MATERI 1 PEMBAHASAN JADWAL. Manjilala
|
|
- Sri Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATERI 1 PERKENALAN DAN PEMBAHASAN JADWAL Manjilala
2 TUJUAN BELAJAR Peserta, pelatih, dan panitia dapat menciptakan suasana keakraban selama pelatihan Peserta dapat menyebutkan tujuan pembelajaran Peserta dapat melaksanakan jadwal pelatihan
3 PERKENALAN Kami meminta semua peserta, panita dan pelatih lainnya untuk berdiri membentuk lingkaran Kami harapkan untuk mengingat semua nama peserta karena setelah perkenalan, akan diadakan permainan untuk mengingat nama peserta lain. Kita mulai perkenalan dengan cara : Nama saya., tugas saya di Posyandu adalah melaksanakan.. (Peserta menyebutkan satu tugasnya di Posyandu, misalnya : Pendaftaran, menimbang bayi / balita, mencatat / mengisi KMS, memberi penyuluhan, dsb. Sedangkan panitia dan pelatih menyebutkan pekerjaan di lembaganya masing-masing). Selanjutnya saya akan melemparkan bola kertas kepada seorang peserta, selanjutnya peserta tersebut harus menyebutkan nama peserta yang memberinya bola kertas dan tugas yang biasanya dilakukannya di Posyandu. Apabila terdapat peserta yang tidak bisa menyebutkan nama dan tugas peserta lain dengan benar, maka peserta itu mendapat hukuman sesuai dengan kesepakatan bersama
4 MANFAAT PERKENALAN Dengan adanya perkenalan antara peserta, pelatih dan panitia, akan menumbuhkan suasana kekraban, kompak dan saling menghargai, yang dapat menunjang keberhasilan proses pelatihan. Dalam perkenalan, dilaksanakan permainan mengingat nama peserta lain (permainan melempar bola) untuk menghilangkan suasana pelatihan yang formal dan kaku, sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Pelatihan ini dilaksanakan dengan cara-cara partisipatif, sehingga perlu diciptakan suasana santai tapi serius agar peserta tidak merasa segan untuk terlibat dalam proses belajar selama pelatihan
5 UNGKAPAN HARAPAN PESERTA (30 menit) Kami akan memberikan kartu metaplan kepada masingmasing peserta dan tolong tuliskan harapannya mengikuti pelatihan ini yang berhubungan dengan tugas-tugas mereka di Posyandu. Contoh harapan, antara lain : Saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai materi tentang gizi. Saya ingin terampil mengisi KMS. Saya ingin sedikit ceramah tapi lebih banyak praktek. Saya ingin berbagi pengalaman dengan peserta lain. Peserta menuliskan harapannya diatas kartu (1 kartu hanya untuk 1 harapan, ditulis dengan huruf cetak dan ukuran besar agar bisa dibaca dari jarak yang agak jauh) Kita akan menyimpulkan garis besar harapan peserta dalam mengikuti pelatihan
6 MANFAAT MENGUNGKAPKAN HARAPAN PESERTA Dengan mengungkapkan harapan-harapan, peserta bisa menilai hal-hal apa saja yang bisa atau tidak bisa tercapai dalam pelatihan ini. Sebuah pelatihan tidak mungkin memenuhi semua harapan peserta, karena itu kader perlu belajar terus menerus meskipun telah mengikuti pelatihan ini
7 PEMBAHASAN TUJUAN DAN JADWAL PELATIHAN (15 MENIT) Dengan membahas tujuan pelatihan, peserta bisa memahami apa yang perlu dicapai bersama-sama dalam pelatihan ini. Selain itu, peserta juga bisa menyumbangkan pengalamannya sehingga tujuan pelatihan dapat tercapai. Sedangkan dengan membahas jadwal pelatihan, peserta bisa memahami seluruh proses pelatihan. Selain itu peserta juga bisa menyepakati jadwal pelatihan (kesepakatan jam mulai selesainya kegiatan pelatihan setiap hari)
8 TUJUAN PELATIHAN Meningkatkan Ketrampilan Peserta pelatihan sebagai Pengelola Posyandu Berdasarkan Kebutuhan Sasaran Meningkatkan Ketrampilan Peserta Pelatihan Dalam Berkomunikasi Dengan Masyarakat Meningkatkan Ketrampilan Peserta pelatihan Menggunakan Metode Dan Media Diskusi Yang Partisipatif 1. Apakah tujuan dan jadwal pelatihan sudah memenuhi harapan / kebutuhan peserta? 2. Apakah masih ada yang belum memenuhi harapan peserta?
9 MANFAAT PEMBENTUKAN PENGURUS KELAS Dengan adanya pengurus kelas, proses pelatihan diharapkan akan berjalan lebih lancar. Selain itu, peserta dapat berperan aktif untuk mencapai tujuan pelatihan. Tugas-tugas pengurus kelas yaitu : Ketua kelas, bertugas untuk menjaga ketertiban dan kelancaran proses dikelas, bertanggung jawab mengenai absensi dan pembagian tugas pengurus kelas. Sekretaris, bertugas untuk membantu ketua kelas dalam hal pengisian absensi peserta setiap harinya. Penjaga waktu, bertugas untuk memantau penggunaan waktu, apakan sesuai dengan jadwal yang disepakati. Kalau perlu, petugas penjaga waktu dapat mengingatkan pelatihan dan peserta apabila penggunaan waktu telah melebihi jadwal atau tidak disiplin
10 PEMILIHAN PENGURUS KELAS (5 MENIT) Kami meminta peserta memilih ketua kelas dan sekretaris secara musyawarah. Juga memilih Petugas Penjaga waktu untuk mengingatkan pelatih dan semua peserta tentang disiplin waktu (bertugas per hari)
11 PENUTUP (5 menit) SEBELUM KITA PINDAH KE MATERI SELANJUTNYA, SIAPA YANG BISA MENJAWAB PERTANYAAN BERIKUT : Apa tujuan dari pelatihan ini? Apa materi materi pokok yang terdapat dalam pelatihan ini?
12 TERIMA KASIH
PENDAHULUAN. Manjilala
PENDAHULUAN Manjilala www.gizimu.wordpress.com PENDAHULUAN Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan
Lebih terperinciMATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK
MATERI 8 PELAKSANAAN DISKUSI KELOMPOK Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan perbedaan penyuluhan dengan diskusi kelompok Peserta dapat menjelaskan langkah-langkah
Lebih terperinciPELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala
MATERI 3 PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menyebutkan pelaksanaan 5 langkah kegiatan pada hari buka Posyandu Peserta dapat melaksanakan
Lebih terperinciMENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala
MATERI 4 MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat melakukan pengisian Data Kartu Menuju Sehat (KMS) Peserta dapat menyebutkan catatan
Lebih terperinciMATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH
MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan pengertian / masalah kebutuhan Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah yang sering ditemukan
Lebih terperinciRumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat
Disiapkan oleh: Dievaluasi oleh: Mengetahui: Disetujui oleh: Disahkan oleh: Tanggal Terbit: GM Rumah Sehat Indonesia Dr. Yudi Feriandi PENGERTIAN Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita merupakan kartu yang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) 396726 Kepanjen KERANGKA ACUAN POSYANDU BALITA A. PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung dan
Lebih terperinciPELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH. Manjilala
MATERI 9 PELAKSANAAN KUNJUNGAN RUMAH Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan cara-cara menggerakkan masyarakat Peserta dapat menjelaskan tujuan kunjungan rumah Peserta
Lebih terperinciMATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU
MATERI 6 PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU Manjilala www.gizimu.wordpress.com TUJUAN BELAJAR Peserta dapat menjelaskan pengertian SIP dan manfaatnya Peserta dapat menyebutkan nama-nama format SIP Peserta dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis
Lebih terperinciMATERI PENYEGARAN KADER
MATERI PENYEGARAN KADER 1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap
Lebih terperinciDisampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012
Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan. kualitas sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
Lebih terperinciPELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita
306.874 3 Ind p Departemen Kesehatan Republik Indonesia PELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita Untuk Petugas Kesehatan BUKU PANDUAN PESERTA DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan bangsa ditentukan oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Bukti empiris menunjukkan, hal ini sangat ditentukan oleh status
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJABAT DINAS KESEHATAN DAN TPG PUSKESMAS Nama Wawancara Tanggal Tempat Nama Informan Pendidikan Lama Bekerja I. PETUNJUK UMUM 1. Sampaikan ucapan terima kasih
Lebih terperinciLampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER A. Identitas Responden 1. Nomor Responden : 2. Nama Responden : 3. Kelurahan : 4. RW : 5. RT : 6. Kecamatan : Cibeunying 7. Kota : Bandung 8. Jenis Kelamin : L
Lebih terperinciBETTY YULIANA WAHYU WIJAYANTI J.
HUBUNGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUHPELEM KECAMATAN PUHPELEM KABUPATEN WONOGIRI Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB 1: ORIENTASI PELATIHAN
BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN Pokok Bahasan Perkenalan dan Kontrak Belajar Langkah-langkah Fasilitasi Perkenalan Langkah-langkah Fasilitasi Kontrak Belajar Penulis Muchtadlirin Penyelia Tulisan Fahsin M.
Lebih terperinciModul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar
Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 2. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seribu hari pertama kehidupan bayi merupakan periode emas karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan, yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperiment karena berupa penelitian lapangan yang memberikan perlakuan berupa penyuluhan dengan metode ceramah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan dari dua atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan kegiatan yang dipadukan khususnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. POSYANDU (Pos Pelayanan Terpadu) 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh pelayanan Keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tumbuh kembang anak dapat dicapai secara optimal melalui empat hal penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penciptaan pembelajaran berkualitas dan menyenangkan diharapkan dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penciptaan pembelajaran berkualitas dan menyenangkan diharapkan dapat menumbuhkan minat anak untuk belajar. Minat belajar merupakan salah satu faktor internal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rendahnya tingkat partisipasi anak balita (bawah lima tahun) ke posyandu (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data laporan tahunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi penduduk agar dapat
Lebih terperincid. Mendistribusikan kartu panggilan/undangan penimbangan melalui pengurus kelompok PKK RT 2. Hari Pelaksanaan Penimbangan (H) Pada hari buka Posyandu
1. BKR (Bina Keluarga Remaja) Dalam upaya meningkatkan peran keluarga dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja baik fisik, intelektual dan kesehatan reproduksi mental emosional sosial dan moral spiritual
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kurang berfungsinya lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat, seperti posyandu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyebab terjadinya kasus gizi buruk pada masyarakat adalah kurang berfungsinya lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat, seperti posyandu sehingga berakibat
Lebih terperinciModul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar
Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar. Peserta memahami tujuan, Apa yang akan diperoleh dan bagaimana pelatihan akan dilakukan 2. Membangun kesepatakan untuk melakukan pembelajaran bersama Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi 2.1.1. Definisi Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (Winardi, 2007). Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah
Lebih terperinciTentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.
PERATURAN BUPATI KABUPATEN SIKKA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciMEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF
MEDIA BELAJAR dalam PELATIHAN PARTISIPATIF Pengertian dan Manfaat Media belajar adalah alat bantu dalam kegiatan pembelajaran yang jenis dan bentuknya bermacam macam. Dalam menyiapkan dan merancang media
Lebih terperinciKUESIONER PERILAKU KADER DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI PUSKESMAS MANDALA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG
Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU KADER DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI PUSKESMAS MANDALA KECAMATAN MEDAN TEMBUNG I. Karakteristik Kader : 1. Umur : 2. Pendidikan : 3. Pekerjaan ; 4. Lama tugas Menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekurangan gizi umumnya terjadi pada Balita karena pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita termasuk kelompok yang rentan gizi di suatu kelompok
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN KADER DALAM PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT BAYI DESA NGLUMBER KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN B O J O N E G O R O
GAMBARAN PENGETAHUAN KADER DALAM PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT BAYI DESA NGLUMBER KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN B O J O N E G O R O Toetik Soediarti*, Alifin**, Endang Prasetyowati**.......ABSTRAK.......
Lebih terperinciBAB IPENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Balita menjadi istilah umum bagi anak dengan usia dibawah 5 tahun (Sutomo
BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita menjadi istilah umum bagi anak dengan usia dibawah 5 tahun (Sutomo dan Anggraini, 2010). Pada masa balita terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara pesat yang
Lebih terperinciDATA POSYANDU DESA Jumlah seluruh balita di wilayah Jumlah seluruh balita di posyandu. Jumlah balita yang ditimbang bulan ini di wilayah kerja
DATA PENIMBANGAN DATA POSYANDU DESA S Jumlah seluruh balita di wilayah Jumlah seluruh balita di K Jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan ini di wilayah kerja Jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat badan yang paling pesat dibanding dengan kelompok umur lain, masa ini tidak terulang sehingga disebut window
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa balita sebagai
Lebih terperinci._-" 'x'- '\~ ~ -.'\:.:,;.'.".;,~p,.. ",:,..;...:t;1l. -91.:'l;1. !JI~ f!i'~plj~ ~ wkkta~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
'1-
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas ini, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 5.1.1 Tujuan Khusus 1 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka disimpulkan bahwa kepedulian ibu-ibu suku Dayak desa Tebedak Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE
KERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE BAGI KADER POSYANDU DESA PIANTUS KECAMATAN SEJANGKUNG KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi 4,9 persen tahun Tidak terjadi penurunan pada prevalensi. gizi kurang, yaitu tetap 13,0 persen. 2
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaaan gizi yang baik merupakan prasyarat terciptanya sumber daya manusia masa depan yang berkualitas. Anak yang mengalami masalah gizi pada usia dini akan mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu dan Anak merupakan kelompok yang paling
Lebih terperinci-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG
-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA GAMPONG DI KABUPATEN ACEH TIMUR
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati
Lebih terperinciWALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPosyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.
POSYANDU Pengertian Suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini.
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU
USALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa balita sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara operasional.
Lebih terperinciTENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Masa bayi dan balita bahkan sejak dalam kandungan adalah periode emas karena jika pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangan balita tidak dipantau dengan baik
Lebih terperinciWritten by Robinson Putra Wednesday, 16 January :51 - Last Updated Tuesday, 05 February :32
Sebelum melakukan pelatihan diperlukan penjajagan kebutuhan pelatihan kepada masyarakat, petani, petugas, kepala desa, dan instansi terkait dengan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Terdapat beberapa
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK
HUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK BATITA DI KELURAHAN KWADUNGAN KECAMATAN KERJO KABUPATEN KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan
Lebih terperinci5) Penanggulangan diare. 6) Sanitasi dasar. 7) Penyediaan obat esensial. 5. Penyelenggaraan
POSYANDU 1. Pengertian Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. (www.bkkbn.com) Posyandu adalah pusat pelayanan
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA KELUARGA MISKIN
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA KELUARGA MISKIN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa anak balita
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Pos pelayanan terpadu atau yang lebih dikenal dengan sebutan posyandu, yaitu salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh,
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG DAFTAR KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SIDOARJO DENGAN
Lebih terperinciMengingat :.1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang
BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR Y TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR SEMINAR KELAS
Halaman : 0 dari 5 halaman MANUAL PROSEDUR FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014 0 Halaman : 1 dari 5 halaman Mata kuliah Seminar merupakan bagian dari mata kuliah wajib bagi mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI. nilai strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. (Effendy,
BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. Posbindu 1. Definisi Posbindu Posbindu adalah suatu forum komunikasi alih tehnologi dan pelayanan bimbingan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang mempunyai
Lebih terperinciTENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2015 No.05,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. Pedoman Umum, pelaksanaan, program, penyediaan, makanan tambahan, Pendidikan Anak Usia Dini, Pos Pelayanan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN
LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 22 Tahun 2013 SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian
Lebih terperinciPEMBELAJARAN/ PENDAMPINGAN
1 125 1 126 Metode-metode pembelajaran seperti yang ditampilkan dalam tabel di bawah ini, biasa digunakan dalam pelatihan atau kegiatan pendampingan kelompok belajar mandiri desa (KBMD) seperti yang dipaparkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari diri manusia, masyarakat maupun lingkungannya. Manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi berbagai komponen yang saling berkaitan dan menunjang. Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama pembangunan nasional menurut Radiansyah (dalam Oktaviani, dkk : 2008) adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan secara
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU DALAM MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU PADA POSYANDU BANDARAN DI DESA KENDAWANGAN KIRI KECAMATAN KENDAWANGAN KABUPATEN KETAPANG TAHUN 2013
Lebih terperinci2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pencarian dan Pertolongan adalah segala usaha dan
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.112, 2017 HANKAM. Pencarian dan Potensi. Pembinaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6060) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciKUESIONER Partisipasi Masyarakat terhadap Pelayanan Posyandu Di Puskesmas A.Yani
55 KUESIONER Partisipasi Masyarakat terhadap Pelayanan Posyandu Di Puskesmas A.Yani I. Identitas Responden 1. No. Responden : 2. RW tempat tinggal : 3. Usia : a)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hubungan timbal balik antara guru dan murid yang baik. Untuk itu, selain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi belajar yang baik dan memadai sangat membutuhkan hubungan timbal balik antara guru dan murid yang baik. Untuk itu, selain menggunakan strategi belajar mengajar
Lebih terperinciRetraining Dan Pendampingan Kader Posyandu Remaja Dalam Melakukan Monitoring Status Gizi Di Desa Cokrobedog, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta
NO. ISSN: 2615-2118 Retraining Dan Pendampingan Kader Posyandu Remaja Dalam Melakukan Monitoring Status Gizi Di Desa Cokrobedog, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta Rr Dewi Ngaisyah 1*, Siti Wahyuningsih
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN TEKNIK PENYULUHAN KESEHATAN PADA KADER POSYANDU RW 06 GEDONGKIWO MANTRIJERON KOTA YOGYAKARTA
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN TEKNIK PENYULUHAN KESEHATAN PADA KADER POSYANDU RW 06 GEDONGKIWO MANTRIJERON KOTA YOGYAKARTA DisusunOleh: Nina Dwi Lestari, M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom PROGRAM
Lebih terperinciADA PENYULUHAN DI BALIK ANGKLUNG. Oleh : Endang Dwi Hastuti* Musik angklung merupakan kesenian tradisional asli dari Jawa Barat yang sudah dikenal
1 ADA PENYULUHAN DI BALIK ANGKLUNG Oleh : Endang Dwi Hastuti* Musik angklung merupakan kesenian tradisional asli dari Jawa Barat yang sudah dikenal di seluruh dunia sebagai warisan budaya Indonesia, terbuat
Lebih terperinciPelatihan. Fasilitator Masyarakat. untuk. Tahun Oleh: Rianingsih Djohani. Ria Djohani. 1
an untuk Fasilitator Masyarakat Oleh: Rianingsih Djohani Tahun 2011 Ria Djohani. 1 PELATIHAN untuk FASILITATOR MASYARAKAT Tujuan umum: mengembangkan fasilitator proses pemberdayaan warga untuk pengelolaan
Lebih terperinciBeberapa kepala sekolah yang pernah menjabat di SDN 1 Suwawa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah SDN I Suwawa Selatan Kabupaten Bonebolango awal berdirinya dari Tahun 1952 dibangun di atas tanah seluas 1.342 m2. Sekolah
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN UTAMA BAGI BALITA KELUARGA MISKIN
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN UTAMA BAGI BALITA KELUARGA MISKIN WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa anak balita
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN KECAMATAN DAU PENGABDIAN MASYARAKAT 2010 KABUPATEN MALANG
LAPORAN KEGIATAN KECAMATAN DAU PENGABDIAN MASYARAKAT 2010 KABUPATEN MALANG PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT 2010 I.
Lebih terperinciKEPUTUSAN KONFERENSI BESAR XVIII GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 01/KONBES-XVIII/VI/2012
KEPUTUSAN GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2012 Nomor : 01/KONBES-XVIII/VI/2012 PENGESAHAN TATA TERTIB GP ANSOR TAHUN 2012 Bismillahirrohmanirrohim Menimbang : a. Bahwa Konferensi Besar XVIII GP Ansor Tahun
Lebih terperinciAnak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.
Skenario Kepala Puskesmas Melati adalah sarjana Kesehatan Masyarakat, dan baru menjabat sebagai kepala Puskesmas sekitar 6 bulan. Ibu Ani, berumur 25 tahun, yang mempunyai anak perempuan balita, berumur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1093, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN. Pemilihan. Ketua. Wakil Ketua. Tata Cara. PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.
No.289, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anak usia bawah lima tahun (balita) adalah anak yang berusia 0 59 bulan.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia bawah lima tahun (balita) adalah anak yang berusia 0 59 bulan. Pada masa ini pertumbuhan tubuh dan otak sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca
Lebih terperinciPROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN,
PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN ANGGOTA BADAN KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN DEWAN
Lebih terperinci