Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Transkripsi

1 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PER/DEP.6/IV/2016, ANALISIS TREND DAN ANALISIS COMMON SIZE PADA KSP GUNA PRIMA DANA KUTA SELATAN- KABUPATEN BADUNG TAHUN Putu Diah Juliana Dewi, 1 Ni Kadek Sinarwati, 2 Gede Adi Yuniarta Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {diahjuliana10@gmail.com,kadeksinar20@gmail.com, gdadi_ak@yahoo.co.id}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja koperasi berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016, analisis trend dan analisis common size. Jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan wawancara. Penelitian dilakukan pada KSP Guna Prima Dana. Objek penelitian adalah aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, jatidiri koperasi serta laporan keuangan KSP Guna Prima Dana pada tahun Hasil penelitian menunjukkan sepanjang tahun KSP Guna Prima Dana dilihat dari: aspek permodalan rerata skor sebesar 4,95 berada pada kategori tidak sehat; aspek kualitas aktiva produktif rerata skor sebesar 17,75 berada pada kategori cukup sehat; aspek manajemen rerata skor sebesar 14,4 berada pada kategori sehat; aspek efisiensi rerata skor sebesar 4,0 berada pada kategori tidak sehat; aspek likuiditas rerata skor sebesar 7,18 berada pada kategori tidak sehat; aspek kemandirian dan pertumbuhan rerata skor sebesar 3,75 berada pada kategori sangat tidak sehat; aspek jatidiri koperasi rerata skor sebesar 6,50 berada pada kategori tidak sehat. Predikat tingkat kinerja kesehatan KSP Guna Prima Dana selama 4 tahun ( ) secara berturut diperoleh jumlah skor sebesar 59,89; 60,1; 56,1; dan 58,1 dengan rerata skor sebesar 58,53 dan berada pada kategori dalam pengawasan. Analisis trend KSP Guna Prima Dana tahun mengalami tiga kecenderungan yaitu trend naik, trend turun, dan trend tetap. Analisis common size neraca dan SHU menunjukkan kenaikan dan penurunan pada tiap pos. Kata kunci: pengukuran kinerja, koperasi, trend, common size

2 Abstract This study aims at knowing the performance of cooperative based on the regulation of supervision deputy of ministry of cooperation and small-medium enterprise of Republic of Indonesia No. 06 / Per / Dep.6 / IV / 2016, analysis trend and common size. This research is a quantitative descriptive research. The data collection techniques used are documentation and interview. The research is conducted at KSP Guna Prima Dana. The object of research is all aspects of capital, productive asset quality, management, efficiency, liquidity, independence and growth, identity of the cooperative and financial statement KSP Guna Prima Dana in The result indicates that during KSP Guna Prima Dana seen from: the aspect of capital gets an average score of 4,95 and it is in unhealthy category; the aspect of productive asset quality gets an average score of 17,75 and it is in fairly healthy category; the aspect of management gets an avarage score of 14.4 and it is in the healthy category; the aspect of efficiency gets an average score of 4.0 and it is in an unhealthy category; the aspect of liquidity gets a avarage score 7.18 and it is in an unhealthy category; the aspect of independence and growth gets an average score of 3.75 and it is in a very unhealthy category; and the aspect of the cooperative identity gets an average score of 6.50 and it is in the unhealthy category. The predicate level of health performance for KSP Prima Dana for 4 years ( ) in a row got the total score of 59.89; 60.1; 56.1; and 58.1 with an avarage score of and it is in the category of supervision. The analysis of performance trend at KSP Guna Prima Dana period experienced three trends: up trend, downtrend, and fixed trend. The analysis of the common size of balance sheet and SHU (operating income) shows the increase and decrease in each post. Keywords: performance measurement, cooperative, trend, common size PENDAHULUAN Pelaku bisnis dalam sistem perekonomian nasional di Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Koperasi (BUK), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dari ketiga pelaku ekonomi tersebut peran koperasi dalam segala kehidupan perekonomian nasional diharapkan dominan atau menjadi pilar utama, dalam hal pembentukan produk domestik bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, pemerataan ekonomi, atau pun pertumbuhan ekonomi (Sitio dan Halomoan 2001:129). Badan Usaha Koperasi merupakan satu-satunya bentuk usaha yang termuat dalam Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ditegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 17 pasal 4 tahun 2012 tentang perkoperasian yaitu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, koperasi sebagai badan usaha memerlukan pengukuran kinerja yang tepat sebagai dasar untuk menentukan efektivitas kegiatan usahanya terutama efektivitas operasional, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001: 416). Kementerian Koperasi telah memberikan berbagai konsep pengukuran kinerja koperasi yaitu konsep pengukuran kinerja sebelum tahun 1997, yang meliputi 3 (Tiga) Sehat (Mental, Usaha, Organisasi), Pengklasifikasian Koperasi A, B, C setelah tahun 1997, Penilaian Kesehatan USP/KSP (Adanya PP No. 9 tahun 1965 dan Kep. Men. No. 226 dan 227 tahun 1996), Penilaian Kesehatan Simpan Pinjam dalam Surat Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah No. 194/KEP/M/IX/1998, Konsep pengukuran kinerja yang diukur dari produktivitas, efisiensi, kemampuan, pertumbuhan, cooperative effect (Keputusan Dep. Kop &

3 PPK RI No. 20/PPK/1997) dan konsep pengukuran kinerja menurut Pedoman Pemeringkatan Koperasi (Kep. Men. No. 06/Per/M. KUKM/III/2008) (Eka Mayasari, 2009). Koperasi Simpan Pinjam Guna Prima Dana merupakan salah satu dari gerakan Koperasi yang ada di Kabupaten Badung terletak di Jl. Raya Uluwatu No. 333 Ungasan, Kuta Selatan-Badung Bali yang melaksanakan kegiatan usahanya dalam bidang Usaha Simpan pinjam yaitu menghimpun dana Anggota dan Masyarakat melalui Tabungan Koperasi dan Simpanan Berjangka Koperasi dan menyalurkannya kepada anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota, koperasi lain atau anggotanya dalam bentuk pinjaman yang diberikan. Pengukuran kinerja sudah pernah dilaksanakan di KSP Guna Prima Dana dengan menggunakan kuisioner dan pemberian bobot atas aspek-aspek yang dinilai dengan tujuan untuk melakukan pemeringkatan terhadap Koperasi di Kabupaten Badung yang dilakukan oleh Dinas Koperasi UKM Badung melalui PT Surveyor Indonesia. Adapun aspek-aspek penilaiannya meliputi aspek sistem pengendalian intern, manajemen, perizinan, perkembangan keanggotaan/partisipasi anggota, dan perpajakan. Pengukuran kinerja bertujuan untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran (Mulyadi, 2001: 416). Dalam penelitian ini pengukuran kinerja yang dimaksud bertujuan untuk mengukur perkembangan usaha dan memotivasi pengurus sehingga berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan manfaat pengukuran kinerja yaitu koperasi dapat menentukan strategi dan memudahkan dalam pengambilan keputusan dengan tepat. Pengukuran kinerja perusahaan ataupun badan usaha, seperti koperasiadalah hal yang sangat penting dalam proses perencanaan, pengendalian sertaproses transaksional yang lain, karena dengan pengukuran kinerja pengelolakoperasi dapat mengetahui efektivitas dan efisiensi revenue cost, penggunaan aset,proses operasional organisasi manajemen dari koperasi, selain itu pengelola juga memperoleh informasi manajemen yang berguna untuk umpan balik dalam rangka perbaikan koperasi yang menyimpang kemudian dengan pengukuran kinerja koperasi dapat membantu pengambilan keputusan mengenai kebutuhan pendidikan pelatihan sumber daya manusia (SDM), perencanaan dan pengendalian dalam proses manajemen koperasi lebih lanjut (Ihsan, 2005: 5). Pengukuran kinerja terhadap koperasi menurut peneliti perlu dilakukan agar koperasi memiliki tujuan dan arah yang jelas, adanya standar yang telah ditetapkan dapat memotivasi pengelola dalam mencapai tujuan tersebut serta pengawasan untuk mencegah terjadinya penyelewengan. Peneliti dalam penelitian ini melakukan pengukuran kinerja menggunakan alat ukur yang berbeda yaitu Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016. Peraturan ini lebih menunjukkan kinerja koperasi secara menyeluruh yang berlaku saat ini. Peraturan tersebut tidak hanya mengukur aspek kinerja keuangan saja, tetapi juga mengukur aspek manajemen. Adapun 7 aspek dalam kriteria atau standar penilaian yaitu aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, dan jatidiri koperasi. Berdasarkan hasil perhitungan penilaian terhadap 7 (tujuh) aspek tersebut diperoleh skor secara keseluruhan. Skor dimaksud dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP Koperasi, yang dibagi dalam 4 (empat) kategori, yaitu sehat, cukup sehat, dalam pengawasan, dan dalam pengawasan khusus. Selain itu peneliti juga menggunakan analisis trend untuk mengetahui kecenderungan kinerja koperasi. Analisis trend digunakan untuk melihat kecenderungan apakah perusahaan mengalami perubahan yaitu naik, turun,

4 atau tetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam persentase. Analisis common size untuk mengetahui perbandingan laporan keuangan koperasi. Analisis common size merupakan analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di neraca maupun laba rugi (Kasmir, 2013). Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana Kinerja Keuangan dan Kinerja Non Keuangan pada KSP Guna Prima Dana Kuta Selatan-Kabupaten Badung Tahun jika diukur dengan alat ukur yang sesuai dengan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016? (2) Bagaimana Tendensi Atau Kecenderungan Kinerja Keuangan Dan Kinerja Non Keuangan KSP Guna Prima Dana Kuta Selatan-Kabupaten Badung Tahun jika dianalisis menggunakan Analisis Trend? (3) Bagaimana Perbandingan Persentase Per Komponen Laporan Keuangan KSP Guna Prima Dana Kuta Selatan-Kabupaten Badung Tahun jika dianalisis menggunakan Analisis Common Size? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan dan kinerja non keuangan jika diukur dengan alat ukur yang sesuai dengan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016, untuk mengetahui tendensi atau kecenderungan kinerja keuangan dan kinerja non keuangan jika dianalisis dengan analisis trend, dan untuk mengetahui perbandingan persentase per komponen laporan keuangan pada KSP Guna Prima Dana Kuta Selatan-Kabupaten Badung Tahun METODE Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena fenomena yang ada, berupa bentuk, aktifitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Populasi dalam penelitian ini berupa laporan keuangan Koperasi Simpan Pinjam Guna Prima Dana yang meliputi neraca, laporan sisa hasil usaha, dan laporan keuangan lainnya, sedangkan tahun laporan keuangan koperasi yang diteliti yaitu tahun menjadi sampel penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan metode dokumentasi dan wawancara. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan dokumentasi, yakni dengan mempelajari catatan atau dokumen dari koperasi yang berkaitan dengan objek penelitian meliputi aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, serta jatidiri koperasi. Melakukan wawancara dengan pedoman wawancara yang terlampir dalam Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor06/Per/Dep.6/IV/2016, untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan perkembangan aspek manajemen dari KSP Guna Prima Dana yang meliputi manajemen umum, kelembagaan, permodalan, aktiva, dan likuiditas. Datadata yang diperoleh nantinya akan dianalisis, sehingga diperoleh suatu kesimpulan mengenai Analisis Pengukuran Kinerja Koperasi Berdasarkan Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/Per/Dep.6/IV/2016 Dan Analisis Trend Serta Analisis Common Size Pada KSP Guna Prima Dana Kuta Selatan-Kabupaten Badung Tahun HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Dan Non Keuangan Koperasi Pada KSP Guna Prima Dana. 1. Analisis Kinerja Keuangan Kinerja keuangan KSP Guna Prima Dana terdiri dari 6 aspek yaitu aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, dan jatidiri koperasi. Berikut penjelasan dari masing-masing analisis pengukuran kinerja keuangan KSP Guna Prima Dana yaitu:

5 a. Aspek Permodalan Aspek permodalan KSP Guna Prima Dana pada tahun memperoleh skor pada tahun 2012 sebesar 4,95; tahun 2013 sebesar 4,95; tahun 2014 sebesar 4,95: tahun 2015 sebesar 4,95 dan rerata skor sebesar 4,76, skor maksimalnya adalah 15. Skor dikategorikan dengan predikat tidak sehat. Adapun penjelasan hasil perhitungan dan penskoran rasio-rasio dalam aspek permodalan adalah sebagai berikut: (1) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Assets yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 14,12% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 1,50. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 14,44% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 1,50. Tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 14,91% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 1,50. Tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 14,38% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 1,50. Rasio rerata yang diperoleh sebesar 14,46 dengan skor rata-rata 1,50 dan merupakan skor terendah. Skor maksimal 6,00 diperoleh ketika rasio berada dalam rentang 41<X<60. (2) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko yaitu bahwa pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 17,38% sehingga mendapat nilai 20 dengan skor 1,2. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 19,20% sehingga mendapat nilai 20 dengan skor 1,2. Tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 18,73% sehingga mendapat nilai 20 dengan skor 1,2. Tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 18,53% sehingga mendapat nilai 20 dengan skor 1,2. Rasio rerata yang diperoleh sebesar 18,46% dengan skor rata-rata 1,20 dan merupakan skor minimal. Hal ini berarti modal sendiri KSP Guna Prima Dana memiliki kualitas yang kurang baik dalam menjamin pinjaman diberikan yang berisiko pada tahun (3) Rasio Kecukupan Modal yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 65,20% sehingga mendapat nilai 75 dengan skor 2,25. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 70,87% sehingga mendapat nilai 75 dengan skor 2,25. Tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 67,73% sehingga mendapat nilai 75 dengan skor 2,25. Tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 67,83% sehingga mendapat nilai 75 dengan skor 2,25. Rasio rata-rata yang diperoleh sebesar 67,90% dengan skor rerata yang diperoleh yaitu 2,25 dan merupakan skor baik. b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif Aspek kualitas aktiva produktif KSP Guna Prima Dana pada tahun memperoleh skor pada tahun 2012 sebesar 16,25; tahun 2013 sebesar 20,25; tahun 2014 sebesar 16,25; tahun 2015 sebesar 18,25 dengan rerata skor sebesar 17,75 dimana skor maksimalnya adalah 25. Skor tersebut dikategorikan cukup sehat. Adapun penjelasan hasil perhitungan dan penskoran rasio-rasio dalam aspek kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut: (1) Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap Volume Pinjaman yang Diberikan yaitu selama tahun , rasio yang diperoleh sebesar 100% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 10,00. Rasio rata-rata yang diperoleh sebesar 100% dengan skor 10,00 dan merupakan skor maksimal. (2) Rasio Resiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan yaitu berdasarkan analisis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 93% sehingga mendapat nilai 0 dengan skor 0. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 1,07% sehingga mendapat nilai 80 dengan skor 4,0. Tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 75% sehingga mendapat nilai 70 dengan skor 0. Tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 24% sehingga mendapat nilai 40 dengan skor 2,0. Rasio rata-rata yang diperoleh sebesar 48,26% dengan rerata skor 1,5; padahal di dalam pedoman penskoran nilai maksimal yang dapat dicapai yaitu 5,00. Skor maksimal 5,00 diperoleh ketika rasio yang dihasilkan = 0. Semakin rendah rasio yang dihasilkan, maka semakin rendah pula risiko pinjaman bermasalah yang terjadi. (3) Rasio Cadangan Risiko terhadap Risiko Pinjaman Bermasalah yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 202% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 5,0 menurun tahun 2013 rasio yang

6 diperoleh sebesar 178% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 5,0, meningkat tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 253% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 5,0 dan menurun di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 136% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 5,0. Rasio rata-rata yang diperoleh sebesar 192,25% dengan rerata skor 5,00; dan merupakan skor maksimal. (4) Rasio Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan yaitu rasio selama tahun mendapat rasio rata-rata yaitu 100% dengan rerata skor 1,25. Pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015 rasio yang dihasilkan sebesar 100% sehingga memperoleh skor 1,25. Semakin rendah rasio, maka semakin rendah risiko pinjaman bermasalah yang terjadi. c. Aspek Efisiensi Aspek efisiensi KSP Guna Prima Dana pada tahun memperoleh skor 4,0 dengan rerata skor sebesar 4,0 dimana skor maksimalnya 10. Skor tersebut dikategorikan dengan predikat tidak sehat. Adapaun penjelasan hasil perhitungan dan penyekoran rasio-rasio dalam aspek efisiensi adalah sebagai berikut: (1) Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 121% sehingga mendapat nilai 0 dengan skor 1. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 123% sehingga mendapat nilai 0 dengan skor 1, tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 128% sehingga mendapat nilai 0 dengan skor 1 dan di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 126% sehingga mendapat nilai 0 dengan skor 1. Rasio rata-rata yang diperoleh sebesar 124,5% dengan rerata skor 1,0 dan merupakan skor terendah. (2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 688% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 1. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 700% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 1, tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 540% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 1 dan di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 612% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 1. Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor tahun memperoleh rasio rata-rata 635% dengan rerata skor diperoleh 1,0 dan merupakan skor terendah. (3) Rasio Efisiensi Pelayanan yaitu berdasarkan analisis yang telah dilakukan yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 3,86% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 2,0. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 4,00% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 2,0, tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 3,48% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 2,0 dan di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 3,46% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 2,0. Rasio efisiensi pelayanan KSP Guna Prima Dana selama tahun memperoleh rasio ratarata 3,7% dengan rerata skor diperoleh 2,0 dan merupakan skor maksimal. d. Aspek Likuiditas Aspek likuiditas KSP Guna Prima Dana pada tahun memperoleh skor pada tahun 2012 sebesar 10,00; tahun 2013 sebesar 6,25; tahun 2014 sebesar 6,25; tahun 2015 sebesar 6,25 dengan rerata skor sebesar 7,18 dimana skor maksimalnya adalah 15. Skor tersebut dikategorikan tidak sehat. Adapun penjelasan hasil perhitungan dan penskoran rasio-rasio dalam aspek kualitas aktiva produktif adalah sebagai berikut: (1) Rasio Kas dan Bank terhadap Kewajiban Lancar yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 17,11% sehingga mendapat nilai 50 dengan skor 5. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 25,20% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 2,5, tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 20,96% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 2,5 dan di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 23,10% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 2,5. Rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar pada KSP Guna Prima Dana selama tahun memperoleh rasio rata-rata 21,60% dengan rerata skor yang diperoleh yaitu 3,12 dan merupakan skor yang masih rendah. (2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang diterima yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar

7 81,25% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 5,00. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 75,20% sehingga mendapat nilai 75 dengan skor 3,75, tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 79,58% sehingga mendapat nilai 75 dengan skor 3,75 dan di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 77,61% sehingga mendapat nilai 75 dengan skor 3,75. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima pada KSP Guna Prima Dana selama tahun memperoleh rasio rata-rata 78,41% dengan rerata skor yang diperoleh yaitu 4,06 dan merupakan skor yang cukup sehat. e. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Aspek kemandirian dan pertumbuhan KSP Guna Prima Dana pada tahun memperoleh skor 3,75 dengan rerata skor sebesar 3,75 dimana skor maksimalnya adalah 10. Skor tersebut dikategorikan sangat tidak sehat. Adapun penjelasan hasil perhitungan dan penskoran rasio-rasio dalam kemandirian dan pertumbuhan adalah sebagai berikut: (1) Rasio Rentabilitas Aset yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 1,65% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 0,75. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 1,67% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 0,75 tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 2,25% sehingga mendapat nilai 25 dengan skor 0,75 dan di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 1,87% sehingga mendapat nilai 25 dengan 0,75. Rasio rentabilitas aset pada KSP Guna Prima Dana selama tahun memperoleh rasio rata-rata 1,86% dengan rerata skor yang diperoleh yaitu 0,75 dan merupakan skor terendah. Skor maksimal yang dapat diperoleh yaitu 3,00; dengan rasio >10% berdasarkan peraturan penskoran. (2) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri yaitu berdasarkan analisis yang telah dilakukan, menunjukkan tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 8,41% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 3,00. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 8,29% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 3,00 tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 9,69% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 3,00 dan di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 9,55% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 3,00. Rasio rentabilitas modal sendiri pada KSP Guna Prima Dana selama tahun memperoleh rasio rata-rata 8,98% dengan rerata skor yang diperoleh yaitu 3,00 dan merupakan skor maksimal. (3) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 32,53% sehingga mendapat nilai 0 dengan skor 0. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 31,46% sehingga mendapat nilai 0 dengan skor 0 tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 28,51% sehingga mendapat nilai 0 dengan skor 0 dan di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 29,30% sehingga mendapat nilai 0 dengan skor 0. Rasio kemandirian operasional pelayanan pada KSP Guna Prima Dana selama tahun memperoleh rasio rata-rata 30,45% dengan rerata skor yang diperoleh yaitu 0 dan merupakan skor terendah. f. Aspek Jatidiri Koperasi Aspek jatidiri koperasi KSP Guna Prima Dana pada tahun memperoleh skor 6,50 dengan rerata skor sebesar 6,50 dimana skor maksimalnya adalah 10. Skor tersebut dikategorikan kurang sehat. Adapun penjelasan hasil perhitungan dan penskoran rasio-rasio dalam kemandirian dan pertumbuhan adalah sebagai berikut: (1) Rasio Partisipasi Bruto yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh sebesar 47% sehingga mendapat nilai 50 dengan skor 3,50. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 47,64% sehingga mendapat nilai 50 dengan skor 3,50 tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 46,39% sehingga mendapat nilai 50 dengan skor 3,50 dan di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 47,42% sehingga mendapat nilai 50 dengan skor 3,50. Rasio partisipasi bruto pada KSP Guna Prima Dana selama tahun memperoleh rasio rata-rata 47,11% dengan rerata skor yang diperoleh yaitu 3,50 dan merupakan skor yang rendah. Skor maksimal 7,00 diperoleh ketika rasio berada >75 berdasarkan peraturan penskoran. (2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota yaitu pada tahun 2012, rasio yang diperoleh

8 sebesar 31,99% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 3,00. Tahun 2013 rasio yang diperoleh sebesar 33,43% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 3,00 tahun 2014 rasio yang diperoleh sebesar 42,97% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 3,00 dan di tahun 2015 rasio yang diperoleh sebesar 42,63% sehingga mendapat nilai 100 dengan skor 3,00. Rasio promosi ekonomi anggota pada KSP Guna Prima Dana selama tahun memperoleh rasio rata-rata 37,75% dengan rerata skor yang diperoleh yaitu 3,00 dan merupakan skor maksimal.. 2. Analisis Kinerja Non Keuangan Kinerja non keuangan KSP Guna Prima Dana terdiri dari aspek manajemen yaitu manajemen umum, kelembagaan, permodalan, aktiva, dan likuiditas. Berikut penjelasan dari masing-masing analisis pengukuran kinerja non keuangan KSP Guna Prima Dana yaitu: a. Aspek Manajemen Aspek manajemen KSP Guna Prima Dana pada tahun memperoleh skor 14,4 dengan rerata skor sebesar 14,4 dimana skor maksimalnya 15. Adapun penjelasan hasil perhitungan dan penskoran komponen-komponen dalam aspek manajemen adalah sebagai berikut: (1) Manajemen Umum yaitu berdasarkan analisis yang telah dilakukan tentang perhitungan dan penskoran komponen manajemen umum tahun , dapat dilihat bahwa jumlah jawaban ya sebesar 12 jawaban dan skor yang diperoleh sebesar 3,00 pada masingmasing tahun. Hal ini dapat diartikan bahwa KSP Guna Prima Dana dalam mengelola kegiatan usaha secara umum sudah baik. (2) Manajemen Kelembagaan yaitu berdasarkan analisis yang telah dilakukan tentang perhitungan dan penskoran komponen manajemen kelembagaan tahun , dapat dilihat bahwa jumlah jawaban ya sebesar 6 jawaban pada masing-masing tahun dan skor yang diperoleh 3,00. Hal ini dapat diartikan bahwa KSP Guna Prima Dana dalam mengelola SDM dan sistem kerja sudah baik. (3) Manajemen Permodalan yaitu berdasarkan analisis yang telah dilakukan tentang penghitungan dan penskoran komponen manajemen permodalan tahun , dapat dilihat bahwa jumlah jawaban ya sebesar 4 jawaban dan skor yang diperoleh 2,40 pada masing-masing tahun. Hal ini dapat diartikan bahwa KSP Guna Prima Dana dalam mengelola permodalan dikegiatan usaha koperasi sudah baik. (4) Manajemen Aktiva yaitu berdasarkan analisis yang telah dilakukan tentang perhitungan dan penskoran komponen manajemen aktiva tahun , dapat dilihat bahwa jumlah jawaban ya sebesar 10 jawaban dan skor yang diperoleh sebesar 3,00 pada masingmasing tahun. Hal ini dapat diartikan bahwa, KSP Guna Prima Dana dalam mengelola pinjaman/perkreditan dari harta yang dimiliki pada USP sudah baik. (5) Manajemen Likuiditas yaitu berdasarkan analisis yang telah dilakukan tentang perhitungan dan penskoran komponen manajemen likuiditas tahun , dapat dilihat bahwa jumlah jawaban ya sebesar 5 jawaban dan skor yang diperoleh sebesar 3,00 pada masingmasing tahun. Hal ini dapat diartikan bahwa, KSP Guna Prima Dana dalam mengelola harta yang dimiliki dengan kewajiban jangka pendeknya terutama pada koperasi sudah baik. 3. Penetapan Kesehatan terhadap Pengukuran Kinerja Koperasi Simpan Pinjam Guna Prima Dana Tahun Hasil penilaian terhadap tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Guna Prima Dana pada tahun 2012 sampai dengan 2015 berturut memperoleh nilai sebesar 59,85; 60,1; 56,1; dan 58,1 dengan predikat koperasi dalam pengawasan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahawa tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Guna Prima Dana dari tahun berada pada kondisi menurun dengan rerata skor 58,53 karena keseluruhan skor pada tiap tahunnya berada pada rentang 51,00<x<66,00 dengan predikat dalam pengawasan.

9 Analisis Tendensi atau Kecenderungan Kinerja Keuangan dan Non Keuangan Koperasi menggunakan Analisis Trend. a. Tendensi Kinerja Keuangan KSP Guna Prima Dana Tendensi Kinerja Keuangan KSP Guna Prima Dana menunjukkan trend naik, trend turun, dan trend tetap. Rasio yang mengalami dua kecenderungan yaitu trend naik dan trend turun antara lain rasio modal sendiri terhadap total assets, rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko, rasio kecukupan modal sendiri, rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan, rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah, rasio beban operasi anggota terhadap partisipasi bruto, rasio beban usaha terhadap SHU Kotor, rasio efisiensi pelayanan, rasio kas, rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima, rasio rentabilitas aset, rentabilitas modal sendiri, rasio kemandirian operasional pelayanan, rasio partisipasi bruto dan rasio promosi ekonomi anggota. Rasio yang mengalami Trend tetap yaitu rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan dan rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan. b. Tendensi Kinerja Non Keuangan KSP Guna Prima Dana Tendensi Kinerja Non Keuangan KSP Guna Prima Dana menunjukkan trend tetap. Tendensi Kinerja Non Keuangan terdiri dari aspek manajemen yaitu, manajemen umum, kelembagaan, permodalan, aktiva dan likuiditas. Analisis trend aspek manajemen dari tahun yaitu cenderung tetap pada setiap aspek manajemen. Hal ini dapat diartikan bahwa KSP Guna Prima Dana dalam mengelola kegiatan usaha secara umum sudah baik. Analisis Perbandingan Persentase Per Komponen Laporan Keuangan Koperasi Menggunakan Analisis Common Size Hasil analisis Common size kinerja keuangan pada KSP Guna Prima Dana Kuta Selatan Kabupaten Badung menunjukkan bahwa pada sisi aktiva menunjukkan persentase aktiva lancar tertinggi terdapat pada tahun 2015 yaitu sebesar 96,94% dari total aktivanya, dan terendah terdapat pada tahun 2012 sebesar 95,74% dari total aktivanya. Kontribusi yang paling besar berasal dari pos kas yaitu sebesar 27% dari total aktivanya, artinya bahwa setiap Rp 100,- total aktiva yang diinvestasikan pada kas sebesar Rp 27,-. Proporsi nilai aktiva tetap menunjukkan persentase tertinggi pada tahun 2012 sebesar 4,04% dari total aktivanya dengan kontribusi paling besar terdapat pada pos aktiva tetap sebesar 66% dari total aktivanya, artinya bahwa setiap Rp 100,- total aktiva diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap sebesar Rp 66,-. Hasil perhitungan pada pos kewajiban dan ekuitas yang terdiri dari kewajiban dan ekuitas. Persentase kewajiban tertinggi yaitu pada tahun 2012 sebesar 85,87% dengan kontribusi terbesar terdapat pada pos simpanan berjangka koperasi yang diterima sebesar 59,72 dari total kewajiban dan ekuitas. Artinya, setiap Rp 100,- total kewajiban dan ekuitas dibiayai dari simpanan berjangka koperasi sebesar Rp 59,72,-. Item pos simpanan berjangka koperasi ini merupakan item yang memiliki prosentase tertinggi dibandingkan dengan item-item yang lain seperti Tabungan Dana Prima, Tabungan Berencana, Tabungan Wajib, Dana-Dana, dan Pasiva Titipan. Proporsi kekayaan bersih tertinggi terdapat pada tahun 2014 yaitu sebesar 14,9% dengan kontribusi terbesar diperoleh dari SHU setelah pajak sebesar 1,68% dari total kewajiban dan ekuitas artinya setiap Rp 100,- total kewajiban dan ekuitas dibiayai dari dana SHU setelah pajak sebesar Rp 1,68,- dan simpanan jasa anggota sebesar 4,86% dari total kewajiban dan ekuitas artinya setiap Rp 100,- total kewajiban dan ekuitas dibiayai dari dana simpanan jasa anggota sebesar Rp 4,86,-. Analisis Common Size pada laporan perhitungan hasil usaha, dimana jumlah persentase pendapatan operasional tertinggi yaitu pada tahun 2014 sebesar 186,44% dengan kontribusi terbesar diperoleh dari pos pendapatan bunga pinjaman sebesar 86,16% dari total pendapatan operasional yang artinya setiap Rp 100,- total pendapatan operasional maka diperoleh dari pendapatan bunga pinjaman sebesar Rp 86,16.-.dan terendah

10 terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 100% dari total pendapatan operasionalnya. Persentase Biaya Produksi tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebesar 56,62% dari total pendapatan operasional yang artinya setiap Rp 100,- total pendapatan operasional diperoleh dari biaya produksi sebesar Rp 56,62,- dan yang terendah pada tahun 2012 sebesar 52,55% dari total pendapatan operasional yang artinya setiap Rp 100,- total pendapatan operasional diperoleh dari biaya produksi sebesar Rp 52,55%. Persentase Biaya Operasional tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 33,66% dari total pendapatan biaya operasional sebesar Rp 33,66,-dan yang terendah pada tahun 2014 yaitu sebesar 28,79% dari total pendapatan biaya operasional sebesar Rp 28,79,-. Persentase pendapatan lain-lain terbesar terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 24% dari total pendapatan pendapatan lain-lain sebesar Rp 24,- dan yang terendah pada tahun 2015 yaitu sebesar 15% dari total pendapatan biaya operasional sebesar Rp 15,-. Persentase Biaya Non-Operasional terbesar terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar -86% dari total pendapatan biaya non-operasional sebesar Rp -86,- dan yang terendah pada tahun 2012 yaitu sebesar -1,19% dari total pendapatan biaya non-operasional sebesar Rp -1,19,-. Persentase SHU sebelum pajak tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 15,64% dari total pendapatan biaya non-operasional sebesar Rp 15,64,- dan terendah pada tahun 2012 yaitu sebesar 12,51% dari total pendapatan biaya non-operasional sebesar Rp 12,51, Persentase SHU setelah pajak terbesar terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 11,73% dari total pendapatan biaya non-operasional sebesar Rp 11,73,- dan terendah pada tahun 2013 yaitu sebesar 9,38 dari total pendapatan biaya non-operasional sebesar Rp 9,38,-. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan penelitian berdasarkan analisis data pada pembahasan dan hasil penelitian yang telah dilakukan yakni: Pengukuran Kinerja Koperasi Simpan Pinjam Guna Prima Dana Kuta Selatan Kabupaten Badung tahun adalah sebagai berikut: Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan KSP Guna Prima Dana yakni (1) aspek permodalan, kualitas permodalan KSP Guna Prima Dana tahun mempunyai rerata skor 4,95 dimana skor maksimalnya sebesar 15. Hal ini berarti KSP Guna Prima Dana memiliki permodalan yang dikategorikan dengan predikat tidak sehat. (2) aspek kualitas aktiva produktif, kualitas aktiva produktif KSP Guna Prima Dana tahun mempunyai rerata skor 17,75 dimana skor maksimalnya sebesar 25. Hal ini berarti KSP Guna Prima Dana memiliki kualitas aktiva produktif yang dikategorikan dengan predikat cukup sehat. (3) aspek efisiensi, kualitas permodalan KSP Guna Prima Dana tahun mempunyai rerata skor 4,0 dimana skor maksimalnya sebesar 10. Hal ini berarti KSP Guna Prima Dana dalam memberikan efisiensi pelayanan kepada anggotanya dikategorikan dengan predikat tidak sehat. (4) aspek likuiditas, kualitas permodalan KSP Guna Prima Dana tahun mempunyai rerata skor 7,18 dimana skor maksimalnya sebesar 15. Hal ini berarti KSP Guna Prima Dana memiliki

11 likuiditas yang dikategorikan dengan predikat tidak sehat. (5) aspek kemandirian dan pertumbuhan, kualitas permodalan KSP Guna Prima Dana tahun mempunyai rerata skor 3,75 dimana skor maksimalnya sebesar 10. Hal ini berarti KSP Guna Prima Dana dalam menghasilkan laba dan kemandirian permodalan dikategorikan dengan predikat sangat tidak sehat. (6) aspek jatidiri koperasi, kualitas permodalan KSP Guna Prima Dana tahun mempunyai rerata skor 6,50 dimana skor maksimalnya sebesar 10. Hal ini berarti KSP Guna Prima Dana dalam memberikan manfaat ekonomi kepada anggotanya dikategorikan dengan predikat tidak sehat. Analisis Pengukuran Kinerja Non Keuangan (1) aspek manajemen, kualitas manajemen KSP Guna Prima Dana tahun mempunyai rerata skor 14,4 dimana skor maksimalnya sebesar 15. Hal ini berarti KSP Guna Prima Dana memiliki pengelolaan kegiatan koperasi yang dikategorikan dengan predikat sehat. Hasil penilaian terhadap tujuh aspek yang telah dilakukan, maka tingkat kesehatan KSP Guna Prima Dana pada tahun 2012 sampai dengan 2015 berturut memperoleh nilai sebesar 59,85; 60,1; 56,1; dan 58,1 dengan predikat koperasi dalam pengawasan. Analisis Trend Kinerja KSP Guna Prima Dana mengalami tiga kecenderungan yaitu trend naik, trend turun, dan trend tetap. Analisis Common Size KSP Guna Prima Dana menunjukkan hasil analisis kinerja yang kurang baik. Perubahan pada pos-pos laporan keuangan KSP Guna Prima Dana lebih banyak menunjukkan penurunan khususnya pada SHU bersihnya, yang mana SHU merupakan hasil akhir dari kegiatan usaha yang dijalankan pada suatu periode tertentu. Saran Berdasarkan simpulan yang telah didapatkan dari hasil analisis pengukuran kinerja KSP Guna Prima Dana tahun , maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: Hasil penelitian yang telah didapatkan terdapat beberapa komponen yang dikategorikan dengan predikat tidak sehat, yaitu aspek permodalan, aspek efisiensi, aspek likuiditas, dan aspek jatidiri koperasi. Oleh karena itu disarankan agar KSP Guna Prima Dana meningkatkan jumlah pinjaman dari luar dan meningkatkan jumlah anggotanya untuk menambah jumlah modal sendiri, sehingga modal yang dimiliki dapat menjamin pinjaman berisiko; perlu memperhatikan lagi peningkatan komponen modal sendiri dan total assets dalam Neraca agar Modal Tertimbang dan ATMR yang dimiliki semakin berkualitas serta meningkatkan prinsip kehati-hatian pada koperasi dalam memberikan pinjaman; serta perlu meningkatkan lagi kelancaran pengembalian pinjaman yang telah disalurkan dengan cara mempertegas aturan pengembalian pinjaman. Terkait aspek efisiensi dan jatidiri koperasi, agar setiap tahunnya pelayanan yang dilakukan oleh karyawan terhadap anggota koperasi semakin ditingkatkan lagi dan dalam memberikan manfaat ekonomi kepada anggota masih rendah agar ditingkatkan lagi di tahun-tahun berikutnya melalui peningkatan partisipasi bruto anggotanya. Aspek kemandirian dan pertumbuhan yang dikategorikan dengan predikat sangat tidak sehat. Oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi modal sendiri yang dimiliki serta mengoptimalkan kegiatan usaha koperasi agar mendatangkan keuntungan yang lebih besar dengan lebih memperhatikan serta meningkatkan lagi kinerja modal yang ada dalam perolehan laba; lebih memaksimalkan lagi partisipasi simpanan pokok, simpanan wajib dan transaksi pelayanan koperasi oleh anggota untuk meningkatkan perolehan SHU bagian anggota agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggota. DAFTAR PUSTAKA Mayasari, Nurul Eka Analisis Pengukuran Kinerja Koperasi (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Kabupaten Blora). Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

12 Ihsan, Sukardi Pengukuran Kinerja Koperasi. Semarang: Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia Koperasi GKPRI Jawa Tengah. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomer 06/Per/Dep.6/IV/2016 Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi (Online) Tersedia di (Diakses pada tanggal 6 Februari 2017). Mulyadi Akuntansi Manajemen. Jakarta: Erlangga. Mulyadi dan Jhonny S Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen: Sistem Pelipatgandaan Kinerja. Yogyakarta: Aditya Media. Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Pasal 4 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian. Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Sukmadinata Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rmaja Rosdakarya.

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM NUSA ABADI SINGARAJA TAHUN 2013-2015 DENGAN MENGGUNAKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/PER/M.KUKM/XII/2009

Lebih terperinci

Kata kunci: tingkat kesehatan, koperasi simpan pinjam, jatidiri koperasi

Kata kunci: tingkat kesehatan, koperasi simpan pinjam, jatidiri koperasi Analisis Kesehatan Koperasi... (Dwi Herprasetyo) ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KPRI NAGARA NGAGLIK SLEMAN TAHUN 2014-2016 Dwi Herprasetyo Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

TINGKAT KESEHATAN KSP. MADANI NTB ABSTRACT

TINGKAT KESEHATAN KSP. MADANI NTB ABSTRACT TINGKAT KESEHATAN KSP. MADANI NTB I Nengah Arsana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram ABSTRACT The title of study is "Analysis of Soundness KSP. Madani NTB ". This study aims to quantify the level

Lebih terperinci

Tri Dewi Eindrias Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya Malang Еmail: ABSTRACT

Tri Dewi Eindrias Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Univеrsitas Brawijaya Malang Еmail: ABSTRACT ANALISA TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERDASARKAN PERATURAN NOMOR: 06/PER/DEP.6/IV/2016 (Studi Pada Koperasi Simpan Pinjam Bahagia Kota Kediri) Tri Dewi Eindrias Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 3 Nomor 1 EdisiFebruari 2018 ( )

YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 3 Nomor 1 EdisiFebruari 2018 ( ) ANALISIS ASPEK-ASPEK PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA KUD KARYA MUKTI DESA KARYA HARAPAN MUKTI KECAMATAN PELEPAT ILIR KABUPATEN BUNGO ----------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi yang berawal dari kata co yang berarti bersama dan operation yang berarti bekerja, sehingga koperasi

Lebih terperinci

Idham Kholid Sri Mangesti Rahayu Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Idham Kholid Sri Mangesti Rahayu Fransisca Yaningwati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/PER/M.KUKM/XII/2009 (Studi pada Koperasi Simpan Pinjam Adi Wiyata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut pendapat Darsono (2010: 47), Kinerja Keuangan adalah hasil kegiatan perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka

Lebih terperinci

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam (KSP/USP) Koperasi haruslah dikelola agar sehat sehingga meningkatkan citra dan kredibilitas kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi sebagai lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Aike Mariya Anusasanawati (2009). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun perhitungan rasio masing-masing aspek dalam menentukan tingkat kesehatan koperasi dapat dilihat dari data laporan keuangan tahun buku 2013. 4.2 Aspek Permodalan c.

Lebih terperinci

Oleh: Istiqomah (NPM : ), Suradi ABSTRACT

Oleh: Istiqomah (NPM : ), Suradi ABSTRACT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KESEHATAN KOPERASI ( Studi Kasus Pada Koperasi Simpan Pinjam Bhina Raharja Cabang Pembantu Karangpandan ) Oleh: Istiqomah (NPM : 201015006), Suradi ABSTRACT

Lebih terperinci

NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Masodah,SE.,MMSi

NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Masodah,SE.,MMSi ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PADA KOPERESI PEGAWAI BADAN PEMERIKSAAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA ( BPK RI ) BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH No.14/Per/M.KUKM/XII/2009

Lebih terperinci

Putri Handayani. Abstraksi

Putri Handayani. Abstraksi PENILAIAN KINERJA KOPERASI KARYAWAN PURI SAKTI GRUP BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO.14/PER/M.KUKM/XII/2009 PERFORMANCE ASSESSMENT OF KOPERASI PURI SAKTI GRUP BASED ON GOVERNMENT REGULATION NO.14/PER/M.KUKM/XII/2009

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari bahasa inggris yaitu co-operation. Co-operation berarti suatu bentuk perusahaan yang didirikan oleh orang-orang tertentu,

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA TUWUH BLORA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NOMOR: 14/Per/M.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA TUWUH BLORA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NOMOR: 14/Per/M. ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA TUWUH BLORA BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NOMOR: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Dedi Wijaya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Slamet

Lebih terperinci

Nur Fatimah 1), Kun Ismawati 2) Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA 2) Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA

Nur Fatimah 1), Kun Ismawati 2) Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA 2) Dosen Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN MENGGUNAKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 14/PER/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus pada

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI GOTONG ROYONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR UNTUK TAHUN 2015 ABSTRACT

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI GOTONG ROYONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR UNTUK TAHUN 2015 ABSTRACT ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI GOTONG ROYONG DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR UNTUK TAHUN 2015 Enggar Prasetyo 1), P.W. Agung Diponegoro 2) 1) Mahasiswa Progdi

Lebih terperinci

FINANCIAL HEALTH ANALYZE OF CITRA BEKISAR TELKOM SURABAYA EMPLOYEES COOPERATION. Oleh: Rr Vania Primadiptha Mahardani

FINANCIAL HEALTH ANALYZE OF CITRA BEKISAR TELKOM SURABAYA EMPLOYEES COOPERATION. Oleh: Rr Vania Primadiptha Mahardani FINANCIAL HEALTH ANALYZE OF CITRA BEKISAR TELKOM SURABAYA EMPLOYEES COOPERATION Oleh: Rr Vania Primadiptha Mahardani 105020307111036 Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Unti Ludigdo, Ak., CA ABSTRACT This research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Variabel Variabel Definisi Operasional Rumus Permodalan Kualitas Aktiva Produktif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari kata Co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan berkaitan dengan tingkat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan berkaitan dengan tingkat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan berkaitan dengan tingkat kesehatan KSP/USP yang dijadikan objek penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa total

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI TKBM SAMUDERA NUSANTARA PELABUHAN BANJARMASIN TAHUN 2013 s.d

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI TKBM SAMUDERA NUSANTARA PELABUHAN BANJARMASIN TAHUN 2013 s.d ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN KOPERASI TKBM SAMUDERA NUSANTARA PELABUHAN BANJARMASIN TAHUN 2013 s.d. 2016 Oleh : ANITA C0C114245 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SETIA BHAKTI WANITA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SETIA BHAKTI WANITA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SETIA BHAKTI WANITA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : BELLA NOVRITA AREA NIM : 2012410814 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2015 Latar Belakang Pada

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAHLIA KENDAL TAHUN BUKU

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAHLIA KENDAL TAHUN BUKU ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM DAHLIA KENDAL TAHUN BUKU 2009 2011 Dewi Amalia Nur Bisyara Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Lebih terperinci

APLIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI DALAM PENILAIAN KESEHATAN KSP/ USP KOPERASI

APLIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI DALAM PENILAIAN KESEHATAN KSP/ USP KOPERASI APLIKASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI DALAM PENILAIAN KESEHATAN KSP/ USP KOPERASI TUJUAN PEMBELAJARAN 1. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN Diharapkan peserta mengerti dan memahami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang dilakukan oleh Fandy Adi Putra dengan judul Analisis Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang dilakukan oleh Fandy Adi Putra dengan judul Analisis Kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Tinjauan dari penelitian terdahulu yang dijadikan pertimbangan adalah penelitian yang dilakukan oleh Fandy Adi Putra dengan judul Analisis Kinerja Keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN (Skripsi) Oleh MUHAMMAD RIDWAN AFIF

ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN (Skripsi) Oleh MUHAMMAD RIDWAN AFIF ANALISIS PENILAIAN KESEHATAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DI KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010-2012 (Skripsi) Oleh MUHAMMAD RIDWAN AFIF FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI KARYAWAN PANGAN UTAMA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK CABANG PALEMBANG

ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI KARYAWAN PANGAN UTAMA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK CABANG PALEMBANG ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI KARYAWAN PANGAN UTAMA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK CABANG PALEMBANG Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI KOPANESA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI KOPANESA ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI KOPANESA ARVIATI ELNAMITA 090462201041 FAKULTAS EKONOMI, JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27 Ni Putu Sastrawati Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

¹Nyoman Adi Suadnyana Putra, ¹Ni Kadek Sinarwati, S.E, M.Si, Ak, ²Dr. Edy Sujana, M.Si,Ak

¹Nyoman Adi Suadnyana Putra, ¹Ni Kadek Sinarwati, S.E, M.Si, Ak, ²Dr. Edy Sujana, M.Si,Ak Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 07 No. 01 Tahun 2017) ANALISIS TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM KSU TUNAS MUDA TAHUN 2015 BERDASARKAN Permen M.KUKM NO. 14/Per/M. KUKM/XII/2009 (Studi Kasus Pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. didirikan oleh orang perseorangan atau badanhukum koperasi, dengan pemisahan

BAB II LANDASAN TEORI. didirikan oleh orang perseorangan atau badanhukum koperasi, dengan pemisahan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Koperasi Menurut Undang-Undang Perkoperasian Bab 1 pasal 1tahun 2012 koperasi mempunyai pengertian sebagai berikut: Koperasiadalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Fahmi (2013:2) menyatakan bahwa: Laporan Keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE - Nur Fitria Habibah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 TENTANG Draft Htl Maharani Agustus 2008 PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI GIRI SARI SEDANA DI MENGWI. I Made Agus Putrayasa Ni Wayan Kurnia Dewi I Wayan Purwanta Suta

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI GIRI SARI SEDANA DI MENGWI. I Made Agus Putrayasa Ni Wayan Kurnia Dewi I Wayan Purwanta Suta Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol 11. No. 2 Juli 201 11 ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI GIRI SARI SEDANA DI MENGWI I Made Agus Putrayasa Ni Wayan Kurnia Dewi I Wayan Purwanta Suta Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS KNERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) BINA USAHA UTAMA TAHUN

ANALISIS KNERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) BINA USAHA UTAMA TAHUN ANALISIS KNERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) BINA USAHA UTAMA TAHUN 2012 2014 Risci Dwi Deniyanto Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula Raya No 5 Semarang 2212201101923@mhs.dinus.ac.id

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TEGAS SMP NEGERI WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TEGAS SMP NEGERI WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN Penilaian Tingkat Kesehatan (Kurnia Purnamasari) 51 PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TEGAS SMP NEGERI WONOSARI GUNUNGKIDUL TAHUN 2013-2015 AN ASSESSMENT OF THE SOUNDNESS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pelaksanaannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pelaksanaannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Koperasi Pemerintah melaksanakan pembangunan dibidang Ekonomi dengan tujuan menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam pelaksanaannya pemerintah berusaha

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya KSU Sejahtera Bersama Tapin KSU Sejahtera Bersama Tapin didirikan di Desa Tangkawang Baru Kecamatan Bakarangan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia memiliki Tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah

Lebih terperinci

ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KPRI NAGARA NGAGLIK SLEMAN TAHUN

ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KPRI NAGARA NGAGLIK SLEMAN TAHUN ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KPRI NAGARA NGAGLIK SLEMAN TAHUN 2014-2016 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Univesitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PADA PRIMKOP KARTIKA BENTENG EMAS PALEMBANG

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PADA PRIMKOP KARTIKA BENTENG EMAS PALEMBANG ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PADA PRIMKOP KARTIKA BENTENG EMAS PALEMBANG PROPOSAL LAPORAN AKHIR Laporan Akhir Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Laporan Akhir Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN STUDI KASUS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PUTRI MANUNGGAL KOTA SUKOHARJO

ANALISIS KINERJA KEUANGAN STUDI KASUS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PUTRI MANUNGGAL KOTA SUKOHARJO ANALISIS KINERJA KEUANGAN STUDI KASUS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) PUTRI MANUNGGAL KOTA SUKOHARJO Enok Setyowati Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Jl.Bima V No. 244 Semarang

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu 2. Pengumpulan Data 23 III. METODE KAJIAN 1. Lokasi dan Waktu Tugas akhir ini dilaksanakan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat sebagai salah satu daerah penerima dana stimulan Program Pengembangan KSP Sektoral, P3KUM dan Program

Lebih terperinci

NALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI X DI KABUPATEN GRESIK TAHUN BUKU 2008-2010

NALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI X DI KABUPATEN GRESIK TAHUN BUKU 2008-2010 i NALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI X DI KABUPATEN GRESIK TAHUN BUKU 2008-2010 RANGKUMAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan

Lebih terperinci

Priest Winka Sajida Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang

Priest Winka Sajida Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang PENILAIAN KINERJA KOPERASI KARYAWAN HARAPAN SEJAHTERA TULUNGAGUNG BERDASARKAN PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN UKM NO. 14/PER/M.UKM/XII/2009 (Periode Pengamatan Tahun 2010-2013) Priest Winka Sajida

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR Oleh: Supriana S1 Akuntansi Parman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Aike Mariya (2009) Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian koperasi berdasarkan Undang-Undang no. 17 tahun 2012 pasal 1 disebutkan bahwa : Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI WANITA SERBA USAHA SETIA BUDI WANITA KOTA MALANG

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI WANITA SERBA USAHA SETIA BUDI WANITA KOTA MALANG ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI WANITA SERBA USAHA SETIA BUDI WANITA KOTA MALANG SKRIPSI Oleh: Dara Eginda 201010160311170 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 2014 ANALISIS KINERJA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan 64 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS

Bisma, Vol 1, No. 11, Maret 2017 KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS KINERJA KEUANGAN PADA KANTOR PUSAT CREDIT UNION KELING KUMANG BERDASARKAN RASIO SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS ABSTRAKSI Anyap kk.anyap@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak Credit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Subandi (2011) Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala

Lebih terperinci

ABSTRACT. Lalu Mimbar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram

ABSTRACT. Lalu Mimbar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM Mataram ANALISIS KINERJA FINANSIAL DITINJAU DARI ASPEK LIKUIDITAS SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) MITRA LESTARI GERUNG LOMBOK BARAT Lalu Mimbar Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KOPERASI SERBA USAHA BANGUN SEJAHTERA TAHUN BUKU 2014

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KOPERASI SERBA USAHA BANGUN SEJAHTERA TAHUN BUKU 2014 ANALISIS TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KOPERASI SERBA USAHA BANGUN SEJAHTERA TAHUN BUKU 2014 Deftiani Maryo Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 35.3/Per/M.KUKM/X/2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH DAN UNIT JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

Penilaian Kinerja Koperasi Serba Usaha Karyawan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2011

Penilaian Kinerja Koperasi Serba Usaha Karyawan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2011 Penilaian Kinerja Koperasi Serba Usaha Karyawan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2011 Performance s Assessment of Multipurpose Cooperative of Government Employees of Semarang City Period 2011 MARGARET SETYOWATI

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan. YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Analisis Kondisi dan Kinerja Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis YANANTO MIHADI PUTRA, S.E., M.Si. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Abstrak Pengertian dan pentingnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan, Landasan dan Asas, serta Nilai dan Prinsip- Prinsip Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Pengertian Koperasi menurut Hendar dan Kusnadi (2005:18) adalah :

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA Tya Laras Satyastri e-mail : 212201101831@mhs.dinus.ac.id Program Studi Akuntansi, Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 TENTANG Draft Htl Maharani Agustus 2008 PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI

Lebih terperinci

ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI PADA UNIT SIMPAN PINJAM KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERIODE Disusun oleh : Nadhia Hanna Faratissa

ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI PADA UNIT SIMPAN PINJAM KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERIODE Disusun oleh : Nadhia Hanna Faratissa ABSTRAK PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI PADA UNIT SIMPAN PINJAM KPRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERIODE 2012-2014 Disusun oleh : Nadhia Hanna Faratissa Dosen Pembimbing : Dr. Achmad Helmy Djawahir, S.E. Penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU 1 ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU 2006-2007 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI SEJAHTERA BUSUNGBIU TAHUN 2016

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI SEJAHTERA BUSUNGBIU TAHUN 2016 ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI PEGAWAI NEGERI SEJAHTERA BUSUNGBIU TAHUN 2016 Luh Diana Puspitayani Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Faktor yang Mempengaruhinya

Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Faktor yang Mempengaruhinya Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Faktor yang Mempengaruhinya Nurita Indriawati Fakultas Ekonomi; Universitas Negeri Malang; Malang; Indonesia Agung Winarno Trisetia Wijijayanti Fakultas Ekonomi;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PUSTAKA. Istilah Koperasi berasal dari bahasa Latin Cooperate yang. bersama-sama. Menurut Revrisond Baswir (2000:2) dalam bukunya

BAB II LANDASAN PUSTAKA. Istilah Koperasi berasal dari bahasa Latin Cooperate yang. bersama-sama. Menurut Revrisond Baswir (2000:2) dalam bukunya BAB II LANDASAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Koperasi Secara Umum a. Pengertian Koperasi Istilah Koperasi berasal dari bahasa Latin Cooperate yang dalam bahasa Inggris Cooperation. Co artinya bersama dan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 PENUTUP. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan atas hasil penelitian dan pembahasan pada bab bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Analisis Common size statement Hasil analisis Common

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI

ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI ANALISIS PERKEMBANGAN MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN PINJAMAN UNTUK MENINGKATKAN SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU MANDIRI TEBING TINGGI Oleh: Putri Dewi S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan, Parman Tarigan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia. Usaha pemerintah untuk membangun perekonomian masyarakat Indonesia selama ini, termasuk saat menghadapi

Lebih terperinci

Suci Rahmadani 1, Sri Kartikowati 2, RM Riadi 3 No HP

Suci Rahmadani 1, Sri Kartikowati 2, RM Riadi 3    No HP 1 HEALTH ANALYSIS UNIT RURAL COOPERATIVE " MELATI " IN THE VILLAGE EMPAT BALAI KUOK DISTRICT BY MINISTER OF COOPERATION AND SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA NUMBER. 14 / PER /

Lebih terperinci

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG Ketua : Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc / 0012047414 Anggota

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN UMKM RI NOMOR: 14/Per/M.KUKM/VII/2009 PADA KP-RI SUMEKAR SUMENEP

KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN UMKM RI NOMOR: 14/Per/M.KUKM/VII/2009 PADA KP-RI SUMEKAR SUMENEP KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN UMKM RI NOMOR: 14/Per/M.KUKM/VII/2009 PADA KP-RI SUMEKAR SUMENEP Aprilina Susandini 1, Nuri Fatmawati 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut UU No.25 tahun 1992 pengertian koperasi yaitu: Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Pada Koperasi Simpan Pinjam Cendrawasih Kecamatan Gubug Tahun Buku 2011

Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Pada Koperasi Simpan Pinjam Cendrawasih Kecamatan Gubug Tahun Buku 2011 Analisis Tingkat Kesehatan Koperasi Pada Koperasi Simpan Pinjam Cendrawasih Kecamatan Gubug Tahun Buku 2011 The Analysis Of Health Level Of Koperasi Simpan Pinjam District Gubug in 2011 MISBACHUL MUNIR

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA KOPERASI WANITA KARTINI PRAYA DAN KOPERASI WANITA KIBLAT PRAYA PERIODE )

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA KOPERASI WANITA KARTINI PRAYA DAN KOPERASI WANITA KIBLAT PRAYA PERIODE ) ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA KOPERASI WANITA KARTINI PRAYA DAN KOPERASI WANITA KIBLAT PRAYA PERIODE 2010-2014) Okta Viana 1, Drs. Hermanto MBA, DBA 2, Drs. H. Burhanudin, M.

Lebih terperinci

ANALISA KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI SUNAN KUMBUL KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO

ANALISA KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI SUNAN KUMBUL KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO ANALISA KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) PADA KPRI SUNAN KUMBUL KECAMATAN SAWOO KABUPATEN PONOROGO LISA SULISTYANINGSIH Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang Luv_sasha27@yahoo.com

Lebih terperinci

Ni Komang Ike Yasa Dewi. Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia.

Ni Komang Ike Yasa Dewi. Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia. TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM MANDALA AMERTA SEDANA (KSP MAS) KELURAHAN BANJAR JAWA KECAMATAN BULELENG TAHUN 2015 Ni Komang Ike Yasa Dewi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) REJOSARI KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) REJOSARI KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU 1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) REJOSARI KELURAHAN REJOSARI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU Novida Warda 1, Caska 2, Gani Haryana 3 Email. novidawarda@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB

PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB GaneÇ Swara Vol. No. Maret 6 PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB ABSTRAK SAHRUL IHSAN Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani

Lebih terperinci

Draft Htl Maharani Agustus 2008

Draft Htl Maharani Agustus 2008 Draft Htl Maharani Agustus 2008 PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 20/Per/M.KUKM/XI/2008 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang

BAB 2. Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis. yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang BAB 2 Tinjauan Teoretis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Koperasi 1. Definisi Koperasi Sumarsono (2003) menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang

Lebih terperinci

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan

Kata kunci: Modal Kerja dan Omset Penjualan 1 ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN KOPERASI PADA KP-RI KARYA HUSADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER TAHUN BUKU 2009-2012 Siti Solaiha *, Drs. Sutrisno Djaja.

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI WANITA KELUARGA PUSRI (KWKP) PALEMBANG

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI WANITA KELUARGA PUSRI (KWKP) PALEMBANG ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI WANITA KELUARGA PUSRI (KWKP) PALEMBANG Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat Menyelesaikan pendidikan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ilwin Husain 1, Zulkifli Bokiu 2, Mahdalena 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2012): laporan keuangan meliputi

Lebih terperinci

ANALISIS RENTABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM BALO TORAJA KSP. BALO TA. Imran Ukkas¹ Wirda Ayu Ningsi²

ANALISIS RENTABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM BALO TORAJA KSP. BALO TA. Imran Ukkas¹ Wirda Ayu Ningsi² ANALISIS RENTABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM BALO TORAJA KSP. BALO TA Imran Ukkas¹ Wirda Ayu Ningsi² No. HP 081343665845¹ ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisa

Lebih terperinci

Dedeh Sri Sudaryanti a, *, Nana Sahroni b. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, Jl. Siliwangi No.24 Tasikmalaya, Indonesia

Dedeh Sri Sudaryanti a, *, Nana Sahroni b. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi, Jl. Siliwangi No.24 Tasikmalaya, Indonesia Jurnal Ekonomi Manajemen Volume 3 Nomor 1 (Mei 2017) 1-10 http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jem ISSN 2477-2275 (Print) ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERDASARKAN ASPEK PERMODALAN, MANAJEMEN,

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) FEBE APRILIA MARPAUNG WILFRED S. MANOPPO DANTJE KELES Abstract. This study aims to assess the financial

Lebih terperinci