LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2013"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2013 BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2014 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 1

2 KATA PENGANTAR Dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintah guna mewujudkan tujuan kepemerintahan yang baik (Good Governance). Salah satu prinsip yang dikembangkan akuntabilitas yaitu kewajiban menyampaikan pertanggungjawaban atau menjawab, dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sehubungan dengan hal itu dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, setiap Unit Kerja Eselon II dan Unit Kerja Mandiri (UPT) setiap tahun wajib membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik. Sebagai suatu unit kerja setingkat eselon II, Biro Hukum dan Informasi Publik berusaha mematuhi kewajiban tersebut dengan membuat LAKIP Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013 sesuai yang ditetapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013 didasarkan pada Rencana Strategis tahun dan Penetapan Kinerja Biro Hukum dan Informasi Publik tahun 2013 dengan memuat sasaran, kegiatan, dan indikator Kinerja Satker Biro Hukum dan Informasi Publik. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 2

3 Atas dasar hal tersebut diatas dapat diketahui dan dipahami LAKIP Biro Hukum dan Informasi Publik, sehingga peran Biro Hukum dan Informasi Publik dalam mendukung pembangunan pertanian akan jelas khususnya melalui pembinaan hukum dan pengelolaan Informasi Publik. Kepala Biro Hukum dan Informasi Publik Suharyanto, SH NIP L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 3

4 RINGKASAN EKSEKUTIF Pembangunan pertanian yang berorientasi pada usaha agribisnis merupakan pembangunan yang sangat kompleks dengan melibatkan sub-sub sistem, mulai dari hulu sampai dengan hilir. Sedangkan dilihat dari aspek-aspeknya, pembangunan pertanian merupakan pembangunan yang mempunyai cakupan aspek luas, mulai dari sumberdaya (modal, lahan, sumberdaya manusia, teknologi, dsb) sampai dengan sistem hukum dan keterbukaan informasi publik. Penyelenggaraan pertanian saat ini dalam suatu kondisi masyarakat yang lebih kritis dengan tuntutan pelayanan dan perhatian pemerintah yang lebih tinggi, iklim demokratisasi yang mulai berkembang, serta membanjirnya produk pertanian dari luar negeri. Dan dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan terjadi perubahan yang cukup mendasar yakni pelaksanaan otonomi daerah. Otonomi daerah dilaksanakan berdasarkan Ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia, selanjutnya ditindaklanjuti dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pembagian Keuangan Antara Pemerintah dan Daerah telah dicabut dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, sehingga sistem penyelenggaraan pemerintah meletakkan pada otonomi daerah melalui desentralisasi. Penyelenggaraan pemerintah dimaksud membawa perubahan yang sangat signifikan dalam tatanan pemerintah yang disebabkan dengan terjadinya pembagian urusan pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dengan era otonomi daerah dimaksud dengan jelas bahwa Pemerintah berkewajiban menyusun dan menetapkan norma, standard, prosedur, dan kriteria sehingga dalam L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 4

5 penyelenggaraan pembagunan di bidang pertanian oleh daerah tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam mewujudkan pembangunan pertanian yang tangguh dan efisien dengan orientasi pada sistem agribisnis tersebut diatas, akan terwujud apabila dilengkapi dengan peraturan perundang-undangan sebagai landasan kerja (legal standing) yang kuat, lengkap, pelaksanaan kerjasama melalui penyusunan naskah perjanjian, advokasi dan bantuan hukum serta pengelolaan informasi publik yang baik. Hal ini semua harus diperkuat dengan penyediaan sumber daya manusia sebagai aparatur pertanian yang professional. Oleh karena itu pembinaan, bantuan hukum dan pengelolaan informasi publik dalam penyelenggaraan pembangunan pertanian menjadikan sangat fundamental yang tidak dapat dipisahkan. Salah satu upaya dalam peningkatan kualitas pelayanan di bidang hukum dan pemberian informasi publik dilakukan bimbingan penyusunan peraturan perudangundangan, pengelolaan dokumentasi hukum, penyusun perjanjian, bantuan hukum, sosialisasi dan pengelolaan informasi publik yang baik dengan pelayanan yang cepat, tepat, akurat dan murah. Secara terus menerus dengan harapan dapat menciptakan sumberdaya manusia yang profesionalisme. Sumberdaya manusia yang professional di bidang hukum dan pengelolaan informasi publik dalam perkembangan lingkungan strategis tersebut di atas akan dapat menempatkan Biro Hukum dan Informasi Publik yang secara operasional bertanggung jawab dalam penyediaan peraturan perundang-undangan secara lengkap, kuat dengan pengelolaan informasi publik yang baik sehingga dapat memberikan kepastian hukum dan kepastian usaha di bidang pertanian akan mendukung terwujudnya pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Dalam tahun 2013 Biro Hukum dan informasi Publik diletakkan pada kerangka mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian, Pembinaan Hukum, melalui prolegtan dan penataan peraturan perundang-undangan, Penyusunan Perjanjian dan Layanan Bantuan Hukum dan pengelolaan informasi publik serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 5

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... i iii v BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kedukukan, Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi dan Tata Kerja Biro Hukum dan Informasi Publik Sumberdaya Manusia Biro Hukum dan Informasi Publik... 4 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis Penetapan Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Pencapaian Sasaran Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun Evaluasi kinerja Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP LAMPIRAN L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 6

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka pembangunan pertanian sangat diperlukan adanya landasan kerja dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang dapat memberikan kepastian pelaksanaan tugas dan fungsi. Peraturan perundang-undangan dimaksud harus dapat diinformasikan kepada publik sebagai upaya dalam pelaksanaan keterbukaan informasi publik. Oleh karena itu Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai peranan penting dan strategis terutama dalam upaya pembinaan hukum dan pengelolaan informasi publik di bidang pertanian secara proporsional sebagai salah satu aspek yang sangat strategis dalam mewujudkan Good Governance pada penyelenggaraan pembangunan sistem dan usaha agribisnis. Sebagai unit kerja yang bertanggung jawab atas pembinaan Hukum dan pengelolaan informasi publik di lingkungan Kementerian Pertanian, memposisikan Biro Hukum dan Informasi Publik pada kedudukan yang spesifik yaitu In House Consultant hukum dan pengelolaan informasi publik bidang pertanian. Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan bahwa Menteri sampai dengan pejabat Eselon II setiap akhir tahun untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan wujud pertanggungjawaban kepada atasan masing-masing. INPRES Nomor 7 Tahun 1999 yang telah ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala LAN-RI Nomor: 239/IX/6/8/2003 tentang Peraturan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 29 tahun 2010 menjadi dasar dalam Penyusunan LAKIP dan merupakan bagian dari penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). SAKIP merupakan salah satu sistem yang sangat penting untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel dan bersih dari L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 7

8 praktik penyimpangan. Oleh karena itu, sudah menjadi komitmen Kementerian Pertanian dalam mendukung reformasi birokrasi lingkup Kementerian Pertanian termasuk perubahan dan peningkatan kualitas dibidang perencanaan dan penganggaran. 1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan informasi publik bidang pertanian. Peran dan kedudukan Biro Hukum dan Informasi Publik menjadi sangat penting dan strategis sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah sebagai pelaksanaan Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi publik, khususnya dalam rangka mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan pemerintahan, dan pelayanan informasi publik bidang pertanian kepada pemangku kepentingan. Oleh karena itu sejalan dengan kebijakan reformasi birokrasi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi Nasional Tahun , dan Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 22 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Nasional , yang mengamanatkan untuk setiap Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah untuk melaksanakannya. Sehubungan dengan hal dimaksud, Biro Hukum dan Informasi Publik sebagai unit kerja yang berada di Kementerian pertanian masuk dalam penialain oleh Menpan di bidang peraturan perundang-undangan dan pengelolaan informasi publik. Untuk Melaksanakan tugas tersebut di atas, Biro Hukum dan Informasi Publik menyelenggarakan fungsi : a. Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dibidang pertanian; b. Pengembangan sistem jaringan dan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum pertanian; L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 8

9 c. Penyusunan naskah perjanjian, pertimbangan dan bantuan hukum; d. Penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi publik bidang pertanian;dan e. Pelaksanaan urusan tata usaha Biro Hukum dan Informasi Publik 1.3 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Biro Hukum dan Informasi Publik Susunan Organisasi Biro Hukum dan Informasi Publik berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permetan/OT.140/5/2011, terdiri atas : a. Bagian Perundang-Undangan I 1) Subbagian Perundang-Undangan IA; 2) Subbagian Perundang-Undangan IB; 3) Subbagian Perundang-Undangan IC b. Bagian Perundang-Undangan II 1) Subbagian Perundang-Undangan IIA; 2) Subbagian Perundang-Undangan IIB; 3) Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum c. Bagian Perjanjian dan Bantuan Hukum 1) Subbagian Perjanjian; 2) Subbagian Pertimbangan dan Bantuan Hukum; 3) Subbagian Tata Usaha Biro d. Bagian Pengelolaan Informasi Publik 1) Subbagian Pelayanan Informasi; 2) Subbagian Pameran dan Peragaan; 3) Subbagian Multimedia e. Kelompok Jabatan Fungsional 1.4 Sumberdaya Manusia Biro Hukum dan Informasi Publik L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 9

10 Berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian dari Biro Hukum dan Informasi Publik sampai dengan tahun 2013 jumlah personil 70 orang (termasuk Kepala Biro), dengan latar belakang pendidikan antara lain: - Pendidikan S2 = 10 orang (teknis dan non teknis) - Pendidikan S1 = 33 orang (teknis dan sosial) - Pendidikan D3/SMU = 27 orang (teknis dan sosial) Memperhatikan latar pendidikan di tersebut tercermin sebaran kualitas SDM Hukum dan Informasi Publik yang perlu ditingkatkan dalam pengetahuan maupun keterampilan, dalam upaya menciptakan kualitas sumberdaya manusia yang lebih profesional dan mampu memberikan pelayanan prima kepada pimpinan, unit kerja Kementerian Pertanian, dan msyarakat pemangku kepentingan. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 10

11 BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pada suatu instansi diukur dari seberapa besar rencana kinerja yang ditetapkan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan tetap berorientasi pada outcome. Sehingga tolok ukur penilaian kinerja didasarkan pada ketersediaan rencana strategis (Renstra) dan Penetapan kinerja Rencana Strategis Rencana Strategis merupakan bentuk perencanaan yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu 5 tahun. Rencana strategis Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun merupakan pelaksanaan program yang diamanatkan dalam Rencana Strategis Sekretaris Jenderal Tahun , dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan yang ada dan/atau akan terjadi. Dalam melaksanakan Rencana Strategis dan sesuai dengan tugas dan fungsi yang tertuang dalam Peraturan Menteri 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permetan/OT.140/5/2011, Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai visi dan misi Visi Terwujud dan berfungsinya sistem hukum yang kuat, lengkap, terdesentralisasi, berkerakyatan, dan terkelolanya informasi publik dalam mendukung pembangunan pertanian. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 11

12 2.1.2 Misi Untuk mewujudkan Visi Organisasi, maka Misi yang diemban Biro Hukum dan Informasi Publik meliputi: 1) Inventariasasi, telaah, menyiapkan, dan penyusunan perundangan-undangan bidang pertanian; 2) Pengembangan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum; 3) Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang pertanian; 4) Pemantauan dan monitoring peraturan perundang-undangan bidang pertanian; 5) Pelaksanaan bantuan, advokasi hukum, dan penyusunan naskah perjanjian; 6) Pengelolaan dan pelayanan informasi publik bidang pertanian Tujuan Sesuai dengan Visi dan Misi, maka tujuan organisasi yang akan dijalankan oleh Biro Hukum dan Informasi Publik selama periode tahun adalah sebagai berikut: 1) Menyiapkan rumusan dokumen peraturan perundangan bidang pertanian; 2) Menyusun kompendium hukum, himpunan peraturan menteri, dan penempatan dalam Berita Negara; 3) Menyiapkan naskah perjanjian dan pelayanan bantuan hukum; 4) Mengelola dan memberikan layanan informasi publik bidang pertanian Sasaran Sasaran Strategis Biro Hukum dan Informasi Publik adalah Peningkatan kualitas penyusunan dan pengelolaan produk hukum dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, dan informasi publik bidang pertanian. Penjabaran dari sasaran tersebut sebagai berikut : 1) Tersedianya dokumen peraturan perundang-undangan bidang pertanian sesuai kebutuhan. 2) Terkelolanya dengan baik dokumentasi dan informasi hukum L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 12

13 3) Tersusunnya naskah perjanjian yang dapat dijadikan acuan kerja dan disepakati para pihak untuk kemajuan dan berkembangnya bidang pertanian. 4) Terselesaikannya permasalahan hukum bidang pertanian. 5) Terkelola dan terlayaninya informasi publik Bidang Pertanian Kebijakan Dalam rangka pencapaian visi, dan pelaksanaan misi serta tujuan dan sasaran, dengan memperhatikan kondisi sumberdaya yang dimiliki, maka arah kebijakan yang ditempuh untuk pembinaan hukum dan pengelolaan informasi publik bidang pertanian adalah Terwujudnya kepastian hukum dan terkelolanya informasi publik bidang pertanian Strategi Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut di atas, dengan memperhatikan sumberdaya, organisasi dan kondisi lingkungan strategis yang terjadi, telah ditetapkan cara (strategi) pencapaian tujuan dan sasaran yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk program dan kegiatan. Strategi yang ditempuh Biro Hukum dan Informasi Publik dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yakni dari tahun sebagai berikut : 1) Pembinaan hukum dan pengelolaan informasi publik melalui penajaman visi, misi, tugas pokok dan fungsi guna memperoleh bentuk hukum pertanian yang lengkap dan pengelolaan informasi publik yang professional sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 2) Penyediaan dokumen peraturan perundang-undangan bidang pertanian sesuai kebutuhan. 3) Pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum 4) Penyusunan naskah perjanjian yang dapat dijadikan acuan kerja dan disepakati para pihak untuk kemajuan dan berkembangnya bidang pertanian. 5) Penyelesaian permasalahan hukum bidang pertanian. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 13

14 6) Pengelolaan dan pelayanan informasi publik Bidang Pertanian. 7) Peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia aparatur pertanian melalui pengembangan jabatan fungsional dan penyelenggaraan pendidikan dan latihan. 8) Penyelenggaraan urusan Tata Usaha Biro secara lebih terkoordinasi Penetapan Kinerja Tahun 2013 Rencana Strategis tersebut di atas, kemudian dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT), yang selanjutnya berdasarkan RKT tersebut disusun penetapan kinerja atau perjanjian kinerja yang berisi sasaran strategis, indikator kinerja dan target. Untuk mencapai sasaran tersebut, Biro Hukum dan Informasi Publik melaksanakan kegiatan sebagai berikut : Dokumen Peraturan Perundangan-undangan Bidang Tanaman, Ternak, Kesehatan Hewan, Karantina Pertanian, dan Sumberdaya Sarana Prasarana (8 Dokumen). Peraturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini ada 11 (sebelas) Undang-undang dan peraturan pelaksananya yang meliputi : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman; b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan; c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman; d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan; e. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang Pengesahan International Treaty On Plant Genetic Resources For Food and Agriculture (Perjanjian mengenai Sumber Daya Genetik Tanaman Untuk Pangan dan Pertanian); f. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan; L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 14

15 g. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan; h. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; i. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura; j. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan; k. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani; Dalam rangka penyusunan Peraturan Perundang-undangan sebagai dasar hukum mengacu pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2005 tentang Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Peraturan Presiden serta Peraturan Presiden Nomor 01 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan, untuk Kementerian Pertanian telah ditetapkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 617/Kpts/HK.060/12/2003 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Pertanian, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam Pasal 54 menyatakan Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan informasi publik bidang pertanian, dengan kegiatan : Program Legislasi Pertanian, yang kegiatannya meliputi : - ProgramLegislasi Pertanian (Prolegtan) - Evaluasi Pelaksanaan Prolegtan Dokumen Perundangan Bidang Tanaman, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Tanaman L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 15

16 - Pemantauan dan evaluasi implementasi peraturan perundang-undangan bidang tanaman Dokumen Perundangan Bidang Penelitian, Penyuluhan, dan Pengembangan SDM, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Penelitian, Penyuluhan, dan Pengembangan SDM - Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Pertanian. - Analisa Hukum Bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian Dokumen Perundangan Bidang Sumberdaya, Sarana dan Prasarana, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Sumberdaya, Sarana dan Prasarana - Pemantauan dan evaluasi implementasi peraturan perundang-undangan bidang sumberdaya, sarana prasarana dan penelitian. - Analisa Hukum Bidang Lahan Pertanian Dokumen Perundangan Bidang Peternakan, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang peternakan. - Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dokumen Perundangan Bidang Kesehatan Hewan, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan peraturan perundang-undangan bidang kesehatan hewan Dokumen Perundangan Bidang Karantina Hewan, yang kegiatannya meliputi: - Penyusunan peraturan perundang-undangan bidang Karantina Hewan. L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 16

17 - Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina Hewan dan Tumbuhan Dokumen Perundangan Bidang Karantina Hewan, yang kegiatannya meliputi: - Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina Tumbuhan. - Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan bidang pertanian Naskah perjanjian yang dihasilkan (3 Dokumen) Dasar hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan perjanjian adalah Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain : Naskah perjanjian bidang pertanian, yang kegiatannya meliputi: - Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian - Bimbingan Teknis Tatacara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian, yang kegiatannya meliputi: - Kajian Perjanjian Bidang Pertanian - Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Lingkup Kementerian Pertanian, yang kegiatannya meliputi: - Penyusunan Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Lingkup Kementerian Pertanian L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 17

18 2.2.3 Bantuan Hukum yang dilaksanakan (4 Laporan) Dasar hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan bantuan hukum adalah Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain : Laporan Pertimbangan dan Bantuan Hukum, yang kegiatannya meliputi: - Pelaksanaan pemberian pertimbangan dan bantuan hokum Laporan pengujian materiil peraturan perundang-undangan bidang pertanian di MK/MA, yang kegiatannya meliputi : - pengujian materiil peraturan perundang-undangan bidang pertanian di MK/MA Laporan penyusunan pedum tatacara pemberian pertimbangan dan bantuan hukum lingkup kementerian pertanian, yang kegiatannya meliputi : - Penyusunan pedum tatacara pemberian pertimbangan dan bantuan hukum lingkup kementerian pertanian Laporan pembinaan prosedur beracara di lingkungan kementerian pertanian, yang kegiatannya meliputi : - Bimbingan teknis dan evaluasi penyelesaian permasalahan hukum lingkup kementerian pertanian Laporan kegiatan dan pembinaan Laporan kegiatan dan pembinaan pada Biro Hukum dan Informasi Publik berupa Kegiatan Pembinaan Mental dan Karakter Pegawai. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan komitmen, keteladanan, profesialisme, integritas dan disiplin pegawai pada Biro Hukum dan Informasi Publik. Dasar hukum dari kegiatan ini adalah L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 18

19 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pegawai dapat melaksanakan tugas secara professional dan bertanggung jawab, serta bebas bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme Layanan informasi publik bidang pertanian (85 persen) Dasar hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian adalah Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam Pasal 54 menyatakan Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan informasi publik bidang pertanian. Dengan Kegiatan : Pelaksanaan pengelolaan pelayanan informasi publik, yang kegiatannya meliputi : - Pengelolaan pelayanan informasi publik - Bimbingan teknis aplikasi pendukung informasi publik Informasi publik melalui multimedia, yang kegiatannya meliputi : - Penyediaan informasi publik melalui multimedia - Pengelolaan perpustakaan digital Monitoring dan evaluasi informasi publik, yang kegiatannya meliputi : - Monitoring dan evaluasi informasi publik - koordinasi dan evaluasi kinerja PPID L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 19

20 Pelaksanaan pameran dan peragaan, yang kegiatannya meliputi : - Pelaksanaan partisipatif pameran dan promosi pembangunan pertanian - Pelaksanaan peragaan dan visualisasi - Pelaksanaan pameran dan foto jurnalistik dan pameran hari krida pertanian - Pelaksanaan apresiasi pengelolaan pameran Pengelolaan perpustakaan konvensional, yang kegiatannya meliputi : - Pengadaan bahan informasi perpustakaan - Pengelolaan sumberdaya informasi perpustakaan Dukungan pengelolaan Pusat Informasi Agribisnis (PIA), yang kegiatannya meliputi : - Pelayanan informasi agrbisnis - Penyediaan informasi agribisnis melalui multimedia Laporan Kompendium Hukum, Himpunan Peraturan Menteri, dan Penempatan Dalam Berita Negara (8 laporan). Sistem Jaringan Dokumentasi dan informasi Hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012 tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional, Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan. Untuk Kementerian Pertanian Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/5/2011 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Lingkup Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dalam Pasal 54 menyatakan Biro Hukum dan Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta pengelolaan informasi publik bidang pertanian. Dengan kegiatan sebagai berikut : L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 20

21 Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Tanaman (1 kompendium) Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Sumberdaya Sarana Prasarana dan Penelitian (1 kompendium) Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (1 kompendium) Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Karantina Pertanian (1 kompendium) Laporan Penerbitan Himpunan Peraturan Menteri Pertanian (3 himpunan), yang terdiri dari : - Himpunan Peraturan Menteri Pertanian Bagian Pertama A - Himpunan Peraturan Menteri Pertanian Bagian Pertama B - Himpunan Peraturan Menteri Pertanian Bagian Kedua Dengan Sistem Katalog Beserta Subyek Indeks Penempatan Peraturan Menteri Pertanian Ke Dalam Berita Negara Laporan Penyusunan Informasi Hukum Bidang Pertanian (24 edisi) Laporan Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum, yang outputnya berupa : - Aplikasi dokumentasi dan informasi hukum - Buku-buku dan literature hukum bidang pertanian L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 21

22 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Beberapa kegiatan pada tahun 2013 pada dasarnya merupakan kelanjutan kegiatan tahun 2012 dengan fokus kegiatan pada pembinaan hukum dan pengelolaan informasi publik, dengan indikator kinerja kegiatan: jumlah dokumen peraturan perundang-undangan bidang pertanian yang diterbitkan; Tersusunnya kompendium hukum, Tersusunnya himpuan peraturan menteri dan Terundangkannya melalui penempatan dalam berita negara, tersusunnya naskas perjanjian dan Terlayaninya bantuan hukum; Terkelola dan terlayaninya informasi publik bidang pertanian. 3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran keberhasilan kegiatan-kegiatan Biro Hukum dan Informasi Publik pada tahun 2013, ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring, seperti berikut: (1) sangat berhasil (capaian > 100%), (2) berhasil (capaian %), (3) cukup berhasil (capaian 60-79%), dan (4) kurang berhasil (capaian <60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan. 3.2 Pencapaian Sasaran Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013 Sesuai dengan Renstra Biro Hukum mdan Informasi Publik Tahun maka sasaran strategis Biro Hukum dan Informasi Publik adalah Meningkatnya kualitas penyusunan dan pengelolaan produk hukum dan perundang-undangan, pelayanan bantuan hukum, dan informasi publik bidang pertanian. Gambaran capaian sasaran Biro Hukum dan Informasi publik dalam tahun 2013 dapat diketahui dari hasil pengukuran kinerja kegiatan dan evaluasi kinerja yaitu dengan membandingkan antara realisasi capaian kinerja dengan target yang tertuang dalam dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2013 yang merupakan kelanjutan dari Renstra Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun dan Penetapan Kinerja Tahun L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 22

23 Berdasarkan data laporan kinerja yang disampaikan oleh para penanggung jawab kegiatan di Biro Hukum dan Informasi Publik, dapat di gambarkan capaian indikator kinerja tahun 2013 sebagaimana tabel.2 berikut : Tabel 2 Capaian Indikator Kinerja Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realiasasi Capaian (%) Meningkatnya kualitas penyusunan dan pengelolaan produkhukum dan perundangundangan, pelayanan bantuan hukum, dan informasi publik bidang pertanian 1. Dokumenperundangan Bidang Tanaman, Ternak, Kesehatan Hewan, Karantina Pertanian, Dan Sumberdaya Sarana Prasarana a. Dokumen perundangan bidang tanaman b. Program Legislasi Pertanian (Prolegtan) c. Dokumen perundangan bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penyuluhan dan Pengembangan SDM d. Dokumen Perundangan Bidang Sumberdaya, Sarana Prasarana dan Penelitian e. Dokumen Perundangan Bidang Peternakan 8 Dokumen 8 Dokumen Dokumen 1 Dokumen Dokumen 1 Dokumen Dokumen 1 Dokumen Dokumen 1 Dokumen Dokumen 1 Dokumen 100 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 23

24 f. Dokumen Perundangan Bidang Kesehatan Hewan g. Dokumen Perundangan Bidang Karantina Hewan h. Dokumen Perundangan Bidang Karantina Tumbuhan 2. Naskah Perjanjian Yang Dihasilkan a. Naskah Perjanjian bidang Pertanian b. Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian c. Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian 3. Bantuan Hukum Yang Dilaksanakan a. Laporan Pemberian Pertimbangan dan Bantuan Hukum b. Laporan Pengujian Meteriil Peraturan Perundang-undangan Bidang Pertanian di MK/MA c. Laporan Penyusunan Pedum Tatacara Pemberian Pertimbangan dan Bantuan Hukum Lingkup Kementerian Pertanian 1 Dokumen 1 Dokumen Dokumen 1 Dokumen Dokumen 1 Dokumen Dokumen 3 Dokumen Dokumen 1 Dokumen Dokumen 1 Dokumen Dokumen 1 Dokumen Laporan 4 Laporan Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan 100 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 24

25 d. Laporan Pembinaan Prosedur Beracara di Lingkungan Kementerian Pertanian 4. Laporan Kegiatan Dan Pembinaan 1 Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan Layanan Informasi Publik Bidang Pertanian 85 persen layanan 85 persen layanan 100 a. Pelaksanaan Pengelolaan Pelayanan Informasi Publik b. Informasi Publik Melalui Multimedia 85 persen 85 persen Laporan 1 Laporan 100 c. Monitoring dan Evaluasi 1 Laporan 1 Laporan 100 d. Pelaksanaan Pameran dan Peragaan e. Pengelolaan Perpustakaan Konvensional f. Dukungan Pengelolaan Pusat Informasi Agribisnis (PIA) 6. Kompendium Hukum, Himpunan Peraturan Menteri, Dan Penempatan Dalamam Berita Negara a. Laporan Penyusunan Kompendium Hukum Bidang Tanaman b. Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Sumberdaya, Sarana Prasarana dan Penelitian 1 Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan Laporan 8 laporan Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan 100 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 25

26 c. Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan d. Laporan Penyusunan Kompendium Bidang Karantina Pertanian e. Laporan Penerbitan Himpunan Peraturan Menteri Pertanian f. Laporan Penempatan Peraturan Menteri dalam Berita Negara g. Laporan Penyusunan Informasi Hukum Bidang Pertanian h. Laporan Pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum 1 Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan Laporan 1 Laporan Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100 a. Terlaksananya Layanan dan Operasional Perkantoran 12 Bulan Layanan 12 Bulan Layanan 100 b. Terlaksananya Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran 12 bulan Layanan 12 Bulan Layanan Kendaraan Bermotor 7 Unit 7 Unit 100 a. Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-2 b. Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4 9. Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 4 Unit 4 Unit Unit 3 Unit Unit 34 Unit 100 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 26

27 a. Pengadaan Alat Pengolah Data dan Komunikasi 10. Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 34 Unit 34 Unit Unit 21 Unit Evaluasi Kinerja Bila dilihat dari capaian indikator Biro Hukum dan Informasi Publik Tahun 2013, seluruh kegiatan mencapai 100 persen yang menandakan kategori berhasil. Capain tersebut dapat diuraikan melalui evaluasi kinerja sebagai berikut : Dokumen Perundangan Bidang Tanaman, Ternak, Kesehatan Hewan, Karantina Pertanian, dan Sumberdaya Sarana Prasarana. Sesuai Penetapan Kinerja Biro Hukum dan Informasi Publik tahun 2013, target pencapaian sasaran dari kegiatan penyusunan peraturan perundang-undangan adalah 8 (delapan) dokumen. Jika dibandingkan dengan target tahun 2012 yaitu 5 (lima) dokumen, maka pada tahun 2013 meningkat sebesar 3 (tiga) dokumen. Dalam pelaksanaannya sampai dengan akhir tahun 2013, dari target yang telah ditetapkan seluruhnya telah tercapai 100% (sangat berhasil). Capaian dari kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : Program Legislasi Pertanian (Prolegtan) Kegiatan Prolegtan dilakukan untuk merencanakan dan mengevaluasi kegiatan penyusunan peraturan perundang-undangan tahun 2013 sebagai tindak lanjut amanat peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan untuk memenuhi kebutuhan peraturan perundang-undangan dalam pembangunan pertanian yang dilaksanakan sesuai Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Sesuai sasaran yang hendak dicapai dalam pelaksanaan Prolegtan yaitu terbentuknya sistem hukum yang kuat melalui terbitnya peraturan perundangundangan di bidang pertanian, sebagai dasar landasan operasional pencapaian pembangunan pertanian secara menyeluruh, maka hukum pertanian harus L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 27

28 ditegakan, karena merupakan salah satu sarana mewujudkan ketertiban, keadilan dan ketentraman. Program Legislasi Pertanian perlu dilaksanakan, agar dapat disusun oleh pelaksana perundang-undangan yang berada pada unit kerja di lingkungan Kementerian Pertanian dengan tetap memperhatikan berbagai faktor untuk menghasilkan peraturan perundang-undangan yang aspiratif dan mengabdi pada kepentingan masyarakat umum dan khususnya petani. Kegiatan Prolegtan Tahun 2013 dilaksanakan pada tanggal 4 s/d 7 Maret 2013 dan berlokasi di The Jayakarta Daira Palembang Hotel, Jl. Jenderal Sudirman No. 153, Ilir Barat, Palembang, Sumatera Selatan. Hasil pembahasan dari kegiatan Prolegtan dapat dilihat seperti table berikut : Tabel. 3 Rencana Penyusunan Peraturan Perundang-undangan NO UNIT KERJA PRODUK HUKUM RUU RPP RPER PRES RKEPPRES / INPRES RPER RKEPMEN MENTAN TAN 1. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (UU No.12 Tahun 1992) 2. Direktorat Jenderal Hortikultura (UU No.13 Tahun 2010) 3. Direktorat Jenderal Perkebunan (UU No.18 Tahun 2004) 4. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (UU No.18 Tahun 2009) 5. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (UU No.41 Tahun 2009) 6. Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian 7. Badan Karantina Pertanian (UU No.16 Tahun 1992) 8. BPPSDMP (UU No.16 Tahun 2006) L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 28

29 NO UNIT KERJA PRODUK HUKUM RUU RPP RPER PRES RKEPPRES / INPRES RPER RKEPMEN MENTAN TAN 9. Balitbang (UU No.18 tahun 2002) 10 Badan Ketahanan Pangan (UU No.18 Tahun 2012) JUMLAH Dari kegiatan prolegtan, telah dilaksanakan penyusunan peraturan perundangundangan. Jumlah peraturan perundang-undangan yang diterbitkan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut : Grafik 3.1. Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden yang dihasilkan per 31 Desember Undang-Undang Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 29

30 Grafik 3.2. Peraturan Menteri Pertanian per 31 Desember Peraturan Menteri Pertanian Grafik 3.3. Keputusan Menteri Pertanian per 31 Desember 2013 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 30

31 Dokumen Perundangan Bidang Tanaman Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang tanaman (tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan). Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan bidang tanaman sebesar Rp ,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit kerja antara lain eselon I lingkup Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Hukum dan HAM, Sekretariat Kabinet, Sekretariat Negara, dan Badan POM, pada umumnya memberikan kontribusi baik teknis maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan kebijakan peraturan perundang-undangan bidang tanaman dengan rincian : - Permentan : 20, - Kepmentan : 84, - Laporan Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundangan Bidang Tanaman : 1 Laporan Dokumen Perundangan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penyuluhan dan Pengembangan SDM. Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penyuluhan dan Pengembangan SDM. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I (Badan Pengembangan Penyuluhan SDM Pertanian, Pengawasan Internal dan Kesetariatan Jendera; UPT) dan Kementerian Hukum dan HAM serta instasi terkait, semuanya telah memberikan kontribusi muatan materi peraturan teknis maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan kebijakan peraturan perundang-undangan bidang penelitian Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penyuluhan & Pengembangan SDM dengan rincian : L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 31

32 - Undang-Undang : 1, - Permentan : 24, - Kepmentan : 15, - Laporan Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Penyuluhan & Pengembangan SDM : 1 Laporan, - Laporan Analisa Hukum bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Dokumen Perundangan Bidang Sumberdaya, Sarana Prasarana dan Penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang Sumberdaya, Sarana Prasarana dan Penelitian. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I (Direktorat Jenderal; Prasarana dan Sarana, Penelitian dan Pengembangan Pertanian), dan Kementerian Hukum dan Ham serta instasi terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan kebijakan peraturan perundangundangan bidang sumberdaya, sarana dan prasarana dengan rincian: - Permentan : 11, - Kepmentan : 31, - Rancangan Permentan/Kepmentan : 3, - Laporan Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Peraturan Perundang- Undangan Bidang Sumberdaya, Sarana Prasarana dan Penelitian : 1 Laporan - Laporan Analisa Hukum Bidang Lahan Pertanian : 1 Laporan Dokumen Perundangan Peternakan. Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang Bidang Peternakan. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit kerja (Direktorat Jenderal L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 32

33 Peternakan dan Kesehatan Hewan; Badan Karantina Pertanian), dan Kementerian Hukum dan Ham serta sekretariat kabinet, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan dengan rincian: - RUU : 1 - PP : 1 - Perpres : 1 - Permentan : 3, - Kepmentan : 12, - Rancangan Permentan/kepmentan : 16 - Laporan Pemantauan dan Evaluasi Implementasi Per-UUan bidang Peternakan : 1 Laporan, Dokumen Perundangan Kesehatan Hewan. Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang Bidang Kesehatan Hewan. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit kerja (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; Badan Karantina Pertanian), dan Kementerian Hukum dan Ham serta sekretariat kabinet, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan dengan rincian: - RPP : 2 - Permentan : 6, - Kepmentan : 5, - Rancangan Permentan/Kepmentan : 6 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 33

34 Dokumen Perundangan Bidang Karantina Hewan Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang bidang karantina hewan. dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,-. personil yang terlibat selain berasal dari Biro hukum dan informasi publik juga dari unit kerja Eselon I yaitu badan karantina dan Direktorat jenderal peternakan dan kesehatan hewan; Kementerian Hukum dan HAM serta instasi terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran muatan materi maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan kebijakan peraturan perundang-undangan bidang karantina Hewan dengan rincian : - Permentan : 3, - Kepmentan : 0, - Rancangan Permentan : 4 - Laporan Pemantauan Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina Hewan dan Tumbuhan : 1 Laporan Dokumen Perundangan Bidang Karantina Tumbuhan Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun peraturan perundang-undangan bidang bidang karantina tumbuhan. dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,-. personil yang terlibat selain berasal dari Biro hukum dan informasi publik juga dari unit kerja Eselon I yaitu badan karantina dan Direktorat jenderal peternakan dan kesehatan hewan; Kementerian Hukum dan HAM serta instasi terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran muatan materi maupun penyelesaian administrasinya. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan dokumen rumusan kebijakan peraturan perundang-undangan bidang karantina Tumbuhan dengan rincian : - Kepmentan : 5, - Rancangan Kepmentan : 1 - Bimbingan Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Pertanian: 1 Laporan L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 34

35 3.3.2 Naskah Perjanjian yang dihasilkan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian Kegiatan penyusunan naskah perjanjian dilakukan untuk menyusun Naskah Perjanjian Bidang Pertanian. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan penyusunan naskah perjanjian sebesar Rp ,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I Lingkup Kementerian Pertanian, dan Kementerian/Lembaga terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan naskah perjanjian di bidang pertanian. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan naskah perjanjian bidang pertanian dengan rincian : - Penyusunan Naskah Perjanjian : 32, - Rancangan Naskah Perjanjian : 8, - Bimbingan Teknis Tatacara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian: 1 Laporan Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan dari perjanjian bidang pertanian yang telah dihasilkan. Dilihat dari indikator input (masukan) anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I Lingkup Kementerian Pertanian, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan naskah perjanjian di bidang pertanian. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan laporan sebagai berikut: - Laporan Kajian Perjanjian Bidang Pertanian : 1 laporan - Laporan Evaluasi Perjanjian Bidang Pertanian : 1 laporan L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 35

36 Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini sebesar Rp ,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I Lingkup Kementerian Pertanian, dan Kementerian/Lembaga terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan naskah perjanjian di bidang pertanian. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini telah menghasilkan Draft Final Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Umum Tata Cara Penyusunan Naskah Perjanjian Bidang Pertanian Bantuan Hukum yang dilaksanakan Laporan Pemberian Pertimbangan dan Bantuan Hukum Kegiatan ini dilakukan untuk Pemberian Pertimbangan dan Bantuan Hukum lingkup Kementerian Pertanian. Dilihat dari indikator input (masukan), bahwa anggaran yang tersedia sebesar Rp ,-. Personil yang terlibat selain berasal dari Biro Hukum dan Informasi Publik juga dari unit-unit kerja eselon I Lingkup Kementerian Pertanian, UPT dan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara, MK/MA serta instasi terkait, semuanya telah memberikan kontribusi baik pemikiran maupun penyelesaian administrasinya, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum di bidang pertanian, serta penyelesaian sengketa perdata dan tata usaha negara. Sedangkan dilihat dari indikator output (keluaran) kegiatan ini menghasilkan Pemberian Pertimbangan dan Bantuan Hukum dengan rincian : - Perdata : 1 perkara - Tata Usaha Negara : 8 perkara L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F O R M A S I P U B L I K 36

laporan akuntabilitas KinErja (lakip) Biro hukum dan informasi PuBliK Tahun anggaran 2013

laporan akuntabilitas KinErja (lakip) Biro hukum dan informasi PuBliK Tahun anggaran 2013 laporan akuntabilitas KinErja (lakip) Biro hukum dan informasi PuBliK Tahun anggaran 2013 SEKrETariaT jenderal KEmEnTErian PErTanian 2013 L A K I P B i r o H u k u m d a n I n f o r m a s i P u b l i k

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011 JAKARTA, November 2011 LAKIP BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2011 ~ 1 ~ KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

SEKRETARIAT JENDERAL

SEKRETARIAT JENDERAL LAPORAN KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintah, maka perlu mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Berkat rahmat Allah SWT, penyusunan buku

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, JUNI 2012 KATA PENGANTAR Kegiatan pengawasan internal saat ini merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian 01 Meningkatnya Pelaksanaan 01 Persentase Pencapaian Sistem Akuntabilitas Kegiatan Kementerian Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA JAKARTA, MARET 2011 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2013 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme

2014, No639 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 639, 2014 KEMENHUT. Akubilitas Kinerja. Instansi Pemerintah. Evaluasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.26/Menhut-II/2014 TENTANG EVALUASI AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2015 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbaikan tata kelola pemerintahan merupakan agenda penting dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen pemerintahan yang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2011 SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KABUPATEN KERINCI KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Kompleks Kantor Bupati Kerinci Jl. Jendral Basuki

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015 DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Jakarta, Maret 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.317, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja. Pengukuran. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo No.1452, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. SAKIP. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governance) yang merupakan tuntutan masyarakat, mengharuskan pemerintah menyelenggarakan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanat UU No. 8 tahun 1999, TAP MPR No. XI/MPR/1999, dan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Ke No. 426, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Akuntabilitas Kinerja. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN KATA

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA buku 1 PEDOMAN pengajuan dokumen usulan reformasi birokrasi kementerian/lembaga Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 7 tahun 2011 kementerian pendayagunaan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum

Kebijakan Bidang Pendayagunaan Aparatur Negara a. Umum emangat reformasi telah mendorong pendayagunaan aparatur Negara untuk melakukan pembaharuan dan peningkatan efektivitas dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam pembangunan,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.51, 2013 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Indikator Kinerja Utama. Penetapan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 68 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN rencana kinerja tahunan (rkt) sekretariat ditjen.perkebunan tahun 2015 1 rencana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.674, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Akuntabilitas. Kinerja. Sistem. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 103/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober Tahun 2013 sebagai penyempurnaan Permentan Nomor : 17/Permentan/OT.140/02/2007

Lebih terperinci

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/2003 serta disempurnakan dengan Peraturan Menteri

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1. GAMBARAN UMUM a. Kondisi Umum 1. Kedudukan Kecamatan Kandis merupakan bagian dari Kabupaten Siak, yang dibentuk berdasarkan pemekaran dari kecamatan Minas yang diundangkan sesuai Perda

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG REFORMASI BIROKRASI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci