|
|
- Widya Hardja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH TEKNIK RELAKSASI IMAJINASI TERBIMBING TERHADAP TINGKAT INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RUANG BOUGENVIL RSUD Dr.SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL Tri Adhi Prasetia 1), Susi Muryani 2), Rizki Cintya Dewi 3) 1) Prodi S1 Keperawatan, STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi 52416, Tegal, Indonesia 2),3) Dosen STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi 52416, Tegal, Indonesia Hernia adalah kondisi darurat yang dapat menyebabkan kejutan ke perut. Pengobatan yang efektif hernia adalah operasi, tetapi efek samping dari operasi adalah rasa sakit. rasa sakit ini akan menyebabkan pasien tidak nyaman. Salah satu pengobatan non-farmakologis untuk mengurangi rasa sakit adalah imajinasi teknik relaksasi dipandu, yang menciptakan kesan imajinasi yang menyenangkan yang dapat membuat efek untuk mengurangi rasa sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas imajinasi teknik relaksasi dipandu untuk mengurangi tingkat rasa sakit di hernia pasien pasca-operasi. Penelitian ini menggunakan desain preeksperimental. Hasil dari penelitian ini adalah ada pengaruh teknik relaksasi imajiner dipandu untuk mengurangi tingkat rasa sakit pada pasien hernia pasca-operasi. Oleh karena itu, perawat sebagai pengasuh dapat menggunakan teknik relaksasi imajinasi terbimbing dalam intervensi keperawatan untuk pasca operasi pasien hernia. Kata Kunci: Hernia, nyeri, imajinasi terbimbing THE EFFECTIVNESS OF TECHNIQUE RELAXATION IMAGINARY GUIDED TO SCALE DEGREE OF PAIN IN HERNIA POST-SURGERY PATIENT OF RSUD Dr. SOESELO Hernia is emergency condition that can caused shock to the abdomen. The effective treatment of hernia is a surgery, but the side effect of surgery is pain. This pain will caused patients uncomfortable. One of non-pharmacological treatment to reduce pain is technique relaxation imagination guided, which is create the impression of pleasant imagination that can make effect to reduce the pain. The aim of the study was to identify the effectiveness of technique relaxation imagination guided to reduce degree of pain in hernia patient post-surgery. This research used preexperimental design. The result of this study was there was effect of technique relaxation imaginary guided to reduce degree of pain in hernia post-surgery patient. Therefore, nurse as caregiver can used technique relaxation imaginary guided in the nursing interventions to the patient post surgery of hernia. Keywords: hernia, pain, relaxation imaginary guided
2 PENDAHULUAN Hernia merupakan salah satu penyakit kegawatdaruratan. Hernia bisa menyebabkan terjadinya syok, saat organ perut yang masuk ke kantong hernia tidak dapat kembali ke posisi awal dan terjepit. Syok terjadi jika penanganan pada hernia terlambat 1. Hernia merupakan tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dinding rongga dimana rongga tersebut harusnya berada dalam keadaan normal tertutup 2. Hernia dapat diderita oleh semua usia, semakin bertambahnya usia maka semakin tinggi risiko menderita hernia. Rata-rata usia penderita adalah 40 tahun 3. Umumnya hernia lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding perempuan. Selain itu, penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang rutin melakukan olahraga beban, orang yang sering mengejan saat buang air, dan pada pekerja berat, khususnya masyarakat ekonomi menengah kebawah 4. Insiden hernia menduduki peringkat ke lima besar di Amerika Serikat. Pada tahun 2007 sekitar operasi hernia yang dilakukan tiap tahunnya 5. Sedangkan di Indonesia kasus hernia menempati urutan ke delapan dengan jumlah kasus. Untuk data di Jawa Tengah, mayoritas penderita hernia selama bulan Januari- Desember 2007 diperkirakan 425 penderita 6. Saat ini pembedahan merupakan salah satu cara untuk menangani hernia. Menurut Dermawan (2010) tindakan pembedahan lebih efektif untuk mengatasi hernia, karena metode konservatif (reposisi isi hernia ke tempat semula) sering menyebabkan keadaan hernia berulang, bahkan biasanya keadaanya menjadi lebih parah dan memiliki prognosis yang buruk 7. Herniorafi adalah tindakan pembedahan pada hernia yang terdiri dari herniotomi (memotong kantung hernia) dan hernioplasty memperkuat dinding posterior abdomen dan cincin hernia 3. Akibat dan keadaan post operatif yaitu peradangan, edema dan perdarahan, dan sering terjadi pembengkakan. Setelah perbaikan komplikasi ini sangat menimbulkan rasa nyeri yang panas dan mengganggu pergerakan apapun yang akan membuat pasien tidak nyaman 8. Nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan 9. Nyeri yang dirasakan oleh pasien merupakan efek samping yang timbul setelah menjalani suatu operasi. Nyeri mulai terasa seiring dengan berkurangnya pengaruh anestesi 10. Karakteristik nyeri pada hernia adalah rasa nyeri yang terus bertambah serta kulit di atasnya menjadi merah dan panas 11. Nyeri karena pembedahan akan mengganggu aktivitas sehari-hari, istirahat, dan kenyamanan sehingga nyeri harus mendapat penatalaksanaan yang tepat 12. Penatalaksanaan nyeri pada pasien setelah operasi hernia dapat dilakukan melalui terapi farmakologis maupun terapi non farmakologis. Terapi farmakologis yaitu pemberian obat-obatan analgesik dan penenang 9. Sedangkan terapi non farmakologis dapat dilakukan dengan cara bimbingan antisipasi, terapi kompres panas/dingin, distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing, hipnosis, akupuntur, massage, serta terapi musik 13. Penatalaksanaan nyeri post operasi secara non farmakologi bukan sebagai pengganti utama terapi analgesik yang telah diberikan, namun sebagai terapi pelengkap untuk mengurangi nyeri pasca operasi. Kombinasi penatalaksanaan secara farmakologis dan non farmakologis merupakan cara terbaik untuk mengontrol nyeri post operasi 10.
3 Salah satu penatalaksanaan nyeri post operasi secara non farmakologi yaitu imajinasi terbimbing. Terapi imajinasi terbimbing adalah sebuah terapi relaksasi yang menggunakan imajinasi untuk menciptakan kesan dalam pikiran 10. Imajinasi terbimbing dengan relaksasi nafas dalam mampu mengurangi itensitas nyeri dengan meningkatkan konsentrasi pasien, meningkatkan oksigen dalam darah sehingga menurunkan hormon adrenalin dan memberikan rasa tenang serta kenyamanan terutama pada pasien yang merasakan nyeri hingga mengganggu pergerakan 14. Teknik relaksasi imajinasi terbimbing mampu mengalihkan perhatian pasien sehingga bisa digunakan pada pasien yang mengalami ketidaknyamanan karena terganggu oleh nyeri. Respon relaksasi dengan cara berkhayal dan membayangkan sesuatu yang menyenangkan, menimbulkan stimulus yang menyebabkan pelepasan endorphin (substansi seperti morfin yang diproduksi oleh tubuh yang menghambat transmisi impuls nyeri), sehingga terjadi penurunan intensitas nyeri. Relaksasi dapat memberikan efek secara langsung terhadap fungsi tubuh. Efek dari relaksasi tersebut yaitu dapat menurunkan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri, terutama nyeri pasca operasi 9. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Andarmoyo (2007) yang meneliti tentang pengaruh terapi non farmakologi (imajinasi terbimbing) terhadap tingkat nyeri pasien post operasi sectio caesarea pada ibu primipara. Pada 10 responden saat pre test mendapatkan hasil nyeri berat (80%), nyeri sedang (20%), dan nyeri ringan (0%), setelah diberikan terapi imajinasi terbimbing nyeri berat menjadi (10%), nyeri sedang (30%), nyeri ringan (60%) 13. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh pemberian terapi imajinasi terbimbing terhadap tingkat intensitas nyeri pasien post operasi sectio caesarea pada ibu primipara. Berdasarkan dari hasil studi pendahuluan di RSUD Dr.Soeselo Slawi Kabupaten Tegal, pada tahun 2015 didapatkan data jumlah tindakan operasi pada hernia sebanyak 326 kasus. Setiap bulanya tidak kurang dari 20 pasien yang menjalani operasi hernia. Selama ini perawat hanya menggunakan teknik relaksasi nafas dalam. Teknik relaksasi imajinasi terbimbing belum diterapkan di RSUD Dr.Soeselo Slawi, padahal teknik relaksasi imajinasi merupakan intervensi mandiri perawat dan sangat bermanfaat. Teknik relaksasi imajinasi terbimbing bisa menjadi kombinasi intervensi farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri pasien yang tidak menimbulkan efek samping dan tidak mengganggu pengobatan farmakologis yang sedang dijalankan pasien. Hal ini diperkuat oleh penelitian Amalia (2014) yang menunjukan ada pengaruh pemberian terapi imajinasi terbimbing terhadap penurunan tingkat intensitas nyeri pasien post operasi Apendiktomi 15. Selain itu konsep relaksasi pada imajinasi terbimbing adalah bagian dari pengembangan Self Care theory yang dikemukakan oleh Orem, dimana perawat dapat membantu kebutuhan self care pasien dan berperan sebagai supportive-educative sehingga pasien dapat menggunakan relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri pasca operasi. Teknik imajinasi terbimbing yang menggabungkan beberapa teknik non farmakologi menjadi satu bisa mengurangi nyeri lebih efektif dan membuat pasien merasa lebih nyaman. Teknik relaksasi imajinasi terbimbing dipilih karena mampu mengurangi intensitas nyeri pada pasien post operasi hernia yaitu rasa panas dan mengganggu pergerakan apapun yang akan membuat pasien menjadi tidak nyaman
4 dalam beraktivitas. Hal ini sesuai dengan tempat penelitian yaitu RSUD Dr.Soeselo Slawi yang memperhatikan keluhan nyeri pada pasien untuk cepat ditangani agar pasien tetap merasa nyaman. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada pengaruh teknik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap tingkat intensitas nyeri pada pasien post operasi hernia di ruang bougenvil RSUD Dr.Soeselo Slawi Kabupaten Tegal. Metodologi Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang menggunakan rancangan Pre Experimental Design dengan pendekatan One- Group Pre-test Post-test Design. Pre test dan post test design merupakan desain penelitian dimana peneliti melakukan percobaan atau perlakuan pada variabel independen, kemudian mengukur akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada variabel dependen 16. Jenis penelitian tersebut guna mengetahui perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi imajinasi terbimbing pada pasien post operasi hernia. Populasi penelitian ini adalah semua pasien post operasi hernia di ruang bougenvil RSUD Dr.Soeselo Slawi pada bulan Mei dan Juni Jumlah populasi pada tahun 2015 berjumlah 326 orang. Besar sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi pasien post operasi hernia pada bulan Mei Juni 2016 yang berjumlah 23 pasien. Namun 3 orang menolak untuk dijadikan responden karena setelah diberi penjelasan, keluarga responden tetap takut untuk diberikan terapi. Sehingga total seluruh populasi dalam penelitian ini adalah 20 pasien. Hal ini berdasarkan Sekaran (2006) yang menyatakan bahwa dalam penelitian eksperimen jumlah sampel minimal 15 dari masing-masing kelompok. Dalam penelitian ini hanya ada satu kelompok perlakuan tanpa adanya kelompok kontrol. Waktu pemberian teknik relaksasi imajinasi terbimbing dilakukan selama dua hari dimulai pada hari pertama pasca operasi klien, setiap perlakuan dilakukan selama menit. Teknik relaksasi imajinasi terbimbing dilakukan dua kali sehari pagi dan sore yaitu 30 menit sebelum klien diberikan obat untuk mengurangi nyeri. Sebelum diberikan relaksasi imajinasi terbimbing peneliti akan memberikan lembar observasi skala nyeri pada pasien (pretest), selajutnya peneliti memberikan terapi relaksasi imajinasi terbimbing kepada responden selama menit. Setelah dua hari responden mendapatkan terapi relaksasi imajinasi terbimbing peneliti menanyakan skala nyeri pasien untuk mengetahui adanya pengaruh terapi (post test). Hasil Penelitian Tabel 1. karakteristik responden berdasarkan usia dan pengalaman nyeri (n=20) Variabel Karakteristik F (%) Usia Dewasa awal (26-35 tahun) Dewasa akhir (36-45 tahun) Lansia awal (46-55 tahun) Lansia akhir (56-65 tahun) Total Pengalaman nyeri Tidak pernah Pernah Total Berdasarkan tabel 1 menunjukan mayoritas usia responden yaitu usia responden yaitu usia dewasa akhir (36-45 tahun) sebanyak 10 (50%) responden, sedangkan paling sedikit yaitu usia responden lansia awal (46-55 tahun) hanya 1 (15%) responden.
5 Tabel 2. Prosentase Responden Berdasarkan Tingkat Intensitas Nyeri Sebelum dan Setelah Diberikan Teknik Relaksasi Imajinasi Terbimbing Berdasarkan tabel 2 hasil penelitian tingkat intensitas nyeri pasien post operasi hernia sebelum diberikan teknik relaksasi imajinasi terbimbing yaitu nyeri sedang sebanyak 11 (55%) responden, dan yang mengalami nyeri berat sebanyak 9 (45%). Paired T Test Mean Std Deviation t P Value Pengaruh 3, ,000 (pre testpost test) Setelah diberikan teknik relaksasi imajinasi terbimbing mayoritas nyeri pasien turun menjadi nyeri ringan, yaitu sebanyak 16 (80%) responden dan sisanya nyeri sedang sebanyak 4 (20%) responden. Tabel 3. Pengaruh Teknik Relaksasi Imajinasi Terbimbing Terhadap Intensitas Nyeri Relaksasi Imajinasi Pre Test Post Test Tingkat Intensitas Nyeri Ringan Sedang Berat N % N % N % Berdasarkan tabel 3 menunjukkan hasil uji statistik Paired t Test untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh teknik relaksasi imajinasi terbimbing. Sebelum perlakuan sebanyak 11 (55%) responden mengalami nyeri sedang dan 9 (45%) responden mengalami nyeri berat. Setelah diberikan perlakuan sebanyak 16 (80%) responden mengalami nyeri ringan, dan 4 (20%) responden mengalami nyeri sedang. Rata-rata penurunan nyeri setelah diberikan teknik relaksasi imajinasi terbimbing adalah 3,850. Hasil uji statistik untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh menggunakan Paired t Test diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05 sehingga Ho ditolak dengan kesimpulan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap tingkat intensitas nyeri. Pembahasan Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia dan riwayat nyeri. Usia yaitu satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk. Usia seseorang diukur dari lahir hingga masa kini (Depkes 2009). Hasil uji univariat menunjukan bahwa mayoritas usia responden post operasi hernia adalah usia dewasa akhir (36-45 tahun). Hal ini sesuai dengan teori menurut Sjamsuhidajat (2010) bahwa semakin bertambahnya usia maka semakin tinggi risiko menderita hernia, dan rata-rata usia penderita adalah 40 tahun 3. Data tersebut menjelaskan bahwa usia dapat mempengaruhi kelemahan dinding abdomen (semakin bertambah usia, dinding abdomen semakin melemah) dan diusia dewasa diperparah dengan aktivitas berat dan sering mengangkat beban yang berat 7. Sensasi nyeri mulai terasa sebelum kesadaran pasien kembali penuh, dan semakin meningkat seiring dengan berkurangnya pengaruh anestesi. Nyeri pasca operasi secara serius mengacam proses penyembuhan pasien dengan menghambat kemampuan klien untuk terlibat aktif dalam fase pemulihan, meningkatkan komplikasi akibat imobilisasi dan rehabilitasi akan tertunda juga. Hospitalisasi akan menjadi lebih lama jika nyeri pasca operasi tidak dikontrol 10. Hasil analisa univariat tingkat intensitas nyeri sebelum diberikan perlakuan yaitu 11 responden dengan nyeri sedang dan 9 responden dengan nyeri berat. Hal ini sejalan dengan penelitian Aprianto (2012) dimana menyatakan bahwa tingkat intensitas nyeri penderita
6 hernia sebelum diberikan perlakuan (intervensi) paling banyak mengalami nyeri sedang yaitu mencapai 80% 17. Nyeri post operasi merupakan masalah utama yang menjadi fokus intervensi keperawatan. Peran perawat pada fase post operasi hernia diawali dari pengkajian nyeri yang dirasakan klien dengan skala nyeri VDS apakah termasuk nyeri ringan, sedang berat atau sangat berat. Hasil pengkajian tersebut dapat dijadikan langkah awal dalam memenuhi kebutuhan kenyamanan pasien, dalam hal ini tindakan penanganan untuk mengurangi intensitas nyeri pasien post operasi hernia 18. Penanganan nyeri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu secara farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis dapat dengan pemberian obat-obatan analgesik dan penenang, sedangkan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan cara bimbingan antisipasi, terapi es dan panas/kompres panas dan dingin, TENS (Transcutaneous Elektrical Nerve Stimulation), distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing, hipnosis, akupuntur, massage, serta terapi musik 13. Peneliti menggunakan imajinasi terbimbing sebagai pengobatan non farmakologis untuk mengurangi tingkat intensitas nyeri pada pasien post operasi hernia. Hasil analisa univariat tingkat intensitas nyeri pasien post operasi hernia setelah diberi perlakuan mayoritas mengalami penurunan nyeri dengan hasil responden dengan nyeri ringan sebanyak 16 (80%) responden dan nyeri sedang sebanyak 4 (20%) responden. Setelah diberikan perlakuan tidak ada responden dengan keluhan nyeri berat. Hal ini sesuai dengan penelitian Patasik (2013) yang menunjukan bahwa setelah pemberian guided imagery dan nafas dalam terhadap pasien post operasi sectio caesarea, didapatkan tingkat intensitas nyeri responden menurun yaitu nyeri ringan sebanyak 13 (65%) responden dan nyeri sedang sebanyak 7 (35%) responden. Setelah pemberian guided imagery dan nafas dalam tidak ada responden yang merasakan nyeri dengan skala nyeri hebat 12. Imajinasi terbimbing dipilih dalam penelitian ini karena imajinasi terbimbing adalah teknik non farmakologi yang menggabungkan teknik relaksasi nafas dalam, distraksi dan musik menjadi satu. Responden menjadi rileks dan tenang saat melakukan relaksasi nafas dalam, diawali mengambil oksigen di udara melalui hidung, oksigen masuk kedalam tubuh sehingga aliran darah menjadi lancar. Dengan dikombinasikan imajinasi terbimbing pasien mengalihkan perhatiannya pada nyeri ke halhal yang membuatnya senang dan bahagia sehingga melupakan nyeri yang sedang dialaminya 14 (Prasetyo, 2010). Saat pasien mulai mengalihkan perhatianya, musik berperan penting untuk memperkuat relaksasi klien sehingga imajinasi dan sugesti yang diberikan akan lebih mudah diinduksikan dan lebih efektif. Inilah yang menyebabkan intensitas nyeri yang dirasakan pasien post operasi hernia berkurang setelah dilakukan teknik imajinasi terbimbing 19. Analisa bivariat untuk mengetahui suatu pengaruh dalam penelitian ini menggunakan paired t test, Hasil analisa paired t test pada penelitian ini menunjukan ada pengaruh yang signifikan setelah diberikan teknik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap tingkat intensitas nyeri pasien post operasi hernia. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sucipto (2012) yang menyatakan ada pengaruh teknik guided imagery pada pasien post operasi section cesarea 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17 responden yang mengalami
7 penurunan nyeri, 9 diantaranya (53%) adalah perubahan tingkat nyeri dari nyeri sedang ke nyeri ringan atau tidak ada nyeri. Hasil ini mengindikasikan bahwa relaksasi guided imagery bekerja optimal pada tingkat nyeri sedang maupun tingkat nyeri dibawahnya Hasil penelitian lain yang sejalan adalah penelitian Gilar (2014) yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan intensitas nyeri sebelum dan setelah dilakukan intervensi terapi imajinasi terbimbing pada pasien pasca bedah mayor abdomen di RSUD Tugurejo Semarang tahun Hasil penelitiannya menunjukan bahwa rata-rata tingkat nyeri sebelum diberikan imajinasi terbimbing adalah 7,19, dan setelah Setelah diberikan terapi imajinasi terbimbing intensitas nyeri menjadi 5,38. Adanya perbedaan yang signifikan ini berkaitan dengan mekanisme imajinasi terbimbing yang dapat melemahkan psikoneuroimunologi yang mempengaruhi respon stres, dan berkaitan dengan teori Gate Control yang menyatakan bahwa hanya satu impuls saja yang dapat berjalan sampai sumsum tulang ke otak pada satu waktu dan jika impuls ini diisi dengan pikiran lain maka sensasi rasa sakit tidak dapat dikirim ke otak oleh karena itu rasa sakit berkurang. Seseorang yang telah menjalani operasi pasti terjadi kerusakan jaringan yang merangsang noosiseptor untuk mentransmisikan nyeri ke otak namun dengan adanya guided imagery akan mengurangi transmisi rasa nyeri ke otak sehingga tingkat nyeri berkurang 21. Stimulus yang menyenangkan menyebabkan pelepasan endorfin (substansi seperti morfin yang diproduksi oleh tubuh yang menghambat transmisi impuls nyeri). Pelepasan endorfin ini menghambat transmisi neurotransmiter tertentu (substansi P) sehingga terjadi penurunan intensitas nyeri 10. Efek imajinasi terbimbing pada nyeri memberikan efek rileks dengan menurunkan ketegangan otot sehingga nyeri akan berkurang 9. Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi imajinasi terbimbing terhadap tingkat intensitas nyeri pasien post operasi hernia di ruang Bougenvil RSUD Dr.Soeselo Slawi kabupaten Tegal. Hasil uji statistik Paired t-test didapatkan p value= 0,000 < 0,05 dengan rata-rata penurunan nyeri setelah diberikan teknik relaksasi imajinasi terbimbing yaitu 3,850. Kepustakaan 1 Hidayati, R. (2009). Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: Salemba Medika 2 Nanda. (2006). Panduan Diagnosa NANDA : Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC. 3 Sjamsuhidajat, R & Wim de Jong. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah (3rd Ed). EGC: Jakarta. 4 Ratu, A.R. & Made, G.A. (2013). Penyakit Hati Usus, dan Ambeien. Yogyakarta: Nuha Medika. 5 Black, J.M, Hawks J.H,. (2006). Medical Surgical Nursing, Clinical Management for Positive Outcomes (8th Ed). Philadelpia: WB. Saunders Company. 6 Sugeng, J. & Weni, K. (2010). Asuhan Keperawatan Post Operasi. Yogyakarta: Nuha Medika. 7 Dermawan, D. & Rahayuningsih. (2010). Keperawatan Medikal Bedah (Sistem Pencernaan). Yogyakarta: Gosyen Publising. 8 Long, Barbara C. (2006). Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan) (3rd Ed). Bandung: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan. 9 Tamsuri, A. (2007). Konsep & Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.
8 10 Potter, P. A. & Perry, A. G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktek. (Eds.4) (Vols.2). Jakarta: EGC. 11 Oswari, E. (2006). Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta: Balai Penerbit FKUI 12 Patasik, C.K. (2013). Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Guided Imagery Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Cesarea DI IRINA RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. ejurnal keperawatan (e-kp) 1(1). 13 Andarmoyo, S. (2007). Pengaruh Terapi Non- Farmakologi (Imaginasi Terbimbing) Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Sectio Cesarea Pada Ibu Primipara Hari 1-2 Di Ruang Melati RSUD Prof. DR. Hardjono Ponorogo. Diakses 9 Maret 2016, melalui 14 Prasetyo, S. N. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Graha Ilmu 15 Amalia, E. (2014). Efektifitas Terapi Imajinasi Terbimbing dan Terapi Musik Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasie Post Operasi Apendiktomi Akut Di Ruang Rawat Bedah RSUD DR.Achmad Darwis Suliki. Jurnal ilmu Kesehatan Afiyah 1(2). 16 Sugiyono. (2009). Metode Penalitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 17 Sucipto, A.Y. (2012). Pengatuh Relaksasi Guided Imagery Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi jember. Diakses 12 Maret 2016, melalui 18 Sucipto, A.Y. (2012). Pengatuh Relaksasi Guided Imagery Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Daerah Dr. Soebandi jember. Diakses 12 Maret 2016, melalui 19 Beebe, L.H. & Wyatt, T.H. (2009). Guided imagery & music using the Bonny method to evoke emotion & access the unconscious. Journal of Psychosocial Nursing 47(1). 20 Gilar, M.F. (2014). Perbedaan Efektifitas Terapi Musik Klasik dan Terapi Imajinasi Terbimbing Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pasca Bedah Mayor Abdomen Di RSUD Tugurejo Semarang. Diakses 11 Maret 2016, melalui 21 Jacobson, A.F. (2006). Cognitive-behavioral interventions for IV insertion pain. AORN JOURNAL, 84(6),
BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi gawat darurat merupakan salah satu unit di rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui standart tim kesehatan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta
BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Univariat Penelitian dengan judul Perbedaan terapi musik dan relaksasi terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta telah dilaksanakan pada bulan
Lebih terperinciINFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :
TERDAPAT PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI UMUM DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh: Satriyo Agung, Annisa Andriyani, Dewi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyakit gastrointestinal (saluran pencernaan) merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan penyebab terbanyak kematian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi intravena adalah suatu cara dari pengobatan untuk memasukan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan, 2008). Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Tresna Komalasari ABSTRAK Teknik relaksasi dengan
Lebih terperinciPERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST
PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RSUD WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DIAN APRIANTO NIM : 08.0263.S
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana
Lebih terperinciEndra Amalia 1, Yozi Susanti 2. Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Perintis Sumbar Abstract
EFEKTIFITAS TERAPI IMAJINASI TERBIMBING DAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI APENDIKTOMI AKUT DI RUANG RAWAT BEDAH RSUD DR. ACHMAD DARWIS SULIKI TAHUN 2014. Endra Amalia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan pada saluran pencernaan (gastrointestinal) merupakan sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan medik. Kasus pada sistem gastrointestinal
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA Oleh : Diyono 1 Sriyani Mugiarsih 2 Budi Herminto 3 Abstract Background. Pain is an unpleasant sensory
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Post operasi merupakan masa setelah dilakukan pembedahan yang dimulai saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002). Nyeri
Lebih terperinciBAB I. tahun dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia akan mengalami peningkatan jumlah penduduk usia lanjut secara dramatis pada abad 21 nanti. Berdasarkan data proyeksi penduduk tahun 1990-2025 dari Badan Pusat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang dirasakan mengganggu dan menyakitkan, sebagai akibat adanya kerusakan jaringan aktual dan potensial yang
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawataan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciPENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Isa Khasani dan Nisa Amriyah Abstrak Sectio caesarea merupakan salah satu pembedahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur harapan hidup penduduk yang semakin meningkat seiring dengan perbaikan kualitas hidup dan pelayanan
Lebih terperinciSKRIPSI SULASTRI J
PERBEDAAN TINGKAT NYERI ANTARA KELOMPOK KONTROL DAN EKSPERIMEN SETELAH DIBERIKAN TERAPI MUSIK PADA PASIEN POST OP FRAKTUR FEMUR DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RUMAH SAKIT KARIMA UTAMA KARTASURA SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Badan kesehatan dunia memperkirakan bahwa angka persalinan dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua proses persalinan negara negara berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuat sayatan serta diakhiri dengan penutupan dan penjahitan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN NYERI NON FARMAKOLOGIS OLEH PERAWAT PADA PASIEN POST OPERATIF DI RUANG DAHLIA RUMAHSAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
PENATALAKSANAAN NYERI NON FARMAKOLOGIS OLEH PERAWAT PADA PASIEN POST OPERATIF DI RUANG DAHLIA RUMAHSAKIT UMUM DAERAH (RSUD) Jajuk Kusumawaty, Endrian MJW, Siti Fatonah STIKes Muhammadiyah Ciamis Email:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS 6 Arif Kurniawan*, Yunie Armiyati**, Rahayu Astuti*** ABSTRAK Kecemasan dapat terjadi pada
Lebih terperinciPENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS
PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS Imelda Rahmayunia Kartika e-mail: syeirha_girl@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
PENGARUH PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Ni Made Dewi Ratnasari 1, Wahyu Ratna 2, Mohamad Judha 3 INTISARI Latar Belakang : Fraktur
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang ditandai oleh perubahan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil penelitian mengenai pengaruh aromaterapi lavender secara inhalasi terhadap nyeri jahitan perineum pada ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan banyak negara. Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan
Lebih terperinciPengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016
Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016 Heny Siswanti 1*, Ummi Kulsum 2* 1,2 Program Studi Keperawatan STIKES Muhammadiyah Kudus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaera adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Angka sectio caesarea terus meningkat dari insidensi 3-4%
Lebih terperinciPENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG
PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG 2013 Armi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Indonesia Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan berada di wilayah Kota Pekalongan namun kepemilikannya adalah milik Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses yang alami dan normal. Selama hamil seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis. Perubahan-perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani dan pada umumnya
Lebih terperinciSTRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
STRATEGI KOPING DAN INTENSITAS NYERI PASIEN POST OPERASI DI RUANG RINDU B2A RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Nurhafizah* Erniyati** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan Maternitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akut di Indonesia (Sjamsuhidayat, 2010 dan Greenberg et al, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia inguinalis merupakan permasalahan yang bisa ditemukan dalam kasus bedah. Kasus kegawatdaruratan dapat terjadi apabila hernia inguinalis bersifat Strangulasi dan
Lebih terperinciPENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RUANGAN BEDAH RSUD PROF.
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI DAN TEKNIK DISTRAKSi TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RUANGAN BEDAH RSUD PROF. Dr. W. Z. JOHANNES KUPANG Ervatamia H. Holo a, Sakti O.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini terdapat kelompok
Lebih terperinciPENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012
PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN TENTANG PERSALINAN DENGAN HYPNOBIRTHING DI AKADEMI KEBIDANAN MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Gusni Rahmarianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Hypnobirthing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio Caesarea (SC) merupakan tindakan bedah untuk melahirkan bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO, 2010). Sebanyak 18.5 juta SC dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dua dekade terakhir ini telah terjadi kecenderungan operasi sesar (SC) semakin diminati orang. Angka kejadian operasi sesar di Amerika Serikat meningkat dari 5,5%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Luka bakar adalah suatu kerusakan integritas pada kulit atau kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia, radiasi dan arus listrik. Berat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota
55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan merupakan bagian yang terpenting dalam menjaga kelangsungan hidup seseorang. Jika seseorang sedang tidak dalam kondisi
Lebih terperinciPENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia
PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia email : livamaita@gmail.com Abstract: Labor pain occurs because of the contraction, if not
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan persalinan dengan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang persalinan dengan sectio
Lebih terperinciGuntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)
PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN PERAWATAN LUKA ULKUS DIABETIK SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER Dewi Rahmawati Abyu,Retno Dewi Prisusanti, AKBID Wijaya Kusuma Malang, Jln. Letjend S.Parman No.26A Malang Email
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 7, No. 1, Februari 2011
PENGARUH TEKNIK DISTRAKSI RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI DI PKU MUHAMMADIYAHGOMBONG Endah Estria Nurhayati 1, Herniyatun 2,Safrudin ANS 3 1,2,3Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas terhadap penyakit yang mereka alami dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kasus yang belum terselesaikan. Disisi lain juga telah terjadi peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi ini masalah kesejahteraan kesehatan di Indonesia dihadapkan pada situasi beban ganda, dimana pada satu sisi penyakit menular masih merupakan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang mengunakan cara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang mengunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Pembukaan tubuh ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia mempunyai kebutuhan dasar fisiologis yang merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia dapat bertahan hidup. Juga menurut Maslow
Lebih terperinciPERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI
PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI Anas Tamsuri*, Ahmad Subadi.** *) Dosen Akper Pamenang Pare **) Perawat Magang
Lebih terperinciPemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di. Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015
Pemberian Terapi Relaksasi Pernapasan Diapragma bagi Pasien Hipertensi di Instalasi Gawat darurat Eka Hospital Tangerang Selatan 2015 A. Pengertian Chaplin (2011) memberi pengertian relaksasi sebagai kembalinya
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PINGGANG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA LANSAIA DI PANTI WREDHA PANGESTI LAWANG MALANG Tri Johan Agus Yuswanto*, Bambang Soemantri**, Anita Rahmawati
Lebih terperinciGAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN
GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN Dolis Yesti Fennyria Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Sectio caesarea merupakan salah satu cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perut kuadran kanan bawah (Smeltzer, 2002). Di Indonesia apendisitis merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis yang terletak di perut kuadran kanan bawah (Smeltzer, 2002). Di Indonesia apendisitis merupakan penyakit urutan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN
PENELITIAN EFEK KOMBINASI BACAAN AL QURAN DAN TERAPI FARMAKOLOGIS TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS Suyanto*, Merah Bangsawan* Penanganan nyeri dengan pemberian terapi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK DWI NANDA YANI NIM I31112031 Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan akhir-akhir ini menjadi salah satu faktor peningkatan permasalahan kesehatan fisik dan mental/spiritual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu Kebidanan merupakan proses persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti pernah mengalami nyeri itu merupakan alasan yang paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri biasanya menderita
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD 1* Bejo, 2 Wahyudin 1,2 Akademi Keperawatan Prima Jambi *Korespondensi penulis : santosobejo43@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi atau pembedahan merupakan tindakan pengobatan dengan cara membuka atau menampilkan bagian dalam tubuh yang akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2010) diketahui komplikasi kehamilan secara nasional dialami oleh 6,5% ibu hamil. Ibu melahirkan dengan cesaria adalah 15,3%.
Lebih terperinciPENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA PADA HARI KE 1-2
PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA PADA HARI KE 1-2 Aris Dwi Cahyono Dosen Akper Pamenang Pare Kediri After Sectio Caesarea surgery has completed
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami
19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami fraktur dan bisa menyebabkan kematian lebih dari 1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Pada bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan teori dan proses asuhan keperawatan yang dilakukan pada tanggal 7-9 Agustus 2014 di Ruang Prabu Kresna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dilihat dari data Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika melaporkan bahwa terdapat sekitar 35 juta pasien rematik (Purwoastuti, 2009). Di Indonesia
Lebih terperinciPENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI
PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Appendiksitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu dan umbai cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008). Sedangkan menurut
Lebih terperinciFIRMAN FARADISI J
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUROTAL DENGAN TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS DI RUMAH SAKIT Dr.MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses persalinan merupakan suatu proses kompleks untuk menyelamatkan ibu maupun bayinya dengan menggunakan berbagai macam metode seperti persalinan pervaginam,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembedahan atau operasi merupakan tindakan invasif dengan membuka bagian tubuh untuk perbaikan.pembedahan biasanya diberikan anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang
15 Bibliography : 35 (2002-2013) BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembedahan atau operasi merupakan tindakan pengobatan yang dilakukan oleh dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan
Lebih terperinciPEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR
PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR Kadek Agustini Aryani RSUP Sanglah Denpasar Program
Lebih terperinciAplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang
Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang Dyah Ayu Wulandari1 1*, Vita Triani Adhi Putri2 2. 1 Program Studi D IV Bidan
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN
ISSN 2407-7232 JURNAL PENELITIAN KEPERAWATAN Volume 1, No. 2, Agustus 2015 Perilaku Pemeliharaan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan Lingkungan Berpengaruh dengan Kejadian ISPA pada Balita Tugas Keluarga
Lebih terperinciejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR DI RUANG IRNINA A BLU RSUP PROF Dr. R.D KANDOU MANADO Suhartini Nurdin Maykel Kiling Julia Rottie Program Studi Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung dimana kanker tersebut tumbuh dan tipe dari sel kanker tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker (Karsono, 2006). Kanker merupakan salah satu jenis
Lebih terperinciUNTUK MENURUNKAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA
EFEKTIFITAS TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM UNTUK MENURUNKAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA Astuti Marsela Tri 1) Sukesi Niken 2) 1 Mahasiswa DIII Keperawatan Widya Husada Semarang Email
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap tahunnya terdapat 15 juta orang diseluruh dunia menderita stroke. Diantaranya ditemukan jumlah kematian
Lebih terperinciEFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL
EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL The Effectively Technique of Deep Breath Relaxation toward Level of Contraction Uterus Kala
Lebih terperinciPENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG
PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG Skripsi ARI WIJAYANTO NIM : 11.0758.S TAUFIK NIM : 11.0787. S PROGRAM STUDI
Lebih terperinciAbstrak. Abstract. Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik
PERBANDINGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH LANSIA PENDERITA HIPERTENSI SETELAH DILAKUKAN TERAPI MUSIK KLASIK DAN RELAKSASI AUTOGENIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG 1 Dewi Ismarina, 2* Herliawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data Global Status Report on Road Safety yang. dikeluarkan WHO.Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut data Global Status Report on Road Safety yang dikeluarkan WHO.Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan jumlah kecelakaan lalu lintas hingga lebih dari
Lebih terperinci