BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Reksa Dana dikenal pertama kali di Belgia pada tahun 1982, dimana

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Reksa Dana dikenal pertama kali di Belgia pada tahun 1982, dimana"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Pengertian Reksa Dana Reksa Dana dikenal pertama kali di Belgia pada tahun 1982, dimana bentuk Reksa Dana pada saat itu adalah Reksa Dana tertutup (closed end fund). Reksa Dana adalah suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi dan analisis dalam sebuah pasar modal (Widjaja, 2006: 7). Reksa Dana adalah surat berharga yang diterbitkan oleh manajer investasi, kemudian dijual kepada investor. Selanjutnya hasil penjualan tersebut digunakan untuk membuat portofolio efek agar risiko investasi menurun, namun dengan keuntungan yang relatif besar (Widoatmodjo, 2009: 110). Sedangkan menurut Darmadji (2006: 153) Reksa Dana adalah sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Reksa Dana adalah suatu wadah atau sarana tempat berinvestasi, dimana dana yang di himpun dari dari masyarakat merupakan modal bukan simpanan dan di masukkan ke fortolio efek, kemudian dikelola oleh manajar investasi serta menempatkan dana ke dalam bentuk saham atau obliasi dan kemudian akan di simpan oleh bank kustodian. xvii

2 Adapun Reksa Dana diciptakan untuk membantu para pemodal yang ingin berpartisipasi dalam fortopolio hutang-hutang pemerintah yang mengharapkan keuntungan yang tinggi. Sedangkan menurut Undang-undang nomor 8 tahun 1985 pasal 1 ayat 27 mengemukakan bahwa Reksa Dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemilik modal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam fortopolio efek oleh manajer investasi. Dengan adanya Reksa Dana membuat pasar modal investasi lebih terarah, karena lebih mudah di transaksikan di pasar modal sesuai dengan tingkat harga yang berlaku di pasar modal. Serta dapat dijadikan untuk menarik perhatian dan membantu masyarakat pemodal kecil dalam berinvestasi karena keterbatasan tingkat pengetahuan yang dimiliki sedikit, waktu yang minim dalam mengelola investasi Bentuk Reksa Dana Reksa Dana di lihat dari bentuknya, ada 2 bentuk Reksa Dana (Nasaruddin, 2004: 157) yaitu: 1. Reksa Dana Perseroan (Corporate type) Dalam Reksa Dana berbentuk perseroan, dimana perusahaan ini kegiatan usahanya menghimpun dana dari pemodal dengan cara menjual saham, kemudian dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham akan diinvestasikan ke berbagai jenis efek yang kemudian diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang, seperi saham, obligasi, deposito, dan lain-lain. Adapun ciri-ciri dari Reksa Dana perseroan adalah (Widjaja, 2006: 68) yaitu: a. Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas (PT) xviii

3 b. Pengeloaan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan Manajer Investasi yang ditunjuk c. Penyimpanan kekayaan Reksa Dana didasarkan pada kontrak antara direksi perusahaan dengan bank kustodian. Reksa Dana Perseroan ini terbagi ke dalam 2 bentuk yaitu Reksa Dana Perseroan yang bersifat tertutup dan Reksa Dana yang bersifat terbuka. Reksa Dana tertutup merupakan suatu Reksa Dana yang kegiatannya menjual saham kepada investor melalui penawaran di bursa efek, sehingga apabila suatu waktu investor ingin menjual sahamnya, maka dapat dilakukan dengan menjual langsung kepada insvestor asing, bukan kepada pihak penerbitnya. Dalam hal ini saham yang di jual kembali oleh pemilik saham hanya boleh di jual kepada insvetor asing dan pihak Reksa Dana sendiri tidak dapat membeli kembali sahamnya. Sedangkan Reksa Dana terbuka merupakan suatu Reksa Dana yang kegiatan usahanya menawarkan dan membeli kembali saham-saham dari investasi sampai dengan sejumlah modal yang dikeluarkan (Ibid). Reksa Dana bentuk ini kegiatan menjual saham dilakukan di bursa efek dan saham yang telah dijual kepada investor dapat dibeli kembali oleh Reksa Dana dan dibeli oleh investor asing. 2. Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (Contractual Type) Menurut Undang-Undang nomor 18 tentang pasar modal kontrak investasi kolektif diartikan sebagai kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan, dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola fortopolio investasi kolektif dan bank kustodian. Dalam hal ini Reksa Dana kontrak investasi kolektif mempunyai tanggung jawab xix

4 terhadap pihak manajer investasi dan bank kustodian, begitu juga dalam hal tata cara transaksinya, biaya-biaya yang dikeluarkan serta aturan yang menyangkut pengelolaan Reksa Dana Jenis Reksa Dana Adapun jenis Reksa Dana (Simatupang, 2010:195) adalah sebagai berikut: a. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market) Reksa Dana jenis ini melakukan investasinya 100% pada instrumen pasar uang. Reksa Dana ini sangat cocok untuk investor pemula atau insvestor yang baru memulai investasi, dimana investor masih memiliki pengetahuan yang minim dalam berinvestasi, karena Reksa Dana jenis ini memiliki jangka waktu yang pendek atau kurang dari 1 tahun sehingga memiliki tingkat risiko yang lebih rendah bila dibandingkan dengan investasi jenis Reksa Dana yang lain. b. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Obligasi) Reksa Dana jenis ini melakukan investasinya sekurang-kurangnya 80% dari portofolio efek yang dikelola kedalam bentuk surat utang. Reksa Dana ini sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dan cocok untuk investor yang ingin berinvestasi pada jenis obligasi karena investasi jenis ini memiliki jangka waktu menengah bahkan panjang, serta memiliki tingkat risiko yang menengah apabila dibandingkan dengan investasi jenis lain. c. Reksa Dana Saham Reksa Dana yang portofolio investasinya berbentuk saham (equity) dengan jumlah paling sedikit 80% dari total investasinya. Reksa Dana jenis ini sangat cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang. Biasanya berinvestasi dalam jenis ini di perlukan modal yang sangat besar dan kehati-hatian xx

5 dalam memilih saham karena harga saham mengalami penurunan atau kenaikan tiap hari. Maka dari itu Reksa Dana jenis ini dikatakan memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan investasi jenis yang lain. Akan tetapi keuntungannya juga sangat besar dari pertumbuhan harga saham. d. Reksa Dana Campuran Reksa Dana jenis ini mengalokasikan dana investasi kedalam bentuk portofolio investasi yang bervariasi. Jika Reksa Dana pasar uang mengalami penurunan atau kemerosotan maka dana investor akan dialokasikan ke dalam investasi jenis lain, seperti ke dalam Reksa Dana pendapatan tetap. Reksa Dana campuran dapat berbentuk saham dan dapat juga di kombinasikan ke dalam bentuk obligasi atau pasar uang, tergantung kepada jenis investasi mana yang lebih menguntungkan Reksa Dana berdasarkan sifatnya Adapun jenis-jenis Reksa Dana berdasarkan sifatnya antara lain: 1. Reksa Dana Terbuka (Open-end Fund) Reksa Dana terbuka adalah Reksa Dana yang menawarkan atau menjual sahamnya dan dapat membeli kembali sahamnya dari investor atau pemilik saham. Dengan kata lain Reksa Dana ini memberi kemungkinan kepada investor atau pemilik saham apabila sewaktu-waktu ingin menjual kembali sahamnya, dapat dilakukan melalui penawaran bursa atau dapat dijual langsung kepada penerbit saham atau langsung kepada investor lain. Jadi dalam Reksa Dana terbuka pihak penerbit dapat membeli kembali sahamnya. xxi

6 2. Reksa Dana Tertutup ( Closed-end Fund) Reksa Dana tertutup adalah Reksa Dana yang tidak dapat membeli kembali sahamnya. Maksudnya apabila investor atau pemilik saham sewaktuwaktu ingin menjual sahamnya, maka dapat dilakukan melalui penawaran bursa efek tempat penerbitan saham. Akan tetapi pihak penerbit tidak dapat membeli kembali saham yang dijual oleh investor. Adapun karakteristik yang membedakan Reksa Dana terbuka dengan Reksa Dana tertutup, adalah sebagai berikut (Simatupang, 2010: 187) adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Perbedaan antara Reksa Dana terbuka dengan Reksa Dana tertutup No. Reksa Dana Bersifat Terbuka Reksa Dana Bersifat Tertutup 1. Saham atau unit penyertaan Reksa Dana tidak tercatat di bursa efek. 2. Pemodal atau investor menjual saham atau unit penyertaan Reksa Dana kepada manajer investasi (redemption). Saham atau unit penyertaan Reksa Dana wajib dicatatkan di bursa efek. Pemodal atau investor Reksa Dana tidak dapat menjual kembali saham atau unit penyertaan Reksa Dananya kepada manajer investasi Reksa Dananya, melainkan terjadi jual beli seperti yang berlaku pada perdagangan saham. 3. Harga saham atau nilai unit penyertaan Reksa Dana berdasarkan nilai aktiva bersih (NAB) Dengan demikian harga saham Reksa Dana tidak tergantung pada NAB tetapi sangat tergantung pada mekanisme kekuatan permintaan dan penawaran di pasar xxii

7 2.1.5 Keuntungan Reksa Dana Pada dasarnya setiap investor dalam berinvestasi selalu ingin mendapatkan keuntungan. Menurut Widjaja (2006: 18) adapun keuntungannya antara lain: 1. Diversifikasi Investasi dan Penyebab Risiko Keberhasilan manajer investasi dalam melakukan diversifikasi didukung oleh tersedianya jumlah dana yang besar sehingga memberikan kesempatan kepada pengelola untuk mengalokasikan investasinya ke berbagai jenis efek. Pihak pengelola investasi juga akan memantau kondisi pasar modal serta sektor industri mana yang lebih berpeluang untuk memberikan hasil yang lebih menguntungkan guna untuk mengurangi risiko. 2. Biaya Rendah Modal yang terhimpun dari dana masyarakat dengan jumlah yang besar harus dikelola secara professional sehingga harus menciptakan efisiensi dalam pengelolaan. Dalam hal ini efisiensi meliputi biaya untuk mendapatkan informasi, dan cara mengelola investasi. Jika investasi dilakukan secara pribadi, maka biaya yang dikeluarkan akan besar, sehingga lebih menguntungkan apabila dikelola oleh pihak penerbit saham. 3. Harga Untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi pihak penerbit selalu berusaha memantau kondisi pasar yang mengalami perubahan terhadap penurunan harga atau kenaikan harga tiap hari. Misalnya apabila harga saham mengalami penurunan, maka pihak penerbit akan beralih kepada jenis investasi yang lain seperti pasar uang guna untuk mengurangi kerugian. xxiii

8 4. Dapat Dimonitor Secara Rutin Pihak penerbit Reksa Dana dapat memonitor serta melihat perkembangan harga saham secara rutin yang berlaku di pasar. Hal ini dilakukan karena setiap hari Reksa Dana akan mengumumkan nilai aktiva besih melalui surat kabar. Inilah yang membuat investasi lebih menguntungkan karena kemampuan pihak manajer investasi dalam mengalokasikan dana ke berbagai jenis investasi serta mengetahui kondisi yang berlaku di pasar. 5. Likuiditas yang Terjamin Apabila investor atau pemilik modal ingin menjual sahamnya, maka pemodal dapat mencairkannya setiap saat sesuai dengan ketetapan yang di buat oleh pihak penerbit. Dalam hal ini Pihak penerbit Reksa Dana juga wajib membeli kembali sahamnya sesuai dengan harga dan permintaan yang berlaku di pasar sehingga sifatnya lebih likuid. 6. Pengelolaan Portofolio yang Profesional Kemampuan pemodal dalam mengelola investasinya sangat minim karena keterbatasan pengetahun yang dimiliki, juga memantau informasi di pasar yang mempengaruhi naik turunnya harga saham. Untuk itu diperlukan pihak yang profesional dalam mengelola portofolio efek yaitu manajer investasi. Peran manajer investasi sangat penting karena mempunyai keahlian di dalam mengelola serta mengalokasikan dana yang terhimpun dari masyarakat Risiko dalam investasi Reksa Dana Selain keuntungan yang dapat diberikan kepada investor dalam investasi pada Reksa Dana, ada beberapa risiko yang dapat mendatangkan kerugian bagi xxiv

9 para investor. Menurut Simatupang (2010 :179) adapun risiko-risiko Reksa Dana diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Risiko Wanprestasi Risiko wanprestasi merupakan risiko yang terjadi apabila terdapat pihakpihak yang terkait dengan Reksa Dana seperti obligasi, tidak dapat membayar atau gagal membayar bunga dan pokok obligasi kepada Reksa Dana yang mengakibatkan timbulnya kerugian pada Reksa Dana. Maksudnya adalah dana yang dialokasikan oleh Reksa Dana mengalami penurunan sehingga menyebabkan kerugian pada perusahaan, dan menyebabkan berkurangnya modal dalam berinvestasi sehingga dana yang sudah terhimpun tidak dapat dialokasikan ke jenis investasi yang lain. 2. Risiko Likuiditas Salah satu daya tarik dari Reksa Dana adalah tingkat likuiditasnya yang tinggi, dimana para investor dapat menjual sahamnya setiap saat. Namun dibalik tingginya likuiditas Reksa dana terdapat juga kerugian, terutama apabila investor mendapatkan informasi isu negatif yang mengakibatkan investor harus menjual sahamnya secara besar-besaran. Penjualan yang besar-besaran oleh investor mengakibatkan pengelola Reksa Dana harus menyediakan banyak dana, serta adanya masalah politik yang mengakibatkan para investor menjual sebagian atau seluruh sahamnya, sehingga menyebabkan unit penyertaan saham mengalami kekurangan dana. 3. Risiko Perubahan Politik dan Ekonomi Pada dasarnya investasi pasar modal dalam bentuk uang sangat berpengaruh terhadap perubahan politik dan ekonomi. Investasi pasar modal xxv

10 seperti Reksa Dana juga tidak terlepas dari risiko gejolak politik dan menurunnya tingkat ekonomi, hal ini akan berdampak negatif terhadap aset Reksa Dana. Sehingga menimbulkan keraguan serta kebingungan pemodal dalam mempertahankan asetnya, kemudian pemodal menjual sahamnya kepada unit penyertaan aset atau manajer investasi. 4. Risiko Pasar dan Globalisasi Menurunnya kinerja pasar menyebabkan perubahan kondisi pasar yang terjadi secara perlahan atau cepat baik di dalam negeri maupun diluar negeri. Perubahan yang terjadi di dalam negeri di akibatkan oleh rendahnya jumlah investor dan keadaan ekonomi yang kurang stabil, sehingga banyak investor yang menjual saham. Sementara perubahan yang terjadi diluar negeri diakibatkan oleh menurunya harga saham dan memberikan dampak terhadap pasar modal di dalam negeri. Untuk itu pemodal perlu mengetahui perkembangan transaksi efek yang terjadi dipasar modal indonesia juga pasar modal didunia dalam beberapa tahun ke depan guna untuk menghindari risiko dari pasar dan globalisasi yang mungkin terjadi. 5. Risiko Terkait Peraturan Adanya peraturan yang ketat dalam mengelola aset Reksa Dana berfungsi untuk melindungi aset para pemodal dari para pelaku yang ingin melakukan kecurangan, dapat menghambat manajer investasi dalam mengelola aset Reksa Dana. Hambatan ini berupa pembatasan jumlah investasi oleh pemodal, sehingga jumlah dana yang dikelola juga terbatas, walaupun dalam kenyataannya sebagian pemodal ingin melakukan investasi yang lebih besar dari jumlah yang sudah ditentukan. xxvi

11 6. Risiko aktivitas Lembaga-lembaga Terkait Reksa Dana Pihak-pihak yang terkait dalam Reksa Dana seperti manajar investasi, bank kustodian, agen penjual Reksa Dana, dalam melakukan kegiatannya terjadi kesalahan atau melakukan kecurangan akan menimbulkan kerugian pada pemodal. Oleh karena itu pemodal juga perlu memperhatikan kinerja pengelolaan Reksa Dana untuk mengurangi risiko yang akan terjadi Membeli Reksa Dana Dalam berinvestasi investor perlu memperhatikan kinerja dari manajer investasi dalam mengelola investasi dan juga harus hati-hati dalam memilih jenis investasi yang akan dibeli. Dalam membeli Reksa Dana biasanya investor harus mengisi formulir pembelian dengan melampirkan dokumen, seperti identitas diri (ktp) untuk investor individu, sedangkan untuk perusahaan dengan melengkapi akta perusahaan. Data yang sudah terpenuhi secara lengkap akan di kirim kepada manajer investasi, kemudian pembayaran pembelian Reksa Dana dilakukan dengan cara transfer kepada bank kustodian yang telah di unjuk Cara Penjualan Kembali dan Pengalihan Dana Investasi Investasi dalam Reksa Dana, investor dapat mencairkan dana investasinya dengan cara menjual kembali sahamnya kepada penerbit unit penyertaan saham. Adapun hal yang mendorong pemilik saham menjual sahamnya kepada unit penyertaan adalah karena pemilik dana membutuhkan dana yang cepat untuk kebutuhannya sehingga harus dijual sebagian atau seluruh sahamnya. Pemilik dana juga ingin menambah atau memindahkan jenis investasinya kepada jenis investasi yang lain, misalnya saham di pindahkan menjadi obligasi dan juga dipicu oleh pendapatan yang diterima oleh pemilik saham tidak sesuai dengan xxvii

12 harapannya serta adanya isu negatif yang mengakibatkan pemilik saham harus menjual sahamnya. Adapun beberapa prosedur penjualan kembali Unit Penyertaan dan Pengalihan menurut Pratomo (2001: 101) antara lain: 1. Dalam Peraturan Bapepam dinyatakan pembayaran atas penjualan dilakukan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah diterima permohonan penjualan, dan pembayaran akan dilakukan dengan cara transfer ke rekening pemilik saham. 2. Perhatikan besarnya biaya penjualan kembali. Sebelum melakukan penjualan perlu diperhatikan biaya untuk penjualan dalam meminimalkan kerugian. 3. Jika investor melakukan pengalihan, biaya pengalihan umumnya lebih kecil daripada biaya penjualan kembali atau biaya pembelian dan hanya diterapkan satu kali. 4. Adapun batas waktu penerimaan permohonan penjualan kembali dan pengalihan umumnya pukul 13.00, yang akan diproses dengan harga per unit pada penutupan hari yang bersangkutan. 5. Manager Investasi mempunyai wewenang dalam menutup rekening investor, apabila investor memiliki jumlah saham dibawah batas yang ditentukan serta mengembalikan saldo kembali kepada pemilik saham. 6. Dalam penjualan saham kembali, manajer investasi berhak dalam membatasi jumlah saham yang akan di jual, misalnya hingga 20 % dari Nilai Aktiva Bersih (NAB). Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pencairan dana pada waktu yang sama dengan investor lainnya. Dalam menjual Reksa Dana dapat dilakukan dengan cara pemilik saham harus mengkonfirmasi kepada penerbit unit penyertaan dengan cara mengisi xxviii

13 formulir penjualan yang telah disediakan oleh manajer investasi, kemudian manajer investasi akan melakukan pembayaran dengan cara transfer kepada rekening pemilik saham selambat-selambatnya 7 hari setelah pernyataan penjualan dibuat Pengelola Reksa Dana Dalam berinvestasi pada Reksa Dana pengelola dikenal dengan manajer investasi dan bank kustodian. Manajer investasi bertanggung jawab terhadap kegiatan investasi, mengelola investasi, memantau kondisi pasar, mengambil keputusan, melakukan tindakan yang dibutuhkan dan membantu pemodal dalam memilih jenis investasi yang lebih cocok dibeli. Jenis investasi yang di pilih akan memberikan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda. Manajer investasi adalah pihak yang terkait langsung dalam pengelolaan suatu portofolio Reksa Dana dan pihak yang sangat strategis untuk memberikan keuntungan bagi nasabah, yang kegiatan sehari-harinya adalah membuat strategi agar dana yang terkumpul dapat tumbuh berkembang seperti yang diinginkan pemodal. Sedangkan bank kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Biaya-biaya Dalam Reksa Dana Sebelum berinvestasi di Reksa Dana, investor perlu memperhatikan biaya yang dikenanakan pada Reksa Dana. Adapun jenis biaya dalam mengelola Reksa Dana dibagi dalam beberapa kelompok (Situmorang, 2010:61). xxix

14 1) Biaya yang dibebankan kepada Reksa Dana Jasa manajer investasi Jasa bank kustodian Jasa untuk profesi akuntan publik, notaris, dan konsultan hukum setelah pernyataan pendaftaran reksa dana tersebut dianggap efektif oleh Bapepam. Biaya operasional yaitu biaya transaksi efek (saham atau obligasi) dan juga registrasi efek dan biaya administrasi pembuatan dan pengiriman prospektus serta biaya pajak. 2) Biaya yang dibeban kepada manajer investasi Biaya administrasi pendirian Reksa Dana Biaya pemasaran dan biaya percetakan berbagai formulir administrasi. 3) Biaya yang menjadi beban pemilik unit penyertaan (pemodal) antara lain: Biaya pembelian (subscription fee) untuk membeli unit penyertaan Reksa Dana Biaya penjualan kembali (redemption fee) unit penyertaan Reksa Dana Biaya pertukaran atau pengalihan. Biaya ini timbul apabila pemegang unit penyertaan Reksa Dana ingin menukarkan unit penyertaan Reksa Dana 2.2 Kepercayaan (trust) Kepercayaan adalah kesedian satu pihak bergantung pada sejumlah faktor antar pribadi dan antar organisasi, seperti kompetensi, integritas, kejujuran, dan kebaikan hati perusahaan (Kotler, 2009: 219). Arti lain dari pernyataan diatas bahwa rasa percaya nasabah terhadap perusahaan dapat terjadi karena nasabah xxx

15 mempunyai harapan yang baik terhadap perusahaan dan menganggap perusahaan dapat memberikan yang terbaik kepada nasabahnya. Misalnya dalam memberikan informasi yang jelas dan akurat sesuai dengan kenyataannya, solusi penanganan masalah, kebaikan hati, dan memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah. Adapun pelayanan yang baik menurut Kasmir (2008: 34) adalah kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang sudah ditentukan, kemampuan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang dimilikinya Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah suatu tindakan yang diharapkan nasabah dari pihak lain (perusahaan) bahwa perusahaan dapat mengurangi risiko ketidakpastian terhadap keputusan yang diambil, bahwa perusahaan akan memberikan yang terbaik kepada nasabah berupa keuntungan, menjaga kerahasian dan bertanggung jawab kepada nasabah. Adapun beberapa elemen penting dari kepercayaan menurut Barnes (2003: 149) antara lain: 1. Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan tindakan masa lalu. Hal ini dapat terjadi karena nasabah sudah menjadi nasabah terlebih dahulu atau nasabah mendapat informasi yang baik dari keluarga, rekan kerja, dll bahwa perusahan tersebut mempunyai citra positif. 2. Watak yang diharapkan dari partner, seperti dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Maksudnya calon nasabah yakin bahwa perusahaan mitra bisnisnya dapat memberikan pelayan pemecahan masalah yang baik. 3. Kepercayaaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam risiko. Adanya rasa percaya sehingga nasabah berani mengambil risiko dan xxxi

16 percaya perusahaan akan mengurangi keraguan dalam mengambil keputusan, walaupun dalam segala keputusan atau tindakan yang diambil akan mengalami risiko, 4. Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri partner. Adapun rasa percaya nasabah terhadap perusahaan karena nasabah menganggap perusahaan akan menjaga kerahasian dan bertanggung jawab. Adapun dimensi kepercayaan menurut Kotler (2009: 220) terdiri atas: a. Transparan: informasi, penuh jujur b. Kualitas produk/jasa: produk dan jasa terbaik untuk memenuhi harapan c. Insentif: insentif diselaraskan sehingga karyawan mempercayai dan memenuhi diri mereka sendiri d. Perbandingan produk dan nasihat: membandingkan produk pesaing secara jujur dan komunitas kompherehensif e. Advokasi / pervasif: semua fungsi bekerja untuk membangun kepercayaan Timbulnya rasa percaya yang dimiliki nasabah terhadap perusahaan dapat didorong oleh adanya citra positip dari perusahaan. Tanpa citra yang positif maka kepercayaan yang sedang dan akan dibangun tidak akan efektif (Kasmir, 2004: 216). Adapun citra positif ini dapat dibangun melalui kualitas produk, kualitas pelayanan dan kualitas keamanan, sehingga akan timbul minat nasabah untuk melakukan transaksi, dapat menghasilkan hubungan kerja sama yang baik dan perusahaan akan mendapatkan keuntungan. hal ini penting diperhatikan perusahaan untuk menarik minat masyarakat. xxxii

17 2.3 Suku Bunga Suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentu persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman (Karl, 2001: 635). Sedangkan menurut Kasmir (2008: 131) bunga pada perusahaan dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya Berdasarkan uraian di atas suku bunga dapat diartikan sebagai harga dari balas jasa atas jasa yang diberikan kepada pihak lain dalam waktu tertentu. Adapun kegunaan daripada bunga bagi perusahaan adalah untuk memberikan rangsangan, daya tarik bagi nasabah yang telah memiliki dana dan menyimpan uangnya baik dalam bentuk tabungan atau dalam bentuk investasi, seperti bunga deposito, bunga tabungan, dll. Tetapi apabila bunga tinggi, masyarakat akan lebih senang menyimpan dananya atau melakukan investasi di bank atau lembaga keuangan lainnya daripada untuk di konsumsi, begitu juga dengan sebaliknya. Akan tetapi suku bunga juga akan mengalami perubahan nilai yang pergerakannya dilaporkan melalui media informasi, akibatnya menimbulkan pengaruh terhadap nasabah untuk mengambil keputusan, apakah sebaiknya membeli obligasi atau tidak. Faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga menurut Kasmir (2008: 132) antara lain: a. Kebutuhan Dana xxxiii

18 Apabila perusahaan kekurangan dana maka perusahaan menaikkan bunga agar memancing minat nasabah untuk menyimpan uang hingga dana yang dibutuhkan terpenuhi. b. Persaingan Dalam perbankan umumnya untuk menarik minat nasabah dilakukan dengan memainkan suku bunga sebagai harga produk jasa untuk mendapatkan pesaing. Begitu juga perusahaan untuk memenangkan persaingan dari perusahaan lain, biasanya dengan memainkan harga untuk mendaptkan nasabah. c. Kebijakan Pemerintah Dalam menjaga persaingan yang secara sehat pemerintah menetapkan batasan suku bunga melalui Bank Indonesia. d. Target Laba Yang Diinginkan Sesuai dengan target yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka tingkat suku bunga juga ikut besar dan sebaliknya. e. Jangka Waktu Semakin tinggi jangka waktu pinjaman maka akan semakin tinggi pula tingkat suku bunganya karena semakin tinggi resikonya dan sebaliknya. f. Kualitas Jaminan Semakin likuid nilai jaminan maka semakin rendah pula tingkat suku bunga yang diberikan karena semakin mudah untuk dicairkan apabila terjadi masalah. g. Reputasi Perusahaan Reputasi perusahaan yang baik akan mengurangi ketidakpastian risiko. xxxiv

19 h. Produk Yang Kompetitif Produk yang kompetitif maka bunga yang diberikan bank lebih tinggi karena produk yang dibiayai kurang laku dipasaran. i. Hubungan Baik Dengan keaktifan nasabah sehingga terjalin hubungan yang baik, maka bunganya juga lebih tinggi disbanding dengan nasabah yang kurang aktif. j. Jaminan Pihak Ketiga Dimana pihak ketiga biasanya adalah nasabah yang aktif 2.4 Lokasi Dalam penentuan lokasi perusahaan sangat di perlukan kehati-hatian, hal ini dianggap sangat penting dalam menghemat biaya yang akan dikeluarkan. Penentuan lokasi juga diharapkan dapat medekatkan hubungan perusahaan, misalnya karyawan dengan nasabah. Lokasi adalah tempat dimana produk dan jasa disediakan dan dimanfaatkan oleh nasabah. Lokasi yang strategis sangat diperlukan untuk menumbuhkan minat nasabah dan memudahkan urusan nasabah dengan perusahaan. Selain penetuan lokasi, diperlukan juga penentuan tata letak (lay-out) serta tata letak kantor di dalam (in-door) guna untuk menjaga kenyaman nasabah serta mengurangi kebosanan dalam melakukan transaksi. Menurut Kasmir (2004: 207) terdapat beberapa pertimbangan dalam menetukan suatu lokasi. Teknik penentuan lokasi digunakan untuk menghitung kelayakan lokasi perusahaan. Adapun beberapa aspek penentuan lokasi antara lain: 1. Jenis usaha yang di jalankan 2. Dekat dengan pasar xxxv

20 3. Dekat dengan tenaga kerja 4. Tersedia sarana dan prasarana seperti transportasi, listrik, dll 5. Dekat dengan pemerintahan 6. Dekat dengan lembaga keuangan 7. Kemudahan untuk ekspansi 8. Adat istiadat, budaya, sikap masyarakat 9. Hukum yang berlaku Adapun beberapa tujuan dalam penentuan lokasi (Wahjono, 2010:127), antara lain: 1. Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan memudahkan pencapaiannya ( aksesibilitas ). Maksud aksesibiltas adalah kemudahan dalam menjangkau lokasi. Kemudahan ini membantu nasabah dalam segala urusan ke perusahaan. Misalnya seperti kemudahan dalam menuju lokasi kantor dengan banyak dilewati angkutan umum. 2. Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan jejaring teknologi. Dengan teknologi canggih yang dimilki perusahaan akan memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan mempercepat urusan. Hal ini juga sangat membantu karena dapat menghemat waktu. 3. Lokasi memungkinkan perusahaan menata kantor dan tata letak dengan leluasa. Maksudnya dengan penataan tata ruang kantor secara efektif dapat menimbulkan kenyaman dan kepusan nasabah dalam memanfatkan produk dan jasa perusahaan. Keamanan serta kemudahan dalam parkir kenderaan. xxxvi

21 4. Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian yang efektif sekaligus efesien. Antrian terutama pada jam kerja sibuk sehingga mengurangi kebosanan nasabah pada saat terjadi transaksi. 5. Memudahkan tenaga kerja penggerak kantor dalam mencapai tujuannya. Hal ini dapat menentukan kualitas tenaga kerja serta mempermudah karyawan dalam melayani nasabah dengan baik dari berbagai gangguan yang mungkin terjadi. xxxvii

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, pasar modal di Indonesia pada saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, pasar modal di Indonesia pada saat ini masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, pasar modal di Indonesia pada saat ini masih terbilang baru, apabila dibandingkan dengan pasar modal yang ada di negara yang sudah maju. Pemodal

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 14 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Reksa Dana Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 49, pengertian reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

Lebih terperinci

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pasar Modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA Inflasi Memproteksi nilai asset Meningkatkan nilai asset Mencapai impian 1996 2013 Hero granulated sugar 4 kg 1,700 6,800 Rinso

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * ABSTRACT There are various types of investment instruments that can be chosen by investors in accordance with

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di masa sekarang ini banyak orang berpikir untuk investasi. Banyak juga orang mengatakan investasi tanpa jelas dan mengerti apa itu investasi dan apa contoh

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N :

M E M U T U S K A N : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi di Indonesia yang dapat menjadi penggerak perekonomian nasional melalui peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH SESI 13: Reksadana Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Definisi Inggris unit Trust unit (saham) kepercayaan Amerika mutual fund dana bersama Jepang investment fund pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA 2.1. Sejarah Reksadana Reksadana mulai diperkenalkan di Indonesia ketika PT. Danareksa didirikan oleh pemerintah untuk pertama kalinya tahun 1976 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Simak sebentar lagi. copyright www.duwitmu.com 1 Cara Investasi REKSADANA www.duwitmu.com situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright www.duwitmu.com 2 Mengapa Reksadana

Lebih terperinci

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh: REKSADANA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang Disusun Oleh: Fitria Mayasari Evi Atikah Sari Arif Puji Utomo B.241.09.0051 B.241.10.0017 B.241.10.0047 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

PT Phillip Sekuritas Indonesia

PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia berdiri pada tahun 1989 dan merupakan sekuritas ritel asing tepercaya di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Phillip Sekuritas Indonesia merupakan

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi KTSP & K-13 ekonomi K e l a s XI PASAR MODAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami karakteristik pasar modal. 2. Memahami

Lebih terperinci

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. 2 Fungsi Pasar

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin berkembang saat ini. Salah satu upaya menarik minat investor domestik di pasar modal dapat dilakukan

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP- 38 /PM/2003 Peraturan Nomor II.F.14 TENTANG PEDOMAN UJI KEPATUHAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka memberikan

Lebih terperinci

REKSA DANA. Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan.

REKSA DANA. Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Definisi: REKSA DANA Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Menurut UU No 8 Tahun 1995 Suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun

Lebih terperinci

Aprisya Falahearlya. Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Reksadana (Mutual Fund) By : Aprisya Falahearlya

Aprisya Falahearlya. Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Reksadana (Mutual Fund) By : Aprisya Falahearlya Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Reksadana (Mutual Fund) By : Aprisya Falahearlya Pengertian Reksa Dana Menurut UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk

Lebih terperinci

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM Keterangan Penting Informasi berikut ini dipersiapkan untuk keperluan penyajian secara umum. Informasi ini tidak ditujukan bagi keperluan investasi, keadaan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak langsung. Investasi langsung artinya adalah investor dapat memilih langsung

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin berkembang saat ini. Salah satu upaya menarik minat investor domestik di pasar modal dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund manager), memilih berbagai jenis investasi yang ada ke dalam portfolionya dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Namun dalam dunia yang sebenarnya

Lebih terperinci

BERKENALAN DENGAN REKSA DANA (2)

BERKENALAN DENGAN REKSA DANA (2) BERKENALAN DENGAN REKSA DANA (2) Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 667/XIII Sebetulnya apa saja keunggulan reksa dana dibanding jenis investasi lainnya? 1. Yang pertama, Anda yang belum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Struktur Pasar Modal Indonesia Menteri Keuangan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK) Bursa Efek (BEI) Lembaga Kliring dan Penjamin (KPEI) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI)

Lebih terperinci

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr Pasar Modal A. PENDAHULUAN Pasar modal (capital market) atau bursa efek adalah pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam bentuk jual-beli surat berharga. B. PRODUK

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Simak sebentar lagi. copyright www.duwitmu.com 1 Cara Investasi REKSADANA www.duwitmu.com situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright www.duwitmu.com 2 Mengapa Reksadana

Lebih terperinci

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang

Lebih terperinci

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL)

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL) INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL) Oleh: DEDEN MULYANA Disampaikan pada Seminar Bulanan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi 15 Mei 2013 Pendahuluan Investasi

Lebih terperinci

Rencana Perubahan KIK dan Prospektus Reksa Dana Aberdeen Dana Pendapatan Riil Oktober 2016

Rencana Perubahan KIK dan Prospektus Reksa Dana Aberdeen Dana Pendapatan Riil Oktober 2016 Rencana Perubahan KIK dan Prospektus Reksa Dana Aberdeen Dana Pendapatan Riil Oktober 2016 MATRIKS RENCANA PENAMBAHAN DAN PERUBAHAN PADA KIK DAN PROSPEKTUS I Perubahan Kebijakan Pembagian Hasil Investasi

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

PENGENALAN & PERKEMBANGAN TERKINI INDUSTRI REKSA DANA

PENGENALAN & PERKEMBANGAN TERKINI INDUSTRI REKSA DANA PENGENALAN & PERKEMBANGAN TERKINI INDUSTRI REKSA DANA Edukasi Wartawan Malang, 27 Januari 2015 AGENDA 1. Industri Reksa Dana 2. Data Industri Reksa Dana 3. Pengembangan Industri Reksa Dana MEKANISME KEGIATAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan

Lebih terperinci

Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)

Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD) Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD) Pengetahuan Dasar Mengenai Reksa Dana Oleh : Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SS, SAP, SStat, MT, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP,, Aff.WM, BKP,

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi adalah bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, di mana di dalamnya terkandung

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas atau efek yang ada, di mana dan bagaimana mereka diperjualbelikan. Proses

Lebih terperinci

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA 2.1. Latar Belakang Go Public Pesatnya perkembangan dunia usaha menimbulkan persaingan yang ketat di antara para pelaku usaha. Setiap perusahaan berlomba-lomba

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 06 /PM/2004 TENTANG LAPORAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 06 /PM/2004 TENTANG LAPORAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 06 /PM/2004 TENTANG LAPORAN REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas keterbukaan dan efektifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti zaman sekarang, perkembangan ekonomi semakin kompleks sehingga memunculkan beragam alternatif dalam berinvestasi. Investasi adalah suatu

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan berinvestasi seorang investor dihadapkan pada dua hal yaitu return (imbal hasil) dan risiko. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Reksa Dana Apa sebenarnya reksadana itu? Beberapa definisi di bawah ini akan menjelaskannya : Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR : KEP- 22 /PM/2004 TENTANG PEDOMAN BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR : KEP- 22 /PM/2004 TENTANG PEDOMAN BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR : KEP- 22 /PM/2004 Peraturan Nomor IX.C.6 TENTANG PEDOMAN BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM REKSA DANA KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

Lebih terperinci

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM REKSADANA

BAB II GAMBARAN UMUM REKSADANA BAB II GAMBARAN UMUM REKSADANA 2.1. Sejarah Pasar Modal Indonesia Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 177/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

INSTITUSI. Nama : Kode Nasabah :

INSTITUSI. Nama : Kode Nasabah : INSTITUSI Nama : Kode Nasabah : NASABAH BADAN HUKUM/INSTITUSI Mohon pilih [ ]yang sesuai Nama Domisili : Lokal Indonesia Foreign- Country : No. Domisili : Berlaku Hingga : Jenis Usaha : Dana Pensiun Asuransi

Lebih terperinci

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA Daftar Isi Pengantar 3-4 Produk Bank 5 Mengapa kita perlu Berinvestasi? 6 Produk Investasi Pasar Modal - Saham 7 Produk Investasi

Lebih terperinci

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang

Investasi. Filosofi Investasi. Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Investasi Filosofi Investasi Menunda/mengurangi konsumsi hari ini untuk mendapatkan keuntungan di masa datang Macam Investasi Investasi Aktiva Berwujud Aktiva Finansial Investasi di Aktiva Berwujud Tanah

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN Menimbang SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 43/BL/2008 TENTANG REKSA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM Saham Sebagai Pilihan Investasi Saham merupakan salah satu surat berharga yang diperjualbelikan di dalam pasar modal. Saham merupakan bukti kepemilikan atau penyertaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi 1) Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar

Lebih terperinci

-2-1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan:

-2-1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: Yth. 1. Manajer Investasi; 2. Agen Penjual Efek Reksa Dana; 3. Bank Kustodian; 4. Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia; dan 5. Asosiasi Bank Kustodian Indonesia; di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS

Lebih terperinci

deden08m.com Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., M.Si. 1

deden08m.com Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., M.Si. 1 deden08m.com Prof. Dr. H. Deden Mulyana, SE., M.Si. 1 SEJARAH LAHIRNYA REKSA DANA 1822 Mulai dikenal di Belgia dengan bentuk Reksa Dana tertutup (closed-end fund) 1860 1920 Menyebar ke Inggris dan Skotlandia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reksa Dana sebagai salah satu alternatif pilihan investasi, karena didalam sebuah Reksa Dana saham misalnya, akan berisi sekian ratus jenis saham dari LQ 45,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegitan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar

Lebih terperinci

Reksa Dana. Pengertian Reksa Dana

Reksa Dana. Pengertian Reksa Dana Reksa Dana Pengertian Reksa Dana Unit trust dan Mutual fund atau Investment fund adalah istilah-istilah yang memiliki pengertian sama dengan Reksa Dana. Hal itu dapat dilihat darai pengertiannya dibawah

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar No.396, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Reksa Dana. Penjual. Agen. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5653) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan investasi yang semakin maju terutama investasi di pasar modal Indonesia menjadi salah satu alternatif investasi yang menguntungkan. Masyarakat

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM BAB III KEGIATAN PERBANKAN 1. KEGIATAN PERBANKAN 2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA 3. KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT 4. FUNGSI BANK SECARA SPESIFIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai pelaku bisnis dan usaha baru yang bermunculan sehingga

BAB I PENDAHULUAN. munculnya berbagai pelaku bisnis dan usaha baru yang bermunculan sehingga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi ini banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh berbagai pelaku bisnis dan usaha lainya karena banyaknya persaingan dan munculnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beragam isu membayangi, indeks Pasar Modal Indonesia sukses melewati semua ujian. Sepanjang 2012, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan kondisi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Anotasi. Naskah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini dapat dijadikan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nilai Aktiva Bersih Syariah merupakan indikator untuk menentukan harga beli maupun harga jual dari setiap unit penyertaan reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI MULTI ASET BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pasar modal mirip dengan pasar-pasar lainnya, dimana terjadi transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pasar modal mirip dengan pasar-pasar lainnya, dimana terjadi transaksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan yang penting bagi perekonomian suatu negara. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk meningkatkan peran pasar modal karena peranannya

Lebih terperinci

Bab 3 PENAWARAN UMUM DI PASAR PERDANA

Bab 3 PENAWARAN UMUM DI PASAR PERDANA Bab 3 PENAWARAN UMUM DI PASAR PERDANA 3.1. Pengertian Penawaran Umum Penawaran Umum (public offering) merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

LAMPIRAN. Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. LAMPIRAN Lampiran : Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah. FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Pada dewasa ini, manajer keuangan memegang peranan yang sangat penting. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund Makinta Growth Fund merupakan reksa dana yang dikelola oleh Makinta Securities. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Lebih terperinci