MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS"

Transkripsi

1 MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS TI-3205 Perancangan Teknik Industri II Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen 1 : Pemodelan Proses Bisnis PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2011 LSIK ITB MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS 1

2

3 Judul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen I : Pemodelan Proses Bisnis Tujuan Praktikum Tujuan Umum : 1. Mahasiswa mengetahui definisi sistem informasi, klasifikasi sistem informasi, dan pelaku sistem informasi. 2. Mahasiswa memahami berbagai pendekatan dalam analisis dan perancangan sistem informasi. 3. Mahasiswa dapat melakukan analisis dan perancangan sistem informasi manajemen sederhana dalam sebuah perusahaan manufaktur. Tujuan Khusus : 1. Mahasiswa memahami dan mampu mentransformasikan proses bisnis dari IDEF 0 ke DFD. 2. Mahasiswa dapat melakukan analisis dan perancangan sistem informasi dengan menggunakan pendekatan model-driven. 3. Mahasiswa dapat memahami dan mampu merancang context diagram, decomposition diagram, dan data-dictionary. Teori Singkat Pendahuluan Sistem Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam satu lingkungan tertentu untuk menampilkan fungsi-fungsi apapun yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Suatu sistem tersusun atas bagian-bagian sebagai berikut: Scope : ruang lingkup operasi/pengaruh Environment : di luar sistem (tidak dapat dikontrol) Boundary : batas scope dari sistem Interface : interaksi dengan lingkungan Subsystem (komponen) : bagian dari sistem Sistem Informasi Sistem Informasi adalah pengaturan sekelompok elemen-elemen yang terdiri atas sekumpulan orang, proses, data dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mendukung dan meningkatkan kegiatan operasional bisnis, maupun penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan. Perlu diperhatikan perbedaan antara data dan informasi. Data adalah fakta mentah yang belum diolah, sedangkan informasi adalah fakta yang sudah diolah, diorganisasikan, sehingga dapat memberi arti dan relevan dengan tujuan pengolahannya. LSIK ITB MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS 1

4 Pelaku dalam sistem informasi (Whitten, 2004) : System owners Membiayai pembangunan dan perawatan sistem. Mereka memiliki sistem, menentukan prioritas, tujuan sistem, dan kebijakan penggunaannya. Fokus utama dari system owners adalah biaya untuk merancang sistem dan keuntungan apa yang diberikan sistem kepada perusahaan. System users Pengguna sebenarnya dari sistem. Ia menggunakan sistem untuk mendukung atau menyelesaikan suatu pekerjaan. System users mendefinisikan kebutuhan bisnis dan ekspektasi performansi sistem yang akan dibangun. Fokus utama dari system users yaitu fungsionalitas sistem yang dirancang untuk mendukung pekerjaan mereka, kemudahan penggunaan, dan kemudahan untuk dipelajari. System designers Spesialis teknis yang merancang sistem sesuai dengan kebutuhan user. System designers merancang blueprint sistem sebagai pedoman sistem informasi yang akan dirancang. Dalam beberapa kasus, system designers adalah juga system builders. System builders Spesialis teknis yang membangun sistem informasi dan komponen-komponennya berdasarkan spesifikasi yang dirancang oleh system builder. Contoh dari system builder adalah systems programmers, network administrators, webmasters, dsb.. System analyst Spesialis yang mempelajari permasalahan dan kebutuhan dari perusahaan untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, dan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja perusahaan. System analyst memfasilitasi pembangunan sistem informasi dan aplikasi komputer dengan menjembatani celah komunikasi antara pelaku nonteknis (owners dan users) dan teknis (designers dan builders) IT vendors and consultants Menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelayanan berkaitan dengan sistem informasi yang dibangun. Dalam praktikum ini praktikan akan berperan sebagai system analyst, kemudian dilanjutkan sebagai system designer. Peran ini dimulai dengan memodelkan proses bisnis perusahaan yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Klasifikasi sistem informasi Sistem informasi hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran. Maka untuk 2 MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS LSIK ITB memudahkan, sistem informasi diklasifikasikan berdasarkan fungsi yang disediakan sistem tersebut. Sistem informasi secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Transaction processing system (TPS) Sebuah sistem informasi yang meng-capture dan memproses data transaksi bisnis. Penggunaannya pada level operasional dan berfokus pada data. Management information system (MIS) Sebuahi sistem informasi yang bertujuan menyediakan informasi dan laporan di bidang manajemen (management-oriented reporting) berdasarkan proses transaksi dan operasi dalam sebuah organisasi tersebut. Decision support system (DSS) Sebuah sistem informasi yang membantu mengidentifikasi alternatif keputusan dan menyediakan informasi pada situasi pengambilan keputusan (decision-oriented information) Executive Information System (EIS)

5 Sebuah sistem informasi untuk mendukung perencanaan dan asesmen kebutuhan dari level eksekutif (executive manager) Expert system Sebuah sistem informasi yang diprogram untuk menghasilkan keputusan dengan memindahkan dan mereproduksi pengetahuan serta keahlian dari seorang pakar (expertise) dan problem solver kemudian mensimulasikannya. Office automation system Sistem yang membantu pegawai untuk membuat dan membagikan dokumen yang mendukung aktivitas bisnis. Analisis dan perancangan sistem informasi Analisis Sistem Perancangan Sistem Pendekatan Analisis dan Perancangan Sistem : Model -Driven Traditional Method Object Oriented Method Analisis sistem adalah salah satu teknik pemecahan masalah yang mendekomposisi sistem menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dengan tujuan mempelajari kinerja dan interaksi yang terjadi antar komponen-komponen tersebut untuk mencapai tujuan sistem. Perancangan sistem (disebut juga sintesis sistem) adalah teknik pemecahan masalah yang melengkapi analisis sistem, merakit ulang komponen-komponen sistem yang telah didekomposisi menjadi satu sistem yang lengkap, yang diharapkan telah lebih baik. Analisis sistem informasi memiliki fokus pada business problem dan independen dari teknologi apapun yang dapat atau akan digunakan dalam implementasi solusi. Adapun perancangan sistem informasi memiliki fokus pada spesifikasi solusi yang bersifat computer based dan merupakan desain fisik solusi. Pendekatan dalam analisis dan perancangan sistem informasi Terdapat berbagai pendekatan dalam analisis dan perancangan sistem informasi. Pada kesempatan ini praktikan akan diperkenalkan kepada beberapa pendekatan yang bersifat model-driven, mempelajari dan menerapkannya pada analisis dan perancangan sistem informasi manajemen pada praktikum ini. Model merupakan representasi sederhana dari sebuah realita yang kompleks, di mana hanya hal-hal yang relevan saja yang perlu untuk dimodelkan. Model hanya merepresentasikan aspek-aspek tertentu yang menjadi tujuan dalam memodelkan suatu sistem. Pendekatan yang bersifat model-driven terbagi dua: Traditional method Pendekatan ini memisahkan analisis proses dan data, dan merupakan pendekatan yang telah digunakan selama paling tidak 25 tahun terakhir. Pendekatan ini terbagi dua, yaitu: LSIK ITB MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS 3

6 o o Structured analysis (process centered) Metode ini lebih menitikberatkan pada analisis proses baru kemudian analisis data. Dengan kata lain metode ini membuat model proses terlebih dahulu daripada model data. Salah satu metode dalam pendekatan ini adalah structured spesification. Dalam metode ini, system analyst menggambar model proses bisnis dalam serangkaian Data Flow Diagram (DFD). Metode inilah yang akan digunakan dalam parktikum ini. Penjelasan lebih lanjut dari metode ini terdapat dalam subbab selanjutnya. Contoh lain dari structured analysis adalah Bussiness System Planning (BSP) yang dikembangkan IBM, BSP memetakan hubungan proses bisnis dengan kelas data dalam bentuk matriks untuk memudahkan analyst melakukan analisis terhadap sistem. Information engineering (data centered) Metode ini lebih menitkberatkan pada analisis kebutuhan data baru kemudian analisis kebutuhan proses. Dengan kata lain metode ini membuat model data terlebih dahulu daripada model proses. Object oriented method Pendekatan ini baru berkembang beberapa tahun terakhir. Menurut Whitten (2004), Object Oriented Method (OOM) merupakan teknik model-driven yang mengintegrasikan data dan proses dalam sebuah object. OOM mengilustrasikan objek-objek dari sistem dari berbagai perspektif, seperti struktur, perilaku, dan interaksi antar objek. Metode Structured Spesification System Description (Business Process Decomposition) Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis sistem adalah dengan memetakan (memodelkan) proses bisnis yang terjadi dalam sistem tersebut. Sebuah proses bisnis menjelaskan bagaimana sebuah organisasi mencapai tujuannya. Dalam kaitannya dengan praktikum yang akan dilakukan, perusahaan (sebagai organisasi) yang memiliki salah satu tujuan menghasilkan profit melalui berbagai cara, salah satunya adalah kebijakan mengenai tipe perusahaan (Job shop, Mass Production, dll.), maupun penentuan target pasar. Maka dapat disimpulkan, cara organisasi mencapai tujuan yang berbeda berarti memiliki proses bisnis yang berbeda pula. Proses bisnis memiliki banyak pengertian, yaitu : Proses-proses yang mewakili aliran dari pekerjaan dan informasi seluruh bisnis yang bersangkutan. Proses-proses ini berinteraksi dalam entitas-entitas bisnis untuk menjalankan bisnis tersebut. Proses bisnis dapat bertahan lama, seperti siklus permintaan, atau hanya dalam jangka yang pendek, seperti laporan akhir tahun. Proses bisnis dengan siklus yang lama merupakan tipikal bagian dari analisa Business Process Reengineering (BPR) [OMG, 2003]. Sebuah bagian dari sekumpulan langkah-langkah yang ditujukan untuk mencapai tujuan. Sebuah proses dapat didekomposisi menjadi langkah-langkah proses dan komponen-komponen proses. Langkah proses menunjukkan bagian yang terkecil, level atomik, komponen proses dapat berupa daerah dari langkah-langkah proses individual menuju bagian yang paling besar dari proses-proses. [CMU/SEI-93-TR-23] 4 MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS LSIK ITB

7 Proses-proses secara umum diidentifikasikan sebagai titik awal dan akhir, interface, dan unit organisasi terkait, khususnya unit konsumen. Contoh dari proses-proses tersebut adalah: menciptakan produk baru, pemesanan kebutuhan dari sebuah supplier, membuat rencana marketing, pemrosesan dan pembayaran klaim asuransi dan lain-lain. Pemodelan proses adalah suatu teknik untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan struktur dan aliran data yang melalui proses sistem, dan/atau logika, kebijakan, dan prosedur yang diimplementasikan oleh proses sistem. Sistem kompleks biasanya terlalu sulit untuk dipahami secara menyeluruh pada saat ditampilkan sebagai suatu keseluruhan (dalam artian suatu proses tunggal). Oleh karena itu dalam analisis sistem, dipisahkan sistem menjadi subsistem komponennya, yang diuraikan menjadi subsistem yang lebih kecil, sampai didapatkan subset yang mampu dikelola dari keseluruhan sistem. Hal ini disebut dekomposisi. Dalam analisis sistem, dekomposisi memungkinkan analis mempartisi sistem menjadi subsistem logika dari proses untuk peningkatan komunikasi, analisis dan desain. Pada perancangan kali ini digunakan Decomposition Diagram untuk mempartisi sistem. Decomposition diagram menunjukan dekomposisi sistem secara top-down. Diagram Dekomposisi pada dasarnya adalah alat perencanaan untuk model proses yang lebih detail, yang disebut data flow diagram. Aturan pembuatan Diagram Dekomposisi : Tiap proses dalam diagram dekomposisi merupakan proses induk, proses anak atau keduanya. Induk harus memiliki dua anak atau lebih, satu anak tunggal tidak masuk akal karena tidak akan menunjukan detail tambahan mengenai sistem tersebut. Dalam sebagian besar standar pendiagraman dekomposisi, satu anak hanya bisa memiliki satu induk. Pada akhirnya, anak daru satu induk dapat menjadi induk dari anak-anaknya sendiri. Setiap penulisan fungsi dalam induk maupun anak, haruslah diawali dengan menggunakan kata kerja Berikut ini adalah contoh dari Decomposition Diagram Sistem Informasi Rental VCD : 1 Mengelola Sistem Informasi Rental VCD 1.1 Mendaftarkan pelanggan 1.2 Mengadakan VCD 1.3 Meminjamkan VCD Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) merupakan jenis dari sebuah pemodelan proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran dari data pada suatu sistem dan proses atau kerja yang dikerjakan pada sistem tersebut (Whitten, et al,2004). Dengan kata lain, DFD adalah metode yang menggambarkan aliran data melalui sistem informasi dan aktivitas atau proses yang dilakukan oleh sistem tersebut. Dengan DFD, pemakai dapat memvisualisasikan bagaimana sebuah sistem bekerja, apa yang akan dibangun oleh sistem, dan bagaimana sistem akan diimplementasikan. DFD berbeda dengan flow diagram, karena DFD tidak menggambarkan waktu proses maupun urutan proses. LSIK ITB MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS 5

8 Terdapat empat simbol yang digunakan untuk membuat DFD : Lingkaran menggambarkan proses, yang mengambil data sebagai input, melakukan sesuatu, dan kemudian mengeluarkannya. Persegi dengan garis kanan dan kiri yang terbuka menggambarkan penyimpanan data, meliputi penyimpanan elektronik seperti database. Persegi merepresentasikan external entity yang berhubungan dengan sistem (memberi/mengambil data). External entitas adalah sumber dan tujuan dari sistem input dan output. Jika ada bagian dari sistem yang perlu menerima data hasil olahan dari sistem SI itu sendiri, maka dia akan menjadi entitas luar. Misalnya direktur pt pti yang perlu menerima data laporan dari sistem, maka direktur pt pti dijadikan eksternal entitas Tanda panah menggambarkan aliran data, yang dapat berupa elektronik data item fisik. Function Database Entity Flow Gambar 1. Simbol DFD Beberapa aturan permodelan yang harus diperhatikan untuk merancang DFD, yaitu : 1. Setiap proses dan data store harus mempunyai paling tidak satu data yang masuk dan satu data yang keluar 2. Penamaan proses harus diawali dengan kata kerja dan diakhiri dengan kata benda 3. Setiap data store harus dilibatkan oleh minimal satu aliran data masuk dan satu aliran data keluar 4. Setiap external entity harus dilibatkan dengan paling tidak satu aliran data 5. Satu aliran data harus meliputi paling tidak satu proses. 6. Tidak mungkin terdapat aliran data antar data store 7. Tidak boleh terdapat aliran data antar entitas 8. Aliran data keluar masuk suatu proses = aliran data keluar masuk hasil dekomposisi proses tersebut 9. Pada setiap level diagram harus terdapat data store, kecuali pada context diagram 10. Boleh terdapat aliran data dari suatu proses ke proses lainnya, namun hanya jika data pada aliran tersebut tidak disimpan (kasus khusus) Untuk merancang DFD, dapat digunakan pendekatan Top-Down. Langkah langkah pembuatan DFD dengan menggunakan pendekatan ini adalah sebagai berikut : 1. System designer membuat context diagram yang menunjukkan interaksi (flow data) antara sistem (yang direpresentasikan dengan satu proses) dan sistem lingkungan (direpresentasikan dengan entitas). 2. Sistem didekompos pada level DFD yang lebih rendah menjadi satu set proses, dimana terdapat external entities, data storage dan aliran data antara ketiganya 3. Setiap proses kemudian didekompos menjadi diagram dengan level lebih rendah yang terdiri dari subprosesnya. 4. Pendekatan ini kemudian berlanjut pada subproses berikutnya, sampai detail kebutuhan cukup untuk mencapai 'primitive process' Context Diagram adalah level tertinggi dari DFD yang menunjukan relasi aliran data antara sistem dan entitas eksternalnya. Disebut juga DFD level 0 (nol). Tujuan dari diagram ini adalah untuk menggambarkan aliran data 6 MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS LSIK ITB

9 dari dan ke sistem terhadap entitas-entitas eksternal yang berkepentingan terhadap sistem tersebut. Context Diagram berisi : Orang/organisasi yang berkomunikasi dengan sistem Data yang diterima sistem untuk diproses Data yang dihasilkan sistem dan diekspor Batas antara sistem dan lingkungannya Hanya berisi satu buah proses Proses-proses di dalamnya tidak tampak karena yang digambarkan hanya batasan sistemnya. Berikut ini adalah contoh dari Context Diagram Sistem Informasi Rental VCD : Gambar 2. Context Diagram SI Rental VCD Dekomposisi dari Context Diagram menghasilkan Data Flow Diagram Level 1. Dalam DFD Level 1 ini, sistem dalam Context Diagram di break-down hingga menjadi komponen-komponen sistem yang lebih detail. Dekomposisi ini bersifat partisi top-down, dimulai dari yang umum hingga menjadi lebih spesifik. Berikut ini adalah contoh DFD level 1 dari Sistem Informasi Rental VCD : LSIK ITB MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS 7

10 Gambar 3. DFD level 1 SI Rental VCD Data Dictionary merupakan pendeskripsian makna tiap aliran data yang meliputi nama, deskripsi, dan tipe atau jenis datanya. Data dictionary adalah sebuah referensi yang digunakan untuk menjelaskan struktur dari elemen-elemen data (untuk user, desainer dan programmer). Berikut ini adalah aturan untuk membuat Data Dictionary : Definisi-definisi diusahakan berurutan sesuai urutan alfabet Dictionaries kecil dapat mengkategorikan entries (masukan) Berikan indent untuk definisi-definisi komponen dalam urutan seperti terlihat pada struktur Lebih praktis untuk mengasumsikan bahwa tipe low-level tertentu ada untuk mengurangi ukuran dan detail yang tidak perlu dalam data dictionary. Berikut adalah contoh data dictionary dari Sistem Informasi Rental VCD : No Nama Proses Name Code Description Type 1 Mengelola Sistem Informasi Rental VCD Alamat Pelanggan ALAMAT_PELANGGAN Alamat pelanggan rental TXT500 ID Pelanggan ID_PELANGGAN Kode (unik) pelanggan rental TXT5 ID Supplier ID_SUPPLIER Kode (unik) supplier rental TXT5 ID Transaksi ID_TRANSAKSI Kode (unik) transaksi TXT5 ID VCD ID_VCD Kode (unik) VCD yang dimiliki rental TXT5 Judul VCD JUDUL_VCD Judul VCD yang dimiliki rental TXT50 Nama Pelanggan NAMA_PELANGGAN Nama pelanggan rental TXT50 Tgl Transaksi TGL_TRANSAKSI Tanggal terjadinya transaksi peminjaman VCD D 8 MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS LSIK ITB

11 WARNING!! SEGALA BENTUK PLAGIATISME MAUPUN KECURANGAN AKADEMIS LAINNYA AKAN MENERIMA SANKSI SESUAI PERATURAN YANG BERLAKU DI ITB. Sumber Tambahan: ATURAN DASAR: HARAP BERKEMEJA DAN BERSEPATU SAAT MENGIKUTI RESPONSI DAN PRAKTIKUM KETERLAMBATAN DALAM MENGHADIRI RESPONSI DAN PRAKTIKUM SERTA PENGUMPULAN LAPORAN AKAN MENGAKIBATKAN PENGURANGAN NILAI SECARA LINEAR 1 MENIT = 1 POIN JIKA SAKIT ATAU BERHALANGAN HARAP MENYIAPKAN BUKTI TERTULIS DAN SURAT IZIN DAN MENYERAHKANNYA KE PJ MODUL 2 WILLIAM RUSLI P. LSIK ITB MODUL 2 PEMODELAN PROSES BISNIS 9

Modern structured analysis Approch(MSAA) dan structured system Analysis and Design Method (SSADM) BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI

Modern structured analysis Approch(MSAA) dan structured system Analysis and Design Method (SSADM) BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI Modern structured analysis Approch(MSAA) dan structured system Analysis and Design Method (SSADM) BY LILIS PUSPITAWATI, SE.,M.SI Metode analisis dan perancangan terstruktur Alat Bantu : Statement of purpose,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem menurut [Jog05] adalah sebagai berikut: Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya

Lebih terperinci

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE Reference : Whitten Bentley, Systems Analysis and Design Method, edisi 7, Bab 1. 1 8/27/2015 Perkenalan Nama : Anisa Herdiani, S.T., M.T. Kode dosen : NDN KK : SIDE Ruang

Lebih terperinci

Minggu 01 Sistem Informasi

Minggu 01 Sistem Informasi Minggu 01 Sistem Informasi Sistem Informasi (IS) adalah susunan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output

Lebih terperinci

Referensi. Buku : Systems Analysis & Design Methods (SADM), Whitten Jeffrey L, Leonny B., Kevin D., McGraw-Hill, 2004,ISBN :

Referensi. Buku : Systems Analysis & Design Methods (SADM), Whitten Jeffrey L, Leonny B., Kevin D., McGraw-Hill, 2004,ISBN : Buku : Referensi Systems Analysis & Design Methods (SADM), Whitten Jeffrey L, Leonny B., Kevin D., McGraw-Hill, 2004,ISBN : 0-07-121521-2 Analisa dan Perancangan Sistem, Keneth E. Kendall, Julie E.Kendall,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidangbidang tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Dikatakan oleh Kristanto (2008) bahwa Sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis Defri Kurniawan Content: Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis (-e-bisnis) Jenis Sistem Informasi Bisnis Konsep Dasar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE. Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE 3.1 Objek Penelitian Toko Primatech merupakan sebuah toko yang menjual berbagai macam peralatan komputer dan peralatan lainya yang berhubungan dengan komputer. Selain

Lebih terperinci

Pemodelan Proses. Didik Dwi P

Pemodelan Proses. Didik Dwi P Pemodelan Proses Didik Dwi P didik@um.ac.id Bahasan Pemodelan Proses Data Flow Diagram (DFD) 2 Pemodelan Proses Process modeling describes the way data flows throughout an organization or system. Process

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut Murdick, dkk (1984) merumuskan bahwa data adalah fakta yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan,

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi

BAB I. : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi Oleh Tujuan : Kundang K.Juman, Ir.MMSI : Agar Mahasiswa memahami konsep dasar sistem informasi BAB I Konsep Dasar Sistem 1.1 Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan konteks dimana pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORI Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis telah melakukan penelitian di sebuah cafe yang bernama Treehouse

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis telah melakukan penelitian di sebuah cafe yang bernama Treehouse 25 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis telah melakukan penelitian di sebuah cafe yang bernama Treehouse Cafe. Dari penelitian yang telah dilakukan maka si penulis dapat mendeskrpsikan

Lebih terperinci

1. Konsep dan Prinsip Analisa

1. Konsep dan Prinsip Analisa 1. Konsep dan Prinsip Analisa Pendataan industri dan perdagangan merupakan salah satu bagian dari ketersediaan data statistik industri dan perdagangan. Data yang mencakup di dalamnya yaitu : data kecamatan,

Lebih terperinci

Analysis Modeling 4/10/2018. Focus on What not How. Kenapa Analisis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan

Analysis Modeling 4/10/2018. Focus on What not How. Kenapa Analisis Kebutuhan. Definisi Analisis Kebutuhan. Langkah-Langkah Analisis Kebutuhan Kenapa Analisis Kebutuhan Analysis Modeling 1 Definisi Analisis Kebutuhan Definisi Analisis Kebutuhan Penguraian kebutuhan-kebutuhan yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB System Analysis Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB SDLC (System Development Life Cycle) Fase Analisis Dua komponen utama dalam fase analisis: Requirement Determination (Identifikasi kebutuhan) Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1. Definisi Perancangan BAB II LANDASAN TEORI Perancangan adalah tahapan perancangan (design) memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi. I Gde Dharma Nugraha

Konsep Sistem Informasi. I Gde Dharma Nugraha Konsep Sistem Informasi I Gde Dharma Nugraha Perkembangan Sistem Teknologi Informasi Era Akuntansi (1950-1960-an): Fokus aplikasinya adalah untuk aplikasi seperti aplikasi penggajian, piutang dagang, kas,

Lebih terperinci

ANALISA & DESAIN SISTEM

ANALISA & DESAIN SISTEM Mata Kuliah ANALISA & DESAIN SISTEM Donny Yulianto, S.Kom Data Pribadi Nama e-mail : Donny Yulianto : dy_2121@yahoo.fr No. Hp : 085649342131 2 Tujuan Mata Kuliah Mahasiswa mengetahui dan memahami cara

Lebih terperinci

Manajemen Sistem Informasi Publik

Manajemen Sistem Informasi Publik Manajemen Sistem Informasi Publik Disusun Oleh Kelompok 1: Praherdyan Navy P (105030101111011) Dhio Yudhistira (105030107111006) Kurnia Romadhoni (105030100111012) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xix

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xix DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori merupakan dasar tentang pendapat dalam melakukan penelitian atau penemuan yang didukung oleh data data dan argumentasi penulis. Fungsi dari landasan teori adalah untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

komponen Sistem informasi 1

komponen Sistem informasi 1 komponen Sistem informasi 1 Sistem : sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan Elemen Sistem: tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata kredit yang berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan. Maksudnya pemberi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Ref: 1. Analysis & Design of Information System, James A Senn. 2. Modern Systems Analysis and Design, 3/e, Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George Joseph S. Valacich.

Lebih terperinci

Sistem Informasi Gerson Dullosa Utama Univesitas Mercu Buana Yogyakarta Tugas Konsep Sistem Informasi

Sistem Informasi Gerson Dullosa Utama Univesitas Mercu Buana Yogyakarta Tugas Konsep Sistem Informasi Sistem Informasi Gerson Dullosa Utama Univesitas Mercu Buana Yogyakarta 14111053 Tugas Konsep Sistem Informasi MAKALAH SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha ESA, karena

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengantar System Analyst Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Definisi System Himpunan dari elemen-elemen yang berinteraksi satu sama yang lain untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Ialah sebuah set elemen atau komponen terhubung satu sama lain yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan (output) data dan

Lebih terperinci

Analisis Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks Kegagalan sistem seringkali diakibatkan karena langkah-langlah pengembangannya yang tidak lengkap, tergesa-gesa dan ceroboh. Kegagalan sistem kadang-kadang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan dalam menyusun laporan kerja praktek. Landasan teori yang akan dibahas meliputi tentang permasalahan atau prosedur yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data dan Informasi Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasaan Tentang Arti Sistem Sistem dapat diartikan sesuatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur untuk saling berhubungan, saat melakukan suatu kegiatan agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan unsur atau komponen yang saling berinteraksi, terkait serta saling bergantung satu dengan yang lain. Kumpulan unsur tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Analisis Sistem Terminologi sistem digunakan dalam berbagai cara yang luas sekali, sehingga sulit untuk mendefinisikannya dalam suatu pertanyaan yang merangkum semua penggunaannya

Lebih terperinci

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM

MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM MAKALAH DESAIN PERANGKAT LUNAK NAMA : RANI JUITA NIM : 41813120165 DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 A. DESAIN PERANGKAT

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen (dan Bisnis)

Sistem Informasi Manajemen (dan Bisnis) Pengertian Sistem Sistem Informasi Manajemen (dan Bisnis) Part 3 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Ada dua jenis sistem, yakni: Abstrak: suatu susunan teratur gagasan atau konsep yang saling bergantung satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Informasi Umum Pendidikan Tinggi Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia dijabarkan bahawa Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan

Lebih terperinci

SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN METHODS

SYSTEMS ANALYSIS AND DESIGN METHODS S E S I ANALISIS SISTEM Sesi 2 Analisis Sistem Referensi Whitten, p. 184-233 Senn, p. 148-211 McLeod, p. 108-133 Laudon, p. 301-368 Alter, p. 428-509 Metodologi pembangunan sistem (systems development

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Konsep Dasar Sistem Hanif Al Fatta M.kom Konsep Dasar Sistem Hanif Al Fatta M.kom Pengertian Sistem Untuk mengawali pembahasan tentang analisis dan perancangan sistem informasi, maka pemahaman akan sistem terlebih dahulu harus ditekankan. Definisi

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Pendekatan Terstruktur dan alat-alat pemodelan Sistem

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Pendekatan Terstruktur dan alat-alat pemodelan Sistem ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Pendekatan Terstruktur dan alat-alat pemodelan Sistem Model Pendekatan Pendekatan terstruktur Mempertimbangkan data dan proses yang mentransformasikan data sebagai

Lebih terperinci

BAB 8 PROCESS MODELLING

BAB 8 PROCESS MODELLING BAB 8 PROCESS MODELLING 8.1 Process model Proses modelling adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitasaktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah

Lebih terperinci

BAB 9 PROCESS MODELLING

BAB 9 PROCESS MODELLING 1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMMASI BAB 9 PROCESS MODELLING 9.1 Process model Proses modelling adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitasaktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Studi kepustakaan Penentuan Kebutuhan dan Data yang akan digunakan Pengumpulan Data yang diperlukan Mempersiapkan alat dan bahan penelitian Wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Perusahaan atau Organisasi tidak dapat terlepas dari kegiatan atau

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Perusahaan atau Organisasi tidak dapat terlepas dari kegiatan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu Perusahaan atau Organisasi tidak dapat terlepas dari kegiatan atau proses pengolahan data, data yang didapat bisa berasal dari pihak intern maupun pihak ekstern.

Lebih terperinci

Panduan Membuat Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Database Menggunakan Power Designer

Panduan Membuat Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Database Menggunakan Power Designer Panduan Membuat Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan Database Menggunakan Power Designer Disusun oleh: Oke Setiawan, S.T. Untuk keperluan internal dalam mendukung Tugas Besar Sistem Informasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN Level Sistem Informasi pada Perusahaan Sistem dalam suatu perusahaan terbagi menjadi empat level, yaitu: Operasional ( Operational-level Systems ) Pengetahuan ( Knowledge-level

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Hariyanto (2004, p59), sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling beinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Ia menjelaskan beberapa prinsip umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sistem, dan tahap evaluasi rancangan sistem. sistematis. Adapun model penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. perancangan sistem, dan tahap evaluasi rancangan sistem. sistematis. Adapun model penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas tentang tahapan-tahapan analisis dan perancangan aplikasi penilaian kesehatan KSP dan USP pada Dinas Koperasi Kabupaten Sidoarjo. Tahap-tahap tersebut terdiri

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis. BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1.Konsep Dasar Perancangan Perancangan basis data merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili kebutuhan pengguna.

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

Information System Analysis and Design

Information System Analysis and Design Information System Analysis and Design 1 Pengantar Perubahan relatif biaya dari H/W dan S/W Hardware Software 1960 1970 1980 1990 Sumber : Software Engineering a Programming Approach 2 nd Edition, Doug

Lebih terperinci

PEMODELAN ANALISIS. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom

PEMODELAN ANALISIS. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom PEMODELAN ANALISIS Di Susun Oleh : Linda Liana 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 PEMBAHASAN Model

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Data dan Informasi Data merupakan fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambargambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah

BAB III LANDASAN TEORI. Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini akan menjelaskan tentang teori-teori mengenai sistem berbasis komputer dari teori-teori yang berhubungan dengan landasan teori yang akan dipakai pada tahap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI

PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu memahami : 1. Memahami pengertian teknik dan sistem dokumentasi. 2. Mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Pada bab dua ini akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan oleh penulis sebagai acuan penulisan dalam melakukan penelitian dengan membandingkannya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. atau untuk menyelesaikan sasaran yang tertentu (FitzGerald:1981:5). lebih berarti bagi penerimanya (Mustakini, 2001:8).

BAB III LANDASAN TEORI. atau untuk menyelesaikan sasaran yang tertentu (FitzGerald:1981:5). lebih berarti bagi penerimanya (Mustakini, 2001:8). 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar 3.1.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

Lebih terperinci

III. METODE KONVENS IONAL 11. REKAYASA SISTEM BERBASIS KOMPUTER

III. METODE KONVENS IONAL 11. REKAYASA SISTEM BERBASIS KOMPUTER III. METODE KONVENS IONAL 11. REKAYASA SISTEM BERBASIS KOMPUTER 11.1 Sistem Berbasis Komputer (Computer-based System) Sistem berbasis komputer bertujuan untuk mendukung berbagai fungsi bisnis atau untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendidikan Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan cita-cita yang banyak diimpikan oleh semua manusia dalam mencapai kesuksesan. Suatu usaha pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjadwalan Pengertian jadwal menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pembagian waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan atau rencana

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

Rangkuman Materi Pengembangan Sistem Informasi

Rangkuman Materi Pengembangan Sistem Informasi Rangkuman Materi Pengembangan Sistem Informasi 1.Zachman s Framework Zachman s Framework ialah kerangka kerja dari Zachman yang merepresentasikan kebutuhan-kebutuhan pihak-pihak utama yang terlibat dalam

Lebih terperinci

Pemodelan Proses menggunakan Data flow Diagram (DFD)

Pemodelan Proses menggunakan Data flow Diagram (DFD) Pemodelan Proses menggunakan Data flow Diagram (DFD) Materi Model dan Model Proses Data Flow Diagram (DFD) Versi Representasi DFD Komponen DFD Proses, Entitas, Aliran Data, Data store Aturan-aturan dalam

Lebih terperinci

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering

Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering BPR Tahap 1 (Persiapan) Telaahan Business Process Reengineering (BPR) Tahap 1 - Persiapan Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir g SDM yang akan melakukan Reengineering Apa yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan sebagai landasan pemikiran

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan4 Sistem Informasi Manajemen Komputer: Pemodelan Proses Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Definisi Pemodelan proses adalah cara formal untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama

BAB II LANDASAN TEORI. kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jerry Fith Gerald (Jogiyanto, 2000), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal-hal dari permasalahan

Lebih terperinci

2. Bagaimana memodelkan Sistem Informasi jika dalam suatu organisasi belum ada

2. Bagaimana memodelkan Sistem Informasi jika dalam suatu organisasi belum ada Tahapan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi A. Pendahuluan Perkembangan IPTEK cukup pesat & kelihatannya tak terlihat mana ujung & pangkalnya, di mana & kapan berakhirnya. Demikian halnya metoda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Informasi dan Data Menurut sutabri (2004) sistem merupakan suatu sistem yang pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang

Lebih terperinci

8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI

8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI 8 PENGANTAR SISTEM INFORMASI 8.1 Sistem Informasi Sistem informasi dapat diartikan himpunan prosedur-prosedur yang bila dieksekusi atau dijalankan dapat memberikan informasi untuk pengambilan keputusan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perhitungan Penjualan PT Panca Patriot Prima Sistem penjualan pada PT Panca Patriot Prima memiliki rumus perhitungan sendiri mengenai proses transaksi penjualan, rumus

Lebih terperinci

PEMODELAN PROSES (DFD)

PEMODELAN PROSES (DFD) PEMODELAN PROSES (DFD) Pengantar Data Flow Diagram atau DFD adalah salah satu tools penting yang digunakan oleh analis sistem. Penggunaan DFD dipopulerkan oleh DeMarco (1978) dan Gane & Sarson (1979) melalui

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut Sari Murdowati (1998; 1), definisi sistem merupakan sekumpulan komponen terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci