PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017"

Transkripsi

1 PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017 Kerjasama: KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2 - ii - KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan pada kita, sehingga buku Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2016 ini dapat diselesaikan tepat waktu. Menindaklanjuti Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) melalui Asisten Deputi Pengembangan Kelembagaan, Deputi Kelembagaan Iptek, bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (BPP Kemendagri), sesuai dengan Pasal 16 ayat (2) huruf b, akan mencoba memberikan fasilitasi peningkatan kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai koordinator penguatan SIDa. Buku pedoman ini ditujukan sebagai bahan rujukan dalam mereview atau menentukan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan memperoleh fasilitasi peningkatan kapasitas dan kapabilitas peran BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota. Di dalam buku ini terdapat format proposal yang harus diisi oleh BPPD terkait dengan peran BPPD sebagai Sekretaris Tim Penguatan SIDa dalam menjalankan fungsi koordinasi dan harmonisasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan di Daerah. Proposal tersebut akan menjadi dasar dan menjadi pertimbangan untuk menentukan BPPD yang akan difasilitasi untuk Penguatan kelembagaan BPPD dalam mensupport tugas dan fungsi penelitian dan pengembangan. Selanjutnya akan dievaluasi untuk ditetapkan menjadi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota berkinerja utama dalam upaya penguatan SIDa yang diikuti semua BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota. Diharapkan pemberian fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai koordinator penguatan SIDa, dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan iptek di daerah, sehingga dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi yang mampu meningkatkan daya saing daerah demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera (innovation for welfare). Semoga bermanfaat. Jakarta, Februari 2017 Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Kemal Prihatman

3 - iii - SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Penguatan Kelembagaan Iptek dalam Sistem Inovasi Daerah (SIDa) merupakan salah satu kebijakan Pemerintah yang didasari oleh Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Tujuan penguatan SIDa adalah meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah, daya saing daerah, serta peningkatan kinerja lembaga penelitian daerah. Salah satu elemen penting bagi terselenggaranya penguatan SIDa adalah meningkatnya kapasitas lembaga penelitian dan pengembangan di daerah atau peran BPPD. Sesuai dengan Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan SIDa, BPPD memiliki peran sentral dalam menggerakan penguatan sistem inovasi di daerah, yaitu sebagai sekretaris tim koordinasi sekaligus sebagai koordinator penyelenggaraan. Adanya upaya fasilitasi untuk peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten /Kota sebagai koordinator penyelenggaraan SIDa, merupakan langkah yang strategis. Hal ini dikarenakan penguatan sistem inovasi sebagai sebuah pendekatan pembangunan, baik pusat maupun daerah, merupakan hal yang baru. Kolaborasi penyelenggaraan kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas dan peningkatan peran BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai koordinator penyelenggaraan SIDa, antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Dalam Negeri, dalam hal ini BPP Kemendagri, merupakan salah satu langkah nyata dari implementasi peraturan bersama yang sudah ditetapkan serta adanya Undang-undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pada tahun 2016, jumlah BPPD yang telah mendapatkan fasilitasi peningkatan kapasitas dan peran BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebanyak 12 (dua belas) lembaga. Dengan adanya kegiatan fasilitasi ini diharapkan kinerja lembaga kelitbangan akan terdorong menjadi lebih baik. Ke depan, peran BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai salah satu elemen penting bagi penguatan sistem inovasi di daerah diharapkan menjadi lebih berperan dalam meningkatkan daya saing daerah, sehingga kesejahteraan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi akan segera dapat dicapai. Jakarta, Februari 2017 Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi, Patdono Suwignjo

4 - iv - SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI Assalamualaikum wr, wb. Saloom Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tidak henti-hentinya telah memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita semua, dan lebih khususnya rasa syukur yang tak terhingga atas diberikannya kesempatan Kementerian Dalam Negeri untuk memberikan kata sambutan dalam buku Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah. Kementerian Dalam Negeri bekerjasama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Peraturan Bersama Menteri Nomor 3 dan 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Sesuai dengan amanat dari Peraturan Bersama Menteri, Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi melalui Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti bersama-sama melakukan penguatan kelembagaan dalam peningkatan kapasitas BPPD sebagai leading sector dalam implementasi inovasi daerah. Kerjasama tersebut berhasil menuntaskan Pedoman Fasilitasi Peningkatan Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2017 sebagai strategy improvement dalam rangka memberikan arahan tentang tahapan pencapaian strategi, serta kerangka prioritas peningkatan kapasitas dan kapabilitas khususnya penguatan SIDa. BPPD memiliki peran strategis dalam kerjasama penguatan SIDa. Oleh karenanya, pedoman penguatan SIDa harus tetap berpedoman pada Undang-undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang berperan sebagai payung hukum dan azas yang disepakati bersama oleh para stake holder, baik Kementerian/Lembaga, Lembaga Non Kementerian sebagai amanat Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dalam Bab XXI pada pasal 386 s/d 390 yang memiliki substansi dalam berinovasi bagi Pemerintahan Daerah sebagai dasar pengembangan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan partisipatif. Pedoman ini diharapkan menjadi sinergitas dalam setiap gagasan berinovasi yang berupaya untuk mengartikulasikan amanat UU no.23 Tahun 2014, dan menjadi langkah awal untuk mencapai tujuan dari inovasi daerah dalam rangka peningkatan kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan membentuk daya saing Daerah dlam pemberdayaan yang partisipatoris bagi setiap elemen masyarakat. Akhirnya, saya sampaikan penghargaan dan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam penyusunan

5 - v - pedoman ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan yang terbaik untuk kita semua. Amin. Wassalamu alaikum wr, wb Jakarta, Februari 2017 Plt.Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Dalam Negeri, Dodi Riyadmadji

6 - vi - DAFTAR ISI KATA PENGANTAR SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI SAMBUTAN KEPALA BPP KEMENDAGRI DAFTAR ISI BATASAN ISTILAH ii iii iv vi vii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud, Tujuan dan Sasaran Maksud Tujuan Sasaran Ruang Lingkup (Kelompok Sasaran) Tolok Ukur Keberhasilan 7 BAB II METODOLOGI Tahapan Fasilitasi Bentuk Fasilitasi yang Diberikan 9 BAB III PROSEDUR DAN MEKANISME PELAKSANAAN Prosedur Pelaksanaan Tahapan Pelaksanaan Jadwal Pelaksanaan Monitoring & Evaluasi Pembiayaan BAB IV PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN 17 LAMPIRAN 1 Format Proposal 18 Format Surat Permohonan 23 LAMPIRAN 2 Format Laporan Kemajuan Pelaksanaan 24 Kegiatan LAMPIRAN 3 Format Laporan Akhir 26 LAMPIRAN 4 Format Check List Fact finding 28 LAMPIRAN 5 Format contoh pertanggung jawaban/bukti pengeluaran 30

7 - vii - BATASAN ISTILAH 1. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang selanjutnya disingkat BPPD adalah Badan Penelitian dan Pengembangan atau lembaga lainnya di Provinsi/Kabupaten/Kota dan kabupaten/kota yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan kelitbangan serta administrasi dan manajemen di bidang penyelenggaraan pemerintahan daerah; 2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri yang selanjutnya disingkat BPP Kemendagri adalah komponen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan pengoperasian serta administrasi dan manajemen kelitbangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri; 3. Fasilitasi adalah pemberian peluang kemudahan, bantuan, pendampingan, asistensi teknis pelatihan dan penyelenggaraan beberapa kegiatan (workshop, FGD/seminar), serta dorongan kepada daerah agar dalam melaksanakan peningkatan kapasitas. Peran BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dapat dilakukan secara efisien dan efektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 4. Hak Kekayaan Intelektual yang selanjutnya disingkat HKI adalah hak kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya pikir yang berguna untuk manusia. 5. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif, untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan atau gejala kemasyarakatan tertentu. 6. Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian yang selanjutnya disebut kelitbangan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru. Atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi. 7. Lembaga Kelitbangan adalah institusi yang melakukan kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru. Atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi. 8. Kegiatan Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, Penerapan, Perekayasaan, dan Pengoperasian yang selanjutnya disebut kelitbangan adalah rangkaian kegiatan ilmiah yang bertujuan menghasilkan pemahaman baru dan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang

8 - viii - baru. Atau cara baru dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri. 9. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 10. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi. Tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Penelitian (Research) adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan (i) pemahaman, (ii) pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi, dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta (iii) menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. 12. Pengembangan (Development) adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang terbukti kebenarannya untuk (i) meningkatkan fungsi, (ii) manfaat dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. 13. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 14. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. 15. Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat SIDa adalah keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antarinstitusi pemerintah, pemerintahan daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah. 16. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan atau pemanfatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia. 17. Tim Pengarah adalah tim yang memberikan arahan, kebijakan dan keputusan pokok bagi program insentif yang beranggotakan pimpinan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta pimpinan BPP Kemendagri. 18. Tim Penilai adalah tim yang merupakan panel pakar dan praktisi yang memiliki anggota dengan kompetensi dan keahlian, khususnya tentang permasalahan, metodologi, pemanfaatan yang berkaitan dengan proposal. Tim

9 - ix - ini bertugas melakukan seleksi dan bertindak sebagai juri dalam penilaian BPPD Kategori Utama.

10 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penjelasan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, menyatakan bahwa keberhasilan negara maju menumbuhkembangkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) karena negara itu mampu menyinergikan perkembangan kelembagaan dan sumber daya iptek yang dimiliki dengan berbagai faktor lain secara bersistem. Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) , dalam rangka memperkuat perekonomian domestik dengan orientasi dan berdaya saing global diperlukan dukungan penguatan sistem inovasi, melalui pengembangan iptek yang diarahkan pada peningkatan kualitas serta memanfaatkan iptek nasional untuk mendukung daya saing secara global. Hal itu dilakukan melalui peningkatan, penguasaan, dan penerapan iptek secara luas dalam sistem produksi barang/jasa, pembangunan pusat-pusat unggulan iptek, pengembangan lembaga penelitian yang handal, perwujudan sistem pengakuan terhadap hasil temuan dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), pengembangan dan penerapan standar mutu, peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) Iptek, peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana iptek. Berbagai langkah tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan serta pengembangan kelembagaan sebagai keterkaitan dan fungsional sistem inovasi dalam mendorong pengembangan kegiatan usaha. Iptek, inovasi, dan sistem inovasi menjadi kata kunci yang sangat penting bagi tercapainya pembangunan dan daya saing nasional. Penguatan sistem inovasi nasional (SINas) mencakup penguatan kelembagaan, sumber daya, jaringan iptek dan peningkatan relevansi, produktivitas riset, dan pendayagunaan iptek dalam rangka peningkatan kontribusi iptek terhadap daya saing daerah, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan iptek mempunyai peran yang sangat besar dalam memasok hasil penelitian dan pengembangan (litbang), untuk meningkatkan daya saing sektor industri sebagai upaya memperbaiki tingkat perekonomian nasional. Sebagai contoh, dalam sektor industri dan perdagangan, peran kelembagaan iptek diarahkan juga untuk menjawab beberapa kendala mendasar, antara lain: (i) rendahnya kandungan teknologi produk barang dan jasa; (ii) rendahnya kontribusi kapasitas teknologi domestik dan litbang dalam proses produksi dan distribusi; dan (iii) implementasi standardisasi dan sertifikasi proses produksi dan distribusi barang dan jasa untuk mendukung daya saing dalam perdagangan internasional. 1

11 Dalam konteks sistem inovasi, setiap lembaga pengembang iptek perlu mempunyai 3 (tiga) kapasitas, yakni: [1] kapasitas dalam mengakses informasi tentang realita kebutuhan teknologi, potensi sumberdaya yang dapat dikelola atau diakses, teknologi yang telah tersedia, perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan, keberadaan pakar luar-lembaga yang potensial untuk berkolaborasi, dan sumber pembiayaan kegiatan riset (sourcing capacity); [2] kapasitas dalam mempublikasikan hasil-hasil risetnya, mendifusikan paket teknologi yang dihasilkan, dan memberikan landasan akademik untuk perumusan kebijakan publik (disseminating capacity); dan [3] kapasitas intinya dalam pelaksanaan riset dan pengembangan teknologi secara produktif, bermutu, dan relevan, serta sepadan dengan kapasitas adopsi calon pengguna potensialnya (R&D capacity) (Lakitan, 2011). Sejalan dengan hal tersebut, untuk mendukung penguatan sistem inovasi, khususnya di daerah, pada 25 April 2012 bersamaan dengan perayaan Hari Otonomi Daerah ke-16, telah ditandatangani Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Peraturan ini merupakan salah satu bukti kebersamaan sekaligus menjadi dasar hukum (legal basis) bagi Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan daya saing daerah melalui iptek dan inovasi. Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan daerah, salah satu unsur kunci yang memiliki peran besar dalam penguatan SIDa adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD), atau sebutan lainnya yang memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kelitbangan. Penguatan BPPD merupakan salah satu langkah strategis dalam penguatan SINas maupun SIDa, agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi. Dengan menghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas adopsi pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan Pemerintah). Pasal 16 ayat (2) huruf b Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan SIDa menyatakan bahwa penataan terhadap institusi pemerintah daerah dilakukan dengan meningkatkan kapasitas dan peran BPPD sebagai koordinator dalam penguatan SIDa. Pada Pasal 32 mengamanatkan kepada gubernur untuk membentuk Tim Koordinasi Penguatan SIDa di Provinsi/Kabupaten/Kota. Kepala BPPD berperan sebagai Sekretaris Tim Koordinasi yang mempunyai tugas antara lain menyusun dokumen Roadmap Penguatan SIDa. Hal ini sejalan dengan Pasal 7 Ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011, yang menyatakan bahwa tugas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota antara lain adalah menyusun kebijakan teknis, rencana, dan program kelitbangan di lingkungan pemerintahan Provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota di wilayahnya, sedangkan salah satu kewenangannya adalah melaksanakan pengelolaan pembangunan daerah. Mengingat pentingnya peran BPPD dalam pembangunan daerah, khususnya dalam penguatan SIDa, diperlukan berbagai upaya untuk peningkatan kinerjanya, diantaranya berupa fasilitasi dan pendampingan penyelenggaraan penguatan SIDa, dalam implementasi Roadmap SIDa. Berdasarkan latar belakang tersebut, Kemenristekdikti dan Kemendagri memprakarsai kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD 2

12 Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai Koordinator Penguatan SIDa yang dapat digunakan sebagai acuan daerah untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam menjalankan peran dan fungsinya serta mendukung kepentingan stakeholder di pusat dan daerah, terutama dalam penguatan SIDa. Tahun 2017 merupakan tahun kelima pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi dan tahun pertama untuk BPPD Kabupaten/kota sebagai Koordinator Penguatan SIDa. Pada tahun 2013 yang merupakan tahun pertama pelaksaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagai Koordinator Penguatan SIDa terdapat 6 (enam) BPPD yang mendapatkan fasilitasi. Pada tahun 2014, ada 7 (tujuh) BPPD yang akan mendapatkan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi, selanjutnya, pada tahun 2015 ada lima, tahun 2016 ada dua belas BPPD Provinsi yang akan dapat Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi. Sedangkan pada tahun 2017 BPPD yang di Fasilitasi bukan hanya pada tingkat Provinsi tetapi juga pada tingkat Kabupaten/Kota LANDASAN HUKUM Landasan hukum dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah: 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4219); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual Serta Hasil Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4497); 8. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ; 3

13 9. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2012 tentang Kerangka Nasional Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 290); 11. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian. 13. Keputusan Presiden Nomor 99/M Tahun 2015 tentang pengangkatan Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti. 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 17 tahun 2016 tentang Pedoman Penelitian 15. Pengesahan DIPA Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti nomor /2017 tanggal 7 Desember MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN Maksud Buku Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2017, merupakan dokumen yang disusun untuk menjadi pijakan seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan peningkatan kapasitas dan kapabilitas BPPD. Dengan maksud untuk memberikan arahan tentang tahapan pencapaian, strategi, serta kerangka prioritas peningkatan kapasitas dan kapabilitas BPPD dalam rangka penguatan sistem inovasi di Indonesia, khususnya SIDa. BPPD diharapkan dapat menjadi motor penggerak terjadinya koherensi, keterpaduan, dan gerakan penguatan sistem inovasi, khususnya di daerah, yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan (Pemerintah, akademisi, pengusaha, masyarakat, dan legislatif), sehingga akan terjadi percepatan kemandirian dan peningkatan daya saing bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dan berkeadilan melalui inovasi teknologi Tujuan Tujuan dari adanya pedoman fasilitasi ini adalah untuk menjadi panduan bagi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan mendapat dana fasilitasi. Tujuan pemberian fasilitasi adalah untuk peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai koordinator dalam mengimplementasikan penguatan pelaksanaan SIDa di daerah Sasaran Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah: a. Tersedianya data dan informasi dasar mengenai kapasitas dan kapabilitas kelembagaan kelitbangan daerah secara nasional; 4

14 b. Tersedianya bahan rujukan dalam menentukan daerah yang mendapat fasilitasi penguatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan kelitbangan; c. Tersedianya bahan rujukan bagi berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD sebagai koordinator dalam pengembangan dan penguatan SIDa. d. Bagi BPPD yang sudah berkinerja utama : Adanya koordinasi dalam rangka mengimplementasikan SIDa dengan Perguruan Tinggi, PUI, STP dan Lembaga Penunjang Lainnya di daerah, yang dituangkan dalam bentuk kegiatan; Terbentuknya jaringan yang kuat/kolaborasi antar unsur inovasi dalam rangka mengimplementasikan SIDa Terbentuknya kegiatan bersama yang melibatkan seluruh unsur inovasi dalam meningkatkan potensi unggulan daerah Telah melaksanakan pembinaan terhadap badan litbang Kabupaten/Kota terkait komoditas unggulan daerah dalam mengimplementasikan SIDa 1.4. RUANG LINGKUP (KELOMPOK SASARAN) Berdasarkan bentuk dan struktur organisasi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dapat dikategorikan dalam kelompok sebagaimana dijelaskan dalam table 1.1. Tabel 1.1. Kategorisasi Kelembagaan BPPD Provinsi Berdasarkan Bentuk dan Struktur Organisasi NO. KATEGORI URAIAN NOMENKLATUR, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI (TUPOKSI) JUMLAH NAMA 1. Kelompok I PROVINSI Berbentuk Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD) dengan Tupoksi khusus kelitbangan dan Dipimpin Pejabat setingkat Eselon IIa (16) 1. Balitbangda Provinsi Sumatera Utara 2. BPP Provinsi Riau 3. Balitbangda Provinsi Jambi 4. Balitbangnovda Provinsi Sumatera Selatan 5. Balitbangda Provinsi Sumatera Barat 6. Balitbangda Provinsi Jawa Timur 7. Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan 8. Balitbangda Provinsi Kalimantan Timur 9. Balitbangda Provinsi Sulawesi Tengah 10. Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan 5

15 NO. KATEGORI URAIAN NOMENKLATUR, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI (TUPOKSI) JUMLAH NAMA 11. Balitbangda Provinsi Sulawesi Tenggara 12. BPPD Provinsi Nusa Tenggara Timur 13. Balitbangda Provinsi Lampung 14. BP3 Iptek Provinsi Jawa Barat 15. Balitbangda Provinsi Sulawesi Utara 16. Balitbangda Provinsi Sulawesi Barat 17. Balitbangda Provinsi Maluku Utara 2. Kelompok II KABUPATEN/ KOTA Berbentuk Badan/Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah dengan Tupoksi khusus kelitbangan dan Dipimpin Pejabat setingkat Eselon II/b dan III/a (35) 1. Balitbang Kota Medan 2. Balitbang Kab. Nias 3. Balitbang Kab. OKU Selatan 4. Balitbang Kabupaten Kampar 5. Balitbang Kab Tanjung Jabung Timur 6. Balitbang Kab. Sungei Penuh 7. Balitbang Kota Mojokerto 8. Balitbang Kota Madiun 9. Balitbang Kab. Malang 10. Balitbang Kab. Pamekasan 11. Balitbang Kab. Gianyar 12. Balitbang Kab. Kutai Kertanegara 13. Balitbang Kab. Kutai Timur 14. Balitbang Kab. Maros 15. Balitbang Kab. Pangkajene Kepulauan 16. Balitbang Kab. Kepulauan Talaud 17. Balitbang Kab. Sinjai 18. Balitbang Kab. Bulu kumba 19. Balitbang Kab. Gowa 20. Balitbang Kab. Luwu Utara 21. Balitbang Kab. Wajo 22. Balitbang Kota Makassar 23. Balitbang Kota Palopo 24. Balitbang Kab. Konawe Selatan 25. Balitbang Kab. Buton 26. Balitbang Kab. Bombana 6

16 NO. KATEGORI URAIAN NOMENKLATUR, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI (TUPOKSI) JUMLAH NAMA 27. Balitbang Kab. Konawe 28. Balitbang Kab. Selayar 29. Balitbang Kab. Buton 30. Balitbang Kota Kupang 31. Balitbang Kab. Jayapura 32. Kantor Litbang Kota Binjai 33. Kantor Litbang Kabupaten Kuningan 34. Kantor Litbang Kabupaten Pati 35. Kantor Litbang Iptek Kabupaten Wonogiri 36. Kantor litbang Kabupaten Bone Lembaga yang bisa mengajukan sebagai penerima fasilitasi peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan adalah BPPD yang termasuk dalam kelompok BPPD Kategori I dan Kategori II yang berbentuk BPPD dengan tupoksi khusus kelitbangan dan dipimpin pejabat setingkat Eselon II dan III TOLOK UKUR KEBERHASILAN Keberhasilan pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dan kabupaten sebagai Koordinator Penguatan SIDa, dapat diukur berdasarkan parameter sebagai berikut: a. Meningkatnya kapasitas BPPD dalam melakukan sinkronisasi, harmonisasi, dan sinergi penguatan SIDa yang meliputi: identifikasi dan inventarisasi kebijakan penguatan SIDa, analisis potensi sinergi kebijakan penguatan SIDa, dan memadukan kebijakan-kebijakan antar daerah dan antara pemerintah daerah dengan Pemerintah (pusat) untuk penguatan SIDa; b. Komprehensifnya format roadmap penguatan SIDa yang memuat: kondisi SIDa saat ini, tantangan dan peluang SIDa, kondisi SIDa yang akan dicapai, arah kebijakan strategi penguatan SIDa, fokus dan program prioritas SIDa, dan rencana aksi penguatan SIDa. c. Terimplementasikannya agenda dari roadmap SIDa yang dibuat pada waktu dan anggaran yang telah dibuat. *Catatan : Harus ada data pembanding dari data ditahun sebelumnya terkait hasil implementasi SIDa. 7

17 BAB II METODOLOGI 2.1. Tahapan Fasilitasi Fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2017 difokuskan untuk memaksimalkan peran dan fungsi koordinasi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dan supporting pada manajemen kelitbangan baik untuk BPPD yang telah lama terbentuk maupun BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang baru terbentuk. Adapun tahapan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai koordinator dalam Penguatan SIDa adalah sebagai berikut: 1. Review Hasil Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2016 Review dari kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2016 menunjukkan bahwa tidak semua BPPD Propinsi harus difasilitasi karena hasil pembinaan selama 3 tahun tidak semua BPPD menunjukkan hasil yang diharapkan 2. Pendataan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang Baru Terbentuk Data sampai tahun 2017 menunjukkan bahwa ada penambahan atau pembentukan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota baru, yaitu BPPD Provinsi Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara dan beberapan BPPD Kabupaten/Kota yang baru terbentuk di tahun Pembahasan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang Akan Difasilitasi Tim Kemenristekdikti dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri membahas dari review hasil kegiatan fasilitasi tahun 2016 dan evaluasi untuk BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang belum mengimplementasikan pelaksanaan roadmap SIDa-nya dan belum optimal dalam melakukan fungsi koordinasi. 4. Rekomendasi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan Difasilitasi Setelah melihat hasil kegiatan fasilitasi dan hasil evaluasi tahun 2016, maka direkomendasikan bahwa BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan difasilitasi dalam pembinaan pada tahun 2017 adalah BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang masih pada kategori Pratama dan Madya sedangkan yang sudah berkinerja utama akan masuk dalam fasilitasi penguatan. 5. Penetapan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang Difasilitasi Hasil rekomendasi tim Kemenristekdikti dan BPP Kemendagri untuk menetapkan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota penerima fasilitasi tahun 2017 disampaikan kepada Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti untuk selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti. 8

18 6. Pemberian Fasilitasi Fasilitasi diberikan kepada BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dengan penandatangan kontrak kerja sama swakelola antara Kemenristekdikti dengan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota penerima fasilitasi. Kegiatan fasilitasi akan dilaksanakan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan. 2.2 BENTUK FASILITASI YANG DIBERIKAN Fasilitasi yang akan diberikan kepada BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota adalah: a. Melaksanakan forum koordinasi antar SKPD untuk mengimplentasikan SIDa b. Melaksanakan sosialisasi program implementasi SIda c. Pelatihan dalam penguatan kemampuan SDM Iptek BPPD d. Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), konsinyering, workshop,seminar dengan melibatkan instansi terkait dan masyarakat. Bagi BPPD yang sudah berkinerja Utama, fasilitasi digunakan dalam rangka mencapai sasaran seperti yang disebutkan dalam poin d. 9

19 BAB III PROSEDUR DAN MEKANISME PELAKSANAAN Pengembangan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai Koordinator Penguatan SIDa, dilakukan dengan cara memperkuat BPPD yang telah ada. Hal ini agar lebih fokus dalam pengukuran pencapaian kinerja dalam menjalankan tupoksi sesuai yang diminta para pemangku kepentinganya (stakeholders) PROSEDUR PELAKSANAAN Prosedur yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan fasilitasi teknis untuk peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka penguatan SIDa adalah: 1) Kemenristekdikti bersama-sama BPP Kemendagri menyusun dan merumuskan buku Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota,; 2) Buku Pedoman Fasilitasi disosialisasikan baik melalui situs Kemenristekdikti, maupun langsung melalui sosialisasi langsung. 3) BPPD penerima fasilitasi bersedia dilakukan konfirmasi dan pengecekan lapangan (fact finding) terhadap hal yang berkaitan dengan kegiatan fasilitasi tahun 2017; dan 4) Hasil berupa naskah, laporan dan/atau model implementasi SIDa dibuat dalam bentuk hard copy dan soft copy (versi.doc) serta kelengkapan dokumen untuk penilaian BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota kategori utama dikirimkan ke alamat: Sekretariat Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Gedung II BPPT Lantai 16, Jl. MH. Thamrin 8 Jakarta Telp , , Faks ) Penyelenggara melalui tim reviewer, melakukan verifikasi kelengkapan dari dokumen yang diterima. 6) Pelaksanaan assesment lapangan (fact finding) dilakukan pihak pelaksana ke BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota penerima program fasilitasi. Hasil assesment lapangan akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan bentuk fasilitasi yang akan diterima oleh BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota/Kabupaten/Kota. 7) BPPD penerima fasilitasi yang ditetapkan akan disampaikan melalui surat Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Selanjutnya BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang menerima fasilitasi, bersama dengan tim pelaksana membahas kegiatan dan program yang akan dilakukan agar diperoleh kesepakatan kerja. Pembahasan dan program kegiatan ini juga 10

20 mencakup target-target yang akan dan harus dicapai BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota. 8) Selama melaksanakan rencana aksi, BPPD penerima fasilitasi akan dimonitor untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan. Alur tahapan pelaksanaan diilustrasikan pada Gambar 3.1. Revisi Buku Pedoman Sosialisasi Buku Pedoman Review Hasil Fasilitasi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2017 Pendataan BPPD yang Baru Terbentuk Pembahasan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota/Kabupaten/kota yang Akan Difasilitasi Rekomendasi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota Penetapan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang Akan Difasilitasi Fasilitasi Monev Penyampaian laporan akhir Gambar 3.1.Prosedur Pelaksanaan 3.2. TAHAPAN PELAKSANAAN Tahapan pelaksanaan kegiatan digambarkan dalam Gambar 3.2 sebagai berikut: Revisi Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupat en/kota Sosialisasi dan Seleksi Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupat en/kota Pemberian Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupat en/kota Evaluasi dan Penilaian Kinerja BPPD Kategori Utama Penetapan BPPD Kategori Utama S E L E S A I Gambar 3.2. Tahapan Pelaksanaan 11

21 3.3. JADWAL PELAKSANAAN Penjadwalan dan diagram alir prosedur rencana kegiatan Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka implementasi Penguatan SIDa tahun 2017 ditampilkan pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.1 Tabel 3.1. Jadwal Rencana Kegiatan Fasilitasi Pengembangan BPPD Dalam Rangka Penguatan SIDa Tahun 2017 Tanggal Kegiatan Januari Rapat persiapan kegiatan Permohonan untuk menjadi anggota tim kerja Fasilitasi, Revieu Proposal dan Monev Revisi buku pedoman fasilitasi Februari Sosialisasi Buku Pedoman Fasilitasi Maret -April Pengusulan Proposal Seleksi Proposal Penetapan BPPD yang menerima fasilitasi Mei-Juli Pencairan Dana Tahap I (Proposal) Monitoring pelaksanaan output fasilitasi Rencana kegiatan tahap II Agustus-Oktober Pencairan Dana Tahap II (Akhir) Laporan Pelaksanaan Fasilitasi Tahap I Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan output fasilitasi Nopember Laporan Akhir Fasilitasi Penilaian Kinerja BPPD untuk Kategori Utama Desember Laporan Akhir Pemberian Apresiasi 5 (lima) BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota Berkinerja Utama 3.4. MONITORING & EVALUASI BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota penerima fasilitasi akan dilakukan monitoring dan evaluasi (Monev) secara periodik oleh Tim Kerja Monev PEMBIAYAAN Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota merupakan kontrak swakelola yang dilakukan oleh lembaga penerima fasilitasi. Seluruh dana Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD berasal dari DIPA Direktorat Kelembagaan Iptek dan Dikti, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun Ketentuan umum dalam pembiayaan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku sesuai untuk kegiatan kontrak swakelola antara lain: 12

22 a) Pencairan anggaran dengan kontrak kerja swakelola antara Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah penerima fasilitasi yang telah ditetapkan sebagai penerima fasilitasi; b) Dana untuk setiap rangkaian kegiatan fasilitasi harus memenuhi syarat kewajaran sesuai peraturan yang berlaku atau standar biaya masukan (SBM) tahun 2017 sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 33/PMK.02/2016 Tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 dan perubahannya; c) Komponen biaya fasilitasi adalah seperti berikut: Anggaran Kontrak berasal dari kode akun Belanja Non Operasional Lainnya yang dapat dipertanggung jawabkan dalam bentuk, sebagai berikut : 1. Belanja Bahan: Merupakan komponen biaya belanja habis pakai sebagai pendukung operasional manajemen kegiatan fasilitasi. Komponen biaya ini dapat meliputi: alat tulis kantor, bahan komputer, penggandaan, konsumsi rapat, penjilidan, pencetakan, perlengkapan seminar dan sebagainya. 2. Paket Meeting Merupakan komponen biaya kegiatan untuk mengakomodasikan kegiatan pelatihan, konsiyering, dan seminar. 3. Jasa Profesi Merupakan komponen biaya jasa profesi atas kepakaran yang diberikan seseorang. Komponen biaya ini digunakan sebagai pembayaran honor narasumber dalam rangka pelaksanaan kegiatan dalam bentuk rapat/focuss Group Discussion (FGD)/Konsiyering/Seminar/Pelatihan. Honor narasumber meliputi: Narasumber setingkat Eselon I, II dan III ke bawah serta Pakar. Adapun Tim pakar/penilai dari pusat yang bertugas melakukan monev atau penilaian diakomodir juga dari dana fasilitasi sebanyak 3 orang 2 kali. 4. Perjalanan Dinas Merupakan komponen biaya untuk mengakomodasikan perjalanan dinas ke Jakarta dalam rangka koordinasi dan konsultasi maupun sebaliknya dari Jakarta ke daerah BPPD yang difasilitasi bagi tim pakar/penilai dari pusat yang akan melakukan monev, supervise dan penilaian kinerja. 5. Honor kegiatan Merupakan komponen biaya honor untuk tim inti manajemen pengelola BPPD penerima fasilitasi selama 6 (enam) bulan dengan alokasi: Penanggung jawab, Ketua, Sekretaris, dan Anggota. 6. Jangka waktu pemberian fasilitasi 6 (enam) bulan. 7. Dalam usulan proposal agar mencantumkan dana APBD yang digunakan untuk pelaksanaan implementasi SIDa pada SKPD terkait. 8. Anggaran fasilitasi hanya digunakan untuk koordinasi dan peningkatan kapasitas kemampuan SDM yang terkait SIDa 13

23 1. Pencairan Dana Pencairan dana kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai Koordinator Penguatan SIDa dilakukan secara kontrak swakelola, dimana pelaksananya adalah lembaga/bppd yang telah ditetapkan sebagai penerima fasilitasi. Pencairan dana dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi kepada Lembaga/BPPD sesuai dengan rencana kerja dan rencana anggaran yang telah disepakati. Dasar pencairan dana program fasilitasi adalah surat perjanjian kontrak swakelola antara pejabat lembaga penerima atau yang mewakili dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) program fasilitasi sesuai dengan jumlah/nilai fasilitasi yang disetujui sesuai Surat Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Dana Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota akan dikenakan pajak sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan komponen belanja yang ada yang dilakukan langsung oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu Direktorat Jenderal Kelembagaan pada saat pencairan berdasarkan tahapan kontrak swakelola sesuai dengan rencana kerja dan rencana penyerapan anggaran. Pembayaran Langsung (LS) melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan/BPPD menyiapkan dokumen-dokumen pertanggungjawaban sesuai dengan RAB. Dokumen pertanggungjawaban disimpan pada lembaga/bppd penerima dana fasilitasi untuk dapat diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan. 2. Pertanggungjawaban Lembaga Penerima Program Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota selain berkewajiban mencairkan dana dari Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan juga berkewajiban mempertanggungjawabkan pemakaian dana yang diterima sesuai dengan standar biaya dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam mempertanggungjawabkan dana wajib mengikuti Peraturan Presiden Nomor 172 tahun 2014 tentang Perubahan ke tiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah beserta beberapa peraturan perubahannya. Pertanggungjawaban dana akan meliputi pertanggungjawaban pengeluaran yang sesuai dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang telah disepakati dan disetujui oleh Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Dalam membelanjakan atau menggunakan anggaran tersebut tetap berpedoman bahwa untuk setiap mata anggaran yang pemakaiannya mengandung pajak wajib membayar pajak. Berkas asli pertanggungjawaban tersebut harus disimpan di Lembaga Penerima Program Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota harus mendokumentasikan/mengarsip seluruh aktifitas dan pertanggungjawaban pengeluaran. Pertanggungjawaban dan pencairan dilakukan sesuai jadwal Tahapan pencairan disertakan rencana kerja dan rencana anggaran yang telah disetujui. 14

24 Berkas-berkas pertanggungjawaban yang wajib dibuat untuk setiap mata anggaran sebagai berikut: a) Honor terkait output kegiatan: Dilengkapi dengan Surat Keputusan dari pejabat pembuat komitmen Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mengacu pada usulan nama dari Lembaga penerima fasilitasi; b) Honor Narasumber yang meliputi: Narasumber setingkat Eselon I, II, dan III ke bawah serta Narasumber Pakar, sesuai dengan form narasumber yang ditetapkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; Dilengkapi dengan bukti undangan, daftar hadir, notulen dan dokumentasi foto. c) Perjalanan Dinas, perlu dilengkapi Surat Perintah Tugas (SPT), Daftar Nama, Surat Perintah Dinas, Bukti Sampai Tujuan, Kwitansi, Perhitungan Biaya Perjalanan Dinas, Bukti Pengeluaran Riil (bila ada). (d) Paket Meeting ; FGD, Seminar, maupun pelatihan dapat melampirkan bukti Undangan, daftar hadir, notulen atau laporan singkat hasil FGD, dokumentasi foto serta bukti pembelian belanja bahan seminar jika ada. 15

25 BAB IV PENUTUP Buku Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai Koordinator Penguatan SIDa merupakan pedoman yang dijadikan acuan berbagai pihak untuk ikut serta dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas BPPD, termasuk penyelenggara, tim independen (tim pendamping dan tim Monev), serta seluruh BPPD/lembaga litbang daerah. Dengan adanya pedoman ini diharapkan akan mempermudah dan memperjelas proses peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menunjang penguatan SIDa. 16

26 LAMPIRAN - LAMPIRAN 17

27 LAMPIRAN 1. FORMAT PROPOSAL DAN LEMBAR PENGESAHAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH Tahun 2017 Kerjasama : KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI dan KEMENTERIAN DALAM NEGERI TAHUN

28 Format Proposal Cover Lembar Pengesahan Daftar Isi Abstrak BAB I. PENDAHULUAN Bab pendahuluan : 1.1. Latar Belakang 1.2. Pernyataan Masalah; 1.3. Tujuan dan Sasaran dan Target Kegiatan: Bagi BPPD berkinerja utama targetnya adalah tercapainya sasaran D yang ada di proposal mereka Target Kegiatan: Adanya landasan legal (peraturan Kepala Daerah tentang Penguatan SIDa), terimplemntasikanya Roadmap penguatan SIDa, terintegrasinya Roadmap SIDa ke dalam dokumen RPJMD) setiap aktifitas yang dilakukan berupa output yang terukur misalnya : Model Kolaborasi, Peraturan Gubernur, Surat Edaran Gubernur, Mekanisme/tata kelola komoditas unggulan daerah dalam kerangka Sistem Inovasi Daerah untuk hilirisasi Ruang Lingkup Kegiatan Metodologi meliputi cara dan tahapan yang dilakukan untuk mencapai tujuan, dengan FGD, Workshop, Seminar, pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM, BAB II. KONDISI UMUM 2.1. Posisi BPPD/Balitbangda Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah 2.2. Kondisi BPPD/Balitbangda saat ini, misalnya menggunakan Analisa SWOT atau analisis lainnya; 2.3. Sumberdaya yang dimiliki lembaga (enabling factor); BAB III. RENCANA AKSI 3.1. Menjelaskan program yang akan diterapkan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BPPD/Balitbangda dalam rangka peningkatan kapasitas dan kapabilitas sebagai Koordinator/Sekretaris Tim Koordinasi Penguatan SIDa di daerahnya. Kegiatan tersebut mencakup: Pengembangan institusi: Pengorganisasian dan penguatan kelembagaan Tim Koordinasi SIDa, pengembangan SDM, sarana dan prasarana, pola manajemen, membangun jaringan dengan institusi lain, dll; Koordinasi untuk membangun dan meningkatkan keterkaitan antara lembaga litbang dengan SKPD, Perguruan Tinggi, dan industri/umkm (Supply-Demand Linkage) dalam rangka penguatan SIDa; Kerjasama antar institusi baik nasional maupun internasional terkait litbang dalam rangka penguatan SIDa; 19

29 Rencana Strategis implementasi SIDa; Penyusunan rencana tindak penguatan SIDa berdasarkan Roadmap yang disusun; Penyusunan kebijakan penguatan SIDa (menyusun Peraturan Kepala Daerah tentang Penguatan SIDa) Melakukan review RPJMD dalam rangka harmonisasi, sinergi dan integrasi dan implementasi Roadmap SIDa ke dalam RPJMD dan RKPD; Format di atas harus mencakup hal-hal sebagai berikut: o BPPD/Balitbangda merumuskan kondisi yang ingin dicapai dalam hal menjalankan perannya sebagai Koordinator/Sekretaris Tim Koordinasi Penguatan SIDa; o BPPD/Balitbangda membuat perencanaan agar dapat menjalankan perannya sebagai Koordinator/Sekretaris Tim Koordinasi Penguatan SIDa baik dalam jangka pendek (1 tahun) maupun menengah (3 tahun); o Peran BPPD/Balitbangda yang dimaksud di butir 1) mengacu pada PERBER Kemenristek No. 03 dan Kemendagri No.36 Tahun 2012; o Terkait dengan PERBER Kemenristek No. 03 dan Kemendagri No.36 Tahun 2012, maka BPPD/Balitbangda wajib menjadikan dokumen Roadmap SIDa sebagai salah satu output di dalam proposal pengajuan fasilitasi ini; o BPPD/Balitbangda wajib mencantumkan kegiatan peningkatan kapasitas (capacity building) untuk mengimplementasikan SIDa di dalam pengajuan proposal fasilitasi ini. a. Cantumkan waktu pelaksanaan program dan kegiatan tersebut dalam tabel rencana pelaksanaan kegiatan; b. Jelaskan rincian anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan program dan kegiatan yang dimaksud. Bagi BPPD berkinerja utama wajib mencantumkan APBD Badan dan SKPD terkait program implementasi pelaksanaan SIDa. BAB IV. HASIL YANG DIHARAPKAN (terkait kegiatan sebelum dan keberlanjutannya) LAMPIRAN 4.1. Sasaran/hasil akhir (output) yang akan dicapai (terkait kegiatan sebelumnya); 4.2. Outcome dan impact dari program dan kegiatan yang dilaksanakan; 4.3. Cantumkan sasaran kegiatan yang akan dicapai per bulan. Hasil akhir kegiatan ini akan dipakai sebagai salah satu indikator keberhasilan yang akan diukur pada saat tim melakukan monitoring dan evaluasi. SK pendirian Lembaga; Profil Organisasi; Daftar SDM; Anggaran 3 (tiga) tahun terakhir (yang terkait pelaksanaan implementasi SIDa); Pokok-pokok Program Kerja 3 (tiga) tahun terakhir. 20

30 Contoh halaman depan proposal (cover warna) PROPOSAL FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017 (Judul Program Diusulkan terkait Implementasi SIDa)... LEMBAGA /INSTITUSI PENGUSUL Alamat Lengkap dan Kode Pos/telepon/HP/Faksmile/ TANGGAL/BULAN/TAHUN 21

31 Contoh LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA Tahun 2017 (Judul Diusulkan)... Telah diperiksa dan disetujui untuk diusulkan dalam seleksi Peningkatan Kapasitas BPPD Berkinerja Utama yang dilaksanakan oleh Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mengetahui;..., Sekretaris Daerah Kepala BPPD/Kantor Litbang TTD dan Stempel TTD dan Stempel (...) (...) 22

32 Contoh Surat Permohonan LOGO LEMBAGA KOP SURAT PEMOHON Nomor : Lampiran : Perihal : Permohonan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Kepada : Yth. Sekretariat Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan DIKTI Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi Gedung II BPPT Lantai 16 Jl. MH Thamrin No 8 Jakarta ,... Bersama ini dengan hormat kami ajukan Permohonan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD/Balitbangda Provinsi/Kabupaten/Kota... Tahun Berkenaan dengan hal tersebut, berikut kami sertakan juga formulir aplikasi berupa: 1. Proposal Fasilitasi Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas BPPD/Balitbangda 2. SK Pendirian Lembaga BPPD/Balitbangda 3. Profil Organisasi BPPD/Balitbangda 4. Daftar Personil BPPD/Balitbangda 5. Anggaran BPPD/Balitbangda 3 tahun terakhir dan anggaran penguatan SIDa 6. Pokok-pokok Program Kerja BPPD/Balitbangda 3 (tiga) tahun terakhir Kami bersedia mengikuti dan memenuhi segala persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Hormat kami, Kepala BPPD/Kantor Litbangda (Nama Pimpinan Lembaga) 23

PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA PEDOMAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD) PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2018 - 2 - KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

Lebih terperinci

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 36 /SM/Kp/XI/2013 TENTANG

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 36 /SM/Kp/XI/2013 TENTANG KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI KEPUTUSAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 /SM/Kp/XI/2013 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK

Lebih terperinci

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara R No.546, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Litbang. Pedoman. Peencabutan. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA www.unduhsaja.com SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI KEMENTERIAN DALAM

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

PENYUSUNAN RENCANA KERJA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK Panduan Teknis Nomor 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 PENILAIAN PROPOSAL-BORANG SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 1 45 Lembaga Litbang Terunggul di Indonesia 19 PUI berstatus telah ditetapkan (2015) 2011 2012 2013 2014 2015 2015 2015 2015 2012-2013

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN CILACAP

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH Draft 4 GUBERNUR JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR TENTANG INOVASI DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a.

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK BUDHIPURA TINGKAT PROPINSI SE INDONESIA Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke 18 Tahun 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI 2013

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 05/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 28 Maret 2012 Kepada Nomor : 070 / 1082 / SJ Yth. 1. Gubernur Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota Lampiran : Satu berkas di Hal : Pedoman Penyusunan Program

Lebih terperinci

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN WAKATOBI BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN WAKATOBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAKATOBI, Menimbang

Lebih terperinci

Budhipura 2015 PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK TINGKAT PROPINSI SE-INDONESIA

Budhipura 2015 PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK TINGKAT PROPINSI SE-INDONESIA PEDOMAN PENYELENGGARAAN ANUGERAH IPTEK Budhipura 2015 TINGKAT PROPINSI SE-INDONESIA Dalam Rangka Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) Ke-20 Tahun 2015 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI WAKATOBI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI WAKATOBI NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

insentif, penyelenggaraan program iptek, dan pembentukan lembaga.

insentif, penyelenggaraan program iptek, dan pembentukan lembaga. I. PENDAHULUAN Konsepsi Model Pengembangan Klaster Inovasi Berbasis Produk Unggulan Daerah (PUD) merupakan bagian tak terpisahkan dengan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Dirancangbangun secara holistik dengan

Lebih terperinci

Unggul, Inovatif dan Berdayasaing

Unggul, Inovatif dan Berdayasaing Unggul, Inovatif dan Berdayasaing Call Centre 0811 156 2656 Email : pui@ristekdikti.go.id - pui.ristekdikti@gmail.com Website : http://pui.ristekdikti.go.id 1 Instrumen SUPERVISI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN

Lebih terperinci

Distribusi INDIKATOR KINERJA (2016)

Distribusi INDIKATOR KINERJA (2016) 1 Distribusi INDIKATOR KINERJA (2016) input process output outcome impact sourcing capacity indikator kinerja outcome - impact merupakan indikator lanjutan dari pencapaian output Fus Penguatan Indikator

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 14/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 14/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 14/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 INNOVATION IS THE ONLY WAY TO WIN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK Nomor : 17/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT)

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) ` PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT

Lebih terperinci

PEMBAHASAN DOKUMEN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEKK

PEMBAHASAN DOKUMEN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEKK PANDUAN TEKNIS PEMBAHASAN DOKUMEN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEKK Nomor : 18/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL J KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIANN RISET, TEKNOLOGI DAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 57

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 57 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK

PANDUAN TEKNIS SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK PANDUAN TEKNIS SELEKSI PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 Nomor : 03/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2017

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2017

PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2017 PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2017 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset,

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

2011, No Mengingat Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 T

2011, No Mengingat Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah. : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 T No.290, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Penelitian. Pengembangan. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PENGISIAN BORANG PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 04/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016

BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 BUKU PANDUAN CALON PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN INOVASI 2016 INNOVATION IS THE ONLY WAY TO WIN KATA PENGANTAR Puji

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENILAIAN PROPOSAL PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017

PANDUAN TEKNIS PENILAIAN PROPOSAL PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 PANDUAN TEKNIS PENILAIAN PROPOSAL PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 Nomor : 08/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM

Lebih terperinci

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi

Buku Panduan. Panduan Pelaksanaan Program. Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi Buku Panduan Panduan Pelaksanaan Program Penguatan KOPERTIS dalam Penjaminan Mutu Prodi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2018 Hal 1

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KONTRAK INSENTIF PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 02/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KONTRAK INSENTIF PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 02/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KONTRAK INSENTIF PEMBINAAN KELEMBAGAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 Nomor : 02/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET,

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 Nomor : 06/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal,, Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Tinggi, ttd. Patdono Suwignjo NIP 1 KATA SAMBUTAN Dalam berbagai kesempatan Presiden Indonesia menjelaskan salah satu pilar pengembangan Sumber Daya Manusia adalah Pengembangan SDM berbasis vokasi. Hal ini sangat strategis mengingat tidak

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PEDOMAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA TAHUN 2010 DEWAN RISET NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI

PEDOMAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA TAHUN 2010 DEWAN RISET NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI PEDOMAN PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA TAHUN 2010 DEWAN RISET NASIONAL KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI JAKARTA, 2009 PENGANTAR Saat ini terdapat sekitar 7000 orang

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DEKONSENTRASI LINGKUP KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2011

Lebih terperinci

Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA. Antara

Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA. Antara Draft LOGO PIHAK KEDUA KONTRAK KERJASAMA Antara PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) PADA DIREKTORAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2011

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2011 MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Nomor : 07 /PRT/M/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN DI BIDANG JALAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Nomor : 07 /PRT/M/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN DI BIDANG JALAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Nomor : 07 /PRT/M/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN DI BIDANG JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Lebih terperinci

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018

Panduan Pelaksanaan TAHUN 2018 Panduan Pelaksanaan BEASISWA SERTIFIKASI KOMPETENSI MAHASISWA BIDIKMISI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERGURUAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN ILMU PENGETAHUAN,

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA, MEKANISME DAN TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. b. bahwa

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PEMBINAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK 2016

PANDUAN TEKNIS SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PEMBINAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK 2016 PANDUAN TEKNIS SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PEMBINAAN PUSAT UNGGULAN IPTEK 2016 Nomor : 13/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1008, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. Laporan Kinerja. PTN. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH -1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2018

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2018 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN SUPERVISI DAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2018 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2018 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, No.1312, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Raperda tentang RPJP Daerah dan RPJM Daerah serta Perubahan RPJP

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI)

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI) PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI) Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 A. Umum Rendahnya

Lebih terperinci

TA 2014 DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

TA 2014 DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA 2014 DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Jakarta, Januari 2014 KATA PENGANTAR Kegiatan Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011,

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN KONSINYERING DI KEMENTERIAN RISET DAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut pasal 373 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pembinaan yang bersifat umum dan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Jakarta, 21 Maret 2011 Kepada, Nomor : 050 / 883 / SJ Yth. 1. Gubernur. Sifat : Penting 2. Bupati/Walikota. Lamp : Satu berkas di - Hal : Pedoman Penyusun Program

Lebih terperinci

PERINGATAN HARI KEBANGITAN TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN

PERINGATAN HARI KEBANGITAN TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN PERINGATAN HARI KEBANGITAN TEKNOLOGI NASIONAL TAHUN 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PEDOMAN TEKNIS PENILAIAN ANUGERAH BUDIPRAJA PRESTASI KABUPATEN DAN KOTA DALAM MELAKUKAN INOVASI

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN TATA CARA KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH ANTAR KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI RANCANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JalanAmpera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 2952 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATA CARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN PADA PERGURUAN TINGGI

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN Menimbang : BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, a. bahwa dalam rangka menunjang kelancaran

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017

PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL RENCANA KERJA PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2017 Nomor : 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG SISTEM NASIONAL PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN LEMBAGA MITRA KERJA PENDIDIKAN TINGGI ISLAM

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN LEMBAGA MITRA KERJA PENDIDIKAN TINGGI ISLAM PETUNJUK TEKNIS BANTUAN LEMBAGA MITRA KERJA PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN 2015 DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2018

PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2018 PANDUAN PENGUSULAN INSENTIF PENGUATAN SENTRA KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-KI) TAHUN 2018 Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual Direktoratt Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA PERBATASAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un No.1443, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Pendanaan. Rehabilitasi. Rekontruksi. Pasca bencana. Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat. Hibah. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG, BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA KABUPATEN MALANG TAHUN 2011-2025 BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Lt. VI A. Telp. : 021-52901142 Fax. 021-52900925 Jakarta

Lebih terperinci