BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HAMSTER DAN TIKUS PUTIH DI PASAR HEWAN BRATANG SURABAYA

Transkripsi

1 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HAMSTER DAN TIKUS PUTIH DI PASAR HEWAN BRATANG SURABAYA A. Dari Sisi Cara Jual Beli Hamster dan Tikus Putih di Pasar Hewan Bratang Surabaya Jual beli hamster dan tikus putih di pasar hewan Bratang Surabaya, ditinjau dari hukum Islam, cara jual belinya adalah sah karena telah memenuhi kriteria rukun dan syarat jual beli. Dari segi rukun dan syarat jual belinya dalam jual beli hamster dan tikus putih terdapat pihak yang berakad yang mana pihak yang berakad tersebut berakal dan dapat memilih. Terdapat sighat ija>b dan qobu>l yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang mana ija>b dan qobu>l nya sesuai pada konteks kebiasaan jual beli pada saat ini yaitu pembeli menanyakan harga barang yang diperjualbelikan ketika cocok maka jadilah jual belinya. Terdapat barang yang diperjual belikan yakni hamster dan tikus putih yang mana telah memenuhi syarat barang yang diperjual belikan yaitu: hewan tersebut adalah benda yang suci bukan termasuk benda yang najis, hewan tersebut mempunyai manfaat bagi pembelinya meskipun menurut jumhur ulama hamster dan tikus putih tidak terdapat manfaat di dalamnya tetapi, melihat pada kondisi saat ini kedua hewan 67

2 68 tersebut sangat banyak manfaatnya (dibahas dalam sisi barang yang dijual belikan), Selanjutnya barang tersebut jelas adanya. Hamster dan tikus putih tersebut ada di majlis bukan sesuatu yang fiktif, syarat barang yang dijual belikan selanjutnya, hamster dan tikus putih adalah milik penjual sendiri, dan barang itu dapat diketahui sehingga pembeli dapat melihat dan memilih hamster dan tikus putih yang hendak dipilih. Rukun selanjutnya dalam jual beli hamster dan tikus jual beli terdapat nilai tukar dari barang yang dijual yaitu uang. B. Dari Sisi Hamster dan Tikus Putih sebagai Barang yang Dijualbelikan Hamster merupakan hewan pengerat yang satu ordo dengan tikus. Ditinjau dari segi bentuk tubuh,cara hidupnya, serta sifat-sifatnya hamster dengan tikus adalah sama, meskipun hamster dan tikus putih ini berbeda dalam hal keluarganya (Family). Al-Ha>fiz} Ibnu Hajar al- Asqala>ni berkata : Tikus itu bermacam-macam, diantaranya : al-juroz (tikus mondok), al-khuld (tikus berbulu seperti beludru), tikus onta, tikus kesturi, tikus kebun. Merujuk kepada pendapat Ibnu Hajar al- Asqala>ni, dan melihat kemiripan antara hamster dan tikus maka penulis berkesimpulan bahwa hamster dengan tikus itu masih satu jenis dan suatu hukum yang berkenaan dengan tikus maka berlaku pula pada hamster, demikian pula dalam hukum jual belinya.

3 69 Para ulama fiqh seperti: Ibrahim al-bujairomi, Ibnu Hajar al-haitami, Sihabbudin al-qulyubi, Ahmad Umayrah, Al-Kha>tib as-syarbini, Muhammad ar- Romli, Muhammad as-syanqity, Muhammad bin S}a>lih al-usaimin, Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim al- A<S}i>mi dan Sayyid Sabiq telah membahas jual beli hamster dan tikus putih ini dalam pembahasan al-h}asyara>t. al-h}asyara>t adalah jama dari hasyarotun dengan syin yang difath}ah, yaitu hewan melata paling kecil di bumi seperti kumbang, ular, kalajengking, tikus/hamster dan semut. Jumhur ulama fiqh dalam menghukumi jual beli hamster dan tikus putih, sepakat bahwa, jual beli hamster dan tikus putih itu tidak diperbolehkan karena menurut mereka hamster dan tikus putih itu bukan hewan yang dipandang bermanfaat, tetapi di dalam pernyataan tidak diperbolehkanya jual beli hamster dan tikus putih itu terdapat perbedaan. Pendapat yang pertama diwakili oleh Ibrahim al-bujairomi, Ibnu Hajar al-haitami, al-kha>tib as-syarbini, Muhammad ar-romli, Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim al- A<S}i>mi. Mereka menyatakan bahwa jual beli hamster dan tikus putih itu tidak diperbolehkan, karena hamster dan tikus putih merupakan hewan yang tidak ada manfaatnya. Sesuatu yang tidak ada manfaatnya tidak sah jika ditukarkan dengan uang, juga tidak boleh menerima uang dari hasil penukaran dengan barang. Sesungguhnya menukarkan uang dengan sesuatu yang tidak ada manfaatnya sama sekali, sedangkan orang tersebut mengambil uang yang ditukarkan dengan barang yang

4 70 tidak bermanfaat, itu sama artinya dengan mendapatkan harta dengan cara yang ba>t}il. Menerima harta yang dibayarkan untuk barang dagangan yang tidak bermanfaat itu dilarang, larangan itu setara dengan larangan menyia-nyiakan harta. Sedikitnya kemanfaatan barang termasuk dalam kategori tidak ada kemanfaatan dari barang tersebut. Jadi mereka melarang jual beli hamster dan tikus putih tanpa ada pengecualian, meski hamster tersebut memiliki manfaat walau sedikit. Pendapat yang kedua diwakili oleh oleh Muhammad as-syanqity, Muhammad bin S}a>lih al-us aimin, Sihabbudin al-qulyubi, Ahmad Umayrah dan Sayyid Sabiq. Mereka melarang jual beli hamster dan tikus putih karena hewan tersebut tidak mempunyai manfaat. Al-H}asyara>t adalah binatang kecil yang kelihatan nyata yang bentuk jenisnya bermacam macam termasuk hamster dan tikus putih. Kebanyakkan dari al-h}asyara>t tersebut adalah binatang yang berbentuk kecil, baik itu secara terlihat maupun tidak terlihat, dan ini tidak boleh diperjualbelikan. Penyebab larangan benda tersebut untuk diperjualbelikan adalah tidak adanya manfaat yang dimaksudkan, karena jika seseorang mengumpulkan serangga kemudian menjualnya maka jual beli tersebut tidak sah karena ini merupakan dari perbuatan yang sia-sia, yang hanya menghamburkan harta dan juga karena binatang tersebut tidak ada nilai harganya.

5 71 ayat 29: Dalil didalam pengharaman tersebut ada didalam alquran surat an-nisa>... janganlah kami saling memakan harta sesama dengan cara ba>t}il (an-nisa> :29). Penjelasan tentang memakan harta secara ba>t}il adalah mengambil harta yang bukan hak nya. Seperti halnya hamster dan tikus putih adalah sesuatu yang tidak ada nilainya, karena tidak ada manfaat dari maksudnya. Contohnya jika kamu membayar 10 real atau 1000 real untuk seekor serangga. Sesungguhnya kamu telah membayar untuk sesuatu yang tidak, atau membayar sesuatu yang tidak ada nilainya, maka ini sama dengan memakan harta secara ba>t}il yang bukan haknya. Tetapi mereka memberikan pengecualian ketika hewan tersebut ternyata mempunyai manfaat maka jual beli hewan (hamster dan tikus putih itu diperbolehkan). Karena sesungguhnya hukum selalu berjalan berdampingan dengan sumber penyebabnya secara wujud maupun tidak wujud. Pendapat yang kedua ini mereka tetap melarang jual beli hamster dan tikus putih akan tetapi terdapat pengecualian ketika ditemukan suatu manfaat di dalam kedua hewan tesebut maka hal tersebut diperbolehkan.

6 72 Jadi jual beli hamster dan tikus putih yang terdapat di pasar hewan Bratang Surabaya ditinjau dari barang-barang yang boleh dan dilarang dijualbelikan ada dua pendapat. Menurut ulama fiqh yang diwakili oleh Ibrahim al-bujairomi, Ibnu Hajar al-haitami, Al-Kha>tib as-syarbini, Muhammad ar-romli, Abdurrahman bin Muhammad bin Qasim al- A<S}i>mi, termasuk jual beli barang yang dilarang, karena hamster dan tikus putih termasuk hewan yang tidak mempunyai manfaat meskipun di yakini terdapat manfaat akan tetapi manfaat itu terlalu kecil sehingga tidak dapat ditukar dengan harta, maka ketika jual beli tersebut dilakukan maka jual belinya tidak sah. Menurut ulama fiqh yang diwakili oleh Muhammad as-syanqity, Muhammad bin S}a>lih al-us aimin, Sihabbudin al-qulyubi, Ahmad Umayrah dan Sayyid Sabiq jual beli hamster dan tikus putih di pasar hewan Bratang Surabaya adalah diperbolehkan karena tujuan dan manfaat yang dikemukakan oleh tujuh pembeli hamster dan tikus putih adalah jelas kedua hewan tersebut mempunyai manfaat yang besar bagi pembelinya. Tujuan jual beli hamster di pasar hewan Bratang Surabaya dari tujuh orang yang membeli hamster di pasar tersebut adalah sebagai hewan peliharaan (hoby) yang mana hewan peliharaan tersebut dapat menghilangkan kejenuhan,untuk memberikan aktifitas pada anak (hamster sebagai hewan peliharaan dapat meningkatkan aktifasi otak kanan pada anak), dan hiasan rumah, jadi hal tersebut merupakan manfaat yang di temukan dalam hamster. Jual beli hamster menurut mereka itu diperbolehkan karena terdapat

7 73 manfaat pada hamster. Sedangkan untuk Jual beli tikus putih Tujuan jual beli tikus putih di pasar hewan Bratang Surabaya dari ketujuh pembeli tikus putih, tujuan mereka membeli tikus putih adalah dua diantaranya digunakan untuk penelitian, satu untuk dijual lagi dan empat diantaranya digunakan untuk makanan reptile, Menurut mereka (penjual dan pembeli tikus putih) manfaat tikus putih adalah untuk makanan reptile, dan sebagai obyek penelitian. Jika tujuan jual beli tersebut untuk makanan reptile, maka hal tersebut diperbolehkan karena manfaatnya telah kita ketahui bahwasanya tikus putih merupakan makanan kesukaan reptile selain itu tikus putih mempunyai protein yang tinggi bagi reptile seperti ular, iguana dan jenis reptil lainya, selain itu jika tujuan jual beli tikus putih untuk obyek penelitian maka hal tersebut diperbolehkan karena manfaatnya sangat besar bagi manusia, sebagai obyek penelitian biologi dan penelitian medis sehingga manfaatnya sangat besar sekali bagi kehidupan manusia. Pendapat ulama fiqh yang kedua ini yang cocok pada kondisi saat ini yaitu hukum jual beli hamster dan tikus putih di pasar hewan Bratang Surabaya adalah diperbolehkan, karena pada saat ini telah ditemukan manfaat hamster dan tikus putih itu sendiri. Ulama fiqh yang melarang jual beli hamster dan tikus putih tidak mengetahui manfaat dari hamster dan tikus putih, karena pada zaman mereka hidup belum ditemukan manfaat dari kedua hewan pengerat tersebut. Mereka berpendapat bahwa tikus dan sejenisnya itu tidak ada manfaat sama

8 74 sekali jika ada manfaatnya mungkin sedikit sekali dan itu belum bisa dikatakan bermanfaat. Apabila mereka hidup pada zaman sekarang mungkin mereka akan merubah statement/pernyataan mereka karena melihat manfaat hamster dan tikus putih yang sangat besar. Mereka memperbolehkan lintah sebagai media pengobatan karena mereka telah melihat manfaat dari lintah itu sendiri. Salah satu manfaat hamster adalah. Hewan ini menurut dokter Arif (salah satu pembeli hamster) dapat menambah daya kerja otak kanan (Berhubungan dengan kesenian. hoby) bagi anak-anak usia tiga sampai lima tahun (gold periode), karena hamster merupakan hewan yang aktif dan banyak tingkah sehingga anak- anak kecil yang melihatnya akan cenderung mempunyai aktifitas dan hal tersebut dapat merangsang daya kerja otak kanan. Begitu juga tikus putih yang banyak manfaatnya dibidang penelitian. Jadi pada hakikatnya semua binatang yang diciptakan Allah hanya untuk memberikan manfaat bagi manusia dimuka bumi ini, maka dari itu Allah berfirman dalam alquran surat al-ja>s iyah:13: Dan kami ciptakan bagi kalian apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya ( al ja>s iyah:13). segala sesuatu yang tercipta di bumi ini diperuntukkan kepada manusia. di dalam surat al-baqarah ayat 29 Allah berfirman: Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi (manfaat) untuk kamu. (QS. al-baqarah:29)