M A R K E T I N G P L A N U M R A H M E R D E K A Februari 2017 / / /
|
|
- Yanti Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 M A R K E T I N G P L A N U M R A H M E R D E K A Februari 2017 / / / Ver.01
2 DENGAN NAMA ALLAH YANG PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
3 00 A ADA YANG BERBEDA HADIR DITENGAH ANDA BAGI MITRA PAYTREN
4 01 MEMBANTU REALISASI DEKATKAN DIRI KE / / / KA BAH
5 02 B PROGRAM INI ADALAH PROGRAM UMRAH YANG DI RANCANG KHUSUS YANG DAPAT DI IKUTI MITRA PAYTREN
6 03 SYARAT BERAGAMA ISLAM MEMILIKI NIAT UMRAH 100% PILIH PAKET UMRAH PILIH JADWAL BERANGKAT / / / SUDAH MENJADI MITRA PAYTREN
7 04 C JALAN MENUJU BAITULLAH TERASA SEMAKIN DEKAT
8 05 PAYTREN UMRAH Adalah Program Umrah yang dirancang secara khusus untuk membantu mereka yang sudah memiliki niat 100 % Umrah, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan dana, namun memiliki semangat yang tinggi dan hanya untuk mitra PayTren Karena Ibadah Umrah bukan lagi Impian, tapi Kebutuhan...!!! TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN BAGI ALLAH, KARENA ALLAH TIDAK MEMANGGIL YANG MAMPU TAPI MEMAMPUKAN YANG DIPANGGIL
9 06 MENGAPA HARUS BERSAMA UMRAH KARENA UMRAH BIMBINGAN USTAD YUSUF MANSUR ADALAH SATU SATUNYA PROGRAM YANG DI DUKUNG OLEH 5 TRAVEL TERNAMA DI INDONESIA DAN KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH. Bekerjasama dengan.
10 07 TERPERCAYA MEMBERIKAN PELAYANAN DENGAN SEPENUH HATI UNTUK KEPUASAN JAMA`AHNYA PEDULI PENGEMBANGAN KOMUNITAS, ANDA BERIBADAH SEKALIGUS MEMBANGUN KOMUNITAS DAN USAHA JANGKA PANJANG LEBIH MENGUNTUNGKAN KARENA LEBIH MURAH, MUDAH, CEPAT DAN MENGHASILKAN
11 08 D MENGAPA HARUS CEPAT KE BAITULLAH?
12 09
13 10 E PROGRAM UMRAH Adalah Program yang memberikan Banyak manfaat bagi : 1 Calon Jama`ah 2 Penjual Paket Umrah
14 1 MANFAAT UNTUK CALON JAMA`AH Apabila Jama ah yg belum memiliki dana cukup untuk berangkat Umrah maka bisa melalui program ini, karena Paket UMRAH bisa di angsur dengan Poin, Deposit, dan Cash. Dan untuk saat ini perusahaan memberikan PROMO BOOKING SEAT awal 100 % Berlaku sampai dengan Tgl 30 Maret CICILAN BOOKING SEAT AWAL RP / DOMPET PUT PROMO BS 100% / TABUNGAN PUT TOTAL SENILAI (RUPIAH) / PUT Rp ,- / 877 PUT 878 PUT Rp ,- / 1755 PUT Rp ,- / 5263 PUT 5264 PUT Rp ,- / PUT Rp ,- / PUT PUT Rp ,- / PUT Catatan : 1. Promo Booking seat maksimal Rp ,- 2. Promo ini hanya berlaku untuk tabungan booking seat awal 3. PUT (Poin Umroh Treni) 1 PUT = 285
15 12 2 SAMSARAH PENJUALAN Mitra A adalah Penjual Lisensi PayTren Langsung dari Mitra B Dan baik Mitra A maupun Mitra B sama sama SUDAH/BELUM melunasi Booking Seat. MENJUAL PAKET UMRAH CALON JAMA`AH
16 12 Apabila Anda Mampu Menjual Paket UMRAH Walaupun Baru BERBENTUK TABUNGAN BOOKING SEAT Maka Perusahakan Akan Tetap Memberikan Fee: CICILAN PRIBADI JAMA AH RP TRENI AKAN MEMBERIKAN SAMSARAH PENJUALAN LUNAS BS BELUM LUNAS BS Rp ,- 200 PUT 500 PUT Rp ,- 800 PUT 1.500PUT Rp ,- Rp ,- Rp ,- Catatan : Jika Mitra A belum lunas BS kemudian melakukan penjualan Paket Umrah kepada Mitra B lunas BS, dan sebelum komisi diterima kemudian mitra A melunasinya maka komisi yang akan diterima mitra A adalah : 1000 PUT + Rp ,-
17 13 3 JU ALAH / KOMISI MITRA PAYTREN Mitra A adalah Penjual Lisensi PayTren Langsung dari Mitra B, kemudian Mitra X menjual Paket UMRAH kepada Mitra B, Apa bila Mitra B sudah melunasi Booking Seat Rp 3,5 jt maka perusahaan akan memberikan Ju alah kepada mitra A
18 14 MITRA X ADALAH PENJUAL LISENSI PAYTREN LANGSUNG DARI MITRA B PUT MENJUAL PAKET UMRAH CALON JAMA`AH
19 PUT 200 PUT MENJUAL PAKET UMRAH PENJUAL LISENSI PAYTREN MITRA A ADALAH PENJUAL LISENSI PAYTREN LANGSUNG DARI MITRA B CALON JAMA`AH
20 16 4 JU ALAH / BONUS GENERASI 1 Mitra A adalah Penjual lisensi PayTren Langsung dari Mitra B, lalu Mitra B melakukan penjualan Paket Umrah Merdeka ke Mitra C. Maka Perusahaan Akan memberikan Ju alah kepada Mitra A dan Mitra B Rp , PUT MENJUAL PAKET PAYTREN
21 17 Perusahaan memberikan Ju alah / Bonus penjualan GENERASI 1 kepada Mitra A dalam bentuk cash dan poin karena Mitra B telah membantu perusahaan memasarkan Paket Umrah Merdeka. CALON JAMA`AH SYARAT: Mitra A dan Mitra C harus sudah melunasi Booking Seat
22 18 Mitra A adalah Penjual Lisensi PayTren Langsung dari Mitra B, kemudian Mitra X adalah Penjual Paket Umrah Merdeka dari Mitra B, lalu Mitra B menjual Paket Umrah Merdeka kepada Mitra C Maka Perusahaan memberikan bonus penjualan generasi 1 ke Mitra X dalam bentuk cash dan poin, juga kepada Mitra A dalam bentuk poin karena Mitra B telah membantu perusahaan memasarkan Paket Umrah Merdeka SYARAT: Mitra X dan Mitra C harus sudah melunasi Booking Seat
23 200 PUT + Rp ,- 200 PUT MITRA A ADALAH PENJUAL LISENSI PAYTREN LANGSUNG DARI MITRA B
24 20 5 JU ALAH / BONUS GENERASI 2-10 Mitra A adalah PENJUAL PAKET UMRAH dari Mitra B, lalu Mitra B menjual PAKET UMRAH kepada Mitra C, Mitra C menjual PAKET UMRAH kepada Mitra D dan seterusnya Perusahaan memberikan bonus penjualan generasi ke 2-10 kepada Mitra A dalam bentuk cash senilai Rp apabila Mitra A dan Calon Jamaah dari generasi ke 2 s/d 10 melakukan pelunasan Booking Seat, dan berlaku perhitungan dengan system Compress)
25 21 GENERASI KE 1 GENERASI KE 2 GENERASI KE 10 SYARAT: Pencapaian Generasi akan menentukan tingkat prestasi peserta (dijelaskan dalam slide terpisah)
26 22 5 JU ALAH / BONUS PESERTA AKTIF
27 23 Ju alah Peserta Aktif di bagi Berdasarkan Rabat Internasional / Minggu (Senin Minggu) 1 Syarat pertama, Mitra / Peserta sudah lunas booking seat & menjual minimal 1 Paket Umrah Merdeka SYARAT KEDUA adalah melakukan TRANSAKSI PRIBADI per Minggu berdasarkan akumulasi penjualan Pribadi Paket Umrah Merdeka dg perhitungan sbb: JUAL 1-4 1X TRANSAKSI / MG 2 JUAL 5-8 2X TRANSAKSI / MG JUAL X TRANSAKSI / MG JUAL X TRANSAKSI / MG JUAL X TRANSAKSI / MG JUAL X TRANSAKSI / MG 3 Syarat ketiga, maksimum Bonus adalah PUT, ketika ini dipenuhi maka mitra peserta tsb sudah bisa berangkat Umroh
28 24 Catatan: Rabat Internasional Mingguan adalah Total Paket Umrah Merdeka Perusahaan dari Senin hingga Minggu dikalikan PUT Akumulasi penjualan pribadi Paket Umrah Merdeka adalah sama dengan Jumlah Bagian yang diterima Mitra / Peserta yang memenuhi Syarat pertama s/d syarat ketiga.
29 25 6 CONTOH PERHITUNGAN BONUS PESERTA AKTIF ASUMSI: 1. Omset Penjualan dalam 1 minggu (Senin Minggu) = 100 Paket 2. Jumlah Mitra/Peserta Aktif (memenuhi semua syarat) = 30 peserta, terdiri dari: 10 peserta Paket (total 10 bagian) 10 peserta Paket (total 30 bagian) 10 peserta Paket (total 50 bagian) PERHITUNGAN AWAL: 1. Anggaran Rabat Internasional yang dibagikan = 100 Paket x 1500 PUT = PUT 2. Total yang dibagikan adalah 90 Bagian (kenapa bukan 100? Karena kemungkinan yang 10 bagian lagi bukan termasuk mitra/peserta aktif) 3. Jumlah PUT per Bagian = PUT / 90 Bagian = PUT / Bagian
30 26 KESIMPULAN: Untuk minggu tersebut setiap mitra/peserta aktif akan mendapatkan PUT / Bagian (misalkan 5 bagian berarti 5 Bagian x PUT = PUT) Seandainya Asumsi per minggu tidak berubah maka untuk mendapatkan PUT hanya membutuhkan kurang lebih 12 Minggu saja, dan itu berarti PayTren sudah MEmbantu Realisasikan DEkatakan diri ke KAbah ( PAYTREN )
31 27 6 TINGKAT PRESTASI PESERTA Pendapatan Bonus Generasi dari generasi tertinggi akan menentukan tingkat prestasi peserta seperti yang ada disamping kiri. Misalkan peserta sudah mendapatkan Bonus Generasi ke-1 maka tingkat prestasi peserta tersebut adalah Jamaah. Apabila peserta mendapatkan Bonus Generasi ke-10 maka tingkat prestasi peserta tersebut adalah Distributor Utama.Tingkat Prestasi Peserta ini tidak akan turun lagi walaupun pada periode berikutnya Bonus Generasi yang didapat lebih rendah dari sebelumnya.semua ini akan terlihat saat kita masuk ke Virtual Office Umrah
32 28 Distributor Utama Distributor Senior Distributor Junior Agent Agent Senior Agent Junior Sub Agent Sub Agent Senior Sub Agent Junior Jama`ah
33 29 7 PROGRAM PENGEMBANGAN UMRAH 2017 MARKETING SUPPORT TARGET TEAM INTI
34 30 STEP 01 CARI ( 3-10 ) DATA ORANG YG BERPENGARUH SPIRITUAL DI DAERAH TUJUAN.
35 31 STEP 02 MEMILIH 5 ORANG YANG PALING PENGARUH SPIRITUAL / YANG CERDAS, JIWA USAHA, JIWA PEMIMPIN, PUNYA MODAL.
36 32 STEP 03 MASING-MASING YG TERPILIH REFERENSIKAN 5 KANDIDAT UNTUK DITRAINING DI KANTOR PUSAT.
37 33 STEP 04 TEAM INTI + 5 KANDIDAT BERANGKAT KE DAERAH TUJUAN UNTUK MENCARI 25 ORANG YANG BERPENGARUH SPIRITUAL, CERDAS, JIWA USAHA, JIWA PEMIMPIN, & PUNYA MODAL.
38 34 STEP ORANG TERPILIH MENGIKUTI TRAINING INTENSIVE DARI KANTOR PUSAT.
39 35 STEP 06 PENCAPAIAN TARGET TERPENUHI.
40 36 8 KONSEP PENGEMBANGAN UMRAH & PEMBAGIAN WILAYAH PEMASARAN WILAYAH I Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta, Indramayu WILAYAH II Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Garut WILAYAH III Sumedang, Majalengka, Kuningan, Cirebon, Ciamis, Tasikmalaya
41 37 CONTOH : PELUANG UMRAH JAWA BARAT
42 38 AGEN JML NO. KABUPATEN KEC TARGET AWAL (RP) TARGET KETERANGAN 1 BANDUNG ,690,800, BANDUNG BARAT ,302,000, BEKASI ,996,400, BOGOR ,472,000, CIAMIS ,124,800, CIANJUR ,604,000, CIREBON ,472,000, GARUT ,645,600, INDRAMAYU ,690,800, KARAWANG ,604,000, KUNINGAN ,777,600, MAJALENGKA ,256,800, PURWAKARTA ,475,600, SUBANG ,604,000, SUKABUMI ,079,600, SUMEDANG ,430,400, TASIKMALAYA ,385,200, TOTAL 537 1,302,000, ,611,600,000.00
43 39 MENYIAPKAN PROPERTI ACARA TICKETING PESERTA (CETAK & DISTRIBUSI) SUSUNAN ACARA BACK DROP ROLL BANNER SPANDUK TEMPAT PENYELENGGARAAN ACARA PERALATAN : (SOUND SYSTEM, AUDIOVISUAL, PROJECTOR DAN DOKUMENTASI) PENGISI ACARA (MC, PEMBICARA UTAMA,DLL) KONSUMSI ACARA SNACK & MAKAN PANITIA ACARA (TEAM INTI, COORDINATOR,DAN PELAKSANA PROYEK) MODUL / MATERI ACARA HADIAH / DOOR PRIZE
44 TERIMA KASIH SELAMAT BEKERJA DAN BERIBADAH
M A R K E T I N G P L A N U M R A H M E R D E K A Februari 2017 / / /
M A R K E T I N G P L A N U M R A H M E R D E K A 2 0 1 7 Februari 2017 / / / Ver.01 DENGAN NAMA ALLAH YANG PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG 00 A ADA YANG BERBEDA HADIR DITENGAH ANDA BAGI MITRA PAYTREN 01
Lebih terperinciAda yang berbeda hadir di tengah - tengah anda. Bagi Jama'ah PayTren
Ver.01/IX 2017 Ada yang berbeda hadir di tengah - tengah anda Bagi Jama'ah PayTren UMRAH MERDEKA ME ; mbantu R ; ealisasi DE ; katkan diri ke / / / KA ; bah Mengapa harus cepat ke BAITULLAH? JALAN MENUJU
Lebih terperinciDIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014
TOTAL BAES01 JAWA BARAT 129,401,372,000.00 BELANJA PEGAWAI 100,974,521,000.00 BELANJA BARANG OPERASIONAL 8,203,990,000.00 BELANJA BARANG NON OPERASIONAL 2,838,361,000.00 BELANJA MODAL 17,384,500,000.00
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2006, TAHUN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Alokasi. Dana. SDA. Pertambangan. Panas Bumi. TA 2012. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01/PMK.07/2012 TENTANG PERKIRAAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. keterampilan para petani dan petugas melalui sekolah lapangan serta pelatihan pemandu (PL I, PL II, PL III).
KATA PENGANTAR Kegiatan SL-PTT merupakan fokus utama program yang dilaksanakan dalam upaya mendorong terjadinya peningkatan produktivitas padi. Kegiatan ini dilaksanakan secara serempak secara nasional
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (dalam rupiah)
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 214 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 2 JAWA BARAT SEMULA SETELAH 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA 1 RUPIAH MURNI 3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 4 PERADILAN
Lebih terperinciMODAL DASAR PD.BPR/PD.PK HASIL KONSOLIDISASI ATAU MERGER
LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 30 Tahun 2010 TANGGAL : 31 Desember 2010 TENTANG : PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2010 Kementerian Keuangan. Dana Bagi Hasil. Pertambangan. Panas Bumi. PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 06/PMK.07/2010 TENTANG ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA
Lebih terperinciLAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA (TRANSAKSI KAS) BELANJA WILAYAH MELALUI KPPN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (dalam rupiah)
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 5 MAHKAMAH AGUNG : 2 PROP. JAWA BARAT SEMULA SETELAH 1 I. IKHTISAR MENURUT SUMBER DANA 1 RUPIAH MURNI 3 KETERTIBAN DAN KEAMANAN 4
Lebih terperinciCAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016
CAPAIAN INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN AREA MANAJEMEN TRIWULAN I TAHUN 2016 NO STANDAR JUDUL INDIKATOR Jan Feb Mar CAPAIAN TRW I ANALISA RTL 1 Manajerial 1 : Pengadaan rutin peralatan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendapatan di daerah setempat. Penyediaan lapangan kerja berhubungan erat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daya beli masyarakat berkaitan erat dengan pendapatan perkapita, Sedangkan pendapatan perkapita dipengaruhi oleh penyediaan lapangan kerja dan distribusi pendapatan
Lebih terperinciPT. Veritra Sentosa Internasional (treni) menawarkan model kemitraan sebagai berikut:
RENCANA BISNIS/PEMASARAN (Marketing Plan Versi 2017.02) PT. Veritra Sentosa Internasional (Treni) adalah perusahaan yang memasarkan Lisensi penggunaan jasa aplikasi bernama PayTren yang dapat digunakan
Lebih terperinciRENCANA BISNIS/PEMASARAN
RENCANA BISNIS/PEMASARAN (Marketing Plan Versi 2015.02) PT Veritra Sentosa Internasional (treni) adalah perusahaan yang menyediakan produk/ layanan teknologi dibidang micropayment dengan perangkat lunak
Lebih terperinciPT. Veritra Sentosa Internasional (treni) menawarkan model kemitraan sebagai berikut:
RENCANA BISNIS/PEMASARAN (Marketing Plan Versi 2017.02) PT. Veritra Sentosa Internasional (Treni) adalah perusahaan yang memasarkan Lisensi penggunaan jasa aplikasi bernama PayTren yang dapat digunakan
Lebih terperinciDATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017
DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017 I. REALISASI INVESTASI PMA & PMDN 1. Total Realisasi Investasi PMA dan PMDN berdasarkan Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan salah satu kegiatan pemerintah Indonesia yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang
56 BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN A. Letak Wilayah dan Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 50-7 50 Lintang selatan dan 104 48-108 48 Bujur Timur, dengan luas
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah Jawa
Lebih terperinci1. COOPERATIVE FAIR KE-1
Cooperative Fair Adalah Agenda Tahunan Dinas Koperasi Dan Umkm Provinsi Jawa Barat Yang Telah Dilaksanakan Sejak Tahun 2004 Dan Pada Tahun 2014 Ini Adalah Penyelenggaraan Yang Ke-11. Cooperative Fair Merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jawa Barat adalah salah satu Provinsi di Indonesia. Provinsi Jawa Barat memiliki luas wilayah daratan 3.710.061,32 hektar, dan Jawa Barat menduduki
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1969 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI DI BANDUNG DAN PERUBAHAN DAERAH HUKUM PENGADILAN TINGGI DI JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN No : 005/IMI - JABAR/SK-JUKLAK ADV. MOTOR/WIS/A/I/2014 Tentang
SURAT KEPUTUSAN No : 005/IMI - JABAR/SK-JUKLAK ADV. MOTOR/WIS/A/I/2014 Tentang PERATURAN PENYELENGGARAAN EVENT ADVENTURE MOTOR RAPAT KERJA PROVINSI 2013 IKATAN MOTOR INDONESIA JAWA BARAT BAB I PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015
BPS PROVINSI JAWA BARAT INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015 No. 38/07/32/Th. XVIII, 1 Juli 2016 Pembangunan manusia di Jawa Barat pada tahun 2015 terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Januari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di
Lebih terperinciSumber: Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (2012)
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu sektor penting yang bisa menunjang pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, mendorong pemerataan pembangunan nasional dan mempercepat
Lebih terperinciRENCANA BISNIS/PEMASARAN (Marketing Plan Versi )
RENCANA BISNIS/PEMASARAN (Marketing Plan Versi 2015.05) PT Veritra Sentosa Internasional (treni) adalah perusahaan yang memasarkan Lisensi penggunaan Aplikasi/Software/Perangkat Lunak/Teknologi bernama
Lebih terperinciYth. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota se-jawa Barat. Disampaikan dengan hormat, terima kasih. T April 2017 antor Wilayaha
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT Jl. Jenderal Sudirman No. 644 Bandung 40183 Telepon (022) 6032008; Faksimili (022) 6037850 Website: www.jabar.kemenag.go.id
Lebih terperinciPRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 46/08/32/Th. XVII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014 TAHUN 2014, PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 253.296 TON, CABAI
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah, karenanya pembangunan lebih diarahkan ke daerah-daerah, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan merupakan pemanfaatan segala potensi yang ada di masingmasing daerah, karenanya pembangunan lebih diarahkan ke daerah-daerah, sehingga pelaksanaannya
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013
No. 02/11/Th. XIV, 12 November 2014 INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kota Bekasi Tahun 2013 A. Penjelasan Umum IPG merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberlakukan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah. Tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang bergulir tahun 1998 telah membuat perubahan politik dan administrasi, salah satu bentuk reformasi tersebut adalah perubahan bentuk pemerintahan yang
Lebih terperinciKONTRAK PERJANJIAN PT IKHLAS BERKAH MANDIRI DENGAN AGEN PROPERTI INDEPENDENCE. Bismillahhirrahmannirrohim
KONTRAK PERJANJIAN PT IKHLAS BERKAH MANDIRI DENGAN AGEN PROPERTI INDEPENDENCE Bismillahhirrahmannirrohim Pada hari Tanggal Bulan Tahun di yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ike Hermin Cahyani Jabatan:
Lebih terperinciSudahkah anda menjadi tamu Allah? JIKA BELUM Sudah adakah Niat anda untuk menjadi tamu Allah??
SAHABAT SBL Sudahkah anda menjadi tamu Allah? JIKA BELUM Sudah adakah Niat anda untuk menjadi tamu Allah?? Panggilan Allah SWT Dan Kalian sempurnakanlah Ibadah Haji dan Umrah semata-mata karena Allah (Al
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Timur dan Tenggara. Negara-negara dengan sebutan Newly Industrializing Countries
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu pendorong yang signifikan pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di dunia terutama di Asia Timur dan Tenggara.
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Februari 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun dan pos hujan di
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 20/Kpts/KPU-Prov-011/VIII/2012 PEDOMAN TEKNIS PENDAFTARAN, PENELITIAN, DAN PENETAPAN PASANGAN CALON
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT
EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT Disampaikan oleh : Prof. DR. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Disampaikan pada : Rapat Koordinasi Pemantauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dan pengurangan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental dan lembaga termasuk pula percepatan/akselerasi
Lebih terperinciKEPALA STASIUN KLIMATOLOGI
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan September 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan November, Desember 2013 dan Januari 2014 disusun berdasarkan hasil pengamatan data hujan dari 60 stasiun
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR
Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan April 2013 serta Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan
Lebih terperinciSATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i 1. GEOGRAFI Tabel : 1.01 Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat Dan Kabupaten/Kota... 1 Tabel : 1.02 Jumlah Kecamatan Dan Desa Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011... 2 2. KETENAGAKERJAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak otonomi daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak otonomi daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001 diharapkan pembangunan di daerah berjalan seiring dengan pembangunan di pusat. Hal tersebut
Lebih terperinciVERITRA SENTOSA INTERNASION
VERITRA SENTOSA INTERNASION PT Veritra Sentosa Internasional (treni) adalah perusahaan yang menyediakan produk/ layanan teknologi dibidang micropayment dengan perangkat lunak bernama PayTren. PayTren adalah
Lebih terperinciSeminar Perencanaan Ibadah
Seminar Perencanaan Ibadah P e r h a t i a n : Rasullah SAW Bersabda : Dari satu umrah ke umrah lainnya adalah penghapusan dosa-dosa di antara keduanya dan haji yang mabrur tidak mempunyai balasan kecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hayati yang tinggi yaitu berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi yaitu berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di daratan, udara, maupun
Lebih terperinciTIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 15/02/32/Th.XVII, 16 Februari 2014 TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan
Lebih terperinciPENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2013
PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Barat 2012 BKKBN PROVINSI JAWA BARAT INDIKATOR KKP SASARAN 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerapan otonomi daerah di Indonesia hingga saat ini merupakan wujud dari diberlakukannya desentralisasi. Otonomi daerah ini selaras dengan diberlakukannya
Lebih terperinciBAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT
BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota eranan ekonomi wilayah kabupaten/kota terhadap perekonomian Jawa Barat setiap tahunnya dapat tergambarkan dari salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Martani (011) sejak reformasi pada tahun 1998 berbagai perubahan terjadi di Indonesia. Perubahan tersebut tidak hanya dirasakan di pusat pemerintahan,
Lebih terperinciDaftar Populasi dan Sampel Penelitian
Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian No Kabupaten/Kota Kriteria Sampel 1 2 1 Bogor Sampel 1 2 Sukabumi Sampel 2 3 Cianjur Sampel 3 4 Bandung Sampel 4 5 Garut Sampel 5 6 Tasikmalaya Sampel 6
Lebih terperinciPAGU ANGGARAN (Rp) 1 Pengadaan Pakaian Korpri 134,950, Juli. 1 Jasa Kebersihan 164,700,000 Pebruari. 2 Jasa Keamanan 135,000,000 Pebruari
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DAFTAR TAHUN 2012 NO I II Peningkatan Kemampuan Sumber Daya Aparatur Dinas Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Dinas ESDM 1 Pengadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak kebijakan pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2001 diharapkan pembangunan di daerah berjalan seiring dengan
Lebih terperinciRAKOR MONEV BULAN AGUSTUS 2007
RAKOR MONEV BULAN AGUSTUS 2007 Hotel Horison Kota Bekasi Kamis, 9 Agustus 2007 KEDISIPLINAN PENYAMPAIAN LAPORAN MONEV BULAN JULI KAB/KOTA YANG MENYAMPAIKAN LAPORAN MONEV TEPAT WAKTU (sd tgl 5 Agustus 2007):
Lebih terperinciBuletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Analisis Hujan, Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 serta Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 disusun berdasarkan hasil pengamatan dari 60 stasiun dan pos hujan di wilayah
Lebih terperinciRingkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat
2016 Ringkasan Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Penerapan UU di Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat Daftar Isi I. Latar Belakang Masalah... 4 II. Maksud
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Provinsi Jawa Barat Kabupaten dan kota provinsi Jawa Barat berjumlah 26 kabupaten/kota yang terdiri dari 17 kabupaten dan 9 kota dengan 625 kecamatan dan 5.877 desa/kelurahan. Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melakukan reformasi pengelolaan keuangan dengan. mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah melakukan reformasi pengelolaan keuangan dengan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang mensyaratkan bentuk
Lebih terperinciPESAN DIREKSI. Bismillahhirrahmannirrahim. Assalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh
PESAN DIREKSI Jasmine terdiri dari para personel yang sangat berpengalaman, dalam pelaksanaan perjalanan Umroh, Al-Haramain Jasmine bekerjasama dengan PT Ayu Cipta Internusa yang memiliki ijin penyelenggaraan
Lebih terperinciNomor : W10-A/2565/OT.01.2/XII/2012 Bandung, 4 Desember 2012 Lampiran : 1 (satu) bundel Perihal : Laporan Tahunan 2012
PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG JL. SOEKARNO HATTA NO.714 TELP. (022) 7810365 / FAX. (022) 7810349 KODE POS 40293 homepage : www.pta-bandung.go.id / e-mail : surat@pta-bandung.go.id / pta-bandung@badilag.net
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Drs. Helmizar Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI
KATA PENGANTAR Drs. Helmizar Kepala Pusat Kajian Akuntabilitas Keuangan Negara Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS BISNIS BIRO PERJALANAN HAJI DAN UMROH PT ARMINAREKA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN NO:83/DSN-MUI/VI/2012
BAB IV ANALISIS BISNIS BIRO PERJALANAN HAJI DAN UMROH PT ARMINAREKA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN NO:83/DSN-MUI/VI/2012 A. Analisis terhadap Bisnis Biro perjalanan Haji dan Umroh di PT. Arminareka Perdana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di Indonesia dilandasi oleh Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 dan Undang-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan keuangan sektor publik khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah. Otonomi daerah di Indonesia dilandasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya pendapatan nasional di era globalisasi seperti saat ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya pendapatan nasional di era globalisasi seperti saat ini adalah hasil dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin pesat. Hal ini dapat
Lebih terperinciUmroh: A Spiritual Journey. Seni Memaknai Usia
Umroh: A Spiritual Journey Seni Memaknai Usia TENTANG KARYA AGUNG BERSAMA (KAB) Karya Agung Bersama (KAB) dibuat sebagai wadah kelompok mitra ARMINAREKA PERDANA dibawah jalur RUDI RIYANTO untuk memastikan
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT
KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 03/Kpts/KPU-Prov-011/VII/2012 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah dan desentralisasi yang efektif berlaku sejak tahun 2001 merupakan awal pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Otonomi daerah
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Indeks Kemampuan Keuangan (IKK) Indeks Kemampuan Keuangan (IKK) yang didapatkan dari perhitungan setiap kabupaten/kota di Jawa Barat pada tahu 2015 dibawah ini
Lebih terperinciSistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat
Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Satu Data Pembangunan Jawa Barat Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Pada acara Workshop Aplikasi Sistem Informasi
Lebih terperinci1 Mapping Sarana Kesehatan; 2 Self Asessment terhadap standard sarana; 3 Sosialisasi : - Kepada Organisasi Profesi, Perguruan tinggi, Asosiasi,
1 Mapping Sarana Kesehatan; 2 Self Asessment terhadap standard sarana; 3 Sosialisasi : - Kepada Organisasi Profesi, Perguruan tinggi, Asosiasi, tenaga kerja dan masyarakat - Melalui Pertemuan Pertemuan
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016
BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 21/4/32/Th XIX, 17 April 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016 IPM Jawa Barat Tahun 2016 Pembangunan manusia di Jawa Barat pada tahun 2016 terus mengalami kemajuan
Lebih terperinci2015 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam melaksanakan fungsi kehidupan tidak terlepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Menyadari pentingnya
Lebih terperinciJumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun
Jumlah penduduk Jawa Barat berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 43 juta orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,91 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup sering kali mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi.
Lebih terperinciBAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT
BAB V KINERJA PEREKONOMIAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT 5.1. PDRB Antar Kabupaten/ Kota oda perekonomian yang bergulir di Jawa Barat, selama tahun 2007 merupakan tolak ukur keberhasilan pembangunan Jabar.
Lebih terperinciJULI 2013 PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT
PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Barat 2013 BKKBN PROVINSI JAWA BARAT 2013 1. JUMLAH SELURUH PESERTA
Lebih terperinciAGUSTUS 2013 PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT
PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Barat BKKBN PROVINSI JAWA BARAT 1. JUMLAH SELURUH PESERTA KB AKTIF
Lebih terperinciJUNI 2013 PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT
PENCAPAIAN KONTRAK KINERJA PROVINSI (KKP) PROVINSI JAWA BARAT Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Barat 2013 BKKBN PROVINSI JAWA BARAT 2013 1. JUMLAH SELURUH PESERTA
Lebih terperinciGubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG
GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DI LINGKUNGAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN KETRANSMIGRASIAN JAWA BARAT TAHUN 2011 & 2012
RINGKASAN LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN KETRANSMIGRASIAN JAWA BARAT TAHUN 2011 & 2012 PELATIHAN DASAR UMUM (PDU) KETRANSMIGRASIAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI LOKAL (RESETTLEMENT) ABSTRAK Sebagaimana
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 8 Pebruari 2010 Nomor : 2 Tahun 2010 Tentang : PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 10 TAHUN 2006
Lebih terperinciLAPORAN KETUA PENTAS PAI III TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT SOREANG, APRIL 2011
LAPORAN KETUA PENTAS PAI III TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT SOREANG, 15-17 APRIL 2011 بسم ا لله ا لرحمن ا لرحيم Ketua PENTAS PAI III TINGKAT PROPINSI JAWA BARAT,dengan ini melaporkan : A. Kegiatan ini bernama
Lebih terperinciPositive Deviance kota
Pemerintah Kota Cimahi DINAS KESEHATAN Gambaran Positive Deviance kota CIMAHI provinci jawa barat Taman rakyat Dinas Kesehatan Kota Cimahi GAMBARAN UMUM Prov. JAWA BARAT Kel. Cipageran Kel. Cimahi Kel.
Lebih terperinci2015 MANAJEMEN DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN BANDUNG
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perwujudan mutu didasarkan pada keterampilan setiap pegawai dalam merencanakan, mengorganisasi, membuat, mengevaluasi, dan mengembangkan barang/jasa sebagimana
Lebih terperinciloketiket Network Distributor resmi dari PT. Medussa Multi Business Center.
Surat Penawaran Kerjasama loketiket Network Jalan Mayjen Sutoyo, Kav 22. Gedung Cawang Kencana GO2, Jakarta 13630 Distributor resmi dari PT. Medussa Multi Business Center. Jl. KH Soleh Iskandar No.12.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor perindustrian ini adalah dengan cara mengembangkan industri kecil.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor perekonomian yang sedang mendapat perhatian dari pemerintah pada saat ini adalah sektor perindustrian. Untuk dapat meningkatkan sektor perindustrian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi ton beras dari petani nasional khususnya petani di wilayah Jawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi Regional Jawa Barat menargetkan bahwa pada tahun 2016 ini akan menyerap 450.000 ton beras dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tersebut diharapkan dapat memberikan trickle down effect yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang umum digunakan dalam menetukan keberhasilan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi digunakan sebagai ukuran
Lebih terperinciBAB III PRAKTEK SISTEM MARKETING DI KBIH RAUDHLATUSY SYARIFAH AL- MUFTI. 1. Sejarah Berdirinya KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti
32 BAB III PRAKTEK SISTEM MARKETING DI KBIH RAUDHLATUSY SYARIFAH AL- MUFTI A. Gambaran Umum KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti 1. Sejarah Berdirinya KBIH Raudhlatusy Syarifah Al- Mufti Indonesia adalah
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 No. 64/11/32/Th. XIX, 6 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Agustus 2017 : Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan salah satu kota yang memiliki potensi besar untuk melakukan kegiatan ekonomi di dalamnya. Kota Bandung juga memiliki jumlah penduduk yang banyak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan pemerintah daerah, baik ditingkat propinsi maupun tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengelolaan pemerintah daerah, baik ditingkat propinsi maupun tingkat kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya UU No. 32 Tahun 2004
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. UU RI No.20 pasal 51 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian UU RI No.20 pasal 51 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1 Geografis dan Administratif Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 0 50 7 0 50 Lintang Selatan dan 104 0 48 108 0 48 Bujur Timur, dengan batas-batas
Lebih terperinci