BAB IV HASIL PENELITIN DAN PEMBAHASAN. kecamatan yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Kecamatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIN DAN PEMBAHASAN. kecamatan yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Kecamatan"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Telaga Biru Sejarah Singkat Lokasi Penelitian Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu kecamatan yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Kecamatan Telaga Biru dibentuk pada tahun 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gorontalo Nomor 25 tahun 2001 sebagai tindak lanjut dari pelaksanaannya Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822). Kecamatan Telaga Biru merupakan pemekaran dari Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo yang pada awalnya adalah desa telaga biru. Pada awal pemekaran, Kecamatan Telaga Biru terdiri dari 10 desa, yaitu Desa Telumelito, Dumati, Pentadio Barat, Pentadio Timur, Ulapato A, Ulapato B, Lupoyo, Dulamayo Utara, Pantungo, dan Tuladenggi. Pada tahun 2002 Kecamatan Telaga Biru mendapat penambahan desa yaitu Desa Modeludu yang merupakan pemekaran dari Desa Ulapato B, kemudian pada tahun 2008 Desa Tinelo dan Timuato yang merupakan pemekaran dari Desa Ulapato A, Tahun 2010 Desa Tapaluluo yang merupakan pemekaran dari Desa Dulamayo Utara, dan pada tahun 2011 desa Tonala merupakan pemekaran dari Desa Modeludu. Sampai saat ini Kecamatan Telaga Biru terdiri Dari 15 Desa. 41

2 Visi dan Misi Pemerintah Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo adalah merupakan salah satu instansi pemerintah yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, dan memiliki Visi dan Misi sebagai berikut : Visi : Terwujudnya Pemerintah Kecamatan Telaga Biru Yang Prosfektif, Professional, Responsif Efektif, dan Inovatif Misi : 1. Mewujudkan Peningkatan Pelayanan Prima (Exelent Service) 2. Menciptakan sistim Pemerintahan yang baik dan Demokratis 3. Mewujudkan Pengembangan Potensi Wilayah Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup Struktur Organisasi Suatu organisasi maupun suatu instansi dimana saja memiliki garis struktural yang mengatur sistem serta aturan yang ada dalam instansi tersebut. Semuanya itu ada dalam suatu struktur yang biasanya dipakai dalam periode tertentu. Struktur organisasi yang baik memungkinkan pimpinan mensosialisasikan segala yang ditempuh yang selanjutnya akan dilaksanakan oleh seluruh komponen organisasi. Kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan merupakan keputusan yang harus dilakukan bawahan secara operasional dilapangan. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut mendapatkan pengawasan dari pimpinan organisasi, sebagai bagian dari upaya yang menciptakan mekanisme kerja secara efektif dan efisien. Dalam organisasi terdapat tiga faktor atau unsur penting, yaitu : Adanya sekelompik orang Adanya hubungan dan pembagian kerja diantara mereka

3 43 Adanya tujuan yang ingin dicapai Dalam suatu organisasi dengan segala aktifitasnya, terdapat hubungan diantara orang yang menjalankan aktifitas tersebut. Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi makin kompleks juga hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing dengan struktur organisasi, yang menjadi dasar adalah pembagian kekuasaan dan tanggung jawab. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Pemerintah Daerah, maka Struktur Organisasi Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo sebagai berikut : Struktur Organisasi Kecamatan Telaga Biru CAMAT YUDHI ABDULLATIEF, SE SEKCAM Yusuf UI Kasie Pemerintahan Hasan K. Harun,SE Kasie PMD Husen Haras, Se Kasie Trantib Maryam Kidu Kasie Umum Fauzia N. Adu, SE Kasie Kesos Rano Naki, M. Pd Staf Staf Staf Staf Staf Hartati Hulalata Yos Sudarso Ishak, S.Sos Hilda Hiola Kasnawati N. Pade, A.Md Ha. Ruiah Hilala Anis Widianti, S.Sos Rosman Huntua Fitry Djafar Zumriah Usu, S.IP Maya Lihawa, S.Sos Mahmudin, S.IP Aisha Tuu Kadir NurLaila Hiola, S.IP Djemi Dj. Ibrahim Zarman M. Alulu, ST Sarman Hasan Fatrah Abdul Wahid Husein Rahman Nakude Alvian Adju Iwan Tahir, S.IP

4 Keadaan Pegawai Pegawai Kantor Camat Telaga Biru saat ini berjumlah 31 orang yang terdiri dari 26 orang Pegawai Negeri Sipil dan 5 orang pegawai kontrak. Dari jumlah tersebut pegawai Kantor Camat Telaga Biru Daerah Kabupaten Gorontalo dapat diklasifikasikan menurut : a. Susunan Kepangkatan dan Golongan 1. Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil berjumlah 26 orang terdiri dari : Golongan III/D : 3 orang, Golongan III/C : 2 orang, Golongan III/B : 3 orang, Golongan III/A : 5 orang, Golongan II/D : 1 orang, Golongan II/C : 1 orang, Golongan II/B : 1 orang, Golongan II/A : 9 orang, Golongan I/C : 1 orang 2. Tenaga Kontrak Tenaga Kontrak berjumlah 5 orang terdiri dari: Operator Komputer: 2 orang, Operator SSB : 1 orang, Sopir: 1 orang, Waker: 1 orang. b. Jenjang Pendidikan 1. Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintahan Kecamatan Telaga Biru berpendidikan sebagai berikut : Pasca (S2): 1 orang, Sarjana (S1): 3 orang, SMU/Sederajat: 20 orang, SMP/Sederajat : 1 orang 2. Tenaga Kontrak - D1 : 1 orang - SMU/Sederajat : 4 orang

5 45 Pejabat Struktural Kantor Camat Telaga Biru saat ini berjumlah 6 orang yang terdiri dari Pejabat Eselon III A sebanyak 1 orang telah mengikuti Diklat Pim/Sederajat dan Pejabat Eselon IV A sebanyak 5 orang, 1 orang telah mengikuti Diklat Pim/Sederajat dan 4 orang belum mengikuti Diklat Pim/Sederajat. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat, Sekretaris Camat, Para Kepala Seksi serta Pegawai di lingkungan Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, maka dideskripsikan 3 (tiga) fokus penelitian sebagai berikut: Efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Untuk meningkatkan eksistensi organisasi baik di lingkungan kerja dan lebih khusus lagi dimata masyarakat, maka dibutuhkan potensi sumber daya manusia yang mampu melayani berbagai aktivitas dengan baik, sehingga bisa tercipta suasana yang menyenangkan dan kondusif, baik yang ada pada organisasi privat maupun organisasi pemerintah. Hal ini semakin disadari bahwa pegawai menjadi sumber daya terpenting bagi setiap organisasi dan efektivitas kerja pegawai sangat menentukan organisasi secara keseluruhan. Tanpa pegawai yang berkinerja tinggi, organisasi akan mengalami kegagalan guna mencapai tujuan dan mengembangkan tugas yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan camat Telaga Biru terungkap bahwa: Dengan langsung berhadapan dengan para masyarakat dan menyediakan berbagai kebutuhan administratif yang diperlukan oleh masyarakat, maka ketelitian pegawai terhadap pekerjaan yang

6 46 dilakukan dengan baik, Sebab dengan adanya masyarakat di Kantor Camat Telaga Biru yang menjadi kendala baik yang dialami oleh sebagai kelompok maupun individu mengatakan bahwa masalah dan atau kedala itu dengan segera dapat diatasi. (1.1/W/C.YA/25/11/2012) Hal tersebut didukung oleh pendapat salah seorang staf kasie Pemerintahan bahwa: Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan permintaan masyarakat yang harus dilayani, dengan adanya masyarakat yang langsung datang ke kantor maka proses pekerjaan akan tepat sehingga ketelitian kerja terbangun dengan sendirinya. (1.1/W/S.KSP/25/11/2012) Dari penjelasan ini dapat diketahui persyaratan mutlak yang harus dilakukan oleh pelanggan dalam hal ini masyarakat untuk meminta layanan yaitu pemohon pelayanan harus datang langsung ke kantor Camat Telaga Biru sehingga ketelitian pekerjaan pegawai dapat lebih terarahkan. Berdasarkan wawancara dengan sekretaris Camat Telaga Biru bahwa: Ketelitian kerja pegawaipun dapat terwujud dengan adanya control dan monitoring dari saya maupun Ibu Camat, Saya selalu menghimbau kepada seluruh pegawai untuk selalu loyal dalam melakukan pekerjaan utamanya ketelitian agar tidak terdengar lagi keluhan dari masyarakat. (1.1/W/S.C/25/11/2012) Selain itu, salah seorang pegawai menjelaskan bahwa: Ibu camat sering memberikan pengarahan kepada kami tetang penting ketelitian kerja, bila suatu pekerjaan kami lakukan dengan teliti maka pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan satu kali saja, namun bila tidak teliti maka tentunya pekerjaan tersebut dilakukan berulang-ulang agar lebih rampung dan sempurna (1.1/W/S.KST/25/11/2012) Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang masyarakat yang pernah dilayani dalam mengurus data pengurusan surat izin usaha bahwa: Ketika melakukan pengurusan berkas di Kantor Camat Telaga Biru dalam pengurusahan surat Izin Usaha (SIU) maka seorang pegawai

7 47 segera melayani dan membuat berkas tersebut, hal ini dikarenakan pemberitahuan sebelumnya bahwa berkas tersebut akan segera dibutuhkan (1.1/W/M/25/11/2012) Hal tersebut didukung oleh seorang pegawai bahwa: Ketika memberikan pelayanan khususnya untuk pengurusan surat izin usaha lama pelayanan maksimal 30 menit dan mendahulukan data yang segera dibutuhkan, adapun ketelitian yaitu pelayanan yang kami berikan telah sesuai dengan apa yang pelanggan butuhkan. (1.1/W/S.KSP/29/11/2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketelitian kerja merupakan hal yang utama dilakukan pegawai dalam bekerja. Dengan adanya ketelitian maka pekerjaan dapat tuntas sekaligus dan tidak dilakukan dengan berulangulang karena memperbaiki masalah. Adapun keterampilan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru berdasarkan wawancara dengan beberapa informan ditemukan bahwa: Menurut camat Telaga Biru bahwa: Saya melihat keterampilan kerja pegawai umumnya, jarang dilakukan kecuali bila ada pekerjaan yang saya lihat harus segera dilakukan. Umumnya pegawai kurang terampil setiap waktu, mereka hanya menggunakan fasilitas yang ada, namun ada juga pegawai yang saya lihat terampil, sehingga menumbuhkan inovasi kerja dikalangan pegawai lainnya. (1.1/W/S.C/25/11/2012) Salah seorang pegawai menuturkan bahwa: Umumnya keterampilan pegawai di Kantor Camat Telaga Biru masih kurang hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya pegawai yang masih mengandalkan tata usaha bila terjadi kesalahan dalam alat-alat kantor. (1.1/W/S.KSU/25/11/2012) Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru masih kurang dari apa yang diharapkan. Karena umumnya pegawai menggunakan peralatan yang sudah

8 48 ada. Namun tidak menciptakan sesuatu misalnya bagan data kepedudukan kecamatan yang baru. Adapun berkaitan dengan kebersihan kerja pegawai kasie umum memberikan informasi bahwa: Kebersihan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru tidak diragukan lagi disebabkan umumnya para pegawai adalah wanita sehingga kebersihan akan kerja maupun tempat kerja menjadi yang utama. Bahkan ibu camat selalu memarahi para pegawai bila ruangan kerja berantakan. (1.1/W/KSU/25/11/2012) Saya selaku camat Telaga Biru sangat mementingkan kebersihan kerja diantara pegawai, selain kebersihan ruangan kerja, tata ruang kantor bahkan saya juga menganjurkan kebersihan pelayanan kepada masyarakat. (1.1/W/KSU/25/11/2012) Pendapat tersebut didukung oleh seorang informan bahwa: Perintah pimpinan tentang kebersihan kerja sangat tegas, sehingga kami para pegawai sangat penting melaksanakan kebersihan kerja. Bahkan surat-surat yang kami buat harus rapi. (1.1/W/S.KST/25/11/2012) Dari beberapa informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kebersihan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru merupakan hal yang urgen untuk dilaksanakan baik kebersihan lingkungan kerja maupun kebersihan dalam melayani masyarakat. Disisi lain pimpinan dengan tegas menekankan kebersihan kerja pegawai.

9 49 Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan kualitas kerja di Kantor Camat Telaga Biru sudah baik, hal ini menandakan bahwa efektivitas kerja yang dilakukan baik dari segi ketelitian dan kebersihan kerja, namun temuan peneliti bahwa pegawai kurang terampil dalam melaksanakan pekerjaan. Adapun hasil kerja yang dicapai oleh para pegawai berdasarkan informasi dari camat Telaga Biru. Saya selaku pimpinan menyatakan bahwa output kerja atau hasil kerja yang dicapai oleh para pegawai di Kantor Camat Telaga Biru sudah baik, saya pun tidak menutupi kekurangan yang ada namun terbukti sampai pada saat ini belum ada masyarakat yang mengeluh akan kurangnya pelayanan yang pegawai berikan, berikut juga pemerintah kabupaten Gorontalo sampai pada saat ini tidak menemukan adanya indikasi kurangnya efektivitas kerja di Kantor Camat Telaga Biru. (1.1/W/C.YA/29/11/2012). Hal ini didukung oleh pendapat kepala seksi pemerintahan bahwa: Dalam sebulan kami menyelesaikan pekerjaan yang menjadi target kantor, disamping itu pimpinan selalu mengawasi pelaksanaan kerja yang kami lakukan sehingga seluruh pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. (1.1/W/S.KSP/29/11/2012). Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui bahwa output atau kuantitas kerja yang dilakukan oleh pegawai telah sesuai dengan target yang dicapai sehingga secara keseluruhan hasil kerja pegawai sangat baik. Hal ini mencirikan terciptanya iklim kerja yang baik antara pegawai yang tentunya sangat efektif dalam pekerjaan yang dilakukan.

10 50 Adapun ketepatan waktu kerja pegawai berdasarkan pernyataan sekretaris Camat bahwa: Ketepatan waktu kerja sangat relative kadang ada pegawai yang datang tepat waktu, begitu pula pegawai yang datang tepat waktu, namun umunya pekerjaan selalu tepat waktu dilaksanakan. (1.1/W/SC/29/11/2012). Hal tersebut didukung oleh kepala seksi Trantib bahwa: Untuk mewujudkan ketepatan waktu kerja pegawai dibuatkan daftar hadir tiba dan pulang kantor, sehingga dengan adanya daftar hadir ini diharapkan kedatangan pegawai di Kantor dapat diketahui dan kepulangannya pun dapat diketahui. (1.1/W/KST/29/11/2012). Seorang informan juga memberikan informasi bahwa ketepatan waktu kerja juga sangat ditekankan oleh seluruh kepala seksi di Kantor Camat Telaga Biru, pegawai selalu dikoordinir untuk datang ke kantor dan jam pulang dari kantor. (1.1/W/S.KST/29/11/2012). Seorang pegawaipun menambahkan bahwa setiap pekerjaan yang kami lakukan dapat terselesaikan sesuai waktu standar yang ditetapkan oleh kantor Camat Telaga Biru. (1.1/W/S.KST/29/11/2012). Dari informasi di atas dapat diketahui bahwa ketepatan waktu merupakan hal yang utama di Kantor Camat Telaga Biru selaku instansi Pemerintah yang melakukan pelayanan publik. Dengan adanya daftar hadir dan daftar pulang tentunya sangat membantu pimpinan untuk mengawasi ketepatan waktu kerja pegawai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan dan ketepatan pelayanan di Kantor Camat Telaga Biru dapat dilaksanakan berdasarkan

11 51 prosedur yang berlaku, akan tetapi pihak Kantor Camat Telaga Biru memberikan pelayanan lebih cepat terhadap kebutuhan masyarakat yang sangat mendadak Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Sikap pada budaya organisasi yang juga dipandang sebagai faktor yang memberi pengaruh terhadap peningkatan efektivitas organisasi. Budaya organisasi memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Budaya organisasi dapat dibentuk oleh mereka yang terlibat dengan organisasi dengan mengacu pada etika organisasi, peraturan kerja, dan struktur organisasi. Bersama-sama dengan struktur organisasi, budaya organisasi membentuk dan mengendalikan perilaku organisasi dan perilaku pegawainya. Berkaitan dengan nilai profesional yang dianut, maka pegawai seharusnya adaptif terhadap perubahanperubahan nilai budaya organisasi. Sikap terhadap budaya organisasi menjadi lebih bermakna dalam mempercepat atau memperlambat kemampuan adaptif ini. Apabila pegawai memiliki nilai individual yang bertentangan dengan budaya organisasi, hal ini menunjukkan tingkat afeksi yang rendah, demikian pula sebaliknya. Dalam hal ini harus ada fakta yang jelas bagaimana sikap pegawai terhadap budaya organisasi yang berlaku.

12 52 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru berdasarkan wawancara dengan informan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Faktor Internal Faktor internal ini meliputi sebagai keseluruhan faktor yang ada dan berkaitan dengan organisasi itu sendiri terdapat sekelompok orang yang melakukan aktivitas kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu, faktor-faktor itu saling mempengaruhi lebih jauh diuraikan pula bahwa terdapat azas-azas penting dalam faktor internal. Berdasarkan wawancara dengan camat Telaga Biru bahwa Saya yakin bahwa dalam memimpin dan menjalankan roda kepemerintahan tidak berjan dengan baik tanpa adanya satuan-satuan organisasi yang mendukung, hal ini menjadi alasan saya membentuk struktur organigram yang memuat kepala seksi dan seluruh stafnya dengan adanya hal tersebut tentunya masing-masing pegawai dapat memahami dan mengerti apa yang menjadi tupoksinya. (2.1/W/C.YA/15/12/2012). Hal ini didasarkan pada lembar dokumentasi yang penulis lakukan bahwa terdapat struktur organigram yang memuat tupoksi masing-masing pegawai, (2.1/D/16/12/2012). Seorang informan juga mendukung pernyataan tersebut dengan memberikan informasi bahwa: Dengan adanya penyusunan satuan-satuan tugas pada organisasi tersebut maka saya lebih tahu apa yang menjadi tanggung jawab saya di Kantor

13 53 disisi lain dengan adanya pembagian tersebut maka tidak akan terjadi tumpah tindih pekerjaan. (2.1/W/S.KSP/16/12/2012). Seorang informan juga memberikan informasi bahwa: Camat Telaga biru selalu mengarahkan kami agar selalu bekerja sesuai dengan satuan kerja yang ditetapkan, penyusunan tersebut juga telah disusun sesuai dengan kompetensi dan peran masing-masing. (2.1/W/S.KST/16/12/2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk menyusun satuan-satuan organisasi dengan membentuk struktur organigram sebagai bentuk pembagian tupoksi yang ada di Kantor Camat Telaga Biru dan disesuaikan dengan kompotensi para pegawai. 2. Faktor eksternal. Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan dapat diketahui bahwa Faktor eksternal mencakup suatu jaringan hubungan-hubungan pertukaran dengan sejumlah organisasi dan melibatkan diri dengan transaksi-transaksi dengan tujuan untuk memperoleh dukungan, mengatasi hambatan, melakukan pertukaran sumber daya, menata lingkungan organisasi yang konduktif dan proses transformasi nilai inovasi maupun norma sosial yang ada. Salah seorang informan selaku camat Telaga Biru menuturkan bahwa: Lingkungan kerja dalam suatu organisasi merupakan hal yang terpenting, dalam hal ini saya selaku pimpinan selalu menata lingkungan kerja Camat Telaga Biru. Disisi lain dalam bekerja juga Kantor Camat

14 54 Telaga Biru berada pada kondisi yang kondusif, Berada pada lingkungan Yonif AD, serta dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat beberapa LSM yang turut andil dalam mengawasi keputusan dan kebijakan yang saya ambil. (2.1/W/C.YA/16/12/2012). Seorang informan juga menuturkan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan didukung oleh linngkungan teknologi yang memadai adanya jaringan telekomunkasi dapat membantu pengawasan dan instruksi yang disampaikan oleh pimpinan, adanya jaringan internet dapat dengan mudah mengakses segala bentuk kebijakan yang diambil oleh pemerinta Kabupaten dan Pemerintah Provinsi. (2.1/W/SC/16/12/2012). Seorang informan selanjutkan memberikan keterangan bahwa pelaksanaan proses organisasi berjalan dengan baik, dengan adanya lingkungan yang kondusif, lingkungan teknologi yang memadai sangat mendukung pelaksanaan kerja di Kantor Camat Telaga Biru. (2.1/W/KSP/19/12/2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor ekternal juga mempengaruhi juga efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru, namun berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa lingkungan organisasi, dan lingkungan teknologi sangat membantu proses pelaksanaan kerja organisasi yang dilakukan.

15 Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Mencapai tingkat efektivitas kerja yang tinggi, tentunya harus memperhatikan kriteria-kriteria efektivitas kerja baik yang berasal dari para karyawan itu sendiri dengan berbagai kemampuan dan kelemahannya maupun dari lingkungan mereka bekerja baik dengan teman sejawat ataupun dengan pimpinannya. Adapun upaya yang dilakukan dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan dapat diketahui bahwa: Dalam mengupayakan meningkatkan efektivitas kerja pegawai pengambilan keputusan sangatlah penting. Dengan adanya pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah tentunya sangat membantu dalam pelaksanaan tugas. (3.1/W/SC/20/12/2012). Seorang informan selaku camat Telaga Biru juga menuturkan bahwa: Dalam pengambilan keputusan saya sering menanyakan terlebih dahulu kepada para pegawai apa keputusan yang saya ambil ini sangat membantu atau memberatkan dan sangat susah dikerjakan.(3.1/w/c.ya/20/12/2012). Beliau juga menuturkan bahwa: Saya sering memberikan insentif kepada pegawai yang kerjanya lebih baik dari pegawai lainnya, hal ini saya lakukan agar adanya motivasi dalam meningkatkan kinerjanya bagi kalangan pegawai. (3.1/W/C.YA/20/12/2012).

16 56 Beliau juga menambahkan bahwa: Disamping itu dengan memberikan motivasi kepada pegawai disela-sela apel pagi dengan harapan dapat menginspirasi pegawai dalam meningkatkan efektivitas kerjanya. (3.1/W/Y.A/20/12/2012). Sekertaris camat menuturkan bahwa: Segala upaya yang dilakukan oleh pimpinan dilakukan semata-mata untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai, Saya liat sering ibu camat memberikan penghargaan kepada pegawai yang kinerjanya baik dari pegawai lainnya. Hal ini tentunya menjadi kepuasan kerja pegawai itu sendiri. (3.1/W/SC/20/12/2012). Akhirnya dapat disimpulkan bahwa dalam melakukanupaya meningkatkan efektivitas kerja peran pimpinan sangat penting dari segi pengambilan keputusan, mempengaruhi para pegawai dengan pemberian insentif dan memberikan motivasi sehingga kepuasan kerja antara sesame pegawai dapat dirasakan tentunya hal ini dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai. 4.3 Pembahasan Praktek manajemen adalah strategi dan mekanisme kerja yang dirancang dalam mengkondisikan semua hal ada didalam organisasi. Kebijakan dan praktek manajemen ini harus memperhatikan juga unsur manusia sebagai individu yang memiliki perbedaan bukan hanya mementingkan strategi mekanisme kerja saja. Mekanisme kerja ini meliputi penetapan tujuan strategis, pencarian dan pemanfaatan sumber daya dan menciptakan lingkungan prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan yang bijaksana, adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan inovasi organisasi.

17 Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Persyaratan mutlak yang harus dilakukan oleh pelanggan dalam hal ini masyarakat untuk meminta layanan yaitu pemohon pelayanan harus datang langsung ke kantor Camat Telaga Biru sehingga ketelitian pekerjaan pegawai dapat lebih terarahkan. Ketelitian kerja merupakan hal yang utama dilakukan pegawai dalam bekerja. Dengan adanya ketelitian maka pekerjaan dapat tuntas sekaligus dan tidak dilakukan dengan berulang-ulang karena memperbaiki masalah. Keterampilan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru masih kurang dari apa yang diharapkan. Karena umumnya pegawai menggunakan peralatan yang sudah ada. Namun tidak menciptakan sesuatu misalnya bagan data kepedudukan kecamatan yang baru. Kebersihan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru merupakan hal yang urgen untuk dilaksanakan baik kebersihan lingkungan kerja maupun kebersihan dalam melayani masyarakat. Disisi lain pimpinan dengan tegas menekankan kebersihan kerja pegawai. Keseluruhan kualitas kerja di Kantor Camat Telaga Biru sudah baik, hal ini menandakan bahwa efektivitas kerja yang dilakukan baik dari segi ketelitian dan kebersihan kerja, namun temuan peneliti bahwa pegawai kurang terampil dalam melaksanakan pekerjaan Output atau kuantitas kerja yang dilakukan oleh pegawai telah sesuai dengan target yang dicapai sehingga secara keseluruhan hasil kerja pegawai sangat baik. Hal ini mencirikan terciptanya iklim kerja yang baik antara pegawai yang tentunya sangat efektif dalam pekerjaan yang dilakukan.

18 58 Ketepatan waktu merupakan hal yang utama di Kantor Camat Telaga Biru selaku instansi Pemerintah yang melakukan pelayanan publik. Dengan adanya daftar hadir dan daftar pulang tentunya sangat membantu pimpinan untuk mengawasi ketepatan waktu kerja pegawai. Kecepatan dan ketepatan pelayanan di Kantor Camat Telaga Biru dapat dilaksanakan berdasarkan prosedur yang berlaku, akan tetapi pihak Kantor Camat Telaga Biru memberikan pelayanan lebih cepat terhadap kebutuhan masyarakat yang sangat mendadak. Berdasarkan penjelasan di atas mengenai efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru dapat digambarkan sesuai dengan bagan dibawah ini: Efektivitas Kerja Pegawai Kualitas Kerja Kuantitas Kerja Ketepatan Waktu Sasaran yang dicapai Keterampilan Pegawai Kurang Memadai Ketepatan waktu Pegawai relative Berbeda (Gambar 4.1 Diagram Konteks Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Kabupaten Gorontalo) Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja Pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru terdiri dari faktor internal dan eksternal untuk menyusun satuan-satuan organisasi dengan membentuk struktur organigram

19 59 sebagai bentuk pembagian tupoksi yang ada di Kantor Camat Telaga Biru dan disesuaikan dengan kompotensi para pegawai. Faktor ekternal juga mempengaruhi juga efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru, namun berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa lingkungan organisasi, dan lingkungan teknologi sangat membantu proses pelaksanaan kerja organisasi yang dilakukan. Berdasarkan kesimpulan di atas Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja Pegawai di Kantor Camat Telaga Biru dapat digambarkan sesuai dengan bagan dibawah ini: Faktor Internal Faktor-Faktor yang mempengaruhi efektivitas Kerja Pegawai Kepemimpinan Faktor Eksternal (Gambar 4.2 Diagram Konteks Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja Pegawai di Kantor Camat Telaga Biru) Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Adapun upaya yang dilakukan dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru dalam melakukan upaya meningkatkan efektivitas kerja peran pimpinan sangat penting dari segi pengambilan keputusan, mempengaruhi para pegawai dengan pemberian insentif dan memberikan motivasi sehingga kepuasan kerja antara sesame pegawai dapat dirasakan tentunya hal ini dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai.

20 60 Berdasarkan kesimpulan di atas upaya yang dilakukan dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru dapat digambarkan sesuai dengan bagan dibawah ini: Pengambilan Keputusan Mempengaruhi Pegawai Memberi dan Mencari Informasi Kepemimpinan Upaya yang dilakukan Kepuasan Kerja (Gambar 4.3 Diagram Konteks Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang dibentuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Bilato, Pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007 tanggal 14 Nevember 2007 tentang Pembentukan Susunan Organisasi

Lebih terperinci

Bab I P E N D A H U L U A N

Bab I P E N D A H U L U A N Bab I P E N D A H U L U A N 1.1 Gambaran Umum Dengan diberlakukannya Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Disusun Oleh : YULI TRI RETNANINGTYAS NPM. 0641010053 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional yang telah dibangun selama tiga dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab kebutuhan dan tantangan nasional

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL Kompleks II Kantor Pemda Bantul Jl. Lingkar Timur Manding Trirenggo Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta Kode Pos 55711 Telp. (0274)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran umum Inspektorat Provinsi Jawa Tengah Kota Semarang bertujuan untuk mengetahui bagaimana sejarah, visi misi, tugas pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pegawai jika tidak mendapatkan kepuasan dalam bekerja, akan

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pegawai jika tidak mendapatkan kepuasan dalam bekerja, akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang pegawai jika tidak mendapatkan kepuasan dalam bekerja, akan berdampak terhadap kegagalan perwujudan visi dan misi organisasi. Kepuasan kerja pegawai merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saja yang terjadi didunia pada era global dalam waktu yang sangat singkat

BAB 1 PENDAHULUAN. saja yang terjadi didunia pada era global dalam waktu yang sangat singkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada era globalisasi seperti sekarang ini yang relatif begitu cepat, hal ini banyak mendatangkan manfaat baik bagi pegawai, maupun bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejalan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai Lembaga Teknis Daerah berbentuk

Lebih terperinci

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pemerintah daerah adalah menampilkan aparatur yang profesional,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pemerintah daerah adalah menampilkan aparatur yang profesional, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini salah satu tantangan besar oleh pemerintah khususnya pemerintah daerah adalah menampilkan aparatur yang profesional, memiliki

Lebih terperinci

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Bab II Gambaran Pelayanan SKPD 2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Pembentukan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian akhir tesis ini akan diuraikan secara berturut-turut mengenai: 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian. A. Kesimpulan Berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusianya (pegawai) dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

BAB I PENDAHULUAN. manusianya (pegawai) dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan pemerintahan.berhasil atau tidaknya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media/wahana pertanggungjawaban kepada publik atas penyelenggaran Pemerintahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer PENDAHULUAN Tujuan dan Keuntungan Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer Pengertian, Rumpun Jabatan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Jenjang Jabatan Tujuan dan Keuntungan 1.1. Tujuan Penetapan Jabatan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disiplin merupakan kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapainya.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disiplin merupakan kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapainya. BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Gorontalo sebagai provinsi yang baru dibentuk tahun 2002 dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka setiap perusahaan yang ada dituntut untuk selalu siap menghadapi tantangan dan persaingan. Tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pegawai Negeri Sipil merupakan abdi negara yang diberikan kewenangan dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi daerah. Secara hukum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat telah mendorong terciptanya globalisasi dalam berbagai kegiatan terutama dibidang komunikasi. Kondisi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perjalanan otonomi daerah di Indonesia merupakan isu menarik untuk diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di kalangan birokrat, politisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Era globalisasi, sekarang ini dan dimasa akan datang kompetisi yang terjadi sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak organisasi

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016 BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPM-PTSP) KABUPATEN BURU

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG - - PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR TAHUN 0 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL, GURU DAN AUDITOR SERTA JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS PENYELENGGARAAN URUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan tertentu bagi organisasi tersebut. Keberhasilan perusahaan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TAHUN 2013 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) (PL) Nomor : /SOP/429.115/2013 Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas Negara sebagai bentuk pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan akan

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan di dalam instansi pemerintah selalu diarahkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015

LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015 LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan Sistem

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 61 2014 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

Lebih terperinci

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT I. Dasar Hukum Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Lahat dibentuk berdasarkan : 1. Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, maka di bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah satu perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Camat berperan dalam mengatur dan mengorganisasikan agar pegawaipegawainya dapat bekerjasama secara maksimal dengan mendayagunakan semua potensi sumber daya

Lebih terperinci

2012, No

2012, No 2012, No.882 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG PEJABAT YANG BERWENANG MENJATUHKAN HUKUMAN DISIPLIN TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

Lebih terperinci

PROFILE KECAMATAN JATISARI

PROFILE KECAMATAN JATISARI PROFILE KECAMATAN JATISARI KONDISI UMUM DAERAH Kecamatan Jatisari adalah merupakan salah satu bagian dari 30 ( tiga puluh ) wilayah Kecamatan yang berada di Kabupaten Karawang, dengan status type A (Pola

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 2017-2018 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN BUPATI SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI BADAN PUSAT STATISTIK PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI (Berdasarkan : SK MenPAN Nomor 66/Kep/M.PAN/7/2003 (Perka BPS Nomor 16 Tahun 2008) Bagian Jabatan Fungsional TUJUAN PENETAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutu pendidikan sering diartikan sebagai karakteristik jasa pendidikan yang sesuai dengan kriteria tertentu untuk memenuhi kepuasan pengguna (user) pendidikan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk

Lebih terperinci

A. RENCANA STRATEGIS

A. RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian 46 IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan pasal 34 Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemberdayaan sumber daya manusia yang maksimal akan memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan efesiensi dan efektivitas dalam proses produksinya.

Lebih terperinci

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2 BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU A. Sejarah Singkat. Pada pasal 2 ayat 1 peraturan Menteri Dalam Negeri. Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil meraih kesuksesan bergantung pada berbagai faktor. Misalnya mengelola sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi organisasi yaitu pada saat membuat perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

BAB I PENDAHULUAN. strategi organisasi yaitu pada saat membuat perencanaan, implementasi, dan evaluasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemimpin dengan gaya kepemimpinannya menentukan strategi organisasi baik jangka panjang maupun jangka pendek. Kepemimpinan ini berpengaruh langsung terhadap strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi masalah yang sangat strategis dan menjadi sorotan publik. Kinerja birokrasi disinyalir masih

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN TAHUN 2013 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI) MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH A. Prawacana DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI) Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 1 Pedoman Wawancara LAMPIRAN 71 Lampiran 1 Pedoman Wawancara 1. Apakah visi dan misi Kecamatan Tuntang? 2. Apakah sejauh mana Kecamatan Tuntang sudah melakukan pelayanan publik dengan baik? Apakah masih ada yang harus dibenahi?

Lebih terperinci

Motto: Senyum Perizinan Page 1

Motto: Senyum Perizinan Page 1 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan issue yang paling mengemukakan dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini sejalan dengan penyelenggaraan otonomi daerah. Atas

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan keberlangsungan hidup organisasi karena budaya terkait dengan nilai-nilai

I. PENDAHULUAN. dan keberlangsungan hidup organisasi karena budaya terkait dengan nilai-nilai I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Budaya organisasi adalah faktor penting yang menentukan keberhasilan dan keberlangsungan hidup organisasi karena budaya terkait dengan nilai-nilai bersama yang diyakini

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2005 NOMOR 04 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 04 TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2005 NOMOR 04 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 04 TAHUN 2005 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2005 NOMOR 04 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 04 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Deskripsi Singkat Instansi Biro Umum Sekretariat Daerah (SETDA) Provinsi Jawa Timur terdiri dari beberapa biro, salah satunya adalah biro umum. Kantor SETDA ini terletak

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR 42-46 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR Fadhilah dan Cut Nurul Fahmi Universitas Serambi Mekkah Email : FadhilahMpd@yahoo.com Diterima

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan. 51 IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Wilayah Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini layak untuk ibu kota Propinsi Lampung. Kota yang terletak di sebelah barat daya

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN BERDASARKAN PRESTASI KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

DATA DIRI. 2. Fakultas/ Bagian/ Unit : 3. Jenis kelamin* : Laki-laki / Perempuan. 4. Masa kerja :..th

DATA DIRI. 2. Fakultas/ Bagian/ Unit : 3. Jenis kelamin* : Laki-laki / Perempuan. 4. Masa kerja :..th Bapak/ Ibu yang terhormat, Saya sangat berterima kasih atas kesediaan Bapak/ Ibu meluangkan waktu untuk mengisi skala ini. Adapun penelitian yang saya lakukan mengenai situasi dalam bekerja yang di kaji

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SKPD DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BOGOR

BAB II GAMBARAN UMUM SKPD DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BOGOR BAB II GAMBARAN UMUM SKPD DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BOGOR Dinas Bina Marga dan Pengairan merupakan perangkat daerah yang melaksanakan tugas penyelenggaraan urusan teknis di bidang Bina Marga

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Pegawai 2.1.1 Pengertian Pengembangan Pegawai Pengembangan pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan akibat kemajuan ilmu

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting yang ada di organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh karena

Lebih terperinci

DAFTAR JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU YANG TELAH MENERIMA INSENTIF TUNJANGAN JABATAN BERDASARKAN KEPUTUSAN GUBERNUR

DAFTAR JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU YANG TELAH MENERIMA INSENTIF TUNJANGAN JABATAN BERDASARKAN KEPUTUSAN GUBERNUR Lampiran I : Peraturan Gubernur Papua Nomor : 2 Tahun 2017 Tanggal : 9 Januari 2017 DAFTAR JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU YANG TELAH MENERIMA INSENTIF TUNJANGAN JABATAN BERDASARKAN KEPUTUSAN GUBERNUR 1. Pustakawan,

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

Lebih terperinci

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Pada bagian identifikasi permasalah berdasarkan tugas dan fungsi Kantor

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 1 PENDAHULUAN I. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring perubahan zaman dan bertambahnya usia manusia, maka kebutuhan hidup nya pun akan meningkat. Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan fisik dan kebutuhan

Lebih terperinci

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DISAMPAIKAN OLEH: KEDEPUTIAN BIDANG SDM APARATUR, KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REPORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1-7 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

B AB 1 PENDAHULUAN. keimigrasian yang berada di jajaran Kementerian Hukum dan HAM yang

B AB 1 PENDAHULUAN. keimigrasian yang berada di jajaran Kementerian Hukum dan HAM yang 1 B AB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kantor Imigrasi Klas I Bandung merupakan salah satu unit pelaksana teknis keimigrasian yang berada di jajaran Kementerian Hukum dan HAM yang bertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun2004 Tentang perimbangan keuangan pusat dalam rangka mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relatif terus menerus untuk mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok. Salah satu tantangan yang dihadapi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan yang dinamis dalam era globalisasi membawa berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah dalam ranah pemerintahan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN NOMOR SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR TAHUN T E N T A N G PERUMUSAN BEBAN KERJA APARATUR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman. No.726, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci