BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Telekomunikasi Telekomunikasi adalah pertukaran informasi ( perubahan ) jarak jauh. (Schweber, 1999, p 3) Telekomunikasi Dasar / Primitif Telekomunikasi disini bersifat Point to Point (ptp) dimana terdapat source (originating) dan sink (destination). Untuk dapat memulai dan mengakhiri komunikasi antara kedua pihak harus terdapat signaling yang dikenal oleh kedua pihak. Fungsi signaling adalah untuk memulai dan mengakhiri komunikasi. Model telekomunikasi PTP dapat dilihat pada Gambar 2.1. (Schweber, 1999, p 3) Gambar 2.1 Telekomunikasi PTP (Point to Point) Telekomunikasi Point to Multipoint Telekomunikasi lebih lanjut berbentuk Point to Multipoint ( PTM ). Untuk PTM searah disebut Broadcast. Dalam hal ini tidak diperlukan signaling. Untuk PTM dua arah maka diperlukan signaling. Model Telekomunikasi PTM dapat dilihat pada Gambar 2.2. (Schweber, 1999, p 4) Gambar 2.2 Telekomunikasi PTM (Point to Many) 6

2 Telekomunikasi Point to Multipoint dengan Operator Telekomunikasi jenis berikutnya adalah Point to Multipoint dengan bantuan operator melalui switch board (bintang). Pada telekomunikasi jenis ini maka fungsi operator adalah membantu menyambungkan kedua pihak yang ingin berkomunikasi. Model telekomunikasi PTM dengan operator dapat dilihat pada Gambar 2.3. (Schweber, 1999, p 5) A O B C D Gambar 2.3 Telekomunikasi PTM dengan Operator 2.2 Gelombang Elektromagnetik Semua sistem komunikasi elektronik mengirimkan informasi dari satu tempat ke tempat lain dengan mentransmisikan energi elektromagnetik dari pengirim ke penerima. Energi elektromagnetik dapat merambat melalui berbagai medium, seperti kabel, udara bahkan ruang hampa. Tiga karakteristik utama dari energi elektromagnetik yaitu panjang gelombang (λ) yaitu jarak yang ditempuh dalam satu siklus per-satuan waktu; cepat rambat (v) yaitu kecepatan energi untuk merambat melalui mediumnya; dan frekuensi (f) yaitu jumlah gelombang elektromagnetik dalam satuan waktu (hertz atau Hz). Hubungan ketiga karakteristik tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut (Schweber, 1999, p 7-8)

3 8 Panjang Kecepa tan Gelombang = atau Frekuensi λ = v f Kecepatan Propagasi Kecepatan dari perambatan gelombang tergantung pada medium yang dilaluinya, hal ini disebut sebagai kecepatan propagasi. Kecepatan propagasi yang tertinggi terjadi pada medium hampa udara yang sering disebutkan sebagai kecepatan cahaya (c = 3x10 8 m/s). Di udara, kecepatan propagasi energi elektromagnetik berkisar antara 95 98% dari kecepatannya di hampa udara. Pada kabel kecepatannya berkisar 60 85%. (Schweber, 1999, p 8) Spektrum Gelombang Elektromagnetik dan Alokasi Total lebar frekuensi dan hubungannya dengan panjang gelombang yang digunakan dalam sistem komunikasi disebut spektrum gelombang elektromagnetik. Total spektrum gelombang elektromagnetik dapat dilihat pada Gambar 2.4 Gambar 2.4 Spektrum Gelombang Elektromagnetik

4 Radio Radio adalah teknologi yang memperbolehkan pengiriman sinyal oleh modulasi gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas (merambat) lewat udara dan juga kevakuman angkasa, gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkutan. ( Telekomunikasi Radio Merupakan suatu bentuk komunikasi modern yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana untuk membawa suatu pesan sampai ke tempat tujuannya. Keuntungannya: o Bisa menjangkau daerah yang cukup luas o Tidak diperlukan pemasangan kabel yang rumit Kerugiannya: o Bisa terjadi gangguan komunikasi bila terdapat suatu interferensi Gelombang Radio Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dipercepat dengan frekuensi yang terdapat dalam frekuensi radio (RF) dalam spektrum elektromagnetik. Gelombang ini berada dalam jangkauan 10

5 10 hertz sampai beberapa gigahertz. Radiasi Elektromagnetik bergerak dengan berosilasi secara elektrik dan magnetik. Adapun gelombang elektromagnetik lainnya, yang memiliki frekuensi di atas gelombang radio adalah sinar gamma, sinar-x, inframerah, ultraviolet, dan cahaya terlihat (tampak). Ketika gelombang radio melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik dapat mempengaruhi audio arus bolak-balik dan voltase di kabel. Ini dapat diubah menjadi sinyal audio atau lainnya yang dapat membawa informasi. Meskipun kata 'radio' digunakan untuk menjelaskan fenomena ini, transmisinya yang kita kenal sebagai televisi, radio, radar, dan telepon genggam adalah kelas dari emisi frekuensi radio. ( 2.3 Prinsip Frekuensi Radio Frekuensi Radio Frekuensi radio merupakan sinyal AC bertegangan tinggi yang merambat melalui konduktor tembaga dan kemudian diradiasikan ke udara melalui sebuah antena (Akin, 2002, p18). Antena mengubah sinyal kabel menjadi sinyal nirkabel dan sebaliknya. Spektrum Frekuensi radio ditunjukkan pada Tabel 2.1. Batasan Frekuensi Nama Band Frekuensi 30 Hz 300 Hz ELF (Extremely Low Frequency)

6 11 0.3kHz 3kHz 3kHz 30kHz VF (Voice Frequency) VLF (Very Low Frequency) 30 khz 300 khz LF (Low Frequency) 0.3MHz 3MHz MF (Medium Frequency) 3 MHz 30 MHz HF (High Frequency) 30 MHz 300 MHz VHF (Very High Frequency) 0.3 GHz 3 GHz UHF (Ultra High Frequency 3 GHz 30 GHz SHF (Super High Frequency 30 GHz 300 GHz EHF (Extremely High Frequency) 0.3 THz 3 THz Cahaya Infra Merah 3 THz 30 THz Cahaya Infra Merah 30 THz 300 THz Cahaya Infra Merah 0.3PHz 3 PHz Cahaya Tampak 3 PHz 30 PHz Cahaya Ultraviolet 30 PHz 300 PHz Sinar X 0.3 EHz 3 EHz Sinar Gamma 3 EHz 30 EHz Sinar Kosmos Tabel 2.1 Spektrum Frekuensi Radio Sifat Frekuensi Radio

7 Gain Gain merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan amplitudo sinyal radio (Akin,2002,p19). Gain sinyal radio dapat dilihat pada Gambar 2.5 Gambar 2.5 Gain Sinyal Radio Loss Loss merupakan istilah menurunnya kekuatan sinyal. Loss dapat terjadi baik ketika sinyal masih dalam kabel maupun ketika sinyal berpropagasi di udara (Akin,2002,p19). Loss sinyal radio ditunjukkan pada Gambar 2.6 Gambar 2.6 Loss pada Sinyal Radio

8 Refleksi Refleksi merupakan pemantulan sinyal radio oleh objek seperti permukaan bumi, tembok, bangunan, dan lain-lain (Akin,2002,p20). Refleksi ditunjukkan pada Gambar 2.7. Gambar 2.7 Refleksi Sinyal Radio Refraksi Refraksi merupakan pembelokan sinyal radio ketika sinyal radio melewati sebuah objek (Akin,2002,p21). Refraksi ditunjukkan pada Gambar 2.8. Gambar 2.8 Refraksi Sinyal Radio

9 Difraksi Difraksi merupakan pembelokan arah propagasi sinyal radio ketika melewati sebuah objek. (Akin, 2002, p22). Difraksi ditunjukkan pada Gambar 2.9. Gambar 2.9 Difraksi Sinyal Radio Penghamburan Penghamburan merupakan pemantulan acak dari sinyal radio akibat dari objek pemantulan yang kecil dan tidak beraturan (Akin, 2002, p23). Penghamburan ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.10 Penghamburan Sinyal Radio

10 Penyerapan Penyerapan sinyal radio terjadi terjadi ketika sinyal radio melewati sebuah objek dan diserap tanpa dipantulkan maupun direfraksikan (Akin, 2002, p23). Penyerapan sinyal radio ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.11 Penyerapan Sinyal Radio Analogi Gelombang Radio Dengan Cahaya Bagi orang awam yang tidak memiliki banyak pengalaman dalam bidang radio engineering, maka sukar untuk memvisualisasikan bagaimana gelombang radio merambat atau berpropagasi di udara. Salah satu analogi yang dapat menggambarkan propagasi gelombang radio ini adalah cahaya (Akin, 2002, p354). Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,seperti halnya gelombang radio.

11 Line of sight Line of sight merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan jangkauan antara perangkat wireless yang tidak terhalang oleh suatu objek (akin, 2002, p325). Pemasangan alat-alat wireless harus memperhitungkan Line of sight. Untuk kemudahan biasanya digunakan Visual Line of sight, yaitu perhitungan Line of sight berdasarkan penglihatan dengan mata. Hal ini bisa dilakukan, mengingat sifat gelombang radio yang menyerupai cahaya. Line of sight ditunjukkan oleh Gambar 2.12 Gambar 2.12 Line of sight Fresnel Zone Fresnel Zone merupakan suatu bentuk elips yang berada di antara pemancar dan antena penerima (Akin, 2002, p325). Aturan industri menyebutkan bahwa sekurangnya harus 60% dari bagian tengah Fresnel Zone tidak terhalangi. Fresnel Zone sangat diperlukan dalam perhitungan karena objek-objek yang terdapat dalam Fresnel Zone dapat mempengaruhi RF yang dipancarkan. Pengaruh yang ditimbulkan bisa

12 17 berupa penyerapan, pembauran dan sebagainya pada objek. Hal ini yang dapat menyebabkan degradasi sinyal. Fresnel Zone ditunjukkan pada Gambar Gambar 2.13 Fresnel Zone Teknik Modulasi Pengertian Modulasi Modulasi merupakan suatu teknik yang dipakai untuk memasukkan / menumpangkan sinyal data / informasi ke sinyal carrier / pembawa. Alat yg digunakan untuk modulasi disebut Modulator, alat yg melakukan demodulasi disebut Demodulator, sedangkan alat yang bisa melakukan keduanya adalah Modem. Modulasi bisa dilakukan secara digital maupun analog, bahkan bisa dengan penggabungan keduanya. Karakteristik dari gelombang yg dimodulasi biasanya : Amplitudo Frekuensi Phase / Fase

13 18 Terdapat banyak jenis teknik modulasi, antara lain : Modulasi Analog, diantaranya o AM (Amplitude Modulation) o FM (Frequency Modulation) o PM (Phase Modulation) Modulasi Digital, diantaranya o ASK (Amplitude Shift Keying) o FSK (Frequency Shift Keying) o PSK (Phase Shift Keying) Modulasi Gabungan, diantaranya o PCM (Pulse Code Modulation) o PWM (Pulse Width Modulation) o PAM (Pulse Amplitude Modulation) o PPM (Pulse Position Modulation) o PDM (Pulse Density Modulation) o QAM (Quadrature Amplitude Modulation) Propagasi Gelombang Radio Gelombang dapat merambat melalui berbagai medium, antara lain: Padat Cair Udara Propagasi gelombang radio (Syahrial, Elizar dan Chandra, 2007), dibedakan menjadi:

14 19 Propagasi Gelombang tanah: o Gelombang langsung o Gelombang pantulan tanah Gambar 2.14 Propagasi Gelombang Langsung dan Gelombang Pantulan Tanah o Gelombang permukaan tanah Gambar 2.15 Propagasi Gelombang Permukaan Tanah

15 20 Propagasi Ionosfer Gambar 2.16 Propagasi Gelombang Ionosfer Memanfaatkan lapisan ionosfer untuk memantulkan gelombang. Lapisan ini terletak pada ketinggian km diatas permukaan bumi dan terbentuk karena adanya radiasi sinar matahari. Perbedaan derajat ionisasi pada lapisan ini menghasilkan pembagian ionosfer ke dalam beberapa lapisan yaitu o Lapisan D (50-90 km) o Lapisan E ( km) o Lapisan F ( km)

16 21 Gambar 2.17 Ilustrasi Propagasi Gelombang Ionosfer Gelombang Carrier Gelombang/sinyal carrier adalah gelombang radio yang mempunyai frekuensi jauh lebih tinggi dari frekuensi sinyal informasi. Berbeda dengan sinyal suara yang mempunyai frekuensi beragam/variabel dengan range 20 Hz hingga 20 khz, sinyal carrier ditentukan pada satu frekuensi saja. Frekuensi sinyal carrier ditetapkan dalam suatu alokasi frekuensi yang ditentukan oleh badan yang berwewenang.di Indonesia, alokasi frekuensi sinyal carrier untuk siaran FM ditetapkan pada frekuensi 87,5 MHz hingga 108 MHz. Penetapan tersebut dan aturan lainnya tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 15 Tahun Frekuensi carrier inilah yang disebutkan oleh stasiun radio untuk menunjukkan keberadaannya.

17 22 Misalnya, Radio XYZ 100,2 FM atau Radio ABC 98,2 FM. 100,2 Mhz dan 98,2 MHz adalah frekuensi carrier yang dialokasikan untuk stasiun bersangkutan. Karena berupa gelombang sinusoidal, sinyal carrier mempunyai beberapa parameter yang dapat berubah. Perubahan itu dapat terjadi pada amplitudo, frekuensi, atau parameter lain. Contoh perubahan amplitudo dan perubahan frekuensi dari suatu sinyal asal ditunjukkan dalam gambar. Kemampuan untuk diubah inilah yang menjadi ide dari teknikteknik modulasi. (Surya, 2005) Modulasi ASK Modulasi ASK (Amplitude Shift Keying) merupakan suatu bentuk modulasi yang merepresentasikan data digital sebagai suatu variasi / perubahan dalam amplitudo sebuah sinyal carrier / pembawa. Pada modulasi ASK, amplitudo sinyal pembawa berubah sesuai dengan informasinya, sedangkan fase dan frekuensinya tetap. Level amplitudo yang berubah direpresentasikan sebagai logika biner 0 dan Kelebihan dan Kekurangan modulasi ASK Kelebihan dari modulasi ASK yaitu : o Biayanya yang relatif lebih murah o Penggunaannya yang lebih sederhana.

18 23 Sedangkan kekurangan dari teknik modulasi ASK yaitu : o Sensitif terhadap perubahan atmosfir / lingkungan o Mudah terpengaruh oleh noise o Mudah terpengaruh oleh kondisi propagasi yang berubah Frekuensi yang digunakan Frekuensi yang dipancarkan oleh alat berada pada spektrum frekuensi 434 MHz, dimana frekuensi tersebut masuk ke dalam pita frekuensi UHF. Dikarenakan penggunaan frekuensi UHF, maka alat ini diharuskan untuk membayar BHP (Biaya Hak Pakai) Spektrum Frekuensi per-tahunnya apabila digunakan di areal publik. Penggunaan frekuensi yang gratis sampai saat ini yaitu frekuensi 2,4 GHz, namun dikarenakan frekuensi yang terlalu tinggi, sehingga jangkauannya menjadi lebih rendah, yang mengakibatkan diperlukannya repeater Komponen Perizinan Pengenaan biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi radio oleh Pemerintah Pusat (c.q. Ditjen Postel) terhadap penggunaan spektrum frekuensi radio oleh pengguna didasarkan kepada perundang-undangan yang berlaku, yaitu sebagai berikut: UU No.20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi

19 24 PP No.14 Tahun 2000 tentang PNBP yang berlaku di Departemen Perhubungan. PP No.53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit. Kepmen Perhubungan No.40 Tahun 2002 tentang petunjuk pelaksanaan tarif PNBP dari BHP spektrum frekuensi radio. Setiap pengguna spektrum frekuensi radio wajib membayar BHP spektrum frekuensi radio yang dibayar di muka untuk masa penggunaan satu tahun. Seluruh penerimaan BHP frekuensi radio tersebut disetor ke Kas Negara sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Komponen tarif BHP spektrum frekuensi radio Perhitungan besaran BHP frekuensi radio digunakan berdasarkan formula yang ditetapkan pada PP No.14 tahun 2000, yaitu: BHP Frekuensi Radio (Rupiah) = ((Ib x HDLP x b) + (Ip x HDDP x p))/ 2 Di mana : HDDP adalah Harga Dasar Daya Pancar (HDDP) HDLP adalah Harga Dasar Lebar Pita frekuensi radio (HDLP) p adalah daya pancar keluaran antenna EIRP (dalam dbmwatt) b adalah lebar pita frekuensi yang diduduki (bandwidth occupied) dalam khz Ib adalah indeks biaya pendudukan lebar pita Ip adalah indeks biaya daya pancar

20 25 Besarnya HDDP dan HDLP ditentukan berdasarkan pengelompokkan pita frekuensi dan Zone lokasi pemancar yang ditetapkan pada PP No.14 tahun 2000 tersebut. Pembagian pita frekuensi dilakukan berdasarkan Radio Regulation-ITU sebagai berikut: No Band Frekuensi Zone I Zone 2 Zone 3 Zone 4 Zone 5 1 VLF 191, , ,977 76,652 38,326 2 LF 142, ,844 85,707 57,138 28,659 3 MF 140, ,322 84,242 56,161 28,081 4 HF 135, ,282 81,212 54,141 27,071 5 VHF 119,665 95,732 71,799 47,866 23,933 6 UHF 109,481 87,585 65,688 43,792 21,896 7 SHF 89,364 71,49 53, ,745 17,873 8 EHF 54,188 43,350 32,513 21,675 10,838 Tabel 2.2 Tabel Besaran HDDP (Harga Dasar Daya Pancar)

21 26 No Band Frekuensi Zone I Zone 2 Zone 3 Zone 4 Zone 5 1 VLF 20,961 16,769 12,576 8,384 4,192 2 LF 15,715 12,572 9,429 6,286 3,143 3 MF 15,249 12,199 9,149 6,099 3,050 4 HF 14,581 11,665 8,749 5,832 2,916 5 VHF 12,888 10,310 7,733 5,155 2,578 6 UHF 11,772 9,418 7,063 4,709 2,354 7 SHF 9,681 7,745 5,809 3,873 1,936 8 EHF 6,101 4,881 3,664 2,440 1,220 Tabel 2.3 Tabel Besaran HDLP (Harga Dasar Lebar Pita Frekuensi) Penentuan besaran indeks biaya pendudukan lebar pita (Ib), indeks biaya daya pancar (Ip) ditentukan berdasarkan jenis servis komunikasi radio dan Zone lokasi berdasarkan wilayah Kabupaten/Kotamadya. Besarnya Ib, Ip dan pengelompokkan Zone ditentukan dalam Lampiran I Kepmen Perhubungan No.40 Tahun Secara berkala setiap 2 (dua tahun) sekali, nilai Ib dan Ip akan ditinjau dengan memperhatikan komponen-komponen pelayanan komunikasi radio yang baru, perkembangan wilayah Kabupaten/Kotamadya serta pertumbuhan ekonomi.

22 27 Untuk servis komunikasi radio yang tidak tercantum dalam Keputusan tersebut, untuk penetapan parameter Ib dan Ip mengambil asumsi jenis pelayanan yang sejenis. JENIS PENGGUNAAN FREKUENSI Ib Ip Jaringan Terrestrial (backbone) Base/Repeater stasiun 0,060 0,290 Satelit (Space Segment) 0,143 0,000 Jaringan Satelit Stasiun Bumi Tetap 0,040 0,180 Stasiun Bumi Portable 0,040 0,180 Jasa Selular FDMA (AMPS, NMT) Jasa Selular TDMA (GSM,DCS & PCS) Jasa Selular DS- CDMA (IS95) Base + out stasiun 8,210 0,630 Base + out stasiun 8,790 4,200 Base + out stasiun 3,400 11,710 Jasa Wireless Local Loop FDMA Jasa Wireless Local Loop TDMA Jasa Wireless Local Loop DS-CDMA Base + remote/out stasiun Base + remote/out stasiun Base + remote/out stasiun 1,360 0,110 0,230 0,490 0,070 0,490 Jasa Wireless Data Base + remote/out 0,410 0,910

23 28 (primer) Jasa Wireless Data (sekunder) stasiun Base + remote/out stasiun 0,020 0,060 Jasa Telepoint (CT2 & CT2+) Base + out stasiun 0,001 0,018 Jasa Radio Trunking Base + out stasiun 14,870 0,580 Jasa Radio Paging Base/Repeater + out stasiun 24,240 0,790 Jasa VSAT Hub + remote stasiun 0,080 2,520 Base stasiun 2,720 0,130 Telsus Keperluan Repeater stasiun 11,890 0,650 Sendiri (< 1 GHz) Portable Unit / Mobile Unit / Handy talky 0,390 0,020 Telsus Keperluan Sendiri ( >= 1 GHz) Telsus Radio Trunking Base/Repeater stasiun 0,060 0,290 Base + out stasiun 33,980 1,330 Telsus Radio Paging Base + out stasiun 3,640 0,150 Telsus Radio Taxi Base + out stasiun 32,280 1,930 Satelit (space segment) 0,110 0,000 Telsus Riset dan Eksperimen Stasiun Bumi 0,020 0,050 Base/Repeater stasiun 0,030 0,110 Portable / Mobile Unit / 0,230 0,020

24 29 Handy talky Stasiun ground to air 0,000 0,000 Telsus Penerbangan (aeronautical band) Stasiun pesawat udara (Portable Unit) Stasiun pesawat udara ( Handy talky) 0,000 0,000 0,000 0,000 Stasiun radio pantai 0,000 0,000 Telsus Maritim (maritime band) Stasiun kapal (Portable Unit) Stasiun kapal (Handy talky) 0,000 0,000 0,000 0,000 Radio siaran AM 10,930 0,240 Telsus Penyiaran Radio siaran FM 0,840 0,490 Terresterial Telsus Penyiaran Satelit Televisi siaran tak berbayar Televisi siaran berlangganan 0,640 8,430 0,143 0,000 Stasiun Amatir 0,000 0,000 Telekomunikasi khusus untuk Stasiun Citizen Band 0,000 0,000 Stasiun Radio Navigasi 0,000 0,000 keperluan dinas khusus Stasiun Radio Astronomi 0,000 0,000 Stasiun Radio 0,000 0,000

25 30 Meteorologi Telekomunikasi khusus untuk keperluan Hankamneg dan perwakilan negara 0,000 0,000 asing (asas timbal balik) Tabel 2.4 Tabel Besaran Ib dan Ip Dari tabel Ib dan Ip di atas, diketahui bahwa untuk beberapa servis komunikasi radio tidak dikenakan BHP frekuensi radio, yaitu: Keperluan pertahanan dan keamanan Keperluan perwakilan diplomatik negara asing dengan memperhatikan asas resiprokal (timbal balik) Telekomunikasi khusus untuk keperluan perseorangan seperti Radio Amatir, Citizen Band Telekomunikasi khusus untuk dinas khusus, seperti untuk keperluan navigasi, astronomi dan meteorologi. Penggunaan pita frekuensi maritim untuk keperluan komunikasi radio keselamatan pelayaran, seperti stasiun radio pantai dan stasiun kapal laut, GMDSS maupun non-gmdss.

26 31 Penggunaan pita frekuensi penerbangan untuk keperluan komunikasi radio navigasi dan keselamatan penerbangan, seperti stasiun ground to air, radar, maupun stasiun radio di pesawat udara. Pengelompokan Zone ditentukan berdasarkan lokasi wilayah Kabupaten/Kota ditentukan berdasarkan Lampiran II Kepmenhub No.40 Tahun Pengelompokan ini didasarkan pada potensi ekonomi, pendapatan asli daerah, serta jumlah penduduk. Untuk Kabupaten/Kota yang dibentuk setelah Kepmenhub tersebut ditentukan, penentuan zona diasumsikan mengikuti wilayah administratif Kabupaten/Kota yang lama. Untuk BHP frekuensi radio jaringan satelit ruas angkasa (space segment), karena cakupannya dapat menjangkau seluruh Indonesia, maka Zone yang digunakan adalah Zone-3 (Zone rata-rata). Untuk BHP frekuensi radio bagi sistem komunikasi yang pada tabel di atas disebutkan dengan outstationnya, seperti base station + out station, base station/repeater + out station, hub + out station, mengandung arti bahwa yang dihitung hanya base, repeater atau hub station-nya saja tanpa mempertimbangkan jumlah remote station/ out station yang terhubung pada base, repeater atau hub station tersebut. Sumber :

27 Serial Komunikasi serial adalah komunikasi yang tiap tiap bit data dikirimkan secara berurutan dalam 1 jalur/kabel. Dalam komunikasi serial dikenal ada 2 mode komunikasi serial: 1. Mode Sinkron. Mode sinkron merupakan mode komunikasi yang pengiriman tiap bit data dilakukan dengan menggunakan sinkronisasi clock. Pada saat transmitter hendak mengirimkan bit bit data, harus disertai clock untuk sinkronisasi menuju receiver. 2. Mode Asinkron. Mode asinkron merupakan mode komunikasi yang pengiriman tiap bit data dilakukan tanpa menggunakan sinkronisasi clock. Transmitter yang ingin mengirimkan bit bit data harus menyepakati suatu standar (UART) sehingga data yang dikirimkan menyertakan bit bit tertentu yang telah disepakati oleh transmitter dan receiver. Standar UART terdapat pada IC yang dapat mengkonversi 8 bit data ke dalam aliran serial untuk dikirimkan menuju receiver, demikian sebaliknya pada saat menerima dari serial maka IC UART akan mengubah data serial menjadi 8 bit data yang selanjutnya dapat diproses.

28 33 D-Type-9 Pin No. Abbreviation Full Name Pin 3 TD Transmit Data Pin 2 RD Receive Data Pin 7 RTS Request To Send Pin 8 CTS Clear To Send Pin 6 DSR Data Set Ready Pin 5 SG Signal Ground Pin 1 CD Carrier Detect Pin 4 DTR Data Transmit Ready Pin 9 RI Ring Indicator Tabel 2.5 Pin Diagram RS 232 Name Address IRQ COM 1 3F8 4 COM 2 2F8 3 COM 3 3E8 4 COM 4 2E8 3 Tabel 2.6 Port address dan IRQ pada serial

29 34 Gambar 2.18 Gambar Streaming Bit. 2.5 Antena Antena dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu : Antena Omnidirectional Antena yang mempunyai pemancaran / penerimaan ke suatu arah Sumber : %20Radio.ppt Antena Omnidirectional Digunakan pada stasiun mobile service atau siaran radio dan televisi Antena Omnidirectional dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu : Antena Omnidirectional dengan Polarisasi Vertical Antena Omnidirectional dengan Polarisasi Horizontal

30 Antena Omnidirectional dengan Polarisasi Vertical Jenisnya: Antena Koaksial dan antena Brown Gambar 2.19 Antena Coaxial dan Antena Brown Antena Vertikal dengan penguatan tinggi Gambar 2.20 Antena Vertikal dengan penguatan tinggi

31 Antena Omnidirectional dengan Polarisasi Horizontal Jenisnya : Antena Super Turnstile Antena Super Gain Gambar 2.21 Antena Super Turnstile Gambar 2.22 Antena Super Gain

32 Antena Berarah Digunakan untuk perhubungan titik ke titik atau penerimaan TV. Jenis jenis antena dengan diagram pancaran berarah antara lain adalah : Antena corner reflector Antena Yagi Uda Antena Parabola Antena Corner Reflector Reflectornya berupa array dari parasitic element pada dua bidang datar yang berpotongan membentuk sudut, dimana radiatornya berada Gambar 2.23 Antena Corner Reflector Antena Yagi Uda Terdiri dari driven element, reflektor, direktor, dan boom Banyak digunakan dalam komunikasi VHF

33 38 Gambar 2.24 Antena Yagi Uda Antena Parabola Digunakan untuk daerah frekuensi UHF band atas dan gelombang mikro. Prinsipnya adalah memusatkan tenaga radiasi dari radiator. Penguatan antena parabola tergantung dari diameter dan frekuensi. Gambar 2.25 Antena Parabola

34 Visual Basic Visual Basic adalah sebuah bahasa pemrograman generasi ke-4 (fourth generation programming language) yang diciptakan oleh Microsoft. Bill Gates, pendiri Microsoft, memulai bisnis software-nya dengan mengembangkan Basic Interpreter untuk IBM. Perkembangan berikutnya ialah diluncurkannya BASICA (basic-advanced) untuk DOS. Setelah BASICA, Microsoft meluncurkan Microsoft QuickBasic dan Microsoft Basic (dikenal juga sebagai Basic Compiler). Sejarah BASIC di tangan Microsoft sebagai bahasa yang diinterpretasi (BASICA) dan juga bahasa yang dikompilasi (BASCOM) membuat Visual Basic diimplementasikan sebagai gabungan keduanya. Programmer yang menggunakan Visual Basic bisa memilih kode terkompilasi atau kode yang harus diinterpretasi sebagai hasil executable dari kode VB. Visual Basic sendiri adalah salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Ini dilihat dari cara penulisan coding program dengan menggunakan bahasa inggris sehari-hari. Serta digunakannya form sebagai mempermudah dalam pembuatan interface. Tools yang disediakan juga cukup banyak seperti Command Box, Combo Box, Check Box, Text Box, Option Button, Timer, serta ada modul yang dapat ditambahkan sesuai keinginan. Sebagai contoh MS Comm Control. (Kurniawan, 2000)

35 Keistimewaan Visual Basic 6 Sejak dikembangkan pada tahun 80-an, Visual Basic kini telah mencapai versinya yang ke-6. Beberapa keistimewaan utama dari Visual Basic 6 ini di antaranya seperti: Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Developer Studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan Visual J++. Dengan begitu user dapat bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat, tanpa harus belajar dari nol lagi. Memiliki compiler user yang dapat menghasilkan file executable yang lebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya. Memiliki beberapa tambahan sarana Wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasa Visual Basic. Kemampuan membuat ActiveX dan fasilitas Internet yang lebih banyak. Sarana akses data yang lebih cepat dan user untuk mernbuat aplikasi database yang berkemampuan tinggi. Visual Basic 6 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

36 41 Gambar 2.26 Salah satu bentuk Form Visual Basic 2.7 Bahasa Assembly Bahasa assembler adalah bahasa komputer yang mempunyai kedudukan diantara bahasa tingkat tinggi dan merupakan bahasa tingkat rendah. Yang dimaksud dengan bahasa tingkat tinggi adalah bahasa yang menggunakan kata-kata dan pernyataan yang mudah dimengerti oleh manusia,walaupun jauh dengan bahasa manusia yang biasa kita gunakan sehari-hari. Sedangkan bahasa tingkat rendah adalah kumpulan kode biner yang bisa di mengerti oleh komputer, kode-kode ini kemudian diterjemahkan sebagai instruksi-instruksi yang harus dijalankan oleh komputer. Bahasa tingkat rendah ini sering juga disebut sebagai bahasa mesin. (Prestiliano, 2005) Beberapa perintah yang umum digunakan dalam mikrokontroler antara lain : Mov target, sumber Fungsi : mengcopy nilai sumber ke target Clr target

37 42 Fungsi : set target 0 Setb target Fungsi : set target 1 Sjmp target Fungsi : lompat ke alamat target Inc target Fungsi : tambah nilai target sebanyak 1 Add target, sumber Fungsi : tambah nilai target dengan sumber dan tampung di target Dec target Fungsi : kurangi nilai target sebanyak 1 Jnz Fungsi : pindah ke alamat yang dituju apabila target memiliki nilai (tidak 0) Jz Fungsi : pindah ke alamat yang dituju apabila target bernilai 0

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta Telekomunikasi Radio Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta Telekomunikasi Radio Merupakan suatu bentuk komunikasi modern yang memanfaatkan gelombang radio sebagai sarana untuk membawa suatu pesan

Lebih terperinci

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada

Lebih terperinci

MENTERI PERHUBUNGAN, 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 11, Tambahan Lembaran Nomor 3391);

MENTERI PERHUBUNGAN, 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 11, Tambahan Lembaran Nomor 3391); KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM.45 TAHUN 2000 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TARIF ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DARI BIAYA HAK PENGGUNAAN FREKUENSI RADIO MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS WIRELESS COMMUNICATION Oleh: Eko Marpanaji INTRODUCTION Seperti dijelaskan pada Chapter 1, bahwa komunikasi tanpa kabel menjadi pilihan utama dalam membangun sistem komunikasi dimasa datang. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT 4.1 Komunikasi Radio Komunikasi radio merupakan hubungan komunikasi yang mempergunakan media udara dan menggunakan gelombang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENELITIAN TERDAHULU Sebelumnya penelitian ini di kembangkan oleh mustofa, dkk. (2010). Penelitian terdahulu dilakukan untuk mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 Perancangan Sistem Pengingat pada Kartu Antrian dengan Menggunakan Sinyal Radio Anton Marius (0800736434)

Lebih terperinci

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKA

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKA GELOMBANG ELEKTROMAGNETIKA Apa itu Gelombang? Gelombang adalah getaran yang merambat Apakah dalam perambatannya perlu medium/zat perantara? Tidak harus! Berdasarkan ada/tidak adanya medium : 1. Gelombang

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi KOMUNIKASI DATA SAHARI 5. Teknik Modulasi Dua jenis teknik modulasi 1. Teknik modulasi yang digunakan untuk merepresentasikan data digital pada saat transmisi melalui media analog. Misal : Pengiriman data

Lebih terperinci

Radio dan Medan Elektromagnetik

Radio dan Medan Elektromagnetik Radio dan Medan Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat, Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa

Lebih terperinci

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung SINYAL & MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Pengertian Sinyal Merupakan suatu perubahan amplitudo dari tegangan,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau 7 BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau komponen yang digunakan, antara lain teori tentang: 1. Sistem Monitoring Ruangan 2. Modulasi Digital

Lebih terperinci

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung MODULASI Ir. Roedi Goernida, MT. (roedig@yahoo.com) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2010 1 Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan

Lebih terperinci

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO 2. SISTEM MODULASI DALAM PEMANCAR GELOMBANG RADIO Modulasi merupakan metode untuk menumpangkan sinyal suara pada sinyal radio. Maksudnya, informasi yang akan disampaikan kepada

Lebih terperinci

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Pendahuluan Telekomunikasi = Tele -- komunikasi Tele = jauh Komunikasi = proses pertukaran informasi Telekomunikasi = Proses pertukaran

Lebih terperinci

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

PEMANCAR&PENERIMA RADIO PEMANCAR&PENERIMA RADIO Gelombang elektromagnetik gelombang yang dapat membawa pesan berupa sinyal gambar dan suara yang memiliki sifat, dapat mengarungi udara dengan kecepatan sangat tinggi sehingga gelombang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog

Sinyal analog. Amplitudo : ukuran tinggi rendah tegangan Frekuensi : jumlah gelombang dalam 1 detik Phase : besar sudut dari sinyal analog PHYSICAL LAYER Lapisan Fisik Fungsi : untuk mentransmisikan sinyal data (analog dan digital) Pada Lapisan Transmitter : menerapkan fungsi elektris, mekanis, dan prosedur untuk membangun, memelihara, dan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. :: TEKNOLOGI VSAT Rizky Yugho Saputra rizkyugho@gmail.com :: http://rizkyugho.blogspot.co.id/ Abstrak Teknologi VSAT merupakan teknologi telekomunikasi yang memanfaatkan satelit. VSAT atau Very Small Aperture

Lebih terperinci

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran Modul ke: Fakultas FIKOM Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON SHORT WAVE (SW) CARA KERJA PEMANCAR RADIO Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

Teknik Telekomunikasi

Teknik Telekomunikasi Teknik Telekomunikasi Konsep Dasar Telekomunikasi Jenis-jenis Telekomunikasi Sinyal Modulasi Pengkodean Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email : rizahilmi@gmail.com Konsep Dasar Telekomunikasi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 25 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO PENGERTIAN GELOMBANG RADIO PENGERTIAN GELOMBANG RADIO Sebelumnya kita bahas tentang Pengertian Radio Terlebih Dahulu. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara Radiasi dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015 PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI Modul : 08 Teknik Modulasi Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015 PengTekTel-Modul:08 PengTekTel-Modul:08 Apa itu Modulasi? Modulasi adalah pengaturan parameter

Lebih terperinci

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang Lebar Oleh : Thomas Sri Widodo Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2008 Hak Cipta 2008 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu media transmisi (Forouzan, 2007). transmitter, transmission system, receiver, dan media BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Data Komunikasi data merupakan pertukaran data antara dua devicemelalui suatu media transmisi (Forouzan, 2007). 2.1.1. Komponen Komunikasi Data Komunikasi data terdiri

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 9 Komunikasi Radio

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 9 Komunikasi Radio TKE 2102 TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR Kuliah 9 Komunikasi Radio Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2009 B A

Lebih terperinci

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari

Lebih terperinci

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

BAB II SISTEM KOMUNIKASI BAB II SISTEM KOMUNIKASI 2.1 Sistem Komunikasi Digital Dalam mentransmisikan data dari sumber ke tujuan, satu hal yang harus dihubungkan dengan sifat data, arti fisik yang hakiki di pergunakan untuk menyebarkan

Lebih terperinci

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864 TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 10 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi VSAT VSAT merupakan singkatan dari Very Small Aperture Terminal, awalnya merupakan suatu trademark untuk stasiun bumi kecil yang dipasarkan sekitar tahun 1980 oleh

Lebih terperinci

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny Modulasi Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal

Lebih terperinci

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com MODULASI Adri Priadana ilkomadri.com Pengertian Modulasi Merupakan suatu proses penumpangan atau penggabungan sinyal informasi (pemodulasi) kepada gelombang pembawa (carrier), sehingga memungkinkan sinyal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A 1. Jelaskan jenis-jenis modulasi digital? 2. Apa keuntungan modulasi FM jika dibandingkan dengan modulasi AM? 3. Sebutkan interface mux SDH dan dapan menampung sinyal

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Klasifikasi Sistem Telekomunikasi By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? BLOK SISTEM TELEKOMUNIKASI Message Input Sinyal Input Sinyal Kirim Message Output

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang

BAB II TEORI DASAR. Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang. elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang BAB II TEORI DASAR 2.1. PROPAGASI GELOMBANG Propagasi gelombang adalah suatu proses perambatan gelombang elektromagnetik dengan media ruang hampa. Antenna pemancar memang didesain untuk memancarkan sinyal

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan KOMUNIKASI DATA SAHARI 1. Pendahuluan Definisi dasar Komunikasi adalah saling menyampaikan informasi kepada tujuan yang diinginkan Informasi bisa berupa suara percakapan (voice), musik (audio), gambar

Lebih terperinci

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART I. Tujuan 1. Untuk Mengenal Modul Serial port dan Mempelajari Konfigurasi Input dan Output dari serial port 2. Dapat membuat program untuk pengiriman dan

Lebih terperinci

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI - S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI Dengan kemajuan teknologi, telekomunikasi menjadi lebih cepat, lebih andal dan lebih murah dibandingkan dengan metode komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sensor RF (Radio Frekuensi) Sensor RF (Radio Frekuensi) adalah komponen yang dapat mendeteksi sinyal gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim

Lebih terperinci

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI

TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI Modul 2 TEKNIK DAN MODEL KOMUNIKASI. PENDAHULUAN Pertama kali jaringan PSTN diciptakan hanya untuk pengiriman sinyal analog dalam hal ini datanya berupa suara. Namun belakangan ini data yang dikirim tidak

Lebih terperinci

Spektrum Frekuensi Extremely Low Frequency (ELF) Super Low Frequency (SLF) Very Low Frequency (VLF)

Spektrum Frekuensi Extremely Low Frequency (ELF) Super Low Frequency (SLF) Very Low Frequency (VLF) Spektrum Frekuensi Spektrum frekuensi dari sinyal waktu-domain merupakan representasi dari sinyal dalam domain frekuensi. Spektrum frekuensi yang dapat dihasilkan melalui transformasi Fourier dari sinyal,

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada

BAB III TEORI DASAR UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada BAB III TEORI DASAR 3.1 UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada pada frekuensi antara 300 MHz sampai dengan 3 GHz (3.000 MHz). Panjang gelombang berkisar dari

Lebih terperinci

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk komunikasi, salah satunya pada rentang band Ultra High Frequency (HF).

Lebih terperinci

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu: BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka Realisasi PLL (Phase Locked Loop) sebagai modul praktikum demodulator FM sebelumnya telah pernah dibuat oleh Rizal Septianda mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang referensi untuk penelitian yang Penulis kerjakan dalam tugas akhir ini. Dengan membaca sejumlah referensi, Penulis akan lebih memahami secara mendalam tentang

Lebih terperinci

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

Materi II TEORI DASAR ANTENNA Materi II TEORI DASAR ANTENNA 2.1 Radiasi Gelombang Elektromagnetik Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara

Lebih terperinci

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi Rijal Fadilah Transmisi & Modulasi Pendahuluan Sebuah sistem komunikasi merupakan suatu sistem dimana informasi disampaikan dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya tempat A yang terletak ditempat yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, rangkaian receiver dan transmitter dibuat dengan prinsip kerjanya menggunakan pantulan gelombang. Penggunaannya, rangkaian transmitter

Lebih terperinci

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Rijal Fadilah. Transmisi Data Rijal Fadilah Transmisi Data Review Sistem Komunikasi Data Entitas yg melambangkan suatu pengertian Jenis : data analog & data digital Signal / Sinyal Suatu bentuk/cara utk menyalurkan data Jenis : signal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. objek yang terdeteksi. Pada mulanya radar digunakan sebagai salah satu alat

BAB II LANDASAN TEORI. objek yang terdeteksi. Pada mulanya radar digunakan sebagai salah satu alat BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Radio Detecting and Ranging (Radar) Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk menentukan posisi objek, arah pergerakannya maupun bentuk

Lebih terperinci

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah   Website : Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK Dahlan Abdullah Email : dahlan@unimal.ac.id Website : http://www.dahlan.web.id Pendahuluan Dalam setiap komunikasi salah satunya selalu diperlukan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Timbangan Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran berat suatu benda. Timbangan dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik. Timbangan adalah suatu

Lebih terperinci

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016 TEE 843 Sistem Telekomunikasi 7. Modulasi Muhammad Daud Nurdin syechdaud@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016 Modulasi Prinsip Dasar Modulasi Modulasi Gelombang Kontinu Modulasi

Lebih terperinci

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk komunikasi, salah satunya pada rentang band High Frequency (HF). Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR ANTENA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO

BAB II TEORI DASAR ANTENA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO BAB II TEORI DASAR ANTENA DAN PROPAGASI GELOMBANG RADIO 2.1 Umum Salah satu teknologi pengamatan vertikal atmosfer dari permukaan adalah peluncuran balon sonde atau radiosonde. Radiosonde adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah

BAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Dasar teori tersebut berisi tentang mikrokontroler sebagai pembangkit frekuensi yang digunakan untuk media transmisi

Lebih terperinci

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT

PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT PRODI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2014 YUYUN SITI ROHMAH, ST., MT Message Input Sinyal Input Sinyal Kirim Message Output TI Transducer Input Message Signal Transducer Output TO Sinyal Output Tx Transmitter

Lebih terperinci

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI Pengertian Media Transmisi Jenis-jenis Media Transmisi Tipe-Tipe Transmisi Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email : rizahilmi@gmail.com Pengertian Media Transmisi Media

Lebih terperinci

Code Division multiple Access (CDMA)

Code Division multiple Access (CDMA) Code Division multiple Access (CDMA) 1.1 Konsep Dasar CDMA CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik akses jamak (multiple access) yang memisahkan percakapan dalam domain

Lebih terperinci

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super BAB 11 MICROWAVE ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai antenna microwave desain, aplikasi dan cara kerjanya. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH Pertemuan 9 SISTEM ANTENA DAHLAN ABDULLAH dahlan.unimal@gmail.com http://www.dahlan.web.id PENDAHULUAN Dalam sejarah komunikasi, perkembangan teknik informasi tanpa menggunakan kabel ditetapkan dengan

Lebih terperinci

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

MEDIA TRANSMISI. Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings. Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jaringan Komputer I 1 MEDIA TRANSMISI Sumber: Bab 4 Data & Computer Communications William Stallings Program Studi Teknik Telekomunikasi Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Spektrum Elektromagnetik Jaringan

Lebih terperinci

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data LAPISAN FISIK Pengertian Dasar Lapisan Fisik (physical layer) adalah lapisan terbawah dari model referensi OSI, lapisan ini berfungsi untuk menentukan karekteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

Amplitude Shift Keying

Amplitude Shift Keying Amplitude Shift Keying Kelompok 1 1.Isman (D411 10 005) 2.Muthia Dwi Wulandari(D411 10 275) 3.Aniszah Mulyawati(D411 10 261) 4.Lara Gala Patintingan(D411 1 285) JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Perkembangan antenna saat ini semakin berkembang terutama untuk system komunikasi. Antenna adalah salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis. Perancangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR :19/PER.KOMINFO/10/2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR :19/PER.KOMINFO/10/2005 TENTANG PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR :19/PER.KOMINFO/10/2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TARIF ATAS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DARI BIAYA HAK PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI RADIO DENGAN

Lebih terperinci

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR) BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR) 3.1 Interferensi Radio FM Pada komunikasi satelit banyak ditemui gangguan-gangguan (interferensi) yang disebabkan oleh banyak faktor,

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah BAB II PEMBAHASAN.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah.

Lebih terperinci

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO PROPAGASI UMUM Apabila kita berbicara tentang propagasi maka kita menyentuh pengetahuan yang berhubungan dengan pancaran gelombang radio. Seperti kita ketahui bahwa apabila kita transmit, pesawat kita

Lebih terperinci

Pemancar&Penerima Televisi

Pemancar&Penerima Televisi Pemancar&Penerima Televisi Pemancar Bagian yg sangat vital bagi stasiun penyiaran radio&tv agar tetap mengudara Pemancar TV dibagi 2 bagian utama: sistem suara&sistem gambar Diubah menjadi gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI Kompetensi: Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi (modem). Mendesain dan merangkai contoh modulasi dengan perpaduan piranti elektronika

Lebih terperinci

FUNDAMENTAL OF WIRELESS NETWORKS & COMMUNICATION SYSTEM

FUNDAMENTAL OF WIRELESS NETWORKS & COMMUNICATION SYSTEM FUNDAMENTAL OF WIRELESS NETWORKS & COMMUNICATION SYSTEM (Pengantar Jaringan Nirkabel dan Sistim Komunikasi) Oleh: Prima Kristalina (EEPIS Wireless Sensor Networks Research Group) 2015 OVERVIEW Komponen

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

TEKNIK MODULASI. Kelompok II TEKNIK MODULASI Kelompok II Pengertian Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi dan sinyal berfrekuensi rendah Contoh

Lebih terperinci

Design Faktor. Bandwidth. Gangguan transmisi. Interferensi Jumlah receiver. bandwidth lebih tinggi bermuatan data lebih banyak.

Design Faktor. Bandwidth. Gangguan transmisi. Interferensi Jumlah receiver. bandwidth lebih tinggi bermuatan data lebih banyak. Media Transmisi Pendahuluan Guide - kabel Unguide - tanpa kabel Karakteristik dan kualitas ditentukan oleh signal dan media Untuk guide, media lebih penting Untuk unguide, bandwidth yang dihasilkan oleh

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu TEKNIK MODULASI PRINSIP UMUM PRINSIP UMUM Bagian dari komunikasi Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu PRINSIP UMUM Modulasi merupakan suatu proses dimana informasi, baik berupa sinyal audio,

Lebih terperinci

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan Pendahuluan Pengkodean karakter, kadang disebut penyandian karakter, terdiri dari kode yang memasangkan karakter berurutan dari suatu

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng

KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi. Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng KOMUNIKASI DATA Data, Sinyal & Media Transmisi Oleh: Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng Data 10110111 sinyal Untuk dapat ditransmisikan, data harus ditransformasikan ke dalam bentuk gelombang elektromagnetik

Lebih terperinci

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Model Sistem Komunikasi Sinyal listrik digunakan dalam sistem komunikasi karena relatif gampang dikontrol. Sistem komunikasi listrik ini mempekerjakan sinyal listrik untuk membawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu adalah penelitian yang mencoba membuat alat komunikasi bawah air dengan cara mengirimkan bit yang di tandai oleh nyala lampu yang berbasis

Lebih terperinci

TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA

TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA TEKNIK MODULASI PADA KOMUNIKASI DATA Proses penumpangan signal analog atau Digital pad Signal Pembawa yang berupa Analog atau Digital disebut Modulasi. Ada 4 jenis Modulasi yaitu : * Signal Analog dibawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan teknologi semakin pesat, terutama dalam bidang komunikasi data. Komunikasi berarti pengiriman informasi dari pengirim ke penerima

Lebih terperinci

ASSESMENT CLO 3 - RMG PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

ASSESMENT CLO 3 - RMG PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI ASSESMENT CLO 3 - RMG PENGENALAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI A. SOAL PILIHAN : 1. Proses untuk mengubah sinyal baseband menjadi sinyal bandpass dinamakan a. Converter b. Modulasi c. Conversi d. Modulator 2.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Pengertian sistem jaringan komunikasi Radio Gelombang Mikro yang paling sederhana adalah saling berkomunikasinya antara titik A dan titik B dengan menggunakan perangkat

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER SISTEM KOMUNIKASI DATA Komponen-komponen penting yang menyusun sistem komunikasi data, antara lain : 1. Komputer untuk memproses data 2. Terminal atau peralatan masukan/keluaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian BAB III PERANCANGAN Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian catu daya, modulator dan demodulator FSK, pemancar dan penerima FM, driver motor DC, mikrokontroler, sensor, serta

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Wilayah Informasi Penerbangan Flight information region (FIR) adalah pembagian wilayah ruang udara tertentu yang menyediakan layanan informasi penerbangan. ruang udara sebuah

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.246, 2015 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. Pajak. PNBP. Kementerian Komunikasi dan Informatika. Jenis. Tarif. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless,

BAB II TEORI DASAR ANTENA. Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless, BAB II TEORI DASAR ANTENA 2.1 Umum Dilihat dari latar belakang telekomunikasi berupa komunikasi wireless, antena radio pertama dibuat oleh Heinrich Hertz yang tujuannya untuk membuktikan keberadaan gelombang

Lebih terperinci

Layer ini berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak terstruktur melalui medium fisik; berhubungan

Layer ini berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak terstruktur melalui medium fisik; berhubungan 三日月光 OSI LAYER u/ Menentukan layanan-layanan yang ditampilkan oleh setiap lapisan Physical layer Layer ini berhubungan dengan transmisi dari aliran bit yang tidak terstruktur melalui medium fisik; berhubungan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Nila Feby Puspitasari Data digital, sinyal digital - Merupakan bentuk paling sederhana dari pengkodean digital - Data digital ditetapkan satu level tegangan untuk biner satu

Lebih terperinci