENELITIAN Penelitian analitik komparatif, jenis rancangan Cross Sectional, Menggunakan data primer. Populasi seluruh mahasiswa semester tiga Program Studi DIII Kebidanan sebanyak 100 mahasiswa. Sampel sebagian mahasiswa semester tiga. Dengan cara Simple Random Sampling, uji statistic Man whitney dengan α= 0,05. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian dapat diintrepretasikan bahwa lebih dari sebagian responden yang menggunakan media model mampu melakukan ketrampilan pertolongan persalinan normal yaitu 29 responden (72, 5%) dan sebagian kecil mempunyai ketrampilan awal yaitu 1 responden (2,5%). Sedangkan responden yang menggunakan media video lebih dari sebagian mahir melakukan ketrampilan pertolongan persalinan yaitu 24 responden (60%) dan tidak satupun responden yang mempunyai ketrampilan awal (0%) Hasil analisa data dengan uji statistic Mann-Whitney menggunakan α = 0,05 dan nilai p = 0,000 sehingga p < α artinya Ho ditolak dan H 1 diterima dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media video. PEMBAHASAN Ketrampilan Pertolongan Persalinan Normal Menggunakan Media Model Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang menggunakan media model lebih dari sebagian mampu melakukan ketrampilan pertolongan persalinan normal yaitu 29 responden (72, 5%) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, dimana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indera pendengaran, sedangkan 83% lewat indera penglihatan. Disamping itu dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan didengar. Pembelajaran materi pertolongan persalinan normal dengan media model hanya dapat dilakukan dilaboratorium karena jumlah model yang terbatas dan ukuran model yang tidak memungkinkan untuk dibawa kemana-mana sehingga mahasiswa tidak mempunyai kesempatan untuk melihat demonstrasi praktek persalinan. Mahasiswa hanya mengingat-ngingat apa yang dilihat sebelumnya apabila mahasiswa menginginkan untuk mempraktekkan maka harus mengharuskan mahasiswa untuk datang ke labolatorium sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak. Ketrampilan Pertolongan Persalinan Normal Menggunakan Media Video Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang menggunakan media video lebih dari sebagian 81
6 mahir melakukan ketrampilan pertolongan persalinan yaitu 24 responden (60%) Media video memiliki hampir semua kelebihan yang dimiliki oleh media pembelajaran yang lain. Media video mampu menampilkan gerakan, suara, gambar. Yang lebih penting bahwa media video lebih fleksibel dan dapat diputar berulangulang sehingga memudahkan peserta didik untuk mempelajari setiap saat. Pembelajaran ketrampilan pertolongan persalinan normal memerlukan pengamatan dan pemahaman yang baik dalam mengamati tindakan dalam pertolongan persalinan sesuai dengan langkah-langkah yang terstandart dalam cheklist. Dengan menggunakan media video diharapkan mahasiswa mampu mengamati secara detail dan dapat dilakukan berulang-ulang sehingga mahasiswa semakin paham dan pada akhirnya mahir dalam pertolongan persalinan normal. Perbedaan Ketrampilan Pertolongan Persalinan Normal Menggunakan Media Model dan Media Video Berdasarkan hasil analisa menggunakan program SPSS 16,0 dengan uji statistik Mann-Whitney menggunakan α = 0,05 dan nilai p = 0,000 sehingga p < α artinya Ho ditolak dan H 1 diterima dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media video. Penilaian yang digunakan dalam pertolongan persalinan melalui pengamatan langsung peragaaan ketrampilan klinik pada model anatomi atau klien. Dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diuraikan dalam bentuk daftar tilik penilaian ketrampilan, dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Media model kurang bisa menjangkau kelas yang lebih luas sehingga dibutuhkan kelompok - kelompok kecil dalam pembelajaran ketrampilan pertolongan persalinan normal. Selain itu pembelajaran dengan media model hanya dapat dilakukan di dalam kelas atau laboratorium. Sedangkan apabila hanya dengan menggunakan media model, mahasiswa akan mengingatingat kembali apa yang telah diajarkan sehingga secara detail kurang bisa menirukan ketrampilan yang telah diajarkan. Ketrampilan pertolongan persalinan sampai pada level mampu saja sudah dianggap sebagai pencapaian yang baik karena pada level ini sudah dianggap dapat mencapai tanggung jawabnya tanpa harus berusaha ingin menonjol paling baik diantara teman yang lain. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ada perbedaan ketrampilan pertolongan persalinan normal antara media model dan media. Saran Dosen agar menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dalam memilih media pembelajaran yang digunakan, untuk mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam kegiatan belajar sehingga prestasi belajar meningkat. DAFTAR PUSTAKA Iqbal Mubarak, Wahit. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta, Graha Ilmu. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi (JNPK- 82
7 KR). (2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Asuhan Esensial, Pencegahan dan Penanggulangan Segera Komplikasi Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Suciati. (2001). Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta : PAV-PPAI Universitas Terbuka Supranto, J. (2009). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta : Erlangga Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta, PAU-PPAI Universitas Terbuka00 Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Zainul Asnawi. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta-PAV- PPAI Universitas Terbuka 83
TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :
TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan
Lebih terperinciMEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam
Lebih terperinciTAPI. BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ),
KETE KET ERAMPILAN MEMILIH & MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN (Skills of Selecting and Using the Instructional Media Media)) By Asmuni Presented at the workshop on the teaching practices for the teacher's
Lebih terperinciALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)
MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pertemuan: 1-2 dapat menjelaskan konsep dasar media ekonomi dan koperasi Hakekat media Mata
Lebih terperinciMEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti
Lebih terperinciKEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber
Lebih terperinciPengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY
Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang Diharapkan 1. Mampu menjelaskan makna peran
Lebih terperinciPengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan
Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan KOMUNIKASI YANG BERHASIL F F F MEDIA F Media Kata jamak dari medium (dari bahasa latin) yang artinya perantara (between). Makna umumnya adalah apa saja yang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn Mukhamad Murdiono, M. Pd. Jurusan PKn dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Yang saya dengar, saya lupa Yang saya lihat, saya ingat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Studi Kebidanan merupakan salah satu unit pelaksana teknis dibidang pendidikan kesehatan, diharapkan mampu mencetak lulusan yang kompeten dan dapat membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Gatak I Sukoharjo Penelitian ini dilaksanakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Gatak I Sukoharjo Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016 B. Jenis penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciMEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung
MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung Mendengarkan merupakan suatu proses rumit yang melibatkan 4 unsur, yaitu: - Mendengar
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd.
MEDIA PEMBELAJARAN Drs. Mahdum, MPd. KONSEP KOMUNIKASI ( menurut Berlo ) S M P U Model Komunikasi Pembelajaran (Shannon Weaver) Sumber Informasi. Pesan Transmiter Tanda Tanda diterima Penerima Informasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Prestasi Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman/
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd. Schramm mendefinisikan media pembelajaran sebagai teknologi pembawa informasi yang dapat dimanfaatkan untuk proses belajar mengajar. Sedangkan
Lebih terperinciINISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD
INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD Saudara mahasiswa PGSD yang kami cintai, selamat berjumpa lagi dalam pembahasan matero PKn. Dalam
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu
6 II. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan 1. Pendidikan Kesehatan merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu bidang pengajaran pendidikan kesehatan
Lebih terperinciMacam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran
Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN Yuni Wibowo, S.Pd.
PEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN Yuni Wibowo, S.Pd. PENDAHULUAN Kurikulum berbasis kompetensi memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menyusun dan mengembangkan silabus mata pelajaran sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sistem pendidikan di Indonesia selalu mengalami perkembangan yang bertujuan untuk mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas, dengan meningkatkan kualitas
Lebih terperinciADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN
MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum
Lebih terperinciKLASIFIKASI MEDIA PENGAJARAN
KLASIFIKASI MEDIA PENGAJARAN Pendapat pakar Pelbagai cara dapat dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengidentifikasi media. Rudy Bretz melihat media dari tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak.
Lebih terperinciDari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan
Media Pembelajaran PENGERTIAN MEDIA Gange (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara Heinich dan Russel (1989) mengartikan
Lebih terperinciMata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum.
Mata Kuliah Media Pembelajaran PBD semester 6 Pengampu: Nurhidayati, M. Hum. Paradigma pembelajaran student center Guru bukan satu-satunya sumber belajar Peran guru: fasilitator, motivator, organisator,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.
Lebih terperinciTeknologi & Media Pembelajaran
Teknologi & Media Pembelajaran Oleh: Khairul Umam dkk 1.1 Pengertian Secara etimologi, kata "media" merupakan bentuk jamak dari "medium", yang berasal dan Bahasa Latin "medius" yang berarti tengah. Sedangkan
Lebih terperinciSUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN
SUPLEMEN PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN : METODA DAN MEDIA PEMBELAJARAN Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan metoda atau model pembelajaran yang relevan dengan kemampuan akhir yang ingin
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN: PEMILIHAN, PENGGUNAAN, DAN EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN
2013 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN: PEMILIHAN, PENGGUNAAN, DAN EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung Pemilihan media pembelajaran sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Siti Difta Rahmatika
Lebih terperinciPERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Hasruddin Abstrak Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya inovasi pemanfaatan hasil-hasil
Lebih terperinciAECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,
AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu: 1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum dan mata pelajaran.
Lebih terperinciPengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.
Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd. CURRICULUM VITAE Laksmi Dewi, M.Pd, lahir di Cianjur 13 Juni 1977 Saat ini tinggal di Kompleks CGH Jl. Citra VI No. 10 Tanjungsari
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM
PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti dengan adanya pembangunan pada sektor pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pemartabatan manusia menuju puncak optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimilikinya. Pendidikan
Lebih terperinciBAB VI MEDIA PENGAJARAN
BAB VI MEDIA PENGAJARAN 6.1. Pendahuluan Konsep teknologi pengajaran dapat dicari jejaknya sejak zaman Yunani Purba. Sekalipun batasan, konsep, model dan teorinya sudah tidak cocok dengan pengajaran masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen-komponen di dalamnya, yakni guru, murid, petugas perpustakaan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan Indonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan pembangunan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA Oleh: NOVIANI NIM. MA0712018 ABSTRAK Motivasi belajar merupakan salah
Lebih terperinciTipe-Tipe Pusat Sumber Belajar
Tipe-Tipe Pusat Sumber Belajar Dra. Permasih, M.Pd Laksmi Dewi, M.Pd Dian Andayani, M.Pd JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FIP UPI Tipe A Tipe C Tipe B Tipe D Struktur Organisasi PSB Berbasis
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III Fitriana Ikhtiarinawati F* dan Dwi Tria Khoirunnisa** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang
Lebih terperinciSTRATEGI INSTRUKSIONAL PENGERTIAN Komponen komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur prosedur yg akan digunakan bersama bahan baha
STRATEGI, METODE DAN MEDIA PENGAJARAN STRATEGI INSTRUKSIONAL PENGERTIAN Komponen komponen umum dari suatu set bahan instruksional dan prosedur prosedur yg akan digunakan bersama bahan bahan tersebut utk
Lebih terperinciKemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran
Kemampuan peserta Kemampuan pengajar Daya Serap Peserta Efektifitas alat bantu pengajaran 2 Penglihatan 82% Pendengaran 11 % Penciuman 1 % Pencecapan 2,5 % Perabaan 3,5 % 3 10 % dari apa yang dibaca 20
Lebih terperinciPengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.
MEDIA PEMBELAJARAN Anak Berkebutuhan Khusus Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Mengapa Media Penting bagi ABK? Kegunaan media Kontribusi media pembelajaran
Lebih terperinciPEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan
PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran
Lebih terperinciPengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah
JPK 3 (2) (2017): 244-252 Jurnal Profesi Keguruan https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpk Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah Isnarto 1), Abdurrahman 2), Sugianto
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Aktivitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua makhluk hidup. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah keaktifan,
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP
Selamat datang dalam MEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP ) BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP Tujuan Setelah Kegiatan Bimtek Peserta dapat : 1. Menjelaskan konsep media pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persoalan kualitas pendidikan sampai saat ini masih menjadi kendala utama dalam upaya pembaharuan sistem pendidikan nasional. Untuk itu pemerintah telah melakukan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri dalam sektor logam di Indonesia mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Direktur Basis Industri Manufaktur
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA
MEDIA PEMBELAJARAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA MARET, 2004 PENGERTIAN MEDIA MEDIA ADALAH PERANTARA ATAU PENGANTAR
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah alat atau instrumen yang hendak dibahas secara luas dan sistematik. Metode penelitian biasanya berisi tentang cara-cara menggunakan beberapa metode
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: RATNAH
PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN MENGISI PARTOGRAF ANTARA MAHASISWA ANVULLEN DAN JALUR REGULER SEMESTER VI DIII KEBIDANAN DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RATNAH 201210104250
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : Endah Puji Astuti A
IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA COMPACT DISC (CD) INTERAKTIF DAN PERMAINAN SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI RESPON SISWA (Pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Penawangan)
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan
PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah : Media Pembelajaran Ekonomi Kode/SKS : KP 503 / 3 Semester : 4 Kelompok Mata Kuliah : MKKP Status Mata Kuliah : Wajib Prasyarat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang sangat cepat ini mengakibatkan masyarakat sudah terbiasa dengan penggunaan komputer sebagai
Lebih terperinciaantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga
17 peraga audio visual. Alar peraga audio adalah alat peraga yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis alat peraga ini aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah
Lebih terperinciPerubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor
Belajar? Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor maupun afektif. Bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dengan siapa/apa saja. Settingnya:
Lebih terperinciLisda W. Longgupa 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:
Pengaruh Faktor Pengetahuan, Sikap dan Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Pada Kinerja Bidan Dalam Pertolongan Persalinan Normal Suatu Studi Eksploratif di Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah Lisda W. Longgupa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir (JNPK-KR, 2012).
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM RUJUKAN 1. Definisi Rujukan adalah suatu kondisi yang optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap yang diharapkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini disajikan uraian bahasan sesuai dengan hasil penelitian,
BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan uraian bahasan sesuai dengan hasil penelitian, sehingga pada pembahasan ini peneliti akan mengintregasikan hasil penelitian dengan teori yang telah dipaparkan pada
Lebih terperinciA. Latar Belakang. proses pemahaman dasar kesehatan reproduksi manusia, analisa asuhan dan
1 A. Latar Belakang Kurikulum pada pendidikan Diploma III Kebidanan disusun melalui proses pemahaman dasar kesehatan reproduksi manusia, analisa asuhan dan pelajaran kebidanan, penetapan peran, fungsi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD N 99/I BENTENG RENDAH
ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD N 99/I BENTENG RENDAH KABUPATEN BATANGHARI Oleh: ERNAWATI NIM : A1D109166
Lebih terperinci2. Studi dan analisis geografi meliputi analisis gejala manusia dengan gejala alam, penyebarannya, interaksi dan interelasinya dalam ruang.
RUANG LINGKUP GEOGRAFI 1. Geografi sebagai idang ilmu pengetahuan selalu melihat keseluruhan gejala dalam ruang dengan memperhatikan secara mendalam tiap aspek yang menjadi komponen keseluruhan tadi. 2.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang
11 TINJAUAN PUSTAKA A. Media maket Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan
Lebih terperinciKata Kunci : Zoologi Vertebrata, multimedia, kompetensi
STRATEGI PERKULIAHAN DAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR CALON GURU IPA BIOLOGI DI STKIP KIE RAHA TERNATE Taslim D. Nur Staf Dosen Prodi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah berkembang seiring
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah berkembang seiring dengan globalisasi sehingga interaksi dan penyampaian informasi akan berlangsung dengan cepat,
Lebih terperinciVIDEO SEBAGAI SUPLEMEN MEDIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
40 VIDEO SEBAGAI SUPLEMEN MEDIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Firdaus Dyah Utami (Pascasarjana Universitas Negeri Malang) Email: firdaus_dyah@yahoo.com Nuriman (Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Lebih terperinciJenis Jenis Media Dalam Pembelajaran
Jenis Jenis Media Dalam Pembelajaran Susanti/ 172071000055, Affrida Zulfiana / 172071000064 Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo A. Media
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
10 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengembangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan (2008: 414)
Lebih terperinciEnding Khoerudin. Media Pembelajaran Bahasa Jerman. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS - UPI
Ending Khoerudin Media Pembelajaran Bahasa Jerman Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS - UPI Media (bhs Latin) bentuk jamak dari medium = perantara atau pengantar Pengantar atau Perantara dari sumber
Lebih terperinciFarida Nurhasanah. Pertemuan 2
Farida Nurhasanah Pertemuan 2 Jenis media pembelajaran Persyaratan membuat alat peraga Klasifikasi alat peraga dalam pembelajaran matematika Berdasarkan indera manusia yang terlibat maka media pembelajaran
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang bervariasi dan inovatif mempunyai tujuan untuk menimbulkan minat dan motivasi belajar peserta didik terhadap semua mata pelajaran di sekolah.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suyanti ABSTRAK Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA
345 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KASUS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA Woro Sumarni, Soeprodjo, Krida Puji Rahayu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVII/Mei 2013 PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP Rustanti Hari Wismadi Guru mata pelajaran IPA Fisika di SMPN I Piyungan Kab. Bantul DIY ABSTRAK Salah satu unsur penting dalam kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciPENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN
PENGENALAN MEDIA PEMBELAJARAN Bahan ajar untuk Diklat E-Training PPPPTK TK dan PLB Oleh Dadang Supriatna, M.Ed PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK KANAK DAN
Lebih terperinciGASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )
GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 (765-771) HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN UNS Istiqomah Risa Wahyuningsih Dosen Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibadah Haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima. Kewajiban haji ini hanya sekali dalam seumur hidup dengan maksud mengunjungi ke Baitullah (ka bah)
Lebih terperinciMEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) peranan media dalam pembelajaran tengah mendapat perhatian yang serius. Belajar dengan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat, khususnya di bidang industri. Di satu sisi era ini membawa iklim
Lebih terperinciMAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.
MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pd Disusun Oleh: Madinatul Munawaroh (14144600187) Puput Wulandari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi sekarang ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan memberikan dampak perubahan pada kehidupan manusia, khususnya dalam bidang
Lebih terperinciBAB. II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas adalah semua kegiatan seseorang dalam mengikuti suatu kegiatan baik secara kelompok maupun perorangan atau individu. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki prinsip kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan siswa diharapkan mampu untuk belajar mandiri. Tetapi
Lebih terperinci