BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
|
|
- Adi Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk mengurangi stress sehari-hari yang disebabkan oleh beban pekerjaan ataupun tuntutan sosial, sebagian orang memiliki hobi yang mampu memberikan rasa senang dan otomatis akan mengurangi rasa stress seperti yang disebutkan tadi. Salah satu hobi yang akhir-akhir ini sedang tren ditekuni oleh masyarakat masa kini adalah memelihara hewan peliharaan. Anjing, kucing, burung kicau, ikan, hamster, dan masih banyak lagi menjadi pilihan bagi mereka yang suka menekuni hobi memelihara hewan kesayangan ini. Semakin menjamurnya hobi dan tren ini di Kota Yogyakarta ditandai oleh semakin banyaknya pet shop yang tersebar di seluruh penjuru kota. Tidak sulit bagi siapapun untuk mencari tempat yang menjual perlengkapan hewan peliharaan. Mencari hewan peliharaan untuk dipelihara pun di Kota Yogyakarta juga tidak sulit. Hal ini dikarenakan sudah banyak kennel (tempat pembiakan hewan peliharaan) yang terdapat di Kota Yogyakarta, seperti Gilford Kennel, Rising Star Kennel, dan Yehuda Kennel. Tabel 1.1 Beberapa Kennel yang tersebar di Yogyakarta NAMA KENNEL LOKASI Yehuda Kennel Elba Castle Bintang Mataram Patronus Kennel Merapi Kennel Rising Star 911 Kennel Jl. Indraprasta 237 A, Yk Gg. Cabe 68, Puren Jl. Sidokabul 41D Jl. Buhu 115B Cangkringan, Sleman K.H. Muhdi 196, Maguwoharjo Perum Nandan Griya Idaman 172 Sumber: Survey penulis (2014) 1
2 Hal ini juga dapat terlihat dari meningkatnya okupansi tempat-tempat penitipan hewan peliharaan di Jogja pada hari-hari libur seperti Lebaran dan Hari Natal. Ternyata tidak sedikit pula tempat penitipan yang sampai harus menolak hewan-hewan yang ingin dititipkan karena kapasitas yang tidak memenuhi 1. Indikasi lain dapat dilihat dari meningkatnya peserta lomba-lomba hewan peliharaan di Yogyakarta, contohnya adalah Lomba Burung Kicau Piala Raja 2013 yang pesertanya mencapai ekor, nyaris 10% lebih banyak dari tahun lalu 2. Selain penitipan dan lomba satwa yang selalu meningkat jumlah pengunjungnya, ada lagi data yang mampu menunjukkan kenaikan jumlah hewan peliharaan di Kota Yogyakarta, yaitu pengunjung/pasien dari rumah sakit hewan yag ada di Kota Yogyakarta. Pengunjung dari rumah sakit hewan terbesar di Yogyakarta, RSH Prof. Soeparwi, selalu meningkat setiap tahunnya. Tingkat rasa sayang dan kepedulian dari pemilik hewan peliharaan yang mendorong peningkatan terhadap layanan kesehatan ini meningkat. Karena sudah seperti anggota keluarga sendiri, para pemilik selalu memperhatikan kesehatan para hewan peliharaannya. Tabel 1.2 Jumlah pasien RSH Prof. Soeparwi dari tahun ke tahun. JUMLAH TAHUN PENGUJUNG Sumber: Survey penulis (2014) Selain itu, jumlah organisasi dan perkumpulan yang menyangkut hewan peliharaan juga semakin tumbuh tersebar di berbagai penjuru Kota Yogyakarta ini. Berdasarkan survey penulis yang dilakukan sepanjang bulan Agustus tahun 2014, tidak kurang dari dari delapan komunitas pecinta hewan peliharaan yang rutin mengadakan kegiatan berbagi pengalaman, penyuluhan, dan lomba-lomba. Komunitas-komunitas tersebut adalah: 1 diakses Jumat 12 September 2014 pukul 12: diakses Jumat 12 September 2014 pukul 12:44 2
3 A. Animal Friends Jogja B. Paguyuban Golden Retriever Jogja C. Gank Siberian Husky Jogja D. Jogja Agility Club E. Working Dog Club F. Cat Lover Regional Yogya G. Klub Burung Kicau Jogja H. PASTY (Pasar Satwa Yogyakarta) Namun bertambahnya jumlah penekun hobi dan organisasi penyayang hewan peliharaan ini belum dibarengi dengan pembangunan tempat-tempat yang menyediakan kebutuhan para hewan peliharaan secara menyeluruh. Sampai Laporan Pra Tugas Akhir ini disusun, berbagai macam kebutuhan hewan peliharaan hanya disediakan oleh pet shop yang lebih berorientasi pada menjual barangbarang kebutuhan hewan peliharaan saja dan berdasarkan survey penulis pada tiga pet shop di Yogyakarta, antara satu pet shop dengan pet shop yang lain menjual barang-barang yang relatif sama (tidak bervariasi). Jasa pemenuhan kebutuhan hewan peliharaan yang lain, seperti fasilitas kesehatan, kecantikan, dan pendidikan, sbenarnya sudah tersedia tetapi jumlah nya tidak seberapa dibandingkan pet shop dan belum adanya tempat yang menjadi pusat bagi berbagai macam fungsi diatas. Lalu ada juga permasalahan mengenai kurangnya tempat-tempat umum yang ramah bagi hewan-hewan peliharan untuk beraktifitas. Beberapa hewan peliharaan khususnya anjing, memiliki kebutuhan khusus seperti jalan-jalan sesekali waktu yang tentunya membutuhkan space luar ruangan yang cukup luas. Tidak adanya ruang yang ramah bagi hewan peliharaan, membuat para pemilik terpaksa membawa peliharaan mereka ke tempat-tempat seperti GSP dan Stadion Mandala Krida (tempat olah raga umum) atau bahkan hanya ke pinggir jalan raya. Hal ini tentunya kurang baik dampaknya bagi hewan peliharaan karena di tempattempat tersebut bisa saja hewan merasa stres karena kehadiran manusia-manusia asing dan juga kendaraan-kendaraan yang bisa berbahaya terhadap keselamatan hewan peliharaan. 3
4 Gambar 1.1 Suasana GSP ketika aktifitas hewan peliharaan dan umum menyatu menimbulkan sedikit ketidak nyamanan bagi kedua pihak. Sumber: Dokumentasi pribadi (2014) Selain hal-hal yang disebut diatas, terdapat satu permasalah lagi yaitu keterbatasan tempat-tempat untuk melaksanakan event-event yang berkaitan dengan hewan peliharan. Yogyakarta merupakan salah satu kota yang aktif mengadakan event-event hewan peliharaan setiap tahunnya. Namun hal-hal ini belum didukung dengan tempat yang memadahi untuk pelaksanaan event tersebut. Beberapa event yang diselenggarakan tersebut adalah Jogja Dog Show yang pada tahun 2014 dilaksanakan di Jogja Expo Center 3, Lomba Burung Kicau Piala Raja yang tahun 2014 dilaksanakan di pelataran Candi Prambanan, dan Jogja Cat Contest yang terakhir diadakan di atrium Mall Malioboro. Tempat-tempat tersebut walaupun mampu menampung event-event ini, tetapi tidak didesain khusus untuk mewadahi kegiatan seperti diatas sehingga menimbulkan beberapa ketidaknyamanan di beberapa pihak termasuk hewan peliharaan itu sendiri. Berdasarkan fakta diatas, penulis yang juga sudah menekuni hobi ini sejak dulu, meyakini bahwa sebuah Pet Center akan sangat dibutuhkan dan diminati para pemilik hewan peliharan khususnya warga Yogyakarta. Selain hal yang disebutkan diatas, sebuah Pet Center juga nantinya akan menawarkan sebuah sarana rekreasi baru yang belum ada di Kota Yogyakarta. Pet Center ini pun nantinya bisa menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk datang ke Kota Yogyakarta. 3 diakses Jumat 12 September 2014 pukul 15:33 4
5 Pet Center nantinya akan menjadi sebuah bangunan yang menampung semua aktifitas berhubungan dengan hewan peliharaan. Bangunan akan bersifat atraktif dan dinamis sesuai dengan obyek yang mereka layani yaitu hewan peliharaan dan juga pemiliknya. Didalamnya nanti akan terdapat beberapa fungsi utama yaitu: 1. Fungsi kesehatan berupa klinik dan penitipan hewan. 2. Fungsi pendidikan dan rekreasi berupa community center dan taman ramah hewan peliharaan. 3. Fungsi komersial berupa pet shop yang menjual berbagai kebutuhan hewan peliharaan dan showroom untuk hewan-hewan yang dijual Permasalahan Permasalah Umum Bagaimana menyediakan fasilitas pelayanan terpadu di Kota Yogyakarta yang memudahkan pemilik untuk memenuhi kebutuhan hewan peliharaannya dan bagi masyarakat umum yang tertarik dengan hobi memelihara hewan peliharaan Permasalahan Khusus Bagaimana medesain bangunan tersebut yang mampu memenuhi tiga fungsi utama kesehatan, komersil, dan edukasi dengan memikirkan aspek kenyamanan, kemanan, dan aksesibiltas yang menunjang fungsi bangunan Tujuan dan Sasaran Tujuan Merumuskan landasan konseptual bagi perencanaan dan perancangan desain bangunan yang mampu menyelesaikan berbagai permasalahan diatas Sasaran Tersusunnya rumusan konsep desain yang mampu menjadikan bangunan Pet Center sesuai dengan karakter calon pengguna melalui tahapan: Mengetahui macam-macam hewan peliharaan yang akan diwadahi. Mempelajari kebutuhan spasial hewan peliharaan dan pemiliknya. Pengolahan tata ruang dalam dan luar dari Pet Center. 5
6 Pengolahan arsitektural untuk mewujudkan sebuah bangunan dengan fungsi-fungsi yang telah disebut diatas Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan berkisar pada hal-hal dan masalah di sekitar disiplin ilmu Arsitektur dan Perencanaan serta hal-hal lain yang berpengaruh terhadap perencanaan dan perancangan Pet Center : Fungsi utama bangunan sebagai penyedia pusat fasilitas terpadu bagi hewan peliharaan di Kota Yogyakarta. Fungsi sekunder bangunan sebagai sarana rekreasi baru bagi warga Kota Yogyakarta Metoda Pembahasan Pengumpulan data dan teori dari buku literatur dan internet. Pengamatan langsung dan survey lapangan dengan calon pengguna bangunan mengenai kebutuhan-kebutuhan umum dan khusus yang nantinya akan difasilitasi dalam Pet Center. Menganalisa hasil pengumpulan data yang telah didapat. Menyimpulkan hasil analisis data menjadi sebuah konsep desain Pet Center Sistematika Penulisan BAB I: Pendahuluan Pendahuluan disini berisi paparan awal yang merupakan landasan berpikir dan latar belakang dari pengangkatan tema dan judul yang dipilih. Hal-hal seperti isu dan permasalahan yang mendukung tema dan judul yang dipilih akan dipaparkan dibagian ini. Isi dari pendahuluan terdiri dari: latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metoda pembahasan, dan sistematika penulisan. BAB II: Tinjauan Umum Pet Center Berisi tentang tinjauan, penjelasan, dan, uraian singkat mengenai pet (hewan peliharaan) dan juga Pet Center (pusat hewan peliharaan). Untuk subbahasan hewan peliharaan akan dibahas tentang pengertian, etimologi, dan dan juga penggolongan pet (hewan peliharaan). Sedangkan untuk Pet Center akan dibahas mengenai tipologi bangunan dan persyaratan-persyaratannya. Isi dari 6
7 tinjauan umum terdiri dari : pengertian, ataupun penjelasan yang memberi gambaran mengenai bangunan dengan fungsi serupa, gambaran mengenai fungsifungsi Pet Centre, jenis-jenis kegiatan yang diwadahi, kebutuhan ruang, program ruang, standar-standar ruang, dan juga studi kasus yang dilengkapi dengan perbandingannya. BAB III: Pendekatan Site Bagian ini akan membahas mengenai tinjauan kota Yogyakarta yang akan menjadi lokasi pembangunan Pet Center. Pembahasan akan meliputi potensi kota Yogyakarta, tinjauan lokasi, perbandingan beberapa alternatif site, dan olahan site berdasarkan potensi yang ada serta pendekatan desain. BAB IV: Pendekatan Desain Bangunan Bagian ini berisi susunan pendekatan desain yang digunakan dalam perancangan Pet Center yang kemudian menghasilkan konsep-konsep yang akan diterapkan pada bangunan. Bagian ini akan terbagi menjadi pendekatan desain bangunan secara makro, messo, dan mikro. Hal-hal yang dibahas didalamnya meliputi desain arsitektural, struktur, utilitas, dan tata landscape Pet Center. 7
8 1.7. Alur Pemikiran 8
9 1.8. Keaslian Penulisan Sepengetahuan penulis, belum ada peserta Tugas Akhir di JUTAP yang mengangkat tema serupa dengan tema, judul, dan pendekatan desain seperti yang penulis ajukan ini. Sedangkan untuk diluar JUTAP terdapat beberapa judul yang mengangkat tema hampir serupa yaitu: 1. Re-branding Andrawina Pet Center, Makalah Pengantar Tugas Akhir Universitas Maranatha tahun Pengaplikasian Konsep City of Animal Pada PET CENTER Di Kota Bandung, Laporan Tugas Akhir Universitas Maranatha tahun Desain Interior Solo Dog Community Center, Laporan Tugas Akhir Universitas Sebelas Maret Jurusan Desain Interior. 9
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu sama lain. Tidak sedikit manusia menjadikan hewan peliharaan sebagai teman dalam kehidupannya.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan
BAB 1 PENDAHULUAN Munculnya tren atau gaya hidup memelihara hewan peliharaan sudah bukan hal baru bagi kalangan masyarakat Jakarta. Bahkan tidak jarang, banyak orang yang sekedar ingin mengikuti tren yang
Lebih terperinciGriya Pecinta Anjing Di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Dewasa ini minat masyarakat akan hewan peliharaan cukup tinggi, hewan diminati oleh masyarakat karena dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti halnya manusia, hewan pun memiliki hak kesejahteraan. Hak tersebut antara lain adalah hak bebas dari rasa lapar, hak merasa nyaman, hak bebas dari rasa sakit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman dan kemajuan peradaban kehidupan manusia, maka kebutuhan pun semakin bertambah. Kesibukan dan beratnya pekerjaan, membuat manusia bekerja
Lebih terperinciPET AND FLOWER HOUSE DI BANDUNG UTARA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PET AND FLOWER HOUSE DI BANDUNG UTARA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : ARIEL ITVATIA
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA
PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA Patricia Mellisa Christie Hp 085714994157, Email Mellisa_Christie@hotmail.com ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi di pusat-pusat
Lebih terperincikicau. 1 Memasuki dekade 90-an mulai dapat dijumpai beberapa jenis
kicau. 1 Memasuki dekade 90-an mulai dapat dijumpai beberapa jenis Page 1 of 157: Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang I.1.1. Latar belakang Eksistensi Proyek Di masa lampau, kepemilikan atas simbol-simbol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang bermaksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh, Kegiatan olahraga ini dapat menjadi kegiatan yang
Lebih terperinciRe-branding Andrawina Pet Center 2008 BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial, dimana bersosialisasi merupakan sesuatu yang mutlak dalam kehidupannya karena manusia hidup saling membutuhkan. Berteman termasuk dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian dan perancangan, serta metodologi penulisan mengenai klinik perawatan anjing di Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehidupan sehari-hari manusia tidak luput dari hewan yang berada disekitarnya baik hewan yang dipelihara maupun hewan yang secara tidak sengaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hewan peliharaan anjing dan kucing merupakan hewan menggemaskan yang diminati banyak orang. Kebanyakan yang diminat adalah hewan ras. Hewan peliharaan juga kini mudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN diakses terakhir 15 Desember
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Definisi Proyek Pusat perawatan anjing dan kucing yang akan dirancang merupakan gabungan dua buah fungsi yaitu shelter hewan dan klinik hewan. Fungsi yang menonjol
Lebih terperinciDi sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Banyaknya sarana rekreasi saat ini sangat bermanfaat bagi manusia untuk beristirahat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Namun sarana rekreasi tersebut tidak memungkinkan
Lebih terperinciTengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak itu sepakbola di Indonesia terus mengalami kemajuan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan masyarakat yang memelihara hewan peliharaan terutama anjing dan kucing semakin banyak pada saat ini. Kebanyakan masyarakat merasa tertarik untuk memelihara
Lebih terperinciRumah Sakit Hewan di Semarang
TUGAS AKHIR 138 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Rumah Sakit Hewan di Semarang Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh : Eko Budi Prasetyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pet station
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk Allah yang diciptakan lebih sempurna dibandingkan makhluk Allah lainnya. Hal yang membedakan antara manusia dengan makhluk ciptaan Allah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memiliki hewan peliharaan akan mendatangkan kebahagiaan dan memberikan manfaat positif untuk anak, seperti meningkatkan lebih banyak aktivitas fisik. Sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi yang dibutuhkan manusia begitu banyak dan tidak dapat dipisahkan dari keseharian kehidupan. Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak semua masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tuhan menciptakan manusia, alam, dan hewan beserta isinya sebagai satu kesatuan yang seharusnya tidak terpisahkan. Bilamana diibaratkan dengan sebuah mobil maka manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Pendidikan non formal sebagai wadah aktifitas diluar sekolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar Kota Yogyakarta dikenal dengan berbagai julukan. Salah satu julukan yang terkenal mengenai kota tersebut, yaitu kota Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang dapat diolah dan dikembangkan untuk dikenalkan kepada wisatawan mancanegara bahwa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN [AUTHOR NAME] I-1
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Judul Health atau Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Resort sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil merupakan suatu hal yang beberapa tahun belakangan ini sedang marak diperbincangkan di kota-kota
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and
BAB 3 METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and Exhibition Center di Kota Batu ini menggunakan penelitian dengan metode analisis dan sintesis. Metode tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era
BAB I 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era millennium ketiga. Pada saat ini dunia sedang mengalami proses revolusi penerapan dari teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kita. Rasa ketertarikan itu muncul karena anjing memiliki karakter dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rasa ketertarikan manusia untuk memelihara anjing cukup besar, contohnya dengan munculnya berbagai komunitas pecinta anjing yang ada di sekitar kita. Rasa ketertarikan
Lebih terperinciPET CARE CENTER DI DENPASAR
LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Februari 2016 PET CARE CENTER DI DENPASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. menganggap binatang peliharaan sebagai bagian dari keluarga. Hobi akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak orang yang memelihara binatang peliharaan seperti anjing dan kucing sebagai hobby untuk melepas stress. Dari sekian banyak orang tidak sedikit
Lebih terperinci2016 BANDUNG SPORTS CLUB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. REKREASI DAN THEME PARK Rekreasi merupakan kata yang berasal dari bahasa latin, re-create yang secara harfiah berarti membuat ulang, dan merupakan kegiatan
Lebih terperinciGALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Studio Konsep Perancangan Arsitektur yang diangkat adalah Persis Solo Anti Disturbance Stadium. Untuk mengetahui pengertian dan definisi dari judul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah membawa dunia menjadi sebuah area tanpa batas. Semua saling mempengaruhi sekaligus dipengaruhi dalam segala hal, termasuk perihal tingkat pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 IdePerancangan Ide perancangan muncul karena melihat potensi kebudayaan di Madura yang memiliki tempat yang kurang layak untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut.
Lebih terperinci13 Eunike Yuslina Sunaryo BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pegadaan Proyek Minat masyarakat akan hewan peliharaan semakin tinggi, hewan sangat diminati untuk penjaga, hiburan, dan teman hidup. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti halnya perkembangan ekonomi, industri dan pusat-pusat rekreasi dan hiburan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, banyak perkembangan yang terjadi dipusat-pusat kota, seperti halnya perkembangan ekonomi, industri dan pusat-pusat rekreasi dan hiburan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rekreasi dan hiburan merupakan aktivitas yang positif dan merupakan suatu kegiatan yang bisa menyegarkan tubuh dan pikiran, untuk bisa memulihkan semangat bagi tiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi mirip dengan museum dan memiliki kegiatan utama yang sama yaitu kegiatan pameran. Galeri memiliki fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sepakbola di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1930, pada era penjajahan kolonial Belanda. Sejak itu sepakbola di Indonesia terus mengalami kemajuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kaya dengan keaneka ragaman kegiatan baik itu secara turun temurun atau kegiatan modern. Saat ini fenomena modern yang mulai ramai digandrungi oleh masyarakat
Lebih terperinciPENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Otomotif, sarana bidang transportasi yang berfungsi dalam upaya memenuhi tuntutan ekonomi di jaman teknologi sekarang ini yang mana tingkat dari kebutuhan dan waktu
Lebih terperinciCITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Letak Kota Pekalongan yang strategis berada pada Jalur Pantura dan menghubungkan kotakota besar seperti Jakarta Semarang Surabaya serta potensi-potensi Kota Pekalongan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam perancangan Museum Sejarah dan Budaya di Blitar, diuraikan dalam beberapa tahap sebagai berikut : Pertama, proses pencarían ide. Proses Pencarian
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Dalam penentuan ide perancangan Kawasan wisata pantai Camplong menggunakan ayat Al-Qur an Surat Al-Baqarah Ayat 11: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Sport Hall
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Sport Hall Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot otot tubuh. Dalam
Lebih terperinciDI PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Purwokerto dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Pulau Jawa, ini dikarenakan banyaknya jumlah sekolah dan Perguruan Tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan fotografi di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang baik dari segi industri maupun komunitasnya serta makin majunya teknologi fotografi baik dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Semarang mempunyai potensi sebagai pusat ekonomi dan bisnis di Indonesia karena mempunyai beberapa fasilitas penunjang yang memadahi sehingga dapat memudahkan
Lebih terperinciCity Bike Center Velodrome & Area Komersial T.A.37 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bersepeda sekarang tidak hanya menjadi hobi, tapi sudah merupakan gaya hidup bagi sebagian masyarakat kota. Tingkat polusi, pemanasan global dan kemacetan yang semakin
Lebih terperinciPUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang menjadi tujuan wisata baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan
Lebih terperinciBAGIAN 1 PENDAHULUAN
BAGIAN 1 PENDAHULUAN A. Judul Rancangan SENTRA KERAJINAN TERPADU PENERAPAN SOCIAL SUSTAINABILITY SEBAGAI DASAR PENDEKATAN PERANCANGAN Sentra : Pusat aktivitas kegiatan usaha dilokasi atau kawasan tertentu,
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU (Berkonsep Nuansa Taman Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern) Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau yang sering disebut Taman Jurug adalah obyek wisata yang terletak di tepian sungai Bengawan Solo dengan luas lahan 13.9 Ha, memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya aktivitas serta kegiatan rutinitas sering membuat penat dalam kehidupan. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukanoleh orang dewasa saja, melainkan anak-anakpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Program Komputer Acuan Bahasa c 2010 Ferli Deni Iskandar
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Judul Pengertian Judul Pusat Wisata Kuliner Danau Toba dengan Pendekatan Eko Wisata menurut kamus 1 adalah : Pusat : tempat yang letaknya di bagian tengah ; titik yang di
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka
BAB III METODELOGI PERANCANGAN Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka kajian yang diuraikan dalam beberapa tahap, antara lain: 3.1 Pencarian Ide / Gagasan Tahapan kajian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Sebuah proses perancangan dibutuhkan sebuah metode untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode deskriptif analisis adalah salah
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Predikat Yogyakarta sebagai Kota Pelajar sangat tercermin dari kualitas sekaligus kuantitas baik yang berasal dari pelajar/mahasiswa maupun fasilitas
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan merupakan penjelasan tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan perancangan pusat rehabilitasi medis pasca stroke di Malang. Sebelum melakukan
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
I.1 LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Dalam kurun lima tahun terakhir pertumbuhan perekonomian kota Bandung terus terdongkrak naik. Penyebab kondisi yang tengah dialami kota Bandung tidak hanya karena saat ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu manusia berusaha mendokumentasikan sebuah peristiwa. Terlihat dengan adanya gambar-gambar pada dinding gua, kulit kayu, kulit binatang, relief, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang Sea World Lamongan. Terdapat Identifikasikan permasalahan yang menjadi dasar utama perancangan untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan pariwisata sebagai generator pertumbuhan ekonomi telah diketahui oleh insan pariwisata, sehingga harapan sektor pariwisata sebagai andalan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Kajian perancangan dalam seminar ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau uraian secara sistematis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Proyek Kebutuhan akan sarana hiburan pada saat ini terutama di kota-kota besar semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan kota tersebut. Selain itu pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah memasuki usia 60 tahun, manusia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, manusia mengalami kesulitan dalam
Lebih terperinciRESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : IKSAN SUHARTO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN GEDUNG OLAHRAGA UNDIP - 1 -
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Olahraga adalah salah satu cara untuk menyehatkan tubuh. Olahraga pada masa muda pada umunya diketahui mempunyai dua keuntungan besar, yaitu : dapat membina bakat
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI PARANGTRITIS
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( L P 3 A ) HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun Oleh: Nama : Lina
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Candi prambanan adalah candi bercorak hindu yang terdapat di kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu candi Hindu terbesar yang ada di Indonesia. Letak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan cabang ilmu yang harus dikuasai dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sejarah menunjukkan bahwa kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan dan barat¹.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Untuk mengetahui maksud dari judul diatas, maka perlu diuraikan arti masing masing kata : Klaten : Merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Minat baca di Kota Semarang cenderung meningkat. Hal ini dapat dilihat dari selalu ramainya pengunjung yang datang setiap ada pameran buku di Kota Semarang. Selain
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan ini berisikan sebuah paparan yang berfungsi sebagai acuan untuk melakukan tahap perancangan. Diharapkan metode yang dilakukan dapat mengoptimalkan dari objek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. :Bangunan untuk tempat tinggal. (http://kbbi.web.id/rumah)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Rumah Baca :Bangunan untuk tempat tinggal. (http://kbbi.web.id/rumah) : Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.
BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern. B. PENGERTIAN JUDUL v Terminal : Perhentian (bus, kereta api, dan sebagainya) penghabisan,
Lebih terperinciBANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN FASILITAS SIRKUIT BALAP OTOMOTIF ROAD RACE DI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disususn
Lebih terperinciPASAR BURUNG DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Organic
P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PASAR BURUNG DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Organic Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam
BAB III METODE PERANCANGAN Merancang sebuah Griya Seni dan Budaya Terakota sesuai dengan konsep dan teori yang diinginkan tidak terlepas dari metode perancangan. Metode perancangan merupakan paparan deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan satu hal. Maka dari itu pada perancangan ini menerapkan konsep pelangi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tumbuh kembang pada usia balita sangatlah menentukan kepribadian mereka di usia mendatang, sehingga sangat dibutuhkan pendampingan dalam proses belajarnya terutama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Semarang pada saat ini merupakan kota bisnis yang sedang berkembang menuju kota metropolitan. Kota Semarang sebagai pusat pengembangan wilayah menunjang peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN #Lereng#Gunung#Lawu#Kabupaten#Magetan#sebagai#Kota# Pariwisata#
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1.#Lereng#Gunung#Lawu#Kabupaten#Magetan#sebagai#Kota# Pariwisata# Lereng Gunung lawu merupakan salah satu tujuan wisata yang masih alami. Lereng gunung lawu ini
Lebih terperinciBADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SLEMAN Tugas Akhir 126 Arsitektur Undip BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau yang dulunya dikenal dengan sebutan Kantor Agraria ini adalah lembaga pemerintah non kementerian di Indonesia yang mempunyai tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan budaya dan teknologi semakin lama semakin berkembang, perkembangan ini juga diikuti oleh perkembangan di dalam dunia kuliner. Dunia kuliner merupakan hal
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. harus diperhatikan dengan teliti agar menghasilkan hasil yang maksimal.
94 BAB III METODE PERANCANGAN Metode Perancangan Sebuah proses perancangan merupakan proses yang panjang dengan sistematika yang harus jelas, dimana di dalam proses perancangan dari awal sampai akhir harus
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Dasar Penelitian Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat adalah dengan menjelaskan secara deskriptif mengenai obyek rancangan dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wisata minat khusus adalah jenis wisata baru yang sedang dikembangkan di Indonesia. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyak digelarnya even otomotif dari mulai pameran, lomba modifikasi,
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REVITALISASI EKS KANTOR SEKRETARIAT KABUPATEN PEKALONGAN SEBAGAI CITY HOTEL BINTANG TIGA DI KOTPEKALONGAN Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota-kota besar di Indonesia, mengalami kemajuan yang cukup pesat dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata. Berbagai
Lebih terperinci[ORAT ORET ARTSPACE] TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Melalui aktivitas berkesenian akan diperoleh banyak hal yang berkait dengan nilainilai yang bermanfaat bagi kehidupan, di antaranya sebagai pemenuhan kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia semakin berkembang sejalan dengan modernisasi yang tidak pernah terhenti terjadi di bumi. Aktifitas yang dilakukan oleh manusia semakin kompleks
Lebih terperinci