BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Intern Perusahaan yang baik harus memiliki sistem pengendalian intern yang baik pula. Pengendalian intern sangat berperan penting dalam terciptanya suatu sistem akuntansi didalam perusahaan. Sistem pengendalian intern merupakan alat bantu untuk manajemen dalam melakukan pengawasan atas kebijakan dan prosedur yang telah dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya dan untuk memperkecil kemungkinan adanya suatu kesalahan dialam operasi perusahaan yang dapat berakibat merugikan perusahaan. Pengendalian intern yang baik akan memberikan jaminan atas keamanan dari kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan dan mencegah lebih banyak penyelewengan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu bertujuan memberikan keyakinan pada pimpinan bahwa apa yang dilaporkan oleh bawahannya itu adalah benar dan keandalan data akuntansinya dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi (2010:193), Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk 12

2 13 menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan kendala data Akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Menurut Krismiaji (2010: 218), Pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metoda yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern merupakan suatu alat bantu untuk mengendalikan dan mengawasi seluruh aktivitas perusahaan. Sistem pengendalian intern juga bertujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan, mendukung kebijakan atas peraturan yang buat perusahaan, dan untuk mendukung efisiensi dan efektivitas dalam aktivitas perusahaan Tujuan Pengendalian Intern Tujuan pengendalian intern menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder Mark S. Beasley (208:370), tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian intern yaitu (1) Realibilitas pelaporan keuangan, (2) Efisiensi dan efektivitas operasi,dan (3) Ketaatan pada hukum dan peraturan. Menurut Mulyadi (2010:193), tujuan sistem pengendalian intern yaitu: 1. Menjaga kekayaan organisasi 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

3 14 3. Mendorong efisiensi 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen intern bahwa, Mulyadi (2010:193) juga menegaskan tentang tujuan dari pengendalian menurut tujuannya sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua macam yaitu, akuntansi (internal accounting control) dan pengendalian intern administratif (internal administrative control). Pengendalian intern akuntansi, yang merupakan bagian dari sistem pengendalian intern, meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Pengendalian intern administratif meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pengendalian intern yaitu membantu manajemen dalam pembuatan laporan keuangan yang akurat, efisiensi dan efektivitas dari kegiatan operasional perusahaan, membantuuntuk pengawasan atas peraturan atau kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaan, dan dapat membantu untuk melindungi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan Komponen Pengendalian Intern Menurut Arens, Elder, Beasley (2008:376) terdapat lima komponen kerangka kerja pengendalian intern yang dikeluarkan oleh Committee Of Sponsoring Organization (COSO). Komponen pengendalian internal COSO meliputi hal-hal berikut ini : 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penilaian Resiko 3. Aktivitas Pengendalian

4 15 4. Informasi dan Komunikasi 5. Pemantauan Kelima komponen tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur dan para pemilik entitas secara keseluruhan mengenai pengendalian internal serta arti pentingnya bagi entitas tersebut. Lingkungan pengendalian memiliki beberapa unsur diataranya : a. Integritas dan nilai-nilai etis Komponen ini meliputi tindakan manajemen untuk menghilangkan atau mengurangi dorongan dan godaan yang mungkin membuat karyawan melakukan tindakan tidak jujur, ilegal, atau tidak etis.komponen ini juga merupakan sarana komunikasi untuk nilai-nilai entitas dan standar perilaku kepada karyawan melalui penyataan kebijakan, kode perilaku, dan teladan. b. Komitmen pada kompetensi Komitmen adalah pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas untuk mendefinisikan pekerjaan seseorang. Komitmen pada kompetensi meliputi pertimbangan manajemen tentang tingkat kompetensi meliputi pertimbangan manajemen tentang tingkat kompetensi bagi pekerjaaan tertentu dan bagaimana tingkatan

5 16 tersebut diterjemahkan menjadi keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. c. Partisipasi Dewan Komisaris atau Komite Audit Dewan komisaris berperan penting dalam tata kelola korporasi yang efektif karena memikul tanggung jawab akhir untuk memastikan bahwa manajemen telah mengimplementasikan pengendalian internal dan proses pelaporan keuangan yang layak. Selain itu dewan yang aktif dan objektif sering kali juga dapat mengurangi kemungkinana bahwa manajemen mengesampingkan pengendalian yang ada. d. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen Manajemen melalui aktivitasnya, memberikan isyarat yang jelas kepada karyawan tentang pentingnya pengendalian internal. e. Struktur Organisasi Struktur organisasi menentukan garis-garis tanggung jawab dan kewenangan yang ada. f. Kebijakan dan Praktik Sumber Daya Manusia Pentingnya personil yang kompeten dan terpercaya dalam mengadakan pengendalian yang efektif, metode untuk mengangkat, megevaluasi, melatih, mempromosikan, dan member kompensasi kepada personil itu merupakan bagian yang penting dalam pengendalian. 2. Penilaian Resiko (Risk Assesment) Organisasi harus menyadari dan wasapada tehadap berbagai resiko yang dihadapinya. Auditor dapat mengevaluasi struktur pengendalian intern

6 17 dengan menggunakan strategi perhitungan resiko, diantaranya, identifikasi ancaman, estimasi kerugian, identifikasi pengendalian estimasi manfaat dan pengorbanan, serta menentukan efektivitas manfaat pengorbanan. 3. Aktivitas Pengendalian (control activities) Kebijakan dan prosedur yang berfungsi untuk membantu meamstikan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil untuk menangani risiko guna mencapai tujuan entitas. Aktivitas pengendalian umumnya dibagi menjadi lima jenis yaitu: a. Pemisahan tugas yang memadai Pedoman umum untuk melakukan pemisahan tugas terdiri dari em macam yaitu: 1. Pemisahan penyimpanan aktiva dari akuntansi guna untuk melindungi perusahaan dari penyelewengan, seserorang yang menyimpan aktiva tidak boleh mencatat aktiva tersebut, 2. Pemisahan otorisasi transaksi dari penyimpanan aktiva terkait, 3. Pemisahan tanggung jawab operasional dari tanggung jawab pencatatan 4. Pemisahan tugas TI dari depatemen pemakai. b. Otorisasi yang sesuai atas transaksi dan aktivitas Agar pengendalian berjalan dengan baik, transaksi harus diotorisasi dengan tepat. Jika setiap orang dalam sebuah organisasi bisa memperoleh atau menggunkan aktiva dengan seenaknya, hal itu akan menimbulkan kekacauan

7 18 c. Dokumen dan catatan yang memadai Dokumen dan catatan adalah objek fisik dimana transaksi akan dicantumkan serta diikhtisarkan. Dokumen yang memadai sangat penting untung mencatat transaksi dan mengendalikan aktiva dengan benar. Dokumen dan catatan harus dipranomori secara berurutan untuk memudahkan pengendalian atas dokumen yang hilang dan sebagai alat bantu pencarian, dokumen juga harus disiapkan pada transaksi berlangsung untuk meminimalkan kesalahan, dokumen harus dirancang berbeda untuk berbagai penggunaan dan dokumen harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan penyimpanan yang benar. d. Pengendalian Fisik atas Aktiva dan Catatan Untuk menyelenggarakan pengendalian intern yang memadai, aktiva dan catatan harus dilindungi, jika dibiarkan tidak terlindungi aktiva dapat dicuri, hilang dan juga rusak, yang akan mengganggu proses akuntansi dan kegiatan operasional perusahaan. e. Pemeriksaan kinerja secara independen (independent checks) Kebutuhan akan pemeriksaan independen timbul karena pengendalian intern cenderung berubah-ubah seiring dengan berjalannya waktu. Pengecekan intern harus independen, karena ini biasanya lebih efektif dilaksanakan oleh seseorang yang tidak terkait dengan kegiatan perusahaan.

8 19 4. Informasi dan Komunikasi Tujuan dari sistem informasi dan komunikasi akuntansi adalah untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi yang dilakukan entitas serta mempertahankan akuntabilitas aktiva terkait. 5. Pemantauan Aktivitas pemantauan berhubungan dengan penilaian mutu pengendalian internal secara berkelanjutan atau periodik oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian itu telah beroperasi seperti yang diharapkan, dan telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan kondisi. Menurut Mulyadi (2010:164) unsur pokok sistem pengendalian intern adalah: 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya Berdasarkan uraian yang dikemukakan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen dari pengendalian intern dapat berjalan

9 20 dengan baik apabila pemisahan tugas yang jelas, otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas, dokumen dan catatan yang memadai, pengendalian fisik persedian atas aktiva beserta catatannya dan pemeriksaan atas kinerja Dampak Tidak Menerapkan Pengendalian Internal Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2008:123), pengendalian dibutuhkan untuk mengurangi eksposur terhadap risiko. Organisasi merupakan sasaran berbagai macam eksposur yang dapat mengganggu operasi perusahaan atau bahkan eksistensi kelangsungan hidup perusahaan. Eksposur melekat dalam pengendalian pada operasi setiap organisasi dan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab yaitu: 1. Biaya yang terlalu tinggi Biaya yang terlalu tinggi dapat mengurangi laba. Setiap pengeluaran yang dibuat oleh suatu organisasi potensial untuk menjadi biaya yang terlalu tinggi. Produksi bisa saja tidak efisien sehingga menyerap pembelian dan pemakaian bahan baku dan tenaga kerja yang banyak terlalu banyak. 2. Pendapatan yang cacat Pendapatan yang terlalu rendah mengurangi laba. Seperti biaya piutang tidak tertagih dari penjualan kredit terlalu banyak. Penjualan yang telah terjadi dibatalkan akibat terlambatnya pengiriman barang yang dipesan, atau pengiriman barang yang rendah kualitasnya.

10 21 3. Kerugian akibat kehilangan aktiva Aktiva dapat hilang sebagai akibat pencurian, tindakan kekerasan, dan bencana alam. Setiap organisasi harus menjaga sejumlah aktiva, yang semuanya memiliki peluang untuk hilang. Kas, bahan baku atau peralatan dapat rusak atau salah penempatan. Hal ini bisa terjadi sebagai akibat kecerobohan karyawan ataupun tindakan tidak sengaja. 4. Interupsi bisnis Interupsi bisnis mencangkup penghentian sementara suatu operasi bisnis, penghentian permanen atas operasi suatu bisnis, atau penutupan suatu usaha. 5. Sanksi hukum Sebuah organisasi harus yakin bahwa aktivitas ketidakmampuan menghadapi kegiatan operasi yang buruk. 6. Ketidakmampuan untuk bersaing Ketidakmampuan untuk bersaing merupakan ketidakmampuan suatu organisasi untuk bertahan di pasar industri. 7. Kecurangan dan pencurian Kecurangan merupakan kesengajaan untuk memutarbalikan kebenaran dengan tujuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk menyerahkan sesuatu yang berharga. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan, apabila pengendalian intern itu tidak dilakukan dengan baik dan tidak didukung oleh pihak manajemen, risiko

11 22 terjadinya penyelewengan atau kejadian-kejadian tidak diharapkan semakin besar.jadi untuk meminimalisir adanya penyelewengan, pihak manajemen harus dapat memanfaatkan dengan baik pengendalian intern tersebut dengan didukung oleh komponen-komponen yang ada dalam pengendalian tersebut. 2.2 Persediaan Pengertian Persediaan Menurut Agus Ristono (2009:1), Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 14, Ikatan Akuntansi Indonesia mengemukakan bahwa perseidaan adalah aset : 1. Tersedia untuk dijual 2. Dalam proses produksi dan dalam perjalanan 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulaan bahwa persediaan merupakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan yang berperan penting dalam kegiatan operasional perusahaan. Persediaan juga merupakan suatu barang yang dapat dijual dan dapat digunakan oleh perusahaan.

12 Jenis-jenis Persediaan Menurut Agus Ristono (2009:1), Perusahaan yang melakukan kegiatan produksi (industri manufaktur) akan memiliki tiga jenis persediaan, yaitu: 1. Persediaan bahan baku dan penolong, Persediaan pengaman atau sering pula disebut safety stock adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastiaan permintaan dan penyediaan. 2. Persediaan bahan setengah jadi Merupakan barang barang yang telah diolah dalam proses produksi. 3. Persediaan barang jadi. Merupakan barang yang telah selesai diproduksi dan telah melewati berbagai proses produksi. Menurut Mulyadi (2010:553), dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Berdasarkan uraian dari para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa persediaan yang terdapat pada perusahaan manufaktur pada dasarnya terdiri dari: persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persedian dalam proses dan persediaan barang jadi.

13 Metode Pencatatan Persediaan Menurut Mulyadi (2010:556) terdapat dua macam metode pencatatan persediaan yaitu: 1. Metode Mutasi Persediaan ( Perpetual Inventory Method) Pencatatan dalam metode yaitu mutasi persediaan setiap mutasi persediaan pasti dicatat dalam kartu persediaan fisik. 2. Metode Persediaan Fisik (Physical Inventory Method) Pencatatan dalam metode persediaan fisik, hanya tambahan persediaan dari pembelian saja dicatat, sedangkan mutasi berkurangnya persediaan karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan uraian diatas, ada dua macam metode dalam pencatatan persediaan yaitu metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan metode persediaan fisik (physical inventory method). Perbedaan yang ada pada kedua metode tersebut yaitu pada perpetual inventory method persediaan dicatat pada kartu persediaan setiap ada mutasi, sedangkan pada physical inventory method hanya tambahan persediaan saat pembelian saja yang dicatat pada kartu persediaan 2.3 Sistem Persediaan Pengertian Sistem Persediaan Sistem persediaan yang dirancang oleh pihak manjemen untuk menangani transaksi dengan mutasi persediaan yang disimpan di gudang. Pencatatan

14 25 transaksi persediaan tersebut akan menghasilkan informasi persediaan yang dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk pengambilan keputusan. Menurut Krismiaji (2005:367), Sistem akuntansi persediaan merupakan sebuah sistem untuk memelihara catatan persediaan dan memberitahu manajer apabila jenis barang tertentu memerlukan penambahan. Dalam perusahaan manufaktur, sistem akuntansi persediaan mengendalikan tingkat (jumlah) bahan baku dan jumlah produk jadi. Dari pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa sistem persediaan dibuat untuk mencatat perusahaan dan memberikan informasi kepada pimpinan perusahaan berkaitan dengan persediaan Dokumen dalam Sistem Persediaan Dokumen yang digunakan dalam sistem persediaan menurut Mulyadi (2001:560) : a. Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur pencatatan produk jadi adalah laporan produk selesai dan bukti memorial. Laporan produk selesai digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat tambahan kuantitas produk jadi balam kartu gudang. Bukti memorial digunakan untuk mencatat tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan produk jadi dalam kartu persediaan dan digunakan sebagai dokumen sumber dalam mencatat transaksi selesainya produk jadi dalam jurnal umum. b. Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual adalah surat order pengiriman dan faktur

15 26 penjualan. Surat order pengiriman diterima oleh bagian gudang dan bagian order penjualan. Setelah bagian gudang mengisi surat order pengiriman tersebut dengan kuantitas produk jadi yang diserahkan kepada bagian pengiriman, atas dasar surat order pengiriman tersebut bagian gudang mencatat kuantitas yang diserahkan ke bagian pengiriman dalam kartu gudang. Harga pokok produk jadi yang dijual dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan atas dasar tembusan faktur yang diterima oleh bagian tersebut dari bagian penagihan. c. Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang adalah bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang. d. Dokumen yang digunakan untuk merekam, meringkas, dan membukukan hasil perhitungan fisik persediaan adalah kartu perhitungan fisik (inventory tag) yang digunakan untuk merekam hasil perhitungan fisik persediaan, daftar hasil perhitungan fisik (inventory summary) yang digunakan untuk merekam hasil perhitungan fisik persediaan, dan bukti memorial digunakan untuk membukukan adjustment rekening persediaan sebagai akibat dari hasil penghitungan fisik ke dalam jurnal umum Catatan Akuntansi dalam Sistem Persediaan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi persediaan dalam Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi persediaan dalam buku yang berjudul Sistem Akuntansi. Menurut Mulyadi (2001: ) :

16 27 a. Kartu Gudang Kartu gudang berfungsi untuk mencatat mutasi kuantitas persediaan produk jadi karena transaksi penjualan. b. Kartu Persediaan Kartu persedian berfungsi untuk mencatat mutasi kuantitas dan harga pokok persediaan produk jadi yang dijual. c. Jurnal Umum Jurnal umum digunakan untuk mencatat jurnal harga pokok produk jadi yang dijual untul diposting ke dalam rekening kontrol persediaan produk jadi Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Persediaan Jaringan prosedur yang menentuk sistem perhitungan fisik persedian menurut mulyadi (2010:580) yaitu: 1. Prosedur Perhitungan Fisik Prosedur ini tiap jenis persediaan di gudang dihitung oleh penghitung dan pengecek secara independen yang hasilnya dicatat dalam kartu perhitungan fisik. 2. Prosedur Kompilasi Prosedur ini pemegang kartu perhitungan fisik melakukan perbandingan data yang dicatat dalam kartu perhitungan fisik serta melakukan pencatatan data tercantum dalam kartu perhitungan fisik ke dalam daftar perhitungan fisik.

17 28 3. Prosedur Penentuan Harga Pokok Persediaan Prosedur ini bagian kartu persediaan mengisi harga pokok per satuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar perhitungan fisik berdasarkan informasi dalam kartu persediaan yang bersangkutan serta mengalihkan harga pokok per satuan tersebut dengan kuantitas hasil perhitungan fisik untuk mendapatkan total harga pokok persediaan yang dihitung. 4. Prosedur Adjustment Prosedur ini bagian kartu persediaan melakukan adjustment terhadap data persediaan yang tercantum dalam kartu persediaan berdasarkan data hasil perhitungan fisik persediaan yang tercantum dalam daftar hasil perhitungan fisik persediaan Fungsi Terkait Dalam Sistem Persediaan adalah: Menurut Mulyadi (2010:579) fungsi yang terkait dalam sistem persediaan 1. Panitia Perhitungan Fisik Persediaan Panitia ini berfungsi untuk melaksanakan perhitungan fisik persediaan dan menyerahkan hasil perhitungan tersebut kepada bagian kartu persediaan untuk digunakan sebagai dasar adjustment terhadap catatan persediaan dalam kartu persediaan.

18 29 2. Fungsi Akuntansi Fungsi yang terkait dalam sistem perhitungan fisik ini bertanggungjawab umtuk: a. Mencantumkan harga pokok satuan persediaan yang dihitung ke dalam daftar hasil perhitungan fisik. b. Mengalikan kuantitas dan harga pokok per satuan yang tercantum dalam daftar hasik perhitungan fisik. c. Mencantumkan harga pokok total dalam daftar hasil perhitungan fisik. d. Melakukan adjustment terhadap kartu persediaan berdasar data hasil perhitungan fisik persediaan. e. Membuat bukti memorial untuk mencatat adjustment data persediaan dalam jurnal umum berdasarkan hasil perhitungan fisik persediaan. 3. Fungsi Gudang Dalam sistem penghitungan fisik persediaan, fungsi gudang bertanggung jawab untuk melakukan adjustment data kuantitas persediaan yang dicatat dalam kartu gudang berdasarkan hasil perhitungan fisik persediaan. 2.4 Sistem Pengendalian Intern Persediaan Sistem Pengendalian Intern Persediaan Menurut Agus Ristono (2009:4), Pengendalian persediaan yang dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan pada tingkat yang optimal sehingga diperoleh penghematan-penghematan untuk persediaan tersebut.

19 30 Menurut La Midzan (2001:156), Pengertian pengendalian intern persediaan adalah semua metode dan tindakan yang dilaksanakan untuk mengamankan persedian sejak dari kedatangan, menerima, menyimpan dan mengeluarkan baik fisik maupun kualitas dan pencatatannya. Termasuk penentuan dan pengaturan jumlah persediaan. Berdasarkan uraian dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern adalah metode yang dirancang oleh perusahaan guna untuk mengelola persediaan baik dari sisi keamanan, penggunaan, penyimpanan, dan pengaturan jumlah persediaan Tujuan Sistem Pengendalian Persediaan Menurut Agus Ristono (2009:4), Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah tentu memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian persediaan yang dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan pada tingkat yang optimal sehingga diperoleh penghematanpenghematan untuk persediaan tersebut. Menurut Mulyadi (2010:553), Sistem pengendalian intern persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan digudang. Dari uraian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa tujuan dari pengendalian intern tidak hanya mencatat arus mutasi persediaan digudang tetapi dapat meminimalisir adanya penyelewengan seperti mencegah terjadinya kerusakan kehilangan.

20 Control Matrix Pengertian Control Matrix Menurut Gelinas (2005:301) mengemukakan bahwa, Control matrix merupakan alat bantu untuk mengevaluasi pengendalian intern organisasi dengan menganalisa sistem operasi dan sistem informasi. Control matrix mempunyai tiga bagian yang digunakan dalam evaluasi sistem, yang juga merupakan elemen intinya, yaitu tujuan pengendalian, prosedur pengendalian dan pengisian sel. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa contol matrix merupakan alat bantu untuk mengevaluasi pengendalian intern yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara menanalisa sistem operasi dan sistem informasi yang dijalankan oleh perusahaan Tujuan Pembuatan Control Matrix Menurut Gelinas (2005:309) mengemukakan bahwa, tujuan pengendalian dalam control matrix didasari pada pengertian rencana peegendalian adalah kebijakan dan prosedur yang memberikan jaminan bahwa tujuan organisasi dapat tercapai. Tujuan dari pengendalian terbagi dalam dua sistem, yaitu pengendalian untuk sistem operasi dan pengendalian untuk sistem informasi Langkah-langkah dalam penyusunan Control Matrix Menurut dan Gelinas dan Sutton (2004:301), langkah-langkah persiapan dalam membuat control matrix terbagi menjadi dua langkah yaitu:

21 32 Langkah 1 : Menspesifikasikan control goals; meninjau kembali sistem flowchart, identifikasi proses bisnis, sumber daya kunci yang relevan, input, storage, dan master data. a. Mengidentifikasi Operation Process Goals 1. Effectiveness Tujuannya untuk menjamin pencapaian tujuan yang sukses yang selanjutnya digunakan untuk pertimbangan proses bisnis. 2. Efficiency Tujuannya adalah menjamin semua sumber daya yang digunakan dalam seluruh proses bisnis, dipakai dengan cara yang paling produktif. 3. Security Of Resources Tujuannya adalah menjamin sumber daya perusahaan dilindungi dari kerugian, peniruan, dan penyalahgunaan lainnya.. b. Mengidentifikasi Information Process Goals 1. Input goals Tujuannya adalah menjamin input validity (pengendalian yang menjamin bahwa masukan data yang disetujui secar tepat dan menunjukkan objek dan keadaan ekonomi saat ini), input completness (pengendalian yang menjamin bahwa semua kejadian atau objek yang valid sudah dimasukkan ke dalam sistem), dan input accuracy (pengendalian yang menjamin bahwa kejadian dan objek yang ada dimasukkan ke dalam sistem secara benar).

22 33 2. Update goals Tujuannya adalah menjamin update completeness (tujuan pengendalian yang menjamin bahwa semua kejadian yang dimasukkan ke dalam komputer sudah terbaharui dalam master data), update accuracy (pengendalian yang menjamin bahwa data yang dimasukkan dalam komputer sudah di terbaharui secara benar dalam master data). Langkah 2: Merekomendasi control plans, membuat daftar kumpulan rencana pengendalian yang tepat untuk proses yang dianalisis yang memuat rencana dan proses operasi serta berhubungan dengan metode informasi. a. Memberikan keterangan present control dalam sistem flowchart dengan menempatkan P-1, P-2 sampai P-n. b. Mengevaluasi rencana pengendalian saat ini (present control) dengan menempatkan angka dan nama rencana control matrix dan menjelaskan control plans pada matrix legend. c. Mengidentifikasi dan evaluasi missing control plan dengan menempatkan M-1, M-2 sampai M-n Tujuan Analisa Control Matrix Menurut Gelinas dan Sutton tujuan dari analisa control matrix selain untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan suatu sistem, juga dapat megevaluasi terhadap:

23 34 a. Control Effectiveness Yaitu evaluasi terhadap tujuan pengendalian untuk mengetahui apakah semua tujaun dipenuhi oleh prosedur pengedalian yang telah dijalankan. Hasil evaluasi ini dapat dinilai dari kolom tujuan, apakah sel-sel pada kolom tujuan ini terisi paling sedikit satu pengendalian yang diterapkan pada sistem yang diteliti. b. Control Efficiency Yaitu evaluasi untuk mengetahui apakah pengendalian sistem yang telah dapat memenuhi lebih dari satu tujuan pengendalian. Karena akan lebih baik bila satu prosedur pengendalian dapat memenuhi lebih dari satu tujuan. Hasil evaluasi ini dapat dinilai dari baris pengendalian, apakah selsel pada baris pengendalian terisi penerapan pengendalian untuk beberapa tujuan. c. Control Redudancy yaitu evaluasi untuk mengetahui apakah terdapat prosedur pengendalian sistem yang terlalu banyak atau berlebihan untuk mencapai satu tujuan pengendalian. Hasil evaluasi ini dapat dinilai dari apakah suatu kolom tujuan didukung oleh berbagai macam prosedur pengendalian. Jika prosedur pengendalian yang mendukung tujuan berlebihan, maka pengendalian sistem dinilai berlebihan dan berpengaruh negatif karena dapat menyebabkan tingginya biaya pengendalian dan lambatnya proses operasi sistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Intern Suatu organisasi menerapkan kebijakan dan prosedur pengendalian intern dengan maksud untuk memelihara kuantitas informasi dan operasi dalam rangka pencapaian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang

BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep. 1. Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Elder (2013) akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Gustina (2014) melakukan penelitian tentang sistem informasi akuntansi atas pengadaan dan penyaluran persediaan obat serta perlengkapan medis pada Rumah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

BAB II DASAR TEORI. dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. BAB II DASAR TEORI 2.1. Konsep dan Definisi Konsep 1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengendalian Intern. Pengendalian intern merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengendalian Intern. Pengendalian intern merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Intern Pengendalian intern merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak intern perusahaan untuk mengendalikan setiap komponen perusahaan seperti struktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep Konsep Dasar Sistem Konsep Dasar Sistem Akuntansi Konsep Dasar Persediaan

BAB II DASAR TEORI Konsep dan Definisi Konsep Konsep Dasar Sistem Konsep Dasar Sistem Akuntansi Konsep Dasar Persediaan BAB II DASAR TEORI 2. 1 Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1 Konsep Dasar Sistem 1. Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Sistem Informasi Dalam memahami suatu konsep dasar sistem informasi maka kita harus mengetahui terlebih dahulu definisi dari sistem dan informasi itu sendiri. 1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik (SAK ETAP) No.11 tahun 2013, pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan maka dirancang sistem akuntansi pokok dan sistem akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Akuntansi Pada umumnya kegiatan pokok perusahaan terdiri dari desain dan pengembangan produk pengelohan bahan baku menjadi produk barang jadi, dan penjulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme

Lebih terperinci

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL DISUSUN OLEH : ZIDNI KARIMATAN NISA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat. BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Rateksi (2012), menganalisis sistem pengendalian internal fungsi penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep Penjualan Penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu perusahaan. Kegagalan dalam aktivitas penjualan akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kontinuitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi. keuangan yang berfungsi sebagai media control bagi manajemen villa untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi. keuangan yang berfungsi sebagai media control bagi manajemen villa untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi Sistem Akuntansi Villa adalah kumpulan formulir, catatan, dan prosedur yang digunakan sedemikian rupa untuk menyediakan dan mengelola

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen) DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat

Lebih terperinci

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM :14121049 PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan yang bersifat profit-oriented mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba yang optimal. Salah satu komponen utama dari laba adalah pendapatan. Perusahaan pada umumnya memperoleh pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pengertian usaha mikro, kecil, dan menengah menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 adalah sebagai berikut: 2.1.1 Usaha

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup Setiap perusahaan memerlukan pengendalian internal untuk mengendalikan seluruh fungsi di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan mengharapkan mendapat keuntungan untuk mencapai hal tersebut manajemen harus dapat mengelola faktor-faktor produksi dimana dalam

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD

KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PERSEDIAAN (Survey Pada Dua Perusahaan BUMN Di Kota Bandung ) A. Pengendalian Intenal Lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipungkiri bahwa peran apotik dalam masyarakat sangat penting terutama dalam menunjang masalah kesehatan. Terutama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang terjalin satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian Oleh: Eko K. Komara Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang sangat besar dan persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan oleh manajemen yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan oleh manajemen yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal Pengendalian internal adalah proses yang dilakukan oleh manajemen yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai atas informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern 75 Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern Pengenalan Sistem pengendalian intern (Mulyadi, 2001, h.165) meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam kegiatan operasional, baik untuk perusahaan dagang maupun untuk perusahaan manufaktur. Tanpa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan yang sangat pesat dalam mengelola manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Definisi Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, H.(2006:4), Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat, sehingga mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat diterapkan berbagai kebijakan yang menguntungkan perusahaan. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan-perusahaan yang didirikan, baik perusahaan dagang, jasa, maupun manufaktur. Persaingan bisnis pun terasa semakin

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian yang dilakukan oleh Dian Radiani (2004) dengan judul Peranan

BAB II URAIAN TEORITIS. penelitian yang dilakukan oleh Dian Radiani (2004) dengan judul Peranan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi ide awal dari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Dian Radiani (2004) dengan judul Peranan Pengendalian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Audit Audit merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Pada perusahaan yang tergolong dalam perusahaan besar pimpinan perusahaan mulai dapat merasakan perlunya fungsi informasi akuntansi hal ini disebabkan oleh semakin

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern. Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern. Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Struktur Pengendalian Intern 1. Pengertian Struktur Pengendalian Intern Pada umumnya setiap perusahaan dalam menjalankan fungsi-fungsi yang terdapat dalam perusahaan memerlukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem informasi akuntansi persediaan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( )

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( ) PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI (100462201282) FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI Universitas Maritim Raja Ali Haji 2014 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi manajemen untuk menjaga kekayaan organisasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Pengertian Sistem Akuntansi Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kondisi perekonomian yang tidak menentu,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2001: 2) sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi 1 2 3 4 5 6 Apakah internal auditor memiliki kedudukan yang independen dalam melakukan pemeriksaan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU Fadrul dan Mery Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Indonesia Jalan Jend. A. Yani No. 78-88 Pekanbaru 28127

Lebih terperinci

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan Berikut beberapa defenisi persediaan menurut beberapa ahli : Persediaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab IV, dapat disimpulkan bahwa Internal Auditing cukup berperan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN

KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pernyataan SS S N TS STS I. Kualifikasi Pemeriksaan Internal Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas, dan Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem O Brien, James A.(2010:32) mendefinisikan Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk kesatuan Gelinas, U. J.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Lampiran 20 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Bandung, 17 Desember 2007 Dengan hormat, Melalui

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang pembelian bahan baku yang efisien dan efektif maka dapat

Lebih terperinci

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL DI SUSUN OLEH NAMA : NURUL AULIAH NIM : 14121003 KELAS : Pagi/21 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Evaluasi Evaluasi merupakan salah satu sarana yang penting dalam melakukan kegiatan, baik kegiatan dalam usaha maupun dalam pendidikan. Setiap berjalannya kegiatan biasanya

Lebih terperinci