PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017
|
|
- Susanto Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017
3 ii
4 KATA PENGANTAR Peningkatan mutu sekolah-sekolah di daerah khusus menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan peningkatan layanan pendidikan di Indonesia dengan segala keterbatasan yang menyertainya. Dalam mengelola sekolah-sekolah di daerah khusus, kepala sekolah memiliki peran sangat strategis melalui pelaksanaan tugas pokoknya sebagai manajer sekolah. Kepala sekolah di daerah khusus yang memiliki dedikasi tinggi menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pemerataan akses dan mutu layanan pendidikan di Indonesia saat ini. Kepala sekolah yang berdedikasi tinggi menggambarkan sosok penuh pengorbanan, keinginan yang kuat, keberanian, keikhlasan, inovatif dan ketahanan mental menuju keberhasilan pada sekolah yang dipimpinnya. Sehubungan dengan hal itu, pemerintah memiliki kewajiban untuk mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada kepala sekolah berdedikasi atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) memberikan penghargaan kepada kepala sekolah yang berdedikasi tinggi, memiliki loyalitas pada lembaga pendidikan, memiliki pengalaman nyata, berjasa pada bangsa dan negara. Dalam rangka menentukan kepala sekolah berdedikasi terbaik disusun. Pedoman inimerupakan acuan dasar bagi pelaksana kegiatan di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional dalam menyelenggarakan pemilihan Kepala Sekolah Berdedikasi di Daerah Khusus di masing-masing tingkat. Kami mengharapkan kerjasama dari semua pihak yang terkait agar pelaksanaan pemilihan tersebut dapat lebih berkualitasdalam tatanan penyelenggaraan maupun hasilnya, dengan harapan dapat mempercepat tercapainya standar mutu dan pemerataan pendidikan nasional. Jakarta, Februari 2017 Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen, Dra. Garti Sri Utami, M.Ed NIP iii
5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Landasan Hukum 2 C. Tujuan 3 D. Hasil yang Diharapkan 4 C. Manfaat 4 BAB II ASPEK DAN TEKNIK PENILAIAN 5 A. Aspek Penilaian 5 B. Teknik Penilaian 6 C. Instrumen Penilaian 7 D. Tim Penilai 8 E. Nilai Akhir 8 F. Penetapan Hasil Penilaian 9 BAB III KISI-KISI DAN MEKANISME PENILAIAN 10 A. Kisi-kisi Penilaian 10 B. Mekanisme Penilaian 16 C. Petunjuk Penilaian 17 BAB IV PENUTUP 20 ii iv LAMPIRAN-LAMPIRAN 21 iv
6 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arah kebijakan pemerintah dalam pembangunan nasional saat ini, salah satunya adalah pembangunan daerah khusus yang meliputi daerah dengan kondisi masyarakat adat terpencil, daerah perbatasan dengan wilayah lain, daerah yang mengalami bencana alam dan bencana sosial atau daerah yang berada dalam keadaan darurat. Prinsip membangun dari pinggiran yang diterapkan pemerintahan saat ini menunjukkan bahwa daerah khusus yang menjadi prioritas pembangunan. Warga negara yang berdomisili di daerah khusus, berhak mendapat pelayanan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menuntut konsekuensi kepala sekolah untuk menghadapi tantangan, berjuang dan memberikan dedikasi yang lebih tinggi. Kepala sekolah di daerah khusus memiliki peran sangat strategis sekaligus bertanggungjawab atas ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Kepala sekolah merupakan bagian dari tenaga kependidikan yang memiliki posisi strategis dalam rangka pembangunan nasional melalui peningkatan mutu satuan pendidikan. Tugas pokok kepala sekolah meliputi:1) Usaha pengembangan sekolah yang dilakukan selama menjabat kepala sekolah; 2) Peningkatan kualitas sekolah berdasarkan delapan standar nasional pendidikan selama dibawah kepemimpinan yang bersangkutan; 3) Perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut pengawasan pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah dalam upaya pembinaan dan bimbingan kepada guru; dan 4) usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, kepala sekolah harus memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan dan sosial. Apalagi kepala sekolah yang dihadapkan dengan kondisi keterbatasan lingkungan pendidikan di daerah khusus harus memiliki dedikasi yang kuat yaitu menuntut kepala sekolah banyak berkorban dengan tulus dan mampu bertahan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki di daerah khusus, maka kepala sekolah dituntut dapat melaksanakan tugas pokoknya. Walaupun sekolah berada di daerah yang memiliki keterbatasan kondisi lingkungan, dituntut juga menyelenggarakan layanan pendidikan yang merata 1
7 dan berkualitas. Hal tersebut menuntut konsekuensi kepala sekolah untuk berinovasi dalam berjuang menghadapi tantangan, hambatan dan memiliki dedikasi yang lebih tinggi. Kepala sekolah di daerah khusus memiliki peran sangat strategis sekaligus bertanggungjawab atas ketercapaian tujuan pendidikan nasional. Dalam upaya memotivasi dedikasi dan prestasi kepala sekolah di daerah khusus, kepala sekolah yang dimaksud perlu diberi penghargaan. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah memiliki kebijakan pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi yang bertugas di daerah khusus. Berdedikasi ditandai dengan pencapaian atas pengabdian, kesetiaan pada lembaga, prestasi kerja, berjasa pada bangsa dan negara, maupun menciptakan karya yang bermanfaat, inovatif dan kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab. Penghargaan bagi kepala sekolah berdedikasi didaerah khusus tersebut merupakan wujud keseriusan pemerintah dalam mengapresiasi kepala sekolah yang telah melaksanakan tugasnya dengan penuh pengabdian dalam memimpin satuan pendidikan, guna mencerdaskan generasi bangsa di daerah khusus. Penghargaan ini juga merupakan ungkapan terima kasih atas kinerja kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus yang selalu meningkatkan komitmen diri, prestasi kerja, kemampuan profesional, mempertinggi harkat dan martabat diri, serta dalam rangka memperkuat rasa persatuan dan kesatuan nasional melalui jalur pendidikan. Salah satu cara pemerintah dalam memberikan penghargaan dilakukan melalui pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus. Untuk mendapatkan yang terbaikdiperlukan panduan penilaian pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus melalui proses yang transparan, akuntabel dan kompetitif sehat. Oleh sebab itu, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah menyusun Pedoman Penilaian Pemilihan Kepala Sekolah Berdedikasi di Daerah Khusus. B. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan; 4. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 2
8 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan; 9. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. 11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah; 13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. C. Tujuan Panduan penilaian ini disusun sebagai acuan dalam melaksanakan proses pemilihan dan penilaian kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus,sehingga diperoleh data dan informasi akurat dan objektif untuk menghasilkan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus tingkat nasional. 3
9 D. Hasil yang Diharapkan Ditetapkannya kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus sebagai berikut : 1. Kepala Sekolah Dasar (SD) berprestasi dan berdedikasi terbaik I, II, dan III pada tingkat kabupaten, provinsi dan nasional; 2. Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) berprestasi dan berdedikasi terbaik I, II, dan III pada tingkat kabupaten, provinsi dan nasional; 3. Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) berprestasi dan berdedikasi terbaik I, II, dan III pada tingkat provinsi dan nasional. E. Manfaat Manfaat panduan penilaian dalam rangka pemberian penghargaan kepada kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi didaerah khusus adalah: 1. Objektivitas tim penilai, baik di kabupaten, provinsi, maupun nasional dalam melakukan penilaian kepada kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus; 2. Validitas proses dan hasil penilaian yang dilakukan oleh tim penilai, baik di kabupaten, provinsi, maupun nasional. 3. Hasil penilaian sesuai standar yang telah ditentukan. 4
10 BAB II ASPEK, TEKNIK DAN PENETAPAN PENILAIAN A. Aspek Penilaian Aspek penilaian dalam pemilihan kepala sekolah berdedikasi di daerah khusus mencakup dedikasi dan prestasi. Penilaian dedikasi meliputi: integritas, kemanfaatan, ketahanan menghadapi tantangan, keberlanjutan dan pengorbanan penuh. Penilaian prestasi meliputi penguasaan kompetensi kepala sekolah, pengalaman nyata dalam mengembangkan sekolah, meningkatkan kualitas sekolah, supervisi pembelajaran, mengembangkan keprofesian diri dan perolehan prestasi/penghargaan kepala sekolah di daerah khusus. Rincian indikator yang diidentifikasi dari masing-masing aspek dan dimensinya sebagai berikut ini. Tabel 1 Aspek, Indikator dan Deskriptor Penilaian No. Aspek/ Dimensi Indikator Deskriptor 1. Dedikasi Integritas a. Konsistensi dan keteguhan kepala sekolah daerah khusus dalam menjalani tugas dan fungsinya, dibuktikan oleh lama pengabdian di daerah khusus. b. Konsistensi perilaku yang baik ketika mengikuti semua tahapan pemilihan. Kemanfaatan Ketahanan menghadapi tantangan Manfaat yang diterima oleh sekolah dan lingkungan sekitarnya dengan keberadaan kepala sekolah daerah khusus. Ketangguhan kepala sekolah dalam merintis atau menjalani tugas dan fungsinya pada kondisi geografis yang sulit, sumber daya sekolah yang terbatas, partisipasi masyarakat yang rendah. Keberlanjutan Keberlangsungan upaya perbaikan dan pengembangan yang dilakukan oleh kepala sekolah di daerah khusus. Pengorbanan Penuh Pendayagunaan tenaga, pikiran, waktu dan material lain untuk mencapai keberhasilan. 5
11 2. Prestasi Penguasaan kompetensi manajerial, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran Mengembangkan sekolah Meningkatkan kualitas sekolah Melaksanakan supervisi pembelajaran Mengembangkan keprofesian diri sebagai kepala sekolah Perolehan prestasi/ penghargaan yang diraih selama menjadi kepala sekolah di daerah khusus Pemahaman pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural mengenai kompetensi kepala sekolah. Rencana program kerja, pelaksanaan program kerja, hasil yang dicapai, dan tindak lanjut yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan akses, mutu, dan tata kelola di sekolahnya. Tingkat pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan yang dicapai oleh kepala sekolah. Merencanakan, melaksanakan dan menindaklanjuti pengawasan pembelajaran. Mengembangan diri melalui pelatihan, seminar, pertemuan dalam forum ilmiah, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Jumlah dan bentuk prestasi/penghargaan yang diperoleh sekolah selama bertugas di daerah khusus. B. Teknik Penilaian Aspek dedikasi dan prestasi dinilai melalui teknik; penilaian dokumen, presentasi dan tanya-jawab, wawancara dan pengamatan. Penilaian dalam rangka Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi dan Berdekasi di Daerah Khusus menggunakan instrumen berupa: 1. Penilaian deskripsi pengabdian yaitu deskripsi diri yang menggambarkan integritas, kemanfaatan, ketahanan menghadapi tantangan, keberlanjutan dan pengorbanaan pada saat melaksanakan tugas pokok kepala sekolah. 2. Penilaian deskripsi pengabdian melalui penilaian dokumen (portofolio) dan wawancara. 3. Penilaian pengalaman nyata melalui penilaian naskah pengalaman nyata. Dokumen naskah pengalaman nyata digunakan untuk mengukur wujud pengabdian dalam tugas pokok sebagai kepala sekolah di daerah khusus, meliputi: orisinalitas, inovatif, kebaruan, kemanfaatan dan dampaknya untuk siswa, guru, sekolah, kepala sekolah, dan masyarakat. 4. Pengalaman nyata merupakan naskah yang menggambarkan praktik terbaik kepala sekolah di daerah khusus dalam melaksanakan tugas. Dampak langsung 6
12 pelaksanaan tugas bagi siswa, guru, sekolah, kepala sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah yang dilengkapi dengan dokumen pendukung. Naskah pengalaman nyata berdasarkan sistematika Penyusunan Naskah Pengalaman Nyata (lihat lampiran 8). 5. Penilaian dokumen portofolio dilakukan menggunakan format yang disediakan. 6. Pengamatan kedisiplinan selama kegiatan pemilihan meliputi: ketepatan waktu, kerapihan dalam penampilan dan kepatuhan mengikuti aturan. Penilaian menggunakan format yang disediakan. 7. Tes tulis mengenai kompetensi kepala sekolah mencakup 3 (tiga) aspek; (a) kompetensi manajerial, (b) kompetensi kewirausahaan, dan (c) kompetensi supervisi pembelajaran. C. Instrumen Penilaian Instrumen penilaian yang digunakan meliputi format: 1. Format Identifikasi Pemenuhan Persyaratan dan Kelengkapan Dokumen (Lampiran 10) 2. Format dan Rubrik Penilaian Deskripsi Pengabdian (Lampiran 2 dan 3) 3. Format Penilaian Wawancara (penilaian deskripsi pengabdian) (Lampiran 4) 4. Format dan Rubrik Penilaian Pengalaman Nyata (Lampiran 7 dan 8) 5. Format Penilaian Presentasi Pengalaman Nyata (Lampiran 14) 6. Format dan Rubrik Penilaian Portofolio. (Lampiran 5 dan 6) 7. Format Penilaian Kedisiplinan Selama Kegiatan (Lampiran 9) 8. Naskah soal. Aspek, format, dan instrumen yang dipergunakan pada penilaian ini diuraikan pada tabel berikut: Tabel 2 Aspek dan Bentuk Instrumen Penilaian No. 1. Aspek yang Dinilai Dedikasi: a. Integritas b. Kemanfaatan c. Ketahanan menghadapi tantangan d. Keberlanjutan e. Pengorbanan Penuh Format yang disediakan Format Deskripsi Pengabdian Bentuk Instrumen Penilaian Format dan rubrik penilaian deskripsi pengabdian Format Penilaian Wawancara (penilaian deskripsi pengabdian) 7
13 2. Prestasi: a. Pengalaman Nyata 1. Mengembangkan sekolah 2. Meningkatkan kualitas sekolah 3. Melaksanakan supervisi Pembelajaran 4. Mengembangkan keprofesian diri sebagai kepala sekolah 5. Perolehan prestasi/ penghargaan. Format Portofolio Format dan rubrik penilaian portofolio Format penilaian wawancara Format Penilaian Kedisiplinan b. Tes Tulis Naskah Soal Tes Tulis Penilaian di tingkat kabupaten/kota dan provinsi menggunakan aspek, format dan instrumen yang dilampirkan pada panduan ini. D. Tim Penilai Penilaian dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, dan tingkat nasional. Tim penilai terdiri atas: 1. Penilaian di tingkat kabupaten/kota dikoordinasikan oleh dinas pendidikan kabupaten/ kota. Penilai terdiri atas: unsur dinas pendidikan, asosiasi atau organisasi profesi dan pihak lain yang terkait. 2. Penilaian di tingkat provinsi dikoordinasikan oleh dinas pendidikan provinsi.tim penilai terdiri atas: unsur akademisi (unsur perguruan tinggi), widyaiswara, asosiasi atau organisasi profesi dan pihak lain yang terkait. 3. Tim penilai di tingkat nasional terdiri atas: unsur akademisi (perguruan tinggi), widyaiswara, asosiasi atau organisasi profesi, dan pihak lain yang terkait. E. Nilai Akhir Aspek, bobot, dan bentuk penilaian diuraikan pada Tabel 3: 8
14 Tabel 3 Aspek Penilaian dan Bobot Aspek Penilaian 1. Penilaian dedikasi: a. Integritas b. Kemanfaatan c. Ketahanan menghadapi tantangan d. Keberlanjutan e. Pengorbanan Penuh. 2. Penilaian prestasi: a. Pengalaman Nyata 1. Mengembangkan sekolah 2. Meningkatkan kualitas sekolah 3. Melaksanakan supervisi Pembelajaran 4. Mengembangkan Keprofesian diri sebagai kepala sekolah 5. Perolehan prestasi dan penghargaan b. Tes Tulis. Bobot 70% 20% 10% Bentuk Penilaian Wawancara deskripsi pengabdian Penilaian Deskripsi Pengabdian Portofolio dan rubriknya Portofolio dan rubriknya Naskah Pengalamaan nyata Presentasi pengalaman nyata Wawancara pengalaman nyata Naskah Soal F. Penetapan Hasil Penilaian Penetapan hasil pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerahkhusus didasarkan pada total nilai setiap aspek yang dibahas melalui mekanisme pleno. Pleno adalah rapat penentuan peringkat peserta sesuai dengan hasil rekapitulasi dari keseluruhan aspek penilaian. Pleno dihadiri oleh tim penilai dan pejabat Dinas Pendidikan/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 9
15 BAB III KISI-KISI DAN MEKANISME PENILAIAN A. Kisi-kisi Penilaian Penilaian kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus terdiri atas penilaian dedikasi dan prestasi. Kisi-kisi untuk dedikasi dan prestasi sebagai berikut. 1. Kompetensi Kepala Sekolah Komponen atau dimensi kompetensi kepala sekolah yang diukur terdiri atas (a) kompetensi manajerial; (b) kompetensi kewirausahaan; dan (c) supervisi pembelajaran. Aspek dan kriteria terdapat pada kisi-kisi soal kompetensi kepala sekolah. 2. Penilaian Dedikasi No. Komponen Aspek Penilaian Tabel 4 Kisi-kisi Penilaian Dedikasi Deskripsi Kriteria Teknik 1. Integritas Perjuangan menggerakkan partisipasi masyarakat/ orang tua/ pemerintah/dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Perjuangan mengelola sekolah dalam keterbatasan sumber daya. Berjuang untuk menggerakkan masyarakat/orang tua/pemerintah/ dunia usaha dan dunia industi (DUDI) agar sadar dan terlibat dalam pelaksanaan pendidikan. Upaya/usaha untuk mengelola dan mempertahankan sekolah di tengah keterbatasan fasilitas,kesulitan geografis dan sosial budaya dan ekonomi. Kunjungan rumah, pertemuan dengan masyarakat, pertemuan dengan pemerintah setempat, pertemuan dengan DUDI. Semakin tinggi upaya/usaha yang dilakukan dan semakin tinggi tingkat kesulitan/ tantangan yang dihadapi semakin tinggi skor. Wawancara Wawancara 10
16 2. 3. Kemanfaatan Ketahanan menghadapi tantangan Hasil yang telah dicapai sekolah. Keterlibatan/peran masyarakat dalam pengembangan sekolah. Fasilitas,kesulitan geografis dan sosial ekonomi dan budaya. Hasil yang sudah dicapai/ diwujudkan oleh sekolah misalnya: a. Jumlah siswa b. Siswa daerah khusus yang sukses/berprestasi c. Workshop (bengkel kerja) d. Kerjasama dengan dunia usaha/dudi e. Kepercayaan masyarakat. Peran kepala sekolah dalam melibatkan masyarakat untuk mengembangkan sekolah. Pihak yang terlibat meliputi: 1. komite sekolah, 2. DUDI/lembaga, 3. pemuka/tokoh masyarakat, 4. orang tua. a. Jarak dari sekolah ke ibukota kabupaten/kota. b. Waktu tempuh. c. Kesulitan alat transportasi. d. Kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Semakin banyak hasil kegiatan, semakin tinggi skor. Hasil meliputi: a. jumlah siswa, b. kegiatan akademik, c. kegiatan nonakademik, d. sumbangan materil/ non-materil dari masyarakat/dudi untuk sekolah, e. kepercayaan masyarakat meningkat. Semakin banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan pengembangan pendidikan, semakin tinggi skor. Jarak sekolah ke ibukota kabupaten (semakin jauh semakin tinggi skor) Waktu tempuh dari rumah ke sekolah (semakin lama semakin tinggi skor) Tingkat kesulitan transportasi ke sekolah dari rumah (semakin sulit semakin tinggi skor) Tingkat kehidupan ekonomi (pendapatan/ Wawancara dan portofolio Wawancara Wawancara 11
17 4. 5. Keberlanjutan Pengorbanan Penuh Mengembangkan berbagai program untuk memajukan sekolah. Visi dan misi pengembangan sekolah di masa mendatang. Lama pengabdian Menggagas dan melaksanakan berbagai program/ kegiatan untuk meningkatkan mutu sekolah pada berbagai aspek yaitu siswa, guru, fasilitas fisik, pembelajaran dll. Kepala sekolah memiliki rencana ke depan yang inovatif dan visioner untuk memajukan sekolah. Lamanya pengalaman kerja sebagai kepala sekolah di daerah khusus. Jarak sekolah ke ibukota kabupaten (semakin jauh semakin tinggi skor). Tingkat kesulitan transportasi ke sekolah dari rumah (semakin sulit semakin tinggi skor) mata pencaharian/ kondisi rumah) masyarakat sekitar sekolah Tingkat partisipasi masyarakat dalam mengelola sekolah (semakin tinggi partisipasi semakin tinggi skor) Semakin banyak keikutsertaan kegiatan guru dan peserta didik di luar sekolah semakin tinggi skor. Semakin banyak pencapaian prestasi akademik dan non akademik siswa, guru dan KS semakin tinggi skor. Skor tinggi jika visi, misi, dan tujuan sekolah jelas, realistik dan saling terkait. Semakin lama semakin tinggi skor. Wawancara dan portofolio Wawancara dan portofolio Surat Keputusan pengangkatan sebagai KS di daerah khusus (portofolio). portofolio portofolio 12
18 Perjuangan menjaring siswa. Perjuangan merintis pendirian/ mengembangkan sekolah (bila ada). Kondisi ekonomi (pendapatan/mata pencaharian/kondisi rumah) masyarakat sekitar sekolah. Tingkat partisipasi masyarakat dalam mengelola sekolah (semakin tinggi partisipasi semakin tinggi skor). Merintis dan berjuang untuk mencari peserta didik. Terwujudnya pendirian sekolah. Semakin banyak mendapatkan peserta didik skor semakin tinggi. Semakin terwujud pendirian sekolah semakin tinggi skor. portofolio wawancara portofolio Wawancara dan portofolio 3. Penilaian Prestasi a. Pengalaman Nyata Penilaian prestasi kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus meliputi aspek pengalaman nyata sebagai berikut: mengembangkan sekolah, meningkatkan kualitas sekolah, melaksanakan supervisi pembelajaran, mengembangkan keprofesian diri sebagai kepala sekolah dan pengalaman nyata. b. Tes Tertulis Komponen atau dimensi kompetensi kepala sekolah yang diukur terdiri atas (a) kompetensi manajerial; (b) kompetensi kewirausahaan; dan (c) supervisi pembelajaran. Aspek dan kriteria terdapat pada kisi-kisi soal kompetensi kepala sekolah. 13
19 No. Komponen 1. Kompetensi Kepala Sekolah 2. Pengalaman Nyata: a. Mengembangkan sekolah b. Meningkatkan kualitas sekolah Aspek Penilaian Kompetensi manajerial, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran. Penyusunan visi, misi, tujuan dan rencana kerja sekolah. Pengalaman memperoleh juara/penghargaan (lembaga). Pengalaman mendapatkan hibah/bantuan (lembaga). Pencapaian delapan standar nasional pendidikan. Tabel 5 Kisi-kisi Penilaian Prestasi Deskripsi Kompetensi manajerial, kewirausahaan, dan supervisi pembelajaran. Kriteria Jika jawaban Benar skor 1 dan jika Salah skor 0. Visi, misi, tujuan Semakin intensif dan rencana kerja keterlibatan warga sekolah disusun sekolah/masyarakat secara jelas dengan dalam proses melibatkan warga penyusunan visi, misi, sekolah/ masyarakat. tujuan dan rencana kerja semakin tinggi skor yang diperoleh. Pengalaman mendapatkan juara, penghargaan, atau anugerah atas nama sekolah, baik pada bidang seni, olah raga, manajemen, akademik, dll. Semakin banyak/ sering, semakin relevan semakin tinggi skor. Pengalaman Semakin banyak, mendapatkan sering dan hibah/bantuan untuk bermanfaat, pengembangan semakin tinggi skor. sekolah, baik dari pemerintah, masyarakat, perusahaan dll. Kesenjangan antara kenyataan kondisi sekolah dengan standar nasional pendidikan. Semakin rendah kesenjangan, semakin tinggi skor. Bukti Naskah Soal Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio 14
20 5. c. Melakukan supervisi pembelajaran Merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti pengawasan pembelajaran. d. Mengembangkan dalam pengem- Pengalaman keprofesian bang an diri dan diri sebagai penyusunan kepala publikasi ilmiah sekolah dan karya inovatif. Perolehan Pengalaman prestasi dan memperoleh penghargaan. juara/ penghargaan personal dan sekolah. Pengalaman studi lanjut (S1/ S2/S3). Pengalaman organisasi. Menjadi pembicara dalam seminar/ pelatihan/ symposium dll. Penyusunan program supervisi pembelajaran. Konsistensi antara perencanan, pelaksanaan, pengevaluasian dan tindak lanjut. Pengalaman Semakin banyak mengikuti pendidikan dan latihan tinggi nilainya. bukti fisik semakin (diklat) fungsional, pertemuan forum ilmiah dan membuat publikasi ilmiah. Pengalaman Semakin banyak/ mendapatkan juara, sering, semakin penghargaan, atau relevan semakin anugerah atas tinggi skor. nama sekolah dan pribadi sebagai kepala sekolah di daerah khusus. Pengalaman dan kesuksesan melakukan studi lanjut. Pengalaman dalam berorganisasi baik organisasi profesi, LSM, sosialmasyarakat. Pengalaman menjadi pembicara atau narasumber dalam berbagai kegiatan seperti pelatihan, seminar, workshop dll. Belum S1 (nilai 1), S1 (nilai 2), S2 (nilai 3), S3 (nilai 4). Semakin banyak, semakin relevan/ penting, dan semakin penting posisi, semakin tinggi skor. Semakin banyak, semakin luas cakupan (lokal/ nasional), semakin relevan, semakin tinggi skor. Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Portofolio Kunjungan kerja/akademik ke luar negeri. Pengalaman melakukan kunjungan ke luar negeri dalam rangka kegiatan kerja, pendidikan, atau akademik. Semakin banyak, semakin bervariasi dan semakin relevan,semakin tinggi skor. Portofolio 15
21 B. Mekanisme Penilaian Pelaksanaan penilaian dilakukan dalam tiga tahapan sebagai berikut ini. Gambar1 Mekanisme Penilaian TAHAPAN MEKANISME HASIL Tahap I Tahap II Tahap III Verifikasi Berkas menggunakan lampiran 1 Penilaian Portofolio & Deskripsi Pengabdian menggunakan lampiran 2 dan 3 Penilaian Presentasi & Wawancara menggunakan lampiran 4, 5, dan 6 Informasi mengenai pemenuhan persyaratan khusus Informasi mengenai kelengkapan berkas yang dikumpulkan Skor hasil penilaian dokumen portofolio Skor hasil penilaian dokumen deskripsi diri Skor hasil penilaian presentasi Skor hasil penilaian wawancara Skor hasil tes tulis Pengolahan dan pengurutan peserta melalui rapat pleno tim penilai 1. Tahap Verifikasi Berkas Tahap verifikasi berkas dilakukan untuk memastikan seluruh kelengkapan berkas yang dikirim oleh peserta. Tujuannya menentukan calon peserta yang memenuhi persyaratan untuk maju ke tahap penilaian selanjutnya. Instrument verifikasi kelengkapan berkas lihat (Lampiran 1). Tahap ini dapat dilakukan oleh tim penilai dan atau staf direktorat. Tahap ini tidak menghasilkan skor tetapi memberikan informasi tentang: (a) memenuhi atau tidaknya persyaratan bagi calon peserta yang diusulkan provinsi sesuai panduan penilaian dan (b) lengkap atau tidaknya berkas dari masing-masing calon peserta sesuai dengan panduan penilaian. 2. Tahap Penilaian Portofolio, Deskripsi Pengabdian, dan Pengalaman Nyata Penilaian dilakukan terhadap dua aspek yaitu dedikasi dan prestasi. Penilaian 16
22 dedikasi menggunakan format penilaian deskripsi pengabdian (Lampiran 3). Penilaian prestasi menggunakan rubrik penilaian portofolio (Lampiran 5) dan tes tulis penguasaan kompetensi kepala sekolah. Pengalaman nyata dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian (Lampiran 14). Penilaian ini dilakukan oleh tim penilai sebelum pelaksanaan presentasi dan wawancara. Sumber data penilaian diperoleh dari berkas deskripsi pengabdian dan portofolio calon peserta. Penilaian pada tahap ini menghasilkan skor dokumen deskripsi pengabdian (kededikasian) dan dokumen portofolio (keberprestasian). 3. Tahap Penilaian Presentasi dan Wawancara Penilaian dilakukan terhadap dua aspek yaitu dedikasi dan prestasi. Penilaian dedikasi menggunakan format penilaian presentasi (Lampiran 14.) dan penilaian prestasi menggunakan format penilaian wawancara (Lampiran 4). Penilaian ini dilakukan oleh tim penilai berdasarkan faktafakta dan data dalam proses presentasi dan wawancara. Penilaian tahap ini berfungsi untuk mengklarifikasi dan/atau memperkuat penilaian yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya (dokumen). Selain itu, peserta juga dinilai kedisiplinannya selama kegiatan pemilihan berlangsung dengan menggunakan panduan penilaian kedisiplinan peserta (Lampiran 9). Nilai yang diperoleh digabungkan untuk menjadi nilai akhir (final) yang dijadikan dasar untuk menentukan peringkat kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus tingkat nasional. C. Petunjuk Penilaian 1. Instrumen penilaian portofolio dan deskripsi pengabdian diisi oleh tim penilai sebelum peserta melakukan presentasi dan wawancara. Sedangkan instrumen penilaian presentasi dan wawancara diisi pada saat peserta hadir di tingkat nasional dalam rangka penilaian kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus. 2. Ada dua kategori penilaian yaitu: (1) penilaian dedikasi dan (2) penilaian prestasi. Skor penilaian akhir merupakan gabungan dari dua kategori tersebut, dengan proporsi penilaian 70 persen untuk dedikasi dan 30 persen untuk prestasi. 3. Skor untuk setiap butir dalam portofolio dan deskripsi pengabdian adalah 1, 2, 3, 4. Semakin baik penilaian, semakin tinggi skor. Setiap komponen memiliki bobot penilaian yang berbeda, khususnya pada komponen prestasi akademik dan non-akademik (lihat rubrik penilaian). 4. Skor akhir adalah (nilai dedikasi x 70%) + (nilai prestasi x 30%). Untuk memudahkan, hasil akhir dikonversi ke skala 100. Penentuan nilai akhir menggunakan rumus berikut ini. 17
23 NA = (ND x 70) + (NP x 30) + (NT x 10) Keterangan: NA = Nilai Akhir ND = Nilai Dedikasi NP = Nilai Prestasi NT = Nilai Tes Tulis 70 = Bobot komponen dedikasi 20 = Bobot komponen prestasi 10 = Bobot Tes tulis 1. Nilai Dedikasi (Bobot 70 persen): ND = (Ʃ DP + Ʃ TJ) x a. Nilai Deskripsi Pengabdian (DP) NDP = Total Skor x Keterangan: ND = Nilai Dedikasi DP = Total skor Deskripsi Pengabdian TJ = Total skor Tanya Jawab Deskripsi Pengabdian 40 = Skor Ideal DP 42 = Skor Ideal TJ 100 = konversi ke skala 100 Keterangan: NDP = Nilai Deskripsi Pengabdian Total Skor = Capaian total hasil penilaian 40 = Skor ideal (sebagai pembagi) 100 = konversi ke skala 100 b. Penilaian Wawancara Deskripsi Pengabdian (DP) NPT = Total Skor x Keterangan: NPT = Nilai Presentasi Tanya Jawab Total Skor = Capaian total hasil penilaian 42 = Skor ideal (sebagai pembagi) 100 = konversi ke skala Nilai Prestasi (Bobot 20 persen): NP = (ƩP + ƩNPN + ƩKD) x Keterangan: NP = Nilai Prestasi ƩP = Total skor portofolio ƩNPN = Total skor Pengalaman Nyata ƩKD = Total kedisiplinan 154 = Total skor maksimal seluruh komponen prestasi (portofolio, pengalaman nyata, dan kedisiplinan) 100 = konversi ke skala
24 a. Skor Portofolio (NP) NP = Total Skor x Keterangan: NP = Nilai Portofolio Total Skor = Capaian total hasil penilaian 90 = Skor ideal (sebagai pembagi) 100 = konversi ke skala 100 b. Penilaian Hasil Pengalaman Nyata NPN = (0,6 x NNPN) + (0,4 x NPPN) x Keterangan: NPN = Nilai Pengalaman Nyata NNPN = Nilai Naskah Pengalaman Nyata NPPN = Nilai Presentasi Pengalaman Nyata 40 = 60% Nilai Maksimum Naskah Pengalaman Nyata 10 = 40% Nilai Maksimum Presentasi Pengalaman Nyata 100 = Konversi skala seratus c. Penilaian Tes Tertulis NT = (Ʃ Nilai Perolehan) x 100 (Ʃ Nilai Maksimal) Keterangan: NT = Nilai Tulis 100 = Konversi skala seratus d. Penilaian kedisiplinan peserta NDs = Jumlah skor yang diperoleh x Keterangan: NDs = Nilai Kedisiplinan Jumlah Skor = total nilai yang didapat peserta 16 = skor ideal/maksimal (pembagi) 100 = Konversi skala seratus 19
25 BAB IV PENUTUP Panduan penilaian ini disusun sebagai acuan dalam melaksanakan proses pemilihan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusussehingga diperoleh data dan informasi akurat /valid serta objektif untuk menghasilkan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus tingkat nasional. Kegiatan Pemilihan Kepala Sekolah Berprestasi dan Berdedikasi Daerah Khusus merupakan salah satu agenda tahunan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan. Program ini merupakan wujud nyata bahwa pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional melalui pemberdayaan kepala sekolah di daerah khusus, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Melalui program tersebut pemerintah memberikan apresiasi bagi kepala sekolah di daerah khusus yang berprestasi dan berdedikasi. Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Tim Penilai dalam pelaksanaan proses penilaian untuk memperoleh hasil yang akuntabel sebagai dasar pengambilan keputusan dalam menentukan kepala sekolah berprestasi dan berdedikasi di daerah khusus yang terbaik tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. 20
26 Lampiran 1 : Rekapitulasi Nilai Akhir FRNA - KSDASUS No. 1. REKAPITULASI NILAI AKHIR PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017 Nama Peserta :... No. Peserta :... Kabupaten :... Provinsi :... Bidang Penilaian (a) (b) (c) (d) (e) (f) Dedikasi a. Deskripsi Pengabdian b. Wawancara Deskripsi Pengabdian Bobot 70% Skor ideal Skor diperoleh Nilai Prestasi Pengalaman Nyata: a. Rubrik Portofolio Prestasi b. Hasil pengalaman nyata 20% c. Presentasi d. Disiplin Tes Tertulis 10% Jumlah Total 100% Jakarta, Penilai, ( ) 21
27 Lampiran 2 : Deskripsi Pengabdian FPDP - KSDASUS FORMAT PENILAIAN NASKAH DESKRIPSI PENGABDIAN Nama Kepala Sekolah :... Nama Sekolah :... Alamat :... Kabupaten - Provinsi : Waktu : 25 menit Komponen Deskripsi Pengabdian A. Analisis Situasi B. Program Kegiatan C. Tujuan Program D. Sasaran Program E. Manfaat Program Rubrik Tingkat kesulitan pada: (a) letak geografis sekolah dari pemukiman penduduk, (b) infrastruktur di masyarakat sekitar sekolah, (c) tingkat APK, (d) tingkat DO, (e) tingkat partisipasi. a. 1 kesulitan, skor 1 b. 2 kesulitan, skor 2 c. 3 kesulitas, skor 3 d. > 3 kesulitan, skor 4 Kegiatan dedikatif selama menjadi KS daerah khusus: a. < 3, skor 1 b. 3 4, skor 2 c. 5 6, skor 3 d. 7, skor 4 Deskripsi tujuan: a. Tidak jelas, skor 1 b. Jelas dan lingkupnya diri sendiri, skor 2 c. Jelas dan lingkupnya sekolah, skor 3 d. Jelas dan lingkupnya sekolah dan tenaga pendidik, skor 4 Sasaran program/kegiatan KS: a. Diri sendiri, skor 1 b. Diri KS dan guru-guru, skor 2 c. Diri KS, guru-guru, dan peserta didik skor 3 d. Diri KS, guru-guru, peserta didik, dan lingkungan sekitar sekolah, skor 4 Kegiatan pengabdian KS memiliki manfaat: a. Bagi diri sendiri, skor 1 b. Bagi dirinya dan guru-guru, skor 2 c. Bagi diri, guru-guru, dan peserta didik skor 3 d. Bagi diri, guru-guru, peserta didik, dan lingkungan sekitar sekolah, skor 4 Skor 22
28 F. Profil KS G. Profil Sekolah H. Tantangan dan Kendala I. Proses dan Hasil Kerja J. Keberlanjutan dan Harapan Masa Depan Lama menjalani tugas di daerah khusus, sbg KS: a. 2 tahun skor 1 b. >2 s.d 2 tahun skor 2 c. > 2 tahun skor 3 d. >4 tahun skor 4 Tingkat kesulitas pada: (1) Kurikulum dan pembelajaran, (2) karakterstik peserta didik, (3) sumber dan besaran keuangan sekolah, (4) sarana dan prasarana sekolah, (5) PTK, (6) manajemen sekolah, (7) lingkungan sosial budaya masyarakat sekitar sekolah. a. 1 2 kesulitan, skor 1 b. 3 4 kesulitan, skor 2 c. 5 6 kesulitan, skor 3 d. > 6 kesulitas, skor 4 Tantangan dan kendala yang dihadapi KS: a. Tantangan sedikit (<3) dan kendala sedikit (<3), skor 1 b. Tantangan sedikit (<3) dan kendala banyak ( 3 ), skor 2 c. Tantangan banyak ( 3 ) dan kendalanya sedikit (<3), skor 3 d. Tantangan dan kendala banyak ( 3 ), skor 4 Proses dan hasil kerja KS: a. Tindakan KS dalam memecahkan masalah tidak tepat, skor 1 b. Tindakan KS dalam memecahkan masalah tepat dengan hasil rendah, skor 2 c. Tindakan KS dalam memecahkan masalah tepat dengan hasil sedang, skor 3 d. Tindakan KS dalam memecahkan masalah tepat dengan hasil tinggi, skor 4 Tindak lanjut tindakan sebagai KS untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah khusus: a. Tidak jelas dan tidak logis, skor 1 b. Jelas tetapi tidak/kurang logis, skor 2 c. Jelas tetapi tidak/kurang logis, skor 3 d. Jelas dan logis, skor 4 Total Skor Jakarta, Penilai, ( ) 23
29 Lampiran 3 : Sistematika Penulisan Deskripsi Pengabdian FSPDP - KSDASUS SISTEMATIKA DESKRIPSI PENGABDIAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DAERAH KHUSUS Nama Peserta :... Asal Sekolah :... Alamat :... Provinsi :... A. Profil Kepala Sekolah Memaparkan perjalanan karier sebagai guru dan kepala sekolah mulai dari awal bertugas sampai saat ini (tahun 2017). B. Profil Sekolah Memaparkan kondisi sekolah berkenaan dengan kurikulum dan pembelajaran, peserta didik, keuangan, sarana prasarana, aksesibilitas (lingkungan sekolah ramah anak), ketenagaan, administrasi dan keorganisasian, lingkungan sosial dan budaya sekolah. C. Analisis situasi Menjelaskan keadaan wilayah dan lokasi sekolah dari segi letak geografis sekolah dari pemukiman penduduk, mata pencaharian masyarakat, infrastruktur di sekolah dan masyarakat, jumlah angka partisipasi kasar (APK), jumlah siswa drop out dari sekolah yang bersangkutan, partisipasi masyarkat terkait dengan pendidikan. D. Program Kegiatan Berisi bentuk-bentuk program kegiatan pengabdian kepala sekolah yang telah dilakukan dalam memecahkan masalah pendidikan di sekolah dan wilayah daerah khusus. E. Tujuan Program Berisi target capaian kegiatan pengabdian yang pernah dilakukan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar sekolah. F. Sasaran Program Berisi penjelasan tentang sasaran (individu, kelompok, masyarakat) yang mendapatkan manfaat dari kegiatan dan terlibat dalam melaksanakan program, mengembangkan sekolah atau lingkungan masyarakat sekitar sekolah. 24
30 G. Manfaat Program Menjelaskan manfaat program pengabdian bagi peserta didik, sekolah dan masyarakat di wilayah lingkungan tempat bertugas. H. Tantangan dan Kendala Memaparkan berbagai tantangan (masalah eksternal) dan kendala (masalah internal) yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas sebagai guru dan kepala sekolah berdedikasi daerah khusus. I. Proses dan Hasil Kerja Proses kerja menguraikan secara rinci dan jelas mengenai masalah yang dihadapi, alternatif solusi yang diambil pada setiap masalah, strategi penyelesaian masalah, dukungan penyelesaian masalah, dan hasil yang dicapai serta dampaknya. J. KeberlanjutanProgram dan Harapan Masa Depan Memaparkan berbagai tindak lanjut dan harapan di masa depan dalam rangka peningkatan pelayanan pendidikan di daerah khusus berdasarkan kreativitas yang telah dilakukan dan kondisi daerah masing-masing. Mengetahui, Pejabat Dinas Pendidikan Setempat,..., Yang Membuat, ( ) ( ) Catatan: 1. Deskripsi pengabdian diketik dengan ketentuan: huruf Times New Roman 12, jarak 1,5 spasi, ukuran kertas A4, jumlah halaman isi maksimal 15 halaman (diluar cover, pengesahan, daftar isi, dan daftar lainnya). 2. Sangat dianjurkan jika disertai dokumentasi berupa video dan atau foto sebagai bukti fisik kinerja yang dicapai. 25
31 Lampiran 4 : Format Pedoman Wawancara Diskripsi Pengabdian FPWDP - KSDASUS PEDOMAN WAWANCARA DESKRIPSI PENGABDIAN Nama Peserta :... Asal Provinsi :... No. Aspek Ancor/Kriteria 1 Penilaian Integritas (Lama Pengabdian) Kemanfaatan (Sekolah melaksanaan kemitaan dengan pihak lain) Ketahanan (Kesulitan geografis, Kesulitan infrastruktur, Kekurangan sarana prasarana sekolah) 1.1. Ketulusan alasan yang mendasari kepala sekolah mau ditugaskan di lokasi daerah khusus 1.2. Intensitas pelaksanaan tugas kepala sekolah di lokasi daerah khusus 2.1. Manfaat kemitraan sekolah di daerah khusus 2.2. Manfaat kemitraan untuk pemangku kepentingan di sekitar sekolah Tingkat dan jenis kesulitan geografis yang dihadapi untuk melakukan tugas kepala sekolah daerah khusus Tingkat dan jenis kesulitan infrastruktur yang dihadapi kepala sekolah untuk melakukan tugas di lokasi daerah khusus Tingkat dan jenis kesulitan sarana dan prasarana sekolah yang dihadapi untuk melakukan tugas di lokasi daerah khusus (tidak ada ruang kantor, wc, rumah dinas, dll) 4. Keberlanjutan (Konsistensi dalam melaksanakan tugas di daerah khusus) 4.1. Keberlanjutan program sekolah dalam waktu 2 tahun terakhir terkait dengan peningkatan APK Keberlanjutan program sekolah dalam waktu 2 tahun terakhir terkait dengan PKB. 5. Pengorbanan (Kerelaan meluangkan waktu, pikiran dan tenaga di luar pekerjaan) 5.1. Durasi waku yang digunakan untuk pelaksanaan tugas di lokasi daerah khusus melebihi ketentuan sebagai PNS (37,5 jam/ minggu) 26
32 JUMLAH JUMLAH TOTAL Keterangan skor maksimal tidak lebih dari 52. Catatan: - Skor 4 Sangat baik/tinggi - Skor 3 Baik/tinggi - Skor 2 Kurang baik/tinggi - Skor 1 Tidak baik/tinggi 5.2. Tingkat pengorbanan biaya yang dilakukan selama melakukan tugas di lokasi daerah khusus Tingkat kedalaman curahan pikiran dalam melaksanakan tugas di lokasi daerah khusus melebihi ketentuan sebagai PNS Sumber daya material lain yang digunakan yang berasal dari barang milik sendiri, seperti kendaraan motor untuk kunjungan ke sekolah daerah khusus, dll. Nilai Wawancara = Capaian Skor x (skor ideal) Jakarta, Penilai, ( ) 27
33 Lampiran 5 : Rubrik Portofolio I. IDENTITAS DIRI (Diisi dengan huruf kapital/huruf besar dan jelas) 1. Nama (lengkap dengan gelar) 2. NUPTK 3. NIP/KARPEG/NIY *) 4. NRG/No. Sertifikat Pendidik 5. J a b a t a n 6. Pangkat, Gol. Ruang 7. Masa kerja sampai saat ini 8. Tempat, tanggal lahir 9. A g a m a 10. Jenis kelamin 11. Pendidikan terakhir/program studi 12. Status Perkawinan 13. Alamat Rumah 14. No. Telp./HP 15. Rubrik Penilaian Tidak dinilai; sebagai informasi untuk wawancara II. PROFIL SEKOLAH 16. Aspek a. Jumlah anak usia sekolah di sekitar sekolah/jumlah siswa yang tertampung di sekolah. b. Persentase siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Rubrik Data tidak ada/tidak lengkap, skor 1. Data lengkap (jumlah anak usia sekolah di sekitar sekolah/ jumlah siswa yang tertampung di sekolah), APK menurun, skor 2. Data lengkap (jumlah anak usia sekolah di sekitar sekolah/ jumlah siswa yang tertampung di sekolah), APK tetap/stagnan, skor 3. Data lengkap (jumlah anak usia sekolah di sekitar sekolah/ jumlah siswa yang tertampung di sekolah), APK meningkat skor 4. < 25% siswa masuk dapat menyelesaikan, skor 1 25 s.d 50 % dari siswa masuk dapat menyelesaikan, skor 2 51 s.d 75% dari siswa masuk dapat menyelesaikan, skor 3 76 s.d 100% dari siswa masuk dapat menyelesaikan, skor 4 28
34 c. Jumlah Prestasi akademik dan non akademik peserta didik (tingkat kabupaten/ kota/provinsi/nasional) per tahun Internasional = 5 Nasional = 3 Propinsi = 2 Kabupaten/kota = 1 Juara 1 = 3 Juara 2 = 2 Juara 3 = 1 d. Prestasi akademik dan non akademik guru (tingkat kabupaten/ kota/provinsi/nasional) per tahun Internasional = 5 Nasional = 3 Propinsi = 2 Kabupaten/kota = 1 Juara 1 = 3 Juara 2 = 2 Juara 3 = 1 lihat point c di atas. Jumlah Guru (PNS & bukan PNS) Tidak dinilai Sebagai informasi wawancara e. Keikutsertaan guru dalam kegiatan kolektif KKG/MGMP tingkat kabupaten/kota atau pelatihan per tahun. a. <25% pertahun guru mengikuti pelatihan sekurang kurangnya di KKG/MGMP, skor 1. b % pertahun guru mengikuti pelatihan pelatihan sekurang kurangnya di KKG/MGMP, skor 2. c % pertahun guru mengikuti pelatihan pelatihan sekurang kurangnya di KKG/MGMP, skor 3. d % pertahun guru mengikuti pelatihan pelatihan sekurang kurangnya di KKG/MGMP, skor 4. III. PRESTASI No. Komponen Aspek Skor Deskripsi A. Akademik a. Pendidikan 4 b. Diklat ber-sttpl dalam bidang pendidikan (2 tahun terakhir) Catatan: Apabila STTPL yang dimiliki S1/D4/S2/S3 Relevan dengan bidang tugas. S1/D4/S2/S3 Minimum salah satu tidak relevan dengan bidang tugas. Sedang melanjutkan studi jenjang S1/D4. Di bawah S1/D4 dan tidak melanjutkan. 8 atau lebih diklat yang relevan tingkat kab/kota atau 6 atau lebih diklat yang relevan tingkat provinsi atau 4 atau lebih diklat yang relevan tingkat nasional atau 2 atau lebih diklat yang relevan tingkat internasional 29
35 campuran tingkatnya dan melebihi batas minimal maka penentuan skornya expert judgment c. Peserta pertemuan ilmiah 2 tahun terakhir Catatan: Apabila pertemuan ilmiah yang diikuti campuran tingkatnya dan melebihi batas minimal maka penentuan skornya expert judgment atau lebih diklat yang relevan tingkat kab/kota atau 4 atau lebih diklat yang relevan tingkat provinsi atau 2 atau lebih diklat yang relevan tingkat nasional atau 1 atau lebih diklat yang relevan tingkat internasional. 4 atau lebih diklat yang relevan tingkat kab/kota atau 2 atau lebih diklat yang relevan tingkat provinsi atau 1 atau lebih diklat yang relevan tingkat nasional. 2 atau lebih diklat yang relevan tingkat kab/kota atau 1 atau lebih diklat yang relevan tingkat provinsi atau 8 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat kab/kota atau 6 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat provinsi atau 4 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat nasional atau 2 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat internasional. 6 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat kab/kota atau 4 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat provinsi atau 2 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat nasional atau 1 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat internasional. 4 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat kab/kota atau 2 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat provinsi atau 1 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat nasional 30
36 d. Temu ilmiah/ kolegial 2 tahun terakhir Catatan: Apabila pertemuan ilmiah yang diikuti campuran tingkatnya dan melebihi batas minimal maka penentuan skornya expert judgment. e. Laporan hasil penelitian 2 tahun terakhir yang relevan dengan tupoksi kepala sekolah f. Karya Tulis lainnya (artikel, makalah, dll.) atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat kab/kota atau 1 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat provinsi. 8 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat kab/kota atau 6 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat provinsi atau 4 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat nasional atau 2 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat internasional. 6 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat kab/kota atau 4 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat provinsi atau 2 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat nasional atau 1 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat internasional. 4 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat kab/kota atau 2 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat provinsi atau nasional. 1 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat nasional. 2 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat kab/kota atau 1 atau lebih pertemuan ilmiah yang relevan tingkat provinsi. 8 buah atau lebih 4 s.d. 7 buah 1 s.d. 3 buah pernah tetapi tidak relevan 8 buah atau lebih 4 s.d. 7 buah 31
37 2 tahun terakhir yang relevan dengan tupoksi kepala sekolah s.d. 3 buah pernah tetapi tidak relevan g. Karya Inovatif h. Kunjungan tugas kedinas an ke luar negeri di bidang pendidikan 2 tahun terakhir. i. Pengalaman mendapatkan bantuan. B. Non a. Pengabdian 4 Akademik Masyarakat 3 b. Kerja sama yang sudah dan sedang dilakukan dalam 2 tahun terakhir buah atau lebih 3 buah 2 buah 1 buah 4 kali atau lebih 3 kali 2 kali 1 kali Lebih dari 3 bantuan Pemerintah pusat/pemerintah daerah per tahun atau Lebih dari 2 bantuan non pemerintah per tahun 3 bantuan Pemerintah pusat/ pemerintah daerah per tahun atau 2 bantuan non pemerintah per tahun 2 bantuan Pemerintah pusat/ pemerintah daerah per tahun atau 1 bantuan non pemerintah per tahun 1 bantuan Pemerintah pusat/ pemerintah daerah per tahun 4 kepengurusan atau lebih 3 kepengurusan 2 kepengurusan 1 kepengurusan 3 kerjasama dengan pihak di luar satuan pendidikan lain per tahun, atau 5 kerjasama dengan satuan pendidikan lain, per tahun 32
38 c. Perolehan piagam penghargaan prestasi kerja yang sesuai tupoksi. Catatan: Apabila penghargaan yang diperoleh campuran tingkatnya dan melebihi batas minimal maka penentuan skornya expert judgment kerjasama dengan pihak di luar satuan pendidikan lain per tahun, atau 4 kerjasama dengan satuan pendidikan lain, per tahun 1 kerjasama dengan pihak di luar satuan pendidikan lain per tahun, atau 3 kerjasama dengan satuan pendidikan lain, per tahun 2 kerjasama dengan satuan pendidikan lain, per tahun 4 atau lebih penghargaan yang relevan tingkat kab/kota atau 3 atau lebih penghargaan yang relevan tingkat provinsi atau 2 atau lebih penghargaan yang relevan tingkat nasional atau 1 atau lebih penghargaan yang relevan tingkat internasional. 3 atau lebih penghargaan yang relevan tingkat kab/kota atau 2 atau lebih penghargaan yang relevan tingkat provinsi atau 1 atau lebih penghargaan yang relevan tingkat nasional. 2 atau lebih penghargaan yang relevan tingkat kab/kota atau 1 atau lebih penghargaan yang relevan tingkat provinsi. 1 atau lebih penghargaan yang relevan tingkat kab/kota. 33
39 Lampiran 6 : Format Penilaian Portofolio PENILAIAN PORTOFOLIO KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI Nama Kepala Sekolah :... Nama Sekolah :... Alamat Sekolah :... Kabupaten - Provinsi :... No. Absen :... FPP - KSDASUS No Aspek Penilaian Profil a. Jumlah anak usia sekolah di sekitar sekolah/jumlah siswa yang tertampung di sekolah. b. Persentase siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi c. Jumlah Prestasi akademik dan non akademik peserta didik (tingkat kabupaten/kota/provinsi/nasional) per tahun d. Prestasi akademik dan non akademik guru (tingkat kabupaten/ kota/ provinsi/nasional) per tahun e. Keikutsertaan guru dalam kegiatan kolektif KKG/MGMP f. Lokasi Sekolah (Kesulitan transportasi ke sekolah/madrasah) g. Lama menjadi kepala sekolah di daerah khusus Pengalaman Pendidikan Pendidikan dan Pelatihan Mengikuti Pertemuan Ilmiah /Seminar/Workshop/Simposium Mengikuti Temu Kolegial Karya Ilmiah a. Penelitian b. Karya Tulis Ilmiah c. Karya Inovatif Kunjungan Kerja/Akademik ke Luar Negeri Pengalaman Mendapatkan Hibah/Bantuan a.n Lembaga Pengalaman Organisasi (2 tahun terakhir) Kerjasama yang Sudah Dilakukan Penghargaan/Juara/Anugrah/Prestasi yang diperoleh (2 tahun terakhir) Jumlah Skor Penilaian Portofolio Skor 34
PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016
PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016
PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017
PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016
PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA
Lebih terperinciPEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 2016
PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 06 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018
PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciPEDOMAN LOMBA KEPALA SEKOLAH BERDEDIKASI PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN MENENGAH TINGKAT NASIONAL
PEDOMAN LOMBA KEPALA SEKOLAH BERDEDIKASI PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN MENENGAH TINGKAT NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK
Lebih terperinciPEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL
PEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA
Lebih terperinciPANDUAN PENILAIAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017
PANDUAN PENILAIAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPEDOMAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016
PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018
PEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 PEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH PROVINSI LAMPUNG
Lebih terperinciPANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018
PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018 Panduan Penilaian Kepala Sekolah Pendidikan
Lebih terperinci02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI
02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2014
Lebih terperinciPEDOMAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017
PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPANDUAN PENILAIAN PENGAWAS SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017
PANDUAN PENILAIAN PENGAWAS SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL
PEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
01/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 2 KATA PENGANTAR Pemilihan Ketua
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016
PEDOMAN PENILAIAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 KATA
Lebih terperinciPEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017
PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH
PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MADRASAH DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2017
PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU SEKOLAH DASAR BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011
PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU SEKOLAH DASAR BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR 2011 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016
PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciDIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PANDUAN PENYELENGGARAAN DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN
Lebih terperinciPEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU
Lebih terperinciFORM EDS KEPALA SEKOLAH
FORM EDS KEPALA SEKOLAH NAMA : Nuptk : 1. KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... 2. KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS SELEKSI GURU, KEPALA, DAN PENGAWAS MADRASAH BERPRESTASI TINGKAT KAPUBATEN MALANG TAHUN 2017
PEDOMAN TEKNIS SELEKSI GURU, KEPALA, DAN PENGAWAS MADRASAH BERPRESTASI TINGKAT KAPUBATEN MALANG TAHUN 2017 A. Pengantar Sejalan dengan amanat UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, maka Pendidikan Madrasah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1301, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pendidikan. Agama. Madrasah. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN
Lebih terperinci17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SATUAN PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN ATAU DIDIRIKAN PEMERINTAH DAERAH Menimbang : Mengingat : DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci05/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI
05/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 KATA PENGANTAR Pemilihan Pengelola Keuangan Berprestasi
Lebih terperinci05/PP/DITDIKTENDIK/2013 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI
05/PP/DITDIKTENDIK/2013 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2013
Lebih terperinciPEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017
PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013
aminhaedari@yahoo.com PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013 DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN
Lebih terperinci02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI
02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012
Lampiran : Nomor : Tanggal : PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pembinaan sumber daya manusia (SDM)
Lebih terperinciJakarta, 12 Maret 2018 Direktur, Dr. Abdoellah, M.Pd NIP
i KATA PENGANTAR Pengawas Taman Kanak-Kanak (TK) sebagai tenaga kependidikan mempunyai peran yang sangat strategis untuk meningkatkan kinerja TK melalui pembinaan dan pengawasan bidang akademik dan manajerial.
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP
KATA PENGANTAR Pemilihan Pengelola Keuangan Berprestasi yang baru mulai diselenggarakan pada tahun 2010 ini diharapkan menjadi pendorong pada budaya menghargai karya prestasi yang dilakukan oleh para pengelola
Lebih terperinciPangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI
Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan Negara Kesatuan Republik Indonesia Panduan EDS Kepala Sekolah Dokumen ini diperuntukkan bagi PTK dan Siswa KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPEDOMAN PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016
PEDOMAN PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2016 KATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Sebagai implikasi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 40 Ayat (2) menyatakan bahwa pendidik, dan tenaga kependidikan berkewajiban
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM. KA PRODI IT IDOL APTIKOMFest KE-1 JAWA BARAT
PEDOMAN UMUM KA PRODI IT IDOL APTIKOMFest KE-1 JAWA BARAT APTIKOM PROVINSI JAWA BARAT 2017 KATA PENGANTAR Pelaksanaan Ka Prodi IT Idol AptikomFest Ke-1 Jawa Barat untuk pertama kali dilaksanakan tahun
Lebih terperinci05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI
05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012
Lebih terperinciLAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH
LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH 139 Lampiran 3A A. PETUNJUK PENILAIAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH (IPPKS) 1. Penilaian kinerja
Lebih terperinci05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI
05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA
Lebih terperinciPEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DAN GURU
PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DAN GURU DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinci04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI
04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2011 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPEDOMAN LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH TINGKAT NASIONAL (PEMULA, MADYA, DAN UTAMA)
PEDOMAN LOMBA INOVASI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH TINGKAT NASIONAL (PEMULA, MADYA, DAN UTAMA) DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPEDOMAN PEMILIHAN WIDYAISWARA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018
Pusat Pembinaan Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara PEDOMAN PEMILIHAN WIDYAISWARA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018 PUSAT PEMBINAAN WIDYAISWARA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA 2018 PEDOMAN PEMILIHAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013
PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013 A. Latar Belakang Pendidikan agama Islam pada sekolah memiliki peranan yang sangat strategis dalam sistem pendidikan nasional, terutama
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
Menimbang : jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA
PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN
Lebih terperinciAPRESIASI GURU PAI TK, SD, SMP, SMA dan SMK TAHUN 2015
0 Pedoman Penyelenggaraan APRESIASI GURU PAI TK, SD, SMP, SMA dan SMK TAHUN 2015 Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam KEMENTERIAN AGAMA RI 0 1 A. LATAR BELAKANG Pendidikan Agama adalah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP
KATA PENGANTAR Pemilihan Ketua Program Studi Berprestasi tingkat nasional untuk pertama kali dilaksanakan tahun 2009 dengan tujuan memberikan penghargaan kepada Ketua Program Studi yang telah berhasil
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA
Lebih terperinciSOAL EDS ONLINE UNTUK KS.
SOAL EDS ONLINE UNTUK KS. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KS.1.1 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah pada tingkat kabupaten/kota pada satu tahun terakhir adalah... KS.1.2 Jumlah penghargaan yang diraih sekolah
Lebih terperinci2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone
No.1627, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Kepala Madrasah. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2017 TENTANG KEPALA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciHAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.
HAK GURU Hak-hak guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan yang diamanatkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 40 Ayat (1) dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciKANTOR WILAYAH PROVINSI ACEH Jln. Tgk. Abu Lam U No. 9 Telp. (0651) 22442, 22510, Fax. (0651) 25103, Banda Aceh
KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI ACEH Jln. Tgk. Abu Lam U No. 9 Telp. (0651) 22442, 22510, 25103 Fax. (0651) 25103, 22510 Banda Aceh Nomor : KW.01.4/PP.00/2265 /2015 Banda Aceh, 27 April 2015
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciLAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH
LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH 139 Lampiran 3B INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH (IPKWKS) A. PETUNJUK PENILAIAN 1. Penilaian
Lebih terperinci02/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI
02/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012
Lebih terperinciPUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PSDMP DAN PMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011
PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PSDMP DAN PMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 LATAR BELAKANG Wakil kepala sekolah / madrasah pada satuan pendidikan merupakan salah satu komponen tenaga
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinci04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI
04/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2012 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA
PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN 2012 Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA KEMENTERIAN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Sebagai implikasi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 40 Ayat (2) menyatakan bahwa pendidik, dan tenaga kependidikan berkewajiban
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI
02/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 1 KATA PENGANTAR Pedoman
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (GPAI) SEKOLAH DASAR (SD) BERPRESTASI TAHUN 2012
PETUNJUK TEKNIS APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (GPAI) SEKOLAH DASAR (SD) BERPRESTASI TAHUN 2012 BIDANG : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAI SD DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS TAMBAHAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB)
PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB) DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA
Lebih terperinciDRAFT PEDOMAN GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL
PEDOMAN GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO
WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018
PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKDASMEN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH
1 BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang :
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN DAN UNIT PENGOLAH TERBAIK DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinci2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.201, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Asisten Penguji Perangkat Telekomunikasi. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
Lebih terperinciP E D O M A N PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA/ PENDIDIKAN KHUSUS BERDEDIKASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011
P E D O M A N PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA/ PENDIDIKAN KHUSUS BERDEDIKASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR 2011
Lebih terperinciPEDOMAN PEMILIHAN TUTOR PAKET C BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015
PEDOMAN PEMILIHAN TUTOR PAKET C BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Penyelenggaraan program pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH DASAR BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL
PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH DASAR BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2018 i
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018
PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2018 KATA
Lebih terperinciPEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
02/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT AKADEMIK 2010 2 KATA PENGANTAR Pedoman
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN
Lampiran Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 2009 Tanggal : 18 Mei 2009 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN I. LATAR BELAKANG Dalam rangka pembinaan sumber
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH
PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran
Lebih terperinciP e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s
P e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s 2 0 1 0 i P e d o m a n P e n g a n u g e r a h a n W i d y a K a r y a B h a k t i K u r s u s 2 0 1 0 i ii P e d
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN GURU PLB/PK BERDEDIKASI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012
PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN GURU PLB/PK BERDEDIKASI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN DASAR PELAKSANAAN
Lebih terperinci2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1537, 2016 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Penilai Pemerintah. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN GURU AWARD 2013 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Disusun oleh: Tim Panitia Guru Award 2013 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013
KERANGKA ACUAN GURU AWARD 2013 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Disusun oleh: Tim Panitia Guru Award 2013 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 KATA PENGANTAR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), sebagai perguruan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN UNIT UTAMA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, April 2018 Direktur Karir dan Kompetensi SDM. ttd BunyaminMaftuh NIP
KATA PENGANTAR Pemilihan Pengelola Keuangan Berprestasi yang baru mulai diselenggarakan pada tahun 2010 ini diharapkan menjadi pendorong pada budaya menghargai karya prestasi yang dilakukan oleh para pengelola
Lebih terperinci