BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Data dan Informasi Data adalah apapun dan atau semua fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diprosesoleh sistem informasi, sedangkan informasi adalah data yang telah diaturdan diproses sehingga dapat memiliki arti (Romney,2000). Informasi dapat berupa dokumen, laporan, atau jawaban suatu pertanyaan. Dokumen merupakan catatan transaksi atau data perusahaan, sedangkan laporan merupakan informasi yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang baik. Terdapat enam karakteristik yang membuat informasi menjadi berguna dan berarti: 1. Relevant: informasi adalah relevant bila dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dalam membuat prediksi, atau memastikan, membenarkan perkiraan mereka. 2. Reliable: informasi adalah reliable bila bebas dari kesalahan atau bisa secara tepat menampilkan kejadian atau aktifitas organisasi. 3. Complete: informasi adalah complete apabila dapat mencakup aspekaspek penting dari kejadian atau aktifitas yang diukurnya. 4. Timely: informasi adalah timely bila dapat menyediakan tepat waktu bagi para pembuat keputusan untuk mengguanakannya dalam membuat keputusan. 8

2 9 1. Understandable: informasi ditampilkan dengan format yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pemakai. 2. Variable: informasi adalah variable bila dua orang yang berpengetahuan masing-masing menghasilkan informasi yang sama Basis Data Basis data dipakai dipakai untuk aplikasi sederhana sampai aplikasi rumit yang melibatkan beberapa pengguna. Oleh sebab itu basis data dibagi sesuai kopleksitasnya. Ada tiga model basis data, yaitu: 1. Database Stand-alone. Database stand-alone adalah basis data yang sangat sederhana karena disimpan di sistem file lokal dan mesin basis data mengakses pada mesin yang sama. Perancang basis data tidak perlu khawatir akan terjadinya konkurensi, karena basis data hanya dipakai untuk satu kali aplikasi. 2. Database File Share. Database file share mirip dengan database stand-alone, tetapi dapat diakses beberapa pengguna. Basis data ini akan mengalami masalah jika aplikasi memerlukan banyak perhitungan dan pada saat yang bersamaan ada beberapa bagian dalam perusahaan yang mengakses ke dalam basis data. 3. Database Client/Server. Database ini merupakan database level tertinggi. Basis data ini memerlukan perangkat khusus yaitu server yang dipakai untuk melayani sekelompok pengguna. Pada database file share, sistem akan terhenti

3 10 pada saat proses ini dikerjakan. Pada client/server database, komputer akan bertanya pada pengguna apa pengguna akan menunggu hasilnya atau akan mengerjakan pekerjaan lain sambil menunggu proses selesai Konsep Basis Data Database merupakan suatu koleksi bersama atas data yang terhubung secara logikal, dan penjabaran atas data, yang dibentuk untuk menjawab kebutuhan informasi sebuah organisasi. Database merupakan tempat penyimpanan yang besar yang dapat digunakan secara simultan oleh banyak departemen dan pengguna (Connolly,2002,p14-15). Basis data adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali (McLeod,2001,p258). Oleh karena itu digunakan direct access storage. Integrasi secara logikal dari record di beberapa file disebut konsep database. Dua tujuan utama konsep basis data: 1. Meminimalkan redudancy. 2. Diperolehnya data independen. Kemampuan untuk mengubah struktur data tanpa mengubah program untuk memproses data. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan spesifikasi data pada suatu tabel yang secara fisik terpisah dari programnya. Program akan mereferensi tabel untuk mengakses data. Perubahan struktur data hanya dilakukan satu kali pada tabel.

4 Database Management System (DBMS) Menurut Connolly dan Begg (2002, p16) sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, dan memelihara basis data dan juga menyediakan akses yang terkontrol ke basis data tersebut. Database Management System (DBMS) adalah suatu sistem software yang memungkinkan user untuk menentukan, menciptakan, merawat, dan mengontrol pengaksesan terhadap suatu basis data. DBMS merupakan software yang berinteraksi dengan program aplikasi dan basis data. Komponen-komponen DBMS adalah sebagai berikut : Hardware Dibutuhkan untuk menjalankan DBMS dan aplikasi, berupa PC, mainframe, dan jaringan komputer. Software Meliputi software DBMS, software aplikasi, dan sistem operasi dan juga sistem jaringan jika dalam pengunaannya menggunakan jaringan. Data Komponen yang terpenting dan juga merupakan komponen penghubung antara komponen hardware dan software dengan komponen prosedur dan orang. Prosedur Instruksi dan aturan yang mengatur perancangan dan penggunaan basis data.

5 12 Orang Semua orang yang terlibat dalam sistem seperti DBA, programmer, aplikasi, pengguna akhir, dll. Setiap pengguna basis data memerlukan bahasa pemrograman yang dapat dipakai sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Dalam basis data secara umum dikenal dua bahasa, yaitu: 1. Data Definition Language (DDL): bahasa yang dipakai untuk menjelaskan objek dari basis data. DDL dipakai untuk mendefinisikan kerangka basis data (berorientasi pada tipe pada objek basis data). 2. Data Manipulation Language (DML): bahasa yang dipakai untuk memanipulasi objek data dari basis data. DML dipakai untuk operasi terhadap isi basis data. Beberapa fasilitas yang disediakan dalam DBMS, yaitu : DBMS memungkinkan user untuk menentukan suatu basis data, biasanya menggunakan Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan user untuk menspesifikasikan tipe dan struktur data serta batasan-batasan data yang akan disimpan dalam basis data. DBMS memungkinkan user / admin untuk melakukan insert, update, delete, retrieve terhadap data-data yang ada dalam basis data melalui Data Manipulation Language (DML). DML menyediakan suatu fasilitas umum bagi data yang disebut query language.

6 13 DBMS menyediakan control terhadap pengaksesan suatu basis data, sistem keamanan yang memcegah user yang tidak berkepentingan mengakses suatu basis data. Keuntungan dari penggunaan DBMS, diantaranya : Mengurangi redudansi data. Data yang sama cukup disimpan sekali. Menghindari inkonsistensi. Redundasi berkurang sehingga update terhadap data hanya perlu dilakukan pada satu tabel saja, maka tabeltabel lain yang berhubungan akan ikut berubah. Pengaksesan data beberapa user dalam waktu yang sama. Integritas. Data yang tersimpan merupakan data yang akurat. Jaminan keamanan dengan pengaturan hak akses terhadap data. Standarisasi. Keseragaman dalam penyajian data. Meningkatkan aksesibilitas. User dapat memperoleh data yang diinginkan melalui query. Meningkatkan produktifitas. Tidak perlu menggunakan bahasa pemrograman yang sulit cukup menggunakan 4GL (4 th Generation Language). Meningkatkan pemeliharaan melalui data independence. Aplikasi dan basis data sehingga perubahan pada basis data merubah program aplikasi. Meningkatkan konkurensi. Pengaturan terhadap data yang diakses oleh beberapa user bersamaan sehingga integritas data tidak hilang.

7 14 Meningkatkan fasilitas back up dan recovery data The Database Development Lifecycle Menurut Thomas M. Connolly (2002, p284), tahapan-tahapan dalam Database Development Lifecycle adalah :

8 15 Database Planning System Definition Requirement Collection And Analysis DBMS Selection (Optional) Database Design Conceptual Database Logical Database Design Application Design Physical Database Design Prototyping (Optional) Implementation Data Conversion & Testing Maintenance Gambar 2.1. Database Lifecycle

9 16 Perencanaan Basis Data (Database Planning) Pada perencanaan basis data dilakukan suatu perencanaan mengenai bagaimana langkah-langkah yang ada dalam Database Delevopment Life Cycle dapat direalisasikan dengan seefektif dan seefisien mungkin. Definisi System (System Definition) Pada tahap ini dilakukan spesifikasi dan ditentukan batasan-batasan terhadap aplikasi basis data, user view, dan area aplikasinya. Suatu aplikasi basis data mungkin mempunyai beberapa view untuk user yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Requirement Collection and Analysis Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan dan analisa informasi mengenai bagian informasi yang didukung oleh aplikasi basis data, dan menggunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan user pada sistem yang baru. Ada tiga pendekatan dalam mengatur kebutuhan suatu aplikasi basis data dengan user view yang berbeda-beda, yaitu: a) Pendekatan Terpusat (Centralized Approach) Dengan pendekatan terpusat, kebutuhan setiap user digabung menjadi satu set kebutuhan untuk aplikasi basis data yang baru. b) Pendekatan Terintegrasi (View Integration Approach) Pada pendekatan ini kebutuhan setiap user digunakan untuk membangun model data terpisah untuk mempresentasikan user

10 17 view. Kemudian hasil dari model data digabungkan pada tahap perancangan basis data. c) Gabungan dari Pendekatan Terpusat dan Pendekatan Terintegrasi. Perancangan Basis Data (Database Design) Pada tahap perancangan basis data dilakukan proses perancangan terhadap basis data yang akan mendukung tujuan suatu perusahaan. Perancangan basis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu perancangan basis data secara konseptual, logikal, dan kemudian fisikal. Pemilihan Basis Data (DBMS Selection) Pada tahap ini dilakukan pemilihan DBMS yang cocok untuk mendukung aplikasi basis data. Tahap ini boleh merupakan tahapan optional dalam Database Development Life Cycle. Perancangan Aplikasi (Application Design) Pada tahap ini dilakukan perancangan user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses basis data. Prototyping Pada tahap ini dilakukan pembuatan model kerja aplikasi basis data yang memungkinkan perancang atau user untuk memvisualisasikan dan mengevaluasi bagaimana final sistem akan berfungsi dengan baik dan menarik. Tahapan ini juga merupakan tahapan optional dalam Database Development Life Cycle.

11 18 Implementation Pada tahap ini dibuat definisi basis data secara eksternal, konseptual, dan internal dan program aplikasi. Data Conversion and Loading Pada tahap ini dilakukan loading data dari sistem lama ke sistem yang baru. Testing Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi basis data apakah masih terdapat error dan sesuai dengan kebutuhan user. Operational Maintenance Setelah aplikasi basis data diimplementasikan pada suatu perusahaan, sistem harus dimonitor dan dipelihara secara terus-menerus. Jika diperlukan perubahan, maka dilakukan langkah-langkah sebelumnya pada Database Development Life Cycle dimulai dari langkah pertama Perancangan Basis Data Setelah membahas Database Development Life Cycle, sekarang akan dijelaskan lebih lanjut mengenai metode-metode perancangan basis data dimulai dari perancangan basis data secara konseptual, logikal, maupun fisikal Perancangan Basis Data Konseptual Pada perancangan basis data secara konseptual dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

12 19 a) Mengidentifikasi tipe entity yang dibutuhkan oleh view; b) Mengidentifikasi relasi yang terjadi antara entity-entity yang telah didefinisikan; c) Mengidentifikasi atribut-atribut yang berhubungan dengan entity dan relationship yang telah didefinisikan; d) Menentukan domain atribut; e) Menentukan atribut yang menjadi candidate key dan primary key pada tiap entity; f) Menggunakan konsep enhanced modelling seperti specialization, generalization, aggregation, dan composition untuk entity yang ada jika diperlukan. Langkah ini merupakan langkah optimal; g) Menghilangkan redundant relationship; h) Memeriksa kembali model konseptual yang telah dibuat, apakah sudah mendukung transaksi yang dibutuhkan pada view; i) User melakukan review terhadap model konseptual yang telah dibuat, untuk memastikan bawa model yang dibuat merupakan representasi dari view yang akan dibuat Perancangan Basis Data Logikal Setelah merancang basis data konseptual, langkah berikutnya yang akan dilakukan adalah merancang basis data logikal. Langkahlangkah yang dilakukan dalam perancangan. Basis data logikal ada dua, yaitu membangun dan memvalidasi model data logikal bagi masingmasing view dan model data logikal globalnya. Tahap-tahap yang

13 20 dilakukan dalam membangun dan memvalidasi model data logikal bagi masing-masing view adalah: 1) Menghilangkan fitur-fitur yang tidak kompatibel (compatible) dengan model relasional, diantaranya menghilangkan many-to-many binary relationship types, many-to-many recrusive relationship types, relasi kompleks, dan menghilangkan atribut yang multi-valued; 2) Menurunkan relasi untuk model data logikal dengan cara: Membuat relasi antara strong entity yang ada. Untuk atribut composite seperti nama, cantumkan yang penting saja seperti fname (nama depan) dan lname (nama belakang); Untuk weak entity types, primary key-nya diturunkan dari setiap owner entity; Untuk one-to-many binary relationship, entity yang ada di satu sisi ditentukan sebagai parent entity dan sisi yang lain sebagai child entity; Untuk one-to-one binary relationship, apabila terdapat mandatory participation pada kedua sisi, gabungkan entity yang terlibat menjadi satu tabel dan pilih salah satu primary key dari entity asalnya menjadi primary key pada tabel yang baru dan primary key yang lainnya digunakan sebagai alternate key. Apabila terdapat mandatory participation pada sisi pertama, maka yang harus dilakukan adalah menentukan entity parent dan child dari kedua tabel. Primary key pada tabel parent akan menjadi primary

14 21 key juga di tabel child. Dan apabila terjadi optional participation pada kedua sisi, maka harus ditentukan primary key dari tabel mana yang akan di-copy ke tabel lain yang berhubungan; Untuk superclass / subclass relationship types, identifikasi entity superclass sebagai parent entity dan entity subclass sebagai parent entity; Untuk many-to-many binary relationship types, buat sebuah tabel untuk mempresentasikan relationship dan beberapa atribut yang menjadi bagian dari relationship tersebut. Letakkan primary key dari entity-entity yang berhubungan ke tabel yang baru sebagai foreign key. Foreign key tersebut juga akan menjadi primay key pada tabel yang baru; Untuk relasi kompleks, buat sebuah tabel yang mempresentasikan relationship dan beberapa atribut yang menjadi bagian dari relationship tersebut. Kemudian letakkan primary key dari entityentity yang berelasi kompleks ke dalam tabel yang baru dibuat sebagai foreign key. Foreign key yang mewakili relasi many, misalnya 0 * atau 1 * akan membentuk primary key juga pada tabel yang baru; Untuk atribut multi-valued, buat sebuah tabel yang mempresentasikan atribut multi-valued dan primary key dari tabel yang lama menjadi foreign key pada tabel yang dibuat. 3) Membuat normalisasi terhadap tabel-tabel yang belum normal.

15 22 4) Memastikan bahwa model logikal yang dibuat dapat mendukung kebutuhan view. 5) Menentukan batasan-batasan seperti data yang dibutuhkan, batasan atribut domain, entity integrity, referential integrity, dan enterprise constraint. User melakukan review terhadap model logikal yang telah dibuat, untuk memastikan bahwa model yang dibuat merupakan representasi dari view yang akan dibuat. Kemudian langkah selanjutnya adalah merancang dan memvalidasi model data logikal global dengan mengkombinasikan model data logikal yang telah dibuat. Tahap-tahap yang dilakukan dalam merancang dan memvalidasi model data logikal global adalah : 1) Menggabungkan model data logikal lokal menjadi model data logikal global dengan cara: Review nama dan isi setiap entity beserta candidate key dari entity tersebut; Review nama dan isi foreign key pada tiap entity; Gabungkan entity-entity yang ada pada model data logikal local; Masukkan (tanpa penggabungan) entity yang unik pada tiap model data logikal global; Gabungkan relationship / foreign key model data logikal local; Masukkan (tanpa penggabungan) relationship / foreign key yang unik pada setiap model data logical lokal;

16 23 Cek apakah masih ada missing entity atau relationship / foreign key; Cek foreign key; Cek integrity constraint; Gambarlah ERD globalnya; Update dokumentasi yang telah dibuat. 2) Validasi model data logikal global menggunakan teknik normalisasi untuk memastikan model data yang dibuat mendukung kebutuhan user; 3) Cek perkembangan di masa yang akan datang untuk menentukan apakah ada perubahan yang signifikan di masa yang akan datang untuk memastikan bahwa model data logikal yang dibuat dapat mengakomodasi perubahan tersebut; 4) Review model data logikal global dengan user untuk memastikan bahwa model data logikal yang dibuat merupakan representasi perusahaan yang sebenarnya Perancangan Basis Data Fisikal Perancangan basis data fisikal dilakukan untuk menterjemahkan model data logikal global bagi DBMS target. Tujuannya adalah untuk membuat skema basis data relasional dari model data logikal global sehingga dapat diimplementasikan pada DBMS target. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perancangan basis data fisikal yaitu :

17 24 1) Menterjemahkan model data logikal global bagi DBMS target. Dalam menterjemahkan model data logikal ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu: Merancang tabel-tabel untuk memutuskan bagaimana cara mempresentasikan tabel-tabel pada model data logikal global dalam DBMS target. Merancang representasi data yang diturunkan untuk memutuskan bagaimana mempresentasikan data turunan pada model data logikal global dalam DBMS target. Merancang enterprise constraint bagi DBMS target. 2) Merancang representasi fisik basis data untuk meningkatkan efisiensi penyimpanan data. Tingkat efisiensi penyimpanan data dipengaruhi oleh throughput transaksi, waktu respon, dan disk storage. Langkahlangkah yang dilakukan dalam merancang representasi fisik basis data yaitu: Menganalisa transaksi untuk mengetahui fungsionalis transaksi pada basis data dan menganalisa transaksi-transaksi penting. Caranya dengan mapping semua path transaksi ke tabel-tabel atau relasi, menentukan tabel mana yang sering diakses oleh transaksi, dan menganalis data-data transaksi yang terlibat pada tabel tersebut; Memilih organisasi file untuk menentukan organisasi organisasi file yang efisien bagi setiap tabel atau relasi. Cara pemilihan

18 25 organisasi file yang efisien ada beberapa, diantaranya heap, hash, ISAM (Index Sequential Access Method), B*-tree, dan cluster; Memilih indeks untuk menentukan apakah penambahan indeks akan meningkatkan performa system; Memperkirakan disk space yang dibutuhkan oleh basis data. 3) Merancang user view yang telah didefinisikan pada saat pengumpulan dan analisi kebutuhan pada Database Development Life Cycle; 4) Merancang security measures bagi basis data sebagai spesifikasi dari tiap user. 5) Mempertimbangkan pengenalan terhadap pengontrolan redudansi untuk menentukan apakah pengontrolan redudansi yang dilakukan dengan teknik normalisasi akan meningkatkan performa sistem. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : Mengkombinasikan relasi one-to-one. Menduplikasi foreign key dalam relasi one-to-many untuk mengurangi join. Memperkenalkan kembali repeating groups. Menggabungkan tabel look up dengan tabel dasar. Membuat ekstrak tabel-tabel. Memonitor sistem operasional dan meningkatkan performa sistem untuk memperbaiki rancangan yang telah dibuat atau merefleskikan perubahan kebutuhan.

19 26 6) Memonitor sistem operasional dan meningkatkan performa sistem untuk memperbaiki rancangan yang telah dibuat atau merefleksikan perubahan kebutuhan Normalisasi Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam organisasi Tujuan Normalisasi Tujuan normalisasi yaitu : Untuk menghilangkan kerangkapan data Untuk mengurangi kompleksitas Untuk mempermudah pemodifikasian data Proses Normalisasi Proses normalisasi yaitu : Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.

20 Tahapan Normalisasi Tahapan normalisasi merupakan sebuah three-step teknik yang menempatkan model data menjadi first normal form, second normal form, dan third normal form. Seperti berikut dibawah ini: Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group Bentuk Normal Pertama (1NF) Menghilangkan ketergantungan sebagian Bentuk Normal Kedua (2NF) Menghilangkan ketergantungan transitif Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional Entity Relationship Diagram Model Entity Relationship Adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship

21 Entity 1. Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata 2. Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis 3. Entity set dapat berupa : Obyek secara fisik : Rumah, Kendaraan, Peralatan Obyek secara konsep : Pekerjaan, Perusahaan, Rencana Atribut Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut. Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entity atau relationship. Jenis-jenis atribut : 1. Key Atribut yang digunakan untuk menentukan suatu entity secara unik. 2. Atribut Simple Atribut yang bernilai tunggal. 3. Atribut Multivalue Atribut yang memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity.

22 29 Gambar 2.2 Contoh Atribut Multivalue 4. Atribut Composite Suatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu. Gambar 2.3 Contoh Atribut Multisite

23 30 5. Atribut Derivatif Suatu atribut yang dihasilkan dari atribut yang lain. Tgl Lahir Umur Mahasiswa Gambar 2.4 Contoh Atribut Derivatif Relationship Relationship adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis. Dosen Mengajar Mahasiswa Gambar 2.5 Contoh Relationship Derajat dari relationship Menjelaskan jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu relationship, yaitu: Unary Degree (Derajat Satu) Pegawai Lapor

24 31 Binary Degree (Derajat Dua) Dosen Kerja Universitas Ternary Degree (Derajat Tiga) Dosen Kerja Universitas Universitas Gambar 2.6 Contoh Derajat Relationship Cardinality Ratio Constraint Menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entity dengan entity lainnya. Jenis Cardinality Ratio 1:1 Pegawai Milik Kendaraan p1 r1 k1 p2 r2 k2 p3 r3 k3 1 Direktur 1 Punya Kendaraan

25 32 1 : N / N : 1 Pegawai Kerja Departemen p1 r1 d1 p2 r2 d2 p3 r3 d3 p4 r4 N Dosen 1 Kerja Tugas M : N Pegawai Kerja Proyek p1 r1 p1 p2 r2 p2 p3 r3 p3 r4 M Dosen N Kerja Tugas Gambar 2.7 Contoh Cardinality Ratio Participation Constraint Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain.

26 33 Terdapat 2 macam Participation Constraint : Total Participation Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity lain. Dosen N 1 Punya Bagian Partial Participation Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan entity lain. Gambar 2.8 Contoh Participant Constraint Weak Entity Weak Entity adalah suatu entity dimana keberadaan dari entity tersebut tergantung dari keberadaan entity lain. Entity yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan hubungannya disebut Identifying Relationship. Weak Entity selalu mempunyai Total Participation constraint dengan Identifying Owner.

27 34 Kddosen. Nama. Dosen Mengajar Mahasiswa Gambar 2.9 Contoh Weak Entity Simbol-simbol ER-Diagram Ada beberapa simbol-simbol ER-Diagram, yaitu: Notasi Arti 1. Entity 2. Weak Entity 3. Relationship 4. Identifiying Relationship 5. Atribut 6. Atribut Primary key

28 35 7. Atribut Multivalue 8. Atribut Composite 9. Atribut Derivatif Gambar 2.10 ER Diagram Gambar 2.11 Contoh ER Diagram

29 Teori Khusus Pengertian Sistem Menurut O Brien (2003, p8), sistem adalah kumpulan elemen yang saling berinteraksi membentuk satu keseluruhan. Komponen komponen yang saling berhubungan bekerjasama mencapai satu tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam suatu proses transformasi yang terorganisir Pengertian Informasi Menurut McLeod (2001, p12), informasi data yang telah diproses, atau data yang telah memiliki arti tertentu bagi penggunanya. Menurut O Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah diubah menjadi suatu yang berarti dan konteksnya bermanfaat bagi pengguna Pengertian Sistem Informasi Menurut O Brien (2003, p7), sistem informasi adalah gabungan organisasi organisasi dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan sumber data yang dikumpulkan diubah menjadi informasi yang disebarkan dalam organisasi. Begitu juga dengan Laudon (2004, p4), sistem informasi secara teknik dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan komponen dikumpulkan, diproses, disimpan dan kemudian informasi disebarkan untuk membuat pendukung keputusan, koordinasi, dan pengaturan. Sistem informasi juga dapat membantu manajer dan pekerja menganalisa masalah, menggambarkan persoalan yang

30 37 kompleks dan membuat produk baru Pengertian Administrasi Pengertian administrasi dapat dilihat dalam pengertian sempit dan luas. Menurut Ulbert (1999), yang dikutip oleh Husein Umar (2004, p2), administrasi secara sempit didefinisikan sebagi penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal maupun external dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperolehnya kembali baik sebagian maupun menyeluruh. Pengertian administrasi secara sempit lebih tepat disebut tata usaha (clerical office, office work). Kegiatan tatausaha terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, yaitu penerimaan, pencatatan, pengklasifikasian, pengolahan, penyimpanan, pengetikan, penggadaan, dan pengiriman data dan informasi secara tertulis yang diperlukan oleh organisasi. Sedangkan administrasi secara luas menurut Ulbert (1999), yaitu dikutip oleh Husein Umar (2004, p2), telah mensistensikan dengan baik beberapa pendapat tentang administrasi berdasarkan unsur unsurnya Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

31 38 Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu : 1. Flowchart Sistem (System Flowchart) Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Dengan kata lain, flowchart ini merupakan deskripsi secara grafik dari urutan prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem. Flowchart system terdiri dari data yang mengalir melalui system dan proses yang mentransformasikan data itu. Data dan proses dalam flowchart sistem dapat digambarkan secara online (dihubungkan langsung dengan komputer) atau offline (tidak dihubungkan langsung dengan komputer, misalnya mesin tik, cash register atau kalkulator).

32 39 Pesanan Pembelian Masukkan Pesanan Pembelian Informasi Pesanan Pembelian Tentukan Jumlah Pesanan Laporan Jumlah Pesanan Keluarkan Pesanan Gambar 2.12 Contoh System Flowchart 2. Flowchart Paperwork / Flowchart Document Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui sistem. Flowchart Paperwork sering disebut juga dengan

33 40 Flowchart Dokumen. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form dan laporan diproses, dicatat dan disimpan. ANGGOTA ADMINISTRASI KEPALA PERPUSTAKA Formulir Formulir # Kartu Anggota Pengisian # P Formulir Formulir # Kartu Anggota Formulir # Kartu Anggota Kartu Anggota Kartu Anggota Keterangan : # : Masukkan data dan calon anggota ke dalam komputer (proses pengisian data) P : Tanda tangan dan validasi data Gambar 2.13 Contoh Flowchart Paperwork

34 41 3. Flowchart Skematik Flowchart Skematik mirip dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur. Flowchart Skematik ini bukan hanya menggunakan simbol-simbol flowchart standar, tetapi juga menggunakan gambar-gambar komputer, peripheral, form-form atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem. Flowchart Skematik digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan seseorang yang tidak familiar dengan simbol-simbol flowchart yang konvensional. Pemakaian gambar sebagai ganti dari simbol-simbol flowchart akan menghemat waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mempelajari simbol abstrak sebelum dapat mengerti flowchart. 4. Flowchart Program Flowchart Program dihasilkan dari Flowchart Sistem. Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program komputer. Analis Sistem menggunakan flowchart program untuk menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau operasi.

35 42 Start Baca Data Pesanan Pembeli Catatan: Bahwa flowchart program ini Rincian dari sistem flowchart (gambar 2.12) untuk kotak yang bernama Tentukan Jumlah pesanan. X = 2 * A * P Y = R * C Z = X/Y Untuk Menentukan Jumlah Pesanan : Jumlah Pesanan = Jumlah Pesanan Z Cetak Jumlah & Item Pesanan 2AP RC Dimana : A = Biaya Setahun P = Pemakaian Setahun R = Biaya Sekali Pesan C = Biaya Penyimpanan T EOF Y Stop Gambar 2.14 Contoh Program Flowchart

36 43 5. Flowchart Proses Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedur atau sistem. Flowchart Proses digunakan oleh perekayasa industrial dalam mempelajari dan mengembangkan proses-proses manufacturing. Dalam analisis sistem, flowchart ini digunakan secara efektif untuk menelusuri alur suatu laporan atau form. = Operasi = Perpindahan atau Transportasi = Inspeksi = Penundaan = Penyimpanan atau File Gambar 2.15 Contoh Process Flowchart

37 Simbol Simbol Flowchart Simbol symbol flowchart yang biasanya dipakai adalah symbol symbol flowchart standard yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Simbol symbol ini dapat dilihat pada Gambar 2.16 Simbol Flowchart Standar berikut ini :

38 45 SIMBOL ARTI CONTOH Input / Output Mempresentasikan input data atau atau output data yang diproses atau informasi Baca Jam & Tarif Upah Proses Mempresentasikan operasi Hitung Upah Kotor Penghubung Keluar ke atau masuk kebagian lain flowchart khususnya kebagian yang sama Keluar Masuk Anak Panah Mempresentasikan alur kerja Hitung Upah Kotor 3 Penjelasan Digunakan untuk komentar tambahan Urutkan Sebelum Berdasar No. Pelanggan

39 46 SIMBOL ARTI CONTOH Keputusan Keputusan dalam program < > = > = Predefined Proses Rincian operasi berada ditempat lain Hitung Akar Pangkat Dua Preparation Pemberian harga awal SW = 1 Terminal Points Awal / Akhir flowchart Start Punched Card Input / Output yang menggunakan kartu berlubang Kartu Absen

40 47 SIMBOL ARTI CONTOH Dokumen I/O dalam format yang dicetak Cetak Slip Upah Magnetik Tape I/O yang menggunakan pita magnetik File Upah Magnetik Disk I/O yang menggunakan disk magnetik Update File Pegawai Magnetik Drum I/O yang menggunakan drum magnetik File Pegawai

41 48 SIMBOL ARTI CONTOH On-line Storage I/O yang menggunakan penyimpanan akses langsung File Pelanggan Punched Tipe I/O yang menggunakan pita kertas berlubang File Pelanggan Manual Input Input yang dimasukkan secara manual dari keyboard Masukkan Tarif Upah Display Output yang ditampilkan pada terminal Pesan Kesalahan Manual Operation Operasi manual Ketik Pesanan Penjualan

42 49 SIMBOL ARTI CONTOH Communication Link Transmisi data melalui channel komunikasi seperti telepon Komputer Terminal Off-line Storage Penyimpanan yang tidak dapat diakses oleh komputer secara langsung Gambar 2.16 Simbol Flowchart Standar

43 Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program Komponen Data Flow Diagram Menurut Yourdan dan DeMarco Terminator Proses Data Store Alur Data

44 51 Menurut Gene dan Serson Terminator Proses Data Store Alur Data Gambar 2.17 Komponen Data Flow Diagram Komponen Terminator / Entitas Luar Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity). Terdapat dua jenis terminator : 1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber. 2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data /informasi sistem. Bagian penjualan Terminator Sumber Terminator Tujuan T. Tujuan & Sumber Gambar 2.18 Contoh Terminator Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar

45 52 kendali sistem yang sedang dibuat modelnya. Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya Bagian Keuangan, Dosen, Mahasiswa. Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang terminator : 1. Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar. 2. Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator 3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD Komponen Proses Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji pegawai, mencetak pembayaran per-semester, Menghitung Jumlah SKS.

46 53 Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output : 1 input & 1 output 1 input & banyak output Banyak input & 1 output Banyak input & banyak output Gambar 2.19 Komponen Proses Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses : 1. Proses harus memiliki input dan output. 2. Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data. 3. Sistem/bagian/divisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan komponen proses.

47 54 Berikut ini merupakan suatu contoh proses yang salah : 1 2 Gambar 2.20 Contoh proses Umumnya kesalahan proses di DFD adalah : 1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam (lihat proses 1). 2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input (lihat proses 2) Komponen Data Store Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpananpenyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk,

48 55 file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda. Suatu data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut : 1. Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses (lihat gambar 2 (a)). 2. Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih, atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat gambar 2 (b)). (a) (b) Gambar 2.21 Implementasi data store

49 Komponen Data Flow / Alur Data Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya. Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer. Alur data perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan Penjualan. Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data, yaitu : 1. Konsep Paket Data (Packets of Data) Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai satu alur data tunggal, karena data itu mengalir bersama-sama sebagai satu paket.

50 57 Nama Mahasiswa NIM Periksa Formulir Alamat Daftar Ulang 1. Konsep paket data yang salah Mahasiswa Formulir Daftar ulang Periksa Formulir Daftar Ulang 2. Konsep paket data yang benar Gambar 2.22 Contoh Konsep Paket Data 2. Konsep Alur Data Menyebar (Diverging Data Flow) Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang yang berasal dari sumber yang sama menuju ke tujuan yangberbeda, atau paket data yang kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda, atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda.

51 58 Laporan Penerimaan Sehari-hari Direktur Pesanan Pesanan Membuat Laporan Sehari-hari Laporan Penerimaan Sehari - hari Bagian Gambar 2.23 Konsep alur data menyebar 3. Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow) Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersamasama menuju ke tujuan yang sama. Membuat Faktur Membuat Slip Pengiriman Siswa Gambar 2.24 Konsep alur data mengumpul 4. Konsep Sumber atau Tujuan Alur Data Semua alur data harus minimal mengandung satu proses. Maksud kalimat ini adalah : Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data store dan/atau terminator (lihat gambar 6 (a)).

52 59 Suatu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju ke suatu proses (lihat gambar 6 (b)). Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses (lihat gambar 6 (c)). (a) (b) (c) Gambar 2.25 Konsep sumber atau tujuan alur data Bentuk Diagram Alur Data Terdapat dua bentuk DAD, yaitu Diagram Alur Data Fisik, dan Diagram Alur data Logika, yaitu : 1. Diagram Alur Data Fisik (DADF) DADF lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem yang lama). Penekanan dari DADF adalah bagaimana proses-proses dari system diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk proses-proses manual.

53 60 Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, DADF harus memuat : Proses-proses manual juga digambarkan. Nama dari alur data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja sistem. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatat, meja pekerja. Sedang cara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file database. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses, yaitu orang, departemen, sistem komputer, atau nama program komputer yang mengakses proses tersebut.

54 61 Konsumen Gambar 2.26 Diagram Alur Data Fisik 2. Diagram Alur Data Logika (DADL) DADL lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan (sistem yang baru). Untuk sistem komputerisasi, penggambaran DADL hanya menunjukkan kebutuhan proses dari system yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja. Gambar 2.27 Diagram Alur Data Logika

55 Syarat-syarat Pembuatan Diagram Alur Data Syarat pembuatan DAD ini akan menolong profesional sistem untuk menghindari pembentukkan DAD yang salah atau DAD yang tidak lengkap atau tidak konsisten secara logika. Beberapa syarat pembutan DAD dapat menolong profesional sistem untuk membentuk DAD yang benar, menyenangkan untuk dilihat dan mudah dibaca oleh pemakai. Syarat-syarat pembuatan DAD ini adalah : Pemberian nama untuk tiap komponen DAD Pemberian nomor pada komponen proses Penggambaran DAD sesering mungkin agar enak dilihat Penghindaran penggambaran DAD yang rumit Pemastian DAD yang dibentuk itu konsiten secara logika Pemberian Nama Untuk Tiap Komponen DAD Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komponen terminator mewakili lingkungan luar dari sistem, tetapi mempunyai pengaruh terhadap sistem yang sedang dikembangkan ini. Maka agar pemakai mengetahui dengan lingkungan mana saja sistem mereka berhubungan, komponen terminator ini harus diberi nama sesuai dengan lingkungan luar yang mempengaruhi sistem ini. Biasanya komponen terminator diberi nama dengan kata benda. Selanjutnya adalah komponen proses. Komponen proses ini mewakili fungsi sistem yang akan dilaksanakan atau menunjukkan

56 63 bagaimana fungsi sistem dilaksanakan oleh seseorang, sekelompok orang atau mesin. Maka sangatlah jelas bahwa komponen ini perlu diberi nama yang tepat, agar siapa yang membaca DAD khususnya pemakai akan merasa yakin bahwa DAD yang dibentuk ini adalah model yang akurat. Pemberian nama pada komponen proses lebih baik menunjukkan aturan-aturan yang akan dilaksanakan oleh seseorang dibandingkan dengan memberikan nama atau identitas orang yang akan melaksanakannya. Ada dua alasan mengapa bukan nama atau identitas orang (yang melaksanakan fungsi sistem) yang digunakan sebagai nama proses, yaitu : Orang tersebut mungkin diganti oleh orang lain saat mendatang, sehingga bila tiap kali ada pergantian orang yang melaksanakan fungsi tersebut, maka sistem yang dibentuk harus diubah lagi. Orang tersebut mungkin tidak melaksanakan satu fungsi sistem saja, melainkan beberapa fungsi sistem yang berbeda. Daripada menggambarkan beberapa proses dengan nama yang sama tetapi artinya berbeda, lebih baik tunjukkan dengan tugas/fungsi system yang sebenarnya akan dilaksanakan. Karena nama untuk komponen proses lebih baik menunjukkan tugas/fungsi sistem yang akan dilaksanakan, maka lebih baik pemberian nama ini menggunakan kata kerja transitif.

57 64 Pemberian nama untuk komponen data store menggunakan kata benda, karena data store menunjukkan data apa yang disimpan untuk kebutuhan sistem dalam melaksanakan tugasnya. Jika sistem sewaktuwaktu membutuhkan data tersebut untuk melaksanakan tugasnya, maka data tersebut tetap ada, karena sistem menyimpannya. Begitu pula untuk komponen alur data, namanya lebih baik diberikan dengan menggunakan kata benda. Karena alur data ini menunjukkan data dan infiormasi yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan oleh sistem dalam pelaksanaan tugasnya Pemberian Nomor Pada Komponen Proses Biasanya profesional sistem memberikan nomor dengan bilangan terurut pada komponen proses sebagai referensi. Tidak jadi masalah bagaimana nomor-nomor proses ini diberikan. Nomor proses dapat diberikan dari kiri ke kanan, atau dari atas ke bawah, atau dapat pula dilakukan dengan pola-pola tertentu selama pemberian nomor ini tetap konsisten pada nomor yang dipergunakan.

58 65 R 1 S X Y 2 Z 3 T W Gambar 2.28 Contoh Pemberian Nomor Pada Proses Nomor-nomor proses yang diberikan terhadap komponen proses ini tidak dimaksudkan bahwa proses tersebut dilaksanakan secara berurutan. Pemberian nomor ini dimaksudkan agar pembacaan suatu proses dalam suatu diskusi akan lebih mudah dengan hanya menyebutkan prosesnya saja jika dibandingkan dengan menyebutkan nama prosesnya, khususnya jika nama prosesnya panjang dan sulit. Maksud pemberian nomor pada proses yang lebih penting lagi adalah ntuk menunjukkan referensi terhadap skema penomoran secara hirarki ada levelisasi DFD. Dengan kata lain, nomor proses ini merupakan asar pemberian nomor pada levelilasi DFD (lihat gambar 28).

59 Penggambaran DFD sesering mungkin Penggambaran DFD dapat dilakukan berkali-kali sampai secara teknik DFD itu benar, dapat diterima oleh pemakai, dan sudah cukup rapih sehingga profesional sistem tidak merasa malu untuk menunjukkan DFD itu kepada atasannya dan pemakai. Dengan kata lain, penggambaran DFD ini dilakukan sampai terbentuk DFD yang enak dilihat, dan mudah dibaca oleh pemakai dan professional sistem lainnya. Keindahan penggambaran DFD tergantung pada standar-standar yang diminta oleh organisasi tempat profesional system itu bekerja dan perangkat lunak yang dipakai oleh profesional sistem dalam membuat DFD. Penggambaran yang enak untuk dilihat dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini : Ukuran dan bentuk proses. Beberapa pemakai kadang-kadang merasa bingung bila ukuran proses satu berbeda dengan proses yang lain. Mereka akan mengira bahwa proses dengan ukuran yang lebih besar akan diduga lebih penting dari proses yang lebih kecil. Hal ini sebenarnya hanya karena nama proses itu lebih panjang dibandingkan dengan proses yang lain. Jadi, sebaiknya proses yang digambarkan memiliki ukuran dan bentuk yang sama. Alur data melingkar dan alur data lurus.

60 67 Alur data dapat digambarkan dengan melingkar atau hanya garis lurus. Mana yang lebih enak dipandang tergantung siapa yang akan melihat DFD tersebut. (a). Alur data dengan garis lurus (b). Alur data dengan melingkar Gambar 2.29 Alur data dengan garis lurus dan melingkar DFD dengan gambar tangan dan gambar menggunakan mesin. DFD dapat digambarkan secara manual atau dengan menggunakan bantuan mesin, tergantung pilihan pemakai atau profesional sistem Penghindaran Penggambaran DFD yang Rumit Tujuan DFD adalah untuk membuat model fungsi yang harus dilaksanakan oleh suatu sistem dan interaksi antar fungsi. Tujuan lainnya adalah agar model yang dibuat itu mudah dibaca dan dimengerti tidak hanya oleh profesional sistem yang membuat DFD, tetapi juga oleh pemakai yang berpengalaman dengan subyek yang terjadi. Hal ini berarti DFD harus mudah dimengerti, dibaca, dan menyenangkan untuk dilihat. Pada banyak masalah, DFD yang dibuat tidak memiliki terlalu banyak proses (maksimal enam proses) dengan data store, alur data, dan terminator yang berkaitan dengan proses tersebut dalam satu diagram.

61 68 Bila terlalu banyak proses, terminator, data store, dan alur data digambarkan dalam satu DFD, maka ada kemungkinan terjadi banyak persilangan alur data dalam DFD tersebut. Persilangan alur data ini menyebabkan pemakai akan sulit membaca dan mengerti DFD yang terbentuk. Jadi semakin sedikit adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh profesional sistem. Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD secara bertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian duplikat terhadap komponen DFD. Komponen DFD yang dapat menggunakan duplikat hanya komponen store dan terminator. Pemberian duplikat ini juga tidak dapat diberikan sesuka profesional sistem yang membuat DFD, tetapi makin sedikit pemakaian duplikat, makin baik DFD yang terbentuk. Pemberian duplikat terhadap data store dilakukan dengan memberikan simbol garis lurus (x) atau asterik (*), sedangkan untuk terminator menggunakan simbol garis miring (/) atau asterik (*). Banyaknya pemberian simbol duplikat pada duplikat yang digunakan tergantung banyaknya duplikat yang digunakan.

62 69 (a) Satu duplikat yang digunakan (b) Dua duplikat yang digunakan Gambar 2.30 Contoh pemakaian simbol duplikat pada terminator Penggambaran DFD Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah : 1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem. 2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar. 3. Buat Diagram Konteks (diagram context) Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Caranya : Tentukan nama sistemnya. Tentukan batasan sistemnya.

63 70 Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem. Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem. Gambarkan diagram konteks. 4. Buat Diagram Level Zero Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya : Tentukan proses utama yang ada pada sistem. Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya). Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data. Gambarkan diagram level zero. Hindari perpotongan arus data Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses). 5. Buat Diagram Level Satu Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya : Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang

Lebih terperinci

PENG. Tek. SIA 2. Materi Alat Perancangan sistem

PENG. Tek. SIA 2. Materi Alat Perancangan sistem PENG. Tek. SIA 2 Materi Alat Perancangan sistem Dr. Kartika Sari Universitas Gunadarma Materi 5-1 KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

FLOWCHART. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

FLOWCHART. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. FLOWCHART 1. PENDAHULUAN Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

FLOWCHART. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

FLOWCHART. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. FLOWCHART Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu : Flowchart Sistem (System Flowchart) Flowchart

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parn

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafis dari aliran data melalui sistem informasi. Hal ini memungkinkan Anda untuk mewakili proses dalam sistem informasi

Lebih terperinci

Teknik Dokumentasi. Komang Anom Budi Utama, SKom

Teknik Dokumentasi. Komang Anom Budi Utama, SKom Teknik Dokumentasi Komang Anom Budi Utama, SKom komang_anom@staff.gunadarma.ac.id Teknik Dokumentasi Dekripsi tertulis dari sebuah system dapat menjadi bertele-tele dan sulit diikuti. Pengalaman menunjukkan

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

Analisa & Perancangan Sistem Informasi

Analisa & Perancangan Sistem Informasi Analisa & Perancangan Sistem Informasi Oleh: Achmad Zakki Falani, S.Kom Flowchart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart

Lebih terperinci

PEMODELAN DATA. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom

PEMODELAN DATA. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom PEMODELAN DATA Di Susun Oleh : Linda Liana 41813120100 Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2015 A. PEMODELAN DATA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen dan elemenya. Pendekatan sistem

Lebih terperinci

PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD) PENGERTIAN FUNGSI, DAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DATA FLOW DIAGRAM ( DFD ) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah

BAB II LANDASAN TEORI. (Davis, 1995, hal.68). Informasi menurut Gordon B. Davis adalah data yang telah BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sistem menurut Gordon B. Davis adalah terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Sistem Suatu bentuk dikatakan sebagai sistem bila di dalamnya terdapat : 1. elemen / komponen, 2. interaksi / kerjasama, 3. integrasi / kesatuan, dan 4. tujuan, Maka

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun 3.1.1 Pengertian Rancang Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

Sistem Informasi [Kode Kelas]

Sistem Informasi [Kode Kelas] Sistem Informasi [Kode Kelas] [ Chapter 11] Diagram Alir Data (DAD)/Data Flow Diagram (DFD) Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Definisi Diagram Alir Data (DAD) Diagram Alir Data (DAD) atau

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan:

Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan: Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) Materi Analisis Sistem Informasi ini, membahas tentang Diagram Alir Data (DAD)/ Data Flow Diagram(DFD) dengan Bahasan: Pengertian DFD Latar Belakang DFD

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM. Terminator Proses Data Store Alur Data. Terminator Proses Data Store Alur Data

DATA FLOW DIAGRAM. Terminator Proses Data Store Alur Data. Terminator Proses Data Store Alur Data DATA FLOW DIAGRAM DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dgn konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan

Lebih terperinci

Pertemuan Transformasi ER-MODEL INDIKATOR. 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional.

Pertemuan Transformasi ER-MODEL INDIKATOR. 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional. Pertemuan 4-5-6 Transformasi ER-MODEL INDIKATOR 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional. URAIAN MATERI PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Langkah-Langkah Analisis Sistem Analisis Sistem Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jasa Menurut Kotler (1997:83), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. suatu paket atau application suite. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya

BAB III LANDASAN TEORI. suatu paket atau application suite. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Aplikasi Menurut Ibisa, Aplikasi adalah alat bantu untuk mempermudah dan mempercepat proses pekerjaan dan bukan merupakan beban bagi penggunanya. Beberapa aplikasi yang digabung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat a. Istilah Basis Data Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan database[4], yaitu : Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang administrasi siswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem dan Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen dan elemenya.

Lebih terperinci

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File Pertemuan 7 Quiz 1. Kumpulan data yang diorganisir menggunakan metode tertentu sehingga menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya, pengertian dari: a. Arsip d. Basis Data b. Data e. Sistem c.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

BAB III. Landasan Teori

BAB III. Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1. Aplikasi Aplikasi adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Microsoft Word, Microsoft Excel (Yazid, 2009:50).

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM. (Analisis kebutuhan fungsional) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015

ANALISIS SISTEM. (Analisis kebutuhan fungsional) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 ANALISIS SISTEM (Analisis kebutuhan fungsional) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 ANALISIS DATA Langkah analisis data: Dokumen manual + kebutuhan data lain berdasarkan hasil analisis identifikasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM DATABASE

PERANCANGAN SISTEM DATABASE PERANCANGAN SISTEM DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7).

BAB 2 LANDASAN TEORI. ukuran tujuan atribut dari suatu entitas (James O Brien, 2004, p7). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data dapat diartikan sebagai fakta mentah atau hasil pengamatan mengenai kejadian fisik atau transaksi bisnis. Secara lebih spesifik data adalah

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PERSEDIAAN DAN PENJUALAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek. 13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan

Lebih terperinci

P7 Perancangan Database

P7 Perancangan Database P7 Perancangan Database SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa mengetahui & memahami konsep

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Merupakan kumpulan dari teori-teori yang digunakan dalam perancangan Database. 2.1.1 Data Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah penyimpanan

Lebih terperinci

02. Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan database adalah a. Data d. Perangkat lunak b. Pemakai e. File c.

02. Berfungsi sebagai perantara antara pemakai dengan database adalah a. Data d. Perangkat lunak b. Pemakai e. File c. 01. Kumpulan data dari sebuah perusahaan yang terorganisir dan tersimpan secara terintegrasi adalah a. File Base d. DSS b. Field Base e. Expert System c. Data Base 02. Berfungsi sebagai perantara antara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Menurut Sari Murdowati (1998; 1), definisi sistem merupakan sekumpulan komponen terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANGERANG

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu digunakan untuk memberi suatu perbandingan referensi proyek yang telah dikerjakan, terdapat 4 contoh referensi dari penelitian terdahulu,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori merupakan dasar tentang pendapat dalam melakukan penelitian atau penemuan yang didukung oleh data data dan argumentasi penulis. Fungsi dari landasan teori adalah untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. 2.1.1 Definisi Data, Basis Data dan Sistem Basis Data Data adalah fakta, baik objek, variabel,

Lebih terperinci

Data Flow Diagram 2011 DATA FLOW DIAGRAM

Data Flow Diagram 2011 DATA FLOW DIAGRAM DATA FLOW DIAGRAM Pada tahap analisis, penggunaan notasi dalam diagram arus data sangat membantu di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom SISTEM BASIS DATA Pendahuluan Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom Sistem Basis Data Sistem Basis Data merupakan suatu sistem yang terdiri dari kumpulan file yang saling berhubungan dan memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III. Landasan Teori

BAB III. Landasan Teori BAB III Landasan Teori Dalam bab ini akan dijelaskan berbagai macam landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Landasan teori yang dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BASIS DATA

PERANCANGAN BASIS DATA BAB IV PERANCANGAN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer dan dapat dimanipulasi (diolah) menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. SURYA TOTO INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM. (Analisis kebutuhan fungsional) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2017

ANALISIS SISTEM. (Analisis kebutuhan fungsional) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2017 ANALISIS SISTEM (Analisis kebutuhan fungsional) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2017 ANALISIS DATA Langkah analisis data: Dokumen manual + kebutuhan data lain berdasarkan hasil analisis identifikasi

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 1/9 DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru

Lebih terperinci

Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD

Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD Suatu alat bantu yang menggambarkan aliran data didalam suatu sistem dan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh sistem. Penggambaran dalam DFD secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik. Merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai sebuah tujuan. Sistem hampir selalu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Al Fatta (2007) sistem secara umum adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar Basis Data Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut James A.O'Brien, (2002,p8), sistem adalah sekumpulan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA TENAGA KERJA PADA PT. VERA DIANA FOKUS Abstrak NATHANIEL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Sistem Basis Data 2.1.1 Pengertian Sistem Basis Data Sebelum kita masuk ke pengertian sistem basis data, kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan data. Menurut

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi landasan teori mengenai hal hal dari permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Menurut Kotler (1997), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi.

II. LANDASAN TEORI. spesifikasi pada komputer yang berdasarkan pada sistem informasi. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Whitten Perancangan Sistem adalah Proses dimana keperluan pengguna dirubah ke dalam bentuk paket perangkat lunak dan atau kedalam spesifikasi pada komputer

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. sistem secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu: tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.

BAB III LANDASAN TEORI. sistem secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu: tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya. BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Konsep Dasar Sistem Menurut Jogiyanto (2001) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA & PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM OPERASIONAL BERBASIS WEB PADA PT. PELAYARAN MITRABAHARI

Lebih terperinci

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan merupakan suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan bantuan prosedur, tehnik, tools dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III 3 LANDASAN TEORI BAB III 3 LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut Jogiyanto HM (2003), sistem Informasi merupakan suatu sistem yang tujuannya menghasilkan informasi sebagai suatu sistem, untuk dapat memahami sistem

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut R. Kelly Rainer (2011:10), dalam bukunya Introduction to Information Systems menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah untuk

Lebih terperinci

Perancangan Database

Perancangan Database Perancangan Database Database System Development Live cycle ( SDLC) Database System Development Live cycle (SDLC) merupakan komponen yang penting dalam sistem database karena aplikasi dari database life

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan informasi dalam suatu perpustakaan dapat berkembang dengan sangat cepat. Data data yang diolah khususnya data perpustakaan semakin banyak dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori umum tentang pengertian Database, Database Lifecycle, Entity Relationship Modeling, Normalisasi, Metodologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE

PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE PERANCANGAN SISTEM TERINCI DATABASE 1. PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Perancangan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENJUALAN PT. SUMBER DATA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA EKSPEDISI BARANG PADA PT. PELAYARAN NASIONAL SARANABAHARI PRIMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA EKSPEDISI BARANG PADA PT. PELAYARAN NASIONAL SARANABAHARI PRIMA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Jenjang Pendidikan Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA EKSPEDISI BARANG PADA PT.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan 12 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Transfer Bank Transfer adalah pemindahan dana antar rekening di suatu tempat ke tempat yang lain, baik untuk kepentingan nasabah atau untuk kepentingan bank itu sendiri. Pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang terdiri dari kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Basis Data (Database) Database adalah komputerisasi sistem penyimpanan data yang bertujuan untuk menyimpan informasi dan menyediakan informasi

Lebih terperinci