PERENCANAAN PENINGKATAN KAPASITAS FLOODWAY PELANGWOT SEDAYULAWAS SUNGAI BENGAWAN SOLO
|
|
- Farida Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) 1-7 PERENCANAAN PENINGKATAN KAPASITAS FLOODWAY PELANGWOT SEDAYULAWAS SUNGAI BENGAWAN SOLO Bachtiar Riyanto, Dr. Techn. Umboro Lasminto, ST., M.Sc. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Abstrak Floodway Pelangwot merupakan salah satu upaya menanggulangi banjir yang terjadi pada sungai Bengawan Solo. Kondisi eksisting Floodway Pelangwot mampu mengalirkan debit sebesar m 3 /s namun dengan kondisi tersebut banjir masih terjadi pada Sungai Bengawan Solo sehingga perlu dilakukan peningkatan kapasitas Floodway Pelangwot. Floodway Pelangwot Sedayulawas direncanakan untuk dapat mengalirkan debit sebesar m 3 /s. Metodologi yang digunakan yaitu dengan menganalisis kapasitas eksisting Floodway Pelangwot dan merencanakan peningkatan kapasitas saluran Floodway Pelangwot serta melihat kemampuan saluran Floodway Pelangwot dalam menanmpung debit rencana sebesar m 3 /s. Hasil analisis pada saat kondisi eksisting problem ada pada mulut Floodway yang berfungsi sebagai pintu masuk aliran dari Sungai Bengawan Solo ke Floodway pelangwot Sedayulawas. Lebar saluran pada mulut Floodway Pelangwot Sedayulawas hanya.5 m sehingga hanya bisa mengalirkan debit sebesar.53 m 3 /s. Pada perencanaan peningkatan kapasitas Floodway Pelangwot lebar saluran pada mulut Floodway ditambah menjadi 1 m dan pintu inlet Floodway pelangwot dimana kondisi eksisting berupa pintu dengan lebar 1.5 m dan tinggi bukaan maksimum sebesar m direncanakan ulang dengan menambah pintu sejumlah buah dengan tinggi bukaan maksimum m sehingga Saluran Floodway Pelangwot Sedayulawas dapat mengalirkan Debit rencana sebesar 13.53m 3 /s. Dalam perencanaan ini menggunakan program bantu HEC-RAS.1.. Kata kunci : Floodway, Pelangwot, Bengawan solo, HEC-RAS I. PENDAHULUAN Sungai Bengawan Solo melintasi Daerah Administratif tingkat I yaitu Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur, dengan panjang 5,53 km Sungai Bengawan Solo merupakan Sungai terpanjang di Pulau Jawa. Daerah-daerah yang dilewati oleh Sungai Bengawan Solo antara lain, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kota Solo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Blora, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan dan bermuara di Kabupaten Gresik. Hulu Sungai Bengawan Solo terletak di Kabupaten Wonogiri dan bermuara di Kabupaten Gresik. Wilayah Sungai Bengawan Solo memiliki luas.15 Km meliputi DPS Bengawan Solo seluas 1. Km ditambah DPS DPS di sekitarnya (Kali Lamong, DPS Pacitan dan DPS Pantura Jawa Timur ). Dalam perjalanannya Sungai Bengawan Solo juga mengalami beberapa permasalahan, salah satunya yaitu banjir tahunan didaerah hilirnya yaitu di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro. Lokasi banjir merupakan kawasan pemukiman dimana kegiatan perekonomian penduduk berlangsung. Dengan demikian banjir merupakan masalah yang sangat merugikan baik dalam aspek sosial maupun ekonomi khususnya bagi penduduk yang terkena dampak langsung banjir Sungai Bengawan Solo. Penyebab utama banjir yang terjadi adalah tidak mampunya saluran Sungai Bengawan Solo dalam menampung debit banjir tahunan yang terjadi. Solusi alternatif telah dilakukan salah satunya dengan membuat floodway pada Sungai Bengawan Solo. Floodway tersebut terletak pada Desa Pelangwot Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan hingga Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan dengan panjang ±13km. Floodway direncakan dengan kapasitas m 3 /s. Kapasitas rencana sebesar m 3 /s tidak berjalan
2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) 1-7 dengan optimal dikarenakan terjadi pendangkalan pada saluran floodway Pelangwot - Sedayulawas ini yang menyebabkan kapasitas tampungan turun menjadi m 3 /s. Untuk menanggulangi atau meminimalisir kerugian yang ditimbulkan akibat banjir Sungai Bengawan Solo diperlukan perencanaan peningkatan kapasitas floodway Pelangwot Sedayulawas dengan kapasitas rencana sebesar m 3 /s. Selain itu pengaruh pasang surut air laut merupakan dikarenakan floodway direncakan akan langsung dibuang ke laut. Perencanaan peningkatan kapasitas floodway Pelangwot Sedayulawas ini mencakup normalisasi sungai, perencanaan pintu pengatur pada inlet floodway, dan perencanaan tanggul beserta kontrol stabilitasnya. Dalam tuga akhir perencanaan peningkatan kapasitas Floodway Pelangwot - Sedayulawas ini menggunakan program bantu HEC- RAS.1.. II. METODOLOGI START STUDI PENGUMPULAN DATA 1. DATA TOPOGRAFI. DATA CROSS SECTION 3. DATA LONG SECTION. DATA PASANG SURUT AIR LAUT Metodologi perencanaan dalam tugas akhir ini dapat dilihat pada flow chart diatas. III. ANALISIS DATA Kondisi floodway Pelangwot-Sedayulawas dipengaruhi oleh debit Sungai Bengawan Solo dimana inlet dari floodway berupa pintu pengatur yang dapat dibuka tutup untuk mengurangi debit Sungai Bengawan Solo dibagian hilir. Sedangkan dibagian hilir floodway Pelangwot-Sedayulawas adalah muara laut jawa. Pada saluran Floodway Pelangwot kondisi hilir saluran merupakan muara yang langsung menuju Laut Jawa sehingga kondisi Pasang surut air laut menjadi batasan pada hilir saluran Floodway Pelangwot. Pasang surut menjadi syarat batas bagian hilir pada saluran Floodway Pelangwot dalam model analisis program bantu HEC-RAS sehingga kondisi kecepatan, Debit yang masuk serta efek Backwater pada saluran floodway dapat dianalisis. Data pasang surut diambil dari buku peramalan pasang susut Dinas Hidro Angkatan Laut ( Hidral) di Karang Jamuang dengan posisi koordinat o 9 (S) dan 11 o 7 (E). Data pasang surut yang digunakan pada bulan Februari tahun 9 dan bulan Desember tahun 1. Adapun untuk pasang tertinggi adalah +. m dan surut rendah, m yang dikonversikan pada lokasi muara Floodway Pelangwot. ANALISIS HIDROLIKA KONDISI EKSISTING 1. ANALISIS KAPASITAS SALURAN. ANALISIS BACKWATER ANALISIS HIDROLIKA KONDISI PERENCANAAN SAAT PENAMBAHAN KAPASITAS 1. ANALISIS KAPASITAS SALURAN. ANALISIS BACKWATER 3. DESAIN PINTU PENGATUR INLET. DESAIN TANGGUL (ANALISIS KESTABILAN) CEK KAPASITAS PENAMPANG, CEK KETINGGIAN MUKA AIR, CEK KEMAMPUAN PINTU AIR, DAN CEK STABILITAS TANGGUL YE 1. GAMBAR DESAIN SALURAN (TIPIKAL). GAMBAR DESAIN PINTU PENGATUR 3. GAMBAR DESAIN TANGGUL FINISH N Gambar. Kurva peramalan Pasang surut air laut Karang jamuang o 9 (S) dan 11 o 7 (E) bulan Februari 9 Dalam tugas akhir ini dilakukan proses kalibrasi yang digunakan sebagai setting parameter keadaan kondisi dilapangan (eksisting) dengan pemodelan yang dilakukan pada program bantu HEC-RAS. Data pengukuran lapangan dikalibrasikan pada pemodelan sungai yang dilakukan pada program bantu HEC - RAS dengan cara menyamakan perilaku hirolika sungai melalui debit dan tinggi muka air pada hasil pengukuran lapangan. Pada proses kalibrasi yang dilakukan, debit outflow bendung gerak Babat,
3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) 1-7 pencatatan ketinggian muka air pada pintu air Floodway Pelangwot, dan pasang surut air laut dihilir Floodway Pelangwot dijadikan sebagai acuan poses kalibrasi dengan men setting angka manning pada saluran Floodway Pelangwot. Angka manning yang digunakan dalam proses kalibrasi pada Floodway Pelangwot sebesar.1 (Saluran yang dikeruk, lurus) dan. (Saluran alam) pada Sungai Bengawan Solo hulu dan hilir. Tabel. Hasil Proses Kalibrasi Saluran Floodway Pelangwot dengan menggunakan program bantu HEC- RAS Jam Pencatatan TMA n =.5 n =. n =.1 TMA HEC TMA HEC TMA HEC Sumber : Perhitungan program bantu HEC-RAS Gambar.7 Grafik RMSE (Root Mean Square Error) untuk kondisi n=.5, n=,, dan n=.1 Analisis yang dilakukan pada tugas akhir ini meliputi analisis kondisi eksisting dan analisis kondisi perencanaan. Proses kalibrasi diatas menjadi dasar dalam menganalisis kondisi eksisting dan kondisi perencanaan. Analisis kondisi eksisting Floodway Pelangwot Sedayulawas digunakan untuk mengetahui kapasitas saluran Floodway dalam mengalirkan debit eksisting. Pemodelan yang akan dianalisis menggunakan skema model jaringan yang dimulai dari Sungai Bengawan Solo (bendung gerak babat) dan berakhir pada hilir floodway di muara Laut Jawa serta hilir Sungai Bengawan Solo di daerah Ujung Pangkah Kabupaten Gresik. Gambar.5 Skema jaringan Sungai Bengawan Solo Floodway Pelangwot
4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) 1-7 Gambar. Pemodelan skema jaringan Floodway Pelangwot pada program bantu HEC-RAS Analisis kondisi eksisting pada program bantu HEC-RAS menunjukkan debit yang masuk ke saluran Floodway Pelangwot sebesar.53 m 3 /s dan ketinggian muka air sebesar.55 m. Pada kondisi tersebut diketahui pula debit dan ketinggian muka air pada pada hulu dan hilir Sungai Bengawan Solo. Pada bagian hulu Sungai Bengawan Solo (STA ) diketahui debit.9 m 3 /s dan ketinggian muka air sebesar.55 m. Dan pada bagian hilir Sungai Bengawan Solo (STA 1) debit sebesar 13. m 3 /s dan ketinggian muka air sebesar.55 m. Debit (m 3 /s) B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo 1.7 Inl Struct B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo Sumber : Perhitungan program bantu HEC-RAS Pelangwot with pangkah kalibrasi Plan: Maksimum ok /15/13 RS = 1.7 IS Levee Bank Sta Hari Gambar.7 Hidrograf outflow Bendung gerak Babat bulan Februari 9 Tabel. Debit dan tinggi muka air di saluran Floodway Pelangwot Eksisting Maksimum W.S. Flow Q Total Vel Chnl Reach River Sta Elev Area (m3/s) (m) (m/s) (m ) B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo Station (m) Gambar.1 Cross section pemodelan inlet Floodway Pelangwot berupa pintu pengendali banjir pada program bantu HEC-RAS
5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) Pelangwot with pangkah kalibrasi Plan: Maksimum ok /15/13 Floodway Pelangw B.Solo Gambar.9 Hasil keluaran potongan memanjang saluran Floodway Pelangwot Pelangwot with pangkah kalibrasi Plan: Maksimum ok /15/13 B. Solo Hulu WS M ax WS WS M ax WS lebar saluran hanya.5 m menjadi 1 m sehingga kemampuan Floodway Pelangwot dapat mengalirkan debit m 3 /s. Selain normalisasi saluran bagian Hulu Floodway Pelangwot pintu pengendali banjir yang merupakan inlet Floodway Pelangwot diubah yang semula berjumlah 3 pintu berukuran lebar 1.5 m dengan bukaan maksimum m menjadi pintu berukuran 1.5 m dengan bukaan maksimum m. Gambar perubahan pintu dapat dilihat pada gambar.. Hasil analisis menggunakan program bantu HEC- RAS menunjukkan dengan normalisasi yang dilakukan saluran Floodway Pelangwot dapat menampung atau mengalirkan debit rencana sebesar 13. m 3 /s Gambar. Hasil keluaran potongan memanjang Sungai Bengawan Solo bagian hulu Pelangwot with pangkah kalibrasi Plan: Maksimum ok /15/13 B. Solo Hilir - Gambar.11 Hasil keluaran potongan memanjang Sungai Bengawan Solo bagian hilir WS M ax WS Dari hasil pendekatan analisis program bantu HEC-RAS kondisi eksisting Floodway Pelangwot yang hanya mampu mengalirkan debit sebesar.9 m 3 /s maka direncanakan peningkatan kapasitas Floodway Pelangwot sebesar m 3 /s. Perencanaan tersebut diharapkan mampu mengurangi atau menghilangkan banjir pada Sungai Bengawan Solo bagian hilir. Dalam analisis yang dihasilkan melalui program bantu HEC-RAS dalam kondisi eksisting, permasalahan terdapat pada mulut saluran inlet Floodway Pelangwot. Saluran pada mulut Floodway Pelangwot dilebarkan dimana pada kondisi eksisting Tabel.7 Debit yang masuk ke Floodway Pelangwot Perencanaan W.S. Q Total Vel Chnl Flow Area Reach River Sta Elev (m 3 /s) (m) (m/s) (m ) B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo 1.7 Inl Struct B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo B.Solo
6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) 1-7 B.Solo B.Solo B.Solo Pelangwot with pangkah kalibrasi Plan: Perencanaan Lebar /1/13 Geom: Perencanaan Lebar B. Solo Hilir B.Solo Sumber : Perhitungan program bantu HEC-RAS Pelangwot with pangkah kalibrasi Plan: Perencanaan Lebar /1/13 Geom: Perencanaan Lebar RS = 1.7 IS Levee Ineff Bank Sta Gambar.3 Potongan memanjang Hilir Sungai Bengawan Solo setelah perencanaan Floodway Pelangwot 5 15 Station (m) Gambar. Perencanaan pintu pengendali banjir Floodway Pelangwot 3 5 Pelangwot with pangkah kalibrasi Plan: Perencanaan Lebar /1/13 Geom: Perencanaan Lebar Floodway Pelang w B.Solo Hasil analisis pada HEC-RAS menunjukkan bahwa terjadi backwater (air balik) pada saluran Floodway Pelangwot. Hal tersebut disebabkan oleh pasang surut air laut dimana keadaan pasang air laut tertinggi pada -. m dan surut terendah pada - m. Pengaruh backwater (air balik) mencapai.39 Km. Hasil analisis program bantu HEC-RAS terhadap pengaruh backwater akibat pasang surut air laut dapat dilihat pada gambar.31. Pelangwot with pangkah kalibrasi Plan: 1) Backwater /1/13 ) Perenc. Lebar /1/13 Geom: Perencanaan Lebar 3 Floodway Pelang w B.Solo Backwater - Perenc. Lebar Gambar.1 Potongan memanjang Floodway Pelangwot perencanaan -5 1 Pelangwot with pangkah kalibrasi Plan: Perencanaan Lebar /1/13 Geom: Perencanaan Lebar B. Solo Hulu Gambar.31 Backwater pada Saluran Flodoway Pelangwot IV. KESIMPULAN DAN SARAN Gambar. Potongan memanjang Hulu Sungai Bengawan Solo setelah perencanaan Floodway Pelangwot Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan; 1. Pada kondisi Eksisting Saluran Floodway Pelangwot Sedayu Lawas hanya dapat mengalirkan debit sebesar.53 m 3 /s.. Perencanaan peningkatan Floodway Pelangwot Sedayulawas dilakukan dengan menormalisasi mulut Floodway Pelangwot Sedayulawas Sungai Bengawan Solo dimana pada kondisi eksisting lebar saluran pada mulut Floodway hanya.5 m dan dilebarkan menjadi 1 m.
7 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (13) Perencanaan ulang pintu inlet Floodway Pelangwot Sedayulawas juga dilakukan yang semula pintu berjumlah 3 buah dengan tinggi bukaan maksimum sebesar m di rencanakan ulang menjadi buah pintu dengan lebar 1.5 m dan tinggi bukaan maksimum m.. Dengan merencanakan melebarkan saluran pada mulut Floodway Pelangwot Sedayulawas dan merencanakan penambahan pintu pada inlet Floodway Pelangwot Sedayulawas maka debit yang dapat disalurkan oleh Flodoway Pelangwot Sedayulawas bertambah menjadi m 3 /s. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah; 1. Diperlukan adanya analisis terhadap sedimentasi pada saluran Floodway Pelangwot sehingga dapat direncanakan maintenance pada saluran Floodway Pelangwot agar tidak terjadi pendangkalan. Diperlukan lebih banyak data penampang melintang sungai Bengawan Solo hilir yang langsung menuju ke muara Laut Jawa sehingga syarat batas pada pemodelan HEC- RAS dapat menggunakan pasang surut air Laut sehingga hasil kondisi pendekatan analisis dengan program bantu HEC-RAS dapat lebih menggambarkan kondisi nyata dilapangan. Bengawan Solo. Tugas akhir S1 Teknik Sipil ITS Sarwono, Bambang.11 Modul ajar Teknik Sungai. Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Sofia, Fifi, Diktat kuliah Drainase. Institut Teknologi Sepuluh Noopember Surabaya. Sugiyanto, Robert, 1, Banjir beberapa penyebab dan metode pengendaliannya dalam perspektif lingkungan ) Te Chow, Ven Hidraulika saluran terbuka (open channel hydraulics). Jakarta: Erlangga. Triatmodjo, Bambang, Hidraulika 1. Yogyakarta, Beta ofset. Triatmodjo, Bambang, Hidraulika. Yogyakarta, Beta ofset. US Army Corps of Engineers.. HEC-RAS River Analysis System. California Daftar Pustaka Anggrahini 199. Hidrolika Saluran Terbuka. Surabaya: CV Citra media J. Kodoatie, Robert dan Sugiyanto,. Banjir beberapa penyebab dan metode pengendaliannya. Yogyakarta: Pustaka pelajar J. Kodoatie, Robert dan Sugiyanto,. Hidrolika terapan. Yogyakarta: Andi. Raju, K G Rangga, 19. Aliran melalui saluran terbuka. Jakarta: Erlangga. Riyanto, Bachtiar, 13. Perencanaan peningkatan kapasitas Floodway Pelangwot Sungai
Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2720 (201928X Print) C82 Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur Aninda Rahmaningtyas, Umboro Lasminto, Bambang
Lebih terperinciGENANGAN DI KABUPATEN SURABAYA
PROYEK AKIHR TUGAS AKHIR ANALISA PENANGGULANGAN SISTEM DRAINASE BANJIR SALURAN KALI LAMONG KUPANG TERHADAP JAYA AKIBAT PEMBANGUNAN GENANGAN DI KABUPATEN APARTEMEN GRESIK PUNCAK BUKIT GOLF DI KOTA SURABAYA
Lebih terperinciStudi Penanggulangan Banjir Kali Lamong Terhadap Genangan di Kabupaten Gresik
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No., (1) ISSN: 337-3539 (31-971 Print) C-35 Studi Penanggulangan Banjir Kali Lamong Terhadap Genangan di Kabupaten Gresik Gemma Galgani Tunjung Dewandaru, dan Umboro Lasminto
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Rumusan Masalah
BAB III METODOLOGI 3.1. Rumusan Masalah Rumusan Masalah merupakan peninjauan pada pokok permasalahan untuk menemukan sejauh mana pembahasan permasalahan tersebut dilakukan. Berdasarkan hasil analisa terhadap
Lebih terperinciStudi Penanggulangan Banjir Kali Lamong Terhadap Genangan Di Kabupaten Gresik
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (1) 1-1 Studi Penanggulangan Banjir Kali Lamong Terhadap Genangan Di Kabupaten Gresik Gemma Galgani T. D., Umboro Lasminto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciStudi Angkutan Sedimen Sudetan Pelangwot- Sedayu Lawas Sungai Bengawan Solo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (203) ISSN: 2337-3539 (230-927 Print) C-253 Studi Angkutan Sedimen Sudetan Pelangwot- Sedayu Lawas Sungai Bengawan Solo Chandra Murprabowo Mudjib dan Umboro Lasminto
Lebih terperinci1 BAB VI ANALISIS HIDROLIKA
BAB VI ANALISIS HIDROLIKA 6. Tinjauan Umum Analisa hidrolika bertujuan untuk mengetahui kemampuan penampang dalam menampung debit rencana. Sebagaimana telah dijelaskan dalam bab III, bahwa salah satu penyebab
Lebih terperinciTUGAS AKHIR Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Kemuning Kota Sampang
TUGAS AKHIR Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Kemuning Kota Sampang Disusun oleh : Agung Tri Cahyono NRP. 3107100014 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Sarwono, M.Sc JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Legono (2013), banjir adalah suatu peristiwa genangan air (baik secara alami ataupun karena aktivitas manusia), yang pada taraf tertentu mengakibatkan hilangnya
Lebih terperinciANALISIS POLA OPERASIONAL PINTU AIR KANAL BANJIR TIMUR UNTUK PENGENDALIAN BANJIR
ANALISIS POLA OPERASIONAL PINTU AIR KANAL BANJIR TIMUR UNTUK PENGENDALIAN BANJIR Arif Firmanto¹, Umboro Lasminto², Theresia Sri Sidharti² 1) Mahasiswa Magister Manajemen Aset Infrastruktur, Fakultas Teknik,Sipil
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Kebon Agung Kota Surabaya, Jawa Timur
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-1 Perencanaan Sistem Drainase Kebon Agung Kota Surabaya, Jawa Timur Made Gita Pitaloka dan Umboro Lasminto Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI SAMPEAN BONDOWOSO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM HEC-RAS 4.1
ANALISIS DAN EVALUASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI SAMPEAN BONDOWOSO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM HEC-RAS.1 Agung Tejo Kusuma*, Nanang Saiful Rizal*, Taufan Abadi* *Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciNORMALISASI SUNGAI RANTAUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK
NORMALISASI SUNGAI RANTAUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK Martin 1) Fransiskus Higang 2)., Stefanus Barlian Soeryamassoeka 2) Abstrak Banjir yang terjadi
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HIDROLIKA DAN PERHITUNGANNYA
BAB V ANALISIS HIDROLIKA DAN PERHITUNGANNYA 5.1. TINJAUAN UMUM Analisis hidrolika bertujuan untuk mengetahui kemampuan penampang dalam menampung debit rencana. Sebagaimana telah dijelaskan dalam bab II,
Lebih terperinciDESAIN PENGENDALIAN PINTU AIR DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)
J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 13-22 DESAIN PENGENDALIAN PINTU AIR DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Moh. Fahmi Muzaki 1, Erna Apriliani 2, Sri Suprapti H 3 1,2,3
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. juga tidak luput dari terjadinya bencana alam, mulai dari gempa bumi, banjir,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Akhir-akhir ini banyak bencana alam yang terjadi di dunia. Indonesia pun juga tidak luput dari terjadinya bencana alam, mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor,
Lebih terperinciSTUDI PENGENDALIAN BANJIR KOTA TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
STUDI PENGENDALIAN BANJIR KOTA TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Tania Edna Bhakty 1 dan Nur Yuwono 2 1Jurusan Sipil Fakultas Teknik, Universitas Janabadra, Yogyakarta Email: taniaednab@yahoo.com 2
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2,GRESIK
1 PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2,GRESIK Virda Illiyinawati, Nadjadji Anwar, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan Rossana Margaret, Edijatno, Umboro Lasminto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciBAB III METODA ANALISIS. desa. Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 hingga 13 desa.
BAB III METODA ANALISIS 3.1 Lokasi Penelitian Kabupaten Bekasi dengan luas 127.388 Ha terbagi menjadi 23 kecamatan dengan 187 desa. Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 hingga 13 desa. Sungai
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS HIROLIKA DAN PERENCANAAN KONSTRUKSI
BAB VI ANALISIS HIROLIKA DAN PERENCANAAN KONSTRUKSI 6. Tinjauan Umum Dalam perencanaaan sistem pengendalian banjir, analisis yang perlu ditinjau adalah analisis hidrologi dan analisis hidrolika. Analisis
Lebih terperinciLATAR BELAKANG. Terletak di Kec. Rejoso, merupakan salah satu dari 4 sungai besar di Kabupaten Pasuruan
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Terletak di Kec. Rejoso, merupakan salah satu dari 4 sungai besar di Kabupaten Pasuruan Fungsi : Irigasi, Drainase, Petani Tambak (pada hilir) Muara terpecah menjadi 2, di tengah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data meliputi data primer maupun data sekunder Pengumpulan Data Primer
BAB III METODOLOGI 3.1 Studi Pustaka dan Survey Lapangan Studi pustaka diperlukan sebelum atau bersamaan dengan survey lapangan dengan maksud ketika pengamat menemui kesulitan dilapangan, dapat mengacu
Lebih terperinciPENERAPAN KOLAM RETENSI DALAM PENGENDALIAN DEBIT BANJIR AKIBAT PENGEMBANGAN WILAYAH KAWASAN INDUSTRI
Seminar Nasional IX - 13Teknik Sipil ITS Surabaya PENERAPAN KOLAM RETENSI DALAM PENGENDALIAN DEBIT BANJIR AKIBAT PENGEMBANGAN WILAYAH KAWASAN INDUSTRI Albert Wicaksono 1, Doddi Yudianto 2, Bambang Adi
Lebih terperinciBAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK
BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK A. Pemodelan Hidrolika Saluran drainase primer di Jalan Sultan Syahrir disimulasikan dengan membuat permodelan untuk analisis hidrolika. Menggunakan software HEC-RAS versi
Lebih terperinciNizar Achmad, S.T. M.Eng
Nizar Achmad, S.T. M.Eng Pendahuluan HEC RAS(Hidraulic Engineering Corps, River Analysis System) dikembangkan oleh Insinyur Militer Amerika Serikat (US Army Corps of Engineer) Digunakan internal Militer
Lebih terperinciGambar 3.1 Daerah Rendaman Kel. Andir Kec. Baleendah
15 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di sepanjang daerah rendaman Sungai Cisangkuy di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. (Sumber : Foto
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KALI DAPUR / OTIK SEHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN KOTA LAMONGAN
Redesain Bendungan Way Apu Kabpaten Buru Provinsi Maluku PERENCANAAN SISTEM DRAINASE DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KALI DAPUR / OTIK SEHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN KOTA LAMONGAN Ichsan Rizkyandi, Bambang
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH PENGALIHAN ALIRAN DARI STADION UTAMA TERHADAP GENANGAN TERMINAL BANDAR RAYA PAYUNG SEKAKI
KAJIAN PENGARUH PENGALIHAN ALIRAN DARI STADION UTAMA TERHADAP GENANGAN TERMINAL BANDAR RAYA PAYUNG SEKAKI Oleh Benny Hamdi Rhoma Putra Fakultas Teknik Universitas Abdurrab, Pekanbaru, Indonesia Email :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Pulau Jawa, Indonesia dengan panjang sekitar 548,53 km. Wilayah Sungai Bengawan Solo terletak di Propinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS DRAINASE PRIMER PADA SUB- DAS SUGUTAMU DEPOK
ANALISIS KAPASITAS DRAINASE PRIMER PADA SUB- DAS SUGUTAMU DEPOK Mona Nabilah 1 Budi Santosa 2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma, Depok 1 monanabilah@gmail.com,
Lebih terperinciBAB III METODA ANALISIS. Wilayah Sungai Dodokan memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) Dodokan seluas
BAB III METODA ANALISIS 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah Sungai Dodokan memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) Dodokan seluas 273.657 km 2 dan memiliki sub DAS Dodokan seluas 36.288 km 2. Sungai
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (04) -6 Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo Yusman Rusyda Habibie, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciSTUDI PERUBAHAN DASAR KALI PORONG AKIBAT SEDIMEN LUMPUR DI KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR
STUDI PERUBAHAN DASAR KALI PORONG AKIBAT SEDIMEN LUMPUR DI KABUPATEN SIDOARJO TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : RISANG RUKMANTORO 0753010039 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciAnalisa Perubahan Kualitas Air Akibat Pembuangan Lumpur Sidoarjo Pada Muara Kali Porong
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Analisa Perubahan Kualitas Air Akibat Pembuangan Lumpur Sidoarjo Pada Muara Kali Porong Gita Angraeni (1), Suntoyo (2), dan
Lebih terperinciANALISA PENGENDALIAN BANJIR KALI CILIWUNG RUAS JEMBATAN MT. HARYONO PINTU AIR MANGGARAI
ANALISA PENGENDALIAN BANJIR KALI CILIWUNG RUAS JEMBATAN MT. HARYONO PINTU AIR MANGGARAI Fahmi Zamroni 1, Moh. Sholichin 2, Andre Primantyo H. 2 1) Mahasiswa Magister Teknik Pengairan, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 1 Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya Tjia An Bing, Mahendra Andiek M, Fifi Sofia Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciKAJIAN GENANGAN BANJIR SUNGAI MUKE DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DAN UPAYA PENGENDALIANYA
Forum Teknik Sipil No. XVIII/2-Mei 2008 811 KAJIAN GENANGAN BANJIR SUNGAI MUKE DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DAN UPAYA PENGENDALIANYA Priska G. Nahak 1), Istiarto 2), Bambang
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK VIRDA ILLYINAWATI 3110100028 DOSEN PEMBIMBING: PROF. Dr. Ir. NADJAJI ANWAR, Msc YANG RATRI SAVITRI ST, MT JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengolahan Data Hidrologi 4.1.1 Data Curah Hujan Data curah hujan adalah data yang digunakan dalam merencanakan debit banjir. Data curah hujan dapat diambil melalui pengamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
I-1 BAB I 1.1 Latar Belakang Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali merupakan bagian dari Satuan Wilayah Sungai (SWS) Pemali-Comal yang secara administratif berada di wilayah Kabupaten Brebes Provinsi Jawa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di muara Sungai Cikapundung yang merupakan salah satu anak sungai yang berada di hulu Sungai Citarum. Wilayah ini terletak di Desa Dayeuhkolot,
Lebih terperinciKAJIAN PENINGKATAN KAPASITAS INLET KANAL BANJIR PELANGWOT - SEDAYULAWAS DI KABUPATEN LAMONGAN
KAJIAN PENINGKATAN KAPASITAS INLET KANAL BANJIR PELANGWOT - SEDAYULAWAS DI KABUPATEN LAMONGAN Galih Habsoro Sundoro 1, Mohammad Bisri 2, Dian Sisinggih 2 1 Mahasiswa Program Magister Sumber Daya Air Universitas
Lebih terperinciAplikasi Software FLO-2D untuk Pembuatan Peta Genangan DAS Guring, Banjarmasin
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-27 Aplikasi Software FLO-2D untuk Pembuatan Peta Genangan DAS Guring, Banjarmasin Devy Amalia dan Umboro Lasminto Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR
ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Lebih terperinciSTUDI PENANGGULANGAN BANJIR KAWASAN PERUMAHAN GRAHA FAMILY DAN SEKITARNYA DI SURABAYA BARAT
TUGAS AKHIR RC09-1380 STUDI PENANGGULANGAN BANJIR KAWASAN PERUMAHAN GRAHA FAMILY DAN SEKITARNYA DI SURABAYA BARAT RATNA PUSPITA WIDYANINGRUM NRP 3107 100 060 Dosen Pembimbing : Ir. Sofyan Rasyid, MT JURUSAN
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA
Perencanaan Sistem Drainase Perumahan The Greenlake Surabaya PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA Riska Wulansari, Edijatno, dan Yang Ratri Savitri. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah Brebes dirasakan semakin meningkat. Salah satu penyebab terjadinya banjir adalah karena tidak lancarnya aliran
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Persiapan Penelitian 3.1.1 Studi Pustaka Dalam melakukan studi pustaka tentang kasus Sudetan Wonosari ini diperoleh data awal yang merupakan data sekunder untuk keperluan
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGENDALIAN BANJIR KALI BANGILTAK DAN KALI WRATI DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN NORMALISASI TUGAS AKHIR
PERENCANAAN PENGENDALIAN BANJIR KALI BANGILTAK DAN KALI WRATI DI KABUPATEN PASURUAN DENGAN NORMALISASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Oleh : MIRAWATI SEPTYANINGSIH 0753010037 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA
BAB V ANALISIS HIDROLOGI DAN HIDROLIKA A. Analisis Hidrologi 1. Curah Hujan Rencana Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses hidrologi, karena jumlah kedalaman hujan (raifall depth) akan dialihragamkan menjadi aliran, baik melalui
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya. Tjia An Bing NRP
TUGAS AKHIR Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya Tjia An Bing NRP. 3109 100 112 Dosen Pembimbing : Mahendra Andiek M, ST.MT. Ir. Fifi Sofia Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah drainase kota sudah menjadi permasalahan utama pada daerah perkotaan. Masalah tersebut sering terjadi terutama pada kota-kota yang sudah dan sedang berkembang
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS HIDROLIKA PENAMPANG SUNGAI DENGAN SOFTWARE HEC-RAS
VI-1 BAB VI ANALISIS HIDROLIKA PENAMPANG SUNGAI DENGAN SOFTWARE HEC-RAS 6.1. Tinjauan Umum Analisis hidrolika penampang sungai dihitung dengan menggunakan program HEC-RAS. Dengan analisis ini dapat diketahui
Lebih terperinciNORMALISASI SUNGAI GUNTING UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR DI KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG
NORMALISASI SUNGAI GUNTING UNTUK PENANGGULANGAN BANJIR DI KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bagan Alir Rencana Penelitian
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bagan Alir Rencana Penelitian Mulai Input Data Angka Manning Geometri Saluran Ukuran Bentuk Pilar Data Hasil Uji Lapangan Diameter Sedimen Boundary Conditions - Debit -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Dalam perkembangannya, sungai bukan hanya
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Rumah Sakit Mitra Keluarga Kenjeran, Surabaya
Perencanaan istem Drainase Rumah akit Mitra Keluarga Kenjeran, urabaya Hisyam Amri, Edijatno, Fifi ofia Jurusan Teknik ipil FTP Institut Teknologi epuluh Nopember (IT) Jl. Arief Rahman Hakim, urabaya 60
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi juga merupakan
Lebih terperinciANALISIS POLA ALIRAN PERMUKAAN SUNGAI DENGKENG MENGGUNAKAN HYDROLOGIC ENGINEERING CENTER RIVER ANALYSIS SYSTEM (HEC-RAS)
ANALISIS POLA ALIRAN PERMUKAAN SUNGAI DENGKENG MENGGUNAKAN HYDROLOGIC ENGINEERING CENTER RIVER ANALYSIS SYSTEM (HEC-RAS) Amiroh Lina Fauziyyah 1), Suyanto 2), Adi Yusuf Muttaqien, 3) 1) Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciLaju Sedimentasi pada Tampungan Bendungan Tugu Trenggalek
D125 Laju Sedimentasi pada Tampungan Bendungan Tugu Trenggalek Faradilla Ayu Rizki Shiami, Umboro Lasminto, dan Wasis Wardoyo Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciKAJIAN UJI MODEL FISIK HIDROLIK FLOODWAY PLANGWOT-SEDAYU LAWAS SEBAGAI PENGENDALI BANJIR SUNGAI BENGAWAN SOLO HILIR JURNAL SKRIPSI
KAJIAN UJI MODEL FISIK HIDROLIK FLOODWAY PLANGWOT-SEDAYU LAWAS SEBAGAI PENGENDALI BANJIR SUNGAI BENGAWAN SOLO HILIR JURNAL SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir Dan Prasyarat Guna Memenuhi Gelar
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BACK WATER (AIR BALIK) TERHADAP BANJIR SUNGAI RANGKUI KOTA PANGKALPINANG
ANALISIS PENGARUH BACK WATER (AIR BALIK) TERHADAP BANJIR SUNGAI RANGKUI KOTA PANGKALPINANG Tia Anandhita Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung Roby Hambali Staf Pengajar Jurusan Teknik
Lebih terperinciKajian Kapasitas Sungai Sunter (Ruas Jalan Tol Jakarta Cikampek Sampai dengan Pertemuan Kanal Banjir Timur) Jakarta Timur
Kajian Kapasitas Sungai Sunter (Ruas Jalan Tol Jakarta Cikampek Sampai dengan Pertemuan Kanal Banjir Timur) Jakarta Timur Aprilia Undipasari. 1,Ir. Dwi Priyantoro, MS. 2, Ir. M. Taufiq, MT. 2 1) Mahasiswa
Lebih terperinciPENGENDALIAN DEBIT BANJIR SUNGAI LUSI DENGAN KOLAM DETENSI DI KECAMATAN TAWANGHARJO KABUPATEN GROBOGAN
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 471 476 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 471 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta terletak di daerah dataran rendah di tepi pantai utara Pulau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang DKI Jakarta terletak di daerah dataran rendah di tepi pantai utara Pulau Jawa, dilintasi oleh 13 sungai, sekitar 40% wilayah DKI berada di dataran banjir dan sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekalongan dibagi menjadi dua wilayah administratif yaitu wilayah Kabupaten Pekalongan dan wilayah Kotamadya Pekalongan. Di Kabupaten Pekalongan mengalir beberapa sungai
Lebih terperinciANALISA SISTEM DRAINASE DENGAN MENGGUNAKAN POLDER (STUDI KASUS SALURAN PRIMER ASRI KEDUNGSUKO KECAMATAN SUKOMORO KABUPATEN NGANJUK) TUGAS AKHIR
ANALISA SISTEM DRAINASE DENGAN MENGGUNAKAN POLDER (STUDI KASUS SALURAN PRIMER ASRI KEDUNGSUKO KECAMATAN SUKOMORO KABUPATEN NGANJUK) TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar
Lebih terperinciPerencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya
1 Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya Agil Hijriansyah, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kata kunci : Air Baku, Spillway, Embung.
Perencanaan Embung Tambak Pocok Kabupaten Bangkalan PERENCANAAN EMBUNG TAMBAK POCOK KABUPATEN BANGKALAN Abdus Salam, Umboro Lasminto, dan Nastasia Festy Margini Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil
Lebih terperinciUSAHA MEREDUKSI BANJIR DI BENGAWAN SOLO HILIR EFFORTS TO REDUCE THE FLOOD IN LOWER SOLO RIVER
Usaha Mereduksi Banjir di Bengawan Solo Hilir. (Sarwono) USAHA MEREDUKSI BANJIR DI BENGAWAN SOLO HILIR EFFORTS TO REDUCE THE FLOOD IN LOWER SOLO RIVER Sarwono Peneliti bidang Sungai Balai Sungai, Pusat
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR
HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN NORMALISASI SUNGAI CIMANUK MULAI BENDUNG RENTANG HINGGA MUARA RAMBATAN (Normalization of Cimanuk River starting at Rentang Barrage up to Rambatan Estuary)
Lebih terperinciKAJIAN KAPASITAS SUNGAI LOGAWA DALAM MENAMPUNG DEBIT BANJIR MENGGUNAKAN PROGRAM HEC RAS
88 JURNAL TEKNIK SIPIL, Volume III, No.. Juli 006: 88-9 KAJIAN KAPASITAS SUNGAI LOGAWA DALAM MENAMPUNG DEBIT BANJIR MENGGUNAKAN PROGRAM HEC RAS Suroso Jurusan Teknik Sipil Universitas Soedirman Purwokerto
Lebih terperinciKAJIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) UNTUK NORMALISASI SUNGAI MENDOL KECAMATAN KUALA KAMPAR KABUPATEN PELALAWAN
Kajian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Untuk Normalisasi Sungai Mendol KAJIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) UNTUK NORMALISASI SUNGAI MENDOL KECAMATAN KUALA KAMPAR KABUPATEN PELALAWAN Nurdin 1, Imam Suprayogi
Lebih terperinciOPTIMALISASI SUNGAI WISA DAN SUNGAI KANAL SEBAGAI PENGENDALI BANJIR DI KAWASAN KOTA JEPARA
Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 OPTIMALISASI SUNGAI WISA DAN SUNGAI KANAL SEBAGAI PENGENDALI BANJIR DI KAWASAN KOTA JEPARA Esti
Lebih terperinciEVALUASI SISTEM DRAINASE DI WILAYAH KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM, RIAU ABSTRACT
EVALUASI SISTEM DRAINASE DI WILAYAH KAMPUS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM, RIAU Wendi Nofriandi 1), Bambang Sujatmoko 2), Andy Hendri 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciANALISA SISTEM DRAINASE SALURAN TOL WARU-JUANDA AKIBAT PEMBANGUNAN SURABAYA CARNIVAL & NIGHT MARKET
JURNA TEKNIK SIPI POMITS Vol. 1, No.1 (2014) 1-6 1 ANAISA SISTEM DRAINASE SAURAN TO WARU-JUANDA AKIBAT PEMBANGUNAN SURABAYA ARNIVA & NIGHT MARKET Anhar, Umboro asminto, dan M.Bagus Ansori Jurusan Teknik
Lebih terperinciEVALUASI ANALISIS TEGANGAN GESER PADA DAERAH HULU DAN HILIR SUDETAN WONOSARI SUNGAI BENGAWAN SOLO
EVALUASI ANALISIS TEGANGAN GESER PADA DAERAH HULU DAN HILIR SUDETAN WONOSARI SUNGAI BENGAWAN SOLO Cahyono Ikhsani 1) Koosdaryani 2) Wildan Yoga Pratama 3) 3) Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi teknik
Lebih terperinciEVALUASI TINGGI MUKA AIR KALI MUNGKUNG SRAGEN TERHADAP ELEVASI BANJIR SUNGAI BENGAWAN SOLO
EVALUASI TINGGI MUKA AIR KALI MUNGKUNG SRAGEN TERHADAP ELEVASI BANJIR SUNGAI BENGAWAN SOLO Yudi Risdiyanto 1) Cahyono Ikhsan 2) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi teknik Sipil, Universitas Sebelas
Lebih terperinciPENELUSURAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE LEVEL POOL ROUTING PADA WADUK KOTA LHOKSEUMAWE
PENELUSURAN BANJIR MENGGUNAKAN METODE LEVEL POOL ROUTING PADA WADUK KOTA LHOKSEUMAWE Amalia 1), Wesli 2) 1) Alumni Teknik Sipil, 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh email: 1) dekamok@yahoo.com,
Lebih terperinciGambar 4.1 Kotak Dialog Utama HEC-RAS 4.1
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Hidraulik dengan Menggunakan Pemodelan HEC-RAS Dalam mempelajari fenomena perilaku hidraulika aliran di dalam saluran/kali, diperlukan suatu simulasi/analisa
Lebih terperinciStudi Pengendalian Banjir Sungai Kalidawir Tulungagung
JURNAL TEKNIK ITS Vol., No. 1, (2015) ISSN: 27-59 (201-9271 Print) F-10 Studi Pengendalian Banjir Sungai Kalidawir Mohammad Bagus Tulungagung Ansori, Dian Ayu Ratnasari, dan Bambang Sarwono Jurusan Teknik
Lebih terperinciUJI MODEL FISIK OPTIMALISASI KAPASITAS DEBIT INLET RAWA JABUNG PHYSICAL MODEL TEST OPTIMIZATION OF RAWA JABUNG INLET DISCHARGE CAPACITY
Uji Model Fisik Optimalisasi Kapasitas Debit Inlet Rawa Jabung...(Sarwono, Kirno) UJI MODEL FISIK OPTIMALISASI KAPASITAS DEBIT INLET RAWA JABUNG PHYSICAL MODEL TEST OPTIMIZATION OF RAWA JABUNG INLET DISCHARGE
Lebih terperinciPERMODELAN MATEMATIS ALIRAN DI MUARA SUNGAI KALI LAMONG
PERMODELAN MATEMATIS ALIRAN DI MUARA SUNGAI KALI LAMONG Butyliastri Sulistyaningsih 1 dan Umboro Lasminto 1 Mahasiswa Pascasarjana Konsentrasi Hidroinformatika Bidang MRSA Jurusan Teknik Sipil, Institut
Lebih terperinciSTUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN AW.SYAHRANI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR
STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN AW.SYAHRANI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR Syupri Riyanto Program Studi Teknik Sipil FTS, Universitas Narotama Surabaya e-mail: pyansebuku@gmail.com ABSTRAK Secara
Lebih terperinciBAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK
BAB V SIMULASI MODEL MATEMATIK Dalam mempelajari perilaku hidraulika lairan, perlu dilakukan permode;lan yang menggambarkan kondisi sebuah saluran. Permodelan dapat dilakukan dengan menggunakan software
Lebih terperinciEvaluasi Pengendalian Banjir Sungai Jragung Kabupaten Demak
Evaluasi Pengendalian Banjir Sungai Jragung Kabupaten Demak Ratna Ekawati ratna.034@gmail.com Prodi Jurusan Magister Teknik Sipil, Universitas Islam Sultan Agung Semarang Pembimbing 1 Prof. Dr.Ir.S. Imam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum 1.2 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum Sungai Sragi terletak pada perbatasan antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pemalang. Di bagian hulu sungai, terdapat percabangan membentuk dua alur sungai yaitu
Lebih terperinciPERENCANAAN NORMALISASI KALI TUNTANG DI KABUPATEN DEMAK DAN KABUPATEN GROBOGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN NORMALISASI KALI TUNTANG DI KABUPATEN DEMAK DAN KABUPATEN GROBOGAN Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Program Strata 1 Pada Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB VII PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING)
VII-1 BAB VII PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) 7.1. Penelusuran Banjir Melalui Saluran Pengelak Penelusuran banjir melalui pengelak bertujuan untuk mendapatkan elevasi bendung pengelak (cofferdam). Pada
Lebih terperinciKAJIAN KAPASITAS KALI (SUNGAI) WULAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU HEC-RAS 4.0
TUGAS AKHIR KAJIAN KAPASITAS KALI (SUNGAI) WULAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU HEC-RAS 4.0 Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Jurusan Teknik Sipil
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Antasari, Kecamatan. Sukarame, kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
37 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di saluran drainase Antasari, Kecamatan Sukarame, kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Gambar 8. Lokasi Penelitian 38 B. Bahan
Lebih terperinciANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI SANGKUB KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI SANGKUB KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Marcio Yosua Talumepa Lambertus Tanudjaja, Jeffry S.F. Sumarauw Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam
Lebih terperinciPERENCANAAN NORMALISASI SUNGAI KEMUNING KABUPATEN SAMPANG PULAU MADURA TUGAS AKHIR
PERENCANAAN NORMALISASI SUNGAI KEMUNING KABUPATEN SAMPANG PULAU MADURA TUGAS AKHIR Oleh : ICHWAN FRENDI 0753010030 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data berdasarkan pengamatan langsung komponenkomponen
Lebih terperinciPERENCANAAN KONSTRUKSI
108 BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI 5.1. Tinjauan Umum Perencanaan irigasi tambak didasarkan atas kelayakan teknis di lokasi perencanaan. Selanjutnya perencanaan diarahkan pada efisiensi dan kemudahan operasional
Lebih terperinciDEBIT SUNGAI PROGO RUAS BANJARSARI KALIJOSO KABUPATEN MAGELANG
DEBIT SUNGAI PROGO RUAS BANJARSARI KALIJOSO KABUPATEN MAGELANG DWI SAT AGUS YUWONO Staff Pengajar Fakultas Teknik Universitas Tidar Magelang ABSTRACT Hydrology data are very important to determine discharge
Lebih terperinciAnalisis Drainasi di Saluran Cakung Lama Akibat Hujan Maksimum Tahun 2013 dan 2014
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 17, No. 2, 91-97, Nov 214 91 Analisis Drainasi di Saluran Cakung Lama Akibat Hujan Maksimum Tahun 213 dan 214 (Micro Drainage Analysis in Cakung Lama River Due to The
Lebih terperinciBAB III METODA ANALISIS
BAB III METODA ANALISIS 3.1 Metodologi Penelitian Sungai Cirarab yang terletak di Kabupaten Tangerang memiliki panjang sungai sepanjang 20,9 kilometer. Sungai ini merupakan sungai tunggal (tidak mempunyai
Lebih terperinci