HUBUNGAN KONSEP DIRI, POLA HIDUP SEHAT DAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI. M. Ziad*)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN KONSEP DIRI, POLA HIDUP SEHAT DAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI. M. Ziad*)"

Transkripsi

1 HUBUNGAN KONSEP DIRI, POLA HIDUP SEHAT DAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI *) Abstrak: Pestasi belajar pendidikan jasmani dipengaruhi oleh faktor fisiologis yaitu kondisi fisik yang dalam hal ini adalah kebugaran Jasmani dan faktor psikologis yang didalamnya terdapat aspek konsep diri dan pola hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri, pola hidup sehat dan kebugaran jasmani dengan prestasi belajar pendidikan jasmani siswa Madrasah Aliyah Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Aliyah Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 830 siswa. Berdasarkan acuan pengambilan sampel 10% dari jumlah populasi maka didapat sampel 62 siswa laki laki dan 13 siswa perempuan sehingga jumlah sampel secara keseluruhan adalah 75 siswa. Dari hasil analisis data yang dapat diperoleh hasil penelitian, koefisien korelasi konsep diri (X 1 ) dengan prestasi belajar pendidikan jasmani (Y) siswa sebesar 0.27 dengan r hitung > r tabel (0.27 >0.227) sehingga terdapat hubungan X 1 dengan Y. Koefisien korelasi pola hidup sehat (X 2 ) dengan prestasi belajar pendidikan jasmani (Y) siswa sebesar 0.37 dengan r hitung > r tabel (0.37 >0.227) sehingga terdapat hubungan X 2 dengan Y. Koefisien korelasi kebugaran jasmani (X 3 ) dengan prestasi belajar pendidikan jasmani (Y) siswa sebesar 0.27 dengan r hitung > r tabel (0.27>0.227) sehingga terdapat hubungan antara X 3 dengan Y. Koefisien korelasi secara bersama-sama konsep diri, pola hidup sehat dan kebugaran jasmani dengan prestasi belajar Pendidikan Jasmani sebesar 0.51 untuk taraf signifikansi α=0.05 dan n = 75, dengan r tabel =0.227 dan r hitung =0.51 dapat disimpulkan bahwa r hitung > r tabel (0.51>0.227), sehingga terdapat hubungan konsep diri, pola hidup sehat dan kebugaran jasmani dengan prestasi belajar Pendidikan Jasmani siswa Madrasah Aliyah Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2012/2013. Dari penghitungan pengujian hipotesis diperoleh F hitung =8,320 sedangkan nilai F tabel=2,73 yang artinya F hitung = 8,320 > dari nilai F tabel=2,73 (F hitung lebih besar dari F tabel). Berarti hipotesis yang penulis ajukan diterima kebenarannya. Kata kunci: Konsep Diri, Pola Hidup Sehat, Kebugaran Jasmani, Prestasi Belajar Pendahuluan Konsep diri merupakan keyakinan, pandangan atau penilaian individu terhadap dirinya baik dari segifisik, psikis dan perilaku yang dipengaruhi oleh penilaian dari orang lain. Konsep diri memiliki arti penting bagi seorang individu karena dengan adanya konsep diri individu dapat mempersepsikan diri dan lingkungannya, mempengaruhi perilakunya, dan juga mempengaruhi tingkat kepuasan yang diperoleh dalam kehidupannya. Terdapat perbedaan konsep diri antara remaja laki-laki dan remaja perempuan. Menurut penelitian Glaeser (2002) diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan konsep diri social antara remaja laki- laki dan remaja perempuan. Remaja laki-laki memiliki konsep diri social yang lebih rendah dibandingkan remaja perempuan. Oleh karena itu agar potensi si anak mampu keluar pada saat pelajaran pendidikan jasmani, harus memiliki konsep diri pada dirinya, yang dengan memiliki konsep diri berpengaruh terhadap kepercayaan diri yang pada akhirnya memberi dampak pada prestasi belajar pelajaran pendidikan jasmani. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana tingkat anak beraktifitas itu berbeda-beda pada masing-masing individu. Untuk dapat melaksanakan aktifitasnya itu dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal maka individu tersebut harus memiliki tingkat kesehatan yang baik dan stabil. Terlebih pada orang yang senantiasa melakukan aktifitas yang cukup berat, apalagi aktifitas yang cukup berat ini dilakukan oleh seseorang yang masihdalam usia anak-anak dan remaja, tentunya mereka harus selalu memperhatikan dan menjaga kondisi tubuh mereka dengan cara memenuhi segala kebutuhan bagitu buhnya secara seimbang. Usia Anak-anak dan remaja merupakan usia yang termasuk kedalam kategori yang rentan akan gizi dan pada usia tersebut mereka masih dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan, anak-anak dan remaja yang aktif dengan mempunyai aktifitas lebih dari anak-anak pada umumnya itu harus selalu memperhatikan dan melaksanakan pola hidup sehat agar tahap pertumbuhan dan perkembangan pada anak tersebut tidak terhambat. Sebagaimana yang 15

2 dijelaskan oleh Komariyah (2005:27) tentang kebutuhan gizi yaitu bahwa: Untuk anak-anak sampai remaja, diperlukan zat-zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan dan aktifitas (olahraga) sehinggga selain energi untuk aktifitasnya, diperlukan zat-zat gizi lainnya untuk pertumbuhan dan perkembangan. Namun, adakalanya banyak orang tua yang belum paham pentingnya memenuhi kebutuhan tubuh anaknya yang mempunyai aktifitas lebih. Anak-anak hanya diberimotivasi secara lisan dan tidak ditindak lanjuti dengan tindakan nyata bagi anak tersebut, karena dengan perilaku yang nyata ini kondisi kesehatan anak-anak terjaga dan terpelihara dengan baik. Aktifitas yang dilakukan oleh setiap individu anak berbeda-beda tergantung pada kepentingan masing-masing individu anak. Salah satu aktifitas rutin yang dilakukan anak-anak ini yaitu pada saat mengikuti pelajaran pendidikan jasmani, pendidikan jasmani merupakan pelajaran yang identik dengan aktifitas fisik yang menuntut siswa untuk mempunyai taraf kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik tentu saja dapat dengan membiasakan pola hidup sehat. Karena kesehatan ialah segala permasalahan mengenai factor manusia secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kualitas sehat manusia itu sendiri. Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia, tetapi hal ini tidak dapat dicapai secara otomatis, sehat memerlukan pemeliharaan dan pembinaan semua factor yang secara universal mempengaruhinya. Dalam hubungan ini maka keadaan kesehatan seseorang tergantung pada fungsi keseluruhan dirinya dalam lingkungan dan pekerjaanya yang Nampak pada tingkahlakunya sehari-hari. Seseorang yang dapat bertingkahlaku secara positif dalam kehidupan sehari-hari harus dapat memperhatikan dan bertanggung jawab terhadap keadaan jasmani, rohani, serta hubungan sosialnya sehingga dapat hidup lebih berdayaguna dan berhasil bagi kepentingan diri dan masyarakatnya. Menurut Giriwijoyo (1992:12) menjelaskan sehat menurut ilmu faal olahraga sebagai berikut: (1) Normalnya proses-proses fisiologis dalam tubuh, (2) Normalnya fungsi alat-alat tubuh dan (3) Normalnya fungsi tubuh secara keseluruhan. Oleh karena fungsi alat-alat tubuh berubah antara keadaan istirahat dan keadaan kerja, maka sehat dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Sehat statis: yaitu normalnya fungsi alatalat tubuh pada waktu istirahat. 2. Sehat dinamis: yaitu normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu kerja atau olahraga. Dengan menerapkan pola hidup sehat pada diri siswa ini maka akan terpenuhinya segala sesuatu yang dibutuhkan oleh tubuh siswa baik secara anatomi maupun secara fisiologis. Komponen anatomis ini meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah-masalah yang bersifat structural pada tubuh manusia, sedangkan komponen fisiologis yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah-masalah yang bersifat fungsional pada tubuh manusia atau dengan kata lain adalah tingkat kemampuan menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya. Agar anak-anak dan remaja dapat beraktifitas fisik dengan baik, harus dimulai dengan pola hidup yang sehat serta ditunjang dengan kebugaran jasmani diatas rata-rata, kemudian dibina melalui latihan- latihan yang teratur, terarah, terencana dengan baik serta teknik dan taktik yang tepat. Selain itu dalam pendidikan jasmani, unsure kebugaran jasmani sangat penting dimiliki oleh setiap siswa, karena unsure kebugaran jasmani merupakan dasar dalam maksimal atau tidaknya siswa dalam beraktifitas fisik pada saat pelajaran pendidikan jasmani. Di dalam unsure kebugaran jasmani itu sendiri terdapat unsure daya tahan, yang mana merupakan elemen yang sangat penting yang harus dimiliki bagi setiap individu. Harsono (1988:155), mengemukakan bahwa: Daya tahan adalah keadaan atau kondisi tubuh yang mampu untuk bekerja dalam waktu yang lama, tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Kebugaran jasmani yang telah ada perlud ipertahankan bahkan ditingkatkan, sesuai dengan pendapat Ichsan (1988:88) menjelaskan tentang kebugaran jasmani sebagai berikut: Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan penuh kesanggupan dan tanggung jawab, tanpa memiliki rasa lelah dan penuh semangat untuk menikmati penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan berbagai bahaya dimasa yang akan datang. Senada Kiyatno (1996:4) kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang dan mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya atau keperluan mendadak. Berdasarkan pendapat tentang pengertian kebugaran jasmani diatas dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugassehari-hari tanpa merasa kelelahan dan bahkan masih mempunyai cadangan tenaga yang cukup untuk melaksanakan tugas berikutnya. Jadi apabilas eseorang yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik sesuai dengan tingkat tugas yang 16

3 dihadapi tanpa merasa kesulitan yang berarti, sehingga dapat dikatakan orang tersebut mempunyai kebugaran jasmani yang cukup baik. Karena pendidikan jasmani identik dengan pelajaran yang membutuhkan tingkat kebugaran jasmani yang tinggi, dikarenakan pada saat pendidikan jasmani siswa dituntut untuk terus berkatifitas fisik selama pelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi dan studi empiris penulis, untuk memproleh prestasi belajar pendidikan jasmani yang baik, siswa MAN harus ditunjang dengan konsep diri pada dirinya, menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan kebugaran jasmaninya. Dimana, ketika seorang siswa tersebut mempunyai konsep diri, menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan kebugaran jasmani ke arah yang baik maka siswa tersebut dapat menguasai segala materi pelajaran yang diberikan oleh guru pendidikan jasmani yang pada akhirnya akan berujung kepada prestasi belajar pendidikan jasmani yang baik pula. Namun pada anak-anak dan remaja, untuk mempunyai konsep diri, mampu menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan kebugaran jasmani tidaklah mudah, hal ini dikarenakan mereka masih mempunyai psikologis yang labil atau dapat dikatakan masih dalam masa transisi yaitu dapat dengan mudah terpengaruh baik dari factor dalam maupun faktorl uar. Berdasarkanhasil observasi pada sekolah sampel di beberapa sekolah di Aceh Besar, dapat di gambarkan bahwa prestasi belajar siswa relatif kurang baik, hasil kurang baik ini tidak terlepas dari faktor psikologis dan jasmaniah yang mempengaruhinya. Faktor psikologis tergambar dari konsep diri dan kebiasaan hidup yang dalam hal ini adalah pola hidup siswa sedangkan faktor jasmaniah tergambar dari tingkat kebugaran jasmani siswa tersebut. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Slameto (2010:54) yang mengatakan bahwa salah satu factor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor intern. Faktor intern adalahf actor yang ada didalam diri individu yang sedang belajar. Berikut ini uraian mengenai faktor - faktor tersebut: 1. Faktor Jasmaniah dibagi menjadi dua,yaitu : a. Kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagianbagiannya/bebas dari penyakit. b. Cacatt ubuh,sesuatu yang menyebabkan kurang baik/kurang sempurna mengenai tubuh/badan 2. Faktor Psikologis Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar antara lain adalah intelegensi, perhatian, minat, bakat, kematangan, kecakapan, sikap, kebiasaan, motivasi, disiplin dan partisipasi. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsep diri, pola hidup sehat dan tingkat kebugaran Jasmani dengan prestasi belajar pendidikam jasmani Siswa Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2012/2013. Kajian Teoritis Suliyanto (2012:2) menyampaikan bahwa Korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kuantitatif. Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel (kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu, misalnya Pearson data harus berskala interval atau rasio; Spearman dan Kendal menggunakan skala ordinal; Chi Square menggunakan data nominal. Konsep diri berawal dari pengertian the self atau diri itu sendiri. James (Sobur, 2011: ) mendefinisikan self sebagai segala sesuatu yang dapat dikatakan orang tentang dirinya sendiri, bukan hanya tentang tubuh dan keadaan psikis saja, melainkan juga tentang anak-istri, rumah, pekerjaan, nenek moyang, teman, milik dan uangnya Pola hidup sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya penyakit, melindung idiri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat, Giriwijoyo (2007:45). Menurut Widaninggar (2002:1) kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Menurut Tuu (2004:75) bahwa Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Prosedur Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi (corelation research). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel yang akan diteliti. Besar kecilnya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi, hal ini sesuai dengan pernyataan Arikunto (1989:309) Penelitian korelasi merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel, besar atau tingginya hubungan dinyatakan dengan koefien korelasi. 17

4 berikut. No Adapun rancangan penelitian ini sebagai (X 1) (X 2) (X 3) Keterangan: X 1 = Konsep Diri X 2 = Pola Hidup Sehat X 3 = Kebugaran Jasmani Y = Prestasi Belajar = Hubungan Madrasah Aliyah Negeri Jumla h Siswa (Y) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Aceh Besar Tahun pelajaran 2012/2013. Tabel 1. Jumlah Populasi Siswa Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Aceh Besar Jumlah Sampel Tidak Hadir 1 MAN Indrapuri MAN Kuta Baro 3 MAN Cot Gue MAN Montasik 5 MAN Sibreh MAN Darussalam Total Sumber: Mapemda Kabupaten Aceh Besar dikembangkan oleh penulis dengan berdasarkan definisi operasional konsep diri merujuk pada teori Centi (Desmita 2010:166)yang terlebih dahulu divalidasi oleh pakar yang dalam hal ini adalah Prof. Dr. Yusrizal, M.Pd dan Dr. Nyak Amir, M.Pd.Bentukskala penilaianyang digunakan adalah skala likert dengan 5 alternatif jawaban yang terdiri dari(5)sangatsetuju,(4)setuju,(3) Ragu-ragu, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju. Teknik pengumpulan data untuk menelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Konsep diri dan pola hidup siswa didapat dengan memberikan instrumen konsep diri dan pola hidup siswa dalam bentuk kuisioner kepada siswa. 2. Kebugaran jasmani Suherman (2009:129) menjelaskan bahwa tes kebugaran jasmani merupakan alat untuk mengukur daya kemampuan system kerja tubuh dan dalam hal ini juga mengukur derajat sehat dinamisnya. Dalam penelitian ini, tes kebugaran jasmani yang dilakukan adalah dengan menggunakan tes kebugaran jasmani Indonesia (Nurhasan, 2009:93). Adapun tes kebugaran jasmani butir-butir tesnya antara lain: Butir butir tesnya, terdiri dari: (a) Tes lari cepat 60 meter, (b) Tes angkat tubuh (60 detik), (c) Tes baring duduk (60 detik), (d) Tes loncat tegak, dan (d) Tes lari jauh (1000 meter). Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan koefesien korelasi ganda Menurut Sugiyono (2010:266) sebagai berikut: Menurut Sudjana (1999:385) untuk menguji hipotesis korelasi ganda ataulebih variable X dengan variable Y dapat digunakan rumus sebagai berikut: Instrumen untuk mengungkap konsep diri, pola hidup sehat dan kebugaran jasmani siswa yang 18

5 Hasil dan Pembahasan Penelitian Uji Normalitas Tabel 2. Hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan software SPSS statistic 20 Konsep_Diri Pola_Hidup_Sehat Kebugaran_Jasmani Prestasi_Belajar *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig * * Berdasarkan bagan output di atas, dapat dilihat bahwa nilai signifikan untuk keempat kolompok data yaitu untuk Konsep Diri, untuk Pola Hidup Sehat, untuk Kebugaran Jasmani dan untuk Prestasi Belajar Penjaskes. Keempat nilai signifikan tersebut lebih besar dari 0.05 maka dapat diartikan bahwa data yang berkaitan dengan konsep diri, pola hidup sehat, kebugaran Jasmani dan prestasi belajar pendidikan jasmani berdistribusi normal, maka dari itu dapat dilakukan analisis korelasi antar variabel. Uji Homogenitas a. Uji Homogenitas antara Konsep Diri dan Prestasi Belajar Penjaskes. Tabel 3. Hasil uji homogenitas X 1 dengan Y dengan menggunakan software SPSS statistic 20 Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil dari signifikan uji homogenitas variabel konsep diri dengan prestasi belajar pendidikan jasmani adalah hal ini dapat dinyatakan bahwa nilai signifikan >0.05 sehingga nilai data dari konsep diri dan prestasi belajar pendidikan jasmani mempunyai uji nilai yang homogen. b. Uji Homogenitas Pola Hidup Sehat dengan Prestasi Belajar Penjaskes c. Tabel 4. Hasil uji homogenitas X2 dengan Y dengan menggunakan software SPSS statistic 20 Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil dari signifikan uji homogenitas variable pola hidup sehat dengan prestasi belajar pendidikan jasmani adalah hal ini dapat dinyatakan bahwa nilai signifikan >0.05 sehingga nilai data dari pola hidup sehat dengan prestasi belajar pendidikan jasmani mempunyai uji nilai yang homogen. d. Uji Homogenitas Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Belajar Penjaskes Tabel.5. Hasil uji homogenitas X 3 dengan Y dengan menggunakan software SPSS statistic 20 Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 df2 Sig Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil dari signifikan uji homogenitas variabel kebugaran jasmani dengan prestasi belajar pendidikan jasmani adalah hal ini dapat dinyatakan bahwa nilai signifikan >0.05 sehingga nilai data dari kebugaran jasmani dengan prestasi belajar pendidikan jasmani mempunyai uji nilai yang homogen. Rata Rata dan Standar Deviasi X 1, X 2, X 3, Y a. Dari hasil pengolahan data, diperoleh ratarata pola hidup sehat adalah , dan nilai standar deviasi sebesar Langkah selanjutnya mencari T. Score pola hidup sehat. b. Dari hasil pengolahan data, diperoleh ratarata kebugaran jasmani adalah 13,43 dan nilai standar deviasi sebesar 2,30 selanjutnya mencari nilai T-Score kebugaran jasmani. c. Dari hasil pengolahan data, diperoleh ratarata prestasi belajar pendidikan jasmani siswa Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten 19

6 Aceh Besar (Y) adalah 77,27 dan nilai standar deviasi sebesar 0.96 Uji Korelasi Antar Variabel a. Konsep Diri dengan Prestasi Belajar Koefisien korelasi yang ditemukan sebesar r= Harga r hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk taraf signifikan nyata α = 0.05 dan n = 75 yaitu 0.227, maka r hitung =0.27 dan r tabel = Hal ini dapat disimpulkan bahwa r hitung >r tabel (0.27 >0.227) berarti ada hubungan variabel konsep diri (X 1 ) dan prestasi belajar pendidikan jasmani(y). b. Pola Hidup Sehat dengan Prestasi Belajar Koefisien korelasi yang ditemukan sebesar r= Harga r hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Untuk taraf signifikan nyata α = 0.05 dan n = 75 yaitu 0.227, maka r hitung =0.37 dan r tabel = Hal ini dapat disimpulkan bahwa r hitung >r tabel (0.37>0.227) berarti terdapat hubungan pola hidup sehat (X2) dan prestasi belajar pendidikan jasmani (Y). c. Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Belajar Koefisien korelasi yang ditemukan sebesar r = Harga r hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel Untuk taraf signifikan nyata α = 0.05 dan n = 75 yaitu 0.227, maka r hitung =0.27dan r tabel = Hal ini dapat disimpulkan bahwa r hitung >r tabel (0.27>0.227) berarti Terdapat hubungan yang signifikan antara kebugaran jasmani (X 3 ) dan prestasi belajar pendidikan jasmani(y). Pembuktian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Belajar Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh harga t hitung = 2.37 dengan taraf signifikan nyata α = 0.05 dan dk = n 2 = 75 2 = 73. Selanjutnya Ha diterima jika t hitung >t tabel. Berdasarkan daftar t tabel = 1,666 dapat dilihat bahwa t hitung >t tabel yaitu 2.37 > 1,666. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. b. Pengujian Hipotesis Hubungan Pola Hidup Sehat dengan Prestasi Belajar Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh harga t hitung = 3.45 dengan taraf signifikan nyata α = 0.05 dan dk = n 2 = 75 2 = 73. Selanjutnya Ha diterima jika t hitung >t tabel. Berdasarkan daftar t tabel = 1,666 dapat dilihat bahwa t hitung >t tabel yaitu 3.45 > 1,666. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. c. Pengujian Hipotesis Hubungan Kebugaran Jasmani dengan Prestasi Belajar Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh harga t hitung = 2.37 dengan taraf signifikan nyata α = 0.05 dan dk = n 2 = 75 2 = 73. Selanjutnya Ha diterima jika t hitung >t tabel. Berdasarkan daftar t tabel = 1,666 dapat dilihat bahwa t hitung >t tabel yaitu 2.37 > 1,666. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Uji Korelasi Antara X 1, X2, X 3, dengan Y Berdasarkan tabel Korelasi di atas, maka korelasi yang ditemukan sebesar 0.51 dan termasuk pada kategori kuat. Jadi terdapat hubungan yang kuat antara konsep diri, pola hidup sehat dan kebugaran jasmani dengan prestasi belajar pendidikan jasmani pada Siswa MAN Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2012/2013. Harga r hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel Untuk taraf signifikan nyata α = 0.05 dan n = 75 yaitu 0.227, maka t hitung = 0.51 t tabel= Hal ini dapat disimpulkan bahwa t hitung >t tabel (0.51 >0.227) berarti terdapat hubungan yang signifikan konsep diri, pola hidup sehat dan kebugaran jasmani dengan prestasi belajar pendidikan jasmani pada Siswa MAN Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2012/2013. Kesimpulan Koefisien korelasi konsep diri dengan prestasi belajar pendidikan jasmani Siswa Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah sebesar 0.27sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan konsep diri dengan prestasi belajar pendidikan jasmani dengan tingkat hubungan yang rendah. Koefisien korelasi pola hidup dengan prestasi belajar pendidikan jasmani Siswa Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah sebesar 0.37 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pola hidup Sehat dengan prestasi belajar pendidikan jasmani siswa dengan tingkat hubungan yang rendah. Koefisien korelasi kebugaran Jasmani dengan prestasi belajar pendidikan jasmani siswa Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah sebesar 0.27 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kebugaran Jasmani dengan prestasi belajar Pendidikan Jasmani dengan tingkat hubungan yang rendah. Koefisien korelasi secara bersama-sama konsep diri, pola hidup sehat dan kebugaran jasmani dengan prestasi belajar pendidikan jasmani adalah sebesar 0.51 sehingga dapat disimpulkan 20

7 bahwa terdapat hubungan konsep diri, pola hidup sehat dan kebugaran jasmani dengan prestasi belajar pendidikan jasmani siswa Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan tingkat hubungan yang sedang. Daftar Pustaka Arikunto,S Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. Desmita Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Glaeser, Barbara C Self-concept: difference samonga dolescentsby gender. Journal of Instructional Psychology. Giriwijoyo, Santoso Ilmu Faal Olahraga: Bandung: FPOK. Harsono Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ichsan, M Pendidikan Kesehatan dan Olahraga. Bandung: FPOK IKIP Nurhasan, dkk, Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung: FPOK. Puspodihardjo, Ponijan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: PT. Rakaditu. Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka. Sobur, Alex Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Sugiyono Metode Penelitian Kualitatif kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tu'u, Tulus Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo. 21

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua orang mempunyai aktifitas masing-masing, dimana tingkatan aktifitasnya itu berbeda-beda pada masing-masing individu. Untuk dapat melaksanakan

Lebih terperinci

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap variabelvariabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian 30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode penelitian ini merupakan cara, agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu penelitian dapat mencapai tujuan sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bersifat kuantitatif karena data-data yang diperoleh kemudian dianalisis

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 83 yaitu mahasiswa Psikologi Bina Nusantara angkatan 2015. Setelah peneliti melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Melda Ariyanti Pendidikan Matematika Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109; BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas dan Realiabilitas Hasil uji coba instrumen dilakukan pada 25 responden. Suatu instrument/angket atau bahan test dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Gendongan 02 yang berjumlah 37 siswa yang menjadi kelas eksperimen. Jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 10 Deskripsi data keseluruhan Statistics

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Tabel 10 Deskripsi data keseluruhan Statistics 70 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini dimaksutkan ingin mengetahui tentang hubungan atau korelasi antara kompetensi profesional guru Qur an Hadits dan hasil belajar siswa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL

BAB 4 ANALISIS HASIL BAB 4 ANALISIS HASIL 4.1 Data Responden Dalam penelitian diperoleh data dari 70 orang responden. Namun, hanya terdapat 53 responden yang datanya dapat dipergunakan untuk dilakukan analisa. Berikut ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Disain penelitian Melalui uraian yang dikemukakan dalam latar belakang dan rumusan masalah, penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar kosakata bahasa Lampung mahasiswa yang dalam pembelajarannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Grup Pre test Variabel Bebas Post test Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa jurusan marketing communication peminatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Artikel Skripsi PENGARUH PEMBELAJARAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KEBONAGUNGTAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA MINAT DENGAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 Disusun Oleh RIZKA DIANA KAPRIATI A 510 100 212 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis 112 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis Assertive Training dalam Meningkatkan Self Concept Anggota Karang Taruna Yodha Mandiri Menggunakan Pengujian Hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. a. Di mulai dengan perumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. a. Di mulai dengan perumusan masalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Di mulai dengan perumusan masalah b. Menentukan variabel penelitian c. Melakukan studi kepustakaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 3 Tuntang, suatu sekolah yang berlokasi di kampung Beran, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimental research). Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Data yang dikumpulkan melalui instrumen angket adalah data untuk variabel X (Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru PLP) yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji instrumen yang akan digunakan untuk memperoleh data keaktifan siswa dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2016 di SMAN 1 Tulungagung dengan popoulasi siswa kelas X sebanyak 250 siswa. Dari opulasi tersebut peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari hasil tes awal maupun tes akhir merupakan data mentah, karena data yang diperoleh belum diolah atau dianalisis sehingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa. kelas eksperimen ( kelas VII.3 ) berjumlah 36 orang, dan pada kelas BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Data Tentang Hasil Belajar Siswa Data yang dideskripsikan adalah data motivasi belajar dan tes hasil belajar matematika siswa. Data tentang hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP

HUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP HUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Intan Purnama Sari Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA PERTEMUAN KE-6 Materi : UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA Uji nonparametrik digunakan apabila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak dipenuhi. Asumsi yang paling lazim pada uji parametrik adalah sampel acak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kota 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kota Jambi dengan jumlah populasi 53 orang, kemudian dilakukan tabulasi, serta

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT 207 PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT Lestariningsih 1, Baqiyatus Sholichah 2 1,2 STKIP PGRI Sidoarjo e-mail: 1) lestariningsih@stkippgri-sidoarjo.ac.id,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian yang telah penulis lakukan di SMPN 1 Batang Anai terdiri dari tiga kelas sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

Lebih terperinci

OLEH: IBRAHIM MUFTI SALAM NPM :

OLEH: IBRAHIM MUFTI SALAM NPM : Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJO TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen (Quasi-Experimental Research). Kuasi eksperimen merupakan sebuah eksperimen

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah,

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Dari sejumlah kuesioner yang telah disebarkan sebanyak 63, diambil dan diolah, maka terdapat data-data responden dari warga Alam Indah Rt001/07. Data-data tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Sidorejo Lor 02 yang menjadi kelas eksperimen dengan jumlah siswa 22 orang. Jumlah

Lebih terperinci

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid Lampiran 1 Uji Stastitik Statistics BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2 N Valid 13 13 13 13 13 13 Missing 13 13 13 13 13 13 Mean 5,538 7,308 1,769 5,385 7,115 1,731

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima

LAMPIRAN. KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima L-1 LAMPIRAN KUESIONER PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN PT. Mandiri Berlima A. IDENTITAS KARYAWAN Petunjuk: Berilah tanda (centang) pada pilihan jawaban yang telah disediakan. 1. Jenis kelamin:

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji Lampiran 1 Pembuatan Suspensi Zat Uji Bahan obat herbal X yang merupakan hasil fraksinasi dari daun sukun tidak dapat larut secara langsung dalam air maka dibuat dalam bentuk sediaan suspensi agar dapat

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTOR EDUCABILITY, INDEKS MASSA TUBUH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJASORKES. Myrza Akbari*)

HUBUNGAN MOTOR EDUCABILITY, INDEKS MASSA TUBUH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJASORKES. Myrza Akbari*) HUBUNGAN MOTOR EDUCABILITY, INDEKS MASSA TUBUH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PENJASORKES Myrza Akbari*) Abstrak: Prestasi belajar pendidikan jasmani dipengaruhi oleh faktor fisiologis dan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN ABSTRAK PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN Sopian Eka Pratama 1 Oman Hadiana 2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Sampel. Jumlah. X MIPA X MIPA X MIPA X MIPA Jumlah 39 88

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Jumlah Sampel. Jumlah. X MIPA X MIPA X MIPA X MIPA Jumlah 39 88 A. Pelaksanaan Penelitian BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Salatiga yang beralamat di jalan Kemiri Raya nomor 1 Salatiga. Kelas yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Volume 5 Nomor 1 Maret 2016 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) Konsep Diri Kelayan Gangguan Penglihatan Sejak Lahir (Neo-Natal) Dengan Setelah Lahir

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2012/2013 Ratna Widiyawati (deedeewidi@yahoo.com) Pembimbing: (1) Swasono Rahardjo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIA dan VIIIB di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun ajaran 2013/2014. Kelas VIIIA sebagai kelas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Keberhasilan siswa dalam belajar salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar. Menurut Syah (2013) hasil belajar dipengaruhi oleh dua

PENDAHULUAN Keberhasilan siswa dalam belajar salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar. Menurut Syah (2013) hasil belajar dipengaruhi oleh dua PENDAHULUAN Keberhasilan siswa dalam belajar salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar. Menurut Syah (2013) hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam siswa (faktor internal)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. akademika pada sekolah SMP. Problematika siswa-siswi seringkali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subyek siswa-siswi SMP Swasta di Taman Sidoarjo. SMP Dharma Wanita 9 Taman terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal a. Deskripsi hasil belajar Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dari nilai tes kemampuan awal. Nilai tes kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab empat ini dilakukan perhitungan untuk mengetahui tentang pengaruh metode Meaningful Instructional Design (MID) terhadap kemampuan Kognitif Siswa pada mata

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH: PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDISKRIPSIKAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI DI LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK SISWA KELAS III SDN BANJARAN 1 TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi belajar penjasorkes

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi belajar penjasorkes 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian ini dibahas hasil penelitian dengan analisis data yang diperoleh, perbedaan hasil tendangan sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis, Desain, dan Lokasi penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2015:107)

Lebih terperinci

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2009:56).

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2009:56). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian 1. Jenis penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menjelaskan pengaruh antar

Lebih terperinci

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI Penelitian korelasi biasanya ditujukan untuk menguji hubungan antara variabel X (variabel bebas) dengan variabel Y atau variabel terikat atau menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden diungkap dari aspek jenis kelamin, usia, masa kerja golongan, dan pangkat golongan. Data tersebut dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 16 sampai 30 januari 2017 di SMPN 1

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 16 sampai 30 januari 2017 di SMPN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskipsi Data Penelitian ini dimulai pada tanggal 16 sampai 30 januari 2017 di SMPN 1 Ngunut Tulungagung. Kelas yang digunakan sebagai penelitian adalah kelas VIII H dan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Diponegoro Salatiga yang terletak di jalan Kartini No 2 Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi

Lebih terperinci

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA Ilman Alifa Syahda, Imas Damayanti, Iman Imanudin Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. terletak di jalan RA. Kartini No. 044 Kelurahan Hilir Sper Kecamatan Dusun

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. terletak di jalan RA. Kartini No. 044 Kelurahan Hilir Sper Kecamatan Dusun BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Madrasah Aliyah Negeri Buntok yang terletak di jalan RA. Kartini No. 044 Kelurahan Hilir Sper Kecamatan

Lebih terperinci

Jurnal. The Improving Students Mathematics To The Aljabar Factoritation By Using Auditory Intellectually Repetition (Air) Mode By Resitation Method

Jurnal. The Improving Students Mathematics To The Aljabar Factoritation By Using Auditory Intellectually Repetition (Air) Mode By Resitation Method Jurnal PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN METODE RESITASI The Improving Students

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian Untuk memperoleh data tentang metode pembelajaran CIRC terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa pada mata pelajaran Fiqih di MA Manzilul Ulum Pesantren Baitul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KECERDASAN KINESTETIK, MOTOR ABILITY DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PADA KLUB COOPER BANDA ACEH. Aldiansyah Akbar 1

KONTRIBUSI KECERDASAN KINESTETIK, MOTOR ABILITY DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PADA KLUB COOPER BANDA ACEH. Aldiansyah Akbar 1 KONTRIBUSI KECERDASAN KINESTETIK, MOTOR ABILITY DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET PADA KLUB COOPER BANDA ACEH Aldiansyah Akbar 1 Abstrak Kemampuan Bermain Bola Basket dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Uji Validitas Instrumen Variabel Konseling Individu (X)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1) Uji Validitas Instrumen Variabel Konseling Individu (X) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Pendahuluan. Hasil Uji itas dan Reliabilitas a. Uji itas Instrumen ) Uji itas Instrumen Variabel Konseling Individu (X) Untuk mengetahui hasil korelasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu syarat utama dalam penelitian ilmiah, untuk menentukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP N 3 Banyubiru yang beralamat di Desa Wirogomo, Banyubiru Kabupaten Semarang. Subjek penelitian adalah siswa

Lebih terperinci

harus dilakukan diantaranya adalah : menentukan tujuan yang akan dicapai. untuk memperkokoh dasar penelitian bukan coba-coba.

harus dilakukan diantaranya adalah : menentukan tujuan yang akan dicapai. untuk memperkokoh dasar penelitian bukan coba-coba. 63 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 SLEMAN Oleh: Yundhi Arfianto Email: yundiarfi7@gmail.com ABSTRAK Seiring masuknya globalisasi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter

BAB 4 HASIL PENELITIAN. bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media twitter BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Hasil dari analisis data yang telah peneliti lakukan, akan diuraikan pada bab ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas social media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab empat ini, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan membahas tentang empat bagian yaitu, sebagai berikut: 1) Gambaran umum penelitian, 2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

!#$%#& Interval Kelas =!#$%#$!#$%&'( BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Deskripsi data awal dari kedua kelas sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini : Tabel 6 Deskripsi Nilai Pretest N Minimum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimen (Sugiyono, 007) dan deskriptif. Eksperimen

Lebih terperinci