MODUL 8 SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL 8 SOSIOLOGI KOMUNIKASI"

Transkripsi

1 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 8 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 8 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Sistem-sistem Komunikasi Massa DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang sistem-sistem komunikasi yang mempengaruhi pelaksanaan komunikasi massa di setiap negara yang mencakup empat sistem komunikasi yaitu sistem komunikasi Komunis Uni Soviet, Libertarian, Social-Responsibility dan Autoritarian. TUJUAN INSTRUKSIONAL: Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa mengerti dan memahami keempat sistem komunikasi terebut sehingga dapat menerapkan dalam menganalisa sosiologi komunikasi massa. Referensi: 1. Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi; Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Kencana Prenada Media, Jakarta, Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Universitas Terbuka, Jakarta, Charles R. Wright, Sosiologi Komunikasi Massa, terj. Jalaludin Rakmat, et.al, Remaja Karya, Bandung, 1986.

2 SISTEM-SISTEM KOMUNIKASI YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI MASSA Komunikasi massa adalah salah satu cara ketika komunikasi sosial telah dilembagakan. Masyarakat kita berharap, misalnya bahwa berita-berita tertentu akan secara rutin ditangani melalui media massa agar dapat mencapa masyarakat luas, secara cepat dan umum. Komunikasi sosial juga dapat dilembagakan dengan cara lain; misalnya suatu masyarakat bisa saja berharap bahwa berita-berita perorangan (personal news) melalui anggota-anggota keluarga akan ditransmisikan secara pribadi dan tetap berada di dalam lingkungan keluarga itu sendiri. Analisis mengenai bentuk-bentuk kelembagaan komunikasi massa berkenaan dengan deteksi, deskripsi, dan analisis tentang harapan-harapan serta aturan-atruan sosial di sekitar produksi, isi, distribusi, eksebisi, dan penerimaan atau kegunaan komunikasi massa tersebut. Para ahli sosiologi mencari aturan-aturna budaya mengenai siapa-siapa saja yang terlibat dalam produksi, distribusi, penerimaan komunikasi massa; bagaimanakah sejumlah aktivitas ini akan dilaksanakan; dan isi pesan apa yang seharusnya atau seharusnya tidak dikomunikasikan, sesuai dengan norma-norma masyarakat yang ada. Penghayatan dan pemahaman sepenuhnya mengenai bentuk-bentuk komunikasi massa sebagai lembaga-lembaga sosial yang memerlukan bahasan tentang hubungan-hubungan antara lembaga-lembaga sosial lainnya (pemerintah, struktur ekonomi, keluarga, dan sebagainya), dan menghendaki suatu analisis perbandingan tentang lembaga-lembaga komunikasi massa di masyarakat lain. Komunikasi massa pun dapat dikonseptualisasikan secara organisasional. Dari perspektif ini para ahli sosiologi mempelajari pembagian kerja di antara sejumlah bidang ini atau di dalam masing-masing bidang tersebut. Misalnya bagaimanakah pola-pola otoritas dan status dalam produksi media? Yang dibahas ialah pola-pola hubungan antar partisipan yang diakui secara formal dan komponen struktural yang bersifat informal, seperti persahabatan. Analisis organisasional tentang komunikasi massa, seperti juga analisis institusional, diperkaya dengan mengkaji hubungan-hubungan antar sisitem komunikasi dan komponen organisasional lainnya dari masyarkat, serta melalui studi perbandingan antara komunikasi massa di masyarakat lain.

3 Meskipun perbedaan analitis antara lembaga sosial dengan organisasiorganisasi sosial penting, namun biasanya sulit sekali untuk membedakan keduanya dengan pertimbangan deskriptif mengenai suatu kelompok tertentu atau suatu organisasi tertentu yang terlibat dalam prosesm komunikasi massa misalnya suatu jaringan kerja televisi, stasiun penyiaran atau surat kabar atau dengan uraian deskriptif tentang peraturan komunikasi massa secara keseluruhan suatu masyarakat-yang secara kolektif disebut sebagai media massa. Studi kasus semacam itu pada umumnya menghilangkan perbedaan antaran ciri-ciri institusional dan organisasional dari komunikasi massa dan mempersatukan media yang dianalisa sebagai sistem sosial yang menggabungkan baik ciri-ciri organisasional maupun normatif. Dewasa ini kebanyakan uraian sosiologis mengenai komunikasi massa menekankan klasifikasi sistem-sistem komunikasi massa menurut bentuk hak miliki dan kontrol media. Banyak yang sudah dilakukan untuk mengembangkan tipologi sistem media massa secara luas yang mengungkapkan landasan filosofis sosial pada masyarakat tertentu (unsur normatif, setidaknya dapat diungkapkan melalui ideologi) dan kondisi-kondisi keorganisasian dari hak milik media (media ownership), pencapaian media, kontrol media; apakah itu oleh pemerintah; individuindividu, badan-badan umum dan lainnya. Salah satu contoh mengenai tipologi sistem komunikasi massa dilakukan oleh Fred Siebert, Theodore Petterson, dan Wilbur Schramm yang tertuang dalam buku Four Theories of The Press. Adapun teori tersebut adalah: 1. Teori Soviet-Communist. Sistem ini dianut oleh Uni-Soviet sendiri dan sejumlah negara yang menganut sistem komunis. Dalam sistem ini, media massa; pers, siaran radio dan film memperoleh mandat (kuasa) yang jelas dan eksplisit dari partai dan pemerintah sebagai tujuan pokok mereka. Mereka diharuskan untuk menyampaikan kebijakan komuninis kepada massa, mendahulukan kepentingan partai dan pemerintah, dan meningkatkan tingkat budaya masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini patai dan pemerintah menggunakan kontrol yang relatif keras terhadap media dan operasinya. Sistem komunikasi massa Soviet menekankan karakteristik sebagai berikut:

4 1) Sistem komunikasi massa itu merupakan sistem yang terencana (planned system). Sesuai dengan sistem yang terencana itulah terbentuk organisasi formalnya dan isi komunikasi yang disampaikan. Surat kabar, pemancar radio, jaringan penyiaran, dan media lainnya dapat berubah-ubah untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat, dengan berfokus pada lapisan khalayak tertentu. 2) Media beroperasi menurut suatu filsafat yang diletakkan secara kuat oleh partai komunis serta bertujuan untuk pencapaian tujuan Soviet. 3) Terdapat tingkat pengawasan dan pengontrolan yang tinggi terhadap isi komunikasi, 4) Terdapat tingkat spesialisasi yang tinggi, khususnya yang berkenaan dengan jenis khalayak yang menjadi tujuan setiap media. 5) Sistem Soviet memperbesar kesempatan bagi terpaan khalayak dalam konteks kelompok, seperti mendengarkan radio di balai-balai umum, membaca berita secara bersama-sama di depan papan-papan buletin tempat surat kabar dinding ditempelkan, melihat film-film yang dipancarkan dari unit-unit mobil film di desa-desa, dsb. Contoh ekstrim dari sistem ini adalah radio siaran. Peralatan radio di Unisoviet dapat dipersamakan dengan loud-speakers, yang hanya dapat menerima siaran-siaran dari jaringan berkabel yang disebut dengan radio-diffusion exchange. Radio ini ditempatkan di tempat-tempat umum tempat rekreasi, toko-toko, ruang-ruang membaca, dsb. Mendengarkan radio akan menjadi pengalaman bersama bagi publiknya, dengan demikian maka dimungkinkan bagi partai komunis untuk mengagitasi khalayak dengan menginterpretasikan dan mengomentari siaran radio tersebut dengan mengarahkan pada suatu diskusi kelompok. Setiap radio-diffusion exchange merupakan bagian tingkat yang lebih rendah dalam kegiatan radio di UniSoviet. Ada dua tingkat lagi di atasnya yaitu: stasiun-stasiun lokal dan sentral. Dibawah kondisi tertentu, RDE bisa menghasilkan program dan pemberitaan sendiri, tetapi kebanyakan waktunya menyelengarakan program-program yang disiarkan radio lokal dan sentral. Siaran lokal menunjukan jaringan kerja dari stasiun daerah/regional yang mensuplai siaran daerah dan Republik

5 Soviet. Sebagian besarwaktu penyairan mereka berfungsi sebagai jaringan kerja nasional atau siaran sentral. Siaran sentral iniberpusat di Moskow. Siaran itu terutama terdiri dari semua program-program perserikatan, yaitu siaran yang ditujukan kepada semua rakyat Republik Uni soviet. Ketiga tingkat siaran radio ini, sentral, lokal dan radio diffusion of exchange memberikan suat jaringan kerja pelayanan radio yang menyiarkan denga lebih dari 85 bahasa dan menjangkau rakyat di negara itu sampai 8 juta mil persegi. Ditinjau dari cara pandang Harold D Laswell, tentang empat aktivitas komunikasi yang mencakup (1) pengawasan lingkungan;(2) korelasi antar masyarakat dalam menanggapi lingkungan; (3) transmisi warisan sosial antar generasi; (4) hiburan; sistem teori Soviet ini melakukan penyederhanaan yang berlebihan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Sistem komunikasi massa Soviet cenderung menentukan isi pesan secara membabibuta. Konsep berita dalam sistem ini tidak murni laporan tentang suatu peristiwa, tapi selalu diarahkan pada suatu sikap yang sesuai dengan filosofis partai. Karenanya berita lebih banyak berita tentang instruksi dan pernyataan pemerintah atau pejabat setempat. b) Transmisi budaya lebih ditonjolkan pada kebudayaan dalam arti luas yang berupa nilai-nilai dasar dan norma dasar. Karena itu kebanyak musik yang disiarkan radio lebih banyak menyiarkan musik klasik. c) Hiburan kurang mendapat penekanan, kecuali bentukbentuk hiburan yang memperlihatkan harapan dalam memperbaiki cita rasa khalayak atau dalam rangka menunjang pendidikan budaya dan politik. d) Pengawasan atau pelaporan tentang peristiwa berita, memainkan bagian yang tidak penting dalam komunikasi massa Soviet. Media massa tidak diharuskan menyampaikan informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada kepada khalayak secara cepat.

MODUL 9 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

MODUL 9 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 9 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 9 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Efek Sosial Komunikasi Massa DESKRIPSI: Secara umum berisi tentang pemahaman

Lebih terperinci

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 3 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Komunikasi Massa, Fungsi dan Peran Media Massa DESKRIPSI: Materi berupa uraian

Lebih terperinci

MODUL 10 SOSIOLOGI KOMUNIKASI

MODUL 10 SOSIOLOGI KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 10 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 10 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Teori yang Menjelaskan Peniruan dari Media Massa DESKRIPSI: Secara umum berisi

Lebih terperinci

MODUL 7 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

MODUL 7 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 7 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 7 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Pendekatan Analisis Sosiologi Komunikasi Massa DESKRIPSI: Materi berupa uraian

Lebih terperinci

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 5 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 5 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Proses dan Interaksi Sosial DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang struktur

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN VII

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN VII BAHAN AJAR PEMBELAJARAN VII 1. Nama Mata KuIiah : Filsafat Komunikasi 2. Kode/SKS : F1F 349 / 2 SKS 3. Waktu Pertemuan : 1 x pertemuan (2 x 50 menit) 4. Pertemuan : VII 5. Tujuan Pembelajaran a. Umum Setelah

Lebih terperinci

MODUL 4 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si.

MODUL 4 SOSIOLOGI KOMUNIKASI. (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 4 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 4 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Struktur Sosial DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang struktur sosial yang

Lebih terperinci

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI

MODUL 5 SOSIOLOGI KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PERTEMUAN 5 UNIVERSITAS MERCU BUANA MODUL 5 (3 SKS) Dosen: Drs. Ahmad Mulyana, M.Si. POKOK BAHASAN: Telaah Terhadap Sosiologi Komunikasi Massa DESKRIPSI: Materi berupa uraian tentang

Lebih terperinci

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. POKOK BAHASAN Fungsi komunikasi massa dan sosiologi khalayak DESKRIPSI Pokok bahasan fungsi komunikasi massa dan sosiologi khalayak membahas

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI MASSA Feni Fasta, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, M.Ed Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Sejumlah upaya

Lebih terperinci

Komunikasi Massa. Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Komunikasi Massa. Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Komunikasi Massa Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Pengertian Komunikasi Massa Bittner dalam bukunya Mass Communications: An Introduction (1980) mengatakan bahwa komunikasi massa adalah pesan-pesan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan informasi dewasa ini menjadi sebuah kebutuhan yang tidak dapat dikesampingkan. Hal tersebut mendorong manusia untuk mencari informasi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan pada era kemajuan teknologi, masyarakat lebih cenderung memanfaatkan

Lebih terperinci

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Komunikasi massa 1. Apa yang Anda ketahui mengenai komunikasi massa? Sebutkan contohnya! 2. Bagaimana pendapat Anda

Lebih terperinci

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon) Komunikasi massa Puri Kusuma D.Putriii 1. Apa yang Anda ketahui mengenai komunikasi massa? Sebutkan contohnya! 2.

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI TEORI PENIRUAN DARI MEDIA MASSA Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://mercubuana.ac.id Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan

Lebih terperinci

Komunikasi Massa. Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Komunikasi Massa. Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Komunikasi Massa Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Pengertian komunikasi massa 1. BITTNER : Komunikasi massa adalah pesanpesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Definisi

Lebih terperinci

HUBUNGAN Antara SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA Terhadap SISTEM PERS yang BERLANDASKAN pada SISTEM PEMERINTAHAN

HUBUNGAN Antara SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA Terhadap SISTEM PERS yang BERLANDASKAN pada SISTEM PEMERINTAHAN HUBUNGAN Antara SISTEM KOMUNIKASI INDONESIA Terhadap SISTEM PERS yang BERLANDASKAN pada SISTEM PEMERINTAHAN Menurut Tatang M Anirim, sistem adalah sekumpulan unsur yang melakukan kegiatan atau menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, perkembangan informasi dan teknologi (IT) sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan banyak hal yang perlu dilakukan

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: SOSIOLOGI KOMUNIKASI Media Massa dan Proses Sosialisasi Fakultas ILMU KOMUNIKASI Enjang Pera Irawan, S.Sos, M.I.Kom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT www.mercubuana.ac.id Sosialisasi dan Agen

Lebih terperinci

Modul ke: Sosiologi Komunikasi 07ILMU. Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial. Fakultas KOMUNIKASI. Program Studi BROADCASTING

Modul ke: Sosiologi Komunikasi 07ILMU. Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial. Fakultas KOMUNIKASI. Program Studi BROADCASTING Modul ke: Sosiologi Komunikasi Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial Fakultas 07ILMU KOMUNIKASI Program Studi BROADCASTING Komunikasi Massa sebagai Sistem Sosial Komunikasi massa sebagai suatu sistem

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: Sosiologi Khalayak Fakultas ILMU KOMUNIKASI Yuliawati, S.Sos, M.IKom Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Masyarakat MacIver dan Page:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi.

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi secara massal atau menyeluruh. 1. masyarakat nusantara untuk mendapatkan informasi-informasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi saat ini menuntut manusia untuk selalu mengetahui berbagai informasi. Media massa sebagai sarana informasi

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join :  Follow Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : www.makinpinter.com Follow : @makinpinter 01 Komunikasi Massa Pada Perkembangan Teknologi Komunikasi massa

Lebih terperinci

3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

3 & 4. Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi. Proses Komunikasi Dalam Masyarakat. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: 3 & 4 Modul Perkuliahan III dan IV Sosiologi Komunikasi Proses Komunikasi Dalam Masyarakat Fakultas ILMU KOMUNIKASI Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Broadcasting Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 10 Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI MEDIA MASSA DAN PROSES SOSIALISASI Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://mercubuana.ac.id PENGERTIAN SOSIALISASI Sosialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 03 Dr. Fakultas ILMU KOMUNIKASI SOSIOLOGI KOMUNIKASI FUNGSI KOMUNIKASI MASSA BAGI MASYARAKAT Heri Budianto,M.Si Program Studi PUBLIC RELATIONS Joseph DeVito mengemukakan fungsi komunikasi massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah

BAB I PENDAHULUAN. melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa saat ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, tak dapat kita pungkiri bila animo masyarakat terhadap berbagai program komunikasi melalui media

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 08 Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI EFEK SOSIAL KOMUNIKASI MASSA Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://mercubuana.ac.id Membicarakan efek media massa juga memerlukan

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... vii MODUL 1: PENGERTIAN HUKUM MEDIA MASSA 1.1 Pengertian Hukum dan Sistem Hukum... 1.2 Latihan... 1.12 Rangkuman... 1.13 Tes Formatif 1..... 1.14 Pengertian Media

Lebih terperinci

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P Tipe-tipe komunikasi Puri Kusuma D.P a)komunikasi kesehatan b)komunikasi politik c) Komunikasi bisnis d)komunikasi keluarga e) dll Konteks-konteks komunikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya The Wireless Telegraph Company yang didirikan oleh seorang

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya The Wireless Telegraph Company yang didirikan oleh seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Dalam kegiatan sehari-harinya manusia tidak lepas dari komunikasi, baik secara verbal maupun secara non

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang melahirkan konsekueansi logis bagi dunia penyiaran radio, maka dengan perkembangan daya pikir seorang manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi. Aktivitas Komunikasi Massa. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI. Program Studi PUBLIC RELATION

Sosiologi Komunikasi. Aktivitas Komunikasi Massa. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI. Program Studi PUBLIC RELATION Modul ke: Sosiologi Komunikasi Aktivitas Komunikasi Massa Fakultas KOMUNIKASI Frenia T.A.D.S.Nababan Program Studi PUBLIC RELATION www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Komunikasi Massa Sebagai Aktivitas Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi

BAB I PENDAHULUAN. informasi. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi kini menjadi hal penting dalam era globalisasi. Beberapa negara bahkan memiliki lembaga formal untuk mengatur segala hal mengenai informasi. Kemajuan teknologi

Lebih terperinci

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN. Modul ke: 1Ilmu Komunikasi MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Fakultas. Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran

PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN. Modul ke: 1Ilmu Komunikasi MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Fakultas. Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran Modul ke: PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN Fakultas 1Ilmu Komunikasi Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran Scientific (Ilmiah-Empiris) Humanistic (Humaniora- Interpretif)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi. Sosiologi Khlalayak. Feni Fasta, SE, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, S.Sos, M.Ed KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

Sosiologi Komunikasi. Sosiologi Khlalayak. Feni Fasta, SE, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, S.Sos, M.Ed KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas Modul ke: Sosiologi Komunikasi Sosiologi Khlalayak Fakultas ILMU KOMUNIKASI Feni Fasta, SE, M.Si Eka Perwitasari Fauzi, S.Sos, M.Ed Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id Hubungan Sosiologi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku

BAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi bisa terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Harold

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG 4 Nopember 2010 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2010 S A L I N A N SERI E NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL ABIRAWA TOP FM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL ABIRAWA TOP FM PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL ABIRAWA TOP FM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG, Menimbang : a. bahwa Lembaga penyiaran

Lebih terperinci

Modul ke: Departemen Program. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Departemen Program. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Departemen Program Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Departemen Program Televisi memiliki posisi penting bagi pemasar karena media ini menyajikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Komunikasi dengan masyarakat umum (khalayak) pendidikan melalui seni budaya, diskusi yang melibatkan stakeholder, klinik

BAB V PENUTUP. A. Komunikasi dengan masyarakat umum (khalayak) pendidikan melalui seni budaya, diskusi yang melibatkan stakeholder, klinik BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Komunikasi eksternal yang dilakukan Ombudsman Republik Indonesia dalam menjalankan fungsi, tugas dan kewenangannya sebagai lembaga pengawas pelayanan publik dalam rangka public

Lebih terperinci

Modul ke: Komunikasi Massa. Bidang Kajian Komunikasi Massa. Radityo Muhammad, SH.,MA. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

Modul ke: Komunikasi Massa. Bidang Kajian Komunikasi Massa. Radityo Muhammad, SH.,MA. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: Komunikasi Massa Bidang Kajian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhammad, SH.,MA Program Studi Public Relations Peran Penting Media Massa Peran Penting Media Massa (Dennis McQuail,1987)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) Capres & Cawapres secara langsung yaitu pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara demokrasi menyerahkan sepenuhnya kepada rakyat untuk memilih Calon Presiden. Sudah dua kali Indonesia mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu)

Lebih terperinci

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Oleh Kristevel Mokoagow e-mail: kristevelmokoagow@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015)

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015) ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi 02-22 Februari 2015) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan surat kabar yang merupakan media cetak. Media televisi dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Informasi sangat dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Informasi merupakan kebutuhan pokok bagi manusia karena informasi dapat dijadikan sebagai petunjuk kemajuan

Lebih terperinci

Identitas Budaya Sunda dalam Iklan Politik NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi

Identitas Budaya Sunda dalam Iklan Politik NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi Identitas Budaya Sunda dalam Iklan Politik NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Ilmu Komunikasi Oleh: RIKHI SUTRISNO L 100090157 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Media massa sudah menjadi sumber informasi masyarakat dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Media massa sudah menjadi sumber informasi masyarakat dewasa ini. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media massa sudah menjadi sumber informasi masyarakat dewasa ini. Kehadiran media massa membawa dunia kepada era dengan pertukaran informasi dengan cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diperkuat dengan dalil Aristoteles 1. memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diperkuat dengan dalil Aristoteles 1. memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Hal tersebut

Lebih terperinci

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

SOSIOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 14 Fakultas Ilmu Komunikasi SOSIOLOGI KOMUNIKASI KOMUNIKASI DAN MASALAH SOSIAL Rika Yessica Rahma,M.Ikom Program Studi Penyiaran http://mercubuana.ac.id Era globalisasi memiliki pengaruh yang

Lebih terperinci

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si Faktor-faktor Pendorong Orang Menonton Program Berita Liputan 6 di SCTV (Studi Eksplanatif-Kuantitatif Faktor-Faktor Pendorong Masyarakat Kampung Sudagaran Kelurahan Tegalrejo Yogyakarta Menonton Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar negara di dunia termasuk Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak reformasi telah

Lebih terperinci

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING.

Modul ke: Komunikasi Massa. Pengantar Komunikasi Massa. Fakultas FIKOM. Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING. Modul ke: Komunikasi Massa Pengantar Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Sofia Aunul, M.Si. Program Studi BROADCASTING www.mercubuana.ac.id Proses Komunikasi Massa Proses Komunikasi Massa Dengan melihat formula

Lebih terperinci

Proses perkembangan studi ilmu komunikasi dalam beberapa perspektif pemikiran

Proses perkembangan studi ilmu komunikasi dalam beberapa perspektif pemikiran Proses perkembangan studi ilmu komunikasi dalam beberapa perspektif pemikiran 98) (Cangara, 2012 : 73 13 Oktober 2013 TUGAS (Kelas Pagi) Bacalah beberapa poin materi berikut Pilih salah satu tokoh dari

Lebih terperinci

Ketentuan UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran terkait Haluan Dasar, Karakteristik Penyiaran, dan Prinsip Dasar Penyiaran di Indonesia

Ketentuan UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran terkait Haluan Dasar, Karakteristik Penyiaran, dan Prinsip Dasar Penyiaran di Indonesia Ketentuan UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran terkait Haluan Dasar, Karakteristik Penyiaran, dan Prinsip Dasar Penyiaran di Indonesia 1. Haluan Dasar Penyiaran di Indonesia Landasan Filosofis Asas bahwa

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media

Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media Modul ke: Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media 2 PenSumber-Sumber Ekonomi Media dan Pasar Media Fakultas PASCA SARJANA Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm., PhD Program Studi Magister Ilmu Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah memberikan dampak besar bagi masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah mudahnya mengakses informasi dan komunikasi.

Lebih terperinci

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambang-lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu

Lebih terperinci

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke:  Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi MEDIA RELATIONS Pokok Bahasan TV RELEASE Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations http://mercubuana.ac.id POKOK BAHASAN TV Release: Perbedaan Release

Lebih terperinci

budaya Sosiologi Komunikasi ekonomi

budaya Sosiologi Komunikasi ekonomi KOMPLEKSITAS STUDI MASSA budaya teknologi sosiologi negara Sosiologi Komunikasi Hokum, agama, administrasi ekonomi Saat ini,kendali arah perkembangan sosiologi komunikasi ditentukan oleh pesatnya perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari peranan media yang menyebarkan visi dan misi mereka dalam kampanye untuk meraih suara pemilih.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain lain (menurut Barelson and Stainer, 1964). Menurut Thomas M. Scheidel mengemukakan

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Karakteristik demografi pemilih yang mencakup usia antara 20-49 tahun, berpendidikan SLTA dan di atasnya, memiliki status pekerjaan tetap (pegawai negeri sipil, pengusaha/wiraswasta

Lebih terperinci

Denis M c Q u a il. Teori Komunikasi Massa c Q a il

Denis M c Q u a il. Teori Komunikasi Massa c Q a il Denis M c Q u a il Teori Komunikasi Massa c Q a il Prakata Bagaimana Menggunakan Buku Ini ix xi BAGIAN 1 PENDAHULUAN 1 1 Pengenalan terhadap Buku 3 Objek Studi 4 Struktur Buku Tema dan Isu dalam Komunikasi

Lebih terperinci

BAB.I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi di era globalisasi, telah menyatu dalam kehidupan manusia

BAB.I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi di era globalisasi, telah menyatu dalam kehidupan manusia BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi di era globalisasi, telah menyatu dalam kehidupan manusia untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Peranan media massa sebagai wadah penghubung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan industri media massa di era globalisasi semakin pesat khususnya media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan massa. Menurut Mc Graw Hill, media memberikan metode

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan massa. Menurut Mc Graw Hill, media memberikan metode BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu media elektronik dan media cetak, sebagaimana diketahui dengan istilah media massa adalah media yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan massa.

Lebih terperinci

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA] BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, informasi yang cepat dan akurat telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Di seluruh dunia, televisi telah menjadi salah satu media massa elektronik yang

Lebih terperinci

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA) Karina Pinem 100904046 Abstrak Penelitian ini berjudul Literasi Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah bangsa besar adalah bangsa yang memiliki masyarakat yang berilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari berbagai sumber, misalnya lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

Muh. Syarifudin Noor 1/29/2014

Muh. Syarifudin Noor 1/29/2014 2014 Rangkuman sistem komunikasi indonesia Muh. Syarifudin Noor 10034100010 1/29/2014 SISTEM PERS INDONESIA Posisi ideal yang harus dirasionalisasikan dan diaktualisasikan terus sebagai jati diri pers

Lebih terperinci

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 14 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si POKOK BAHASAN Pengertian dampak konvergensi media pada kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keadilan. Seluruh proses produksi dan distribusi yang terjadi dalam masyarakat

I. PENDAHULUAN. keadilan. Seluruh proses produksi dan distribusi yang terjadi dalam masyarakat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi adalah kegiatan manusia yang melibatkan banyak orang. Kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi menyentuh persoalan kesejahteraan umum dan keadilan. Seluruh

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN

BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN IKLAN 1 ABSTRAK Perkembangan dunia komunikasi dan media massa adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Melalui media massa saat ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang tidak terbatas. Tidaklah heran

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM PERS DI INDONESIA. Di susun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah Sistem Komunikasi di Indonesia. Dosen Pengampu :

MAKALAH SISTEM PERS DI INDONESIA. Di susun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah Sistem Komunikasi di Indonesia. Dosen Pengampu : MAKALAH SISTEM PERS DI INDONESIA Di susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Komunikasi di Indonesia Dosen Pengampu : Di susun oleh: 1. Ally Sugiarti (1212110) 2. Arif Hidayat (1212110) 3. Lina Rifatun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu media massa elektronik yang paling digemari saat ini adalah televisi. Di zaman sekarang ini televisi bukanlah barang yang langka dan hanya dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa atau pers merupakan suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk

Lebih terperinci

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000 A. BIAYA IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK 1. JASA PENYIARAN RADIO 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,460,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 1,030,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan munculnya berbagai konflik yang berujung kekerasan karena berbagai aspek seperti politik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan paradigma baru dalam mengubah cara pandang seseorang mengenai

BAB I PENDAHULUAN. memberikan paradigma baru dalam mengubah cara pandang seseorang mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi informasi yang semakin berkembang saat ini, memberikan paradigma baru dalam mengubah cara pandang seseorang mengenai berbagai hal, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sifat Penalitian Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi empiris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi (Pace dan Faules, 2010:149). Sebuah. organisasi harus menciptakan sebuah iklim komunikasi yang baik, agar

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi (Pace dan Faules, 2010:149). Sebuah. organisasi harus menciptakan sebuah iklim komunikasi yang baik, agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklim komunikasi adalah sebuah konteks yang berkembang dalam sebuah organisasi (Pace dan Faules, 2010:149). Sebuah organisasi harus menciptakan sebuah iklim

Lebih terperinci

SKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv )

SKRIPSI. PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv ) SKRIPSI PEMAHAMAN PERAN PRODUSER FILM INDIE DALAM MANAJEMEN PRODUKSI (Studi Pada Produser Film Indie Rena Asih dan Lost After Lovv ) Disusun Oleh : Afrianto (09220138) Dosen Pembimbing : 1. Nurudin M.Si

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) RADIO SIARAN BANUA MALAQBI PADA DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Tujuan dan Akibat Komunikasi. Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Tujuan dan Akibat Komunikasi. Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Tujuan dan Akibat Komunikasi Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si Tujuan Komunikasi Tujuan Komunikasi dari Sudut kepentingan sumber Tukjuan Komunkasi dari sudut kepentingan penerima 1. memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 3 BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Komunikasi Massa Menurut McQuail (1987) pengertian komunikasi massa terutama dipengaruhi oleh kemampuan media massa untuk membuat produksi massal

Lebih terperinci

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. Pertemuan 10 MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si. POKOK BAHASAN Komunikasi Massa Sebagai Suatu Pranata Sosial DESKRIPSI Pokok bahasan komunikasi komunikasi massa sebagai suatu

Lebih terperinci

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pengaruh Program Acara Wide Shot di Metro TV Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi pada Mahasiswa Komunikasi FISIP USU) Sona Adha

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Politik, tepatnya di. Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM. Politik, tepatnya di. Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Gambaran Umum FISIP Unila 4.1.1 Sejarah Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Lampung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, tepatnya di. Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

Teknologi Komunikasi dan Globalisasi Pertemuan 13 & 14

Teknologi Komunikasi dan Globalisasi Pertemuan 13 & 14 Matakuliah Tahun : 2008 / 2009 : O0144 / Teori Komunikasi Massa Teknologi Komunikasi dan Globalisasi Pertemuan 13 & 14 Teknologi Komunikasi dan Globalisasi Perbandingan sistem media komunikasi Media dan

Lebih terperinci