DIKLAT SEBAGAI SUATU SISTEM. Abstrak
|
|
- Yohanes Irawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DIKLAT SEBAGAI SUATU SISTEM Oleh: Puji Iswari *) Abstrak Keterkaitan antar unsur (bagian) dalam penyelenggaraan diklat bagaikan sebuah sistem dengan susunan terpadu dan terdiri atas bagian-bagian yang saling berhubungan, saling berinteraksi dan saling mendukung serta membentuk satu kesatuan yang utuh. menjadi efektif dan efisien apabila berada dalam kerangka sistem melalui tahapan-tahapan yang meliputi: proses analisis kebutuhan diklat, proses penentuan tujuan diklat, proses perencanaan program diklat, proses pelaksanaan diklat dan proses evaluasi diklat. Setiap proses tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait satu dengan lainnya dan hasil proses sebelumnya yang menentukan proses berikutnya. Agar tujuan penyelenggaraan diklat tercapai secara efektif dan efisien, proses-proses tersebut hendaknya berada dalam pendekatan sistem yang integral. Kata kunci: Sistem,, Keberhasilan Pendahuluan Pendidikan dan Pelatihan () adalah sebuah kata yang sangat akrab dengan kita sehari-hari karena keterlibatan kita sebagai penyelenggara, widyaiswara, ataupun peserta diklat. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 dinyatakan bahwa diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) Pegawai Negeri Sipil agar dapat melaksanakan dan meningkatkan kualitas tugas pekerjaannya yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pengembangan partisipasi masyarakat. Muncul pertanyaan-pertanyaan, mengapa setelah sekian banyak diklat dilaksanakan hasilnya masih belum mencerminkan tujuan yang sebenarnya? Bagaimana membangun diklat sebagai suatu sistem agar manfaat dan tujuan diklat bisa tercapai dengan baik? dianggap sebagai salah satu upaya strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Keberhasilan ditentukan oleh berbagai faktor yang meliputi penentuan tujuan diklat, pengembangan kurikulum, penyusunan program diklat, penetapan peserta dan widyaiswara, penyelenggaraan administrasi dan keuangan, proses pembelajaran serta lingkungan fisik dan lingkungan emosional. Faktor-faktor tersebut akan menunjang efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan diklat apabila berada dalam kerangka sistem. Dengan kata lain faktor yang menentukan keberhasilan diklat adalah sistem penyelenggaraan diklat yang integral dimana sub sistem dari sistem tersebut terkait satu dengan yang lainnya. Perlu ada sistem yang mengatur dan ada pengelola yang melaksanakan, mengendalikan agar diklat berjalan sesuai dengan fungsinya, tujuan diklat tercapai secara efektif dan tidak terjadi pemborosan karena salah memilih arah dan tujuan. Konsep merupakan wadah pengembangan SDM aparatur dan non aparatur sebagai sosok individu profesional untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan 1
2 sesuai tuntutan kerja. Proses belajar yang dimaksudkan adalah untuk mengubah kompetensi kerja seseorang sehingga ia dapat berprestasi lebih baik dalam jabatannya. Kompetensi diklat secara umum mencakup 3 (tiga) ranah utama yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap dan perilaku) dan ranah psikomotorik (ketrampilan). Kegiatan diklat akan bermuara kepada peningkatan kualitas peserta diklat dengan kompetensi yang dipersyaratkan untuk mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Lulusan diklat diharapkan mampu berperan sebagai pembaharu, memiliki sikap dan pengabdian yang berorientasi pada pelayanan prima organisasi. 1. Proses belajar (learning) adalah usaha aktif seseorang yang dilakukan secara sadar untuk mengubah perbuatan, perilaku atau kemampuannya dimana hasilnya bisa benar atau salah. 2. Kinerja/kemampuan kerja (performance) adalah perubahan atau prestasi hasil kerja seseorang pekerja secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). 3. Pekerja/karyawan/pegawai (people) adalah seseorang yang sudah dewasa yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan suatu diklat untuk meningkatkan pengetahuan, ke-terampilan dan sikap mentalnya untuk meningkatkan hasil-hasil pekerjaannya. 4. Pekerjaan/jabatan (job) adalah sejumlah tugas-tugas spesifik yang dilakukan oleh pekerja/ karyawan/pegawai dimana tugastugas tersebut mempunyai tingkat kerumitan dan kesulitan serta berhubungan satu dengan lainnya. dipandang sebagai bagian dari pendidikan yang mengkaitkan proses belajar untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori (Atmodiiwiryo,2002), dengan empat kata kunci yaitu: Secara umum diklat merupakan pelatihan praktis yang biasanya berlangsung dalam jangka pendek yang bertujuan meningkatkan dan memperbaiki sikap perilaku, keterampilan dan pengetahuan peserta diklat sesuai tujuan. Konsep Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin systema dan bahasa Yunani sustema adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen 2
3 atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Dalam pengertian yang paling umum sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Sistem dapat diartikan sebagai suatu susunan terpadu dan terdiri atas bagianbagian yang saling berhubungan, saling berinteraksi dan saling mendukung antar bagiannya serta membentuk satu kesatuan yang utuh. Pada prinsipnya setiap sistem selalu terdiri dari empat elemen yaitu objek, atribut, hubungan internal dan lingkungan. Adapun batasan sistem: memiliki komponen untuk menjalankan fungsi (sub sistem), sistem dikelilingi sistem lain dan tidak berdiri sendiri, menjalankan proses transformasi mengubah masukan dan keluaran, komponen saling berinteraksi saling bergantung, memiliki efek keterpaduan (sinergisme), memiliki mekanisme balikan, dan bersifat relatif tergantung pada lingkungan. proses, output (keluaran), dan outcome (dampak). Dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Masukan (input): peserta dengan kompetensi yang ingin dimiliki, widyaiswara sesuai kompetensi keahlian dalam proses belajar mengajar, bahan ajar/modul sesuai tujuan diklat, anggaran yang tersedia, waktu pelaksanaan, alat, bahan, bangunan (sarana prasarana) untuk penyelenggaraan diklat 2. Proses: meliputi proses identifikasi kebutuhan diklat, proses penentuan tujuan diklat, proses perencanaan program diklat, proses pelaksanaan diklat, dan proses evaluasi diklat. 3. Produk: diklat selesai, bahan dan materi divalidasi, dan penguasaan kapasitas oleh peserta 4. Keluaran: peserta (lulusan) diklat memiliki kompetensi sesuai dengan yang diharapkan, sertifikasi, keterangan masuk kerja dan SIM INPUT PROSES PRODUK OUTPUT OUT COME Konsep sebagai Suatu Sistem Konsep diklat sebagai suatu sistem merupakan seperangkat komponen atau unsur-unsur atau sub sistem yang saling berinteraksi untuk mengubah kompetensi kerja pegawai/karyawan/orang sehingga dapat berprestasi lebih baik dalam jabatannya melalui proses belajar dalam kegiatan diklat. Pendekatan sistem dalam diklat merupakan pendekatan dengan menggunakan bagan arus mulai dari input (masukan), 5. Dampak (outcome): peningkatan produktifitas lulusan, kontribusi lulusan yang diberikan ke organisasi. Penerapan pendekatan sistem dalam diklat adalah berdasarkan kebutuhan nyata dilapangan antara lain: mengembangkan kurikulum berdasarkan kebutuhan peserta, menyiapkan secara cermat faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program diklat, menyediakan lingkungan fisik dan lingkungan emosional yang mendukung 3
4 proses pembelajaran secara kondusif, mengetahui sejauh mana keberhasilan program diklat, menjamin pencapaian tujuan diklat secara efektif dan efisien. Evaluasi Pelaksanaan Analisis Kebutuhan Tahap pertama dalam konsep model diklat sebagai suatu sistem adalah analisis kebutuhan diklat (training needs assessment). Analisis Kebutuhan (AKD) adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk menemukenali adanya suatu kesenjangan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan perilaku pegawai pada suatu unit organisasi, kelompok kerja atau komunitas tertentu yang dapat ditingkatkan melalui diklat. AKD dilaksanakan sebagai dasar untuk menyusun program diklat. Pedoman bagi organisasi untuk merancang bangun program diklat, memberikan masukan bagi organisasi lembaga diklat untuk melanjutkan atau menghentikan kegiatan selanjutnya, menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja, menghadapi kebijakan baru, menghadapi tugas-tugas baru. Adapun manfaat AKD adalah menghasilkan rencana diklat sesuai dengan kebutuhan dan Penentuan Tujuan sebagai dasar yang kuat untuk penyusunan program diklat. Proses selanjutnya setelah AKD adalah adalah proses penentuan tujuan diklat. Proses ini untuk menentukan tujuan Perencanaan Program diklat yang dilandasi oleh upaya untuk menghilangkan diskrepansi kinerja yang ditentukan pada proses AKD. Dalam hal penentuan tujuan diklat inilah dilakukan kegiatan rancang bangun program diklat. Dengan melakukan proses rancang bangun program diklat akan dihasilkan kurikulum dan Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP). Rancang bangun program diklat dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang dimaksudkan untuk membuat atau menyusun secara garis besar hal-hal yang akan dikerjakan berkaitan dengan proses belajar seseorang agar dapat mengubah kompetensi kerjanya sehingga ia dapat berprestasi dalam jabatannya. Proses ketiga adalah proses perencanaan program diklat. Ini merupakan proses yang panjang dan berkesinambungan. Aspek -aspek yang diperhatikan dalam proses perencanaan diklat adalah sebagai berikut: seleksi peserta diklat, pengembangan panduan diklat, penyelenggaraan diklat, penetapan pengajar/widyaiswara sesuai persyaratan kompetensi diklat, sarana dan prasarana diklat dan mekanisme penyediaan dana. Kegiatan perencanaan ini yang menyangkut unsur-unsur pengelolaan diklat (6 M yaitu Man, Money, Material, Machines, Methods, Market) dan menghasilkan rencana yang matang. Proses selanjutnya adalah proses pelaksanaan diklat, yang meliputi: pembukaan 4
5 dan penutupan, pelaksanaan proses pembelajaran (kesiapan petugas, kesiapan widyaiswara, ketersediaan bahan diklat), evaluasi proses pembelajaran (dibatasi pada evaluasi hasil pembelajaran), dan kegiatan administrasi diklat. Proses terakhir adalah proses evaluasi diklat, yang meliputi: evaluasi sebelum dan sesudah pelaksanaan diklat, evaluasi proses pembelajaran, evaluasi penyelenggaraan diklat dan evaluasi dampak (pasca) diklat. Evaluasi diklat adalah mata komponen penting dalam sistem diklat. Tanpa ada evaluasi, kita tentu saja tidak mengetahui apakah program diklat yang diselenggarakan oleh suatu lembaga diklat berhasil atau sebaliknya tidak berhasil. Tingkat pencapaian efektivitas dan efisiensi suatu program diklat dapat diketahui dari hasil evaluasi diklat. Pengelola diklat yang handal dipersyaratkan memiliki kompetensi mengenai pelaksanaan evaluasi diklat. Penutup Merupakan keniscayaan bagai suatu lembaga diklat untuk sinergis merancang diklat dalam proses-proses yang telah disebutkan diatas dalam kerangka sistem yang integral. Setiap proses tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait satu dengan lainnya dan hasil proses sebelumnya akan menentukan proses berikutnya. Lembaga diklat juga sudah sepatutnya mengelola dan memiliki sistem balikan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan yang relevan dengan kebutuhan organisasi, unit keja dan individu dalam pengembangan karirnya. Dampak lebih lanjut penerapan diklat sebagai suatu sistem adalah dapat menghasilkan lulusan diklat yang berkualitas. Semoga! Daftar Pustaka Atmodiwiryo, Subagyo, Manajemen Pelatihan. PT. Ardadizya Jaya. Jakarta Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil *) Kepala BDLHK Pekanbaru JIKA SATU PINTU DITUTUP MAKA AKAN ADA PINTU LAIN YANG TERBUKA, HANYA TERKADANG KITA TERLALU LAMA MENYESALI PINTU YANG TERTUTUP ITU HINGGA TIDAK MELIHAT PINTU LAIN YANG DIBUKAKAN UNTUK KITA (LINCOLN) 5
BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah aset atau unsur yang paling penting diantara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia adalah aset atau unsur yang paling penting diantara unsur unsur organisasi lainnya. SDM penting dikarenakan mempengaruhi efisiensi dan efektivitas
Lebih terperinciJakarta, 09 Februari 2016
ARAHAN KAPUSDIKLAT PEGAWAI PADA ACARA PEMBUKAAN DIKLAT TEKNIS PENYELENGGARA DIKLAT/ TRAINING OFFICER COURSE (TOC) ANGKATAN 2 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN TAHUN 2016 Bismillahirohmanirohim Assalammu`alaikum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat memberi daya dukung yang optimal terhadap kemajuan
Lebih terperinciRencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD ) merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan pada masa depan tepat melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia dapat menentukan kualitas organisasi dalam keberhasilan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENGELOLA DIKLAT (MANAGEMENT OF TRAINING/MOT) LEMBAGA ADMINISTRASI
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENGELOLA DIKLAT (MANAGEMENT OF TRAINING / MOT) KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi ini pembangunan sumber daya manusia memiliki arti yang sangat penting. Dalam era tersebut diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilihat dari ketiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga
138 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Secara komprehensif penelitian ini membahas mengenai salah satu diklat aparatur yaitu diklat prajabatan golongan II berbasis kompetensi dimana aplikasi proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan adalah kebutuhan yang mutlak perlu dipenuhi selama hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah kebutuhan yang mutlak perlu dipenuhi selama hidup dalam kehidupan manusia. Tidak adanya pendidikan mustahil suatu komunitas manusia bisa
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan dunia kerja erat hubungannya dengan dunia pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia selalu mendapat perhatian mutlak bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia, saat ini dihadapkan pada perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis dan mempengaruhi birokrasi dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten
Lebih terperinciPengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan
Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan Afid Burhanuddin, M.Pd. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI PACITAN Afid Burhanuddin, M.Pd. 1 Afid Burhanuddin, M.Pd. 2 Rara Jongrang Vs Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung selanjutnya dalam tesis ini oleh penulis disingkat STP Bandung, dahulu dikenal dengan nama National Hotel Institute (NHI
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA 2011 PERATURAN KEPALA
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pelaksanaan Identifikasi Kebutuhan IKL merupakan kegiatan yang tidak
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Umum Pelaksanaan Identifikasi Kebutuhan IKL merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan suatu pelatihan. Kegiatan ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Keberadaan BKN secara yuridis formal termuat di dalam Undang- Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Atmodiwiryo,2000:5). Selanjutnya
6 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep Dasar Pengelolaan Pembelajaran. Pada dasarnya pengelolaan diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya untuk
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan
Lebih terperinciMODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III
MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Drs. M. Jani Ladi Drs. Emma Rahmawiati, M.Si Drs. Wahyu Hadi KSH, MM Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2006 Hak Cipta Pada : Lembaga
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 09 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alnis Dwipayana, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia dan di Negara-negara berkembang lainnya, pemerintah memiliki peran yang sangat dominan. Peran tersebut mencakup sebagai agen pelayanan, agen perubahan,
Lebih terperinciBAB V MODEL ALTERNATIF KONSEPTUAL MANAJEMEN STRATEGIK DIKLATPIM III DALAM PENGEMBANGAN KUALITAS PEJABAT STRUKTURAL ESELON 3
221 BB V MODEL LTERNTIF KONSEPTUL MNJEMEN STRTEGIK DIKLTPIM III DLM PENGEMBNGN KULITS PEJBT STRUKTURL ESELON 3. sumsi-asumsi yang digunakan Berdasarkan hasil analisis penelitian seperti yang diuraikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakekatnya pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil makmur materiil dan spiritual yang merata di seluruh wilayah tanah air
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu wadah dalam meningkatkan kemajuan suatu bangsa. Peran pendidikan adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menghadapi persaingan global.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi merupakan sebuah lembaga dimana orang-orang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Keberhasilan suatu organisasi antara lain ditentukan oleh kemampuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN BAGI PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG
ejournal Administrasi Negara, Volume 6, Nomor 1, 2018 : 7090-7102 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2018 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu organisasi. Pendapat ini diperkuat dengan ditempatkannya tenaga kerja
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Lebih terperinciKAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan yang diperlukan untuk menciptakan daya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia menuju ke kehidupan yang lebih baik. Untuk
Lebih terperinciMASALAH & TANTANGAN. 6. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK.
MASALAH & TANTANGAN 1. Tingkat pendidikan masyarakat relatif masih rendah. 2. Dinamika perubahan struktur penduduk belum sepenuhnya terakomodasi dalam pembangunan pendidikan. 3. Kesenjangan tingkat pendidikan.
Lebih terperinciPENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI. kualitas sumber daya manusianya melalui penyelenggaraan diklat secara terus
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI Oleh, Drs. Idris, M.Si Agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan ekonomis, maka salah satu strategi manajemen yang ditempuh adalah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
103 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Pendidikan dan Pelatihan (diklat) merupakan suatu proses pembinaan pegawai dalam usaha membina kecakapan, keterampilan, dan kemampuan serta secara lebih terarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan). Proses belajar yang diterapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pembangunan nasional menunjuk pada kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembangunan nasional menunjuk pada kebutuhan pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu sendiri, yakni sektor-sektor industri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peran serta pekerjaan umum dan perumahan rakyat berada pada posisi yang strategis dan vital dalam perkembangan dan kemajuan suatu daerah dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Jogiyanto (2002:28), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa sesuai dengan tuntutan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari penguasaannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, kontribusi penelitian, dan jadwal penelitian. pembangunan nasional dan daerah. Keberhasilan atau kegagalan program
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi mengenai pendahuluan tesis penelitian. Bagian ini terdiri atas latar belakang, rumusan permasalahan studi kasus, pertanyaan riset, tujuan penelitian, kontribusi penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dihindarkan. Organisasi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia menunjukkan kemajuan yang pesat. Sejalan dengan perkembangan tersebut, permasalahan seputar akuntansi sektor
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pelatihan dalam kaitannya dengan upaya pemberdayaan masyarakat merupakan kegiatan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menghadapi tuntutan pemenuhan kebutuhan dan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Nurul Ramadhani Makarao, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari di kalangan karyawan sering muncul beragam pertanyaan yang terkait dengan masa depan mereka, khususnya tentang karier. Pertanyaan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah lanjutan menengah pertama yang memiliki ciri Islam yang dikelola dan dikembangkan di bawah
Lebih terperinciMATRIKS RENSTRA BAPPEDA KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN
MATRIKS RENSTRA BAPPEDA KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 20142018 VISI " TERWUJUDNYA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG PROFESIONAL DAN ASPIRATIF UNTUK MENDUKUNG VISI KABUPATEN TULUNGAGUNG" MISI I : Meningkatkan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 198, 2000 KEPEGAWAIAN.PENDIDIKAN DAN LATIHAN.JABATAN. Pegawai Negeri Sipil. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran
Lebih terperincibersih berwibawa, berdaya guna, bermutu tinggi dan sadar akan tugas serta tanggungjawabnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri merupakan aparatur pemerintah yang melaksanakan tugastugas umumpemerintahan dan pembangunan secaramenyeluruh. Untuk menjamin terselenggaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja menjadi perhatian utama bagi para pengambil keputusan di pemerintahan. Perubahan perubahan penting dan
Lebih terperinciKondisi saat ini. Kondisi Yang diinginkan. Pembaharuan Sistem. Perencanaan. Pengembangan. Kompetensi MENGAPA PERLU KEGIATAN INI?
PUSAT PENGEMBANGAN PROGRAM DAN PEMBINAAN DIKLAT LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA MENGAPA PERLU KEGIATAN INI? Kompetensi ASN perlu dikembangkan masih identik dengan diklat Perencanaan belum sesuai tuntutan UU
Lebih terperinciUU PERPUSTAKAAN ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN BAGI SEKOLAH/MADRASAH
UU PERPUSTAKAAN ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN BAGI SEKOLAH/MADRASAH Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional UU No. 20 Thn 2003 BAB XI - PASAL
Lebih terperinciTUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
13 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Dokumen Renja BKD adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun, dan bersumber dari dokumen
Lebih terperinciMENGELOLA PROGRAM PELATIHAN
MENGELOLA PROGRAM PELATIHAN Oleh : Drs. Wiyoto, MT Tatang Rahmat, S.Pd Mengelola program pelatihan, secara sepintas tampaknya sesuatu hal yang sederhana. Namun bila dicermati, membutuhkan suatu penanganan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan
Lebih terperinci> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
> MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan meningkat dan bervariasinya kebutuhan manusia. Hal tersebut mendorong tumbuhnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting bagi manusia untuk menunjang dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi manusia untuk menunjang dalam kehidupannya. Dimana pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar. Tapi, tidak jarang ada banyak karyawan yang kurang maksimal dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya, setiap bos perusahaan ingin memiliki karyawan yang berkualitas. Setiap bos juga ingin para karyawannya senantiasa bekerja secara maksimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Faraserianti, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi seperti saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak semakin maju, sehingga menuntut penguasaan secara professional mengikuti
Lebih terperinciREKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN
241 Lampiran 7 REKAPITULASI DAN KETEGORISASI FIELDNOTE DATA PENELITIAN No. Seri Fieldnote Pokok Masalah Responden P R : 05 (Gabungan) : Proses Penyusunan Kurikulum Pelatihan Penguatan Pengawas Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan pelatihan pada hakikatnya adalah suatu sub sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pelatihan pada hakikatnya adalah suatu sub sistem pendidikan, yang berfungsi menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017
PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CPNS GOLONGAN I DAN II KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN A. NAMA DIKLAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN BAGI CALON PEGAWAI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang menjadi satu kesatuan fungsional dan saling berinteraksi, bergantung, dan berguna
Lebih terperinciPelatihan & Pengembangan
Pelatihan & Pengembangan [ The Workforce Environment Competitive Environment Economic Environment Technological Environment The Firm s HRD Plan Political and Legal Environment Social and Cultural Environment
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pada Instansi pemerintahan kinerja biasa disebut sebagai sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya menitikberatkan permasalahan pada proses perencanaan, pelaksanaan, dan juga hasil yang di dapatkan setelah melaksanakan pekerjaan. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi pendidikan nasional adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di
I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Untuk itu dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata kelola yang baik (good governance) adalah suatu sistem manajemen pemerintah yang dapat merespon aspirasi masyarakat sekaligus meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
54 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Dalam rangka mendorong dan meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARAAN DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 8 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN
RENCANA OPERASIONAL TEKNIK MESIN (RENOP) UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA TAHUN 2013 2022 SK: 062/SK.Kap/JTM/FT/UP/VII/2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 BAB II VISI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lainnya, antar bidang sesama tenaga kerja untuk dapat dioptimalkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan sekumpulan orang untuk dapat saling bertukar pikiran antara sumber daya manusia yang satu dengan yang lainya, yakni dengan menjalin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara yang paling umum yang ditempuh manusia dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Tujuan akhir manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah yang penting bagi setiap bangsa. Upaya perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab ini disajikan kesimpulan penelitian yang merupakan muara hasil penelitian dan jawaban atas pertanyaan penelitian, serta rekomendasi - rekomendasi bagi PPPPTK
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA BKPP TA. 2016 Pendahuluan Rencana Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja-OPD), adalah dokumen perencanaan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 08 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 08 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI
Lebih terperinciLAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...
LAMPIRAN Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam Nama :............................. Jenis Kelamin Umur : Laki-laki/Perempuan* :.... Tahun Peran di PNPM-MPd :............................. 1. Meningkatkan
Lebih terperinci(Sumber:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam suatu perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari besarnya pendapatan yang dihasilkan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN,
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.20/Menhut-II/2004 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN MENTERI KEHUTANAN, Menimbang: a. bahwa sesuai
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang berkemampuan, cerdas, dan handal dalam pelaksanaan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah pembelajaran tematik yang diterapkan di SDN 2 Susunan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Alam sekitar sekolah merupakan salah satu sarana langsung yang dimiliki setiap sekolah untuk meningkatkan potensi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperincinegara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
14 BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai subsistem pemerintahan negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan
Lebih terperinci