A Leading and Outstanding University

Transkripsi

1 A Leading and Outstanding University

2 TINJAUAN UMUM Buku Strategi Kognitif dalam Proses Pembelajaran, karya Prof. Dr. H. Mohamad Surya (2015) berisi deskripsi mendalam tentang konsep dasar dan studi kognitif (Bab I-X) serta aplikasi strategi kognitif dalam praksis pendidikan (Bab XI-XV).

3 TINJAUAN UMUM >Strategi kognitif sebagai prosedur atau aktivitas mental merupakan topik utama dalam kajian Psikologi Kognitif. >Objek kajian Psikologi Kognitif (Ulric Meisser, 1967) adalah kognisi, yang dimaknai oleh Mohamad Surya (2015:2) sebagai proses pengenalan terhadap segala sesuatu yang berada di lingkungan individu dan menjadikannya sebagai satu bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan perilaku individu dalam seluruh proses kehidupannya.

4 TINJAUAN UMUM >Kajian Psikologi Kognitif termasuk topik strategi kognitif dapat dipandang sebagai warisan cemerlang psikologi Abad XX yang berpengaruh terhadap bidang pendidikan. >Strategi kognitif merupakan pemungsian aspek kognisi yang luas, baik sebagai salah satu aspek perilaku maupun bidang kehidupan manusia.

5 TINJAUAN KHUSUS! PERTANYAAN POKOK TEORI KOGNITIF:! DENGAN ALAT-ALAT APA ORANG MEMPEROLEH PENGETAHUAN?! BAGAIMANA ORANG MEMPEROLEH, MENYIMPAN, DAN MENGGUNAKAN PENGETAHUAN?

6 TINJAUAN KHUSUS! SECARA PRINSIP:! KOGNISI BERHUBUNGAN DENGAN ALAT- ALAT PENGENALAN DAN BENTUK-BENTUK PENGENALAN; (DALAM BUKU TERSEBUT DIBAHAS TENTANG PENGINDERAAN, PENGAMATAN, MENGINGAT/MEMORI, IMAJINASI/FANTASI, DAN BERPIKIR)! KOGNISI ADALAH PENGERTIAN YANG LUAS MENGENAI BERPIKIR DAN MENGAMATI; ATAU

7 TINJAUAN KHUSUS! SECARA PRINSIP:! KOGNISI MERUPAKAN PERILAKU YANG MENGAKIBATKAN ORANG MEMPEROLEH PENGETAHUAN; ATAU! PERILAKU YANG DIBUTUHKAN ORANG UNTUK MENGGUNAKAN PENGETAHUAN

8 METODE ILMIAH Perumusan Masalah Khazanah Pengetahuan Ilmiah Deduksi Koherensi Penyusunan Kerangka Berpikir Pragmatisme Perumusan Hipotesis Induksi Korespondensi Diterima Pengujian Hipotesis Ditolak Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Metode merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, melalui langkah-langkah yang sistematis. Metode ilmiah berupaya menggabungkan cara berfikir deduktif dan induktif dalam membangun batang tubuh pengetahuan. Alur berpikir metode ilmiah dapat dijabarkan ke dalam beberapa langkah yang mencerminkan tahap-tahap kegiatan ilmiah, sebagai berikut : (1) perumusan masalah; (2) penyususnan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesis; (3) perumusan hipotesis; (4) pengujian hipotesis; dan (5) penerimaan dan atau penolakan hipotesis. (Reed & Betsy, 1986)

9 TIPOLOGI ILMUWAN Thinking (Penalaran) Quadran I Quadran 2 Analitik Konsep Ilmiah Teoretis Sensing (Pengertian) Quadran 4 Quadran 3 Kepentingan Konsep Kemanusiaan Kemanusiaan Intuition (Intuisi) Feeling (Perasaan) Gambar tersebut menunjukkan tipologi ilmuwan yang dikelompokkan ke dalam 4 quadran tipologi, yaitu : (1) analitik ilmiah, ialah ilmuwan yang mendasari pengetahuan ilmiahnya melalui penalaran dan pengertian; (2) konsep teoretis, ialah ilmuwan yang mendasari pengetahuan ilmiahnya melalui penalaran dan intuisi; (3) konsep kemanusiaan, ialah ilmuwan yang mendasari pengetahuan ilmiahnya melalui intuisi dan perasaan; dan (4) kepentingan kemanusiaan, ialah ilmuan yang mendasari pengetahuan ilmiahnya melalui pengertian dan perasaan. (Mitroff dan Kilmann, 1978)

10 TINJAUAN KRITIS BUKU STRATEGI KOGNITIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN MERUPAKAN KARYA INTELEKTUAL YANG MONUMENTAL DARI SEORANG EMPU YANG LUAS WAWASAN REFERENSINYA. ISI BUKU DISAJIKAN SECARA DESKRIPTIF, LAYAKNYA BUNCAHAN PEMAHAMAN MENDALAM PENULISNYA TENTANG KOGNISI SEBAGAI SALAH SATU ASPEK DARI PERILAKU DAN KEHIDUPAN MANUSIA.

11 PENDIDIKAN ABAD XXI Abad belajar keragaman (diversity learning) yang dilandasi oleh kecerdasan atau kecakapan jamak. Abad pengembangan dimensi afeksi manusia. Di Amerika, kini tengah dikembangkan konsep pendidikan emosional atau pendidikan inteligensi sosial. Fokus layanan dari pendidikan tersebut adalah membantu individu agar cakap dalam memahami diri sendiri (intrapersonal), orang lain (interpersonal), dan cakap berinteraksi dalam ragam setting sosial (interaktive). Abad pendidikan yang berfokus pada karakter sebagai perilaku yang dilandasi nilai-nilai agama, budaya, hukum, adat istiadat, dan estetika. Asumsi: pendidikan tidak hanya mengembangkan potensi intelektual, akan tetapi juga mempromosikan pengembangan pribadi secara holistik.

12 PENUNJANG KESUKSESAN KARIER Figure 1. The Relationship of Successful Career and Successful Intelligence (Wu Tien-Wu, 1998; Mamat Supriatna, 2009)!

13 TANTANGAN PENDIDIKAN INDONESIA! Nilai-nilai kemanusiaan berhadapan dengan nilai-nilai baru! Pendidikan berhadapan dengan peningkatan daya saing bangsa, yang berimplikasi bagi peningkatan kualitas sumberdaya manusia! Tantangan internal masa depan bangsa antara tahun Indonesia perlu mempersiapkan SDM Generasi Emas: generasi produktif, inovatif, kreatif, dan afektif.

14 Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional Fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. (Bab II, Pasal 3, UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). = GAMBARAN MANUSIA INDONESIA YANG BERMUTU TINGGI DI MASA DEPAN Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab berilmu cakap dan kreatif

15 LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG IDEAL Otak Spiritual SUASANA BELAJAR! Spiritual keagamaan! Akhlak mulia Otak Emosional PENDIDIKAN PESERTA DIDIK AKTIF Mengembangkan Potensi Diri! Pengendalian diri! Kepribadian PROSES BELAJAR! Kecerdasan! Keterampilan Otak Rasional

16 NILAI-NILAI LUHUR TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL OLAH PIKIR: Cerdas OLAH HATI: Jujur Bertanggung jawab OLAH RAGA: Bersih dan Sehat OLAH JIWA: Beriman & Bertaqwa OLAH RASA DAN KARSA: Peduli Kreatif

17 BUKU TERSEBUT SEPERTI MATA UANG YANG MEMILIKI DUA SISI STIMULAN: 1. SISI KESATU BAGIAN PROF. SURYA AGAR MELAHIRKAN LAGI KARYA STRATEGI AFEKTIF DALAM PENDIDIKAN ; (SESUAI DENGAN TEMA DISERTASINYA TENTANG FAKTOR NON INTELEKTUAL)

18 2. SISI KEDUA BAGIAN PEMBACA ATAU PENULIS YANG LAIN AGAR BERKARYA TULIS TENTANG STRATEGI LAINNYA (SESUAI DENGAN LATAR BELAKANG KEAHLIAN)

19 1. Membaca buku Prof. Surya sangat asyik, dikarenakan kaya informasi, disajikan secara ilmiah populer yang mengalir, dan tidak banyak terhambat oleh teknis penulisan. 2. Buku diperkaya dengan ilustrasi gambar dan bagan, yang memudahkan pembaca memahami uraian. Namun, tak perlu berharap dilengkapi dengan ilustrasi cerita atau anekdot, seperti Prof. Surya sedang ceramah.

20 1. Buku merupakan produk tulisan yang dihasilkan dari bacaan. Tampaknya, Prof. Surya produktif dalam menulis sebagai figur guru besar yang kaya gagasan berdasarkan keluasan bacaan baik teks maupun konteks pengalaman kehidupan. 2. Buku karya Prof. Surya yang dirujuk berbagai forum menunjukkan bahwa topik yang dibahas sangat relevan, dan penulisnya memiliki jejaring yang luas. Sebagaimana ungkapannya, Hirup Kudu Loba Batur/Hidup Harus Banyak Teman. 3. Buku karya Prof. Surya senantiasa diberi penanda, baik ULANG TAHUN DIRI atau anggota keluarga, maupun peristiwa yang sangat penting seperti HUT KE-48 PERNIKAHAN (3 April 1967)

21 Di usia 74 tahun, Prof. Surya (8 September 1941) masih konsisten berkarya di samping menjadi guru sepanjang masa. Hal ini menandakan semangat: (a) berkarir dan berkehidupan yang bermakna seperti MATAHARI (SURYA); dan (b) menghadapi akhir kehidupan secara cerdas dan bijaksana..

22 Terima Kasih Mamat Supriatna WASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA BERSAMA