BAB IV METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Untuk mempermudah langkah-langkah dalam melakukan penelitian, peneliti hendaknya merancang sebuah metode penelitian. Menurut Suryana (2010 : 16), metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Dengan kata lain, metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan. Mengacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat masalah dan pendekatannya, ada empat macam metode penelitian, yaitu metode eksperimen, metode verifikatif, metode deskriptif, dan metode historis. Dalam penelitan kali ini, penulis menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mencari unsur, ciri, dan sifat suatu fenomena. sedangkan metode verifikatif digunakan untuk menguji seberapa jauh tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya tercapai atau sesuai dengan teori-teori yang sudah ada (Suryana, 2010 : 16). Implementasi jenis penelitian deskriptif verifikatif dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana analisis perbandingan prediksi financial distress dengan menggunakan metode multiple discriminant (Altman), metode logit (Ohlson), dan metode probit (Zmijewski). Analisis menggunakan hitungan statistik untuk menguji keberlakuan suatu hipotesis dengan bantuan program komputer Statistical Program for Social Science (SPSS) versi

2 Variabel Penelitian Definisi Konsep Penelitian ini membandingkan tiga metode kebangkrutan yakni model Altman Z Score, model Ohslon Y Score, dan model Zmijewski X Score. Masingmasing model memiliki berbagai variabel yang digunakan untuk mengukur prediksi financial distress perusahaan manufaktur Jepang. Financial distress adalah suatu kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan, yang jika kondisi tersebut tidak dapat diatasi, maka perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Dengan kata lain, financial distress adalah satu tahapan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan sebelum terjadinya kebangkrutan Definisi Operasional Pada dasarnya, variabel pertama dalam penelitian ini difokuskan pada analisis financial distress dengan menggunakan metode multipel diskriminan model Altman Z Score, variabel kedua yang digunakan ini difokuskan pada analisis financial distress dengan menggunakan model Ohlson Y Score, sedangkan variabel ketiga menggunakan prediksi financial distress model Zmijewski X Score. Untuk lebih jelasnya mengenai operasionalisasi variabel penelitian diuraikan sebagai berikut Model Altman Z Score Model Altman Z Score mempunyai formula sebagai berikut Z = 1.2X X X X X5

3 50 Dimana X1 = working capital/total assets X2 = retained earning/total assets X3 = EBIT/total assets X4 = Market value of equity/total liabilities X5 = Sales/total assets Altman menggunakan nilai cut off dan Artinya jika nilai Z yang diperoleh lebih dari 2.675, perusahaan diprediksi tidak mengalami kebangkrutan di masa depan. Perusahaan yang nilai Z-nya berada di antara 1,81 dan 2,675 berarti perusahaan itu berada dalam grey area, yaitu perusahaan mengalami financial distress dalam keuangannya. Sedangkan perusahaan dengan nilai Z berada di bawah 1,81, artinya perusahaan itu diprediksi mengalami kebangkrutan Model Ohlson Y Score Model Ohlson Y Score, mempunyai formula sebagai berikut Y = X X2-1.4 X3 +.1 X4-2.4 X5-1.8 X6 +.3X7-1.7X8 -.5X9 Dimana X1 = log (total assets/gnp price-level index) X2 = total liabilities/total assets X3 = working capital/ total assets X4 = current liabilities/current assets X5 = one if total liabilities exceed total assets, zero otherwise X6 = net income/ total assets

4 51 X7 = cash flow of operations/total liabilities; X8 = one if net income was negative for the last two years, zero otherwise X9 = measure of change in net income (NIt NIt-1) / (NIt + NIt-1) Ohlson menyatakan bahwa model ini memiliki cut off point optimal pada nilai Maksud dari cut off ini adalah bahwa perusahaan yang memiliki nilai Y- Score lebih dari 0.38 berarti perusahaan tersebut diprediksi mengalami financial distress. Sebaliknya, jika nilai Y-Score perusahaan kurang dari 0.38, maka perusahaan diprediksi tidak mengalami financial distress Model Zmijewski X Score Model Zmijewski X Score mempunyai formula sebagai berikut. X = X X X3 Dimana, X1 = return on asset X2 = debt ratio X3 = current ratio Dari hasil perhitungan model Zmijewski, diperoleh nilai X-Score yang dibagi dalam dua golongan. Jika X-score bernilai negatif (X-Score < 0), maka perusahaan tersebut digolongkan dalam kondisi yang sehat. Sebaliknya, jika X- score bernilai positif (X-Score 0) maka perusahaan tersebut dapat digolongkan dalam kondisi yang tidak sehat atau cenderung mengarah ke financial distress.

5 52 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fitriyah (2013 : ) dan Saidah (2014 : 51-54) berikut akan diuraikan cara pengukuran seluruh variabel analisis rasio keuangan yang terdapat dalam ketiga model penelitian di atas. 1. WC/TA (Working Capital//Total Assets) WC/TA merupakan variabel yang menunjukkan perbandingan modal kerja dengan total aktiva. Variabel ini akan semakin baik apabila semakin besar, karena modal kerja merupakan ukuran keamanan dari kepentingan kreditur jangka pendek dan juga sebagai dana yang tersedia untuk diinvestasikan. Variabel ini terdapat dalam perhitungan model Altman Z Score dan Ohlson Y Score. Variabel WC/TA dihitung dengan rumus WC/TA = Working Capital/Total Assets = (Current Assets - Current Liabilities)/Total Assets 2. RE/TA (Retained Earning/Total Assets) Variabel ini mengukur profitabilitas perusahaan secara kumulatif selama perusahaan berdiri. Variabel ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ditahan dari total aset perusahaan. Laba ditahan menunjukkan berapa banyak pendapatan perusahaan yang tidak dibagikan dalam bentuk deviden kepada pemegang saham, dan ditahan untuk diinvestasikan kembali. Dengan demikian, laba ditahan bukan merupakan kas dan tidak dipergunakan untuk pembayaran deviden atau yang lain. Variabel ini hanya ada dalam pengukuran model Altman Z Score. Variabel RE/TA diukur dengan rumus RE/TA = Retained Earning/Total Assets

6 53 3. EBIT/TA (Earning Before Interest and Tax/ /Total Assets) Variabel EBIT/TA ini digunakan untuk mengukur kemampuan atau produktivitas aset dalam menghasilkan laba. Semakin rendah nilai variabel EBIT/TA menunjukkan rendahnya produktivitas aktiva dalam menghasilkan laba. Jika variabel ini bernilai negatif maka kemungkinan terjadinya financial distress akan semakin besar, begitu pula sebaliknya. Variabel ini hanya terdapat dalam perhitungan model Altman Z Score. Variabel EBIT/TA dihitung dengan rumus EBIT/TA = Earning Before Interest and Tax/ /Total Assets 4. MVE/TL (Market Value of Equity/Total Liabilities) Variabel ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dari nilai ekuitas. Nilai buku hutang diperoleh dengan menjumlahkan kewajiban lancar ditambah kewajiban jangka panjang. Variabel ini digunakan hanya dalam pengukuran model Altman Z Score. Variabel MVE/TL diukur dengan rumus MVE/TL = Market Value of Equity/Total Liabilities = (Shares Outstanding x Stockprice) /Total Liabilities 5. S/TA (Sales/Total Assets) Variabel ini menunjukkan efisiensi manajemen dalam menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan untuk menghasilkan penjualan dan mendapatkan laba. Variabel ini hanya digunakan dalam pengukuran model Altman Z Score. Variabel S/TA diukur dengan rumus S/TA = Sales/Total Assets

7 54 6. LOG(TA/GNP) ((Log(Total Assets/GNP price level index)) Variabel ini merupakan variabel yang mengukur ukuran perusahaan (firm size). Variabel ini hanya digunakan dalam pengukuran model Ohlson Y Score. LOG(TA/GNP) diukur dengan rumus LOG(TA/GNP) = (Log(Total Assets/GNP price-level index) 7. DR (Debt Ratio) atau TL/TA (Total Liabilities/Total Assets) Variabel DR atau TL/TA digunakan untuk mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur. Variabel ini memperlihatkan proporsi seluruh aktiva yang didanai oleh hutang. Variabel ini ada dalam perhitungan model Ohlson Y Score dan Zmijewski X score. Variabel ini dihitung dengan rumus DR = TL/TA = Total Liabilities/Total Assets 8. CL/CA (Current Liabilities/ Current Assets) Rasio CL/CA bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancarnya. Rasio CL/CA dihitung dengan rumus CL/CA = Current Liabilities/ Current Assets 9. EQ;NEG (1) if Total Liabilities >Total Assets (0) if Total Liabilities <Total Assets Variabel ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya dengan menggunakan seluruh aktiva perusahaan. Jika total kewajiban lebih besar dari total aktiva, maka variabel ini bernilai negatif sebaliknya jika total aktiva lebih besar dari total kewajiban maka variabel ini benilai positif. Variabel ini hanya terdapat dalam pengukuran model Ohlson Y

8 55 Score. Variabel ini dinyatakan dengan ukuran binominal, yakni 1 jika bernilai negatif dan 0 jika bernilai positif. 10. NI/TA (Net Income/Total Assets) Variabel NI/TA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Variabel ini hanya ada dalam pengukuran model Ohlson Y Score. Variabel NI/TA dihitung dengan rumus NI/TA = Net Income/Total Assets 11. CFO/TL (Cash Flow from Operation/Total Liabilities) Variabel ini menunjukkan efektifitas arus kas dari kegiatan operasional untuk memenuhi semua kewajibannya. Variabel ini hanya ada dalam pengukuran Ohlson Y Score. Variabel ini diukur dengan rumus CFO/TL = Cash Flow from Operation/Total Liabilities 12. NINEG (1) if Net Income < 0 for last 2 years; (0) if Net Income >0 Variabel ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih dari kegiatan bisnisnya selama dua tahun terakhir. Jika keuntungan bersih selama dua tahun terakhir lebih kecil dari nol, maka variabel ini bernilai negatif. Sebaliknya, jika keuntungan bersih selama dua tahun terakhir lebih besar dari nol, maka variabel variabel ini benilai positif. Variabel ini hanya terdapat dalam pengukuran model Ohlson Y Score. Variabel ini dinyatakan dengan ukuran binominal, yakni 1 jika bernilai negatif dan 0 jika bernilai positif.

9 NI (Net Income t Net income t-1)/(net income t + Net Income t-1) Variabel ini menunjukkan perbandingan keuntungan bersih tahun berjalan jika dikurangi atau ditambah keuntungan bersih tahun sebelumnya. Variabel ini hanya ada di dalam pengukuran model Ohlson Y Score. Variabel ini diukur dengan rumus NI = (Net Income t Net income t-1)/(net income t + Net Income t-1) 14. ROA (Return on Assets) Variabel ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan bersih dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi variabel ini maka semakin baik produktivitas aktiva dalam memperoleh keuntungan bersih. Variabel ini hanya ada dalam pengukuran Zmijewski X Score. Variabel ini diukur dengan rumus Return on Assets (ROA) = Earning After Tax/Total Assets 15. CR (Current Ratio) Merupakan perbandingan antara aktiva lancar (current assets) dengan utang lancar (current liabilities). Perumusannya adalah sebagai berikut. CA/CL = Current Assets/ Current Liabilities 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur elektronik Jepang yang terdaftar di Tokyo Stock Exchange First Section komponen Electrical Appliances di tahun periode penelitian, yakni tahun Sedangkan untuk perhitungan prediksi financial distress menggunakan data laporan keuangan

10 57 konsolidasi satu hingga tujuh tahun setelah terjadinya krisis finansial global 2008, yakni data laporan keuangan tahun Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian (Saidah, 2014). Kriteria yang ditetapkan untuk penentuan pengambilan sampel penelitian ini ada dua, yakni kriteria umum dan kriteria khusus. Kriteria umum adalah kriteria yang harus dipenuhi semua sampel, yakni sebagai berikut 1) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Tokyo Stock Exhange First Section sektor Electrical Appliances di tahun periode penelitian, yakni tahun 2016, dengan awal periode laporan pada bulan Maret. 2) Data laporan keuangan tersedia secara lengkap dari periode tahun fiskal 2009 hingga tahun fiskal Selain itu, penelitian ini juga menggunakan sampel yang dibagi dalam dua kelompok yakni perusahaan yang mengalami financial distress dan perusahaan yang tidak mengalami financial distress (matched pair). Dengan demikian, jumlah perusahaan yang mengalami financial distress dan tidak mengalami financial distress berjumlah sama. Kriteria khusus untuk menentukan perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan yang mengalami financial distress berdasarkan penelitian Almilia dan Kristijadi (2003 : 9) adalah 1) Memiliki net income negatif selama dua tahun berturut-turut, dan/atau 2) Selama lebih dari satu tahun tidak membayar deviden, Kriteria tersebut berlaku untuk data selama periode penelitian tahun

11 58 Selanjutnya, untuk kriteria yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan yang tidak mengalami financial distress adalah 1) Tidak memiliki net income negatif selama dua tahun berturut-turut, 2) Adanya pembayaran dividen selama lebih dari setahun, 3) Berasal dari tahun yang sama dalam sampel kategori perusahaan yang mengalami financial distress, 4) Berasal dari sektor yang sama dalam sampel kategori perusahaan yang mengalami financial distress, 5) Memiliki rata-rata total aset yang relatif sama dengan total aset sampel kategori perusahaan yang mengalami financial distress. Kriteria tersebut berlaku untuk data selama periode penelitian tahun Pada tabel di bawah ini dijelaskan proses pengambilan sampel penelitian dengan ketentuan sebagai berikut: Tabel 4.1 Penentuan Sampel Penelitian Kelompok Perusahaan Distress Keterangan Jumlah Perusahaan yang listing di Tokyo Stock Exchange kategori First Section sektor Electrical Appliances per 31 Maret 2016 Perusahaan yang tidak menggunakan laporan keuangan periode April-Maret (30) Perusahaan yang tidak menggunakan laporan keuangan dengan standar Japanese GAAP Perusahaan dengan laporan keuangan periode tahun fiskal tidak tersedia lengkap Perusahaan yang tidak memiliki net income negatif selama dua tahun berturut-turut dan/atau membayar dividen selama lebih dari satu tahun serta tidak mempunyai rata-rata total asset yang relatif sama dengan sampel kelompok perusahaan distress selama periode Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel kelompok perusahaan distress 10 Sumber : Data penelitian diolah (2016) 163 (66) (24) (33)

12 59 Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, terkumpul 10 perusahaan yang masuk dalam kategori distress. Untuk penentuan perusahaan yang termasuk dalam kategori sehat atau non-distress dilakukan dengan metode matched-pair seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dengan demikian, terkumpul 20 perusahaan (10 perusahaan distress dan 10 perusahaan non-distress) yang digunakan sebagai sampel penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang didapatkan oleh peneliti secara tidak langsung dari objek penelitian. Data yang diperoleh peneliti berupa laporan keuangan konsolidasi perusahaan pada tahun-tahun setelah terjadinya krisis finansial global, yakni selama tahun Sumber data diperoleh dari website resmi masing-masing perusahaan yang diunduh dalam bentuk file Adobe PDF ataupun Microsoft Excell Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah teknik dokumentasi. Peneliti mengunduh tiap-tiap data laporan keuangan periode 2009 hingga 2015 yang dipublikasikan untuk umum dalam bentuk file PDF atau Microsoft.Excell, dari masing-masing website resmi perusahaan yang ditetapkan sebagai sampel penelitian Teknik Analisis Data Sesuai dengan metode penelitian yang digunakan, untuk menghitung nilai

13 60 financial distress menggunakan model Altman Z Score, Ohlson Y Score, dan Zmijewski X Score, yaitu dengan cara mendeskripsikan setiap indikator-indikator variabel tersebut dari hasil pengumpulan data yang didapat. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data yang telah diperoleh adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, kemudian dilakukan analisis komparatif. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan metode statistik. Tahapan yang dilalui dalam teknik analisis data penelitian ini yaitu 1) Mengumpulkan data berupa laporan keuangan konsolidasi periode tahun , dari 20 perusahaan manufaktur elektronik Jepang yang telah ditetapkan sebagai sampel penelitian. 2) Penghitungan data-data laporan keuangan dengan menggunakan setiap model yaitu model Altman Z-score, model Ohlson Y Score, dan Zmijewski X Score. Dari setiap perhitungan tersebut, dianalisis secara statistik deskriptif dan ditentukan prediksi model terhadap perusahaan, apakah mengalami financial distress atau tidak. 3) Membandingkan hasil prediksi metode terhadap kondisi aslinya. 4) Memasukkan hasil perhitungan setiap model analisis kebangkrutan ke dalam aplikasi SPSS versi 23 untuk melakukan pengujian hipotesis. 5) Melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan aplikasi SPSS, ada beberapa uji yang dilakukan yaitu 1). Uji Asumsi Klasik Pada hipotesis kedua dinyatakan bahwa

14 61 Ha2 : Diduga terdapat perbedaan signifikan dari model analisis kebangkrutan Altman Z Score, Ohlson Y Score, dan Zmijewski X Score dalam memprediksi kondisi financial distress korporasi manufaktur elektronik Jepang. Untuk menguji hipotesis tersebut, dilakukan uji beda yang didahului oleh uji asumsi klasik. Ada dua jenis uji asumsi klasik yang dilakukan. 1). Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan modelmodel penelitian. Uji normalitas adalah membandingkan antara data yang akan diteliti dengan data berdistribusi normal berdasarkan mean dan standar deviasi. Dalam program SPSS, ada du acara untuk melakukan uji normalitas, yaitu : 1) Uji Kolmogorov-Smirnov, yakni uji normalitas untuk sampel besar. Dalam SPSS, jika dipilih tingkat signifikansi = 0.05 < nilai sig SPSS, maka dapat dikatakan bahwa data mengikuti distribusi normal. 2) Uji Shapiro-Wilks, yakni uji normalitas untuk sampel kecil sampai dengan jumlah 2000 [10]. Dalam SPSS, jika dipilih tingkat signifikansi = 0.05 < nilai sig SPSS, maka dapat dikatakan bahwa data mengikuti distribusi normal. 2). Uji Homogenitas

15 62 Uji homogenitas variansi dilakukan untuk menyelidiki apakah variansi data yang diamati ke-i dan ke-j sama. Variansi data harus memenuhi asumsi mempunyai variansi yang sama. Ada beberapa uji homogenitas yang biasa dilakukan, salah satunya adalah Uji Levene. Dalam SPSS, jika dipilih tingkat signifikansi = 0.05 < nilai sig SPSS, maka dapat dikatakan bahwa data mengikuti distribusi normal. 2). Uji Komparasi Apabila asumsi normalitas terpenuhi, pengujian komparasi parametrik dapat dilakukan dengan syarat data berdistribusi normal, homogen, dan jumlah subjek dalam setiap kelompok sama besarnya. Karena ada tiga kelompok data yang akan di uji, maka uji beda yang dilakukan adalah 1) Uji ANOVA Satu Arah (One Way ANOVA), yakni jenis uji statistika parametrik yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata antara lebih dari dua grup sampel. Beberapa asumsi yang harus dipenuhi pada uji Anova adalah: 1) Sampel berasal dari kelompok yang independen 2) Varian antar kelompok harus homogen 3) Data masing-masing kelompok berdistribusi normal Apabila asumsi tersebut tidak dapat dipenuhi, maka uji Anova tidak valid untuk dilakukan, sehingga harus menggunakan uji nonparametrik misalnya Kruskal Wallis. 2). Uji Kruskall Wallis,

16 63 Yaitu uji non parameter yang digunakan untuk membandingkan tiga atau lebih golongan data sampel. Uji Kruskal-Wallis dapat dilakukan pada data yang tidak terdistribusi normal. Masing-masing data tidak saling bergantung dan berbeda signifikan satu sama lain. Langkah-langkah dalam melakukan uji Krukal-Wallis adalah 1) Menentukan Ho dan Ha Ho = Diduga terdapat perbedaan signifikan dari model analisis kebangkrutan Altman Z Score, Ohlson Y Score, dan Zmijewski X Score dalam memprediksi financial distress korporasi manufaktur elektronik Jepang. Ha = Diduga tidak terdapat perbedaan signifikan dari model analisis kebangkrutan Altman Z Score, Ohlson Y Score, dan Zmijewski X Score dalam memprediksi financial distress korporasi manufaktur elektronik Jepang. 2) Menentukan daerah penerimaan Ho dan Ha dengan menggunakan distribusi ka kuadrat (chi square) atau X2 dengan nilai dan derajat bebas (df ) = k-1, sedangkan k adalah kelompok sampel yang diuji. 3) Menghitung nilai statistik uji Kruskal-Wallis dengan rumus H = n 12 N (N + 1) = Rj 3(N + 1) nj k=1 Dimana H = nilai Kruskal-Wallis dari hasil perhitungan

17 64 Rj = jumlah ranking dari kategori ke-j nj = banyaknya kasus dalam sampel pada kategori ke-j K = banyaknya kategori N = jumlah seluruh observasi Langkah-langkah untuk menghitung H adalah sebagai berikut. 1) Menentukan kelompok sampel yang akan dianalisis (k), jumlah observasi pada setiap kelompok sampel (nj), serta jumlah seluruh observasi. 2) Masing-masing nilai observasi diberi ranking secara keseluruhan dalam satu rangkaian, diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar. Nilai yang terkecil diberi ranking 1 dan nilai yang terbesar diberi ranking N (dimana N adalah jumlah seluruh observasi). Jika ada nilai yang sama, maka ranking dari nilai-nilai tersebut adalah rata-rata ranking dari nilai-nilai observasi tersebut. Pengambilan keputusan hipotesis dilakukan dengan dua acara : 1) Dasar pengambilan keputusan menggunakan perbandingan statistik hitung dengan statistik tabel. 1) Jika statistik hitung > statistik tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2) Jika statistik hitung < statistik tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2) Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas.

18 65 1) Jika probabilitas < 0.05, maka Ho diterima. 2) Jika probabilitas > 0.05, maka Ho ditolak. 6) Melakukan perhitungan tingkat akurasi dan tingkat error pada setiap model prediksi untuk menilai model mana yang merupakan prediktor paling akurat. Pada hipotesis ketiga, dinyatakan bahwa Ha3 = Diduga model Altman Z Score adalah model yang paling akurat untuk memprediksi kondisi financial distress korporasi manufaktur elektronik Jepang. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis tingkat akurasi dan tingkat error pada setiap model prediksi. Perbandingan antara prediksi dan kategori sampel dilakukan pada seluruh sampel yang ada. Setelah semua sampel selesai dihitung, maka diperoleh hasil rekap prediksi yang benar dan yang salah. Dari rekap prediksi tersebut dapat diketahui akurasi tiaptiap model. Tingkat akurasi menunjukkan berapa persen model memprediksi dengan benar dari keseluruhan sampel yang ada. Tingkat akurasi tiap model dihitung dengan cara sebagai berikut Tingkat akurasi sampel = Jumlah prediksi benar x 100% Jumlah sampel Selain akurasi setiap model, dipertimbangkan juga tingkat error dari setiap model. Penelitian ini menggunakan dua jenis tingkat error, yaitu tipe I dan tipe II. Tipe error I adalah kesalahan yang terjadi jika model memprediksi sampel tidak akan mengalami distress padahal kenyataannya mengalami

19 66 distress. Sebaliknya, Tipe error II adalah kesalahan yang terjadi jika model memprediksi sampel mengalami distress padahal kenyataannya tidak mengalami distress. Tingkat error dihitung dengan cara sebagai berikut Tipe error I = Tipe error II = Total error = Jumlah kesalahan tipe I x 100% Jumlah sampel tipe I Jumlah kesalahan tipe II x 100% Jumlah sampel tipe II Jumlah kesalahan tipe I & tipe II x 100% Total sampel Hasil dari pengukuran tingkat akurasi dan tingkar error selanjutnya digunakan untuk menyimpulkan model mana yang paling akurat untuk memprediksi kondisi financial distress pada perusahaan manufaktur elektronik Jepang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang akan dianalisis yaitu dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang akan dianalisis yaitu dari tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan melalui www.idx.co.id dan sumber-sumber lain yang mendukung. Adapun periode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang dikumpulkan dari penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari sumber lain yang telah tersedia sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah perusahaan-perusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108). Dalam penelitian ini populasi yang akan diteliti adalah - property dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Financial Distress. Financial distress merupakan tahap penurunan kondisi keuangan perusahaan. Financial distress terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret sampai Desember 2016. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama periode 2010 hingga tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat / lokasi pada penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2009 2012. Alasan mengapa penelitian dilakukan ditempat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, definisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, definisi BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk dari penelitian kuantitatif, definisi dari penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan alat analisis bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subjek penelitian Obyek dan subjek pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2014 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan right issue. B. Jenis Data Jenis data penelitian ini menurut cara memperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data yang digunakan sebagai bahan penelitian tersebut adalah perusahaan. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. data yang digunakan sebagai bahan penelitian tersebut adalah perusahaan. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada Maret 2017. Adapun data yang digunakan sebagai bahan penelitian tersebut adalah perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri manufaktur di Bursa Efek Indonesi (BEI) tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Dimana faktor terpenting untuk melihat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Dimana faktor terpenting untuk melihat perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk mengoptimalkan keuntungan atau laba. Dimana tujuan ini dapat dicapai jika perusahaan melakukan

Lebih terperinci

JUDUL: ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DISKRIMINATOR UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS

JUDUL: ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DISKRIMINATOR UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS JUDUL: ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI DISKRIMINATOR UNTUK MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Latar Belakang Penelitian Pentingnya analisis financial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan lainnya (Gitosudarmo, 2002:5). Perusahan harus terus memperoleh laba agar

BAB I PENDAHULUAN. tujuan lainnya (Gitosudarmo, 2002:5). Perusahan harus terus memperoleh laba agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan utamanya walaupun tidak menutup kemungkinan mengharapkan kemakmuran sebagai tujuan lainnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Populasi sasaran adalah perusahaan sektor tekstil dan garmen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website : www.idx.co.id dan melalui situs situs

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. publikasi Bursa Efek Indonesia dan sumber-sumber lain yang terkait dengan

III. METODE PENELITIAN. publikasi Bursa Efek Indonesia dan sumber-sumber lain yang terkait dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang bersumber dari hasil laporan publikasi Bursa Efek Indonesia dan sumber-sumber lain yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN BAB 3 METODA PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kinerja keuangan sebelum aktivitas dan kinerja keuangan setelah aktivitas pada perusahaan industri penghasil bahan baku yang tercatat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yang akan menjadi tempat/lokasi pada penelitian ini adalah BEJ. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Yang akan menjadi tempat/lokasi pada penelitian ini adalah BEJ. Alasan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Yang akan menjadi tempat/lokasi pada penelitian ini adalah BEJ. Alasan mengapa penelitian dilakukan di tempat ini karena di BEJ tersedia beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Liquidity Ratios IV.1.1 Current Ratio Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur pada sektor industri dasar dan kimia

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai sehingga penulis dapat memperoleh hasil penelitian mengenai analisis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN, SPRINGATE DAN OHLSON

PERBANDINGAN PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN, SPRINGATE DAN OHLSON PERBANDINGAN PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN, SPRINGATE DAN OHLSON Fairuz Zabady Zainal Abidin Putera (Program Studi Magister Manajemen Universitas Lambung Mangkurat) Fifi Swandari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini melakukan survey di Bursa Efek Indonesia (BEI) tepatnya pusat referensi pasar dalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pengambilan semple pada tanggal 29 Maret sampai bulan Desember 2016 pada Bursa Efek Indonesia yang menyediakan data laporan

Lebih terperinci

bidang EKONOMI Keywords : Kebangkrutan, Altman, Springate, Ohlson, Grover

bidang EKONOMI Keywords : Kebangkrutan, Altman, Springate, Ohlson, Grover bidang EKONOMI ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN, SPRINGATE, OHLSON, DAN GROVER PADA PERUSAHAAN DI SEKTOR PERTANIAN BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 2015 ANNISA OKTAVIANDRI, ANISAH FIRLI,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah menghasilkan barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif korelasional, yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif korelasional, yaitu metode 41 BAB III METODE PENELITIAN Rancangan penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif korelasional, yaitu metode penelitian yang menggambarkan secara sistematis, akurat dan aktual tentang hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan tahun 2013, dengan menggunakan objek penelitian berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang diambil dari Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang didesain untuk untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Nama NPM Jurusan Pembimbing : Tri Utami Saputri : 2A214851 : S1 - Akuntansi : Dr. Renny, SE., MM LATAR

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN 82 BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan kausalitas yang bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari September 2013 sampai dengan Februari 2014 dimana penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya artinya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya artinya perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Distress (Kesulitan Keuangan) Financial distress adalah suatu kondisi dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2014. B. Jenis Data Penelitian ini

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder, yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kausalitas. Penelitian kausalitas merupakan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara 2 variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Struktur Modal Perusahan Properti

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Struktur Modal Perusahan Properti BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Struktur Modal Perusahan Properti Dalam bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang dipakai dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN MODEL PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS ALTMAN, SPRINGATE, OHLSON, DAN ZMIJEWSKI (Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) disusun dan diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angkaangka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan assetaset

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM :

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN SEBAGAI PARAMETER KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT SMARTFREN TELECOM, TBK NAMA : RIZKY AMANDA PUTRI NPM : 26210162 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (Laba) yang optimal serta pengendalian yang seksama yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan (Laba) yang optimal serta pengendalian yang seksama yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan, baik tujuan perusahaan dalam jangka pendek maupun tujuan dalam jangka panjang. Dimana pada dasarnya tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomenafenomena. Teori-teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin kuat, cerdas dan semakin berisiko. Perluasan industri biasa dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. semakin kuat, cerdas dan semakin berisiko. Perluasan industri biasa dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin maraknya persaingan di setiap industri saat ini membuat perusahaan harus kreatif untuk selalu melakukan inovasi agar dapat terus tumbuh dan berkembang. Di era

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi), maupun hubungan. kausalitas (sebab-akibat) (Ulum & Juanda, 2016).

BAB III Metode Penelitian. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi), maupun hubungan. kausalitas (sebab-akibat) (Ulum & Juanda, 2016). BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini ialah penelitian asosiatif. Penelitian Asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Penyebab, dan Manfaat Informasi Kebangkrutan 2.1.1 Pengertian Kebangkrutan Dalam kenyataannya, tidak semua perusahaan mampu bertahan hidup dalam jangka panjang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi di Eropa diperediksi mengalami puncaknya pada

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi di Eropa diperediksi mengalami puncaknya pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi di Eropa diperediksi mengalami puncaknya pada tahun 2013. Ancaman krisis tersebut masih membayangi perkembangan Indonesia sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan situs dan melalui Indonesian Capital Market Directory

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dengan situs  dan melalui Indonesian Capital Market Directory BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia yang melalui internet dengan situs www.idx.co.id dan melalui Indonesian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian. Pada penelitian ini objek penelitian yang digunakan adalah seluruh perusahaan non keuangan dan non jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kebangkrutan. 1. Pengertian Kebangkrutan. Kebangkrutan atau kepailitan adalah biasanya diartikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kebangkrutan. 1. Pengertian Kebangkrutan. Kebangkrutan atau kepailitan adalah biasanya diartikan sebagai BAB II LANDASAN TEORI A. Kebangkrutan 1. Pengertian Kebangkrutan Kebangkrutan atau kepailitan adalah biasanya diartikan sebagai kegagalan perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 sampai 2013. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Lebih terperinci

RASIO KEUANGAN. 1. Definisi dan Tujuan Rasio Keuangan

RASIO KEUANGAN. 1. Definisi dan Tujuan Rasio Keuangan RASIO KEUANGAN 1. Definisi dan Tujuan Rasio Keuangan Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendukung seperti kerangka penelitian dan hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendukung seperti kerangka penelitian dan hipotesis BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bagian ini membahas antara lain berupa teori-teori yang mendukung atau mendasari dalam penelitian yang meliputi: pengertian kebangkrutan, penyebab kebangkrutan, model prediksi kebangkrutan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kegagalan bisnis atau mengalami financial distress yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kegagalan bisnis atau mengalami financial distress yang menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian di Indonesia masih belum menentu mengakibatkan tingginya risiko suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan yang ditandai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik 71 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Jenis dan desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik deskriptif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Data diperoleh dengan mengakses data melalui website www.idx.co.id dan Indonesian Capital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Masalah keuangan yang dihadapi oleh sebuah perusahaan apabila

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Masalah keuangan yang dihadapi oleh sebuah perusahaan apabila 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan suatu perusahaan akan mencerminkan kemampuan dalam menjalankan usahanya, distribusi aktiva, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha yang dicapai,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jakarta dengan mengunduh data dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Unit analisis dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah semua individu atau unit-unit yang menjadi objek penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), periode tahun 2012-2015.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan. Adanya pasar modal

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti berupa perusahaan yang bergerak dalam industri perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan 5 tahun yaitu dari tahun 2010

Lebih terperinci

dengan pada saat ekonomi dalam keadaan normal. Hal ini diakibatkan oleh rupiah terhadap mata uang asing dan kenaikan suku bunga kredit.

dengan pada saat ekonomi dalam keadaan normal. Hal ini diakibatkan oleh rupiah terhadap mata uang asing dan kenaikan suku bunga kredit. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebangkrutan merupakan salah satu fenomena yang dapat dilihat dalam semua bidang usaha, baik dimasa krisis maupun dimasa normal. Dimasa krisis potensi terjadinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Unit observasi dalam skripsi ini adalah perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 2011 yang memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2013 sampai dengan 2015. Sedangkan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Jenis dan Sumber Data 1.1.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat asosiatif karena bertujuan untuk menjelaskan pengaruh antara variabel bebas

Lebih terperinci

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE

ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE ANALISA POTENSI KEBANGKRUTAN PT HERO SUPERMARKET Tbk DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN PERIODE 2007-2012 Nama : Nur Fadhillah NPM : 25210123 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bertilia Lina Kusrina, SE.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekitar tahun 2008 terjadi krisis keuangan global di Amerika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekitar tahun 2008 terjadi krisis keuangan global di Amerika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar tahun 2008 terjadi krisis keuangan global di Amerika Serikat yang dampaknya menjalar sampai keseluruh dunia, termasuk negara berkembang yaitu Indonesia. Kondisi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh

METODE PENELITIAN. diolah, dianalisis, dan diproses berdasarkan teori yang relevan sehingga diperoleh 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode ini mengkhususkan pada studi kasus. Data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan kinerja keuangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 44 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Jadwal penelitian dilaksanakan mulai periode September 2015 sampai dengan Januari 2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Objek penelitian adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015. B. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu: 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu: Cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi global yang dimulai pada tahun 2008 mengakibatkan kondisi resesi pada banyak perusahaan di berbagai negara, sehingga dihadapkan dengan situasi perdagangan

Lebih terperinci