BAB II PEMAHAMAN TERHADAP CITY HOTEL. City Hotel di Denpasar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PEMAHAMAN TERHADAP CITY HOTEL. City Hotel di Denpasar"

Transkripsi

1 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP CITY HOTEL Dalam Bab II dibahas mengenai pemahaman tentang pengertian hotel secara umum, uraian city hotel, kajian fasilitas sejenis, dan spesifikasi umum city hotel 2.1 Tinjauan Hotel Perkembangan pariwisata yang semakin pesat berdampak besar pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung pariwisata tersebut adalah hotel. Berikut ini akan diuraikan hotel secara umum, mulai dari defnisi hotel, fungsi hotel, karakteristik hotel, klasifikasi hotel, departemen dalam hotel dan struktur organisasi hotel Definisi Hotel Menurut Wikipedia, Hotel berasal dari kata Hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut - sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, tempat penampungan buat pendatang atau bisa juga bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Jadi, pada mulanya hotel 6

2 memang diciptakan untuk meladeni masyarakat. Seiring dengan perkembangan jaman, maka lambat laun huruf s pada kata Hostel menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kata Hostel tersebut berubah menjadi Hotel seperti yang kita kenal sekarang Selain definisi tersebut, di Indonesia ada banyak perihal yang berusaha memberikan definisi hotel. Berikut ini adalah beberapa pengertian hotel, antara lain : a. Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minumam, serta fasilitas fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola secara professional untuk mendapatkan keuntungan (Rumekso, 2004:2). b. Menurut Agustinus, Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial. Di dalam hotel para tamu mendapatkan layanan penginapan, makanan dan minuman, serta fasilitas lainnya (Rumekso, 2004:2). c. Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. 241 / II / 1970, Hotel adalah perusahaan yang menyediakan jasa dalam bentuk akomodasi serta menyediakan hidangan dan fasilitas lainnya di dalam hotel untuk umum yang memenuhi syarat comfort dan bertujuan komersial dalam jasa tersebut (Rumekso, 2004:2). d. Dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI No. PM 10 / PW. 391 / Phb - 77, Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum (Sujatno, 2008:27). e. Dalam Surat Keputusan Menparpostel No. KM 37 / PW 340 / MPPT - 86, Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan, dan minuman serta lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial (Sujatno, 2008:27). Dari beberapa definisi hotel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Hotel adalah sebuah bentuk akomodasi yang bersifat komersial, menggunakan sebagian atau keseluruhan bangunannya untuk memberikan pelayanan berupa kamar kamar untuk menginap, makanan dan minuman serta fasilitas pendukung lainnya yang dikelola secara profesional untuk memperoleh keuntungan. 7

3 2.1.2 Fungsi Hotel Fungsi utama hotel adalah sebagai sarana untuk tempat tinggal sementara bagi tamu (wisatawan atau pelancong). Pada umumnya kebutuhan utama tamu adalah untuk beristirahat, makan, minum, hiburan, dan lain sebagainya (Pustaka Arsitektur, Seiring dengan perkembangan, hotel mempunyai fungsi pendukung yaitu sebagai fasilitas untuk kegiatan konfrensi atau kegiatan lainnya. Hal ini terjadi karena dewasa ini jenis pariwisata yang pasaran potensialnya adalah orang orang yang tidak hanya sekedar untuk menginap dan beristirahat, namun juga untuk tujuan penelitian, bisnis, konfrensi, seminar, dan sebagainya yang membutuhkan penyediaan fasilitas yang lengkap. Dengan demikian fungsi hotel sebagai sarana komersial bukan hanya sebagai tempat untuk menginap dan beristirahat, tetapi juga sebagai tempat untuk melangsungkan berbagai macam kegiatan sesuai dengan tujuan hotel tersebut Klasifikasi Hotel Meskipun fungsi utama yang diwadahi sama, beberapa hotel memiliki keunikan dalam perancangannya. Dalam pengklasifikasian atau penggolongan hotel sangat sulit jika hanya menggunakan satu kategori saja. Berikut ini merupakan klasifikasi/penggolongan hotel (Marlina, 2008:52), yaitu: A. Klasifikasi Berdasarkan Tujuan Kedatangan Tamu Menurut tujuan kedatangan tamu, hotel dapat digolongkan ke dalam empat jenis hotel, yaitu: a. Business Hotel, adalah hotel yang dirancang untuk mengakomodasi tamu yang bertujuan untuk bisnis. Hotel yang sasaran tamunya adalah para pebisnis akan memerlukan fasilitas dan layanan yang berbeda, yang disesuaikan dengan karakter tamu tersebut. b. Pleasure Hotel, adalah hotel yang sebagian besar fasilitasnya ditujukan untuk memfasilitasi tamu yang bertujuan berekreasi. c. Country Hotel, adalah hotel khusus bagi tamu antar negara. Pada jenis hotel semacam ini sangat dimungkinkan banyak terjadi pertemuan ataupun interaksi social dengan privasi yang tinggi. Sehingga fasilitas standar ruang ruang pertemuan, ruang jamuan makan, dan ruang tamu khusus perlu dipertimbangkan pengadaannya. 8

4 d. Sport Hotel, adalah hotel yang fasilitasnya ditujukan terutama untuk melayani tamu yang bertujuan untuk berolah raga. B. Klasifikasi Berdasarkan Lamanya Tamu Menginap Menurut lamanya tamu menginap, hotel dapat digolongkan ke dalam tiga jenis hotel, yaitu: a. Transit Hotel, adalah hotel dengan waktu inap tidak lama (harian). Hotel seperti ini perlu dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat memberikan layanankepada konsumendalam waktu yang singkat. b. Semiresidential Hotel, adalah hotel dengan rata rata waktu inap konsumen cukup lama (mingguan). c. Residential Hotel, adalah hotel dengan waktu kunjungan tamu yang tergolong lama (bulanan). C. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Kamar Menurut jumlah kamar, hotel dapat digolongkan ke dalam tiga jenis hotel, yaitu: a. Small Hotel, adalah hotel dengan jumlah kamar yang kecil, maksimal 25 kamar. Biasanya dibangun di daerah dengan kunjungan rendah b. Medium Hotel, adalah hotel dengan jumlah kamar yang sedang, sekitar kamar. Biasanya dibangun di daerah dengan kunjungan sedang c. Large Hotel, adalah hotel dengan jumlah kamar yang besar, minimum 300 kamar. Biasanya dibangun di daerah dengan angka kunjungan yang tinggi. D. Klasifikasi Berdasarkan Lokasi Menurut lokasinya, hotel dapat digolongkan ke dalam tiga jenis hotel, yaitu: a. City Hotel, adalah hotel yang terletak di pusat kota dan biasanya menampung tamu yang bertujuan untuk bisnis atau dinas. Letak hotel ini tidak selalu berada di pusat kota, tetapi dapat juga menyebar di seluruh kota. b. Down Town Hotel, adalah hotel yang berlokasi di dekat pusat perdagangan. Hotel ini sering menjadi sasaran tamu yang ingin berwisata belanja ataupun menjalin relasi dagang. c. Suburban Hotel / Motel, adalah hotel yang berlokasi di pinggir kota. Sering menjadi transit hotel bagi tamu yang menginap dengan waktu pendek dan merupakan fasilitas transit masyarakat yang sedang dalam perjalanan. 9

5 d. Resort Hotel, adalah hotel yang dibangun di tempat tempat wisata. Tujuan pembangunan hotel ini adalah sebagai fasilitas akomodasi dari suatu aktivitas wisata. E. Klasifikasi Berdasarkan Kelas Berdasarkan kelas, hotel dapat digolongkan ke dalam dua jenis hotel yaitu Hotel Bintang dan Hotel Non Bintang. Selanjutnya, Hotel Bintang dapat digolongkan ke dalam lima golongan kelas (Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia No. PM.53/HM.001/MPEK/2013 Tahun 2013): Hotel Bintang Satu Hotel Bintang Dua Hotel Bintang Tiga Hotel Bintang Empat Hotel Bintang Lima Sedangkan untuk Hotel Non Bintang tidak terdapat penggolongan seperti Hotel Bintang, atau dapat disebut sebagai Hotel Melati. Berikut ini adalah kriteria mutlak yang harus ada pada hotel bintang dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini. Tabel 2.1 Kriteria Mutlak Standar Usaha Hotel Bintang No. Aspek Unsur Sub Unsur I PRODUK Bangunan Tersedia suatu bangunan hotel Penanda arah Tersedia papan nama hotel Parkir Tersedia tempat parkir dan pengaturan lalu lintasnya Lobby Tersedia lobby dengan sirkulasi udara dan pencahayaannya Toilet Umum Tersedia toilet umum Front Office Tersedia gerai atau meja kursi Fasilitas makan dan minum Tersedia ruang makan dan minum dengan sirkulasi udara dan pencahayaan Kamar tidur tamu Tersedia kamar tidur dengan perlengkapannya, termasuk kamar mandi Tersedia denah lokasi kamar dan petunjuk penyelamatan diri Dapur / Pantry Tersedia dapur dengan perlengkapannya dan tata letak sesuai dengan kebutuhan Kantor Tersedia ruang pimpinan hotel Tersedia ruang karyawan Utilitas Tersedia instalasi air bersih Pengelolaan limbah Tersedia tempat penampungan sampah sementara Tersedia instalasi pengolahan air limbah 10

6 Tabel 2.1 (Lanjutan) II PELAYANAN Kantor Depan Tersedia pelayanan pemesanan kamar, pendaftaran, penerimaan dan pembayaran Tata garaha Pelayanan pembersihan fasilitas tamu, fasilitas public dan fasilitas karyawan Area makan dan minum Tersedia pelayanan penyajian makanan dan minuman Keamanan Tersedia pelayanan keamanan Kesehatan Tersedia pelayanan kesehatan III PENGELOLAAN Organisasi Hotel memiliki struktur organisasi Manajemen Hotel memiliki program pemeriksaan kesehatan karyawan Pemeliharaan sanitasi, Hygiene, dan lingkungan Sumber daya manusia Hotel melaksanakan sertifikasi kompetensi karyawan Sumber: Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor PM.53 / HM.001/MPEK/2013 Berikut ini merupakan beberapa ketentuan dan persyaratan sesuai dengan kelas dan penggolongan Hotel Bintang (Marlina, 2008), yaitu: a. Hotel Bintang 2 antara lain: Berikut ini adalah beberapa ketentuan dan persyaratan untuk Hotel Bintang 2, - Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi tersebut mudah - Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby - Bangunan terawat dan rapi - Mempunyai minimum 20 kamar tidur (Guest rooms) dengan luas 22 m2/kamar - Terdapat 1 buah kamar suite dengan luas 44m2/kamar - Tinggi minimum kamar 2,6 m - Terdapat restaurant, bar dan lobby - Terdapat minimal 1 buah sarana olah raga dan rekreasi, dengan pilihan : tenis, golf, fitness, billiard, jogging, taman bermain anak, olah raga air (kolam renang) b. Hotel Bintang 3 antara lain: Berikut ini adalah beberapa ketentuan dan persyaratan untuk Hotel Bintang 3, - Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi tersebut mudah - Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restaurant, kamar tidur, dan function room - Terdapat minimum 20 kamar tidur standard dengan luas 22 m2/kamar 11

7 - Terdapat minimal 2 buah kamar suite dengan luas 44m2/kamar - Tinggi kamar tidur minimal 2,6 m - Mempunyai restaurant, bar, dining room, dan ruang fungsional - Minimal luas lobby 30 m2, dan dilengkapi dengan lounge area dan toilet umum - Minimum terdapat drug store, bank, money changer, biro perjalanan, air line agent, souvenir shop, salon, dll - Mempunyai minimal 1 buah sarana olah raga dan rekreasi dengan pilihan : tenis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik atau taman bermain anak - Terdapat kolam renang dewasa terpisah dengan kolam renang anak c. Hotel Bintang 4 Berikut ini adalah beberapa ketentuan dan persyaratan untuk Hotel Bintang 4, antara lain: - Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restaurant, kamar tidur, dan function room - Mempunyai minimal 50 kamar standard dengan luas 24 m2/kamar, serta dilengkapi dengan pengatur suhu kamar - Mempunyai minimal 3 kamar suite, dengan luas minimal 48 m2/kamar - Tinggi kamar minimal 2,6 m - Mempunyai minimum 2 buah dining room, dan salah satunya adalah coffee shop - Luas lobby minimal 100 m2, dengan toilet umum dan kelengkapannya - Minimum terdapat drug store, bank, money changer, biro perjalanan, air line agent, souvenir shop, salon, dll - Mempunyai minimal 1 buah sarana olah raga dan rekreasi dengan pilihan : tenis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik atau taman bermain anak - Terdapat kolam renang dewasa terpisah dengan kolam renang anak d. Hotel Bintang 5 Berikut ini adalah beberapa ketentuan dan persyaratan untuk Hotel Bintang 5, antara lain: - Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi tersebut mudah - Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, restaurant, kamar tidur, dan function room - Mempunyai minimal 100 kamar standard dengan luas minimal 26 m2/kamar - Mempunyai minimal 4 kamar suite denga luas 52 m2/kamar - Tinggi kamar tidur minimal 2,6 m 12

8 - Mempunyai minimal 3 buah dining room, salah satunya dengan spesialisasi masakan (Japanese, Chinese, European food) - Mempunyai bar, ruang fungsional lobby dan drug store sama seperti pada hotel bintang 4 - Mempunyai minimal 1 buah sarana olah raga dan rekreasi dengan pilihan : tenis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik atau taman bermain anak. Ditambah dengan arena bermain anak, minimum ayunan atau jungkat jungkit (children playground) - Terdapat kolam renang dewasa terpisah dengan kolam renang anak - Terdapat bussines centre dengan beberapa staf yang dapat membantu bertindak sebagai co secretary pada tamu yang ingin berkomunikasi dengan kantor pusat atau rekan bisnisnya Departemen dalam Hotel Di dalam kegiatan perhotelan, hotel dapat dibagi menjadi dua bagian departemen utama, dimana yang satu merupakan departemen yang langsung berhubungan dengan tamu dan yang satunya merupakan departemen yang tidak langsung berhubungan dengan tamu. Berikut adalah uraian mengenai departemen departemen yang terdapat di dalam hotel (Sujatno, 2008:30), yaitu: A. Front Of The House Front of The House merupakan bagian yang secara langsung berhubungan dengan tamu. Bagian ini meliputi : a. Front Office Departement Merupakan departemen yang menangani proses penjualan kamar, dimulai dari pemesanan kamar, penyambutan tamu, registrasi tamu yang akan menginap, memberikan kunci kamar, sampai menangani sistem pembayarannya. Departemen ini juga berfungsi sebagai pusat informasi bagi para tamu. b. Housekeeping Departement Merupakan bagian hotel yang yang menangani penyiapan kamar dan lingkungannya, sesuai standard hotel tersebut. Sehingga tamu merasa nyaman dan kerasan. c. Food & Beverage Departement Merupakan bagian yang menangani pelayanan yang berkaitan dengan penyediaan dan penjualan makanan dan minuman, termasuk peralatannya serta acara acara 13

9 yang terkait dengannya, seperti pertemuan, seminar, eksebisi, konfrensi, pesta perkawinan, maupun pertunjukan. d. Accounting Departement Bagian ini ada yang langsung berhubungan dengan tamu da nada pula yang tidak. Pelayanan yang terkait dengan keuangan menjadi tugas dapertemen ini. B. Back of The House Back of The House merupakan bagian yang tidak langsung berhubungan dengan tamu, antara lain: a. Human Resources Departement Merupakan bagian yang menangani sumber daya manusia, mulai dari proses penyediaan, penempatan, pengembangan, hingga proses pemberhentiannya. b. Store Departement Bagian ini menangani pergudangan untuk keperluan hotel c. Purchasing Departement Bagian ini menangani masalah pengadaan barang kebutuhan hotel d. Cost Control Departement Menangani hal hal yang berkaitan dengan pengendalian biaya dan saran saran untuk itu. e. Engineering Departement Menangani masalah yang berkaitan dengan kelancaran operasional bangunan termasuk pemeliharaan dan perbaikan, baik yang menyangkut masalah mekanikal maupun elektrikal serta energinya. Bertanggung jawab terhadap bangunan dan system pengoperasiannya, pemeliharaan bangunan, pemeliharaan kamar dan fasilitasnya, termasuk furniture maupun fikturenya, pemeliharaan alat / sarana dan perbaikannya. Selain pembagian di atas, ada juga yang membagi hotel dalam tiga bagian departemen, yaitu: a. Revenue Producing Departement Terdiri dari bagian bagian hotel yang dioperasikan untuk menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kepada tamu. Bagian ini dibagi menjadi dua, yaitu: Major Departement (nilai penjualan yang tinggi) Minor Departement (nilai penjualan lebih kecil) 14

10 b. Non Revenue Producing Departement Bagian yang diusahakan untuk menghasilkan barang / jasa untuk keperluan hotel maupun tamu, tetapi tidak untuk tujuan mendapatkan uang (revenue) c. Concession atau Store Rental Bagian yang tidak dioperasikan dan menghasilkan barang dan jasa untuk dijual kepada tamu hotel, tetapi dikelola oleh penyewa dengan suatu bentuk perjanjian dengan pihak hotel Struktur Organisasi Hotel Struktur organisasi pada sebuah hotel mempunyai peran yang sangat penting. Bagi hotel baru struktur organisasi hasus sudah dibuat sebelum hotel tersebut beroperasi. Selain itu, dengan adanya struktur organisasi hotel dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri dari : Uraian tugas (Job Description) Standar manual pekerjaan (Standard Operating Procedure) Spesifikasi jabatan (Job Spesification) Berikut ini adalah struktur organisasi hotel (menengah), dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini. General Manager Executive Asst. Manager Room Division F & B Division Personnel Acc t. Marketing Engineering Purchasing House Keeping Front Office Food Production F & B Service Reservatio Convention Floor Section Reception Bar Public Area Reservation Restaurant Linen Section Information Room Service Cashier Banquet Gambar 2.1 Struktur Organisasi Hotel Menengah Sumber: Sulatiyono,

11 Di dalam usaha untuk memberikan pelayanan yang memuaskan, setiap hotel mempunyai bentuk organisasi yang berbeda beda, tergantung dari tamu yang menginap. Pelayanan untuk tamu pebisnis akan lain dibandingkan dengan tamu yang berlibur atau berekreasi. 2.2 Tinjauan City Hotel Berikut ini akan diuraikan tinjauan mengenai city hotel, baik dari pengertian, fungsi, tujuan dan sasaran, hakekat serta unsur pendukung sebuah city hotel Pengertian City Hotel City hotel atau hotel kota, merupakan sebuah hotel yang terletak di pusat kota yang bertujuan untuk menyediakan akomodasi bagi tamu yang bertujuan untuk bisnis atau dinas. Letak city hotel tidak selalu berada di pusat kota, tetapi dapat juga menyebar di seluruh bagian kota. Karena letaknya di daerah perkotaan, city hotel juga sering menjadi sasaran tamu yang bertujuan untuk berwisata pada kota kota dengan daya tarik wisata seperti Yogyakarta, Denpasar, dan kota lainnya. Jarak tempuh yang pendek dari pusat kota, serta harga kamar yang reatif murah merupakan salah satu daya tarik bagi hotel semacam ini (Marlina, 2008:60). City hotel biasanya diperuntukan untuk tamu yang tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City hotel juga sering disebut dengan transit hotel, karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang menggunakan fasilitas yang disediakan city hotel, seperti : ruang rapat, ruang konfrensi, ballroom, dan lainnya Fungsi dan Tujuan City Hotel Berikut ini merupakan fungsi, tujuan dan sasaran suatu city hotel atau hotel kota, adalah: a. Fungsi City hotel atau hotel kota mempunyai fungsi yang hamper sama dengan hotel hotel pada umumnya. Fungsi fungsi tersebut antara lain: - Fungsi Utama, menyediakan tempat untuk beristirahat, tidur, serta makan dan minum untuk para tamu yang didominasi para tamu yang datang untuk kegiatan bisnis dan kedinasan. - Fungsi pendukung, sebagai tempat yang menyediakan fasilitas konfrensi untuk kegiatan bisnis dan kedinasan, seperti: seminar, lokakarya, konfrensi, rapat perusahaan, dan sebagainya. 16

12 - Fungsi pelengkap, adalah untuk menyediakan fasilitas pelengkap untuk mendukung fasilitas utama dan pendukung city hotel, seperti: salon, ATM / money changer, agen perjalanan, toko souvenir, dan lain sebagainya. b. Tujuan Secara umum tujuan sebuah city hotel adalah untuk menyediakan akomodasi bagi tamu yang bertujuan untuk bisnis (Marlina, 2008:60). Pada perancangan hotel seperti ini, mengetahui karakter konsumen merupakan awal perancangan yang tepat. c. Sasaran City hotel pada umumnya mempunyai sasaran para pebisnis, investor dan lembaga pemerintahan yang datang utuk kegiatan bisnis dan kedinasan. Sehingga city hotel sering disebut dengan commercial hotel, yang tentunya dilengkapi dengan fasilitas dan pelayanan untuk commercial man Hakekat City Hotel Berdasarkan uraian city hotel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hakekat dari city hotel adalah sebuah akomodasi hotel yang ditujukan untuk para pebisnis yang berlokasi di pusat kota pada kawasan bisnis, sehingga fasilitas utamanya sebagian besar untuk menunjang kegiatan bisnis. Dikelola secara komersial oleh pihak swata dan dengan pelayanan yang sebaik baiknya. Dari uraian tersebut terkandung hakekat city hotel adalah sebagai suatu bentuk akomodasi yang diperuntukan bagi pelaku bisnis dengan fasilitas penunjang untuk kegiatan bisnis. menyediakan pelayanan dengan fasilitas yang lengkap seperti : aktivitas hunian (Guest room), fasilitas rapat (ruang meeting), untuk konfrensi (Convrention room), fasilitas pertemuan dan perayaan (Banquet), untuk makan dan minum (Restaurant, bar, lounge bar, coffe, breakfast room) serta untuk rekreasi (Sport, recreation, spa) Karakteristik City Hotel City hotel atau hotel kota mempunyai karakteristik yang terdiri dari (Pustaka Arsitektur, a. Lokasi Lokasi yang dibutuhkan untuk hotel adalah lokasi yang strategis dan memiliki nilai nilai ekonomis yang tinggi, serta lokasi yang ada hubungannya dengan Bandar udara, stasiun kereta api, terminal, pelabuhan, pusat perbelanjaan / bisnis, 17

13 dan lokasi wisata (Sulatiyono, 2006). Lokasi untuk sebuah city hotel adalah terletak pada pusat pusat kegiatan bisnis, seperti perkantoran, perdagangan dan jasa, serta pusat perbelanjaan. b. Tamu Tamu atau wisatawan yang datang ke city hotel mayoritas adalah tamu dari kalangan bisnis, pengusaha dan karyawaan dengan kepentingan berbisnis, berdagang, tugas dinas, dan sebagainya. Tamu tamu tersebut mempunyai karakteristik, yaitu: - Berpergian seorang diri atau berkelompok - Menginap dalam jangka waktu relative singkat - Tugas menjadi prioritas utama, sehingga pertimbangan terhadap jarak dan pencapaian ke tujuan harus sedekat mungkin. - Pertimbangan ekonomi dan fasilitas - Rekreasi menjadi hal kedua dan tidak diprioritaskan. Umumnya pebisnis mempunyai karakter yang sangat efisien, sehingga kualitas interaksi bisnis merupakan perhatian utama. Mereka berusaha menjalin interaksi sesingkat mungkin dan mencapai relasi seerat mungkin. Interaksi yang terjadi di dalam hotel menuntut adanya ruangan yang nyaman, dan mempunyai tingkat privasi tinggi. Kegiatan bisnis juga dapat dilakukan sambil makan dan minum kopi, olah raga, serta kegiatan santai lainnya. Sehingga pada city hotel memerlukan fasilitas rekreasi dan tentunya fasilitas standar ruang konfrensi wajib disediakan. c. Fasilitas Fasilitas yang dibutuhkan adalah fasilitas yang dapat menunjang kegiatan bisnis para tamu, seperti ruang pertemuan, fasilitas komputer, fasilitas komunikasi seperti: PABX, Fax, telepon dan sebagainya. Fasilitas pelayanan harus praktis dan ekonomis sesuai dengan karakter tamu yang memperhitungkan waktu dan uang. 2.3 Kajian Fasilitas Sejenis Untuk objek studi banding dipakai beberapa city hotel yang ada di kota Denpasar dan sekitarnya, diantaranya : Inna Bali Hotel, All Seasons Denpasar Hotel, dan Grand Santhi Hotel. 18

14 2.3.1 Inna Bali Hotel Inna Bali Hotel atau yang lebih dikenal dengan nama Natour Bali Hotel terletak pada Jalan Veteran No. 3 Denpasar. Lokasinya tepat berada pada kawasan jantung dan Heritage Kota Denpasar. Inna Bali Hotel terletak pada kawasan yang strategis, seperti Airpor Ngurah Rai, Sanur dan Kuta. Tampak Depan Inna Bali Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah ini. Gambar 2.2 Tampak Depan Inna Bali Hotel Sumber: Inna Bali Hotel masih menggunakan bangunan lama yang merupakan bangunan peninggalan Belanda, sehingga tampilan eksterior bangunan mencerminkan arsitektur kolonial Belanda. Tampilan eksterior Inna Bali Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.3 di bawah ini. Gambar 2.3 Eksterior Inna Bali Hotel Sumber: 19

15 Inna Bali Hotel termasuk dalam klasifikasi hotel bintang 3 (Dinas Pariwisata Kota Denpasar). Terdapat beberapa fasilitas yang terdapat pada Inna Bali Hotel, antara lain: a. Kamar Tidur Inna Bali Hotel mempunyai total 70 kamar, terdiri dari 2 unit kamar suite, 46 unit superior room, dan 22 unit standard room. Kamar tidur Inna Bali Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini. Gambar 2.4 Kamar Tidur Inna Bali Hotel Sumber: Kamar tidur tersebut dilengkapi dengan fasilitas AC, mini bar, IDD telephone, TV dan video program, bathroom dengan bath tube dan shower, serta privat balcony. Kamar mandi Inna Bali Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.5 di bawah ini. Gambar 2.5 Kamar Mandi Guest Room Inna Bali Hotel Sumber: 20

16 b. Restauran dan ruang makan Inna Bali Hotel dapat dilihat pada gambar 2.6 di bawah ini. Gambar 2.6 Restauran Inna Bali Hotel Sumber: c. Lobby dan lounge area Inna Bali Hotel dilihat pada Gambar 2.7 di bawah ini. Gambar 2.7 Lobby dan Lounge Area Inna bali Hotel Sumber: d. Kolam renang Inna Bali Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.8 di bawah ini. Gambar 2.8 Kolam Renang Inna Bali Hotel Sumber: 21

17 e. Inna Bali Hotel mempunyai beberapa fasilitas konfrensi, antara lain: - Puri Agung room, dengan kapasitas 300 orang (theatre style) dan 175 orang (class style) - Parwati room, dengan kapasitas 100 orang (theatre style) dan 70 orang (class style) - Bali room, dengan kapasitas 100 orang (theatre style) dan 70 orang (class style) - Saraswati room, dengan kapasitas 40 orang (theatre style dan 30 orang (class style) Ruang konfrensi Inna Bali Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.9 di bawah ini. Gambar 2.9 Ruang Konfrensi Inna Bali Hotel Sumber: Selain fasilitas fasilitas tersebut, pada Inna Bali Hotel terdapat beberapa fasilitas lainnya, antara lain: - Service kamar 24 jam - Coffe shop - Kolam renang anak - Smocking area dan ATM - Laundry - Spa dan massage - Wi-Fi di semua kamar dan tempat umum - Tempat parkir tamu 22

18 2.3.2 All Seasons Denpasar Hotel All Seasons Denpasar Hotel terletak pada Jalan Teuku Umar No. 183, Denpasar. Hotel ini terletak pada kawasan hotel kota terbaru di Bali. All Seasons Denpasar Hotel termasuk dalam klasifikasi hotel bintang 3 dengan total kamar tidur adalah 153 kamar. Tampak depan All Seasons Denpasar Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.10 di bawah ini. Gambar 2.10 Tampak Depan All Seasons Denpasar Hotel Sumber: All Seasons Denpasar Hotel menampilkan bangunan dengan arsitektur kontemporer. Menampilkan fasilitas terbaik untuk menciptakan nuansa yang tenang agar dapat memulihkan tubuh dan pikiran para tamu. Fasilitas fasilitas yang terdapat pada All Seasons Denpasar Hotel, antara lain: a. Kamar tidur All Seasons Denpasar Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.11 di bawah ini. Gambar 2.11 Kamar Tidur All Seasons Denpasar Hotel Sumber: 23

19 All Seasons Denpasar Hotel mempunyai beberapa type kamar, antara lain: - Superior room dengan 1 (satu) queen bed - Superior room dengan 2 (dua) single bed b. Restauran All Seasons Denpasar Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.12 di bawah ini. Gambar 2.12 Restauran All Seasons Denpasar Hotel Sumber: c. Lounge area dan ruang istirahat All Seasons Denpasar Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.13 di bawah ini. Gambar 2.13 Lobby dan Lounge Area All Seasons Denpasar Hotel Sumber: 24

20 d. All Seasons Denpasar Hotel mempunyai dua buah ruang konfrensi, yaitu: - Plumeria 1 (satu), dengan kapasitas maksimal 120 orang (theatre style) dan 105 orang (class style) - Plumeria 2 (dua), dengan kapasitas masksimal 70 orang (theatre style) dan 48 orang (class style) Ruang konfrensi All Seasons Denpasar Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.14 di bawah ini. Gambar 2.14 Ruang Konfrensi All Seasons Denpasar Hotel Sumber: e. Spa dan Massage All Seasons Denpasar Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.15 di bawah ini. Gambar 2.15 Spa dan Massage All Seasons Denpasar Hotel Sumber: 25

21 f. Fitness Centre All Seasons Denpasar Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.16 di bawah ini. Gambar 2.16 Firness Centre All Seasons Denpasar Hotel Sumber: Selain fasilitas fasilitas tersebut, All Seasons Denpasar Hotel juga memiliki fasilitas lainnya, seperti: - Layanan 24 jam - Kolam renang dan sauna - Lift - Akses jaringan internet di kamar dan area public - Laundry - Penitipan bayi Grand Santhi Hotel Hotel Grand Santhi terletak di pusat kota Denpasar, yaitu pada Jalan Patih Jelantik No. 1 & 4, Denpasar. Jarak tempuh dari bandara Ngurah Rai sekitar 15 Km. Hotel ini termasuk dalam hotel bintang 3. Tampak depan Hotel Grand Santhi dapat dilihat pada Gambar 2.17 berikut ini. Gambar 2.17 Tampilan Eksterior Grand Santhi Hotel Sumber: 26

22 Ditinjau dari segi bangunannya, Grand Santhi Hotel merupakan bangunan bertingkat dengan tingkatan yang mencapai 4 lantai, meliputi: Lantai 1: Restaurant, Resepsionis, Swimming Pool, agen perjalanan, Guest Room dan Lobby Lantai 2: Hall Auditorium, dan Guest Room Lantai 3: Guest Room Lantai 4: Guest Room Tamu yang menginap di hotel ini adalah tamu yang ingin berlibur, berbisnis, dan rapat pekerjaan kantor. Selain itu, ada juga tamu yang hanya sekedar untuk beristirahat menunggu penerbangan di Bandara Ngurah Rai. Adapun fasilitas yang dimiliki, antara lain : a. Grand Santhi Hotel mempunyai beberapa jenis kamar dengan total kamar mencapai 76 kamar dengan klasifikasi : - Deluxe Room : 27 kamar - Super Deluxe : 33 kamar - Junior Suite : 8 kamar - Deluxe Suite : 6 kamar b. Tampilan kamar Grand Santhi Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.18 di bawah ini. Gambar 2.18 Guest Room Grand Santhi Hotel Sumber: 27

23 c. Rentaurant Grand Santhi Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.19 di bawah ini. Gambar 2.19 Restauran Grand Santhi Hotel Sumber: d. Kolam Renang Grand Santhi Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.20 di bawah ini. Gambar 2.20 Kolam Renang Outdoor Grand Santhi Hotel Sumber: e. Ruang Rapat (meeting room) dan Hall Auditorium Grand Santhi Hotel dapat dilihat pada Gambar 2.21 di bawah ini. Gambar 2.21 Meeting Room dan Hall Auditorium Grand Santhi Hotel Sumber: 28

24 2.3.4 Kesimpulan Kajian Fasilitas Sejenis Dari kajian beberapa fasilitas sejenis di atas, maka disimpulkan fasilitas fasilitas yang terdapat pada sebuah city hotel. Kesimpulan kajian fasilitas sejenis dapat dilihat pada Tabel 2.2 di bawah ini. Tabel 2.2 Kesimpulan Kajian Fasilitas Sejenis Nama City Hotel Inna Bali Hotel All Seasons Denpasar Grand Santhi Hotel Hotel Lokasi Pusat Kota Denpasar (Jl. Veteran No. 3 Denpasar) Kota Denpasar (Jalan Teuku Umar No. 183, Denpasar) Kota Denpasar (Jalan Patih Jelantik No. 1 & 4, Denpasar) Owner/Pemilik PT. Hotel Indonesia Natour Imelda - Kelas Hotel Bintang 3 (***) Bintang 3 (***) Bintang 3 (***) Jumlah Kamar 70 kamar 153 kamar 76 kamar Bentuk Bangunan Bentuk bangunan mejemuk Bentuk bangunan tunggal (monolit) Bentuk bangunan tunggal (monolit) Fasilitas Kamar tidur, restaurant, lobby, launge area, kolam renang, ruang rapat, ruang konfrensi, coffe shop, ATM, smocking area, laundry, spa & massage, dan tempat parkir tamu Kamar tidur, restaurant, lobby, lounge area, ruang rapat, ruang konfrensi, spa & massage, fitness centre, kolam renang, laundry, penitipan bayi, tempat parkir tamu Kamar tidur, restaurant, lobby, lounge area, kolam renang, ruang rapat, ruang konfrensi, agen perjalanan, laundry, spa & massage, tempat parkir tamu 2.4 Spesifikasi Umum City Hotel Pada sub bab ini dibahas mengenai spesifikasi umum city hotel, yang terdiri dari: pengertian city hotel, fungsi city hotel dan spesifikasi umum city hotel Pengertian City Hotel City hotel adalah hotel yang terletak di pusat kota yang bertujuan untuk menyediakan akomodasi bagi tamu atau wisatawan yang pada umumnya bertujuan untuk kegiatan bisnis atau kedianasan. City hotel tidak harus berada di pusat kota, namun dapat juga berada di sekitar kota, namun harus tetap berada pada tempat yang strategis, berada pada pusat bisnis, perdagangan dan jasa (Marlina, 2008:60). 29

25 2.4.2 Fungsi City hotel mempunyai beberapa fungsi, bberikut ini merupakan fungsi sebuah city hotel ditinjau dari sifatnya, yaitu: - Fungsi Utama, menyediakan tempat beristirahat, tidur, serta makan dan minum untuk para tamu yang didominasi para tamu yang datang untuk kegiatan bisnis dan kedinasan - Fungsi pendukung, sebagai tempat yang menyediakan fasilitas konfrensi untuk kegiatan bisnis dan kedinasan, seperti: seminar, lokakarya, konfrensi, rapat perusahaan, dan sebagainya. - Fungsi pelengkap, adalah untuk menyediakan fasilitas pelengkap untuk mendukung fasilitas utama dan pendukung city hotel, seperti: ATM / money changer, agen perjalanan, toko souvenir, dan lain sebagainya Spesifikasi Umum Spesifikasi umum merupakan kesimpulan dari teori dan referensi tentang city hotel, serta kesimpulan dari kajian objek sejenis. Dari kesimpulan tersebut, maka dapat diuraikan spesifikasi sebuah city hotel antara lain: A. Tamu Tamu yang menginap di city hotel umumnya merupakan tamu yang mempunyai tujuan untuk kegiatan bisnis dan kedinasan yang mempunyai sifat efisien, sehingga umumnya merupakan tamu yang tinggal dalam jangka waktu yang relative pendek. Namun tidak dipungkiri tamu yang bertujuan untuk berwisata juga menginap pada city hotel, mengingat letak city hotel yang strategis sehingga mudah dalam pencapaian ke objek objek wisata terdekat. Pada city hotel, tamu tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: - Tamu yang menginap (Residential Guest), merupakan tamu yang menyewa dan menggunakan semua fasilitas city hotel, mulai dari fasilitas akomodasi untuk beristirahat, serta fasilitas fasilitas pendukung lainnya, termasuk fasilitas konfrensi dan rekreasi. - Tamu yang tidak menginap (Non Residential Guest), merupakan tamu yang hanya menggunakan fasilitas konfrensi city hotel, namun tidak menggunakan fasilitas akomodasi 30

26 B. Fasilitas Dapat disimpulkan fasilitas fasilitas yang terdapat pada sebuah city hotel, antara lain: a. Fasilitas Utama - Kamar tidur (guest room) b. Fasilitas Pendukung - Ruang konfrensi (ruang rapat dan convention room) - Restaurant dan bar - Coffe shop - Lobby dan lounge area - Fasilitas rekreasi (kolam renang, spa dan massage) - Fasilitas olah raga (fitness centre) - Ruang pengelola dan service c. Fasilitas Penunjang - ATM / money changer - Agen perjalanan - Ruang disewakan (exebition space) C. Persyaratan Lokasi Dapat disimpulkan persyaratan lokasi untuk sebuah city hotel, antara lain: - Lokasi city hotel tidak jauh dari pusat kota, karena ditinjau dari kebutuhannya yang dekat dengan pusat ekonomi, kegiatan usaha dan bisnis - Lokasi city hotel berada pada lokasi yang strategis, lengkap dengan infrastruktur, jaringan utilitas dan aksesibilitas yang baik. - Lokasi city hotel harus sesuai dengan Wilayah Perancangan Kota, yaitu dapat ditempatkan pada zonasi perdagangan dan jasa, serta pada zonasi permukiman - Ukuran lahan harus sesuai dengan luas tapak yang dibutuhkan agar dapat menampung semua fasilitas dan kegiatan city hotel 31

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang Tabel Analisa Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Sifat Tamu, Check in/check out Recepsionist Publik Administrasi Pusat Informasi Front Office Publik Operator Penitipan Barang Menunggu

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya Hotel Grand Angkasa Internasional Medan Pada tahun 1930 dibawah pimpinan kolonial belanda Grand Angkasa International hotel bernama Hotel Astoria.

Lebih terperinci

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4

Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan

Lebih terperinci

Kebutuhan Ruang Ruang Aktifitas

Kebutuhan Ruang Ruang Aktifitas Lampiran I I.I. Kebutuhan Ruang Hotel Beserta Aktifitas Entrance hall Tempat bertemu dan berkumpul Receptionist Checkin dan checkout, memberikan informasi Concierge Pusat informasi Lobby Lounge Tempat

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Hotel The Premiere Pekanbaru Pada tahun 2010 seorang pengusaha bernama Nicodemus Kasan Kurniawan mendirikan sebuah hotel berbintang empat di

Lebih terperinci

CITY HOTEL DI DENPASAR

CITY HOTEL DI DENPASAR TUGAS AKHIR (BY DESIGN) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CITY HOTEL DI DENPASAR Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Studi S1 Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN 5.1. Pemrograman 5.1.1. Kebutuhan Ruang NO RUANG JMLH LUAS SAT LUAS TOTAL STANDART LUAS KAMAR 1 standard/ deluxe 231 28 m2 6.468 2 junior suite 36 45 m2 1.620 3 president

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun

LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading sector dengan kemampuan untuk memacu pertumbuhan ekonomi suatu Negara yang menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan Hotel Grand Angkasa International dulunya bernama Astoria hotel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. 1.1 Sejarah Singkat Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor

BAB III OBJEK PENELITIAN. 1.1 Sejarah Singkat Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor BAB III OBJEK PENELITIAN 1.1 Sejarah Singkat Hotel Puri Khatulistiwa Jatinangor Hotel Puri Khatulistiwa adalah salah satu hotel yang ada di kota Bandung yang kini menjadi hotel bagi kalangan bisnis dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai faisilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hotel Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hampir di tiap-tiap kota terdapat hotel yang memberikan jasa penginapan berikut service lainnya. Bagi orang-orang yang

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1.Rekapitulasi Program Ruang Hotel Bisnis No Ruang Kapasitas Luas KELOMPOK KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Kelompok Ruang Kegiatan Umum 1. Plasa Penerima 163,2 2. Lobby 63,2 3. Lounge 42,66 4.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tempat-tempat menarik untuk pariwisata, salah satunya adalah kota Bandung. Bandung memiliki cukup banyak pilihan objek wisata, seperti wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan

Lebih terperinci

DENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1

DENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1 LANTAI 1 pada denah alt.1, area resepsionis menghadap ke arah entrance sehingga memudahkan akses bagi tamu hotel. Security & bellboy station diletakkan di sebelah kanan entrance juga memudahkan bellboy

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CANDI IJO RESORT

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CANDI IJO RESORT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN CANDI IJO RESORT 6.1 Konsep Perencanaan Hotel Resort 6.1.1 Kosep Organisasi Ruang Resort hotel merupakan sebuah bangunan yang terdiri dari berbagai massa dengan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL Program dasar perencanaan dan perancangan resort hotel merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu

TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Hotel Resort Bintang 3 Di Indramayu Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh: Wirda

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang dipacu oleh pasar global, pemerintah telah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh

Lebih terperinci

Room Type Publish Rate Facilities Standard Rp ,-/nett Public Facilities o WiFi in public area

Room Type Publish Rate Facilities Standard Rp ,-/nett Public Facilities o WiFi in public area Information Hotel for Students Filips Homestay Information and Reservation: Jl. Gatot Subroto Timur I No. 135 Rt 35 Banjarmasi Kalimantan Selatan Telp. (0511)3254057, 3251298 Fax. (0511)3263385 Room Type

Lebih terperinci

KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA

KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA KRITERIA PENENTU TIPOLOGI PROPERTI HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO HATTA Dyah N. 1), Purwanita S. 2) dan Ispurwono S. 3) 1) Department of Architecture, Sepuluh Nopember Institut of Technology Jl. Keputih

Lebih terperinci

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &

& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & & BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep Dasar Untuk menentukan konsep dasar dari perencanaan dan perancangan resort hotel yang memenuhi aspek yang telah digariskan maka perlu adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN

III.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN BAB III ANALISIS III. ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.. ANALISIS KONDISI LAHAN Kondisi Eksisting Lahan Dalam lahan perancangan saat ini terdapat perkebunan sayur dan tanaman hias. Pada lahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. makanannya, dan kawasan perbelanjaannya. Kota Bandung berkembang dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak tahu dengan kota Bandung? Bandung dikenal dengan kota bunga. Kota Bandung sangat terkenal dengan keindahannya, keberanekaragaman makanannya,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Untuk menunjang kelancaran arus pariwisata tersebut disadari perlu adanya BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah berusaha menggalakkan industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara. Untuk

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel

Lebih terperinci

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan zaman diberbagai bidang, berdampak pada semakin kompleksnya kebutuhan akan barang dan jasa. Hal inilah yang mendorong tumbuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.1.1. Lingkungan Ekternal Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa Yogyakarta baik wisatawan nusantara maupun mancanegara setiap tahunnya menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya di

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) CITY HOTEL BINTANG 5 DI PALEMBANG (Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-modern Contextualism) TUGAS AKHIR PERIODE 138 Diajukan sebagai salah satu

Lebih terperinci

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012

The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012 The Dharmawangsa Hotel Last Updated Saturday, 21 January 2012 The Dharmawangsa Hotel Jakarta Indonesia adalah salah satu hotel mewah dan nyaman, terletak di jantung Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Indonesia,

Lebih terperinci

Twin Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012

Twin Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012 Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012 Plaza Hotel Jakarta berlokasi di jantung kota Jakarta, terhubung langsung dari Business District, Soekarno-Hatta International Airport dan hanya beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota metropolitan dan kota wisata, yang perekonominnya berkembang pesat. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata,

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata, BAB I PENDAHULUAN 1.1.LATAR BELAKANG Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota budaya dan kota pariwisata, sehingga banyak atraksi wisata yang menarik wisatawan berkunjung ke Yogyakata. Ketertarikan wisatawan

Lebih terperinci

HOTEL BISNIS DI KOTA SEMARANG

HOTEL BISNIS DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR HOTEL BISNIS DI KOTA SEMARANG DENGAN PENEKANAN KONSEP DESAIN GREEN ARCHITECTURE DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH

Lebih terperinci

Mambruk Anyer Hotel Rates

Mambruk Anyer Hotel Rates Mambruk Anyer Hotel Rates Mambruk Anyer yang terletak di Pantai Anyer dan berada di samping Mersucuar Anyer yang bersejarah. Mambruk Anyer adalah penginapan berbintang empat di Anyer dilengkapi dan difasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran

BAB I PENDAHULUAN. dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri pariwisata adalah industri yang perubahan dan perkembangannya dinamis. Perkembangan pariwisata diindonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata telah menjadi salah satu industri di dunia dan merupakan industri yang paling berpengaruh terhadap devisa di berbagai negara. Jumlah wisatawan internasional

Lebih terperinci

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P BAB III DATA PROYEK III.1 Data Umum Proyek Dalam melaksanakan kerja praktek, praktikan mendapat kesempatan untuk membantu beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Trijaya Anugrah Kreasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dikembangkan untuk meningkatkan devisa Negara di luar minyak dan gas bumi.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dikembangkan untuk meningkatkan devisa Negara di luar minyak dan gas bumi. 52 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Industri pariwisata merupakan salah satu sektor potensial yang harus dikembangkan untuk meningkatkan devisa Negara di luar minyak dan gas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional khas Yogyakarta yang kental akan budaya nya dan keramah tamahan, yang di kemas sedemekian

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB II DESKRIPSI PROYEK BAB II DESKRIPSI PROYEK II. Definisi Beberapa definisi diantaranya Apartemen Apartemen adalah satu ruangan atau lebih, biasanya merupakan bagian dari sebuah struktur hunian yang dirancang untuk ditempati

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Rekapitulasi Program Ruang JENIS RUANG JUMLAH (UNIT) LUAS TOTAL (m 2 ) INDOOR Ruang Kegiatan Hunian

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak perusahaan-perusahan baru

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak perusahaan-perusahan baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan bisnis baik di bidang jasa atau barang yang dilakukan di Indonesia terus mengalami peningkatan. Banyak perusahaan-perusahan baru bermunculan, baik yang bermodal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia khususnya dalam bidang perhotelan sedang mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Tingkat hunian kamar hotel berbintang

Lebih terperinci

Swiss-Belhotel Maleosan Manado Last Updated Wednesday, 07 March 2012

Swiss-Belhotel Maleosan Manado Last Updated Wednesday, 07 March 2012 Last Updated Wednesday, 07 March 2012 Hotel terletak di pusat kawasan wisata Eco dan distrik bisnis Jalan Jenderal Sudirman, Manado. Dikelilingi oleh keindahan pemandangan yang menakjubkan, Hotel di Manado

Lebih terperinci

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Bali menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata utama di Indonesia, banyak potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari keindahan alam,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat, terlihat dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah Grand Orchid Hotel Solo Grand Orchid Hotel Solo merupakan anak perusahaan dari PT. Sri Rejeki Isman (SRITEX) yang dimiliki oleh H. Lukminto. Sebelum berganti nama menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perancangan Hotel merupakan fasilitas akomodasi yang menyediakan sarana penginapan sekaligus pelayanan makanan dan minuman yang bersifat komersil. Secara umum,

Lebih terperinci

Mekarsari Bali Guesthouse

Mekarsari Bali Guesthouse Mekarsari Bali Guesthouse Lokasi Menginap di Mekarsari Bali Guesthouse saat anda sedang berada di Wilayah Padang Sambian Kecamatan Denpasar Barat, adalah sebuah pilihan cerdas. Karena lokasi Mekarsari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, bahkan dapat dipercaya sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan nasional

Lebih terperinci

Bab II. Landasan Teori

Bab II. Landasan Teori Bab II Landasan Teori 2.1 Pengertian House Keeping House Keeping adalah bagian atau departemen yang mengatur atau menata peralatan, menjaga kebersihan, memperbaiki kerusakan, dan memberi dekorasi dengan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam usaha meningkatkan perekonomian Indonesia, pemerintah berusaha menggalakkan industri pariwisata sebagai salah satu sumber devisa negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pariwisata di Indonesia saat ini berkembang pesat. Perkembangan tersebut dilakukan dengan meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan potensi pariwisata

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 GAMBARAN UMUM PROYEK II.1.1 TINJAUAN PROYEK Judul Proyek : Hotel Resort di Dago Giri, Bandung, Indonesia Tema : Arsitektur Hijau Lokasi : Jl.Dago Giri, Bandung, Indonesia KDB

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN SASARAN...

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG TUJUAN DAN SASARAN TUJUAN SASARAN... DAFTAR ISI Halaman Judul... I Pernyataan Orisinalitas... II Halaman Pengesahan... III Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir... IV Abstrak... V Kata Pengantar... VI Daftar Isi... VII Daftar Gambar...

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building)

DAFTAR LAMPIRAN. Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building) 73 DAFTAR LAMPIRAN Tabel luas ruangan bangunan fungsi campuran (mix use building) No. Ruang Zona Jumlah Ruang Luas m 2 1. Ruang GWT Privat 1 59 2. Ruang pompa Pivat 1 59 3. Ruang MADF Privat 1 59 4. Ruang

Lebih terperinci

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN

CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN CITY HOTEL BINTANG TIGA DI PEKALONGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN Oleh : Riscky Oktavianto,Edy Darmawan,Hermin Werdiningsih Letak Kota Pekalongan yang strategis berada pada Jalur Pantura

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perhotelan merupakan sarana pokok kepariwisataan yang mana hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan, baik domestik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor pariwisata adalah bagian dari upaya pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Pariwisata merupakan kegiatan seseorang dan biasanya menyenangkan.

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING. Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING 2.1 PENGERTIAN HOUSEKEEPING Housekeeping berasal dari kata house yang berarti rumah dan keeping ( to keep ) yang berarti memelihara, merawat, atau menjaga. Jadi

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii

ABSTRAKSI. Keywords : bunga padma, indah, natural, suci. viii ABSTRAKSI Pernikahan merupakan hal yang alami yang terjadi di kehidupan manusia. Bagi umat beragama, pernikahan juga merupakan sesuatu yang sakaral dan suci yang hanya dilakukan sekali seumur hidup. Bulan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5. 1 Program Ruang No. Kelompok Kegiatan/Ruang Luas KELOMPOK RUANG KEGIATAN PRIVAT 1. Deluxe Room 811,2

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum gambar 2.1 Sejarah berdirinya Metro Hotel Semarang Metro Hotel International Semarang yang biasa dikenal masyarakat sebagai hotel Metro, merupakan suatu badan usaha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA 4.1 Manjemen Departemen Housekeeping di Singhasari Resort Sebagai section yang menangani kamar, maka room section dan public area sectiom harus dapat membuat hotel tersebut nyaman

Lebih terperinci

BAB IV LOKASI PENELITIAN

BAB IV LOKASI PENELITIAN BAB IV LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah berdirinya Hotel Beringin Salatiga Hotel Beringin didirikan oleh Bpk. Handoko dan mulai beroperasional sejak 01-Maret-1969. Pada awal mulanya Hotel Beringin berdiri

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL i iv v BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan dan Sasaran 3 1.2.1 Tujuan 3 1.2.2 Sasaran 3 1.3 Manfaat 3 1.3.1 Subjektif 3 1.3.2 Objektif 3

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4

BAB III STUDI LAPANGAN. Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 BAB III STUDI LAPANGAN III. III. A. OBSERVASI A.1. Syariah Hotel Lor In Solo Syariah Hotel Lor In Solo adalah sebuah Hotel syariah berbintang 4 terbesar di kota Solo. Hotel yang memiliki luasan yang tidak

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PKL. 3.1 Gambaran Singkat Hotel The Majesty Bandung. sebuah perusahaan yang bernama PT. Bandung Inti Kharisma (BAIK) yang

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PKL. 3.1 Gambaran Singkat Hotel The Majesty Bandung. sebuah perusahaan yang bernama PT. Bandung Inti Kharisma (BAIK) yang BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PKL 3.1 Gambaran Singkat Hotel The Majesty Bandung The Majesty Hotel & Apartment mulai beroperasi sejak tahun 2004. The Majesty Hotel & Apartment ini merupakan salah satu unit

Lebih terperinci

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA VILA KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG A. KRITERIA MUTLAK VILA

Lebih terperinci

Aryaduta Lippo Village

Aryaduta Lippo Village Aryaduta Lippo Village Aryaduta Lippo Village terletak di jantung bisnis dan daerah komersial Lippo Village, hanya 30 menit dari Bandara Soekarno-Hatta International Airport dan ibu kota Jakarta, Mudah

Lebih terperinci

TUGAS 2 Fungsi Komersial Bercampur (Mixed Commercial Functions) Di Kawasan Konservasi Pada Pusat Kota

TUGAS 2 Fungsi Komersial Bercampur (Mixed Commercial Functions) Di Kawasan Konservasi Pada Pusat Kota STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 SEMESTER B 2014-2015 TUGAS 2 Fungsi Komersial Bercampur (Mixed Commercial Functions) Di Kawasan Konservasi Pada Pusat Kota PENGERTIAN FUNGSI KOMERSIAL BERCAMPUR : Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan sebuah industri yang bergerak di bidang jasa dan pelayanan yang mencakup beberapa komponen dan bidang-bidang yang saling berhubungan. Pariwisata

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Tapak Terpilih Berdasarkan komposisi nilai masing masing alternatif tapak, maka tapak terpilih adalah tapak 3. Gambar 5.1

Lebih terperinci

Minggu 2 STUDI BANDING

Minggu 2 STUDI BANDING 1 Minggu 2 STUDI BANDING TUJUAN Tujuan dari Studi Banding adalah belajar dari karya-karya arsitektur terdahulu menganalisis dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya. Dalam mata kuliah Perancangan Arsitektur,

Lebih terperinci

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang

Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk. menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Defenisi Hotel Hotel adalah bentuk bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk menginap para tamu, makanan dan minuman, serta fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan, dan dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sangat terkenal sebagai destinasi tujuan wisatawan berkunjung ke Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar 563.286 Ha dan memiliki penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya hotel-hotel baru bertarif ekonomis (budget) menjadi fenomena baru. Posisinya yang berada antara guest house dan hotel bintang 3 menarik para pebisnis dan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB : II URAIAN TEORITIS. dapat diartikan sebagai pemeliharaan atau pengaturan rumah. Sebelum ada inn, hotel,

BAB : II URAIAN TEORITIS. dapat diartikan sebagai pemeliharaan atau pengaturan rumah. Sebelum ada inn, hotel, BAB : II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Housekeeping Housekeeping yang dalam bahasa Indonesia menggunakan istilah tata graha, dapat diartikan sebagai pemeliharaan atau pengaturan rumah. Sebelum ada inn,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata memiliki potensi cukup besar dalam usaha meningkatkan devisa negara. Pariwisata menjadi suatu kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan suatu industri yang dikelola oleh seseorang atau suatu badan usaha, yang bergerak dalam bidang jasa yang menyediakan tempat akomodasi. Hotel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan

BAB I PENDAHULUAN. saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Hotel adalah salah satu badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran serta akomodasi perhotelan, karena keduanya bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara, bukan saja karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK... ABSTRAK Dalam penulisan makalah yang berjudul Laporan Perancangan Desain Interior Hotel Bisnis Bintang Lima dengan Tema Urban Oasis ini, penulis memaparkan seperti apa perancangan yang dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci