MARRIAGE ADJUSTMENT IN COUPLES THAT HAS BACKGROUND BATAKNESS AND JAVANESS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MARRIAGE ADJUSTMENT IN COUPLES THAT HAS BACKGROUND BATAKNESS AND JAVANESS"

Transkripsi

1 MARRIAGE ADJUSTMENT IN COUPLES THAT HAS BACKGROUND BATAKNESS AND JAVANESS MIA RETNO PRABOWO, IRA PUSPITAWATI, S.Psi, M. Si Undergraduate Program, Faculty of Psychology, 2006 Gunadarma University Key Word : marriage, couples, batakness, javaness ABSTRACT : This research aims to examine how the adjustment in couples where the ethnic difference between the Batakness and Javanese ethnicity in maintaining the integrity of marriage. Marital adjustment is the change that occurred during the marriage between husband and wife to be able to meet the needs, desires, and expectations of each party, and to solve existing problems so that both parties feel satisfied. Marriage is a cultural difference that marriage between couples who come from backgrounds different cultures, where there is a union of thinking and different ways of life, which aims to create a happy home and conserved based on Belief in God Almighty. The sample in this study were a married couple who married in a different culture. Where is the ethnic background of the husband and wife Batakness background of Java. Data collection techniques done with interviews and observation. Types of interviews conducted in this study are in-depth interviews (in-depth interviews). This in-depth interviews is very valuable, especially when the problem to be explored information-rich nature. Type of observation used in this study using non-participant observation, where the researchers were not directly involved in daily activities subject and couples in marital adjustment process. From the results of data analysis carried out showed that the subject and the couple have a pretty good adjustment. It can be seen from the subject of domestic harmony and couples as well as the suitability and similarities between their interests. Adjustment of the subject of marriage and couples can work well even if there are cultural differences between them because of the intersection of Batakness culture and the culture of Java is the same puts the value of respect. This value is shown in the form of mutually respectful behavior, realize that there are no differences make an, adjust themselves with the demands of the role and want to learn each other's cultural partner, in this case Batakness and Javanese culture. Communication and agreement is the cornerstone in living their lives the subject of marriage and couples, as it can solve the existingproblems in the marriage of subject and partner. And the factors supporting the success of inter-ethnic marriages and couples subject is the openness factor in marriage which is required of openness to one another so that problems can be discussed there and find the best solution for these problems.

2 PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG BERLATAR BELAKANG ETNIS BATAK DAN ETNIS JAWA Mia Retno Prabowo Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana penyesuaian pada pasangan beda etnis dimana antara etnis Batak dan etnis Jawa dalam mempertahankan keutuhan perkawinannya. Penyesuaian perkawinan adalah perubahan yang terjadi selama masa masa pernikahan antara suami istri untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan masing-masing pihak, serta untuk menyelesaikan masalah yang ada sehingga kedua belah pihak merasakan kepuasan. Pernikahan beda budaya adalah suatu pernikahan yang terjadi antara pasangan yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, dimana terdapat penyatuan pola pikir dan cara hidup yang berbeda, yang bertujuan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sampel dalam penelitian ini adalah sepasang suami istri yang menikah secara beda budaya. Dimana suami berlatar belakang etnis Batak dan istri berlatar belakang etnis Jawa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Jenis wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam ini sangat berharga terutama apabila masalah yang akan digali sifatnya kaya informasi. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan observasi non partisipan, dimana peneliti tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari subjek dan pasangan di dalam proses penyesuaian perkawinan.

3 Dari hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan bahwa subjek dan pasangan memiliki penyesuaian yang cukup baik. Hal itu dapat dilihat dari keharmonisan rumah tangga subjek dan pasangan serta adanya kecocokan dan persamaan minat diantara mereka. Penyesuaian perkawinan subjek dan pasangan dapat berjalan baik walaupun terdapat perbedayaan budaya diantara mereka karena adanya titik temu antara budaya Batak dan Jawa yaitu sama-sama mengedepankan sikap saling mengerti dan menghargai satu sama lain. Nilai tersebut ditunjukkan dalam bentuk tingkah laku saling menghargai, menyadari perbedaan yang ada tanpa mempermasalahkannya, menyesuaikan diri dengan tuntutan peran dan mau saling mempelajari budaya pasangannya, dalam kasus ini budaya Batak dan Jawa. Komunikasi dan kesepakatan merupakan hal terpenting dalam menjalani kehidupan perkawinan subjek dan pasangan, karena hal tersebut dapat menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan perkawinan subjek dan pasangan. Serta faktor pendukung keberhasilan perkawinan antar etnis subjek dan pasangan adalah faktor keterbukaan dimana di dalam perkawinan dituntut adanya keterbukaan satu sama lain sehingga masalah yang ada dapat dibicarakan dan menemukan solusi yang terbaik bagi masalah tersebut. Kata kunci : Penyesuaian Perkawinan, Perkawinan Beda Etnis A. Pendahuluan Indonesia sebagai negara yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa (multietnik), dengan derajat keberagaman yang tinggi dan mempunyai peluang yang besar dalam perkawinan yang berbeda budaya. Perkawinan yang dilangsungkan mengandung nilai-nilai atau normanorma budaya yang sangat kuat dan luas, ( Abu dalam Natalia & Iriani, 2002). Budaya yang berbeda melahirkan standar masyarakat yang berbeda dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk juga dalam mengatur hubungan perkawinan adat istiadat. Namun diantara berbagai bentuk yang ada, perkawinan merupakan salah satu contoh yang dapat dilihat secara adat istiadat suku setempat yang dapat diterima serta diakui secara universal, ( Duvall dalam Natalia & Iriani, 2002 ). Masalah penyesuaian adalah suatu hal yang sifatnya universal dan unik, karena setiap individu mau tidak mau harus menghadapi masalah atau kesulitan dalam kehidupannya sehingga perlu melakukan penyesuaian. Sumber masalah tersebut dapat berubah-ubah pada tiap periode kehidupan, untuk itulah perlu melakukan penyesuaian. Pada saat seorang pria dan seorang wanita menikah, tentunya masing-masing membawa nilai-nilai budaya, sikap, keyakinan, dan gaya penyesuaian sendiri-sendiri ke dalam perkawinan tersebut. Masaing-masing memiliki latar

4 belakang dan pengalaman yang berbeda, tentu saja ada perbedaan dalam susunan nilai serta tujuan yang ingin dicapai, untuk itulah perlu dilakukan penyesuaian sehingga kebutuhan dan harapan masing-masing pasangan dapat terpenuhi dan memuaskan. Menurut Hurlock ( 1994 ), yang mengatakan bahwa penyesuaian perkawinan sebagai proses adaptasi antara suami istri, dimana suami istri tersebut dapat mencegah terjadinya konflik dan menyelesaikan konflik dengan baik melalui proses penyesuaian diri. B. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana penyesuaian perkawinan pada pasangan yang berlatar belakang etnis Batak dan etnis Jawa? 2. Dimensi penyesuaian perkawinan apa yang paling dominan? 3. Faktor pendukung keberhasilan penyesuaian perkawinan antar etnis apa yang paling dominan? C. Tujuan Penelitian 1. Penyesuaian perkawinan pada pasangan yang berlatar belakang etnis Batak dan etnis Jawa. 2. Dimensi penyesuaian perkawinan yang paling dominan. 3. Faktor pendukung keberhasilan penyesuaian perkawinan antar etnis yang paling dominan. D. Penyesuaian Perkawinan 1. Pengertian Penyesuaian Perkawinan Hurlock (1991) mendefinisikan penyesuaian perkawinan sebagai proses adaptasi antara suami dan istri, dimana suami dan istri tersebut dapat mencegah terjadinya konflik dan menyelesaikan konflik dengan baik melalui proses penyesuaian diri. Menurut Lasswel & Lasswel (1987), penyesuaian perkawinan berarti kedua individu telah belajar untuk mengakomodasi kebutuhan, keinginan, dan harapan masing-masing, ini berarti mencapai suatu derajat kebahagiaan dalam hubungan. Penyesuaian perkawinan bukan suatu keadaan absolut melainkan suatu proses yang terus menerus terjadi. Disimpulkan bahwa penyesuaian perkawinan adalah proses adaptasi dimana antara kedua individu telah belajar untuk mengakomodasi kebutuhan, keinginan, dan harapan masing-masing, ini berarti mencapai suatu derajat kebahagiaan dalam hubungan. Penyesuaian perkawinan bukan suatu keadaan absolut melainkan suatu proses yang terus menerus terjadi.

5 2. Menurut Hurlock (1980) Karakteristik Penyesuaian Perkawinan yaitu : a. Kebahagiaan suami dan istri Suami dan istri yang bahagia bersama memperoleh kepuasan dari peran-peran yang mereka jalankan. Mereka juga memiliki cinta yang matang dan stabil, mempunyai penyesuaian seksual yang baik dan menerima peran sebagai orangtua. b. Hubungan yang baik antara orangtua dan anak Bagi yang sudah mempunyai anak maka hubungan yang baik antara orangtua dengan anak menunjukkan keberhasilan penyesuaian yang baik. Bila hubungan antara orangtua dan anak tidak baik maka suasana rumah akan ditandai dengan adanya friksi. c. Penyesuaian yang baik pada anak Pada anak keberhasilan mereka menyesuaiakan diri dengan teman-temannya, sekolahnya, akan menunjukkan keberhasilan penyesuaian perkawinan orangtuanya. d. Mampu menghadapi perbedaan pendapat dengan baik Perbedaan pendapat di dalam keluarga merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Penyesuaian perkawinan yang baik ditandai dengan adanya kemampuan dari anggota keluarga untuk memahami pandangan yang berbeda dari anggota keluarganya. Penyesuaian yang baik akan tercapai dengan cara demikian dibandingkan bila ada salah satu anggota keluarga yang harus mengalah atau perbedaan pendapat didiamkan saja. e. Kebersamaan Dalam penyesuaian perkawinan yang baik, masing-masing anggota akan menikmati saat-saat kebersamaan mereka. f. Penyesuaian keuangan yang baik Pada umumnya, masalah keuangan merupakan masalah yang sering menimbulkan masalah. Terlepas dari besarnya penghasilan, hal terpenting yang harus dilakukan suatu keluarga adalah mengatur pemasukan dan pengeluaran rumah tangga, sehingga keluarga terhindar utang. g. Penyesuaian dengan keluarga pasangan yang baik Penyesuaian yang baik dengan keluarga pasangan akan membuat suatu keluarga jarang mengalami konflik dalam hubungan kekeluargaannya. 3. Dimensi-dimensi Penyesuaian Perkawinan Bernard ( dalam Santrock, 1973 ) mendeskripsikan tiga dimensi pokok dalam penyesuaian perkawinan : a. Derajat kesepahaman atau kesepakatan antar pasangan Kesepahaman atau kesepakatan antar pasangan dalam berbagai masalah dalam perkawinan. Derajat kesepahaman antar pasangan dalam berbagai aspek kehidupan

6 perkawinan akan mempengaruhi penyesuaian perkawinan mereka, seperti pembagian tugas-tugas rumah tangga. b. Komunikasi yang intim antar pasangan Komunikasi merupakan faktor terpenting dalam penyesuaian perkawinan. Komunikasi interpersonal dapat berbentuk verbal dan non verbal, seperti membicarakan masalah yang terjadi di rumah tangga, menunjukkan sensivitas antar pasangan dan melengkapi komunikasi verbal dengan komunikasi non verbal. E. Perkawinan Antar Etnis 1. Pengertian Perkawinan Antar Etnis Menurut Tseng (dalam McDermott & Maretzki, 1977) menyebutkan bahwa perkawinan antar etnis (intercultural marriage) adalah perkawinan yang terjadi antara pasangan yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Budaya menjadi suatu aspek yang penting dalam perkawinan, dimana pasangan tersebut tentu memiliki dalam hal nilai-nilai budaya yang dianut, menurut keyakinan dan kebiasaan, serta adat istiadat dan gaya hidup budaya. Di dalam perkawinan juga disatukan dua budaya yang berbeda, latar belakang yang berbeda, suku yang berbeda (Koentjaraningrat, 1981). Latar belakang yang berbeda ini dapat menimbulkan ketidakcocokan. Ketidakcocokan tersebut dapat mengakibatkan konflik, baik tentang kebiasaan, sikap perilaku dominan, maupun campur tangan keluarga, (Purnomo dalam Natalia & Iriani, 2002). Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perkawinan antar etnis adalah perkawinan yang terjadi antara pasangan yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. 2. Faktor-faktor Pendukung Tercapainya Keberhasilan Penyesuaian Perkawinan Antar Etnis Menurut Tseng dkk (dalam Hilda, 1998) yaitu : a. Adanya saling keterbukaan pikiran atau openmindedness. b. Memiliki sikap fleksibilitas atau keluwesan. c. Adanya toleransi yang tinggi. d. Pengetahuan. e. Kepekaan terhadap kebutuhan pasangan. 3. Nilai-nilai Budaya Batak Menurut Siahaan & Harahap (1987) yaitu : a. Kekerabatan

7 b. Agama c. Hagabeon (kebahagiaan) d. Hamoraan (kehormatan) e. Uhum dan Ugari (keadilan) f. Pengayoman g. Marsisarian (saling menghargai) 4. Nilai-nilai Budaya Jawa Menurut Suseno (2001) yaitu : a. Nilai kerukunan b. Nilai Penghormatan F. Metode Penelitian Subjek penelitian ini adalah sepasang suami istri yang menikah secara beda budaya. Dimana suami berlatar belakang etnis Batak dan istri berlatar belakang etnis Jawa. Memiliki usia perkawinan 25 tahun dan mampu menyelesaikan perbedaan yang ada. Memiliki latar belakang pendidikan yang sama yaitu sarjana strata satu. G. Keabsahan dan Keajegan Penelitian Menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. I. Teknik Analisa Data Analisis data adalah proses mengatur, menstrukturisasi dan mengartikan sejumlah data yang terkumpul. Langkah-langkah yang digunakan di antaranya: 1. Mengubah hasil wawancara ke dalam bentuk transkrip secara verbatim 2. Membaca transkrip tersebut secara berulang-ulang untuk mendapatkan gambaran tentang topik-topik yang muncul 3. Memberikan kode-kode pada transkrip tersebut berdasarkan topik-topok yang muncul. 4. Mendaftarkan topik-topik yang muncul tersebut dan mencoba untuk mencari hubungan-hubungan di antara topik-topik tersebut. 5. Menulis laporan berdasarkan hubungan-hubungan dari topik-topik tersebut.

8 J. Hasil dan Analisis 1. Hasil Subjek 1 adalah laki-laki berumur 51 tahun. Subjek 2 adalah perempuan berumur 48 tahun. Subjek 1 dan 2 telah memasuki usia perkawinan selama 25 tahun. Mereka memiliki 2 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Pada awal 5 tahun pertama mereka banyak menyesuaikan diri satu sama lain terlebih dengan adanya perbedaan budaya diantara mereka. Sikap saling terbuka dan saling memahami merupakan aspek yang utama dalam menjalani kehidupan rumah tangga subjek. Selain itu faktor komunikasi yang terbuka dan aktif merupakan kunci keberhasilan perkawinan. Dari segi budaya, ditemukan titik temu antara budaya Batak dan budaya Jawa yaitu selalu mengedepankan nilai marsisarian atau sikap saling menghargai. Dimana subjek 1 dan 2 dalam menghadapi kehidupan rumah tangga selalu mengedepankan sikap saling mengerti, menghargai, dan saling membantu satu sama lain sehingga semua masalah yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik. Significant Other merupakan sahabat subjek dan pasangan sendiri dan telah dikenal baik oleh anak-anak subjek dan pasangan bahkan telah dianggap sebagai keluarga sendiri. Wawancara dan observasi dilakukan dirumah, dilakukan selama tiga kali. 2. Analisis a. Dimensi-dimensi Penyesuaian Perkawinan 1). Kesepakatan Subjek berpendapat bahwa, dalam perkawinan sangat diperlukan adanya kesepakatan. Dengan adanya kesepakatan atau hal-hal yang telah disetujui bersama untuk menjalani kehidupan perkawinan maka penyesuaian perkawinan dapat berjalan dengan baik. 2). Komunikasi Subjek menekankan faktor komunikasi sangatlah penting dalam menjalani kehidupan perkawinan karena komunikasi merupakan sarana untuk mengetahui atau memahami satu sama lain sehingga terciptanya suatu keterbukaan yang secara tidak langsung memperlancar jalannya penyesuaian perkawinan. 3). Kualitas dari hubungan perkawinan antar pasangan Menurut subjek, faktor ini merupakan landasan dalam menghadapi konflik yang dihadapi dalam menjalani perkawinan. Sehingga kehidupan perkawinan dapat berjalan dengan baik.

9 b. Faktor-faktor Pendukung Keberhasilan Penyesuaian Perkawinan Antar Etnis 1). Keterbukaan Subjek dan pasangan selalu membicarakan segala hal mengenai masalahmasalah yang terjadi di dalam kehidupan rumah tangga. 2). Fleksibilitas Subjek dan pasangan saling memahami dan memiliki kemauan untuk mempelajari budaya pasangan. 3). Toleransi Subjek dan pasangan saling mendukung jalannya adaptasi budaya pasangan dan juga saling memahami dan menghargai budaya pasangan. 4). Kepekaan terhadap pasangan Subjek dan pasangan saling memahami keinginan satu sama lain sehingga dengan adanya kepekaan maka penyesuaian perkawinan dapat berjalan baik. K. Simpulan 1. Subjek dan Pasangan dengan Latar Belakang Budaya yang Berbeda, memiliki Penyesuaian Perkawinan Yang Baik, dapat dilihat dari : a. Adanya kesepakatan di kedua belah pihak b. Adanya komunikasi yang aktif antara subjek dan pasangan c. Terdapat kualitas dari hubungan perkawinan antar pasangan 2. Faktor-faktor Pendukung Keberhasilan Penyesuaian Perkawinan Antar Etnis, adalah diantaranya: a. Adanya sikap Keterbukaan b. Adanya Fleksibilitas c. Memiliki Toleransi diantara kedua belah pihak d. Adanya Kepekaan terhadap pasangan L. Saran Berikut ini adalah saran-saran yang dapat diterapkan pada penelitian ini: 1. Untuk subjek dan pasangan sebaiknya terus mencoba untuk terus memahami kebiasaan-kebiasaan dan hal-hal yang disukai masing-masing individu, agar tidak terjadi kesalahpahaman. 2. Untuk subjek dan pasangan hendaknya agar terus mempelajari dan memahami budaya masing-masing baik budaya Batak maupun Jawa sehingga kehidupan perkawinan senantiasa berjalan lancar dan baik.

10 3. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian mengenai budaya diluar Batak dan Jawa misalnya budaya Minangkabau agar dapat membandingkan masalah-masalah apa saja yang dihadapi dan bagaimana mengatasinya. M. Daftar Pustaka Atwater, E Psychology of Adjustment : Personal Growth In a Changing World. 2 nd Edition. Englewood Clifts. New Jersey : Prentice Hall. Collins, R Sociology of Marriage and The Family : Gender, Love and Property. Chicago : Nelson-Hall Inc. Duvall, E.M.,& Miller, B.C Marriage and Family Development. 6th Edition. New York : Harper & Row Publishers. Geertz, H Keluarga Jawa. Jakarta : Grafiti Pers Hardjowirogo, M Manusia Jawa. Jakarta : Inti Idayu Press Hilda, S Penyesuaian Perkawinan Antar Etnik : Studi Kualitatif Pada Wanita Batak Yang Menikah Dengan Pria Suku Lain. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Hurlock, E.B Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga Koentjaraningrat Manusia Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Jambatan Lasswel, M., & Lasswel, T Marriage & The Family. 2 nd Edition. California : Wadsworth Publishing Co. Maulina, D Peran Dalam Keluarga, Nilai Keluarga, Family Bonds dan Self- Construal Pada Individu Dengan Latar Belakang Budaya Jawa & Batak. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Depok : Fakultas Psikologi Universitas

11 Indonesia. McDermott, J.F., & Maretzki, T.W Adjustment Intercultural Marriage. Honolulu : The University of Hawaii. Moleong, L.J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Mulder, N Pribadi & Masyarakat di Jawa. Edisi Kedua. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Natalia, D., & Iriani, F Penyesuaian Perempuan Non-Batak Terhadap Pasangan Hidupnya Yang Berbudaya Batak. Jurnal Ilmiah Psikologi. No.VII Nauly, M Perbandingan Peran Jenis Kelamin & Fear of Success Pada Wanita Bekerja Suku Bangsa Batak, Jawa, Minang. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Patton, M.Q Qualitative Evaluation & Research Methods. 2 nd Edition. California : Sage Publication. Poerwandari, E. K Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi. LPSP3 : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Prawironoto, H. Dkk Pembinaan Budaya Dalam Lingkungan Keluarga di Daerah Jawa Tengah. Semarang : Depdikbud. Suseno, F.M Etika Jawa : Sebuah Analisa Falsafi Tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Zainab, R.F Penyesuaian Perkawinan Antar Bangsa. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. batak dalihan na tolu.htm

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG BERLATAR BELAKANG ETNIS BATAK DAN ETNIS JAWA. Mia Retno Prabowo Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG BERLATAR BELAKANG ETNIS BATAK DAN ETNIS JAWA. Mia Retno Prabowo Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN YANG BERLATAR BELAKANG ETNIS BATAK DAN ETNIS JAWA Mia Retno Prabowo Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana

Lebih terperinci

PENYESUAIAN PERKAWINAN DENGAN KECENDERUNGAN KESENJANGAN KONSEP PERAN SUAMI ISTRI

PENYESUAIAN PERKAWINAN DENGAN KECENDERUNGAN KESENJANGAN KONSEP PERAN SUAMI ISTRI 1 2 3 PENYESUAIAN PERKAWINAN DENGAN KECENDERUNGAN KESENJANGAN KONSEP PERAN SUAMI ISTRI Novi Qonitatin Fakultas Psikologi Universitas Dipoengoro qonitatin_novi@yahoo.co.id ABSTRAK Perkawinan merupakan kesepakatan

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014 PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA WANITA YANG MENIKAH DI USIA REMAJA AWAL KARENA HAMIL SEBELUM MENIKAH Oleh Agnes Gustyanawati 802009036 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Psikologi guna memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN PERKAWINAN ANTAR BANGSA Nova Radinar Putri Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penyesuaian merupakan

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA PASANGAN PERKAWINAN ANTAR BANGSA Nova Radinar Putri Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penyesuaian merupakan MARRIAGE ADJUSTMENT IN MARRIAGE COUPLE AMONG NATION Nova Radinar Putri Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: marital adjustment, couples,

Lebih terperinci

KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ISTRI YANG MEMILIKI PASANGAN BEDA AGAMA. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. Ujian Seminar Psikologi Perkembangan.

KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ISTRI YANG MEMILIKI PASANGAN BEDA AGAMA. Diajukan untuk memenuhi persyaratan. Ujian Seminar Psikologi Perkembangan. KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ISTRI YANG MEMILIKI PASANGAN BEDA AGAMA Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Seminar Psikologi Perkembangan Oleh DEWINA ULFAH NST 061301075 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENJALANI COMMUTER MARRIAGE TIPE ADJUSTING NURI SABILA MUSHALLIENA ABSTRAK Perkawinan saat ini diwarnai dengan gaya hidup commuter marriage. Istri yang menjalani

Lebih terperinci

PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: NELI LISNIATI

Lebih terperinci

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA

MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PASANGAN SUAMI ISTRI BEDA AGAMA Penyusun Nama : Asteria Agustin NIM : D2C 007 012 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu proses penyatuan dua individu yang memiliki komitmen berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.

Lebih terperinci

ABSTRAK. A. Latar belakang masalah

ABSTRAK. A. Latar belakang masalah Judul Studi kasus : Penyesuaian menantu perempuan yang tinggal di rumah mertua yang berbeda suku Nama : Ika wahyuni NPM :10501147 NIRM : 20013137380050146 Pembimbing : M. Fakhrurrozi, M.psi, psi A. Latar

Lebih terperinci

B. Pertanyaan Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian

B. Pertanyaan Penelitian C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian Nama : Joko Adhi Prasetyo NPM : 10501162 Fakultas : Psikologi Tgl. Sidang : 17 Februari 2007 Judul Skripsi : Penyesuaian Diri dalam Perkawinan Pada Wanita Suku Batak yang Menikah dengan Pria Suku Jawa

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Penyesuaian Pernikahan Pada Pasangan yang Menikah melalui Proses Ta aruf di Rumah Ta aruf Bandung Descriptive Study of Marital Adjustment to

Lebih terperinci

perkawinan yang buruk dimana apabila antara suami istri tidak mampu lagi mencari jalan penyelesaian masalah yang dapat memuaskan kedua belah pihak (Hu

perkawinan yang buruk dimana apabila antara suami istri tidak mampu lagi mencari jalan penyelesaian masalah yang dapat memuaskan kedua belah pihak (Hu KEMANDIRIAN REMAJA YANG MEMILIKI ORANGTUA YANG BERCERAI STARLINA AULIA UNIVERSITAS GUNADARMA ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kemandirian remaja yang memiliki orangtua yang bercerai,

Lebih terperinci

ABSTRACT Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This research entitled Relation between Work Interfering with Family and Marital Satisfaction of working husband/wife at Bandung, the purpose of this research is to obtain an overview about how

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pernikahan bagi beberapa individu dapat menjadi hal yang istimewa dan penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam kehidupan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahap perkembangan psikososial Erikson, intimacy versus isolation, merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahap perkembangan psikososial Erikson, intimacy versus isolation, merupakan isu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahap perkembangan psikososial Erikson, intimacy versus isolation, merupakan isu utama bagi individu yang ada pada masa perkembangan dewasa awal. Menurut Erikson,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran marital adjustment individu yang menikah beda agama antara agama Islam dan agama Kristen di kota X. Pemilihan sampel menggunakan metode snowball

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Menurut Effendy (2009: 5), komunikasi adalah aktivitas makhluk sosial. Dalam praktik komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membangun sebuah hubungan senantiasa menjadi kebutuhan bagi individu untuk mencapai kebahagiaan. Meskipun terkadang hubungan menjadi semakin kompleks saat

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas

Lebih terperinci

LEGAL MEMORANDUM STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DALAM HAL PEMILIKNYA TERIKAT PERKAWINAN CAMPURAN TANPA MEMBUAT PERJANJIAN PERKAWINAN

LEGAL MEMORANDUM STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DALAM HAL PEMILIKNYA TERIKAT PERKAWINAN CAMPURAN TANPA MEMBUAT PERJANJIAN PERKAWINAN LEGAL MEMORANDUM STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DALAM HAL PEMILIKNYA TERIKAT PERKAWINAN CAMPURAN TANPA MEMBUAT PERJANJIAN PERKAWINAN Rudijanto Budiman (1288007) ABSTRAK Penyusunan Legal Memorandum ini

Lebih terperinci

Abstrak. vii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. vii Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini berjudul Studi Deskriptif Mengenai Marital Adjustment pada Pasangan dengan Usia Pernikahan Tiga Tahun Pertama dan Keduanya Bekerja di Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN...

BAB I. PENDAHULUAN... ABSTRACT Research is conducted to find out the image of behavior of self-disclosure on transsexual transvestite in Bandung. Devito (2011) reveals that self-disclosure is a form of communication where someone

Lebih terperinci

ABSTRAK. Adjeng Sugiharti

ABSTRAK. Adjeng Sugiharti ABSTRAK TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PENGAKUAN STATUS ANAK DILUAR KAWIN DALAM SISTEM HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA DAN KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DALAM MEMBERIKAN STATUS KEPADA ANAK LUAR KAWIN (KASUS MACHICA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pernikahan. Berdasarkan Undang Undang Perkawinan no.1 tahun 1974,

BAB I PENDAHULUAN. pernikahan. Berdasarkan Undang Undang Perkawinan no.1 tahun 1974, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, setiap individu pada tahap perkembangan dewasa awal menjalin suatu hubungan dengan lawan jenis yang berujung pada jenjang pernikahan. Berdasarkan

Lebih terperinci

KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN DENGAN LATAR BELAKANG SUKU YANG BERBEDA

KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN DENGAN LATAR BELAKANG SUKU YANG BERBEDA KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PASANGAN DENGAN LATAR BELAKANG SUKU YANG BERBEDA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC. ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.MLARAK Oleh: Ihda Afifatun Nuha 13321696 Skripsi ini ditulis untuk

Lebih terperinci

STUDI FENOMENOLOGI: PENERIMAAN DIRI PADA KETURUNAN DARI PERNIKAHAN CINA-JAWA SKRIPSI

STUDI FENOMENOLOGI: PENERIMAAN DIRI PADA KETURUNAN DARI PERNIKAHAN CINA-JAWA SKRIPSI STUDI FENOMENOLOGI: PENERIMAAN DIRI PADA KETURUNAN DARI PERNIKAHAN CINA-JAWA SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi DINY SUKMAWATI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyesuaian Perkawinan 1. Pengertian Penyesuaian Perkawinan Konsep penyesuaian perkawinan menuntut kesediaan dua individu untuk mengakomodasikan berbagai kebutuhan, keinginan,

Lebih terperinci

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK  Program Magister Psikologi  Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Low vision merupakan salah satu bentuk gangguan pengihatan yang tidak dapat diperbaiki meskipun telah dilakukan penanganan secara medis. Penyandang low vision hanya memiliki sisa penglihatan yang

Lebih terperinci

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors.

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors. ABSTRAK Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali di Indonesia, hal ini juga dijelaskan dalam peta kepariwisataan nasional. Yogyakarta sendiri termasuk salah satu lahan segar bagi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) HUBUNGAN PERAN GANDA DENGAN PENGEMBANGAN KARIER WANITA (Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) PALUPI CIPTONINGRUM I34050807 SKRIPSI DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U VIEWED FROM DIFFERENT LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS IN FAMILY ECONOMIC STATUS Meriam Yuliana Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: motivation

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkawinan didefinisikan sebagai suatu ikatan hubungan yang diakui secara

I. PENDAHULUAN. Perkawinan didefinisikan sebagai suatu ikatan hubungan yang diakui secara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perkawinan didefinisikan sebagai suatu ikatan hubungan yang diakui secara agama dan sosial antara pria dan wanita. Dalam perkawinan terdapat hak dan kewajiban,

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi

PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL Dwi Rezka Kemala Ira Puspitawati, SPsi, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KONFLIK PERAN PEKERJAAN-KELUARGA DAN FASE PERKEMBANGAN DEWASA PADA PERAWAT WANITA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROYO MAGELANG Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri

Lebih terperinci

PREDICARA Volume.2 Nomor. 1 Maret 2013

PREDICARA Volume.2 Nomor. 1 Maret 2013 Gambaran Pola Komunikasi Dalam Penyelesaian Konflik Pada Wanita Indonesia Yang Menikah Dengan Pria Asing (Barat) (The Description of Communication Patternin Conflict Resolution on Indonesian Women Who

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial. Manusia mengalami berbagai proses perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa kanak-kanak,

Lebih terperinci

KECINTAAN TERHADAP UANG (THE LOVE OF MONEY) MAHASISWA PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

KECINTAAN TERHADAP UANG (THE LOVE OF MONEY) MAHASISWA PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA TESIS KECINTAAN TERHADAP UANG (THE LOVE OF MONEY) MAHASISWA PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DAMSI ARPHAN PARENDEN No. Mhs: 105001422/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMEN PROGRAM PASCA

Lebih terperinci

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA PASANGAN PERNIKAHAN BERORIENTASI NILAI-NILAI ISLAM SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA PASANGAN PERNIKAHAN BERORIENTASI NILAI-NILAI ISLAM SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA PASANGAN PERNIKAHAN BERORIENTASI NILAI-NILAI ISLAM SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam

Lebih terperinci

PERNYATAAN. : Keabsahan Perkawinan Cino Buto di Tanah Datar Sumatera Barat Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

PERNYATAAN. : Keabsahan Perkawinan Cino Buto di Tanah Datar Sumatera Barat Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Gustia Wulandari Nomor Pokok Mahasiswa : Jenis Penulisan TA Judul Penulisan TA : Skripsi : Keabsahan Perkawinan Cino Buto di Tanah Datar Sumatera Barat

Lebih terperinci

Profil Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan Pada Wanita Karir Usia Tahun Yang Belum Menikah

Profil Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan Pada Wanita Karir Usia Tahun Yang Belum Menikah Profil Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan Pada Wanita Karir Usia 26-29 Tahun Yang Belum Menikah Catri Damayanti Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi.¹ Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DIRI WANITA ETNIS JAWA YANG MENIKAH DENGAN PRIA ETNIS CINA

PENYESUAIAN DIRI WANITA ETNIS JAWA YANG MENIKAH DENGAN PRIA ETNIS CINA PENYESUAIAN DIRI WANITA ETNIS JAWA YANG MENIKAH DENGAN PRIA ETNIS CINA Ninis Apriani Hastaning Sakti*, Nailul Fauziah* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro ninis_oey@yahoo.com Abstract Perkawinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. adalah intimancy versus isolation. Pada tahap ini, dewasa muda siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. adalah intimancy versus isolation. Pada tahap ini, dewasa muda siap untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada usia dewasa awal tugas perkembangan yang harus diselesaikan adalah intimancy versus isolation. Pada tahap ini, dewasa muda siap untuk menjalani suatu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI PADA KELUARGA SINGLE PARENT

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI PADA KELUARGA SINGLE PARENT PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI PADA KELUARGA SINGLE PARENT Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Psikologi Nama :Muh Wahyu Tri N Nim :F100110007 PROGRAM

Lebih terperinci

PUDARNYA PERNIKAHAN NGEROROD PADA MASYARAKAT BALI DESA TRI MULYO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (JURNAL) Oleh : NYOMAN LUSIANI

PUDARNYA PERNIKAHAN NGEROROD PADA MASYARAKAT BALI DESA TRI MULYO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (JURNAL) Oleh : NYOMAN LUSIANI PUDARNYA PERNIKAHAN NGEROROD PADA MASYARAKAT BALI DESA TRI MULYO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (JURNAL) Oleh : NYOMAN LUSIANI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Undang-Undang No.1 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Undang-Undang No.1 Tahun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Allah SWT berpasang-pasangan. Sudah menjadi fitrah manusia yang mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya serta mencari pasangan

Lebih terperinci

Journal of Educational Social Studies. Pernikahan Beda Agama dan Implikasinya terhadap Pola Asuh Anak

Journal of Educational Social Studies. Pernikahan Beda Agama dan Implikasinya terhadap Pola Asuh Anak JESS 6 (3) (2017) Journal of Educational Social Studies http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess Pernikahan Beda Agama dan Implikasinya terhadap Pola Asuh Anak Radhiah Amna, Wasino & Purwadi Suhandini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sindhi Raditya Swadiana, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sindhi Raditya Swadiana, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada usia dewasa awal tugas perkembangan yang harus diselesaikan adalah intimacy versus isolation. Pada tahap ini, dewasa muda siap untuk menjalin suatu hubungan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai Chinese Values pada mahasiswa etnis Tionghoa Fakultas Psikologi Universitas X kota Bandung. Konsep Chinese Values dikembangkan oleh Michael

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERNIKAHAN USIA MUDA (STUDI KASUS PADA SUKU JAWA DI DESA JAMUR JELATANG KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG) SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERNIKAHAN USIA MUDA (STUDI KASUS PADA SUKU JAWA DI DESA JAMUR JELATANG KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG) SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERNIKAHAN USIA MUDA (STUDI KASUS PADA SUKU JAWA DI DESA JAMUR JELATANG KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

IDEAS CONDESCENDING WOMEN STATUS FOUND IN CAMPURSARI SONGS A THESIS

IDEAS CONDESCENDING WOMEN STATUS FOUND IN CAMPURSARI SONGS A THESIS IDEAS CONDESCENDING WOMEN STATUS FOUND IN CAMPURSARI SONGS A THESIS By Agustina Tri Heni Pujiastuti Student Number : 01.80.0047 ENGLISH LETTERS STUDY PROGRAMME FACULTY OF LETTERS SOEGIJAPRANATA CATHOLIC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia di dunia yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN LEVEL SUPERVISOR PT. ASTRA INTERNATIONAL - DAIHATSU SEMARANG

EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN LEVEL SUPERVISOR PT. ASTRA INTERNATIONAL - DAIHATSU SEMARANG EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA KARYAWAN LEVEL SUPERVISOR PT. ASTRA INTERNATIONAL - DAIHATSU SEMARANG SKRIPSI Oleh: MARETA DEVI KAMBALI 11.40.0212 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan sangat cepat. Perubahan yang terjadi dalam bidang teknologi, informasi dan juga ledakan populasi

Lebih terperinci

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet SKRIPSI Oleh : Bayhaqqi 201210515003 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Manusia merupakan makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri, saling membutuhkan dan saling tergantung terhadap manusia lainnya, dengan sifat dan hakekat

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP ANAK AUTIS SKRIPSI

DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP ANAK AUTIS SKRIPSI DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP ANAK AUTIS SKRIPSI OLEH : Jessica Sutanto NRP: 7103010019 Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 2017 DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP ANAK AUTIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan bagi manusia merupakan hal yang penting, karena dengan sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara sosial, biologis maupun

Lebih terperinci

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: SITI SOLIKAH F100040107 Kepada FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

SKRIPSI EKY JULIANY FAMY LUBIS

SKRIPSI EKY JULIANY FAMY LUBIS GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL IBU TIRI TERHADAP ANAK TIRI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh : EKY JULIANY FAMY LUBIS 061301020 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembagian tugas kerja di dalam rumah tangga. tua tunggal atau tinggal tanpa anak (Papalia, Olds, & Feldman, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. pembagian tugas kerja di dalam rumah tangga. tua tunggal atau tinggal tanpa anak (Papalia, Olds, & Feldman, 2008). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan peristiwa penting dalam siklus kehidupan manusia. Setiap orang berkeinginan untuk membangun sebuah rumah tangga yang bahagia bersama orang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Preferensi pemilihan pasangan A.1 Definisi Preferensi pemilihan pasangan Preferensi pemilihan pasangan merupakan salah satu topik yang sudah pernah diteliti oleh beberapa peneliti.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. American Psychological Association, C.J Patterson (1992, 1995a, 1995b)

DAFTAR PUSTAKA. American Psychological Association, C.J Patterson (1992, 1995a, 1995b) DAFTAR PUSTAKA American Psychological Association, C.J Patterson (1992, 1995a, 1995b) Atwater,E. (1983). Psychology of adjustment (2 nd ed). New Jersey: Prentice Hall, Inc Bell, R.R. (1973). Marriage and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan menjadi prioritas dalam hidup jika seseorang sudah berada di usia yang cukup matang dan mempunyai

Lebih terperinci

Prosiding Psikologi ISSN:

Prosiding Psikologi ISSN: Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Studi Deskriptif Mengenai Penyesuaian Pernikahan Jarak Jauh pada Remaja Putri yang Menikah di Desa Lembang Descriptive Study on The Adaption to Long-Distance Marriage

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar. ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Gallery Walk untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Jawa Peserta Didik Kelas III MIN Pandansari Ngunut ditulis oleh Mufidatur Rosidah, NIM 2817133112, dibimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari makhluk hidup lainnya. Mereka memiliki akal budi untuk berpikir dengan baik dan memiliki kata hati.

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ASIMILASI PERNIKAHAN JAWA DAN MINANGKABAU (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarbudaya Dalam Proses Asimilasi Pernikahan Jawa dan Minangkabau) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jawa Peserta Didik Kelas V SDN Tunge 2 Wates Kediri ini ditulis oleh Lu lu il Maknun,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan 6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pernikahan 2.1.1. Pengertian Pernikahan Pernikahan merupakan suatu istilah yang tiap hari didengar atau dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan adalah nikah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari hubungannya dengan orang lain. Keberadaan orang lain dibutuhkan manusia untuk melakukan suatu

Lebih terperinci

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN YANG TIDAK DICATATKAN PADA KANTOR CATATAN SIPIL TERHADAP HARTA BERSAMA

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN YANG TIDAK DICATATKAN PADA KANTOR CATATAN SIPIL TERHADAP HARTA BERSAMA AKIBAT HUKUM PERKAWINAN YANG TIDAK DICATATKAN PADA KANTOR CATATAN SIPIL TERHADAP HARTA BERSAMA Oleh Raymond Ginting I Ketut Sudantra Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT A marriage

Lebih terperinci

PENYESUAIN DIRI PADA REMAJA YANG MENJADI IBU

PENYESUAIN DIRI PADA REMAJA YANG MENJADI IBU Volume 4, Nomor 1, April 2015 http://doi.org/10.21009/jppp PENYESUAIN DIRI PADA REMAJA YANG MENJADI IBU Yufiarti* ** *** *Program Studi Psikologi, Universitas Negeri Jakarta ** Program Studi Psikologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku bangsa di Indonesia yang mendiami berbagai pulau yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku bangsa di Indonesia yang mendiami berbagai pulau yang ada. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya suku bangsa di Indonesia yang mendiami berbagai pulau yang ada. Mereka tersebar di

Lebih terperinci

Turner, J. S., & Helms, D. B. (1995). Lifespan development (5 th ed.). New York: Harcourt Brace. Waldrop, A. E., Resick, P. A. (2004).

Turner, J. S., & Helms, D. B. (1995). Lifespan development (5 th ed.). New York: Harcourt Brace. Waldrop, A. E., Resick, P. A. (2004). DAFTAR PUSTAKA Adriadi, R. (2012). Perempuan Dan Politik Di Indonesia, Analisis Perempuan Indonesia Di Birokrasi. http://rekhopascapol.blogspot.com/2012/04/perempuan-dan-politik-diindonesia.html. 25 April

Lebih terperinci

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PASANGAN PERNIKAHAN DINI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajad sarjana (S-1) Psikologi

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PASANGAN PERNIKAHAN DINI. SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajad sarjana (S-1) Psikologi KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PASANGAN PERNIKAHAN DINI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajad sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh : ARIF HIDAYAT F.100120161 Kepada FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif. Bogdan & Taylor (dalam Moleong,

Lebih terperinci

INTUISI 9 (1) (2017) INTUISI JURNAL PSIKOLOGI ILMIAH.

INTUISI 9 (1) (2017) INTUISI JURNAL PSIKOLOGI ILMIAH. INTUISI 9 (1) (2017) INTUISI JURNAL PSIKOLOGI ILMIAH http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/intuisi PENYESUAIAN PERKAWINAN ISTRI TERHADAP SUAMI YANG BARU MENJALANI COMMUTER MARRIAGE SETELAH MENIKAH 10

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penelitian ini telah dilaksanakan suatu perancangan program pelatihan yang diberikan pada mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2007 Universitas X Bandung yang memiliki kemandirian bidang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL DyahNurul Adzania, Achmad Mujab Masykur Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dyadzania@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran ABSTRAK Skripsi dengan judul Kreativitas Guru PAI Pada Metode Pembelajaran Agama Islam di SMA Pawyatan Daha Kediri ini ditulis oleh Arifatul Laili, NIM 2811133044, dengan pembimbing oleh H. Muh. Nurul

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Resolusi Konflik Setiap orang memiliki pemikiran atau pengertian serta tujuan yang berbeda-beda dan itu salah satu hal yang tidak dapat dihindarkan dalam suatu hubungan kedekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia melewati beberapa fase dalam siklus kehidupannya. Fase kedua dari siklus kehidupan manusia adalah terbentuknya pasangan baru (new couple), di mana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dahulu diuraikan pengertian dari pernikahan itu sendiri. pernikahan diatur dalam suatu undang-undang. Menurut Undang-Undang

BAB II LANDASAN TEORI. dahulu diuraikan pengertian dari pernikahan itu sendiri. pernikahan diatur dalam suatu undang-undang. Menurut Undang-Undang BAB II LANDASAN TEORI A. Penyesuaian Pernikahan 1. Definisi Pernikahan Sebelum diuraikan mengenai pengertian penyesuaian pernikahan, terlebih dahulu diuraikan pengertian dari pernikahan itu sendiri. Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan atau masyarakat. Sekalipun makna pernikahan berbeda-beda, tetapi praktekprakteknya pernikahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah; BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Perkawinan Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah; sedangkan menurut Purwadarminta (1979), kawin adalah perjodohan laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

PEWARISAN BAGI WARGA NEGARA INDONESIA KETURUNAN TIONGHOA DI KOTA PEKALONGAN

PEWARISAN BAGI WARGA NEGARA INDONESIA KETURUNAN TIONGHOA DI KOTA PEKALONGAN PEWARISAN BAGI WARGA NEGARA INDONESIA KETURUNAN TIONGHOA DI KOTA PEKALONGAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor dalam meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dalam memilih jurusan Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan merupakan ikatan lahir batin dan persatuan antara dua pribadi yang berasal dari keluarga, sifat, kebiasaan dan budaya yang berbeda. Pernikahan juga memerlukan

Lebih terperinci

iv Universitas Kristen Maranatha

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Psychological Well-Being pada pensiunan bank X di Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode Accidental Sampling dan didapatkan sampel berjumlah

Lebih terperinci

STUDI EKSPLORATIF KOMUNIKASI SEKSUAL (SEXUAL COMMUNICATION ) SUAMI ISTERI BERDASARKAN PERBEDAAN USIA PERKAWINAN

STUDI EKSPLORATIF KOMUNIKASI SEKSUAL (SEXUAL COMMUNICATION ) SUAMI ISTERI BERDASARKAN PERBEDAAN USIA PERKAWINAN JURUSAN PSIKOLOGI FIP UPI RINGKASAN LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF STUDI EKSPLORATIF KOMUNIKASI SEKSUAL (SEXUAL COMMUNICATION ) SUAMI ISTERI BERDASARKAN PERBEDAAN USIA PERKAWINAN Oleh: Sri Maslihah,

Lebih terperinci

Peran Homeschooling Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja. Wita Hardiyanti. Dona Eka Putri, Psi, MPsi. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Peran Homeschooling Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja. Wita Hardiyanti. Dona Eka Putri, Psi, MPsi. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Peran Homeschooling Terhadap Motivasi Belajar Pada Remaja Wita Hardiyanti Dona Eka Putri, Psi, MPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Duvall & Miller, 1985). Pernikahan merupakan awal terbentuknya sebuah

BAB I PENDAHULUAN. (Duvall & Miller, 1985). Pernikahan merupakan awal terbentuknya sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tujuan hidup seorang manusia (Duvall & Miller, 1985). Pernikahan merupakan awal terbentuknya sebuah keluarga (Blood & Blood,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Setiap manusia dalam perkembangan hidupnya akan mengalami banyak perubahan di mana ia harus menyelesaikan tugastugas perkembangan, dari lahir, masa kanak-kanak, masa

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keluarga yang harmonis. Dalam berumah tangga setiap pasang terkadang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keluarga yang harmonis. Dalam berumah tangga setiap pasang terkadang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan suatu tradisi dipersatukannya dua insan manusia dalam ikatan suci, dan keduanya ingin mencapai tujuan yang sama yaitu menjadi keluarga yang harmonis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan bersatunya dua orang ke dalam suatu ikatan yang di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta meneruskan keturunan,

Lebih terperinci