BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA"

Transkripsi

1 132 BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Secara umum struktur organisasi dari perusahaan operating lease alat-alat berat terbagi menjadi tiga divisi, yaitu divisi pemasaran, divisi keuangan, dan divisi operasional. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya sehari-hari, bagian atau divisi yang ada di perusahaan operating lease alat-alat berat tersebut menjalankan berbagai proses yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. Proses bisnis itu juga melibatkan penyewa. Penjelasan secara umum sebagai berikut : 1. Penyewa Merupakan pihak yang menyewa alat, pihak yang memiliki hak penggunaan alat selama jangka waktu tertentu, pihak yang berkewajiban membayar uang sewa, dan mengembalikan alat pada akhir periode yang telah ditetapkan terlebih dahulu, menjalani proses sebagai berikut : a. Pemesanan Tahap ini penyewa menentukan jenis alat berat, merk alat berat, jangka waktu sewa, dan lokasi penggunaan alat berat kepada pihak pemilik alat yang diwakili oleh divisi pemasaran. b. Penggunaan alat Saat alat berat tiba di lokasi pekerjaan, maka penyewa memiliki hak penggunaan alat sesuai dengan jam kerja alat yang telah ditetapkan pada

2 133 Surat Kontrak. Penyewa tidak memiliki hak untuk memindahtangankan alat berat yang disewa kepada pihak lain. c. Pembayaran Tahap ini penyewa berkewajiban mengembalikan alat berat yang disewa dan melunasi sisa pembayaran harga sewa alat kepada pihak pemilik alat. Jika penyewa tidak dapat melunasi, maka penyewa harus membayar denda terhadap tunggakan uang sewa sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku di dalam Surat Kontrak yang telah disetujui kedua belah pihak. 2. Divisi pemasaran Divisi ini bertanggung jawab atas penerimaan dan pengiriman alat yang dipesan penyewa, memperbaharui kontrak, serta membuat laporan pemakaian alat yang disewa. Proses yang dijalani sebagai berikut: a. Penerimaan pesanan Tahap ini tidak terlepas dari penentuan jenis alat berat, negosiasi harga, dan lokasi penggunaan alat dengan penyewa. Urusan administrasi sewa menyewa harus dipenuhi oleh kedua belah pihak agar transaksi dapat berjalan dengan lancar dan jelas. Setelah tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak dan urusan administrasi telah terpenuhi, maka divisi pemasaran akan membuat Surat Kontrak, Faktur, Surat Jalan, dan Kwitansi. b. Pengiriman alat

3 134 Tahap ini memberikan otorisasi kepada divisi operasional untuk mengirimkan alat berat yang dipesan ke penyewa dengan Surat Jalan sebagai dokumen pendukung. c. Pada akhir kontrak Penyewa dapat melanjutkan memakai alat dengan memperbaharui kontrak atau mengembalikan alat jika ingin mengakhiri masa kontrak dengan perusahaan. Divisi pemasaran akan membuat laporan pemakaian alat yang disewa jika masa sewa telah berakhir. d. Penerimaan alat kembali Divisi pemasaran mencatat alat berat yang telah dikembalikan oleh penyewa setelah masa sewa alat berat berakhir ke agenda alat-alat yang tersedia. Jika alat berat tersebut sudah dipesan oleh penyewa lainnya, maka alat berat tersebut langsung dikirim dari lokasi penggunaan alat sebelumnya ke lokasi penggunaan alat berikutnya. 3. Divisi keuangan Divisi ini bertanggung jawab dalam menangani pembayaran piutang penyewa dan melakukan penagihan terhadap piutang jatuh tempo, membuat laporan pendapatan, laporan penerimaan kas, dan laporan piutang ke manajer. Proses yang dijalani adalah sebagai berikut : a. Penagihan terhadap piutang jatuh tempo Tahap ini diawali dengan mengecek piutang yang akan jatuh tempo pada buku piutang, kemudian melakukan penagihan dengan menggunakan Surat Tagihan sebagai dokumen pendukung ke penyewa. b. Membuat laporan yang dibutuhkan

4 135 Setiap akhir bulan dibuat laporan pendapatan, laporan penerimaan kas, dan laporan piutang untuk manajer. 4. Divisi operasional Divisi ini bertanggung jawab mengoperasikan alat berat yang disewa oleh penyewa dan menerima pengembalian alat berat. 3.2 Proses Bisnis yang ada dalam Area Bisnis Berdasarkan analisis yang dilakukan pada pembatasan area bisnis perusahaan operating lease alat-alat berat di atas, maka diperlukan penjelasan lebih rinci dari beberapa proses yang dinilai penting dalam sewa menyewa alatalat berat, yaitu proses penerimaan pesanan, pengiriman pesanan, penagihan piutang, dan penerimaan kas Prosedur Penerimaan Pesanan Prosedur penerimaan pesanan yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut : Penyewa 1 Memesan alat Konfirmasi alat dan tarif sewa 4 Divisi Pemasaran Cek status penyewa Cek piutang penyewa Cek ketersediaan alat Buku Penyewa Buku Piutang Agenda alatalat yang tersedia Gambar 3.1 Prosedur Penerimaan Pesanan

5 136 Divisi pemasaran menerima pesanan alat berat dari penyewa atau perantara baik melalui telepon maupun yang datang langsung ke perusahaan. Kemudian divisi pemasaran mengecek status penyewa pada buku penyewa. a. Jika status penyewa adalah perorangan dan belum pernah menyewa, maka akan dimintai data, seperti nomor KTP, nama lengkap, alamat, nomor telepon, nomor fax, nama bank, nomor rekening, dan lainlain. Jika status penyewa adalah perusahaan dan belum pernah menyewa, maka akan dimintai data, seperti nomor NPWP, nama perusahaan, alamat, nomor telepon, nomor fax, nama bank, nomor rekening, dan lain-lain. b. Sebaliknya, jika penyewa (baik perorangan maupun perusahaan) pernah menyewa, maka akan dicek piutang penyewa pada buku piutang. Apabila masih ada piutang jatuh tempo yang belum dibayar, maka penyewa diwajibkan menyelesaikan pembayarannya sebelum melakukan transaksi berikutnya. Divisi pemasaran mengecek ketersediaan alat berat di agenda alat-alat yang tersedia berdasarkan pesanan penyewa. Jika status alat tersedia maka divisi pemasaran segera melakukan konfirmasi tarif sewa, jangka waktu sewa, lokasi penggunaan alat, dan kondisi infrastruktur tanah ke penyewa. Sebaliknya, jika alat tidak tersedia, maka penyewa diberikan beberapa

6 137 alternatif, seperti menyewa alat sejenis lainnya yang bisa digunakan atau menunggu alat yang ingin disewa habis masa sewanya Prosedur Pengiriman Alat Prosedur pengiriman alat yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai berikut : Penyewa Mengirim SPK Mengirim Surat Kontrak Menyetujui isi kontrak dan membayar DP Mengirim Kwitansi Buku Penyewa Divisi Pemasaran 6 Mengirim Faktur dan Surat Jalan 2 Membuat Surat Kontrak Surat Kontrak Mengirim Faktur, Surat Jalan, operator dan alat yang disewa 7 CAT Alat yg disewa Divisi Operasional Gambar 3.2 Prosedur Pengiriman Alat Setelah terjadi kesepakatan antara penyewa dan divisi pemasaran, maka penyewa akan mengirimkan Surat Permintaan Kerja (SPK) yang telah ditandatangani ke divisi pemasaran jika dibutuhkan. Divisi pemasaran membuat Surat Kontrak sebanyak 2 rangkap berdasarkan SPK yang diterima dari penyewa, di mana Surat Kontrak rangkap ke-1 untuk pihak pemilik alat dan Surat Kontrak rangkap ke-2 untuk pihak penyewa.

7 138 Surat Kontrak tersebut berisi identitas perusahaan pemilik alat, identitas penyewa, beberapa pasal yang mengatur persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam perjanjian sewa menyewa alat-alat berat, seperti tarif sewa, jam kerja, pengangkutan/mobilisasi, biaya operasi, keamanan, keselamatan kerja, pemeliharaan, perpanjangan sewa, sanksi, dan resiko yang harus ditanggung oleh masing-masing pihak. Apabila isi dari Surat Kontrak tersebut disetujui oleh penyewa, maka penyewa yang datang langsung ke perusahaan untuk memesan alat dapat menandatanganinya di tempat. Sebaliknya, Surat Kontrak akan dikirim ke penyewa untuk ditandatangani jika pemesanan dilakukan melalui telepon. Penyewa yang telah menandatangani Surat Kontrak diwajibkan untuk membayar uang muka (down payment) atau membayar secara penuh tarif sewa sesuai dengan isi dari Surat Kontrak. Pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan cek/giro, transfer antar bank, dan cash. Divisi pemasaran akan membuat kwitansi untuk penyewa sebagai tanda bukti atas setiap pembayaran yang telah dilakukan. Lalu melaporkan dan menyerahkan pembayaran tersebut ke divisi keuangan. Divisi pemasaran membuat Faktur sebanyak 3 rangkap, dimana : Faktur rangkap ke-1 untuk penyewa Faktur rangkap ke-2 untuk arsip divisi pemasaran Faktur rangkap ke-3 untuk arsip divisi keuangan Lalu divisi pemasaran membuat Surat Jalan (SJ) sebanyak 2 rangkap setelah menerima pembayaran uang muka dari penyewa, dimana :

8 139 SJ rangkap ke-1 untuk divisi operasional SJ rangkap ke-2 untuk arsip divisi pemasaran Faktur rangkap ke-1, Surat Jalan sebanyak 2 rangkap, operator, dan alat yang disewa diserahkan sopir ke penyewa. Surat Jalan yang telah ditandantangani penyewa membuktikan bahwa alat yang dipesan telah diterima oleh penyewa. Surat Jalan rangkap ke-1 yang telah ditandatangani penyewa akan diserahkan oleh sopir ke divisi operasional dan Surat Jalan rangkap ke-2 diserahkan ke divisi pemasaran untuk diarsip secara permanen berdasarkan nomor Prosedur Penagihan Piutang berikut : Prosedur penagihan piutang yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai 1 Cek piutang jatuh tempo Divisi Keuangan 2 Menyerahkan Surat Tagihan Buku Piutang 3 Menagih ke penyewa Penyewa $ $ Penagih Gambar 3.3 Prosedur Penagihan Piutang Divisi keuangan mengecek piutang yang akan jatuh tempo pada buku piutang, kemudian membuat Surat Tagihan sebanyak 3 rangkap, di mana :

9 140 Surat Tagihan rangkap ke-1 untuk penyewa Surat Tagihan rangkap ke-2 untuk divisi pemasaran Surat Tagihan rangkap ke-3 untuk divisi akuntansi Penyewa menandatangani Surat Tagihan setelah melunasi sisa pembayaran. Surat Tagihan rangkap ke-1 diserahkan ke penyewa dan Surat Tagihan rangkap ke-2 dan rangkap ke-3 diserahkan ke divisi keuangan oleh penagih. Apabila penagihan terhadap piutang yang telah jatuh tempo tidak berhasil, maka Surat Tagihan tersebut akan disimpan kembali oleh divisi keuangan dan penagihan akan terus dilakukan sampai pembayaran dilunasi seluruhnya Prosedur Penerimaan Kas berikut : Prosedur penerimaan kas yang sedang berjalan saat ini adalah sebagai Membuat dan menyerahkan kwitansi Penyewa 1 2 Menyerahkan cek/giro, bukti tranfer,atau cash Menyerahkan Surat Tagihan rangkap ke-1 3 $ $ Penagih 5 Menyerahkan pembayaran dan Surat Tagihan Divisi Pemasaran 4 Menyerahkan Surat Tagihan rangkap ke-2 Divisi Keuangan 4 Menyerahkan Surat Tagihan rangkap ke-3 6 Divisi Akuntansi Mengurangi piutang penyewa Buku Piutang Gambar 3.4 Prosedur Penerimaan Kas

10 141 Setelah menerima sisa pembayaran dari penyewa baik berupa cash, cek/giro, atau melalui tranfer, maka penagih menyerahkan bukti pembayaran tersebut beserta Surat Tagihan rangkap ke-2 dan rangkap ke-3 ke divisi keuangan. Setelah divisi keuangan melakukan pengecekan untuk memastikan cek/giro telah cair atau pembayaran telah masuk ke rekening perusahaan, maka Surat Tagihan rangkap ke-2 diserahkan ke divisi pemasaran sebagai dokumen sumber untuk membuat kwitansi kepada penyewa, sedangkan Surat Tagihan rangkap ke-3 diserahkan ke divisi akuntansi. Divisi akuntansi melakukan pencatatan pada buku piutang dan melakukan penjurnalan penerimaan kas berdasarkan Surat Tagihan rangkap ke-3 yang diterima dari divisi keuangan. Lalu, Surat Tagihan rangkap ke-3 diarsip secara permanen berdasarkan nomor. 3.3 Dokumen dan Laporan yang Diperlukan Dokumen yang diperlukan untuk melaksanakan transaksi operating lease alat-alat berat adalah : 1. Surat Kontrak Surat Kontrak dibuat oleh divisi pemasaran sebagai pernyataan persetujuan untuk melakukan perjanjian sewa menyewa alat berat antara pihak pemilik alat dan pihak penyewa alat, serta tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh kedua belah pihak. Surat Kontrak rangkap ke-1 untuk pihak pemilik alat dan Surat Kontrak rangkap ke-2 diserahkan ke pihak penyewa.

11 142 PERJANJIAN SEWA MENYEWA ALAT-ALAT BERAT Nomor : Tanggal : 1. Nama : Alamat : Telepon : Jabatan : 2. Nama : Alamat : No. KTP : Telepon : Jabatan : PASAL 1 PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing-masing bertindak sebagaimana di atas, yang satu dengan yang lain telah saling setuju untuk dan dengan ini membuat perjanjian sewa-menyewa alat tersebut di dalam lampiran dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan tersebut di bawah : 1. Jenis Alat yang disewa : Excavator Merk,type, no.serie : Kobelco SK 100 LC Jumlah Alat : 3 unit Tempat, lokasi penggunaan alat : Proyek Pembersihan kali Jakarta Utara Penggunaan alat untuk : Loading sampah Tarif sewa tetap dengan fuel : Rp /jam x 200jam x 3 = Rp Mobilisasi/Demobilisasi = Rp PPN 10% = Rp Rp Jenis Alat yang disewa : Loader Merk,type, no.serie : Komatsu Jumlah Alat : 2 unit Tempat, lokasi penggunaan alat : Proyek Pembersihan kali Jakarta Utara Penggunaan alat untuk : Meratakan tanah Tarif sewa tetap dengan fuel : Rp /jam x200jam x 2 = Rp Mobilisasi/Demobilisasi = Rp PPN 10% = Rp Rp Rp Terbilang : Seratus delapan puluh enam juta enam ratus lima puluh ribu rupiah. Cara Pembayaran : Dilakukan setelah selesai pekerjaan Tanggal Penyewaan alat : 01/01 s/d 30/04/06 Maximum operating hours : 7(tujuh) jam / hari (dari jam s/d 17.00) Asuransi : PIHAK KEDUA Tanggungan Penyewa : Uang makan operator Alat Excavator tersebut ditaksir dengan harga pasaran Alat Loader tersebut ditaksir dengan harga pasaran Rp /unit Rp /unit

12 143 Perjanjian ini dapat diperpanjang dengan dibuat perjanjian secara tertulis : Di kantor perusahaan setempat. PASAL 2 HARGA SEWA DAN JAM KERJA 1. Harga sewa alat berat excavator tersebut Rp / jam. 2. Harga sewa alat berat loader tersebut Rp /jam. 3. Jumlah jam kerja yang ditetapkan minimum 200 jam (30hari) dan uang sewa minimum tersebut dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA pada waktu surat perjanjian ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak. 4. Kelebihan operasi jam kerja dihitung berdasarkan catatan buku operasi harian yang wajib dibuat oleh PIHAK KEDUA berdasarkan operation hour dan ditandatangani oleh petugas PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA yaitu selisih jumlah jam kerja yang dicatat dikurangi dengan standar jumlah jam kerja yang telah ditetapkan. 5. Tarif sewa yang dimaksud di atas tidak termasuk segala jenis pajak. PASAL 3 PERPANJANGAN SEWA 1. Jangka waktu sewa dapat diperpanjang dengan ketentuan bahwa perpanjangan sewa alat tersebut minimal 100 jam kerja dan yang sewa tersebut minimal 100 jam untuk jangka waktu perpanjangan alat tersebut dibayar sekaligus oleh PIHAK KEDUA sehari sebelum jangka waktu sewa yang terdahulu berakhir. 2. Perpanjangan jangka waktu sewa harus disampaikan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA 7 (tujuh) hari sebelum jangka waktu sewa terdahulu berakhir dan untuk perpanjangan sewa tersebut tidak diperlukan surat perjanjian sewa-menyewa baru tetapi sudah cukup dengan surat permintaan perpanjangan sewa oleh PIHAK KEDUA ditambah dengan kwitansi pembayaran perpanjangan sewa dan dengan demikian surat perjanjian sewa-menyewa yang telah ada dinyatakan tetap berlaku sebagaimana mestinya. 3. Perpanjangan sewa hanya dapat dilaksanakan setelah pembayaran sebelumnya telah dilunasi seluruhnya oleh PIHAK KEDUA dan kepada PIHAK PERTAMA. PASAL 4 PENGANGKUTAN Pengangkutan alat-alat berat yang disewakan dan semua biaya yang diperlukan dari tempat penyimpanan ke lokasi pekerjaan dan sebaliknya dilaksanakan oleh dan atas beban PIHAK KEDUA. PASAL 5 BIAYA OPERASI PIHAK PERTAMA : menyediakan operator, bahan pelumas dan minyak pelumas. PIHAK KEDUA : menyediakan dengan biaya sendiri : bahan bakar, pemondokkan, uang makan dan uang saku operator dan tugas lainnya yang diperlukan. PASAL 6 KEAMANAN 1. Terhitung mulai saat alat-alat berat tiba di lokasi pekerjaan dan diserahkan kepada PIHAK KEDUA, keamanan dan keselamatan alat-alat berat dan operator menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

13 PIHAK KEDUA tidak boleh memindahtangankan alat-alat berat yang disewanya seperti : dijual, digadai, disewakan, dipinjamkan, dijaminkan dan sebagainya berupa apapun kepada pihak ketiga yang berakibat pihak ketiga mempunyai sesuatu hak atau kepentingan atas alat-alat tersebut. 3. Apabila terjadi kecurian, hilang / rusak atau sabotase karena kesalahan atau kelalaian PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA harus mengganti alat-alat yang hilang atau rusak tersebut beserta biaya pemasangan, perbaikannya dan mengganti jam kerja yang hilang selama alat-alat tersebut tidak dapat dipergunakan yaitu dihitung 7 (tujuh) jam setiap hari. 4. PIHAK KEDUA tidak boleh memindahkan alat-alat tersebut ke lokasi lain selain dari yang telah ditentukan dalam perjanjian ini tanpa seizin tertulis PIHAK PERTAMA, kecuali dalam hal force majeour. 5. Kerusakan pada alat-alat berat, baik besar maupun kecil menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA kecuali dalam hal tersebut dalam pasal 6 ayat 3 di atas. PASAL 7 KESELAMATAN KERJA 1. PIHAK KEDUA wajib melakukan usaha-usaha agar terjamin keselamatan kerja di lingkungannya, menyediakan alat-alat pengamanan dan obat-obatan (P3K). 2. Apabila terjadi kecelakaan terhadap tenaga kerja tersebut, maka semua biaya pengobatan, perawatan dan santunan serta urusan dengan pihak yang berwajib ditanggung PIHAK KEDUA. 3. PIHAK KEDUA wajib untuk memberikan perlindungan terhadap operator dengan asuransi kecelakaan kerja (ASTEK) di lingkungan proyek, apabila proyek tersebut memakan waktu pelaksanaan lebih dari 1 (satu) bulan. PASAL 8 PEMELIHARAAN 1. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan alat-alat yang disewakan kepada PIHAK KEDUA dalam keadaan jalan baik (running well). 2. PIHAK PERTAMA wajib melakukan pemeliharaan dan perbaikan sehari-hari agar alat-alat berat dapat beroperasi sebagaimana mestinya. 3. PIHAK PERTAMA atau orang yang ditunjuk olehnya, berhak seriap waktu melihat dan memeriksa alat-alat berat di mana pun alat tersebut berada. 4. PIHAK PERTAMA dan operator yang ditunjuk olehnya berhak memberhentikan alat-alat tersebut mengingat medan operasinya. 5. PIHAK KEDUA wajib menjaga dan memelihara dengan baik alat-alat berat yang disewanya. 6. PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan dengan bentuk dan cara apapun juga menutup, merubah pelatpelat, nomor-nomor, tanda-tanda pengenal ataupun nama-nama dari alat-alat tersebut ataupun membongkar dan melepas dan memindahkan bagian-bagian dari alat-alat tersebut. PASAL 9 SANKSI DAN RESIKO 1. PIHAK KEDUA wajib membayar denda sebesar... perhari kepada PIHAK PERTAMA terhadap jumlah tunggakkan uang sewa terhitung mulai 7 (tujuh) hari keterlambatan. 2. PIHAK PERTAMA membebaskan PIHAK KEDUA dari uang sewa selama terjadi kerusakan alat-alat yang timbul sebagai akibat pemakaian normal-normal dan terbatasnya usia penggunaan alat-alat dan sebaliknya. PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan claim apapun kepada PIHAK PERTAMA terhadap akibat yang mungkin timbul pada pekerjaan karena kerusakan alat-alat tersebut. 3. PIHAK PERTAMA berhak memberhentikan alat-alat berat beroperasi apabila PIHAK KEDUA masih mempunyai tunggakan uang sewa.

14 145 PASAL Apabila terjadi perbedaan pendapat antara kedua belah pihak mengenai perjanjian ini dan segala sesuatu yang belum diatur didalamnya sedapat mungkin akan diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak. 2. Segala akibat hukum yang timbul dari perjanjian ini kedua belah pihak memilih domisili hukum yang tetap dan tidak berubah di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Demikian surat- perjanjian sewa-menyewa alat-alat berat ini berlaku sejak tanggal ditandatangani oleh kedua belah pihak dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) di atas kertas bermaterai cukup yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dan masing-masing pihak memegang 1 (satu) lembar. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA Gambar 3.5 Surat Kontrak 2. Faktur Faktur dibuat oleh divisi pemasaran sebagai bukti pengakuan pendapatan dan sebagai dokumen sumber bagi divisi keuangan untuk membuat Surat Tagihan. Faktur rangkap ke-1 diserahkan ke penyewa pada saat mengirim alat yang dipesan, Faktur rangkap ke-2 untuk arsip divisi pemasaran, dan Faktur rangkap ke-3 diserahkan ke divisi keuangan untuk diarsip secara permanen berdasarkan nomor.

15 146 Gambar 3.6 Faktur 3. Surat Jalan Surat Jalan dibuat oleh divisi pemasaran kepada divisi operasional untuk memberikan otorisasi mengirimkan alat dengan jenis, merk, jumlah, dan spesifikasi seperti yang tertera di atas dokumen tersebut ke penyewa. Bagi sopir Surat Jalan tersebut sebagai dokumen pendukung untuk aparat kepolisian bila ada pemeriksaan pada saat menuju ke lokasi tujuan. Setelah Surat Jalan ditandatangani penyewa, sopir akan menyerahkan Surat Jalan

16 147 rangkap ke-1 ke divisi operasional dan Surat Jalan rangkap ke-2 diserahkan ke divisi pemasaran untuk diarsip secara permanen berdasarkan nomor. Gambar 3.7 Surat Jalan 4. Surat Tagihan Surat Tagihan dibuat divisi keuangan sebagai dokumen pendukung untuk melakukan penagihan ke penyewa. Surat Tagihan rangkap ke-1 diserahkan ke penyewa, Surat Tagihan rangkap ke-2 diserahkan ke divisi pemasaran, Surat Tagihan rangkap ke-3 diserahkan ke divisi akuntansi.

17 148 Gambar 3.8 Surat Tagihan 5. Kwitansi Kwitansi dibuat oleh divisi pemasaran sebagai tanda bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh penyewa.

18 149 Gambar 3.9 Kwitansi Laporan yang diperlukan oleh manajemen dari kegiatan operating lease alat-alat berat adalah : 1. Laporan Rekapitulasi Pemakaian Alat Laporan ini berisi jumlah jam kerja alat berat dari perode waktu awal penyewaan sampai akhir masa sewa. Laporan ini dibuat oleh divisi pemasaran untuk manajer di setiap akhir masa sewa.

19 150 Gambar 3.10 Laporan Rekapitulasi Pemakaian Alat 2. Laporan Pendapatan Laporan ini dibuat oleh divisi keuangan untuk manajer sebagai laporan jumlah pendapatan yang diperoleh selama periode tertentu dari masingmasing penyewa.

20 151 Gambar 3.11 Laporan Pendapatan 3. Laporan Penerimaan Kas Laporan ini dibuat oleh divisi keuangan untuk manajer yang berisi total penerimaan kas yang diterima perusahaan dari hasil sewa alat berat selama periode tertentu dari masing-masing penyewa. Gambar 3.12 Laporan Penerimaan Kas

21 Laporan Piutang Laporan ini dibuat oleh divisi keuangan untuk manajer sebagai laporan yang berisi piutang yang masih harus diterima perusahaan dari setiap penyewa yang masih belum melunasi sisa pembayarannya. Gambar 3.13 Laporan Piutang 3.4 Analisis Critical Success Factors ( CSF ) Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan perusahaan berskala kecil dan menengah (UKM) yang bergerak di bidang sewa menyewa alat-alat berat, yaitu : 1. Sistem teknologi informasi yang computerized Sistem teknologi informasi yang computerized merupakan elemen penting bagi perusahaan penyewaan alat berat, dikarenakan dapat membantu pihak manajemen membuat keputusan cepat dan akurat, memungkinkan untuk

22 153 memperoleh peluang pasar baru atau setidaknya dapat menangkap setiap ada peluang pasar yang muncul dengan cepat, memperlancar proses bisnis, dan mendapatkan data serta laporan yang dibutuhkan menjadi mudah karena semuanya sudah terdapat di dalam sistem. 2. Prosedur administrasi fleksibel Dengan prosedur administrasi fleksibel akan mempermudah penyewa dan menghemat waktu dalam melakukan transaksi sewa menyewa alat-alat berat. Fleksibilitas meliputi struktur kontraknya, besarnya pembayaran sewa, dan jangka waktu pembayaran. 3. Tarif sewa kompetitif Saat ini jumlah perusahaan penyewaan alat berat sangat banyak. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan pelanggan dengan memberikan tawaran tarif sewa yang menggiurkan. Oleh karena itu, perusahaan harus cermat dalam menentukan tarif sewa kepada penyewa agar tidak kalah bersaing dengan para pesaingnya dari usaha yang sejenis. 4. Nilai atau kualitas alat berat Keuntungan yang didapat perusahaan dengan menyediakan alat berat berkualitas baik adalah meningkatkan volume penyewaan, profibilitas perusahaan, menjaga loyalitas penyewa, dan nama baik perusahaan terjaga. Kualitas yang buruk membuat penyewa merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan perusahaan, sehingga perusahaan kehilangan pangsa pasar, mendapat tuntutan hukum dari penyewa, produktivitas perusahaan menurun, dan meningkatkan biaya yang harus ditanggung perusahaan.. 5. Jaringan makelar (perantara) luas

23 154 Dengan terus mengembangkan dan memanfaatkan jaringan makelar (perantara) diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar perusahaan dan mempercepat sistem distribusi alat berat. Oleh karena itu, kerja sama antara perusahaan dengan para makelar (perantara) harus dibina dengan sebaikbaiknya karena mereka juga berperan besar dalam keberhasilan perusahaan. 3.5 Analisis Kebutuhan Dokumen dan Informasi Dokumen yang dibutuhkan oleh perusahaan operating lease alat-alat berat adalah sebagai berikut : 1. Surat Pesanan 2. Surat Kontrak 3. Faktur 4. Kwitansi 5. Surat Jalan 6. Surat Penerimaan Kas 7. Surat Penerimaan Alat Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan sewa menyewa alat-alat berat adalah sebagai berikut : Fixed asset Management Information, yang mencakup : 1. Data alat-alat berat seperti kode alat, jenis alat, dan spesifikasi alat. 2. Alat disimpan dan diatur sesuai dengan kategori agar mudah diakses. 3. Record status alat, lokasi pengoperasian alat, beserta tanggal peminjaman dan pengembalian alat. 4. Record pengeluaran alat dan penerimaan alat kembali.

24 Informasi jumlah setiap alat yang di-booking, tersedia (available), dan alat yang sedang disewa / keluar. 6. Pengingat (reminder) penerimaan alat. Customer Information, yang mencakup : 1. Data penyewa, seperti kode penyewa, nama perusahaan atau orang, nomor telepon, nomor fax, dan lain-lain. 2. Informasi piutang penyewa. 3. Pengingat (reminder) piutang jatuh tempo penyewa. Order Managements, yang mencakup : 1. Pesanan alat berat (order) dibedakan antara booking dan posting. Booking berarti pesanan terhadap alat-alat berat yang ingin disewa masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut dan dapat dibatalkan oleh penyewa, sedangkan posting berarti pesanan terhadap alat-alat berat tersebut harus segera diproses dengan mencetak Surat Kontrak. Jika penyewa tidak menyetujui isi dari Surat Kontrak, maka pesanan tersebut dapat dibatalkan. 2. Pengingat (reminder) dari order yang berstatus booking. Dengan tujuan meminta konfirmasi kepada penyewa yang bersangkutan. Reports Management, yang mencakup : 1. Daftar Alat Tersedia 2. Daftar Piutang 3. Daftar Beban 4. Daftar Pemakaian Alat Berat

25 Laporan Pesanan Alat 6. Laporan Pengeluaran Alat 7. Laporan Pendapatan 8. Laporan Penerimaan Kas 9. Laporan Penerimaan Alat 10. Jurnal Umum

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Dalam struktur organisasi perusahaan yang melakukan penjualan konsinyasi pada umumnya terbagi menjadi beberapa divisi. Divisi tersebut

Lebih terperinci

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait. Lampiran 1. SOP Akitivitas Penjualan Tunai CV. MAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE Prosedur Penjualan Tunai 1. TUJUAN Tujuan dari standard operating procedure untuk prosedur penjualan tunai hingga penerimaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :..

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :.. KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Alamat No. /HP No. KTP :...... Dan; Dalam hal ini bertindak sebagai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI PERJANJIAN JUAL BELI Pada hari ini, Senin 19 November 2001, Kami yang bertanda tangan di bawah ini 1. Fanny Kurniawan, swasta, beralamat di jalan Kaliurang km 5,6; Pandega Duta III No.8, Sleman, Daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI PERJANJIAN JUAL BELI Pada hari ini, Senin 19 November 2001, Kami yang bertanda tangan di bawah ini 1. Fanny Kurniawan, swasta, beralamat di jalan Kaliurang km 5,6; Pandega Duta III No.8, Sleman, Daerah

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

SYARAT & KETENTUAN LAYANAN TITIPSHOPPING.COM

SYARAT & KETENTUAN LAYANAN TITIPSHOPPING.COM SYARAT & KETENTUAN LAYANAN TITIPSHOPPING.COM Titipshopping.com, yang berkedudukan di Amerika Serikat, adalah perusahaan yang menyediakan layanan pembelian barang, layanan pengiriman barang, layanan pencarian

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada perusahaan kontraktor terdapat beberapa pembatasan pada area bisnis. Pembatasan area bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun oleh

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun oleh 55 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV Nusantara Indah adalah perusahaan supplier yang bergerak di bidang pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Profil PT. Indo Tekhnoplus PT.Indo Tekhnoplus adalah sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan alat-alat kesehatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kontrak Kerja PT Aikovito 1. Prosedur Kontrak Kerja Prosedur di dalam suatu proyek secara garis besar mempunyai beberapa tahapan yaitu sebagai berikut: a. Proses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Modern Putra Indonesia. Berikut ini sistem penjualan perusahaan yang akan dibahas oleh penulis adalah mengenai

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Hutama Waserda merupakan perusahaan berbadan hukum yang bergerak di bidang retail dan didirikan pada tanggal 8 oktober 1993 oleh Bpk. Wendy

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak ) PERJANJIAN PINJAMAN Perjanjian pinjaman ini ( Perjanjian ) dibuat pada hari dan tanggal yang disebutkan dalam Lampiran I Perjanjian ini, oleh dan antara: 1. Koperasi Sahabat Sejahtera Anda, suatu koperasi

Lebih terperinci

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS

BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS BAB VII SIKLUS PENDAPATAN: PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS A. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam perkembangan dunia di bidang otomotif yang semakin maju, sehingga jumlah unit kendaraan khususnya di daerah jabotabek semakin menjamur,

Lebih terperinci

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA A. Contoh Format Surat Undangan Pengadaan Barang/Jasa dan Contoh Format Rencana Anggaran Biaya

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika?

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN. Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika? L1 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA DENGAN PERUSAHAAN Tanya (T) : Aplikasi seperti apa yang dibutuhkan oleh PT. Yola Grafika? Jawab (J) : Kami membutuhkan aplikasi untuk kegiatan pembelian, produksi, inventory,

Lebih terperinci

Lampiran 1 FLOWCHART PROSEDUR PENJUALAN

Lampiran 1 FLOWCHART PROSEDUR PENJUALAN Lampiran 1 FLOWCHART PROSEDUR PENJUALAN Lampiran 2 FLOWCHART USULAN PERBAIKAN SOP SIKLUS PENJUALAN Lampiran 3 CV. BINTANG JAYA Jalan Brigjen Katamso 141, Desa Janti Waru-Sidoarjo STANDARD

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR SURAT PERJANJIAN JUAL BELI SEPEDA MOTOR (SECARA ANGSURAN) Nomer: ---------------------------------- Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ----------------------------------------------------

Lebih terperinci

SYARAT & KETENTUAN LAYANAN TSC

SYARAT & KETENTUAN LAYANAN TSC SYARAT & KETENTUAN LAYANAN TSC Dengan meminta dan menggunakan Layanan TSC (selanjutnya disingkat TSC ), Anda sebagai Pelanggan, menyetujui atas nama Anda sendiri atau atas nama orang lain yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing : KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masingmasing : 1 Nama Alamat Jabatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama

Lebih terperinci

PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) oleh dan antara :

PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) oleh dan antara : PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No.... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... (...-...-...) oleh dan antara : I. PT...., sebuah perusahaan yang diatur dan didirikan berdasarkan dan

Lebih terperinci

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :.. 400 G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :.. Nama Kegiatan :.. Nama Pekerjaan :.. Lokasi :.. Sumber Dana :.. Tahun Anggaran

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG. Umur :.. Pekerjaan :.. Alamat :.. Selaku yang memberi pinjaman, selanjutnya disebut ; PIHAK PERTAMA

SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG. Umur :.. Pekerjaan :.. Alamat :.. Selaku yang memberi pinjaman, selanjutnya disebut ; PIHAK PERTAMA SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG Kami yang bertanda tangan di bawah ini; I. Nama :.. Umur :.. Pekerjaan :.. Alamat :.. Selaku yang memberi pinjaman, selanjutnya disebut ; PIHAK PERTAMA II. Nama :.. Umur

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI PERALATAN ELEKTRONIK

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI PERALATAN ELEKTRONIK CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI PERALATAN ELEKTRONIK SURAT PERJANJIAN SEWA BELI Nomer: ---------------------------------- Yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : ----------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan

Lebih terperinci

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM Manusia lahir sebagai makhluk sosial, didalam memenuhi kebutuhannya seringkali harus berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan antara satu manusia dengan manusia

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional Audit operasional adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan dan kebijakan operasional suatu perusahaan yang ditentukan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL. Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak dalam bidang hasil bumi. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN CV. SUMBER HASIL 3. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Sumber Hasil terletak di Jalan Godean km 5 no 03 Godean, Sleman 55292, Daerah Istimewa Jogjakarta. CV. Sumber Hasil bergerak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. TRIJAYA BAN adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbengkelan, khususnya bengkel ban. PT. TRIJAYA BAN ini adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan dan Bidang Usaha CV. Anugrah berdiri pada tanggal 29 Desember 2004 dengan nomer 045/1.824.221/0105 yang terletak

Lebih terperinci

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11 Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas Pertemuan 11 Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PT. TIRTAKENCAN A TATAWARN A YANG BERJALAN 3.1. Profil Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi

Perancangan Sistem Informasi Perancangan Sistem Informasi Manager toko Serba Ada ingin memperbaiki sistem informasi yang ada pada tokonya. Untuk itu dia mulai menganalisis sistem informasi yang ada dimulai dari bagian order penjualan

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester:

Ujian Akhir Semester: Ujian Akhir Semester: KASUS: PT. CIPTA KREASINDO adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi tas tangan. Berikut ini adalah penjelasan tentang sistem informasi penjualannya. Pada PT. CIPTA

Lebih terperinci

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah) 347 B. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH... SURAT PERINTAH

Lebih terperinci

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer

Flowchart Sistem Penjualan Kredit PT Geotechnical Systemindo. Purchase Order. Copy PO. Kalkulasi harga. Memeriksa status customer L1 PENJUALAN KREDIT Mulai 2 1 Purchase Order Copy PO PO SC PO SC Kalkulasi harga PH SC Ke customer T 3 Memeriksa status customer Memberi otorisasi kredit SC SC PO 1 2 Flowchart Sistem Penjualan Kredit

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS 0 SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUKO No. B03/III/17 Pada hari ini, Jum at Tanggal tiga Bulan Maret tahun Dua ribu tujuh belas ( 3Maret-2017 ) bertempat di. Telah terjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL 24 JULI 2008 A. BAGAN PROSEDUR PENJAMINAN RESI GUDANG B. PEDOMAN TEKNIS PENJAMINAN RESI

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

CONTOH SURAT PERJANJIANKERJA SAMA DALAM BIDANG BISNIS

CONTOH SURAT PERJANJIANKERJA SAMA DALAM BIDANG BISNIS CONTOH SURAT PERJANJIANKERJA SAMA DALAM BIDANG BISNIS SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA Nomer: Pada hari ini tanggal ( tanggal, bulan, dan tahun ), kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Pekerjaan

Lebih terperinci

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 Notasi untuk Flowchart Diagram

LAMPIRAN. Lampiran 1 Notasi untuk Flowchart Diagram L.1 LAMPIRAN Lampiran 1 Notasi untuk Flowchart Diagram Gambar L1 Simbol Notasi Flowchart Diagram Gambar L2 Notasi Hubungan untuk Flowchart Diagram L.2 L.3 Lampiran 2 Entity Relationship Diagram dari User

Lebih terperinci

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN Lampiran 1 PT. WIYO Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN 1. TUJUAN Tujuan dari Standard Operating Procedure penerimaan pesanan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Mutiara Electronic pertama kali didirikan pada tanggal 8 Maret 00 di Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman

Lebih terperinci

PERJANJIAN MASTER CLASSIC SURAT KERJASAMA

PERJANJIAN MASTER CLASSIC SURAT KERJASAMA PERJANJIAN SURAT KERJASAMA MASTER CLASSIC Pada hari ini,..., tanggal..., yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : Irwandra The Jabatan : Direktur Utama Perusahaan : PT. Classic Pratama Untuk selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENDAPATAN

AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENDAPATAN AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENDAPATAN Siklus adalah rangkaian dua komponen atau lebih yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.siklus pendapatan (revenue cycle) adalah rangkaian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi pembelian, hutang dan pengeluaran kas pada PT Tuffiadi Semesta maka ditemukan beberapa masalah

Lebih terperinci

PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI INTERNET MARKETING PT GLODOK SUKSES NIAGA INTERNUSA

PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI INTERNET MARKETING PT GLODOK SUKSES NIAGA INTERNUSA PERJANJIAN KERJASAMA INVESTASI INTERNET MARKETING PT GLODOK SUKSES NIAGA INTERNUSA Pada hari ini tanggal... bulan... tahun..., yang bertandatangan dibawah ini: 1. Nama :...Pihak PT GSNI... Tempat/Tgl Lahir

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK

ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI. Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK ANALISIS PROSEDUR PENJUALAN PADA CV. DELI MITRA LESTARI CABANG TEBING TINGGI Eka Mayastika Sinaga, SE, M.Si STIE Bina Karya Tebing Tinggi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menganalisis

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERMOHONAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA. Menyampaikan permohonan sewa untuk dapat dipertimbangkan sebagai berikut : Jenis Barang : XXX

LAMPIRAN 1 PERMOHONAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA. Menyampaikan permohonan sewa untuk dapat dipertimbangkan sebagai berikut : Jenis Barang : XXX LAMPIRAN 1 PERMOHONAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA Kepada : PT. Bonavara Finance Dengan hormat, Kami, Harapah Sambilan, PT NPWP : XX..XX.X-. Menyampaikan permohonan sewa untuk dapat dipertimbangkan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria

Lebih terperinci

Contoh Perjanjian Leasing

Contoh Perjanjian Leasing Contoh Perjanjian Leasing Draft Leasing Perjanjian ini dibuat pada hari ini kamis tanggal 19 bulan april tahun 2009 antara : 1. Nama : M.Ridha Ulhaq Jabatan : Direktur PT ASOE NANGGROE FINANCE Alamat :

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru BAB IV PEMBAHASAN A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru Penerimaan kas dari PDAM Tirta Satria Cabang Purwokerto 2 terbagi menjadi 2 yaitu penerimaan kas air dan non air. Penerimaan kas

Lebih terperinci

SYARAT DAN KETENTUAN

SYARAT DAN KETENTUAN SYARAT DAN KETENTUAN 1. DEFINISI (1) Bank adalah PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., yang berkantor pusat di Bandung, dan dalam hal ini bertindak melalui kantor-kantor cabangnya, meliputi kantor cabang,

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISA PENELITIAN Karakteristik Konsumen yang Melakukan Kredit Jatuh Tempo di

BAB IV HASIL ANALISA PENELITIAN Karakteristik Konsumen yang Melakukan Kredit Jatuh Tempo di BAB IV HASIL ANALISA PENELITIAN 4.1.Analisa Karakteristik Konsumen 4.1.1. Karakteristik Konsumen yang Melakukan Kredit Jatuh Tempo di CV. Indah Offset Magelang CV. Indah Offset Magelang memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT CORNINDO BOGA JAYA (GARUDAFOOD GROUP)

BAB IV EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT CORNINDO BOGA JAYA (GARUDAFOOD GROUP) BAB IV EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT CORNINDO BOGA JAYA (GARUDAFOOD GROUP) IV.1 Evaluasi Atas Struktur Organisasi Perusahaan Beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan 52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000

Lebih terperinci

2. PENGEPAKAN, KEMASAN,

2. PENGEPAKAN, KEMASAN, Ketentuan Umum untuk Pembelian Barang dan Jasa Ketentuan Umum ini berlaku untuk semua Pemasok Barang dan Jasa (selanjutnya disebut Penjual, Pemasok, Kontraktor) yang melakukan transaksi dengan PT WARNA

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Auto Sukses Perkasa berdiri pada tahun 2006 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang automotive accessories, plastic injection, dan moulding

Lebih terperinci

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST

PERSETUJUAN MASTER STOCKIST PERSETUJUAN MASTER STOCKIST Nama Lengkap : No. KTP : Nama Stockist : Nama Akun : Alamat Stockist : Perjanjian ini dibuat pada hari ini... antara nama master stockist yang disebutkan di atas (selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Wawancara

Lampiran 1. Hasil Wawancara Lampiran 1. Hasil Wawancara 117 1. Apakah perusahaan ini memiliki struktur oraganisasi dan pembagian tugas yang jelas? Perusahaan tidak mempunyai struktur organisasi dan pembagian tugas secara tertulis

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan BAB 4 HASIL DAN BAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan audit kecurangan diperlukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Lama Melihat model bisnis dari PT XYZ maka kita dapat melakukan pembagian atas setiap proses bisnis yang ada didalam perusahaan. Adapun proses-proses bisnis tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN TITIP JUAL (KONSINYASI) Pada hari ini, hari ( ) tanggal (tanggal, bulan, tahun), kami yang bertanda tangan di bawah ini adalah:

SURAT PERJANJIAN TITIP JUAL (KONSINYASI) Pada hari ini, hari ( ) tanggal (tanggal, bulan, tahun), kami yang bertanda tangan di bawah ini adalah: SURAT PERJANJIAN TITIP JUAL (KONSINYASI) Pada hari ini, hari ( ) tanggal (tanggal, bulan, tahun), kami yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Jabatan : Perusahaan : Alamat : Selanjutnya dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Sumber Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan barang material bangunan dan alat listrik.

Lebih terperinci