BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pasien bernama Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun mengatakan bahwa ia
|
|
- Suharto Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan Data Dasar Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : WIB Pasien bernama Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun mengatakan bahwa ia mengalami perdarahan yang banyak dan disertai gumpalan setiap kali menstruasi hingga merasa pusing dan lemas, sudah terjadi sejak 3 kali menstruasi terakhir. Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik dan implan. Ibu mengatakan bahwa ia merasa cemas dengan keadaanya. Pada pemeriksaan inspeksi genetalia ibu, terdapat pengeluaran berupa darah bergumpal warna merah tua pada satu pembalut penuh. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan Ultrasonografi perabdominal. Hasil pemeriksaan uterus normal dan tidak terdapat massa pada organ reproduksi. 2. Interpretasi Data Dasar Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : WIB a. Diagnosa Kebidanan Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun dengan menoragia Data Dasar : 1) Data Subyektif a) Ibu mengatakan berumur 34 tahun telah melahirkan dua kali dan belum pernah mengalami keguguran. 34
2 35 b) Ibu mengatakan sudah 3 kali menstruasi terakhir ia mengalami perdarahan yang banyak disertai dengan gumpalan c) Ibu mengatakan bahwa ia memiliki siklus menstruasi yang teratur 2) Data Obyektif a) Keadaaan umum : baik Kesadaran : Compos mentis b) Vital Sign : TD = 150/80 mmhg ; N = 87x/menit ; R = 22x/menit ; S = 36,5 0 C c) Genetalia Inspeksi :terdapat pengeluaran berupa darah menstruasi berwarna merah tua disertai gumpalan darah dalam satu pembalut penuh. b. Masalah Ibu merasa cemas dengan kondisinya sekarang. c. Kebutuhan Motivasi ibu untuk tetap tenang dan tidak perlu cemas dengan kondisinya saat ini 3. Diagnosis Potensial dan Antisipasi Penanganan Tidak ada. 4. Kebutuhan terhadap Tindakan Segera Kolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam pemberian terapi
3 36 5. Perencanaan Asuhan Kebidanan yang Menyeluruh Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : WIB a. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu b. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu c. KIE kepada ibu untuk memenuhi gizi d. Informasikan kepada ibu tentang kondisi yang memerlukan penanganan segera e. Ajarkan kepada ibu untuk mengamati perdarahan yang keluar f. Kolarobasi dengan dokter untuk pemberian terapi g. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang h. Lakukan dokumentasi 6. Pelaksanaan Langsung Asuhan secara Aman dan Efisien Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : WIB a. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu mengalami perdarahan bukan karena penyakit pada organ dalam reproduksinya, akan diobati menggunakan terapi hormonal terlebih dahulu dan akan dievaluasi untuk penanganan berikutnya apabila belum ada perbaikan dalam perdarahan b. Mengobservasi keadaan umum ibu dan mengamati kondisi ibu dengan melakukan kunjungan rumah c. Memberikan konseling, informasi dan edukasi kepada ibu tentang pemenuhan gizi dengan cara makan teratur dengan menu yang seimbang, mengandung karbohidrat ( nasi, roti, ubi-ubian), protein
4 37 (telur, daging ayam), vitamin dan mineral (sayur-sayuran dan buahbuahan) terutama yang kaya akan zat besi (hati ayam, bayam, brokoli) untuk memenuhi kebutuhan gizi pada tubuh ibu karena tubuh ibu mengalami kekurangan darah yang menyebabkan lemas d. Menginformasikan kepada ibu apabila mengalami pusing, lemah dan pandangan berkunang-kunang, segera memanggil bantuan dan segera menuju fasilitas kesehatan e. Mengajarkan ibu untuk mengamati perdarahan dengan melihat darah di pembalut apakah penuh atau tidak, pembalut penuh dapat dilihat dengan tidak ada permukaan putih. Apakah berkurang atau bertambah banyak f. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri-gynekologi untuk memberikan terapi 1) Premolut 5 mg 1x1X tablet jenis obat hormonal berisi norethisteron/ progesteron 2) Kalnek 500 mg 2x1X tablet jenis obat asam traneksamat 3) Asam mefenamat 500 mg3x1x tablet jenis obat analgetik g. Menginformasikan kepada ibu untuk jadwal kunjungan ulang 1 minggu lagi yaitu pada tanggal 22 maret 2016 atau apabila terjadi kegawatan h. Mendokumentasikan seluruh hasil dan tindakan
5 38 7. Evaluasi Tanggal : 15 Maret 2016 Pukul : WIB a. Ibu telah mengerti hasil pemeriksaan b. Ibu mengerti dan bersedia untuk mengkonsumsi makan makanan bergizi dengan menu seimbang c. Ibu bersedia untuk memperhatikan kondisi tubuhnya d. Ibu bersedia untuk mengamati perdarahan yang keluar e. Kolaborasi telah dilakukan, ibu telah mendapat terapi yang sesuai f. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang Catatan Perkembangan Catatan perkembangan I tanggal 16 Maret 2016follow up dengan kunjungan rumah. Ibu mengatakan perdarahan yang keluar dari jalan lahir berkurang serta ibu merasakan sedikit pusing. Ibu mengatakan dirinya rutin mengkonsumsi obat yang diberikan dokter. Hasil pemeriksaan KU ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Diagnosanya adalah Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun dengan menoragia. Asuhan yang diberikan adalah dengan melanjutkan terapi dan mengevaluasi kondisi ibu. Hasilnya adalah perdarahan berkurang. Catatan perkembangan berikutnya tanggal 18 Maret 2016 ibu mengatakan sudah tidak pusing dan perdarahan berkurang. Hasil pemeriksaan KU ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Diagnosa kebidanan dari data yang diperoleh adalah Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun dengan menoragia. Asuhan
6 39 yang diberikan adalah melanjutkan terapi dan mengevaluasi kondisi ibu. Hasilnya adalah perdarahan berkurang. Tanggal 19 Maret 2016 ibu mengatakan bahwa perdarahanya sudah sangat berkurang dan sedikit pusing. Hasil pemeriksaan menunjukkan KU ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Diagnosa kebidanan dari data yang diperoleh adalah Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun dengan menoragia. Asuhan yang diberikan adalah mengevaluasi kondisi ibu dan menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang. Hasil perdarahan sangat berkurang. Tanggal 22 Maret 2016 ibu melakukan kunjungan ulang di Poli kebidanankandungan RSUD karanganyar, ibu mengatakan bahwa dirinya sudah dalam kondisi sehat dan sudah tidak mengalami perdarahan. Hasil pemeriksaan menunjukkan KU ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, inspeksi genetalia tidak ditemukan adanya pengeluaran pervaginam. Diagnosa kebidanan dari data yang diperoleh adalah Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun riwayat menoragia. Asuhan yang diberikan adalah menganjurkan ibu untuk menjaga kesehatan reproduksinya dengan melakukan IVA test, menjaga kebersihan genetalianya, menjaga kebutuhan gizi dan memberikan KIE tentang KB. Hasil tidak ada perdarahan. B. Pembahasan Peneliti melakukan studi kasus pada Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun dengan menoragia di Poli kebidanan-kandungan RSUD Karanganyar. Dalam proses pengkajian, peneliti membandingkan antara teori dengan penatalaksanaan penyakit tersebut di Rumah Sakit untuk melihat apakah terdapat kesenjangan
7 40 antara toeri dengan praktek.pada kasus Ny. S dengan menoragia peneliti menggunakan pendekatan Manajemen Kebidanan Varney dalam pelaksanaan Asuhan Kebidanan meliputi : 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan data dasar meliputi data subyektif dan obyektif. Pada data subyektif ibu mengatakan memeriksakan diri sebab merasa cemas pada saat ini sedang menstruasi dan darah yang dikeluarkan lebih banyak dari biasanya. Menurut Manuaba (2008) keluhan yang dialami ibu adalah ciri dari gangguan menstruasi yaitu menoragia, ditandai dengan pengeluaran darah yang banyak disertai gumpalan. Ibu mengatakan selama mestruasi darah yang dikeluarkan disertai dengan gumpalangumpalan. Pada saat di lahan dilakukan pemeriksaan inspeksi genetalia sehingga dapat diketahui bahwa darah yang dikeluarkan banyak yaitu satu pembalut penuh, warna merah tua disertai dengan gumpalan-gumpalan dan tidak ditemukan kelainan pada organ genetalia eksterna. Menurut Winkjosastro (2011) pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk memastikan penyebab adalah dengan pemeriksaan ultrasonografi, biopsi endometrium dilakukan apabila evaluasi tidak menunjukkan perbaikan, serta ditemukan keganasan pada uterus. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah dengan pemeriksaan ginekologi untuk mengetahui kemungkinan lain seperti infeksi atau adanya keganasan, hal ini menurut Sulistyawati (2013).
8 41 Dalam praktek di lahan dilakukan pemeriksaan USG perabdominal yang dirasa cukup untuk melihat apakah penyebab dari perdarahan dari menoragia yang dialami oleh ibu bukan dari kelainan patologi dalam uterus yang dapat dilihat dari hasil pemeriksaan. Dalam langkah pengumpulan data subyektif maupun obyektif tidak terdapat kesenjangan antara praktek dengan teori yang ada. 2. Interpretasi Data Dasar Interpretasi data pada kasus ini meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Berdasarkan data subyektif dan data obyektif yang didapat, maka peneliti dapat merumuskan diagnosis kebidanan yaitu, Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun dengan menoragia. Masalah yang terjadi pada Ny. S adalah timbulnya rasa cemas karena keadaan yang dialaminya, hal ini didapat dari hasil anamnesa. Kebutuhan pada Ny. S adalah dengan memberikan motivasi kepada ibu bahwa ibu tidak perlu terlalu mengkhawatirkan keadaanya sepanjang kasusnya ditangani dengan benar setelah diketahui penyebabnya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Tony (2012) hasil anamnese dari kasus menoragia ibu merasa cemas. Dalam langkah ini tidak ditemukan kesenjangan dengan teori. 3. Mengidentifikasi Diagnosis Potensial dan Antisipasi Penangananya Tidak ada diagnosa potensial dari kasus ini karena tidak ditemukan data dasar yang menunjang terjadinya anemia. Tanda-tanda terjadinya anemia adalah konjungtiva pucat, pemeriksaan laboraturium didapati
9 42 hasil haemoglobin<7 g/dl. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Prawirohardjo (2011) untuk indikasi anemia ditemukan pemeriksaan konjungtiva pucat dan kadar haemoglobin<7 g/dl. 4. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Untuk mengetahui penyebab dari perdarahan tersebut yaitu dengan melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.OG dalam memberikan terapi berupa premolut, kalnek dan asam mefenamat. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Estika (2013) bahwa dalam penanganan menoragia dapat diberikan terapi hormonal. Langkah ini tidak terdapat kesenjangan. 5. Merencanakan Asuhan Kebidanan yang Menyeluruh Rencana asuhan yang dilakukan untuk kasus Ny. S dengan menoragia tidak terdapat kesenjangan dengan teori yaitu pemberian informasi, lakukan observasi, berikan KIE tentang gizi dan tanda kegawatan, lakukan koaborasi untuk pemberian terapi berupa premolut 5 mg 1x1, kalnek 500 mg 2x1 serta asam mefenamat 500 mg 3x1 masingmasing sebanyak X tablet. Serta anjuran untuk kunjungan ulang. Penanganan menoragia setelah melakukan pemeriksaan yaitu sampaikan hasil pemeriksaan, berikan motivasi dan KIE mengenai kegawatan dan gizi, kolaborasi untuk pemberian terapi hormonal dan kunjungan ulang (Tony 2012; Wiknjosastro 2011; Estrika 2013). Tidak terdapat kesenjangan antara praktek dan teori.
10 43 6. Melaksanakan Asuhan Kebidanan secara Aman dan Efisien Pada langkah ini asuhan yang menyeluruh telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Pelaksanaan asuhan yang dilakukan dilakukan kerjasama dengan baik antara ibu, bidan, dokter serta tenaga medis lainya. Menurut Varney (2006), pelaksanaan asuhan dilakukan dengan kerjasama yang baik antara bidan, klien maupun dokter. Dan bidan tetap memiliki tanggung jawab untuk melakukan asuhan. Tahap ini tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek dilahan. 7. Evaluasi Setelah melakukan evaluasi dari perencanaan, pelaksanaan langsung asuhan serta dari hasil follow up selama 4 hari dan kunjungan ulang pada kasus Ny. S dapat diatasi dengan baik dimana perdarahan semakin berkurang dan berhenti. Ibu dalam keadaan kondisi baik dan tidak menunjukkan kegawatan. Evaluasi ini sesuai dengan teori bahwa perdarahan berkurang atau berhenti serta tidak terjadi anemia (Baziad, 2008; Estika. 2013). Sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek di lahan.
11 44 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan pada kasus Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun dengan menoragia di RSUD Karanganyar penulis dapat melakukan : 1. Pengumpulan data dasar pada kasus Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun dengan menoragia meliputi data subyektif yaitu pengeluaran darah dari jalan lahir pada tanggal menstruasi dengan jumlah banyak dan disertai gumpalan dari jalan lahir. Data obyektif didapatkan dari hasil pemeriksaan yaitu inspeksi genetalia dan diketahui adanya pengeluaran darah satu pembalut penuh berwarna merah tua disertai gumpalan. 2. Interpretasi data dasar pada kasus Ny. S meliputi diagnosa kebidanan yaitu pada Ny. S P 2 A 0 umur 34 tahun dengan menoragia di RSUD Karanganyar dengan masalah ibu merasa cemas dengan keadaanya. Kebutuhan pada Ny. S adalah memotivasi ibu agar tidak terlalu cemas dengan keadaanya saat ini sehingga kecemasan ibu berkurang. 3. Diagnosa potensial dari kasus Ny. S tidak ada karena tidak ditemukan data dasar yang menunjang untuk terjadinya diagnosa potensial sehingga tidak dilakukan penanganan antisipasi. 4. Kebutuhan terhadap tindakan segera yang dilakukan adalah dengan melakukan kolaborasi dengan dokter Sp.Og untuk pemberian terapi yang sesuai berupa pemberian premolut, kalk serta asam traneksamat.
12 45 5. Rencana asuhan yang akan diberikan dalam kasus menoragia yang dapat dilakukan oleh bidan dengan memotivasi ibu dan mengawal kondisi ibu serta kolaborasi yang dilakukan dengan dokter Sp.OG yaitu dengan pemberian terapi. 6. Pelaksanaan asuhan telah diberikan sesuai dengan rencana asuhan yang menyeluruh. 7. Evaluasi dari kasus Ny. S adalah setelah dilakukan pemeriksaan, pemantuan serta pemberian terapi selama 4 hari hasil yang didapatkan adalah perdarahan terhenti dan ibu tidak mengalami anemia. 8. Tidak terdapat kesenjangan teori dengan praktek di lahan. B. Saran 1. Bagi Rumah Sakit Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan hasil dari studi kasus yang telah dilakukan untuk meningkatkan standar pelayananan pada kasus perdarahan menoragia dalam menyusun standar operasional prosedur (SOP). 2. Bagi Profesi Hasil dari studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan rujukan untuk meningkatkan kualitas praktek dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif terhadap penanganan kasus perdarahan menoragia. 3. Bagi Klien dan Masyarakat Studi kasus ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan yang telah memiliki standar
13 46 pelayanan yang baik apabila mengalami gangguan reproduksi, salah satunya bagi yang mengalami menstruasi dengan perdarahan banyak disertai gumpalan (menoragia).
14 47 DAFTAR PUSTAKA Benson R. C dan Pernoll M.L Buku Saku Obstetri Ginekologi. Edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG,pp Estika F. D Asuhan Kebidanan Keluarga Bereencana Pada Ny. M P 2 A 0 Akseptor Suntik Depo Provera dengan Menoragia Di Puskesmas Mojolaban Sukoharjo. Karya Tulis Ilmiah. Tidak Dipublikasikan Gant N.F dan Cunningham F.G Dasar-Dasar Ginekologi & Obstetri. Jakarta : Penerbit Buku kedokteran ECG, pp Hidayat A.A.A Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data: Contoh Aplikasi Studi Kasus. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika, pp Hollingworth T Diagnosis Banding dalam Obstetri & Ginekologi A- Z..Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG, pp Junistan H.H., Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. S dengan Menoragia di Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong Sragen Tahun Karya Tulis Ilmiah. Tidak Dipublikasikan Kementerian Kesehatan RI Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. Situasi Keluarga Berencana di Indonesia, pp 44 Kepmenkes Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang izin Penyelenggaraan Praktik Bidan. Jakarta: IBI Kriebs J.M dan Gegor C.L Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney.Edisi 2. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG, pp
15 48 Manuaba Ida A. Dkk Gawat- Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri- Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, pp Norwitz E dan Schorge J At a Glace Obstetri & Ginekologi. Edisi 2. Jakarta : Penerbit Erlangga Prawirohardjo S Ilmu Kandungan. Edisi 3. Jakarta : PT. Bina Pustala Sarwono Prawirohardjo, pp Sari Rury N Konsep Kebidanan. Edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu, pp Sianipar O et al Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor-Faktor yang berhubungan pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur. 59: Varney, et al Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, volume 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedoteran EGC, pp Wiknjosastro H Ilmu Kandungan. Edisi 2, cetakan ketujuh. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, pp Wulandari Rin., Asuhan Kabidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. I P 1 A 0 Umur 27 Tahun dengan Menoragia di RSUD Karanganyar Tahun Karya Tulis Ilmiah.Tidak Dipublikasikan Yulifah R dan Surachmindari Konsep Kebidanan untuk Pendidikan Kebidanan.Jilid 1. Jakarta : Salemba Medika, pp
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Tanggal : 22 Maret 2016 Pukul : 10.30 WIB Data subjektif pasien Ny. T umur 50 tahun bekerja
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo. Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. M
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tanggal Masuk : 26 Maret 2013 Pukul : 09.15 WIB Tempat : Poliklinik KIA Puskesmas Mojolaban, Sukoharjo No Register : 015113 1. Pengumpulan Data
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Gangguan Reproduksi Gangguan reproduksi adalah kegagalan seorang wanita dalam manajemen kesehatan reproduksinya (Manuaba, 2008). Masalah kesehatan reproduksi pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Tanggal : 17 Maret 2015 pukul : 12.30 WIB Pada pemeriksaan didapatkan hasil data
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Ibu masuk memeriksakan diri ke poli pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 09.00 WIB. Ibu mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan karena alat reproduksi ini langsung berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan
BAB IV PEMBAHASAN Pembuatan karya tulis ilmiah ini di buat dengan menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah varney dan asuhan kebidan SOAP, dari bab pembahasan ini membahas kesenjangan yang di temukan saat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 22 Maret 2016 pukul 06.45
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. Umur : 32 tahun Umur : 35 tahun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk : 15 April 2013 Pukul : 10.00 WIB Tempat : Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Surakarta No. Register : 00015748 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama hari, 3-6 hari adalah waktu keluarnya darah menstruasi. perdarahan bercak atau spotting (Baziad, 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Gangguan Reproduksi Gangguan reproduksi berawal dari tidak normalnya siklus haid dan banyak darah yang keluar saat haid. Siklus menstruasi normal berlangsung selama
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/ PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Dari hasil anamnesa yang dilakukan kepada pasien pada tanggal 05 Maret 2014 didapatkan data
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Keluarga Berencana Keluarga berencana merupakan upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK minggu. dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan bahwa :
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan observasi yang telah dilakukan penulis dalam asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. G umur 30 tahun G 3 P 2 A 0 UK 35 +1 minggu dengan letak sungsang, penulis menyimpulkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. primer akibat robekan portio, perineum derajat II, dan hematoma vagina di
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dengan selesainya studi kasus yang berjudul Asuhan Kebidanan Ibu Nifas pada Ny. G P 1 A 0 umur 25 tahun dengan perdarahan postpartum primer akibat robekan portio, perineum derajat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan/Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 15 Maret 2014 pukul 08.00 WIB,
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D P 2002 AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY D P 2002 AKSEPTOR AKTIF SUNTIK 3 BULAN DENGAN MENOMETRORAGIA DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015 Kustini* Triana Riski Oktaviani** *Dosen Program Studi D III Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terjadi perubahan meliputi perubahan fisik, emosional ibu dan status
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan hasil dari pertemuan sel sperma dan sel telur, kemudian berkembangan menjadi janin di dalam rahim. Masa kehamilan akan terjadi perubahan meliputi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdarahan uterus abnormal merupakan perdarahan dari uterus yang disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak berdarah (Manuaba,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Gerakan ini bertujuan menekan laju
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program KB mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk. Program KB merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan mewujudkan keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan luas wilayah terbesar tetap menjadi negara dengan jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kelima didunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak, yaitu 249 juta penduduk. Di antara negara ASEAN, Indonesia dengan luas wilayah terbesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pengkajian tujuh langkah Varney. Pembahasan iniakan diuraikan sebagai berikut:
BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan memahami penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.M nifas patologi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO tahun 2013, terdapat sekitar kasus kematian ibu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk menilai derajat kesehatan perempuan sampai saat ini. Menurut WHO tahun 2013, terdapat sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan kematian yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan kematian yaitu neoplasma ganas serviks uterus, neoplasma ganas ovarium, neoplasma ganas kandung kemih (buli-buli), leiomioma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlangsung antara minggu (hamil aterm) dan ini merupakan periode
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu atau 280 hari yang dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir. Pada umumnya kehamilan akan berlangsung antara 38-42 minggu
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015 Ida Susila *Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam Lamongan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP Pengumpulan dan penyajian data penulis lakukan pada tanggal 28 Maret 2016 pukul 15.00 WIB,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Langkah I : Pengumpulan/penyajian data dasar secara lengkap Pada pemeriksaan didapatkan hasil data subjektif berupa identitas pasien yaitu
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengankesenjangan yang ada di lahan praktek di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan Keluarga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan Keluarga Berkualitas tahun 2015. Keluarga
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II A 0 hamil 40 minggu. mmhg, Nadi: 88 x/menit, Suhu: 36,5 0 c, RR: 26 x/menit, hasil
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengkajian dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan semua data melalui wawancara dan observasi parsipatif. Data subyektif khususnya pada keluhan utama yaitu Ny. S G III P II
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses alamiah oleh setiap wanita. Pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses alamiah oleh setiap wanita. Pada saat hamil, seorang wanita merasakan proses menjadi wanita sesungguhnya yaitu bisa memberi keturunan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap Dari data subjektif didapatkan hasil, ibu bernama Ny. R umur 17 tahun, dan ini merupakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA. Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan
54 BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN DATA Pada langkah pertama semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua yang berkaitan dengan kondisi klien telah dikumpulkan. Untuk memperoleh data, dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes RI No 1464/Menkes/Per/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan, menyatakan bahwa bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
Lebih terperinciAsuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI Kustini Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Persalinan gemelli merupakan salah satu penyebab kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dikendalikan maka pemerintah dapat meningkatkan kualitas penduduk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Keluarga Berencana Nasional mempunyai peranan penting dalam laju pertumbuhan penduduk. Apabila Laju pertumbuhan penduduk dapat dikendalikan maka pemerintah dapat
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P 00000 TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adaptasi neonatal (bayi baru lahir) merupakan proses penyesuaian fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus (Marmi, 2012). Bayi baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Asuhan komprehensif merupakan asuhan yang diberikan secara fleksibel, kreatif, suportif, membimbing dan memonitoring yang dilakukan secara berkesinambungan. Tujuan utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering mengaburkan diagnosis sejumlah kelainan hematologis serta pengkajian pengobatannya. Salah satu perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup terutama disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO diseluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi terkait dengan kehamilan dan nifas. Dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Definisi WHO (World Health Organization), kematian maternal ialah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi WHO (World Health Organization), kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mencapai kehamilan yang berkualitas harus didukung dengan adanya pelayanan antenatal care yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan klien. Kehamilan di definisikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal masa sebelum menjelang persalinan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terutama pada kelompok yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA Ny S GI P 0000 TRIMESTER II DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK. Ansik Khoiriyah* dan Putri Noviya Endriani** ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny S GI P 0000 TRIMESTER II DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK Ansik Khoiriyah* dan Putri Noviya Endriani** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu yang berasal dari kegiatan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) merupakan angka nasional. SDKI terakhir
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;
DAFTAR PUSTAKA Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible; http://www.rsc.brawijaya.ac.id/dokumen/pkmlolos.2005.pdf. Arikunto, S. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal : 26 Februari : RSUD Karanganyar. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun. Agama : Islam Agama : Islam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tanggal masuk : 26 Februari 2013 Tempat : RSUD Karanganyar No Register : 267784 1. Pengumpulan Data Dasar Tanggal : 26 Februari 2013 Pukul : 22.00 WIB a. Data Subyektif
Lebih terperinciKONSELING ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS NY. E SUMUR PANGGANG
KONSELING ZAT BESI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS NY. E SUMUR PANGGANG Mutiarawati, Iroma Maulida D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama Jalan Mataram No.09 Tegal Telp/Fax
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelahiran hidup. Angka ini meningkat dibandingkan dengan SDKI tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan angka kematian ibu di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Survei Demografi Kesehatan Indonesia pada tahun 2012 telah mencatat masalah kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) dan bayi di Indonesia
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI Oleh : Rita Purnamasari Tanggal : 11 November 2011 Waktu : 10.00 WIB I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS ISTERI SUAMI Nama : Ny. Y Tn. A Umur
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011 Siti Aisyah* Ifa Fatmawati** *Dosen Program Studi Diploma III kebidanan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketuban pecah dini merupakan faktor penyebab terjadinya infeksi karena pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan sisi masingmasing
BAB I PENDAHULUAN 1.8. Latar Belakang Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015 Eka Sarofah Ningsih *Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan dalam upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010 Nur Hasanah* Faridatul Utrifah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari kehamilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan merupakan suatu proses penting yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan suatu proses penting yang dapat terjadi dalam masa reproduksi perempuan berumur 15 46 tahun. Proses penting ini diperlukan perhatian khusus
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL. Eka Sarofah Ningsih* ABSTRAK
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S KEHAMILAN TRIMESTER II DENGAN HIPERTENSI GESTASIONAL Eka Sarofah Ningsih* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Kehamilan adalah masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada suatu wilayah, baik bertambah maupun berkurang, di Indonesia pertumbuhan penduduk mencapai 1,49%.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencegah mortalitas ibu dan anak karena dapat membantu pasangan suami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu dan anak karena dapat membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut definisi WHO, kematian maternal adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari
Lebih terperinciPRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP
Pertemuan 5 PRINSIP PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN DENGAN PENDEKATAN CATATAN SOAP 1. Prinsip Pendokumentasian a. Pengertian : o Prinsip adalah suatu hal yang diyakini, yang mendasari sesuatu hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator pembangunan. kesehatan dasar. Di negara-negara ASEAN, Indonesia menempati posisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator pembangunan kesehatan dasar. Di negara-negara ASEAN, Indonesia menempati posisi tertinggi dalam masalah Angka Kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kualitas sumber daya manusia dengan angka kelahiran yang sangat. berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia menghadapi masalah yang sangat besar dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan angka kelahiran yang sangat tinggi. Dalam rangka mengangkat derajat
Lebih terperinciABORTUS INKOMPLIT. No. Dokumen : No. Revisi : - Tanggal Terbit : Halaman : 1/ Sutarjo, SKM, M.MKes NIP
SOP NIP. 19620305 198803 1 008 UPT Puskesmas Gegesik 1. Pengertian Abortus Inkomplit adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar darimkavum uteri masih ada yang tertinggal 2. Tujuan Sebagai acuan petugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau pembuahan yaitu meleburnya sel telur dan sel sperma yang kemudian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan peristiwa istimewa yang diawali oleh konsepsi atau pembuahan yaitu meleburnya sel telur dan sel sperma yang kemudian membentuk embrio dan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut lalage (2013) anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana tubuh memiliki sedikit sel-sel darah merah atau sel tidak dapat membawa oksigen ke berbagai organ
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil konsepsi pada ibu. Proses ini juga akan diawali dengan kontraksi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan suatu proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi pada ibu. Proses ini juga akan diawali dengan kontraksi yang diikuti dengan perubahan
Lebih terperinciASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015 Eka Sarofah Ningsih * *Dosen Program Studi D III Kebidanan Universitas Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan komponen penting kesehatan bagi pria maupun wanita, tetapi lebih dititikberatkan pada wanita. Keadaan penyakit pada wanita lebih banyak
Lebih terperinciTabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum
B. Matriks Tabel 3.2 Matriks 6 Jam Post Partum Tgl /Jam Pengkajian Interpretasi Data (Dx, Masalah, Kebutuhan) Dx Potensial /Masalah Potensial Antisipasi /Tindakan Segera Intervensi Implementasi Evaluasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau daerah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi eritroprotein. Akibatnya volume plasma bertambah dan sel darah merah (eritrosit)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) terendah pada tahun 2011
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) terendah pada tahun 2011 di kawasan ASEAN adalah Singapura, yakni 3 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan 5 negara lain yakni
Lebih terperinciMateri Konsep Kebidanan
Materi Konsep Kebidanan A. MANAJEMEN KEBIDANAN 1. KONSEP DAN PRINSIP MANAJEMEN SECARA UMUM Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done). Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait kesehatan reproduksi perempuan. Pelayanan kebidanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu merupakan faktor yang sangat penting dalam kesehatan reproduksi, karena seluruh faktor yang lain sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu. Apabila ibu sehat
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan
Lebih terperinciSINOPSIS RENCANA TESIS
SINOPSIS RENCANA TESIS PENERAPAN PROMOSI KESEHATAN TRANSTHEORETICAL MODEL TERHADAP KECEMASAN AKSEPTOR KB DMPA (DEPO MEDROXY PROGESTERONE ACETAT) YANG MENGALAMI AMENORHEA OLEH LIANITA PRIMI OCTAVIANA 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setelah kelahiran (Cunningham, 2013). Periode nifas ini terjadi pemulihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nifas atau puerperium terjadi pada periode minggu-minggu pertama setelah kelahiran (Cunningham, 2013). Periode nifas ini terjadi pemulihan alat-alat kandungan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu dan bayi merupakan salah satu tanggung jawab bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seseorang yang pernah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seseorang yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah AKI (Angka Kematian Ibu). Berdasarkan SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibuibu selama kehamilan sampai dengan paska persalinan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia oleh WHO dianggap sebagai salah satu negara yang sukses dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Indonesia sebelumnya merupakan negara yang agresif melakukan
Lebih terperinci