BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan prosedur yang membantu peneliti dalam menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam penelitian dimaksudkan untuk mengarahkan peneliti dalam memperoleh data yang bisa menjawab permasalahan penelitian. Sugiyono (2012: 2) memaparkan bahwa Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian itu sendiri pada dasarnya bertujuan untuk mencari kebenaran tentang apa yang akan di teliti. Pemilihan metode dalam setiap penelitian akan berbeda, hal tersebut di pengaruhi oleh kesesuaian metode terhadap pemasalahan yang menjadi fokus penelitian. A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian tentang Tari Srikandi-Mustakaweni ini bertempat di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung di Jln. Buah batu No.212 Bandung Telp , Fax Subjek penelitian yang diambil adalah Tari Srikandi-Mustakaweni hasil rekomposisi Iyus Rusliana yang merupakan salah satu bahan ajar Tari Wayang di STSI Bandung. Penelitian ini difokuskan pada bagian teks dan konteks tari yang dikaji menggunakan kajian etnokoreologi. Berdasarkan hal tersebut, maka pengambilan data dilakukan dari orang yang benar-benar tahu atau ahli di bidang Tari Wayang, khususnya Tari Srikandi- Mustakaweni.

2 27 B. Metode Penelitian Pada kesempatan ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analisis, dengan menggunakan kajian etnokoreologi sebagai pisau bedahnya. Metode deskriftif analisis merupakan suatu metode penelitian yang menguraikan atau mendeskripsikan data atau fakta untuk kemudian dianalisis. Kegiatan analisis dimaksudkan untuk lebih memahami fakta-fakta yang ditemukan, sehingga bisa menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Whitney (Nazir, 2011: 54) mengemukakan bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Interpretasi yang dimaksud adalah proses berfikir menggunakan pemahaman serta analisis dari peneliti, yang diungkapkan dengan teori-teori yang memperkuatnya. Dalam penelitian ini peneliti mengkaji Tari Srikandi-Mustakaweni menggunakan kajian etnokoreologi yang difokuskan pada bagian tekstual dan kontekstual tarinya. Etnokoreologi merupakan salah satu ilmu yang digunakan untuk mengkaji sebuah pertunjukan atau karya tari. Selain etnokoreologi, dikenal juga berbagai pendekatan lain seperti koreologi, dan antropologi tari. Kajian etnokoreologi merupakan sebuah pendekatan yang multidisiplin, karena merupakan perpaduan dari beberapa pendekatan diantaranya pendekatan sejarah. Pengkajian tari melalui pendekatan ini, terfokus pada bagian atau lapis teks dan konteks tarinya. Analisis tekstual merupakan analisis tari tentang hal-hal yang bisa dilihat secara langsung diantaranya gerak, busana, rias, musik. Analisis kontekstual adalah analisis tari dari hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat, seperti sejarah, latar belakang, fungsi, serta simbol dan makna. C. Definisi Operasional Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari terjadinya kesalahan dalam penafsiran, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut : Tari wayang adalah salah satu rumpun tari yang terdapat di Jawa Barat. Tari wayang sendiri merupakan tari yang menceritakan tokoh atau peristiwa yang terdapat dalam cerita pewayangan. Tari wayang sendiri menurut beberapa sumber

3 28 tercipta dari pertunjukan wayang wong priangan, khususnya berasal dari bagian tari kembangan dan tari perang. Pertunjukan tari wayang ini berkembang di daerah Bandung, Garut, dan Sumedang. Salah satu pertunjukan tari wayang yang disenangi oleh masyarakat Garut pada waktu itu salah satunya adalah Tari Srikandi-Mustakaweni. Tari ini menceritakan tentang perang tanding antara Srikandi melawan Mustakaweni memperebutkan pusaka Layang Jamus Kalimusada. Tari Srikandi-Mustakaweni ini dijadikan sebagai salah satu bahan ajar mata kuliah Tari Wayang yang diberikan pada semester lima di STSI Bandung. Pada kesempatan ini, Tari srikandi-mustakaweni penulis kaji menggunakan kajian etnokoreologi. Kajian entnokoreologi merupakan kajian yang multi-layers/multilapis. Sehingga dalam penelitian ini, tari tidak hanya dilihat dari satu aspek saja, melainkan dikaji melalui aspek tekstual dan kontekstualnya. D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen merupakan serangkaian alat yang dipergunakan untuk memperoleh data atau fakta dalam suatu penelitian. Pemilihan instrumen yang tepat akan mempengaruhi dalam pengumpulan data, sehingga dalam pelaksanaannya harus disesuaikan dengan objek penelitian. Pada dasarnya instrumen penelitian untuk penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, karena pada awalnya permasalahan yang akan dibahas belum jelas. Demikian juga dipaparkan oleh Sugiyono (2012: 305) yang menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument penelitian adalah peneliti itu sendiri. Setelah melakukan observasi peneliti bisa menemukan masalah yang jelas dan mulai menentukan instrumen yang sesuai untuk dipergunakan. Penggunaan instrumen disesuaikan dengan teknik atau metode pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen dalam pengumpulan data yang berbentuk pedoman. Pedoman tersebut meliputi pedoman obervasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi.

4 29 Pedoman-pedoman yang di atas, peneliti lampirkan pada bagian lampiran diakhir pembahasan. Berdasarkan paparan tersebut, peneliti berasumsi bahwa instrumen merupakan panduan atau alat bantu yang dipergunakan dalam mencari data atau fakta tentang Tari Srikandi-Mustakaweni. Dalam sebuah penelitian, penggunaan instrumen tidak terlepas dari teknik pengumpulan data yang dipergunakan, sehingga dalam pelaksanaanya terjadi korelasi antara instrumen penelitian dengan teknik pengumpulan data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan instrumen dan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data lainnya. Adapun instrument dan teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut. 1. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung tentang materi yang diteliti. Pengamatan tersebut menggunakan indra penglihatan sebagai alat bantu utamanya, akan tetapi tidak meutup kemungkinan menggunakan pancaindra lainnya. Hal tersebut sebagaimana penjelasan Bungin (2010 : 115) yang mengemukakan bahwa: Dari pemahaman observasi atau pengamatan diatas, sesungguhnya yang dimaksud dengan metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Lebih lanjut Faisal (Sugiyono, 2012 : 226) memaparkan bahwa mengklasifikasikan observasi menjadi observasi partisipasi, observasi secara terang-terangan dan tersamar, dan observasi yang tidak berstruktur. Pada penelitian ini observasi yang dipergunakan observasi partisipasi aktif. Observasi tersebut dilakukan dengan cara mengalami secara langsung proses pelatihan Tari Srikandi-Mustakaweni. Tujuan utama observasi ini adalah untuk mengamati serta merasakan secara langsung struktur gerak Tari

5 30 Srikandi-Mustakaweni. Selain itu, pengamatan juga dilakukan untuk mengetahui rias dan busananya. Proses observasi dilakukan di STSI Bandung dengan melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama merupakan observasi awal yang dilakukan dengan cara meneliti beberapa sumber tertulis untuk mendapatkan data-data awal. Setelah data tertulis didapatkan, tahapan selanjutnya adalah observasi dengan cara mengamati pertunjukan tari tersebut melalui media audio visual. Pertunjukan itu berbentuk dokumentasi materi ajar tari wayang yang menyajikan Tari Srikandi-Mustakaweni. Lebih lanjut penulis melakukan observasi partisipasi aktif dengan cara ikut berlatih tari tersebut bersama dosen pengampu mata kuliah tari wayang di STSI Bandung. Proses latihan tersebut berlangsung beberapa pertemuan selama dua bulan dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung struktur gerak, bentuk gerak, serta karakter yang terkandung dalam tarian itu. 2. Wawancara Wawancara merupakan salah metode pengumpulan data dengan tatap muka secara langsung dan berbentuk tanya jawab. Dalam hal ini, informasi tentang materi yang diteliti didapatkan langsung dari responden atau informan dengan cara tatap muka dan bercakap-cakap. Sehingga metode bentuk ini memerlukan interview guide atau panduan wawancara. Panduan ini berisi seputar pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan diteliti, sehingga ketika wawancara dilakukan peneliti bisa fokus dan terarah. Hal tersebut sebagaimana yang dipaparkan oleh Nazir (2011 : ) yang menyatakan bahwa: wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka anatara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

6 31 Metode pengumpulan data dengan teknik ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tidak terstruktur Esterberg (Sugiyono, 2012: 233). Wawancara terstruktur merupakan wawancara dimana sebelumnya peneliti sudah mengetahui informasi apa yang akan diperoleh. Sehingga wawancara jenis ini diperlukan instrument penelitian yang berisi panduan seputar materi yang akan ditanyakan. Panduan tersebut berfungsi sebagai pedoman peneliti ketika melakukan proses wawancara sehingga peneliti bisa fokus dan terarah. Wawancara semiterstruktur adalah wawancara sedikit lebih bebas jika dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Sebaliknya, wawancara tidak terstruktur ialah wawancara yang tidak memerlukan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis, sehingga peneliti lebih bebas dalam proses tanya jawab ketika wawancara itu dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur dan tidak terstruktur yang ditujukan kepada beberapa responden. Wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh data secara mendalam tentang aspek kontekstual tari seperti latar belakang rekomposisi. Selain itu, penggunaan wawancara ini juga digunakan untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai aspek tekstual tarinya. Dengan demikian, untuk memperoleh data tersebut peneliti melakukan wawancara secara terstruktur dan tidak terstuktur kepada narasumber yang dianggap ahli atau menguasai tentang Tari Srikandi- Mustakaweni. Wawancara tersebut dilakukan kepada koreografer yang merekomposisi Tari Srikandi-Mustakaweni, pengajar Tari Srikandi- Mustakaweni, dan beberapa orang yang kompeten di bidang ini. Wawancara pertama dilakukan kepada orang yang merekomposisi Tari Srikandi-Mustakaweni yaitu Bapak Iyus Rusliana. Hal-hal yang ditanyakan meliputi keterangan tentang Tari Srikandi-Mustakaweni secara keseluruhan, serta latar belakang rekomposisinya. Narasumber ini merupakan narasumber utama untuk menggali informasi lebih mendalam tentang materi yang diteliti. Dari responden utama ini, peneliti mendapatkan data primer yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Wawancara selanjutnya ditujukan kepada

7 32 Ibu Eti Mulyati, salah dosen pengampu mata kuliah tari wayang di STSI Bandung. Peneliti melakukan wawancara mengenai struktur gerak baik gerak pokok, gerak khusus dan gerak peralihan yang terdapat pada Tari Srikandi- Mustakaweni. Selain itu, peneliti juga bisa melihat dan mengalami secara langsung proses pelatihan serta pembelajaran tari tersebut. Untuk mendapatkan data yang akurat dilakukan juga wawancara terhadap beberapa mahasiswa yang bersangkutan untuk sekedar memperoleh pengalaman mempelajari tari ini. 3. Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data dalam bentuk audio, visual maupun audio visual yang dijadikan sebagai salah satu bahan acuan dalam pengolahan data pada penilitian ini. Selain itu, data diperoleh juga dari sumber lain seperti RPP, kurikulum, majalah, koran dan lain-lain yang terdokumenkan. Data tersebut diperoleh pada saat penelitian dilaksanakan meliputi dokumentasi ketika wawancara dengan narasumber, dan pada saat observasi tarian. Dokumentasi tersebut dilakukan untuk membantu menganalisis struktur gerak yang selanjutnya dibuat notasi laban. Selain itu, peneliti juga mendokumentasikan rias, busana serta properti tari. 4. Studi Pustaka Salah satu teknik pengumpulan data yang dipergunakan peneliti dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dalam bentuk pengkajian sumber-sumber yang berkaitan dengan materi yang diteliti yang terdapat dalam buku, jurnal, maupun skripsi. Dalam hal ini, penulis memilih beberapa sumber tertulis sebagai bahan rujukan diantaranya sebagai berikut. a. Wacana Seni Dalam Antropologi Budaya: Tekstual, Kontekstual dan Post- Modernisti, merupakan salah satu tulisan yang ditulis oleh Heddy Sri Ahimsa Putra dalam buku Ketika Orang Jawa Nyeni. Buku ini merupakan buku yang memuat kumpulan tulisan atau artikel yang diterbitkan tahun 2000 oleh Galang Press Yogyakarta. Dalam artikel tersebut memuat

8 33 tentang pengkajian seni melalui analisis tekstual dan kontekstual. Artikel ini merupakan gagasan utama peneliti menggunakan kajian etnokoreologi sebagai pisau bedah dalam penelitian ini. Peneliti menemukan korelasi antara kajian etnokoreologi dan analisis tekstual dan kontekstual yaitu tari merupakan seni pertunjukan yang jika dipandang dengan pendekatan etnokoreologi memiliki multi lapis (multi layers). Asumsi tersebut seperti yang dipaparkan Tati Narawati (Santika, 2009:9) yang menyatakan bahwa: Seni tari sebagai teks terdiri dari lapisan yang cukup banyak (multi layers), yang terdiri dari penari, gerak tari, busana dan rias tari, iringan, lantai pentas, bahkan juga penontonnya. Sedangkan kontekstual menekankan pada aspek kesejarahan, ritual, psikologi, phisiognomi, filologi, linguistik bahkan juga perbandingan. b. Wayang Wong Priangan (Kajian mengenai Pertunjukan Dramatari Tradisional di Jawa Barat), ditulis oleh Iyus Rusliana dan diterbitkan pada tahun 2002 oleh PT. Kiblat Buku Utama Bandung. Di dalam buku ini, dipaparkan tentang perkembangan salah satu bentuk pertunjukan dramatari yaitu wayang wong yang terdapat di daerah Priangan. Daerah Priangan yang dimaksudkan disini adalah Garut, Sumedang, dan Bandung. Buku ini memaparkan bagaimana sejarah perkembangan wayang wong di tiga tempat tersebut, yang merupakan cikal bakal lahirnya genre tari wayang. Dalam penyajian pertunjukan wayang wong Priangan, terdapat unsur tari sebagai visualisasi dari peran atau cerita yang dibawakannya. Unsur tari tersebut terdapat pada beberapa bagian, salah satunya adalah bagian tari kembangan dan tari perang. Kedua bagian itulah yang menjadi sebuah bentuk tarian bebas yang sampai saat ini dikenal dengan sebutan tari wayang. c. Mengenal Sekelumit Tari Wayang Jawa Barat Jilid I, disusun oleh Iyus Rusliana pada tahun Buku ini memuat tentang sejarah tari wayang di Jawa Barat, perkembangannya, serta penyajiannya. Di dalam buku ini juga membahas tentang karakter, busana, rias dan gerak pokok yang terdapat dalam genre tari wayang. Buku ini menjadi salah satu sumber tertulis yang

9 34 penulis jadikan acuan untuk membahas tentang ciri khas tari wayang, baik dari segi rias, busana, serta gerak. d. Khasanah Tari Wayang, merupakan salah satu buku yang ditulis oleh Iyus Ruslian yang diterbitkan pada tahun 2001 oleh STSI Press. Buku ini membahas tentang beberapa tarian dari genre tari wayang yang salah satunya penulis kaji pada penelitian ini. Pokok pembahasan dalam buku Khasanah Tari Wayang ini salah satunya membahas tentang Tari Srikandi- Mustakaweni. Pembahasan tersebut terfokus pada struktur gerak, rias serta busana tari. Buku ini menjadi salah satu sumber pustaka yang memberikan kontribusi relevan terhadap materi pokok penelitian yaitu Tari Srikandi- Mustakaweni. e. Pengantar Penyajian Karya Seni Minat Utama Kepenarian (Tari Srikandi xmustikaweni dan Tari Gaplek). Tulisan ini merupakan karya Dian Anggraeni pada tahun 2007 sebagai pengantar dalam tugas akhir di STSI Bandung. Dian Anggraeni mengambil tugas akhir minat utama kepenarian dengan menyajikan Tari Srikandi-Mustakaweni dan Tari Gaplek. f. Tari Gentra Pinutri Karya Indrawati Lukman Di Studio Tari Indra Bandung (Pendekatan Etnokoreologi).merupakan salah satu skripsi di jurusan Pendidikan Seni Tari di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Skripsi tersebut di tulis oleh Nurlia Santika pada tahun 2009 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di program sarjana (S1). Skripsi ini mengkaji Tari Gentra Pinutri yang merupakan karya dari salah satu tokoh tari di Bandung yakni Indrawati Lukman. Dalam skripsinya Nurlia Santika menggunakan kajian etnokoreologi sebagai pisau, sehingga penulis berasumsi bahwa skripsi ini relevan menjadi salah satu referensi dalam penulisan karya tulis ini. Akan tetapi, terdapat perbedaandengan penelitian yang peneliti lakukan diantaranya pada objek yang ditelitinya. g. Tata Rias dan Busana Tari Sunda ditulis oleh Endang Caturwati dkk. Buku ini diterbitkan pada tahun 1996 oleh STSI Press. Buku tersebut membahas tentang ragam rias dan busana yang dipergunakan pada tari-tari Sunda.

10 35 E. Tahapan Penelitian Skripsi merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa dalam menyelesaikan program sarjana (S1). Skripsi adalah salah satu karya tulis ilmiah yang menggambarkan kemampuan mahasiswa dalam merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian. Sebuah penelitian memerlukan perencanaan yang matang dengan menggunakan tahapan-tahapan yang tepat. Tahapan tersebut dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data yang telah terukur kredibilitasnya dan akurat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut. 1. Persiapan Penelitian Tahapan ini merupakan tahapan awal dimana peneliti mempersiapkan bahan serta sumber-sumber yang relevan dengan materi penelitian. Dalam tahapan ini, peneliti mulai merancang rumusan masalah serta mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibutuhkan nanti selama proses penelitian. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian diantaranya sebagai berikut. a. Observasi Awal Observasi awal dilakukan pada bulan September 2012 dan bertujuan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang perlu diteliti dari Tari Srikandi- Mustakaweni. Pada observasi ini, peneliti mencari informasi sebanyak mungkin tentang permasalahan serta kemungkinan pengangkatan materi tersebut menjadi bahan dalam penelitian yang akan dilakukan. Setelah melakukan survei atau observasi awal peneliti mengajukan judul serta rumusan masalah kepada Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Tari. b. Penyusunan Proposal Penelitian Penyusunan proposal penelitian dilakukan setelah mengalami proses penyaringan atau filterisasi judul dari dewan skripsi. Langkah selanjutnya setelah penetapan judul oleh dewan skripsi adalah penyusunan proposal penelitian yang dilaksanakan pada awal bulan oktober Data-data awal yang dikumpulkan pada proposal penelitian kemudian di uji oleh beberapa dosen serta dewan skripsi. Pengujian atau seminar proposal tersebut dilaksanakan 24 Oktober 2012 untuk menguji kelayakan proposal tersebut serta fokus penelitiannya. Setelah dinyatakan

11 36 lulus, dilakukan proses bimbingan kepada dosen pembimbing yang telah ditentukan sebelumnya oleh dewan skripsi. Bimbingan tersebut bertujuan untuk memonitor mahasiswa dalam penulisan hasil dari hasil sidang proposal. Revisian serta bimbingan proposal dilakukan dari awal sampai akhir bulan November, dan dikumpulkan pada bulan Desember Pelaksanaan Penelitian Tahapan ini merupakan tahapan inti dalam proses penelitian. Pada tahapan ini, peneliti melakukan kegiatan observasi, pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data. a. Pengumpulan Data Pada tahapam ini data-data yang dikumpulkan merupakan hasil dari observasi, wawancara, dokumentasi, serta triangulasi (penggabungan observasi, wawancara dan dokumentasi). Pengumpulan data di lakukan secara bertahap dari mulai bulan Januari 2013 sampai bulan April Data tersebut didapatkan dari beberapa narasumber serta sumber-sumber lain sebagai referensi yang kompeten di bidang tari tersebut. Data yang didapatkan merupakan data yang belum tersusun atau masih acak sehingga perlu proses pengolahan data tersendiri. b. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan tujuan untuk memilah dan memilih mana data-data yang penting. Pemilihan tersebut untuk mempermudah dalam penulisan skripsi. Data yang didapatkan diolah dengan cara mengelompokan, mengurutkan dan mengkategorikan sehingga data tersebut tersusun rapih. Setelah pengklasifikasian tersebut kemudian penulis menentukan data-data sekunder dan primer. Pengolahan data tersebut dilakukan mulai dari pertengahan bulan April sampai bulan Mei c. Penulisan Laporan Penulisan laporan pada dasarnya dilakukan secara bertahap sejak penelitian mulai dilaksanakan. Data yang sudah mengalami proses pengolahan kemudian dianalisis sesuai dengan kajian dan metode yang dipergunakan. Dalam

12 37 penulisan laporan ini, peneliti melakukan bimbingan secara berkala baik dengan dosen pembimbing I maupun dosen pembimbing II. F. Analisis Data Analisis data merupakan sebuah proses tindak lanjut dari pengolahan data. Data yang sudah diolah sedemikian rupa kemudian dianalisis dan diklasifikasikan menjadi kelompok khusus sesuai dengan jenis datanya sehingga dihasilkan data yang tersusun secara sistematis. bahwa: Bogdan (Sugiyono, 2011: 334) menyatakan Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam tahap ini, data yang didapatkan selama proses penelitian yang menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi pustaka, diklasifikasikan menjadi sub-sub kecil. Pengklasifikasian tersebut dilakukan untuk mempermudah dalam pemilihan materi atau data untuk ditelaah lebih lanjut dan kemudian di tulis dalam bentuk laporan. Analisis data yang peneliti lakukan merupakan proses berfikir dalam menentukan hubungan antara data yang didapatkan dilapangan dengan teori yang dipergunakan untuk kemudian dikaji melalui kajian etnokoreologi. Pada dasarnya proses analisis data ini dilakukan ketika penelitian di lapangan berlangsung bersamaan dengan pengumpulan data. Selain itu, analisis juga dilakukan pada saat pra penelitian terhadap data-data hasil observasi awal. Analisis ini meliputi sejauh mana data tersebut dapat menunjang terhadap penilitian yang dilakukan. Dalam analisis pra penelitian peneliti menemukan beberapa fakta baru yang menyebabkan terjadi perubahan terhadap fokus penelitian. Akan tetapi fakta tersebut menjadi pijakan baru bagi penulis untuk melakukan tahapan penelitian selanjutnya. Paparan yang sama mengenai analisis

13 38 pra penelitian dikemukakan juga dalam salah satu sumber yang menyatakan bahwa analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian, fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peniliti masuk dan selama di lapangan (Sugiyono, 2011: 336). Sistem analisis data yang dipergunakan oleh peneliti merupakan triangulasi. Triangulasi merupakan sistem analisis data yang menggabungkan data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penggunaan triangulasi peneliti maksudkan untuk memperoleh data yang lebih akurat karena dengan teknik ini data yang telah didapatkan secara otomatis akan diuji menggunakan teknik lain secara serempak. Misalkan ketika penulis melakukan wawancara kepada narasumber mengenai struktur gerak Tari Srikandi-Mustakaweni, kemudian ditindak lanjuti dengan observasi secara langsung pada saat latihan serta dipadukan dengan teknik dokumentasi. Dengan demikian selain mendapatkan data secara lisan dari narasumber peneliti juga bisa langsung melakukan analisis yang ditunjang dengan data hasil dari penggunaan teknik observasi dan dokumentasi. Teknik triangulasi juga digunakan pada proses pengambilan datadata lainnya, untuk kemudian pada akhirnya secara tidak langsung didapatkan data yang sudah teruji kredibilitasnya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan sebagai berikut. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data (Sugiyono, 2012: 330). Proses analisis tersebut dilakukan setelah data yang dimaksud berhasil dikumpulkan serta dibandingkan secara terpadu. Terpadu disini artinya dalam proses analisis selain menggunakan triangulasi juga disertai dengan interpretasi dari peneliti.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tari wayang adalah salah satu genre atau rumpun tari yang terdapat di Jawa Barat. Tari wayang sendiri merupakan tari yang menceritakan tokoh atau peristiwa yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lilis Melani, 2014 Kajian etnokoreologi Tari arjuna sasrabahu vs somantri di stsi bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lilis Melani, 2014 Kajian etnokoreologi Tari arjuna sasrabahu vs somantri di stsi bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seni terlahir dari ekspresi dan kreativitas masyarakat yang dilatarbelakangi oleh keadaan sosialbudaya, ekonomi, letak geografis, pola kegiatan keseharian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sasaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Nongsari yang berlokasi di Jln. Mawar No. 13 Kavling Tegal Padang Legok Serang Banten. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2011:15) : Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian oleh peneliti yaitu Sanggar Leuweung Seni yang beralamatkan di Kelurahan Ciseureuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis atau descriptive research. Melalui metode deskriptif analisis peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Dalam sebuah penelitian metode penelitian menjadi syarat

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Dalam sebuah penelitian metode penelitian menjadi syarat 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap tentang bagaimana proses pembelajaran muatan lokal seni tari daerah setempat di SMPN 1 Rancakalong Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan sekilas pada bab satu, bahwa dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Tiap penelitian memerlukan suatu desain yang direncanakan salah satunya menggunakan metode penelitian. Metode memiliki arti yaitu cara yang teratur dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini memuat metode dan pendekatan penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara yang akan digunakan untuk menentukan keberhasilan atau tidaknya suatu penelitian. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sasaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kompleks Keraton Kacirebonan tepatnya di RT. 004 RW. 002 No. 74 Kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi merupakan tempat dimana penelitian ini dilakukan, lokasi dari penelitian ini bertempat di sanggar Dangiang Kutamaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini dianggap tepat untuk menggambarkan dan mengintrepetasikan secara sistematis fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang digunakan peneliti sebagai lokasi penelitian di Jalan Kuantan Gang Puteri Ledeng 14 No. 11 Kelurahan Kota Piring

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan untuk memecahkan suatu permasalahan yang akan diteliti. Metode penelitian merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Kampung Adat Kuta Desa Karangpaningal Kabupaten Ciamis Jawa Barat merupakan lokasi dimana kesenian Ronggeng Kaleran berasal.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan orang, ataupun benda yang sedang diteliti, dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan syarat mutlak untuk dapat melihat kedalaman dari sebuah masalah. Ketepatan penggunaan metode dalam penelitian merupakan cara atau alat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian ini adalah syarat yang mutlak untuk mendapatkan kedalaman dari sebuah masalah, dan juga dapat mengumpulkan segala informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan gejala, fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dalam ini dilakukan pendekatan secara kualitatifyang mengandung makna suatu penggambaran atas data dengan menggunakan kata dan baris kalimat yang bertujuan memahami

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Labuhan Ratu pada tahun pelajaran 2014/2015. Adapun alasan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, untuk mengetahui bentuk dan pembuatan alat musik bambu. Penelitian kualitatif adalah kajian fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi adalah suatu wilayah yang di dalamnya terdapat suatu objek atau subjek dengan karakteristik tertentu dan dapat ditetapkan untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil lokasi penelitian di SMA N 7 Surakart. Lokasi dari SMA N 7 Surakarta terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan yaitu di Kelompok Bermain Bunga Nusantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ketepatan metode yang digunakan dalam penelitian merupakan alat atau

BAB III METODE PENELITIAN. Ketepatan metode yang digunakan dalam penelitian merupakan alat atau BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Ketepatan metode yang digunakan dalam penelitian merupakan alat atau cara guna menuju berhasilnya suatu penelitian. Metode yang dapat dipergunakan untuk berhasilnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diana Susi, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diana Susi, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman seni khususnya bidang seni tari. Kekayaan Seni tari yang saat ini berkembang di berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Sasaran Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian tentang struktur penyajian dan peranan masing-masing kelompok/bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data; BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III ini akan membahas tentang hal-hal sebagai berikut: (A) Jenis dan Pendekatan Penelitian; (B) Tempat Dan Waktu Penelitian; (C) Teknik Pengumpulan Data; (D) Instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Secara umum metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan,

Lebih terperinci

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Padepokan Jugala yang beralamat di Kopo No. 15 jl.astana Anyar Kota Bandung. Adapun alasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (sugiyono, 2008: 3). Dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian digunakan dalam proses penelitian agar dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian digunakan dalam proses penelitian agar dapat 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian digunakan dalam proses penelitian agar dapat mengungkapkan berbagai data yang diperlukan dalam penelitian. Pemilihan metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan cara mengumpulkan, menyusun dan menginterpretasikan data.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan cara mengumpulkan, menyusun dan menginterpretasikan data. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Agar mencapai hasil yang maksimal, perlu metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di desa Mungseng yang berada di wilayah Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpoisive) yaitu di

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpoisive) yaitu di 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpoisive) yaitu di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Rumah makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian dimana dengan metode ini diharapkan membantu memudahkan jalannya penelitian untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam proses kegiatan penelitian ini, ada beberapa langkah-langkah dalam melakukan proses penelitian berdasarkan prosedur yang dilaksanakan di lapangan: Tahap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekarangaman warisan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekarangaman warisan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal memiliki warisan budaya yang beranekaragam. Keanekarangaman warisan budayannya tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan biaya ijarah dalam rahn emas. Peneliti akan melakukan penelitian di bagian penetapan ujrah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan orang, ataupun benda yang sedang diteliti, dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini berupaya meneliti tentang bagaimana proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini bertepatan di kediaman narasumber kesenian Rebana tunggal yaitu Pak Asep yang berada di Jalan Selaawi Rt.06 Rw.02 Kampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fakta dan data tentang analisis pesebaran lokasi minimarket

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2012, hlm. 2). Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan hal penting dalam kegiatan penelitian, karena dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan hal penting dalam kegiatan penelitian, karena dalam 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan hal penting dalam kegiatan penelitian, karena dalam hal ini peneliti dapat mengumpulkan segala informasi dan data yang diperlukan berkenaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan langsung, pada lokasi pembelajaran yaitu di kampus SMA Negeri 10 Garut yang beralamatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Rosdy Ruslan (2003, hlm.24) mengungkapkan Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitis, dimana pertanyaan Bagaimana menjadi permasalahan utama untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode bertujuan untuk mempermudah pencapaian maksud-maksud penelitian. Pemilihan metode yang tepat dapat membantu dan menentukan keberhasilan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Sasaran Penelitian Penelitian ini dilakukan khususnya di kediaman Bapak Hartono selaku penari dan pemimpin kesenian Pakgaplik yang beralamat di desa Kendung, Kecamatan Kwadungan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2) Metodologi merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam suatu penelitian, metode digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Lokasi Peneltian Lokasi Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syari ah Mandiri Cabang Malang Jalan Raya Basuki Rahmat no. 8 Malang 65111 Telp. (0341) 362122 fax. (0341) 347933.

Lebih terperinci

20135 BENTUK, FUNGSI, SIMBOL DAN MAKNA TARI GATOTKACA GAYA SUMEDANG DAN GAYA GARUT

20135 BENTUK, FUNGSI, SIMBOL DAN MAKNA TARI GATOTKACA GAYA SUMEDANG DAN GAYA GARUT 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tari Wayang adalah salah satu kelompok atau genre tari yang latar belakangnya dari cerita Wayang.Tari ini tumbuh mekar di wilayah Jawa Barat. Di antara sekian banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara-cara yang ditempuh dalam suatu tindakan penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil salah satu metode yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian tentu memiliki tujuan. Guna mencapai tujuan tersebut maka diperlukan metode penelitian yang tepat. Karena pada dasarnya metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat

BAB III METODE PENELITIAN. Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengelolaan kekaryaan seni rupa siswa SMP di Kabupaten Majalengka adalah suatu penelitian untuk mengkaji sejauh mana siswa terlibat secara aktif dalam memajang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang langsung dilakukan dengan terjun langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian. Jenis penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan jenis penelitiannya dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Peneliti menentukan Sekolah Luar Biasa Dharma Bhakti Dharma Pertiwi Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Fokus penelitian adalah manajemen kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Metode penelitian menggambarkan tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong (2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Daarut Tarbiyah yang berada dibawah Yayasan Daarut Tauhid yang beralamat di Sekretariat Daarut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian sangat diperlukan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang otentik dan akurat.dalam hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sugiyono (2014, hlm. 15) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan. Tujuan studi kasus atau lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Cibeunying Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Kelurahan Cibeunying merupakan satu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan produk distro sebagai bentuk penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Topik mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek, Subjek, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah kegiatan tambang emas yang dilakukan oleh masyarakat Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung, yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarakan permasalahan yang ada, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hal ini dikarenakan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan dalam jiwa individu. Proses pendidikan karakter dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu cara untuk mencari kebenaran secara ilmiah berdasarkan pada data 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian ilmiah dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya apabila menggunakan suatu metode yang sesuai dengan kajian penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena

Lebih terperinci

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di

penutup, dan melengkapi data-data yang sudah di A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian adalah suatu proses berurutan yang memberikan gambaran keseluruhan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengumpulan data, analisis serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang penelitian yang digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang terdapat di dalam skripsi ini adalah penelitian field research yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data yang dilakukan secara ilmiah dengan tujuan dan fungsi tertentu. Cara ilmiah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sesuai dengan yang telah kami singung di bab pertama, pada bab III ini akan mendeskripsikan tentang metode penelitian yang ruang lingkupnya meliputi; pendekatan penelitian, sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis dan pendekatan Penelitian Jenis skripsi yang penulis telaah atau teliti ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Creswell mendefinisikan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam bentuk deskriptif dengan pendekatan metode penelitian kualitatif (Qualitative reaseacrh). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan kegiatan pencarian data, penyelidikan dan percobaan dalam suatu bidang tertentu yang dimaksudkan dan dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci