Joel karo karo STIKES HANG TUAH SURABAYA
|
|
- Deddy Yandi Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PENGARUH LATIHAN KEKUATAN DAN KELENTUKA(FLEKSIBILITY) OTOT PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA LANSIA DI PANTI TRESNA WERDHA HARGODEDALI SURABAYA Joel karo karo STIKES HANG TUAH SURABAYA ABSTRAK Lansia mengurangi kegiatan fisik mereka sesudah pensiun, meskipun aktivitas sehari-hari membutuhkan banyak otot. Sekalipun lansia dengan gangguan kesehatan kronis atau hanya menderita gejala proses penuaan melakukan latihan fisik di pinggang. Nyeri punggung bawah ialah perasaan nyeri di daerah lumbal sakral dan sakroiliakal. Tujuan dan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh latihan Kekuatan dan kelentukan otot punggung terhadap penurunan tingkat nyeri punggung bawah pada lansia di Panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya. Rancangan pra eksperimen menggunakan " One Group pra Test and Post Test design ". Sampel sebanyak 2 responden, pengambilan menurut kriteria inklusi. Variabel independen adalah latihan Kekuatan dan kelentukan otot punggung dan variabel dependen adalah tingkat nyeri pada lansia dengan nyeri punggung bawah. Pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis data menggunakan Tes Wilcoxon Signed Rank. Hasil menunjukkan latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung untuk menurunkan nyeri punggung bawah terhadap lansia dengan P =, dan nilai signifikan,5 menunjukkan H1 diterima untuk menunjukkan adanya pengaruh dari latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung untuk menurunkan nyeri punggung bawah terhadap lansia. Pemberian latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung untuk menurunkan nyeri punggung bawah terhadap lansia karena latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung membantu efek otot fleksi lansia dari spasme otot jadi dapat menurunkan nyeri punggung bawah. Diharapkan penelitian ini digunakan respons dan yang mana kebanyakan lansia untuk mendapatkan hasil yang akurat. Kata kunci:latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung, nyeri punggung bawah, lansia ABSTRACT The elderly lessen their physical activities after pension, although daily activity need many muscle. Even elders with chronic health disorder or just suffering symptom of aging process admit do physical exercise in hip. Low back pain is feeling of area pain inbone lumbal sakral and sakroiliakal. Purpose of this study was explaining influence strength and flexibility exercise to degradationof low back pain of elderly in Nursing Home Tresna Werdha Hargodedali Surabaya. Design was Pre Experimental by using " One Group pra Test and Post Test design ". Number of sample 2 respondent, take according inclusion criteria. The sampling used purposive sampling. Independent Variable was strength and flexibility exercise and dependent variable was low back pain for elderly. Data collection used interview. Data analyze used Wilcoxon Signed Rank Test. Result showed that strength and flexibility exercise to decrease low back pain for elderly with p value =, and significant value,5 meaning H1 accepted to mean the existence of influence of practice of strength and flexibility exercise to decrease of low back pain for elder. Giving of practice of strength and flexibility exercise can decrease low back painin for elder because of strength and flexibility exercise assist elderly flexy muscle effect of muscle spasm so that can decrease low back pain. For research inherein after expected touse responder which is more with in old one stoget result of accurate. Key word: strength and flexibility exercise, Low BackPain, Elderly
2 2 PENDAHULUAN Penduduk lansia merupakan salah satu kelompok penduduk yang potensial menjadi masyarakat rentan, sehingga perlu pada usia dekade kedua dan insiden tinggi dijumpai pada dekade kelima (Mardjono & Sidharta, 28). Menurut The International for the Study of Pain (IASP), yang termasuk diciptakan suatu kondisi fisik maupun low back pain adalah nyeri yang dibatasi nonfisik yang kondusif untuk pembinaan kesejahteraannya. Pada hakikatnya, kaum lansia di berbagai negara termasuk Indonesia tidak hanya diharapkan berumur panjang, namun juga dapat menikmati masa tuanya dengan sehat, bahkan berdaya guna bagi pembangunan. Salah satu masalah fisik sehari hari yang sering ditemukan pada lansia adalah nyeri punggung bawah atau LBP (Bandiyah, 29). Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) merupakan manifestasi keadaan patologik yang dialami oleh jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang (Idyan,27). LBP merupakan keluhan yang berkaitan erat dengan usia. Biasanya nyeri ini mulai dirasakan mereka daerah superior oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung prosessus spinosus dari vertebrata sakralis pertama dan lateral oleh garis vertikal yang ditarik dari vertebrata thorakal terakhir, daerah inferior oleh garis transversal imajiner melalui ujung processus spinosus dari vertebrata sakralis pertama dan lateral oleh garis vertikal yang di tarik dari batas lateral spina lumbalis (Guyton,24). Pada studi pendahuluan di Panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya pada tanggal 2 February 215 terdapat 5 orang lansia yang terdapat mengalami nyeri punggung bawah 3 dari lansia mengatasi nyeri dengan mengkonsumsi obat dan 2 diantaranya diabiarkan saja atau dibawa tidur, tetapi sangat jarang untuk melakukan
3 3 latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung. Pemberian latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung secara otomatis akan melatih kekuatan otot punggung dan otot panggul, kemudian otot menjadi kuat dan lentur sehinnga nyeri akibat spasme otot ditekan sedemikianrupa. Keterangan K : Subjek ( Lansia) O : Observasi (tingkat nyeri sebelum latihan) I : Intervensi (intervensi senam) OI : Observasi (observasi tingkat nyeri sesudah) Pada penelitian ini tehnik sampling yang digunakan adalah probality sampling tipe random sampling yaitu dengan cara semua METODE PENELITIAN Desain ini adalah untuk pengaruh latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung terhadap tingkat nyeri punggung bawah lansia didata terlebih dahulu untuk mengatahui tingkat nyerinya punggung bawah. Setelah itu hasil yang diperoleh untuk lansia yang menderita nyeri punggung pada lansia, menggunakan desain pra bawah diberi perlakuan terapi. Variabel eksperimen dengan rancangan One Group pra Test and Post Test design, yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi setelah intervensi. independen pada penelitian ini adalah latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung pada lansia di Panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya. Variabel dependen pada penelitian ini adalah tingkat nyeri punggung bawah pada lansia. Instrument yang digunakan pada penelitian Subjek Pra Perlakuan Pasca_tes K O I OI Waktu 1Waktu 2 Waktu 3 ini adalah wawancara dan lembar observasi skala nyeri (VAS). Wawancara yang berisi :
4 4 usia, jenis kelamin, riwayat pekerjaan, penyakit yang pernah diderita. berusia 6-74 tahun dan 8 orang (42,1%) berusia tahun. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Umum penelitian ini adalah lansia yang berjumlah 19 orang. Di dalam data umum akan disajikan tabel karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, riwayat pekerjaan, penyakit yang pernah di derita, 1. usia responden Tabel 5.1 Tabel karakteristik usia responden Lansia di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya pada tanggal 26 Mei 3 Juni tahun tahun 75-9 tahun >91 tahun Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 19 responden di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya, 11 orang (57,9%) 2. jenis kelamin Tabel 5.2 Tabel karakteristik jenis kelamin Lansia di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya pada tanggal 26 Mei 3 Juni 215 Laki-laki Wanita 19 1 Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari Hargodedali Surabaya, 19 orang (1%) berjenis kelamin wanita. 3. riwayat pekerjaan Tabel 5.3 Tabel karakteristik pekerjaan Lansia di Panti Jompo Hargodedali Surabaya pada tanggal 26 Mei 3 Juni 215 Pegawai Swasta Petani tidak bekerja Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari Hargodedali Surabaya, 6 orang (31,6%)
5 5 sebagai petani, 5 orang (26,3%) sebagai swasta, 5 orang (26,3%) tidak bekerja, 3 orang (15,8%) sebagai pegawai. 4. riwayat penyakit Tabel 5.4 Tabel karakteristik penyakit Lansia di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya pada tanggal 26 Mei 3 Juni 215 Diabetes mellitus Rematik Hipertensi Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 19 responden di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya, 7 orang (36,8%) mengalami riwayat hipertensi, 7 orang (36,8%) mengalami riwayat penyakit rematik, 5 orang (26,3%) mengalami riwayat diabetes melitus. 5. nyeri yang diderita Tabel 5.5 Tabel karakteristik nyeri yang diderita Lansia di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya pada tanggal 26 Mei 3 Juni 215 Kaki Tangan Punggung Tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari Hargodedali Surabaya, 7 orang (36,8%) mengalami nyeri pada kaki, 7 orang (36,8%) mengalami nyeri pada punggung, 5 orang (26,3%) mengalami nyeri pada tangan. 6. sebab nyeri Tabel 5.6 Tabel karakteristik sebab nyeri diderita Lansia di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya pada tanggal 26 Mei 3 Juni 215 berjalan jauh duduk terlalu lama berdiri terlalu lama Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari Hargodedali Surabaya, 9 orang berjalan jauh (47,4%), 6 orang (31.6%) berdiri lama, 4 orang (21.1%) duduk terlalu lama. 7. pelaksanaan nyeri Tabel 5.7 Tabel karakteristik pelaksanaan nyeri Lansia di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya pada tanggal 26 Mei 3 Juni 215
6 6 mendengarkan musik meminum obat nyeri mengubah posisi yang tidak nyeri Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari Hargodedali Surabaya, 9 orang meminum obat nyeri (47,4%), 7 orang (36,8%) mengubah posisi yang tidak nyeri, 3 orang (15.8%) mendengarkan musik Data Khusus Data khusus menyajikan tentang karakteristik nyeri responden sebelum dan sesudah latihan kekuatan dan kelentukan diderita Lansia di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya. 1. pre latihan kekuatan dan kelentukan (sebelum) Tabel 5.8 Tabel karakteristik pre latihan kekuatan dan kelentukan (sebelum) diderita Lansia di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya pada tanggal 26 Mei 3 Juni 215 nyeri ringan nyeri sedang nyeri berat nyeri paling hebat Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari Hargodedali Surabaya, 1 orang mengalami nyeri ringan (52,6%), 8 orang (42,1%) nyeri sedang, 1 orang (5.3%) mengalami berat. 2. post latihan kekuatan dan kelentukan (sesudah) Tabel 5.9 Tabel karakteristik post latihan kekuatan dan kelentukan (sesudah) Lansia di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya pada tanggal 26 Mei 3 Juni 215 tidak nyeri nyeri ringan nyeri sedang nyeri berat nyeri paling hebat Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 19 responden di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya, 13 orang mengalami nyeri ringan (68,4%), 5 orang (26,3%) nyeri
7 7 sedang, 1 orang (5.3%) mengalami nyeri berat. terhadap tingkat nyeri punggung bawah pada pada lansia sebelum dan sesudah i punggung bawah sebelum an kekuatan dan kelentukan punggung 3. Pengaruh latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung terhadap tingkat nyeri punggung bawah pada pada lansia sebelum dan sesudah dilakukan terapi. Tabel 5.1 Pengaruh latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung sebelum dan sesudah di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya pada Tanggal 26 Mei Juni 215, dengan jumlah responden 2 orang. Nyeri punggung bawah sebelum latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung N Median (minimun-maksimum) pada pada lansia sebelum dan sesudah 19 2 (2-4), dilakukan terapi.yang ditunjukkan pada Nyeri punggung bawah sesudah latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung 19 2 (1-3) informasi rerata sebelum dan sesudah Tabel 5.11 Hasil analisis uji wilcoxon dengan tambahan informasi rerata dan simpang baku dilakukan terapi bahwa ada pengaruh ( <,5). Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Sign Test pada tabel 5.11 juga dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung terhadap tingkat nyeri punggung bawah diberikan latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung (2,1 > 1,79) Pengaruh nyeri punggung sebelum N Median Rerata s.b. (minimun-maksimum) dan sesudah dilakukan latihan kekuatan 19 2 (2-4) 2,1,612, dan kelentukan otot punggung pada i punggung bawah sebelum an kekuatan dan kelentukan 19 1 (1-3) 1,79,535 lansia di panti Tresna Werdha punggung Hargodedali Surabaya Uji wilcoxon Dari hasil penelitian dapat diketahui Berdasarkan hasil tabel 5.1 dapat bahwa nilai rerata nyeri punggung pada disimpulkan bahwa -value =,, hal ini lansia sebelum latihan kekuatan dan menunjukkan bahwa Pengaruh latihan kelentukan otot punggung yaitu 2,1 dan kekuatan dan kelentukan otot punggung
8 8 rerata nyeri punggung bawah pada lansia sesudah latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung menjadi 1,79. Hasil penelitian juga menunjukkan mayoritas nyeri punggung pada lansia sebelum latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung adalah nyeri ringan 1 responden (52.6%), 8 responden (42,1%) nyeri sedang, 1 orang (5.3%) mengalami hebat. Setelah dilakukan latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung adalah 13 orang mengalami nyeri ringan (68,4%), 5 orang (26,3%) nyeri sedang, 1 orang (5.3%) mengalami nyeri hebat. Penguatan otot juga dapat memberikan kebugaran tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh (Ambar, 29).Dengan melakukan olahraga dapat mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional. Bahkan dari berbagai penelitian penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, penyakit arteri koroner (Darmojo 2). Latihan kekuatan dan kelentukan/ olah raga dapat menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi berhubungan dengan aktivitas nitrit oksida (NO) meskipun dengan pertambahan umur terjadi penurunan aktivitas NO, tapi dengan aktivitas fisik teratur bisa memproduksi NO yang ada dalam tubuh yang bisa merileksasikan pembuluh darah sehingga bisa melancarkan peredaran darah dan menurunkan tekanan darah. aliran darah yang bersifat bergelombang yang mendorong produksi nitrit oksida (NO) serta merangsang pembentukan dan pelepasan endothelial derive relaxing factor (EDRF), yang merileksi dan melebarkan pembuluh darah (Dede, 22). Latihan kekuatan dan kelentukan /olah raga pada penderita DM menunjukan bahwa latihan Latihan kekuatan akan mengalami mekanisme regulasi dan kelentukan otot punggung /olah raga dapat mengeliminasi berbagai resiko ambilan glukosa disebabkan adanya pelepasan bradikinin yang dipacu oleh
9 9 insulin pada otot yang sedang bergerak, sehingga ambilan glukosa oleh otot bertambah dan ambilan glukosa oleh otot yang tidak berkontraksi ikut meningkat (Short et al., 23) sehingga secara langsung dapat menyebabkan penurunan glukosa darah. Salah satu manfaat olahraga adalah perbaikan serta terpeliharanya otot, daya tahan dan kelenturannya. ( Margatan, 2). Manfaat dari latihan peregangan adalah mengoptimalkan gerak otot dan sendi, meningkatkan kebugaran jasmani, mengurangi risiko cidera otot dan sendi, dan mengurangi ketegangan dan nyeri otot. (Depkes, 23). 5.2 Keterbatasan Keterbatasan merupakan kelemahan dan hambatan dalam penelitian. Pada penelitian ini beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti adalah: 1. Pengumpulan data memungkinkan responden menjawab dengan tidak jujur atau tidak mengerti dengan pertanyaan yang dimaksud karena faktor usia sehingga hasilnya kurang mewakili secara kualitatif. 2. Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain subyek penelitian yang digunakan sejumlah 2 lansia. Jumlah tersebut termasuk kecil bila digunakan untuk menganalisis populasi PENUTUP Pada bab ini berisi simpulan dan saran berdasarkan dari hasil pembahasan penelitian. 6.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan hasil penelitian dan hasil pengujian pada pembahasan yang dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat nyeri punggung bawah lansia sebelum mengikuti latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung di panti jompo
10 1 Hargodedali Surabaya lebih dominan mengalami nyeri ringan dan dan nyeri sedang. 2. Setelah dilakukan latihan kekuatan dan kelentukan otot punggung ada dampak penurunan nyeri sedang ke nyeri lebih ringan 3. Ada pengaruh latihan dan kekuatan dan kelentukan otot punggung terhadap tingkat nyeri di panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya 6.2 Saran 1. Bagi (Lansia) Sebaiknya lebih memahami pentingnya untuk latihan dan kelentukan otot punggung dan memahami manfaat penelitian ini dapat digunakan untuk mengurangi tingkat nyeri punggung bawah. 2. Bagi Profesi Sebagai perawat dapat menegembangkan dan berpartisipasi dalam meningkatan pelayanan komunitas gerontik untuk mengetahui pentingnya berolah raga dalam penururan tingkat nyeri 3. Bagi instansi (Panti Tresna Werdha Hargodedali Surabaya) Perlu memerhatikan kondisi lansia dan mendengarkan keluhan setiap lansia agar selalu membina lansia dalam meghadapi masalah, khususnya dalam penanganan nyeri untuk mendungkung sarana dan prasarana dalam melakukan olah raga. 4. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya dapat menjadikan mengembangkan dan sebagai alat literatur selanjutnya DAFTAR PUSTAKA Alter, M.J. (28). 3 Teknik Peregangan Olahraga. Jakarta: Rajagrafindo Persada Bandiyah, S. (29). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Muha Medika. Bimaariotejo. (29). Low-Back-Pain. Http//: Diunduh 25 February 215. Bull, E., & Archard, G. (25). Simple Guide: Nyeri Punggung. Jakarta: Erlangga.
11 11 Dahlan, S. M. (211). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika Davies, K. (27). Buku Pintar Nyeri Tulang dan Otot. Jakarta: Erlangga. Karim. F. (25). Panduan Kesehatan Olah Raga Bagi Petugas Kesehatan Depkes RI Jakarata: Salemba Lumbantobing, S.M, dan Arjatmo, T. 29. Nyeri Pinggang III: Penatalaksanaan. FK UI. Jakarta. Nugroho. A. (28). Hidup Sehat Di Usia Senja. Jakarta: Gramedia Pustaka Nursalam. (28). Konsep Dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Prasetyo, S. N. (21). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri.Graha Ilmu: Yogyakarta. Stanley, Mickey. (26). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC Sunarto, (25). Latihan pada Penderita Nyeri Punggung Bawah. Medika Jwalita ed.iii Tamher. S. Noorkasimi (29). Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Tunjung, R. (29). Diagnosis dan Penatalaksanaan Nyeri Punggung Bawah di Puskesmas. Watson. (25). Perawatan Lansia Jakarta : EGC Wicaksono. F. (211). Pendidikan Jasmani Olah Raga Dan Kesehatan. Jakarta: Ghalia Indonesia Printing Widodo. (21). Lansia: Sehat dan Bugar. Yogyakarta: Kreasi Wacana Putri, P. 21. Pengaruh Postur dan Posisi Tubuh Terhadap Timbulnya Nyeri Punggung Bawah. 1/Putri_P.pdf. Diakses 3April 215 Setiadi. (27). Metodologi Penelitian. Jogjakarta : Graha Ilmu Setya. S. (21). Konsep Dan Proses KePerawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu Sidharta, P. (25). Sakit Neuromuskoleskeletal. PT Dian Rakyat. Jakarta.
Pengaruh Latihan Fleksi William (Stretching) terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah pada Lansia di Posyandu Lansia RW 2 Desa Kedungkandang Malang
56 Pengaruh Latihan Fleksi William (Stretching) terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah pada Lansia di Posyandu Lansia RW 2 Desa Kedungkandang Malang (Effect Flexi William (Stretching) Exercise to Stage
Lebih terperinciPENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN LOW BACK PAIN PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDANGSERANG KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN LOW BACK PAIN PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDANGSERANG KABUPATEN PEKALONGAN 6 ABSTRAK Penduduk lansia merupakan salah satu kelompok penduduk yang potensial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang medis, ilmu kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam bidang peningkatan dan pencegahan penyakit telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur harapan hidup meningkat
Lebih terperinciKata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.
PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT PADA LANSIA DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUNAN LANJUT USIA BUDI AGUNG KUPANG Yasinta Asana,c*, Maria Sambriongb, dan Angela M. Gatumc
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 3 (1) (214) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PENGARUH SENAM SANG SURYA TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK LANSIA DI PADEPOKAN TAPAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi Hipertensi adalah apabila tekanan sistoliknya diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik diatas 90 mmhg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah lansia meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta jiwa pada tahun 2000 atau 7,2% dari seluruh penduduk dengan usia harapan hidup 64,05 tahun. Tahun 2006
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, peraikan lingkungan hidup,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang dalam Pembangunan Nasional, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu
Lebih terperinciOleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
pp PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNANTEKANANDARAH PADA LANSIA PENDERITAHIPERTENSIDI PANTISOSIAL WARGA TAMA INDRALAYA TAHUN 2014 Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina
Lebih terperinciPENDIDIKAN KESEHATAN JIWA MENINGKATKAN KEKEBALAN IMUN DARI STRES PADA LANSIA
PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA MENINGKATKAN KEKEBALAN IMUN DARI STRES PADA LANSIA (Mental Health Education Increase the Immune Degree of Stress on the Elderly) Rita Rahmawati*, Rindayati** * Program Studi Ilmu
Lebih terperinciPENURUNAN KELUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA MELALUI SENAM LANSIA DECREASING JOINT PAIN TO ELDERLY THROUGH ELDERLY EXERCISE ABSTRAK
Penurunan Keluhan Nyeri Sendi pada lansia melalui Senam Lansia Diah Kristiana Dewi, Dian Prawesti PENURUNAN KELUHAN NYERI SENDI PADA LANSIA MELALUI SENAM LANSIA DECREASING JOINT PAIN TO ELDERLY THROUGH
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK
HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK Lexy Oktora Wilda STIKes Satria Bhakti Nganjuk lexyow@gmail.com ABSTRAK Background. Prevalensi
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PINGGANG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA LANSAIA DI PANTI WREDHA PANGESTI LAWANG MALANG Tri Johan Agus Yuswanto*, Bambang Soemantri**, Anita Rahmawati
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015
ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 Fatma Abd Manaf 1, Andi ayumar 1, Suradi Efendi 1 1 School od Health
Lebih terperinciKata kunci: lansia, senam lansia, kemampuan fungsional.
ABSTRAK Tansauban G. Rusman. 2015. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Kemampuan Fungsional Lansia di Puskesmas Berlian Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PENUAAN TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN GANGGUAN ELIMINASI DI KELURAHAN SEWUKAN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: RITA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan untuk dapatbertahan hidup. (Nugroho,2008). struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India, dan Amerika
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses menua merupakan kombinasi bermacam-macam faktor yang saling berkaitan. Proses menua dapat diartikan sebagai perubahan yang terkait waktu, bersifat universal,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki, mengganti, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menua atau usia lanjut adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki, mengganti, dan mempertahankan fungsi normal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perolehan data Internatonal Diabetes Federatiaon (IDF) tingkat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit metabolik yang selalu mengalami peningkat setiap tahun di negara-negara seluruh dunia. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Yogyakarta. Semua responden penelitian berdomisili di
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden Responden penelitian ini melibatkan 56 pasien diabetes melitus yang melakukan kontrol rutin di poli penyakit dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan manifestasi keadaan patologik yang dialami oleh jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian pinggang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang fisioterapi RS PKU Muhammadiyah Gamping. Subjek penelitian adalah pasien
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE
SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE DENGAN MINYAK ESENSIAL YLANG-YLANG (Cananga odorata) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI Studi Ini Dilakukan di PSTW Jara Mara Pati
Lebih terperinciPERMAINAN STIMULASI OTAK MENINGKATKAN KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI KEGIATAN DI PANTI WERDHA
PERMAINAN STIMULASI OTAK MENINGKATKAN KEAKTIFAN LANSIA MENGIKUTI KEGIATAN DI PANTI WERDHA Widayani Yuliana Stikes Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya e-mail: nanatpjj@gmail.com Abstract :. A decrease
Lebih terperinciPENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU
1 PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana Keperawatan Disusun
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Disusun Oleh FITRI ISTIQOMAH NIM. J100.060.056 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat DM dengan prevalensi 8,6% dari total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Punggung adalah bagian tubuh yang paling keras, punggung harus bekerja selama 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri, bahkan tidur punggung harus bekerja keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional, telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup. Jumlah lansia meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta bertambah baiknya kondisi sosial ekonomi menyebabkan semakin meningkatnya umur harapan hidup (life
Lebih terperinciPENGARUH RUTINITAS SENAM REMATIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI
PENGARUH RUTINITAS SENAM REMATIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA LANSIA YANG MENDERITA REMATIK DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR JAMBI TAHUN 2015 INFLUENCE OF REGULAR RHEUMATOID EXERCISE TOWARDS
Lebih terperinciPENGARUH MENGKONSUMSI PISANG AMBON TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO
PENGARUH MENGKONSUMSI PISANG AMBON TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI WERDHA MOJOPAHIT KABUPATEN MOJOKERTO Miftahul Munir Suwandi Program Study S1 Keperawatan Miftahulmunirs19@gmail.com
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa :
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa : 1. Sebelum diberikan senam kebugaran jasmani 2012 rata-rata tekanan darah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menua merupakan suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Menjadi tua adalah proses fisiologis yang terjadi pada semua orang dimana berarti seseorang telah
Lebih terperinciPENGARUH SENAM LANSIA (TAI CHI) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BANYUWANGI TAHUN
PENGARUH SENAM LANSIA (TAI CHI) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA BANYUWANGI TAHUN 2012 Lina Agustiana dan Hendrik Prabo S Korespondensi
Lebih terperinciPENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR PADA LANJUT USIA INSOMNIA
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR PADA LANJUT USIA INSOMNIA The Effect of Progressive Muscle Relaxation to Increasing the Insomnia Elderly s Total Sleep Needs
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan tingkat pendapatan semakin meningkat. Salah satu penanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan, pengetahuan, dan tingkat pendapatan semakin meningkat. Salah satu penanda peningkatan kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN GERAK KAKI (STRETCHING)
ISSN 2085-0921 PENGARUH LATIHAN GERAK KAKI (STRETCHING) TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI EKSTREMITAS BAWAH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA SEJAHTERA GBI SETIA BAKTI KEDIRI Yohanita Pamungkas Mahasiswa STIKES
Lebih terperinciPERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK
PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG Syifa Fauziyah 1), Tanto Hariyanto 2), Wahidyanti Rahayu S 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Ns.M.Mursid,S.Kep Ns.Maslichah,S.Kep Dosen Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik yang ditandai adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin
Lebih terperinciPERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MELAKUKAN SENAM DAN TIDAK SENAM DI WILAYAH KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK
PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MELAKUKAN SENAM DAN TIDAK SENAM DI WILAYAH KELURAHAN TLOGOMAS MALANG Ahda Suhanda 1),Tanto Hariyanto 2),Vita Maryah Ardiyani 3) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas normal terjadi pada seseorang yang ditunjukkan oleh systolic dan diastolic pada pemeriksaan tekanan darah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2000 sebesar 7,28% dan pada tahun 2020 diperkirakan menjadi sekitar 11,34%. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menyatakan bahwa
Lebih terperinciPENGARUH SENAM HIPERTENSI LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI WREDA DARMA BHAKTI KELURAHAN PAJANG SURAKARTA
PENGARUH SENAM HIPERTENSI LANSIA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI WREDA DARMA BHAKTI KELURAHAN PAJANG SURAKARTA Totok Hernawan 1, Fahrun Nur Rosyid 2 1,2 Program Studi
Lebih terperinciAbstrak. Abstract. Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik
PERBANDINGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI SETELAH DILAKUKAN TERAPI MUSIK KLASIK DAN RELAKSASI AUTOGENIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG 1 Dewi Ismarina, 2* Herliawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Lansia mengalami proses menua (aging process) secara alami yang tidak dapat dihindari (Hawari, 2007). Namun pengaruh proses menua sering menimbulkan bermacam-macam
Lebih terperinciPELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR
PELAKSANAAN SENAM JANTUNG SEHAT UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WHERDA KASIH SAYANG IBU BATUSANGKAR Liza Merianti, Krisna Wijaya Abstrak Hipertensi disebut
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016
PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagaimana diketahui, ketika manusia
Lebih terperinciPENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN FISIK PADA KELOMPOK LANSIA PEREMPUAN DI DESA DAUH PURI KAUH DENPASAR BARAT 1 Ari Widiastuti, 2 Ari Wibawa, 3 Indah Sri Handari, 4 I Wayan Sutadarma
Lebih terperinciJournal of Sport Sciences and Fitness
JSSF 4 (3) (2015) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PENGARUH WILLIAM FLEXION EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI PENDERITA LOW BACK PAIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasy-experimental (eksperimen semu) dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data menggunakan kuesioner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika melaporkan bahwa terdapat sekitar 35 juta pasien rematik (Purwoastuti, 2009). Di Indonesia
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA HARGO DEDALI SURABAYA
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA HARGO DEDALI SURABAYA Eko Andrianto Program Studi S-1 Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya ABSTRAK Latar
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA
HUBUNGAN PENGETAHUAN LANSIA TENTANG OSTEOPOROSIS DENGAN PERILAKU MENGKONSUMSI MAKANAN BERKALSIUM DI PANTI WREDHA X YOGYAKARTA 1 Yasinta Ema Soke, 2 Mohamad Judha, 3 Tia Amestiasih INTISARI Latar Belakang:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menurun atau pancreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya karbohidrat (Price, 2006). Pada
Lebih terperinci204 Pengaruh Senam Lansia terhadap Tekanan Darah di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Jambi
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR JAMBI M. Dody Izhar 1 Abstract Hypertension is commonly found in the elderly. This is because increasing age, the body's
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Low back pain (LBP) atau nyeri merupakan keluhan yang sering dijumpai di masyarakat, merupakan persoalan di masyarakat karena sering mengakibatkan penderita terganggu
Lebih terperinciPENGARUH SENAM TERA TERHADAP KADAR GULA DARAH LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER
1 PENGARUH SENAM TERA TERHADAP KADAR GULA DARAH LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Firdha Novitasari NIM 052310101049 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA LANSIA DI GRAHA WERDHA MARIE JOSEPH PONTIANAK
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA LANSIA DI GRAHA WERDHA MARIE JOSEPH PONTIANAK INTAN DEBORA SITORUS I31112072 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan semakin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua
Lebih terperinciPERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PROVINSI GORONTALO Oleh SRI OKTAVIANTI ISMAIL NIM. 841 411 028 Telah diperiksa dan disetujui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah (NPB) merupakan masalah umum yang dialami kebanyakan orang dalam hidup mereka. Dilaporkan bahwa prevalensi LBP dalam 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seimbang akan mempengaruhi rasio lingkar pinggang pinggul menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelebihan asupan karbohidrat, protein dan lemak sehingga tidak seimbang akan mempengaruhi rasio lingkar pinggang pinggul menjadi semakin tinggi. Asupan protein yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan
32 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan eksperimental dengan pre-post test only one group design.
Lebih terperinciGAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI
GAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI Overview of Sleep Quality and Sleep Disorders In Elderly at Social Home Tresna Werdha Budi Luhur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian quantitatif menggunakan quasi experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group design. Pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG
PENGARUH TERAPI BERMAIN TERHADAP RESPON KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MENJALANI HOSPITALISASI DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JOMBANG (THE INFLUENCE OF PLAYING THERAPY AGAINST PRA SCHOOL
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. langsung dan tidak langsung, kesehatan masyarakat juga perlu. With Low Back Pain : A Randomized Controllled Trial Bukti juga
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan dalam bekerja sangat penting bagi masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas dalam mempengaruhi populasi manusia. Pada
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA LANSIA USIA 60-70 TAHUN DI DESA MAYANGGENENG KECAMATAN KALITIDU KABUPATEN BOJONEGORO Oleh S.Nurul Sya diyah AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI BOJONEGORO
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Penyakit jantung koroner (CHD = coronary heart desease) atau penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan ancaman kesehatan. Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologi. Perubahan
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Fadhil Al Mahdi STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin *korespondensi
Lebih terperinciPERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG
PERBEDAAN NILAI ARUS PUNCAK EKSPIRASI SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN SENAM LANSIA MENPORA PADA KELOMPOK LANSIA KEMUNING, BANYUMANIK, SEMARANG Lenny Widyawati Intan Sari 1, Yosef Purwoko 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisiologis (Maramis, 2009). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia merupakan suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi terhadap lingkungan. Penurunan yang terjadi berbagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk membandingkan adakah perbedaan Visual Analog Scale (VAS)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto yang berguna untuk membandingkan adakah perbedaan Visual Analog Scale (VAS) terapi TENS dan IR dengan TENS,
Lebih terperinciANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013
ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 03 I Dewa Ayu Aninda Vikhanti, I Gusti Ayu Indah Ardani Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciTasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:
Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Daerah Temporalis dengan Kompres Hangat Daerah Vena Besar Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam di Ruang Perawatan Anak BPK RSUD Poso Tasnim 1) Abstrak: Kompres
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai hasil yang optimal. Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan Nasional adalah pembangunan yang meliputi segala aspek kehidupan termasuk salah satunya bidang kesehatan. Pembangunan di bidang kesehatan, pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan
Lebih terperinci2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pola hidup tidak sehat telah mendorong terjadinya berbagai penyakit yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Penyakit akibat
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI TINGKAT STRES LANJUT USIA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM BUGAR LANSIA (SBL) DI DUSUN MRISI DESA TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL
STUDI KOMPARASI TINGKAT STRES LANJUT USIA YANG MENGIKUTI DAN TIDAK MENGIKUTI SENAM BUGAR LANSIA (SBL) DI DUSUN MRISI DESA TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : INDAH PUSPITASARI 080201077
Lebih terperinciHubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi
Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi Oleh : Siti Maimunah S.Kep.,Ns dan Endri Eka Yanti,S.Kep.,Ns ABSTRAK Latar belakang : Setiap remaja putri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organ dan jaringan tubuh terutama pada sistem muskuloskeletal dan jaringan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tubuh manusia terdapat 230 sendi yang menghubungkan 206 tulang, perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan
Lebih terperinciSENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA
PENGARUH SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : WILLY BRAM NAHAMPUN J120121003
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG Karya Tulis Ilmiah Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan syarat-syarat untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem sirkulasi darah merupakan salah satu sistem yang penting sebagai alat perfusi jaringan. Gangguan sistem sirkulasi cukup banyak terjadi dalam masyarakat. Salah
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Maria Magdalena Sri Widiastuti 1), Dyah Widodo 2), Esti Widiani 3) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA
45 PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem) Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisilogis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). Banyak kelainan atau penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara urutan ke-4 dengan jumlah lansia paling banyak sesudah Cina, India dan USA. Peningkatan jumlah lansia di negara maju relatif lebih cepat
Lebih terperinciPENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUN BUDI AGUNG KOTA KUPANG
PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUN BUDI AGUNG KOTA KUPANG Ananda D.S Thei a, Maria Sambriong b, dan Angela Gatum
Lebih terperinci