DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K )"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI Jalan Hang Tuah No. 08 Telp.(0766) Fax. (0766) KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K ) PEKERJAAN: PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK KECAMATAN RUPAT UTARA LOKASI KECAMATAN RUPAT UTARA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2016

2 DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN BAB II. DASAR TEORI BAB III. LINGKUP PEKERJAAN BAB IV. PERENCANAAN BAB V PEKERJAAN DESAIN DAN ANALISIS BAB VI. KEGIATAN YANG DILAKUKAN BAB VII. SUMBER PENDAPATAN BAB VIII. METODA PELAKSANAAN BAB IX. DUKUNGAN PEMBERI TUGAS BAB X. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN BAB XI. TENAGA AHLI DAN PENDUKUNG KONSULTAN BAB XII. LAPORAN BAB XIII. PENUTUP 2

3 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK KECAMATAN RUPAT UTARA Abstrak Listrik merupakan komoditi utama untuk pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan sosial. Ketersediaan tenaga listrik yang cukup, aman, andal dan akrab lingkungan merupakan unsur penting dalam menjalani roda perekonomian. Tersediannya tenaga listrik ini tentunya harus didukung oleh para pelaku usaha penunjang tenaga listrik di bidang pembangunan dan pemasangan instalasi tenaga listrik yang aman, andal, dan akrab lingkungan. Ketersediaan listrik sudah menjadi kebutuhan bagi semua lapisan masyarakat. Namun, sayangnya masih ada masyarakat yang belum bisa menikmati listrik. Mereka yang tinggal di daerah terpencil masih harus menunggu lama untuk bisa menikmati listrik. Untuk itu, perlu diadakan pembangunan yang merata agar seluruh daerah di Indonesia bisa menikmati listrik. Namun, pembangunan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan yang baik pula. Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik di Kecamatan dilakukan dalam rangka menyukseskan pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat. I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Mengingat listrik sebagai komoditi utama, maka ketersediaan listrik harus dijaga baik produksi maupun pasokannya. Sehingga jaminan inilah sebagai bagian dari ketahanan ekonomi kita harus selalu kita perhatikan. Gangguan listrik sekecil apapun, akan berdampak buruk pada tatanan sosial ekonomi masyarakat. Listrik merupakan urat nadi kehidupan masyarakat kita. Pertumbuhan sektor ketenagalistrikan memberikan andil yang besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional, demikian pula sebaliknya, pertumbuhan ekonomi akan memacu peningkatan kebutuhan tenaga listrik, sehingga diperlukan peningkatan infrastruktur penyediaan tenaga listrik dari waktu ke waktu. Undang-undang No. 30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan mengamanatkan kepada pemerintah untuk menyediakan tenaga listrk dengan jumlah yang cukup dan mutu yang baik bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal tersebut dapat tercapai adanya dukungan dari seluruh stakeholders di sektor 3

4 ketenagalistrikan baik badan usaha penyedia listrik maupun badan usaha jasa penunjang tenaga listrik. Oleh karena itu, diharap selalu terjalin kerjasama yang harmonis antara badan usaha penyedia listrik maupun badan usaha jasa penunjang tenaga listrik dengan para stakeholders seperti PT. PLN (Persero) dan perusahaan-perusahaan listrik swasta sebagai penyedia tenaga listrik dalam rangka pembangunan sarana dan prasara kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat. Salah satu faktor penyebab dari belum terpenuhi nya listrik di beberapa desa di Kecamatan kerena tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut terhadap peningkatan infrastruktur penyediaan tenaga listrik, dan masih belum merata nya jaringan disrtribusi milik PT. PLN (Persero). Mengacu kepada hal-hal tersebut diatas maka Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik perlu perencanaan yang matang dan terkoordinir. I.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan Tujuan Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan ini adalah : a. Melakukan pengenalan dari dekat keadaan sebenarnya di lapangan. b. Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai perencanaan teknis melalui pengumpulan data di lapangan baik data primer maupun data sekunder dengan melakukan survei, evaluasi dan analisis. c. Untuk membuat Perencanaan Jaringan Distribusi Listrik di Kecamatan Bantan serta penerapan jenis- jenis konstruksi Tiang untuk Transformator (Trafo), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) dan lain-lain yang sesuai kebutuhan dilapangan. 4

5 I.3. BATASAN MASALAH Perencanaan ini dibatasi tentang masalah Perencanaan Jaringan Distribusi yang meliputi survey & tracking, perencanaan tiang dan konstruksinya dan perencanaan Rencana Anggaran Biaya (RAB). II. DASAR TEORI II.1. SISTEM DISTRIBUSI 1. Gardu Induk Distribusi Transformator daya merupakan komponen utamanya, fungsinya menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan distribusi primer. 2. Jaringan Primer atau Jaringan Tegangan Menengah (JTM) Jaringan Primer ini berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari Gardu Induk Distribusi ke transformator distribusi. 3. Gardu Distribusi atau Transformator Distribusi Gardu distribusi (Trafo distribusi) berfungsi merubah tegangan listrik dari jaringan distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi sekunder. Kapasitas transformator yang digunakan pada transformator distribusi ini tergantung pada jumlah beban yang akan dilayani dan luas daerah pelayanan beban. 4. Jaringan Sekunder atau Jaringan Tegangan Rendah (JTR) Jaringan distribusi sekunder atau jaringan distribusi tegangan rendah merupakan jaringan tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan konsumen. Oleh karena itu besarnya tegangan untuk jaringan distribusi sekunder ini adalah 220 V. 5

6 III. LINGKUP PEKERJAAN III.1. Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan jaringan distribusi adalah sebagai berikut : 1. Survei, Staking dan Penentuan Tinggi Tiang 2. Penentuan Jenis dan Ukuran Tiang serta Konstruksinya 3. Penentuan Isolator 4. Pemilihan penghantar dan penentuan jarak antar kawat 5. Penentuan Penghantar yang ekonomis 6. Penentuan Andongan, Roling Span dan Clearance. 7. Pemilihan Transformator. Selain memperhatikan langkah-langkah diatas, hal lain yang perlu diperhatikan dalam perencanaan jaringan distribusi adalah pemilihan rute / jalur jaringan distribusi. Dalam pemilihan rute / jalur jaringan distribusi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : Rute jaringan distribusi baru tidak boleh menggangu jaringan eksisting (untuk meminimalkan pemadaman jaringan eksisting); Memperhatikan clearance / jarak bebas terhadap saluran telepon kecuali pada daerah dimana saluran telepon ditanam di bawah tanah; Penempatan tiang harus diperhatikan terhadap kemungkinan pelebaran terhadap jalan dimasa yang akan datang; Penempatan tiang harus memperhatikan pula terhadap jalur-jalur pipa gas, air minum, pipa transmisi minyak, dan sebagainya; Pada daerah dengan jalan sangat lebar serta lingkungan yang padat harus mempertimbangkan pembuatan jaringan distribusi kedua sisi jalan untuk menghindari sambungan rumah yang terlalu panjang dan banyak (tidak teratur). 6

7 III.2. Wilayah Perencanaan Pada perencanaan jaringan distribusi listrik ini bertempat di Kecamatan, Kabupaten Bengkalis. III.3. Survei dan Tracking Sebelum masuk dalam tahap perencanaan, hal pertama yang dilakukan adalah melakukan survei lapangan. Dalam tahap survei ini, ada beberapa hal yang dilakukan untuk mendapatkan data. Data yang didapatkan ini dijadikan pertimbangan untuk survei lanjutan, untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam perencanaan jaringan listrik. Pada survei ini didapatkan data sebagai berikut : 1. Data tracking GPS 2. Gambar perencanaan jalur jaringan 3. Gambar / foto kondisi daerah 4. Gambar / foto lokasi pemasangan tiang Data utama pada perencanaan jaringan listrik pedesaan ini adalah gambar. Ada dua data gambar yang didapatkan selama survei, yaitu gambar hasil tracking GPS dan gambar manual sebagai data backup. Data gambar ini harus sesuai dengan keadaan aslinya agar realisasi perencanaan bisa sesuai dengan keadaan lokasi. Tracking Tracking merupakan penyusuran daerah jalur jaringan dari awal sampai ujung jaringan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data gambar sesuai dengan kondisi lokasi. Tracking dilakukan dengan bantuan alat GPS Tracker. 7

8 IV. PERENCANAAN IV.1. Penentuan Tiang Konstruksi Pada perencanaan listrik pedesaan, penentuan lokasi tiang tidak selalu bisa mengikuti standar yang ada. Ada beberapa hal yang harus dijadikan pertimbangan, yaitu : 1. Jarak dari jalan 2. Kondisi geografis 3. Kondisi di sekitar lokasi Tiang jaringan listrik memiliki bermacam-macam jenis sesuai dengan fungsi dan penggunaannya. Macam-macam jenis tiang ini dapat dibedakan dengan menggunakan kode-kode tertentu yang menunjukkan spesifikasi khusus dari tiang tersebut. Kode-kode ini akan dimunculkan dalam gambar perencanaan untuk membedakan spesifikasi dari konstruksi tiang yang akan dibangun. Dalam realisasi pembangunan, pemasangan tiang sesuai dengan spesifikasi yang sudah direncanakan, termasuk spesifikasi peralatan tambahan, seperti grounding, trafo, anchor dan sebagainya. IV.2. Pemilihan Kabel Saluran Jenis kabel disesuaikan dengan konstruksi tiang TM, TR dan kondisi lapangan. IV.3. Penentuan Besaran dan Lokasi Trafo Dalam penentuan besaran trafo dan lokasi trafo, perencana harus memperhatikan total beban, persebaran beban dan lokasi dead end atau tiang JTR (Jaringan Tegangan Rendah) yang terakhir. IV.4. Jaringan Kelistrikan - Kondisi eksisting jaringan distribusi listrik meliputi permasalahan dan kondisi fasilitas yang ada. - Gambaran rencana pembangunan dari masing-masing jaringan distribusi dan kebutuhan fasilitas pendukungnya. 8

9 V. PEKERJAAN DESAIN DAN ANALISIS V.1. Konsep Desain Fasilitas Penunjang V.1.1 V.1.2. V.1.3. V.1.4 Desain jaringan distribusi yang menggambarkan tentang jaringan distribusi. Desain tiang jaringan sesuai kebutuhan dan tiang penyangga yang menggambarkan tentang volume dari tiang dan tiang penyangga serta ketinggiannya. Jenis desain jaringan sesuai kebutuhan yang menggambarkan tentang volume, kabel serta aksesorisnya. Kedudukan atau lokasi trafo yang menggambarkan tentang kedudukan dan rencana penempatan trafo berdasarkan efisiensi. V.2. Analisis Jaringan Distribusi V.2.1. Analisis perhitungan biaya konstruksi jaringan distribusi serta aksesorisnya. V.2.2. Analisis kebutuhan dari jaringan distribusi, trafo dan aksesoris pendukungnya. VI. KEGIATAN YANG DILAKUKAN Melakukan Kegiatan Survei jaringan Distribusi Listrik Melakukan Analisis Kegiatan Jaringan Distribusi Listrik Melakukan Kegiatan Pra Desain Jaringan Distribusi Listrik Melakukan Kegiatan Pelaporan Melakukan Kegiatan Konsultasi Menyusun Estimate Engineer. Menyiapkan Dokumen Lelang 9

10 VII. SUMBER PENDAPATAN Untuk pelaksanaan kegiatan konsultansi pengawasan ini dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2016 dengan pagu dana yang terdapat di dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebesar Rp (Tujuh puluh tiga juta lima ratus dua puluh satu rupiah). VIII. METODA PELAKSANAAN 1. Survei Lokasi Survei lokasi, untuk mengetahui keadaan lokasi. Wawancara, untuk mendapatkan gambaran awal dalam perencanaan jalur jaringan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, penentuan jalur kabel harus diidentifikasi, kemungkinan perubahan jalur berdasarkan rencana konstruksi dapat dilakukan. Survey dilakukan berdasarkan peta gambar rencana jaringan. Pelaksanaan survey bersamaan dengan penentuan jalur pada garis tepi (garis sepadan jalan) dan jalan atau bangunan sesuai izin pemerintah daerah setempat. Survey jalur dan penentuan lokasi titik pendirian dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah daerah, dan mengikuti garis sepadan jalan. Penentuan lokasi dilakukan dengan : Theodolit Dua petugas dengan bantuan kompas Pemetaan dilakukan didalam areal sepanjang ruas jalan yang akan dilaksanakan pembangunan jaringan distribusi. Pemetaan ini merupakan data dasar yang sangat dibutuhkan dalam peroses perencanaan ini sehingga harus dapat memberikan gambaran kondisi existing dan fasilitas-fasilitas eksisting yang ada baik milik swasta, swadaya masyarakat, PT.PLN (Persero) maupun pihak pemerintah. Lokasi pelaksanaan perencanaan tersebut terdapat dalam Dokumen 10

11 Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkalis Tahun Proses Pemetaan Pengukuran wilayah dilakukan pada lokasi rencana Kegiatan pembangunan jaringan dan sekitarnya untuk penentuan posisi dan jarak tiang jaringan melalui berkordinasi dengan PT. PLN (Persero). 3. Pengukuran dan Pengambilan Data. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur manual dan alat ukur otomatis (GPS dan Theodolite). Pengukuran dilakukan secara teliti dengan menandai setiap titik pengukuran jarak meter dengan patok yang diberi cat merah sebagai rencana pemancangan tiang jaringan atau pada jarak tertentu di daerah tikungan dan persimpangan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh standar PT. PLN (Persero). 4. Pekerjaan Perencanaan Ruang lingkup pekerjaan perencanaan agar didasarkan pada hasil survey teknis yang meliputi pembuatan gambar-gambar layout dan gambar-gambar konstruksi (typical). a. Gambar-gambar layout dan typical detail Gambar layout dan detail harus dibuat dengan jelas untuk setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan guna memudahkan dalam menghitung volume pekerjaan dan implementasinya dalam pelaksanaan dilapangan. b. Perhitungan Tipical Struktur Perhitungan analisa struktur dilaksanakan terhadap semua bagianbagian yang memerlukan perhitungan dan didasarkan atas pembebanan yang ada dengan berpedoman pada ketentuanketentuan antara lain jarak antara tiang jaringan distribusi, jenis tiang yang dipakai, kedudukan dan kostruksi untuk trafo, 11

12 aksesorisnya jenis kabel serta ukuran kabel untuk jaringan tegangan menengah dan tegangan rendah yang digunakan. c. Bahan Konstruksi Tiang Adalah dengan menggunakan jenis tiang pipa besi baja galvanis yang disambungkan hingga diperoleh kekuatan beban tertentu sesuai kebutuhan. Menggunakan tiang besi baja tiang 12 m/200 dan, 9 m/200 dan. Walaupun demikian semua persyaratan diatas tidak mengikat dan tergantung kepada hasil perencanaan dengan mengacu kepada SPLN 54 tahun Kualitas kabel, trafo dan aksesoris pendukung pelaksanaan pekerjaan jaringan distribusi baik untuk tegangan menengah maupun tegangan rendah wajib mengacu kepada Standard PT. PLN (Persero) dan bergaransi Standard Nasional Indonesia (SNI). IX. DUKUNGAN PEMBERI TUGAS Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bengkalis selaku pemberi tugas akan memberikan dukungan dan bantuan kepada konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini berupa : Akses kepada instansi-instansi terkait baik Instansi Pemerintah (Provinsi, Kabupaten dan Kota dan Kecamatan), badan-badan pemerintah, BUMN maupun swsta dalam rangka pengumpulan data yang meliputi : Pemberian data, foto, peta dan informasi terkait yang ada kepada konsultan. Surat Pengantar bagi personil konsultan yang yang di tugaskan untuk mengumpulkan data dan informasi dilapangan. 12

13 X. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Pekerjaan Rencana Jaringan Distribusi Listrik ini akan diselesaikan dalam waktu 2 (dua) bulan atau 60 (enam puluh) hari kalender. XI. TENAGA AHLI DAN PENDUKUNG Personil yang ditugaskan oleh konsultan harus memiliki kemampuan yang cukup dalam pekerjaan teknis jaringan distribusi listrik. Kualifikasi tenaga ahli diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai berikut ; No Uraian Jumlah (Orang) KualifikasiPendidikan PengalamanKerja Tenaga Ahli 1 Team Leader 1 S1 Teknik Elektro 1 Tahun 2 Structure Engineer 1 S1 Teknik Sipil 1 Tahun Tenaga Sub Profesional 1 Surveyor 1 S1 Teknik Sipil/Elektro 3 Tahun 2 CAD/CAM Operator 1 S1 Teknik Sipil/Arsitek 3 Tahun Tenaga Pendukung 1 Computer Operator/Typist 1 SMK/ Sederajat 2 Tahun 2 Drafter (Manual) 1 SMK/ Sederajat 2 Tahun Diskripsi masing-masing tenaga ahli tersebut adalah : Tenaga Ahli 1. Team Leader, adalah Sarjana Teknik Elektro berpengalaman minimal 1 tahun dalam bidang Elektro/ Listrik arus kuat, memiliki sertifikat tenaga ahli (SKA) jenjang kualifikasi Ahli Muda dan melampirkan daftar riwayat hidup (curriculum 13

14 vitae) dan referensi pengalaman kerja dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP). Tugas dan tanggung jawabnya meliputi : Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga dapat menghasilkan pekerjaan seperti yang termuat dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini. Mengadakan analisa dan perhitungan harga satuan, mengumpulkan data harga/materi serta peralatan untuk proyek-proyek yang sedang berjalan sebagai pembanding. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pengumpulan data lapangan. Memeriksa hasil pengumpulan data lapangan dan memeriksa serta menganalisanya. Bertanggung jawab terhadap semua hasil perhitungan dan gambargambar, serta konstruksi sesuai dengan desainnya. Mempersiapkan dokumen lelang ( kebutuhan peralatan minimum, kebutuhan personil minimum, syarat-syarat tekinis dan time schedule). 2. Structure Engineer Seorang Sarjana S1 Teknik sipil dengan pengalaman sekurang-kurangnya 1 tahun bidang perencanaan Structure bangunan. memiliki sertifikat tenaga ahli (SKA) jenjang kualifikasi Ahli Muda dan melampirkan daftar riwayat hidup (curriculum vitae) dan referensi pengalaman kerja dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP).Tugas utama tenaga ahli ini dalah melakukan perencanaan Tipikal struktur tiang jaringan listrik beserta fasilitas lainya yang diperlukan. 14

15 Tenaga Sub Profesional Untuk kebutuhan pekerjaan ini di butuhkan tenaga sub professional yang terdiri dari: Surveyor mempunyai tugas melakukan survey ke lokasi sebanyak 1 (satu) orang. Lulusan S1 Teknik Sipil/Elektro berpengalaman selama 3 tahun. CAD/CAM Operator mempunyai tugas menuangkan gambar manual hasil survey dilapangan kedalam bentuk gambar digital atau komputerisasi, familiar dengan software drawing. Lulusan S1 Teknik Sipil/Arsitek sebanyak 1 (satu) orang. Pengalaman minimal 3 tahun. Tenaga Pendukung Untuk kebutuhan pekerjaan ini di butuhkan tenaga sub professional yang terdiri dari: Juru Gambar/ Drafter manual Operator komputer yang bertugas menginput data-data ke komputer dan mempersiapkan segala kebutuhan dokumen lelang XII. LAPORAN Laporan yang harus diserahkan konsultan adalah sebagai berikut : 1. LaporanPendahuluan Laporan ini berisi rencana kerja konsultan serta urutan langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini khususnya untuk kegiatan penyusunan perencanaan, data dan informasi yang perlu dikumpulkan, instansi yang harus didatangi dan diwawancarai serta jadwal pelaksanaan pekerjaan. 2. Laporan Akhir Setelah seluruh pekerjaan survei pengumpulan data skunder dan data primer selesai dilakukan, selanjutnya disampaikan laporan akhir yang meliputi : 15

16 o Kajian teknis/ kebutuhan jaringan distribusi untuk mendapatkan hasil rancang bangun yang optimal dan analisi perkiraan kebutuhan fasilitas. o Analisa perhitungan biaya konstruksi. o Hasil-hasil analisa perhitungan. o Evaluasi dan rekomendasi sementara dari hasil analisa perhitungan. o Pembuatan Estimate Engineering o Desain gambar jaringan distribusi, trafo dan aksesorisnya. XIII. PENUTUP Kebutuhan energi listrik untuk kebutuhan rumah tangga dan kegiatan ekonomi masyarakat di Kecamatan terus meningkat setiap tahun. Maka untuk itu diperlukan jaringan distribusi listrik yang memadai untuk menjangkau daerah yang belum teraliri listrik sehingga masyarakat dapat menikmatinya. Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini kami buat, apabila dalam Kerangka Acuan Kerja ini kurang jelas, maka dapat dikonsultasikan lagi dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan dilakukan perbaikan sebagaimana perlunya. Bengkalis, Maret 2016 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) AZURI, SE Nip

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA P E M E R I N T A H K A B U P A T E N P U R B A L I N G G A DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat Jl. Raya Purbalingga - Kaligondang Km. 2, Telp. (0281) 893158 - Purbalingga UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA

Lebih terperinci

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA P E M E R I N T A H K A B U P A T E N P U R B A L I N G G A DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat : Jl. Raya Purbalingga - Kaligondang Km. 2, Telp. (0281) 893158 - Purbalingga UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Setiap bangunan taman harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan mutu dan kualitas, sehingga

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN KERANGKA ACUAN KERJA STUDI PENATAAN DAN PERENCANAAN DED KOMPONEN PSU KAWASAN KUMUH KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENYIAPAN PRASARANA SARANA DAN UTILITAS KAWASAN KUMUH LOKASI : KABUPATEN BANGGAI LAUT TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah berupaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA PELABUHAN PENDARATAN IKAN (PPI) DAEO MAJIKO KABUPATEN PULAU MOROTAI I. LATAR BELAKANG Dalam rangka Pembangunan Dermaga PPI Daeo Kabupaten Pulau

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG a. Setiap bangunan Gedung harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan Mutu atau Kualitas, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTAN PENGAWAS Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan/Rehabilitasi Pasar Doi-Doi Lokasi : Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Tahun Anggaran 2016 1 KERANGKA ACUAN KERJA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

PEMERINTAH KOTA CIMAHI KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PA/KPA : DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA CIMAHI PEMERINTAH KOTA CIMAHI OPD : DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA CIMAHI BIDANG PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN NAMA KPA : DJANI

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah berupaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR) KOP PERUSAHAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR) PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN HOTMIX SANGOWO LOKASI PEKERJAAN : SANGOWO KECAMATAN MOROTAI TIMUR SUMBER DANA : APBD TAHUN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA PADANG TAHUN ANGGARAN 2017 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Penyusunan DED Pembangunan Pantai

Lebih terperinci

II. KEGIATAN PENGAWASAN

II. KEGIATAN PENGAWASAN KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN KONSULTANSI PENGAWASAN PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT BONEA BENTENG DI LINGKUP DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa tenaga listrik memiliki

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN : PAKET.. : KONSULTANSI PERENCANAAN FEASIBILITY STUDY DETAIL ENGINEERING DESIGN (FS DED) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA KOMUNAL (PLTS KOMUNAL) DI DUSUN.., DESA, KECAMATAN,

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) A. LATAR BELAKANG - Dasar Hukum Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dalam upaya untuk pengembangan sektor ketenagalistrikan guna meningkatkan pertumbuhan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 0 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN Perencanaan Pagar KEGIATAN Pembangunan/Rehab Sarana dan Prasaran BIDANG PERMUKIMAN DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. MESUJI TA 2015 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pekerjaan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA PENGAWASAN GEDUNG DAN BANGUNAN KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPINSI SUMATERA SELATAN I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi Pembangunan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Jln. Madukoro AA BB N0. 44 Telp. 7608203, 7610121, 7610122, Fax.7608379 S E M A R A N G - 5 0 1 4 4 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH / AIR MINUM LAYANAN JASA KONSULTANSI : Penyusunan DED Pembangunan Air Bersih Desa Lembah Hijau I Desa Lembah Hijau II Dan Desa

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Satker Nama PPK KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SULAWESI TENGGARA : Destinasi Pariwisata : Aswad Laembo, SE Nama Pekerjaan : Perencanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PERENCANAAN

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PERENCANAAN DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PERENCANAAN LEVEL 3 Kode Unit : DIS.REN.001(3).B... 4 Judul Unit : Membuat rancangan dan menghitung besaran sistem

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOMITE PEMBANGUNAN SMA KEBERBAKATAN OLAHRAGA Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 35, Telepon 0431-863487, 852240, 862485, 863184 Facsimile 862485, 863184

Lebih terperinci

BAB I PROFILE PERUSAHAAN

BAB I PROFILE PERUSAHAAN Contoh Usulan Teknis Pekerjaan perencanaan Jalan BAB I PROFILE PERUSAHAAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan Perusahaan... merupakan perusahaan swasta umum yamg sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh warga negara

Lebih terperinci

Uraian Pendahuluan 1

Uraian Pendahuluan 1 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah berupaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI A. PENDAHULUAN 1. Umum a. Paket Pekerjaan Penyusunan DED Renovasi GOR Jatidiri adalah perencanaan Renovasi

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI SULAWESI TENGGARA KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pengadaan Jasa Konsultan PERENCANAAN RENOVASI TOTAL GEDUNG ASRAMA UNIT

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI 1. PENDAHULUAN A. Umum 1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dan dilengkapi dengan peningkatan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Pemerintah Propinsi Sulawesi Utara BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) Jalan 17 Agustus Telp. (0431) 851380, 863204, PO Box 147, M A N A D O http: www.bappedasulut.go.id e-mail: pwbappedasulut@yahoo.com

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 I. LATAR BELAKANG Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga mampu memenuhi syarat optimal fungsi bangunannya, andal dan dapat

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. Umum 1. Program : Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas 2. Kegiatan : Evaluasi dan Penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah 3. Pekerjaan : Evaluasi Dokumen Rencana

Lebih terperinci

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017

LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 LAPORAN INSPEKSI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK PLTU BANTEN 1 X 660 MW (PT. LESTARI BANTEN ENERGI) 27 FEBRUARI - 1 MARET 2017 Inspektur Ketenagalistrikan Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan Setelah mengetahui kinerja simpang empat Jalan Brigjend Sudiarto Jalan KH. Wahid Hasyim Jalan Kahayan I Serengan Kota

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUKO 2 ( DUA) LANTAI. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUKO 2 ( DUA) LANTAI. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012 KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUKO 2 ( DUA) LANTAI. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012 1. LATAR BELAKANG : Dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan disegala bidang baik bidang

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balai Perlindungan Sosial Provinsi Banten didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002, sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Provinsi

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang : a. bahwa tenaga

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K ) PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN

KERANGKA ACUAN KERJA ( K A K ) PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Kimangunsarkoro Nomor 12 Semarang Telepon (024) 8419956, 8419957, 8419958 Faksimile (024) 8419959 Kode Pos 50241 website : www.dinpora.jatengprov.go.id

Lebih terperinci

( KUALIFIKASI :USAHA KECIL )

( KUALIFIKASI :USAHA KECIL ) P E M E R I N T A H K A B U P A T E N P U R B A L I N G G A DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat Jl. Raya Purbalingga - Kaligondang Km. 2, Telp. (0281) 893158 - Purbalingga UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE 5.1. Jenis Pekerjaan yang Dilaksanakan Setelah mengetahui kinerja Simpang Empat Jalan Slamet Riyadi Jalan Wimboharsono Kartasura Kabupaten Sukoharjo, maka

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOLAM RENANG PELATIHAN LOKASI : TANJUNG UBAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN ANGGARAN 2016 A. PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN 1.1. Nama Kegiatan. Nama Kegiatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN DED PEMBANGUNAN SEKOLAH KHUSUS OLAHRAGA JATIDIRI I. PENDAHULUAN A. Umum 1. Paket Pekerjaan Penyusunan DED Pembangunan Sekolah Khusus Olahraga Jatidiri adalah perencanaan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PEMELIHARAAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2016 DAFTAR ISI Level 1 6 Kode Unit KTL.DHR.1.1001.1.2016

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG I. LATAR BELAKANG Transportasi merupakan pendukung perekonomian suatu daerah. Tersedianya suatu jaringan dan sistem transportasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.85, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Dana Alokasi Khusus. Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG (SIMTARU) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG (SIMTARU) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016 1 KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG (SIMTARU) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016 I. LATAR BELAKANG Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat maka akan mempengaruhi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KONSEP TGL. 9-4-2003 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Bab

Lebih terperinci

Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha

Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha Republik Indonesia Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha Untuk Metode e-seleksi [Umum/Sederhana] dengan Prakualifikasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 3 D O K U M E N K U A L I F I

Lebih terperinci

PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI

PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI 27 PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI BAB 3 PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI A. Pendahuluan Perencanaan sistem distribusi energi listrik merupakan bagian yang esensial dalam mengatasi pertumbuhan kebutuhan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMERINTAH KABUPATEN BARITO KUALA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Jalan AES Nasution No. 92A Telp. (0511) 4799418 Marabahan KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PENYUSUNAN CELL PLAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi utama sistem tenaga listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan energi listrik setiap konsumen secara terus menerus. Sebelum tenaga listrik disalurkan ke konsumen

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Jalan Pemuda I / 26 Telepon (0273) 321131 Fax. E-mail bappeda@wonogirikab.go.id bappeda_wonogiri@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN Kegiatan Pekerjaan Lokasi KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN : Peningkatan Sarana dan Prasarana Pemerintahan Daerah (DAK) : Perencanaan Pembangunan/Perluasan Kantor Bupati Agam : Lubuk Basung

Lebih terperinci

Terhadap DOKUMEN PENGADAAN W9.PAS.PL /MK.BLOK.LPAKB/2016 Tanggal 01 Juli 2016

Terhadap DOKUMEN PENGADAAN W9.PAS.PL /MK.BLOK.LPAKB/2016 Tanggal 01 Juli 2016 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R.I. KANTOR WILAYAH LAMPUNG LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KLAS IIA KOTABUMI Jl. Pemasyarakatan No 215 KotaBumi Lampung Utara ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : W9.PAS.PL.02.01

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BOQ )

BILL OF QUANTITY ( BOQ ) PEMERINTAH KABUPATEN FLORES TIMUR BIDANG CIPTA KARYA Alamat : Jln. Imam Bonjol No. 33 (0383) 21130 - Larantuka BILL OF QUANTITY ( BOQ ) KEGIATAN : PEMBANGUNAN JARINGAN AIR BERSIH/AIR MINUM PEKERJAAN :

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan. Latar Belakang : Kegiatan Perencanaan Teknis Pembuatan Liftt dan Eskalator Gedung DPRD Kota Bontang ini untuk mengakomodir kebutuhan pengguna gedung

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA. Latar Belakang a. Dasar Hukum Sejalan dengan peran Pemerintah Pusat sebagai fasilitator dalam era otonomi

Lebih terperinci

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 18 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 18 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 18 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PENGADAAN JARINGAN INSTALASI LISTRIK DAN LISTRIK TENAGA SURYA YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI UMUM KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB. I UMUM. 4. Lokasi Kegiatan Provinsi Bengkulu.

BAB. I UMUM. 4. Lokasi Kegiatan Provinsi Bengkulu. ADENDUM KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) KEGIATAN JASA KONSULTASI PENGKAJIAN KERJASAMA PEMANFATAN DAN PENGEMBANGAN ASSET /KONTRAK /MOU PENGELOLAAN MESS PEMDA PROVINSI BENGKULU. BAB. I UMUM. Latar Belakang.

Lebih terperinci

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 51 Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan pemerintah yang dilakukan oleh penyedia jasa harus mendapatkan pengawasan secara

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

I. Latar Belakang dan Dasar Hukum

I. Latar Belakang dan Dasar Hukum KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN HARGA ANALISA SATUAN PEKERJAAN JALAN DAN JEMBATAN DI KABUPATEN TANGERANG DINAS BINA MARGA DAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN APBD 2017 I. Latar Belakang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG 1 PRESIDEN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 1989 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK PEDESAAN KABUPATEN WONOGIRI CV. GRAHA REKHA

Makalah Seminar Kerja Praktek PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK PEDESAAN KABUPATEN WONOGIRI CV. GRAHA REKHA Makalah Seminar Kerja Praktek PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK PEDESAAN KABUPATEN WONOGIRI CV. GRAHA REKHA Febrian Nugroho Winarto 1, Dr. Ir. Hermawan, DEA 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KOKO SURYONO D

KOKO SURYONO D ANALISIS DROP TEGANGAN SALURAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PENYULANG WONOGIRI 8 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUKO 2 LANTAI EX- GEDUNG UPTD DIKNAS JL.DIPONEGORO KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUKO 2 LANTAI EX- GEDUNG UPTD DIKNAS JL.DIPONEGORO KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012 KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUKO 2 LANTAI EX- GEDUNG UPTD DIKNAS JL.DIPONEGORO KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012 1. LATAR BELAKANG : Dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS (DED) PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS (DED) PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012 1. LATAR BELAKANG : KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS (DED) PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012 Kawasan Stadion Willis dan Gelanggang Olah Raga Kota Madiun

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWENANGAN BIDANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWENANGAN BIDANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWENANGAN BIDANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang : a. bahwa tenaga listrik

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. Umum 1. Program : Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 2. Kegiatan : Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah 3. Pekerjaan : Kajian

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN : SURVEY DAN IDENTIFIKASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (LANJUTAN)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN : SURVEY DAN IDENTIFIKASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (LANJUTAN) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN : SURVEY DAN IDENTIFIKASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (LANJUTAN) I. PENDAHULUAN A. Umum 1. Survey Dan Identifikasi Rumah Tidak Layak Huni adalah proses pembuatan database

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Program : Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Kegiatan : Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Paket Pekerjaan : Biaya Konsultasi Pengawasan Jalan Produksi Lokasi : Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN USAHA KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANDAILING NATAL, SALINAN Menimbang : a. bahwa tenaga

Lebih terperinci

CONTOH USTEK PENGAWASAN PROYEK

CONTOH USTEK PENGAWASAN PROYEK CONTOH USTEK PENGAWASAN PROYEK BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Dokumen Usulan Teknis ini merupakan salah satu persyaratan dalam penawaran yang kami ajukan dan disusun berdasarkan persyaratan teknis seperti

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil proses penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dengan merujuk pada pertanyaan penelitian. Penulis menemukan kesimpulan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) REHABILITASI BANGUNAN RUMAH SAKIT (RUANG C ARM (PRA INSTALL C ARM), RUANG PA DAN PK, RUANG IBS, RUANG GARASI)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) REHABILITASI BANGUNAN RUMAH SAKIT (RUANG C ARM (PRA INSTALL C ARM), RUANG PA DAN PK, RUANG IBS, RUANG GARASI) P E M E R I N T A H K A B U P A T E N B O J O N E G O R O RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B Dr. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO Jl. Dr. Wahidin No. 40, Telp.(0353) 881193 Fax (0353) 881740 Website : www.rssosodoro.com

Lebih terperinci

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 048 Tahun 2006 TENTANG

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 048 Tahun 2006 TENTANG MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 048 Tahun 2006 TENTANG PEMANFAATAN JARINGAN TENAGA LISTRIK UNTUK KEPENTINGAN TELEKOMUNIKASI,

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING) NAMA KEGIATAN: DED GEDUNG HAMIDAH Dokumen Addendum DED GEDUNG HAMIDAH 0 Pada hari Senin,

Lebih terperinci

Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010.

Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010. Berisi tentang Rencana Kerja Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Keandalan dan Kelaikan Bangunan Gedung di Kota Semarang tahun 2010. 5.1. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Kegiatan : PERENCANAAN PENGEMBANGAN PERUMAHAN Pekerjaan : DED PENATAAN KAWASAN TPU DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TAHUN ANGGARAN 2017 0 Uraian Pendahuluan

Lebih terperinci

2012, No.28 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Usaha penyediaan tenaga listrik adalah pengadaan te

2012, No.28 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Usaha penyediaan tenaga listrik adalah pengadaan te No.28, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KETENAGALISTRIKAN. Tenaga Listrik. Kegiatan. Usaha. Penyediaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5281) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang : a. bahwa tenaga

Lebih terperinci

A. Latar Belakang. di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai

A. Latar Belakang. di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia listrik untuk umum di Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi PT. PLN (Persero) adalah mulai terjadinya krisis energi

Lebih terperinci

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL UPL) RENCANA PEMBANGUNAN PELABUHAN A. LATAR BELAKANG Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI. PENDAHULUAN A. UMUM. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan

Lebih terperinci

Jalan Tanah Merah Nomor : SUKADANA Kode Pos : 78852

Jalan Tanah Merah Nomor : SUKADANA Kode Pos : 78852 Jalan Tanah Merah Nomor : SUKADANA Kode Pos : 78852 Nomor Sifat Perihal : 054/POKJA/DP-011/ULP-61.11/VII/2015 : Penting : Pengumuman Addendum Kepada Yth.: Penyedia yang Lolos Seleksi Kualifikasi SUPERVISI

Lebih terperinci

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI Bab V JARINGAN DISTRIBUSI JARINGAN DISTRIBUSI Pengertian: bagian dari sistem tenaga listrik yang berupa jaringan penghantar yang menghubungkan antara gardu induk pusat beban dengan pelanggan. Fungsi: mendistribusikan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA 1. LATAR BELAKANG Kota Langsa yang merupakan kota madya hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING) PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

Lebih terperinci

ANALISIS BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP LOSSES JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA GARDU DISTRIBUSI DT-1 DAERAH KERJA PT.PLN (Persero) RAYON DELITUA

ANALISIS BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP LOSSES JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA GARDU DISTRIBUSI DT-1 DAERAH KERJA PT.PLN (Persero) RAYON DELITUA ANALISIS BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP LOSSES JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA GARDU DISTRIBUSI DT-1 DAERAH KERJA PT.PLN (Persero) RAYON DELITUA LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Permohonan Izin. Pemanfaatan Tenaga Listrik. Telekomunikasi. Tata Cara. Pencabutan.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Permohonan Izin. Pemanfaatan Tenaga Listrik. Telekomunikasi. Tata Cara. Pencabutan. No.1539, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Permohonan Izin. Pemanfaatan Tenaga Listrik. Telekomunikasi. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN

Lebih terperinci