PENGETAHUAN KONSTRUKSI BANGUNAN. DTSS Penilaian Properti Dasar Angkatan II Tahun 2016 Direktorat Penilaian, DJKN - 29 Juli 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGETAHUAN KONSTRUKSI BANGUNAN. DTSS Penilaian Properti Dasar Angkatan II Tahun 2016 Direktorat Penilaian, DJKN - 29 Juli 2016"

Transkripsi

1 PENGETAHUAN KONSTRUKSI BANGUNAN DTSS Penilaian Properti Dasar Angkatan II Tahun 2016 Direktorat Penilaian, DJKN - 29 Juli 2016

2 PENDAHULUAN Pengetahuan Konstruksi Bangunan diperlukan dalam penilaian bangunan yang menggunakan metode Pendekatan Biaya. Dengan pengetahuan konstruksi bangunan diharapkan seorang penilai mampu menganalisa : - apakah bangunan telah memenuhi persyaratan - apakah bangunan telah mengalami kerusakan - berapakah estimasi biaya pembuatan bangunan 2

3 Gambar Bangunan 3

4 Pembagian Struktur Bangunan Struktur Atas Rangka Atap Rangka Bangunan Stuktur Bawah Pondasi 4

5 Pondasi struktur bangunan paling bawah yang berfungsi mendukung seluruh beban bangunan. Harus dibuat kuat, aman, stabil. Letaknya di dalam tanah, sehingga sulit untuk memperbaikinya. Kerusakan pondasi akan selalu diikuti oleh kerusakan-kerusakan pada bagian lainnya; seperti: - Dinding retak dan miring - Lantai bergelombang dan pecah-pecah - Penurunan Bangunan 5

6 Faktor-faktor Penentu Jenis, Bentuk dan Ukuran Pondasi Berat bangunan yang harus didukung Jenis tanah dan daya dukungnya Bahan bangunan yang tersedia Alat kerja dan tenaga kerja yang ada Lokasi dan situasi proyek tempat kerja Pertimbangan Biaya 6

7 Pondasi Berat Bangunan Beban Sendiri Konstruksi Bangunan Beban Hidup/Beban Rencana Beban Gempa Beban Angin Beban Pada Masa Konstruksi 7

8 Perencanaan Pondasi Soil Investigation Penyelidikan ke dalam lapisan tanah untuk mengetahui jenis dan kekuatan tanah. Pelaksanaan di lapangan berupa Sondir dan Pengeboran tanah untuk mengambil contoh lapisan tanah. Contoh Lapisan Tanah di teliti dalam Laboratorium untuk mengetahui sifat tanah seperti kadar air, kuat geser, daya tekan, elastisitas dsb. Kekuatan Pondasi, tergantung pada: Kekuatan tanah dibawahnya Kekuatan bahan pondasinya 8

9 Penyebab Kerusakan Pondasi Adanya perubahan fungsi gedung (melebihi kapasitas) Bencana alam (Gempa, banjir, longsor, dll) Akar pohon besar Kerusakan struktur tanah akibat pembangunan gedung yang lebih berat didekatnya. Usia pondasi mengakibatkan kelelahan bahan Salah taksir dalam perencanaan 9

10 Jenis Pondasi Pondasi Dalam Pondasi Dangkal (Shallow Foundation) (Deep Foundation) Pondasi menerus Pondasi Tiang Pancang Pondasi setempat Pondasi gabungan Pondasi Plat Pondasi Sumur Bor Pondasi Frangki 10

11 Pondasi Menerus Digunakan bila ke dalam tanah baik antara 0.8 m s/d 1,2 m dari permukaan tanah asli Bila tanah keras Menggunakan pasangan batu kali dengan adukan; 1 semen : 5 Pasir Bila Tanah Lembek Menggunakan pasangan beton bertulang atau kombinasi beton bertulang dengan batu kali 11

12 Gambar Pondasi Menerus 12

13 Pondasi Setempat Digunakan bila kedalaman tanah baik lebih dari 1,2 m dari permukaan asli dan mahal bila menggunakan pondasi menerus, karena tanah yang harus digali banyak dan kebutuhan bahan bertambah Dalamnya Pondasi setempat 1,5 m s/d 4 m, hanya di bawah kolom-kolom pendukung utama bangunan. Balok Sloof cukup digali sampai kedalaman 0,6 m s/d 0,8 m 13

14 Pondasi Setempat Atau Tapak 14

15 Urutan Pekerjaan Pondasi Tapak / Beton Bertulang 15

16 Pondasi Gabungan Merupakan pondasi setempat yang mendukung kolom lebih dari satu, maksudnya untuk menghemat ukuran plat setempat. Pondasi ini dipakai bila luas tanah untuk bangunan sangat terbatas, misalnya di kanan kirinya padat bangunan. 16

17 Pondasi Plat Pondasi plat merupakan pondasi yang dibuat dari plat tebal dengan diperkuat oleh balok-balok dari beton bertulang kedap air. Dipasang di bawah seluruh luas bangunan. Dapat dimanfaatkan sebagai ruang basement di bawah tanah, untuk gudang, ruang mesin atau tempat parkir. Pondasi plat biasanya dirangkai menjadi satu kesatuan dengan dinding beton kedap air sebagai turap penahan tanah di sekeliling ruang basement. 17

18 Pondasi Plat 18

19 Tiang Pancang Tiang dibuat dahulu dari beton bertulang Setelah siap, tiang ditanam ke dalam tanah dengan mesin pancang. Tiang-tiang di bagian atasnya dirangkai menjadi satu kesatuan dengan plat beton yang disebut : kepala tiang atau pur ( Poer, Pile Cap ) Pur ini yang akan menjadi tumpuan dari kolom-kolom. Tiang pancang bisa berbentuk tampang bulat atau segi empat. Diameter rata-rata antara 30 cm s/d 50 cm. 19

20 Pondasi Tiang Pancang 20

21 Tiang Pancang Terbuat dari material beton bertulang atau Baja Penampang tiang pancang : berbentuk Bulat, Persegi empat dan segi tiga. Tiang ditanam ke dalam tanah dengan mesin pancang. Jika disain tiang pancang sangat dalam maka dapat dibuatkan sambungan tiang pancang. 21

22 Jenis Tiang Pancang Mini Pile (ukuran kecil) 1. Bentuk Penampang Segi tiga sama sisi. ukuran 28 untuk beban ton ukuran 32 untuk beban ton 2. Bentuk Penampang Bujur Sangkar ukuran 20 x 20 untuk beban ton ukuran 25 x 25 untuk beban ton Maxi Pile (ukuran besar) Berbentuk bulat atau kotak dengan berbagai ukuran dan daya dukung. 22

23 Denah Pemancangan 23

24 Pondasi Sumur Bor Terbuat dari Beton Bertulang Memiliki daya dukung yang lebih besar dari tiang pancang, apalagi jika di bagian pangkalnya dibuat bendolan Urutan pekerjaan Pemancangan Cashing Pengeboran Memasukan Tulangan Pengecoran Sulit Pengukuran volumenya, dan mempunyai material buangan yaitu tanah sisa pengeboran. 24

25 Pembuatan Pondasi Sumur Bor

26 Struktur Bore Pile & Basement 26

27 Tiang Frangki Kombinasi antara pemancangan dan pengeboran. Membuat lubang dengan cara penumbukan material dalam pipa cashing. Ke dalam lubang diisi tulangan dan di beton. 27

28 Tiang Frangki Urutan Pekerjaan Temporary casing ditancapkan pada posisi titik tiang, kemudian diisi dengan adukan beton kering secukupnya sebagai sumbat (plug). Plug ditumbuk dengan hammer sehingga plug akan turun diikuti pipa casing, dalam posisi ini air tanah tidak akan masuk. Sampai kedalaman rencana, casing ditahan namun plug tetap ditumbuk sampai keluar casing dan membesar. Selanjutnya dipasang tulangan dan dicor bersamaan dengan ditarikannya casing Proses penumbukan plug di dasar casing tidak akan menimbulkan suara bising seperti tiang pancang. Pada sistem ini tidak ada tanah yang terbuang. 28

29 Kepala Tiang Tiang-tiang pondasi dalam di bagian atasnya dirangkai menjadi satu kesatuan dengan plat beton yang disebut : kepala tiang atau pur ( Poer, Pile Cap ) Pur ini yang akan menjadi tumpuan dari kolom-kolom. Pada Bangunan Tingkat Tinggi, digunakan Ralf Foundation. Ralf Foundation ini memiliki volume yang cukup besar sehingga tidak dapat di cor sekaligus. Untuk itu digunakan teknik papan catur. 29

30 Struktur Rangka Bangunan Berfungsi menyalurkan beban bangunan ke pondasi. Balok Plat Lantai Kolom Core wall/shear wall (untuk bangunan tinggi) 30

31 Kolom, Balok dan Pelat/Slab Bahan yang dapat digunakan adalah Kayu, Beton Bertulang dan Baja Urutan pelaksanaan ketiganya adalah sbb: Kolom Balok (dapat bersamaan dengan plat/slab) Plat/slab (termasuk tangga) 31

32 Kolom Beton Untuk alasan kekuatan pada umumnya kolom dicor di tempat (Cast in Place) Di negara yang precastnya maju, kolom bangunan gedung bertingkat tinggi sudah dilaksanakan secara precast, dengan joint systemnya yang telah teruji. 32

33 Balok / Slab Lantai Beton Pengecoran balok dengan plat slab, sering dilakukan dengan dua cara, yaitu : Di cor sekaligus, menjadi satu kesatuan struktur. Kombinasi cor di tempat (Balok) dan precast (Plat slab atau tangga). 33

34 Core Wall / Shear Wall : Berfungsi untuk menambah kekuatan struktur, terutama dalam melawan gaya horizontal. Shear wall ini wujudnya adalah dinding beton bertulang yang dicor menyatu dengan kolom dan balok. Pada umumnya struktur core wall tersebut dimanfaatkan sebagai ruang angkut vertikal, dapat berupa lift dan atau tangga biasa. 34

35 Struktur Atap Fungsi atap adalah untuk melindungi bangunan beserta isinya dari pengaruh panas dan hujan. Bentuk dan bahan atap harus serasi dengan rangka bangunannya, agar atap dapat menambah indah dan keanggunan serta menambah nilai dari bangunan. Bentuk atap dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu : Atap Datar Atap Sudut 35

36 Atap Datar Atap datar umumnya dibuat dari beton bertulang kedap air. Tulangan besi rangkap atas dan bawah. - Tulangan atas berfungsi sebagai tulangan susut untuk mencegah retak-retak pada permukaan beton akibat panas matahari. - Tulangan bawah berfungsi sebagai tulangan konstruksi untuk menahan lenturan. Plat atap dibuat dengan tebal minimal 8 cm. 36

37 Keuntungan Atap Beton Di atasnya dapat digunakan untuk ruangan serba guna, seperti gudang, tempat jemuran, ruang mesin, bak air. Konstruksi atap yang menjadi satu dengan rangka portalnya menambah sifat kaku bangunan, sehingga lebih tahan terhadap gaya horizontal, oleh angin atau gempa. Tahan api 37

38 Atap Sudut Atap sudut (bersudut) adalah bentuk atap yang mempunyai kemiringan, sehingga membentuk sudut sesuai dengan rangka bangunannya. Ditinjau dari besarnya sudut kemiringan, atap sudut dibagi menjadi dua: 1). Atap landai 2). Atap runcing 38

39 Atap Landai & Atap Runcing Atap Landai : Menggunakan penutup atap dengan lembaran-lembaran besar, seperti: seng gelombang atau asbes. Karena landai, maka tekanan angin yang diterima hanya kecil saja. Atap Runcing : Dapat memberi kesan megah dan anggun terhadap bangunannya. Rangka atap membutuhkan batang dan luas yang lebih banyak. Harga per satuan atapnya lebih mahal bila dibandingkan dengan atap landai. Pengaruh tekanan angin pada bidang atap dan pengaruh gaya gempa akan lebih besar. 39

40 Bahan / Konstruksi Atap : Kayu Baja Beton Bertulang 40

41 Kuda-kuda Rangka Baja dan Beton 41

42 Macam-macam Bentuk Konstruksi Rangka 42

43 Kelebihan dan kekurangan Bahan / Konstruksi Atap Kayu 1. Mudah didapat dari alam, sifat kenyal, elastis, kekuatan dan keawetannya tergantung dari umur kayu dan jenis kayu. 2. Mudah dikerjakan oleh tukang biasa dengan alat sederhana. 3. Harga relatif murah, dan karena bahannya ringan dapat memperkecil ukuran konstruksi bangunan dan fondasinya. 4. Dapat terbakar dan mudah menjalarkan api. 5. Konstruksi harus terlindungi dari panas dan hujan, agar tidak cepat lapuk. 6. Perlu diberi lapis pelindung agar tidak dimakan rayap. 7. Sebaiknya untuk bentangan atap tidak lebih dari 12 m 43

44 Kelebihan dan kekurangan Bahan / Konstruksi Atap Baja 1. Bahannya diperoleh dari hasil pabrik, mutu dan kekuatannya tergantung standar pabrik pembuatnya. 2. Sifat bahan yang keras memerlukan alat khusus untuk pembuatannya. 3. Harga baja mahal, kekuatan baja besar, jadi hanya ekonomis untuk bentangan besar dengan beban berat. 4. Oleh api dan panas yang tinggi, bahan baja dapat terlentur, menggeliat dan leleh. 5. Oleh panas dan hujan, bahan dapat berkarat dan kropos, jadi perlu diberi lapis pengawet anti karat dan terlindung. Untuk bangunan bertingkat, terutama yang mempunyai bentang besar dengan beban atap yang berat, sebaiknya kuda-kuda Menggunakan konstruksi rangka baja karena mempunyai kekuatan dan keandalan yang lebih tinggi dari kayu. 44

45 Kelebihan dan kekurangan Bahan / Konstruksi Atap Beton Bertulang 1. Dibuat dari beton yang diberi tulangan, perlu waktu untuk pengerasan betonnya, mutunya sangat tergantung pelaksanaannya. 2. Umumnya dibuat langsung di tempat dan dikerjakan dengan alat sederhana. 3. Harga relatif masih murah dibanding umurnya yang tidak terbatas, setelah betonnya mengeras tidak perlu perawatan lagi. 4. Merupakan bahan yang tahan api, tidak rusak oleh panas dan hujan, tahan zat kimia. 5. Dapat untuk landasan helikopter atau dipakai untuk keperluan lain (ruang mesin, bak air, penthouse) 45

46 PENGETAHUAN BAHAN Material Struktur Material Dinding Material Atap Material Lantai Material Langit-Langit 46

47 Material Struktur Beton, Kekuatannya tergantung dari bahan dan komposisi adukan. Baja, Kekuatannya tergantung dari mutu baja Kayu, Kekuatannya tergantung dari kelas kayu 47

48 Material Struktur - Beton Terdiri dari Pasir, Batu Kali, Batu Pecah, Koral/Split, Semen, Besi Beton Pasir yang baik untuk beton berukuran 0,075 5 mm Batu kali adalah jenis batuan alami Semen rata-rata berukuran 40 kg Besi Beton memiliki 2 jenis yaitu polos dengan ukuran diameter 4 28 mm dan ulir dengan ukuran diameter mm. 48

49 Material Struktur - Baja Terdiri dari berbagai profil dan ukuran Yang ada di Pasaran saat ini adalah: - Profil Baja siku sama kaki - Profil Kanal dan WF - Profil Segi Empat - Profil Baja C - Pipa 49

50 Material Struktur Kayu Kelas Kegunaan Contoh BJ Kuat Lentur (Kg/cm2) Kuat Tekan (Kg/cm2) I Konst. Berat, Tidak Terlindung, terkena tanah lembab Jati, Sonokeling, Belia.> 0,9 >11000 > 650 II Konst. Berat, Tidak Terlindung, tidak terkena tnh lembab Rasamala, Merawan 0,9 s.d III Konst. Berat yang terlindung Kamper, Keruwing, Jamuju 0.6 s.d IV Konst. Ringan yang terlindung Meranti Suren 0.4 s.d V Konst. Ringan bersifat sementara/darurat < 0.3 < 360 <

51 Material Struktur - Kayu Mutu kayu ditentukan berdasarkan cacat-cacat kayu yang ada Keawetan kayu terhadap perubahan iklim dan hama terbagi dalam 5 kelas. Kelas I daya tahan 8 20 tahun Kelas II daya tahan 5 15 tahun Kelas III daya tahan 3 10 tahun Kelas IV dan V daya tahan pendek. Terdiri dari berbagai ukuran sesuai keperluan 51

52 Material Dinding Bata Merah Terbuat dari tanah liat dan memiliki bermacam-macam ukuran antara lain dan Pemasangannya memerlukan pasir dan semen Batako Putih atau batako tras Merupakan batu cetak yang tidak dibakar namun di press. Terbuat dari campuran tras, batu kapur dan air. Tras merupakan jenis tanah yang terbentuk dari lapukan batu-batuan yang berasal dari gunung berapi. Ukuran panjang cm, tebal 8 10 cm dan tinggi cm 52

53 Material Dinding Batako semen PC/Batako Press Terbuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu dipress padat. Ukuran panjang cm, tinggi cm dan tebal 8 10 cm Bata Ringan (Hebel atau Celcon) Memiliki karakteristik yang ringan, halus dan rata. Ukuran 60 x 20 cm dengan ketebalan 8 10 cm 53

54 Material Dinding Fiber Semen/GRC Terbuat dari serat fiberglass yang dicampur dengan semen dan pasir. Terdapat dalam bentuk Lembaran dan Papan Kayu / Bambu Untuk menampilkan suasana alami Beton - Beton Pra Cetak - Beton Cor di tempat 54

55 Material Dinding Penutup Dinding Plesteran Cat (Cat Dasar dan Cat Finish) Keramik Batu Alam/Batu Tempel Komposit Panel Terbuat dari plastik yang dilapisi aluminium Warnanya dapat bertahan sampai 10 tahun Ukuran rata-rata mm x 2440 mm dengan ketebalan 3 mm, 4 mm dan 6 mm 55

56 Material Dinding Penutup Dinding Terakota Marmer dan Granit 56

57 Material Dinding Penutup Dinding Metal Kaca

58 Material Dinding Penutup Dinding Gypsum Board - Untuk Dinding Partisi Wall Paper

59 Material Dinding Penutup Dinding Kayu Lapis

60 Material Atap Genteng - Genteng Kodok - Genteng Plentong - Genteng Keramik - Genteng Kaca - Genteng Metal - Genteng Beton Sirap Genteng Aspal 60

61 Material Atap Serat Fiber Semen/Asbes PVC Seng atau metal gelombang

62 Material Langit-Langit Triplek Ukuran 122 cm x 244 cm dengan ketebalan 3, 4 dan 6 mm Serat Fibersemen/GRC Ukuran 122 cm x 244 cm dengan ketebalan 4 mm Gypsum Ukuran 122 cm x 244 cm Asbes / Eternit Ukuran 1 m x 1 m dan 0,5 x 1 m dengan ketebalan 2 3 mm 62

63 Material Langit-Langit Akustik Ukuran 60 cm x 60 cm dan 60 cm x 120 cm Aluminium Metal 63

64 Material Lantai Kayu Multiplek Pasangan Bata Keramik Granit atau Marmer Batu Alam atau Batu Tempel Parket Adalah lantai kayu yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga bertekstur rata halus dan indah 64

65 Material Lantai Cat Paving Block/Grass Block 65

66 Material Lantai Epoxy Lantai yang dicat tahan asam sehingga tahan zat kimia. Permukaan epoxy licin dan mengkilap. Hardener Merupakan lantai yang dirancang untuk menerima beban berat secara langsung tanpa pelapis dengan cara permukaan beton dicampur dengan bahan aditif tertentu.

67 Material Lantai Vinyl Batu Koral Sikat Terakota Tegel Teraso 67

68 Pelaksanaan Pekerjaan Bangunan Ada 3 (tiga) tahapan pekerjaan, yaitu : A. Pekerjaan persiapan B. Pekerjaan fisik bangunan C. Pekerjaan akhir 68

69 A. Pekerjaan Persiapan Pagar keliling untuk keamanan proyek dan mencegah pencurian Kantor kerja pelaksana sebagai tempat untuk memimpin dan mengatur jalannya pekerjaan dan tempat menempel gambargambar rencana, gambar kerja dan rencana waktu kerja (time schedule, network planning) Barak-barak kerja untuk membuat kusen pintu/jendela, membuat tulangan dan juga sebagai tempat istirahat tukang. Gudang untuk menyimpan bahan-bahan bangunan yang dapat rusak oleh panas dan hujan, juga untuk melindungi bahan dari pencurian. Sumur untuk mendapatkan air kerja. Pemakaian air untuk proyek bangunan adalah sangat banyak dan sangat vital dipakai pada pekerjaan konstruksi. 69

70 B. Pekerjaan Fisik 1. Pekerjaan Pengukuran - Menentukan as-as kolom utama, jarak antara dinding penyekat, elevasi lantai ± 0.00 yang direncanakan, kedalaman fondasi, pekerjaan pengukuran ini disebut juga: Uitzet. - Pemasangan bouwplank sekeliling bangunan yang akan didirikan, sebagai pedoman tinggi dan jarak as-as bangunan, bouwplank tidak boleh diganggu / rusak selama berlaku pedoman kerja. Ongkos tukang untuk pengukuran dihitung per m2 luas bangunan. 70

71 Lanjutan : Pekerjaan Fisik 2. Pekerjaan Pondasi - Menggali tanah untuk Pondasi, bila volume tanah galian terlalu banyak harus diperhitungkan biaya membuang keluar. - Membuat pondasi pada kedalaman yang telah direncanakan diukur dari sisi atas papan bouwplank. - Setelah lobang galian dipasangi Pondasi, maka sisa galian diurug kembali dengan tanah bekas galian dicampur pasir dan dipadatkan. Ongkos Pekerjaan galian dan pasang fondasi dihitung per m3 volume. 71

72 Lanjutan : Pekerjaan Fisik 3. Pekerjaan Beton - Membuat papan Bekisting dan memasang sebagai alat untuk mencetak konstruksi beton, ongkos tukang dihitung per m2 luas cetakan, papan cetakan ini dipasang pada kayu-kayu penyangga (perancah) yang biayanya dihitung per batang. - Pekerjaan membuat dan menyetel tulangan di atas papan cetakan, ongkos tukang dihitung per m3 volume beton yang dicetak. - Pekerjaan beton meliputi : mengaduk bahan susun, mengangkut adukan beton dan mencor di bagian konstruksi yang telah diberi cetakan, selama 14 hari diberikan perawatan beton, ongkos tukang dihitung per m2 volume beton yang dicetak. - Membongkar papan cetakan setelah betonnya cukup kuat mendukung beban di atasnya yaitu setelah beton berumur 3 minggu sejak dicor. 72

73 Lanjutan : Pekerjaan Fisik 4. Pekerjaan Kusen - Membuat kusen pintu dan jendela sesuai bentuk rencana, pekerjaan ini dapat dimulai bersamaan pekerjaan pengukuran, ongkos tukang dihitung per m3 volume kayu yang dipakai. - Membuat daun pintu dan daun jendela, memasang pada kusennya, ongkos tukang dapat dihitung per buah daun pintu. 73

74 Lanjutan : Pekerjaan Fisik 5. Pekerjaan Pasangan Bata - Dinding penyekat dari pasangan bata dikerjakan bersamaan dengan menyetel kusen pintu dan jendela, ongkos tukang dihitung per m2 pasangan atau per m3. - Plesteran penutup pasangan, sebaiknya dikerjakan setelah pipa-pipa listrik dan pipa air terpasang, agar tidak terjadi pembongkaran plesteran yang telah jadi baik, plesteran sebaiknya juga terlindung dari panas dan hujan, oleh karena itu dikerjakan setelah atap bangunan terpasang, ongkos tukang dihitung per m2 luas dinding, sedang sponnengannya dihitung per m panjang. 74

75 Lanjutan : Pekerjaan Fisik 6. Pekerjaan Atap - Membuat kuda-kuda kayu di bawah dan menyetel di atas pasangan yang sudah jadi, ongkos tukang dihitung per m3 volume kayu yang terpakai, untuk kuda-kuda baja dapat diborongkan pada tukang baja. - Memasang penutup atap, membuat karpus, talang, lisplank dan pipa air hujan dikerjakan bersamaan, ongkos dihitung per m2 luas. 75

76 Lanjutan : Pekerjaan Fisik 7. Pekerjaan Plafon / Langit-langit - Membuat rangka plafon untuk memperoleh bentuk plafon yang dikehendaki. - Memasang penutup plafon dari bahan yang telah dipotong-potong sesuai ukuran rangka plafonnya, ongkos tukang dihitung per m2. 76

77 Lanjutan : Pekerjaan Fisik 8. Pekerjaan Sanitasi - Memasang pompa air, membuat bak penampung atas dengan pipa- pipa airnya. - Memasang tegel kamar-mandi, membuat bak dan saluran pembuangannya dengan bak-kontrol, dapat langsung ke sumur resapan. - Memasang dapur dan bak cuci alat-alat dapur dan saluran pembuang ke bak lemak. - Memasang wastafel dan keran-keran pencuci lain. 77

78 Lanjutan : Pekerjaan Fisik 9. Pekerjaan Tegel - Memasang tegel lantai sebaiknya setelah bangunan tertutup atap, selama 2 minggu setelah tegel dipasang dan di kolot, tidak boleh diinjak-injak atau diberi beban diatasnya. - Poles dan slep tegel agar halus dan memberi warna yang indah, biasanya dikerjakan oleh pabrik pembuat tegelnya. Ongkos tukang dihitung per m2 luas lantai. 78

79 Lanjutan : Pekerjaan Fisik 10. Pekerjaan Cat - Cat dinding dan plafon, sebelumnya di plamur untuk menutup pori-pori dan menghaluskan permukaan, pekerjaan cat sebaiknya dilakukan setelah plesteran cukup kering dan terlindung oleh atap. - Cat kayu dimulai dengan memberi meni sebagai dasar, kemudian diplamur dan digosok dengan amplas supaya permukaan kayu halus, setelah itu baru dapat diberi cat sesuai warna yang diinginkan beberapa lapis, bila kayu ingin diplitur tidak perlu diberi meni dan plamur. Ongkos pekerjaan cat dihitung per m2 permukaan yang dicat. Pekerjaan-pekerjaan lain dapat disesuaikan dengan kebutuhan penghuni yang bersangkutan. 79

80 C. Pekerjaan Akhir Adalah pekerjaan kontrol terhadap pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan, bila ada yang rusak atau salah harus diperbaiki lagi, bila ada yang belum sempurna dapat dibenarkan pembuatannya. Setelah dianggap cukup memenuhi syarat, maka tahap selanjutnya adalah pembersihan terhadap sisa-sisa bahan bangunan untuk dibuang ke luar dari lokasi bangunan agar tampak bersih dan sehat. Semua bangunan kantor, barak kerja, gudang dapat dibongkar dan bahannya disingkirkan ke luar. Pagar pengaman dapat diganti dengan pagar permanen yang bentuknya dapat dibuat indah sesuai selera. Dapat dibuat taman dan halaman untuk menambah asri bangunannya 80

81 SELESAI Muhammad Indra Kesuma 81

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG

MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG MATERI KULIAH MEKANIKA TEKNIK OLEH : AGUNG SEDAYU TEKNIK PONDASI TEKNIK ARSITEKTUR UIN MALIKI MALANG Pengertian Pondasi Adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang bertugas mendukung seluruh beban

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi BAB III RENCANA PONDASI DAN DETAIL PONDASI Pengenalan Denah Pondasi Pondasi (Sub Structure/Foundation) sering disebut struktur bangunan bagian bawah, yaitu merupakan konstruksi yang terletak di bawah permukaan

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

A. GAMBAR ARSITEKTUR. A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran LAMPIRAN Sistem proteksi pasif terdiri dari : Ketahanan Api dan Stabilitas Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran sehingga pada saat terjadi kebakaran pengguna gedung

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Atap Pekerjaan atap yang diseting pada software rab meliputi pekerjaan sbb: 1. Rangka atap baja ringan 2. Tutup atap genting plentong 3. Genting bubung plentong 4. Listplang

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG HARGA KOMPONEN BANGUNAN DAN UPAH TENAGA KERJA SEBAGAI DASAR PENYESUAIAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BANGUNAN

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah. PONDASI Pondasi bangunan merupakan bagian yang penting dari konstruksi bangunan. Pondasi adalah bagian dari suatu konstruksi bangunan yang mempunyai kontak langsung dengan dasar tanah keras dibawahnya.

Lebih terperinci

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) NOMOR : TANGGAL : NOMOR URAIAN KEGIATAN Koef. A BANGUNAN GEDUNG 24.01 Pekerjaan Persiapan & Tanah 24.01.01.01 Pembuatan Bouwplank /Titik Titik 23.02.04.01.01.F Mandor 0.0045 Orang Hari 158,000.00 711.00

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA PERBANDINGAN KONTRUKSI ATAP KAYU DENGAN ATAP BETON DITINJAU DARI SEGI BIAYA Oleh : Darma Jasuli Dosen Fakultas Teknik Universitas Wiraraja (darma.gl@yahoo.com) Abstrak Bahan yang banyak dipergunakan pada

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian 3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian 7 3.2. Data Yang Diperlukan Untuk kelancaran penelitian maka diperlukan beberapa data yang digunakan sebagai sarana

Lebih terperinci

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000. NO URAIAN HARGA SATUAN (RP) I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 M' Pasangan Bouwplank + Pengukuran 0.012 M3 Kayu kls.iv 5/7 1,600,000.00 0.007 Btg Kayu kls.iv papan 1,300,000.00 0.020 Kg Paku biasa 18,000.00 0.100

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

Menggambar Rekayasa. Struktur Bawah PONDASI. Ferdinand Fassa 1

Menggambar Rekayasa. Struktur Bawah PONDASI. Ferdinand Fassa 1 Menggambar Rekayasa Struktur Bawah PONDASI Ferdinand Fassa 1 4 Hal Yang harus diperhatikan dalam perencanaan bangunan: Esetika: sebagai dasar keindahan dan keseraian bangunan yang mampu memberikan rasa

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA

ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN UPAH TAHUN 2009 NO. URAIAN KEGIATAN KOEFISIEN SATUAN HARGA SATUAN HARGA 1 Pembuatan Bouwplank (titik) Mandor 0,0045 O.H 60.000,00 270,00 Kepala Tukang Kayu 0,0100 O.H 50.000,00

Lebih terperinci

EBOOK PROPERTI POPULER

EBOOK PROPERTI POPULER EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT Halaman 2 KATA PENGANTAR Assalamu

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI 5.1. Pengembangan Desain Mengingat pengembangan sistem prefabrikasi ini ditujukan untuk pembangunan rumah secara massal, sistem ini akan lebih menguntungkan

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 - 1 - LAMPIRAN II : KEPUTUSAN ALIKOTA MADIUN NOMOR : 050-401.012/ /2015 TANGGAL : ANALISA KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016 KODE BARANG URAIAN KEGIATAN KOEF 2.01 HSPK FISIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Team ilmu sipil dalam websitenya mengartikan pile cap sebagai bagian dari pondasi bangunan yang digunakan untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur diatasnya

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH

Lebih terperinci

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA Oleh : A.A.M DINDING Menurut fungsinya dinding dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Dinding Struktural : Yaitu dinding yang berfungsi untuk ikut menahan beban struktur,

Lebih terperinci

Struktur dan Konstruksi II

Struktur dan Konstruksi II Struktur dan Konstruksi II Modul ke: Pondasi Bangunan Bertingkat Rendah Fakultas Teknik Christy Vidiyanti, ST., MT. Program Studi Teknik Arsitektur http://www.mercubuana.ac.id Cakupan Isi Materi Materi

Lebih terperinci

PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA. Oleh : A.A.M

PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA. Oleh : A.A.M PERTEMUAN X LANTAI DAN TANGGA Oleh : A.A.M LANTAI BANGUNAN Plat lantai yang ditinjau adalah pelat lantai yang tidak terletak diatas tanah langsung. Plat lantai tingkat pada bangunan pada umumnya ditumpu

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST Cakupan pekerjaan I. Pekerjaan Awal II. Pekerjaan Galian dan urugan III. Pekerjaan Fondasi IV. Pekerjaan Beton

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pondasi adalah bagian terbawah dari suatu struktur yang berfungsi menyalurkan beban dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung. Pondasi sendiri jenisnya ada

Lebih terperinci

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA VIII.1 Umum Rencana anggaran biaya merupakan perkiraan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem penyaluran dan pengolahan air buangan mulai dari perencanaan

Lebih terperinci

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON - INTANSI REKAPITULASI : DINAS PU DAN PERUMAHAN KOTANJARBARU Tahun 2009 NO URAIAN JUMLAH HARGA A PERSIAPAN - B TANAH - PASANGAN - D BETON - E AT-ATAN - F LAIN-LAIN - JUMLAH - DIBULATKAN.. - RENANA ANGGARAN

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

PSD III Desain Ars Undip TA 31

PSD III Desain Ars Undip TA 31 BILL OF QUANTITY (BQ) KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA LOKASI : JL. KI HAJAR DEWANTORO, SURAKARTA NO URAIAN

Lebih terperinci

Struktur dan Konstruksi II

Struktur dan Konstruksi II Struktur dan Konstruksi II Modul ke: Material Struktur Bangunan Fakultas Teknik Christy Vidiyanti, ST., MT. Program Studi Teknik Arsitektur http://www.mercubuana.ac.id Cakupan Isi Materi Materi pertemuan

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA

RENCANA ANGGARAN BIAYA RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN LOKASI : PEMBANGUNAN GEDUNG PENGADILAN NEGERI SURABAYA : SURABAYA No. Uraian Satuan Volume A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pembersihan Lapangan / Peralatan m2 624.00 2 Uitzet dan

Lebih terperinci

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan 3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan talang. a. Gording Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia konstruksi di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini, di berbagai tempat dibangun gedung-gedung betingkat, jembatan layang, jalan, dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pondasi Dalam Pondasi dalam adalah pondasi yang dipakai pada bangunan di atas tanah yang lembek. Pondasi ini umumnya dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar, salah

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 1

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manajemen bila ditinjau sebagai suatu proses adalah merupakan suatu rangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan memanfaatkan semaksimal mungkin

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat. KATA PENGANTAR Buku ini ditulis berdasarkan hasil pengetahuan selama kami menempuh study sampai ke jenjang semester 5 ini. Dasar teori dan metode perancangan bangunan dan strukturnya sebagian disarikan

Lebih terperinci

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR VI.I. Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN INSTANSI : DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PROGRAM : KESEJARAHAN, KEPURBAKALAAN DAN PERMUSEUMAN KEGIATAN

Lebih terperinci

PSD III D.Ars Undip TA 31

PSD III D.Ars Undip TA 31 RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) TUGAS AKHIR REDESAIN GEDUNG SEKOLAH DASAR NEGERI SOKOSARI 1 TUBAN LUAS BANGUNAN LANTAI I : 338,85 m² LUAS BANGUNAN LANTAI II : 338,85 m² LUAS BANGUNAN TOTAL : 677,7 m² ESTIKA

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011

DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 DAFTAR ANALISA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2011 VOLUME SAT HARGA HARGA UPAH HARGA BAHAN L.6.4 L.6.8 L.6.11 L.6.12 I. PEK. PERSIAPAN 1 M' Pengukuran dan pemasangan bowplank Kayu klas II

Lebih terperinci

G. DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN NO URAIAN SATUAN HARGA KETERANGAN

G. DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN NO URAIAN SATUAN HARGA KETERANGAN G. DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN NO URAIAN SATUAN HARGA KETERANGAN 86 1 Air m3 35,000 Belum termasuk 2 Aluminum foil m2 70,000 Pajak dan 3 Aspal curah kg 7,500 retribusi bahan Aspal drum AC 60/70

Lebih terperinci

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id

Lebih terperinci

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA SEDERHANA TIDAK SEDERHANA KHUSUS A PERSYARATAN TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. Jarak Antar Bangunan minimal

Lebih terperinci

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut: Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman Judul i Pengesahan ii Persetujuan iii ABSTRAK iv ABSTRACT v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR LAMPIRAN xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

TKS 4406 Material Technology I

TKS 4406 Material Technology I TKS 4406 Material Technology I Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Department of Civil Engineering Faculty of Engineering University of Brawijaya UMUM Atap adalah bagian bangunan yang mempunyai fungsi ganda

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar Pondasi Tiang digunakan untuk mendukung bangunan yang lapisan tanah kuatnya terletak sangat dalam, dapat juga digunakan untuk mendukung bangunan yang menahan gaya angkat

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) REDESAIN GEDUNG PENGADILAN AGAMA MUNGKID MAGELANG TAHUN 2012 No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Rp. Rp. Rp. I. PEKERJAAN PERSIAPAN : 1 Pembersihan lapangan 2,325.78 m² 6,300.00

Lebih terperinci

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM BAB VI KONSTRUKSI KOLOM 6.1. KOLOM SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Rincian Produk Sesuai dengan target pasar yang di rencanakan oleh CV. Griya Indah Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota Payakumbuh. Usaha CV. Griya

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan

Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan Pengembangan Modul Konstruksi Bambu Plester Sebagai Alternatif Kulit Bangunan oleh Widya Fransiska Febriati Prog. Studi Teknik Arsitektur FT. Universitas Sriwijaya, Palembang Email: widyafrans@telkom.net

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan Lampiran A Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan Berikut ini koefisien tenaga kerja, koefisien bahan dan koefisien alat untuk menghitung HSP bidang ipta Karya, yang terdiri dari 6 kelompok pekerjaan:

Lebih terperinci

DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN REKAPITULASI HASIL SURVAI BAHAN / MATERIAL TAHUN 2017

DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN REKAPITULASI HASIL SURVAI BAHAN / MATERIAL TAHUN 2017 DINAS PEKERJAAN UMUM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN REKAPITULASI HASIL SURVAI BAHAN / MATERIAL TAHUN 2017 NO NAMA BARANG 1 Alluminium Foil roll #DIV/0! 2 Alluminium (Plepet Alumunium) btg 32.000 3 Alkasit

Lebih terperinci

RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung - 1983 Kombinasi Pembebanan Pembebanan Tetap Pembebanan Sementara Pembebanan Khusus dengan, M H A G K = Beban Mati, DL (Dead Load) = Beban Hidup, LL

Lebih terperinci

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan 1- PENDAHULUAN Baja Sebagai Bahan Bangunan Sejak permulaan sejarah, manusia telah berusaha mencari bahan yang tepat untuk membangun tempat tinggalnya, jembatan untuk menyeberangi sungai dan membuat peralatan-peralatan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN Bidang Keahlian : Teknik Bangunan Program Keahlian : Teknik Gambar Bangunan Tahun : 2013 A 1. Sebuah konstruksi batang seperti gambar di atas, jenis tumpuan pada titik

Lebih terperinci

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG : RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG : RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2013 TENTANG : RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU STRUKTUR DAN TARIF RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN NO Uraian Spesifikasi Bangunan Tarif Harga

Lebih terperinci

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali KONSTRUKSI PONDASI 9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan bangunan.

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA Tri Hartanto Abstrak Pengetahuan tentang sistim struktur dan konstruksi, dan teknologi bahan sangat erat sekali

Lebih terperinci

PONDASI. Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah.

PONDASI. Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah. PONDASI Prinsip pondasi : 1. Harus sampai ke tanah keras. 2. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah. Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) KEGIATAN PAKET LOKASI : PENAMBAHAN RUANG KELAS SEKOLAH : PEMBANGUNAN RKB SDN 017 TANDUN : KEC. TANDUN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME ( Rp ) ( Rp ) A B C D

Lebih terperinci

Gambar IV-1, Pondasi Menciptakan Kestabilan dan Kekokohan

Gambar IV-1, Pondasi Menciptakan Kestabilan dan Kekokohan PONDASI Pondasi Batu Belah Pondasi merupakan elemen pokok bangunan yang sangat vital, berfungsi sebagai penyangga konstruksi bangunan di atasnya. Kekuatan dan kekokohan suatu konstruksi bangunan gedung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini menuntut terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung dalam bidang tersebut.

Lebih terperinci

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 82 LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 83 REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN KSDA No. URAIAN TOTALJUMLAH BIAYA I PERSIAPAN 19,022,204.00 II TANAH & PASIR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bata Merah 2.1.1 Definisi bata merah Suatu unsur bangunan, yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan atau tanpa campuran bahan-bahan

Lebih terperinci

Interpretasi dan penggunaan nilai/angka koefisien dan keterangan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna.

Interpretasi dan penggunaan nilai/angka koefisien dan keterangan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna. DISCLAIMER Seluruh nilai/angka koefisien dan keterangan pada tabel dalam file ini didasarkan atas Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SKBI-1.3.5.3-1987), dengan hanya mencantumkan nilai-nilai

Lebih terperinci

PERHITUNGAN. 1.Galian Tanah = 1/2 (lbr ats + lbr bwh) * t*l pondasi = 1/2 (0,9 + 0,7) x 0,65 x 100 m 52 m 3

PERHITUNGAN. 1.Galian Tanah = 1/2 (lbr ats + lbr bwh) * t*l pondasi = 1/2 (0,9 + 0,7) x 0,65 x 100 m 52 m 3 TABEL 1. NO URAIAN I Pekerjaan Persiapan 1. Pembersihan Lahan 1LS II 15 2. Pemasangan Bouwplank Volume Tiang 0,288 m 3 > pnjg tiang (4/6):100 cm = jlh tiang x Dimensi tiang > jarak antar tiang: 1 m = 65

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan 3 BAB DASAR TEORI.1. Dasar Perencanaan.1.1. Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai BAB IV HASIL & ANALISIS 4.1 Metode Konstruksi Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa kondisi kriteria proyek sebagai berikut : Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON Beton bertulang adalah struktur komposit yang sangat baik untuk digunakan pada konstruksi bangunan. Pada struktur beton bertulang terdapat berbagai keunggulan akibat

Lebih terperinci