BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Tempat Subjek, Dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi experimental research), yaitu metode yang mempunyai kelas kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono,2009). Penelitian ini dikarenakan kelas yang dijadikan objek penelitian tidak memungkinkan pengontrolan secara ketat. Penelitian ini akan meneliti pengaruh MMP terhadap hasil belajar dan keaktifan belajar. Model pembelajaran yang akan digunakan pada kelas eksperimen adalah model pembelajaran kooperatif tipe Missouri Mathematics Project, sementara pada kelas kontrol akan digunakan model pembelajaran satu arah dimana posisi guru sebagai central pembelajaran atau guru yang memandu jalannya pembelajaran. 2. Tempat dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Salatiga, Jl. Tegalrejo No 79 Kota Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IA SMA N 2 Salatiga Semester II tahun pelajaran 2015/ Waktu Penelitian Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2016 dan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi: 1. Tahap persiapan Tahap ini mencakup temuan masalah, pemilihan judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen, pembuatan ijin survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. 21

2 Tahapan Penelitian Perencanaan Pelaksanaan Penyelesaian 2. Tahap pelaksanaan Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data. 3. Tahap penyusunan Tahap ini mecakup pengelolaan data, analisis data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian. Prosedur rancangan dalam penelitian ini yaitu membuat kisi-kisi instrumen; menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang ada; mengujicobakan instrumen tes uji coba; menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran; memperbaiki instrumen yang telah dianalisis hasil validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan memberikan pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tahapan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut. Kegiatan Temuan Masalah Pengajuan Judul Penyusunan Proposal Pembuatan Instrumen Pengajuan ijin penelitian Uji Coba Instrumen Pengambilan Data Pengolahan dan analisis Tabel 3.1 Tahapan Penelitian Nov 15 Des 15 Jan 16 Feb 16 Mar 16 Apr 16 Mei 16 22

3 data Penyusunan Laporan Penelitian Ujian Skripsi B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IA SMA N 2 Salatiga yang terdiri dari 3 kelas. Jumlah siswa dalam setiap kelas ditunjukkan oleh Tabel 3.2. Tabel 3.2 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah siswa 1 XI IA XI IA XI IA 3 38 Jumlah Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik cluster random sampling. Teknik ini dipilih karena obyek yang diteliti sangat luas sehingga pengambilan sampel dilakukan secara kelompok bukan secara individu, sehingga semua kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk digunakan sebagai sampel. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa teknik cluster random sampling ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Populasi dikelompokkan ke dalam beberapa cluster berdasarkan kelas, dari 23

4 seluruh populasi siswa kelas XI IPA di SMA N 2 Salatiga terbentuk 3 kelas yang sudah ada. Selanjutnya dipilih 2 kelas secara acak dan seluruh siswa dalam kelas tersebut dijadikan sampel. Teknik ini menghasilkan siswa kelas XI IPA 1 (38 siswa) sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 3 (38 siswa) sebagai kelas kontrol. Data sampel penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan dua variabel terikat, sebagai berikut: 1) Variabel bebas berupa perlakuan yakni pembelajaran Model Pembelajaran MMP (X). 2) Variabel terikat berupa keaktifan belajar (Y 1 ) dan hasil belajar matematika (Y 2 ). 2. Definisi Operasional a. Missouri Mathematics Project Variabel bebas atau independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran MMP. Model Pembelajaran MMP merupakan salah satu model pembelajaran yang terstruktur dalam model pembelajaran MMP, penggunaan waktu dapat diatur relatif ketat dan banyaknya latihan sehingga peserta didik mudah dan terampil dengan beragam soal dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Tahapan yang dimiliki oleh model pembelajaran Missouri Mathematics Project, yaitu: (1) meninjau ulang materi yang lalu (daily review), (2) pengembangan (development), (3) latihan terkontrol/belajar kooperatif, (4) latihan mandiri (seatwork), dan (5) penugasan/ pekerjaan rumah (homework assignment). b. Keaktifan Belajar Variabel Terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas 24

5 (Sugiyono, 2009). Variabel terikat pada penelitian ini adalah keaktifan belajar siswa dan hasil belajar siswa. Keaktifan belajar siswa adalah peristiwa dimana siswa terlibat langsung secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dalam membangun pengetahuan mereka sendiri dalam proses belajar guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. Pengukuran keaktifan belajar siswa dilakukan dengan menggunakan angket dan lembar observasi siswa yang didasarkan oleh delapan indikator keaktifan belajar menurut Paul D. Diedrich dalam Hamalik (2006), yaitu kegiatan visual (visual activities), kegiatan lisan (oral activities), kegiatan mendengarkan (listening activities), kegiatan menulis (writing activities), kegiatan menggambar (drawing activities), kegiatan emosional (emotional activities), kegiatan motorik (motor activities), dan kegiatan mental (mental activities). c. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru yang dapat berupa simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu. Ranah hasil belajar dibagi menjadi tiga, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Hasil belajar siswa pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar siswa kelas XI IA 1 dan kelas XI IA 3 SMA Negeri 2 Salatiga. D. Desain Penelitian Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan rancangan Pretest-Postest Control Group Design (Sugiyono, 2012: 112). Desain penelitian yang digunakan dapat digambarkan pada Tabel 3.3 berikut. 25

6 Tabel 3.3 Desain Penelitian R 1 O 1 X 1 O 2 R 2 O 3 X 2 O 4 Desain ini terdapat dua kelas yang dipilih secara random. R 1 sebagai kelas eksperimen dan R 2 sebagai kelas kontrol. Kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelas eksperimen (O 1 ) dan kelas kontol (O 3 ). Hasil pretest yang baik bila nilai kelas eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Keterangan: R 1 R 2 O 1 O 3 X 1 X 2 O 2 O 4 : kelas ekperimen siswa yang diambil secara random : kelas kontrol siswa yang diambil secara random : tes awal sebelum diberi perlakuan pada kelas eksperimen : tes awal sebelum diberi perlakuan pada kelas kontrol : perlakuan menggunakan model pembelajaran MMP : perlakuan menggunakan pembelajaran satu arah : tes akhir berupa posttest dan angket keaktifan belajar siswa setelah diberi perlakuan pada kelas eksperimen. : tes akhir berupa posttest dan angket keaktifan belajar siswa setelah diberi perlakuan pada kelas kontrol. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut: 1. Teknik Tes Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran MMP. Tes dilakukan sebanyak satu kali yaitu posttest untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah diberi perlakuan. Bentuk tes yang digunakan untuk posttest dalam penelitian ini adalah tes uraian. 26

7 2. Teknik non Tes a. Teknik Angket Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur dan berfungsi untuk mengetahui tentang keadaan, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya (Arikunto, 2012: 44). Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa. b. Teknik Observasi Metode observasi digunakan untuk mengamati keaktifan belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran MMP. Adapun lembar observasi yang digunakan adalah lembar pengamatan terhadap siswa yang digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa. c. Teknik Wawancara Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Sugiyono (2010) menyatakan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yag telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpul datanya. d. Teknik Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mengambil dan mengumpulkan data dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar baik itu tertulis maupun elektronik. Metode ini memungkinkan untuk mendapatkan data tentang keaktifan siswa dan data hasil belajar siswa. F. Instrumen Pengumpulan Data 1. Tes Hasil Belajar Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika siswa. Tes untuk mengukur hasil belajar siswa dilakukan sebanyak dua kali, yaitu: 27

8 a. Pretest Tujuan dari pretest adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam belajar matematika. Nilai diambil dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang kemudian akan dilihat kemampuan awal siswa sebelum dilakukan perlakuan adalah seimbang. Nilai yang digunakan sebagai hasil pretest diperoleh dari nilai matematika Tes Akhir Semester I. b. Posttest Tes ini akan dilakukan setelah siswa mengikuti pembelajaran. Tes diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan soal yang sama. Soal yang diberikan berbentuk uraian dengan jumlah butir soal adalah 7 soal yang disesuaikan dengan SK, KD, dan indikator. Tes terdiri soal esai dengan kisi-kisi soal sebagai berikut: Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI IA Standar Kompetensi : 6. Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : 6.1 Menjelaskan secara intuitif arti limit fungsi di suatu titik dan di takhingga dan menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar dan trigonometri Jenis Soal : Uraian Jumlah soal : 7 Alokasi Waktu : 1 45 menit 28

9 SK KD Materi Ajar Limit Menggunakan Menjelaskan konsep limit secara intuitif fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah arti limit fungsi di suatu titik dan di takhingga dan menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar dan trigonometri Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Posttest Indikator Menjelaskan secara intuitif arti limit fungsi aljabar Menghitung limit fungsi aljabar di suatu titik dan tak hingga Menggunakan sifat limit fungsi untuk menghitung bentuk tak tentu fungsi aljabar. No Soal 1 2, 3, 4 5, 6, 7 Hasil belajar matematika dikategorikan dalam tiga kategori yaitu : Tinggi, Sedang, dan Rendah. Penentuan lebar interval kelas kategori hasil belajar menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2010). 2. Lembar Observasi Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis. Observasi sistematis adalah observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan (Arikunto, 2010). Observasi ini digunakan untuk mengupulkan data tentang keaktifan belajar siswa selama berlangsungnya tindakan melalui model pembelajaran MMP. Adapun kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel

10 Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa Aspek Definisi Indikator Visual activities Oral activities Listening activities Writing activities Drawing activities Motor activities Mental activities Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, mengamati orang lain bekerja, dan sebagainya. Kegiatan lisan (oral activities), yaitu mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrumen musik, mendengarkan siaran radio. Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, pola. Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan (simulasi), menari dan berkebun. Kegiatan mental (mental activities), yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis Membaca materi dan mengamati penjelasan guru/teman. Bertanya dan mengemukakan pendapat Mendengarkan penjelasan guru/teman Jumlah Pernyataa n Mencatat materi dan mengerjakan latihan soal/tes 1 Menggambar informasi berupa diagram dan menggambar grafik Menggunakan alat peraga Memecahkan masalah matematika

11 Emotional activities faktor-faktor, menemukan hubungan dan membuat keputusan. Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu minat, bosan, gembira, berani, tenang. Menunjukkan emotional activities 1 3. Angket Angket digunakan untuk mengukur keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, artinya responden hanya tinggal memberi cek pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan untuk dipilih. Angket keaktifan belajar diberikan di awal pembelajaran dan akhir pembelajaran berlangsung. Angket yang diberikan di awal pembelajaran bertujuan untuk mengetahui keaktifan belajar kedua kelas yang digunakan sebagai sampel penelitian sama atau tidak. Akhir pembelajaran juga diberikan angket keaktifan belajar untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh dari metode pembelajaran yang digunakan. Angket keaktifan belajar siswa dibuat dalam bentuk skala likert dengan empat alternatif jawaban (Sugiyono, 2009). Empat jawaban tersebut antara lain Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor yang diberikan untuk item favorable dan unfavorable dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Penilaian Item Angket Jawaban Favourable Unfavourable Sangat Sesuai 4 1 Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3 Sangat Tidak Sesuai 1 4 Instrumen dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur keaktifan belajar siswa, dengan harapan dapat menumbuhkan keaktifan belajar siswa yang positif. Adapun kisi-kisi yang digunakan dapat dilihat pada tabel

12 Tabel 3.7 Skala Keaktifan Belajar Siswa Aspek Keaktifan Siswa Sub Aspek Kegiatan Fisik Indikator 1) Kegiatankegiatan Visual 2) Kegiatankegiatan lisan atau oral 3) Kegiatankegiatan mendengarkan 4) Kegiatankegiatan menulis 5) Kegiatankegiatan menggambar Fav No item Unfav Jumlah Soal 1, 2, 3 4, 5 5 6, 7, 8 9, , 12, 13 14, , 17, 18 19, , 22, 23 24, ) Kegiatankegiatan 26, 27, 28 29, 30 5 motorik Kegiatan 7) Kegiatan Psikis mental 31, 32, 33 34, ) Kegiatankegiatan 36, 37, 38 39, 40 5 emosional Jumlah pernyataan Keaktifan belajar matematika yang diperoleh dari rata-rata nilai lembar observasi dan angket keaktifan belajar dikategorikan dalam tiga kategori yaitu : Tinggi, Sedang, dan Rendah. Penentuan lebar interval kelas kategori keaktifan belajar menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2010). 32

13 G. Validitas dan Realibilitas Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten jika dikenakan pada suatu objek. Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa saja yang hendak diukur dan instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama atau konsisten (Sugiyono, 2009). 1. Validitas a. Validitas Isi Soal tes hasil belajar dan angket keaktifan belajar, sebelum digunakan terlebih dahulu divalidasi untuk melihat validitas isi dan validitas muka. Uji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruksi yang diperoleh melalui expert judgement atau melalui para ahli (Sugiyono, 2012). Instrumen yang telah dikonstruksi untuk mengukur aspek-aspek tertentu dikonsultasikan dengan para ahli yang berjumlah 3 validator. Validator dimintai pendapat mengenai instrumen tersebut untuk tujuan evaluasi. Setelah instrumen dinyatakan memenuhi validitas isi dan validitas muka, maka instrumen siap digunakan dalam penelitian. Expert judgment untuk instrumen angket keaktifan belajar dilakukan oleh dosen FKIP UKSW yaitu Prof. Dr. Sutriyono, M.Sc., Ph.D., selaku dosen pendidikan matematika, serta guru Matematika SMA N 2 Salatiga yaitu Ibu Partijah S.Pd dan Ibu Kun Murtiastuti, S.Pd. Hasil penilaian validasi isi selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran. Selanjutnya expert judgment untuk instrumen posttest juga akan dilakukan guru matematika SMA N 2 Salatiga, Ibu Partijah S.Pd, Ibu Kun Murtiastuti, S.Pd, Bapak Paryadi S.Pd. Hasil 33

14 menunjukkan bahwa instrument penelitian hasil belajar yang berbentuk uraian dengan jumlah 7 butir soal telah dipenuhi karena adanya kesesuaian kisi-kisi instrument yang telah disusun dengan butir soal. b. Validitas Butir Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item yang mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Pemeriksaan korelasi butir soal ini akan digunakan rumus korelasi product moment dari Pearson (Arikunto, 2006) sebagai berikut. Keterangan: : korelasi product moment : banyaknya siswa : skor butir soal : skor total Kriteria hasil untuk validitas butir jika memenuhi syarat Hasil pengujian validitas angket keaktifan belajar dengan menggunakan SPSS 16 for windows dapat dilihat pada tabel 3.8 sebagai berikut, secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan Belajar Indikator R Keterangan Indikator r Keterangan Item Valid Item Valid Item Valid Item Tidak Valid Item Valid Item Tidak Valid Item Tidak Valid Item Tidak Valid Item Tidak Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Tidak Valid Item Valid Item Tidak Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Tidak Valid Item Valid 34

15 Item Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Tidak Valid Item Tidak Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Valid Item Tidak Valid Item Valid Item Valid Item Valid Berdasarkan tabel 3.8, dapat diketahui bahwa dari 40 item soal, 29 item tersebut dinyatakan valid karena memiliki nilai dan 11 item dinyatakan tidak valid karena memiliki. Indeks data diskriminasi item menunjukkan bahwa koefisien validitas berada dalam interval sampai Reliabilitas Menurut Azwar (2012), reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Uji reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen posttest dan angket keaktifan belajar yang nantinya akan digunakan dalam penelitian. Uji reliabilitas menggunakan teknik koefisien korelasi Alpha Cronbach, hal ini disebabkan karena butir soal dalam penelitian ini berbentuk uraian. Uji reliabilitas dirumuskan sebagai berikut. ( ) ( ) Keterangan: : koefisien alfa : banyaknya butir instrumen : variansi tiap item soal : variansi total Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Pengujian reliabilitas dengan melihat nilai Alpha Cronbach. Metode pengambilan keputusan menggunakan teknik alpha menurut George dan Mallery sebagai berikut: 35

16 Tabel 3.9 Nilai Alpha Cronbach Nilai Alpha Cronbach Keterangan Tidak dapat diterima Dapat diterima Reliabilitas tinggi Reliabilitas memuaskan Hasil analisis reliabilitas angket keaktifan belajar dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut. Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Angket Keaktifan Belajar Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Analisis reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach s Alpha memberikan koefisien reliabilitas sebesar 0,899. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yan telah tekumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2011). Data yang terkumpul dari hasil pretest, posttest, lembar observasi, dan angket keaktifan belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengujian deskriptif untuk mengetahui rata-rata, nilai minimum, nilai maksimum, dan standar deviasi dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian deskriptif dilakukan dengan alat bantu hitung SPSS 16 for windows. 36

17 2. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari suatu kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dengan menggunakan software SPSS 16 for windows. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H 0A : sampel berasal dari data berdistribusi normal H 1 : sampel berasal dari data berdistribusi tidak normal Suatu data dikatakan normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2010). b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui populasi yang homogen. Jika populasi homogen, maka populasi tersebut mempunyai variansi yang sama. Pengujian homogenitas dilakukan dengan alat bantu hitung SPSS 16 for windows. Kriteria homogenitasnya yaitu berdasarkan pendapat Priyatno (2010) yang menyatakan bahwa jika nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama (homogen). I. Uji Hipotesis Jika uji prasyarat analisis tidak terpenuhi, yaitu apabila pada uji normalitas pada kelompok eksperimen dan atau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji statistik non parametrik. Adapun jenis statistik non parametrik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Mann Whitney. Apabila asumsi untuk uji prasyarat analisis telah terpenuhi, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji independent sample t-test yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara dua variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Untuk sampel besar dengan taraf signifikan α = 0,05 (Sugiyono, 2012:156). 37

18 Hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 H 0A : (tidak ada pengaruh Model Pemebelajaran MMP terhadap keaktifan belajar matematika siswa kelas XI IA SMA Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016) H 1A : (ada pengaruh Model Pemebelajaran MMP terhadap keaktifan belajar matematika siswa kelas XI IA SMA Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016) Kriteria pengujian diterima atau tidaknya suatu hipotesis, dapat dilihat dari besarnya Sig.(2-tailed). Jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran MMP berpengaruh terhadap keaktifan belajar matematika siswa kelas XI IA SMA Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/ Hipotesis 2 H 0B : (tidak ada pengaruh model pembelajaran MMP terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016) H 1B : (ada pengaruh model pembelajaran MMP terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/2016) Kriteria pengujian diterima atau tidaknya suatu hipotesis, dapat dilihat dari besarnya Sig.(2-tailed). Jika Sig.(2-tailed) < 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, maka dapat dikatakan bahwa model pembelajaran MMP berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas XI IA SMA Negeri 2 Salatiga semester 2 tahun ajaran 2015/

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Waktu, dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experimental research), yaitu metode yang mempunyai kelas control, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau Kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2010:107) metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian yang berjudul Keefektifan Layanan Informasi tentang Bahaya Bullying untuk Meningkatkan Empati pada Peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian eksperimen semu). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi, di mana eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Prosedur yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen quasi. Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental. Quasi experimental adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Subyek Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Conceptual Understanding Procedures (CUPs) dengan strategi Think Talk Write

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 197, Bendosari, Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu. Pada penelitian ini terdapat 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang

BAB III METODE PENELITIAN. research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu/ quasi experimental research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara kepercayaan diri dan kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain penelitian berbentuk pretest-posttest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu, yaitu jenis Quasi Eperimental Design.Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan eksperimen semu, yaitu eksperimen yang dalam mengontrol situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan rancangan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen. Sugiyono, (2010: 107) penelitian Eksperimental (Experimental Research),

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI Pringsewu pada semester genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas kelas. B. Sampel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti memilih jenis penelitian Quasi eksperimen (Quasi Experimental Design) yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu menggunakan model

Lebih terperinci

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1 3.1 Jenis Dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan bentuk quasi experimental design. Jenis desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subyek, Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu karena tidak dapat melakukan kontrol terhadap

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (010) pendekatan penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Yogyakarta 2 yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Jenis penelitian ini dipilih karena kelompok kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian dan rancangan penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.penelitian eksperimen (Experimental Research) kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Tempat dan Waktu Penelitiaan 3.1.1 Jenis Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Pre-eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 109) penelitian pre-eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu variabel bebas yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3 Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kauman Lor 01 dan SD Negeri Kauman Lor 03 kelas V semester genap tahun pelajaran 2011/2012. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali pada semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, populasi dan sampel, prosedur penelitian, variable, instrumen dan teknik analisis data, yang berkaitan dengan efektifitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Eksperimen semu dilakukan untuk memperoleh informasi dari eksperimen yang tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran

III. METODE PENELITIAN. seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas X semester genap SMAN 1 Rumbia tahun pelajaran 2011/2012 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Ruseffendi (2005, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan (eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Arikunto (2013: 207) menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahu ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada saat pelaksanaan penelitian, dipilih dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diupayakan memiliki

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Abung. yang terdiri atas 7 kelas berjumlah 280 siswa.

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Abung. yang terdiri atas 7 kelas berjumlah 280 siswa. 8 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri Abung Semuli, Lampung Utara pada semester genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas 7 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitaftif eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SDN Buniasih yang berada di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Kadipaten. SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Asemdoyong yang terletak di kecamatan Taman, kabupaten Pemalang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap tujuan penelitian ini, perlu dijelaskan definisi operasional dibawah ini : 1. Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Banyudono yang beralamat di Jembungan, Banyudono, Boyolali adapun alasan dalam pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design. Bentuk desain eksperimen ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen (eksperimen semu), yaitu metode yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengotrolan penuh terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen kuasi yang berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan sebab akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh pembelajaran melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (quasi experimental), yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap hubungan sebab akibat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini tidak dilakukan dilakukan pengacakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7 4 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas 7 kelas berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Menurut Sugiyono (006) penelitian komparatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dengan membandingkan antara kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010) Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan self confidence siswa melalui pembelajaran dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran kooperatif teknik tari bambu yang disertai dengan LKS pemecahan masalah terhadap kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semua yaitudesain eksperimen dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci