BAB IV HASIL PEMBAHASAN. Dalam menganalisis dan menilai kewajaran harga saham PT. Myoh Technology,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PEMBAHASAN. Dalam menganalisis dan menilai kewajaran harga saham PT. Myoh Technology,"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PEMBAHASAN IV. 1. Pembahasan Penelitian Dalam menganalisis dan menilai kewajaran harga saham PT. Myoh Technology, Tbk, dilakukan dengan analisis fundamental dengan cara evaluasi bisnis yang dilakukan secara non keuangan dan keuangan. Evaluasi bisnis secara non keuangan dilakukan dengan analisis SWOT dan analisis Porter, karena pada umumnya kedua analisis ini adalah analisis yang dilakukan untuk dapat melihat dan memprediksi prospek jangka panjang apa saja yang dapat dilakukan PT. Myoh Technology, Tbk. Analisis SWOT dilakukan untuk memprediksi prospek perusahaan dengan cara mendeskripsikan Strength, Weakness, Opportunites dan Threats danmemberikan strategi strategi yang dapat digunakan perusahaan dengan menggunakan diagram SWOT. Analisis Porter dilakukan untuk memprediksi lima tingkat kekuatan industri dan memberikan rekomendasi strategi strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk menghadapinya. Evaluasi bisnis secara keuangan dilakukan dengan analisis FCFF dan analisis kebangkrutan. Analisis untuk menilai kewajaran harga saham dilakukan dengan metode FCFF, karena metode dividend discounted model (DDM), hanya dapat digunakan apabila suatu perusahaan telah melakukan pembagian deviden kepada pemegang saham. MYOH termasuk dalam perusahaan yang tidak pernah membayarkan dividen kepada pemegang saham, sehingga penggunaan metode DDM untuk menilai perusahaan menjadi tidak tepat. Selain DDM, ada metode FCFE (Free cash flow to equity) yang hanya dapat digunakan jika perusahaan memiliki komposisi utang yang tetap dan stabil 56

2 dan juga menerbitkan dividen.metode FCFE tidak dapat digunakan jika perusahaan tidak memiliki komposisi utang yang stabil dan tidak membagikan dividen, sehingga penilaian kewajaran harga saham dengan menggunakan metode FCFE juga kurang tepat. Oleh sebab itu peneliti menggunakan metode FCFF dalam penelitian kali ini. Peneliti juga mempergunakan evaluasi bisnis secara keuangan menggunakan analisis Kebangkrutan. Karena analisis kebangkrutan dapat memprediksi suatu kemungkinan keadaan keuangan yang memburuk dimasa yang akan datang, hal ini penting dalam suatu evaluasi bisnis.analisis kebangkrutan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Altman s Bankruptcy Pridiction Mode atau yang dikenal dengan (Zscore) sesuai dengan acuan menurut Gibson (2011). IV. 2. Evaluasi Bisnis Dari Segi Non Keuangan IV Analisis SWOT & Diagram SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari bisnis dan mengidentifikasikan faktor internal dan eksternal yang mendukung ataupun tidak dalam mencapai tujuan tersebut a. Internal (Strengths &Weakness) Strengths (kekuatan) 1. MYOH Hotel adalah salah satu produk unggulan perusahaan. sampai tahun 2010 telah digunakan dan dipercaya oleh lebih dari 132 hotel berbintang di Indonesia. 57

3 Beberapa konsumen yang loyal diantaranya adalah Maya hotel ubud (Bali), Hotel Grand Palace (Yogyakarta), Payogan Villa and Resort (Bali), The Dream Land Villa (Bali), Grand Bali Sani Suite (Bali) 2. PT. Myoh Technology mempunyai luas pangsa pasar sebesar 23% dalam bidang Hospitality Software di Indonesia Weakness (kelemahan) 1. Hanya berfokus didalam memberikan produk dan jasa teknologi informasi khususnya untuk segmen perhotelan dan restaurant 2. Kurangnya inovasi dalam pengembangan produk dan jasa yang ditawarkan 3. Lemahnya sistem penagihan piutang karena tergantung dari pendapatan pelanggan. 4. Sejak tahun 2008, perseroan memiliki kinerja keuangan yang tidak dapat menunjukan peningkatan pendapatan dan laba yang memadai sebagai perusahaan Terbuka 5. Kurangnya proteksi terhadap produk software yang dihasilkan b. Eksternal (Opportunities & Threats) Opportunities (kesempatan) 1. Mengakuisisi PT. Sims Jaya Kaltim, sehingga Sims akan menjadi anak perusahaan MYOH dan beralih fokus pada bisnis utama dalam pertambangan batubara akan membuka pintu peluang pangsa pasar baru. Apalagi PT. Sims Kaltim mempunyai kontrak tetap jangka panjang dengan salah satu perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia, yaitu PT. Kideco Jaya Agung 58

4 2. Sektor batu bara memiliki potensi yang signifikan dalam jangka panjang, apalagi dengan Indonesia ditetapkan sebagai salah satu pengekspor batu bara terbesar di dunia. 3. Semakin meningkatnya bisnis pariwisata di Indonesia seperti Bali, Yogyakarta, Makassar, Nusa tenggara, dan banyak lagi sehingga membuka peluang yang cukup besar bagi MYOH untuk memasarkan produk perangkat lunaknya kepada restoran dan perhotelan yang baru buka di wilayah wilayah tersebut Threats (ancaman) 1. Sudah terlalu banyak pesaing baru masuk kedalam industri yang sama dan menawarkan produk dan jasa yang serupa, bahkan dengan kualitas yang lebih bagus dan harga yang lebih terjangkau dan murah sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan untuk mempertahankan eksistensinya di masa yang akan datang. 2. Sangat meningkatnya pembajakan software di Indonesia 3. Persaingan dalam bisnis batu bara dengan kontraktor besar yang sudah lebih lama berspesialisasi dibidangnya. 4. Walaupun dikatakan ramah lingkungan, namun tetap ada kemungkinan kerusakan lingkungan yang dapat ditimbulkan dalam industri pertambangan batu bara 5. Kontrak dengan perusahaan tambang batubara mengalami masalah atau gagal. 6. Terjadi bencana alam sehingga pengerjaan proyek menjadi gagal dan turunnya permintaan atas software maupun proyek pertambangan batubara 59

5 7. Bisnis lain setelah MYOH mengakuisisi Sims dan berfokus ke pertambangan batu bara, seperti software Hotel & Hospital akan terbelangkai sehingga MYOH beresiko untuk kehilangan tenaga inti ahli yang mengakibatkan makin berkurangnya inovasi. Tabel 4.1. Diagram SWOT Internal Factors (IFAS) Eksternal Factors (EFAS) Strengths(S) 1. MYOH Hotel adalah produk unggulan perusahaan dan mempunyai 132 customer hotel berbintang yang loyal dan tetap 2. Memiliki pangsa pasar 23% dalam Hospitally software Weakness(W) 1. Hanya berfokus pada penyedian jasa teknologi informasi 2. Kurangnya Inovasi dalam pengembangan produk dan jasa 3. Lemahnya sistem penagihan piutang 4. Sejak tahun 2008 tidak menunjukan peningkatan pendapatan yang memadai sebagai perusahaan terbuka 5. Kurangnya proteksi terhadap produk software yang dihasilkan Opportunity(O) 1. Mengakuisisi Sims akan menjadi peluang pangsa pasar baru, apalagi sims Strategi SO 1. Mempertahankan customer loyal terhadap perusahaan dan menjaga hubungan baik Strategi WO 1. Menagih semua piutang yang masih outstanding sehingga 60

6 mempunyaikontrak tetap dengan PT.Kideco Jaya Agung 2. Sektor batu bara mempunyai potensi signifikan dalamjangka panjang 3. Semakin meningkatnya bisnis pariwisata, perhotelan, dan restoran di kota kota besar indonesia Threats(T) 1. Banyak pesaing baru yang menawarkan produk yang lebih canggih, variatif dan terjangkau 2. Meningkatnya pembajakan software 3. Persaingan dengan perusahaan lain yang mempunyai spesialisasi dalam bidang yang baru digeluti 4. Kemungkinan kerusakan alam 5. Kontrak mengalami yang sudah terjalin 2. Meningkatkan dari segi pelayanan maupun kualitas produk dan jasa 3. Mengembangkan dalam industri sektor batu bara yang akan digeluti agar bisa bertahan untuk jangka waktu yang panjang Strategi ST 1. Perbaikan berkelanjutan disegala bidang, baik dari segi kemampuan karyawan, fasilitas, peralatan / unit, manajemen system 2. Lebih memproteksi sistem dari software software yang telah dibuat, agar tidak mudah dibajak. seperti dengan serial code atau proteksi proteksi lainya 3. Meningkatkan iklan iklan untuk layanan jasa dan peranti lunak agar tidak kalah bersaing dengan industri serupa. 4. Pengendalian lingkungan dengan cara mencegah pencemaran lingkungan dan meminimalkan insiden kondisi keuangan stabil 2. Mempertahankan fleksibilitas keuangan dan membangun struktur keuangan yang stabil 3. Menambahkan divisi baru yaitu divisi Research. Divisi yang bertugas untuk mencari inovasi inovasi dalam produk produk jasa maupun piranti lunaknya Strategi WT 1. Membangun pasar lokal dan mengembangkan varianproduk yang disesuaikan dengan permintaan pasar lokal. 2. Melakukan kerjasama penjualan dengan beberapa agen konsultan perhotelan, dan juga dengan perusahaanyang bergerak dibidang 61

7 masalah atau gagal 6. Terjadi bencana alam 7. Bisnis lama kehilangan Perhatian sehingga kehilangan tenaga ahli kerusakan alam 5. bekerja sama dengan pemerintah untuk proteksi produk produk software yang ada dengan mengklaim hak cipta dan sanksi yang seberat beratnya pada yang melanggar. Sehingga pembajakan software akan berkurang. penunjang seperti piranti keras. 3. Tidak hanya berfokus kepada bisnis batu bara, tetapi terus juga memperhatikan bisnis jasa dan piranti lunak yang sudah ada, dengan memperhatikan dan merekrut tenaga kerja yang ahli, sehingga produk lebih variatif. 4. Meningkatkan hubungan baik dengan lingkungan sekitar bisnis, seperti dengan meningkatkan program - program CSR (Corporate social responsibility) IV Analisis Porter Five Force 1. Persaingan antar perusahaan saingan Penetrasi Information and Communication Technology (ICT) di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahun. Ada sekitar 250 perusahaan pengembang software di indonesia sampai tahun 2011 hal ini menjadikan tingkat persaingan yang sangat tinggi. Kondisi ini diperlihatkan dari semakin menjamurnya sistem software khususnya dalam bidang perhotelan yang ditawarkan oleh pesaing dengan harga murah dan kualitas lebih bagus.belum lagi ancaman perusahaan 62

8 serupa di luar negri yang terus mengembangkan teknologi dan inovasi yang luar biasa. 2. Potensi masuknya pesaing baru Ancaman pendatang baru dalam industri serupa sangat tinggi.menurut international data corporation (IDC) ada sekitar 500 software house dan independent software vendor di Indonesia, dan jumlah ini akan makin bertambah mengingat pangsa pasar untuk system software perhotelan yang kian luas dengan meningkatnya bisnis pariwisata di kota besar membuat persaingan software hotel, restoran, dan rumah sakit tumbuh dengan pesat 3. Ancaman produk atau jasa pengganti Ancaman produk pengganti yang paling berat, karena memberikan dampak pemerosotan laba yang cukup drastis pada MYOH adalah sangat maraknya peredaran software bajakan di Indonesia.sampai sekarang pun pemerintah masih sulit untuk mengatasi pembajakan terutama untuk software 4. Daya tawar pemasok MYOH membutuhkan alat alat penunjang pembuatan program seperti payroll software, wireless electronic order taker, internet server product application dan banyak lagi.tahun 2011 MYOH menandatangani lisensi produk serta dukungan layanan dengan perusahaan seperti PT. Jaya bersama prima dan Hotel elmi. Kekuatan supplier atau pemasok kurang tinggi karena banyak sekali perusahaan penyedia alat penunjang pembuatan program MYOH. MYOH harus pandai 63

9 pandai dalam bernegosiasi dan memilih pemasok agar mendapatkan kuantitas alat yang berkualitas dan memadai 5. Daya tawar konsumen Pendapatan MYOH sangat bergantung pada konsumen. Semakin berkembangnya kebutuhan akan teknologi yang praktis di era globalisasi mengakibatkan tingginya permintaan akan adanya software software dengan teknologi dan inovasi yang beragam. Sehingga untuk mempertahankan dam meningkatkan bisnis perusahaan, MYOH harus cepat tanggap dalam melayani kebutuhan dan keluhan pelanggan. hingga tahun 2010 pelanggan perusahaan telah mencapai 132 Klien untuk produk MYOH hotel, dan 74 pelanggan lainya tersebar dalam produk yang ditawarkan MYOH. IV Strategi Menghadapi 5 Risiko Industri Setelah dijelaskan kekuatan risiko industri yang dihadapi oleh PT. MYOH Technology, Tbk. berikut ini adalah tabel ringkasan tentang tingkat risiko dalam industri teknologi dan informasi Tabel4.2 Tabel tingkat risiko untuk industri teknologi dan informasi Kekuatan Tingkat Risiko High Medium Low Persaingan antar perusahaan saingan Potensi masuknya pesaing baru Ancaman produk atau jasa pengganti 64

10 Daya tawar pemasok Daya tawar konsumen Tabel diatas menunjukan tentang risiko rata- rata yang timbul dari industri teknologi informasi cenderung tinggi. Artinya semakin tinggi rata rata tingkat risiko industri, semakin tinggi juga persaingan yang akan dihadapi oleh MYOH. Oleh karena itu, MYOH harus mampu menerapkan strategi untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan.maka MYOH harus melakukan strategi yang kompetitif dan cerdik yang bertujuan agar selangkah lebih baik daripada perusahaan saingan. Berikut ini adalah identifikasi strategi untuk MYOH yang disarankan oleh penulis untuk menghadapi kekuatan industri : 1. Melakukan banyak inovasi dalam produk produk dalam perusahaan. Bisa dilakukan dengan cara menambah satu divisi baru didalam perusahaan, yaitu divisi Research yang tugasnya adalah terus mencari terobosan baru dan inovasi inovasi baik dalam produk produk MYOH ataupun jasa jasa yang diberikan. Hal ini dilakukan untuk memuaskan keinginan pelanggan yang di era sekarang mempunyai kebutuhan yang beragam. Hal ini dapat mencenggah pelanggan untuk beralih pada perusahaan saingan, karena MYOH diharapkan mempunyai keunikan yang hanya dimiliki oleh MYOH. 2. Perbaikan dalam segala aspek seperti, meningkatkan kualitas produk dan jasa yang diberikan, menciptakan iklan iklan yang menarik dan menciptakan produk produk dan jasa jasa lain yang lebih variatif, sehingga MYOH tidak akan takut bersaing dengan perusahaan perusahaan baru, karena MYOH adalah 65

11 pelaku lama dalam industri ini. Seharusnya MYOH bisa lebih mengenal dan memahami kebutuhan konsumen. 3. Ancaman terberat adalah sangat maraknya pembajakan software di Indonesia. MYOH harus memberikan proteksi lebih terhadap produk software nya, seperti pemberian serial number, atau apa saja yang dapat mencenggah software tersebut dibajak. MYOH juga harus bekerja sama dengan pemerintah, untuk mendapatkan Hak cipta, agar yang membajak software software milik MYOH dikenakan sanksi dan pidana yang berat, sehingga berkurang pembajakan pada software software nya 4. Kekuatan pemasok yang rendah dikarenakan banyak pilihan dalam memasok alat alat yang dibutuhkan dalam pembuatan program. Akan tetapi hal ini tidak boleh dikesampingkan oleh MYOH, sebab MYOH harus pandai melihat pemasok mana yang menyediakan barang yang berkualitas dan berharga wajar. 5. Pendapatan MYOH sangat bergantung pada pelanggan.oleh karena itu MYOH harus mampu memelihara hubungan baik dengan pelanggan lama, maupun calon pelanggan baru. Karena perusahaan software sudah menjamur di Indonesia, sehingga daya tawar konsumen menjadi tinggi karena konsumen banyak mempunyai pilihan di perusahaan perusahaan lain. MYOH juga harus terus melakukan inovasi dalam produk dan jasa yang ditawarkan, agar pelanggan tetap puas pada pelayanan MYOH. Disarankan juga setelah MYOH mengakuisisi Sims, MYOH tetap memperhatikan bisnis Produk software dan jasa dibidang 66

12 perhotelan, restoran dan rumah sakit. Sehingga tetap terjalin hubungan baik dengan pelanggan yang lama IV. 3. Evaluasi Bisnis Dari Segi Keuangan IV Analisis FCFF Analisis FCFF pada PT. MYOH Technology, tbk dilakukang dengan tahapan tahapan sebagai berikut : 1. Menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia 2. Menghitung Cost of Equity (Ks) dengan metode CAPM (Capital Asset Pricing Model) 3. Menghitung Cost of debt (Kd) 4. Menghitung Tax, proporsi hutang (Wd) dan proporsi modal (Ws) 5. Menghitung WACC 6. Memasukan komponen komponen dalam FCFF 7. Mengestimasikan FCFF tahun 2012 dengan cara forecasting 8. Menghitung FCFF 9. Menghitung value of firm 10. Menghitung total equity 11. Menghitung nilai kewajaran harga saham MYOH & membandingkan dengan harga saat disuspend oleh Bursa Efek Indonesia IV Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia 67

13 Setelah memilih metode analisis penghitungan nilai wajar harga saham peneliti juga menentukan tingkat pertumbuhan berdasarkan estimasi yang diharapkan dalam memproyeksikan nilai suatu harga saham pada kurun waktu tertentu berdasarkan tingkat pertumbuhan tertentu. Tingkat pertumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : 1. Stable growth Dimana tingkat pertumbuhan yang diharapkan ataupun yang terjadi sudah stabil tidak ada pertumbuhan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah tetapi cenderung ke arah yang stabil sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu Negara. 2. Two stage growth Tingkat pertumbuhan yang cenderung kurang stabil dimana pada periode tertentu ada tingkat pertumbuhan yang terlalu tinggi lalu turun cenderung ke tingkat pertumbuhan yang stabil.penggunaan model tingkat pertumbuhan ini apabila perusahaan memiliki tingkat pertumbuhan yang cenderung lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan ekonomi dan perusahaan memiliki tingkat keunggulan kompetitif tetapi sifat keunggulan tersebut dibatasi oleh waktu tertentu. 3. Three stage growth Dimana akan ada pertumbuhan tinggi pada suatu periode, kemudian menurun secara bertahap ke tingkat pertumbuhan yang stabil. Model tingkat pertumbuhan ini digunakan apabila tingkat pertumbuhan perusahaan lebih tinggi dari tingkat partumbuhan ekonomi dan perusahaan juga memiliki keunggulan kompetitif yang tidak dibatasi oleh waktu. 68

14 Penulis mengestimasikan harga wajar saham dengan menggunakan Stable Growth. Yang menjadi dasar peneliti menggunakan stable growth dalam penghitungan estimasi harga wajar saham pada suatu periode tertentu adalah karenakondisi keuangan dan perkembangan maupun pertumbuhan yang di capai oleh perusahaan belum stabil sehingga peneliti mengasumsikan setelah tahun 2011 pertumbuhan yang dicapai oleh perusahaan mulai stabil, mengingat tahun kondisi perekonomian di dunia sedang tidak stabil atau mengalami krisis global yang secara tidak langsung juga berdampak pada kondisi perusahaan. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperoleh dari data BPS (Badan Pusat Statisik) pada Tahun 2011 yaitu sebesar 6,5%. Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang digunakan dalam penelitian ini adalah 6,5%. Data pendukung untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperoleh dari BPS tahun 2011 dicantumkan di lampiran L1 IV Cost Of Equity (Ks) Perhitungan cost Of Equity (Ks) dalam penelitian ini menggunakan metode CAPM (Capital Asset Pricing Model) karena metode inilah satu satunya untuk menghitung cost of equity pada perusahaan yang belum pernah membagikan dividen. Dimensi penelitian hanya dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, karena pada tahun 2008, Indonesia terkena dampak Krisis Global sehingga harga IHSG mengalami banyak minus dan tidak stabil, sehingga tidak dapat dijadikan acuan untuk market price CAPM. Pertama yang dibutuhkan untuk menghitung CAPM adalah risk free rate yang dalam penelitian ini menggunakan BI Rate. BI Rate digunakan sebagai risk free rate karena satu satunya yang diasumsikan bebas resiko adalah BI Rate, karena BI Rate 69

15 mencerminkan keadaan ekonomi Indonesia, dan Indonesia diasumsikan tidak sedang mengalami kondisi yang dikategorikan beresiko. Rate yang berlaku dimasing masing tahun 2009 sampai dengan 2011 dibagi dengan 52 hari (1 tahun) karena data yang dipakai adalah Weekly, maka penulis mengasumsikan 1 Tahun ada 52 minggu. Selanjutnya, penulis menghitung risk free ratedengan cara menghitung rata rata BI Rate.Dalam perhitungan rata rata penulis menggunakan Fungsi Average dalam Microsoft Excel. Hasil perhitungan risk free rate (RFR) adalah 7,21 %. Perhitungan dengan rumus nya adalah sebagai berikut : =AVERAGE(tanggal awal:tanggal akhir)*52minggu =AVERAGE(0,7292%:0,5000%)*52 =7,21% Beta (β) saham MYOH yang diambil dari website reuters yaitu 0,25. Alasan penelitian ini mengambil data dari reuters (Benchmark Reuters), karena reuters memiliki perhitungan yang lebih akurat. Selain itu alasan lainya adalah karena MYOH sempat menjadi perusahaan non trading sehingga beberapa periode saham nya stagnan di angka 50, sehingga saham MYOH tidak sensitif mengikuti harga pasar, dan hasil perhitungan beta menggunakan data saham MYOH menjadi tidak relevan jika digunakan. Bukti closing price saham MYOH dapat dilihat pada lampiran 9 (L9).Beta mencerminkan besarnya resiko saham tersebut, sehingga Beta 0,25 menyatakan bahwa besarnya resiko saham MYOH adalah 0,25 70

16 Selanjutnya adalah menghitung rata rata dari return market (IHSG). Perhitungan ini akan menggunakan fungsi Average. Data closing Price Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diambil weekly tahun 2009 sampai dengan Alasan mengapa IHSG diambil weekly, karena perhitungan CAPM tidak dapat menggunakan data daily (Harian) karena hasilnya akan menjadi bias dan tidak relevan jika menggunakan data harian. Berikut adalah perhitungan rata rata IHSG (average market) =AVERAGE(tanggal awal Rm:tanggal akhir Rm) =AVERAGE(-0, :-1) =0, Setelah diketahui rata rata IHSG (average market) return market kemudian dikalikan dengan 52. Berikut adalah perhitunganya : RM = 0, * 52 minggu RM = 36,66% Rata rata tingkat pengembalian pasar yang dalam penelitian ini adalah IHSG hasilnya 36,66%. artinya rata rata pengembalian return yang dihasilkan oleh IHSG dalam presentase adalah 36,66% Setelah memperoleh BI Rate (RFR), Beta (β), pasar (Rm), tingkat pengembalian maka dapat diperoleh perhitungan biaya ekuitas (Ks) dengan metode CAPM. Perhitungan biaya ekuitas (Ks) dengan metode CAPM dijabarkan sebagai berikut : 71

17 Ks/ CAPM = RFR + β (Rm - RFR) Ks =7,21% + 0,25% (36,66% - 7,21%) Ks = 14,57 % Cost Of Equity yang diperoleh dengan menggunakan metode CAPM untuk tahun 2011 diperoleh adalah14,57%. Artinya investor memiliki peluang untuk mendapatkan 14,57% laba perusahaan yang dibayarkan kepada mereka sebagai dividen jika kelak perusahaan memutuskan untuk membayar dividen sebagai pengembalian return atas investasi, maka biaya kesempatan perusahaan untuk ekuitas dari saldo laba ditahan adalah 14.57%. Nilai Cost of equity inilah yang akan menjadi dasar dalam perhitungan WACC. IV Cost Of Debt (Biaya Hutang) Dalam penelitian ini, biaya hutang (Kd) memerlukan data tingkat bunga bebas resiko (RFR), default spread for country dan default spread for firm berdasarkan peringkat yang dimiliki oleh perusahaan yang disesuaikan pada default spread for rating classes : Early 2011 Mengacu pada Damodaran Spreedsheet. Average tax ( ) adalah 27% Perhitungan Default spread berdasarkan bond rating Indonesia yaitu pada tahun 2011 dengan asumsi perusahaan tidak memiliki bond sehingga peneliti mengasumsikan bahwa rating yang digunakan sama dengan rating bond Indonesia menurut Standar & Poor s yakni BB+. Tabel Bond Rating, default spread for country dan interest rate of 72 Kd = RFR + Default Spread Country + Default Spread Firm * (Tax benefit)

18 bond telah dilampirkan pada Lampiran 3 (L3). Hasil dari perhitungan Cost Of Debt (Kd) adalah seperti berikut : RFR 7,21% yang telah dihitung pada bab sebelumnya. DSC adalah 3 % sesuai dengan rating Standar & Poor s yaitu Indonesia berada pada peringkat BB+ sesuai tabel peringkat obligasi yang ada pada Lampiran 4 (L4), Default spread of firm (DSF) adalah 6,5%.Setelah dilakukan penjumlahan sesuai rumus perhitungan Cost of Debt diperoleh biaya hutang atau Cost Of Debt senilai 12,22%. Artinya, tingkat suku bunga yang harus dibayarkan kepada lembaga pembiayaan atas hutang perusahaan adalah senilai 12,22% IV Pajak (Tax), Proporsi Hutang (Wd) dan Proporsi Modal (Ws) Sebelum masuk ke dalam tahapan selanjutnya yaitu menghitung WACC.Tarif pajak, proporsi hutang, dan proporsi modal harus dihitung terlebih dahulu.karena komponen komponen tersebut akan mempengaruhi besarnya WACC. Yang pertama adalah menghitung tax.jumlah tax yang diberlakukan dalam suatu perusahaan, sudah pasti diluar kendali perusahaan karena diberlakukan dan diatur oleh Negara. Tarif tax akan dihitung dengan menggunakan rata rata dari keseluruhan pajak yang telah dibayarkan perusahaan dengan asumsi bahwa perusahaan telah membayar pajak sesuai dengan tarif pajak yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pajak untuk 73

19 wajib pajak badan pada periode yang ditetapkan. Berikut adalah tabel perhitungan tarif pajak selama periode : Tabel 4.2. Tabel tarif pajak Tabel Tarif Pajak Tarif 29% 26% 25% Rata-rata ( ) 27,00% Rata rata pajak dari tahun 2009 sampai dengan 2011 adalah 27 %. Selanjutnya sebelum menghitung proporsi Wd dan Ws, harus terlebih dahulu menghitung Jumlah total hutang jangka panjang yang dijumlahkan dengan Total Ekuitas. Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : Jumlah Hutang Jumlah Ekuitas Total Selanjutnya adalah menghitung bobot hutang (Wd). Cara menghitung (Wd) adalah dengan membagi jumlah hutang dengan Total penjumlahan hutang dengan total ekuitas, setelah itu hasilnya disajikan dalam bentuk presentase.langkah ketiga yang dilakukan adalah menghitung bobot Ekuitas (Ws).Cara perhitungannya adalah dengan membagi Jumlah Ekuitas dengan Hasil penjumlahan hutang dengan total ekuitas. Hasil perhitungan komponen Wd dan Ws harus berjumlah 100%. Hasil perhitunganya adalah sebagai berikut :

20 Proporsi hutang (Wd) ( / ) = 36,15% ( / ) = 54,85% ( / ) = 57,68% Proporsi ekuitas (Ws) ( / ) = 63,85% ( / ) = 45,15% ( / ) = 42,32% Total 100,00% 100,00% 100,00% Selanjutnya adalah menghitung rata rata proporsi bobot hutang (Wd) dan bobot ekuitas (Ws). Cara perhitungan rata rata tersebut dengan menggunakan Fungsi Average. Penjumlahan rata rata proporsi Wd dengan Ws harus berjumlah 100%. Hasil perhitungan nya adalah sebagai berikut : Rata rata Proporsi Wd : =AVERAGE(Wd 2009 : Wd 2011) : 56,26% Rata rata Proporsi Ws : =AVERAGE(Ws 2009 : Ws 2011) : 43,74% 56,26 % + 43,74 % = 100 % Wd merupakan struktur modal perusahaan yang terdiri dari utang, yakni 56,26%, perusahaan ini beresiko jika tidak mampu membayar utang, karena proporsi dari utang terhadap total aset cukup besar yakni 56.26% lebih tinggi dibandingkan jumlah rata rata proporsi modal yaitu sebesar 43,74% pada periode 2009 sampai dengan 2011 IV Weighted Average Cost Of Capital (WACC) Setelah diketahui ketiga komponen penting dalam perhitungan WACC yaitu tax, Ws, dan Wd. Ada juga Kd (cost of debt) dan Ks (cost of equity) dalam perhitungan pada 75

21 sub bab sebelumnya yang akan turut disertakan dalam perhitungan WACC.Setelah semua komponen yang diperlukan untuk menghitung presentase proporsi dari struktur modal perusahaan ditemukan.berikut ini adalah hasil perhitungan WACC : Berdasarkan hasil pehitungan di atas WACC sebesar 13.24% adalah mencerminkan didalam setiap penambahan satu rupiah modal dari MYOH akan terdiri utang dan sisanya berasal dari ekuitas. WACC bernilai % juga berarti bahwa tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor utang maupun ekuitas sebesar 13.24%.Proporsi WACC ini dapat berubah seiring dengan kebijakan yang diambil oleh perusahaan dalam mencari sumber pendanaan lainnya. WACC ini akan dipakai untuk periode estimasi tahun 2012 (Forecasting). Perhitungan Tax, Wd, Ws, dan WACC dapat dilihat dalam lampiran 5 (L5) IV Komponen Komponen Dalam Perhitungan FCFF Komponen komponen yang dibutuhkan dalam menghitung FCFF adalah Revenue, Ebit (1 T), Depreciation and Amortization, Capital Expenditure dan Working Capital.Working Capital yang digunakan untuk menghitung FCFF berupa non cash working capital yang komponennya terdiri dari piutang usaha, persediaan, dan hutang usaha. Berikut ini adalah tabel komponen komponen FCFF : Tabel 4.3 Komponen komponen FCFF (dalam ribuan) 76

22 = 3,79% Year Revenue Ebit (1 T) Depreciation & Amortization Capex Working Capital (Non Cash) Selanjutnya adalah menghitung PSM Ebit (1 T) menggunakan percentage of sales method, perhitungannya adalah Ebit (1 T) dibagi dengan Revenue. Berikut ini adalah hasil perhitungan PSM Ebit (1 T) dari 2009 sampai dengan PSM EBIT (1 Tax) 2009 = Rp / Rp = -0,20% PSM EBIT (1 Tax) 2010 = Rp / Rp = 5,24% PSM EBIT (1 Tax) 2011 = Rp / Rp = 4,01% Selanjutnya menghitung PSM Depreciation and Amortization menggunakan percentage of sales method, perhitungannya adalah Depreciation and Amortization dibagi dengan Revenue. Berikut ini adalah hasil perhitungan PSM Depreciation and Amortization dari 2009 sampai dengan 2011 : PSM Dep 2009 = Rp / Rp = 2,06% PSM Dep 2010 = Rp / Rp = 4,03% 77 PSM Dep 2011 = Rp / Rp

23 Selanjutnya menghitung PSM Capital Expenditure menggunakan percentage of sales method, perhitungannya adalah Capital Expenditure dibagi dengan Revenue. Berikut ini adalah hasil perhitungan PSM Capital Expenditure dari 2009 sampai dengan 2011 : PSM Capex 2009 = Rp / Rp = 10,26% PSM Capex 2010 = Rp / Rp = 2,75% PSM Capex 2011 = Rp / Rp = 1,93% Belanja modal atau capital expenditure (CapEx) semakin tahun semakin menurun menunjukan bahwa perusahaan sedang tidak melakukan ekspansi dengan melakukan belanja modal yang cukup besar. Selanjutnya adalah menghitung WC, perhitungannya adalah Working Capital pada tahun yang akan dihitung dikurangi dengan Working Capital dari tahun sebelumnya.untuk working capital, dalam FCFF yang digunakan adalah perubahan working capitalnya ( WC). Maka PSM WC tidak dapat diketahui. Perubahan working capital hanya dapat dihitung pada tahun 2010 sampai dengan 2011.Berikut ini adalah hasil perhitungan WC dari 2010 sampai dengan 2011 : 78

24 WC 2010 = Rp Rp = Rp WC 2011 = Rp Rp = Rp Setelah WC dihitung, PSM WC menggunakan percentage of sales method, kemudian dapat dihitung dengan cara perhitungan WC dibagi dengan Revenue. Berikut ini adalah perhitunganya : PSM WC 2010 = Rp / Rp = -4,57% PSM WC 2011 = Rp / Rp = 7,08% IV Forecasting (Estimasi Pendapatan MYOH tahun 2012) Setelah semua komponen dalam FCFF dihitung. Selanjutnya peramalan pendapatan MYOH tahun 2012 dapat dihitung dengan menggunakan fungsi Forecast yang ada di Mirosoft Excel. Dimana tahun 2012 adalah tahun ke-4. Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukan pendapatan 2009 sampai dengan tahun 2011 yang ada didalam laporan keuangan. Perkiraan ini penting dalam proses mengestimasikan FCFF tahun 2012 dan dapat mencerminkan harga nilai wajar saham yang seharusnya, 79

25 ketika saham MYOH di suspensi oleh Bursa Efek Indonesia. Teknik Forecast untuk meramal pendapatan MYOH tahun 2012 adalah sebagai berikut : =FORECAST(Tahun ke 6;Sales ;Tahun ke 1 3) = Rp (Dalam Ribuan) Dari perhitungan teknik Forecast dengan menggunakan percentage of sales method (PSM) mencerminkan bahwa estimasi pendapatan naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp (dalam ribuan) di tahun Hasil dari masing masing presentase PSM yang telah diperoleh pada sub bab sebelumnya kemudian di hitung dengan menggunakan fungsi Average pada Microsoft Excel untuk menghitung rata rata yang nantinya akan memproyeksikan estimasi perhitungan tahun Hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : PSM EBIT (1 T) 2012 =AVERAGE(-0.20%,5.24%,4.01%) = 3.20% PSM Dep 2012 =AVERAGE(2.06%,4.03%,3.79%) = 3.29% PSM CAPEX 2012 =AVERAGE(10.26%,2.75%,1.93%) = 4.98% PSM WC 2012 =AVERAGE(-0.00%,-4.57%,7.08%) = 0.84% Setelah perhitungan rata rata dan diperoleh percentage of sales method dari masing masing komponen, Estimasi komponen EBIT (1 Tax), Depreciation and amortization, Capital expenditure, dan change in working capital untuk tahun

26 dapat dihitung menggunakan Revenue Forecast yang telah dihitung sebelumnya. Berikut ini adalah perhitungan estimasi dari masing masing komponen tahun 2012 : PSM EBIT (1 Tax) 2012 = Rp * 3.02 % = Rp PSM Dep 2012 = Rp * 3.29% = Rp PSM CAPEX 2012 = Rp * 4.98% = Rp PSM WC 2012 = 0% = Rp * 0.84% = Rp Hasil perhitungan setiap komponen FCFF diatas dituangkan pada tabel dan dapat dilihat pada halaman lampiran 6.Berdasarkan estimasi dari setiap komponen FCFF yang telah dihitung, maka perhitungan FCFF untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut : FCFF = Rp Rp Rp Rp = Rp Maka hasil perhitungan FCFF untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp IV Penilaian Kewajaran Harga Saham Dalam mengestimasikan harga wajar saham PT MYOH Technology, Tbk pada tahun 2012 dapat dihitung dengan cara mengurangi nilai perusahaan dengan nilai hutang 81

27 sehingga akan dihasilkan nilai ekuitas. Nilai dari perusahaan tersebut dihitung dengan cara perhitungan FCFF tahun 2012 dibagi dengan pengurangan WACC dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Selanjutnya nilai ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar dan selanjutnya hasil perhitungan akan menghasilkan nilai wajar harga saham MYOH. Setelah itu nilai wajar harga saham akan dibandingkan dengan harga saham MYOH pada saat disupensi oleh Bursa Efek Indonesia pada 13 desember 2011 dan 20 Desember 2011 akibat peningkatan harga saham secara drastis, dengan harga sebelum dan sesudah reverse stock split (1 : 8) yang dilakukan PT. MYOH Technology, Tbk. Berikut ini adalah cara perhitungannya : Value Of Firm = Rp / 13,24% - 6,50% = Rp Selanjutnya adalah menghitung nilai ekuitas. Cara menghitung nilai ekuitas adalah dengan mengurangi nilai perusahaan dengan rata rata dari total hutang jangka panjang. Perhitungannya adalah sebagai berikut : Total Equity = Rp Rp. 5,132,080 = Rp Selanjutnya adalah menghitung estimasi harga wajar saham. Cara perhitungan estimasi harga wajar harga saham adalah dengan membagi nilai ekuitas dengan jumlah saham beredar. Perhitungan nilai wajar harga saham tersebut adalah sebagai berikut : 82

28 Nilai Intrinsik yang wajar = Dari hasil perhitungan diatas, estimasi nilai harga wajar saham MYOH adalah sebesar Rp. 59,01.Hasil estimasi nilai harga wajar saham tersebut setelah itu dibandingkan dengan harga saham MYOH pada saat di suspensi oleh Bursa Efek Indonesia untuk dinilai apakah Overpricing atau Underpricing. Harga saham MYOH yang beredar saat ini adalah harga sesudah reverse stock split yang dilakukan MYOH, dengan rasio reverse stock split (1 : 8), berdasarkan dengan acuan teori yang digunakan pada bab 2. Jika rasio reverse stock split telah diketahui adalah 1 : 8 maka peneliti mengasumsikan hasil valuasi sebelum reverse stock split dikalikan dengan 8. Berikut ini adalah perbandingan nya : Tabel 4.4. Tabel Perbandingan Nilai Intrinsik Perbandingan Nilai Intrinsik 83

29 Nilai Intrinsik Yang Wajar Closing Price MYOH saat disuspend BEI (13/12/2011) Closing Price MYOH saat disuspend BEI (20/12/2011) Nilai Intrinsik (Sebelum Reverse Stock Split 1:8) Nilai Intrinsik (Setelah Reverse Stock Split 1:8) Overvalued / Undervalued Overvalued Overvalued Perbandingan nilai intrinsik wajar yang telah dihitung dengan nilai intrinsik harga saham pada saat disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia, baik yang pertama kali (13 desember 2012) maupun yang kedua kali (20 desember 2012), hasilnya adalah Overpricing atau Overvalue yang artinya harga saham terlalu mahal jika dikaitkan dengan nilai perusahaan pada saat MYOH di suspensi oleh Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 Desember 2011 dan 20 Desember IV Rekomendasi Untuk Investor Berdasarkan Penilaian Teoritis Harga saham MYOH yang naik drastis sehingga disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia kemungkinan terjadi karena adanya issue coorporate action yaitu rencana akuisisi yang akan dilakukan oleh PT. MYOH Technology terhadap PT. Sims Kaltim. Mengacu pada pendapat Tjiptono Darmadji (2002 : 123) corporate action merupakan berita yang umumnya menyedot perhatian pihak pihak yang terkait di pasar modal khususnya para investor.sehingga kemungkinan banyak investor tertarik dan memberikan respon pasar yg positif dengan rencana akuisisi yang dilakukan oleh MYOH. Akan tetapi para investor seharusnya tidak hanya mengambil keputusan karena 84

30 adanya issue atau berita yang beredar mengenai saham tersebut, investor juga harus melakukan perhitungan nilai intrinsik, karena harga saham di pasar akan memiliki kecenderungan mendekati nilai intrinsiknya. IV Analisis Kebangkrutan Tabel 4.5.Tabel perhitungan analisis kebangkrutan x1 = Net Working Capital / Total Assets (0.07) (0.01) (0.54) x2 = Retained earnings / Total Assets (0.17) (0.19) (0.26) x3 = EBIT / Total Assets (0.003) x4 = Market Value / Total Liabilities x5 = Sales / Total Assets Z = (X1) (X2) (X3) (X4) (X5) Hasil Perhitungan : (Bankruptcy Company) (Bankruptcy Company) (Bankruptcy Company) Z < 1.20 Z < 1.20 Z < 1.20 Berdasarkan analisis kebangkrutan seperti perhitungan diatas, posisi PT. MYOH Technology, Tbk tahun 2009 berada dalam posisi bangkrut. Hal ini disebabkan karena jumlah hutang perusahaan cukup tinggi jika dibandingkan dengan jumlah asset dan ekuitas yang dimiliki. Dari segi penjualan pun cenderung mengalami penurunan dan perusahaan masih belum bisa mengendalikan biaya dalam menjalankan kegiatan oprasional perusahaan sehingga perusahaan selalu membukukan rugi sebelum pajak setiap tahunnya dan menghasilkan rugi bersih setiap tahunnya 85

31 Di tahun 2010 dan 2011 perusahaan berusaha melakukan peningkatan, hal ini bisa dilihat dari perhitungan x2 yang meningkat dari tahun 2009 ke 2010 dan 2010 ke Pada tahun 2010 dan 2011 perusahaan sudah mulai mengontrol biaya dalam menjalankan kegiatan oprasional perusahaan.dari segi penjualan pun mulai mengalami peningkatan meskipun tidak telalu signifikan. Akan tetapi pada tahun 2010 dan 2011 dari perhitungan menunjukan perusahaan tetap berada dalam kategori bangkrut. Kondisi yang dinilai kurang baik ini mengharuskan perusahaan harus bekerja lebih keras dan melakukan perbaikan dalam setiap aspek, agar perusahaan dapat keluar dari zona bankruptcy dan tetap bisa menjalankan kegiatan usaha dan bisnis nya, sehingga investor dapat mempercayai perusahaan dan berani menginvestasikan saham karena kondisi perusahaan dan evaluasi bisnis dari segi keuangan yang baik. Perhitungan analisis kebangkrutan dapat dilihat pada lampiran 10 (L10). 86

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGHITUNGAN. yang paling lazim digunakan ialah Dividend Discounted Model (DDM).Metode ini

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGHITUNGAN. yang paling lazim digunakan ialah Dividend Discounted Model (DDM).Metode ini BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGHITUNGAN IV. 1 Penentuan Skenario Penelitian Ada beberapa metode yang dapat dipakai jika kita sebagai peneliti ataupun analis keuangan di pasar dalam menilai suatu kewajaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN IV.1 Penentuan Skenario Penilaian Model penilaian perusahaan yang lazim digunakan adalah dividend discounted model (DDM). Model ini menilai suatu perusahaan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan penilaian atas nilai wajar dari suatu saham, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisis

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN EVALUASI BISNIS PADA PT.MYOH TECHNOLOGY, TBK SAAT DISUSPENSI OLEH BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011

ANALISIS PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN EVALUASI BISNIS PADA PT.MYOH TECHNOLOGY, TBK SAAT DISUSPENSI OLEH BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 ANALISIS PENILAIAN KEWAJARAN HARGA SAHAM DAN EVALUASI BISNIS PADA PT.MYOH TECHNOLOGY, TBK SAAT DISUSPENSI OLEH BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 Rahelyna Mairing Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

III.METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder 38 III.METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisa Kinerja Operasi PT. Acset Indonusa Tbk Depresiasi dari Rupiah telah menyebabkan memburuknya defisit neraca berjalan. Bank Indonesia memprediksi defisit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Saham / Sekuritas. untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Saham / Sekuritas. untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang BAB II LANDASAN TEORI II Kerangka Teori dan Literatur II.1 Saham / Sekuritas II.1.1 Pengertian Saham / Sekuritas Menurut Suad Husnan (2005 : 29), sekuritas merupakan secarik kertas yang menunjukkan hak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dan dividend discounted model. Setiap model penilaian terdapat keuntungan dan

BAB IV PEMBAHASAN. dan dividend discounted model. Setiap model penilaian terdapat keuntungan dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penentuan Skenario Pilihan Model penilaian saham ada 3 macam yaitu free cashflow model, relative model dan dividend discounted model. Setiap model penilaian terdapat keuntungan dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data aplikatif kuantitatif. Seperti disampaikan oleh peneliti dimuka bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Penentuan Skenario Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk karena perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER)

BAB IV PEMBAHASAN. saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pemilihan Metode Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian terhadap penilaian saham adalah Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER) atau biasa disebut juga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Setiap perusahaan yang menjalankan bisnis di bidang apapun, baik manufaktur, jasa, dagang, dan lainnya pasti memiliki aktivitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai BAB II LANDASAN TEORI II. 1 Laporan Keuangan II. 1. 1. Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2004: 2), mendefinisikan laporan keuangan, sebagai berikut:, Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dunia semakin hari semakin pesat, semakin banyaknya orang berlomba-lomba dalam menciptakan teknologi canggih semakin pesat pula persaingan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan 30 Juni 2009 sampai 30 Juni 2014, untuk 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) Badan Usaha Milik Negara bidang perbankan yang terdaftar di BEI yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kuantitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. instrumen keungan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk

BAB II LANDASAN TEORI. instrumen keungan jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk BAB II LANDASAN TEORI II. 1. Kerangka Teori dan Literatur II. 1. 1. Latar belakang Pasar Modal Pasar modal menurut Tjiptono Darmadji (2008) adalah pasar dimana berbagai instrumen keungan jangka panjang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Jenis penelitian pada tesis ini bukan merupakan penelitian dasar, namun merupakan penelitian terapan/aplikatif yaitu analisis fundamental dan teknikal saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. dengan pendekatan discounted cash flow dapat ditarik beberapa

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. dengan pendekatan discounted cash flow dapat ditarik beberapa BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penghitungan dan analisis penilaian perusahaan dengan pendekatan discounted cash flow dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Estimasi

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT INDOSAT TBK PERIODE 2008-2012 DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE NAMA : Heri Kurniawan NPM : 23210252 JURUSAN : Akuntansi PEMBIMBING : Erna Kustyarini, SE., MMSI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hermawan (2009 :17), penelitian deskriptif adalah penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil objek perusahaan yang tergolong ke dalam sektor industri telekomunikasi yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pasar modal merupakan suatu sarana yang mempertemukan masyarakat yang kelebihan modal dengan perusahaan yang membutuhkan modal. Investor dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Economic Value Added (EVA) Economic Value Added (EVA) merupakan sebuah metode pengukuran nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatannya selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang kian pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Situmorang (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Econonic Value Added dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Properti Yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai akuisisi PT. Indosat Tbk jika dibuyback oleh pemerintah. Dengan menggunakan Empat metode yang saling keterkaitan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah data sekunder yang didapat dari PT.Kimia Farma Tbk, Bursa Efek Indonesia (BEI), www.kimiafarma.co.id

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Pembahasan Penelitian Dalam penelitian ini,penulis akan menganalisis dan menilai kewajaran harga saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk, dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

Definisi. Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan

Definisi. Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan STRUKTUR MODAL Definisi Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan (staffel) : hutang, saham biasa, saham

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Sejak dahulu, manusia selalu mencari cara untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya. Salah satu cara sederhana yang biasanya dilakukan manusia adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulisan karya akhir ini menggunakan metode studi kepustakaan, dimana data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang dianalisis, buku-buku, internet, surat kabar, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini terdapat 9 sampel perusahaan dari sektor Property dan Real Estate yang membagikan dividen kepada para pemegang saham secara tunai dan rutin selama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Komponen Z-Score Uraian pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa model Altman (Z-Score) yang telah dikemukakan oleh Altman untuk negara-negara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Economic Value Added (EVA) 1. Definisi Economic Value Added (EVA) EVA menurut John D.Martin et al (2010:44), menyatakan bahwa: Nilai Tambah Ekonomi (Economic Value Added EVA),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teori Teori Modigliani Miller (MM) Teori struktur modal modern dimulai pada tahun 1958, ketika Profesor Franco Modigliani dan Merton Miller (MM) menerbitkan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki masalah dengan modal pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki masalah dengan modal pembiayaan Kredit Kepemilikan Rumah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tanggal 10 April 2014 PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah salah satu bank yang memiliki masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penentuan nilai..., Ivalandari, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penentuan nilai..., Ivalandari, FE UI, 2010. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, pilihan berinvestasi masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito, emas, ataupun properti mulai bergeser ke dalam bentuk saham. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Analisis Fundamental Sebelum melangkah dalam penghitungan nilai instrinsik melalui pendekatan dividend discount model (DDM) dan penilaian kewajaran harga saham, sebagaimana kewajiban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian dalam penulisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini pasar modal memegang peranan penting bagi keberlangsungan perusahaan, baik perusahaan perbankan maupun perusahaan non bank. Munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penlitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan, kemudian dianalisa menggunakan analisis

Lebih terperinci

BAB IV ANALASIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian-penelitian tedahulu dan teori, penulis dapat mengelompkan

BAB IV ANALASIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian-penelitian tedahulu dan teori, penulis dapat mengelompkan BAB IV ANALASIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian-penelitian tedahulu dan teori, penulis dapat mengelompkan setidaknya dua dampak dari sisi interlisitng yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, yaitu

Lebih terperinci

THE COST OF CAPITAL 1. AN OVERVIEW OF THE COST OF CAPITAL

THE COST OF CAPITAL 1. AN OVERVIEW OF THE COST OF CAPITAL THE COST OF CAPITAL 1. AN OVERVIEW OF THE COST OF CAPITAL The cost of capital merupakan konsep keuangan yang sangat penting, yang menghubungkan antara pengambilan keputusan investasi jangka panjang suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah Initial Public Offering (IPO). IPO merupakan simbol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketersediaan dana untuk mengembangkan bisnis dalam suatu perusahaan menjadi prasyarat yang harus dipenuhi agar target pengembangan bisnis tercapai. Perolehan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Skenario Penelitian Objek penelitian ini adalah PT Astra Agro Lestari Tbk, PT BW Plantation Tbk dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk yang dilakukan selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya era perdagangan bebas atau globalisasi. Dalam menghadapi era perdagangan bebas tersebut,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab 4 ini dilakukan pembahasan mengenai valuasi harga saham P.T TELKOM Tbk, dengan menggunakan metode discounted cash flow valuation. Dari beberapa macam metode discounted

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan Perusahaan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bank Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari krisis kredit perumahan (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara global.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini berkembang pesat, terlebih dalam menghadapi situasi perekonomian yang semakin terbuka, dimana teknologi berkembang dengan pesat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi yang terjadi baik antar perusahaan-perusahaan lokal maupun internasional dalam era globalisasi semakin ketat dan dituntut agar mampu menghadapi pasar

Lebih terperinci

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA

BAB II TIMJAUAN PUSTAKA BAB II TIMJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pasar Modal Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran arus instrumen keuangan jangka panjang, umumnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang dilakukan oleh Sony siswanto (2012) dengan tujuan penelitian mengetahui Evaluasi kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia ekonomi semakin meningkat karena selalu timbulnya kompetitor baru yang terkadang mempunyai sumber daya yang lebih kuat. Persaingan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA WAJAR SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK DENGAN METODE DIVIDEND DISCOUNT MODEL (DDM)

PENENTUAN HARGA WAJAR SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK DENGAN METODE DIVIDEND DISCOUNT MODEL (DDM) PENENTUAN HARGA WAJAR SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK DENGAN METODE DIVIDEND DISCOUNT MODEL (DDM) Nama : Kevin Juido NPM : 25209791 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Desi Pujiati, SE., MM Rumusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan 2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan Sebagai bentuk pertanggung jawaban perusahaan terhadap stakeholder, perusahaan wajib menerbitkan laporan keuangan minimal sekali

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pasar Modal Menurut Tandelilin (2001) pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

Lebih terperinci

PENILAIAN BISNIS DAN ESTIMASI NILAI INTRINSIK PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO), TBK SAAT IPO FEBRUARI 2011

PENILAIAN BISNIS DAN ESTIMASI NILAI INTRINSIK PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO), TBK SAAT IPO FEBRUARI 2011 PENILAIAN BISNIS DAN ESTIMASI NILAI INTRINSIK PT. GARUDA INDONESIA (PERSERO), TBK SAAT IPO FEBRUARI 2011 Theresia Lesmana 1 ; Yen Sun 2 Accounting and Finance Department, Faculty of Economics and Communication,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan Sesudah Akuisisi IV.1.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk dengan menggunakan Rasio Keuangan IV.1.1.1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau nilai perusahaan (Salvatore, 2005).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal memiliki dua

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar modal memiliki dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika perusahaan tidak memiliki sumber dana internal yang mencukupi, pasar modal merupakan salah satu tempat bagi perusahaan mencari sumber dana alternatif selain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang dapat memberikan kontribusi pada harga saham yang dapat berpengaruh pada Bursa Efek Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Harga Saham 1. Pengertian Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan

I. PENDAHULUAN. ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor properti merupakan sektor yang menarik mengingat sektor ini sangat ditopang oleh banyaknya permintaan akan hunian yang semakin tinggi sejalan dengan peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ayu (2011), pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan data

Lebih terperinci

COST OF CAPITAL THE LOGIC OF THE WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL

COST OF CAPITAL THE LOGIC OF THE WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL COST OF CAPITAL THE LOGIC OF THE WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL Masalah Cost of Capital selalu berhubungan dengan: Capital budgeting Leases Vs Purchase decision Bond refunding decision Use of debt Vs

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Struktur Modal Perusahaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Keuangan. Struktur Modal Perusahaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Keuangan Modul ke: Struktur Modal Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Keuangan Perusahaan dan Manajer Keuangan Materi Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan. dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan. dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:415). BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan Langkah pertama dalam memulai pengukuran kinerja keuangan lebih dalam, alangkah baiknya kita mengetahui tentang kinerja terlebih dahulu.

Lebih terperinci

Nadya Destiyanti Putri

Nadya Destiyanti Putri PENENTUAN NILAI HARGA WAJAR SAHAM PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TBK, DENGAN MENGGUNAKAN METODE GORDON GROWTH MODEL. Nadya Destiyanti Putri 26213293 Latar Belakang Masalah 1. Investasi saham merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Menurut Ari (2005) pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode economic value added (EVA) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perlambatan ekonomi sepanjang tahun 2015 memberikan pengaruh tersendiri terhadap pertumbuhan beberapa sektor industri dalam negeri, tak terkecuali bagi sektor properti.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk menjawab pertanyaan dari studi ini banyak digunakan acuan teori keuangan. Teori yang digunakan untuk landasan perhitungan studi ini adalah teori proses bisnis, financial planning

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Adapun objek penelitian dalam penelitian ini adalah saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) yang diperdagangkan di Bursa Efek

Lebih terperinci

APA ITU COST OF CAPITAL?

APA ITU COST OF CAPITAL? 1 APA ITU COST OF CAPITAL? Merupakan batas tingkat hasil minimum yang harus dapat dicapai oleh suatu investasi supaya dapat menaikkan nilai perusahaan. Returnyang diharapkan investor atas investasi dalam

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Tahapan awal yang dilakukan untuk menganalisis optimasi struktur modal pada PT Pusri adalah dengan menganalisis laporan keuangan. Selain itu melihat rencana

Lebih terperinci

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk.

Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. L1 Neraca Konsolidasi PT. GUDANG GARAM, Tbk. Periode Analisis Horisontal Analisis Vertikal 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Saham dan Pasar Modal Saham adalah bukti penyertaan modal pada sebuah perusahaan. untuk digunakan pihak manajemen dalam membiayai kegiatan operasional. Imbal hasil investasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli. sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli. sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia saat ini, perkembangan saham sangatlah pesat. Saham menjadi instrumen yang sangat penting bagi suatu perusahaan, dan definisi dari saham itu sendiri adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat di www.idx.co.id. Periode laporan keuangan dan laporan tahunan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus menerus melakukan pengembangan, salah satunya yaitu melakukan perluasan atau ekspansi dalam usahanya.

Lebih terperinci

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi 17 II. TIN JAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan

Lebih terperinci

dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan masing-masing

dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan masing-masing Untuk membandingkan kinerja keuangan dari ketiga saham tersebut, maka dalam penelitian ini dilakukan scoring dengan kriteria sebagai berikut : 1. Data yang digunakan adalah data rata-rata kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami

Lebih terperinci

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio

PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM. Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio PENILAIAN SAHAM DAN STRATEGI PORTFOLIO SAHAM Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Investasi dan Portofolio NILAI INTRINSIK DAN NILAI PASAR Dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu: Nilai

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sunarto (2001) yang berjudul Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur Di BEJ, hasil penelitian menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini berdasarkan atas penelitian-penelitian yang terdahulu, natara lain : 1.1.1 Penelitian Raja Lambas (2005) Telah melakukan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KASUS

BAB IV ANALISIS KASUS BAB IV ANALISIS KASUS 4.1. Latar Belakang Kasus Pada tahun 2009 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank Danamon) menuntaskan akuisisi terhadap PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam melakukan bisnis perekonomian. Pasar modal menjembatani bertemunya investor yang menginvestasikan dananya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, dunia mengalami kemajuan yang pesat. Sama dalam dunia perekonomian seiring dengan perkembangannya perekonomian suatu perusahaan akan mengalami

Lebih terperinci