Ichsani. Kata kunci: kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, memukul bola, kasti.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ichsani. Kata kunci: kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, memukul bola, kasti."

Transkripsi

1 1 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA PADA PERMAINAN KASTI MURID SD NEGERI 164 TAIPA KABUPATEN TAKALAR Ichsani Program Studi Ilmu Keolahragaan FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) Abstract: Kontribusi Kekuatan Otot Lengan dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Memukul Bola pada Permainan Kasti Murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan rancangan penelitian "korelasional". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) Apakah ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan kasti Takalar; (2) Apakah ada kontribusi koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan kasti Takalar; (3) Apakah ada kontribusi kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama terhadap kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Populasinya adalah keseluruhan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Sampel yang digunakan adalah murid putra sebanyak orang. Teknik penentuan sampel adalah dengan pemilihan secara acak dengan cara undian (Simple Random Sampling). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskripsi, analisis koefisien korelasi pearson (r), dan analisis regresi ganda (R) melalui program SPSS 14 pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan kasti Takalar, dengan nilai r sebesar 0,694(P value < 0,05) dengan kontribusi sebesar 48,2%; (2) Ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap kasti Takalar, dengan nilai r sebesar 0,629 (P value < 0,05) dengan kontribusi sebesar 39,6%; (3) Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama terhadap kemampuan memukul bola pada permainan kasti Takalar, dengan nilai R sebesar 0,773 (P value < 0,05); nilai R 2 sebesar 0,598 atau kontribusinya sebesar 59,8%. Kata kunci: kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, memukul bola, kasti. Pendidikan sebagai sebuah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Karena pendidikan merupakan proses yang memerlukan waktu dan melibatkan banyak faktor, dampaknya tidak akan segera dapat diamati dan dirasakan oleh manusia. Sehubungan dengan hal itu, peningkatan kualitas manusia yang diharapkan tidak akan segera terwujud tetapi berlangsung secara tahap demi tahap dan tetap memerlukan pengawasan yang seksama. Dengan demikian, pendidikan perlu terus dikerjakan dan dipertahankan keberlangsungannya agar kualitas manusia yang diharapkan dapat terwujud. Tujuan pendidikan jasmani disekolah tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional secara umum. Secara khusus pendidikan jasmani diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina jasmani dan rohani siswa dan lingkungan hidupnya agar tumbuh secara harmonis dan optimal sehingga mampu melaksanakan tugas bagi dirinya sendiri maupun bagi bangsa dan negara. Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dengan pendidikan jasmani siswa akan 41

2 42 Jurnal Ichsani, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan III, Otot Nomor Lengan 1, Dan Januari-Juni Koordinasi Mata 2012, Tangan hlm. Terhadap Kemampuan Memukul Bola 42 memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia. Dengan perkembangan pendidikan yang luas melihat persaingan di era globalisasi keberadaan guru sangat sentral dalam membentuk karakter anak didik menuju cita-cita dan masa depannya, dalam sistem pendidikan nasional pemerintah melalui mentri pendidikan nasional bahwa pendidikan merupakan pondasi yang sangat penting untuk ditanamkan pada generasi penerus untuk bisa melanjutkan pembangunan bangsa kearah yang lebih baik lagi. Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas dan terakhir Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Selain itu beberapa Peraturan Pemerintah seperti PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan juga telah menjadi guide perlunya peningkatan profesionalisme guru dilakukan dalam rangka menjawab pendidikan yang berhubungan dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan bidang studi yang ada dalam kurikulum, dan diajarkan pada tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas. Bahkan beberapa perguruan tinggi memasukkan sebagai mata kuliah wajib. Pendidikan jasmani mengutamakan aktivitas jasmani mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan pengembangan individu dan kelompok dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras, dan seimbang. Meningkatkan jasmani di sekolah merupakan dasar yang baik bagi perkembangan olahraga di luar sekolah. Pendidikan jasmani dan olahraga tidak dipisahkan. Keduanya memiliki keterkaitan yang erat dan saling mempengaruhi, sehingga tidak sulit untuk mensejajarkan pendidikan jasmani dan olahraga jika dengan sadar sengaja kita arahkan untuk satu tujuan tertentu, yakni kepada pendidikan seluruh pribadi murid. Anak-anak di usia sekolah dasar bila diamati beberapa waktu akan nampak betapa tingginya kegiatan mereka, sungguh sulit bagi mereka untuk duduk dan diam. Mereka selalu bergerak, lari ke sana ke mari, lompat-lompat, memanjat terus lompat turun dan terus lari. Anak-anak tidak menyia-nyiakan kesempatan bermain jika ada. Menurut Theodore Roosvelt Jr, keinginan bermain bagi anak-anak itu ada hubungannya dengan naluri bergerak yang merupakan kodrat dari anak-anak. Naluri atau dorongan bergerak ini harus dipuaskan dengan hal-hal yang menggembirakan dan menarik bagi anak. Dalam waktu bermain, semua fungsi baik jasmani maupun rohani anak ikut terlatih dahulu. Adapun jenis kegiatan jasmani tertentu terdapat banyak unsur yang tercakup di dalamnya. Sehingga dalam kaitannya dengan suatu penelitian tidaklah diharuskan untuk meneliti unsurunsur dominan yang menyusun obyek utama penelitian yang dimaksud adalah olahraga permainan. Adapun permainanpermainan kecil yang dimaksud adalah bola bakar, rounders, kasti dan kippers. Keempat permainan ini mempunyai teknikteknik dasar yang hampir sama. Teknik dasar yang dimaksud adalah melempar, menangkap, memukul dan mematikan lawan. Dari uraian di atas penulis akan meneliti salah satu dari keempat permainan tersebut yaitu bola kasti. Kasti adalah salah satu permainan tradisional beregu yang menggunakan bola kecil (bola tenis), alat pemukul yang terbuat dari kayu, tempat perhentian (base), batas lapangan serta peraturannya. Kasti merupakan salah satu permainan bola kecil yang diajarkan pada murid-murid sekolah dasar. Permainan ini sangat disukai karena banyak melibatkan murid-murid dan dapat menimbulkan rasa gembira. Permainan kasti memiliki aturan permainan tersendiri yang berbeda dengan permainan bola kecil lainnya. Permainan ini terdiri atas dua regu, yaitu satu regu pemukul dan satu regu lapangan (penjaga). Pada permainan kasti, bagi regu pemukul diharapkan dapat melakukan pukulan ke arah lapangan dengan pukulan tepat mengenai bola setelah bola dilambungkan oleh regu penjaga dengan maksud akan menghasilkan pukulan yang sulit ditangkap

3 Ichsani, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Memukul Bola 43 oleh lawan (regu penjaga), sehingga regu pemukul dapat berlari sampai pada tiang hinggap yang telah ditetapkan (ditentukan) dan kembali lagi ke ruang bebas. Menurut peraturan permainan kasti aturan 24 di tulis oleh Soemitro (1992: 39). Pukulan dinyatakan betul apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul, dan tidak melewati garis samping sebelum bendera tengah dengan tidak lebih dahulu mengenai tanah, pemain atau tiang pertolongan. Pukulan yang baik dapat dilakukan jika kita memegang kayu pemukul dengan benar. Ternyata memukul dengan baik saja belum cukup, kita harus terus berlatih agar lawan tidak mudah menangkap bola hasil pukulan kita untuk mengecoh lawan agar bola tidak mudah tertangkap. Untuk menghasilkan pukulan yang baik maka perlu memperhatikan kondisi fisik seperti kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan. Dari servei atau pengamatan yang dilakukan pada saat materi permainan kasti diajarkan pada murid-murid yang terdiri atas: cara memukul, menangkap, berlari dan peraturan kasti lainnya. Tetapi berdasarkan hasil pembelajaran permainan kasti di lapangan masih banyak siswa sulit memperaktekkan secara baik materi yang telah diajarkan seperti memukul bola dengan baik. Dimana pada umumnya murid-murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sangat kurang baik melakukan pukulan yang tepat atau sering salah memukul bola kasti walaupun bola yang telah dilambungkan oleh regu pelambung sangat baik. Berdasarkan pokok masalah tersebut, kemungkinan murid-murid tersebut diprediksikan minim dalam unsur-unsur fisik disaat melakukan pukulan. Unsur-unsur fisik tersebut, yaitu kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan. Dengan demikian bahwa dengan unsur fisik kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan yang dimiliki oleh seseorang pemain kasti, maka dapat diprediksi pemain tersebut dapat melakukan pukulan bola dengan kuat dan tepat sehingga bola yang dipukul sangat jauh dan sulit dijangkau oleh regu lawan. Sejalan dengan itu, peneliti tertarik dengan mengangkat permasalah penelitian yaitu tentang kemampuan memukul bola pada permainan kasti yang dikaitkan dengan kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. METODE Metode penelitian yang digunakan meliputi; identifikasi variabel dan desain penelitain, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Variabelvariabel yang terlibat dalam penelitian ini, sebagai berikut: Variabel-variabel yang terlibat dalam peneltian ini, sebagai berikut: Variabel bebas, yaitu: Kekuatan otot lengan (X 1 ), Koordinasi mata-tangan (X 2 ), Variabel terikat, yaitu kemampuan memukul bola kasti (Y). Definisi Operasional Variabel. Agar lebih terarah serta terhindar dari salah pengertian, maka perlu dijelaskan secara operasional variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Secara operasional variabel dikemukakan sebagai berikut: Kekuatan otot lengan: Kekuatan otot lengan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seseorang murid dalam mempergunakan otot lengannya dalam menerima beban sewaktu bekerja dengan mendorong badan ke atas. Tes yang digunakan yaitu tes push up 30 detik. Koordinasi mata-tangan: Koordinasi matatangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan seorang murid mengintegrasikan gerakan dari bermacammacam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Tes yang digunakan untuk mengukur tes koordinasi mata-tangan yaitu tes lempar bola tenis. Kemampuan memukul bola adalah kemampuan seseorang memukul bola kasti mengarahkan pukulan sekuat mungkin dengan menggunakan stick (pemukul) dengan maksud pukulan tersebut dapat menghasilkan jarak sejauh mungkin. Satuan yang dipergunakan dari hasil tes kemampuan memukul bola adalah meter Populasi pada peneltian ini adalah seluruh murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Dan sampel dalam peneltian ini adalah murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sebanyak orang murid putra. Teknik pengambilan

4 44 Jurnal Ichsani, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan III, Otot Nomor Lengan 1, Dan Januari-Juni Koordinasi Mata 2012, Tangan hlm. Terhadap Kemampuan Memukul Bola 44 sampelnya adalah dengan mempergunakan Random Sampling dengan cara undian. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data empirik sebagai bahan untuk menguji kebenaran hipotesis. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: kekuatan otot lengan, tes koordinasi mata-tangan, dan tes kasti. Adapun tes untuk memperoleh gambaran variabel-variabel yang terlibat, secara terperinci dikemukakan sebagai berikut: Pengukuran kekuatan lengan dengan Push Up 30 detik, Tujuan: Untuk mengukur kekuatan otot lengan. Alat: Permukaan yang datar, Stop Watch, Blanko/Formulir Tes, Alat tulis menulis, Petugas: Pemandu tes, Pencatat skor, Pelaksanaan: Testee atau sampel mengambil posisi push up. Pada aba-aba ya testee melakukan push up selama 30 detik. Pada saat yang bersamaan stopwatch dijalankan setelah 30 detik. Berapa kali yang diperoleh testee selama 30 detik, maka itulah merupakan hasil kekuatan otot lengan. Penilaian: Nilai yang diperoleh tesstee dapat melakukan Push Up selama 30 detik. Pengukuran koordinasi matatangan dengan Tes Koordinasi Matatangan (Nur Ichsan Halim, 2004: ). Tujuan: Untuk mengukur koordinasi matatangan. Fasilitas/Alat: Sasaran berbentuk lingkaran terbuat dari kertas dengan garis tengah 30 Cm. Kapur atau pita untuk membuat batas, Meteran, Bola tenis, Blanko/kertas, Alat tulis menulis. Petugas: Pemandu tes, Pencatat skor, d. Pelaksanaan: Sasaran ditempatkan di tembok setinggi bahu peserta tes. Peserta tes di belakang garis batas lemparan sejauh 2,5 meter. Peserta tes diberi kesempatan untuk melempar bola ke arah sasaran, dan menangkap bola kembali sebanyak sepuluh kali ulangan dengan menggunakan salah satu tangan. Peserta tes diberikan lagi kesempatan untuk melakukan lempar tangkap bola dengan menggunakan salah satu tangan dan ditangkap oleh tangan yang berbeda sebanyak 10 kali ulangan. Setiap peserta diberi kesempatan untuk melakukan percobaan agar mereka dapat beradaptasi dengan alat tes yang digunakan. Penilaian: Skor yang dihitung adalah lemparan yang sah, yaitu lemparan yang mengenai sasaran dan dapat ditangkap kembali, serta pada pelaksanaan lempar tangkap bola, peserta tes tidak menginjak garis batas. Sebuah lemparan akan memperoleh skor 1 (satu) apabila lemparan tersebut mengenai sasaran dan dapat ditangkap kembali dengan benar. Jumlah skor adalah keseluruhan hasil lempar tangkap bola dengan tangan yang sama dan dengan tangan yang berbeda. Tes kemampuan memukul bola. Tujuan : untuk mengukur kemampuan pukulan dalam permainan kasti alat dan perlengkapan: Stick (Pemukul), bola kasti, meteran. Pelaksanaan: Sampel mengambil tempat yang telah ditentukan pada lapangan kasti sambil memegang stick. Setelah bola dilambungkan oleh pelambung sample berupaya memukul bola sekuat dan sejauh mungkin. Kesempatan melakukan pukulan sebanyak tiga kali. Penilaian:Jarak terjauh dari tiga kali pukulan yang diambil sebagai hasil pukulan dalam permainan kasti. Data yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara statistik deskriptif maupun infrensial untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian. Adapun gambaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Analisis data secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum tentang data yang meliputi rata-rata, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Analisis secara infrensial digunakan untuk menguji hipotesis-hipotesis penelitian dengan menggunakan uji korelasi dan regresi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data empiris yang diperoleh di lapangan berupa hasil tes dan pengukuran yang terdiri atas, kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, dan kemampuan Takalar terlebih dahulu diadakan tabulasi data untuk memudahkan pengujian selanjutnya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dianalisis dengan teknik statistik infrensial. Analisis data secara deskripstif dimaksudkan untuk

5 Ichsani, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Memukul Bola 45 mendapatkan gambaran umum data meliputi rata-rata, standar deviasi, varians, data maximum, data minimum, range, tabel frekuensi dan grafik. Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas data. Untuk pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Product-Moment atau uji regresi jika data berdistribusi normal atau uji korelasi Spearman jika data tidak berdistribusi normal. Analisis data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian. Analisis deskriptif dilakukan untuk data kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan, dan Kabupaten Takalar, sehingga lebih mudah di dalam menafsirkan hasil analisis data tersebut. Gambaran tentang data kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan dan Kekuatan otot Nilai Statistik N Mean SD Varians Range Minimum Maksimum lengan 9,63 1,944 3, Uji Normalitas Data. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat digunakan adalah data mengikuti sebaran normal. Apabila pengujian ternyata data berdistribusi normal maka berarti analisis statistik parametrik telah terpenuhi. Tetapi apabila data tidak berdistribusi normal, maka analisis statistik yang harus digunakan adalah analisis statistik non parametrik. Untuk mengetahui apakah data kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan dan Kabupaten Takalar berdistribusi normal, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji kolmogorov Smirnov. Gambaran bahwa pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan hasil sebagai berikut: Untuk data kekuatan otot lengan diperoleh nilai KS-Z = 0,956 (P = 0,321 > 0.05), maka hal ini menunjukkan Kabupaten Takalar sebagai berikut: Kekuatan otot lengan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar, diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 9,63 kali, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 1,944 kali, nilai terendah (minimum) sebesar 7 kali, dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 14 kali. Koordinasi mata-tangan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar, diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 9,45 kali, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 2,136 kali, nilai terendah (minimum) sebesar 7 kali, dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 14 kali. Kemampuan memukul bola murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar, diperoleh nilai rata-rata (mean) sebesar 16,003 meter, simpangan baku (standar deviasi) sebesar 4,183 meter, nilai terendah (minimum) sebesar 8,8 meter, dan nilai tertinggi (maksimum) sebesar 25,6 meter. Koordinasi mata- Kemampuan Memukul tangan 9,45 2,136 4, Bola Kasti 16,003 4,183 17,493 16,8 8,8 25,6 bahwa data kekuatan otot lengan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data koordinasi mata-tangan diperoleh nilai KS-Z = 0,958 (P = 318 > 0.05), maka hal ini menunjukkan bahwa data koordinasi matatangan murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data kemampuan memukul bola diperoleh nilai KS-Z = 0,531 (P = 9 > 0.05), maka hal ini menunjukkan bahwa data Kabupaten Takalar mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Oleh karena data penelitian berdistribusi normal maka salah satu persyaratan untuk menggunakan analisis statistik parametrik terpenuhi, sehingga pengujian hipotesis menggunakan uji statistik parametrik yaitu menggunakan uji regresi.

6 46 Jurnal Ichsani, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan III, Otot Nomor Lengan 1, Dan Januari-Juni Koordinasi Mata 2012, Tangan hlm. Terhadap Kemampuan Memukul Bola 46 Kekuatan otot Nilai Statistik lengan N Absolute 0,151 Positif 0,151 Negatif -0,114 KS-Z 0,956 As.Sig 0,321 Analisis Statistik. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini perli diuji dan dibuktikan melalui data empiris yang diperoleh di lapangan melalui tes dan pengukuran terhadap variabel yang diteliti, selanjutnya data tersebut akan diolah secara statistik. Karena data penelitian mengikuti sebaran normal, maka untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan analisis statistik parametrik dengan uji regresi. Untuk pengujian hipotesis tersebut maka dilakukan uji regresi data kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan dan data Kabupaten Takalar dengan menggunakan teknik regresi. Analisis regresi sederhana kekuatan otot lengan terhadap kemampuan Koordinasi matatangan Kemampuan Memukul Bola Kasti 0,151 0,084 0,151 0,084-0,126-0,056 0,958 0,531 0,318 0,9 Takalar. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kekuatan otot lengan terhadap bola kasti dilakukan analisis regresi. hasil perhitungan uji regresi, diperoleh nilai r hitung (r) = 0,694 (P < 0,05), dengan nilai koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,482 atau 48,2%; berarti ada kontribusi yang siginifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sebesar 48,2%. Dengan demikian jika murid memiliki kekuatan otot lengan yang baik akan diikuti terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti. Variabel N r P value Keterangan Kekuatan otot lengan (X 1 ) 0,694 0,000 Signifikan Kemampuan memukul bola kasti (Y) Analisis regresi sederhana. (Rsquare) sebesar 0,396 atau 39,6%; berarti koordinasi mata-tangan terhadap ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan Kabupaten Takalar. Untuk mengetahui besarnya kontribusi koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti dilakukan uji analisis regresi. hasil perhitungan uji regresi, diperoleh nilai r hitung (r) = 0,629 (P < Takalar sebesar 39,6%. Dengan demikian jika murid memiliki koordinasi matatangan yang cepat akan diikuti terhadap bola kasti dengan baik. 0,05), dengan nilai koefisien determinasi Variabel N r P value Keterangan Koordinasi mata-tangan (X 2 ) 0,629 0,000 Signifikan Kemampuan memukul bola kasti (Y) Analisis regresi ganda kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama yaitu mengetahui besarnya kontribusi kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada dan koordinasi mata-tangan terhadap permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Regresi ganda dilakukan untuk mengetahui kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat bola kasti. hasil perhitungan regresi ganda, diperoleh nilai R hitung (R) = 0,773 (P < 0,05), dengan nilai koefisien determinasi R 2

7 Ichsani, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Memukul Bola 47 = 0,598, dengan nilai F hitung (F) sebesar 27,515. Hal ini berarti bahwa ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar. Variabel R R 2 F P value Keterangan Kekuatan otot lengan (X 1 ) dan Koordinasi mata-tangan (X 2 ) Kemampuan memukul bola kasti (Y) Pengujian Hipotesis. Ada tiga buah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Ketiga hipotesis tersebut harus diuji kebenarannya melalui data empiris. Setelah dilakukan pengujian dengan menggunakan uji regresi (statistik parametrik) maka diperoleh hasil seperti berikut ini: Ada kontribusi kekuatan otot lengan terhadap Kabupaten Takalar. Hipotesis statistik yang akan di uji: H o : r X 1 y = 0, H 1 : r X 1 y 0, Kriteria pengujian: Jika r (P > 0.05), maka terima H 0 dan tolak H 1, Jika r (P < 0.05), maka tolak H 0 dan terima H 1, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data kekuatan otot lengan diperoleh nilai koefisien regresi (r) = 0,694 (P < 0,05), dengan nilai koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,482 atau 48,2%; maka H o ditolak dan H 1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap Kabupaten Takalar sebesar 48,2%. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila murid memiliki nilai kekuatan otot lengan yang cepat maka akan diikuti terhadap bola kasti yang cukup jauh. Begitu juga sebaliknya apabila murid memiliki nilai kekuatan otot lengan yang kurang baik maka akan diikutii pula terhadap bola kasti yang jelek (pendek). Ada kontribusi koordinasi matatangan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar Hipotesis statistik yang akan di uji: H o : r X 2 y = 0, H 1 : r X 2 y 0, Kriteria pengujian: Jika r (P > 0.05), maka terima H 0 dan tolak H 1, Jika r (P < 0.05), maka tolak H 0 dan terima H 1, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data koordinasi mata-tangan 0,773 0,598 27,515 0,000 Signifikan diperoleh nilai koefisien regresi r = 0,629 (P < 0,05), dengan nilai koefisien determinasi (Rsquare) sebesar 0,396 atau 39,6%; maka H o ditolak dan H 1 diterima, berarti ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap Kabupaten Takalar sebesar 39,6%. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila murid memiliki nilai koordinasi mata-tangan yang cepat maka akan diikuti terhadap bola kasti yang cukup jauh. Begitu juga sebaliknya apabila murid memiliki nilai koordinasi mata-tangan yang lambat maka akan diikutii pula terhadap kemampuan yang jelek (pendek). Ada kontribusi kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama terhadap kemampuan Takalar. Hipotesis statistik yang akan di uji: H o : Rx 1.2 y = 0, H 1 : Rx 1.2 y 0, Kriteria pengujian: Jika R (P > 0.05), maka terima H 0 dan tolak H 1, Jika R (P < 0.05), maka tolak H 0 dan terima H 1, Hasil pengujian: Dari hasil analisis data regresi ganda, diperoleh nilai r hitung (R) sebesar 0,773, setelah dilakukan uji signifikan atau uji keberartian regresi ganda dengan menggunakan uji F regresi diperoleh nilai F hitung sebesar 27,515, dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 (P < 0,05), maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksikan bola kasti ( dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil ). Maka H 0 ditolak dan H 1 diterima atau koefisien regresi signifikan. Hal ini berarti, ada kontribusi yang signifikan secara bersama-

8 48 Jurnal Ichsani, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan III, Otot Nomor Lengan 1, Dan Januari-Juni Koordinasi Mata 2012, Tangan hlm. Terhadap Kemampuan Memukul Bola 48 sama antara kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan terhadap Kabupaten Takalar. Nilai koefisien determinasi (R square) yang diperoleh nilai sebesar 0,598, hal ini berarti bahwa 59,8% bola kasti dijelaskan oleh kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan, sedangkan sisanya 12,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Berdasarkan tabel uji anova atau F tes, ternyata didapat F hitung sebesar 27,515 dengan tingkat signifikan 0,000 karena nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksikan kemampuan Takalar. Hal ini mengandung makna bahwa, apabila murid memiliki unsur fisik kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan yang baik, maka akan diikuti terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti yang baik pula. Pembahasan Hasil-hasil analisis kontribusi kedua variabel bebas dengan variabel terikat dalam pengujian hipotesis perlu dikaji lebih lanjut dengan memberikan interprestasi keterkaitan antara hasil analisis yang dicapai dengan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Penjelasan ini diperlukan agar dapat diketahui kesesuaian teori-teori yang dikemukakan dengan hasil penelitian yang diperoleh. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan Takalar. Analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan Takalar. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang dikemukakan oleh Harsono (1988:177), sebagai berikut :Pertama, oleh karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik. Kedua oleh karena kekuatan memegang peranan penting dalam melindungi atlet/orang dari kemungkinan cedera. Ketiga oleh karena dengan kekuatan, atlet akan dapat lari lebih cepat, melempar atau menendang lebih jauh dan lebih efisien, memukul lebih keras, demikian pula dapat membantu memperkuat stabilitas sendi-sendi. Kebutuhan kekuatan pada setiap cabang olahraga berbeda-beda, seperti pada cabang olahraga tenis lapangan berbeda dengan cabang olahraga bulu tangkis, sepak bola, permainan bola voli, dan lain sebagainya. Kenyataan ini menimbulkan pengetahuan, bahwa latihan kekuatan itu bersifat khusus sesuai dengan cabang olahraga yang dikehendaki. Sehingga untuk melakukan atau melaksanakan kemampuan memukul bola diperlukan suatu aktivitas gerak motorik. Dalam hal ini kekuatan otot lengan merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks dan sangat erat hubungannya power pada saat melakukan pukulan. Ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap Kabupaten Takalar. Analisis statistik menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap Kabupaten Takalar. Apabila hasil penelitian ini dikaitkan dengan teori dan kerangka pikir yang mendasarinya, maka pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat teori dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang sudah ada. Koordinasi mata-tangan merupakan suatu kemampuan untuk menyatakan berbagai system syaraf gerak yang terpisah, ke dalam satu pola gerak yang efisien dari mata ke hipotalamus menuju ke tangan. Makin kompleks gerak yang dilakukan pada saat akan memukul bola, maka membutuhkan tingkatan koordinasi matatangan yang diperlukan. Sehingga untuk melakukan atau melaksanakan kemampuan memukul bola diperlukan suatu aktivitas gerak motorik. Dalam hal ini mata dan

9 Ichsani, Kontribusi Kekuatan Otot Lengan Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Memukul Bola 49 tangan merupakan suatu kemampuan biomotorik yang sangat kompleks dan sangat erat hubungannya seperti dengan kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, dan daya tahan. Kebutuhan akan koordinasi gerakan antara mata dan tangan pada saat memukul bola pada permainan bola kasti adalah untuk menyempurnakan teknik dasar memukul bola agar tidak terjadi suatu kesalahan dalam gerakannya. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan secara bersama-sama terhadap Kabupaten Takalar. Hasil yang diperoleh tersebut apabila dikaitkan dengan kerangka berpikir dan teori-teori yang mendasarinya, pada dasarnya hasil penelitian ini mendukung teori yang ada. Pukulan yang baik adalah pukulan yang tepat mengenai bola dan menghasilkan jarak pukulan yang jauh sehingga sulit ditangkap oleh lawan. Pukulan yang tepat dan menghasilkan jarak yang jauh dapat dihasilkan jika didukung koordinasi mata-tangan, dan kekuatan otot lengan yang baik. Dengan memiliki koordinasi mata-tangan, bola yang datang dapat dipukul sekuat mungkin dan hasilnya dapat jauh. Disamping itu dengan ditunjang kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan maka bola yang datang akan mudah dipukul dengan baik. Hal ini dapat dijelaskan bahwa apabila murid didukung kekuatan otot lengan yang tinggi dan koordinasi mata-tangan yang cepat maka murid tersebut dapat melakukan pukulan bola yang jauh serta dapat menggunakan tenaga secara efisien. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasannya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan terhadap kemampuan memukul bola pada permainan bola kasti murid SD Negeri 164 Taipa Kabupaten Takalar sebesar 48,2%. Ada kontribusi yang signifikan koordinasi mata-tangan terhadap Kabupaten Takalar sebesar 39,6%. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan secara bersama-sama terhadap kemampuan Takalar sebesar 59,8%. Saran Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan penelitian ini, maka dapat disarankan atau direkomendasikan beberapa hal: Untuk meningkatkan kemampuan pukulan bola pada permainan bola kasti maka perlu diperhatikan unsur fisik kekuatan otot lengan dan koordinasi mata-tangan seseorang. Kepada para guru penjas agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam mengajar atau melatih memukul bola pada permainan bola kasti. Dalam hal ini komponen fisik, kekuatan otot lengan dan koordinasi matatangan diberikan pada anak didik atau atlet agar hasil pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agara melibatkan variabelvariabel lain yang relevan dengan penelitian ini serta dengan populasi dan sampel yang lebih luas. DAFTAR RUJUKAN Arikunto Suharsimi. 1993, Prosedur Peneltian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: rineka cipta. Ateng, Abdul Kadir Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud. Barrow, Harold M. and McGee.Rossemary 1979 A Practical Approach to measurement in Physical education. Philandelphis Basith, Ichsani Permainan Bola Kecil. Makassar: Bompa. T.O Theory and Methodology of Training. Canada: Kendali/Hunt Publishing Company.

10 50 Jurnal Ichsani, ILARA, Kontribusi Volume Kekuatan III, Otot Nomor Lengan 1, Dan Januari-Juni Koordinasi Mata 2012, Tangan hlm. Terhadap Kemampuan Memukul Bola 50 Depdikbud Metodik Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah Dasar. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdikbud. Fox. EL, Browers, RW. Foss. ML The Physiological Basis of Physical Eduction and Athletics. Philadelpia: Saunders College Pub. GBHN Kurikulum Pendidikan Dasar, Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdikbud. Hadi Sutrisno Statistik Jilid III, Yogyakarta: Fakultas UGM Halim Ichsan Nur, 2004., Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. Universitas Negeri Makassar, Makassar Hare, dick Principles of Sport Training: Introduction to Theory of Methods of Training, Berlin: Sportverlag. Harsono Choaching dan Aspek- Aspek Psikologis dalam Coaching, Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud Ismaryati, Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : Sebelas Maret University Press Jensens, C.R. Gorden W. and Bengerter, B.L Applied Kinesiology and Biomechanics. New York: McGrow Hill Book Company Johnson, Barry L., Nelson, Jack K Practical Measurements for Evaluation in Physical Education. New York: Macmillan Publishing Company. Nurhasan, Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Jakarta : Direktorat Jenderal Olahraga. Nossek. J General Theoty of Training Panafrican Press Ltd Logos. Sajoto Mochammad Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, Semarang: Ditjen Dikti Depdikbud. Singer, R Motor Learning And Human Performance Application to Motor Skill and Movement The Florida State University Memillan Publishing. Co, INC, New York. Soegijono, dkk Buku Pembiaan dan Pengembangan Usia Dini, Jakarta: Depdiknas Ditjen Dikdasmen Direktrorat Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar. Soemitro Permainan Kecil, Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud Sudjana,Nana Metode Statistic. Bandung : Penerbit Tarsito. Sugiyono Statistika Dalam Penelitian. Bandung :Penerbit CV.Alfabetha Suyanto, Drs Pendidikan dan Kesehatan Jilid 4, Erlangga. Thachir A. Malik Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Yudistira. Yahya, M. Kasmad Struktur dan Rambu-Rambu Penulisan Thesis, Ujung Pandang: FPOK IKIP Ujung Pandang.

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI Mappaompo, Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola 88 KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang memerlukan proses, waktu dan melibatkan banyak faktor serta

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR

HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA KASTI MURID SDN TANGGUL PATOMPO II MAKASSAR Indrawansyah, Hubungan Power Lengan dan Koordinasi Mata-Tangan dengan Kemampuan Memukul Bola Kasti 11 HUBUNGAN POWER LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN MEMUKUL BOLA DALAM PERMAINAN BOLA

Lebih terperinci

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis. Indrawansyah, Hubungan Panjang Tungkai, Kelentukan dan Keseimbangan Terhadap Kemampuan Servis 93 HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR. Adil, Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap Kemampuan Sepakmula pada Permainan Sepaktakraw 11 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 37 SAMARINDA

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 37 SAMARINDA Huda, Hubungan Antara Koordinasi Mata-Kaki Dan Kelincahan Dengan Kemampuan Menggiring Bola 73 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

Lebih terperinci

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD INPRES NO. 132 BUTTALE LENG KABUPATEN JENEPONTO Adil, Hubungan Panjang Tungkai, Daya Ledak Tungkai, Dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Lompat Jauh 20 HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MURID SD

Lebih terperinci

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar

Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Menendang Bola Pada Permainan Sepakbola Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar Oleh : M. Sahib Saleh, FIK Universitas Negeri Makassar

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR 1 HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 40 METER PADA MURID SDN BARA-BARAYA I MAKASSAR Muhammad Sahib Saleh Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH: HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA. Muchamad Samsul Huda 1 KONTRIBUSI PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMP NEGERI 2 SAMARINDA Muchamad Samsul Huda Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP

Lebih terperinci

Nurjamal. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda.

Nurjamal. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Mulawarman Samarinda. Jl. Muara Pahung Kelua Samarinda. 1 KONTRIBUSI DAYA LEDAK LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA SMA NEGERI 2 SEBULU KHUTAI KARTANEGARA Nurjamal Program Studi Pendidikan Jasmani

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VI SDN NO. 022 SAMARINDA ULU.

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS VI SDN NO. 022 SAMARINDA ULU. Ruslan, Hubungan Kecepatan Reaksi Kaki, Kekuatan Tungkai Dan Keseimbangan Dengan Kemampuan Lari 60 Meter 39 HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN LARI 60 METER

Lebih terperinci

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru

KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Ricardo V Latuheru Latuheru, Koordinasi Mata-Kaki, Keseimbangan, dan Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring Bola 1 KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan

Lebih terperinci

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BOLAVOLI SISWA SMA NEGERI 14 MAKASSAR DITINJAU DARI DAYA LEDAK TUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN OLEH : NASRIADI )* Guru SMA Negeri 14 Makassar ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai.

Fahrizal. kekuatan lengan, kelentukan togok ke depan, kekuatan tungkai, roll ke depan, senam lantai. Fahrizal, Kontribusi Kekuatan Lengan, Kelentukan Togok Ke Depan, dan Kekuatan Tungkai 87 KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KELENTUKAN TOGOK KE DEPAN, DAN KEKUATAN TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KE DEPAN PADA

Lebih terperinci

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN, KECEPATAN REAKSI, DAN KELINCAHAN TERHADAP PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLAVOLI (Studi Pada Atlet Bolavoli Putera Universitas Negeri Surabaya) Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Lebih terperinci

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga

untuk mempelajari dan menyem-purnakan PENDAHULUAN teknik dan taktik. Sehingga koordinasi mata A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan cabang olahraga permainan tenismeja di Indonesia boleh dikatakan sedikit demi sedikit mengalami kemajuan.ini dapat dilihat pada setiap event atau pertandingan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM.

KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA PS. ASPURA UNM. Adil, Kontribusi Kecepatan, Kelincahan, dan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Kemampuan Menggiring Bola 1 KONTRIBUSI KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KOORDINASI MATA- KAKI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur 37 III. METODE PENELITIAN A. Hakikat Metode Penelitian Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur ilmiah, apabila penelitian tersebut dapat menggunakan metode atau alat yang

Lebih terperinci

Muhammad Adam Mappaompo

Muhammad Adam Mappaompo 29 HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI, KESEIMBANGAN, DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA TIM GELORA KABUPATEN SINJAI Muhammad Adam Mappaompo Jurusan Pendidikan Olahraga

Lebih terperinci

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga

TESIS Diajukan Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Pada Jurusan Magister Keguruan Olahraga Artikel Tesis PENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA ATLET VOLI SMA WAHIDIYAH KOTA KEDIRI TESIS Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Loan Subarno*) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh latihan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK KEDEPAN TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KEDEPAN PADA SISWA SMP NEGERI 37 SAMARINDA.

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK KEDEPAN TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KEDEPAN PADA SISWA SMP NEGERI 37 SAMARINDA. 1 KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK KEDEPAN TERHADAP KEMAMPUAN ROLL KEDEPAN PADA SISWA SMP NEGERI 37 SAMARINDA Nurjamal Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH : HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-TANGAN, RASA GERAK DAN KESEIMBANGAN DINAMIS DENGAN KETERAMPILAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

SURVEY TENTANG KEMAMPUAN MOTOR ABILITY SISWA PUTRA SDN 2 ROMPU-ROMPU KECAMATAN POLEANG TIMUR 1 Oleh: Sahrun 2

SURVEY TENTANG KEMAMPUAN MOTOR ABILITY SISWA PUTRA SDN 2 ROMPU-ROMPU KECAMATAN POLEANG TIMUR 1 Oleh: Sahrun 2 SURVEY TENTANG KEMAMPUAN MOTOR ABILITY SISWA PUTRA SDN 2 ROMPU-ROMPU KECAMATAN POLEANG TIMUR 1 Oleh: Sahrun 2 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan motor ability siswa putra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat dilakukannya penelitian ini berlokasi di UPI Bandung yang berada di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154. Berikut

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI Artikel Skripsi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK KESATUAN SAMARINDA.

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK KESATUAN SAMARINDA. 1 HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK KESATUAN SAMARINDA Janje J Sapulete Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan 51 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan kemampuan smash

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran

Lebih terperinci

Riono Agung Wibowo 1 *, Agustiyanto 2,

Riono Agung Wibowo 1 *, Agustiyanto 2, PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SMASH BULUTANGKIS PADA PEMAIN PUTRA UMUR 10-13 TAHUN KLUB BULUTANGKIS PURNAMA KADIPIRO SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (00: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN BAHU DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN BAHU DENGAN HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI NURDI RUSKIN UCOK HASIAN REFIATER JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum

gawang agar terhindar dari PENDAHULUAN kemasukan bola. Oleh karena itu teknik Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum PENDAHULUAN Permainan Bola Tangan di Indonesia pada masa sekarang ini belum memasyarakat bila dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya seperti sepak bola, bola basket, bola voli dan lain-lain. Salah

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR FKIP UNP Kediri.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR FKIP UNP Kediri. HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SEKOLAH DASAR NEGERI BOLOSINGO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMK NEGERI 1 SAMARINDA

HUBUNGAN DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMK NEGERI 1 SAMARINDA 1 HUBUNGAN DAYA LEDAK LENGAN DAN DAYA LEDAK TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLAVOLI SISWA SMK NEGERI 1 SAMARINDA Janje J Sapulete Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai faktor utama keberhasilan pengajaran dituntut kemampuannya untuk dapat menyampaikan bahan ajar kepada siswa dengan baik. Untuk itu guru perlu mendapat

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN RESTHOCK DAN LATIHAN BEBAN MEDIA KARET TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING. Muhadir Sarifin

PENGARUH LATIHAN RESTHOCK DAN LATIHAN BEBAN MEDIA KARET TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING. Muhadir Sarifin Muhadir dan Sarifin, Pengaruh Latihan Resthock dan Latihan Beban Media Karet Terhadap Kemampuan Lempar Lembing 11 PENGARUH LATIHAN RESTHOCK DAN LATIHAN BEBAN MEDIA KARET TERHADAP KEMAMPUAN LEMPAR LEMBING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia khususnya olaharaga di Indonesia menunjukkan kemajuan dengan pendekatan ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi olahraga di tanah air. Upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SSB Satria Muda yang berada di daerah kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel dan Desain Penelitian 3.1.1. Variabel penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang hendak diselidiki atau objek yang menjadi sasaran penyelidikan.

Lebih terperinci

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK KONTRIBUSI KELENTUKAN TOGOK, DAYA LEDAK OTOT TUNGKAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA CLUB VOLI KECAMATAN LORE TENGAH DESA LEMPE Esra Fitriyanti Kedo Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penalitian Penelitian ini dilakukan di Klub Bahana Bandung yang terletak di Jalan Diponogoro, no. 22, Bandung. 2. Populasi

Lebih terperinci

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA 10-12 TAHUN. Muhammad Adnan Hudain

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA 10-12 TAHUN. Muhammad Adnan Hudain Hudain, Tingkat Kesegaran Jasmani Murid SD Inpres Malengkeri Setingkat Kota Makassar 31 TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA 10-12 TAHUN Muhammad

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING Hubungan Antara kekuatan...(nurhadi Khomeini) 3 HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 4 SLEMAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK Iskandar Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk membantu mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti, karena metode penelitian mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat dilakukannya penelitian ini berlokasi di Kampus UPI Bandung yang berada di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar   ABSTRAK KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKSILA DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW SISWA SMP NEGERI 1 TANASITOLO KABUPATEN WAJO Andi Rizal Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

KOORDINASI MATA KAKI, KESEIMBANGAN, KELINCAHAN, DAN KETERAMPILAN MENGGIRING DALAM SEPAK BOLA

KOORDINASI MATA KAKI, KESEIMBANGAN, KELINCAHAN, DAN KETERAMPILAN MENGGIRING DALAM SEPAK BOLA KOORDINASI MATA KAKI, KESEIMBANGAN, KELINCAHAN, DAN KETERAMPILAN MENGGIRING DALAM SEPAK BOLA Adam Mappaompo dan Silatulrahmi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar Jalan Wijaya Kusuma Raya

Lebih terperinci

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS ATLET BOLAVOLI KUANSING KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Dupri Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAJARAN HANDBALL LIKE GAMES TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP DALAM PEMBELAJARAN PENJAS SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGAJARAN HANDBALL LIKE GAMES TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP DALAM PEMBELAJARAN PENJAS SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGAJARAN HANDBALL LIKE GAMES TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP DALAM PEMBELAJARAN PENJAS SEKOLAH DASAR Gita Dewi Mulyani 1 Gano Sumarno 1 Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN BANTINGAN PINGGANG PADA OLAHRAGA GULAT MAHASISWA FIK UNM MAKASSAR.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN BANTINGAN PINGGANG PADA OLAHRAGA GULAT MAHASISWA FIK UNM MAKASSAR. 60 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN BANTINGAN PINGGANG PADA OLAHRAGA GULAT MAHASISWA FIK UNM MAKASSAR Juhanis Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS XI SEMESTER GENAP, SMA NEGERI 2 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

Umar. Abstrak. ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan antara daya ledak otot

Umar. Abstrak. ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan antara daya ledak otot KEMAMPUAN MELAKUKAN PUKULAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS Umar Abstrak T ujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan antara daya ledak otot lengan dan kemampuan melakukan pukulan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK Stephani Yane Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani,

Lebih terperinci

KONTRIBUSI ASPEK ANTHROPOMETRI DAN KAPASITAS FISIK DOMINAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA SCHENEPPER

KONTRIBUSI ASPEK ANTHROPOMETRI DAN KAPASITAS FISIK DOMINAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA SCHENEPPER KONTRIBUSI ASPEK ANTHROPOMETRI DAN KAPASITAS FISIK DOMINAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA SCHENEPPER (Studi Korelasi Multivariat Indek Massa Tubuh, Power Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut, dan Kecepatan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH : Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT LENGAN ATAS, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP KEMAMPUAN FREE THROW PADA PESERTA EKSTRA KURIKULER BOLA BASKET DI SMAN 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI

Lebih terperinci

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI Irwansyah Siregar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang hubungan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI KEMAMPUANMOTORABILITYPADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 3 MOJOROTO KEDIRI TAHUN 2015

KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI KEMAMPUANMOTORABILITYPADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 3 MOJOROTO KEDIRI TAHUN 2015 KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI KEMAMPUANMOTORABILITYPADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 3 MOJOROTO KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,

Lebih terperinci

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013 Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013 Metra Sardi 1, Drs. Slamet, M.Kes. AIFO 2, Zainur, S.Pd., M.Pd 3 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI PADA KLUB PJVC PUNGE JUROENG TAHUN

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI PADA KLUB PJVC PUNGE JUROENG TAHUN HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI PADA KLUB PJVC PUNGE JUROENG TAHUN 2015 Misbah Alsah *, Muhammad Jafar, Alfian Rinaldy Program Studi Pendidikan Jasmani,

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek. HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN 2011-2012 DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK Kemampuan motorik (motor ability) memegang peranan penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar) KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar) Budiman Agung Pratama Penjaskesrek Universitas Nusantara PGRI Kediri agung10@unpkediri.ac.id

Lebih terperinci

Oleh : M. Syahrul Saleh, FIK Universitas Negeri Makassar Abstrak

Oleh : M. Syahrul Saleh, FIK Universitas Negeri Makassar Abstrak Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut dan Daya Ledak Lengan dengan Kemampuan Tolak Peluru Pada Murid SD Inpres Tamamaung III Makassar Oleh : M. Syahrul Saleh, FIK Universitas Negeri

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH Unversitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung 40154, Jawa Barat, Indonesia finaldhipalgunadhi@student.upi.edu

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, TINGGI LONCATAN, DAN KECEPATAN REAKSI TERHADAP PUKULAN JUMPING SMASH ATLET PB TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajuakan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitan. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipakai peneliti dalam melakukan penelitiannya. Sugiyono (2013,

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Penjaskesrek. HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM: HUBUNGAN ANTARA POSTUR TUBUH DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KRAS KABUPATEN KEDIRI TAHUN 016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI CLUB SIGMA PALU I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas

Lebih terperinci

Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani

Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Helmy Firmansyah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi berprestasi dengan hasil belajar pendidikan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah Kontribusi Kecepatan Bergerak, Reaksi Kaki, Dan Daya Ledak Tungkai Terhadap Kecepatan Lari 100 Meter Pada Siswa SMK Negeri 2 Makassar. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar. Suparman Sade*)

Lebih terperinci

KEKUATAN OTOT LENGAN ATLET ATLETIK PPLP (PUSAT PENDIDIKAN LATIHAN PELAJAR ) DKI JAKARTA. Fatah Nurdin 1, Aisyah Kemala 2

KEKUATAN OTOT LENGAN ATLET ATLETIK PPLP (PUSAT PENDIDIKAN LATIHAN PELAJAR ) DKI JAKARTA. Fatah Nurdin 1, Aisyah Kemala 2 KEKUATAN OTOT LENGAN ATLET ATLETIK PPLP (PUSAT PENDIDIKAN LATIHAN PELAJAR ) DKI JAKARTA Fatah Nurdin 1, Aisyah Kemala 2 Abstrak, Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan otot lengan dan hubungannya

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek. HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER MA IHYAUL ULUM DUKUN GRESIK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN SMASH PENUH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN SMASH PENUH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KETEPATAN SMASH PENUH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS Dhedhy Yuliawan 1 Universitas Nusantara PGRI Kediri dhedhy_07@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : BAMBANG PRASETYA NPM :

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : BAMBANG PRASETYA NPM : HUBUNGAN PANJANG LENGAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: kelincahan memberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: kelincahan memberikan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi, pengujian hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: kelincahan memberikan sumbangan yang besar

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd. PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd. *) ABSTRAK Penelitian yang penulis lakukan berawal dari pemikiran penulis terhadap

Lebih terperinci

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sehubungan banyaknya teknik dasar dalam permainan sepaktakraw, maka yang menjadi topik dalam penelitian ini adalah teknik dasar sepak sila. Ucup (2004:32), mengemukakan

Lebih terperinci

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta ABSTRACT The purpose of this research was (1) to compare the difference

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Suatu penelitian membutuhkan sebuah desain penelitian untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitan. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2010

KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 2010 Agustus 05 KONTRIBUSI POWER LENGAN DAN TUNGKAI TERHADAP HASIL PUKULAN SMASH PENUH CABANG BULUTANGKIS PADA MAHASISWA PENJASKESREK FKIP UNSYIAH ANGKATAN 00 Hisbullah, Saifuddin, Abdurrahman Program Studi

Lebih terperinci